P U T U S A NNomor : 524/PID/2015/PT-MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA.
Tempat lahir : Kedai Kawat;
Umur/tanggal lahir : 28 Tahun / 11 Nopember 1986;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau
Rakyat, Kabupaten Asahan;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Wiraswasta;
Pendidikan : S-1.
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 5 Desember 2014 sampai dengan tanggal 24 Desember
2014;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 25 Desember 2014 sampai
dengan tanggal 2 Februari 2015;
3. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Negeri Tanjungbalai sejak tanggal 3
Februari 2015 sampai dengan tanggal 4 Maret 2015;
4. Penuntut Umum sejak tanggal 4 Maret 2015 sampai dengan tanggal 23 Maret
2015;
5. Majelis Hakim sejak tanggal 17 Maret 2015 sampai dengan tanggal 15 April
2015;
6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tanjungbalai sejak tanggal 16
April 2015 sampai dengan tanggal 14 Juni 2015;
- 2 -
7. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal
15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 14 Juli 2015;
8. Perpanjangan kedua Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 15
Juli 2015 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015;
9. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 3 Agustus 2015 sampai dengan
tanggal 1 September 2015;
10.Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal
2 September 2015 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal
3 September 2015, nomor : 524/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara
Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb, dan surat-surat
yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjung
Balai, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
PRIMAIR:
KESATU:
Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yakni
terhadap diri korban Hasan Basri als Basri, perbuatan mana dilakukan oleh
terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat
itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang
diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV lalu terdakwa berpikir dan
merencanakan pembunuhan untuk menutupi hutang terdakwa di Bank senilai
Rp.1.123.000.000,00 (satu milyar seratus dua puluh tiga juta rupiah), dengan
pembayaran angsuran perbulannya Rp.33.113.000,00 (tiga puluh tiga juta
- 3 -
seratus tiga belas ribu rupiah) ditambah dengan pembayaran angsuran mobil
truk colt diesel plat BK 8467 XV setiap bulannya Rp.2.487.000,00 (dua juta
empat ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) sehingga terdakwa berfikir untuk
merencanakan, mencari dan melakukan pembunuhan terhadap diri orang lain
yang mana menyerupai fisik terdakwa yang meninggal untuk menutupi hutang
tersebut, selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 sekira pukul
18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan status quo Pulau Raja menuju Sei
Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI
untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik terdakwa dan tiba-tiba
korban Hasan Basri als Basri yang mengemudikan sepeda motor jenis bebek
datang dari belakang dan beriringan dengan terdakwa sambil berkata “Hoe
Bang!” lalu terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan
korban juga menghentikan sepeda motornya dan karena terdakwa mengetahui
bahwa korban kurang akal (bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti
malam”lalu korban menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke
Kisaran kita yok, karaokean” lalu korban menjawab “ayolah bang, jam
berapa?” lalu terdakwa berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban
menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul
18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467-
XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan
garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena
ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi
membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban
mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi
kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan
saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak
terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa.
- Kemudian sekira pukul 21.00 Wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan
mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ,
dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya
lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning
untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10
Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan
terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban
namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas
di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai
sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan
- 4 -
SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa
bertanya “mau kemana Nov”, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu
dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib,
terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik
PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim
sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”,
namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat
lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa
mengirim sms dengan perkataan “aku di Halte”, kemudian korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan
setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang “, lalu
terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput
korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib,
terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang
terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke,
kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan
sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan
terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung
memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di
Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan
menunggu disitu sementara terdakwa kembali kerumahnya dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan
di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK-
8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil
truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari
garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis
Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di
atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku
celana sebelah kanan yang terdakwa pakai, serta mengambil dompet yang
berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan
oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur
lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur
lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu
lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-
liris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong
plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa
mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang
- 5 -
juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan
selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu
garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan
kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir,
selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu
meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan
dompet tempat surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di
atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk,
selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat
tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK
8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan
korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu
terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa
dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”.
- Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU
Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil
terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir,
kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu
terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3
(tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah
tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya
kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut
dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil
dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil
langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan,
selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari
kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa
meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau
Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil,
lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana
terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih
dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke
bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir
- 6 -
menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu
terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana
terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri
terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya
terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu
memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil
dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa
mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut
diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher
bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya
terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh
tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut
diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik
terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu
dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui
pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan
ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak
disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo
kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil
mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya
sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil
menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan
secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik
warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana,
sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil
baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju
Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum
kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api
terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semak-
semak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke
Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa
turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka
maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan
berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah
makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu
terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti
- 7 -
kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu
terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke
nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu
terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu,
sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone
tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ
sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan
setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang.
- Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban meninggal dunia. Hal ini
diperkuat oleh hasil Visum Et Repertum Nomor : 15622/IV/UPM/XII/2014
tertanggal 09 Desember 2014 yang dibuat dan ditandatangani dengan
mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Reinhard J.D.Hutahaean, SH, SpF
Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematang Siantar telah
melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama : Hasan Basri als Basri,
Jenis Kelamin : Laki-laki, Umur : 17 Tahun, Alamat : Dusun V Desa Rahuning
Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan (Terlampir dalam berkas perkara),
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR
- Dijumpai seluruh jaringan kulit, otot dan tulang meng-arang dan sebagian
habis terbakar.
- Dijumpai jaringan otak cenderung pucat, sebagian menghitam dan
sebagian berwarna putih dan merah gelap serta adanya gumpalan darah
yang rapuh (pseudo epidural hematoma).
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM
- Dijumpai sebagian jaringan otak telah mengeras (meng-arang) berwarna
hitam, sebagian berwarna putih (pucat) dan sebagian lagi berwarna merah
gelap.
- Seluruh nafas bagian dalam sulit dinilai, saluran makan berisi diduga
bekuan darah.
- Dijumpai organ-organ isi rongga dada cenderung pucat serta sebagian
tampak meng-arang.
- Dijumpai organ-orang isi rongga perut berwarna kemerahan serta
sebagian tampak mengarang.
- 8 -
KESIMPULAN:
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan diambil
kesimpulan bahwa seluruh tubuh korban hangus terbakar (meng-arang) yang
cenderung/kemungkinan terjadi/didapat setelah korban meninggal dunia (luka
bakar post mortem). Dijumpai mekanisme kematian cenderung oleh karena
mati lemas dengan penyebab pasti kematian yang sulit ditentukan oleh karena
korban sudah hangus terbakar (meng-arang) disebabkan luka bakar (setelah
meninggal/post mortem) karena api dengan level/tingkat VI (menurut
Depuytren).
Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 340 KUHPidana;
D A N
KEDUA:
Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, tanpa
hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu
senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak berupa 1 (satu) pucuk senjata api
genggam rakitan jenis Revolver, 2 (dua) butir peluru tajam kaliber 9 mm dan 1
(satu) butir selongsong peluru, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan
cara sebagai berikut:
- Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat
itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang
diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat
terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal
21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan
statusquo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor
Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri
dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang
- 9 -
mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan
dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang!” lalu terdakwa menghentikan
sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda
motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal
(bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam?” lalu korban
menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok,
karaokean” lalu korban menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa
berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan
setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi
als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa
mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan garasi mobil pribadi
yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk
tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk
ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban mobil truk tersebut
selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi kembali memasangnya
lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi
pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak terdakwa yang berada di
rumah orangtua terdakwa.
- Kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan
mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ,
dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya
lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning
untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10
Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan
terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban
namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas
di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai
sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan
SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa
bertanya “mau kemana Nov “, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu
dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib,
terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik
PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim
sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”,
namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat
lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa
mengirim sms dengan perkataan “aku di Halte”, kemudian korban
- 10 -
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan
setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang “, lalu
terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput
korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib,
terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang
terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke,
kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan
sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan
terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung
memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di
Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan
menunggu disitu sementara terdakwa kembali kerumahnya dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan
di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK-
8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil
truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari
garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis
Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di
atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku
celana sebelah kanan yang terdakwa pakai yang mana terdakwa tidak memiliki
ijin untuk memiliki atau menyimpan senjata api tersebut dan senjata api
tersebut terdakwa beli dari seorang laki-laki yang tidak dikenal di Palembang
pada Tahun 2006, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak,
surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als
Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil
sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari
dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil
sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-liris yang ada di jemuran
dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet
tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah
jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang juga berada di garasi
guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen
tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah
itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan
meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya
terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya
di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan dompet tempat
- 11 -
surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box
lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya
terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat
tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK
8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan
korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu
terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya ?bisa
dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”.
- Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU
Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil
terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir,
kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu
terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3
(tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah
tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya
kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut
dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil
dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil
langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan,
selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari
kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa
meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau
Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil,
lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana
terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih
dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke
bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir
menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu
terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana
terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri
terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya
terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu
memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
- 12 -
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil
dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa
mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut
diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher
bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya
terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh
tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut
diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik
terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu
dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui
pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan
ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak
disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo
kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil
mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya
sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil
menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan
secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik
warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana,
sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil
baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju
Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum
kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api
terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semak-
semak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke
Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa
turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka
maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan
berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah
makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu
terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti
kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu
terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke
nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu
terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu,
sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone
tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
- 13 -
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ
sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan
setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang.
- Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti
Senjata Api dan Peluru Cabang Medan No. Lab : 489/BSF/2015 tertanggal 30
Januari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Binsaudin Saragih,
S.Si,M.Si dan Supriyadi, ST telah melakukan pemeriksaan dengan mengingat
sumpah jabatannya serta diketahui dan ditandatangani oleh Haris Aksara, SH
Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan (terlampir dalam berkas
perkara) dengan hasil kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Barang Bukti (BB1) tersebut diatas adalah senjata api genggam rakitan
jenis Revolver dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif) dan dapat
menembakkan peluru.
2. Barang Bukti (BB2) tersebut diatas adalah peluru kaliber 9 mm, dalam
keadaan berfungsi dengan baik (aktif).
3. Barang Bukti (BB3) tersebut diatas adalah selongsong peluru kaliber 9 mm
dan telah ditembakkan dengan menggunakan Barang Bukti (BB1).
Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Darurat No. 12 Tahun 1951;
SUBSIDAIR:
KESATU:
Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, dengan
sengaja merampas nyawa orang lain yakni terhadap diri korban Hasan Basri als
Basri, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat
itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang
diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat
terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal
- 14 -
21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan status
quo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy
plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik
terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang mengemudikan
sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan dengan
terdakwa sambil berkata “Hoe Bang” lalu terdakwa menghentikan sepeda
motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda motornya
dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal (bodoh), maka
terdakwa berkata “kemana nanti malam” lalu korban menjawab “enggak ada
bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu korban
menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa berkata “jam-jam
sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa
pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai
supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke
garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah
terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi
Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya
dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi
Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa
mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus
menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa.
- Kemudian sekira pukul 21.00 Wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan
mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ,
dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya
lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning
untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10
Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan
terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban
namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas
di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai
sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan
SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa
bertanya “mau kemana Nov “, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu
dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib,
terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik
PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim
sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan ?dimana posisi?,
- 15 -
namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat
lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa
mengirim sms dengan perkataan “aku di Halte”, kemudian korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan
setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang”, lalu
terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput
korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib,
terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang
terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke,
kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan
sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan
terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung
memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di
Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan
menunggu disitu sementara terdakwa kembali kerumahnya dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan
di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK-
8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil
truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari
garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis
Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di
atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku
celana sebelah kanan yang terdakwa pakai, serta mengambil dompet yang
berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan
oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur
lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur
lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu
lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-
liris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong
plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa
mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang
juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan
selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu
garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan
kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir,
selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu
meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan
- 16 -
dompet tempat surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di
atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk,
selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat
tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK
8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan
korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu
terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa
dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”.
- Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU
Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil
terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir,
kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu
terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3
(tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah
tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya
kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut
dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil
dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil
langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan,
selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari
kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa
meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau
Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil,
lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana
terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih
dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke
bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir
menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu
terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana
terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri
terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya
terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu
memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
- 17 -
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil
dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa
mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut
diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher
bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya
terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh
tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut
diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik
terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu
dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui
pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan
ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak
disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo
kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil
mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya
sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil
menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan
secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik
warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana,
sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil
baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju
Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum
kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api
terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semak-
semak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke
Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa
turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka
maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan
berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah
makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu
terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti
kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu
terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke
nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu
terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu,
sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone
tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
- 18 -
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ
sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan
setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang.
- Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban meninggal dunia. Hal ini
diperkuat oleh hasil Visum Et Repertum Nomor : 15622/IV/UPM/XII/2014
tertanggal 09 Desember 2014 yang dibuat dan ditandatangani dengan
mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Reinhard J.D.Hutahaean, SH, SpF
Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematang Siantar telah
melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama : Hasan Basri als Basri,
Jenis Kelamin : Laki-laki, Umur : 17 Tahun, Alamat : Dusun V Desa Rahuning
Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan (Terlampir dalam berkas perkara),
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR
- Dijumpai seluruh jaringan kulit, otot dan tulang meng-arang dan sebagian
habis terbakar.
- Dijumpai jaringan otak cenderung pucat, sebagian menghitam dan
sebagian berwarna putih dan merah gelap serta adanya gumpalan darah
yang rapuh (pseudo epidural hematoma).
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM
- Dijumpai sebagian jaringan otak telah mengeras (meng-arang) berwarna
hitam, sebagian berwarna putih (pucat) dan sebagian lagi berwarna merah
gelap.
- Seluruh nafas bagian dalam sulit dinilai, saluran makan berisi diduga
bekuan darah.
- Dijumpai organ-organ isi rongga dada cenderung pucat serta sebagian
tampak meng-arang.
- Dijumpai organ-orang isi rongga perut berwarna kemerahan serta
sebagian tampak mengarang.
KESIMPULAN:
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan diambil
kesimpulan bahwa seluruh tubuh korban hangus terbakar (meng-arang) yang
cenderung/kemungkinan terjadi/didapat setelah korban meninggal dunia (luka
bakar post mortem). Dijumpai mekanisme kematian cenderung oleh karena
mati lemas dengan penyebab pasti kematian yang sulit ditentukan oleh karena
- 19 -
korban sudah hangus terbakar (meng-arang) disebabkan luka bakar (setelah
meninggal/post mortem) karena api dengan level/tingkat VI (menurut
Depuytren).
Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 338 KUHPidana ;
D A N
KEDUA:
Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, tanpa
hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu
senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak berupa 1 (satu) pucuk senjata api
genggam rakitan jenis Revolver, 2 (dua) butir peluru tajam kaliber 9 mm dan 1
(satu) butir selongsong peluru, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan
cara sebagai berikut:
- Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat
itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang
diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat
terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal
21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan
statusquo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor
Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri
dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang
mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan
dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang!” lalu terdakwa menghentikan
sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda
motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal
(bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam” lalu korban menjawab
“enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu
- 20 -
korban menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa berkata “jam-jam
sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa
pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai
supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke
garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah
terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi
Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya
dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi
Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa
mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus
menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa.
- Kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan
mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ,
dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya
lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning
untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10
Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan
terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban
namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas
di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai
sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan
SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa
bertanya “mau kemana Nov”, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut?” lalu
dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib,
terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik
PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim
sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”,
namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat
lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa
mengirim sms dengan perkataan “aku di Halte”, kemudian korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan
setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang”, lalu
terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput
korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib,
terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang
terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke,
kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa
- 21 -
menjalankan sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam
perjalanan terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa
langsung memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan
sampai di Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk
turun dan menunggu disitu sementara terdakwa kembali kerumahnya dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan
di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK-
8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil
truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari
garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis
Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di
atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku
celana sebelah kanan yang terdakwa pakai yang mana terdakwa tidak memiliki
ijin untuk memiliki atau menyimpan senjata api tersebut dan senjata api
tersebut terdakwa beli dari seorang laki-laki yang tidak dikenal di Palembang
pada Tahun 2006, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak,
surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als
Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil
sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari
dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil
sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-liris yang ada di jemuran
dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet
tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah
jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang juga berada di garasi
guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen
tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah
itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan
meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya
terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya
di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan dompet tempat
surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box
lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya
terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat
tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK
8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan
korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu
- 22 -
terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa
dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”.
- Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU
Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil
terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir,
kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu
terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3
(tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah
tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya
kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut
dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil
dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil
langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di
Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan,
selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari
kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa
meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau
Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22
Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil,
lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana
terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih
dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke
bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir
menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu
terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana
terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri
terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya
terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu
memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil
dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa
mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut
diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher
bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya
terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh
tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut
- 23 -
diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik
terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu
dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui
pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan
ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak
disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo
kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil
mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya
sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil
menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan
secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik
warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana,
sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil
baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju
Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum
kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api
terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semak-
semak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke
Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa
turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka
maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan
berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah
makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu
terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti
kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu
terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke
nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu
terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu,
sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone
tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ
sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan
setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang.
- Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti
Senjata Api dan Peluru Cabang Medan No. Lab : 489/BSF/2015 tertanggal 30
Januari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Binsaudin Saragih,
S.Si,M.Si dan Supriyadi, ST telah melakukan pemeriksaan dengan mengingat
- 24 -
sumpah jabatannya serta diketahui dan ditandatangani oleh Haris Aksara, SH
Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan (terlampir dalam berkas
perkara) dengan hasil kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Barang Bukti (BB1) tersebut diatas adalah senjata api genggam rakitan
jenis Revolver dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif) dan dapat
menembakkan peluru.
2. Barang Bukti (BB2) tersebut diatas adalah peluru kaliber 9 mm, dalam
keadaan berfungsi dengan baik (aktif).
3. Barang Bukti (BB3) tersebut diatas adalah selongsong peluru kaliber 9 mm
dan telah ditembakkan dengan menggunakan Barang Bukti (BB1).
Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Darurat No. 12 Tahun 1951;
Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjung
Balai, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA, telah terbukti
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
“Pembunuhan Berencana dan sengaja menguasai, memiliki atau menyimpan
senjata api tanpa ijin” sebagaimana diatur dan diancam sesuai dengan Pasal
340 KUHPidana dan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA
dengan pidana penjara selama Seumur Hidup;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit IPAD merk Samsung Galaxy Tab 2 warna hitam;
- 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 0811629220;
- 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam;
- 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 082166121833;
- 1 (satu) buah cincin terbuat dari emas permata putih;
- 1 (satu) buah cincin terbuat dari besi putih dalam keadaan bekas
terbakar/menghitam;
- 1 (satu) unit mobil Coltdiesel BK 8467 XV dengan kondisi bagian depan
(kepala) hangus terbakar;
- 1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis revolver;
- 2 (dua) butir peluru tajam;
- 25 -
- 1 (satu) butir selongsor peluru;
Masing-masing dirampas untuk dimusnahkan;
- 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX warna merah hitam BK
5650 LQ Nomor Rangka: MH32560059K626515 Nomor Mesin : 2556-
626635;
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy warna coklat less putih BK 6966
VAI, Nomor Rangka : MH12F6115BK202007 Nomor Mesin :
JF61E1200456;
Masing-masing dirampas untuk Negara;
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor :
118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
1. Menyatakan Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Als NOVA tersebut diatas telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pembunuhan Berencana dan Kepemilikan Senjata Api Tanpa Ijin” sebagaimana
dalam dakwaan primer kesatu dan kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama: 18 (delapan belas) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit IPAD merk Samsung Galaxy Tab 2 warna hitam;
- 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 0811629220;
- 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam;
- 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 082166121833;
- 1 (satu) buah cincin terbuat dari emas permata putih;
- 1 (satu) buah cincin terbuat dari besi putih dalam keadaan bekas
terbakar/menghitam;
- 1 (satu) unit mobil Coltdiesel BK 8467 XV dengan kondisi bagian depan
(kepala) hangus terbakar;
- 26 -
- 1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis revolver;
- 2 (dua) butir peluru tajam;
- 1 (satu) butir selongsong peluru;
Dirampas untuk dimusnahkan;
- 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX warna merah hitam BK
5650 LQ Nomor Rangka: MH32560059K626515 Nomor Mesin : 2556-
626635;
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy warna coklat less putih BK 6966
VAI, Nomor Rangka : MH12F6115BK202007 Nomor Mesin :
JF61E1200456;
Dirampas untuk Negara;
6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2000 (dua
ribu rupiah);
Telah membaca :
1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Tanjung Balai bahwa pada tanggal 3 Agustus 2015, Jaksa Penuntut Umum
telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri
Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015;
2. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Tanjung Balai bahwa permintaan banding
tersebut telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal
6 Agustus 2015;
3. Memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 6
Agustus 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Balai
tanggal 6 Agustus 2015, dan memori banding tersebut telah dengan sempurna
diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 10 Agustus
2015;
4. Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Tanjung Balai tertanggal
13 Agustus 2015, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7
- 27 -
(tujuh) hari terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2015, sebelum berkas dikirim ke
Pengadilan Tinggi;
Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding
oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata
cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka
permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan Jaksa Penuntut Umum
pada prinsipnya memohon agar Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana terhadap
Terdakwa dengan pidana penjara selama seumur hidup, sesuai dengan
tuntutannya;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Jaksa Penuntut Umum
tersebut, Terdakwa tidak mengajukan kontra memori banding;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa dan
mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi Putusan Pengadilan
Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, memori
banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 6 Agustus 2015, dan
bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, berpendapat bahwa pertimbangan hukum
Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah
terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa sebagaimana yang
didakwakan kepadanya dan hukuman yang dijatuhkan telah tepat dan benar, oleh
karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai
pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini
ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal
28 Juli 2015, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dan harus
dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan
dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua
tingkat peradilan;
- 28 -
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dilakukan
penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Memperhatikan pasal 340 KUHPidana dan Undang-Undang nomor : 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
M E N G A D I L I :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor :
118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, yang dimintakan banding,
tersebut;
- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan,
yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 oleh kami : H.
BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai
Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masing-
masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan
Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 3 September 2015,
nomor : 524/PID/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari Selasa tanggal 6 Oktober 2015, oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JAINAB, SH. sebagai Panitera
- 29 -
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut
Umum dan para Terdakwa.
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ttd ttd
1. DALIZATULO ZEGA, SH. H. BACHTIAR AMS, SH.
ttd
2. MARYANA, SH.MH.
Panitera Pengganti,
ttd
JAINAB, SH.
Untuk salinan sesuai dengan aslinya.
PANITERA,
Hj. MERI ULFA, SH.MH.
NIP. 195703011985032002.