ORGAN GENITALIA JANTAN (MASCULINA)
YULFIA N. SELAN
Organ genitalia Masculina
Berfungsi dalam proses
pembentukan, perkembangan, dan
pengeluaran dari produk organ
reproduksi dan kelenjar reproduksi
accesorius yang keluar dalam bentuk
semen.
Organ reproduksi mamalia memiliki fungsi:
1. Memproduksi sel telur pada hewan betina
dan spermatozoa pada hewan jantan.
2. Membantu dalam fertilisasi
3. Mendukung perkembangan embrio
Organ genitalia masculin terdiri atas:
1. 2 buah testis: organ sex primer
2. Epididymis
3. Ductus deferent
4. Penis
5. Urethra masculina
6. Glandula accesories
saluran
Organ genitalia Masculina
Terdiri atas:1. Testes, jumlahnya sepasang,
memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan
2. Ductus : transpor sperma ke urethra3. Kelenjar accessories : menambah
sekresi ke sperma (semen)4. Penis: organ kopulasi pada jantan,
deposit semen ke dalam reproduksi betina
5. Scrotum- preputium : kulit teradaptasi khusus terkait fungsi testes dan penis
Organ Genitalia Masculina
Male reproductive organs
scrotum
Kantong yang terbagi oleh septum masing- masing berisi sebuah testis, ductus epidydimis dan bagian distal ductus deferent.
Kulit scrotum licin dan basah, mengandung banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat (untuk menurunkan suhu testis dibawah suhu tubuh) dan melanin. Pigmen ini melindungi testis dari sinar UV.
Scrotum
Scrotum memiliki 2 lapis otot membantu kontrol suspensi (naik turun) nya scrotum
a.Tunica Dartos: otot polos
b. m. Cremasterica: otot skelet, penarik scrotum
Spermatogenesis secara ideal terjadi pada 2-10°C lebih rendah dari suhu tubuh
Keperluan untuk menjaga suhu tubuh ideal spermatogenesislebih besar pada unggas (suhu tubuh lebih tinggi dari mamalia). Maka spermatogenesis biasanya terjadi pada malam hari. Sperma unggas lebih resisten terhadap panas.
Terletak di dalam kantong scrotum (srotal sacs)
Tergantung diluar tubuh
kebanyakan spesies (termasuk manusia) testes turun kedalam
scrotum pada saat kelahiran
pada beberapa spesies, testes tidak turun (tetap berada dalam
rongga perut; testiconda) gajah, hyrax, trenggiling.
PENGGARUH DI ABDOMEN, FAKTOR GENETIK ATAU KELAINAN
TESTIS
Testis
pada rodensia, kelelawar, beberapa
insektivora testes hanya turun ke scrotum
saat musim kawin (breeding season)
Pada hewan dewasa keadaan satu monorchid
atau kedua testes cryptorchid tidak turun ke
scrotum dan biasanya hewan tersebut tidak
fertil.
Kecil pada anjing dan kucing
Besar pada kambing-domba
Testes orientation
Vertikal : ruminant
Horizontal; kuda, anjing
Mengarah ke anus : kucing, babi
Posisi scrotum;
Caudal abdomen (ruminant)
Intermediate position arah perineal
(kuda, anjing)
Perineal (kucing, babi)
Kelainan penurunan testis
Cryptochismus- hewannya dinamakan
cryptorchid-hewan steril
(testis di abdominal/canalis inguinalis)
Monorchismus : satu testis tidak turun
Hernia inguinalis
Testis
Testes mengandung massa
tubular yang berputar disebut
tubulus seminiferous
Tubuli ini tempat produksi
spermatozoa melalui meiosis
Diantara tubuli terdapat sel-sel
interstisialis (sel leydig) yang
menghasilkan hormon kelamin
jantan testosteron
Testis
Ujung terletak di proximal dinamakan extremitas capitata (berhadapan dengan caput epididymis)
Extremitas caudata (berhadapan dengan cauda epididimys)
Margo epididymalis (bagian pinggir yang berhadapan dengan corpus epididymis)
Margo liber: bagian bebas dari testis
Testes terbungkus oleh Tunica vaginalis propria. Di profundal tunica ini didapatkan Tunica albugenia.
Septula testis membagi testis menjadi lobuli testis. Lobuli testis mengandung tubuli seminiferi contortiyaitu suatu saluran yang dibentuk oleh sel spermatogonium (sel-sel yang akan menjadi spermatozoa) dan sel-sel sertoli (sel-sel pemberi makan pada spermatogonia) Diantara tubuli ini terdapat sel-sel leydig : penghasil hormon testosteron.
Tubuli seminiferus contorti-tubulus seminiferus rectus-membentuk rete testis (di mediastinum testi)-rete testis menyalurkan spermatozoa ke ductus epididymis- ductus deferent.
Spermatic cord (funiculus spermaticus) penggantung testis
Mengandung:
1. Ductus deferens
2. Pembuluh darah,limfe, syaraf (plexus testicularis)
3. M. Cremaster
Otot skelet dari m. Obliqus internus abdominis
Kemampuan kontraksi singkat
4. Plexus pampiniformis
- Pembuluh darah; A dan V spermatica
- Membentuk sistem pertukaran berguna:
- Menurunkan suhu darah yang masuk testis
- Menurunkan derajat denyut pulsus
- Proses pemasukan hormon testosteron ke dalam aliran darah
Pengaturan Temperatur
Dua kelompok otot (cremaster dan
tunica dartos).
a. Otot kontraksi, menarik testis
mendekati tubuh saat suhu di luar
lebih dingin dari normal.
b. Otot relaksasi, menggerakkan testis
menjauhi tubuh di saat suhu di luar
lebih panas dari normal
Struktur jalinan pembuluh darah arteri dan vena
pampiniformis mendinginkan darah yang masuk
ke testis di bawah suhu tubuh
Kulit scrotum memiliki sedikit lapis lemak
sehingga tidak cukup berfungsi sebagai
penghangat
Banyaknya kelenjar keringat (sweat glands)
memfasilitasi proses pendinginan yang efektif
melalui evaporasi
Alat penyalur
Menyalurkan sperma dari testis keluar tubuh
1. Epididymis
Fungsi Memfasilitasi sperma
setelah keluar dari testes
Penyimpanan dan pematangan sperma
Sekreta bahan untuk memelihara sperma
Epididymis
Spermatozoa menjadi matang secara morfologi dan biokemis di epididymis
Spermatozoa matang
1.Mampu melakukan fertilisasi
2. Motil (pergerakan)
3. Mampu untuk respirasi anaerobik
Bagian ekor (tail) epididymis memiliki 3 lapis otot polos di inervasi oleh syaraf simpatisuntuk memfasilitasi proses ejakulasi
Epididymis terdiri dari caput epididymis, corpus epididymis dan cauda epididymis
Fungsi :
Caput dan Corpus Epididymidis Transit spermatozoa darirete testes ke d. deferens
Maturasi spermatozoa dibawah pengaruhtestosteron disertai kadarair → untuk motilitasspermatozoa
Cauda Epididymidis Reservoir spermatozoa sebelum diejakulasikan
menghasilkan cairan yang akan menjadi bagian dari seminal plasma
Alat penyalur
2. Ductus (vas) deferens
Berjalan melewati pubis dan vesica urinaria (VU),membentuk ampulla di posterior VU.
Ampulla bergabung dengan vesicula seminalis membentuk ductus ejaculatorius.
Di area kelenjar prostate saluran ini bergabung dengan urethra.
KASTRASI: Memotong Vas Defferens disertai pengeluran testes dari tubuh. Hewan jantan steril
Alat penyalur
3. Urethra
Saluran bersama sistem urinari dan sistem reproduksi
Prostatic urethra dari VU ke kelj.prostat
Membranous urethra dari prostat ke penis
Kelenjar aksesoris
Ada 4 kelenjar aksesoris (jenis dan jumlah bervariasi antar spesies)
1. Kelenjar Ampullary : pembesaran ductus deferens
2. Seminal vesicle/kel vesicularis penting pada tikus, sapi, babi dan kuda tapi absen pada anjing dan kucing. Sekreta kel. Vesicularis membentuk sebagian besar volume semen, memberikan nutrients kepada sperma
Kelenjar aksesoris
3. Kelenjar prostata penting pd anjing dan manusia. Mensekresikan sekreta bersifat alkalis untuk menetralisasi keasaman pada urethra jantan dan vagina betina. Pada hewan tua : hipertrofi kelenjar prostat
4. Kelenjar cowper’s (bulbourethral)memiliki beragam fungsi pada spesies berbeda. Sekreta melubrikasi dan membersihkan sisa urine atau membentuk vaginal plug pada betina setelah kopulasi. Kelenjar ini absen di anjing, beruang dan mamalia akuatik.
Stallionkuda
Bull Boar babi hutan dog
1. ureter, 2. bladder, 3. ductuc deferens, 4. ampullary gland, 5. vesicular gland, 6. prostate (body), 7. bulbourethral gland(glandula cowper), 8. urethra, 9. bulb of penis
sapi kuda babi anjing kucing
ampulla + + - + -
Seminal vesicle + + + - -
prostate + + + + +
Cowper gland + + ++ - +
Penis
Bentuk dan ukuran
Anjing, beruang, anjing laut, kelelawar, rodensia memiliki tulang khusus (baculum) pada penis yang dapat mempertahankan ereksi
Pada sapi, kambing, domba, dan babi penis memiliki lekukan berbentuk huruf ‘S’ (flexura sigmoidea) yang memungkinkan penyimpanan penis pada saat tidak digunakan.
Pada banyak spesies bentuk penis beradaptasi untuk sesuai dan cocok dengan vagina. Babi: ulir, sapi; ujung penis berputar. Marsupial: seperti garpu. Beberapa memiliki papila, duri, kait atau yang mempertahankan keberadaan penis dalam vagina selama kopulasi untuk memfasilitasi deposit semen
Penis, terdiri dari tiga bagian yaitu
a.radix (akar)
b.korpus (badan)
c. glans.
Dalam keadaan in aktif, penis kuda mempunyai panjang ± 50 cm dan akan bertambah panjang 50 % apabila berereksi. Produksi sperma 60-65 ml, anjing 30 ml. Waktu ereksi kuda beberapa menit, anjing 15-30 menit.
Pembuluh darah dan syaraf untuk penis kuda:
- a. pudenda interna
- A. obturatoria
- A. pudenda externa
Jenis penis memepengaruhi waktu kopulasi
1. Tipe fibroelastikTerdapat pada pemamah biak dan babi. Corpus cavernosus tidak subur. Corpus penis relatif lebih panjang dari tipe musculocavernosus. Adanya flexura sigmoidea pada waktu istrahat, ereksi flexura meluruskan diri.
2. Tipe muskulokavernosusMengalami peningkatan ukuran panjang dan diameter pada saat jaringan erektil corpus cavernosum diisi darah: manusia, kuda, anjing
1. Tunica albuginea2. Corpus cavernosus3. Septum4. Urethra5. Corpus spongiusum6. Bulbospongiosus7. Retractor penis8. Large and thick walled
veins
A. Tipe fibroelastikB. Tipe
muskulocavernosum
Otot penis
M. Ischiocavernosus (M. Erector penis)
fx: menarik penis menjauhi pelvis dan menekan A. Dorsalis penis sehingga menolong terjadinya ereksi
M. Retractor penis
berjalan sepanjang ventral penis
fx: menarik penis masuk ke dalam preputium sesudah ereksi
bull boar
stallionram
Glans penis
1. Processus urethrae2. Galea glandis3. Corona glandis4. Raphe glandis5. Collum glandis6. Raphe preputii7. Preptium8. Orificium urethrae
externum9. Diverticulum
preputiale10.Preputium11.papillae
babi
kucing
kambing
Penis anjing
Proses mating dapat bertahan sampai 3 jam pada anjing.
Penis dapat terkunci dalam vagina dan tidak terpisah sampai proses ereksi selesai sempurna
Saraf: plexus pelvicus & plexus sacralis
Preputium
Kantong penis berupa lipatan kulit, bagian dorsal bertaut ke dinding perut
Pada anjing m. Protactor preputii berfungsi menarik ujung cranial preputium ke cranial sehingga preputium tidak tergantung bila tidak ereksi.
Dalam keadaan ereksi m. protactor preputii berelaksasi sehingga glans penis mudah keluar dari cavum preputiale.
Pada kuda Preputium interna dan externa Glandula preputialis di profundal preputium
externus: menghasilkan sekresi berlemak membentuk smegma preputii yang berbau merangsang.
Informasi tambahan
Mekanisme transpor sperma
. Tekanan akibat spermatogenesis di tubuli seminiferi + reasorbsi cairan di epithelium ductus efferens
Peristalsis epididymis dan ductus deferent
Secara bertahap membuat sperma mengalir ke arah ampulla
Pada hewan yang tidak aktif seksual: sperma hilang dari terbilas di urethra oleh urin, sebagian lainnya diserap oleh epitel ductus deferens