PENGARUH METODE PENUGASAN MELALUI KELAS VIRTUAL
EDMODO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
JARINGAN TUMBUHAN
(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 32 Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
NOVIA BTARI KRISHNAMUTY
NIM. 1110016100053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
v
ABSTRAK
Novia Btari Krishnamuty. 1110016100053. Pengaruh Metode Penugasan
melalui Kelas Virtual Edmodo terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Jaringan Tumbuhan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi antara
siswa yang diajarkan menggunakan metode penugasan konvensional tatap muka
dan penugasan melalui kelas virtual Edmodo pada konsep jaringan tumbuhan di
kelas XI SMAN 32 Jakarta tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Two group,
pretest posttest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 36 siswa untuk kelas
eksperimen dan 33 siswa untuk kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan
instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi
diperoleh siswa pada kelas kontrol dengan skor rata-rata posttest sebesar 70,06
dan skor rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 76.58. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan penugasan melalui kelas virtual
Edmodo lebih tinggi dibandingkan dengan penugasan tanpa melalui kelas virtual
Edmodo. Hasil perhitungan uji hipotesis data posttest dengan menggunakan uji-t
pada taraf signifikansi 0,05 didapatkan hasil thitung > ttabel yaitu 3,972 > 1,996.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis menolak
hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Hasil perhitungan
tersebut membuktikan bahwa terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar biologi siswa menggunakan penugasan melalui kelas virtual Edmodo
dan tanpa menggunakan Edmodo pada konsep jaringan tumbuhan di kelas XI
SMAN 32 Jakarta, semester ganjil, tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: Metode penugasan, kelas virtual, Edmodo, hasil belajar
vi
ABSTRACT
Novia Btari Krishnamuty. 1110016100053. The Effect of Assignment Method
through Virtual Classroom Edmodo towards Students Learning Results on The
Concept of Plant Tissue. Undergraduate Thesis, The Study Program of Biology
Education, Department of Natural Science Education, Faculty of Tarbiya and
Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta.
This research aims to know the difference of biology learning results among
students taught using conventional assignment method by face to face with the
assignment through a virtual classroom (Edmodo) on plant tissue concept that
was conducted in grade XI SMAN 32 Jakarta. Quasi experiment with two group
pretest-posttest design used in this research. The sample was taken by using
random sampling. Research involved 36 students as the sample of Experiment
(using Edmodo) class and 33 students as the sample of conventional assignment
class. This research used achievement test instrument with multiple choice form to
collect data that has been tested in its validity and reliability. Data result of this
research shows that student’s achievement which has taught by conventioal (face
to face) assignment method is 70,06 and student’s achievement which has taught
by using virtual classroom (Edmodo) assignment method is 76,58. Although those
achievement was different, the calculation result of t’ test (α = 0,05) shows that
tcount (3,972) < ttable (1,996). From these results it can be concluded that the t-test
rejecte the null hypothesis and accept the alternative hypothesis. The results of
these calculations prove that there are significant effects in students achievement
which has taught by using virtual classroom (Edmodo) assignment method and
convenventional (face to face) assignment method in Plant Tissue concept.
Key words: assignment method, virtual classroom, Edmodo, learning outcomes
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
sebagai suri tauladan bagi umat Islam. Semoga senantiasa mendapatkan
syafa’atnya di yaumil akhir. Amin.
Penyelesaian tugas akhir skripsi jenjang Sarjana Strata-1 ini tidaklah
mudah, penuh dengan berbagai kesulitan baik secara materil maupun moril.
Dukungan materil maupun moril tentu sangat berperan dalam membantu
penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah
sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penelitian maupun penyusunan Skripsi ini. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta serta selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan, saran yang
sangat membantu bagi penulis.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.
4. Bapak Dr. H. Ahmad Sofyan, M.Pd., Penasihat Akademik Pendidikan
Biologi B agkatan 2010.
5. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., pembimbing II yang telah dengan sabar dan
pengertian membimbing, mengarahkan, serta memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala SMAN 32 Jakarta, Ibu Dra. Sri Rahmina Utami, Kons., yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.
viii
7. Wakil Bidang Kurikulum SMAN 32 Jakarta, Bapak Sudjoko, S.Pd, MM.,
yang telah membantu penulis dalam perizinan penelitian di sekolah tersebut.
8. Ibu Rini Rosnida, S.Pd., selaku Guru Biologi kelas XI yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian, dan seluruh siswa kelas XI MIA 2, XI
MIA 4 yang sangat antusias dan kreatif dalam belajar.
9. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Joko Santoso dan Ibunda Suci Murniati
yang selalu sabar mendoakan dan memberikan semangat yang memotivasi
kepada penulis sehingga penulis dalam menyelesaikan skripsi.
10. Kakak-kakak tercinta, Noval Adrianto dan Amelia Ayu Aryanthi, dan
kemenakan tersayang Pramoda Nataya Barnasha yang membuat penulis
semangat dan termotivasi.
11. Kawan-kawan angkatan 2010 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, terimakasih
atas doa, persahabatan selama ini, semoga sukses dan kompak selalu.
12. Sahabat seperjuangan Risti Ayu Tirtasari, Lulu Fauziah, Anisa Lina
Anggraeni, dan Reny Pujiati, S.Pd yang telah setia mendengarkan keluh
kesah, serta memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Akhir kata Penulis berharap semoga tulisan ilmiah ini berguna dan
mendatangkan banyak manfaat bagi semua.
Jakarta, Juni 2015
Penulis
Novia Btari Krishnamuty
ix
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI…………………..iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI………………………………..iv
ABSTRAK .........................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .........................................................................3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................3
D. Perumusan Masalah..........................................................................4
E. Tujuan Penelitian..............................................................................4
F. Kegunaan Penaelitian .......................................................................4
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis ..........................................................................5
1. E-Learning ................................................................................5
2. Konsep Blended Learning .........................................................9
a. Penerapan Blended Blended Learning.................................9
b. Interaksi Tatap Muka dan Virtual........................................11
3. Media Pembelajaran ..................................................................11
a. Pengertian Media Pembelajaran ...........................................11
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ...........................................12
c. Fungsi Media Pembelajaran .................................................12
d. Peran Media Pembelajaran...................................................13
x
4. Kelas Virtual “Edmodo” ...........................................................14
a. Pengertian dan Kelebihan Kelas Virtual “Edmodo” ............14
b. Kelemahan Kelas Virtual .....................................................16
5. Hasil Belajar Siswa ...................................................................17
a. Pengertian Hasil Belajar...................................................... .17
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............... .17
c. Ranah Kognitif..................................................................... 18
d. Minat Mempengaruhi Hasil Belajar..................................... 19
6. Metode Penugasan/Resitasi...................................................... .20
a. Fase Pemberian Tugas.......................................................... 21
b. Fase Pelaksanaan Tugas....................................................... 22
c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas............................... 22
d. Jenis Penugasan.................................................................... 23
e. Teknik Pemberian Tugas..................................................... .24
f. Tujuan Dan Prinsip Pemberian Tugas................................ ..27
7. Pendampingan Belajar (Scaffolding).........................................28
8. Konsep Jaringan Tumbuhan..................................................... .29
B. Hasil Penelitian Relevan………………………………………… 31
C. Kerangka Berpikir……………………………………………….. 33
D. Hipotesis penelitian……………………………………………… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................36
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ......................................36
C. Populasi dan Sampel ......................................................................38
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................38
E. Instrumen Penelitian ......................................................................39
F. Teknik Analisis Data .....................................................................44
G. Uji Hipotesis…………………………………………………… ..47
H. Hipotesis Statistik ..........................................................................48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
xi
A. Penerapan Penugasan Proyek tanpa melalui Kelas Virtual
Edmodo ..........................................................................................51
B. Penerapan Penugasan Proyek melalui Kelas Virtual Edmodo ......52
C. Hasil Penelitian ..............................................................................54
D. Analisis data Hasil Belajar .............................................................60
E. Data Hasil Observasi.....................................................................63
F. Pembahasan ...................................................................................64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................69
B. Saran ..............................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................74
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik E-Leraning ...................................................................6
Tabel 2.2 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu .......................................31
Tabel 3.1 Instrumen penelitian ...........................................................................38
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Gain .........................................................................41
Tabel 4.1 Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil
Belajar (Kognitif) ...............................................................................55
Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Belajar (Kognitif) Indikator Pembelajaran Pre
Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................56
Tabel 4.3 N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen.....................................57
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Tugas Proyek Buku Saku Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen (Observer 1) ....................................................................58
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Tugas Proyek Buku Saku Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen (Observer 2) ....................................................................58
Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Laporan Praktik Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen….....................................................................................60
Tabel 4.7 Uji Normalitas Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol...................................................60
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol...................................................61
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol………………………………….62
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru) Kelas
Kontrol................................................................................................63
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru) Kelas
Eksperimen.........................................................................................63
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP kelas Kontrol ..........................................................................71
Lampiran 2. RPP kelas Eksperimen dengan Edmodo .........................................102
Lampiran 3. LKS Praktikum ...............................................................................132
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Laporan Praktikum .............................................138
Lampiran 5. Rubrik Penilaian Buku Saku Kelas Kontrol ...................................140
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Buku Saku Kelas Eksperimen ............................142
Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol ..........................................146
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen ...................................154
Lampiran 9. Hasil Validasi Instrumen ................................................................162
Lampiran 10. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .....................................................184
Lampiran 11. Instrumen Tes Hasil Belajar .........................................................195
Lampiran 12. Nilai Pretest dan Posttest kelas kontrol dan eksperimen .............203
Lampiran 13. Uji Homogenitas, Normalitas, N-Gain, dan Hipotesis Data .......207
Lampiran 14. Lembar Jawaban ...........................................................................230
Lampiran 15. Penilaian Buku Saku .....................................................................231
Lampiran 16. Lembar Uji Referensi ...................................................................236
Lampiran 17. Surat-surat .....................................................................................241
Lampiran 18. Dokumentasi……………………………………………………. 242
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.1
Perubahan tingkah laku menjadi suatu hasil belajar terlihat dari segi kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Howard L. Kinskey mengungkapkan, “Learning is
the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training.”2 Jika diartikan adalah, “Belajar merupakan proses
dimana tingkah laku berubah dari sebelumnya melalui latihan dan praktik.”
Latihan yang biasa diberikan guru adalah berupa resitasi (penugasan) atau
pemberian PR (Pekerjaan Rumah) berupa soal-soal latihan yang ada di buku
bahan ajar.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan peserta didik kelas XI
MIA di SMAN 32 Jakarta, penugasan yang bersifat konvensional tersebut dirasa
monoton dan kurang variatif, minat belajar peserta didik hanya sekedar untuk
mendapat nilai yang baik, hal ini tidak sepenuhnya buruk, namun ada baiknya
guru membangkitkan minat belajar peserta didik untuk tak hanya mengejar nilai
tetapi memang bersemangat untuk mempelajari suatu konsep dan memuaskan rasa
ingin tahunya. Idealnya guru memberikan penugasan atau PR yang dapat
membangkitkan motivasi intrinsik peserta didik dengan cara menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.3
Kemajuan teknologi saat ini memeiliki keuntungan dalam hal penyediaan
lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif. Resitasi atau penugasan maupun
1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 13.
2 Ibid.
3 Ibid. h. 167
2
pengayaan berupa soal latihan, materi ajar yang menarik (video, gambar, dll)
dapat disajikan secara virtual dalam kelas virtual. Kelas virtual atau kelas maya
sendiri merupakan suatu bentuk pembelajaran berbasis web, di mana materi
kegiatan pembelajaran dihantarkan melalui media internet dengan fungsi seperti
kelas pada umumnya, baik dalam waktu yang bersamaan ataupun tidak dalam
waktu yang bersamaan.4
Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukkan bagi pendidik untuk
membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan mudah dalam penggunaannya
selama seorang guru dan murid terhubung dengan internet.5 Guru dapat
mengunggah pertanyaan, foto, video, presentasi bahan ajar, yang kesemuanya
bebas untuk diunduh oleh siswa dan dapat dikomentari. Pekerjaan Rumah (PR)
atau bentuk resitasi lain dapat diberikan melalui Edmodo.
Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru biologi yang
mengajar kelas XI menyatakan bahwa beliau belum pernah sama sekali
memberikan tugas menggunakan media sosial, beliau mengaku “gaptek” atau
kurang mengenal teknologi terbaru untuk menunjang pembelajaran, terlebih kelas
virtual atau kelas maya yang pada hal ini dikhususkan pada Edmodo. Alokasi
waktu pembelajaran yang sudah direncanakan sering kali tak cukup untuk
membahas materi konsep atau tidak sesuai dengan rencana sebelumnya.
Pemilihan konsep jaringan tumbuhan dalam penelitian ini dirasa sesuai
dengan penggunaan media kelas virtual dikarenakan jaringan tumbuhan dalam
mempelajarinya sangat baik bila dilakukan dengan bantuan media bersifat visual.
Kelas virtual ini juga dapat menyediakan atau menyimpan media visual yang
dapat membantu terlaksananya penugasan. Penugasan berupa pembuatan buku
saku dirasa sesuai dengan konsep jaringan tumbuhan, dalam pembuatan buku
saku ini peserta didik dapat berkreasi menggambar hasil pengamatan dan gambar
yang disediakan dalam penyajian buku saku yang menarik yang tak hanya untuk
memenuhi pencapaian nilai akademik mereka, namun juga sebagai buku
4 George M. Piskurich, Getting the Most from Online Learning, (San Fransisco: Pfeiffer,
2004), h. 8 5 Anonym 2013, Edmodo-Solusi untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diakses 14 Juni
2013, http://kopertis12.or.id/2013/04/27/edmodo-solusi -untuk-pembelajaran-jarak-jauh-pjj.html
3
pegangan mereka untuk menguasai konsep jaringan tumbuhan dengan lebih
menyenangkan.
Penggunaan Edmodo sebagai suatu wadah resitasi (penugasan terstruktur
maupun tak terstruktur) atau lingkungan belajar yang baru bagi kegiatan siswa di
luar jam pelajaran diharapkan akan lebih memotivasi siswa untuk belajar, dan dari
motivasi siswa tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Guru
diharapkan dapat menggunakan Edmodo sebagai solusi mengatasi masalah
keterbatasan alokasi waktu dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berbagai alasan
tersebut, peneliti mengambil judul “Pengaruh Metode Penugasan melalui Kelas
Virtual „Edmodo‟ terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Jaringan
Tumbuhan.”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran secara online masih jarang digunakan.
2. Pemberian tugas yang monoton.
3. Kurangnya waktu untuk mengajarkan materi yang banyak.
C. PEMBATASAN MASALAH
Karena luasnya pembatasan masalah yang muncul, maka diperlukan
pembtasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada :
1. Subjek penelitiannya adalah siswa SMA kelas XI MIA di SMAN 32
Jakarta, Tahun Ajaran 2014/2015
2. Strategi Penugasan yang digunakan adalah penugasan terstruktur berupa
pembuatan Buku Saku
3. Media Pembelajran Online yang digunakan adalah Kelas Virtual “Edmodo”
4. Hasil belajar yang diukur berupa tingkat kognitif C1 sampai dengan C4
5. Konsep biologi dibatasi pada materi Jaringan Tumbuhan
4
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah yang akan di teliti dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh metode penugasan
melalui kelas virtual „Edmodo‟ terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep
jaringan tumbuhan.”
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh metode penugasan melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar
siswa.
F. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat diantaranya :
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pemanfaatan dan keefektifan dari penggunaan media pembelajaran Edmodo.
2. Dunia pendidikan, diharapkan sebagai indikator dalam menetukan dan
memilih sarana prasarana yang sesuai dengan materi pembelajaran.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORITIS
1. E-Learning
E-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis
web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual atau
kelas digital.1 Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
lebih banyak dihantarkan melalui media internet. E-learning tidaklah sama
dengan pembelajaran konvensional. E-learning memiliki karakteristik sebagai
berikut yaitu Interactivity tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik
secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak
langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
Independency fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan
bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi berpusat pada siswa.
Accessibility sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui
pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada
pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. Enrichment
kegiatan pembelajaran, presentasi materi sebagai pengayaan, memungkinkan
penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan
animasi.2
George Piskurich dalam bukunya menyatakan bahwa E-Learning adalah
“The term e-learning currently refers to learning that occurs as a result of
information obtained via an electronic means and that the process may include
diverse formats and procedures.” Artinya adalah e-learning lebih mengacu pada
pembelajaran yang dimunculkan sebagai hasil dari informasi yang dibawa melalui
1Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta:
Rajawali Press,2013), h. 263 2Ibid, h. 264
6
benda elektronik, yang prosesnya bisa saja termasuk bentuk dan prosedur yang
sangat beragam.3
Rosenberg menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell
dan Kamarga yang intinya menekankan pada penggunaan internet dalam
pendidikan sebagai hakikat dari e-learning.4
Daya tangkap siswa pada pembelajaran e-learning terhadap materi tidak lagi
tergantung kepada kepada instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri
ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui
interface situs web.
Karakteristik E-Learning terbagi menjadi empat macam5
Tabel. 2.1 Karakteristik E-Leraning
Karakteri
stik
Web/comput
er-based
training
Web/electroni
c performance
support
system
Web/virtual
asynchronous
classroom
Web/virtual
synchronous
classroom
Tujuan Menyediaka
n pembelajar
suatu
pembelajara
n dengan
tujuan yang
terukur dan
objektif
Menyediakan
pengetahuan
praktis bagi
pembelajar
dan
kemampuan
memecahkan
masalah dalam
format “just-in
time”
Menyediakan
kelompok belajar
dan komunikasi
dalam lingkungan
asynchronous
Menyediakan
belajar
kolaboratif
(bersama-
sama) dalam
lingkungan
“real time”)
Tipe
belajar
Masalah
highly
structured
yang
membutuhka
Masalah ill-
structured
yang
membutuhkan
analisis dan
Masalah dengan
struktur yang lebih
sedikit yang
membutuhkan
aplikasi, analisis,
Masalah ill-
structured
yang
membutuhkan
sisntesis dan
3 George Piskurich, Getting the Most from Omline Learning, (San Fransisco : Pfeiffer,
2004), p. 8 4 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Press, 2012), h.346
5 Rusman, dkk, Op Cit h. 269
7
n transfer
pengetahuan
membangun
pemahaman,
dan
mengaplikas
ikan
keahlian
praktis
sintesis dari
elemen,
hubungan, dan
prinsip
organisasional
sintesis, dan
evaluasi
evaluasi dari
informasi dan
pengalaman
yang
dibagikan
Peranan
fasilitator
atau
desainer
pembelaja
ran
berbasis
web
Manajer
pembelajara
n,
mengawasi,
memprediks,
menentukan,
dan menilai
hasil belajar;
berkomunik
asi dengan
pembelajar
Organizer of
content ;
menempatkan,
menganalisis,
mengabstraksi
, mengindeks,
dan
mengklasifika
sikan
informasi ke
dalam modul
pembelajaran
Fasilitator
kelompok belajar.
Membimbing
pembelajaran,
menyediakan
sumber-sumber,
mengevaluasi
hasil, dan
mengkomunikasik
annya dengan
pembelajar.
Koordinator
pengalaman
belajar.
Berpartisipasi
sebagai co-
learner,
merekomenda
sikan arah
pembelajaran,
tetapi tidak
menentukan
arah atau
mengevaluasi
hasil
Peranan
pembelaja
r
Mengambil
peran aktif
dalam
mempraktik
an perilaku
baru,
menerima
umpan balik
dan
berkomunik
asi dengan
instruktur/gu
ru
Mengambil
inisiatif untuk
menentukan
pembelajaran
sendiri;
menentukan
tingkatan
detail dan
menilai
keberhasilan
pembelajaran
Dibimbing
fasilitator secara
individual maupun
sebagai anggota
kelompok;
berpartisipasi
dalam aktivitas
pembelajaran dan
menerima umpan
balik
Berpartisipasi
aktif dalam
proses belajar
kolaboratif
dnegan
fasilitator dan
kelompoknya,
berpartisipasi
dalam dialog
dan
merefleksikan
pengalaman
Metode Drill and
practice,
simulasi,
membaca,
dan tanya
jawab
Pemecahan
masalah,
metode ilmiah,
metode
penelitian, dan
metode proyek
Tugas percobaan,
diskusi kelompok.
Proyek kelompok,
self directed
learning, dan
metode discovery
Dialog dan
diskusi,
pemecahan
masalah, dan
interaksi
maksimum
8
Karakteristik Web/computer-
based training
Web/
electronic
performance
support
system
Web/virtual
asynchronous
classroom
Web/virtual
synchronous
classroom
Interaksi Multimedia,
hypertext,
hypermedia,
simulasi,
aplikasi latihan,
e-mail, buletin
board, dan
berkomunikasi
dengan
instruktur
Multimedia,
hypertext,
hypermedia,
buletin board,
catatan
konferensi,
modul
pembelajaran
berbasis
web/computer,
dan akses e-
mail baik ke
fasilitator
maupun ke
pembelajar
lain
Multimedia,
hypertext,
hypermedia,
buletin board,
catatan
konferensi,
modul
pembelajaran
berbasis
web/computer,
dan akses e-
mail baik ke
fasilitator
maupun ke
pembelajar
lain
Konferensi
audio dan
video
synchronous,
shared
whiteboard,
shared
application
Penggunaan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi
antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak.
