Penerapan Disiplin Positif pada
Anak Usia Dini
Orissa Anggita Rinjani, M.Psi, Psi
Secara umum: anak berbuat sesuatu yang kurang baik atau tidak mau menurut perkataan orang tua
Apa yang biasanya dilakukan oleh orang tua kalau anak “nakal”?
Pernah mengalami situasi ini? Anak tidak mau makan sendiri Anak malas belajar Anak tidak mau lepas dari dot Anak tidak pernah mau diminta
bereskan mainan Anak bertengkar dengan adik/
kakaknya Anak tidak mau tidur saat jamnya
Lihat video berikut……(langsung klik di gambarnya)
Ancam, tapi tidak dilakukan
Sering berkata “jangan / tidak”
Label anak, bukan perilaku
Marah-marah Hukuman fisik Tidak konsisten
Kesalahan umum yang perlu dihindari
DISIPLIN
HUKUMA
N
Sama atau Beda?
Disiplin ◦ = untuk mengajarkan◦ = untuk mengembangkan
dengan pemberian instruksi
Fungsi membantu anak:◦ memahami apa yang
diharapkan dan bagaimana berperilaku
◦ memahami apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal yang tidak semestinya (misbehave)
◦ mengontrol perilakunya sendiri
Mengajarkan dalam suasana yang penuh rasa hormat, empati, dan kasih, disertai batasan yang adil, tegas, dan konsekuensi yang masuk akal.
Fokus pada perilaku yang ingin dikembangkan daripada perilaku negatif.
Manfaat disiplin positif:◦ mendorong pengembangan
keterampilan hidup◦ anak tumbuh sehat secara
sosial emosional◦ anak mengembangkan
disiplin diri,tanggung jawab, kerjasama, keterampilan memecahkan masalah dan sebab akibat.
DISIPLIN POSITIF
Perilaku akan diulang jika dapat keuntungan untuk perilaku tersebut.◦ memperoleh hal yang menyenangkan atau yang diinginkan◦ menghindar/ menjauh dari hal yang tidak menyenangkan
atau tidak diinginkan
Hal yang dianggap sebagai keuntungan/konsekuensi positif bagi seseorang, belum tentu dianggap demikian oleh orang lain.
Prinsip Dasar Perilaku
HATI-HATI:
Teriakan, kritikan, bahkan pukulan, walaupun seringkali dilihat sebagai hukuman oleh orang tua, bisa dilihat oleh anak sebagai bentuk perhatian.
Karakteristik anak usia prasekolah◦masih perlu bimbingan dalam kontrol
impuls◦antusias dengan hal-hal yang bisa
mereka lakukan dan yang mereka ketahui
◦suka bermain pura-pura, imajinatif◦menikmati waktu dengan teman, di
sisi lain masih suka dimanja◦ ingin mengerjakan segala sesuatu
sendiri◦mengetes aturan/batasan◦suka mengatur◦pengamat◦ ingin menyenangkan orang lain◦perlu hal yang konkrit
Perhatikan Tahapan Perkembangan Anak
Realistik dengan apa yang bisa anak lakukan.
Beri anak kasih sayang dan batasan (aturan dasar, konsekuensi).
Ciptakan suasana aman untuk eksplor
Kasih kesempatan lakukan sendiri, walau agak berantakan/ lama.
Ikut sertakan di aktivitas rumah tangga.
Ciptakan rutinitas.
Antisipasi
Habiskan banyak waktu untuk bermain dengan anak
Komunikasi & validasi perasaan anak
Bersikap konsisten
Model perilaku yang diharapkan.
TIPS UMUM untuk menghadapi anak prasekolah
Teknik-Teknik Disiplin Positif
Spesifik dan fokus ke perilaku.
Bahasa tubuh dan intonasi penting.
Puji secepatnya setelah anak melakukan perilaku baik.
Jangan tunggu perilaku sempurna.
Puji di hadapan orang lain
PUJIAN
Token bisa macam-macam.
Tentukan jumlah dan kapan boleh tukar tokrn.
Reward tidak perlu mahal.
Perlahan tingkatkan standarnya.
Selalu sertai dengan penguatan sosial
TOKEN
Lihat video berikut……(langsung klik di gambarnya)
Distrak anak dari perilaku mengganggu, dan sebagai gantinya ajak anak untuk melakukan aktivitas lain.
ALIHKAN PERHATIAN
Ubah menjadi bermain. Pelankan suara dengan
tiba-tiba, bisik-bisikan. Tirukan gerakannya
(dalam beberapa kasus tertentu).
Bermanfaat untuk anak belajar mengembangkan tanggung jawab.
Kedua pilihan yang diberikan haruslah bisa diterima dan memang boleh dilakukan.
DUA PILIHAN
Tekankan “kamu yang pilih.”
Prinsip-prinsip konsekuensi:◦ Harus relevan◦ Sebagai bagian integral dari pilihan◦ Diberikan segera setelah anak
memilih perilaku◦ Berikan konsekuensi setiap kali
anak berbuat yang tidak semestinya◦ Nyatakan konsekuensi dengan cara
yang tidak kasar / marah-marah, lebih ke pernyataan
Tekankan pada konsekuensi positif dibanding konsekuensi negatif
JIKA.. MAKA..
Dasarnya: perilaku yang tidak dapat keuntungan, akan cenderung tidak dilakukan kembali.
Pengabaian berarti tidak memberi perhatian saat anak melakukan perilaku yang tidak diharapkan
Anak akan belajar ada cara yang lebih baik untuk komunikasi.
ABAIKAN
Perlu diperhatikan: Bersiaplah untuk ledakan perilaku! Harus konsisten Aturan di awal Paling efektif untuk perilaku cari perhatian dan
disertai penguatan untuk perilaku yang diharapkan
Cocok untuk melepaskan anak dari ketergantungan terhadap sesuatu.
KALENDER
Ajarkan dulu anak cara baca kalender
Tentukan tanggal bersama-sama
Tentukan reward Ingatkan setiap hari
Rayakan di hari HKalau anak tetap ingin melakukan kebiasaannya, abaikan.
Cocok untuk minta anak melakukan sesuatu dalam beberapawaktu ke depan.
Prosedur:◦ Anak diajarkan cara baca jam◦ Sepakat soal waktu◦ Kalau waktu sudah dekat, ingatkan◦ Saat sudah saatnya, bimbing anak untuk melakukan
apa yang diminta◦ Ingatkan konsekuensi◦ Beri pujian ketika anak melakukan sesuai waktunya
JAM DINDING
Cukup sesuai untuk anak 4 th ke atas, terutama bila orang tua sedang tidak punya cukup energi untuk berdebat.
Mengulang-ulang kalimat yang sama, apapun yg dikatakan oleh anak.
Ucapkan berulang dengan intonasi rendah tanpa marah.
BROKEN RECORD
Dua bentuk◦ Pindahkan anak dari situasi. ◦ Ambil barang/ objek yang sedang dimainkan anak
jika tidak dimainkan dengan seharusnya, atau ganti dengan objek lain yang lebih sesuai.
PINDAHKAN (Ambil Hak Anak)
Berikan penjelasan. Jika anak berteriak untuk protes, abaikan.
Atas kehendak orang tua (Parent-Regulated Time Out)
Time out
Jelaskan alasan anak diberi time-out
Saat bicara, tatap mata anak dan level dengannya
Atur timer (1 menit per usia) Hindari segala bentuk interaksi selama anak disana.
Kalau anak teriak, nangis, minta maaf, selama time-out, tetap abaikan.
Jika anak berontak/ jalan-jalan, reset waktunya.
Lihat video berikut……(langsung klik di gambarnya)
Atas kehendak anak (Child-Regulated Time Out)◦ Sediakan spot yang akan digunakan oleh semua
anggota keluarga untuk menenangkan diri. ◦ Perkenalkan ke anak: “Kamu bisa datang ke spot ini
kalau kamu lagi kesal dan perlu menenangkan diri.”◦ Dapat contohkan ke anak penggunaannya.◦ Saat anak butuh time-out, arahkan anak ke sana
“coba duduk disana dulu, kembali lagi kalau kamu sudah tenang. “
Senantiasa sabar
Jangan kasih konsekuensi kalau lagi emosi
• Hitung sampai 10• Tarik nafas• Tinggalkan situasi sejanak, pergi ke ruangan lain
Kontrol emosi diri sendiri
Berikan waktu istirahat bagi diri sendiri sesekali
Reminder untuk para orang tua….
Canter, Lee. (2009). Assertive Discipline for Parents. USA: Harper Collins
Carroll, Deborah & Reid, Stella. (2008). Nanny 911. Jakarta: Hikmah
Phelan, Thomas. (2003). 1,2,3 Magic: Effective Discipline for Children 2-12. Illinois: Parent Magic, Inc.
Positive Discipline: A guide for Parents. (2009). USA: University of Minnesota Extension.
Using positive discipline: A guide for childcare providers. (2009). USA: Maryland Committee for Children.
Berger, Meg. Positive Discipline for Toddlers and Preschoolers. Diunduh dari http://www.moriver.net/Community/positive_discipline.htm
Surtinina, Anna. Teknik Disiplin Kalender. http://chirpstory.com/li/16295
http://www.caringforkids.cps.ca/handouts/tips_for_positive_discipline
Referensi: