Pemanfaatan Tanaman Kangkung
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangRoda kehidupan yang terus berputar memaksa manusia dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha memenuhi segala kebutuhan
hidupnya. Salah satu yang sangat nampak adalah adanya urbanisasi penduduk
pedesaan ke daerah perkotaan yang memang tidak dapat dihindari karena pesatnya
pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Meningkatnya jumlah penduduk di
daerah perkotaan membawa dampak terhadap sanitasi lingkungan yang ada.
Dampak perubahan sanitasi ini nampak terutama di daerah perkotaan yang berada
di wilayah pinggiran. Hal ini karena wilayah pinggiran dari perkotaan biasanya
dijadikan lahan dari pembuangan limbah, dan industri menengah lainnya. Salah satu
yang sangat nampak adalah di wilayah Surabaya Barat, yakni Benowo yang
merupakan lokasi pinggiran dari Kota Surabaya yang berbatasan langsung dengan
wilayah Gresik. Di wilayah ini terdapat satu lokasi yang dijadikan Lahan
Pembuangan Akhir (LPA) untuk sampah dengan luas ± 37,4 Ha.
Limbah yang dibuang ke lokasi ini berasal dari wilayah seluruh Surabaya.
Keberadaan LPA yang ada di daerah Benowo tentunya membawa beberapa dampak
yang secara langsung khususnya bagi lingkungan dan makhluk hidup didalamnya,
termasuk manusia dan bagi biota yang ada di perairan sungai wilayah Benowo.
Sebagaimana kita ketahui, peranan sungai sangat penting terutama bagi biota yang
hidup didalamnya, disamping itu sebagai cadangan air dimusim kemarau juga
sebagai penampung air dimusim penghujan. Bisa dipastikan terutama di wilayah
Surabaya yang saat musim hujan sering terjadi banjir. Hal ini karena saluran air yang
sempit dan banyak jenis sampah yang hanyut terbawa arus.
Saat ini kondisi sungai di Wilayah Benowo banyak yang tercemar. Sumber
utamanya adalah dari limbah rumah tangga karena wilayah Benowo memang
tergolong wilayah yang padat penduduk, dan juga air lindi dari sampah yang ada di
LPA Benowo. Air lindi terserap oleh tanah dan terbawa oleh hujan sehingga
tertampung dan hanyut bercampur dengan air sungai. Dampak tercemarnya air
sungai ini sangat terasa terutama yang dialami oleh para penjual bunga dan
penduduk yang menanam sayuran sejenis sawi dan bayam yang ditanam di
bantaran sungai sekitar jalan raya Benowo yang menyiram tanamannya dengan air
Karya Ilmiah Remaja Page 1
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
sungai yang tercampur limbah ini. Saat musim penghujan dampak ini tidak begitu
terasa, namun saat kemarau kondisi air yang tercemar ini jadi masalah yang serius
bagi mereka karena tanamannya yang disiram air ini banyak yang mengalami
kerusakan, daun banyak yang layu, keriput, dan berubah warna.
Di sepanjang aliran sungai yang tercemar ini nampak di beberapa titik
terdapat tumbuhnya tanaman kangkung yang cukup lebat dan dibawah tanaman ini
terlihat dengan jelas airnya lebih jernih serta banyak ikan-ikan kecil bersarang dan bermain-main di bawah tanaman ini. Sehingga dimungkinkan jenis tanaman
ini memiliki kemampuan untuk menetralisir air yang tercemar limbah ini dan dapat
menjaga kelestarian biota yang ada didalamnya, karena tanaman kangkung sungai
adalah jenis tanaman yang mudah merambat di pinggiran sungai dengan akar yang
menancap di lumpur pinggiran sungai. Di tambah lagi selama ini usaha tani sayuran
di pinggiran perkotaan dihadapkan pada masalah sempitnya lahan serta tingginya
tuntutan masyarakat terhadap kualitas lingkungan, sehingga diperlukan penerapan
budidaya hemat lahan dengan menitik beratkan pada menjaga kestabilan mutu tanah
untuk menjaga kelangsungan tumbuhnya sayuran. Menanam tanaman kangkung air
di pinggiran sungai dengan sistem dirambatkan ke aliran sungai tentunya secara
terstruktur dan terencana dengan mengendalikan tumbuhnya tanaman kangkung air
agar tidak menyumbat saluran air ini bisa dijadikan solusi untuk mengatasi kedua
masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang mendasari penulisan karya tulis ini, penulis
dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
1. Seberapa besar tingkat pencemaran air sungai di daerah Benowo akibat dari
pencemaran limbah rumah tangga dan limbah dari LPA.
