Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
43
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI, KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI DAN KENYAMANAN FISIK
TERHADAP KINERJA INDIVIDU
( Studi Empiris Pada Pegawai yang Bekerja di Sekretariat Daerah
Kabupaten Wonosobo )
Shofi Nur Muawanah
Kurniawati Mutmainah
Romandhon
Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al-Qur’an
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) Effect of the effectiveness of the use of
accounting information system of individual performance. (2) the effect of
confidence in the accounting information system of individual performance. (3)
the effect of the technical ability of users of accounting information system of
individual performance. (4) the effect on the performance of individual physical
comfort. The data used in this study are primary data based on questionnaires
distributed to employees of the Regional Secretariat of Wonosobo who use
accounting information system. The sample number 40, the analysis tools used
in research is multiple linear regression.
The results showed that: (1) the effectiveness of the information system
does not affect the performance of individuals (H1 rejected). (2) confidence in
the accounting information system significant positive effect on the performance
of the individual (H2 received), (3) the technical capability users of accounting
information systems significant negative effect on the performance of the
individual (H3 rejected), (4) physical comfort significant positive effect on the
performance of the individual (H4 accepted).
Future studies are expected to expand the area of research so that the
results are expected to be concluded in general. The need for the development
of the variables that affect individual performance eg formalization of
accounting information systems development and quality of information. Results
of this study can motivate minimal further research.
Keywords: effective use of accounting information system, confidence in the
accounting information system, the technical ability of users of
accounting information systems, physical comfort and performance
of the individual.
PENDAHULUAN Sistem informasi pemerintahan telah tumbuh pesat. Pemerintahan
merupakan salah satu penyedia jasa bagi masyarakat baik dalam bentuk
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
44
SKPD untuk setiap Kabupaten/Kota, sedangkan dalam bentuk biro untuk
setingkat Provinsi. Dengan demikian tantangan penggunaan sistem
informasi pada bidang pemerintahan menjadi semakin meningkat.
Pengelolaan yang berkualitas akan menghasilkan kinerja pemerintahan yang
baik. Sistem informasi adalah salah satu komponen terpenting dalam
pengelolaan perusahaan karena pada dasarnya sistem informasi (SI) telah
diimplementasikan di banyak perusahaan termasuk dalam bidang
pemerintahan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah
penggunaan yang masih rendah terhadap sistem informasi. Rendahnya
penggunaan sistem informasi diidentifikasikan sebagai penyebab utama
yang mendasari terjadinya productifity paradox yaitu investasi yang mahal
di bidang sistem tetapi menghasilkan tingkat pengembalian yang rendah
(Davis dan Venkatesh, 2000).
Sistem informasi (SI) dibidang pemerintahan SKPD Kabupaten
Wonosobo memberikan kontribusi dalam menciptakan nilai tambah bagi
organisasi karena meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi menawarkan
sinergi dan efisiensi informasi pada suatu organisasi (Dewett dan Jones, 2001).
Dengan SI, karyawan organisasi dapat mencari dan menyerap pengetahuan
untuk menjalankan pekerjaannya atau menyelesaikan masalah-masalah dalam
pekerjaannya, kemudahan komunikasi dengan memperpendek jarak dan
mempersingkat waktu penyampaian informasi sehingga SI dapat
mempengaruhi efisiensi di lembaga pemerintahan. Selain itu, SI akan
meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan yang mencakup kemampuan
untuk menyimpan dan memperoleh informasi yang cepat, murah dan akurat.
Dengan demikian, lembaga pemerintahan menyediakan lebih banyak informasi
yang mendukung visi, misi, tujuan dan strategi organisasi sehingga karyawan
dapat mengembangkan diri (Gupta, 2007).
Sumber daya manusia dalam pemerintahan adalah faktor dominan dalam
pencapaian suatu tujuan, karena tanpa pertimbangan faktor perilaku manusia,
sistem yang dirancang tidak akan dapat berjalan dengan baik. Salah satu
perilaku manusia yang menjadi perhatian paling utama di lembaga
pemerintahan yaitu kesalahan-kesalahan yang terjadi dan teknologi yang
diterapkan dalam sistem informasi akuntansi sering tidak tepat atau tidak
dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi
akuntansi yang mengakibatkan sistem informasi akuntansi menjadi tidak
efektif dan berdampak negatif terhadap kinerja individu (Jumaili, 2005).
Pemerintahan daerah yang disebut sebagai satuan organisasi non profit,
agar dapat berjalan efektif, efisien, transparan dan bersih diperlukan dukungan
dari sistem informasi akuntansi yang memadai, tingkat penggunaan sistem dan
pemahaman tentang sistem itu dengan baik agar informasi yang diberikan
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian keputusan.
Oleh sebab itu, penerapan teknologi dalam sistem informasi keuangan daerah
hendaknya mempertimbangkan kemampuan pemakai sistem sehingga
teknologi diterapkan sesuai dengan tugas serta dapat dimanfaatkan secara
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
45
optimal. Dengan demikian aplikasi teknologi sistem informasi tersebut dapat
meningkatkan kinerja individual yang akan berdampak ke kinerja
pemerintahan itu sendiri (Mayasari, 2011).
Pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian
serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang
ada. Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan
efisiensi, efektivitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian
serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam pemerintahan
(Goodhue dan Thompson, 1995).
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja individu seseorang salah
satunya adalah dengan meningkatkan efektivitas penggunaan SIA. Efektivitas
dapat diartikan sebagai tingkatan pencapaian hasil yang diharapkan.
Penggunaan teknologi sistem informasi bagi pemerintahan diharapkan agar
individu dari lembaga pemerintahan yang merupakan pengguna sistem tersebut
dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan
tentu akan meningkat. Teknologi informasi melalui komputerisasi dan sistem
informasi yang terintegrasi akan sangat mendukung aktivitas operasional
dalam pemerintahan. Pemrograman komputer dapat bermanfaat untuk
melakukan pengolahan data secara cepat, menyeragamkan dokumentasi,
ketepatan penghitungan, dan menghindari pemasukan data yang berulang-
ulang (Tarigan, 2011).
