PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Studi Kasus UMKM di Desa Wisata Kasongan Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Yohana Wigati Prihananti Rahajeng
NIM : 122114091
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Studi Kasus UMKM di Desa Wisata Kasongan Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Yohana Wigati Prihananti Rahajeng
NIM : 122114091
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul: Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus UMKM di Desa Wisata
Kasongan Bantul) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 Juli 2019 adalah
hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh unversitas batal saya
terima
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang Membuat Pernyataan,
(Yohana Wigati Prihananti Rahajeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohana Wigati Prihananti Rahajeng
Nomor Mahasiswa : 122114091
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus UMKM di Desa Wisata Kasongan Bantul)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian peryataan ini saya dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang Membuat Pernyataan,
(Yohana Wigati Prihananti Rahajeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Don’t never give up with yourself
(Jangan pernah menyerah dengan dirimu sendiri)
Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1
Korintus 15:58)
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku (St.Parjiyo dan M.M.Istining Utami)
Mbak Ikha, Mbak Novi, Mas Yuda, Samuel, Mbak Dewi
Guntur A Saputro
Teman-temanku yang terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan
Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menegah
(UMKM) dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus pada UMKM di
Desa Wisata Kasongan). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar serjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi
bimbingan dan arah dalam penyusunan skripsi ini.
3. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Program Studi Akuntansi atas
segala informasi dan pelayanan yang diberikan.
4. Eni Kriswandari, SE. M.Ec.Dev. Selaku Kepala Bidang Pengendalian
Penelitian dan Pengembangan u.b. Kasubbid Analisa Data Dan Laporan yang
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Keluarga tercinta atas segala dukungan doa, semangat, cinta, dan perhatian
yang diberikan yang tidak ternilai dengan apapun.
6. Bapak St. Parjio dan Ibu M.M. Istining Utami yang tidak pernah lelah selalu
memberi semangat, dukungan, motivasi serta doa nya yang telah diberikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Mbak Ika, Mbak Novi, Mas Yudha, Mbak Dewi atas semangat, dukungan
dan doanya sehingga penulis dapat menyesesaikan skripsi ini.
8. Guntur A Saputro yang telah memberikan penulis masukan, semangat,
dukungan dan doa sehingga penulis dapat mnyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman yang terkasih atas kebersamaan, dukungan dan masukan yang
kalian berikan dalam proses penyelesaian skripsi ini dengan penuh semangat.
10. Klara, Mbak Tika, Yemima, Yoga, Maria, Ocha dan semua teman-teman
yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan bantuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan penuh semangat.
11. Semua pihak yang telah membantu, mendukung dan berperan aktif dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
(Yohana Wigati Prihananti Rahajeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI.......................................................................... ix
HALAMAN GAMBAR .............................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xii
HALAMAN LAMPIRAN........................................................................... xiii
ABSTRAK ................................................................................................. xiv
ABSTRACT ................................................................................................. xv
BAB I ...................................................................................................
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
................................................................................................... A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
E. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7
A. Pajak ................................................................................... 7
B. Kepatuhan Wajib Pajak ....................................................... 8
C. Kesadaran Wajib Pajak ........................................................ 11
D. Pelayanan Fiskus ................................................................. 12
E. Sanksi Perpajakan ................................................................ 13
F. Wajib Pajak .......................................................................... 14
G. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak .......................................... 15
H. Usaha Mikro Kecil dan Menengah ....................................... 18
I. Penelitian Terdahulu ............................................................ 19
J. Hipotesis penelitian .............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 25
A. Jenis Penelitian..................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 25
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 25
D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 26
E. Jenis Data ............................................................................. 27
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 27
G. Definsi Oprasional Variabel ................................................. 28
H. Skala Pengukuran ................................................................. 31
I. Model Penelitian .................................................................. 32
J. Teknik Analisis Data ............................................................ 33
K. Uji Hipotesis ........................................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................ 37
A. Kondisi Geografis .................................................................. 37
1. Letak Geografis Desa bangunjiwo .................................... 37
2. Kondisi Alam dan Lingkungan ......................................... 40
B. Profil Kerajinan Gerabah Desa Wisata Kasongan ................... 41
1. Sejarah Desa Wisata Kasongan......................................... 41
2. Produk Unggulan ............................................................. 43
3. Lokasi .............................................................................. 44
4. Visi dan Misi Pengusaha Kerajinan Gerabah di Kasongan 44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 46
A. Deskriptif Data Penelitian ...................................................... 46
B. Anlisis Data ............................................................................ 51
BAB VI PENUTUP .................................................................................. 60
A. Kesimpulan ............................................................................ 60
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 61
C. Saran ...................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63
LAMPIRAN ............................................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Peta Sumber Alam dan Tata Guna Lahan ................................. 39
Gambar 4.2 Peta Jaringan Jalan dan Jaringan Listrik ................................... 39
Gambar 4.3 Peta Administrasi ..................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kriteria UMKM .................................................................. 19
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu ........................................................... 20
Tabel 3.1. Variabel dan Indikator ......................................................... 30
Tabel 3.2. Skor Penilaian Untuk Pengukuran Jawaban Responden ....... 32
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................... 47
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 48
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 48
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengisian SPT ........... 49
Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ............. 50
Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Usaha ............ 50
Tabel 5.7. Hasil Uji Normalitas ............................................................ 51
Tabel 5.8. Hasil Uji Multikolinearitas .................................................. 52
Tabel 5.9. Hasil Uji Heterokesdastisitas ............................................... 53
Tabel 5.10. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................. 54
Tabel 5.11. Hasil Uji t .......................................................................... 55
Tabel 5.12. Hasil Uji F ......................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Kuesioner ................................................................................ 66
Lampiran II. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 74
Lampiran III. Tabulasi Data Kuesioner ....................................................... 76
Lampiran IV. Hasil Output SPSS ................................................................ 80
Lampiran V. Bukti Penerimaan Surat (BPS) Pajak Tahunan ........................ 83
Lampiran VI. Kode Billing ......................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Studi Kasus di Desa Wisata Kasongan Bantul
Yohana Wigat Prihananti Rahajeng
122114091
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan Wajib Pajak yang bisa
dikatakan dapat memberikan penerimaan pajak yang besar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kesadaran Wajib Pajak tehadap Kepatuhan
Wajib Pajak, pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan
pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah
wajib pajak orang pribadi pelaku usaha atau yang dikategorikan pelaku UMKM di
Desa Wisata Kasongan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple
random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30
responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM. Pelayanan Fiskus
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku
UMKM. Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
pelaku UMKM. Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak.
Kata Kunci : Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan dan
Kepatuhan Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
EFFECT OF TAXPAYER AWARENESS, TAX AUTHORITIES, AND TAX
SANCTIONS ON TAXPAYER COMPLIANCE
A Case Study of SMEs in the Kasongan Bantul Tourism Village
Yohana Wigati Prihananti Rahajeng
122114091
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Micro, Small and Medium Enterprises are taxpayers who can be said to
be able to provide large tax revenues. This study aimed to determine the effect of
Taxpayer Awareness on Taxpayer Compliance, the influence of Fiscus Services
on Taxpayer Compliance and the effect of Tax Sanctions on Taxpayer
Compliance.
This type of research was a case study. The population in this study were
taxpayers of individual business people or categorized as SMEs in Desa Wisata
Kasongan. The sampling technique in this research used simple random sampling
technique. The sample used in this study amounted to 30 respondents. Data was
collected by questionnaire. The data analysis technique uses multiple regression
analysis.
The results of this study indicated that Taxpayer Awareness did not
affect the taxpayer compliance of SMEs. Fiscus services had a positive and
significant effect on tax compliance of SMEs. Tax sanctions did not affect the
taxpayer compliance of SMEs. Taxpayer Awareness, Fiscus Services and Tax
Sanctions together had a positive and significant effect on Taxpayer Compliance.
Keywords: Taxpayer Awareness, Fiscal Services, Tax Sanctions and Taxpayer
Compliance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang selalu melakukan
pembangunan disegala sektor. Hal ini demi terciptanya masyarakat yang
sejahtera contohnya memberikan pelayanan kepada masyarakat,
penegakan hukum yang adil serta memelihara kemanan dan ketertiban
negara. Biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan ini tentunya
tidak sedikit. Upaya untuk memenuhi hal tersebut salah satunya dengan
penerimaan negara, berfungsi untuk memenuhi kepentingan negara guna
menciptakan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan Dewan Perwakilan
menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di dalamnya
terdapat penerimaan negara, ada tiga pokok sumber penerimaan
negara,yaitu dari sektor migas, sektor pajak dan sektor bukan pajak.
Berdasarkan 3 sumber penerimaan negara tersbut, sektor pajak menjadi
sumber penerimaan utama negara dalam memenuhi anggaran negara.
Pajak merupakan iuran dari rakyat kepada negara (iuran berupa uang
bukan barang) berdasarkan undang-undang dengan tanpa jasa timbal balik
atau kontraprestasi dari negara secara langsung dapat ditunjuk yang
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-
pengeluaran bagi masyarakat luas (Mardiasmo, 2011:1 dalam Risky dkk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perkembangan administrasi perpajakan saat ini lebih berfokus pada
kebutuhan wajib pajak, karena mereka merasa sebagai pihak yang
dibutuhkan aparat pajak, maka sudah sewajarnya mereka menuntut
pelayanan dari petugas pajak (fiskus) yang sebaik-baiknya. Kepatuhan
wajib pajak dapat diihat dari patuh tidaknya seorang wajib pajak dalam
mendaftarkan dirinya, kepatuhan dalam menyetorkan kembali surat
pemberitahuan pajak, kepatuhan wajib pajak dalam penghitungan dan
pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam membayar tunggakan.
Ketidakpatuhan wajib pajak akan berakibat pada berkurangnya penyetoran
dana pajak ke kas Negara (Sasmita,2015).
Kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi perpajakan. Wajib
Pajak akan patuh dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak
tergantung pada bagaimana petugas pajak (fiskus) memberikan pelayanan
yang terbaik kepada Wajib Pajak. Kesadaran wajib pajak tidak saja
tergantung dari pelayanan pajak yang optimal, namun tergantung dari
sistem data yang akurat. Aparat pajak menyadari perannya sebagai petugas
pajak yang harus memberikan pelayanan sebaik mungkin dengan
memberikan kemudahan dan mendorong wajib pajak agar lebih baik lagi
dalam memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang baik. Wajib
Pajak yang melanggar peraturan tentunya akan dikenakan sanksi supaya
kedepannya bisa mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan Wajib Pajak yang
bisa dikatakan dapat memberikan penerimaan pajak yang besar. Sektor
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan bagian dari dunia
usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang
strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Pengembangan UMKM menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi dan
merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Perkembangan UMKM
hampir dikatakan tidak pernah mengalami penurunan jika melihat dari
jumlah UMKM yng setiap tahunnya bertambah meskipun dengan
prosentase yang kecil, dilihat dari sudut pandang pemerintah UMKM bisa
menjadi sumber penerimaan negara yang akan membuat langkah bangsa
lebih maju (Setiawan,2018).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Apakah Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ?
2. Apakah Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak ?
3. Apakah Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak ?
2. Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ?
3. Untuk mengetahui pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga Pembina UMKM
Penelitian ini diharapkan memberikan saran kepada lembaga pembina
UMKM terkait bentuk pelatihan atau sosialisasi yang intensif yang
dapat membantu pengusaha UMKM memahami proses pelaporan
perpajakan.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai tambahan bahan kajian lebih lanjut bagi
penelitian terkait UMKM dan kebijakan perpajakan.
3. Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan memberikan pembelajaran kepada penulis
tentang ilmu yang telah dipelajari selama ini dan diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
meningkatkan serta menambah wawasan penulis terhadap ilmu yang
diperoleh.
E. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis ke dalam enam
bab, dengan urutan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian
Bab II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai teori-teori yang akan
digunakan sebagai dasar mengolah data-data perusahaan.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini menguraikan metode penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.
Bab IV : Gambaran Umum Desa Wisata Kasongan
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai sejarah, visi dan misi,
serta struktur organisasi dari desa wisata kasongan.
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini disajikan langkah-langkah analisis data dan
pembahasan hasil yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab V : Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan masalah,
keterbatasan penelitian serta saran-saran bagi penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Menurut Para Ahli :
1. Menurut Prof. Dr. RochmatSoemitro, S.H
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbale balik (kontraprestasi) yang langsungdapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan)
terutama oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk, yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran
umum berhubung dengan tugas Negara menyelenggarakan
pemerintahan.
3. Menurut Prof. Dr. MJH. Smeets
Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui
norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya
kontraprestasi yang dapat ditunjukkan secara individual;
maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulakan bahwa pajak memiliki unsur :
1. Iuran Rakyat Kepada Negara
Yang berhak memungut pajak adalah Negara. Iuran tersebut berupa
uang (bukan barang).
2. Berdasarkan Undang-Undang
Pajak dipungut berdasarkan atau dengan ketentuan undang-undang,
serta aturan pelaksanaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Tanpa Jasa Timbal Balik atau Kontraprestasi
Dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran
pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh
pemerintah.
4. Digunakan untuk Membiayai Rumah Tangga Negara
Yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat
luas.
2. Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak, yaitu :
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
B. Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan sistem self assesment, Wajib Pajak harus aktif memenuhi
kewajiban perpajakannya yang dimulai sejak mendaftar menjadi Wajib Pajak,
mengisi dan melaporkan surat pemberitahuan dengan jujur, baik dan benar
sampai dengan melunasi pajak yang terhutang dengan tepat waktu. Dari uraian
ini maka dapat dikatakan bahwa terdapat dua macam kepatuhan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pertama, kepatuhan formal dimana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
undang perpajakan. Dan yang kedua, kepatuhan material yaitu suatu keadaan
dimana Wajib Pajak secara substantif memenuhi semua ketentuan material
perpajakan.
Namun meskipun undang-undang telah mengatur sanksi administrasi
bahkan ancaman hukum pidana bagi mereka yang tidak atau memenuhi
kewajiban perpajakannya, masih banyak Wajib Pajak yang tidak atau belum
sepenuhnya memenuhi kewajiban. Pada kenyataannya, memang selalu timbul
konflik antara kepentingan diri sendiri dengan kepentingan negara. Pada
umumnya kepentingan diri sendiri selalu didahulukan. Hal tersebut
merupakan hal yang rasional yang dilakukan oleh Wajib Pajak dimana mereka
akan selalu berusaha secara efektif untuk memperkecil kewajiban
perpajakannya baik utnuk masa sekarang saja atau bahkan sepanjang waktu.
(Wulansari, Ayuningtyas 2012).
Rahayu (2010:139) mengatakan bahwa “pada prinsipnya kepatuhan
perpajakan adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban
perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”.
Terdapat dua macam kepatuhan menurut Rahayu (2010:138), yakni:
a. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi
kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-
undang perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara
substantive atau hakekatnya memenuhi semua ketentuan material
perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang perpajakan.
Kepatuhan material dapat juga meliputi kepatuhan formal.
Menurut Rahayu (2010:140) kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu Negara
pelayanan pada Wajib Pajak, penegakan hukum perpajakan, pemeriksaan
pajak, dan tarif pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak adalah tindakan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Menurut Nurmantu (2005:148)
dalam Ananda (2015) mendefinisikan kepatuhan pajak merupakan kondisi
terpenuhinya semua kewajiban perpajakan dan hak perpajakan. Wajib
Pajak dikatakan patuh (tax compliance) apabila penghasilan yang laporkan
sesuai dengan semestinya, Surat Pemberitahuan (SPT) dilaporkan dan
besarnya pajak yang terutang dibayarkan tepat waktu Pajak memenuhi
kewajiban perpajakannya secara formal berdasarkan ketentuan dalam
undang –undang. Misalnya ketentuan tentang batas waktu pelaporan.
Wajib Pajak hanyalah memenuhi ketentuan penyampaian SPT sebelum
batas waktu. Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak secara formal
dilihat dari aspek kesadaran Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri,
ketepatan waktu dalam membayar pajak, ketepatan waktu dalam
menyampaikan SPT, dan pelaporan Wajib Pajak melakukan pembayaran
tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pendapat lain tentang kepatuhan wajib pajak juga dikemukakan oleh
oleh Kiryanto (2000) , seperti dikutip Jatmiko (2006) dalam Marcori
(2010) yang menyatakan suatu iklim kepatuhan wajib adalah :
1) Wajib pajak paham dan berusaha memahami UU
Perpajakan.
2) Mengisi formulir pajak dengan benar
3) Menghitung pajak dengan jumlah yang benar
4) Membayar pajak tepat pada waktunya Internal Revenue
Service
Sedangkan Brown dan Maznur (2003) dalam Marcori (2010)
mengelompokan kepatuhan wajib pajak terdiri dari 3 tipe kepatuhan :
1) Kepatuhan penyerahan SPT (filling Compliance),
2) Kepatuhan Pembayaran (Payment Compliance),
3) Kepatuhan Pelaporan (Reporting Compliance).
C. Kesadaran Wajib Pajak
Anggraeni (2007) menyimpulkan kriteria Wajib Pajak yang sadar akan
kewajiban perpajakannya dalam sistem self-assessment, yaitu:
1. Dalam mendapatkan NPWP, Wajib Pajak mendaftarkan diri
secara aktif dan mandiri ke KPP setempat.
2. Wajib Pajak mengambil sendiri formulir SPT Masa di KPP
setempat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Wajib Pajak menghitung dan menetapkan sendiri jumlah pajak
penghasilan yang terutang melalui pengisian SPT tanpa bantuan
fiskus.
4. Wajib Pajak menyetor dan melaporkan formulir SPT secara aktif
dan mandiri dan tepat waktu, tanpa harus ditagih oleh fiskus.
Upaya pemerintah untuk memberlakukan hukum secara adil bagi
Wajib Pajak maupun fiskus dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan
kesadaran membayar pajak. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan
bahwa hasil pembayaran pajak rakyat digunakan untuk membangun fasilitas-
fasilitas umum, memberikan pelayanan yang lebih baik di bidang pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur. Pemerintah juga harus terus mengembangkan
sistem pemungutan pajak yang lebih baik, lebih sederhana, dan efisien untuk
mengurangi kemungkinan adanya pelanggaran terhadap hukum pajak
(Kompasiana, 2010).
D. Pelayanan Fiskus
Pelayanan adalah kemampuan untuk membantu yang diperlihatkan secara
individu ataupun tim. Ketika kita mempelajari tentang pajak tentu kita
mengenal adanya pelayanan fiskus. Secara umum fiskus merupakan petugas.
Jadi, pelayanan fiskus dapat didefinisikan sebagai cara petugas pajak dalam
membantu,mengurus dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan
(Jatmiko, 2006 dalam Fitri, 2018). Menurut Kotler dan Keller (2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pelayanan yang baik harus mengandung lima instrument serqual yang
meliputi :
a. Tangible adalah wujud dari pelayanan yang diberikan petugas pajak
kepada wajib pajak.
b. Reliability adalah konsistensi mutu dan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh petugas pajak kepada wajib pajak.
c. Assurance adalah jaminan yang diberikan kantor pajak kepada wajib
pajak untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal.
d. Responsibility adalah ketetapan dan keakuratan dan pelayanan pajak
yang diberikan petugas (fiskus) kepada wajib pajak.
e. Emphaty adalah sikap peduli yang diperlihatkan petugas pajak kepada
wajib pajak.
E. Sanksi Perpajakan
Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan
dituruti/ditaati/dipatuhi. Dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat
pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma-norma
perpajakan.
Dalam undang-undang perpajakan dikenal dua macam sanksi, yaitu sanksi
administrasi dan sanksi pidana. Ancaman terhadap pelanggaran suatu norma
perpajakan ada yang diancam dengan sanksi administrasi saja, ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diancam dengan sanksi pidana saja, da nada pula yang diancam dengan sanksi
administrasi dan sanksi pidana.
Perbedaan sanksi administrasi dan sanksi pidana adalah :
a. Sanksi Administrasi
Merupakan pembayaran kerugian kepada Negara, khususnya yang
berupa bunga dan kenaikan.
b. Sanksi Pidana
Merupakan siksaan atau penderitaan. Merupakan suatu alat terakhir
atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma perpajakan
dipatuhi.
F. Wajib Pajak
Pajak merupakan peranan penting untuk pembiayaan pembangunan,
dimana Wajib Pajak merupakan bagian dari penerimaan pajak tersebut.
Dengan kata lain tidak akan ada pajak apabila tidak ada Wajib Pajak.
Wajib pajak dengan peredaran bruto usaha tertentu yang dikenakan
PPh bersifat final 0,5% adalah :
a. Wajib pajak orang pribadi
b. Wajib pajak berbentuk koprasi, persekutuan komanditer, firma,
atau perseroan terbatas yang menerima atau memperoleh
penghasilan dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp
4.800.000.000 dalam satu tahun pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
G. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Hak dan kewajiban wajib pajak
1. Hak-hak wajib pajak
Berikut ini hak-hak wajib pajak menurut undang-undang nomor 28
tahun 2007
a) Melaporkan beberapa masa pajak dalam 1 (satu) surat
pemberitahuan masa.
b) Mengajukan surat keberatan dan banding bagi wajib pajak
dengan kriteria tertentu.
c) Memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk paling lama 2
(dua) bulan dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis atau dengan cara lain kepada Direktur Jendral Pajak.
d) Membetulkan Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan
dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat
Direktur Jendral Pajak belum melakukan tindakan
pemeriksaan.
e) Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
pajak.
f) Mengajukan keberatan kepada Direktur Jendral Pajak atas
suatu : Surat ketetapan Pajak kurang bayar, surat ketetapan
pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak nihil, surat
ketetapan pajak lebih bayar atau pemungutan pajak oleh pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
g) Mengajukan permohonan banding kepada badan peradilan
pajak atas surat keputusan keberatan.
h) Menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban.
i) Memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasiberupa bunga atas keterlambatan pelunasan
kekurangan pembayaran pajak.
2. Kewajiban Wajib Pajak
Berikut ini kewajiban Wajib Pajak menurut undang-undang nomor
28 tahun 2007 :
a) Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jendral Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak, apabila telah memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif.
b) Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jendral Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan
untuk dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak.
c) Mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d) Menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia
dengan menggunakan satuan mata uang selain rupiah yang
diizinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan atau
berdasarkanh Peraturan Menteri Keuangan.
e) Membayar dan menyetor pajak yang terutang dengan
menggunakan surat setoran pajak ke kas Negara melalui tempat
pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
f) Menyelenggarakan pembukuan bagi Wajib Pajak orang pribadi
yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan
Wajib Pajak badan, dan melakukan pencatatan bagi Wajib
Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.
g) Membayar pajak yang terutang sesuai dengtan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
h) Memperlihatkan atau meminjamkan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasarnya; memberikan kesempatan
untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan
memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan; memberikan
keterangan lain yang diperlukan apabila diperiksa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
H. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah adalah sebagai berikut:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang. Adapun kriteria usaha mikro, kecil dan menengah adalah sbb:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Table 2.1
Kriteria UMKM
No Uraian Asset Omset
1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
2 Usaha Kecil >50 Juta - 500 Juta > 300 Juta – 2,5
Miliar
3 Usaha
Menengah
>500 Juta - 10 Miliar > 2,5 Miliar - 50
Miliar
sumber:www.depkop.go.id dalam Tatik (2018)
Tabel di atas menjelaskan kriteria UMKM berdasarkan asset dan
omset pertahun, bahwa Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki asset
maksimal Rp 50.000.000,00 dan omset maksimal Rp 300.000.000,00.
Usaha Kecil memiliki asset lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan
Rp 500.000.000,00 dan omset lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai
dengan Rp 2.500.000.000,00. Sedangkan Usaha Menengah memiliki asset
lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai dengan Rp 10.000.000.000 dan
omset lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan Rp
50.000.000.000,00.
I. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan”, peneliti melakukan
studi pustaka atas penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan
sebelumnya. Ada tiga penelitian yang menjadi acuan peneliti, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel 2.2
Peneliti terdahulu
Nama
dan
Judul
Eko Yudi Setiawan (2015) “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan”
Variable
dan
Metode
Penelitian
Model penelitian menggunakan Analisis Regresi Berganda.
Variabel bebasnya adalah Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus dan Sanksi Perpajakan. Sedangkan variabel terikatnya
adalah Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
Hasil
Penelitian
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi
Perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKm di Kota Blitar.
Nama
dan
Judul
Sentya N. Arum Sasmita (2015) “Pengaruh Pemahaman Wajib
Pajak, Pelayanan Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah dalam
Pelaporan kewajiban Perpajakan di Semarang”
Variable
dan
Metode
Penelitian
Model penelitian menggunakan Uji Regresi Linier Berganda.
Variabel bebasnya adalah Pemahaman Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak. Sedangkan variabel terikatnya
adalah Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah.
Hasil
Penelitian
Pemahaman Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Kesadaran Wajib
Pajak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah.
Nama
dan
Judul
Fitri marcori (2018) “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi yang melakukan Usaha Kecil Menengah”
Variable
dan
Metode
Penelitian
Model penelitian menggunakan Analisis Regresi Berganda.
Variabel bebasnya adalah Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus, dan Sanksi Pajak. Sedangkan variabel terikatnya adalah
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan Usaha
Kecil Menengah.
Hasil
Penelitian
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak
berpengaruh signifikan positif terhadap Kepatuhan WPOP yang
menjalankan UKM
Sumber : Data diperoleh dan diolah oleh peneliti (2019)
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti mendapatkan hasil
bahwa setiap variabel yang mereka gunakan berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Dari semua penelitian mengatakan bahwa kesadaran
wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pajak. Sanksi perpajakan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Sasaran penelitian ini adalah pelaku UMKM di Desa
Wisata Kasongan.
J. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang akan dianalisis
pengaruhnya. Variabel bebasnya merupakan Kesadaran Wajib Pajak,
Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak. Variabel terikatnya adalah Kepatuhan
Wajib pajak. Hipotesis penelitian ini adalah:
a. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Setiawan (2015) melakukan penelitian terhadap Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dalam Pelaporan Kewajiban
Perpajakan di Kota Blitar. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota
Blitar.
Kesadaran wajib pajak tidak saja bergantung pada pelayanan pajak
yang optimal, akan tetapi tergantung juga dari sistem data yang akurat,
supaya aparat pajak menyadari peran nya sebagai petugas pajak yang
harus memberikan pelayanan yang baik dengan memberikan kemudahan
dan mendorong wajib pajak agar lebih baik lagi dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Kesadaran Wajib Pajak tergantung pada individual masing-masing.
Sehingga apabila Kesadaran Wajib Pajak terus meningkat maka
Kepatuhan Wajib Pajak juga akan meningkat.
Ho : Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM di Desa Wisata Kasongan.
Ha : Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak di Desa Wisata Kasongan.
b. Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Wajib Pajak akan patuh dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak (fiskus) memberikan
pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak. Pelayanan fiskus adalah suatu
proses bantuan kepada wajib pajak dengan cara-cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar tercipta kepuasan
dan keberhasilan dalam pencapaian pajak (Sasmita,2015). Dalam
melakukan penelitian tentang Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak,
Pelayanan Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah dalam Pelaporan kewajiban
Perpajakan di Semarang. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
Pelayanan Fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan
Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarakn pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan fiskus adalah faktor eksternal yang bisa mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga apabila Pelayanan Fiskus semakin baik
maka Kepatuhan Pajak juga akan semakin meningkat.
Ho : Pelayanan Fiskus tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM di Desa Wisata Kasongan.