2. Sejauh mana peranan tanaman kangkung sebagai upaya untuk menetralisis
air sungai yang tercemar limbah di daerah Benowo ini.
3. Seberapa besar tingkat budidaya tanaman kangkung di pinggiran sungai di
daerah Benowo
Hal-hal inilah yang memberi semangat bagi penulis untuk memecahkan
masalah tersebut dan menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah ini secara detail.
Karya Ilmiah Remaja Page 2
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
1.3 Tujuan PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran dan jenis pencemar
pada air sungai di sekitar daerah Benowo yang berasal langsung dari limbah
rumah tangga dan LPA.
2. Untuk mengukur sejauh mana kemampuan tanaman kangkung dalam
merespon limbah tersebut.
3. Untuk melihat sejauh mana tanaman kangkung bisa tumbuh dan
dibudidayakan di daerah pinggiran sungai di wilayah Benowo.
1.4 Manfaat PenelitianTarget manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Bagi Siswa / Penulis:
1. Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah yakni pencemaran
air sungai disekitar daerah Benowo dengan melalui tahapan ilmiah dan
menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah
2. Mengukur sejauh mana tingkat kemampuan dari tanaman kangkung dalam
menetralisir limbah yang ada di sungai daerah Benowo.
Bagi masyarakat:1. Memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran air sungai dari
limbah rumah tangga dan air lindi LPA.
2. Memberi peluang usaha yang prospektif yakni dengan memberikan lapangan
kerja baru untuk budidaya tanaman kangkung di sekitar pinggiran sungai.
Bagi Industri dan Pemerintah:1. Sebagai acuan dalam memproduksi kebutuhan rumah tangga yang ramah
lingkungan dengan meminimalkan kandungan limbahnya.
2. Dapat dijadikan sebagai acuan guna mewujudkan lingkungan perairan yang
bersih.
Karya Ilmiah Remaja Page 3
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
1.5 Sistematika PenulisanBab I Menguraikan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan dan
manfaat yang mendasari penelitian ini dilakukan
Bab II Mendeskripsikan tentang landasan teori yang menjadi pijakan peneliti
dalam melakukan penelitian ini
Bab III Berisikan Metodologi penelitian, yang menggambarkan bagaimana
penelitian ini dilakukan, kapan dan dimana serta analisa prosedur yang
akan dilakukan
Bab IVBerisikan Data dan Pembahasan berisikan tentang data hasil penelitian
yang disertai gambar atau foto dan analisa data yang dilakukan
Bab V Berisikan Simpulan yang berisikan jawaban dari perumusan masalah
yang dibuat serta Saran untuk kedepan bagaimana dan langkah apa yang
perlu untuk dilakukan dalam mengatasi masalah Limbah yang berada di
Sungai Daerah Benowo yang merupakan daerah pinggiran wilayah
Surabaya Barat
Karya Ilmiah Remaja Page 4
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan Hidup
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak
sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan air untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang dan mendatang. Agar air dapat bermanfaat secara
berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan, maka pengendalian pencemaran
air menjadi sangat penting. Pengendalian pencemaran air merupakan salah satu
segi pengelolaan lingkungan hidup. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 20
Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air).
Ketentuan-ketentuan Pokok pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan
bahwa perlindungan lingkungan hidup dilakukan berdasarkan baku mutu lingkungan
yang diatur dengan peraturan perundang-undangan. Baku mutu lingkungan ini dapat
berbeda untuk setiap lingkungan, wilayah atau waktu mengingat akan perbedaan
tata gunanya. Selanjutnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 menetapkan
kewajiban setiap orang untuk memelihara lingkungan hidup dan mencegah serta
menanggulangi kerusakan dan pencemarannya di- samping hak setiap orang atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984
tentang Perindustrian menetapkan lebih lanjut kewajiban-kewajiban bagi perusahaan
industri untuk melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya
alam serta melakukan pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap
lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya. Dampak negatif yang
ditimbulkan oleh kegiatan industri pada suatu tempat dapat berupa gangguan,
kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat di
sekelilingnya antara lain oleh pencemaran air. Tercemarnya air akan dapat
menimbulkan akibat negatif terhadap derajat kesehatan anggota masyarakat.
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan menetapkan
hak setiap warga negara untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Hal ini berarti pula bahwa lingkungan hidup harus memenuhi syarat
kesehatan. Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk melaksanakan tujuan yang
Karya Ilmiah Remaja Page 5
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
tercantum dalam perundang-undangan tersebut. Di samping itu, Peraturan
Pemerintah ini berkaitan sangat erat pula dengan pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
( Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengeloloan Lingkungan Hidup ).