Dalam bentuk real time dapat dilakukan chatroom, real audio atau real video, dan
online meeting. Interaksi yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list,
discussion group, newsgroup, dan buletin board.6
Pembelajaran yang dibutuhkan adalah dengan memanfaatkan unsur
teknologi informasi, dengan tidak meninggalkan pola bimbingan langsung dari
pengajar dan pemanfaatan sumber belajar lebih luas. Konsep ini sering juga
diistilahkan dengan pencampuran antara blended e-learning dengan konvensional
sehingga disebut dengan blended learning.7
6 Ibid., h. 241
7 Ibid., h. 242
9
2. Konsep Blended Learning
Elena Mosa menyampaikan bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur
utama, yakni pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan pembelajaran
online (online learning). Terdapat persamaan antara blended learning dengan
blended e-learning yaitu penggabungan aspek blended e-learning yang termasuk
web-based instruction, streaming video, audio, synchronous dan asynchronous
communication atau aspek terbaik pada aplikasi teknologi informasi blended e-
learning, dengan kegiatan tatap muka. Penyampaian pesan yang dikombinasikan
melalui dua cara online dengan mengajar tatap muka. Atau pembelajaran berbasis
web, streaming video, komunikasi audio synchronous (langsung) dan
asynchronous (tidak langsung) dengan pembelajaran tradisional tatap muka.8
Blended Learning adalah salah satu tipe e-learning yang merupakan gabungan
asynchronous (waktu tidak bersamaan) dengan synchronous (waktu bersamaan).9
Blended blended e-learning adalah kombinasi atau penggabungan aspek
blended e-learning yang berupa web-based instruction, video streaming, audio,
komunikasi synchronous dan asynchronous dalam jalur blended e-learning system
LSM dengan pembelajaran tradisional “tatap muka” termasuk juga metode
mengajar, teori belajar, dan dimensi pedagogik.10
Seperti yang dikemukanan oleh Gagne belajar yang efektif yang dikutip dari
Darmodiharjo (1998:39) mempunyai empat kriteria yakni: pertama, melibatkan
pembelajar dalam proses pembelajaran, kedua, mendorong munculnya
keterampilan untuk belajar mandiri, ketiga, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pembelajar, keempat, memberi motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Selain itu pada tutorial atau bimbingan dalam bentuk tatap muka dan tutorial
online, dalam proses pembelajaran model blended e-learning, seorang tutor atau
guru bertugas sebagai motivator. Tutor dalam pelaksanaan tugasnya memiliki
peran sebagai motivator, sebagai fasilitator, sebagai pembimbingan, sebagai
evaluator, pengembangan materi pelajaran, agen pembaruan. Sebagai motivator,
8 Ibid., h. 242
9 Dewi Salma, dkk.,Mozaik Teknologi Pendidikan e-learning, (Jakarta : Kencana, 2013), h.
112 10
Rusman, dkk., op cit, h. 245
10
seorang guru perlu membangkitkan semangat warga belajarnya agar tidak cukup
hanya belajar di sekolah saja, tetapi perlu mengulanginya lagi di rumah atau
mencari dari sumber lain seperti pada pendidikan formal.11
Sedangkan enam
tingkatan belajar kognitif yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis.
a. Penerapan Blended Blended e-Learning
Pendapat Haughey tentang pengembangan blended e-learning
mengungkapkan bahwa terdapat tiga kemungkinan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu: Web course adalah penggunaan
internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar
sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan
ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan
pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan
kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh. Web centric course
adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan
tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet,
dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam
sesi tatap muka, pembelajar dan pengajar lebih banyak diskusi tentang
temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut. Model Web
enhance course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk
memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan
pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik
dengan narasumber lain.12
11
Ibid., h. 259 12
Rusman., op cit, h.350
11
b. Interaksi Tatap Muka dan Virtual
Ada tiga alasan mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran ini. Pertama, perlunya forum untuk menjelaskan
maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung
dengan semua peserta didik. Kedua, perlunya memberikan pemahaman
sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok
dan kolaboratif pada setiap peserta didik. Ketiga, perlunya pemberian
pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer yang akan digunakan
sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik.13
3. Media pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara. Makna
tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Menurut
Association of Education and Communication Technology (AECT)
Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan dan informasi. Jika dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan informasi dari
pendidik ke peserta didik.14
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.15
13
Ibid., h.337 14
Hamzah B. Uno, dkk, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran,(Jakarta:Bumi
Aksara, 2011), h. 121 15
Yudhi Munadi, Media Pembejaran Sebuah Pendekatan Baru(Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h.7
12
Maka dengan itu dapat disimpulkan bahwa media bermanfaat untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran itu sendiri, serta
memberikan penguatan dan motivasi pada peserta didik.16
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Dilihat dari indera yang terlibat, media pembelajaran dapat dibagi
menjadi empat17
, yaitu, Media Audio adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder,
piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan, seperti foto, gambar, cetakan-grafis, film bisu. Media Audio
visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua
jenis media, yang pertama dan yang kedua. Media ini dibagi lagi menjadi 2,
yaitu : Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam, seperti film rangkai kata, film bingkai suara. Audivisual Gerak, yaitu
media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak,
seperti film suara dan video cassette. Terakhir, multimedia yakni media
yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Contoh
pengalaman langsung berupa komputer dan internet, pengalaman nyata
terlibat seperti karya wisata, simulasi, dan permainan.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah tersirat
makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-
lain.18
Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-
benar dipahami anak didik. Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri
umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini media
16
Hamzah B. Uno, dkk, op cit., h. 122 17
Yudhi Munadi, dkk,op cit., h. 55 18
Ibid., h. 37
13
mempunyai dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu
serta mengatasi keterbatasan inderawi.
Media pembelajaran juga memiliki fungsi psikologis, termasuk di
dalamnya Atensi : media dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap
materi ajar. Fungsi afektif : yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Fungsi kognitif :
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili
objek-objek yang dihadapi, baik berupa benda, orang atau kejadian. Fungsi
imajinatif : dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa.
Fungsi motivasi : seni mendorong siswa untuk mendorong siswa melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Fungsi sosio
cultural : yakni mengatasi hambatan sosio cultural antar peserta komunikasi
pembelajaran.19
d. Peran Media Pembelajaran
Kehadiran media pembelajaran sangat membantu siswa untuk
memahami suatu konsep tertentu yang sulit dijelaskan dengan bahasa
verbal, dengan demikian pemanfaatan media sangat tergantung pada
karakteristik media dan kemampuan pengajar maupun siswa memahami
cara kerja media tersebut.20
Uraian terdahulu menunjukkan bahwa media merupakan alat bantu
pengajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk belajar
lebih baik. Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika media
tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu dengan lebih
baik.
19
Ibid., h. 39 20
Rusman, dkk., op cit., h. 171
14
4. Kelas Virtual “Edmodo”
a. Pengertian dan Keunggulan Kelas Virtual “Edmodo”
Kelas virtual atau kelas maya adalah proses pembelajaran, dalam
sistem ini dilaksanakan melalui komunikasi elektronik dengan
menggunakan intemet, maka sistem ini juga sering disebut e-learning.21
Menurut Beni Suranto dalam catatan harian peneliatiannya menyatakan
bahwa “Kelas virtual merupakan sebuah konsep yang sangat berbeda
dibanding dengan proses pembelajaran secara konvensional, yaitu
mengeliminasi keberadaan kelas secara fisik”.22
Kelas virtual dapat penulis
simpulkan sebagai suatu wadah pembelajaran berfungsi layaknya kelas
namun dilaksanakan melalui komunikasi elektronik internet, sehingga
peserta didik dan guru tak harus bertemu secara fisik untuk melaksanakan
pembelajaran.
Edmodo adalah sebuah platform (wadah) pembelajaran sosial untuk
guru, siswa maupun untuk orang tua/wali yang dikembangkan pada akhir
2008 oleh Nic Borg dan Jeff O’Hara yang merasakan kebutuhan untuk
berkembang di lingkungan sekolah untuk mencerminkan bahwa dunia yang
semakin global dan terhubung, maka keduanya menciptakan sebuah
alat/aplikasi yang dapat menutup kesenjangan antara bagaimana siswa
menjalani kehidupan mereka dan bagaimana mereka belajar di sekolah,
untuk itulah maka Edmodo ada. Edmodo dibuat sebagai sebuah platform
pembelajaran jejaring sosial untuk guru, siswa, dan orang tua/wali.
Edmodo dirancang untuk membuat siswa bersemangat belajar di
lingkungan yang lebih akrab. Di dalam Edmodo, guru dapat melanjutkan
diskusi kelas online, memberikan polling untuk memeriksa pemahaman
siswa, dan lencana penghargaan kepada siswa secara individual berdasarkan
kinerja atau perilaku sebagai suatu bentuk hadiah atau reward.
21
Anung Haryono, Virtual Learning/Virtual Classroom sebagai Model Pendidikan Jarak
Jauh: Konsep dan Penerapannya, (http://ipislam.edu.my/kplir/t-pdk/Jurnal%20Teknodik%20No
13.htm, 2012), h. 3 22
Beni Suranto, Virtual Classroom: Strategi Pembelajaran Bberbasis Synchronous E-
Learning, Jurnal pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 2009. h. 1
15
Edmodo memudahkan untuk melacak kemajuan siswa. Semua nilai
dan rencana belajar ditugaskan atau diberikan melalui Edmodo disimpan
dan mudah diakses. Guru bisa mendapatkan masukan dari ruang kelas
melalui reaksi siswa untuk kuis, tugas, dan posting diskusi yang menangkap
pemahaman, kebingungan, atau kefrustrasian siswa.
Edmodo menggunakan desain yang mirip dengan Facebook, dan
menyediakan guru dan siswa tempat yang aman untuk menghubungkan,
berkolaborasi dan berbagi konten. Guru juga dapat mengirim nilai, tugas
dan kuis untuk siswa. Siswa dapat mengajukan pekerjaan rumah dan melihat
nilai-nilai mereka dan komentar guru mungkin telah diposting tentang tugas
mereka. Guru juga dapat membuat jajak pendapat dan topik posting untuk
diskusi di kalangan siswa. Guru dapat membedakan dan menciptakan
belajar mandiri melalui penciptaan sub-kelompok dalam kursus. Setelah
setiap periode kursus selesai, guru menutup keluar jaringan dan
menciptakan yang baru untuk kursus berikutnya.
Seiring dengan skenario pembelajaran yang tercantum di atas,
pendidikan situs jejaring sosial, seperti Edmodo, menawarkan kesempatan
unik untuk terhubung dengan siswa dan membantu mereka menciptakan
norma-norma dan merefleksikan bagaimana tindakan online yang berbeda
akan diinterpretasikan. Edmodo menawarkan pendidik mempunyai
kesempatan untuk memulai dialog yang memenuhi siswa dengan
pengalaman mereka untuk memeriksa secara kritis penggunaan jaringan
sosial dan etis penggunaan media dan format online.
Edmodo menyediakan 4 pilihan fitur untuk mendaftar: I’m a Teacher :
untuk guru. I’m a Student : untuk siswa. I’m a Parent : untuk orang tua.
School&District : untuk menghubungkan sekolah kita ke Edmodo
Bagi guru/dosen, akan disediakan beberapa fitur yang mendukung
pembelajaran, diantaranya adalah Note, Alert, Assignment, Quiz, Poll.
16
Penggunaan masing-masing fitur ini bisa langsung diterbitkan dan bisa juga
kita atur waktu kapan akan diterbitkannya.23
b. Kelemahan Kelas Virtual
Setelah mengetahui berbagai fitur dan keunggulan dari kelas virtual
secara umum dan Edmodo secara khusus, kelas virtual juga memiliki
beberapa kelemahan yang menurut Anung Haryono dalam catatan harian
penelitiannya yang berjudul Virtual Learning : sebagai model pembelajaran
Jarak Jauh membagi kelemahan tersebut menjadi tiga.24
Kelemahan pertama adalah penggunaan internet memerlukan
infrastuktur yang memadai. Internet dapat dioperasikan kalau ada jaringan
listrik dan ada jaringan telepon. Tempat-tempat yang belum mempunyai
jaringan listrik dan telepon tidak dapat menggunakan internet. Karena itu
banyak tempat di Indonesia yang belum dapat menggunakan internet.
Kedua, Penggunaan internet mahal, untuk dapat menggunakan
internet orang harus mempunyai komputer yang dilengkapi dengan modem,
tenaga listrik, fasilitas telepon, dan terhubung dengan internet provider yang
dapat diperoleh melalui langganan. Harga komputer dan modemnya mahal
tetapi membeli sekali dapat dipakai dalam waktu yang lama.
Ketiga, Komunikasi melalui internet sering kali lamban. Arus
komunikasi melalui internet sering kaki berjalan lamban. Lebih-lebih kalau
informasi itu mengandung gambar, chart, bagan, gambar bergerak, suara
dan sebagainya. Lambatnya arus informasi ini dapat menyebabkan proses
belajar menjadi membosankan.
Dari ketiga kelemahan tersebut, yang menjadi kendala terbesar adalah
faktor ketiga, yakni akses yang lamban serta tidak stabilnya sinyal internet.
23
Anonym 2013, Edmodo – Solusi untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diakses
Desember 2013, http://www.kopertis12.or.id/2013/04/27/edmodo-solusi-untuk-pembelajaran-
jarak-jauh-pjj.html. 24
Anung Haryono, op. cit., h. 3
17
5. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam inetraksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.25
James
O. Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses di mana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.26
Hasil belajar yang dijadikan sebagai objek penilaian pada hakikatnya
menilai penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi-materi yang
disampaikan maupun yang berkenaan dengan tujuan-tujuan instruksional.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa sendiri) yang
meliputi aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh melalui usaha. Termasuk aspek ini adalah tonus
(tegangan otot), kondisi organ tubuh, panca indera, dan kelenjar hormonal
tertentu yang membawa kelainan tingkah laku. Aspek psikologis (yang
bersifat rohaniah), banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.
Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa adalah faktor: minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampuan-
kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, dan berpikir.
Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar
25
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 13. 26
Ibid., h. 12.
18
mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor luar
akan kurang signifikan.27
Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa), meliputi
faktor lingkungan sosial: lingkungan sekolah, keluarga, masyarkat, dan
kelompok. Faktor lingkungan non-sosial seperti gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Klasifikasi Hasil Belajar, Horward Kingsley membagi 3 macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi 5 kategori hasil belajar,
yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motorik.
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan Pendidikan
Nasional baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
hasil belajar dari Benyamin Bloom atau lebih dikenal dengan taksonomi
Bloom yang secara garis besar dibedakan menjadi tiga ranah, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
c. Ranah Kognitif
Ranah kognitif mencakup hal-hal yang bertujuan untuk mengukur
penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama.
Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom
dkk dikategorikan lebih terperinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang
kemampuan, yakni hafalan (ingatan) (C1), pemahaman (C2), penerapan
(C3). Analisia (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
Pada pembelajaran kognitif, objek-objek yang ditanggapi tidak hanya
yang bersifat metariil, tetapi juga yang bersifat tidak materiil. Objek-objek
yang berifat materiil diantaranya orang, binatang, bangunan, kendaraan,
27
Ibid., h. 190
19
perabot rumah tangga, dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan objek yang
bersifat tidak materiil misalnya seperti ide kemajuan, keadilan, perbaikan,
pembangunan, dan sebagainya.28
Berarti semakin banyak suatu gagasan atau
ide yang didapat siswa maka semakin berkembanglah hasil belajar
kognitifnya.
d. Minat Mempengaruhi Hasil Belajar
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang amat berpengaruh
bagi kelangsungan proses belajar siswa maupun hasil belajar siswa.
Menurut Slameto, minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubbungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.29
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek
tersebut.
Menurut Dalyono jika minat belajar seseorang itu besar akan
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.30
Minat diartikan oleh
Hagard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan.31
Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk
membangkitkan minat anak didik diantaranya dengan membandingkan
adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa
28
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 29. 29
Ibid., h. 166 30
Ibid., h. 191 31
Yudhi Munadi, dkk., op cit., h.27
20
paksaan. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima
bahan pelajaran. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan
belajar yang kreatif dan kondusif. Menggunakan berbagai macam bentuk
dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik. Dalam
kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal
yang monoton dan membosankan. Membangkitkan rasa ingin tahu dengan
menyediakan lingkungan belajar yang kreatif. Menyajikan gambaran yang
jelas mengenai situasi kehidupan sebenarnya, dan melibatkan anak didik
secara langsung dalam proses belajar.32
6. Metode Penugasan / Resitasi
Metode resitasi pada hakekatnya adalah menyuruh anak didik untuk
melakukan kegiatan (pekerjaan) belajar, baik berguna bagi dirinya sendiri maupun
dalam proses memperdalam dan memperluas pengetahuan dan pengertian bidang
studi yang dipelajarinya. Ada suatu asumsi yang mengatakan bahwa segala
sesuatu yang terjadi disekolah tergantung pada pendidik, bagaimana pendidik itu
bisa menumbuhkan motivasi anak didiknya dan sebagainya. Banyak ditemui
berbagai macam pola pikir anak berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru menerapkan salah satu
metode yang sekiranya bisa membantu anak didik serta guru juga harus paham
(kelebihan, kekurangan, serta cara penerapanya dan masih banyak lagi) mengenai
metode yang akan digunakan dalam metode pengajaran.33
Tugas dan resitasi
merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.
Menurut Mulyani Sumantri mengemukakan bahwa, “Metode pemberian
tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang
ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah
ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”. Imansyah Alipandie
32
Syaiful Bahri Djamarah, op. Cit., h. 167 33
Hilyah Alan Finandar, Efektifitas Metode Resitasi dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar
Peserta Didik, Jurnal Pendidikan. Volume17, No.3, Palembang:2012, h. 2
21
mengemukakan bahwa, “Metode resitasi adalah cara untuk mengajar yang
dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus kepada siswa untuk mengerjakan
sesuatu di luar jam pelajaran. Pelaksanaannya bisa di rumah, di perpustakaan, di
laboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan.”34
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat mendefinisikan bahwa
yang dimaksud dengan metode resitasi adalah penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberikan tugas kepada siswa baik lisan atau tulisan, kemudian siswa
harus mempertanggungjawabkan dari apa yang ditugaskan guru kepada siswa.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara
waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang
seimbang. Agar bahan pelajaran selesai dengan waktu yang ditentukan, maka
metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dari
resitasi ini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR) tetapi jauh lebih luas
daripada itu.
Nana Sudjana membagi metode resitasi dalam tiga fase atau tahapan, yakni
fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas, dan fase mempertanggungjawabkan
tugas.35
a. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut. Tujuan yang akan dicapai dalam pemberian tugas
dan resitasi pada bidang studi matematika yaitu untuk memacu siswa agar
selalu siap belajar tetapi jangan sampai terjadi kebiasaan siswa baru akan
melakukan belajar jika metode ini akan diterapkan dalam pembelajaran pada
pertemuan berikutnya. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan
kemampuan siswa. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu
pekerjaan siswa seperti buku paket dari guru atau lembar kerja siswa (LKS).
Diharapkan siswa menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugas.
34
I Wayan Laba, Upaya Pembelajaran dengan Metode Resitasi Tugas dalam Mata
Pelajaran Matematika, Jurnal Ilmiah, Vol. 22, No. 5, 2011, h. 5 35
Ibid., h. 4
22
b. Fase Pelaksanaan Tugas
Langkah pelaksanaan tugas meliputi hal-hal sebagai berikut. Diberi
bimbingan berupa penjelasan materi pada pokok bahasan tertentu dalam
bidang studi matematika atau diberi pengawasan dalam pelaksanaan tugas
oleh guru. Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan
dorongan sehingga siswa mau bekerja. Diusahakan dikerjakan oleh siswa
sendiri tidak menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-
hasil yang telah dikerjakan dengan baik dan sistematik.
c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase mempertanggungjawabkan
tugas adalah laporan siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah
dikerjakan pada soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. Ada tanya
jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang diberikan sehingga guru
mengetahui apakah siswa mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh
orang lain. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes atau
cara lainnya.36
Agar metode ini dapat berhasil mencapai tujuan pengajaran sebaik-
baiknya, maka ada beberapa faktor yang harus diingat, yaitu: Materi
pelajaran yang akan dilatihkan dengan metode ini harus bermakna. Metode
ini jangan sampai menimbulkan verbalisme (menyebutkan sesuatu yang
benar tetapi tidak tahu artinya atau “membeo”). Latihan atau tugas diberikan
secara sistematis dan teratur. Buatlah suasana kelas gembira atau santai.
Buatlah pertanyaan yang tidak saja menggali fakta (jawaban yang
reproduktif) tetapi juga yang meminta penalaran atau logika dan pemikiran
36
Siti Masruroh,”Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi pada Universitas
Negeri Semarang, (Semarang: 2006), h. 11
23
d. Jenis Penugasan
Terdapat dua macam penugasan, yakni penugasan terstruktur dan
penugasan tak terstruktur. Penugasan terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat
kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan
terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Bagi
sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam
silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena
itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang
digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur
dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi
waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan
tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan
kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor,
teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak
disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti
diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,
atau simulasi.
Penugasan tak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran
atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.37
37
Anonim,Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT, dan KMTT di SMA., (Direktorat
Pmebinaan SMA, 2010), h. 52
24
Sudirman N. membagi berbagai jenis tugas yang dapat diberikan
kepada siswa antara lain: Tugas membuat rangkuman (report) beberapa
halaman, topik, bab,atau buku seperti; merangkum beberapa halaman atau
suatu topik merangkum satu bab (chapter report); Merangkum suatu buku
atau beberapa buku; tugas membuat makalah; tugas menjawab pertanyaan
atau menyelesaikan soal-soal tertentu; tugas mengadakan observasi atau
wawancara; tugas mengadakan latihan; tugas mendemontrasikan sesuatu;
tugas menyelesaikan proyek.38
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa itu banyak
ragamnya, dan tentunya di dalamnya bukan hanya metode resitasi saja, akan
tetapi ada metode-metode lainnya.