Ha : Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM di Desa Wisata Kasongan.
c. Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Sanksi perpajakan diberikan bukan untuk merugikan wajib pajak
ataupun menguntungkan petugas pajak atau negara. Sanksi perpajakan
diberikan agar wajib pajak taat akan peraturan perpajakan. Peraturan akan
dipatuhi apabila ada sanksi bagi pelanggarnya. Wajib pajak akan
memenuhi kewajiban perpajakanya bila memandang bahwa sanksi
perpajakan akan lebih banyak merugikanya. Penelitian yang dilakukan
oleh Marcori (2018) tentang Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
yang melakukan Usaha Kecil Menengah, menunjukkan bahwa Sanksi
Perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Sanksi Perpajakan juga merupakan factor eksternal yang bisa
mempengaruhi Kepatuhan W ajib Pajak. Sehingga semakin ketat Sanksi
Perpajakan maka Kepatuhan Wajib Pajak juga semakin meningkat.
Ho : Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM di Desa Wisata Kasongan.
Ha : Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM di Desa Wisata Kasongan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan survey. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk angka (Tukiran Taniredja, 2012: 62) artinya, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan model statistik serta menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulam data utama untuk memberikan penegasan pada teori yang
telah dibangun sebelumnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Kasongan Pedukuhan Kajen,
Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019 - Mei 2019.
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Nawawi (2000: 4) populasi adalah seluruh subjek yang
terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala
atau peristiwa-peristiwa yangterjadi sebagai sumber. Populasi juga
keseluruhan subjek peneltian (Arikunto, 2003: 108). Populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dirumuskan sebagai „semua anggota sekelompok orang kejadian atau
obyek yang telah dirumuskan secara jelas.” Atau kelompok lebih besar
yang menjadi sasaran generalisasi (Furchan, 2005: 193). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak UMKM yang ada di
Desa Wisata Kasongan.
b. Sampel
Sampel dapat diartikan sebagaian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 1996: 117). Ali (1985: 54) menyebutkan bahwa sampel
penelitian sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan
menggunakan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagaian dari
populasi, atau kelompok kecil yang diamati (Furchan, 2005: 193).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan simple random
sampling, maka untuk efisiensi waktu dan biaya tidak semua wajib
pajak menjadi obyek penelitian.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode simple random sampling. Metode simple random
sampling dikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu. Metode simple random sampling merupakan bagian dari probability
sampling yang merupakan teknik sampling yang memberi peluang yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
untuk setiap unsur populasi (Setiawan, 2015). Dengan demikian sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah secara acak dengan memberikan peluang
yang sama terhadap semua wajib pajak badan yang ada di Desa Wisata
Kasongan.
E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data
yang dikumpulkan dengan permasalahan yang diteliti (Sugiyono 2005:129).
Dalam hal ini peneliti melakukan cara untuk mendapatkan data dengan
menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak UMKM selaku responden yang
menjadi sampel penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey
menggunakan media angket (kuesioner). Sejumlah pertanyaan akan
diajukan kepada responden dan kemudian responden diminta
menjawab sesuai dengan pendapat mereka.
2. Tinjauan kepustakaan (library research), metode ini dilakukan dengan
mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan
masalah yang diteliti pada buku-buku, makalah, dan jurnal guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memperoleh landasan teoritis yang mumpuni untuk melakukan
pembahasan.
G. Definisi Operasional Variabel
Berikut ini disajikan definisi operasional variabel, berikut indicator
pengukuran menurut Jatmiko (2006) dalam Setiawan (2015).
1. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak
mengetahui, memahami, dan melaksanakan ketentuan perpajakan
dengan benar dan sukarela. Masyarakat harus sadar akan
keberadaannya sebagai warga Negara dengan menjunjung tinggi
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Negara Indonesia
dengan cara membayar pajak karena sudah menjadi kewajiban kita
sebagai warga Negara (Muliari dan Setiawan, 2010) dalam
(Setiawan, 2015).
2. Pelayanan Fiskus (X2)
Pelayanan Fiskus adalah Pelayanan yang berkualitas yang dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas
memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan
serta harus dilakukan secara terus-menerus. Salah satu upaya
dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah memberikan
pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Pelayanan Fiskus yang
baik akan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melaporkan atau membayar kewajiban perpajakannya, maka
diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan dalam bidang
perpajakan (Setiawan, 2015).
3. Sanksi Pajak (X3)
Sanksi Pajak adalah suatu tindakan berupa hukuman yang
diberikan kepada orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau
Undang-Undang yang merupakan rambu-rambu bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang harus dilakukan dan
apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi diperlukan agar
peraturan atau Undang-Undang tidak dilanggar (Arum, 2012).
Sanksi perpajakan merupakan pemberian sanksi bagi wajib pajak
yang melanggar peraturan perpajakan ayau Undang-Undang
(Setiawan, 2015).
4. Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Kepatuhan Wajib Pajak adalah sebagai suatu sikap atau perilaku
wajib pajak yang melaksanakan semua kewajiban perpajakannya
dan menikmati semua hak perpajakannya sesuai dengan ketentuan
peraturan per-Undangan yang berlaku (Setiawan,2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator
Variabel Notasi Indikator
Kepatuhan Wajib Pajak
(Patuh)
Patuh 1 Bapak/Ibu mengetahui dan
paham UU perpajakan
Patuh 2 Bapak/Ibu selalu mengisi
formulir pajak dengan
benar
Patuh 3 Bapak/Ibu menghitung
pajak dengan jumlah yang
benar
Patuh 4 Bapak/Ibu selalu
membayar pajak dengan
tepat waktu
Kesadaran Wajib Pajak
(Sadar)
Sadar 1 Pajak adalah iuran rakyat
untuk dana pembangunan
Sadar 2 Pajak adalah iuran rakyat
untuk dana pengeluaran
umum pelaksanaan fungsi
pemerintahan
Sadar 3 Pajak merupakan sumber
penerimaan Negara yang
terbesar
Sadar 4 Pajak harys saya bayar
karena pajak merupakan
kewajiban kita sebagai
warga Negara
Pelayanan Fiskus (Fiskus)
Fiskus 1 Petugas pajak telah
memberikan pelayanan
pajak dengan baik
Fiskus 2 Bapak/Ibu merasa bahwa
penyuluhan yang dilakukan
oleh petugas pajak dapat
membantu Bapak/Ibu
mengenai hak dan
kewajiban anda selaku
wajib pajak
Fiskus 3 Petugas pajak senantiasa
memperhatikan keberatan
wajib pajak atas pajak yang
dikenakan
Fiskus 4 Cara membayar pajak
adalah mudah/efesiensi
Sanksi Pajak (Sanksi)
Sanksi 1 Sanksi pajak sangat
diperlukan agar tercipta
kedisiplinan Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dalam memenuhi
kewajiban perpajakan
Sanksi 2 Pengenaan sanksi harus
dilaksanakan dengan tegas
kepada semua wajib pajak
yang melakukan
pelanggaran
Sanksi 3 Sanksi yang diberikan
kepada wajib pajak harus
sesuai dengan besar
kecilnya pelanggaran yang
sudah dilakukan
Sanksi 4 Penerapan sanksi pajak
harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Sumber : Jatmiko dalam Setiawan (2015)
H. Skala Pengukuran
Pengukuran adalah penunjuk angka-angka pada suatu variabel menurut
aturan yang telah ditentukan. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah
skala likert. Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
cara pengukuran dengan menghadapkan responden dengan sebuah pertanyaan
dan kemudian dimintai untuk memberi jawaban sangat setuju, netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dan jawaban dari responden diberikan skor 1-
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.2
Skor penilaian untuk pengukuran jawaban responden
No Jawaban Responden Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Singarimbun dan Effendi (2008: 111) dalam Setiawan (2015
I. Model Penelitian
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis yang umum
digunakan dalam menganalisis hubungan dan pengaruh satu variabel
terikat dengan dua atau lebih variabel bebas (Setiawan, 2015). Data
dianalisis dengan model regresi berganda, yaitu :
Y= a + b1X1+ b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y : Kepatuhan Wajib Pajak
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Kesadaran Wajib Pajak
X2 : Pelayanan Fiskus
X3 : Sanksi Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e : residual
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul, proses
analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan
penelitian. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variable
random yang kontinyu. Kurva yang menggambarkan distribusi
normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Untuk
menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi
normal, maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov
goodness of fit test terhadap masing-masing variable (Eko, 2015).
Hipotesis dalam pengujian ini adalah :
H0 : F(x) = F0(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi suatu
populasi berdistribusi normal.
H1 : F(x) ≠ F0 atau distribusi populasi tidak normal
Pengambilan keputusan :
c.Jika Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Jika Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menurut Ghozali (2006:91) adalah
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelawsi antar variable bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Multikolinearitas berarti bahwa antar variabel bebas
atau variabel terikat yang terdapat dalam model memiliki
hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna. Untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Variance
Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance melalui program SPSS.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan
niali VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas multikolinearitas,
dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka terjadi multikolinearitas
(Eko, 2015).
c. Uji Heteroskedastisitas
Suatu asumsi pokok dari model regresi linier klasik adalah
bahwa gangguan (disturbance) yang muncul dalam regresi adalah
homoskedastisitas yaitu semua gangguan mempunyai varian yang
sama. Adapun metode yang akan dibahas disini metode Glesjer.
Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresikan antara variable
independen dengan nilai absolut residual lebih dari 0,05 maka
tidak terjadi masalah homoskedastisitas (Eko, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
K. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Setiawan (2015) mengatakan
untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis ini diterima atau ditolak
adalah dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau
membandingkan peluang F (signifikan F) dengan taraf signifikansi ( =
0,05), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika Fhitung > Ftabel atau signifikansi F 0,05, maka
Ha diterima dan H0 ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama (simultan) terhadap variable terikat.
2. Jika Fhitung Ftabel atau signifikansi F > 0,05, maka Ha
ditolak dan H0 diterima.
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara
bersama sama (simultan) terhadap variabel terikat.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
variabel terikat (Setiawan, 2015). Adapun kriteria pengujian uji t
adalah sebagai berikut:
1. thitung > ttabel atau sig.t ≤ α maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. thitung ≤ ttabel atau sig.t > α maka H0 diterima dan Ha ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Geografis
1. Letak Geografis Desa Bangunjiwo
Letak industri kerajinan ini terletak di kasongan, Bantul. Di Desa
Bangunjiwo merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Desa Bangunjiwo ini
memiliki 19 Pedukuhan yang meliputi 146 RT. Desa Bangunjiwo adalah
Desa penggabungan 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Paitan, Sribitan,
Kasongan dan Bangen. Topografi Desa didominasi dataran tinggi /
pegunungan, tata guna lahan permukiman 35%, sawah 13% dan tegal,
perkebunan, hutan 52%. Luas wilayah Desa Bangunjiwo ini memiliki luas
1.543,4320 Ha. Jarak dari Desa Bangunjiwo ke Kecamatan Kasihan yaitu
4 km² sedangkan untuk menuju ke Kabupaten Bantul jarak yang ditempuh
8 km² dari kota Yogyakarta yaitu 10 km². Pada letak geografis Desa
Bangunjiwo di batasi oleh :
Sebelah Utara : Desa Tamantirto
Sebelah Selatan : Desa Guwosari
Sebelah Timur : Desa Tirtonirmolo
Sebelah Barat : Desa Triwidadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Adapun Visi dan Misi Desa Bangunjiwo adalah sebagai berikut :
a. Visi :
Bangunjiwo yang maju dalam bingkai nilai-nilai tradisi yang kuat
b. Misi :
1) Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
2) Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam pembangunan
fisik maupun non fisik
3) Memasyarakatkan nilai demokrasi
4) Melestarikan budaya dan nilai tradisi yang
5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, jumlah penduduk
Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan yaitu 29.209 jiwa dengan
jumlah KK sebanyak 9.988 KK yang terdiri dari laki-laki 14.697 jiwa,
perempuan 14.512 jiwa, usia 0-15 8.802 jiwa, usia 15-65 19.060 jiwa
dan usia 65 keatas 1.347 jiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 4.1
Peta Sumber Alam dan Tata Guna Lahan
Gambar 4.2
Peta Jaringan Jalan dan Jaringan Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 4.3
Peta Administrasi
2. Kondisi Alam dan Lingkungan
Kasongan memiliki tekstur tanah yang kering, sehingga susah
untuk mendapatkan perairan dan adanya pengurangan irigasi maka iklim
di daerah kasongan terbilang cukup panas. Karena daerah kasongan
terletak diatas tanah kapur sehingga daerah tersebut hanya bisa di tumbuhi
tanaman tertentu. Tanaman yang tumbuh di daerah tersebut biasanya
dipergunakan oleh pengrajin untuk proses pembakaran mulai dari batang,
daun, ranting yang bisa di ambil hasilnya. Tanaman yang biasanya
tumbuh di daerah sekitar adalah kelapa, bambu, melinjo, rambutan,
mangga, dan pohon waru. Kerajinan gerabah dapat menunjukkan sebuah
proses pengolahan dari bahan baku tanah liat yang telah terjadi beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
tahun silam yang dapat turunn temurun, pada pengolahan sendiri adanya
saling menguntungkan antara manusia dengan lingkungan.
B. Profil Kerajinan Gerabah Desa Wisata Kasongan
1. Sejarah Desa Wisata Kasongan
Kasongan merupakan Sentra Kerajinan yang paling terkenal di
Bangunjiwo, dan juga menjadi aset berharga dari Kabupaten Bantul.
Bahkan nama Kasongan mungkin lebih terkenal dibandingkan nama
Desa-nya, yaitu Bangunjiwo. Disini kita dapat menemukan sentra
kerajinan gerabah, yang menghasilkan ratusan bahkan ribuan keramik
dengan berbagai jenis, bentuk dan ukuran. Dimotori oleh lebih dari 300
pengrajin, yang menyerap seribu lebih tenaga kerja membuat sentra
kerajinan ini mampu menembus pasar gerabah internasional. Showroom
yang berjajar rapi di kanan-kiri jalan, dipadukan dengan workshop para
pengrajin, dimana kita dapat ikut langsung membuat keramik, dan festival
seni Kasongan yang rutin diadakan setiap tahunnya, membuat Kasongan
menjadi sebuah wisata kerajinan yang berkesan bagi siapapun yang
mengunjunginya.
Hingga saat ini Desa Kasongan menjadi salah satu tujuan desa
wisata di Yogyakarta yang banyak diminati oleh wisatawan. Deretan
show room atau rumah-rumah galeri di desa wisata Kasongan ini
menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta dari bahan
lainnya seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(becak, sepeda, mobil), aneka tas, patung, souvenir untuk pengantin, serta
hiasan lainnya yang menarik untuk dipajang di rumah.
Salah satu patung yang legendaris di Desa Kasongan adalah patung
Loro Blonyo. Loro Blonyo adalah patung sepasang pengantin yang
dipercaya akan memberikan keberuntungan jika ditaruh di dalam rumah.
Kita bisa menjumpai patung ini dalam berbagai pose. Patung ini pertama
kali dikenalkan oleh Galeri Loro Blonyo yang diadopsi dari patung
pengantin milik Kraton Yogyakarta.
Sejarah desa wisata Kasongan berawal dari kematian seekor kuda
milik Reserse Belanda di atas persawahan milik seorang warga di sebuah
desa di selatan. Karena si pemilik tanah takut akan dijatuhi hukuman oleh
Belanda yang waktu itu sedang menjajah, maka pemilik tanah tersebut
melepaskan hak kepemilikan tanahnya yang diikuti oleh warga lainnya
yang juga takut akan dijatuhi hukuman. Sejumlah tanah persawahan itu
akhirnya diakui oleh warga desa lain. Penduduk yang tidak memiliki
tanah persawahan tadi akhirnya memulai kegiatan baru di sekitar
rumahnya, yaitu mengolah tanah liat yang ternyata tidak pecah jika
diempal-empalkan untuk perlengkapan dapur dan juga untuk mainan.
Sejalan dengan perkembangan zaman, maka barang-barang kerajinan
dari tanah liat atau lebih dikenal dengan kerajinan gerabah atau tembikar
itu dikembangkan menjadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pasar. Bahkan barang kerajinan di Desa Kasongan bukan hanya
barang-barang dari tanah liat/ gerabah, tetapi saat ini warga Kasongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
telah memanfaatkan bahan-bahan lainnya yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, dan lainnya
untuk diolah menjadi barang hiasan yang memiliki nilai lebih tinggi.
Keahlian membuat gerabah ini diwariskan turun-temurun hingga
menjadikan Desa Kasongan sebagai ikon desa wisata gerabah di
Kabupaten Bantul.
2. Produk Unggulan
Hasil kerajinan gerabah Kasongan pada umumnya adalah guci, pot
vas, patung loro blonyo, air mancur, wuwung, dan produk-produk
keramik lainnya. Khusus untuk guci, kita dapat menemukan banyak
bentuk & varian guci di Kasongan. Karena guci merupakan salah satu
jenis keramik yang kerap diburu para wisatawan. Selain karena ukurannya
yang beragam, mulai dari setinggi dua jengkal tangan hingga seukuran
bahu orang dewasa, guci di Kasongan juga memiliki banyak varian
finishing nya. Dilihat dari perkembangannya, finishing guci yang banyak
ditemui di Kasongan adalah finishing alami, yang hanya menggunakan
cat sebagai media „sentuhan akhir‟ dari guci tersebut. Guci jenis ini relatif
awet, dari dulu hingga sekarang tetap laris diburu para wisatawan. Selain
karena banyak pilihan warna dan motif, guci dengan finishing alami ini
juga memunculkan citra asli dan orisinil serta benar-benar khas Kasongan
Seiring berkembangnya jaman, guci di Kasongan juga mengalami banyak
penambahan jenis finishing. Sekarang ini, dengan mudah dapat kita lihat
guci-guci dengan aksen yang lebih mewah & modern. Salah satunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
adalah finishing mozaik atau potongan-potongan keramik yang disusun
sedemikian rupa dan membentuk sebuah guci yang unik dan berbeda.
Kasongan tidak hanya memproduksi guci. Masih banyak produk-
produk lain dari keramik yang pamerkan Kasongan. Yang lumrah ditemui
adalah patung. Patung punokawan seperti Semar, Bagong dan lainnya,
lalu ada patung dua pengantin jawa, yang dikenal dengan nama „loro
blonyo‟, patung buddha, serta masih banyak lagi bentuk-bentuk patung
yang pastinya menarik untuk dijadikan hiasan rumah anda. Selain patung,
Kasongan juga banyak memproduksi wuwung. Wuwung adalah semacam
genteng, yang terletak di bagian tertinggi suatu atap rumah. Jika biasanya
penampilan wuwung tak begitu menarik, hanya seperti genteng biasa, di
Kasongan lain halnya. Di sini, wuwung dapat berhiaskan aneka motif &
corak. Bahkan ada juga wuwung yang „dicengkeram‟ patung burung
diatasnya. Tentunya wuwung-wuwung seperti ini banyak diminati oleh
pembeli, guna menambah cantik & megah rumahnya.
3. Lokasi
Desa Wisata Kasongan terletak di pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo,
Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
4. Visi dan Misi Pengusaha Kerajinan Gerabah di Kasongan
a. Visi
Menjadikan Daerah Kasongan menjadi sentra Gerabah di Kota
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Misi
1. Mengurangi pengangguran di Desa.
2. Meningkatkan kualitas Gerabah dan keunikannya.
3. Menembus pasar Nasional bahkan internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Desa Wisata Kasongan adalah untuk
mengetahui pengaruh positif Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan
Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode simple random sampling. Metode simple random
sampling dikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.
Metode simple random sampling merupakan bagian dari probability
sampling yang merupakan teknik sampling yang memberi peluang yang sama
untuk setiap unsur populasi (Setiawan, 2015). Peneliti mengambil sampel
secara acak dengan memberikan peluang yang sama terhadap semua Wajib
Pajak pelaku UMKM yang ada di Desa Wisata Kasongan. Peneliti
menyebarkan 35 kuesioner untuk dijadikan bahan olah data, dari total 35
kuesioner tersebut hanya 30 kuesioner yang kembali dan dari 30 kuesioner
tersebut semua bisa dianalisis.
Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak UMKM yang
berada di Desa Wisata Kasongan dengan jumlah reponden sebanyak 30
responden. 30 kuesioner yang diberikan kepada responden telah diisi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
lengkap dan benar sehingga layak untuk dianalisis lebih lanjut untuk
kepentingan penelitian ini.
Karakteristik responden dikelompokkan menurut usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, omset usaha, dan pengisian SPT. Untuk memperjelas
karakteristik responden maka disajikan tabel mengenai responden sebagai
berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
(Orang)
Presentasi
(%)
21 - 30 Tahun 5 17%
31 - 40 Tahun 7 23%
41 - 50 Tahun 12 40%
> 50 tahun 6 20%
Karakteristik responden berdasarkan usia pada tabel diatas,
jumlah responden terbesar adalah responden yang berusia 41 – 50
tahun yaitu sebanyak 12 orang atau 40%, sedangkan jumlah
responden terendah adalah responden yang berusia 21 – 30 tahun
yaitu sebanyak 5 orang atau 17%. Maka dapat disimpulkan wajib
pajak pribadi yang ada di desa wisata Kasongan adalah berusia
produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.2
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Dari data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
pada tabel diatas, jumlah responden terbesar adalah responden
yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 18 orang atau
60%, sedangkan jumlah responden terendah adalah responden yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang atau 40%. Maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian wajib pajak orang pribadi
pelaku usaha UMKM adalah berjenis kelamin perempuan.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi (Orang) Presentasi (%)
SD 2 7%
SMP 1 3%
SMA 17 53%
SMK 5 16%
D3 3 10%
S1 2 7%
Dari data karakteristik responden berdasarkan pendidikan
terakhir pada tabel diatas, jumlah responden terbesar adalah responden
Jenis Kelamin
Frekuensi
(Orang) Presentasi (%)
Laki-laki 12 40%
Perempuan 18 60%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 17 orang atau 57%,
sedangkan jumlah responden terendah adalah responden yang
berpendidikan terakhir SMP yaitu sebanyak 1 orang atau 3%. Maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wajib pajak orang pribadi
pelaku usaha UMKM adalah berpendidikan SMA.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengisian SPT
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengisian SPT
Pengisian SPT Frekuensi (Orang) Presentasi (%)
Wajib Pajak 29 97%
Konsultan Pajak 0 0%
Tenaga Ahli 1 3%
Dalam PPH Pasal 21, yang dimaksud dengan tenaga ahli
adalah tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari
pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan
aktuaris. Sedangkan yang diimaksud dengan konsultan pajak adalah
orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada Wajib
Pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Hasil dari tabel berdasarkan pengisian SPT diatas maka
jumlah responden terbesar adalah reponden yang pengisian SPT nya
dilakukan Wajib Pajak yaitu sebanyak 29 responden atau 97%,
sedangkan responden terendah adalah responden yang melakukan
pengisian SPT nya dikerjakan oleh tenaga ahli yaitu sebanyak 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
responden atau 3%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir
sebagian besar wajib pajak orang pribadi melakukan pengisian SPT
nya sendiri.
5. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Usaha
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama Usaha Frekuensi (Orang) Presentasi (%)
< 5 Tahun 6 20%
≥ 6 s/d < 20 Tahun 17 57%
≥ 21 s/d < 50 Tahun 7 23%
Dari data karakteristik responden berdasarkan lama usaha
diatas, jumlah responden terbesar adalah responden yang melakukan
usaha ≥ 6 s/d < 20 tahun yaitu sebanyak 17 responden atau 57%,
sedangkan responden terendah adalah respoden yang melakukan
usaha < 5 tahun yaitu sebanyak 6 responden atau 20%. Dari data
diatas dapat disimpulkan bahwa sebagain wajib pajak yang melakukan
usaha pada 6 – 20 tahun.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Usaha
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Usaha
Omset Usaha Frekuensi (Orang) Presentasi (%)
10 - 50 juta 17 57%
> 50 - 500 juta 13 43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari data berdasarkan omzet usaha maka jumlah responden
terbesar adalah responden yang omset usahanya Rp 10.000.000
sampai Rp 50.000.000 yang merupakan golongan usaha mikro
sebanyak 17 responden atau 57%, sedangkan jumlah responden
terendah adalah responden yang omzet usahanya > Rp 50.000.000
– Rp 500.000.000 yang merupakan golongan usaha kecil yaitu
sebanyak 13 responden atau 43%. Dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian besar wajib pajak pribadi yang ada di
desa wiisata kasongan adalah wajib pajak yang termasuk golongan
mikro dengan omzet sebesar Rp 10.000.000 – Rp 500.000.000.
B. Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30
,0000000
1,34171553
,158
,098
-,158
,868
,438
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji asumsi klasik.
Sebelum melakukan analisis statistik untuk uji hipotesis maka data harus
diuji kenormalan distribusinya. Dasar pengambilan keputusan uji
normalitas adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi (sig.) antau nilai P >0,05 maka data terdistribusi
normal.
b. Jika nilai signifikansi atau nilai P <0,05 maka data tidak terdistribusi
normal,
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel 5. Yaitu
nilai signifikansi (sig.) atau nilai P sebesar 0,438 yang artinya nilai P lebih
besar dari 0,05 maka berdasarkan hasil tersebut data terdistribusi normal
yang berarti uji normalitas terpenuhi.
2) Uji Multikolinieritas
Tabel 5.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian dilakukan utuk melihat ada atau tidak hubungan linear
antara variabel bebas (indeks), dilakukan dengan menggunakan Variance
Inflation Factor (VIF) dan tolerance value. Tolerance value adalah <0,10
Coefficientsa
2,946 2,736 1,077 ,291
,011 ,187 ,009 ,059 ,954 ,703 1,423
,602 ,134 ,676 4,474 ,000 ,715 1,400
,141 ,126 ,161 1,118 ,274 ,787 1,271
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepatuhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
atau sama dengan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas, dan
sebaliknya jika tolerance value > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10
maka tidak terjadi multikolinearitas.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel kesadaran wajib
pajak tolerance value sebesar 0,703 , pelayanan fiskus sebesar 0,715 , dan
sanksi pajak sebesar 0,787 dan nilai VIF untuk kesadaran wajib pajak
sebesar 1,423 , pelayanan fiskus sebesar 1,400 dan sanksi pajak sebesar
1,271 , dari data tersebut nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat kolerasi variabel-variabel bebas
antara satu dengan yang lainnya, atau variabel independen pada
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
3) Uji Heterokedastisitas
Tabel 5.9
Tabel Uji Heterokesdastisitas
Cara yang digunakan untuk mendeteksi heterokedastisitas yaitu
apabila nilai p > 0,05 maka variabel bersangkutan dinyatakan bebas
heterokedastisitas. Pada tabel diatas hasil pengujian heterokesdastisitas
Coefficientsa
2,454 1,372 1,788 ,085
-,057 ,094 -,137 -,608 ,549
,040 ,067 ,132 ,588 ,561
-,064 ,063 -,214 -1,003 ,325
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Abs_resa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menujukkan bahwa signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 yaitu
untuk kesadaran wajib pajak signifikansinya sebesar 0,549 , untuk
pelayanan fiskus sebesar 0,561 dan untuk sanksi pajak pajak sebesar
0,35. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada model regresi yag
digunakan tidak terjadi heterokesdastisitas, yang berarti tidak ada
korelasi antara besarnya data dengan residual sehingga bila data
diperbesar tidak menyebabkan kesalahan yang semakin besar.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 5.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel persamaan regresi linier berganda data yang
disajikan adalah nilai dalam kolom B baris pertama menunjukkan
konstanta dan baris selanjutnya menunjukkan koefisien variabel
independen, maka tabel regresi yang digunakan diatas adalah sebagai
berikut:
Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Coefficientsa
2,946 2,736 1,077 ,291
,011 ,187 ,009 ,059 ,954 ,703 1,423
,602 ,134 ,676 4,474 ,000 ,715 1,400
,141 ,126 ,161 1,118 ,274 ,787 1,271
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepatuhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. Konstanta sebesar 2,946 menunjukkan bahwa jika variabel-variabel
independen yaitu kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi
perpajakan tidak mengalami perubahan maka nilai Y atau nilai
kepatuhan wajib pajak sebesar 2,946%.
b. Koefisien variabel kesadaran wajib pajak (X1) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,011. Berarti dengan semakin tingginya tingkat
kesadaran wajib pajak maka akan semakin tinggi pula tingkat
kepatuhan wajib pajak yaitu sebesar 0,011%.
c. Koefisien variabel pelayanan fiskus (X2) memiliki nilsi koefisien
regresi sebesar 0,602. Hal ini berarti semakin meningkatnya pelayanan
fiskus maka akan semakin meningkatkan kepatuhan wajib pajak
sebesar 0,602%.
d. Koefisien variabel sanksi perpajakan (X3) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0.141. berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa setiap kenaikan sanksi pajak maka kepatuhan wajib pajak akan
meningkat sebesar 0,141%.