2.2 Pencemaran Air
Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :
a. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-
buahan, dan daun- daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik,
gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini
tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrabel). Sampah organik yang
dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila
sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang
dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen.
Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air
karena bahan dasar dari deterjen adalah unsur logam alkali. Pada saat ini
hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen
sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu
yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan
senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang
tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup
sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan terhambatnya proses
fotosintesis.
b. Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya.
Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Karya Ilmiah Remaja Page 6
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma
air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak
terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh
deterjen.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika
terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang
bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai
sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung
konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup.
c. Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air.
Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya
dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu
usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang
dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan
kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik
limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak,
bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri
yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Limbah
ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia
menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan
menyebabkan kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang
dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Di Jepang antara tahun 1953-
1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan
yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang berasal dari
sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui
rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang
kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia.
(Ir.Henny Gambiro, M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB)
Karya Ilmiah Remaja Page 7
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
2.3 Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada suatu daerah akan
dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena
pencemaran atau belum. Parameter- parameter yang merupakan indikator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, fosfor, dan logam-logam berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan
sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari.
Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan
oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan
radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya,
bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
e. Parameter Kualitas Air
Kualitas Air ialah karakeristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan
tertentu dari sumber – sumber air . Kriteria mutu air merupakan satu dasar
baku mutu air , disamping factor factor lain . Baku mutu air ialah persyaratan
mutu air yang disipakan oleh suatu Negara atau daerah yang bersangkutan.
Permasalahan kualitas air dapat ditimbulkan oleh proses alamiah maupun
oleh karena ulah manusia . Adapun air dapat dibagi menjadi 5 golongan,
yakni :
a. Golongan A , yaitu air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air
minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu .
Karya Ilmiah Remaja Page 8
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
b. Golongan B , yaitu air yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tangga lainnya .
c. Golongan C , yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
perikanan dan perternakan .
d. Golongan D , yaitu air yang dapat dipergunakan untuk kepentingan
pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha di perkotaan , industry ,
dan pembangkit listrik tenaga air
e. Golongan E , yaitu air yang tidak dapat digunakan untuk keperluan
tersebut pada peruntukan air golongan A,B,C, dan D .
(Ir.Henny Gambiro, M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB)
2.4 Daur Ulang Air Limbah
Pengolahan limbah cair umumnya dilakukan dengan menggunakan cara
biologi dengan memanfaatkan mikrobiologi untuk menguraikan kandungan senyawa-
senyawa kimia dari air. Namun, permasalahan yang ada dalam pengelolaan limbah
cair adalah perubahan teknologi manufaktur yang mengakibatkan terjadinya
perubahan komponen kimia organik yang terbuang. Pada akhirnya mengakibatkan
perubahan karakteristik limbah industri secara keseluruhan.
Sekarang, banyak komponen kimia yang dihasilkan selama proses manufaktur
menuntut pengolahan yang berbeda, terlalu sulit dan mahal untuk diolah dengan
metode pengolahan limbah yang disebutkan diatas. Selain itu perubuhan peraturan
dan standar baku mutu pembuangan air limbah industri cenderung semakin ketat.
Hal ini berakibat pengolahan air limbah banyak diabaikan kalngan industri, dan
kemungkinan untuk proses daur ulang menjadi sangat sulit.
Dewasa ini, dalam teknologi pengolahan air limbah telah diperkenalkan
adanya teknologi bersih pengolahan air limbah. Teknologi tersebut dinamakan
teknologi oksidasi lanjutan atau advanced axidation proceses ( AOP ). Teknologi
AOP ini mulai di perkenalkan mulai awal tahun 1990-an. Seiring dengan
perkembangannya, saat ini AOP sudah dapat diaplikasikan di industri dengan
kemampuan yang lebih maju dibandingkan dengan teknologi pengolahan air limbah
yang ada. ( Anto Tri Sugiarto, Ph.D. tentang Pengolahan Air Limbah KIM-LIPI ).
Karya Ilmiah Remaja Page 9
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
2.5 Karakteristik Limbah Logam Alkali
Limbah logam alkali banyak dijumpai dari sisa aktifitas rumah tangga terutama
deterjen atau sabun. Secara normal nilai pH air adalah 8. Sedangkan air yang
tercemar, terutama dari bahan anorganik alkali pada umumnya mengandung pH
yang rendah dan keasaman yang tinggi. Adanya komponen besi sulfur (FeS2) dalam
jumlah banyak di dalam air akan membentuk H2SO4 dan besi (Fe) yang larut.
Perubahan keasaman pada air limbah, baik kearah alkali (pH naik) maupun kearah
asam (pH turun), akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan hewan air. Selain
itu, air limbah yang memiliki pH rendah bersifat sangat korosif yang mengakibatkan
besi menjadi berkarat.
(Ir.Henny Gambiro, M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB)
Alkalinitas berkaitan dengan kesadahan air, yang merupakan salah satu sifat
air. Adanya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) di dalam air akan mengakibatkan
sifat kesadahan air tersebut. Garam-garam ini terdapat dalam bentuk karbonat,
sulfat, klorida, fosfat dan lain-lain. Air dengan tingkat kesadahan yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan korosi pada alat yang terbuat dari bahan besi, menyebabkan
sabun kurang berbusa, sehingga meningkatkan konsumsi sabun dan dapat
menimbulkan kerak atau endapan pada tempat pengolahan.
(Ir.Henny Gambiro, M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB)
Limbah golongan logam alkali bersifat lunak, bertitik leleh rendah, dan sangat
reaktif terhadap oksigen dan air. Termasuk golongan limbah alkali adalah unsur
dalam golongan IA yakni : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Logam alkali mudah bereaksi
dengan air, dengan reaksi, misalkan unsur Na dan K akan menghasilkan ion Na+
dan K+ yang terlarut dalam air.
2Na(s) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH-
(aq) + H2(g)
2K(s) + 2H2O(l) 2K+(aq) + 2OH-
(aq) + H2(g)
Sebagian besar logam alkali dan senyawa yang terbentuk banyak digunakan untuk
bahan pembuatan bumbu masak seperti NaCl, pembuatan pupuk seperti KNO 3, KCl
dan bahan pembuatan sabun seperti NaOH, Na2CO3, dan KOH. Dengan prosentase
bahan dasar itulah sehingga sebagian besar limbah yang mencemari perairan
adalah mengandung logam alkali.
(http://www.scribd.com/doc/14378389/Logam-Alkali)
2.6 Tanaman Kangkung
Karya Ilmiah Remaja Page 10
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica) merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk
jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di
pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan
yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Barrer, R.M. (1978) http://www.google.com/tanaman/kangkung
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-
kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam
waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini
merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa,
atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas
permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua
varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang
tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Bagian tanaman kangkung yang
paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur.
Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat
tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis
tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing
(diuretik),menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Selain vitamin
A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten,
hentriakontan, sitosterol.
http://www.google.com/tanaman/kangkung
Secara anatomi tanaman kangkung memiliki akar serabut yang tumbuh
disetiap ruas batang, sehingga memiliki daya hisap yang tinggi terhadap logam-
Karya Ilmiah Remaja Page 11
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
logam yang ada di sungai. Stuktur batang yang berongga berguna untuk
mempercepat proses kapilaritas dari batang. Akibatnya kemampuan untuk
mengangkut air limbah bisa terjadi dengan cepat. Struktur daun yang terdiri dari 3-5
lima helai dengan struktur daun yang tipis menyebabkan tumbuhan mudah
kehilangan air karena air yang ada di dalam menguap. Hilangnya air yang menguap
akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang
ada di pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke
atas. Dengan stuktur anatomi, morfologi dan fisiologi kangkung yang seperti ini
sehingga tanaman ini dapat menyerap berbagai jenis polutan yang ada di sungai.
( Istamar Samsuri dkk, 2007 )
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Karya Ilmiah Remaja Page 12
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di daerah perairan sungai di Wilayah Benowo
yang dekat dengan lokasi LPA, dan pemukiman penduduk. Sedangkan untuk
pengujian sampel, dilakukan di Laboratorium IPA SMA Wijaya Putra Surabaya.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih selama 1 bulan mulai
tanggal 2 Desember 2011 sampai dengan 2 Januari 2012 dengan mengambil variasi
waktu yang berbeda, yakni sehabis hujan deras dan tidak terjadi hujan dalam
beberapa hari (1 minggu).
3.3 Alat dan Bahan Pada penelitian ini jenis alat yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur,
pipet, tabung reaksi dan rak, statif, tabung U, pH universal, kertas lakmus, PP
indicator, rangkaian uji elektrolit dan elektrolisis (baterei 4 buah / 6 volt DC, kabel
konektor, rumah baterei, elektrode karbon, lampu DC), mikroskop digital, laptop,
kaca preparat dan kaca objek.
3.4 Rancangan Penelitian Penelitian ini melibatkan dua faktor, yakni variasi data yang diambil saat
musim penghujan dan saat beberapa hari tidak terjadi hujan. Dengan mengambil
sampel pada lokasi yang dekat LPA, pabrik dan pemukiman dengan 4 variabel, yakni
air PDAM, air yang tercemar limbah dibawah tanaman kangkung, air yang tercemar
limbah tanpa ada tanaman kangkung dan air yang tercemar langsung oleh limbah
rumah tangga dan LPA. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji pengamatan biota dengan mikroskop digital, uji daya hantar listrik, uji
elektrolisis, uji pH dan uji sifat asam – basa menggunakan kertas lakmus.
3.5 Metode pengumpulan dataPada penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
Karya Ilmiah Remaja Page 13
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
1. Pengamatan, dengan melihat kondisi langsung di lapangan.
2. Uji Laboratorium, dengan melakukan pengamatan tingkat kehidupan
mikroorganismenya, tingkat daya hantar listrik, uji elektrolisis, uji pH dan
kertas lakmus dari sampel yang didapat.
3. Studi Pustaka (library research), dengan melakukan kajian dari berbagai
literatur tentang karakteristik limbah pada air, karakteristik tanaman kangkung
dan variabel lainnya yang sesuai dengan penelitian melalui media internet dan
referensi buku dari perpustakaan SMA Wijaya Putra Surabaya.
BAB IVDATA DAN ANALISA DATA
Karya Ilmiah Remaja Page 14
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
4.1 Data Hasil Pengamatan dan Pengujian1. Data Pengamatan hasil Mikroskop Digital dengan perbesaran 1600 X saat
penghujan dan beberapa hari tanpa hujan:
Gambar 4.1 Hasil pengamatan air limbah di bawah tanaman kangkung
Gambar 4.2 Hasil pengamatan air limbah di sungai yang tidak ada kangkungnya
Gambar 4.3 Hasil pengamatan air dari limbah rumah tangga dan LPA langsung
2. Tabel 4.1 Data Uji Daya Hantar Listrik :
Karya Ilmiah Remaja Page 15
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
No Sumber AirKondisi Lampu
KeteranganNyala Redup Mati
1 Air PDAM - - √ Tidak ada gelembung2 Air limbah di bawah kangkung - - √ sedikit gelembung3 Air limbah tanpa ada kangkung - - √ banyak gelembung4 Air limbah RT dan LPA langsung - - √ semakin banyak gelembung
3. Tabel 4.2 Daya Uji Elektrolisis :
No Sumber AirMaterial logam teramati
KeteranganBanyak Sedikit Tidak ada
1 Air PDAM - √ - Tidak ada gelembung2 Air limbah di bawah kangkung - √ - sedikit gelembung3 Air limbah tanpa ada kangkung √ - - banyak gelembung4 Air limbah RT dan LPA langsung √ - - semakin banyak gelembung
4. Tabel 4.3 Nilai pH dan Sifat Kimia Asam Basa :
No Sumber AirSifat Kimia
KeteranganNilai pH Lakmus Merah Lakmus Biru
1 Air PDAM 7 Tetap Tetap Normal2 Air limbah di bawah kangkung 7 Tetap Tetap Normal3 Air limbah tanpa ada kangkung 9 Agak Biru Tetap Agak Basa4 Air limbah RT dan LPA langsung 9 Biru Tetap Agak Basa
4.2 Analisa Data4.2.1 Analisa Prosedur
Pada penelitian ini penulis mengangkat judul tentang kemampuan kangkung
dalam menetralisir logam alkali dari limbah rumah tangga dan LPA Benowo karena
melihat kondisi di daerah penulis (Benowo) dan sungai yang ada di depan sekolah
SMA Wijaya Putra Surabaya yang bertempat di Jalan Raya Benowo kondisi airnya
banyak yang tercemari limbah tersebut, berwarna kecoklatan dan berbau apalagi
saat musim penghujan air yang tercemar limbah ini meluber ke jalan raya dan
perkampungan penduduk. Namun demikian di beberapa titik sepanjang sungai
penulis jumpai ada tanaman kangkung yang merambat dengan liar dan sepintas
kondisi air yang dibawah kangkung tersebut tampak lebih jernih dan banyak terdapat
ikan yang bermain-main dibawah tanaman ini. Banyak lahan kosong di pinggiran
sungai ini yang belum termanfaatkan dan menurut penulis lahan ini potensi untuk
ditanami tanaman kangkung, karena pada tanaman ini memiliki fungsi ganda,
Karya Ilmiah Remaja Page 16
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
sebagai penetralisir material logam yang larut terutama logam alkali yang banyak
dihasilkan dari limbah disamping itu juga berpotensi sebagai mata pencaharian baru
bagi penduduk jika dikembangkan dengan baik.
Tahap awal penulis mengambil sampel dari waktu yang berbeda dimaksudkan
untuk membandingkan tingkat pencemaran pada saat air sungai bercampur air hujan
(saat hujan telah reda) dan beberapa hari tidak terjadi hujan, karena saat musim
penghujan bau yang ditimbulkan oleh air bisa dirasakan langsung serta kondisi air
juga berbeda pada tingkat kejernihannya. Data yang diambil penulis yakni
perbandingan sifat fisis dari air PDAM, air yang tercemar limbah dan ditumbuhi
kangkung, air yang tercemar limbah yang tidak ditumbuhi kangkung dan air limbah
langsung yang masuk dan belum bercampur dengan air sungai. Dengan variabel ini
penulis ingin membandingkan tingkat asam-basanya, kandungan logamnya dan jenis
biota yang hidup didalamnya. Dengan tujuan inilah penulis mengujinya di
Laboratorium.
Pengamatan biota atau jenis makhluk hidup yang ada didalamnya penulis
menggunakan Mikroskop Digital Tipe XSP 128 dengan perbesaran maksimal pada
Lensa Objektif 100X dan okuler 16X atau dengan total perbesaran 1600X
dimaksudkan untuk memudahkan hasil pengamatan dan data hasil pengamatan
ditransfer ke karya tulis. Selanjutnya penulis menguji daya hantar listrik dari sampel
yang ada. Penulis menggunakan elektrode karbon dengan sumber tegangan DC 6
volt dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat material logam yang
terlarut dalam air. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar ion yang terlarut,
penulis menggunakan uji elektrolisis dengan indikator PP (fenolftalen).
Berdasarkan bahan dasar dari sabun, unsur terbesar yang dipakai adalah
unsur K dan unsur-unsur lain yang kebanyakan adalah logam alkali, maka hipotesis
awal yang diambiil oleh penulis menyimpulkan bahwa limbah yang terlarut dalam air
adalah logam alkali. Sedangkan untuk air lindi yang banyak mengandung unsur
organik secara otomatis unsur ini banyak digunakan dan tidak diragukan lagi bahwa
unsur ini bisa terserap oleh tanaman air. Salah satunya adalah tanaman kangkung.
Sehingga yang perlu dikaji lebih dalam adalah kandungan logam alkalinya. Metode
pengujian yang digunakan adalah elektrolisis. Karena metode ini dapat mengkaji
peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik yang terjadi di kutub positif
dan negatif atau pada anoda dan katoda karena secara teoritis logam alkali dalam
kondisi normal di air akan terpecah menjadi ion-ion. Yang terakhir penulis menguji
Karya Ilmiah Remaja Page 17
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
sampel dengan pH universal dan kertas lakmus dimaksudkan untuk mengetahui sifat
asam-basa dari sampel dan seberapa besar nilai pH yang ada.
Dengan pengujian dari ke-empat besaran diatas penulis yakin bisa mewakili
karakteristik dari limbah atau sampel yang ada dan selanjutnya bisa diambil langkah
yang tepat dan efisien untuk megurangi tingkat polutan dari limbah yang terlarut
dalam air tersebut, ramah lingkungan dan berpotensi membuka peluang lapangan
kerja yakni dengan menanami tanaman kangkung.
4.2.2 Analisa HasilBerlandaskan pada metodologi dan analisa prosedur yang ada, akhirnya
penulis mendapatkan data seperti di atas. Data yang ditampilkan diatas untuk setiap
sampel uji ada dua gambar yang berbeda, hal ini karena setiap sampel diambil dari
dua titik yang berlainan. Data pengamatan yang ke -1 dari mikroskop menunjukkan
hasil amatan yang berbeda pada masing-masing sampel. Nampak air limbah yang
berada dibawah tanaman kangkung seperti gambar 4.1 diatas menunjukkan kondisi
air dengan terlihat akar tanaman lumut yang bersih dan beberapa makhluk hidup
bersel tunggal paramaecium ada disekitarnya. lebih jernih dibandingkan air limbah
tanpa tanaman kangkung walaupun di situ terdapat paramaecium namun banyak
terdapat polutan yang larut didalamnya. Perbedaan tingkat kejernihan air ini karena
banyak material polutan yang terlarut dalam air ini sudah di serap oleh kangkung.
Dari gambar tersebut juga nampak bahwa jumlah makhluk hidup bersel tunggal
Paramaecium jumlahnya lebih sedikit daripada gambar 4.2 hal ini karena makhluk
hidup ini banyak yang dimakan oleh ikan-ikan yang banyak bersarang dibawah
tanaman kangkung seperti jenis ikan bethik, ikan sepat, dan ikan gabus karena pada
kenyataannya banyak ikan yang bersarang dibawah tanaman kangkung. Hal ini
membuktikan bahwa semakin jernih air atau kandungan polutannya kecil lebih di
sukai oleh makhluk hidup, terutama ikan. Pada beberapa titik sepanjang sungai yang
tidak ditumbuhi tanaman kangkung material polutannya banyak yang mengendap
sehingga membentuk semacam lendir di sepanjang sungai dan airnya jauh lebih
keruh dan kotor ditambanh lagi dari material lumpur yang ikut terlarut didalamnya.
Dibandingkan air limbah langsung dari sumbernya yakni rumah tangga dan LPA
pada gambar 4.3, terlihat untuk kejernihannya jauh lebih rendah karena pada kondisi
ini polutannya belum menggumpal karena aliran sungai dan ditambah lagi belum
terserap oleh tanaman kangkung. Artinya air yang tercampur limbah ini jika dialirkan
Karya Ilmiah Remaja Page 18
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
kesungai dan tidak ditanami oleh tanaman kangkung akan menimbulkan masalah
yang baru yakni penggumpalan polutan pada air sepanjang sungai dengan
terbentuknya lendir-lendir dan bau yang sangat menyengat. Untuk masing-masing
variabel semua menunjukkan bahwa kondisi air limbah yang tercampur air hujan
warnanya lebih keruh di bandingkan yang tidak tercampur air hujan karena saat
hujan kondisi air ini tingkat tercemarnya sedikit ternetralisisr oleh air hujan.
Data yang kedua yakni tentang kemampuan daya hantar listrik dari masing-
masing sampel menunjukkan bahwa kandungan air limbah yang paling banyak
adalah unsur logam terutama logam alkali yang banyak disumbangkan dari limbah
rumah tangga, baik itu dari sabun maupun dari bahan pestisida.
Gambar 4.4 Uji Daya Hantar Sampel
Hasil pengujian menunjukkan adanya peningkatan jumlah gelembung udara / ion
logam pada air limbah yang langsung dari sumbernya maupun yang terlarut di
sungai tanpa ada tanaman kangkungnya. Nampak pada elektroda positif dari sumber
tegangan banyak dihasilkan gelembung-gelembung udara, walaupun lampu indikator
tidak menyala namun hal ini membuktikan bahwa air limbah tersebut bersifat
elektrolit mengandung ion logam alkali. Dan untuk air limbah yang berada dibawah
tanaman kangkung nampak adanya pengurangan kuantitas jumlah gelembung udara
atau unsur logam alkali dan senyawa logam yang signifikan karena daya serap dari
tanaman kangkung. Hal ini terjadi karena unsur logam alkali seperti Na dan K adalah unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung untuk tumbuh,
artinya dibutuhkan dalam jumlah besar untuk tanaman ini dapat tumbuh dengan
subur.
Karya Ilmiah Remaja Page 19
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
Data yang ketiga yakni menunjukkan tentang jumlah ion + dan - yang terlarut
dalam air limbah, di tunjukkan dengan uji elektrolisis dengan pipa U.
Gambar 4.5. Uji Elektrolisis dari Sampel Menggunakan Pipa U
Proses elektrolisis dari senyawa ini ditunjukkan seperti reaksi dibawah ini :
2Na(s) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH-
(aq) + H2(g)
2K(s) + 2H2O(l) 2K+(aq) + 2OH-
(aq) + H2(g)
Proses yang terjadi pada kation dan anion dari reaksi diatas dapat di jelaskan seperti
reaksi dibawah ini :
Anoda : 2 OH- → OH2+ + 2e 2 OH- → OH2+ + 2e
Katoda : 2 Na+ + 2e → 2Na 2 K+ + 2e → 2K
Besar kecilnya ion + dan – dapat di amati langsung pada saat uji elektrolisis dengan
menggunakan indikator PP. Pada kutub negatif, ditunjukkan dengan warna merah.
Dan pada kutub positif ditunjukkan dengan warna kuning. Semakin nampak kedua
warna tersebut, artinya semakin banyak pula kandungan material logamnya.
Berdasarkan data hasil uji nampak bahwa air limbah rumah tangga dan LPA memiliki
nilai yang terbesar untuk jumlah ion yang terserap pada katoda maupun anoda.
Secara berurutan dibawahnya adalah air limbah tanpa tanaman kangkung dan
berikutnya air limbah yang berada dibawah tanaman kangkung. Nilai ini dibuktikan
juga dengan hasil pengukuran menggunakan pH universal dan kertas lakmus bahwa
limbah yang mengandung ion logam alkali lebih besar memiliki sifat basa yakni pH =
9 dan merubah warna lakmus merah menjadi agak biru.
Karya Ilmiah Remaja Page 20
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
Sifat basa dari suatu limbah menunjukkan bahwa limbah tersebut bersifat
tidak cocok untuk kebutuhan makhluk hidup. Seperti yang dijelaskan pada latar
belakang di depan yang menunjukkan bahwa tanaman yang di siram dengan air
limbah ini dapat mengakibatkan rusaknya tanaman tersebut seperti yang dialami
oleh para penjual bunga dan para penduduk yang menanam sayur mayor di
bantaran sungai dan menyiram dengan air limbah ini. Sifat ini bisa sedikit ternetralisir
oleh tanaman kangkung. karena teknik ini aman dan ramah lingkungan maka perlu
membudidayakan tanaman kangkung khususnya kangkung sungai yang merambat
disungai ini di sepanjang pinggiran sungai yang airnya tercampur limbah, karena
tanaman kangkung memiliki kemampuan hidup dan daya regenerasi tinggi
disamping itu juga limbah alkali adalah unsur makro yang memang dibutuhkan oleh
tanaman kangkung.
BAB VPENUTUP
Karya Ilmiah Remaja Page 21
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan,
yakni:
1. Tingkat pencemaran air sungai di daerah Benowo akibat dari pencemaran
limbah rumah tangga, dan limbah dari LPA cukup tinggi dengan sifat air yang
tercemar limbah bersifat basa memiliki derajat nilai pH = 9 serta banyak
mengandung larutan logam terutama logam alkali karena unsur alkali
terutama logam Na dan K adalah bahan dasar sabun dan pestisida, dengan
dibuktikannya memiliki daya hantar listrik dan banyaknya tanaman sayuran
dan bunga yang rusak jika di siram dengan air limbah ini terutama jika
kemarau karena sifat basa kurang ternetralisir oleh air hujan.
2. Peranan tanaman kangkung dalam menjaga kelestarian biota sungai cukup
efektif, seperti lumut, paramaecium dan ikan. Karena tanaman ini dapat
menetralisir air yang tercemar limbah alkali karena unsur logam alkali K dan
Na adalah unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung untuk
tumbuh dengan subur. Terbukti dapat menyerap logam terutama logam alkali
sehingga air menjadi lebih jernih dan menurunkan derajat keasaman atau pH
dari air limbah menjadi 7.
3. Tingkat budidaya tanaman kangkung khususnya kangkung air sungai yakni
kangkung yang merambat di sungai memiliki potensi besar untuk
dikembangkan di sungai daerah Benowo karena memang potensi lahan yang
bisa digunakan untuk hal ini cukup besar. Pada kenyataannya hal ini kurang
dilakukan, kebanyakan penduduk mengambil bebas untuk tanaman ini yang
tumbuh dengan sendirinya. Sehingga hal ini bisa dikembangkan dan dikelola
secara benar untuk dijadikan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
5.2 Saran
Adapun saran yang bisa ditindaklanjuti untuk kedepan, antara lain:
1. Perlu adanya pembudidayaan tanaman kangkung disekitar pinggiran sungai
Benowo demi menetralisir limbah yang ada dan mejaga kelestarian biota di
dalamnya disamping itu juga sebagai lahan mata pencaharian.
Karya Ilmiah Remaja Page 22
Pemanfaatan Tanaman Kangkung
2. Bagi masyarakat, industri dan pemerintah yang terkait sebaiknya menjaga
kualitas air sungai dengan tidak membuang limbahnya di sungai dan
seandainya harus dibuang ke sungai perlu adanya tindakan untuk
meminimilisasi tingkat kandungan limbah yang ada terutama logam alkali
yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup dan juga harus diimbangi dengan
penetralisirnya di sungai, yakni membudidayakan tanaman kangkung air yang
dapat tumbuh merambat di aliran sungai.
Karya Ilmiah Remaja Page 23