Jenis-jenis tugas pada dasarnya dapat dibagi pada jenis tugas dalam
bentuk lisan, tugas dalam bentuk tulisan dan dalam bentuk motorik, namun
jenis-jenis tugas yang diberikan kepada siswa tersebut tentunya harus
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, materi kemampuan siswa,
kematangan siswa dan waktu yang tersedia. Karena hal ini akan
menunjang pada pencapaian tujuan yang diharapkan.
e. Teknik Pemberian Tugas
Teknik pemberian tugas atau resitasinya biasanya digunakan dengan
tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa
melaksanakan latihan-latihan dalam melaksanakan tugas, sehingga
pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal
ini terjadi disebabkan siswa mengalami situasi atau pengalaman yang
berbeda, waktu menghadapi masalah-masalah baru. Adanya kegiatan
melaksanakan tugas siswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk
meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani
bertanggungjawab sendiri.
38
Hilyah Alan Finandar, op cit., h. 5
25
Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan
melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai
dengan tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Pada proses
ini guru perlu mengontrol pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan
baik, apakah dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain,
maka perlu diawasi dan diteliti.
Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka
mereka harus membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah
ditentukan sesuai dengan tujuan tugas. Guru harus sudah menyiapkan alat
evaluasi, agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran
yang objektif mengenai usaha siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi
ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang
lebih baik, dan meningkatkan hasrat belajar.
Ralph Tyler mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Definisi yang lebih luas
dikemukakan oleh Cronbach dan Stufflebeam yang menyatakan bahwa
evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tercapainya suatu tujuan,
tetapi digunakan untuk membuat keputusan.39
Berdasarkan pengertian evaluasi tersebut di atas, maka evaluasi dalam
metode resitasi diperlukan dan perlu dilaksanakan, karena dengan
dilaksanakannya evaluasi, kita dapat mengetahui tingkat kemajuan yang
telah dicapai.
Penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk
saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat
mempelajari dan mendalami hasil uraian orang lain, dengan demikian akan
memperluas, memperkaya, dan memperdalam, serta menambah pengalaman
siswa. Tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas,
39
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2011), h.
3
26
halaman, perpustakaan, bengkel, di rumah siswa itu sendiri, atau dimana
saja asal tugasitu dapat dilaksanakan.
Hal-hal tertentu yang harus diperhatikan oleh guru sebelum
memberikan tugas kepada anak didik, supaya siswa tidak merasa jenuh dan
siswa termotivasi untuk mengerjakannya. Adapun hal-hal yang harus
dipertimbangkan itu di antaranya tugas itu bermanfaat atau tidak bagi siswa,
tugas itu wajar diberikan tanpa membebankan siswa, selama siswa
melaksanakan tugas dapat berjalan biasa, serta dapat dilaksanakan
pengawasan yang baik, dipikirkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
mengganggu siswa.
Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut. Kelebihan metode tugas dan resitasi, yaitu:
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar
pengawasan guru. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
Siswa bersungguh-sungguh mempelajari materi pelajaran karena mereka
akan ditanyai tentang materi tersebut. Dengan pertanyaan-pertanyaan dari
guru akan memperkuat asosiasi. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
Memperkuat kepercayaan diri akan kemampuan bila siswa mampu
menjawab pertanyaan dari guru. Memupuk kesiapan pengetahuan yang
dimiliki siswa.
Kekurangan tugas dan resitasi, yaitu: Pekerjaan siswa sulit dikontrol
(apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau orang lain). Khusus untuk
tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya
adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi.
Tidak mudah memberikan tugas dengan perbedaan individu siswa. Sering
memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa.
Siswa hanya akan belajar jika ada perintah dari guru. Ada suasana takut dari
27
siswa bila akan menghadapi metode ini, khususnya bagi siswa yang tidak
siap.40
f. Tujuan dan Prinsip-prinsip Pemberian Tugas
Agar pemberian tugas memberikan efek yang baik, maka guru dalam
memberikan tugas perlu memperhatikan, mengarahkan dan membimbing
siswa sehingga maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Adapun maksud dan tujuan pemberian tugas
antara lain: Untuk memelihara dan memantapkan tingkah laku yang telah
dipelajari. Untuk melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja
dikembangkan untuk memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang
konsep itu. Untuk mengingatkan kembali dan memelihara topik-topik yang
telah dipelajari sebelumnya.
Menurut Hartono Kasmadi pemberian tugas mempunyai maksud dan
tujuan sebagai berikut. Latihan dan keterampilan, serta untuk menambah
kecepatan belajar dan keakuratan belajar. Membaca, meresapkan, dan
meringkas apa yang dipelajari. Mendorong siswa untuk bertanggung jawab
terhadap pelajaran. Mengembangkan belajar mandiri.41
Menurut I wayan Laba dalam catatan harian penelitiannya
menyatakan maksud dan tujuan dari pemberian tugas antara lain untuk
memelihara dan memantapkan tingkah laku yang dipelajari, melatih
keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja dikembangkan untuk
memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang konsep itu, dan terakhir
adalah mengingatkan kembali serta memelihara topik-topik yang sudah
dipelajari.42
Dari uraian diatas, maka dapat penulis katakan bahwa tujuan dari
pemberian tugas ini diharapkan mematangkan konsep yang dipelajari siswa
serta memeliharanya dan mengingatkannya.
40
Siti Masruroh, op cit., h. 13 41
Ibid., h. 17 42
I Wayan Laba, op cit., h. 4
28
7. Pendampingan Belajar (Scaffolding)
Kata Scaffolding berasal dari kerja WOOD, Bruner dan Ross (1976). Kata
Scaffolding dikembangkan sebagai metafora untuk menggambarkan tipe
pendampingan yang dilakukan guru untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam
proses Scaffolding, guru membantu siswa menguasai tugas atau konsep yang tidak
dapat dikuasai siswa jika dipelajari sendiri. Guru menawarkan pendampingan
hanya untuk hal yang membutuhkan kemampuan lebih dari kemampuan siswa.
Untuk lebih pentingnya lagi adalah membiarkan siswa untuk menyelesaikan tugas
sebanyak yang mereka bisa, tanpa didampingi. Guru hanya bertindak untuk
membantu siswa dengan tugas yang melebihi kemampuan siswa pada umumnya.
Kesalahan pada siswa akan dimaklumi, tetapi, guru harus memberikan umpan
balik dan mengarahkan tindakan yang tepat, siswa mampu mencapai tujuan dari
tugasnya. Saat siswa mengambil tanggung jawab untuk menguasai tugas, guru
memulai proses fading atau pengurangan scaffolding secara berangsur-angsur,
yang membuat siswa mampu bekerja sendiri. Scaffolding sebenarnya adalah suatu
jembatan yang digunakan untuk sesuatu yang sudah dimengerti siswa ke hal yang
belum diketahui siswa.
Orang dewasa membimbing anak-anak dalam penggunaan dukungan yang
dikalibrasi dengan benar pada sebuah instruksi, memimpin anak-anak dalam tugas
yag diselesaikan dengan baik. Dalam latihan tersebut memliki 6 fitur yakni:
rekrutmen, dengan memasukkan hal yang menarik bagi anak-anak dalam suatu
tugas; mengurangi derajat kebebasan, untuk menghindari kelebihan anak dengan
menggunakan kenaikan langkah dalam proses pemecahan masalah; menjaga
arahan, selama menjaga anak untuk mencapai tujuan; penandaan fitur penting,
untuk menggambarkan perhatian anak pada hal yang signifikan; pengontrolan
frustrasi, untuk menjamin bahwa anak tersebut akan mendapatkan gangguan yang
minimal saat menyelsaikan tugas; dan mencontohkan, atau mendemonstrasikan
solusi pada langkah tugas, yang anak-anak dapat tiru pada bentuk yang
seharusnya.43
43
Nancy Boblett, Scaffolding: Defining the Metaphor, (Columbia :Columbia University,
2012), h. 2
29
Irina menyatakan dalam catatan harian penelitiannya, “Some other texts
focus on the techniques of scaffolding as various forms of adult support:
demonstration; dividing a task into simpler steps; providing guidelines; keeping
attention focused (McDevitt & Ormrod, 2002) as well as providing examples and
questioning (Eggen & Kauchak, 1999). Breaking content into manageable pieces
also seems to be a common feature of scaffolding that has been emphasised in the
texts (Berk, 2002; Eggen & Kauchak, 1999; McDevitt & Ormrod, 2002; Krause et
al., 2003).” yang berarti bahwa beberapa teks lain terfokus pada teknik
Scaffolding dengan berbagai bentuk bimbingan dari orang dewasa, seperti :
demonstrasi, pembagian tugas menjadi langkah sederhana, menjaga fokus
perhatian sekaligus memberikan contoh dan pertanyaan. Membagi konten menjadi
bagian yang teratur sepertinya terlihat fitur umum dari Scaffolding.44
Berbagai uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa Scaffolding adalah
suatu bentuk pendampingan pengajar terhadap siswa dalam mengerjakan
tugasnya, menjelaskan atau menginstruksikan tugas menjadi lebih sederhana
untuk dimengerti siswa.
8. Konsep Jaringan Tumbuhan
Pada kurikulum 2013 yang terbaru jaringan tumbuhan dialokasikan pada
kelas xi semester ganjil. Pada kompetensi dasar disebutkan “mengidentifikasi
struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan
sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.”45
Pada kompetendi dasar ke-3
siswa dituntut untuk menguasai suatu konsep jaringan tumbuhan dalam ranah
kognitif, yang dapat dipahami lewat bahan ajar materi yang disampaikan guru
melalui ceramah, media audio, visual maupun audio-visual, sehingga akhirnya
siswa akan dapat membangun sendiri dan mendeskripikan sendiri pengetahuan
yang didapatnya.
44
Irina Verenikina.,Understanding Scaffolding and the ZPD in Educational Research,
(Australia : University of Wollongong), h. 12 45
Anonym, Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA),
(Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h. 118
30
Guru dapat menggunakan media pendukung dalam menunjang konstruksi
pengetahuan siswa, misalnya dengan menggunakan media pembelajaran yang
interaktif, karena pada konsep jaringan tumbuhan ini sangat cocok untuk
dipresentasikan dalam media audio-visual, konsepnya yang cukup abstrak untuk
dibayangkan atau dipikirkan oleh siswa akan sangat membosankan jika
dibawakan hanya melalui metode ceramah atau membaca bahan ajar berupa
textbook atau mengerjakan tugas berupa soal saja.
Kompetensi inti ke-4 disebutkan “mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.”46
Siswa dituntut untuk
dapat mengetahui dan memahami keterkaitan suatu konsep dalam kehidupan
nyata dengan mampu bertindak sesuai dengan kaidah keilmuan, dalam hal ini
guru dituntut untuk membawa siswa menggali potensi afektif siswa, tidak hanya
ranah kognitif saja, karena siswa juga harus mengetahui manfaat dan keterkaitan
suatu konsep dengan kehidupannya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan
membuat suatu kegiatan praktik maupun observasi bersama sehingga tujuan dari
kompetensi inti tersebut dapat dapat tercapai.
Secara umum jaringan tumbuhan ini membahas tentang struktur jaringan
pada tumbuhan monokotil dan dikotil, letak dan fungsi jaringan, pengenalan
bioteknologi pada jaringan tumbuhan kepada siswa. Hal nyata yang dapat
dikaitkan dengan konsep ini adalah siswa dapat memahami struktur jaringan
tumbuhan yang dapat dilihat di kesehariannya dengan mendetail, mengetahui
fungsi dan letak jaringan, serta sedikit banyak mengetahui kaitan antara jaringan
tumbuhan dengan bioteknologi kultur jaringan. Karena konsep ini tak hanya
dilihat langsung oleh siswa secara kasat mata, struktur jaringan yang bersifat
mikroskopis dan cara kerja atau fungsinya masih terlalu abstrak jika hanya dilihat
secara kasat mata, maka guru akan terbantu dengan penggunaan media
pembelajaran yang bersifat audio, visual, maupun audio-visual agar segala rasa
ingin tahu siswa dapat terjawab.
46
Ibid., h. 120
31
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Amy Julia Alela Rachmah (2012) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai
Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bagi Siswa Kelas XI SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta”,47
penelitian
James Johnstone (2005) yang berjudul “Student Satisfaction in the Virtual
Classroom”48
dan Pramod K. Shahabadkar (2011) dalam penelitiaannya yang
berjudul ”Virtual Class Room Experimentation for Teaching Manufacturing and
Operation Management Course”.49
Persamaan tersebut terdapat pada penggunaan
kelas virtual yang termasuk pada e-learning, jenis penelitian kuantitatif, dalam
teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif korelasional. Sedangkan
perbedaannya terletak pada hal yang ditelit yakni tidak hanya meneliti cara belajar
tetapi juga minat dan kebiasaan belajar, selain itu lokasi penelitian, bidang studi,
subyek serta hasil penelitian yang disesuaikan dengan judul yang dibahas. Untuk
lebih jelasnya persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan dua penelitian
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.2 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu
Persamaan
dan
Perbedaan
Amy Julia James
Johnstone
Pramod Penelitian
ini
Topik
penelitian
Media
Pembelajara
n jejaring
sosial
Media
Pembelajara
n Kelas
Virtual
Media
pembelajara
n kelas
virtual
Media
pembelajaran
kelas virtual
Jenis Kuantitatif Kuntitatif kuantitatif kuantitatif
47
Amy Julia, “Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Pembelajaran
pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Siswa Kelas XI SMAN 1
Depok Sleman Yogyakarta”, Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, 2012 48
James Johnstone,” Student Satisfaction in the Virtual Classroom”, Jurnal pada
Midwestern University, 2005 49
Pramod K. Shahabadkar, “Virtual Class Room Experimentation for Teaching
Manufacturing and Operation Management Course”, Jurnal pada Ibra College of Technology,
Ibra, Sultanate of Oman, 2011
32
penelitian
Instrumen
penelitian
Soal Pilihan
Ganda 30
soal
Questionair,
polling
Soal quiz,
questionair,
post test
multiple
choice
Soal Post
Test Pilihan
Ganda 20
soal
Teknis
analisis data
Deskriptif
korelasional
korelasional Deskriptif
korelasional
Deskriptif
komparasion
al
Lokasi
penelitian
SMAN 1
Depok
Sleman
Yogyakarta
Midwestern
State
University
Ibra College
of
Technology,
Ibra,
Sultanate of
Oman
SMAN 32
Jakarta
Bidang
Studi/Konsep
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
keperawatan sections of a
Manufacturin
g and
Operation
Management
course
Biologi/
Jaringan
Tumbuhan
Tujuan
Penelitian
Mengungka
p pengaruh
penggunaan
kelas virtual
pada hasil
belajar
siswa yang
meningkat
Mengungka
p tingkat
kepuasan
mahasiswa
dalam
belajar
menggunaka
n kelas
virtual
Mengetahui
apakah
penggunaan
kelas virtual
dapat
meningkatka
n hasil
belajar
Mengungkap
pengaruh
penggunaan
kelas virtual
pada hasil
belajar siswa
Hasil
Penelitian
Sesuai
dengan
tujuan
penelitian
Mayoritas
mahasiswa
merasa puas
dengan kelas
virtual
Meningkatka
n hasil
belajar jika
dibarengi
dengan kelas
tatap muka
Adanya suatu
pengaruh
berupa
peningkatan
hasil belajar
Subjek/Samp
el
Siswa/siswi
SMAN 1
Depok
Sleman
Yogyakarta
kelas XI
IPA dan IPS
Mahasiswa
semester
pertama
Mahasiswa
di Ibra
College of
Technology,
Ibra,
Sultanat. sections of a
Manufacturin
g and
Operation
Siswa/siswi
SMAN 32
Jakarta kelas
XI IPA
semester
ganjil
33
Management
course, pada
musim gugur
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran di sekolah terdapat banyak metode media yang dapat
digunakan dalam mencapai kompetensi siswa. Jika dilihat dari cara mengajar guru
yang masih kurang dalam memanfaatkan metode dan media pembelajaran. Selain
itu metode penugasan yang konvensional yang selama ini digunakan dianggap
kurang efektif dalam kelancaran belajar mengajar disekolah sehingga hal ini
mengakibatkan pasifnya siswa, hanya sekedar mendengarkan tanpa melihat dan
mengaplikasikannya, hanya sekedar mengerjakan tugas dari guru hanya untuk
memenuhi nilai. Hal ini seharusnya dapat diminimalisir dalam kegiatan
pembelajaran dimana penugasan akan menjadi suatu kegiatan di luar jam
pelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa, selain itu siswa harus
distimulus dengan tipe penugasan yang membuat mereka menjadi pribadi yang
kritis serta berani mengemukakan pendapat yang beralasan logis. Seiring
perkembangan dan perubahan kurikulum dalam pendidikan, maka guru
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kompetensinya berupa media-media
yang dapat digunakan. Salah satunya adalah media kelas virtual “Edmodo”.
Media pembelajaran berupa media kelas virtual “Edmodo” ini tidak hanya bersifat
menghibur tetapi juga mendidik siswa untuk lebih memahami pelajaran yang
diberikan dan dapat menyajikan suatu penugasan serta pengayaan yang lebih
menarik minat siswa, sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Oleh
karena itu dengan penggunaan media jejaring sosial “Edmodo” dalam penyajian
penugasan diharapkan mampu memberi pengaruh posistif terhadap hasil belajar
siswa sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik dibandingkan dengan
penugasan yang disajikan secara konvensional lewat buku teks atau mendikte soal
dari guru.
Blended learning berbasis komunitas melalui pemanfaatan kelas virtual
yaitu Edmodo merupakan suatu upaya untuk menggabungkan kegiatan belajar
34
konvensional (tatap muka) dengan belajar menggunakan komputer atau
perlengkapan elektronik. Pembelajaran berbasis komunitas ini difasilitasi oleh
guru dengan memberikan petunjuk berupa materi tertulis, penugasa, kuis, isu
pengetahuan terbaru atau dapat juga berbentuk media digital yang digunakan
untuk membantu proses belajar mengajar dan penugasan konvensional. Melalui
Blended Learning berbasis komunitas ini diharapkan dapat menambah
pengalaman belajar siswa, mempermudah siswa dalam memahami materi
pembelajaran, dan melatih kemampuan siswa dalam pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komuniasi (TIK) terhadap proses pembelajaran.
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
Konsep Jaringan Tumbuhan
Kurangnya waktu dalam mengajarkan materi konsep jaringan
tumbuhan, penugasan yang diberikan monoton
Hasil belajar belum optimal
Penugasan konvensional (tanpa
Edmodo)
Evaluasi dilakukan selama proses
hingga dikumpulkan
Penugasan dengan Kelas Virtual
Edmodo
Evaluasi dilakukan dnegan tenggat
waktu saat tugas dikumpulkan
Hasil belajar meningkat
35
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka serta kerangka pikir yang terlebih dahulu
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Metode
penugasan melalui kelas virtual Edmodo berpengaruh pada peningkatan hasil
belajar (kognitif) secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran kooperatif
dengan penugasan yang tidak melalui kelas virtual Edmodo.”
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 32 Jakarta, yang bertempat di Jlan
Panjang Komplek Setneg Baru Cidodol Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta
Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 9 - 29 Oktober 2014 pada
siswa kelas XI MIA Semester Ganjil tahun ajaran 2014-2015
B. Metode dan Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada bab 1 maka
penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dimana sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara
random dari populasi tertentu.
Dalam metode ini terdapat kelompok eksperiemen dan kontrol. Pada kedua
kelas tersebut menggabungkan pembelajaran konseptual yang berkaitan dengan
penyajian konsep dan sangat bersifat kognitif, dan pembelajaran kotekstual yang
berkaitan dengan dunia nyata dengan pendekatan proses. Perbedaannya adalah
pada kelompok eksperimen menggunakan media jejaring sosial “Edmodo” dipadu
dengan pembelajaran tatap muka, terutama dalam penugasan dan pengayaan
disajikan dalam kelas virtual tersebut yang nantinya berupa, kuis, maupun tautan
materi berupa video, atau gambar, penugasan khusus dengan pendekatan proses
yang akan dilakukan yakni pembuatan “Buku Saku Biologi Jaringan Tumbuhan”
yang akan dievaluasi tiap tahap dalam proses pembuatannya sesuai dengan
kriteria yang dituangkan dalam rubrik penilaian dan ditindaklanjuti secepatnya
setelah tugas diserahkan atau diunggah, sedangkan kelompok kontrol tidak
diberikan perlakuan dengan menggunakan media jejaring sosial “Edmodo, butir
dan jenis penugasan akan sama persis dengan kelas eksperimen hanya saja
37
feedback atau tindak lanjut evaluasi tidak dilakukan pada setiap tahapan, evaluasi
akan dilakukan saat keseluruhan proyek selesai dibuat, keduannya dibandingkan
hasilnya dengan eksperimen.
Desain penelitian yang digunakan yaitu pre test-post test-only control
design. Dimana dalam rancangan ini terdapat 2 kelompok yang masing-masing
dipilih secara random (acak). Kelompok pertama diberi perlakuan (x) dan
kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.1
Kelas kontrol maupun kelas eksperimen akan diberikan soal yang sama
berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Sebelumnya beberapa materi, diskusi,
tugas berupa soal dan pengayaan diberikan di edmodo/kelas virtual yang
digunakan, lalu sesi tatap muka digunakan untuk penjelasan lebih lanjut dari
materi, diskusi dan tanya jawab di kelas virtual untuk lebih menekankan
pemahaman pada siswa. Materi/bahan ajar yang diunggah dalam kelas virtual
edmodo berupa slide powerpoint, link download materi yang serupa, isu-isu
mengenai konsep, dan video yang relevan dan membantu siswa dalam memahami
konsep jaringan tumbuhan. Sedangkan pengayaan akan berupa tes-tes rutin atau
berbentuk teka-teki silang yang dapat dengan mudah siswa kerjakan melalui
Edmodo.