Kepercayaan diperlukan oleh pemakai teknologi sistem informasi dalam
menjalankan kegiatan operasional pemerintahan sehingga dapat meningkatkan
kinerjanya. Seorang individu yang memiliki kepercayaan terhadap penerapan
sistem informasi baru akan berusaha untuk menggunakan sistem informasi
demi mendukung kinerjanya. Sebaliknya, individu yang memiliki rasa skeptis
terhadap sistem informasi baru akan merasa terhambat untuk membuktikan
kinerjanya. Hal ini makin dapat dirasakan apabila penerapan sistem merupakan
mandatori (wajib) bagi para pemakai (Endang, 2013).
Penggunaan sistem informasi akuntansi dalam pemerintahan menuntut
pemakai komputer (user) meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan
komputer (Sari, 2009). Semakin lihai pengguna atau pemakai komputer (user)
maka semakin efektif penerapan sistem informasi akuntansi didalam
pemerintahan sehingga kinerja semakin meningkat.
Tingkat kemampuan teknik di dalam suatu analisa data sangat diperlukan
karena semakin bagus tingkat kemampuan teknik pemakai maka hasil analisa
tersebut akan semakin akurat atau kesalahan akan semakin kecil dan kualitas
informasi semakin bagus. Disamping itu dengan semakin singkatnya waktu
yang diperlukan untuk memproses suatu data maka biayanya akan semakin
kecil (Alannita dan Suaryana, 2014).
Selain kemampuan pemakai SIA, kenyamanan disekitar pengguna
komputer (user) juga dapat mendukung kinerja individu. Kenyamanan
terhadap lingkungan maupun peralatan kerja (perangkat komputer dan
sebagainya) yang baik memudahkan pengguna (user) dalam mencari data yang
diperlukan dalam menyelesaikan tugas organisasi (Lubis, 2011).
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
46
Fakta yang ada di Indonesia, masalah sering muncul ketika kinerja
individu semakin menurun karena teknologi yang diterapkan dalam sistem
informasi tidak sesuai atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai
sistem sehingga penerapan sistem informasi kurang memberikan manfaat dan
tidak memberikan kontribusi positif terhadap kinerja individualnya.
Penggunaan sistem informasi pada lembaga pemerintahan Kabupaten
Wonososbo masih sebatas penggunaan komputer untuk pengetikan dan
mendukung proses administrasi semata. Fungsi teknik informasi untuk proses
pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi publik
masih jauh dari harapan, apalagi proses pengambilan keputusan berbasis sistem
informasi masih belum menjadi fokus perhatian sehingga hal ini akan
mempengaruhi kualitas penyediaan informasi publik untuk kepentingan
masyarakat. Upaya penerapan sistem informasi pada lembaga pemerintahan
masih mengalami beberapa kendala karena belum semua instansi
menyelenggarakannya, hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi pada
lembaga pemerintahan belum dijalankan dengan efektif. Penggunaan sistem
informasi yang kurang efektif tersebut akan berdampak negatif pada kinerja
dan mutu pelayanan lembaga pemerintahan (Kurniawan, 2014).
Penelitian tentang kinerja individu telah banyak dilakukan. Diantaranya,
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Novia Fabiola Pangesso (2014), Ni
Putu Alannita, Gusti Ngurah Agung Suaryana (2014), Fitri Aristiani (2014), Ni
Made Ayu Marlina Wati, I.G.N Agung Suaryana (2013), Gede Aditya Puja
Pratama, I Made Sadha Suardikha (2013), Diah Maha Dwijayanthi, I.B.
Dharmadiaksa (2013), Bondan Dwi Iranto (2012), Wildoms Sahusilawane
(2011). Perbedaan penelitian-penelitian tersebut terletak pada variabel
independen yang digunakan. Dari beberapa penelitian hanya menggunakan
variabel independen yang berupa faktor keperilakuan organisasi dalam
penggunaan sistem informasi keuangan daerah, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Fitri Aristiani (2014), Ni Putu Alannita, Gusti Ngurah Agung
Suaryana (2014), Ni Made Ayu Marlina Wati, I.G.N Agung Suaryana (2013),
Wildoms Sahusilawane (2011), sedangkan pada penelitian yang dilakukan
Novia Fabiola Pangesso (2014), Gede Aditya Puja Pratama, I Made Sadha
Suardikha (2013), Diah Maha Dwijayanthi, I.B. Dharmadiaksa (2013) dan
Bondan Dwi Iranto (2012) menambahkan variabel faktor kemampuan yang
diperoleh dari pelatihan, pendidikan maupun pengalaman dari pengguna sistem
informasi keuangan yang dapat mendukung kinerja individu.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Alannita dan Suaryana
(2014). Perbedaan penelitian Alannita dan Suaryana (2014) dengan penelitian
ini adalah penelitian ini mengambil variabel yang dominan dari penelitian
Alannita dan Suaryana (2014) dan menambah 3 variabel baru. Dimana variabel
dominan tersebut adalah kemampuan teknik pemakai SIA dan 3 variabel baru
yaitu efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan terhadap SIA dan kenyamanan
fisik dengan harapan agar penelitian ini lebih luas cakupannya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu. Selain itu, responden pada
penelitian ini juga berbeda dengan responden dari penelitian Alannita dan
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
47
Suaryana (2014). Responden penellitian Alannita dan Suaryana (2014)
menggunakan karyawan yang bekerja di Koperasi Serba Usaha Kabupaten
Gianyar, sedangkan penelitian ini menggunakan karyawan yang bekerja di
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo dengan alasan SDM dibidang
pengelolaan keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo masih
terbatas, infrastruktur pemerintahan dalam penggunaan teknologi sistem
informasi akuntansi masih bergantung pada sistem informasi manajemen
daerah. Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, penelitian ini
diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas
maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh
positif terhadap kinerja individu ?
2. Apakah kepercayaan terhadap sistem informasi akuntansi berpengaruh
positif terhadap kinerja individu ?
3. Apakah kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif terhadap kinerja individu ?
4. Apakah kenyamanan fisik berpengaruh positif terhadap kinerja individu ?
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh efektivitas
penggunaan sistem informasi akuntansi, kepercayaan terhadap sistem
informasi akuntansi, kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi
dan kenyamanan fisik berpengaruh positif terhadap kinerja individu.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2008) sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non
fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan. Baridwan (2004) juga menyatakan pengertian
sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi
keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti
inspektorat pajak, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama
manajemen).
Dana (2011) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta
melaporkan informasi yang berkaitan denga transaksi keuangan. Widjajanto
(2001) juga menyatakan bahwa susunan berbagai formulir catatan, peralatan,
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang
dibutuhkan manajemen.
Kinerja Individu
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
48
Menurut Iryani (2009) kinerja individual merupakan tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan hasil kerja, target, atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama. Apabila kinerja seseorang tersebut diatas target yang telah disepakati,
maka dapat dikatakan kinerja individu seseorang tersebut baik dan sesuai yang
diharapkan.
Menurut Septiningtyas (2010) kinerja individu merupakan suatu ukuran
yang dapat digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan
tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu,
dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja
organisasi.
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Handoko (1999) mengemukakan bahwa efektivitas penggunaan SIA
adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana
melakukan pekerjaan yang benar. Yamit (1998) juga mendefinisikan bahwa
efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh
target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah
pada keluaran (output) yang dihasilkan.
Menurut Maamir (2009) efektivitas penggunaan SIA dapat diartikan
sebagai tingkatan pencapaian hasil yang diharapkan. Efektivitas penggunaan
sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya
yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna
serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas
maupun waktu.
Menurut Alsarayreh et al. (2011) efektivitas penggunaan SIA merupakan
seberapa baik penggunanya mampu menerapkan aplikasi tersebut secara baik
dan mengetahui dengan baik apa saja yang terdapat dalam sistem tersebut dan
dapat menerapkannya dengan baik.
Kepercayaan Terhadap Sistem Informasi
Menurut Jumaili (2005) kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh
pemakai teknologi sistem informasi agar pemakai tersebut merasa bahwa
teknologi sistem informasi yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja
individual dalam menjalankan kegiatan dalam perusahaan. Penerimaan
teknologi oleh pemakai individual tidak terlepas dari kepercayaan-kepercayaan
(beliefs) pemakai terhadap teknologinya. Kepercayaan itu mewakili struktur-
struktur kognitif yang dikembangkan oleh individual setelah mengumpulkan,
memproses, dan mensintesis informasi tentang teknologi informasi, dan
memasukkan penilaian-penilaian individual dari bermacam-macam hasil
(outcomes) yang berkaitan dengan penggunaan teknologinya. Kepercayaan
telah menunjukkan dampak yang mendalam terhadap perilaku-perilaku
individual (Jogiyanto, 2003).
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
49
Kepercayaan terhadap SIA adalah kemauan seseorang untuk bertumpu
pada teknologi informasi dimana kita memiliki keyakinan terhadapnya.
Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi
seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan penggunaan teknologi
informasi yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai
(Moorman, 1992). Sementara menurut Pangesso (2014) kepercayaan terhadap
SIA yaitu memiliki kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi
jika pemakai merasa bahwa dengan penggunaan teknologi sistem informasi
tersebut tugas-tugas yang dihadapinya akan dapat diselesaikan dengan lebih
mudah dan cepat.
Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Kemampuan teknik menunjuk pada kepastian individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Kemampuan untuk
melakukan fungsi pekerjaan sambil menerapkan/menggunakan pengetahuan
penting. Kemampuan yang dibuktikan melalui kegiatan/perilaku yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan (Robbin dan Judge, 2008). Sementara
menurut Susanto (2008) kemampuan teknik pemakai SIA yaitu suatu kapasitas
pemakai untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pendekatan bagaimana
menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau
lebih tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi akuntansi.
Kemampuan teknik pemakai sistem informasi memiliki pengaruh yang
besar pada analisis kebutuhan informasi dan desain sistem informasi (Choe,
1996). Irawati (2013) menyatakan kemampuan teknik personal sebagai tingkat
pemahaman pemakai terhadap teknologi, tugas dan keputusan yang harus
diambil, dan lingkungan sosial politik.
Kemampuan teknik pemakai adalah tingkat pengetahuan pemakai dalam
mengaplikasikan sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan (Fitri,
2012). Kemampuan ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan pemakai.
Pemakai yang memiliki tingkat pengetahuan dalam bidang komputer memiliki
kinerja yang lebih tinggi dibanding pemakai yang memiliki pengetahuan yang
kurang dalam bidang komputer. Semakin tinggi tingkat pengetahuan pemakai
akan meningkatkan penggunaan sistem informasi yang dapat meningkatkan
kinerja pemakai sistem informasi akuntansi.
Kenyamanan Fisik
Menurut Pratama dan Suardikha (2013) kenyamanan fisik merupakan
rasa yaman terhadap lingkungan maupun peralatan kerja (perangkat komputer
dan sebagainya) yang baik memudahkan pengguna (user) dalam mencari data
yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas pemerintahan. Sementara menurut
Larasdiputra dan Suryanawa (2014) kenyamanan fisik merupakan suatu
penilaian dari perasaan yang timbul akibat rangsangan dari lingkungan yang
memberikan keadaan yang stabil, cukup baik, puas, dan pengalaman repetitif
untuk kelanjutannya. Kenyamanan fisik adalah segala sesuatu yang
memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk,
tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya, atau lainnya. Hubungan yang
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
50
harmonis dimaksud adalah keteraturan, dinamis, dan keragaman yang saling
mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia. Sehingga mempunyai
nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. Kenyamanan dapat pula
diartikan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia dalam melaksanakan
kegiatannya (Hakim, 2004).
Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamaan sebagai suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan
holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebakan perasaan
sejahtera pada diri individu tersebut.
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif
seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan
berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indera
melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat
tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau,
suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak.
Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman
atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain
(Satwiko, 2009).
Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Kerangka pemikiran yang menunjukkan hubungan antar variabel dapat
dilihat pada gambar 1. Penelitian ini menguji pengaruh variabel independen
yaitu efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi, kepercayaan terhadap
sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik pemakai sistem informasi
akuntansi dan kenyamanan fisik.Untuk memperkuat hipotesis tentang
pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi, kepercayaan
terhadap sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik pemakai sistem
informasi akuntansi dan kenyamanan fisik terhadap kinerja individu berikut ini
disajikan beberapa teori yang dapat mendukung hipotesis.
Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap
Kinerja Individu
Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akan tercapai jika
sistem informasi tersebut memberikan informasi yang berkualitas. Kualitas
informasi yang diberikan sistem informasi disini sangat dipengaruhi oleh
pengoperasian teknologi sistem informasi. Penggunaan teknologi sistem
informasi akan maksimal jika pengguna dalam sistem ini sesuai dengan
pengoperasian sistem ini. Jadi dengan adanya fasilitas teknologi informasi
yang disajikan oleh lembaga pemerintahan, maka pengguna dapat
menyelesaikan pekerjaanya dengan lebih mudah dan membutuhkan waktu
yang lebih sedikit. Dengan kata lain kinerja karyawan dapat meningkat dengan
adanya bantuan teknologi sistem informasi dalam menjalankan tugasnya.
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
51
Penelitian Pangesso (2014) menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan
sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
individu. Jika teknologi informasi yang tersedia cocok dengan tugas yang harus
diselesaikan, maka pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi
dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini akan berpengaruh pada
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi yang
diterapkan maka pencapaian kinerja individu akan semakin baik. Jumlah
sarana komputer juga sangat berpengaruh terhadap pencapaian efektivitas
penggunaan teknologi sistem informasi. Semakin banyak fasilitas pendukung
yang disediakan bagi pemakai, maka akan semakin memudahkan pemakai
mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam
organisasi. Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informasi,
individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem
tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang
dihasilkan tentu akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Efektivitas SIA berpengaruh positif terhadap kinerja individu
Pengaruh Kepercayaan terhadap Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Individu
Kegunaan sistem informasi dalam suatu perusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efisien, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja
yang lebih efektif. Kepercayaan individu kepada teknologi informasi dalam
suatu organisasi akan memudahkan tugas maupun pekerjaannya. Dengan
melihat keadaan ini, jelas terlihat bahwa kebutuhan terhadap sistem informasi
bagi organisasi, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahaan
sehingga hal itu akan menambah kepercayaan individu pengguna teknologi
informasi (Maria, 2012). Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi
akan meningkatkan kinerja individual. Kepercayaan adalah hal yang
diperlukan bagi pengguna teknologi sistem informasi agar pengguna dapat
merasa bahwa dia dapat menggunakan teknologi itu secara efektif dan tepat
guna dalam kegiatan oprasional perusahaan.
Pratama dan Suardikha (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja individual. Seorang individu yang memiliki kepercayaan
terhadap penerapan teknologi sistem informasi baru akan berusaha untuk
menggunakan teknologi sistem informasi demi mendukung kinerjanya.
Sebaliknya, individu yang telah memiliki rasa skeptis terhadap teknologi
sistem informasi baru akan merasa terhambat untuk membuktikan kinerjanya
dalam menjalankan kegiatan dalam organisasi. Berdasarkan uraian tersebut,
maka disusun hipotesis sebagai berikut :
H2 : Kepercayaan terhadap SIA berpengaruh positif terhadap kinerja individu
Pengaruh Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja Individu
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
52
Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan teknik, baik yang
diperoleh dari pendidikan atau pengalaman akan meningkatkan kinerja
individu. Tingkat pengetahuan dan kemampuan yang memadai akan
mendorong pemakai untuk menggunakan sistem informasi. Peningkatan
penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerja individu (Zein,
2012).
Alannita dan Suaryana (2014) dalam penelitiannya menemukan bukti
bahwa kemampuan teknik pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja
individu. Teori keyakinan diri menjelaskan proses kognitif sebagai salah satu
proses keyakinan diri yang mempengaruhi fungsi manusia (Bandura, 1977).
Proses tersebut meliputi kemampuan individu dalam menganalisis dan
mengungkapkan ide. Kemampuan yang dimiliki oleh karyawan akan
meningkatkan keyakinan diri yang mempengaruhi penggunaan sistem
informasi. Kemampuan pengoperasian sistem seorang pemakai sangat
dibutuhkan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dalam organisasi
menuntut pemakai komputer (user) meningkatkan kemampuannya dalam
menggunakan komputer (Sari, 2009). Pemakai yang mahir dan memahami
sistem akan berpengaruh pada kinerja yang dihasilkan dari sistem tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai berikut :
H3 : Kemampuan teknik pemakai SIA berpengaruh positif terhadap kinerja
individu
Pengaruh Kenyamanan Fisik Terhadap Kinerja Individu
Kenyamanan fisik yang tinggi akan mempengaruhi persepsi seorang
pengguna (user) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya.
Keadaan atau tempat kerja adalah salah satu faktornya, sehingga keadaan
lingkungan di sekitar pengguna komputer (user) dapat meningkatkan kinerja
individualnya. Kenyamanan fisik terhadap lingkungan maupun peralatan kerja
(perangkat komputer dan sebagainya) yang baik memudahkan pengguna (user)
dalam mencari data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas perusahaan
atau organisasi (Lubis, 2011). Kenyamanan fisik yang tinggi akan
mempengaruhi persepsi seorang pengguna (user) untuk menyelesaikan tugas-
tugas yang menjadi kewajibannya. Menurut Lubis (2011) bahwa faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang salah satunya adalah faktor situasi. Faktor
situasi yang dimaksud adalah keadaan atau tempat kerja sehingga keadaan
lingkungan di sekitar pengguna komputer (user) dapat meningkatkan kinerja
individualnya.
Dalam penelitian Pratama dan Suardikha (2013) menemukan bukti
bahwa kenyamanan fisik berpengaruh positif terhadap kinerja individu.
