PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman i
PEDOMAN PENDIDIKAN Program Studi Farmasi Tahun Akademik 2009/2010
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755
Email : [email protected] http://fk.unibraw.ac.id
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman iii
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2009/2010 diterbitkan atas dasar Surat
Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009 tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan
untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2009/2010 yaitu : Jurusan Kedokteran Program Studi
Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program Studi Farmasi.
Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan
Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.
Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar,
mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini
dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan, Ttd.
Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,MKes. NIP. 19480724 198003 1 002
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman iv
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009
TENTANG
PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan
pelaksanaannya.
2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan
keputusan Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program
studi S1 yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik
di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik
2009/2010.
Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002
tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi.
4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002
tentang Statuta Universitas Brawijaya.
6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009
tentang Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik
2009/2010.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman v
MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Tahun Akademik 2009/2010 sebagai acuan Civitas Akademika di
seluruh Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Kedua : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Tahun Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1
angkatan 2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan
sebelumnya mengacu pada pedoman pendidikan sesuai dengan
Tahun Akademik ketika yang bersangkutan masuk/terdaftar di
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ketiga : Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur
dalam peraturan tersendiri.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan
perbaikan seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 13 Agustus 2009
Dekan,
ttd
Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes
NIP . 19480724 198003 1 002
Tembusan :
1. Rektor Universitas Brawijaya
2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya
3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang
4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB
5. Segenap Ketua Jurusan FKUB
6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB
7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB
8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB
9. Segenap Ka.Lab. FKUB
10. Ketua BEM FK Unibraw
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BARAWIJAYA ............. iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
BRAWIJAYA...........................................ix
KONTRIBUTOR .................................................................................................................. x
VISI MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ..................................................................................
VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .......................... xii
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ....................................................................................... xiii
KALENDER AKADEMIK ...................................................................................................... xiv
BAB I : LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN .................................. 1
BAB II : SISTEM PENDIDIKAN ..................................................................................... 2
A. Pengertian ............................................................................................. 2
1. Kompetensi .............................................................................................. 2
1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi ................................................... 2
1.2. Standar Kompetensi ........................................................................ 3
1.3. Standar Kompetensi Apoteker ....................................................... 3
1.4. Dasar Pengukuran Kompetensi ...................................................... 6
1.5. Tingkat Kemampuan ....................................................................... 6
2. Kurikulum ................................................................................................ 8
2.1. Batasan Kurikulum .......................................................................... 8
2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ..................................................... 8
2.3. Model Kurikulum ............................................................................ 8
2.4. Isi Kurikulum ................................................................................... 9
2.5. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum ................................... 10
2.6. Skema Struktur Kurikulum .............................................................. 11
2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah .............................. 11
2.8. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasi (Apoteker) ......... 16
2.9. Tugas Akhir ..................................................................................... 18
2.10. Kuliah Kerja Nyata .......................................................................... 19
2.11. Ujian Program Profesi Apoteker ..................................................... 20
B. Administrasi Pendidikan ......................................................................... 20
C. Pelanggaran Akademik ........................................................................... 20
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman vii
D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana ..................................................... 20
BAB III : PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............. 22
A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran ........................ 22
1. Pimpinan Fakultas ........................................................................... 22
2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas ................................................ 22
3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Program Studi ......................................... 23
4. Fungsi Pharmaceutical Education Unit (PEU) .................................... 23
5. Program Studi .................................................................................. 24
6. Laboratorium ................................................................................... 26
7. UPT Lab skill & Laboratorium Sentral Biomedik ................................ 27
8. Urusan Administrasi Akademik Program Studi ................................. 27
9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) ............................................. 28
10. Kelompok Pengajar .......................................................................... 28
11. Mahasiswa ...................................................................................... 29
B. Koordinasi Penyelenggaraan Pembelajaran ............................................ 30
C. Struktur Organisasi Program Studi ………………………………………………………... 33
D. Koordinasi Mata Kuliah Program Studi…………………………………………………. . 34
BAB IV : PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ........................................................... 35
A. Silabus Pembelajaran ............................................................................. 35
B. Waktu dan Tempat Pembelajaran .......................................................... 35
C. Strategi Pembelajaran ............................................................................ 36
D. Model Pembelajaran .............................................................................. 36
BAB V : EVALUASI KEBERHASILAN ............................................................................. 41
A. Nilai Lulus .............................................................................................. 41
B. Pembobotan .......................................................................................... 42
C. Tahapan Evaluasi .................................................................................... 42
D. Predikat Kelulusan ................................................................................. 44
BAB VI : PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI ............................................................... 45
A. Ujian Perbaikan ...................................................................................... 45
B. Semester Pendek ................................................................................... 45
C. Ujian Khusus .......................................................................................... 46
D. Semester Khusus .................................................................................... 46
E. Kepenasehatan Akademik ...................................................................... 47
F. Bimbingan Konseling .............................................................................. 48
BAB VII : PENUTUP ...................................................................................................... 49
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman viii
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
I SEMESTER GANJIL TANGGAL
1.
2.
Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru
a. Daftar Ulang PSB b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD e. Daftar Ulang Magister dan Doktor
Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3
11 – 15 Mei 2009 18 – 22 Mei 2009 25 – 29 Mei 2009 10 – 15 Agustus 2009 10 – 15 Agustus 2009 18 Agustus 2009
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman ix
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama KULIAH SEMESTER GANJIL 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Libur Lebaran Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2009/2010 Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Ganjil 2009/2010
18 – 21 Agustus 2009 20 Juli – 7 Agustus 2009 27 Juli – 14 Agustus 2009 24 Agustus – 24 Desember 2009 Diserahkan kebijakan masing-masing Fakultas 14 – 25 September 2009 26 Oktober – 6 Nopember 2009 26 Nopember 2009 28 – 31 Desember 2009 4 – 15 Januari 2010 22 Januari 2010 5 Februari 2010 12 Februari 2010
II SEMESTER GENAP TANGGAL 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) KULIAH SEMESTER GENAP 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UAS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2009/2010 Pelaksanaan Semester Pendek Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh
1 – 12 Februari 2010 1 – 12 Februari 2010 22 Februari – 11 Juni 2010 Diserahkan kebijakan masing-masing Fakultas 12 – 13 April 2010 30 April 2010 14 – 18 Juni 2010 21 Juni – 2 Juli 2010 5 Juli – 6 Agustus 2010 9 Juli 2010
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman x
11.
12.
Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Genap 2009/2010
6 Agustus 2010 13 Agustus 2010
III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL 1.
2.
3.
Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47 Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah) Wisuda
1 – 31 Desember 2009 5 Januari 2010 Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000
IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2009 Kebangsaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM-TM) Wilayah C Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan :
a. Usulan Proposal ke Dikti b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Diklat Kewirausahaan Pekan Olahraga Mahasiswa :
a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade) b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)
Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia (KRCI dan KRI)
a. Usulan Proposal ke Dikti b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT)
a. Usulan karya tulis ke dikti b. Presensi Tingkat Nasional
Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah :
a. Usulan Artikel Ilmiah PKM-I ke Dikti b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Oktober & Desember Agustus 2009 Oktober 2009 Agustus 2009 September 2009 Nopember 2009 Mei – Juni 2009 Juli – Agustus 2009 Oktober 2009 Januari 2010 Mei 2010 Juni 2010 Januari 2010 Juli 2010 Maret 2010 Juli 2010
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman xi
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Dialog Kebangsaan Wilayah C Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS) Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :
a. Tingkat Universitas b. Tingkat Nasional
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan 2008/2009 Olympiade Matematika :
a. Usulan karya tulis ke Dikti b. Tingkat Nasional
MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X Pelayaran Kebangsaan VII Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
April 2010 Juli 2010 Oktober – Nopember 2009 Mei 2010 Agustus 2010 Januari/Februari 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Juni 2010 Juni 2010
Rektor,
Ttd
Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito NIP. 130 704 136
Pimpinan dan Staf
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam, dr., SpMK., M.Kes
Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi Widjajanto, dr., MS., SpPK(K)
Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto, dr., M.Kes
Pembantu Dekan III : M. Hanafi, dr., MPH
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman xii
Jurusan / Program Studi :
1. Jurusan Kedokteran / Program Studi Pendidikan Dokter
Ketua : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA
Sekretaris : Dr. Sri Winarsih,Apt,MKesi
2. Jurusan Ilmu Keperawatan
Ketua : Subandi,dr.,M.Kes.,DAHK,PA(K)
Sekretaris : Ahsan,S.Kp,M.Kes
3. Jurusan / Program Studi Ilmu Gizi
Ketua : Dr. Endang Sri Wahyuni,dr.,MS
Sekretaris : dr. Bambang Prijadi,MS
4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Ketua : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA
Sekretaris : drg. R.Setyohadi,MS
5. Program Studi Pendidikan Bidan
Ketua : dr. Mokhamad Noryanto,SpOG
Sekretaris : dr. Rita Rosita,M.Kes
6. Program Studi Farmasi
Ketua : Drs.Bambang Sidharta,Apt.MS
Sekretaris : Dr. Atikah, Apt, MSi
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman xiii
Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,M.Kes
Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi widjajanto,dr.,MS,SpPK (K)
Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes
Pembantu Dekan III : M.Hanafi,dr.,MPH
Jurusan Pendidikan Dokter
Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA
Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih Apt. MKes
Anggota : dr. Andi Ansharullah, dr.,DAAK
Dr. Nurtjahjo Budi Santoso,SpA (K)
dr. Harijanto,MSPH
dr. Roekistiningsih,MS,SpMK
Jurusan Keperawatan
Ketua Jurusan : dr. Subandi,M.Kes,DAHK PA (K)
Sekretaris Jurusan : Ahsan,S.Kp,M.Kes
Anggota : Asti Melani Astari,S.Kp,M.Kep,SpMat
Dian Susmarini,Ns.,S.Kep,MN
Tina Handayani,Ns.,S.Kep
Dina Dewi Sartika Lestari,Ns.,M.Kep.