Pre test akan diberlakukan sebelum materi konsep diberikan dan post test
akan diberikan seusai materi konsep dipenuhi, dalam bentuk tes objektif pilihan
ganda.
Metode tersebut merupakan blended e-learning yang menggabungkan
kegiatan tatap muka yang konvensional dengan kegiatan virtual dengan
menggunakan media e-learning (slide, link materi, video) dan bersifat
asynchronous yang tidak selalu dilakukan pada saat yang sama semua sedang
online.
1Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung :
Alfabeta, 2012), cet. 4 h.118
38
C. Populasi dan Sampel
Adapun populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Populasi target
Seluruh siswa SMA Negeri 32 Jakarta yang terdaftar pada tahun ajaran
2014/2015
2. Populasi terjangkau
Seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 32 Jakarta tahun ajaran
2014/2015
3. Sampel
Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak 2 kelas, kelas pertama
adalah kelas eksperimen dan kelas ke 2 sebagai kelas kontrol, sampel yang
diambil dari setiap kelas minimal 30 siswa, total sebanyak 60 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menghasilkan data yang valid penelitian ini menggunakan beberapa
teknik pretest (tes sebelum diberi perlakuan tertentu) dan posttest (tes setelah
pembelajaran), konsep jaringan tumbuhan yang terbentuk pilihan ganda sebanyak
20 soal, Observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data
1. Observasi Daftar check-list
pelaksanaan kelas
virtual Edmodo
Catatan
mengenai
keaktifan
siswa dalam
kegiatan
pembelajaran
melalui kelas
virtual
Edmodo
maupun pada
kelas kontrol
Survei
39
No. Teknik Intrumen Jenis Data Sumber Data
2. Pre-test dan
Post-test
Test objektif pilihan
ganda
Test yang
diberikan
kepada siswa
untuk
mengungkap
hasil belajar.
Guru
memberikan
test sebelum
perlakuan
dan sesudah
perlakuan
dengan
pilihan
ganda
sebanyak 20
soal
Siswa
3. Dokumentasi Catatan pribadi
peneliti
Suatu catatan
penting yang
terjadi
selama
penelitian
berlangsung
Peneliti
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penguasaan
konsep jaringan tumbuhan pada mata pelajaran biologi yang penugasannya
disampaikan melalui kelas virtual / kelas maya “Edmodo” bagi kelas eksperimen
sedangkan bagi kelas kontrol akan diberikan secara langsung.
Tes yang akan diberikan marupakan tes tertulis berupa pilihan ganda yang
terdiri dari 20 soal. Sebelum tes ini diberikan terlebih dahulu diuji cobakan untuk
diketahui validitas dan reliabilitasnya.
40
1. Uji instrumen
a. Validitas
Untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu alat ukur maka instrumen
harus di uji dengan uji validitas.
Penelitian ini menggunakan validitas isi, yang sering pula dinamakan
validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang
valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak di ukur. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium atau
sebuah ukuran, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan
kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah
teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Pada
penelitian ini akan digunakan korelasi product moment dengan angka
kasar2.
rxy = ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )
Dimana:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = skor tiap butir soal
∑XY = jumlah perkalian antara X dengan Y
Y = skor total tiap butir soal
N = jumlah siswa
Setelah melakukan uji validitas soal secara keseluruhan kemudian dilakukan
uji validitas item dengan rumus:
√
Ket :
Mp : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
Mt : rata-rata total semua responden
Sd : standar deviasi skor total semua responden
2 Ibid., h.183
41
Pi : proporsi jawaban yang benar untuk butir ke-i
qi : proporsi jawaban yang salah untuk butir ke-i
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir item, maka hasil
perhitungan rbis < r tab, maka butir item dinyatakan tidak valid.
Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.2 Hasil Judgment dan Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif
Siswa
Indikator No. Soal Tingkat
Kognitif
Tingkat
Kesukaran Keputusan/Judgment
1 3 C1 Sedang Digunakan
4 C2 Sedang Digunakan
5 C2 Mudah Digunakan
6 C2 Sedang Digunakan
11 C1 Sedang Digunakan
12 C3 Sedang Digunakan
2 15 C2 Sukar Digunakan
17 C2 Mudah Digunakan
3 19 C2 Sedang Digunakan
20 C3 Sukar Digunakan
22 C3 Sedang Digunakan
23 C2 Sukar Digunakan
24 C1 Mudah Tidak Digunakan
25 C1 Sedang Digunakan
26 C1 Sedang Tidak Digunakan
27 C1 Mudah Digunakan
28 C3 Sedang Digunakan
4 29 C2 Sukar Digunakan
30 C2 Mudah Digunakan
42
32 C1 Sedang Tidak Digunakan
36 C1 Sedang Digunakan
38 C2 Sangat
mudah
Digunakan
40 C4 Sedang Digunakan
Total Soal Signifikan : 23 butir soal
Indikator 1 : 6 butir soal
Indikator 2 : 2 butir soal
Indikator 3 : 9 butir soal
Indikator 4 : 6 butir soal
b. Reliabilitas
⟦
∑
⟧
Ket :
rii : koefisien reliabilitas tes
K : banyaknya butir valid
Piqi : varians skor butir
Pi : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
qi : proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
St2 : varians skor total
Atau disebut juga dengan rumus KR. 20 Kuder Richardson.3
c. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran adalah salah satu analisis kuantitatif dimana hasil
hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang
menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.indeks
3 Ibid., h.132
43
kesukaran rentangannya dari 0,0 – 1,0 menunjukkan butir sanagt sukar,
sedangkan indeks 1,0 menunjukkan butir sangat mudah.4
Rumus :
Ket :
P = Proporsi (indeks kesukaran)
B= jumlah siswa yang menjawab benar
N= Jumlah peserta tes
Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5
Ketentuan :
P= 0 - 0,25 sukar
P= 0,26 – 0,75 sedang
P = 0,76 - 1 mudah
d. Daya pembeda
Untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok
siswa antara kelompok siswa yang diandai dengan kelompok siswa kurang
pandai.
Rumus :5
Daya pembeda yang baik adalah D> 0,30
Ba = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
4Ahmad sofyan, dkk, evaluasi pembelajaran IPA Berbasis kompetensi (Jakarta : Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press,2006), cet.1 h. 103 5 Ibid., h. 104
44
Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah
N = jumlah peserta tes
F. Teknik analisis data
a. Uji prasyarat analisis data
Analisis data yang digunakan mencakup uji normalitas dan uji homogenitas,
sebagai berikut :
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi
normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat
dilaksanakan
Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan cara lilieforst, yaitu :
1) Dengan membuat tabel distribusi frekuensi data tunggal dengan urutan
kecil kebesar
2) Tentukan nilai Z
3) Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z
yang disebut f(z)
4) Hitunglah frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z yang
disebut S(z)
5) Tentukan nilai L hitung = |f (z) – s (z)| dan bandingkan dengan nilai
tabel liliefors
6) L hitung adalah nilai poin s yang paling besar
7) Apabila L0 < Lt maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal
Hipotesis :
H0 : populasi berdistribusi normal
H1 : populasi berdistribusi tidak normal
45
Kriteria pengujian :
H0 ditolak jika L0 > L tabel
H0 diteriam jika L0 < L tabel
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian Homogenitas yang digunakan
adalah Uji F. Tabel distribusi F selanjutnya disebut tabel F digunakan denga cara
membandingkannya nilai Fhitung dengan nilai Ftabel yang didapat dari tabel F. F
tabel dicari dengan cara sebagai berikut6 :
a. Tentukan nilai α apakah 0,01 atau 0,05
b. Hitung df atau dk dengan rumus
F =
sehingga di dapat pembilang dan penyebut.
c. Dalam tabel F ada dk untuk pembilang dan dk untuk penyebut sehingga
ditulis F(dk pembilang,dk penyebut).
d. Carilah nilai tersebut didalam tabel F.
e. Pengujian Hipotesis
Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen,
maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test, dengan rumus:
t =
√
6 Sugiyono, op cit., h.197
46
Keterangan:
1 : rata-rata data kelompok 1
2 : rata-rata data kelompok 2
Sgab : nilai deviasi standar gabungan data kelompok 1 dan kelompok 2
n1 : banyak data kelompok 1
n2 : banyak data kelompok 2
3. Analisis Data Indeks Gain
Perhitungan indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar peserta didik. Perhitungan tersebut diperoleh dari nilai pretes dan postes
masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian
ini, indeks gain akan digunakan apabila rata-rata postes kelas kontrol dan kelas
eksperimen berbeda. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran
menurut Meltzer dihitung dengan rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus7
g =
Keterangan :
g = Gain
= Skor pretes
= Skor postes
= Skor maksimal
Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel berikut :
7 Dini Andriani, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Multimeia
Pembelajaran Berbasis Intelligence Tutoring System terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kognitif”,
Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia, h. 74
47
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Gain
G Keterangan
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
Taraf signifikansinya adalah 0,05. Jika probabilitas > 0,05 maka
berdistribusi normal.
G. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
hasil belajar kelas kontrol yang penugasannya tidak melalui Edmodo dengan kelas
eksperimen yang menggunakan Edmodo. Jika sampel memenuhi yang diteliti
memenuhi uji prasyarat analisis, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t
dengan dengan taraf signifikan α = 0.05.
Rumus uji t yang digunakan, yaitu:8
t =
√
, dimana S2 = ( )
( )
, dengan
db =
Keterangan:
: nilai rata-rata KGS kelas eksperimen I
: nilai rata-rata KGS kelas eksperimen II
: jumlah sampel kelas eksperimen I
: jumlah sampel kelas eksperimen II
: varians kelompok eksperimen I
: varians kelompok eksperimen II
Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
8 Ibid., h. 197
48
Tolak H0, apabila thitung ≥ ttabel
Terima H0, apabila thitung < ttabel
0H: µ1 ≤ µ2
1H : µ1 > µ2
Keterangan:
Ho : Peningkatan rata-rata skor indeks gain kelas ekperimen tidak lebih
baik dari kelas kontrol
H1 : Peningkatan rata-rata skor indeks gain kelas eksperimen lebih baik
dari kelas control
: Nilai rata-rata kelompok eksperimen
: Nilai rata-rata kelompok kontrol
Dengan kriteria uji, H0 diterima jika probabilitas > 0,05 sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.9
H. Hipotesis Statistik
Berdasarkan kajian pustaka serta kerangka pikir yang terlebih dahulu
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Metode Penugasan melalui kelas virtual Edmodo berpengaruh pada
peningkatan hasil belajar (kognitif) secara signifikan dibandingkan dengan
pembelajaran kooperatif dengan penugasan yang tidak melalui kelas virtual
Edmodo. Maka digunakan Uji hipotesis pihak kanan, hipotesis komparatif dua
sampel.10
H0: μ1 ≤ μ2
9 Ibid., h. 181
10 Ibid., h. 165
49
H1: μ1 > μ2, dimana
: Nilai rata-rata kelompok eksperimen
: Nilai rata-rata kelompok kontrol
Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas kontrol tanpa
menggunakan penugasan melalui Edmodo dengan kelas eksperimen
menggunakan penugasan melalui Edmodo.
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas kontrol tanpa
menggunakan penugasan melalui Edmodo dengan kelas eksperimen
menggunakan penugasan melalui Edmodo.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang disajikan pada bab ini merupakan hasil perolehan hasil belajar
siswa kelas XI MIA SMAN 32 Jakarta semester ganjil tahun ajaran 2014/2015
berupa tes yakni pretest yang diambil sebelum diberikan perlakuan, dan posttest
sesudah diberikan perlakuan. Masing masing kelas akan mendapatkan perlakuan
yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis mengambil 2 kelas sebagai populasi
terjangkau, yakni kelas XI MIA 2 (36 siswa) sebagai kelas eksperimen yang
diberikan perlakuan berupa penugasan melalui kelas virtual Edmodo, sedangkan
pada kelas XI MIA 4 (33 siswa) sebagai kelas kontrol akan diberikan perlakuan
yakni penugasan tanpa melalui kelas virtual Edmodo. Pemberian tes berupa
pretest dan posttest yang telah disampiakan di atas memiliki suatu tujuan. Pretest
dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal siswa terkait konsep yang akan
dibahas. Sedangkan posttest dilakukan untuk mengukur sejauh mana peningkatan
hasil belajar siswa setelah dberikan perlakuan tertentu.
Adapun instrumen berupa pretest dan posttest tersebut berupa soal pilihan
ganda sebanyak 20 soal, dengan tingkat kognitif C1 sampai dengan C4, konsep
yang diujikan adalah Jaringan Tumbuhan yang telah melalui proses uji coba dan
analisis data sehingga layak untuk diberikan kepada kelas yang diteliti.
Jenis penugasan yang diberikan antara kelas kontrol maupun kelas
eksperimen adalah sama, yang berbeda adalah penyampaian tugas yang dilakukan
pada kelas virtual Edmodo pada kelas eksperimen, selain itu evaluasi dari tugas
proyek yang diberikan akan berbeda, pada kelas kontrol evaluasi akan dilakukan
saat pengumpulan tugas dengan tanggal yang ditentukan. Sedangkan pada kelas
eksperimen evaluasi proses akan dilakukan selama proses pembuatan, dan
disampaikan melalui kelas virtual Edmodo.
51
A. Penerapan Penugasan Proyek tanpa melalui Kelas Virtual Edmodo
1. Kegiatan Pendahuluan
Pembelajaran yang menerapkan penugasan proyek secara tatap muka ini
guru terlebih dahulu menjelaskan tentang materi atau konsep yang akan dipelajari
secara garis besar, menginformasikan tujuan pembelajaran konsep jaringan
tumbuhan.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 tahapan. Tahapan pertama diawali dengan
pertanyaan penting sebagai apersepsi tentang konsep jaringan tumbuhan. Guru
kemudian membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 5
orang untuk melakukan praktikum pengamatan jaringan tumbuhan dengan modul
praktikum yang telah disediakan. Setelah melakukan praktikum siswa menjawab
pertanyaan yang tersedia di modul serta menyimpulkan hasil yang mereka
dapatkan.
Tahap kedua adalah mendesain proyek, guru menginformasikan kepada
siswa bahwa akan ada penugasan berupa proyek yang dilakukan secara individu
terkait hasil pengamatan praktikum jaringan tumbuhan. Proyek tersebut berupa
buku saku materi jaringan tumbuhan. Pada tahap ini guru juga menginformasikan
tentang kriteria penilaian berupa rubrik penilaian yang diberikan kepada masing-
masing siswa. Siswa dapat mengkreasikan pembuatan buku saku ini dengan
kreatifitasnya masing-masing namun tetap suasuai dengan kriteria penilaian yang
ada pada rubrik.
Tahap ketiga adalah penjadwalan. Guru menginformasikan kepada siswa
bahwa hasil proyek mereka akan dikumpulkan dan dibahas pada tanggal yang
telah disepakati bersama.
Tahap keempat adalah menilai hasil proyek. Pada tanggal yang telah
ditentukan siswa mengumpulkan hasil proyek mereka, dan guru menilainya sesuai
dengan kriteria pada rubrik penilaian. Hasil karya mereka dipamerkan di ruangan
52
kelas, sehingga masing-masing dari mereka dapat melihat hasil karya satu sama
lain.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan akhir pembelajaran yaitu mengevaluasi pengalaman belajar. Pada
akhir pembelajaran guru merefleksi semua kegiatan yang sudah mereka lakuakan
tentang pembelajaran berbasis proyek dan memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi yang telah dipelajari. Beberapa
siswa mampu menjawab pertanyaan terhadap materi yang telah mereka pelajari.
Guru menutup pelajaran dan memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah
dipelajari menggunakan model pembelajaran pada konsep jaringan tumbuhan.
B. Penerapan Penugasan Proyek melalui Kelas Virtual Edmodo
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada pembelajaran yang menerapkan penugasan proyek secara tatap muka
ini guru terlebih dahulu menjelaskan tentang materi atau konsep yang akan
dipelajari secara garis besar, menginformasikan tujuan pembelajaran konsep
jaringan tumbuhan.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 tahapan. Tahapan pertama diawali dengan
pertanyaan penting sebagai apersepsi tentang konsep jaringan tumbuhan. Guru
kemudian membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 5
orang untuk melakukan praktikum pengamatan jaringan tumbuhan dengan modul
praktikum yang telah disediakan. Setelah melakukan praktikum siswa menjawab
pertanyaan yang tersedia di modul serta menyimpulkan hasil yang mereka
dapatkan.
Sebelum melaju ke tahapan kedua, guru menginformasikan pada siswa
untuk membuat akun di kelas virtual Edmodo dengan tautan yang guru berikan,
53
serta memberi contoh bagaimana untuk membuat akun dan bergabung dalam grup
kelas Biologi. Guru menjelaskan fitur-fitur pada kelas virtual Edmodo kepada
siswa, sehingga siswa tidak kebingungan dalam mengakses Edmodo, guru juga
menyampaikan perangkat elektronik apa saja yang dapat dengan mudah
mengakses Edmodo.
Tahap kedua adalah mendesain proyek, guru menginformasikan kepada
siswa bahwa akan ada penugasan berupa proyek yang dilakukan secara individu
terkait hasil pengamatan praktikum jaringan tumbuhan. Proyek tersebut berupa
buku saku materi jaringan tumbuhan. Pada tahap ini guru juga menginformasikan
tentang kriteria penilaian berupa rubrik penilaian yang diberikan kepada masing-
masing siswa. Siswa dapat mengkreasikan pembuatan buku saku ini dengan
kreatifitasnya masing-masing namun tetap suasuai dengan kriteria penilaian yang
ada pada rubrik. Rubrik dan contoh akan diunggah oleh guru di grup kelas virtual
Edmodo, sehingga siswa dapat dengan mudah mengunduh dan melihatnya kapan
saja.
Tahap ketiga adalah penjadwalan. Guru menginformasikan kepada siswa
bahwa hasil proyek mereka akan dikumpulkan dikumpulkan sesuai jadwal
masing-masing tahapan pembuatan. Pada pembuatan sampul, isi, ilustrasi,
pengayaan, daftar pustaka, dan kriteria lainnya memiliki tanggal pengumpulan
yang berbeda-beda, dan di tiap tanggal pengumpulan tersebut berbeda pula bobot
penilainnya. Sehingga bagi yang mengumpulkan dengan waktu awal akan
mendapat nilai pengumpulan yang besar. Guru juga menginformasikan kriteria
penilaiannya.
Tahap keempat adalah memantau kemajuan proyek. Pada tahap ini guru
memantau kemajuan proyek siswa lewat Edmodo, siswa dapat mengunggah hasil
sementara mereka sebelum benar-benar mengunggahnya untuk dinilai, sehingga
siswa dapat menanyakan berbagai hal untuk penyempurnaan buku sakunya
kapanpun dan di manapun.
Tahap kelima adalah menilai hasil proyek. Siswa mengumpulkan hasil
proyek mereka pada tanggal yang telah ditentukan, dan guru menilainya sesuai
dengan kriteria pada rubrik penilaian. Kemudian hasil karya mereka dipamerkan
54
di grup kelas virtual Edmodo sehingga masing-masing dari mereka dapat melihat
hasil karya satu sama lain.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan akhir pembelajaran yaitu mengevaluasi pengalaman belajar. Pada
akhir pembelajaran guru merefleksi semua kegiatan yang sudah mereka lakuakan
tentang pembelajaran berbasis proyek melalui kelas virtual Edmodo dan
memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi
yang telah dipelajari. Beberapa siswa mampu menjawab pertanyaan terhadap
materi yang telah mereka pelajari. Kemudian guru menutup pelajaran dan
memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari menggunakan
model pembelajaran pada konsep jaringan tumbuhan.
C. Hasil Peneitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
pada hasil belajar siswa pada konsep jaringan tumbuhan dengan metode
penugasan terstruktur bersifat proyek dengan penilaian melalui kelas virtual
Edmodo (Kelas Eksperimen) dan dengan metode penugasan tak terstruktur
bersifat proyek dengan penilaian pada hari pengumpulan atau tidak melalui kelas
virtual Edmodo (Kelas Kontrol). Data yang didapatkan berupa nilai pretest,
postest dan N-Gain.
1. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Data hasil Pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan yang berbeda, dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai
berikut:
55
Tabel 4.1 Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil
Belajar (Kognitif)1
Data Statistik
Kelompok
Kontrol Eksperimen
Pretest Postest Pretest Postest
Skor Tertinggi 60 85 55 90
Skor Terendah 15 50 15 65
Mean 36,18 70,06 36,94 76,58
Median 35,2 65,92 36,6 76,1
Modus 15,5 67 40,5 76,5
Varians 148,65 85,1 107,2 132,68
Standar
Deviasi 12,2 9,2 10,3 11,52
Jumlah Siswa 33 33 36 36
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai pretest kelompok
eksperimen memiliki rata-rata (mean) yang lebih besar dari kelompok kontrol
yaitu sebesar 104,2. Hal tersebut terjadi karena keterampilan generik sains awal
siswa pada kelas eksperimen lebih merata dan perbedaan antara siswa yang berada
pada kelompok atas dan kelompok bawah tidak terlalu jauh.
Hasil perhitungan data posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai posttest kelompok
eksperimen yang menggunakan metode penugasan melalui kelas virtual Edmodo
memiliki rata-rata (mean) yang lebih besar dari kelompok kontrol yang
menggunakan metode penugasan tanpa melalu kelas virtual Edmodo yaitu sebesar
129. Hal tersebut terjadi karena kemampuan kognitif siswa pada kelompok
eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
1 Lampiran 13, h.
56
penugasan melalui kelas vritual Edmodo lebih meningkat dibandingkan
kemampuan kognitif siswa pada kelas kontrol yang penugasannya tidak melalui
kelas virtual Edmodo.
Tabel 4.2. Hasil Ketercapaian Belajar (Kognitif) Indikator Pembelajaran Pre
Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Indikator
Pembelajaran
Kontrol Eksperimen
Pretest
(%)
Postest
(%)
Pretest
(%)
Postest
(%)
1 Menjelaskan
struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan 39 94 44
74
2 Menjelaskan sifat
totipotensi
tumbuhan 38 54 36
62
3 Membedakan
struktur akar dan
batang tumbuhan
dikotil dan
monokotil
25 49 28 73
4 Menjelaskan
modifikasi pada
epidermmis 51 79 42
86
Sedangkan pada Tabel 4.2 merupakan hasil ketercapaian belajar kognitif
siswa dilihat berdasarkan indikator. Secara umum setiap indikator mengalami
peningkatan yang signifikan baik pada kelas kontrol maupun pada kelas
eksperimen. Dalam berbagai indikator hasil Postest kelas eksperimen
mengungguli hasil Posttest kelas kontrol, hanya saja pada indikator pertama yakni
“Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan” hasil Posttest pada kelas
kontrol lebih besar 20 poin dibanding kelas eksperimen. Hal tersebut dikarenakan
pada indikator ini lebih menguji suatu definisi, pada kelas eksperimen diketahui
lebih berorientasi visual dilihat dari hasil proyek buku, dan kemampuan
menjawab soal-soal yang bergambar pada indikator 3 yang lebih didominasi soal
dengan gambar. Sedangkan pada kelas kontrol lebih kuat dalam menghafal fakta
57
atau definisi dibandingkan mengenali gambar struktur, dan menjawab soal dengan
gambar pada indikator 3 lebih lemah dibanding kelas eksperimen.
2. Hasil N-Gain Kemampuan Kognitif Siswa
Tes kemampuan kognitif siswa yang digunakan pada penelitian ini
berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Berdasakan hasil pretest dan posttest
yang diperoleh, maka dapat ditentukan besarnya rata-rata kemampuan
kemampuan kognitif awal siswa dan rata-rata kemampuan kemampuan kognitif
akhir siswa sebagai representasi hasil belajar setelah diberikan perlakuan. Untuk
mengetahui tingkat efektifitas tindakan menggunakan metode penugasan melalui
kelas virtual Edmodo pada penelitian ini maka data hasil tes kemampuan kognitif
siswa dianalisis dengan N-gain terhadap skor pretest dan posttest tes kemampuan
kognitif. Hasil dan kriteria N-gain yang diperoleh dapat dilhat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen2
Kriteria N-gain Kontrol
0,47
Eksperimen
0,65
Tinggi 5 5
Sedang 28 30
Rendah 0 1
Jumlah Siswa 33 36
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata N-gain sebesar 0,52 pada
kelas kontrol, nilai tersebut menunjukkan N-gain pada kriteria sedang (0,3 ≤ N-
gain < 0,7). Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata N-gain
sebesar 0,59 yang juga memiliki kriteria sedang. Hal ini berarti menunjukan
bahwa tingkat efektifitas model pembelajaran kelompok kontrol (penugasan tanpa
melalui kelas virtual Edmodo) dan kelompok eksperimen (penugasan melalui
kelas vrtual Edmodo) sama yaitu pada tingkat kriteria sedang. Akan tetapi
2 Lampiran 14, h. 203
58
kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi sehingga
penerapan penugasan melalui kelas virtual Edmodo lebih efektif daripada
penugasan yang tidak melalui kelas virtual Edmodo. Sehingga pada kelompok
eksperimen jumlah siswa yang memiliki N-gain dalam kriteria tinggi sama banyak
dengan kelompok kontrol yaitu sebanyak 5 orang dan hanya 1 orang yang
memiliki N-gain dalam kategori rendah. Rata-rata N-Gain yang berbeda tipis
dikarenakan jumlah populasi pada kelas eksperimen lebih banyak dari kelas
kontrol yakni sebanyak 36 siswa.
3. Hasil Nilai Tugas Proyek
Berikut adalah perolehan nilai tugas proyek pembuatan buku saku dan
Laporan Parktikum kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
a. Buku Saku
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Tugas Proyek Buku Saku Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen (Observer 1)3
Indikator Kontrol Eksperimen
Cover 77,4 83,6
Konten 76,9 82,3
Ilustrasi 79,2 82,0
Sistematika 73,9 82,3
Variasi Pengayaan 73,7 77,8
Sumber Pustaka 70,4 75,9
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Tugas Proyek Buku Saku Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen (Observer 2)
Indikator Kontrol Eksperimen
Cover 79,0 82
Konten 75,2 84,3
Ilustrasi 77,3 83,0
Sistematika 72,5 80,0
Variasi Pengayaan 73,6 81,7
Sumber Pustaka 71,7 78,0
Ket :
Observer 1 : Penulis
Observer 2 : Guru Biologi tetap SMAN 32 Jakarta
3 Lampiran 16, h.
59
Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas, berdasarkan penilaian
observer 1 diketahui bahwa rata-rata nilai tugas pembuatan buku saku yang
diperoleh oleh siswa pada kelas eksperimen yakni 80,6 jelas lebih besar
dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yakni 76. Sedangkan pada tabel
4.5 di atas, berdasarkan penilaian dari observer 2 diketahui rata-rata nilai
tugas pembuatan buku saku yang diperoleh oleh siswa pada kelas
eksperimen yakni 81,5 dan pada siswa kelas kontrol yakni 74,8. Hal ini
menandakan bahwa kreativitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol, selain itu kriteria penilaian pada rubrik
telah dipenuhi.
Ketercapaian nilai di tiap indikator yang lebih baik pada kelas
eksperimen ini dikarenakan mereka lebih mencermati tiap kriteria penilaian
pada rubrik yang guru berikan, dan tanpa ragu menanyakan tiap detil
kriteria penilaian melalui Edmodo yang terhubung dengan guru. Sedangkan
siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan Edmodo sebagai kelas
virtual sebagai wadah konsultasi lebih enggan menanyakan detil kriteria
penilaian, dan meyoritas dari mereka terlambat mengumpulkan dari waktu
yang ditentukan dengan hasil yang seadanya.
b. Laporan Praktik
Berikut pada tabel 4.6 dapat diketahui perolehan nilai pembuatan
laporan praktik dari kelas kontrol dan kelas eksperimen ditinjau dari tiap
komponen laporan praktik.
Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Laporan Praktik Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Komponen Laporan
Praktik Kontrol
Eksperimen
Tujuan 75,5 76,9
60
Komponen Laporan
Praktik
Kontrol Eksperimen
Dasar Teori 82,1 83,9
Alat dan Bahan 76,1 78,7
Prosedur 77,9 79,6
Hasil Pengamatan 80,1 81,6
Pembahasan 79,5 80,8
Kesimpulan 78,3 80,0
Sumber pustaka 74,2 76,3
Pertanyaan dan
soal
78,0 79,7
Rata-Rata 78,0 79,7
Pada hasil laporan praktikum kedua kelas perolehannya tidak berbeda
jauh satu sama lain di tiap indikatornya, hal ini dikarenakan pengerjaan
laporan praktikum sebagian besar dilakukan sesaat setelah praktikum
sehingga siswa masih dapat bertanya mengenai detil-detil tertentu terkait
penulisan laporan praktikum. Hasil laporan praktikum kelas eksperimen
masih mengungguli kelas kontrol.
D. Analisis Data Hasil Belajar
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol
maupun eksperimen disajikan pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Uji Normalitas Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol4
Data Statistik Pre Test Post test
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sampel (N) 36 33 36 33
Data Pre Test Post Test
4 Lampiran 14, h.
61
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Lhit 0,114 0,097 0,145 0,103
Ltabel 0,148 0,154 0,148 0,154
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa data pretest dan posttest
kelas kontrol maupun eksperimen berdistribusi normal jika Lhit lebih kecil dari
Ltab (Lhit<Ltab), maka Ho ditolak dan data berdistribusi normal. Dengan
demikian analisis data dapat berlanjut ke Uji Homogenitas data.
2. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan analisis data dengan uji normalitas dan data berdistribusi
normal, maka didapatlah hasil uji homogenitas pada tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Statistik Pre Test Post test
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sampel (N) 36 33 36 33
36,9 36,2 70,6 67,6
Varians 107,2 148,65 85,1 132,7
Data Pre Test Post Test
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Fhit 1,386 1,559
Ftabel 1,788 1,788
Kesimpulan Homogen Homogen
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa varians Pretest dan Posttest kelas
kontrol maupun kelas eksperimen dapat dinyatakan homogen. Varians dinyatakan
homogen jika Fhitung lebih kecil nilainya dibandingkan dengan Ftabel (Fhit < Ftabel).
Setelah distribusi data normal dan varians dari Pretest dan Posttest
homogen, maka selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis.
62
3. Uji Hipotesis
Tahapan terakhir dari analisis data hasil belajar adalah uji hipotesis yang
menentukan kesimpulan apakah Ho ditolak atau diterima. Hasil pengolahan dan
analisis uji hipotesis hasil belajar disajikan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kognitif Biologi Siswa Pre Test dan Post Test
Kelompok Eksperimen dan Kontrol5
No. Data Statistika Nilai Uji
Hipotesis
Nilai
Tabel Keterangan Kesimpulan
1. Pretest 0,262 1,996 0.262 < 1.996 Ho diterima
2. Posttest 3,972 1,996 3.972 > 1.996 Ho ditolak
Mengacu pada hasil pengujian hipotesis Pretest menunjukkan bahwa thitung <
ttabel (0.262 < 1.996), sehingga HO diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan
perlakuan berupa penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap
hasil belajar siswa pada konsep jaringan tumbuhan. Tentu saja hasil yang
ditunjukkan menjadi demikian, dikarenakan kedua kelompok tersebut belum
diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga dianggap memiliki keadaan awal
yang setara.
Hasil pengujian hipotesis Posttest telah menampakkan perbedaan antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Sesuai dengan data hasil uji hipotesis
yakni t hitung > t tabel (3.972 > 1.996), sehingga HO ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh setelah dilakukan perlakuan berupa
penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa
pada konsep jaringan tumbuhan.
5 Lampiran 14, h. 204
63
E. Data Hasil Observasi
Hasil perhitungan data penelitian mengenai data hasil observasi kegiatan
guru selama pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11.
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Kontrol6
No. Sub Kegiatan Inti
Pembelajaran
Pertemuan
I II III
1. Mengamati 50% 100% 100%
2. Mempertanyakan 50% 100% 100%
3. Mencoba 100% 100% 100%
4. Mengasosiasikan 100% 100% 100%
5. Mengkomunikasikan 100% 50% 50%
Berdasarkan Tabel 4.10, hasil observasi guru untuk kelas eksperimen
terdapat kesamaan antara pihak observer I dan pihak observer II. Penilaian
observasi kegiatan guru yang belum tercapai atau tidak dilakukan secara
keseluruhan oleh guru, terdapat pada sub kegiatan inti pembelajaran orientasi
siswa pada masalah. Sedangkan sub kegiatan inti pembelajaran lainnya sudah
sangat baik bahkan sudah dilaksanakan seluruhnya oleh guru. Adapun data hasil
observasi guru selama pembelajaran pada kelas kontrol terdapat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Eksperimen7
No. Sub Kegiatan Inti
Pembelajaran
Pertemuan
I II III
1. Mengamati 50% 100% 100%
2. Mempertanyakan 50% 100% 100%
3. Mencoba 100% 100% 100%
4. Mengasosiasikan 100% 100% 100%
5. Mengkomunikasikan 100% 50% 50%
Berdasarkan Tabel 4.10, hasil observasi guru untuk kelas kontrol terdapat
kesamaan antara pihak observer I dan pihak observer II. Dari penilaian observer I
6 Lampiran 7
7 Lampiran 7, h.
64
dan observer II sub kegiatan inti pembelajaran telah dilaksanakan secara
keseluruhan oleh guru.
F. Pembahasan
Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai guru Biologi kelas XI MIA di
SMAN 32 Jakarta, untuk kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI
MIA 4 sebagai kelas eksperimen.penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan untuk masing-masing kelas, dan dilaksanakan selama sebulan. Kelas
XI MIA 4 sebanyak 33 siswa diberikan perlakuan berupa penugasan proyek
secara tatap muka, dan kelas XI MIA 2 sebanyak 36 siswa diberikan perlakuan
berupa penugasan proyek melalui kelas virtual Edmodo.
Penelitian ini termasuk web based learning, materi dapat dismpaikan
melalui kelas virtual yang digunakan.8 Sesuai dengan karakterisitiknya yakni
interactivity penelitian ini berjalan secara tidak langsung (asynchronous) yang
artinya siswa dan guru tak harus online bersamaan. Web based learning ini juga
termasuk ke dalam blended learning karena memadukan pembelajaran secara
tatap muka dan secara online untuk penyampaian tugasnya9
Setelah dilakukan pengolahan data hasil penelitian sebagaimana telah
ditampilkan sebelumnya, maka hasil yang didapat dari rata-rata hasil pretest kelas
kontrol adalah 36,18 dengan standar deviasi (SD) sebesar 12,2 dan kelas
eksperimen adalah 36,94 dengan standar deviasi (SD) 10,3 yang menandakan
tidak ada perbedaan yang berarti pada pengetahuan awal dari kedua kelas tersebut.
Hasil rata-rata posttest yang diperoleh kelas kontrol adalah 70,06 dengan standar
deviasi (SD) sebesar 9,2 dan kelas eksperimen 76,58, dengan standar deviasi (SD)
11,52 yang menunjukkan adanya suatu perbedaan hasil belajar, dan dapat
dikatakan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan
kelas kontrol.
8 George M. Piskurich, Getting the Most from Online Learning, (San Fransisco: Pfeiffer,
2004), p. 8
65
Pada hasil uji normalitas, suatu data berdistribusi /normal jika nilai t hitung
lebih kecil dari t tabel (t-hit<t-tab). Pada pengujian hasil pretest kelas kontrol
diketahui t hitung sebesar 0,097 dan t tabel sebesar 0,154 (0,097<0,154) dan
berdistribusi normal. Pada pretest kelas eksperimen diketahui t hitung sebesar
0,114 dan t tabel sebesar 0,148 (0,114<0,148) berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas data posttest kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar 0,103 dan t tabel
0,154 (0,103<0,154) berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen diperoleh t
hitung sebesar 0,145 dan t tabel sebesar 0,148 (0,145<0,148) dan berdistribusi
normal.sehingga dapat dikatakan keseluuhan data berdistribusi normal.
Pengujian hipotesis Pretest menunjukkan bahwa thitung < ttabel (0.262 <
1.996), sehingga HO diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan berupa
penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa
pada konsep jaringan tumbuhan. Tentu saja hasil yang ditunjukkan menjadi
demikian, dikarenakan kedua kelompok tersebut belum diberikan perlakuan yang
berbeda, sehingga dianggap memiliki keadaan awal yang setara.
Hasil pengujian hipotesis Posttest telah menampakkan perbedaan antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Sesuai dengan data hasil uji hipotesis
yakni t hitung > t tabel (3.972 > 1.996), sehingga HO ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh setelah dilakukan perlakuan berupa
penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa
pada konsep jaringan tumbuhan.
Sejalan dengan tugas tutor sebagai motivator (point 1) dalam pelaksanaan
blended learning, yang berbunyi “Seorang guru perlu membangkitkan semangat
warga belajarnya agar tidak cukup hanya belajar di sekolah saja, tetapi perlu
mengulanginya lagi di rumah atau mencari dari sumber lain seperti pada
pendidikan formal.10
” Hal ini juga diperkuat oleh Gagne, belajar yang efektif
mempunyai kriteria sebagai berikut: Memberi motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Selain itu pada tutorial atau bimbingan dalam bentuk tatap muka dan tutorial
online, dalam proses pembelajaran model blended e-learning, seorang tutor atau
10
Ibid., h. 39.
66
guru bertugas sebagai motivator. Maka siswa pada kelas eksperimen akan lebih
termotivasi untuk belajar tidak hanya di sekolah, mereka mengkonsultasikan
hambatan belajarnya dan rasa ingin tahunya pada tutor atau guru yang
bersangkutan melalui kelas virtual dengan lebih leluasa dan terbuka.
Selain itu pada kelas asynchronous memiliki karakteristik E-Learning salah
satunya adalah mengenai peran fasilitator. Fasilitator kelompok belajar.
Membimbing pembelajaran, menyediakan sumber-sumber, mengevaluasi hasil,
dan mengkomunikasikannya dengan pembelajar. Guru sebagai fasilitator
membimbing siswa dalam proses pembuatan buku saku yang menjadi tugas
proyek melalui kelas virtual Edmodo, kemudian mengevaluasi hasil
pembuatannya secara berkala sesuai dengan tahapan pembuatan, sehingga siswa
dapat mengetahui jika ada suatu kesalahan dalam pembuatan buku saku dan
memperbaikinya dengan segera.
Hal ini yang membedakan hasil tugas proyek pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, jika dilihat pada hasil rubrik penilaian pembuatan buku saku
(lampiran), kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih besar dibanding nilai
dari kelas kontrol, karena pada kelas eksperimen tiap tahap pembuatan selalu
ditanggapi dengan segera dan dievaluasi tiap tahap, sedangkan pada kelas kontrol
evaluasi dilakukan setelah keseluruhan proyek telah diselesaikan. Hal ini sesuai
dengan kaidah Scaffolding teaching, yakni suatu sistem dari bimbingan sementara
yang diberikan kepada siswa oleh guru, dibentuk secara perlahan, kemudian
perlahan pula pendampingan dikurangi jika siswa sudah tidak memerlukan lagi.11
Beberapa teks lain terfokus pada teknik Scaffolding dengan berbagai bentuk
bimbingan dari orang dewasa, seperti : demonstrasi, pembagian tugas menjadi
langkah sederhana, menjaga fokus perhatian sekaligus memberikan contoh dan
pertanyaan. Membagi konten menjadi bagian yang teratur sepertinya terlihat fitur
umum dari Scaffolding. Hal tersebutlah yang dilakuakn guru dalam pendampingan
siswa untuk menyelesaikan suatu proyek buku saku.12
Aspek penilaian dibagi
11
Nancy Boblett., Scaffolding : Defining the Metaphor, (Columbia:Columbia University
Working Papers.2012), h. 1 12
Irina Verenikina.,Understanding Scaffolding and the ZPD in Educational Research,
(Australia : University of Wollongong,2012), h. 6
67
menjadi lebih sederhana, sekaligus memberikan contoh sebagai sumber referensi
bagi siswa tentang bentuk buku saku, dan sebagai tempat bertanya bagi siswa
yang masih bingung dalam menentukan ide yang akan mereka tuangkan dalam
pembuatan buku saku tersebut. Guru memberi bimbingan dan saran secukupnya
bagi siswa yang merasa masih bingung, dan memberi umpan balik secepatnya
setelah hasil pengerjaan proyek diunggah di Edmodo, menginformasikan jika ada
suatu kekeliruan, dan langsung memberikan nilai pengerjaan tiap aspek penilaian
yang mereka kerjakan. Mengapresiasi hasil pengerjaan proyek dengan nilai
ketepatan waktu pengumpulan, serta memberi kesepakatan pada siswa, akan ada
suatu hadiah bagi siswa yang memperoleh nilai tertinggi, hal ini juga memacu
semangat dan memotivasi siswa dalam pengerjaan buku saku. Pada kelas kontrol
juga diberikan reward yang sama pada siswa dengan perolehan nilai tertinggi,
namun dikarenakan keengganan siswa kelas kontrol untuk rajin bertanya dan
mengkonsultasikan hasil pekerjaannya, maka hasil proyekpun jelas jauh lebih
unggul pada kelas eksperimen.
Kelebihan dari kelas virtual/maya Edmodo ini dapat lebih fleksibel dan
leluasa dalam alokasi waktu karena dapat dilaksanakan dalam waktu bersamaan
maupun dalam waktu yang tak bersamaan. Oeserta didik maupun guru dapat
terhubung kapanpun dan dimanapun. Selain itu Edmodo dapat diakses melalui
komputer pribadi dan terdapat aplikasi khususnya pada perangkat berbasis
Android yang dikembangkan oleh Google maupun Apple, mereka tidak perlu
berat-berat atau repot membawa komputer pribadi mereka, cukup dengan laptop,
tablet, ataupun ponsel pintar.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada
pelaksanaan e-learning yang berlangsung secara asynchronous (waktu tidak
bersamaan), pada penelitian yang dilakukan Amy Julia dengan topik media
pembelajaran jejaring sosial, jejaring sosial yang digunakan adalah Facebook.
Persamaan dengan penelitian James Johnstone dan Pramod Shabadkhar adalah
penggunaan kelas virtual. Perbedaannya adalah kedua penelitian tersebut
berlangsung secara synchronous (waktu bersamaan), selain itu pada kedua
penelitian tersebut kelas virtual hampir menggantikan kebutuhan pembelajaran
68
tatap muka. Semua penelitian ini menunjukkan hasil yang positif terhadap
penggunaan kelas virtual sebagai media pembelajaran dari segi efisiensi waktu
dan kemudahan dalam mengakses media pembelajaran.
Penelitian ini seringkali terganggu dalam pelaksanaannya oleh perubahan
jadwal yang mendadak dari pihak sekolah, seperti pentas seni maupun pelatihan
guru-guru. Sehingga peserta didik dipulangkan lebih awal dari jadwal seharusnya.