Kenyamanan fisik terhadap lingkungan maupun peralatan kerja (perangkat
komputer dan sebagainya) yang baik memudahkan pengguna (user) dalam
mencari data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas perusahaan atau
organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai
berikut :
H4 : Kenyamanan fisik berpengaruh positif terhadap kinerja individu
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
53
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka akan diajukan model penelitian
sebagai berikut :
Gambar 1
Model Penelitian
H1 (+)
H2 (+)
H3 (+)
H4 (+)
Sumber : Data primer diolah, 2015
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Kinerja individu
Kinerja individu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencapaian
serangkaian tugas oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Kinerja yang
semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan kinerja, efisiensi,
efektivitas, produktivitas dan kualitas (Pangesso, 2014). Dalam penelitian ini
pengukuran kinerja individu terdiri 5 indikator yaitu kualitas, produktivitas,
efisiensi, tanggungjawab, peningkatan kinerja. Variabel ini diukur dengan
kuisioner yang dikembangkan oleh Pangesso (2014). Terdiri dari 5 pertanyaan
dengan 5 poin skala likert.
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Efektivitas penggunaan SIA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
tingkat kemudahan pemakai teknologi sistem informasi dalam
mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data yang
diperlukannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tugas atau pekerjaannya
(Pangesso, 2014). Dalam penelitian ini pengukuran efektivitas SIA terdiri dari
4 indikator yaitu easy of use (kemudahan pengguna), timeliness (ketepatan
waktu), format aplikasi sistem yang mudah dipahami, content (isi) yang
lengkap, detail dan relevan. Variabel ini diukur dengan kuisioner yang
dikembangkan Pangesso (2014). Terdiri dari 9 pertanyaan dengan 5 poin skala
likert.
Kepercayaan terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Kepercayaan terhadap SIA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
memiliki kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi. Jika pemakai
Efektivitas penggunaan SIA (X1)
Kepercayaan terhadap SIA (X2)
Kemampuan teknik pemakai SIA (X3)
Kenyamanan fisik (X4)
Kinerja
Individu (Y)
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
54
merasa bahwa dengan penggunaan teknologi sistem informasi tersebut tugas-
tugas yang dihadapinya akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat
(Pangesso, 2014). Dalam penelitian ini pengukuran kepercayaan terhadap SIA
terdiri dari 4 indikator yaitu percaya bahwa SIA meningkatkan kinerja, percaya
bahwa SIA meningkatkan produktivitas, percaya bahwa SIA mempunyai
manfaat, percaya bahwa SIA mudah dan menyenangkan. Variabel ini diukur
dengan kuisioner yang dikembangkan Pangesso (2014). Terdiri dari 5
pertanyaan dengan 5 poin skala likert.
Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Kemampuan teknik pemakai SIA yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan pemakai dalam mengaplikasikan sistem informasi
yang diterapkan oleh lembaga pemerintahan (Kurniawan, 2014). Dalam
penelitian ini pengukuran kemampuan teknik pemakai SIA terdiri dari 4
indikator yaitu pengetahuan tentang SIA, kemampuan menggunakan SIA,
SDM yang memadai, kemampuan meningkatkan hubungan antara user,
manusia dan lingkungan. variabel ini diukur dengan kuisioner yang
dikembangkan Kurniawan (2014). terdiri dari 6 pertanyaan dengan 5 poin skala
likert.
Kenyamanan Fisik
Kenyamanan fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasa
nyaman terhadap lingkungan maupun peralatan kerja (perangkat komputer dan
sebagainya) yang baik memudahkan pengguna (user) dalam mencari data yang
diperlukan dalam menyelesaikan tugas pemerintahan (Pratama dan Suardikha,
2013). Dalam penelitian ini pengukuran kenyamanan fisik terdiri dari 2
indikator yaitu kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan bersih dan
keamanan data. Variabel ini diukur dengan kuisioner yang dikembangkan oleh
Pratama dan Suardikha (2013). Terdiri dari 7 pertanyaan dengan 5 poin skala
likert.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo sejumlah 219 orang.
Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang dipilih adalah karyawan yang
menggunakan sistem informasi akuntansi dalam membantu pekerjaannya dan
masa kerjanya minimal satu tahun dengan alasan bahwa karyawan yang telah
bekerja selama satu tahun dianggap telah mampu memahami dalam
mengoperasikan sistem komputerisasi yang disediakan oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 40 orang.
Teknik Analisis
Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3
+ β4X4 + e. Dimana :Y=Kinerja individu,α = Nilai intersep (konstan), β1
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
55
sampai β4 = Koefisien arah regresi, X1 = efektivitas penggunaan SIA, X2 =
kepercayaan terhadap SIA, X3 = kemampuan teknik pemakai SIA, X4 =
kenyamanan fisik, e = error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Statistik Variabel Tabel 1 di bawah ini menunjukkan statistik deskriptif masing-masing
variabel. Analisis dilakukan pada 44 jawaban responden yang memenuhi
kriteria untuk dianalisis lebih lanjut.
Tabel 1
Deskripsi Statistik Variabel-Variabel Penelitian
Variabel Std.
Deviation
Rata-
rata
Aktual
Kisaran
Aktual
Kisaran
Teoritis
Rata-rata
Teoritis
Efektivitas Sistem
Informasi
Akuntansi
5,582 31,02 18 - 41 9 – 45 27
Kepercayaan
Terhadap Sistem
Informasi
Akuntansi
1,534
20,42 18 - 24 5 – 25 15
Kemampuan
Teknik Pemakai
Sistem Informasi
Akuntansi
3,580 23,05 14 - 29 6 – 30 18
Kenyamanan Fisik 3,522 26,42 19 - 33 7 – 35 21
Kinerja Individu 1,527 21,03 19 - 24 5 – 25 15
Sumber: Data primer diolah, 2015
Uji Kualitas Data
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas data menunjukkan tingkat
kekonsistenan dan keakurasian yang cukup baik. Pada pengujian validitas
dengan uji korelasionl antar skor masing-masing butir dengan skor total
(Pearson Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dan tingkat
signifikan pada lefel 0,01. Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang mengukur
variabel sifat efektivitas sistem informasi akuntansi, kepercayaan terhadap
sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik pemakai sistem informasi
akuntansi dan kenyamanan fisik adalah valid. Sedangkan pada pengujian
reliabilitas, konsistensi internal koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
56
tidak ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal 0,60 (Ghozali, 2006).