3. Uji t
Tabel 5.11
Hasil Uji t
Coefficientsa
2,946 2,736 1,077 ,291
,011 ,187 ,009 ,059 ,954 ,703 1,423
,602 ,134 ,676 4,474 ,000 ,715 1,400
,141 ,126 ,161 1,118 ,274 ,787 1,271
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepatuhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari tabel hasil uji t dapat dilihat pada kolom t dan signifikansi (Sig.) maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan tabel secara persial pada rasio kesadaran wajib pajak
diperoleh t hitung sebesar 0,059 dengan signifikansi sebesar 0,954. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh secara
parsial terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05. Hal ini membuat perubahan rasio kesadaran wajib pajak
tidak akan berpengaruh signifikansi terhadap kepatuhan wajib pajak.
b. Berdasarkan tabel secara parsial pada rasio pelayanan fiskus diperoleh t
hitung sebesar 4,474 dengan signifikansi sebesar 0,000. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh secara parsial terhadap
kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada rasio pelayanan
fiskus akan berpengaruh signifikansi terhadap kepatuhan wajib pajak, jika
pelayanan fiskus mengalami kenaikan maka kepatuhan wajib pajak akan
mengalami kenaikan pula.
c. Berdasarkan tabel secara parsial pada rasio sanksi perpajakan diperoleh t
hitung sebesar 1,118 dengan sigifikansi sebesar 0,274. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh signifikani
terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,05. Dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi pada rasio sanksi
perpajakan tidak akan berpengaruh secara signifikansi terhadap kepatuhan
wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Uji F
Tabel 5.12
Hasil Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh tiga variabel bebas pada
variabel terikat secara keseluruhan. Uji F dilakukan berdasarkan nilai
probabilitas (nilai P) yaitu jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak, yang berarti ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Dari tabel hasil uji F diatas dapat dilihat bahwa hasil uji F
menunjukkan nilai sebesar 11,747 dengan signifikan sebesar 0,000. Dari hasil
tersebut nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan tehadap variabel
dependen, yang berarti bahwa setiap perubahan yang terjadi pada kesadaran
wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi perpajakan akan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
ANOVAb
70,761 3 23,587 11,747 ,000a
52,206 26 2,008
122,967 29
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Sanksi, Pelayanan Fiskus, Kesadarana.
Dependent Variable: Kepatuhanb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
5. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak
Berdasarkan hasil uji t diperoleh dari nilai t-hitung sebesar 0,059
dan signifikansi 0,954, karena ilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh
positif pada kepatuhan wajib pajak.
Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa wajib pajak pelaku
UMKM di Desa Wisata Kasongan belum sepenuhnya memahami dan
melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Setiawan (2015) yang
melakukan penelitian terhadap pengaruh kesadaran wajib pajak,
pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan dalam pelaporan kewajiban
perpajakan, hasil dari penelitian adalah kesadaran wajib pajak
berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak.
2. Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil t hitung secara parsial pada rasio pelayanan
fiskus diperoleh t hitung sebesar 4,474 dengan signifikan sebesar 0,000.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh secara
parsial terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada
rasio pelayanan fiskus akan berpengaruh signifikansi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kepatuhan wajib pajak, jika pelayanan fiskus mengalami kenaikan maka
kepatuhan wajib pajak akan mengalami kenaikan pula.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Sasmita (2015) yang melakukan
penelitian tentang pengaruh pemahaman wajib pajak, pelayanan fiskus
dan kesadaran wajib pajak terhadap pelaporan wajib pajak UMKM
dalam pelaporan kewajiban perpajakan, hasil dari penelitian ini adalah
bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak.
3. Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan tabel 5.11 hasil t hitung secara parsial pada rasio
sanksi perpajakan diperoleh t hitung sebesar 1,118 dengan sigifikan
sebesar 0,274. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sanksi perpajakan
tidak berpengaruh signifikani terhadap kepatuhan wajib pajak, karena
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa
perubahan yang terjadi pada rasio sanksi perpajakan tidak akan
berpengaruh secara signifikansi terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hasil dari penelitian ini tidak sesuai dengan Marcori (2018) yang
melakukan penelitian tentang pengaruh kesadaran wajib pajak,
pelayanan fiskus dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi yang melakukan usaha kecil menengah,yang
menunjukkan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab V, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak pelaku UMKM. Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa kesadaran wajib pajak diperoleh t hitung sebesar 0,059 dengan
signifikansi sebesar 0,954. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak,
karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.
2. Pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku
UMKM. Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan pelayanan fiskus
diperoleh t hitung sebesar 4,474 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
3. Sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
pelaku UMKM. Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
sanksi perpajakan diperoleh t hitung sebesar 1,118 dengan sigifikansi
sebesar 0,274. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sanksi perpajakan
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dalam
penelitain ini jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dari pada laki-laki.
2. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Dalam
penelitian ini sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA
yaitu sebesar 17 responden, namun dalam penelitian ini ada responden yan
memiliki pendidikan yang rendah yaitu SD dan SMP.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diilakukan oleh peneliti,
maka saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Bagi Pengusaha UMKM
Wajib Pajak disarankan lebih aktif mengikuti berbagai sosialisasi yang
diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak agar pemahaman perpajakan Wajib
Pajak lebih baik lagi. Sehingga kepatuhan Wajib Pajak menjadi
meningkat.
2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak
Diharapakan dapat memberi sosialisasi tentang Sanksi Perpajakan dengan
baik kepada Wajib Pajak agar Wajib Pajak dapat memahami hal-hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
berkitan dengan pelaksanaan Sanksi Perpajakan serta penyebab-penyebab
dikenakannya Sanksi Perpajakan terhadap Wajib Pajak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh jawaban dari responden
dengan jumlah jenis kelamin yang seimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Harunurdin, Erwin. Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Peneitian. Volume
16, Nomor 2.
Marcori, Fitri. 2018. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan
Sanksi pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Melakukan Usaha Kecil Menengah (Studi Empiris pada Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Kota Sungai Penuh).
Jurnal Penelitian halaman 1-2. Fakultas Ekonomi Negeri Padang.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Andi Offset.
Mardiasmo. 2018. Perpajakan Edisi terbaru 2018. Yogyakarta : Andi Offset.
Mutiara Mutiah, Gita Arasy Harwida dan Fitri Achmad Kurniawan. 2011.
Interprestasi Pajak dan Implikasinya menurut Perspektif Wajib Pajak
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
Volume 2, Nomor 3.
Pancawati Hardiningsih dan Rachamawati Meita Oktaviani. Implementasi Pajak
Penghasilan Usaha Mikro dan Menengah (studi kasus UMKM di
Wilayah Semarang). Jurnal Penelitian.
Pasca Rizki Dwi Ananda, Srikandi Kumadji dan Achmad Husaini. 2015.
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan Pemahaman
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu). Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol 6 No. 2.
Prabowo, yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan terapan Edisi Revisi. Jakarta :
Gramedia
Profil Desa Bangunjiwo. http://www.bangunjiwo-bantul.desa.id. Diakses Tanggal
3 Juni 2019.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.
Resmi, Siti. 2019. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Sarwono, Jonathan. 2010. Mixed Methods. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sasmita, Arum Sentya.N. 2015. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah dalam
Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Semarang (studi UMKM di Kota
Semarang). Karya Ilmiah halaman 5-6.
Setiawan, Eko Yudi. 2015. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus,
dan Sanksi perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dalam
pelaporan Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus pada Wajib Pajak
UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Blitar). Skripsi. Malang.
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN).
Suseno Triyanto Widodo, Firma Sulistiyowati dan Dionysius Desembriarto. 2005.
Reposisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam Perekonomian
Nasional. Yogyakarta : Editor.
Taniredja, Tukiran. 2012. Penelitian Kuantitiatif (Sebuah Pengantar). Bandung:
Alfabet.
Tatik. 2018. Potensi Kepatuhan Pembayaran Pajak pada Pelaku UMKM (Usaha
MIkro Kecil Menengah) Pasca penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2018 (Studi Kasus pada UMKM di Kabupaten Sleman-
Yogyakarta). Seminar Nasional dan Call For Paper Sustainable
Competitive Advantage (SCA) 8.
TM Books. 2013. Perpajakan Esensi dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset
Umi Kalsum, Gusnardi, Gani Haryana. Pengaruh Pemahaman Perpajakan dan
Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di
Pekanbaru. Jurnal Penelitian.
Wulansari, Ayuningtyas. 2012. Analisis Tingkat Kesadaran Pajak pada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Skripsi. Jakarta. Fakultas
Ekonomi Program Ekstensi Akuntansi.
Zaidah, Choiriyatuz. 2010. Pengaruh Tingkat Pemahaman, Kepatuhan, dan
Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Kewajiban Perpajakan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Wilayah Jakarta Selatan. Skripsi.