Hal tersebut terjadi pada jadwal kelas eksperimen yang ada pada jam pelajaran
terakhir, namun peneliti menggunakan Edmodo untuk mengatasi hal tersebut
dengan menyampaikan materi yang tak terselesaikan dan juga penugasan melalui
Edmodo. Hal inilah yang menjadi kelebihan dan solusi bagi peneliti maupun guru
yang seringkali terganggu kegiatan pembelajarannya karena agenda atau jadwal
yang mendadak.
Kendala yang kerap dikeluhkan peserta didik adalah sinyal internet yang
tidak stabil, di sekolah maupun di lokasi lain di mana mereka mengakses Edmodo.
Hal baiknya adalah kendala ini tidak sering terjadi, sehingga peserta didik masih
dapat mengakses dan mengerjakan tugas atau mengunduh materi yang peneliti
unggah di Edmodo dengan mudah.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil perhitungan tersebut membuktikan bahwa adanya suatu pengaruh
yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa menggunakan penugasan
melalui kelas virtual Edmodo dengan kelas konvensional pada konsep jaringan
tumbuhan di kelas XI SMAN 32 Jakarta, semester ganjil, tahun ajaran 2014/2015.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh
hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol dengan skor rata-rata posttest
sebesar 70,06 dan skor rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 76.58. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan penugasan melalui kelas
virtual Edmodo lebih tinggi dibandingkan dengan penugasan kelas konvensional.
Hasil perhitungan uji hipotesis data posttest dengan menggunakan uji-t pada taraf
signifikansi 0,05 didapatkan hasil thitung > ttabel yaitu 3,972 > 1,996. Dari hasil
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa uji hipotesis menolak hipotesis nol (H0)
dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
B. Saran
1. Bagi guru biologi disarankan untuk menggunakan media pembelajaran yang
menarik, seperti kelas virtual Edmodo atau jenis kelas virtual lainnya yang
telah banyak digunakan dan dikembangkan baik oleh pihak dalam negeri
maupun luar negeri, karena telah terbukti menjadi solusi keterbatasan
alokasi jam pelajaran, lebih memotivasi siswa, membuat siswa lebih terbuka
kepada guru, serta mudah diakses kapanpun dan di manapun.
2. Bagi sekolah untuk meningkatkan fasilitas yang mendukung multimedia
sebagai media pembelajaran dan akses internet yang stabil sehigga siswa
70
dapat menggunakannya dengan maksimal untuk belajar. Memberikan
pelatihan penggunaan teknologi berbasis teknologi informasi seperti kelas
virtual sehingga guru maupun peserta didik dapat mengerti cara
penggunaannya.
3. Bagi pembaca ataupun peneliti di bidang teknologi komunikasi dapat
mengembangkan teknologi berbentuk wadah pembelajaran yang lebih
mudah digunakan oleh peserta didik maupun guru.
71
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT, dan KMTT di SMA.
Direktorat Pmebinaan SMA, 2010.
Anonim. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah
(MA). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
Andriani, Dini. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan
Multimeia Pembelajaran Berbasis Intelligence Tutoring System terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif. Skripsi pada Universitas Pendidikan
Indonesia, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,
2011.
Boblett, Nancy. Scaffolding: Defining the Metaphor. Columbia : Columbia
University, 2012
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Finandar, Hilyah Alan. Efektifitas Metode Resitasi dalam Menumbuhkan Motivasi
Belajar Peserta Didik. Palembang : Jurnal Pendidikan, 2012.
Haryono, Anung. Virtual Learning/Virtual Classroom sebagai Model Pendidikan
Jarak Jauh: Konsep dan Penerapannya, (http://ipislam.edu.my/kplir/t-
pdk/Jurnal%20Teknodik%20No 13.htm, 2012.
Johnstone, James. Student Satisfaction in the Virtual Classroom, Jurnal pada
Midwestern University, 2005.
Julia, Amy. Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai Media
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bagi Siswa Kelas XI SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi
pada Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.
72
Laba, I Wayan. Upaya Pembelajaran dengan Metode Resitasi Tugas dalam Mata
Pelajaran Matematika. Denpasar: Jurnal Ilmiah, 2011.
Masruroh, Siti. Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran
2005/2006. Semarang : Tidak dipublikasikan, 2006.
Munadi, Yudhi, Media Pembejaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008.
Piskurich, George M. Getting the Most from Online Learnin. San Fransisco:
Pfeiffer, 2004.
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press, 2012.
Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2013.
Salma, Dewi,Diana Ariani, Hilman Handoko. Mozaik Teknologi Pendidikan e-
learning, Jakarta : Kencana, 2013.
Shahabadkar, Pramod K. Virtual Class Room Experimentation for Teaching
Manufacturing and Operation Management Course”, Jurnal pada Ibra
College of Technology, Ibra, Sultanate of Oman, 2011.
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, Burhanuddin Milama. Evaluasi Pembelajaran
IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan
UIN Jakarta Press, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,
2012.
Uno, Hamzah B, Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara, 2011.
Verenikina, Irina. Understanding Scaffolding and the ZPD in Educational
Research. Australia : University of Wollongong, 2004.
73
Anonim. Edmodo – Solusi untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
http://www.kopertis12.or.id/2013/04/27/edmodo-solusi-untuk
pembelajaran-jarak-jauh-pjj.html. diakses 23 Desember 2013.
71
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
72
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator :
3.3.1.1. Menyebutkan jenis-jenis atau macam jaringan tumbuhan
3.3.1.2. Menyebutkan ciri-ciri jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
3.3.1.3. Menjelaskan fungsi dari tiap jaringan tumbuhan
3.3.1.4. Mengkategorikan macam jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
3.3.1.5. Mengkorelasikan bentuk modifikasi jaringan tumbuhan dengan cara adaptasi
3.3.2.1. Menjelaskan sistem jaringan dermal, pembuluh, dan dasar
3.3.2.2. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk dalam sistem jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, berdiskusi, melaksanakan percobaan, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan :
1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis atau macam jaringan tumbuhan
73
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari tiap jaringan tumbuhan
3. Siswa dapat mengkorelasikan bentuk modifikasi jaringan tumbuhan dengan cara
adaptasi
Materi Ajar
1) Materi Fakta
- Berbagai gambar/Foto/Video/berita terkini tentang jaringan tumbuhan
2) Materi Konsep
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan
kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan
pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan
jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang mampu
membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah yang dapat
disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu jaringan
yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua
jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah,
namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan
pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis
yakni jaringan kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya,
biasanya dilapisi oleh lapisan lilin. Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan
struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam, fungsinya adalah sebagai
tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara. Jaringan
penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang
sering disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele,
jaringan ini juga dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan
dalam pengangkutan zat untuk mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
74
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Penugasan
Media, Alat dan Sumber Belajar
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media ICT : Microsoft Powerpoint
Gambar, Video
Buku : Biologi Kelas XI, Kurikulum 2013, penerbit Global Press
Biologi Campbell jilid 2, penerbit Erlangga
Anatomi Tumbuhan, Sri Mulyani, Penerbit Kanisius 2006
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan - 1
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Mengapa tumbuhan bertekstur keras dan kaku ? Apakah sebabnya? (Memotivasi)
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/ tumbuhan asli untuk diamati oleh siswa
baik dengan melihat, atau memegang secara langsung.
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (105 menit)
Siswa mengamati video edukasi mengenai jaringan tumbuhan yang ditampilkan
guru. (mengamati)
Guru menampilkan sejumlah gambar bagian tumbuhan dengan dilabeli huruf
tertentu pada siswa untuk diamati (mengamati)
75
Guru kemudian mengkategorikan gambar dan beberapa contoh pada video dan
mengkategorikannya, apakah jaringan permanen atau meristem. (menanya)
Guru memberikan kuis melalui slide power point berisi ciri dan gambar jaringan
tumbuhan lainnya untuk dijawab bersama oleh siswa. (mencoba)
Siswa dibagi berkelompok kemudian guru memberi 5 buah soal yang harus dijawab
siswa dengan cara berdiskusi dan mencari informasi dari berbagai sumber belajar
tentang macam-macam jaringan tumbuhan, jaringan permanen dan jaringan
meristem, struktur dan fungsi jaringan. (mengasosiasikan)
Siswa secara berkelompok menjawab soal pada kertas lembar (mengasosiasikan)
Guru mengocok kelompok untuk mempresentasikan jawaban kelompok pada salah
satu soal, terus menerus secara bergantian (mengkomunikasikan)
Guru memulai memberi materi sekaligus menambahkan detil-detil tertentu kepada
siswa.
Siswa mengerjakan soal-soal pada LKS yang mereka gunakan.
C. Penutup (15 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi tentang macam-macam jaringan,
ciri-ciri, serta fungsi jaringan.
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya yakni praktikum
mengamati jaringan akar, batang, dan daun dari tumbuhan monokotil dan dikotil,
siswa diharuskan membawa bawang merah, tumbuhan jagung yang masih kecil,
tumbuhan bunga sepatu yang pendek untuk membuat preparat serta mengamati
jaringannya.
Guru menginstruksikan tugas proyek siswa yakni membuat buku saku materi jaringan
tumbuhan yang sumbernya dapat berasal dari buku ajar maupun dari internet, guru
akan memberikan rubrik penilaian pada siswa untuk mempermudah siswa dalam
membuat buku saku. Pembuatan buku saku harus memenuhi kriteria yang tertera pada
rubrik dan keseluruhan hasil karya siswa akan dikumpulkan serta dikonfirmasi pada
pertemuan berikutnya yakni tanggal 15 Oktober 2014.
76
Penilaian
Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran
Sikap Observasi Catatan pendidik Terlampir
Pengetahuan Tes tulis Soal essay Terlampir
Keterampilan Portofolio
Daftar cek atau skala
penilaian (rating scale)
yang dilengkapai rubrik
Terlampir
Rubrik Penilaian Buku Saku
No. Komponen
Buku Saku
Skala Penilaian Keterangan
60-69 70-79 80-89 90-100
1. Cover Desain
cover tidak
menarik,
tidak
terdapat
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
singkat)
Desain
cover
kurang
menarik,
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
singkat)
Desain
cover
menarik,
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
saku)
Desain
cover
sangat
menarik,
mencakup
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, fitur
buku secara
singkat)
2. Konten Konten
meliputi
Konten
meliputi
Konten
meliputi
Konten
lengkap
77
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
,tidak
diserta
dengan
fungsi
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
tidak secara
sistematis
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
Disajikan
dengan
sistematis
diserta
fungsi dari
beberapa
cotoh
jaringan
tumbuhan
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut)
Disajikan
dengan
sistematis,
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut,
jaringan
penutup),
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
dengan
sistematis
3. Ilustrasi dan
Gambar
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
78
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
tidak
disertai
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
dan apik.
4. Sistematika
Penulisan
Tidak tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Kurang
tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Sangat tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
5. Variasi
pengayaan
Macam atau
bentuk
pengayaan
hanya 1
macam
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 1
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 2
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 3
macam)
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
81
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator:
4.3.3.1. Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan tumbuhan pada daun, akar,
dan batang tumbuhan monokil dan dikotil
4.3.3.2. Menggambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja
4.3.3.3. Menyebutkan bagian-bagian dari jaringan tumbuhan pada akar, batang, dan
daun tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3.4. Menjelaskan fungsi bagian-bagian akar, batang, dan daun yang telah diajati
4.3.4.1. Mengamati secara langsung anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji dari
tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.4.2. Menggambarkan hasil pengamatan anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji
dari tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.4.3. Membandingkan anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji dari tumbuhan
monokotil dan dikotil
82
4.3.4.4. Mentabulasikan data hasil pengamatan berdasarkan kelompok monokotil atau
dikotil.
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
3. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
4. Siswa dapat membandingkan ciri anatomi tumbuhan monokotil dengan tumbuhan
dikotil
5. Siswa dapat menggunakan mikroskop sebagai alat untuk mengamati jaringan
tumbuhan
6. Siswa dapat menyajikan hasil pengamatan dalam suatu laporan yang sistematis
Materi Ajar
3) Materi Fakta
- Berbagai gambar/Foto/Video/berita terkini tentang jaringan tumbuhan
4) Materi Konsep
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan
kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan
pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan
jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang mampu
membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah yang dapat
disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu jaringan
yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua
jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah,
namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan
pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis
yakni jaringan kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya,
83
biasanya dilapisi oleh lapisan lilin. Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan
struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam, fungsinya adalah sebagai
tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara. Jaringan
penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang
sering disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele,
jaringan ini juga dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan
dalam pengangkutan zat untuk mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
Metode Pembelajaran
Eksperimen
Pendekatan Saintifik/Ilmiah
Penugasan
Media, Alat dan Sumber Belajar
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media ICT : Microsoft Powerpoint
Gambar, Video, Lembar Kerja Praktikum
Buku : Biologi Kelas XI, Kurikulum 2013, penerbit Global Press
Biologi Campbell jilid 2, penerbit Erlangga
Anatomi Tumbuhan, Sri Mulyani, Penerbit Kanisius 2006
Alat/Bahan :
Alat:
Mikroskop
Cutter
Gabus/Sterofoam
Pipet tetes
Kaca sediaan preparat
Kaca penutup/cover glass
Pinset
Bahan:
Tumbuhan bunga sepatu yang pendek
(mencakup akar, batang, daun dan bunga)
Tumbuhan jagung pendek
Bawang merah
84
Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Tumbuhan jagung yang kalian bawa termasuk tumbuhan monokotil atau dikotil?
Mengapa ? Memotivasi
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan langkah kerja pada modul praktikum dan mengkondisikan siswa.
B. Kegiatan Inti (105 menit)
Guru menyajikan contoh gambar hasil pengamatan preparat jadi pada siswa
(mengamati)
Guru memperkenalkan dan menginformasikan alat dan bahan serta hal apa saja yang
akan diamati (bertanya)
Masing-masing kelompok siswa diberi kesempatan untuk mencoba membuat
preparat atau sayatan melintang dari tumbuhan yang mereka bawa. (mencoba)
Siswa mengamati struktur jaringan dari preparat buatan mereka kemudian
mendokumentasikan hasil pengamatan mereka. (mengamati)
Siswa membandingkan hasil preparat buatan mereka dengan preparat jadi yang
tersedia di lab. (mengasosiasikan)
Siswa menandai atau melabeli bagian-bagian dari jaringan yang mereka amati.
(mengasosiasi)
Siswa mengisi modul praktikum yang disediakan oleh guru sebagai laporan
sementara. (mengasosiasikan)
Siswa mempresentasikan hasil praktikum mereka secara bergantian.
(mengkomunikasikan)
Masing-masing kelompok menyebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil
yang merka dapatkan. (mengkomunikasikan)
85
C. Penutup (15 menit)
Guru menugaskan siswa untuk menyusun laporan praktikum sesuai dengan
sistematika penulisan yang sudah ditentukan untuk dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
Penilaian
Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran
Sikap Observasi Catatan pendidik Terlampir
Pengetahuan Tes tulis Soal essay
menjodohkan Terlampir
Keterampilan Portofolio
Daftar cek atau skala
penilaian (rating scale)
yang dilengkapai rubrik
Terlampir
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum
No.
Komponen
Laporan
Praktikum
Skala Penilaian
Keterangan 60-69 70-79 80-89 90-100
1 Tujuan Tujuan
praktikum
tidak sesuai
dengan
materi
Tujuan
praktikumse
suai dengan
materi
Mencantum
kan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
Mencantum
kan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
dan
disajikan
secara
sistematis
86
2 Dasar Teori Dasar teori
terlalu
banyak dan
tidak sesuai
dengan
kegiatan
praktikum
tanpa
mencantum
kan sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
tanpa
mencantum
kan sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantum
kan sumber,
penulisan
sumber
tidak sesuai
kaidah
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantum
kan sumber,
penulisan
sumber
sesuai
kaidah
3 Alat dan
Bahan
Mencantum
kan alat dan
bahan tidak
lengkap
disajikan
tidak
sistematis
Mencantum
kan alat dan
bahan tidak
lengkap
namun
disajikan
dengan
sistematis
Mencantmk
an alat dan
bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
tidak
dilengkapi
gambar alat
dan bahan
Mencantum
kan alat dan
bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
disertai
gambar alat
dan bahan
4 Prosedur Prosedur
disajikan
tidak
sistematis
Prosedur
disajikan
dengan
sistematis
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar dan
tabel
5 Hasil
Pengamatan
Hasil
pengamatan
tidak
Hasil
pengamatan
tidak
Hasil
pengamatan
digambar
Hasil
pengamatan
digambar
87
digambar
tangan,
tidak ada
gambar
dokumentas
i kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/ket
erangan
bagian
gambar
digambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/ket
erangan
gambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
tidak diberi
petunjuk/ket
erangan
gambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
diberi
petunjuk/ket
erangan
gambar
6 Pembahasan Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
tidak
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,s
istematis,
tidak
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,s
istematis,be
rdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
7 Kesimpulan Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak sesuai
dengan
hasil
Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak sesuai
dengan
hasil
Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
dengan
hasil
Kesimpulan
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
dengan
hasil
pengamatan
88
pengamatan
, tidak
sesuai
dengan
pembahasan
, tidak
sistematis
pengamatan
, tidak
sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
pengamatan
, sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
, sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
8 Sumber
pustaka
Merujuk
pada
sumber
internet saja
tanpa
sumber
buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
1 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
2 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
3 atau lebih
buku
9 Pertanyaan
dan soal
Mampu
menjawab 1
pertanyaan
Mampu
menjawab 2
pertanyaan
Mampu
menjawab 3
pertanyaan
Mampu
menjawab
semua
pertanyaan
LEMBAR KERJA SISWA
JARINGAN TUMBUHAN
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan
2. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada tumbuhan
DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan kesatuan
jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan pada tumbuhan secara
umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem
89
adalah suatu jaringan yang mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah
inilah yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu
jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua jaringan
tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah, namun untuk beberapa
jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan pada suatu fungsi akan berhenti
membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis yakni jaringan
kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, biasanya dilapisi oleh lapisan lilin.
Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam,
fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara.
Jaringan penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang sering
disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele, jaringan ini juga
dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan dalam pengangkutan zat untuk
mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
ALAT DAN BAHAN :
Alat :
mikroskop
cutter atau sillet
gabus/sterefoam
pipet tetes
kaca objek (Object Glass)
kaca penutup (Cover Glass)
pinset
Bahan :
Tumbuhan Bunga Sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
Tumbuhan jagung (Zea mays)
Bawang merah
CARA KERJA :
Struktur Jaringan Tumbuhan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang, dan daun dari tumbuhan bunga sepatu, dan jagung
dengan menjepit bagian tersebut menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan
tipis
3. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan sedikit air, kemudian tutup
dengan kaca penutup perlahan dari tepian salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung
air yang terbentuk.
4. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop secara bergantian, jika
dirasa masih terlalu tebal dapat diulangi pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut.
5. Dokumentasikan dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
90
Epidermis pada bawang
1. Kupas kulit ari bawang merah, yakni kulit yang sangat tipis antara kulit luar yang kaku dengan
umbi bawang, berwarna transparan dengan bantuan cutter atau silet
2. Letakkan lembaran kulit ari bawang merah pada kaca objek secara perlahan dan usahakan tidak
ada bagian yang terlipat dan bertumpuk, tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca
penutup untuk menghindari gelembung air.
3. Amati dengan menggunakan mikroskop cahaya bagaimana struktur epidermis yang terlihat
pada umbi lapis bawang.
4. Dokumentasikan dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
Morfologi tuumbuhan monokotil dan dikotil
1. Hitunglah jumlah mahkota bunga pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
2. Amatilah bentuk dari daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
3. Amatilah bentuk dari akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
4. Gambarkanlah pada lembar kerja
HASIL PENGAMATAN
Dokumentasi foto
91
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
92
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
Epidermis Olium sativum Perbesaran 10x40 Keerangan :
93
Hasil Gambar Tangan
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
94
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
95
Epidermis Olium sativum Perbesaran 10x40 Keerangan :
Pertanyaan :
1. Sebutkan jaringan penyusun akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
2. Sebutkan jaringan penyusun batang pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
3. Sebutkan jaringan penyusun daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
4. Deskripsikan hasil pengamatan epidermis pada bawang merah yang telah kalian amati !
5. Sajikan perbedaan struktur akar, batang, dan daun, serta penampakan morfologi daun, akar,
dan bunga pada bunga sepatu dan jagung dalam bentuk tabel yang membedakan tumbuhan
monokotil dengan tumbuhan dikotil !
KESIMPULAN
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
98
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator :
3.3.3.1 Mengetahui konsep totipotensi
3.3.3.2 Mengaitkan totipotensi dengan kultur jaringan
3.3.3.3 Menjelaskan langkah proses kultur jaringan
3.3.3.4 Mengetahui manfaat kultur jaringan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengetahui konsep totipotensi
2. Siswa dapat mengaitkan totipotensi dengan kultur jaringan
3. Siswa dapat menjelaskan langkah proses kultur jaringan
4. Siswa dapat mengetahui manfaat kultur jaringan
Materi Ajar
5) Materi Fakta
- Berbagai gambar/Foto/Video/berita terkini tentang totipotensi dan kultur jaringan
serta inovasi kultur jaringan terbaru.
99
6) Materi Konsep
Kultur Jaringan adalah suatu upaya membudidayakan jaringan tanaman
menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Kultur
Jaringan memelihara dan menumbuhkan organ tanaman (embrio, tunas, bunga dsb)
atau jaringan tanaman (sel, kalus, protoplast) pada kondisi aseptik.
Ilmu yang mendasari kultur jaringan antara lain : botani (embriologi &
anatomi tumbuhan), penyakit tumbuhan, fisiologi tumbuhan, biologi sel tumbuhan,
genetika tumbuhan
Manfaat perbanyakan Klon (sekelompok individu / sel / jaringan yg
mempunyai sifat genetis sama) untuk tanaman-tanaman terancam punah tanaman
unggul tanaman bunga yang seragam tanaman induk, memudahkan transportasi
secara besar-besaran, memperbanyak tanaman yang tidak menghasilkan biji,
pemuliaan tanaman melalui Fusi Protoplas, menghasilkan tanaman bebas penyakit,
menghasilkan tanaman haploid/triploid, menghasilkan Metabolit Sekunder,
menghasilkan tanaman yang tahan stres.
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik/Ilmiah
Diskusi
Penugasan
Media, Alat dan Sumber Belajar
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media ICT : Microsoft Powerpoint, Speaker
Gambar, Video
Buku : Biologi Kelas XI, Kurikulum 2013, penerbit Global Press
Biologi Campbell jilid 2, penerbit Erlangga
100
Anatomi Tumbuhan, Sri Mulyani, Penerbit Kanisius 2006
Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Pernahkah kalian makan semangka tanpa biji? Atau makan durian montong yang tak
kenal musim? Tahukah kalian bagaimana bisa mendapatkan semangka atau durian
tersebut? Memotivasi
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/ tumbuhan asli untuk diamati oleh siswa
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (100 menit)
Guru menampilkan video edukasi tentang kultur jaringan, teknologi terkini tentang
kultur jaringan dan sifat totipotensi pada tumbuhan kepada siswa. (mengamati)
Guru mengajak siswa untuk menyebutkan hasil dari kultur jaringan (menanya)
Siswa dibagi berkelompok diberikan wacana tentang kultur jaringan yang telah
disediakan guru untuk didiskusikan. (mencoba)
Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru dalam lembar artikel
tersebut untuk dijawab secara berkelompok. (mencoba)
Siswa kemudian menyampaikan hasil diskusi mereka secara bergantian per
kelompok. (mengkomunikasikan)
Masing-masing kelompok siswa mengemukakan pendapat tentang kelebihan dan
kekurangan kultur jaringan (menginformasikan)
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.
102
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
103
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator :
3.3.1.1. Menyebutkan jenis-jenis atau macam jaringan tumbuhan
3.3.1.2. Menyebutkan ciri-ciri jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
3.3.1.3. Menjelaskan fungsi dari tiap jaringan tumbuhan
3.3.1.4. Mengkategorikan macam jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
3.3.1.5. Mengkorelasikan bentuk modifikasi jaringan tumbuhan dengan cara adaptasi
3.3.2.1. Menjelaskan sistem jaringan dermal, pembuluh, dan dasar
3.3.2.2. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk dalam sistem jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, berdiskusi, melaksanakan percobaan, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan :
104
1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis atau macam jaringan tumbuhan
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari tiap jaringan tumbuhan
3. Siswa dapat mengkorelasikan bentuk modifikasi jaringan tumbuhan dengan cara
adaptasi
Materi Ajar
1) Materi Fakta
- Berbagai gambar/Foto/Video/berita terkini tentang jaringan tumbuhan
2) Materi Konsep
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan
kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan
pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan
jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang mampu
membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah yang dapat
disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu jaringan
yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua
jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah,
namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan
pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis
yakni jaringan kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya,
biasanya dilapisi oleh lapisan lilin. Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan
struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam, fungsinya adalah sebagai
tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara. Jaringan
penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang
sering disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele,
jaringan ini juga dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan
dalam pengangkutan zat untuk mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
105
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik/Ilmiah
Penugasan
Media, Alat dan Sumber Belajar
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media ICT : Microsoft Powerpoint
Gambar, Video
Buku : Biologi Kelas XI, Kurikulum 2013, penerbit Global Press
Biologi Campbell jilid 2, penerbit Erlangga
Anatomi Tumbuhan, Sri Mulyani, Penerbit Kanisius 2006
Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Mengapa tumbuhan bertekstur keras dan kaku ? Apakah sebabnya? Memotivasi
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/ tumbuhan asli untuk diamati oleh siswa
baik dengan melihat, atau memegang secara langsung.
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (105 menit)
Siswa mengamati video edukasi mengenai jaringan tumbuhan yang ditampilkan
guru. (mengamati)
Guru menampilkan sejumlah gambar bagian tumbuhan dengan dilabeli huruf
tertentu pada siswa untuk diamati (mengamati)
106
Guru kemudian mengkategorikan gambar dan beberapa contoh pada video dan
mengkategorikannya, apakah jaringan permanen atau meristem. (menanya)
Guru memberikan kuis melalui slide power point berisi ciri dan gambar jaringan
tumbuhan lainnya untuk dijawab bersama oleh siswa. (mencoba)
Siswa dibagi berkelompok kemudian guru memberi 5 buah soal yang harus dijawab
siswa dengan cara berdiskusi dan mencari informasi dari berbagai sumber belajar
tentang macam-macam jaringan tumbuhan, jaringan permanen dan jaringan
meristem, struktur dan fungsi jaringan. (mengasosiasikan)
Siswa secara berkelompok menjawab soal pada kertas lembar (mengasosiasikan)
Guru mengocok kelompok untuk mempresentasikan jawaban kelompok pada salah
satu soal, terus menerus secara bergantian (mengkomunikasikan)
Guru memulai memberi materi sekaligus menambahkan detil-detil tertentu kepada
siswa.
Siswa mengerjakan soal-soal pada LKS yang mereka gunakan.
C. Penutup (15 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi tentang macam-macam jaringan,
ciri-ciri, serta fungsi jaringan.
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya yakni praktikum
mengamati jaringan akar, batang, dan daun dari tumbuhan monokotil dan dikotil,
siswa diharuskan membawa bawang merah, tumbuhan jagung yang masih kecil,
tumbuhan bunga sepatu yang pendek untuk membuat preparat serta mengamati
jaringannya.
Guru menginstruksikan untuk mengisi soal kuis di Edmodo dengan menebak gambar
yang disediakan guru
Guru menginstruksikan siswa untuk mengunduh format LKS untuk praktikum di
Edmodo
Guru menginstruksikan tugas proyek siswa yakni membuat buku saku materi jaringan
tumbuhan yang sumbernya dapat berasal dari buku ajar maupun dari internet, tiap
siswa mengakses rubrik penilaiannya di Edmodo. Pembuatan buku saku harus
memenuhi kriteria yang tertera pada rubrik dengan rentang waktu pengerjaan seperti
tertera pada rubrik untuk tiap pengunggahan tugas akan langsung dikonfirmasi oleh
107
guru secara online melalui Edmodo beserta dengan nilai tiap pengunggahan tugas
siswa.
Penilaian
Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran
Sikap Observasi Catatan pendidik Terlampir
Pengetahuan Tes tulis Soal essay
menjodohkan Terlampir
Keterampilan Portofolio
Daftar cek atau skala
penilaian (rating scale)
yang dilengkapai rubrik
Terlampir
Rubrik Penilaian Buku Saku
No. Komponen
Buku Saku
Skala Penilaian Keterangan
60-69 70-79 80-89 90-100
1. Cover Desain
cover tidak
menarik,
tidak
terdapat
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
Desain
cover
kurang
menarik,
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
singkat)
Desain
cover
menarik,
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
saku)
Desain
cover
sangat
menarik,
mencakup
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, fitur
buku secara
singkat)
108
singkat)
Diunggah
13 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
12 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
11 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
10 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
2. Konten Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
,tidak
diserta
dengan
fungsi
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
tidak secara
sistematis
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
Disajikan
dengan
sistematis
diserta
fungsi dari
beberapa
cotoh
jaringan
tumbuhan
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut)
Disajikan
dengan
sistematis,
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
Konten
lengkap
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut,
jaringan
penutup),
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
dengan
sistematis
Diunggah Diunggah Diunggah Diunggah
109
16 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 17
Oktober
2014 pukul
23.00
14 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 15
Oktober
2014 pukul
23.00
12 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 13
Oktober
2014 pukul
23.00
10 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 11
Oktober
2014 pukul
23.00
3. Ilustrasi dan
Gambar
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
tidak
disertai
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
dan apik.
110
Diunggah
18 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 19
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
16 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 17
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
14 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 15
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
12 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 13
Oktober
2014 pukul
23.00
4. Sistematika
Penulisan
Tidak tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Kurang
tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Sangat tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Diunggah
16 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 17
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
14 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 15
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
12 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 13
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
10 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 11
Oktober
2014 pukul
23.00
5. Variasi
pengayaan
Macam atau
bentuk
pengayaan
hanya 1
macam
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 1
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 2
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 3
macam)
Diunggah Diunggah Diunggah Diunggah
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
113
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator:
4.3.3.1. Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan tumbuhan pada daun, akar,
dan batang tumbuhan monokil dan dikotil
4.3.3.2. Menggambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja
4.3.3.3. Menyebutkan bagian-bagian dari jaringan tumbuhan pada akar, batang, dan
daun tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3.4. Menjelaskan fungsi bagian-bagian akar, batang, dan daun yang telah diajati
4.3.4.1. Mengamati secara langsung anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji dari
tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.4.2. Menggambarkan hasil pengamatan anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji
dari tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.4.3. Membandingkan anatomi batang, akar, daun, bunga, dan biji dari tumbuhan
monokotil dan dikotil
4.3.4.4. Mentabulasikan data hasil pengamatan berdasarkan kelompok monokotil atau
dikotil.
114
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
3. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
4. Siswa dapat membandingkan ciri anatomi tumbuhan monokotil dengan tumbuhan
dikotil
5. Siswa dapat menggunakan mikroskop sebagai alat untuk mengamati jaringan
tumbuhan
6. Siswa dapat menyajikan hasil pengamatan dalam suatu laporan yang sistematis
Materi Ajar
3) Materi Fakta
- Berbagai gambar/Foto/Video/berita terkini tentang jaringan tumbuhan
4) Materi Konsep
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan
kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan
pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan
jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang mampu
membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah yang dapat
disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu jaringan
yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua
jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah,
namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan
pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis
yakni jaringan kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya,
biasanya dilapisi oleh lapisan lilin. Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan
struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam, fungsinya adalah sebagai
tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara. Jaringan
penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang
115
sering disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele,
jaringan ini juga dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan
dalam pengangkutan zat untuk mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik/Ilmiah
Eksperimen
Penugasan
Media, Alat dan Sumber Belajar
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media ICT : Microsoft Powerpoint
Gambar, Video, Lembar Kerja Praktikum
Buku : Biologi Kelas XI, Kurikulum 2013, penerbit Global Press
Biologi Campbell jilid 2, penerbit Erlangga
Anatomi Tumbuhan, Sri Mulyani, Penerbit Kanisius 2006
Alat/Bahan :
Alat:
Mikroskop
Cutter
Gabus/Sterofoam
Pipet tetes
Kaca sediaan preparat
Kaca penutup/cover glass
Pinset
Bahan:
Tumbuhan bunga sepatu yang pendek
(mencakup akar, batang, daun dan bunga)
Tumbuhan jagung pendek
Bawang merah
116
Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Tumbuhan jagung yang kalian bawa termasuk tumbuhan monokotil atau dikotil?
Mengapa ? Memotivasi
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan langkah kerja pada modul praktikum dan mengkondisikan siswa.
B. Kegiatan Inti (105 menit)
Guru menyajikan contoh gambar hasil pengamatan preparat jadi pada siswa
(mengamati)
Guru memperkenalkan dan menginformasikan alat dan bahan serta hal apa saja yang
akan diamati (bertanya)
Masing-masing kelompok siswa diberi kesempatan untuk mencoba membuat
preparat atau sayatan melintang dari tumbuhan yang mereka bawa. (mencoba)
Siswa mengamati struktur jaringan dari preparat buatan mereka kemudian
mendokumentasikan hasil pengamatan mereka dengan video maupun gambar foto
(mengamati)
Siswa membandingkan hasil preparat buatan mereka dengan preparat jadi yang
tersedia di lab. (mengasosiasikan)
Siswa menandai atau melabeli bagian-bagian dari jaringan yang mereka amati.
(mengasosiasi)
Siswa mengisi modul praktikum yang disediakan oleh guru sebagai laporan
sementara. (mengasosiasikan)
Siswa mempresentasikan hasil praktikum mereka secara bergantian.
(mengkomunikasikan)
Masing-masing kelompok menyebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil
yang merka dapatkan. (mengkomunikasikan)
117
C. Penutup (15 menit)
Guru menugaskan siswa untuk menyusun laporan praktikum sesuai dengan
sistematika penulisan yang sudah ditentukan untuk dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
Siswa menampilkan hasil praktikum mereka di Edmodo, sesuai dengan ketentuan
yang guru berikan di Edmodo, dengan mengupload/mengunggah tugas pada Edmodo
juga mengupload gambar hasil pengamatan dan gambar tangan pada Edmodo.
Guru menginstruksikan siswa untuk mengunduh artikel-artikel tentang kultur jaringan
yang guru sediakan di Edmodo, kemudian menugaskan siswa untuk merangkum
artikel tersebut untuk kembali diunggah pada Edmodo.
Penilaian
Jenis Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran
Sikap Observasi Catatan pendidik Terlampir
Pengetahuan Tes tulis Soal essay Terlampir
Keterampilan Portofolio
Daftar cek atau skala
penilaian (rating scale)
yang dilengkapai rubrik
Terlampir
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum
No.
Komponen
Laporan
Praktikum
Skala Penilaian
Keterangan 60-69 70-79 80-89 90-100
1 Tujuan Tujuan
praktikum
tidak sesuai
dengan
materi
Tujuan
praktikumse
suai dengan
materi
Mencantum
kan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
Mencantum
kan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
dan
disajikan
118
secara
sistematis
2 Dasar Teori Dasar teori
terlalu
banyak dan
tidak sesuai
dengan
kegiatan
praktikum
tanpa
mencantum
kan sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
tanpa
mencantum
kan sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantum
kan sumber,
penulisan
sumber
tidak sesuai
kaidah
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantum
kan sumber,
penulisan
sumber
sesuai
kaidah
3 Alat dan
Bahan
Mencantum
kan alat dan
bahan tidak
lengkap
disajikan
tidak
sistematis
Mencantum
kan alat dan
bahan tidak
lengkap
namun
disajikan
dengan
sistematis
Mencantmk
an alat dan
bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
tidak
dilengkapi
gambar alat
dan bahan
Mencantum
kan alat dan
bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
disertai
gambar alat
dan bahan
4 Prosedur Prosedur
disajikan
tidak
sistematis
Prosedur
disajikan
dengan
sistematis
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar dan
tabel
5 Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
119
Pengamatan pengamatan
tidak
digambar
tangan,
tidak ada
gambar
dokumentas
i kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/ket
erangan
bagian
gambar
pengamatan
tidak
digambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/ket
erangan
gambar
pengamatan
digambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
tidak diberi
petunjuk/ket
erangan
gambar
pengamatan
digambar
tangan, ada
gambar
dokumentas
i kamera,
diberi
petunjuk/ket
erangan
gambar
6 Pembahasan Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
tidak
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,s
istematis,
tidak
berdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
Pembahasan
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,s
istematis,be
rdasarkan
teori atau
sumber
tertentu
7 Kesimpulan Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak sesuai
Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak sesuai
Kesimpulan
tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
Kesimpulan
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
dengan
120
dengan
hasil
pengamatan
, tidak
sesuai
dengan
pembahasan
, tidak
sistematis
dengan
hasil
pengamatan
, tidak
sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
dengan
hasil
pengamatan
, sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
hasil
pengamatan
, sesuai
dengan
pembahasan
, sistematis
8 Sumber
pustaka
Merujuk
pada
sumber
internet saja
tanpa
sumber
buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
1 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
2 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
3 atau lebih
buku
9 Pertanyaan
dan soal
Mampu
menjawab 1
pertanyaan
Mampu
menjawab 2
pertanyaan
Mampu
menjawab 3
pertanyaan
Mampu
menjawab
semua
pertanyaan
121
LEMBAR KERJA SISWA
JARINGAN TUMBUHAN
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan
2. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada tumbuhan
DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan kesatuan
jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan pada tumbuhan secara
umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem
adalah suatu jaringan yang mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah
inilah yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu
jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua jaringan
tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah, namun untuk beberapa
jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan pada suatu fungsi akan berhenti
membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis yakni jaringan
kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, biasanya dilapisi oleh lapisan lilin.
Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam,
fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara.
Jaringan penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang sering
disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele, jaringan ini juga
dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan dalam pengangkutan zat untuk
mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
ALAT DAN BAHAN :
Alat :
mikroskop
cutter atau sillet
gabus/sterefoam
pipet tetes
kaca objek (Object Glass)
kaca penutup (Cover Glass)
pinset
Bahan :
Tumbuhan Bunga Sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
Tumbuhan jagung (Zea mays)
Bawang merah
122
CARA KERJA :
Struktur Jaringan Tumbuhan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang, dan daun dari tumbuhan bunga sepatu, dan jagung
dengan menjepit bagian tersebut menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan
tipis
3. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan sedikit air, kemudian tutup
dengan kaca penutup perlahan dari tepian salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung
air yang terbentuk.
4. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop secara bergantian, jika
dirasa masih terlalu tebal dapat diulangi pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut.
5. Dokumentasikan dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
Epidermis pada bawang
1. Kupas kulit ari bawang merah, yakni kulit yang sangat tipis antara kulit luar yang kaku dengan
umbi bawang, berwarna transparan dengan bantuan cutter atau silet
2. Letakkan lembaran kulit ari bawang merah pada kaca objek secara perlahan dan usahakan tidak
ada bagian yang terlipat dan bertumpuk, tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca
penutup untuk menghindari gelembung air.
3. Amati dengan menggunakan mikroskop cahaya bagaimana struktur epidermis yang terlihat
pada umbi lapis bawang.
4. Dokumentasikan dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
Morfologi tuumbuhan monokotil dan dikotil
1. Hitunglah jumlah mahkota bunga pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
2. Amatilah bentuk dari daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
3. Amatilah bentuk dari akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
4. Gambarkanlah pada lembar kerja
123
HASIL PENGAMATAN
Dokumentasi foto
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
124
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
Epidermis Olium sativum Perbesaran 10x40 Keerangan :
125
Hasil Gambar Tangan
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
126
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
Epidermis Olium sativum Perbesaran 10x40 Keerangan :
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 32 Jakarta
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/1
Materi pokok : Jaringan Tumbuhan
Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
129
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin, jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.3 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
4.3 Mengamati dengan mikroskop struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mengkaitkan dengan letak dan fungsinya.
Indikator :
3.3.3.1 Mengetahui konsep totipotensi
3.3.3.2 Mengaitkan totipotensi dengan kultur jaringan
3.3.3.3 Menjelaskan langkah proses kultur jaringan
3.3.3.4 Mengetahui manfaat kultur jaringan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengetahui konsep totipotensi
2. Siswa dapat mengaitkan totipotensi dengan kultur jaringan
3. Siswa dapat menjelaskan langkah proses kultur jaringan
4. Siswa dapat mengetahui manfaat kultur jaringan
Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan (20 menit)
Memberikan salam dan berdoa
130
Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Pernahkah kalian makan semangka tanpa biji? Atau makan durian montong yang tak
kenal musim? Tahukah kalian bagaimana bisa mendapatkan semangka atau durian
tersebut? Memotivasi
Guru memperlihatkan contoh gambar/foto/ tumbuhan asli untuk diamati oleh siswa
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (100 menit)
Guru menampilkan video edukasi tentang kultur jaringan dan sifat totipotensi pada
tumbuhan kepada siswa. (mengamati)
Guru menampilkan beberapa artikel utama kultur jaringan tentang kelebihan dan
kekurangan dan kultur jaringan untuk didiskusikan di Edmodo untuk ditelaah oleh
siswa. (mengamati)
Guru mengajak siswa untuk menyebutkan hasil dari kultur jaringan (menanya)
Guru melakukan pemungutan suara kepada siswa, yakni bagi kelompok a.
Menanggap kultur jaringan lebih banyak manfaat yang didapatkan, dan kelompok b.
Menganggap kultur jaringan lebih sedikit manfaat yang didapatkan (menanya)
Siswa dibagi berkelompok diberikan wacana tentang kultur jaringan yang telah
disediakan guru untuk didiskusikan. (mencoba)
Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru dalam artikel tersebut
untuk dijawab secara berkelompok. (mencoba)
Siswa kemudian menyampaikan hasil diskusi mereka secara bergantian per
kelompok langsung menggunakan fungsi komentar pada thread yang disediakan
guru (mengkomunikasikan)
C. Penutup (20 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari kultur
jaringan.
132
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA
JARINGAN TUMBUHAN
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan
2. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada tumbuhan
DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama. Sedangkan kesatuan
jaringan dengan fungsi yang sama akan emmbentuk suatu organ. Jaringan pada tumbuhan secara
umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem
adalah suatu jaringan yang mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah
inilah yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah suatu
jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada dasarnya semua jaringan
tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang aktif membelah, namun untuk beberapa
jaringan yang sudah berdiferensiasi atau mengkhususkan pada suatu fungsi akan berhenti
membelah.
Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi Jaringan Epidermis yakni jaringan
kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, biasanya dilapisi oleh lapisan lilin.
Jaringan Parenkim yakni jaringan dasar dengan struktur morfologi dan fisiologi yang sangat beragam,
fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara.
Jaringan penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan Endodermis yang sering
disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks ke stele, jaringan ini juga
dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut berperan dalam pengangkutan zat untuk
mencukupi keperluan hidup tumbuhan.