Hasil Uji validitas dan reliabilitas disajikan pada tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Variabel Kisaran Korelasi Signifikan Keterangan
Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi 0,362* - 0,661** 0,022 Valid
Kepercayaan Terhadap
Sistem Informasi
Akuntansi
0,608** - 0,785** 0,000 Valid
Kemampuan Teknik
Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi
0,641** - 0,878** 0,000 Valid
Kenyamanan Fisik 0,616** - 0,830** 0,000 Valid
Kinerja Individu 0,477** - 0,785** 0,000 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2015
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha
1 Efektivitas Penggunaan SIA 0,685
2 Kepercayaan Terhadap SIA 0,750
3 Kemampuan Teknik Pemakai SIA 0,890
4 Kenyamanan Fisik 0,847
5 Kinerja Individu 0,698
Sumber: Data primer diolah, 2015
Uji Asumsi Klasik
Tabel 4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
57
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.26072182
Most Extreme Differences Absolute .125
Positive .125
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .791
Asymp. Sig. (2-tailed) .559
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan normalitas dengan
menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test memiliki
probabilitas tingkat signifikansi di atas tingkat α = 0,05 yaitu 0,559. Hal ini
berarti dalam model regresi terdapat variabel residual atau variabel
pengganggu yang terdistribusi secara normal.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF
1 (Constant)
Bebas
multikolonieritas
Jumlah_EP .890 1.124
Jumlah_KT .581 1.721
Jumlah_KTP .281 3.563
Jumlah_KF .391 2.555
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Selanjutnya hasil perhitungan
VIF juga menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak ada satupun variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
58
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Tabel 6
Hasil Uji Pengujian Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi
Akuntansi, Kepercayaan terhadap Sistem Informasi Akuntansi,
Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan
Kenyamanan Fisik Terhadap Kinerja Individu
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.272 3.229 2.871 .007
Jumlah_EP .026 .040 .097 .653 .518
Jumlah_KT .480 .182 .483 2.636 .012
Jumlah_KT
P -.252 .112 -.591 -2.245 .031
Jumlah_KF .262 .097 .605 2.714 .010
a. Dependent Variable: Jumlah_KI
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 6, maka diperoleh persamaan regresinya sebagai
berikut :
Kinerja Individu = 9,272 + 0,026 EP + 0,480 KT – 0,252 KTP + 0,262 KF
+ 1.331
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
59
Pengaruh Efektivitas Penggunaan SIA terhadap Kinerja Individu
Untuk menghadapi persaingan ekonomi dewasa ini, pengambilan
kebijakan dalam lembaga pemerintahan dituntut selalu efektif dan efisien.
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus
menggunakan teknologi tersebut dengan baik (Tjhai, 2003). Namun, hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan asumsi tersebut.
Berdasarkan tabel 6 tersebut, untuk pengaruh efektivitas penggunaan
SIA terhadap kinerja individu memiliki koefisien sebesar 0,026 dan tidak
signifikan pada 0,518. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 yang
menyatakan bahwa efektivitas penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap
kinerja individu ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan Pangesso (2014) yang menyatakan bahwa
efektivitas penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap kinerja individu.
Tidak adanya pengaruh efektivitas penggunaan SIA terhadap kinerja
individu karena responden merasa bahwa aplikasi tersebut hanya sebagai
sarana untuk menghasilkan laporan bagi unit atau satuan kerja masing-masing.
Para responden menganggap bahwa aplikasi sistem akuntansi hanya
memberikan berbagai keuntungan bagi organisasi atau satuan kerjanya masing-
masing bukan bagi individunya sehingga efektivitas penggunaan SIA tidak
mempengaruhi kinerja mereka.
Pengaruh Kepercayaan terhadap SIA terhadap Kinerja Individu
Apabila pegawai percaya bahwa dengan adanya penggunaan komputer
dalam bidang akuntansi akan memberikan manfaat yang besar, baik dari segi
ketelitian, maupun volume pekerjaan yang dapat ditangani maka kinerja
pegawai tersebut semakin baik. Sebaliknya, pegawai yang telah memiliki rasa
skeptis terhadap teknologi sistem informasi akan merasa terhambat untuk
membuktikan kinerjanya dalam menjalankan kegiatan dalam organisasi. Hasil
penelitian ini sesuai dengan asumsi tersebut.
Berdasarkan tabel 6 pengaruh kepercayaan terhadap SIA terhadap
kinerja individu memiliki koefisien sebesar 0,480 signifikan pada 0,012.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan bahwa
kepercayaan berpengaruh positif terhadap SIA terhadap kinerja individu
diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Wati dan Suaryana (2013) yang menyatakan kepercayaan
terhadap SIA memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individu.
Jika karyawan percaya terhadap sistem informasi akuntansi maka kinerja
karyawan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena sistem yang
berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan mereka bahwa dengan
sistem tersebut tugas-tugas akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan
cepat. Kepercayaan tersebut dapat menghasilkan output yang lebih baik dan
kinerja yang dihasilkan akan meningkat.
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
60
Pengaruh Kemampuan Teknik Pemakai SIA terhadap Kinerja Individu
Kemampuan teknik pemakai yang baik akan mendorong pemakai untuk
menggunakan sistem informasi akuntansi sehingga kinerja sistem informasi
akuntansi lebih tinggi. Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan
teknik, baik yang diperolehnya dari pendidikan atau dari pengalaman
menggunakan sistem, akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan
sistem informasi akuntansi, sehingga akan terus menggunakannya dalam
membantu menyelesaikan pekerjaannya karena pemakai memiliki
pengetahuan dan kemampuan memadai (Alannita, 2014). Namun, hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan asumsi tersebut.
Berdasarkan tabel 6 pengaruh kemampuan teknik pemakai SIA terhadap
kinerja individu memiliki koefisien -0,252 dan signifikan pada 0,031.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan bahwa kemampuan
teknik pemakai SIA terhadap kinerja individu ditolak. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian Alannita dan Suaryana (2014) yang
membuktikan adanya pengaruh positif kemampuan teknik pemakai SIA
terhadap kinerja individu.
Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini karena semakin responden
menguasai sistem tersebut, responden dapat dengan mudah melakukan
kecurangan pada pelaporan yang dihasilkan sehingga kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo menjadi jelek. Misalnya responden
melakukan manipulasi data sedemikian rupa sehingga hasil yang diperolehpun
tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada
beberapa pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo yang tidak
memanfaatkan sistem dengan baik dan positif sehingga kinerja mereka justru
mengalami penurunan.
Pengaruh Kenyamanan Fisik Terhadap Kinerja Individu
Jika karyawan merasakan nyaman dalam bekerja seperti lingkungan yang
mendukung dan peralatan kerja yang baik memudahkan pegawai dalam
mengoperasikan teknologi informasi sehingga keadaan lingkungan di sekitar
pegawai yang berhubungan langsung dengan penggunaan komputer dapat
meningkatkan kinerja pegawai (Larasdiputra, 2014). Hasil penelitian ini sesuai
dengan asumsi tersebut.
Berdasarkan tabel 6 untuk pengaruh kenyamanan fisik terhadap kinerja
individu memiliki koefisien 0,262 dan signifikan pada 0,010. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan bahwa kenyamanan fisik
berpengaruh terhadap kinerja individu diterima. Artinya bahwa pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo yang menjadi responden dalam
penelitian ini merasakan kenyamanan dalam bekerja karena lingkungan yang
mendukung maupun peralatan kerja (perangkat komputer dan sebagainya)
yang baik sehingga memudahkan pengguna dalam mencari data yang
diperlukan dalam menyelesaikan tugas mereka sehingga kinerja yang
dihasilkan akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Pratama dan Suardhika (2013) yang
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
61
menyatakan bahwa kenyamanan fisik berpengaruh positif terhadap kinerja
individu.
Kesimpulan
Efektivitas penggunaan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja individu
(H1 ditolak). Kepercayaan terhadap SIA mempunyai pengaruh terhadap
kinerja individu (H2 diterima). Kemampuan teknik pemakai SIA mempunyai
pengaruh negatif terhadap kinerja individu (H3 ditolak). Kenyamanan fisik
mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu (H4 diterima).
Keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian adalah
Hanya berfokus pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo yang
menggunakan Bee Accounting dengan jumlah sampel yang masih sedikit.
Penelitian ini menunjukkan pengaruh variabel independen (efektivitas
penggunaan SIA, kepercayaan terhadap SIA, kemampuan teknik pemakai SIA
dan kenyamanan fisik) terhadap variabel dependen (kinerja individu) hanya
sebesar 24,1%, sisanya 75,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dipergunakan dalam model ini. Penelitian ini juga hanya menggunakan
kuesioner dan tidak disertai dengan wawancara langsung sehingga persepsi
responden belum tentu mencerminkan keadaan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alannita, Ni Putu dan Gusti Nguah Agung Suaryana. 2014. Pengaruuh
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan
Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Pada Kinerja Individu. [skripsi].
Denpasar [ID]: Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 ISSN: 2302-8556.
Alsarayreh, M.N.O.A.A., Jawabreh, M.M.F. Jaradat, S.A Alamro. 2011.
Technological Impacts on Effectiveness of Acccounting Information Systems
(AIS) Applied by Aqaba Tourist Hotels. European Journal of Scientific
Research. Vol 59. No. 3 : 361-369.
Andraeni, Ni Nyoman Novitasari. 2005. Pengaruh Stres terhadap Motivasi Kerja
dan Kinerja Karyawan PT HM Sampoerna, Tbk Surabaya.
Anorogo, Panji W, Wiwik. 1993. Psikologi Perusahaan. Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi VI. Jakarta [ID] : Rineka Cipta.
Ba, S. and Pavlou, P.A. 2002. Evidence of the effect of trust building technology in
electronic market. price premiums and buyer behaviour. MIS Quarterty, Vol.
26. No. 3. Pp 243-268.
Bandura, A. 1977. Selft-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change.
Physicological Review. Vol. 84, No. 2.
Baridwan, Zaki. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. YKPN. Yogyakarta.
Bodnar, G.H, William S, Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi.
Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat. Jakarta [ID]:2
Bondan, Dwi Iranto. 2012. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Individu. [skripsi]. Semarang [ID]: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
62
Choe, Jong-Min. 1996. The Relationship Among Performance of Accounting
Information Sistems, Influence Faktors, and Evolution Level of Information
Sistems. Journal of Management Information Sistem. Vol 12. No. 4.
Dana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta [ID]: Andi.
Davis, Joshua M., Lorraine S. Lee, Ven Katesh & Mun Y. Yi. 2000. Time-User
Preference and Technology Acceptance: Measure Development of Computer
Polychronicity. American Journal of Business, 24 (2). Hal. 23-31.
Dewett, T. And Jones, G R. 2001. The Role of IT Edisi 19. Jakarta [ID]: Erlangga.
Dewi S, Pratiwi K. 2006. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem
Informasi dan Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Dalam
Evaluasi Kinerja Individual Pada Hotel-Hotel Berbintang di Kabupaten
Badung. [skripsi]. Denpasar [ID]: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Dwijayanthi DM, Dharmadiaksa IB. 2013. Pengaruh Insentif, Tingkat Pendidikan,
Pelatihan dan Pengalaman Kerja Pada Kinerja Individu Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi SKPD Dispenda Kota Denpasar. E-Jurnal akuntansi
Universitas Udayana. 4.2 ISSN: 2302-8556.
Endang Raino, Wirjono. 2013. Pengaruh Kepercayaan dan Umur Terhadap Kinerja
Individual Dalam Penggunaan Teknologi Informasi. Yogyakarta [ID]: Jurnal
Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya.
Fitri, Aristiani. 2014. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi
Manajemen, Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, dan
Formalisasi Pengembangan Sistem terhadap Kinerja Individu. [tesis]. Kudus
[ID]: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muria.
Fitri, Nurul. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi pada
perusahaan Farmasi di Medan. [tesis]. Medan.
Ghozali, Iman. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang
dalam: BP Universitas Padjajaran, Bandung.
Goodhue, Dela L, dan Thompson, Ronald L. 1995. Task-Technology Fit and
Individual Performance. Management Information System Quarterly. pp:
1827-1844
Gupta,V.K., Mittal, A., Gajbe, V. Mittal, J. 2007. Adsorpsi of Basic Fuchsin Using
Waste Material Bottom Ash and Deoiled Soya–As Adsorbents. Jurnal of
Colloid and Interface Science.Vol. 319. Hal. 30-39.
Hakim, MT. IALI, Rustam, Hardi Utomo, MS, IAI. 2004. Komponen Perancangan
Arsitektur Lansekap. Prinsip – Unsur dan Aplikasi Disain. Jakarta [ID]: PT
Bumi Aksara. Hal.185.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Edisi kedua. Yogyakarta [ID]: BPFE.
Irawati, Dhiena Fitria. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sistem informasi akuntansi (studi empiris pada PT. Perkebunan Nusantara XI
(Persero).Universitas Jember.
Iryani, Christine. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan pada
Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individual di PT. PLN
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
63
(Persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Gianyar. [skripsi]. Denpasar [ID]:
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. Yogyakarta
[ID]: BPFE.
Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta [ID]: BPFE
Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
dalam Evaluasi Kinerja Individual. Simposium Nasional Akuntansi (SNA)
VII Solo.
Kolcaba, Katherine. 2003. Comfort Theory And Practice: A Vision For Holistic
Health Care And Research: New York [US]: Spinger Publishing Company.
Komara, Asep. 2005. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Jurnal SNA 8.Hal. 836-848.
Kurniawan, A. 2014. Pentingnya Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi
Pemakai dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada CV. Rizki Abadi Sidoarjo. [skripsi]. Sidoarjo [ID].
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Larasdiputra GD, Suaryanawa IK. 2014. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Pada Bank Perkreditan Rakyat Sari Jaya Sedana Klungkung. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.3 ISSN: 2302-8556791-805.
Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keprilakuan Edisi Kedua. Jakarta [ID]:
SalembaEmpat.
Maamir, Christine Iryani. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan
Kepercayaan pada Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individual
di PT PLN (persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Denpasar.[skripsi].
Denpasar [ID]: Jurusan Akuntansi Universitas Udayana.
Mangkunegara, A.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Badung [ID]:
ROSDA.
Mardiasmo. 2002. Perencanaan Keuangan Publik Sebagai Suatu Tuntutan Dalam
Pelaksanaan Pemerintah Daerah yang Bersih dan Berwibawa. Jakarta [ID]:
Makalah Seminar IAK-KASP.
Maria M. Ratna Sari. 2012. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan
terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual
Pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. [skripsi]. Denpasar [ID]: Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.
Mayasari, Feronica, Elisabeth Penti Kurniawati, Paskah Ika Nugroho. 2011.
Anteseden dan Konsekuen Sikap Nasabah dalam Menggunakan Internet
Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model
(TAM). Disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Informasi &
Komunikasi Terapan 2011 (Semantik2011).
Mayer, R.C., Davis, J. H., dan Schoorman, F. D. (1995). An Integratif Model of
Organizational Trust. Academy of Management Review. 30 (3): 709-734.
Moorman, Christine, Gerald Zaltman, Rohit Deshpande, 1992.
Relationshipbetween Providers and Users of Market Research: The Dinamics
of TrustWithin and Between Organization.Journal of Marketing Research,
Vol29, pp. 314-328.
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
64
Narimawati U. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Panggeso NF. 2014. Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Sistem
Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan Pada Sulselbar. Makasar
[ID]: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Pranita, Yuli. 2006. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Tekologi Sistem Informasi
dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Dalam
Evaluasi Kinerja Individual Pada Hotel-Hotel Berbintang di Kota Denpasar.
[skripsi]. Denpasar [ID]: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
Pratama GDP, Suardikha IMS. 2013. Keahlian Pemakai Komputer dan
Kenyamanan Fisik dan Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2
ISSN: 361-381.
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Duabelas. Jakarta [ID]:
Salemba Empat.
Rousseau, D.M., S.B. Sitkin, R.S. Burt, C. Camerer. 1998. Not So Different After
All: A Cross-Discipline View of Trust. Academy of Management Review
23:393–404.
Sari, Maria. M. Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan
terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual
pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar.[tesis]. Denpasar [ID]: Akuntansi dan
Bisnis Universitas Udayana.4(1).
Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Yogyakarta [ID]: ANDI.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (3rd ed).
Bandung [ID]: CV. Mandar Maju.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business, John Wiley & Sons, Inc. ,
New York.
Septiningtyas, Dwina. 2010. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan
Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor
Internal. [skripsi].Jakarta [ID]: Universitas Gunadarma.
Sudibyo, S.K. dan Kuswanto, H. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kinerja pemakai sistem informasi akuntansi pada PT. BPR Weleri Makmur
Jawa Tengah. [Internet]. [diunduh 22 Februari 2015]. Dapat diunduh dari:
http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id.
Susanto, A. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung Banks Regarding Internet
Banking [ID]: Lingga Jaya.
Tarigan MN. 2011. Pengaruh Dukungan Manajemen, Efektivitas Pengguna dan
Kepercayaan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja
Individual Pada Toserba di Kota Bengkulu. [skripsi]. Bengkulu [ID]: Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.
Tjhai Fung Jin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Volume 1I No. 2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X
65
Wati, Ni Made Ayu Marlina dan Suaryana A. 2013. Pengaruh Penggunaan
Teknologi Informasi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan
Atas Sistem Informasi Akuntansi, dan Kesesuaian Tugas Pada Kineerja
Karyawan Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung. [skripsi].
Denpasar [ID]: Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 401 hal.
Widjajanto N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.
Wildoms Sahusilawane. 2011. Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Dalam
Penggunaan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Individu.
[tesis]. Ambon [ID]: Program Studi Ilmu Ekonomi.
Yamit, Zulian. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta [ID]: Ekonisia
Zein, M.I. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja pemakai sistem
informasi akuntansi pada Perusahaan Asuransi di Wilayah Bandung.
[Internet].[diunduh 22 Februari 2015]. Dapat diunduh dari:
http://batik.imtelkom.ac.id.