Dewi Kartikawati, Ns.,S.Kep
Jurusan Gizi Kesehatan
Ketua Jurusan : Dr.dr. Endang Sriwahyuni,MS
Sekretaris Jurusan : dr. Bambang Prijadi MS
Anggota : Nia Novita Wirawan,STP,MSc
Nurul Muslihah,SP,M.Kes
Sri Wahyuni,SAB
PS. Pendidikan Dokter Gigi
Ketua Program Studi : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA
Sekretaris Program Studi : drg. R. Setyohadi MS
Anggota : Dr. drg Nur Permatasari MS
drg. Yuli Nugraeni SpKG
drg Nita Margaretha SpPM
PS. Kebidanan
Ketua Program Studi : dr. M.Nooryanto SpOG
Sekretaris Program Studi: dr. Rita Rosita, MKes
Anggota : dr. Subandi,M.Kes,DAHK.,PA (K)
Dr.dr. Siti Chandra W,,SpOG
Dr. Widjajanto Ngartjono,SpOG
Dr. med. dr. Tommy Alfandy Nazwar
PS. Farmasi
Ketua Program Studi : Drs. Bambang Sidharta, Apt,MS
Sekretaris Program Studi : Dr. Atikah,dra.,Apt,MSc
Anggota : Dr. Soebiantoro,Apt,MSc
Dra. Diana Lyrawati, Apt.MS.PhD
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman xiv
A.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
B. A. Sejarah
Dalam sistem layanan asuhan kesehatan di Indonesia profesi kefarmasian (Apoteker)
merupakan komponen mutlak yang masih sangat dibutuhkan peningkatan peran dan fungsinya
baik secara kualitas maupun kuantitas, maka kebutuhan akan Apoteker di Indonesia tidak akan
berhenti. Oleh karenanya pendidikan di bidang farmasi yang menghasilkan Apoteker juga masih
diperlukan. Universitas Brawijaya sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki
Fakultas Kedokteran merasa terpanggil untuk menyelenggarakan program pendidikan S-1
Farmasi pada Fakultas Kedokteran dalam rangka memenuhi kebutuhan/harapan masyarakan
dan negara. Rektor membentuk kelompok kerja yang bertugas mempersiapkan pembukaan
Program S-1 Farmasi melalui surat tugas Rektor nomor: 267/J10/KP/2007. Kelompok kerja ini
bertugas membuat dan menyusun proposal pembukaan program studi S-1 pada Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
Aktivitas pendidikan Program Sudi Farmasi secara resmi diselenggaran pada Tahun Ajaran
2009/2010 berdasarkan Surat Keputusan Rektor No.252/SK/2009 tanggal 1 Juli 2009..
C. B. Perkembangan Akademik
Penyelenggaraan Program Studi Farmasi didukung oleh 24 orang dosen dengan kualifikasi
Doktor sebanyak 55 % dan Magister sebanyak 45% berasal dari berbagai kelompok keahlian di
Fakultas Kedokteran, jurusan Kimia, Biologi dan Fisika FMIPA UB dan lembaga di luar. Sebagian
besar dosen memiliki kemampuan meneliti yang tinggi serta komitmen dan dedikasi pada
pengembangan institusi. Hal ini dapat diamati dari peningkatan perolehan dana hibah penelitian,
jumlah publikasi nasional maupun internasional, peningkatan efisiensi dan produktivitas proses
pembelajaran, serta jalinan kerjasama tingkat lokal maupun nasional
D. C. Visi,Misi dan Tujuan Pendidikan
VISI, MISI DAN TUJUAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Visi Universitas adalah menjadi universitas unggul yang berstandar internasional
dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Misi Universitas adalah:
a. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 2
Tuhan Yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai;
b. Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi
manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi/vokasi yang berkualitas serta
berkepribadian;
c. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan
seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Tujuan Universitas adalah:
a. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos
kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat internasional;
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya;
c. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep
pemecahan dengan menggunakan metode ilmiah.
d. Menjadi entrepreneurial university yang berdaya saing internasional.
Visi, Misi dan Nilai
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
1. Visi
Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf
Internasional.
2Misi
Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran
dan ilmu kesehatan terkini serta bermutu
Nilai
Responsif
Efektif dan Efisien
Suportif
Inovatif
Komitmen
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 3
1. Visi Program Studi Farmasi
Adalah menjadi institusi pendidikan yang terkemuka serta bertaraf internasional dan
mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa di bidang kefarmasian melalui
proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Misi Program Studi Farmasi adalah:
d. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh
Tuhan Yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai;
e. Menyelenggarakan proses pendidikan di bidang kefarmasian berstandar internasional agar
peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan profesi yang berkualitas serta berkepribadian;
f. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi di bidang, serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
3. Tujuan Program Studi Farmasi adalah:
e. Menghasilkan lulusan Apoteker yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi di bidang kefarmasian yang tangguh dan
mampu bersaing di tingkat internasional;
f. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi farmasi guna mendorong pengembangan ilmu
kefarmasian terkini serta bermutu
g. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
konsep pemecahan dengan menggunakan metode ilmiah sesuai dengan substansi
dan ketrampilan di bidang kefarmasian.
h. Berperan serta dalam mendidik masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
i. Menjadi entrepreneurial iinstitution di bidang pendidikan farmasi yang berdaya saing
internasional guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, bisnis serta pada tataran
birokrasi.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 4
BAB II
MACAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PROGRAM STUDI
Macam Penerimaan Mahasiswa Baru
Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, Universitas Brawijaya melakukan beberapa macam cara atau jalur sebagai berikut :
a. Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB)
Penjaringan ini dilakukan tanpa ujian tulis (test), dimaksudkan untuk menjaring calon mahasiswa yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.
b. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SN-MPTN)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis dan dilaksanakan secara na-sional, bersama-sama seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
c. Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis secara mandiri oleh Universitas Brawijaya bagi mahasiswa yang berminat dan mempunyai kemampuan
d. Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis maupun tanpa ujian tulis ber-dasarkan kemitraan dengan sekolah, dimaksudkan untuk menjaring
calon mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik.
e. Seleksi Program Kemitraan Instansi (SPKIns)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan instansi.
f. Seleksi Program Kemitraan Daerah (SPKD)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan Pemerintah Daerah
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 5
g. Seleksi Program Internasional (SPI)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan pihak luar negeri
h. Seleksi Alih Program (SAP)
Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis bagi lulusan program diploma
dari perguruan tinggi yang setara.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 6
BAB III
SISTEM PENDIDIKAN
A. Pengertian Dasar
1. Kompetensi
1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi
a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah
‘seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu’
b. Elemen-elemen kompetensi terdiri dari :
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
3. Kemampuan Berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai
5. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan
keahlian dalam berkarya.
c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut :
“Professional competence is the habitual and judicious use of
communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning,
emotions,values, and reflection in daily practice to improve the health
of the individual patient and community”.
d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa :
“Competency is a complex set of behavior built on the components of
knowledge, skills, attitude and competence as personal ability”.
e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian
kompetensi apoteker dibagi menjadi tiga ranah pendidikan:
pengetahuan, psikomotor dan afektif.
f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi
apoteker, maka yang bersangkutan akan mampu : mengerjakan tugas
atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar
pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera tanggap dan tahu apa
yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk
memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas
dengan kondisi berbeda.