Jakarta. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran I. Kuesioner
Yth. Bapak / Ibu
Wajib Pajak UMKM
Di Desa Wisata Kasongan
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dalam Pelaporan Kewajiban
Perpajakan”, maka diperlukan data penelitian sesuai dengan judul tersebut.
Adapun identitas peneliti, adalah sebagai berikut :
Nama : Yohana Wigati Prihananti Rahajeng
Nim : 122114091
Jurusan / fakultas : Akuntansi / Ekonomi
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu
aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun dengan segala kerendahan hati
peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya dijamin dan jawaban
tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan penelitian dalam
rangka penyusunan Skripsi ini.
Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan banyak terima
kasih.
Hormat Saya,
(Yohana Wigati Prihananti Rahajeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama (boleh diisi/tidak) :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki
b. Perempuan
4. Pendidikan Terakhir :
5. Jenis Usaha :
6. Lama Usaha :
7. Omzet Usaha / Tahun : Rp.
8. Pengisian SPT dilakukan oleh : a. Wajib Pajak
b. Konsultan Pajak
c. Tenaga Ahli
Petunjuk Pengisian :
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan. Mohon Bapak / Ibu
menjawab pertanyaan dengan memberi tanda silang (x) pada kotak jawaban yang
dianggap tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
NO Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
1 Bapak/Ibu mengetahui dan paham
UU Perpajakan.
2 Bapak/Ibu selalu mengisi formulir
pajak dengan benar.
3 Bapak/Ibu menghitung pajak
dengan jumlah yang benar.
4 Bapak/Ibu selalu membayar pajak
dengan tepat waktu.
2. Variabel Kesadaran Wajib Pajak
NO Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
1 Pajak adalah iuran rakyat untuk
dana pembangunan.
2 Pajak adalah iuran rakyat untuk
dana pengeluaran umum
pelaksanaan fungsi pemerintah.
3 Pajak merupakan sumber
penerimaan Negara yang terbesar.
4 Pajak harus saya bayar karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pajak merupakan kewajiban kita
sebagai warga Negara.
3. Variabel Pelayanan Fiskus
NO Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
1 Petugas pajak telah memberi
pelayanan pajak dengan baik.
2 Bapak/Ibu merasa bahwa
penyuluhan yang dilakukan oleh
petugas pajak dapat membantu
pemahaman Bapak/Ibu mengenai
hak dan kewajiban Bapak/Ibu
selaku Wajib Pajak.
3 Petugas pajak senantiasa
memperhatikan keberatan Wajib
Pajak atas pajak yang dikenakan.
4 Cara membayar pajak adalah
mudah/efisien.
4. Variabel Sanksi Pajak
NO Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
1 Sanksi pajak sangat diperlukan agar
tercipta kedisiplinan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakan.
2 Pengenaan sanksi harus dilaksanakan
dengan tegas kepada semua Wajib
Pajak yang melakukan pelanggaran.
3 Sanksi yang diberikan kepada Wajib
Pajak harus sesuai dengan besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kecilnya pelanggaran yang sudah
dilakukan.
4 Penerapan sanksi pajak harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
~Terima Kasih~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran II. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran III. Tabulasi data Kuesioner
1. Kepatuhan Wajib Pajak
Responden
Pertanyaan Kepatuhan Wajib Pajak
Jumlah
1 2 3 4
1 4 4 4 4 16
2 3 3 3 4 13
3 3 3 3 3 12
4 4 3 3 4 14
5 4 4 4 4 16
6 5 5 5 4 19
7 2 2 1 4 9
8 4 4 4 3 15
9 4 4 4 5 17
10 3 3 3 3 12
11 3 4 4 4 15
12 3 3 3 3 12
13 3 4 4 4 15
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
16 5 4 4 4 17
17 2 3 3 3 11
18 1 4 4 4 13
19 1 4 4 4 13
20 4 4 4 3 15
21 4 4 4 4 16
22 3 4 3 4 14
23 2 4 4 4 14
24 4 4 4 4 16
25 3 4 4 5 16
26 3 4 4 4 15
27 3 4 4 4 15
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 3 4 4 4 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Kesadaran Wajib Pajak
Responden
Pertanyaan Kesadaran Wajib Pajak Jumlah
1 2 3 4
1 5 4 3 5 17
2 5 4 4 5 18
3 4 4 4 3 15
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 5 4 5 5 19
7 4 3 5 4 16
8 4 4 4 4 16
9 4 4 4 4 16
10 4 4 3 4 15
11 4 4 3 4 15
12 4 3 3 4 14
13 4 2 5 4 15
14 4 4 3 4 15
15 5 4 3 4 16
16 5 4 4 5 18
17 4 4 4 3 15
18 4 4 4 4 16
19 4 4 4 4 16
20 3 5 5 4 17
21 4 4 4 4 16
22 2 3 5 5 15
23 4 4 4 5 17
24 5 5 5 5 20
25 4 4 4 4 16
26 4 3 3 4 14
27 5 5 5 5 20
28 4 4 4 4 16
29 5 5 5 5 20
30 4 4 5 5 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Pelayanan Fiskus
Responden
Pertanyaan Pelayanan Fiskus Jumlah
1 2 3 4
1 4 4 4 4 16
2 4 4 4 4 16
3 3 4 5 4 16
4 4 3 3 3 13
5 4 4 4 4 16
6 5 5 4 5 19
7 4 2 1 3 10
8 4 4 3 4 15
9 5 4 4 4 17
10 3 2 3 2 10
11 4 4 4 4 16
12 3 3 3 4 13
13 5 4 5 4 18
14 4 4 4 3 15
15 4 4 4 5 17
16 4 5 4 5 18
17 2 3 2 3 10
18 4 4 4 4 16
19 4 4 4 4 16
20 4 3 4 4 15
21 4 4 4 4 16
22 3 4 4 5 16
23 4 4 4 5 17
24 5 5 4 5 19
25 4 4 3 4 15
26 4 3 3 4 14
27 5 4 4 4 17
28 4 4 4 4 16
29 4 3 4 5 16
30 4 3 4 4 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Sanksi Perpajakan
Responden
Pertanyaan Sanksi Perpajakan
Jumlah
1 2 3 4
1 5 4 5 5 19
2 3 4 4 4 15
3 3 4 4 4 15
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 5 5 5 5 20
7 4 4 4 4 16
8 4 4 3 3 14
9 4 4 5 4 17
10 3 3 3 3 12
11 5 4 4 4 17
12 3 3 3 3 12
13 3 3 4 5 15
14 4 4 4 4 16
15 4 3 4 4 15
16 4 4 5 4 17
17 4 4 3 3 14
18 4 4 4 4 16
19 4 4 4 4 16
20 2 2 2 4 10
21 3 3 3 4 13
22 4 3 3 5 15
23 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16
25 3 4 4 4 15
26 4 3 4 4 15
27 3 4 4 4 15
28 5 5 5 5 20
29 4 5 5 5 19
30 5 5 5 5 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran IV. Hasil Output SPSS
NPar Tests
Regression
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30
,0000000
1,34171553
,158
,098
-,158
,868
,438
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Variables Entered/Removedb
Sanksi,
Pelayanan
Fiskus,
Kesadarana
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Abs_resb.
Model Summary
,257a ,066 -,041 ,71086
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Sanksi, Pelayanan Fiskus,
Kesadaran
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Regression
ANOVAb
,933 3 ,311 ,615 ,611a
13,138 26 ,505
14,071 29
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Sanksi, Pelayanan Fiskus, Kesadarana.
Dependent Variable: Abs_resb.
Coefficientsa
2,454 1,372 1,788 ,085
-,057 ,094 -,137 -,608 ,549
,040 ,067 ,132 ,588 ,561
-,064 ,063 -,214 -1,003 ,325
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Abs_resa.
Variables Entered/Removedb
Sanksi,
Pelayanan
Fiskus,
Kesadarana
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kepatuhanb.
Model Summaryb
,759a ,575 ,526 1,41701
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Sanksi, Pelayanan Fiskus,
Kesadaran
a.
Dependent Variable: Kepatuhanb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ANOVAb
70,761 3 23,587 11,747 ,000a
52,206 26 2,008
122,967 29
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Sanksi, Pelayanan Fiskus, Kesadarana.
Dependent Variable: Kepatuhanb.
Coefficientsa
2,946 2,736 1,077 ,291
,011 ,187 ,009 ,059 ,954 ,703 1,423
,602 ,134 ,676 4,474 ,000 ,715 1,400
,141 ,126 ,161 1,118 ,274 ,787 1,271
(Constant)
Kesadaran
Pelayanan Fiskus
Sanksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepatuhana.
Collinearity Diagnosticsa
3,971 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
,013 17,474 ,00 ,01 ,47 ,75
,011 19,069 ,32 ,08 ,45 ,25
,005 29,035 ,68 ,92 ,08 ,00
Dimension
1
2
3
4
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant) Kesadaran
Pelayanan
Fiskus Sanksi
Variance Proportions
Dependent Variable: Kepatuhana.
Residuals Statisticsa
10,8214 17,4099 14,6333 1,56206 30
-2,85500 1,73570 ,00000 1,34172 30
-2,440 1,778 ,000 1,000 30
-2,015 1,225 ,000 ,947 30
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Kepatuhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran V. Bukti Penerimaan Surat (BPS) Pajak Tahunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran VI. Kode Billing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI