i
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL
CARE, PENGETAHUAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)
Disusun Oleh :
SRI PRIANI
B 200 120 123
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
“PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSINAL
CARE, PENGETAJUAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KULITAS
AUDIT (Studi Empiris pada Kantor kuntan Publik di Surakarta dan
Yogyakarta)”
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
SRI PRIANI
B 200 120 123
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Eny Kusumawati. SE,MM.,Akt.CA
ii
HALAMAN PENGESAHAN
“PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL
CARE, PENGETAHUAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS
AUDIT” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan
Yogyakarta)
Yang ditulis oleh:
SRI PRIANI
B200 120 123
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Eny Kusumawati SE,MM,.Akt. Ca (............................)
Ketua Dewan Penguji
2. Dr. Fatchan Ahyani SE,M.Si (............................)
Anggota 1 Dewan Penguji
3. Dr. Zulfikar SE,M.Si (............................)
Anggota 2 Dewan Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakararta
Dr. Triyono, M.Si
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakn bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara
tertulisdiacu dalam naskah yang disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 2 November 2016
Penulis
SRI PRIANI
B200120123
1
PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE,
PENGETAHUAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara empiris mengenai
pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Pengetahuan dan Akuntanbilitas
terhadap Kualitas Audit khususnya pada internal auditor yang bekerja pada KAP di Surakarta dan
Yogyakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang ada di Surakarta dan Yogykarta dengan menggunakan metode purposive
sampling, maka diperoleh 35 auditor sebagai sampel penelitian. Metode analisis data menggunakan
Analisis Regresi Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Independensi pengalaman dan due professional
care berpengaruh terhadap kualitas audit .Pengetahuan dan Akuntabilitas tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
Kata Kunci: Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Pengetahuan Akuntabilitas dan
Kualitas Audit
Abstract
The purpose of this research is to knowing and analize empirically the effect of the
independence, experience, due professional care, knowladge, and accountability to audit quality,
specially on internal auditors working in KAP Surakarta and Yogyakarta . Technique of taking
sample used is purposive sampling with the number of samples 35 auditor worked on KAP
Surakarta dan Yogyakarta. Analysis of data using multiple linear regression analysis. The result of
the research show that independence, experience,and due professional care effect on audit quality.
Knowlege and accountabiliy does not effect on audit qulity.
Keywords: Independence, work experience, due professional care, knowledge, accountability, and
audit quality.
1. PENDAHULUAN
Audit merupakan pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen (Arens, dkk. 2008: 4). Akuntan publik
merupakan audit yang menyediakan jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit
atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya (Wardani, 2013).
Akuntan publik harus dapat menunjukkan bahwa jasa audit yang diberikan yaitu kualitas audit
yang dapat dipercaya karena profesinya tersebut memiliki peran penting dalam memberikan
informasi yang dapat diandalkan, dipercaya dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa akuntan
publik kedalam dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).
2
Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan
keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Berdasarkan Standar
Akuntan Pemerintah (SPA) No 1 terdapat karakterisik kuantitatif laporan keuangan yaitu relevan
(relevance) apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa
depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Laporan Keuangan
andal (reliable) yaitu Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverivikasi. Kedua
karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan
jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan
tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Para pemakai laporan keuangan akan selalu melakukan pemeriksaan dan mencari informasi
tentang kehandalan laporan keuangan perusahaan. Cara mencari informasi tersebut andal adalah
dengan mengharuskan dilakukan audit secara independen agar informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan lengkap, akurat, dan tidak bias.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
Standar Profesional Akuntan Publik (IAI, 2001) menekankan betapa esensialnya kepentingan
publik yang harus dilindungi sifat independensi dan kejujuran seseorang auditor dalam berprofesi.
Independensi sering juga disebut sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan dan
tidak tergantung pada pihak lain.