1.2. Standar Kompetensi
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 7
Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap,
pengetahuan , dan keterampilan (PP 19/2005)
1.3. Standar Kompetensi Apoteker
Standar Kompetensi Apoteker merupakan standar nasional yang harus
dicapai lulusan pendidikan S-1 Farmasi di seluruh Indonesia termasuk
lulusan pendidikan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Standar Kompetensi Apoteker meliputi sejumlah area kompetensi dan
masing-masing area kompetensi memiliki komponen-komponen
kompetensi, sebagai berikut :
(1) Area Kompetensi:
A. Komunikasi efektif
B. Keterampilan Klinis dan Komunitas
C. Landasan Ilmiah Ilmu Farmasi
D. Pengelolaan Masalah Kesehatan
E. Pengelolaan Informasi
F. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
G. Etika, Moral, Medikolegal ,Profesionalisme serta Keselamatan
pasien
(2) Komponen Kompetensi
A. Area Pengetahuan Dasar dan Pemahaman Ilmu Kefarmasian
meliputi komponen:
1. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan
kadar obat dan bahan obat
2. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang
pengembangan obat dann bahan obat berbasis bahan alam
dan sintesis
3. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu
kedokteran untuk mendukung pelayanan kefarmasian
4. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung
profesi poelayanan kefarmasian
5. Memahami prinsip dasar dan teknologi pembuatan serta
dapat menjelaskan penggunaan dan pelayanan kelompok
obat khusus
6. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi
kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan
produk obat, sampai pada pemasaran.
7. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi
kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan
produk obat, sampai pada pemasaran.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 8
B. Area Keterampilan Analisis, meliputi komponen :
1. Kemampuan menjelaskan prinsip dasar dan teknik
pembuatan, serta memahami hubungan struktur-aktivitas
biologis kelompok obat.
2. Kemampuan membuat sediaan obat dan obat tradisional
yang memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi
yang benar (CPOB).
3. Kemampuan melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji
khasiat, dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan
obat, secara in vitro dan in vivo.
C. Area Ketrampilan Profesional, meliputi komponen :
1. Kemampuan melakukan pengadaan obat dan membuat
sediaan obat, dengan memahami dan menerapkan dasar
ilmu tentang obat dari sifat kimia-fisika, farmakologi,
formulasi, dan teknologi.
2. Kemampuan menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam
komposisi, khasiat, indikasi, kontra indikasi, efek samping
dan interaksi, aturan pemakaian, dan jalur pemberian obat
3. Kemampuan memilih obat terbaik atas dasar ilmu
kefarmasian yang terintegrasi, untuk tujuan efikasi,
keamanan, dan penggunaan obat yang rasional, serta
berorientasi pada kepentingan penderita.
4. Kemampuan melakukan pengelolaan sarana dan pra-sarana
yang terkait dengan pekerjaan kefarmasian.
5. Kemampuan melaksanakan penelitian sebagai penerapan
metode ilmiah dan sikap ilmuwan serta mampu
mengkomunikasikan dan mempertanggung jawabkan hasil
penelitian sesuai kaidah keilmuan.
6. Melalukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan
obat, obat tradisional, kosmetika , makanan dan minuman
7. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmasian lainnya,
serta mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk, dengan
pendekatan analisis yang sessuai
D. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan, meliputi komponen :
1. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang
obat dan perbekalan kefarmasian lainnya, kepada
penderita, masyarakat, dan sesama profesi kesehatan,
secara obyektif, ilmiah, dan bertanggung jawab.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 9
2. Menelaah dan menilai keabsahan/kebenaran ilmiah dari
informasi obat, serta berorientasi pada kepentingan
penderita
3. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan
peraturan pemerintah tentang kefarmasian, serta kode etik
profesi farmasi.
4. Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu
kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki dan mencintai
profesi, berwawasan pada perkembangan ilmu dan profesi
kefarmasian.
5. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan
bidang kefarmasian.
E. Area Pengelolaan Informasi, meliputi komponen :
1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memahami perkembangan asuhan kefarmasian dalam
masyarakat, dan dari aspek sosial dan ekonomi.
2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
3. Memanfaatkan informasi kesehatan
F. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri, meliputi komponen :
1. Menerapkan mawas diri
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat untuk
menyelesaikan problem yang relevan dan nyata dalam
praktek kefarmasian.
3. Mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang
kefarmasian.
1.4. Dasar Pengukuran Kompetensi
Penguasaan Kompetensi diukur berdasarkan tingkat ketercapaiannya
dalam melaksanakan Good Pharmacy Practice menurut Educational
Outcomes of Pharm.D di USA yakni : pharmaceutic care; system
management dan public health serta Seven Star Pharmacist (WHO)
yakni: decision maker, care giver, communicator, manager, leader,
researcher dan teacher, longlife learner :
1. Kepedulian terhadap kesejahteraan pasien dalam segala situasi dan
kondisi
2. Kemampuan menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain,
menjamin kualitas, informasi dan saran yang memadai kepada
pasien dan memonitor penggunaan obat yang digunakan pasien
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 10
3. Kemampuan memberikan kontribusi dalam peningkatan peresepan
yang rasional dan ekonomis, serta penggunaan obat yang tepat,
4. Kemampuan melaksanakan pelayanan Farmasi sesuai untuk setiap
individu, didefinisikan dengan jelas dan dikomunikasikan secara
efektif kepada semua pihak yang terkait.
1.5. Tingkat Kemampuan
Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan
apoteker adalah sebagai berikut :
Tingkat Kemampuan 1
Mempunyai kemampuan membuat keputusan profesi dalam
bertanggungjawab terhadap pekerjaan kefarmasian berdasar pada
IPTEK, standar praktek kefarmasian serta perundang-undangan yang
ditetapkan oleh pemerintah serta etika profesi
Tingkat Kemampuan 2
Mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan pharmaceutical
care sebagai tindakan nyata tanggungjawab profesi dalam menjamin
penggunaan obat secara benar dan baik oleh pasien untuk
menghasilkan pelayanan farmasi bermutu tinggi yang terintegrasi
dengan system pelayanan kesehatan secara berkesinambungan
Tingkat Kemampuan 3
Mempunyai kemampuan manajerial dalam pengelolaan sistem
kefarmasian disemua sektor yang berorientasi pada pelayanan
kefarmasian maupun produk kefarmasian dalam bidang
pengelolaan/manajemen bidang keuangan, perbekalan farmasi,
ketenagaan (SDM) serta informasi
Tingkat Kemampuan 4
Mempunyai kemampuan berperan memimpin semua jenis bisnis
praktek kefarmasian melalui pengalaman menyusun naskah
perencanaan dan pengembangan praktek profesi kefarmasian dalam
rangka menciptakan rencana bisnis yang unggul dan kompetitif
Tingkat Kemampuan 5
Mempunyai kemampuan melakukan upaya kefarmasian dalam rangka
meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat, upaya
pencegahan terhadap penyakit dan memperpanjang usia harapan hidup
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 11
masyarakat serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang kefarmasian
Tingkat Kemampuan 6
Mempunyai kemampuan melakukan studi, eksplorasi, pengkajian,
penelitian serta pengembangan terhadap situasi, kondisi dan potensi di
sekitar prakteknya atau di lingkungan masyarakat tertentu dalam
rangka proaktif memberikan kontribusi peningkatan mutu, citra profesi
serta daya saing bangsa
Tingkat Kemampuan 7
Mempunyai kemampuan belajar berkelanjutan dalam rangka
mengembangkan profesionalisme diri melalui pengalaman menyusun:
rencana belajar mencapai kompetensi, portofolio proses belajar dan
presentasi hasil belajar serta berdiskusi dalam forum –forum learning
share
2. Kurikulum
2.1. Batasan Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang
Tujuan Pendidikan dan Pedoman Proses Belajar Mengajar untuk
mencapai Tujuan yang dimaksud.
Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pasal 38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
setiap program studi.
Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses
belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30
Desember 2000, serta SK Dirjendikti Nomor 43/DIKTI/2006 dapat
menjadi acuan berikutnya.
2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Dokumen formal dan
terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar
yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk
mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
2.3. Model Kurikulum
Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan peningkatan sain-
teknologi kefarmasian yang kuat dan unggul serta pembekalan
implementasi pada konsep asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care)
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 12
melalui pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertical pada
kelompok sistem asuhan/pelayanan kesehatan bersama dokter, dokter
gigi, keperawatan, kebidanan, gizi dan tenaga/profesi kesehatan lainnya
yang lebih berorientasi pada masalah farmasi klinis dan komunitas.
2.4. Isi Kurikulum
Isi Kurikulum dikelompokkan menjadi :
1. Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah, terdiri dari disiplin ilmu metodologi
penelitian, filsafat kefarmasian dan metodologi belajar (Soft Skill),
statistika, dan skripsi
2. Ilmu Ilmu Farmasi Dasar, terdiri dari disiplin ilmu kimia farmasi,
fisika farmasi, biologi farmasi, matematika-statistika, pengenalan
kefarmasian, preskripsi I (Padat), farmakognosi I, kimia farmasi II
(Kimia Analisis,;Kimia Organik), ilmu kesehatan masyarakat -I
3. Ilmu Medik, terdiri dari disiplin ilmu anatomi- histologi, biokimia-
biologi molekuler, farmakodinamik, ilmu kesehatan masyarakat-II,
mikrobiologi, parasitologi ,fisiologi- patofisiologi, imunologi, kimia
klinik, toksikologi, diagnostik klinik. Ilmu-ilmu medik dijadikan dasar
ilmu farmasi klinik dan komunitas sehingga mahasiswa mempunyai
pengetahuan yang cukup untuk memahami konsep dan praktik
farmasi klinikdan komunitas.
4. Ilmu Farmasi, meliputi ilmu preskripsi II (cair), farmakognosi -II ,
biofarmasi-farmakokinetik, kimia farmasi III (kimia-instrumen),
kimia fisik, K-sintesis – elusidasi struktur, kimia bahan aam,
preskripsi (III) (semisolid), manajemen farmasi, formulasi sediaan
solida, pengobatan sendiiri dan efek samping obat, komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE), kewirausahaan, pengenalan layanan
medis (RS dan Puskesmas), bioanalisis, farmakoterapi sistem organ-
I, formulasi sediaan semisolid, kimia medisinal, bioteknologi
sediaan farmasi, sitem penghantaran obat, stabilitas obat,
biosintesis dan kultur jaringan, farmakoterapi sistem organ-II,
farmakoterapi infeksi dan tumor, penyalahgunaan obat (drug
abuse), kimia lingkungan, fitoterapi, formulasi sediaan cair non
steril, interaksi obat, farmakoterapi sistem organ-III, layanan
kefarmasian (PBL), sediaan steril, radio farmasi, toksikologi
lingkungan, nutrisi, kosmetikologi, bahan aditif, aromaterapi,
standarisasi obat tradisional, terapi nutrisi, epidemiologi, interaksi
obat dengan nutrien, alat kesehatan .
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 13
5. Ilmu Humaniora meliputi ilmu agama, kewarganegaraan dan
Pancasila, hukum dan etika kefarmasian, Pengantar Kewirausahaan,
bahasa (Indonesia dan Inggris), perilaku manusia,
6. Ilmu Farmasi Komunitas dan Ilmu Farmasi Klinis yang disesuaikan
dengan Standar Kompetensi Apoteker, meliputi ilmu kesehatan
masyarakat,I dan II, manajemen farmasi, pengobatan Sendiiri dan
efek samping obat, komunikasi informasi edukasi, kewirausahaan
pengenalan layanan medis (RS & Puskesmas) farmakoterapi sistem
organ –I, II dan III, farmakoterapi infeksi dan tumor, fitoterapi,
layanan kefarmasian, manajemen rumah sakit, terapi nutrisi,
epidemiologi, UU Kesehatan dan Etika farmasi, KIE ( Komunikasi-
Informasi-Edukasi ), Farmasi klinis terapan, farmasetika terapan,
manajemen farmasi & akuntansi apotek), obat herbal, analisis
makanan dan minuman, alergen, toksikologi pangan, farmasi
industrsi, pemasaran dan distribusi, praktek kerja profesi di DINKES
& BPOM, praktek kerja profesi di apotek dan praktek kerja profesi
di RS
Komponen penting dari kurikulum adalah tersedianya kesempatan
bagi mahasiswa untuk mengadakan kontak efektif secara personal
dengan pasien seawal mungkin. Selama kontak dimanfaatkan
untuk mempelajari interaksi, faktor fisik dan psikologis, keluarga,
komunitas, sosial dan lingkungan yang mempengaruhi perjalanan
penyakit pasien.
2.5. Struktur, Durasi dan Komposisi Kurikulum
1) Struktur dan Durasi Kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
sarjana farmasi dan tahap profesi apoteker. Tahap sarjana farmasi
dilakukan 8 semester dengan beban studi sekurang-kurangnya
144 sks dan diakhiri dengan gelar Sarjana Farmasi (S.farm).
Semester I sampai dengan semester VIII mempunyai beban studi
146 sks (termasuk skripsi), masing-masing 16 -22 sks per semester,
terdiri dari 140 sks mata ajaran wajib dan 6 sks mata ajaran pilihan.
2) Tahap Profesi Apoteker dilakukan pada Semester IX, dan X atau
Pendidikan Profesi selama 2 semester dengan beban studi 31 sks,
terdiri dari minat farmasi lkinis dan komunitas. Pada semester
pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelajaran teori,
sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi
apoteker, diakhiri dengan sebutan Apoteker (Apt).
3) Untuk menjalankan profesi apoteker, Apoteker sebagaimana
disebutkan pada butir 3, harus menjalani pendidikan magang atau
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 14
pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama
dengan: RSUD Dr. Saiful Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri
Farmasi Swasta serta Apotek- Apotek Kimia Farma di Jawa Timur,
Dinas Kesehatan (DINKES), Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM), dan Apotek Swasta yang memenuhi persayaratan untuk
PKP.
4) Komposisi kurikulum Program Studi Pendidikan Farmasi terdiri dari
muatan yang disusun berdasar Standar Kompetensi Apoteker yang
disahkan oleh BPP-ISFI dan muatan lokal. Beban muatan lokal
maksimal 20% dari seluruh kurikulum. Muatan lokal kurikulum
fakultas dikembangkan oleh institusi sesuai dengan visi, misi dan
kondisi lokal, merupakan bahan ajaran pilihan.
2.6. Skema Struktur Kurikulum (lihat pada Tabel 1)
2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah (Course Content)
Dalam rangka pengelompokan matakuliah dan bahan ajar matakuliah
diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh Universitas sehingga
mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara seluruh
disiplin ilmu yang dibelajarkan diberbagai program studi dan jenjang
pendidikan di Universitas Brawijaya.
Kodifikasi Matakuliah dan Bahan Ajar Kompetensi sebagai berikut :
(1) Humaniora :
1. Agama (IHM1-1)
2. Pancasila dan Kewarganegaraan (IHM1-2)
3. Filsafat Kefarmasian dan Metodologi Belajar (IHM1-3)
4. Hukum & Etika (IHM1-4)
5. Pengantar Kewirausahaan (IHM1-5)
6. Bahasa Indonesia (IHM2-6)
7. Bahasa Inggris (IHM2-7)
8. Perilaku Manusia (IHM2-8)
(2) Ilmu-Ilmu Farmasi :
1. Ilmu Farmasi Dasar Semester I : (IFD1-)
2. Ilmu Farmasi Dasar Semester II : (IFD2-
3. Ilmu Farmasi Semester III : (IFM3-)
4. Ilmu Farmasi Semester IV : (IFM4-)
5. Ilmu Farmasi Semester V : (IFM5-)
6. Ilmu Farmasi Semester VI : (IFM6-)
7. Ilmu Farmasi Semester VII : (IFM7-)
(3) Ilmu Medik :
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 15
1. Ilmu Medik Semester II : (IMD2-)
2. Ilmu Medik Semester III : (IMD3-)
3. Ilmu Medik Semester IV : (IMD4-)
(4) Skripsi (SKP)
Tabel 1: Skema Struktur Kurikulum
SEMESTER I
Mata Kuliah
(MK)
KODE
MK NAMA BLOK SKS
K T P
SEMESTER 1
Humaniora dan Dasar-dasar Ilmu Farmasi 21
MPK IHM11 Agama (2) 2 - -
MPK IHM12 Kewarganegaraan dan Pancasila (2) 2 - -
MPB IHM14 Hukum dan Etika (2) 2 - -
MPB IHM15 Pengantar Kewirausahaan (1) 1 - -
MKK IFD11 Kimia Farmasi I (3) 2 - 1
MKK IFD12 Fisika Farmasi (3) 2 - 1
MKB IFD15 Ilmu Kesehatan Masyarakat-I (1) 1 - -
MPK IHM28 Filsafat Kefarmasian dan Metodologi (2) 2 - -
MKK IMD22 Statistika Dasar (2) 2 - -
MKK IMD24 Biologi Farmasi (3) 2 - 1
JUMLAH 21 sks
SEMESTER 2
Dasar Ilmu Sains Farmasi 20
IFD210 Pengenalan Kefarmasian (1) 1 - -
MPK IHM28 Perilaku Manusia (1) 1 - -
MKK IMD24 Biologi Molekuler (3) 2 - 1
MKK IMD22 Anatomi-Histologi (2) 2 - -
MKB IMD21 Farmakologi (Farmakodinamik) (3) 2 - 1
MKB IFD27 Preskripsi I (Padat) (3) 2 - 1
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 16
MKK IFD29 Kimia Farmasi II (3) 2 - 1
MKB IFM33 Fisiologi-Patofisiologi 2 - 1
MKB IFM7 Radio Farmasi (1) 1 - -
JUMLAH 20 sks
SEMESTER 3
Pendekatan Farmasetika dan Farmakologi dalam Terapi
21
MKK IFD28 Botani Farmasi (2) 1 - 1
MKB IMD33 Biofarmasi-Farmakokinetik (3) 2 - 1
MKB IFM31 Preskripsi II(Cair) (3) 2 - 1
MKB IMD42 Patologi Klinik (2) 2 - -
MKB IFM45 Formulasi Sediaan Cair Non Steril (3) 2 - 1
MBB IMD23 Ilmu Kesehatan Masyarakat – II (2) 2 - -
MKB IFM5 Pengenalan Layanan Medis (1) 1 - -
MKB IFM5 Farmakoterapi Sistem Organ – I (3) 2 1 -
MKK IMD31 Mikrobiologi-Parasitologi (3) 2 - 1
JUMLAH 21 sks
SEMESTER 4
Dasar Pengembangan Obat : dari Desain sampai
ke Pasien
21
MKB Kimia Organik (3) 2 - 1
MKB IFM34 Kimia Farmasi III (3) 2 - 1
MKB IFM32 Farmakognosi (2) 1 - 1
MKB IFM43 Preskripsi (III) Semisolid (3) 2 - 1
MKB IFM44 Manajemen Farmasi (1) 1 - -
MKK IFM35 Kimia Fisik (2) 1 - 1
MKB IFM5 Bioteknologi Sediaan Farmasi & Kultur Jaringan (3) 2 - 1
MKB IFM6 Farmakoterapi Sistem Organ - II (3) 2 1 -
JUMLAH 21 sks
SEMESTER 5
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 17
Pengembangan Obat : dari Desain sampai ke
Pasien
21
MKB IFM7 Farmakoterapi Sistem Organ-III (3) 2 1 -
MKB IMD32 Imunologi (2) 2 - -
Biokimia (3) 2 - 1
MKB IFM42 Kimia Bahan Alam (2) 2 - -
MKB IFM5 Kimia Medisinal (2) 2 - -
MKB IMD43 Toksikologi klinik (2) 2 - -
MKB IFM5 Formulasi Sediaan solid (2) 2 - 1
MKB IFM6 Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat (2) 2 - -
MKB IFM6 Farmakoterapi Infeksi Dan Tumor (3) 2 1 -
JUMLAH 21 sks
SEMESTER 6
Farmasi 20
MKB IFM41 K-Sintesis – Elusidasi Struktur (3) 2 - 1
MKB IFM Preskripsi-4 (2) - - 2
MKB IFM6 Stabilitas Obat (2) 2 - -
MKB IFM6 Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) (1) 1 - -
MKK IFM6 Farmasi lingkungan/Green Pharmacy (1) 1 - -
Metodologi Penelitian-1 (2) 2 - -
MPK IHM27 Bahasa Inggris (2) 2 - -
Bahasa Indonesia (2) 2 - -
MKB IFM5 Formulasi Sediaan Semisolid (3) 2 - 1
MKP6 Matakuliah Pilihan (2) 2 - -
JUMLAH 20 sks
SEMESTER 7
Farmasi Terapan 16
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 18
MBB IFM5 Komunikasi Informasi Edukasi (2) 2 - -
MPB IFM5 Kewirausahaan (2) 1 1 -
MKB IFM7 Sediaan Steril (3) 2 - 1
MKB IFM7 Layanan Kefarmasian (2) (PBL) - 2 -
MKB IFM7 Metodologi Penelitian II (2) 2 - -
MKB IFM7 Manajemen Rumah Sakit (1) 1 - -
MKP6 Matakuliah Pilihan (4) 4 - -
JUMLAH 16 sks
SEMESTER 8
Penelitian 6
MKB SKP8 Skripsi (4) - - 4
MKB SKP8 Seminar (1) - 1 -
MKB SKP8 Sidang Komprehensif (1) - 1 -
JUMLAH 6
MATA KULIAH PILIHAN
MKB MKP1 Kosmetikologi (2) 2 - -
MKB MKP2 Bahan Aditif (2) 2 - -
MKB MKP3 Aromaterapi (2) 2 - -
MKB MKP4 Standarisasi Obat Tradisional (2) 2 - -
MKB MKP5 Terapi Nutrisi (2) 2 - -
MKB MKP6 Epidemiologi (2) 2 - -
MKB MKP7 Interaksi Obat Dengan Nutrien (2) 2 - -
MKB MKP8 Alat Kesehatan (2) 2 - -
MKB MKP9 Nutrisi (2) 2 - -
MKB MKP10 Toksikologi Lingkungan (1) 1 - -
MKB IFM7 Interaksi Obat (2) 1 1 -
MKB MKP Self-medication dan obat tanpa resep (OTC,
nonprescription drugs)
2 - -
K = Kuliah; T = Tutorial; P = Praktikum
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 19
2.8 Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasis (Apoteker)
Untuk memenuhi tuntutan profesi Farmasis (Apoteker) yang berkembang
pesat dalam era global ini, lulusan S-1 Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya diberi kesempatan untuk mengikuti
Program Pendidikan Profesi Apoteker. Dalam pelaksanaannya program
pendidikan profesi dibagi dalam dua semester yaitu: pada semester
pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelajaran teori,
sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi apoteker.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama dengan:
RSUD Dr. Syaiful Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri Farmasi Swasta
serta Apotek- Apotek Kimia Farma di Jawa Timur, Dinas Kesehatan
(DINKES), Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan Apotek
Swasta yang memenuhi persayaratan untuk PKP. Kurikulum Program
Pendidikan Profesi Apoteker dilaksanakan dalam dua Semester, terdiri
dari 31 SKS dengan rincian seperti pada Tabel 2. sebagai berikut:
Tabel. 2. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker
Minat: Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK)
No. KODE MK NAMA MATA KULIAH sks W/Pi
SEMESTER I
FKK1 UU Kesehatan & Etika Farmasi 2 W
FKK2 Farmasi Klinis Terapan 2 W
FKK3 Farmasetika Terapan 2 W
FKK4 Manajemen Farmasi & Akuntansi
Apotek) 3 W
FKK5 Obat Herbal 2 W
FKK6 Analisis Makanan dan Minuman 2 W
Jumlah 13 W
FKK7 Alergen 1 Pi
FKK8 Toksikologi Pangan 1 Pi
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 20
T
u
g
a
s
A
k
h
i
r
(1)
M
a
h
a
siswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan
sebagai Sarjana Farmasi
(2) Tugas akhir mahasiswa Program Studi Farmasi berupa karya tulis
yang didasarkan atas hasil penelitian. Tugas akhir dalam bentuk
skripsi disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan, dibimbing oleh dua orang pembimbing.
Bobot skripsi adalah 6 sks.
(3) Penyusunan skripsi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Pembuatan proposal
b. Penelitian
FKK9 Farmasi Industrsi 2 Pi
FKK10 Pemasaran dan Distribusi 1 Pi
Jumlah 5 Pi
SEMESTER II Praktek Kerja Profesi Apoteker
FKK11 Praktek Kerja Profesi di DINKES &
BPOM 2 W
FKK12 Praktek Kerja Profesi di Apotek 5 W
FKK13 Praktek Kerja Profesi di RS 5 W
Ujian Sidang
Ujian Sidang Apoteker 1
Jumlah 12 Pi
SEMESTER II
Praktek Kerja Profesi Apoteker
FST13 Praktek Kerja Profesi di BPOM 2
FST14 Praktek Kerja Profesi di Apotek 3
FST15 Praktek Kerja Profesi di Industri Farmasi 5
Ujian Sidang
Ujian Sidang Apoteker 1
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 21
c. Ujian Skripsi
(4) Proposal ini dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah menempuh
perkuliahan minimal 124 sks dengan IPK > 2,75 serta tidak ada nilai
D. Proposal yang telah disusun dikonsultasikan kepada Komisi
pembimbing untuk mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh
Komisi pembimbing dapat segera diajukan untuk ujian proposal.
(5) Ketua Pembimbing mengusulkan ke Ketua Program Studi Farmasi
(Tembusannya ke Ketua Bidang Studi), dan Ketua Program
berdasarkan usulan Ketua Bidang Studi menetapkan satu orang
dosen penguji tambahan di luar dosen pembimbing, disertai jadwal
ujian proposal.
(6) Ujian proposal dipimpin oleh Ketua pembimbing. Apabila Ketua
Pembimbing karena sesuatu dan lain hal berhalangan, maka
anggota pembimbing dapat ditugasi untuk memimpin ujian. Ujian
proposal dilaksanakan selama 90 menit dengan materi ujian
proposal penelitian antara lain meliputi: kerangka penelitian,
metoda penelitian, penggunaan kepustakaan, kemampuan
penyajian dan mempertahankan isi skripsi.
(7) Hasil ujian ditetapkan secara musyawarah sesuai dengan nilai yang
diberikan penguji dan diumumkan langsung ke mahasiswa yang
bersangkutan. Nilai lulus untuk proposal minimum B. Apabila kurang
dari nilai tersebut, mahasiswa harus mengulang dan diberi
kesempatan satu kali ulangan. Apabila mahasiswa tidak lulus lagi,
maka yang bersangkutan diberi tugas untuk perbaikan atau
dinyatakan gagal dalam nilai mata kuliah seminar.
(8) Proposal yang telah disetujui oleh komisi pembimbing dan telah lulus
dipertahankan di depan tim penguji, disahkan/ditandatangani Ketua
Program Studi Farmasi selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan
dapat melakukan penelitian.
(9) Penelitian tugas akhir/skripsi dilakukan sesuai dengan proposal yang
telah disetujui. Analisis data dan penulisan laporan tugas akhir
skripsi dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan tim Dosen
Pembimbing. Hasil akhir yang telah disetujui dan ditandatangani
oleh mahasiswa dan tim Pembimbing layak diajukan untuk Ujian
skripsi.
(10) Ujian skripsi diselenggarakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari
Pembimbing dan Dosen yang ditunjuk sesuai bidang penelitian.
Ujian dilakukan secara lisan. Jika oleh Tim Penguji diperlukan
perbaikan terhadap naskah, maka perbaikan harus selesai paling
lambat tiga bulan setelah ujian lisan. Nilai ujian diberikan langsung
sesuai hasil ujian oleh Tim Penguji tanpa menunggu hasil perbaikan
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 22
naskah, sedangkan predikat kelulusan diberikan setelah naskah
perbaikan disetujui oleh tim pembimbing. Jika diperlukan penelitian
tambahan, maka harus dilakukan maksimum dalam 6 bulan dan
mengikuti ujian skripsi kembali.
2.10. Kuliah Kerja Nyata
(1) Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok Mata Kuliah muatan
Universitas.
(2) Kuliah Kerja Nyata di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler wajib
untuk Program Sarjana
(3) Bobot Kuliah Kerja Nyata : 3 sks
(4) Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks atau Semester 7.
(5) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya dapat berbentuk:
a) Kuliah Kerja Nyata Tematik : merupakan program kerja sama antara
Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah.
b) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM) : merupakan bentuk
alternatif program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman
PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
2.11. Ujian Program Profesi Apoteker
Ujian Apoteker adalah ujian yang dilakukan setelah mahasiswa
menyelesaikan program pendidikan profesi farmasi seluruh praktek kerja
di farmasi komunitas, BPOM, Rumah Sakit atau indistri sesuai bidang yang
dipilih. Ujian dilakukan secara tertulis dan lisan dan diselenggarakan oleh
Tim Penguji yang ditunjuk oleh Kepala Program Studi. Nilai ujian dan
predikat kelulusan diberikan segera setelah dilakukan Ujian Apoteker.
B. Administrasi Pendidikan
1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari
Administrasi Pendidikan Fakultas
2. Administrasi Akademik Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran bertugas
menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang
proses belajar mengajar Kurikulum berbasis kompetensi.
3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi
Akademik menyusun Kartu-Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi, Kartu
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 23
Hasil Studi, dan Kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan Program Studi
Farmasi Fakultas Kedokteran.
4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem
Informasi Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi.
5. Biaya studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan
Universitas Brawijaya.
C. Pelanggaran Akademik
1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik
Universitas Brawijaya.
2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan
Akademik Universitas Brawijaya.
3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas
Brawijaya.
D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana
1. Batas Masa Studi mahasiswa tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa
Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa.
2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu
melanjutkan studinya.
3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin
Rektor.
4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak
mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 24
BAB IV
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
A. Silabus Pembelajaran
(1) Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar
mengajar dalam 1 semester, yang memuat unsur-unsur matakuliah, kode
matakuliah, bahan ajar matakuliah ( course content ) dan kode bahan ajar,
serta beban studi masing-masing matakuliah.
(2) Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan : beban studi
proporsional per semester dengan catatan jumlah beban studi
keseluruhan minimal 146 sks untuk keseluruhan 8 semester pendidikan
Sarjana Farmasi dan 28 SKS untuk Pendidikan Profesi Apoteker
(3) Matakuliah dalam 1 semester disusun dengan memperhatikan :
1. Hubungan pre-rekuisitas dengan matakuliah semester diatas dan
dibawahnya, agar proses pembelajaran berlangsung runtut dan
sistimatis,
2. Hubungan ko-rekuisitas antar matakuliah dalam semester yang sama
agar diperoleh pemahaman yang integratif, holistik, dan komprehensif
lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau lebih
kompetensi/subkompetensi.
3. Hubungan dengan pembelajaran keterampilan dan metodologi yang
relevan dengan matakuliah dalam semester yang sama.
B. Waktu dan Tempat Pembelajaran
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 25
(1) Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Program
Studi dengan berkoordinasi dengan laboratorium.
(2) Waktu pembelajaran setiap subkompetensi disesuaikan dengan beban
studi masing-masing.
(3) Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa
(4) Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila
dibutuhkan
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 26
C. Strategi Pembelajaran
(1) Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/ strategi SPICES, (Student-
centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective/ Early
Cinical Exposure, Systematic).
(2) Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas
mahasiswa semisal diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara
belajar aktif lainnya sepanjang dimungkinkan.
(3) Program Pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau
mengetengahkan “ Masalah “ sebagai titik masuk penguasaan ilmu,
keterampilan, dan perilaku, serta pemicu ( trigger ) pembelajaran aktif
oleh mahasiswa.
(4) Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, pembelajaran
dilakukan dengan mengintegrasikan matakuliah-matakuliah terkait baik
vertikal maupun horisontal ,
(5) Pembelajaran kesehatan masyarakat diberikan lebih awal pada semester-
semester dibawah selain untuk berintegrasi dengan matakuliah ilmu
farmasi dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa,
(6) Pada Semester VII, Program Studi menetapkan mata ajaran layanan
kefarmasian untuk pengenalan cara belajar sistematis ( teaching how to
learn) kepada mahasiswa melalui pendekatan Problem-based Learning,
D. Model Pembelajaran
Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES (
Haarden, 2000 ) : Student Centered, Problem-based, Integrated, Community
Oriented, Early Exposure to Clinic and community, dan Systematic.
Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum KBK PSF-FKUnibraw dilaksanakan
melalui Kuliah, Tutorial dan Praktikum adalah sebagai berikut :
Karakteristik Pembelajaran
Proses Belajar Mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki beberapa
karakteristik :
a. Pembelajaran Mahasiswa Aktif ( Student Active Learning )
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 27
b. Pembelajaran Terintegrasi
c. Menggunakan Modul
d. Pembelajaran Keterampilan ( Skill ) secara terintegrasi dalam Sistim
Pengembangan Keterampilan dan Metodologi
e. Pencapaian Kompetensi melalui Penguasaan Materi Mata Kuliah
Kompetensi, Matakuliah Disiplin Ilmu, dan Kompetensi Keterampilan.
(1) Kuliah, Diskusi Kelompok, Tutorial, Seminar
Kuliah dilaksanakan untuk penjelasan pokok bahasan, diskusi pokok bahsan, in
groups reading asignment and seminar serta self learning (akses informasi) and
seminar
Tutorial dilaksanakan dalam bentuk problem
(context/case/evidence/portofolio) based learning, pembahasan soal-soal
(selected relevance problem), pembekalan dan/atau persiapan untuk praktikum
serta discovery learning; self directed learning; cooperative-collaborative
learning (proposal skripsi)
(2) Praktikum
Praktikum dilaksanakan dalam bentuk : eksperimen pendukung teori/konsep
ilmiah; pelatihan ketrampilan (psychomotoric, hard skill); pelatihan problem
solving laboratorik; studi eksploratif di tempat kerja /praktek; pelatihan
soft/transferable skill; pelatihan peran profesional; demonstrasi (peraga nyata,
audio –visual); computer aided learning; project/research based learning
(skripsi)
(3) Pembelajaran Mahasiswa Aktif ( Student Active Learning )
Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa (
student-centered ) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari
dosen sampai dengan pencarian ilmu secara mandiri ( self acquired ) baik
dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi dengan
teman, mencari narasumber sehingga dosen bukan satu-satunya sumber
informasi.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 28
Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititik beratkan
pada fungsi fasilitasi dan tutorial.
(4) Pembelajaran Terintegrasi
Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara
Pembelajaran farmasi klinis dan komunitas dengan Pembelajaran Ilmu-Ilmu
Farmasi Dasar, Ilmu Farmasi, Kedokteran Dasar dan Dasar Kedokteran, maupun
secara horisontal antara pembelajaran klinik satu dengan lainnya atau antara
pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar dan Ilmu farmasi satu dengan lainnya,
1) Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan agar :
Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi Apoteker secara
holistik dan komprehensif ;
Sistim Pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan
pengurangan tumpang-tindih bahan ajar masing-masing laboratorium
/ departemen satu dengan lainnya;
Matakuliah Disiplin Ilmu Prasyarat dan yang mempersyarati dapat
diintegrasikan;
Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif
dalam perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara
terencana.
(5) Modul
1) Mulai tahun ajaran 2009-2010, proses pembelajaran KBK sebagian
menggunakan Modul dalam setiap pembelajaran Matakuliah Kompetensi
2) Setiap Modul disusun oleh Kontributor Penyusun Modul yang diambil
dari dosen-dosen dari laboratorium terkait dengan pembelajaran Modul
tersebut.
3) Setiap Modul disusun dengan sekurang-kurangnya berisikan :
Rumusan Kompetensi , Komponen Kompetensi, dan Area Kompetensi
sesuai Pedoman Konsil Kedokteran Indonesia ,yang ingin dicapai
melalui pembelajaran sebuah Modul.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 29
Overview untuk memberikan gambaran umum proses dan isi
pembelajaran modul agar mahasiswa memahami konteks dan
prosedur pembelajaran modul.
Tugas Modul ( Modul Task ) untuk dikerjakan secara mandiri oleh
mahasiswa dan saling diklarifikasi dalam Diskusi Kelompok diantara
mahasiswa.
Referensi untuk mempermudah mahasiswa mencari rujukan utama
dalam mempelajari modul khususnya dalam mengerjakan tugas
modul.
Reader dalam bentuk lembar kopi dari halaman-halaman referensi
yang sulit diperoleh mahasiswa karena ketersediaan Referensi yang
terbatas.
4) Pembelajaran Modul tidak selalu oleh dosen kontributor modul,
melainkan oleh dosen yang diusulkan Penanggung Jawab Matakuliah (
PJMK ) dan mendapat persetujuan Kepala Laboratorium dosen
bersangkutan.
5) Banyaknya Isi Modul, Overview, dan Tugas Modul harus disesuaikan
dengan beban studi dan model pembelajarannya masing-masing agar
supaya Modul layak digunakan dan tidak terlalu memberatkan
mahasiswa.
6) Modul yang telah disusun oleh Kontributor Modul hendaknya
dikonsultasikan kepada Laboratorium terkait untuk kemudian diserahkan
kepada Pharmaceutical Education Unit untuk penggandaannya.
7) Penyerahan Modul kepada Pharmaceutical Education Unit disertai :
Usulan nama Penanggungjawab Matakuliah ( PJMK ) nama untuk
dibuatkan penetapannya oleh Dekan.
Usulan nama Pengampu Matakuliah dan Fasilitator/Tutor
pembelajarannya untuk dibuatkan urat Tugasnya oleh Dekan
Rancangan Pembelajarannya , untuk diserahkan kepada Jurusan guna
penyusunan Jadual Pelaksanaan Pembelajarannya.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 30
(6) Pembelajaran Cara Belajar dengan Problem-Based Approach
Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik
yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan :
1. Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan
dihadapi kelak dimasyarakat.
2. Mengidentifikasi Masalah dibalik fenomena kesehatan yang
dijumpai.
3. Menetapkan Tujuan Belajar sesuai dengan kekurangan dan
kebutuhan masing-masing individu mahasiswa.
Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui
pengembangan kemampuan self-inquiry dalam mengakses, menganalisis,
mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi.
Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat ( Life-
Long Learning ).
Untuk hal-hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem –Based Learning-
Approach disamping model pembelajaran-pembelajaran tersebut diatas.
Problem-based Approach hanya merupakan salah satu model
pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
oleh karena itu tidak identik dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang
relevan.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 31
BAB V
EVALUASI KEBERHASILAN
A. Nilai Lulus
a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap matakuliah didasarkan
pada tiga alternatif penilaian, sebagai berikut:
1. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara
menentukan batas kelulusan
2. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara
membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya
3. Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan
nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemusian membandingkan nilai
yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem
penilaian meggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP
b. Hasil nilai akhir matakuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim
dosen) dinyatakan dengan huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti
pada tabel berikut:
Kisaran Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan
> 80 - 100 A 4 Sangat Baik
> 75 – 80 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik
> 69 – 75 B 3 Baik
> 60 – 69 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup
> 55 – 60 C 2 Cukup
> 50 – 55 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang
> 44 – 50 D 1 Kurang
0 - 44 E 0 Gagal
c. Pemberian Nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan huruf mutu (E –
A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4)
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 32
1. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diasuh oleh lebih satu dosen merupakan
nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen
koordinator.
2. Nilai akhir merupakan gabungan nilai : tugas/quiz, ujian tengah semester
dan ujian akhir. Nilai akhir ditentukan dengan kriteria pada butir b
B. Pembobotan
Bobot suatu kegiatan penilaian matakuliah ditentukan menurut perimbangan
materi kegiatan dengan materi matakuliah secara keseluruhan dalam satu
semester
Perhitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap
kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut menggunakan rumus :
n
1i
ii
n
1i
iiii
BpBaBmBqBt
Bp.NpBa.NaBm.Nm.NqBq.NtBt
NA
Dengan:
Bti adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i
Bqi adalah bobot nilai kuis ke i
Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester
Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester
Bp adalah bobot nilai praktikum
Nti;Nqi; Nm; Na; Np adalah nilai setiap kegiatan akademik
C. Tahapan Evaluasi
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah dilakukan melalui
tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan
penilaian kegiatan praktikum
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 33
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu
matakuliah pada semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam satu semester
c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadwal yang
telah ditentukan dalam kalender akademik
d. Penilaian melalui tugas tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian
akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai
akhir (NA) dengan pembobotan tertentu
e. Evaluasi Hasil Belajar Merupakan Proses Asesmen yang dilakukan berturutan
: 1) Pengukuran ( Scoring ) , 2) Penilaian ( Grading ), 3) Pengambilan
Keputusan
Penilaian hasil belajar mahasiswa terdiri dari beberapa cara:
1. Ujian tulis (format jawaban pilihan ganda dan/atau jawaban kalimat
uraian/penjelasan)
2. Ujian Praktikum (laporan/portofolio, pengamatan ketrampilan/perilaku
dan atau ujian tulis)
3. Laporan tugas (tugas baca, tugas seminar dan tugas pembelajaran PBL)
4. Ujian skripsi (naskah dan sidang presentasi proposal dan skripsi)
5. Ujian sidang pada program pendidikan profesi (portofolio, seminar dan
ujian sidang)
6. Sertifikasi mengikuti berbagai kegiatan ko-kurikulum (hard-skill dan soft
skill)
7. Kesertaan dalam studi ekskursi
8. Prestasi dalam kegiatan kegiatan kemahasiswaan (olah raga, seni
budaya, organisasi)
9. Prestasi dalam kegiatan program kreativitas mahasiswa(PKM)
10. Prestasi dalam LKTI-LKPM (lomba karya tulis dan penelitian mahasiswa)
Semua hasil-hasil belajar mahasiswa dalam kurikulum (KHS dan Transkrip
Akademik), ko kurikulum dan ekstra kurikulum akan/dapat dikumpulkan dalam
suatu sistem portofolio mahasiswa secara mandiri dibimbing dosen wali dan
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 34
dokumen ini akan digunakan dalam sidang judicium kelulusan dan dapat menjadi
berkas kelengkapan lulusan dalam proses melamar pekerjaan.
Asesmen PBL dilakukan dengan asesmen proses belajar menggunakan Lembar
Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.
Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul
adalah asesmen pengukuran sumatifnya sekaligus.
D. Predikat Kelulusan
1. Predikat Kelulusan Program Sarjana PSF-FKUB yang terdiri atas 3 tingkat,
yaitu :
A. IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan
B. IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan
C. IPK 3,51 – 4,00 : Cumlaude
2. Predikat Kelulusan disebut Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan
memperhatikan :
1. Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik ( S.Farm) dan atau
tahap Profesi (Apt)
2. Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai
Minimal seperti dibawah ini :
Uraian TAHAP AKADEMIK
TAHAP PROFESI S1 Reguler
Masa Studi 4 tahun 1 tahun
IPK 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00
Nilai Minimal ≥ B ≥ B
3. Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu
predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 35
BAB VI
PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI
A. Ujian Perbaikan
1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir
pada semester tersebut.
2. Dilaksanakan rentang waktu sesudah UAS yang terjadwal sampai
sebelum KHS keluar.
3. Nilai yang diperbaiki maksimal B.
4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik.
5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada
kebijakan PJMK / PJ Blok.
B. Semester Pendek
1. Semester Pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir
semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu.
2. Pada akhir Semester Pedek dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan
selanjutnya dikonversikan kedalam Nilai Huruf ( Grade ).
3. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman
Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+ .
4. Semester Pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif
dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin
diperbaiki.
5. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan
Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan.
6. Mahasiswa peserta Semester Pendek harus memenuhi ketentuan :
a. Mahasiswa peserta Semester Pendek adalah mahasiswa yang pernah
mengambil Matakuliah tersebut sebelumnya.
b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta
semester pendek untuk matakuliah kompetensi tertentu dengan
mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek ( KRS-SP ).
c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai dengan ketentuan
7. Semester Pendek dapat diselenggarakan sekurang-kurangnya diikuti 5
(lima) Mahasiswa.
8. Mahasiswa peserta Semester Pendek diangap gugur apabila tidak
mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Pendek yang
telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 36
9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek
selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester
Pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.
10. Jumlah SKS yang diambil pada Semester Pendek tidak dibatasi dengan
syarat tidak bersamaan waktunya antara Mata Kuliah satu sama lain.
C. Ujian Khusus
1. Dalam hal setelah mengikuti ujian Semester Pendek, mahasiswa belum
juga mencapai Nilai Lulus baik untuk Matakuliah Kompetensi wajib
maupun Matakuliah pilihan, Program Studi/Laboratorium mengadakan
Ujian Khusus (UK) pada akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana.
2. Syarat mengikuti Ujian Khusus apabila mahasiswa telah mengambil semua
Mata Kuliah, KKN dan Ujian Tugas Akhir. (mengumpulkan kredit 144-160
sks) namun IPK kurang dari 2,00
3. Nilai Akhir Ujian Khusus mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik
Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B.
4. Biaya untuk mengikuti Ujian Khusus disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.
D. Semester Khusus
1. Semester Khusus adalah pelaksanaan kegiatan akademik yang
dilaksanakan bersamaan dengan waktu Semester Pendek.
2. Semester Khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak dapat
mengambil Matakuliah Reguler disebabkan oleh suatu hal yang
dibenarkan oleh Peraturan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
3. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan:
a. Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus
b. Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan
4. Mahasiswa peserta Semester Khusus diangap gugur apabila tidak
mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Khusus
yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
5. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus
selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester
Khusus dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.
6. Nilai perolehan maksimum B+.
E. Kepenasehatan Akademik
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 37
1. Jurusan/Program Studi menetapkan sejumlah Dosen sebagai Penasehat
Akademik bagi mahasiswa.
2. Penasehat akademik ( PA ) bertugas :
(1) Mengetahui jumlah kredit yang diambil dalam Kartu rencana studinya
( KRS ) berdasarkan hasil studi sebelumnya ( KHS ).
(2) Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab atas kebenaran
isinya.
3. Penasehat akademik harus benar-benar menguasai peraturan akademik,
sistim pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu
mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas
matakuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya agar efektif
mengikuti pembelajaran pada setiap semester.
4. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan
kartu yang harus dipahami Penasehat Akademik, maing-masing ;
(1) Daftar :
a. Daftar nama mahasiswa
b. Daftar Hadir mahasiswa
c. Daftar Nilai Ujian
(2) Kartu :
a. Kartu Rencana Studi ( KRS ), dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat
semua matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing-
masing semester.
b. Kartu hasil Studi ( KHS ) dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat Nilai
yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang di program
dalam KRS.
(3) Jurusan berhak mengesahkan kartu Hasil Studi dan menetapkan Kartu
Rencana Studi untuk semester berikutnya
(4) Mengingat bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan
sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam mengisi KRS, mahasiswa
dan Penasihat Akademiknya harus benar-benar memperhatikan
kemampuan ( baca : IPK ) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada
alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus
diikuti.
(5) Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko
drop out dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan
dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali Modul-Modul
dengan Nilai kurang atau disarankan pindah ke Program Studi diluar
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
(6) Keputusan drop Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik
dan Jurusan untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan drop
out dikeluarkan Dekan dengan pengesahan dari Senat fakultas.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 38
(7) Keputusan drop-out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan
Akademik Universitas.
(8) Kepenasehatan akademik dibawah koordinasi pembantu Dekan I
Bidang Akademik.
F. Bimbingan Konseling
1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistimatis
dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi,
sosial, studi , dan karir, demi masa depannya.
2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian
dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas
3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi Pembantu Dekan III
Bidang Kemahasiswaan
4. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan.
5. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa bersangkutan,
penasehat akademik , ataupun oleh jurusan.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 39
BAB VII
PENUTUP
1. Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan, Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali
dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
2. Hal-Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan ditetapkan
kemudian dengan Keputusan tersendiri.
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 40
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 41
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman 42
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman i
PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM STUDI FARMASI
2009 - 2010
Halaman ii