1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
METODE PEMBELAJARAN “FUN SCIENCE EDUCATION” SEBAGAI
LANGKAH MENGASAH KREATIVITAS ANAK USIA DINI
DI SD NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI
BIDANG KEGIATAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN
MASYARAKAT (PKMM)
Diusulkan Oleh :
1. Puspita Wahyuningsih H 0708138 (Angkatan 2008)
2. Maryati H 0708126 (Angkatan 2008)
3. Winarni H 0708157 (Angkatan 2008)
4. Rifka Afifah H 3107098 (Angkatan 2007)
5. Nurul Rofi’ Itsanaini H 0106088 (Angkatan 2006)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Metode Pembelajaran “Fun Science
Education” Sebagai Langkah Mengasah
Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1
Musuk Boyolali
2. Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu : PKMM
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Puspita Wahyuningsih
b) NIM : H0708138
c) Jurusan : Agroteknologi
d) Universitas : Sebelas Maret Surakarta
e) Alamat Rumah : Musuk Timur RT 03 RW 04 Musuk,
Musuk, Boyolali
f) No. Telp : 085725005789
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi
b) NIP : 19591205.1985032.001
c) Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
DIKTI : Rp. 10.000.000,-
Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
Menyetujui,
a.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Ir. Sugihardjo, MS
NIP.19590351.985031.004
Ketua Pelaksana Kegiatan
Puspita Wahyuningsih
NIM H0708138
Pembantu Rektor III
Drs. Dwi Tiyanto, SU
NIP. 19540414.1980031.007
Dosen Pendamping
Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi
NIP. 19591205.1985032.001
3
A. JUDUL PROGRAM
Metode Pembelajaran “Fun Science Education” Sebagai Langkah
Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu hal terpenting bagi setiap manusia.
Khususnya pendidikan di masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak bisa dibilang
sebagai masa keemasan, di mana mereka mempunyai daya pikir dan daya ingat
yang baik, karena saraf-saraf otak pada anak-anak lebih mudah dan lebih cepat
menangkap semua bentuk pengajaran. Kreativitas merupakan salah satu faktor
penting yang dapat menunjang bagi masa depan anak. Anak yang kreatif
diharapkan mampu menciptakan ide-ide baru, memiliki daya imajinasi yang baik
serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kreativitas merupakan proses
merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan,
menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan
mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Melalui
kreativitas, anak diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sehingga akan muncul ide-ide kaya yang
progresif dan divergen sehingga pada akhirnya dapat bersaing dalam kompetisi
global yang selalu berubah (Thohar, dalam Anonim, 2009).
Gowan dan Erikson (dalam Goleman, 1997) cit. Maula (2008)
menjelaskan bahwa pembebanan otak dengan pengetahuan hafalan, latihan
ulangan, drill yang berlebihan akan menjadikan anak tidak berpikir kreatif,
sehingga mempengaruhi pola pikir menjadi konvergen yaitu bentuk pemikiran
yang terfokus pada satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau
masalah, padahal dalam memecahkan suatu masalah dibutuhkan cara berpikir
kreatif yang membawa seseorang menemukan metode atau cara baru. Pada saat
usia sekolah dasar, anak diharapkan dapat lebih kritis dalam melihat ide-ide baru
yang orisinal, akan tetapi pada kenyataannya potensi kreativitas tersebut
cenderung menurun saat anak masuk sekolah dasar, karena pengajaran disekolah
dasar terlalu menekankan pada penyelesaian tugas-tugas yang mengharuskan
4
siswa mencari satu jawaban benar (berpikir konvergen), sementara kemampuan
berpikir divergen atau kreatif, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban
atas suatu masalah jarang diperhatikan. Hal tersebut menyebabkan kemampuan
kreativitas anak menurun.
Fakta tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hans
Jellen dari Universitas Utah, AS dan Klaus Urban dari Universitas Hannover,
Jerman bulan Agustus 1987 terhadap anak-anak berusia 10 sampai 12 tahun
(dengan sample 50 anak-anak di Jakarta). Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tingkat kreativitas anak-anak Indonesia adalah terendah diantara anak-anak
seusianya dari 8 negara lainnya. Berturut-turut dari skor tertinggi sampai terendah
adalah Filipina, AS, Inggris, Jerman, India, RRC, Kamerun, Zulu, dan Indonesia
(Djunaedi, 2005).
Pembelajaran yang efisien adalah belajar sambil bermain karena rata-rata
usia anak jenjang pendidikan dasar (SD) lebih senang bermain daripada belajar
mengerjakan pekerjaan rumah. Banyak cara sebenarnya dalam mengajarkan
pendidikan atau ilmu-ilmu yang ada di lingkungan sekitar salah satunya dengan
teknik permainan dan secara tidak sadar anak-anak bermain sambil belajar
sehingga esensi dari pelajaran yang mendukung kegiatan belajar dapat mudah
terserap dengan aplikasi dari permainan yang ada manfaatnya.
Salah satu metode pembelajaran yang dianggap paling efektif adalah
dengan fun science education pada anak usia jenjang sekolah dasar karena dinilai
sangat tepat dan merupakan kegiatan untuk membuat anak-anak menganggap
kegiatan belajar mereka tak ubahnya seperti bermain dan bahkan memang
berbentuk sebuah permainan. Dan sekaligus mengenalkan ilmu science yang
menarik yang terdapat di kehidupan kita sehari-hari. Dengan kegiatan metode fun
science education ini diharapkan mengasah imajinasi dan kreativitas anak SD
Negeri 1 Musuk Boyolali sehingga pemahaman science meningkat dan dapat
menumbuhkan kemandirian dalam hal belajar science.
5
C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang ada maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana menumbuhkan kreatifitas anak dalam bidang science ?
2. Bagaimana mengefektifitaskan pembelajaran dengan metode pembelajaran
science yang menyenangkan terhadap anak ?
3. Bagaimana membuat anak lebih peka, kritis dan peduli terhadap lingkungan
sekitar serta membuat anak menyukai science?
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan program ini :
1. Memperkenalkan science terhadap anak usia dini khususnya siswa Sekolah
Dasar (SD) Negeri 1 Musuk Boyolali.
2. Memberikan metode pembelajaran fun science education yang efektif dan
menyenangkan terhadap anak usia dini khususnya siswa Sekolah Dasar (SD)
Negeri 1 Musuk Boyolali.
3. Mengasah kreativitas anak di bidang science sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan anak usia dini khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1
Musuk Boyolali.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini :
1. Anak-anak di SD N 1 Musuk Boyolali lebih mengenal science.
2. Pengajar dapat memberikan metode pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan kepada anak didiknya khususnya anak SD Negeri 1 Musuk
Boyolali.
3. Membuat anak SD N 1 Musuk Boyolali lebih mandiri, peka, kritis dan peduli
terhadap lingkungan sekitar serta membuat anak menyukai science.
6
F. KEGUNAAN PROGRAM
Melalui kegiatan ini diharapkan pengajar dapat menerapkan metode
pembelajaran yang menyangkut bidang science bagi anak SD N 1 Musuk yang
menarik dan menyenangkan serta aplikatif sesuai kehidupan sehari-hari.
G. GAMBARAN UMUM SEKOLAH DASAR (SD) SASARAN
SD Negeri 1 Musuk terletak di Desa Musuk yang berada di Kabupaten
Boyolali, yang ada di bagian barat kota Boyolali. Karena letaknya di pinggiran
kota, siswa-siswa di SD tersebut masih di bawah dibanding dengan anak-anak SD
lainnya yang berada di kota, khususnya mental mereka dan pengetahuannya di
bidang science. Meskipun begitu, sebenarnya mereka memiliki potensi yang tidak
kalah saing dengan mereka yang berada di kota. Asalkan mereka diasah,
dibimbing dan diarahkan oleh guru-guru yang berpotensi. Yang menjadi
kelemahan dari siswa-siswi ini yaitu mental mereka untuk bersaing dengan lawan
mereka yang dari siswa-siswi unggulan.dan pendidikan sekarang yang hanya one
way atau satu arah sehingga anak-anak tidak kritis dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada sehingga diperlukan metode pembelajaran yang menarik
sehingga anak-anak diharapkan terasah jiwa kritis dan kreativitasnya dalam
mengikuti berbagai ajang perlombaan yang diselenggarakan dari berbagai instansi
pemerintahan.
Anak-anak dari SD ini memiliki nilai plus dibanding siswa-siswa dari
sekolah lain yang berupa: kemauan untuk membantu orangtua mereka setelah usai
dari sekolah dan juga kewajiban mereka yang tetap menjadi prioritas yaitu belajar
walau dengan keterbatasan. Hal ini pula yang dapat menjadikan mereka
mempunyai rasa tanggung jawab, meskipun dalam batas usia kanak-kanak dengan
rasa keingintahuan mereka yang tinggi.
Dengan adanya penerapan metode fun science education ini anak-anak SD
Negeri 1 Musuk Boyolali dapat terasah kreativitasnya dan menciptakan individu
yang mandiri dan kritis terhadap permasalahan yang ada di sekitar serta mampu
menyelesaikan permasalahan yang ada di hadapan mereka dan melalui kegiatan
7
ini anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali dapat menerapkan science dalam kehidupan
sehari-hari dan meningkat pengetahuannya dalam bidang science.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program
Program ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Musuk, Boyolali selama 6
bulan dengan intensitas pertemuan sebanyak 10 kali sesuai jadwal kegiatan
yang telah disusun.
2. Bahan dan Alat yang digunakan
a. Bahan
Bahan yang digunakan untuk program ini adalah soda kue, asam
sitrat, teh, deterjen, jeruk nipis, lilin, minyak goreng, pastilin, gula batu, pewarna,
telur puyuh, garam, susu bubuk, balon, ragi roti, gulapasir, cuka, telur ayam,
mangan dioksida, hidrogen peroksida, benang, kertas, catton bud.
b. Alat
Alat yang akan digunakan adalah botol, baskom, pipet, sendok
makan, corong, plastik klip, tang, piring, gunting, tisu, tabung gelas, gelas
bekker, korek api, lakban, lampu meja, seng, kaca lilin malam, bolpoint, dan
kamera digital.
3. Tata Laksana Program
1. Pra Pelaksana
Yaitu kegiatan persiapan untuk pengenalan dan pelatihan metode
fun science education bagi anak-anak usia dini di SD Negeri 1 Musuk
Boyolali. Kegiatan ini meliputi survei sekolah sasaran penerapan metode
fun science, pembuatan pengajuan proposal, modul pelatihan, pembelian
bahan yang akan digunakan, peminjaman peralatan, survei dan perizinan
kegiatan serta pembuatan undangan peserta.
2. Pelaksanaan
Sasaran peserta dari pelatihan ini adalah anak-anak SD setempat.
Di harapkan dari kegiatan ini, siswa SD Negeri 1 Musuk Boyolali
mengenal dan dapat meningkat pengetahuannya tentang science serta
dapat meningkatkan kreativitas anak tentang science saat ini sehingga
8
diharapkan dari kegiatan ini anak SD Negeri 1 Musuk dapat meningkat
pengetahuannya serta melalui metode ini anak-anak lebih atraktif dan
senang belajar science. Metode Fun Science Education ini dilaksanakan
dengan metode penyuluhan dan praktek langsung yang meliputi sub
kegiatan sebagai berikut :
a) Presentasi materi dan penerapan metode Fun Science Education pada
anak-anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali.
Merupakan kegiatan pendahuluan untuk memberikan wacana
tentang pengetahuan science di lingkungan sekitar serta materi dan
praktek simulasi langsung dengan cara game fun science dan
mengenalkan permainan science dengan menjelaskan langkah kerja
tentang suatu materi dan pengertiannya sehingga anak-anak memahami
arti dari permainan science yang diberikan. Materi diambil dari Kim
Seok-Cheon (2004) dan Marpaung (2008). Adapun materi yang
diberikan adalah sebagai berikut :
1) Water and Oil
a. Alat dan Bahan
Air
Minyak Goreng
Pewarna Makanan
Sedotan Plastik
Gelas Plastik
Piring Stirofom
Sendok
b. Langkah Kegiatan
Siapkan 3 buah gelas plastikdan diisi masing-masing
dengan air sampai seperempatnya.
Tambahkan pewarna yang berbeda pada setiap gelas dan
aduk rata.
Tuang minyak ke piring stirofom.
9
Menggunakan sedotan, teteskan masing-masing dengan air
warna ke permukaan minyak.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Air tidak suka minyak. Keduanya tidak mau bercampur.
Minyak menekan air dari segala sisi, membuat air berbentuk
lingkaran. Karena air lebih berat daripada minyak, air berada di
bawah.
2) Rain Colour
a. Alat dan Bahan
Gelas 2 buah
Sendok makan
Pengaduk
Pewarna makanan biru
Air
Minyak Goreng
b. Langkah Kegiatan
Isi gelas pertama dengan air hingga kira-kira 2 cm di bawah
mulut gelas.
Isi gelas kedua dengan satu sendok makan minyak goreng.
Tambahkan 10 tetes pewarna ke gelas kedua.
Aduk hingga minyak goring dan pewarna bercampur.
Tuang minyak dan pewarna ini ke gelas pertama.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Pewarna biru rupanya bermusuhan juga dengan minyak.
Ketika diaduk, butiran pewarna menyebar di dalam minyak.
Ketika campuran ini dituang ke air, pewarna berusaha
melepaskan diri dari minyak. Akhirnya, berhasil! Dan, pewarna
terjun bebas ke bawah air. Bentuknya tidak bulat karena
pewarna suka dengan air. Oleh karena itu, kita melihat pewarna
10
memiliki bentuk, seperti benang hujan yang bertgerak ke
bawah.
3) Pemadam Kebakaran
a. Alat dan Bahan
Gelas bening
Sendok the
Lilin
Lilin plastisin
Asam Sitrat
Soda kue
Air
b. Langkah Kegiatan
Tegakkan lilin di dalam gelas menggunakan lilin plastisin.
Isi gelas dengan air sampai sepinggang lilin. Air jangan
mengenai ujung atas lilin.
Masukkan satu sendok soda kue. Soda kue jangan
mengenai ujung atas lilin.
Nyalakan lilin dengan korek api. Mintalah orang tua untuk
mendampingi kalian.
Lalu, masukkan satu sendok Asam Sitrat.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Ada tiga syarat supaya api menyala, yaitu sumber panas,
bahan baker, dan oksigen. Kalau satu saja syarat tersebut tidak
ada, api padam. Dalam percobaan ini, yang tidak ada adalah
oksigen. Bagaimana ceritanya? Soda kue dan asam sitrat
menghasilkan gas karbon dioksida. Gas ini lebih berat daripada
oksigen sehingga semua oksigen di dalam gelas dan disekitar
lilin didorong oleh karbon dioksida ke atas. Dengan demikian,
tidak ada lagi oksigen yang dapat dipakai oleh api untuk terus
menyala. Akhirnya, api padam.
11
4) Lava Kimia
a. Alat dan Bahan
Gelas
Sendok teh 2 buah
Air
Pewarna merah
Soda kue
Asam sitrat
Minyak goreng
b. Langkah Kegiatan
Isi gelas dengan air sampai setinggi kira-kira 1 cm.
Tambahkan beberapa tetes pewarna
Aduk hingga larut.
Tambahkan 1 sendok the soda kue.
Tuang minyak sampai ¾.
Masukkan asam sitrat sedikit demi sedikit.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Karena ringan, gas karbon dioksida yang terbentuk akibat
pencampuran soda kue dan asam sitrat bergerak ke atsa sambil
membawa air. Gerakan gas dan air mirip lava yang sedang
mendidih. Karena lebih berat dari minyak, air yang terbawa
oleh gas ke atas kembali ke bawah.
5) Telur Berkulit Bersih
a. Alat dan Bahan
Gelas
Sendok makan
Tisu
Telur puyuh yang sudah direbus
Asam sitrat
Air
12
Pengaduk
b. Langkah Kegiatan
Isi gelas dengan air sampai 2 cm di bawah mulut gelas.
Tambahkan 1 sendok makan asam sitrat dan aduk hingga
larut.
Masukkan telur puyuh ke gelas. Biarkan selama 10-15
menit.
Bersihkan kulit telur dengan tisu.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Lihat gelembung-gelembung yang menyebar di air dan
mengangkat telur yang tenggelam menjadi terapung. Itu adalah
gas karbon dioksida. Apakah di dalam telur ada soda kue?
Tidak. Kulit telur terbuat dari zat yang disebut zat kapur. Orang
juga menyebutnya dengan kalsium karbonat. Sama seperti soda
kue, kalsium karbonat juga menghasilkan gas karbon dioksida
kalau bercampur dengan asam sitrat. Karena bereaksi, zat kapur
terlepas dari telur. Bersamaan dengan itu, terlepas pula
semacam selaput tipis berwarna cokelat yang membungkus
kulit telur puyuh. Hasilnya, telur puyuh menjadi bersih.
6) Genie In The Bottle
a. Alat dan Bahan
Baterai
Botol air mineral 1,5-2 ltr
Cairan Hidrogen Peroksida (H2O2)
b. Langkah Kegiatan
Masukkan sekitar 50 ml cairan Hidrogen peroksida (H2O2)
ke botol.
Masukkan bubuk baterai ke botol.
c. Reaksi yang terjadi dan Arti Permainan
Tidak lama muncul asap yang membumbung keluar
botol, seperti sosok jin di dongeng-dongeng. Di sertai panas
13
yang tinggi, ditandai dengan melelehnya botol. Bubuk baterai
adalah mangaan dioksida (MnO2). Zat ini menjadi katalisator
bagi reaksi pelepasan oksigen dari hidrogen peroksida, dengan
reaksi seperti ini 2 H2O2 ------ H2O + O2 + panas. Gabungan
oksigen dan uap air inilah yang tampak sebagai asap yang
keluar dari botol
7) Secret Message
a. Alat dan Bahan
Cotton Bud
Air perasan jeruk nipis
Lilin
Korek api
Kertas putih
Lilin plasyisin
b. Langkah Kegiatan
Celupkan catton bud kedalam air jeruk
Tuliskan surat atau kata rahasia pada kertas putih polos
menggunakan cotton bud tersebut
Berdirikan lilin dengan lilin plastisin, lalu nyalakan.
Dekatkan kertas ke nyala lilin. Jangan terlalu dekat supaya
tidak terbakar.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Pada air jeruk, terdapat banyak bahan organik, yaitu
bahan yang biasa terdapat pada makhluk hidup dan biasanya
memiliki atom karbon. Bahan organic ini lebih mudah terbakar
dibandingkan dengan kertas. Itu sebabnya, tulisan kalian
muncul dengan warna lebih gosong daripada warna kertas yang
tidak ditulisi.
8) Teh yang berubah
a. Alat dan Bahan
Gelas 2 buah
14
Sendok
Cuka
Deterjen
Air the
Air
Sendok the
pengaduk
b. Langkah Kegiatan
Isi gelas pertama dengan cuka sampai setinggi 1 cm.
Isi gelas kedua dengan 1 sendok deterjen.
Tambahkan air ke gelas kedua sampai setinggi 1 cm dan
aduk.
Tuang 1/3 bagian air the ke gelas berisi cuka, 1/3 bagian
lagi ke gelas berisi air deterjen.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Warna dan rasa yang khas pada teh disebabkan oleh
bahan kimia yang dikenal dengan nama teharubigin dan teha
flavin. Teharubigin mempunyai sifat yang unik. Warnanya
berubah menjadi cokelat muda, bahkan tak berwarna jika
bertemu cairan yang bersifat asam, dan berubah menjadi
cokelat tua jika bertemu dengan cairan yang bersifat basa.
Cuka, asam sitrat, dan air jeruk adalah contoh zat yang bersifat
asam. Soda kue, deterjen, dan obat sakit mag adalah contoh zat
yang bersifat basa.
9) Lukisan di Atas Susu
a. Alat dan Bahan
Piring stirofom
Cotton bud
Susu cair
Pewarna merah
15
Pewarna kuning
Pewarna biru
Sabun cair
b. Langkah Kegiatan
Tuang susu ke piring.
Teteskan pewarna merah, lalu kuning dan biru ke
permukaan susu. Masing-masing pewarna jangan sampai
bersentuhan.
Celupkan sabun cair ke permukaan susu menggunakan
cotton bud.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Susu terdiri atas bagian cair dan bagian lemak. Bagian
lemak berbentuk bola-bola yang sangat kecil yang menyebar di
seluruh permukaan air. Sistem semacam ini disebut sebagai
emulsi. Adanya lemak tersebut membuat pewarna merah,
kuning, dan biru bersifat larut air tidak mudah bergerak dan
tertahan di tempatnya.
Ketika sabun cair dicelupkan, pewarna mulai bergerak
dan bercampur satu sama lain. Ini disebabkan oleh sifat sabun
yang unik. Molekul sabun memiliki dua buah gugus, yang satu
bersifat suka air dan yang lainnya bersifat suka minyak. Gugus
yang suka air bergerak mencari air pada susu, gugus yang suka
minyak bergerak mencari lemak pada susu. Gerakan ini
menyeret pewarna makanan untuk bergerak dan mulai
bercampur satu sama lain.
10) Gula Batu yang Menyala
a. Alat dan Bahan
Gula batu
Plastic klip
Tang
Ruang yang gelap
16
b. Langkah Kegiatan
Masukkan gula batu ke dalam plastic klip. Lalu, tutup
plastic klip.
Jepit gula batu dengan tang. Jika sulit melakukan, mintalah
bantuan orang dewasa.
Matikan lampu ruangan. Usahakan afar ruang segelap
mungkin. Tekan tang dengan kuat.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Gula batu yang pecah tiba-tiba, melepaskan energi dalam
bentuk percikan listrik. Perrcikan listrik ini muncul akibat
pergerakan electron di udara. Peristiwa ini disebut
triboluminescence dan pertama kali dijelaskan oleh fisikawan
terkenal, Niels Bohr.
11) Meniup Balon dengan Gula
a. Alat dan Bahan
Botol bekas obat batuk
Corong
Sendok the
Sendok makan
Balon
Ragi roti
Gula pasir
Air hangat
b. Langkah Kegiatan
Isi botol dengn air hangat sampai ¾.
Masukkan 2 sendok makan gula pasir.
Masukkan pula ½ sendok the ragi roti.
Tutup botol dengan tangan kalian, lalu kocok.
Pasang balon pada mulut botol da biarkan kira-kira 1 jam.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
17
Kalian sudah mengamati sendiri. Gula pasir tidak
sendirian meniup balon, tetapi dibantu ragi roti. Ragi roti
sebenarnya adalah makhluk hidup. Supaya dapat tumbuh dan
berkembang biak, ragi perlu makanan dan air. Gula pasir
adalah makanan lezat baginya. Kalau ada yang dimakan,
pastilah ada yang dibuang. Nah, ragi membuang atau
mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas inilah yang membuat
balon menjadi besar. Suhu yang agak tinggi dari air hangat
membuat ragi mendapatkan lingkungan yang nyaman untuk
tumbuh.
12) Mengangkat Es dengan Benang
a. Alat dan Bahan
Garam
Es
Benang
b. Langkah Kegiatan
Letakkan benang di atas es.
Taburi es dengan garam.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Bila garam ditaburkan di atas es, titik beku jadi turun.
Ada selaput air yang sangat tipis di atas es. Dengan
menaburkan garam diatasnya, garam akan menembus selaput
ini sehingga lapisan ini mencair. Setelah itu, akan terbentuk
lapisan tipis garam dan air. Titik beku air garam ini lebih
rendah daripada titik beku air murni. Bahkan saat garam
mengubah es menjadi air, terjadilah panas sehingga esnya terus
mencair. Semakin banyak garam yang ditaburkan diatasnya,
proses ini menjadi makin cepat. Tetapi bila garam yang
ditaburkan hanya sedikit, es akan mencair, namun kekentalan
garam menjadi tipis sehingga titik beku kembali naik dan
menjadi es kembali. Saat itu benang juga ikut membeku.
18
13) Membuat Xlofon
a. Alat dan Bahan
Gelas 3 buah
Air
Tongkat pemukul
b. Langkah Kegiatan
3 buah gelas diisi air, dengan takaran yang berbeda-beda.
Pukul gelas dengan tongkat pemukul.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Tinggi rendahnya suara tergantung jumlah getaran, yaitu
berapa kali getaran dalam satu detik. Kita bisa memainkan
musik seperti main xylofon hanya dengan mengatur isi air
dalam gelas karena adanya hubungan antara suara dengan
getaran. Bila jumlah getarannya sedikit, suaranya rendah. Bila
jumlah getarannya banyak, suaranya tinggi. Semakin banyak
airnya, semakin banyak hambatan pada jumlah getaran,
sehingga suara getarannya menjadi kecil. Sebaliknya semakin
sedikit airnya, semakin rendah densitas udara yang bersentuhan
dengan kaca, sehingga jumlah getarannya menjadi banyak.
Karena itu, suaranya menjadi tinggi.
14) Membuat Kabut
a. Alat dan Bahan
Lampu meja
Es
Botol kaca
Air
b. Langkah Kegiatan
Bersihkan botol dengan air panas
Isi botol dengan air hangat
Tutup mulut botol dengan es
19
Sinari botol tersebut dengan lampu meja
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Kabut terjadi karena adanya proses pembekuan uap pada
titik jenuh. Percobaan ini menggunakan prinsip pembentukan
kabut. Karena biasanya suhu udara pada siang hari tinggi, udara
mengandung banyak uap. Tetapi pada malam hari, suhu
udaranya turun dan uap keluar dari udara. Karena suhunya
turun, keadaan udara yang mengandung uap itu melebihi batas.
Dengan kata lain, melebihi titik jenuh udara. Uap yang
dikeluarkan dari udara langsung membeku lalu terapung dalam
bentuk gumpalan air. Ini adalah kabut. Kabut terlihat putih
karena cahaya memantulkan atau membiaskan cahaya tersebut.
15) Membuat Lilin Menyala dalam Air
a. Alat dan Bahan
Plastisin
Kaca
Kotak kecil
Lilin
Korek api
Gelas
Air
b. Langkah Kegiatan
Bentuk plastisin memanjang
Letakkan atau dirikan kaca diatas palstisin.
Letakkan lilin diatas kotak kecil disalah satu sisi kaca.
Lalu, letakkan gelas yang telah diisi air di sisi kaca yang
satu lagi.
Nyalakan lilin denga korek api.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
20
Kita melihat benda karena efek pemantulan cahaya.
Benda di sekitar bisa terlihat karena ada cahaya yang
memantulkan benda sampai ke mata kita. Percobaan ini
menggunakan prinsip pemantulan cahaya. Seperti dalam
percobaan ini, gelas dan lilin ditaruh pada posisi yang pas,
sehingga cahaya yang memantulkan gelas dan lilin sekaligus
mencapai mata kita. Seolah-olah kita melihat lilin terbakar di
dalam air di dalam gelas. Ini bisa dikatakan semacam ilusi
mata.
16) Memasukkan Telur Rebus ke dalam Botol
a. Alat dan Bahan
Telur ayam rebus
Botol kaca
Korek api
b. Langkah Kegiatan
Nyalakan korek api, kemudian masukkan ke dalam botol
kaca.
Letakkan telur ayam rebus di atas mulut botol.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Percobaan yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara
di dalam dan di luar botol. Bila memasukkan api ke dalam
botol, suhu udara di dalam botol akan naik. Karena suhu
udaranya naik, pergerakan molekul udara menjadi agresif,
sehingga telur pun bergerak. Beberapa saat kemudian, oksigen
di dalam botol tersebut akan terpakai semuanya untuk
mengeluarkan api. Akhirnya api di korek pun padam. Bila
apinya padam, suhunya menurun drastis dan tekanan pun
menurun. Ini membuat tekanan udara lebih tinggi daripada
tekanan udara dalam botol, sehingga kan mendorong telur
masuk ke dalam botol. Bila mau mengeluarkan telur lagi,
21
tinggal tiupkan udara ke dalam botol dan naikkan tekanan
udara di dalam botol.
17) Make a Rainbow
a. Alat dan Bahan
Tabung reaksi 7 buah
Pewarna
Air
Gula pasir
Sendok
Gelas bekker
b. Langkah Kegiatan
Isi tabung reaksi dengan air (takaran sama).
Beri pewarna yang berbeda pada setiap tabung tersebut.
Masukkan gula pasir mulai pada tabung yang kedua sampai
ketujuh, kemudian larutkan gula tersebut.
Tuangkan air berwarna tadi pelan-pelan ke dinding gelas
bekker sesuai dengan urutannya.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Percobaan ini menggunakan prinsip perbedaan kerapatan.
Mengisi 7 buah tabung dengan air yang sama banyak, dan
hanya 6 tabung yang diisi gula dengan jumlah yang berbeda.
Kemudian campurka 7 bahan warna kedalam 7 tabung yang
berbeda. Ungu dicampurkan di tabung yang mengandung gula
paling banyak, merah dicampurkan di tabung yang tidak
dicampur dengan gula. Kemudian mulaidari tabung warna
ungu, tuangkan ke dalam gelas bekker. Dengan cara ini,
warnanya sesuai susunan menurut jumlah gula, bertumpuk
berlapis dan tidak tercampur dengan lapisan lain. Ini
dikarenakan perbedaan kerapatan air gula.
18) Membuat Senja
a. Alat dan Bahan
22
Air
Susu
Plastik
Senter
b. Langkah Kegiatan
Campur air dengan susu
Masukkan dalam plastik
Sinari dengan senter.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
Membuat senja dengan memanfaatkan prinsip
penghamburan cahaya selektif. Langit kelihatan biru karena
saat sinar matahari melewati atmosfer bumi, warna biru yang
memiliki gelombang pendeklah yang paling banyak menyebar.
Ini menggunakan prinsip penghamburan cahaya selektif. Kalau
air dicampur denga susu dan dikenai sinar senter, warna biru
dari senter terus-menerus menyebar, namun warna merah
menembus kantong tersebut sampai ke sisi lain. Semakin kental
susunya, semakin besar penyebaran warna biru dan warna
merah kelihatan semakin pekat.
b) Diskusi dan Tanya jawab
Setelah presentasi materi kegiatan dan praktek penerapan
metode Fun Science Education dilanjutkan Tanya jawab berkenaan
materi dan praktek yang telah disampaikan. Selain itu pada kegiatan
ini juga dilakukan diskusi dengan peserta untuk mengetahui tanggapan
keterkaitan dengan permainan yang diberikan dan aplikasi di
kehidupan sehari-hari.
3. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilaksanakan setelah penerapan metode fun
science ke anak-anak untuk memantau perkembangan dari kreativitas anak
dan peningkatan daya kritis anak untuk mengenal lingkungan yang ada di
sekitar serta diharapkan setelah kegiatan ini dilakukan dapat dimasukkan
23
sebagai kurikulum pembelajaran yang ada di SD Negeri 1 Musuk
Boyolali. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendampingi para peserta
pelatihan untuk mengenalkan metode fun science yang merupakan
kegiatan belajar sambil bermain serta mengetahui makna dari aplikasi
yang telah diberikan untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Diharapkan dari kegiatan ini daya kreativitas anak muncul sehingga anak-
anak SD usia dini telah mengenal lingkungan sekitar dan mengkritisi
tentang yang ada di lingkungan yang muncul dan tujuan kegiatan ini dapat
tercapai.
4. Evaluasi
Merupakan kegiatan monitoring yang dilaksanakan oleh tim
pelaksana untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak tentang
daya kreativitasnya dengan mengisi angket yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dari aplikasi metode fun science bagi anak-anak SD di SD
Negeri 1 Musuk Boyolali.
24
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram di bawah ini.
Gambar 2. Diagram Tahapan Pelaksanaan Program
Monitoring
Pembuatan Laporan
Persiapan Alat dan Bahan
Pengumpulan Masyarakat untuk Pelatihan
Pengantar yang Berisi Deskripsi Mengenai Metode
Pembelajaran “Fun Science Education”
Berikut Alat, Bahan Cara Kerja
Forum Tanya Jawab dan Diskusi
Pelaksanaan Metode Pembelajaran “Fun Science
Education” kepada SD sasaran
Survei Lapangan
Koordinasi antara Mahasiswa dengan Dosen Pembimbing
Koordinasi dan Sosialisasi dengan SD Sasaran
pra pelatihan
pelatihan
evaluasi
25
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Jenis kegiatan
Bulan ke
1 2 3 4 5 6 minggu minggu minggu minggu minggu minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. survei
lapangan
b. Pengurusan
perijinan dan
koordinasi
dengan SD
setempat
c. Persiapan
bahan dan
alat
2
Pelaksanaan
metode
pembelajaran
fun science
education
3 Monitoring
4 Penyusunan
Laporan
26
J. RANCANGAN BIAYA
JENIS JUMLAH HARGA
SATUAN (Rp.)
HARGA
TOTAL (Rp.)
1. Bahan
a. Soda Kue
b. Asam Sitrat
c. Teh
d. Deterjen
e. Jeruk Nipis
f. Lilin
g. Minyak Goreng
h. Pastilin
i. Gula Batu
j. Pewarna
k. Telur Puyuh
l. Garam
m. Susu Bubuk
n. Balon
o. Ragi Roti
p. GulaPasir
q. Cuka
r. Telur Ayam
s. Mangan dioksida
t. Hidrogen peroksida
u. Benang
v. Kertas
w. Catton Bud
6 kg
6 kg
2 pak
2 kg
4 kg
10 pak
5 botol
10 pak
4 kg
10
4 kg
2 bungkus
2 dus
10 buah
4 kg
8 kg
5 botol
1 kg
2 kg
5 liter
5 gulung
2 rim
2 pak
10.000
10.000
15.000
25.000
5.000
8.000
15.000
5.000
15.000
2.500
5.000
3.000
30.000
2.000
6.000
10.000
4.000
20.000
30.000
50.000
5.000
30.000
5.000
60.000
60.000
30.000
50.000
20.000
80.000
75.000
50.000
60.000
25.000
20.000
6.000
60.000
20.000
24.000
80.000
20.000
20.000
60.000
250.000
25.000
60.000
10.000
Jumlah Sub Total 1 1.165.000
2. Sarana Pendukung
a. Botol
b. Baskom
c. Pipet
d. Sendok Makan
e. Corong
f. Plastik Klip
g. Tang
h. Piring
i. Gunting
j. Tisu
k. FC. Buku Panduan
l. Tabung Gelas
m. Gelas Bekker
n. Korek Api
o. Lakban
p. Lampu Meja
q. Door price anak-anak
r. Seng
50 buah
30 buah
50 buah
2 lusin
20 buah
10 paket
20 buah
30 buah
75 buah
4 gulung
75 paket
50 buah
25 buah
5 buah
5 buah
5 buah
75 buah
5.000
6.000
5.000
20.000
3.500
7.000
35.000
5.000
5.000
3.500
5.000
5.000
25.000
5.000
5.000
35.000
10.000
250.000
180.000
250.000
40.000
70.000
70.000
700.000
150.000
375.000
14.000
375.000
250.000
625.000
25.000
25.000
165.000
750.000
27
s. Kaca
t. Lilin malam
u. Spanduk v. Bolpoint
2 lembar
10 buah
5 kg
2 buah
30 buah
50.000
25.000
50.000
150.000
3.000
100.000
250.000
250.000
300.000
90.000
Jumlah Sub Total 2 3.292.500
3. Transportasi
a. Pencarian alat dan
bahan (dalam kota)
b. Survei dan perijinan
tempat
c. Transportasi ke tempat
sasaran
5 orang x 4
5 orang x 3
5 orang x 10
30.000
30.000
30.000
600.000
450.000
1.500.000
Jumlah Sub Total 3 2.550.000
4. Laporan
a. Penggandaan Laboran
b. CD
c. Penelusuran Pustaka
d. Dokumentasi
e. Kertas
f. Tinta Printer
10 buah
4 buah
1 rim
2 sheet
25.000
5.000
150.000
400.000
30.000
25.000
250.000
20.000
150.000
400.000
30.000
50.000
Jumlah Sub Total 4 900.000
5. Lain-lain 200.000
Jumlah Sub Total 5 200.000
Jumlah Total 9.173.500
28
K. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1) Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Puspita Wahyuningsih
b. Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 30 Juli 1990
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Agroteknologi
e. Alamat : Musuk Timur Rt 03 Rw 04 Musuk
Boyolali
f. No. Telp : 085725005789
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK BA Walisonggo
SD : SD N 1 Musuk
SMP : SMP N 1 Boyolali
SMA : SMA N 3 Boyolali
PT : Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi :
Sie Kerohanian Karang Taruna Periode 2006 – 2008
Sie Pusbit Rohis Firman SMA Periode 2007 - 2008
Bendahara Umum Karang Taruna Periode 2008 – 2009
Staff Humas FUSI Periode 2009
Staff Kesekretariatan KSI Periode 2009
i. Motto : Jangan Pantang Menyerah Menjalani Hidup
dan Tetap Semangat!
Surakarta, September 2009
Puspita Wahyuningsih
29
2) Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Maryati
b. Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 31 Desember 1990
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Agroteknologi
e. Alamat : Jatisari Rt 04 Rw 01, Sobokerto, Ngemplak
Boyolali
f. No. Telp : 081567616362
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Pertiwi
SD : SD N 3 Sobokerto
SMP : SMP N 1 Ngemplak
SMA : SMA N 1 Simo
PT : Agroteknologi
h. Riwayat Organisasi :
Staff Pengembangan Keilmiahan Himagron Periode 2009
i. Motto : Kesabaran membawa keberhasilan
Surakarta, September 2009
Maryati
30
3) Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Winarni
b. Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 22 Juni 1990
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Agroteknologi
e. Alamat : Ngrombo Rt 03 Rw V Mertan Bendosari
Sukoharjo
f. No. Telp : 085727388586
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Aisyiah
SD : SD N 4 Mertan
SMP : SMP N 1 Sukoharjo
SMA : SMA N 1 Sukoharjo
PT : Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi :
Staff Humas FUSI Periode 2009
i. Motto : Hadapi semua dengan senyuman
Surakarta, September 2009
Winarni
31
4) Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Rifka Afifah
b. Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Februari 1989
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Diploma III Teknologi Hasil Pertanian
e. Alamat : Pucang Sawit RT 03/ RW XIII Jebres
Surakarta
f. No. Telp : 085647237197
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Aisyiah Kp. Sewu
SD : SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta
SMP : SMP N 4 Surakarta
SMA : SMA N 5 Surakarta
PT : D3 THP FP UNS
h. Riwayat Organisasi :
Staff Bidang Pembinaan KSI Periode 2008
Staff Bidang Sekretaris Umum HIMADIPTA Periode 2008
Kabid Bidang Sekretaris Umum HIMADIPTA Periode 2009
i. Motto : Hari esok harus lebih baik dari hari ini
Surakarta, September 2009
Rifka Afifah
32
5) Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Nurul Rofi’ Itsnaini
b. Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 12 April 1988
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Agronomi
e. Alamat : Iroranan RT./RW. 004/009 Kel.
Joyosuran Kec. Pasar Kliwon 57116
f. No Telp : 085647187611
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Islam Al-Irsyad Surakarta
SD : SDN Islam Al-Irsyad Surakarta
SMP : SMP Islam Diponegoro Surakarta
SMA : SMA Islam Diponegoro Surakarta
Perguruan Tinggi : Agronomi FP UNS
a. Riwayat Organisasi
OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005
Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007
Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007
Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008
Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009
j. Motto : Semangat
Surakarta, September 2009
Nurul Rofi’ Itsnaini
33
2. Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi
b. Tempat dan Tanggal lahir : Bogor, 5 Desember 1959
c. N I P : 19591205-198503-2-001
d. Pendidikan
Universitas dan Lokasi Gelar Tahun Bidang Studi
Fak. Pertanian UNS (S1)
UI Jakarta (S2)
UNIBRAW, Malang (S3)
Insinyur
Magister Sains
Doktor
1984
1993
2006
Agronomi
Ilmu Lingkungan
Ekologi Tanaman
e. Jurnal (Akreditasi Nasional)
1. Evaluasi dan Parameterisasi
Model RAINS pada DAS Konto
Resapan Air Agroforestri
Mahoni (Swietania mahagoni
L.)
Agrivita 28 (1): 64-78 2006
2. Bentuk dan Kepadatan Tajuk
Pohon pada Hutan Produksi:
Pola Percabangan dan Tipe
Daun Sebagai Pengendali
Aliran Air Hujan
Agrivita 29 (2): 162-
173
2007
3. Peningkatan Mutu Potensi dan
Kualitas Brokoli Kopeng di
Semarang Jawa Tengah
Agrivita 31 (2): 149-
158
2009
f. Penelitian
1. Pengembangam Model
Pengelolaan Sistem Tata Guna
Sumberdaya Air (STASDA):
Optimalisasi Hidrologi DAS
Dengan Perubahan Tutupan
Lahan
2004 RUT/Kementrian
Riset dan
Teknologi
Anggota
2. Pengelolaan Hidrologi Lahan
Berbasis Pohon Dalam Skala
Plot: Peran Tajuk Pohon
Sebagai Pengatur Aliran Air
Hujan
2005 Depdiknas Ketua
34
3. Kajian Arsitektur Tajuk Pohon
Pada Area Resapan Air:
Percabangan dan Tipe Daun
Sebagai Pengendali Aliran Air
Hujan
2006 Depdiknas Ketua
4. Karakterisasi Jenis Pohon
Ideal Untuk Konservasi Fungsi
Hidrologi Tanah Di Kawasan
Penyangga DAS Samin
2008 DIPA UNS Anggota
5. Peran Pohon Dalam
Perlindungan Kawasan
Konservasi DAS Bengawan
Solo: Model Kepadatan Tajuk
Sebagai Deteksi Awal
Pencegahan Kerusakan
Permukaan Tanah
2009 Hibah Bersaing
DIKTI
Ketua
g. Pengalaman Dalam Kegiatan Ilmiah (Seminar Nasional)
1. Model Aliran Air Hujan Pada
Beberapa Kharakteristik Arsitektur
Tajuk Pohon
Seminar Nasional
FMIPA ITS Surabaya
Okt. 2006
2. Hidrologi Individu Pohon Dalam
Area Resapan Air: Model Aliran
Air Hujan Pada Beberapa
Kharakteristik Arsitektur Tajuk
Seminar Nasional PPS
USAHID Jakarta
Nop. 2006
3. Keberhasilan Sistem Pertanian
Lahan Kering: Pohon dan
Tanaman Pangan Sebagai Kendali
Aliran Air Hujan
Seminar Nasional Fak.
Pertanian UNS
Maret.
2007
4. Menguak Peran Tajuk Pohon Pada
Suatu Area Resapan Air
Seminar Bulanan Fak.
Pertanian UNS
Juni.2007
5. Pemanfaatan Hutan Produksi
Sebagai Resapan Air Pada Suatu
DAS: Peran Tajuk Pohon Dalam
Mengatur Aliran Air Hujan
Seminar Nasional
Fakultas Biologi
Universitas Jenderal
Sudirman, Purwokerto
Agustus.
2007
6. Arsitektur Tajuk Pohon Dalam
Sistem Agroforestri Sederhana:
Percabangan dan Tipe Daun
Sebagai Penentu Kecepatan
Tetesan Tajuk
Seminar Nasional
Agroforestri Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
Maret
2008
7. Ketahanan Pangan Potensi dan
Kendala Dalam Mencapai
Millenium Development Goal’s
Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi IX
Agustus
2008
8. Kharakteristik Kedelai Wil.Ska: Semnas Pengembangan Agustus
35
Deteksi Tingkat Keanekaragaman
Dan Hubungan Kekerabatan Jenis
Tanaman Melalui Aspek Morfologi
Kacang-kacangan &
Umbi-umbian
2008
9. Respon Tanaman Kedelai Dalam
Sistem Agroforestri Terhadap
Taraf Irradiasi
Semnas Pengembangan
Kacang-kacangan &
Umbi-umbian
Agustus
2008
10. Potensi Usaha Tani Dalam Hadapi
Krisis Global Pasca Revitalisasi
Pertanian
Seminar Nasional
“Revitalisasi Pertanian
dalam Menghadapi
Krisis Ekonomi Global”
Maret
2009
11. Tantangan IPTEK Bidang
Pertanian Dalam Memenuhi
Kecukupan Pangan Dan Mengatasi
Krisis Global
Seminar Nasional
Pemanfaatan IPTEK
Sebagai Upaya
Mengatasi Krisis
Global
Maret
2009
12. Kepadatan tajuk pohon sebagai
pengatur tetesan air hujan dalam
sistem pertanian lahan kering
Seminar Nasional
Memangun NTB dan
Masyarakat Akademik
yang Berdaya Saing
melalui Pengembangan
IPTEKS
Oktober
2009
13. Empowerment Of Upland System
With Agroforestry For Sustaining
Food Production And Ecological
Functions
Seminar Internasional
“Upland For Safety
Food”
Nov.2009
Surakarta, 28 September 2009
(MTh. Sri Budiastuti)
36
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
Saya Yang Bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Menyetujui dan bersedia bekerjasama untuk membantu dalam kegiatan tim
Pogram Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UNS. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah Metode Pembelajaran “Fun Science Education” Sebagai
Langkah Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali.
Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan berupa:
1. Menginformasikan dan mendorong partisipasi siswa-siswi untuk mengikuti
kegiatan tersebut di atas
2. Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan
Demikian surat ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Musuk, September 2009
Yang Membuat Pernyataan
( .....................................)