Independensi auditor adalah salah satu faktor terpenting yang sangat mendukung terhadap hasil
audit yang berkualitas. Sikap independensi yang tinggi akan menghasilkan laporan audit yang
berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Independensi adalah suatu keadaan atau posisi
dimana kita tidak terikat dengan pihak manapuna rtinya keberadaan kita adalah mandiri. tidak
mengusung kepentingan pihak tertentu atau organisasi tertentu. Independensi itu berarti tidak
mudah dipengaruhi, karena melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan
dalam hal berpraktik sebagai auditor intern). Oleh karena itu, tidak dibenarkan memihak kepada
kepentingan siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan
kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling penting untuk mempertahankan kebebasan
pendapatnya. Independensi yang dimaksud disini adalah independensi dalam penyusunan program,
independensi investigatif, dan independensi pelaporan (Fadhilah, 2015)
H1: Independensi brpengaruh terhadap kualitas audit.
3
Pengaruh pengalaman terhadp kualitas audit
Pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas audit. Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan
penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non
formal. Pengalaman merupakan atribut yang penting yang dimiliki oleh audit, hal ini terbukti
dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada
auditor yang berpengalaman.
Pengalaman merupakan atribut yang penting yang dimiliki oleh audit, hal ini terbukti dengan
tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor
yang berpengalaman. Pengalaman akan membentuk keahlian seseorang baik secara teknis maupun
secara psikis. Pengalaman yang diperoleh seorang auditor akan bisa meningkatkan judgement
profesional dalam pemeriksaan, di mana hal tersebut erat kaitannya dengan profesionalitas seorang
auditor. Hal ini dikarenakan seseorang dapat menilai kinerja sesuai dengan tingkat pengalaman
yang dimilikinya (Fadhilah, 2015)
H2: Pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh due professional care terhadap kualitas audit
Due professional care merupakan hal yang penting yang harus diterapkan setiap akuntan publik
dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya agar dicapai kualitas audit yang memadai dan due
professional care menyangkut sikap skeptisme profesional dan keyakinan yang memadahi Mansur (
2007: 38).
Menurut PSA No. 4 SPAP (2001), kecermatan dan keseksamaan menuntut auditor untuk
melaksanakan skeptisme profesional, yaitu suatu sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti
audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut, serta
berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam melakukan pemeriksaan dan memiliki keteguhan
dalam melaksanakan tanggung jawab. Kercermatan mengharuskan auditor untuk waspada terhadap
resiko yang signifikan. Dengan sikap cermat, auditor akan mampu mengungkap berbagai macam
kecurangan dalam penyajian laporan keuangan lebih mudah dan cepat. Untuk itu untuk
mengevaluasi bukti audit, auditor dituntuk untuk memiliki keyakinan yang memadai.
H3: Due Professional Care berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh pengetahuan terhadap kualitas audit.
Pengetahuan adalah kegiatan untuk meperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia
dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengertian tentang pengetahuan umum dan
4
pengetahuan ekonomi termasuk didalamnya peningkatan pengetahuan teori dan ketrampilan dalam
upaya memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan.
Futri dan Juliarsa (2014) Hal ini memberikan suatu dimana tingkat pendidikan yang dimiliki
seorang auditor akan meningkatkan kualitasnya, karena dengan jenjang pendidikan yang tinggi, hal
ini berkecendrungan kuat akan meningkatkan wawasan serta kemampuan seorang auditor untuk
memegang tanggung jawab serta meningkatkan perannya dalam menjalankan tugasnya, yang
dimaksud disini mutu personal dan pengetahuan umum. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
pula tentunya akses informasi yang dimilikinya menjadi lebih banyak sehingga kompetensi dalam
menjalankan tugas akan semakin meningkat dan hal itu akan berdampak pada peningkatan
kualitasnya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas
audit.
H4: Pengetahuan berpengarug terhadap kualitas audit.
Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit
Akuntabilitas adalah kewajiban seseorang untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
guna menjadi tujuan yang ditetapkan.
Menurut Arens (2001) kualitas dari hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh rasa tanggung
jawab (akuntabilitas). Akuntabilitas merupakan dorongan psikologis sosial yang dimiliki seseorang
untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungan. Auditor
dituntut untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dengan cara menjaga
dan mempertahankan akuntabilitas.
Diani dan Ria (2007) dalam Wiratama (2015) menyebutkan tanggung jawab (akuntabilitas)
auditor dalam melaksanakan audit akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Akuntan
yang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan akuntan bagi profesi dan masyarakat, ia akan
melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
H5: Akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel, Cara Memperoleh Data, Pengukuran Variabel
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan explanatory research yaitu bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi, pengalaman,
due professional care, pengetahuan terhadap kualitas audit.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan
5
menyebar kuesioner pada KAP dikota Surakarta dan Yogyakarta, serta menggunakan data sekunder
dimana menggunakan media internet dalam mencari artikel-artikel ilmiah untuk menunjang
penelitian..
Variabel PenelitiandanPengukurannya
Variabel Dependen
Kualitas Audit
Kualitas audit menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun Surkiah, dkk (2009).
Pertanyaan terdiri dari 10 item dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5, dengan
menggunakan skala likert sebagai skala pengukur skor 1 menunjukan Sangat Tidak Setuju (STS),
skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan
Setuju (S), skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Variabel Independen
Independensi
Independensi diukur dengan menggunakn 5 item kuesioner yang telah digunakan Trisnaningsig
dalam surkiah, dkk (2009). Pertanyaan terdiri dari 9 item yang terdiri dari beberapa indikator.
Setiap item diberi skor 1 sampai 5, dengan menggunkan skala likert sebagai skala pengukur skor 1
menunjukan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3
menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S), skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Pengalaman
Pengalaman diukur dengan 5 item kuesioner yang telah disusun surkiah, dkk (2009).
Pertanyaan terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai
5, dengan menggunakan skala likert sebagai skala pengukur skor 1 menunjukan Sangat Tidak
Setuju (STS), skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4
menunjukkan Setuju (S), skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Due Proffesional Care
Due professional care diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang terdiri dari
beberapa indikator yang telah disusun Surkiah, dkk (2009). Setiap iten diberi skor 1 sampai 5,
dengan menggunakan skala likert sebagai skala pengukur skor 1 menunjukan Sangat Tidak Setuju
(STS), skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4
menunjukkan Setuju (S), skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Pengetahuan
Pengetahuan diukur dengan menggunakan 7 item pertanyaan yang terdiri dari beberapa
indikator yang disusun oleh Sukriah, dkk (2009). Setiap item diberi skor 1 sampai 5, dengan
menggunakan skala likert sebagai skala pengukur skor 1 menunjukan Sangat Tidak Setuju (STS),
6
skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan
Setuju (S), skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Akuntabilitas
Akuntabilitas diukur dengan menggunakan 12 item pertanyaan yang terdiri dari bebetapa
indikator yang disusun Rosyana (2014). Setiap item diberi skor 1 samapi 5, dengan menggunakan
skala likert sebagai skala pengukur skor 1 menunjukan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2
menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S),
skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (ST).
Metode Analisis Data
Uji Kualitas Data
Data penelitian tidak akan berguna jika instrument yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian tidak memiliki reability (tingkat keandalan) dan validity (tingkat kebenaran/
keabsahan yang tinggi) yang memenuhi persyaratan minimal. Uji kualitas data terdiri dari uji
validitas dan uji reliabilitas.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik yang digunakan yaitu: uji normalitas, multikolinearitas dan
heteroskedastisitas.
Uji Regresi Berganda
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi berganda yaitu melihat pengaruh apa saja
mengenai kualitas audit. Model regresi yang digunakan dapat dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut :
KLA= α+β1INA+β2PLK + β3DPC + β4PG + β5AKT + ε
Keterangan:
KLA : Kualitas Audit
α : Konstanta
β : Koefisien arah regresi
INA : Independensi Auditor
PLK : Pengalaman Kerja
DPC : Due Professional Care
PG : Pengetahuan
AKT : Akuntabilitas
ε : Error
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh independensi, pengalaman kerja, due professional
care, pengetahuan, akuntabilitas dan kualitas audit dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner
kepada KAP Surakarta dan Yogyakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik yang ada di Kota Surakarta dan Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, tidak
semua Kantor Akuntan Publik bersedia untuk menerima kuesioner. Dari 10 Kantor Akuntan Publik,
hanya 4 Kantor Akuntan Publik yang bersedia yang dijadikan objek penelitian.
Hasil Uji Kualitas Data
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas untuk variable independensi, pengalaman, due
professional care, pegetahuan,akuntabilitas, dan kualitas audit didapatkan hasil bahwa semua butir
item pertanyaan valid dan reliabilitas.
Uji Asumsi Klasik
Hasil pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini bahwa uji normalitas, uji
multikolonieritasdanujiheteroskedastisitassudah memenuhi syarat. Jadi model regresi
layakuntukdipakai.
Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variable
independen dengan variable dependen. Variabel indepeden dalam penelitian ini adalah
independensi, pengalaman, due professional care, pengetahuan dan, akuntabilitas. Serta variabel
dependen adalah kualitas audit.
Tabel IV. 19
Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien
Regresi thitung Sig
Konstan -6,015 -0,520 0,607
Independensi -0,429 -3,101 0,004
Pengalaman Kerja 0,818 3,619 0,001
Due Professional Care 0,947 2,878 0,007
Pengetahuan 0,329 1,517 0,140
Akuntabilitas 0,134 1,551 0,132
Sumber: Hasil Analisis, 2016, Lampiran 14
8
Berdasarkan hasil regresi yang disajikan diatas maka diperoleh persamaan regresi linier
berganda berikut ini:
KLA = –6,015 –0,429INA + 0,818PLK + 0,947DPC + 0,329PG + 0,134AKT + e
Uji F
Hasil pengujian hipotesis secara serentak diperoleh nilai Fhitungsebesar9, 148 >Ftabelsebesar 2, 43
dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi,
pengalaman kerja, due professional care, pengetahuan, dan akuntabilitas secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini juga bias diartikan bahwa model regresi yang
digunakan sudah sesuai (model fit) dengan datanya
KoefisienDeterminasi (R²)
Hasil pengujiankoefisien determinasi (adjusted R2) mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R²
sebesar 0, 545. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian
ini yang terdiri dari independensi, pengalamankerja, due professional care, pengetahuan, dan
akuntabilitas mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen yaitu kualitas audit sebesar 54,
5%. Sementara itu, sisanya sebesar 45, 5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji t (Parsial)
Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji besarnya pengaruh dari masing-
masing variable independen secara parsial terhadap variable dependen. Kriteria penilaian model ini
adalah jika nilai signifikansi uji t <0,05 dan t-hitung > t-tabel, maka hipotesis penelitian deterima,
dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh:
Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel independensi diperoleh thitungsebesar -3,
101>ttabelsebesar -2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004<p-valuesebesar 0,05, maka
hipotesis H1 diterima. Hal tersebut berarti independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan independensi berpengaruh terhadap kualitas
audit adalah terbukti.
Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel pengalaman kerja diperoleh thitungsebesar 3, 619
>ttabelsebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001<p-valuesebesar 0,05, maka hipotesis
H2 diterima. Hal tersebut berarti pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan
demikian hipotesis kedua yang menyatakan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit
adalah terbukti.
Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel due professional care diperoleh thitungsebesar 2,
878>ttabelsebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007<p-value sebesar 0,05, maka
hipotesis H3 diterima. Hal tersebut berarti due professional care berpengaruh terhadap kualitas
9
audit. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan due professional care berpengaruh
terhadap kualitas audit adalah terbukti.
Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel pengetahuan diperoleh thitungsebesar 1, 517<ttabel
sebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 140>p-value sebesar 0,05, maka hipotesis H4
ditolak. Hal tersebut berarti pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan
demikian hipotesis keempat yang menyatakan pengetahuan berpengaruh terhadap kualitas audit
adalah tidak terbukti.
Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel akuntabilitas diperoleh thitungsebesar 1,
551<ttabelsebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 132>p-valuesebesar 0,05, maka
hipotesis H5 ditolak. Hal tersebut berarti akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas
audit adalah tidak terbukti.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Independensimempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai
thitungsebesar -3, 101> ttabelsebesar -2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004 <p-
value sebesar 0, 05. Oleh karena itu H1 terdukung secara statistik.
2. Pengalaman kerjamempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai
thitung sebesar 3, 619 > ttabel sebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 001 <p-
value sebesar 0, 05. Oleh karena itu H2 terdukung secara statistik.
3. Due professional care mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari
nilai thitungsebesar 2, 878> ttabelsebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 007<p-
value sebesar 0, 05. Oleh karena itu H3 terdukung secara statistik.
4. Pengetahuan tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai
thitung sebesar 1, 517< ttabel sebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 140>p- value
sebesar 0, 05.
5. Akuntabilitastidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai
thitungsebesar 1, 551< ttabel sebesar 2, 045 dengan tingkat signifikansi sebesar 0, 132>p- value
sebesar 0, 05.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, Deva.2010. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Keahlian Profesional terhadap
Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada
Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)”. Sekripsi. Fakultas Ekonomi
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Ardini, Lilis. 2010. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi terhadap
Kualitas Audit”. Majalah Ekonomi Tahun XX, No. 3.
Arens, Elder dan Beasley. 2008, Auditing danJasa Assurance Pendekatan Terintegrasi: Edisi
Keduabelas. Jakarta. Erlangga.
Badjuri, Achmad. 2011. “ Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Kualitas Audit Independen
Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah”. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankkan Vol. 1. No. 2, Nopember 2012.
Febriyanti, Reni. 2014. “Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi.Fakultas Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Futri, Juliarsa. 2014. “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi,
Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di
Bali”. ISSN: 2302-8556 Vol 7, No.2 : Hal 444-461. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Mulitivariat dengan program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Khadafi, Muhammad, Nadirsyah, Syukriy Abdullah. 2014.”Pengaruh Independensi, Etika dan
Standar Audit terhadap kualitas Audit Inspektorat Aceh”.ISSN 2302-0164 pp. 93-
103.Volume 3, No.1.Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Kurnia,dkk.2014. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu, Dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit”.e-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Volume.1.Nomer 2: Hal 49-67.
Jefferson, William, dan ketut Budiartha .2015. “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due
Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit”. E-jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Volume10.Nomer1: Hal 91-106.
Mulyadi. 2002. Auditing 1: Edisi Enam, Jakarta: Salemba Empat.
Nandari, Sawitri, Made Yenni Latrini. 2015. “ Pengaruh Independensi, Penerapan Kode Etik, Dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit”.E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Volume10.Nomer1: Hal 164-181.
Nirmala dan Cahyonowati. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Peofessinal Care,
Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit.
Diponegoro Jurnal Of Accounting, Vol. 2, No. 3. Semarang.
PER/05/M. PAN/03/2008
Purnamasari dan Hernawati. 2013. Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman, Pengetahuan, dan
Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas Audit. UPN. Jakarta.
Saripudin, dkk. 2012. “Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit”. ISSN 2303-1522. E- Jurnal Binar Akuntansi
Volume 1. Nomer 1.
Septriani,Yosi,2012. “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Volume 7. Nomer 2 .Hal: 78-100.
Singgih dan Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, dan
Akuntanbilitas Terhadap Kualitas Audit. SNA XIII UJSP. Purwokerto.
Tjun Tjun Lauw, Maepaung Elizabet, Setiawan Santy. 2012. “Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit”. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Wardani, Amalia. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. UMS.
www.iapi.or
Recommended