ALAT DAN BAHAN :
Alat :
mikroskop
cutter atau sillet
gabus/sterefoam
pipet tetes
kaca objek (Object Glass)
kaca penutup (Cover Glass)
pinset
Bahan :
Tumbuhan Bunga Sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
133
Tumbuhan jagung (Zea mays)
CARA KERJA :
Struktur Jaringan Tumbuhan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang, dan daun dari tumbuhan bunga sepatu, dan jagung
dengan menjepit bagian tersebut menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan
tipis
3. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan sedikit air, kemudian tutup
dengan kaca penutup perlahan dari tepian salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung
air yang terbentuk.
4. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop secara bergantian, jika
dirasa masih terlalu tebal dapat diulangi pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut.
5. Dokumentasikan dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
Morfologi tuumbuhan monokotil dan dikotil
1. Hitunglah jumlah mahkota bunga pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
2. Amatilah bentuk dari daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
3. Amatilah bentuk dari akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung
4. Gambarkanlah pada lembar kerja
HASIL PENGAMATAN
Dokumentasi foto
134
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
135
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
Hasil Gambar Tangan
136
Akar Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Akar Zea mays Perbesaran 10x40 Ketarangan :
Batang Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Batang Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
137
Daun Hibiscus rosasinensis Perbesaran 10x40 Keterangan :
Daun Zea mays Perbesaran 10x40 Keterangan :
Pertanyaan :
1. Sebutkan jaringan penyusun akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
2. Sebutkan jaringan penyusun batang pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
3. Sebutkan jaringan penyusun daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan jagung,
jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan jelaskan fungsinya !
4. Deskripsikan hasil pengamatan epidermis pada bawang merah yang telah kalian amati !
5. Sajikan perbedaan struktur akar, batang, dan daun, serta penampakan morfologi daun, akar,
dan bunga pada bunga sepatu dan jagung dalam bentuk tabel yang membedakan tumbuhan
monokotil dengan tumbuhan dikotil !
KESIMPULAN
138
LAMPIRAN 4
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum
No.
Komponen
Laporan
Praktikum
Skala Penilaian
Keterangan
60-69 70-79 80-89 90-100
1 Tujuan Tujuan
praktikum
tidak
sesuai
dengan
materi
Tujuan
praktikums
esuai
dengan
materi
Mencantu
mkan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
Mencantu
mkan lebih
dari satu
tujuan
praktikum
dan
disajikan
secara
sistematis
2 Dasar Teori Dasar teori
terlalu
banyak dan
tidak
sesuai
dengan
kegiatan
praktikum
tanpa
mencantu
mkan
sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
tanpa
mencantu
mkan
sumber
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantu
mkan
sumber,
penulisan
sumber
tidak
sesuai
kaidah
Dasar teori
tepat
sasaran
disajikan
dengan
mencantu
mkan
sumber,
penulisan
sumber
sesuai
kaidah
3 Alat dan
Bahan
Mencantu
mkan alat
dan bahan
tidak
lengkap
disajikan
tidak
sistematis
Mencantu
mkan alat
dan bahan
tidak
lengkap
namun
disajikan
dengan
sistematis
Mencantm
kan alat
dan bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
tidak
dilengkapi
gambar
alat dan
bahan
Mencantu
mkan alat
dan bahan
dengan
lengkap
secara
sistematis
disertai
gambar
alat dan
bahan
4 Prosedur Prosedur
disajikan
tidak
sistematis
Prosedur
disajikan
dengan
sistematis
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar
Prosedur
disajikan
secara
sistematis
dilengkapi
dengan
gambar
dan tabel
5 Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
139
Pengamatan pengamata
n tidak
digambar
tangan,
tidak ada
gambar
dokumenta
si kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/k
eterangan
bagian
gambar
pengamata
n tidak
digambar
tangan, ada
gambar
dokumenta
si kamera,
dan tidak
ada
petunjuk/k
eterangan
gambar
pengamata
n digambar
tangan, ada
gambar
dokumenta
si kamera,
tidak diberi
petunjuk/k
eterangan
gambar
pengamata
n digambar
tangan, ada
gambar
dokumenta
si kamera,
diberi
petunjuk/k
eterangan
gambar
6 Pembahasan Pembahasa
n tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
tidak
berdasarka
n teori atau
sumber
tertentu
Pembahasa
n tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
tidak
sistematis,
berdasarka
n teori atau
sumber
tertentu
Pembahasa
n tidak
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
sistematis,
tidak
berdasarka
n teori atau
sumber
tertentu
Pembahasa
n
dilengkapi
klasifikasi
bahan yang
digunakan,
sistematis,
berdasarka
n teori atau
sumber
tertentu
7 Kesimpulan Kesimpula
n tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak
sesuai
dengan
hasil
pengamata
n, tidak
sesuai
dengan
pembahasa
n, tidak
sistematis
Kesimpula
n tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
tidak
sesuai
dengan
hasil
pengamata
n, tidak
sesuai
dengan
pembahasa
n,
sistematis
Kesimpula
n tidak
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
dengan
hasil
pengamata
n, sesuai
dengan
pembahasa
n,
sistematis
Kesimpula
n
menjawab
tujuan
praktikum,
sesuai
dengan
hasil
pengamata
n, sesuai
dengan
pembahasa
n,
sistematis
8 Sumber
pustaka
Merujuk
pada
sumber
internet
saja tanpa
sumber
buku
Merujuk
pada
sumber
internet
dan 1 buku
Merujuk
pada
sumber
internet
dan 2 buku
Merujuk
pada
sumber
internet
dan 3 atau
lebih buku
9 Pertanyaan
dan soal
Mampu
menjawab
1
pertanyaan
Mampu
menjawab
2
pertanyaan
Mampu
menjawab
3
pertanyaan
Mampu
menjawab
semua
pertanyaan
140
LAMPIRAN 5
Rubrik Penilaian Buku Saku
Kelas Kontrol
No. Komponen
Buku Saku
Skala Penilaian Keterangan
60-69 70-79 80-89 90-100
1. Cover Desain cover
tidak
menarik,
tidak
terdapat
elemen
penting
(tidak
mencantumk
an tim
penulis, judul
buku saku,
tidak
terdapat fitur
buku secara
singkat)
Desain cover
kurang
menarik,
elemen
penting
(tidak
mencantumk
an tim
penulis, judul
buku saku,
tidak
terdapat fitur
buku secara
singkat)
Desain cover
menarik,
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat fitur
buku saku)
Desain cover
sangat
menarik,
mencakup
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, fitur
buku secara
singkat)
2. Konten Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong),t
idak diserta
dengan
fungsi
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
tidak secara
sistematis
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
Disajikan
dengan
sistematis
diserta fungsi
dari beberapa
cotoh
jaringan
tumbuhan
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut)
Disajikan
dengan
sistematis,
serta fungsi
tiap jaringan
tumbuhan.
Konten
lengkap
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
pengangkut,
jaringan
penutup),
serta fungsi
tiap jaringan
tumbuhan.
Disajikan
dengan
141
sistematis
3. Ilustrasi dan
Gambar
Ilustrasi atau
grafis bagi
tiap contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunaka
n gambar
foto maupun
gambar
tangan, tidak
disertai
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar yang
jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi atau
grafis bagi
tiap contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunaka
n gambar
foto maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar yang
jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi atau
grafis bagi
tiap contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunaka
n gambar
foto maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar yang
jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
Ilustrasi atau
grafis bagi
tiap contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunaka
n gambar
foto maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar yang
jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
dan apik.
4. Sistematika
Penulisan
Tidak tepat
dalam kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Kurang tepat
dalam kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Sangat tepat
dalam kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
5. Variasi
pengayaan
Macam atau
bentuk
pengayaan
hanya 1
macam
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 1
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 2
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 3
macam)
6. Sumber
pustaka
Merujuk
pada sumber
internet saja
tanpa sumber
buku
Merujuk
pada sumber
internet dan
1 buku
Merujuk
pada sumber
internet dan
2 buku
Merujuk
pada sumber
internet dan
3 atau lebih
buku
142
LAMPIRAN 6
Rubrik Penilaian Buku Saku
Kelas Eksperimen
No. Komponen
Buku Saku
Skala Penilaian Keterangan
60-69 70-79 80-89 90-100
1. Cover Desain
cover tidak
menarik,
tidak
terdapat
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
singkat)
Desain
cover
kurang
menarik,
elemen
penting
(tidak
mencantum
kan tim
penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
secara
singkat)
Desain
cover
menarik,
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, tidak
terdapat
fitur buku
saku)
Desain
cover
sangat
menarik,
mencakup
elemen
penting
(penulis,
judul buku
saku, fitur
buku secara
singkat)
Diunggah
20 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
18 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB-
23.00 WIB
2. Konten Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
,tidak
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong)
Konten
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
jaringan
Konten
lengkap
meliputi
pengertian
jaringan
tumbuhan,
jenis
jaringan
tumbuhan
(jaringan
meristem,
jaringan
permanen,
jaringan
penyokong,
143
diserta
dengan
fungsi
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
tidak secara
sistematis
Disajikan
dengan
sistematis
diserta
fungsi dari
beberapa
cotoh
jaringan
tumbuhan
pengangkut)
Disajikan
dengan
sistematis,
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
jaringan
pengangkut,
jaringan
penutup),
serta fungsi
tiap
jaringan
tumbuhan.
Disajikan
dengan
sistematis
Diunggah
23 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 24
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
21 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 22
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 20
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 18
Oktober
2014 pukul
23.00
3. Ilustrasi
dan
Gambar
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
tidak
disertai
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
kurang
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang tidak
sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
Ilustrasi
atau grafis
bagi tiap
contoh
jaringan
lengkap dan
jelas baik
menggunak
an gambar
foto
maupun
gambar
tangan,
diserta
keterangan
bagian-
bagian dan
indeks
gambar
yang jelas.
Tata letak
dan posisi
yang sesuai
dan apik.
144
Diunggah
23 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 24
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
21 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 22
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 20
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 18
Oktober
2014 pukul
23.00
4. Sistematika
Penulisan
Tidak tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Kurang
tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang kurang
mudah
dimengerti
Tepat dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Sangat tepat
dalam
kaidah
penulisan,
tanda baca,
serta
kalimat
yang mudah
dimengerti
dan efektif
Diunggah
23 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 24
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
21 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 22
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 20
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 18
Oktober
2014 pukul
23.00
5. Variasi
pengayaan
Macam atau
bentuk
pengayaan
hanya 1
macam
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 1
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 2
macam)
Macam atau
bentuk
pengayaan
bervariasi
(lebih dari 3
macam)
Diunggah
23 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 24
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
21 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 22
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 20
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 18
Oktober
2014 pukul
23.00
6. Sumber
pustaka
Merujuk
pada
sumber
internet saja
tanpa
sumber
Merujuk
pada
sumber
internet dan
1 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
2 buku
Merujuk
pada
sumber
internet dan
3 atau lebih
145
buku buku
Diunggah
23 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 24
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
21 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 22
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
19 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 20
Oktober
2014 pukul
23.00
Diunggah
17 Oktober
2014 pukul
07.00 WIB
s/d 18
Oktober
2014 pukul
23.00
162
LAMPIRAN 9
Hasil Judgment dan Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa
Indikator No. Soal Tingkat
Kognitif
Tingkat
Kesukaran
Keputusan/Judgment
1 3 C1 Sedang Digunakan
4 C2 Sedang Digunakan
5 C2 Mudah Digunakan
6 C2 Sedang Digunakan
11 C1 Sedang Digunakan
12 C3 Sedang Digunakan
2 15 C2 Sukar Digunakan
17 C2 Mudah Digunakan
3 19 C2 Sedang Digunakan
20 C3 Sukar Digunakan
22 C3 Sedang Digunakan
23 C2 Sukar Digunakan
24 C1 Mudah Tidak Digunakan
25 C1 Sedang Digunakan
26 C1 Sedang Tidak Digunakan
27 C1 Mudah Digunakan
28 C3 Sedang Digunakan
4 29 C2 Sukar Digunakan
30 C2 Mudah Digunakan
32 C1 Sedang Tidak Digunakan
163
36 C1 Sedang Digunakan
38 C2 Sangat mudah Digunakan
40 C4 Sedang Digunakan
Total Soal Signifikan : 23 butir soal
Indikator 1 : 6 butir soal
Indikator 2 : 2 butir soal
Indikator 3 : 9 butir soal
Indikator 4 : 6 butir soal
VALIDASI ANATES
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 31
Butir soal = 40
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 9 Desty ... 29 11 0 29 29
2 11 Eka Mutia 27 13 0 27 27
3 2 Akmal ... 26 14 0 26 26
4 15 Intan ... 26 14 0 26 26
164
5 29 Rikas ... 26 14 0 26 26
6 6 Bima W... 25 15 0 25 25
7 7 Cahya ... 24 16 0 24 24
8 34 Trio S... 23 17 0 23 23
9 33 Syuhad... 22 18 0 22 22
10 24 Muh. S... 21 19 0 21 21
11 27 Putri ... 21 19 0 21 21
12 28 Refika... 21 19 0 21 21
13 31 Shella... 21 19 0 21 21
14 32 Syifau... 21 19 0 21 21
15 16 Kenan ... 20 20 0 20 20
16 19 Luthfi... 20 20 0 20 20
17 21 M. Nur... 20 20 0 20 20
18 5 Bagus ... 19 21 0 19 19
19 10 Dewi W. 19 21 0 19 19
20 23 Mocham... 19 21 0 19 19
21 3 Aldi S... 18 22 0 18 18
22 26 Nanda ... 18 22 0 18 18
23 12 Esa Su... 17 23 0 17 17
24 20 M. Hud... 17 23 0 17 17
25 8 Cindy C.U 16 24 0 16 16
26 13 Helvia... 15 25 0 15 15
27 22 M. Ram... 15 25 0 15 15
28 35 Widya ... 15 25 0 15 15
29 30 Rovita... 13 27 0 13 13
30 14 Indah ... 10 30 0 10 10
165
31 18 Listia... 7 33 0 7 7
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 2 Akmal Saifuddin 12 14 26
2 3 Aldi Setiawan 8 10 18
3 5 Bagus Bayu Ke... 9 10 19
4 6 Bima Wicaksana 10 15 25
5 7 Cahya Saputri 13 11 24
6 8 Cindy C.U 8 8 16
7 9 Desty Adella ... 15 14 29
8 10 Dewi W. 8 11 19
9 11 Eka Mutia 12 15 27
10 12 Esa Sufani 9 8 17
11 13 Helviana Nuru... 4 11 15
12 14 Indah Mulia 5 5 10
166
13 15 Intan Hijriah... 13 13 26
14 16 Kenan Jevonti... 10 10 20
15 18 Listia Fitri ... 4 3 7
16 19 Luthfi Amalina 10 10 20
17 20 M. Hudya Rama... 7 10 17
18 21 M. Nur Hidayat 8 12 20
19 22 M. Ramadhan 10 5 15
20 23 Mochammad Defri 5 14 19
21 24 Muh. Syah Adi... 11 10 21
22 26 Nanda Leameta 7 11 18
23 27 Putri Ayu Wul... 8 13 21
24 28 Refika Auliyanti 8 13 21
25 29 Rikas Galeh P... 10 16 26
26 30 Rovita Artha ... 9 4 13
27 31 Shella Dwi Ch... 8 13 21
28 32 Syifau Rahma 9 12 21
29 33 Syuhada Ma'ruf 10 12 22
30 34 Trio Siswanto 8 15 23
31 35 Widya Rustiani 8 7 15
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
167
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - 1 1 - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 - 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 1 -
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 - 1 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 - 1 - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 1 - - 1 -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 6 6 6 6 7 6 2
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 - 1 1 - -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 - 1 - - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 1 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 8 6 7 7 4 4
168
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 1 - 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 - - 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 1 - -
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 1 - 1 1 1
5 29 Rikas Galeh P... 26 - - 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 - - 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 - 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 3 5 7 4 6 4 4
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 - 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 1 1 1 1 1 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 - - 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 - - 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 5 8 7 5 8 4
169
29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 - - 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - - - - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - 1 - 1 - - -
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 - 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 - 1 - - -
6 6 Bima Wicaksana 25 - 1 - 1 - - -
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 - - - - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 - 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 4 8 0 5 2 3 1
36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 - 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 - 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 - 1 - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 - 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 8 3 8 3 6
170
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - 1 - -
2 8 Cindy C.U 16 1 1 - - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - - 1 - 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 - - - 1 1 1
5 35 Widya Rustiani 15 1 - - - - - -
6 30 Rovita Artha ... 13 1 - 1 - 1 1 -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1 - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 5 4 2 1 5 3 2
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 - 1 - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - 1 1 1 - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - 1 - - - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 1 1 1 -
171
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - - - -
7 14 Indah Mulia 10 1 - 1 - - 1 -
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 1 - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 5 6 3 2 3 1
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - - - 1 - - 1
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - 1 - - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 - 1 - 1
5 35 Widya Rustiani 15 - - - 1 - 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - 1 1 1 - 1
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - 1
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 4 2 1 5
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 20 M. Hudya Rama... 17 1 - 1 1 1 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - - 1 - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 1 - 1 -
5 35 Widya Rustiani 15 - 1 1 1 1 1 -
172
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - - - -
7 14 Indah Mulia 10 - - - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 1 - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 1 5 3 3 3 0
29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - 1 - 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 1 - - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - - 1 - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 - 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - - 1 - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 2 2 3 0
36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - - 1
2 8 Cindy C.U 16 1 1 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 1 1 - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - - - -
173
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - 1 -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 6 4 2 2
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 31
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 6 5 1 12,50
2 2 6 4 2 25,00
3 3 6 2 4 50,00
4 4 6 1 5 62,50
5 5 7 5 2 25,00
6 6 6 3 3 37,50
7 7 2 2 0 0,00
8 8 5 2 3 37,50
9 9 8 5 3 37,50
10 10 6 6 0 0,00
174
11 11 7 3 4 50,00
12 12 7 2 5 62,50
13 13 4 3 1 12,50
14 14 4 1 3 37,50
15 15 3 0 3 37,50
16 16 5 3 2 25,00
17 17 7 3 4 50,00
18 18 4 4 0 0,00
19 19 6 2 4 50,00
20 20 4 1 3 37,50
21 21 4 5 -1 -12,50
22 22 5 2 3 37,50
23 23 5 1 4 50,00
24 24 8 5 3 37,50
25 25 7 3 4 50,00
26 26 5 3 2 25,00
27 27 8 3 5 62,50
28 28 4 0 4 50,00
29 29 4 0 4 50,00
30 30 8 3 5 62,50
31 31 0 3 -3 -37,50
32 32 5 2 3 37,50
33 33 2 2 0 0,00
34 34 3 3 0 0,00
35 35 1 0 1 12,50
36 36 8 2 6 75,00
175
37 37 3 6 -3 -37,50
38 38 8 4 4 50,00
39 39 3 2 1 12,50
40 40 6 2 4 50,00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 20 64,52 Sedang
2 2 22 70,97 Sangat Mudah
3 3 18 58,06 Sedang
4 4 16 51,61 Sedang
5 5 24 77,42 Mudah
6 6 21 67,74 Sedang
7 7 7 22,58 Sukar
8 8 16 51,61 Sedang
9 9 24 77,42 Mudah
10 10 23 74,19 Mudah
11 11 21 67,74 Sedang
176
12 12 18 58,06 Sedang
13 13 10 32,26 Sedang
14 14 11 35,48 Sedang
15 15 5 16,13 Sukar
16 16 13 41,94 Sedang
17 17 23 74,19 Mudah
18 18 15 48,39 Sedang
19 19 21 67,74 Sedang
20 20 6 19,35 Sukar
21 21 11 35,48 Sedang
22 22 13 41,94 Sedang
23 23 8 25,81 Sukar
24 24 25 80,65 Mudah
25 25 16 51,61 Sedang
26 26 14 45,16 Sedang
27 27 23 74,19 Mudah
28 28 12 38,71 Sedang
29 29 5 16,13 Sukar
30 30 24 77,42 Mudah
31 31 6 19,35 Sukar
32 32 18 58,06 Sedang
33 33 6 19,35 Sukar
34 34 12 38,71 Sedang
35 35 2 6,45 Sangat Sukar
36 36 18 58,06 Sedang
37 37 17 54,84 Sedang
177
38 38 22 70,97 Sangat Mudah
39 39 9 29,03 Sukar
40 40 16 51,61 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0,330 Signifikan
2 2 NAN NAN
3 3 0,594 Sangat Signifikan
4 4 0,153 -
5 5 0,347 Signifikan
6 6 0,301 -
7 7 -0,225 -
8 8 -0,020 -
9 9 0,136 -
10 10 -0,261 -
11 11 -0,203 -
12 12 0,288 -
178
13 13 0,001 -
14 14 0,095 -
15 15 0,463 Sangat Signifikan
16 16 0,244 -
17 17 0,482 Sangat Signifikan
18 18 0,063 -
19 19 0,353 Signifikan
20 20 0,304 -
21 21 -0,015 -
22 22 0,198 -
23 23 0,313 Signifikan
24 24 0,471 Sangat Signifikan
25 25 0,664 Sangat Signifikan
26 26 0,437 Sangat Signifikan
27 27 0,688 Sangat Signifikan
28 28 0,259 -
29 29 0,440 Sangat Signifikan
30 30 0,619 Sangat Signifikan
31 31 -0,329 -
32 32 0,413 Sangat Signifikan
33 33 0,066 -
34 34 0,262 -
35 35 0,087 -
36 36 0,616 Sangat Signifikan
37 37 -0,187 -
38 38 0,375 Signifikan
179
39 39 0,109 -
40 40 0,204 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
180
No Butir Baru No Butir Asli a b c d e *
1 1 0-- 2+ 20** 5-- 4+ 0
2 2 5--- 3+ 1- 22** 0-- 0
3 3 0-- 18** 0-- 9--- 4++ 0
4 4 7-- 16** 4++ 3++ 1- 0
5 5 1+ 24** 1+ 5--- 0-- 0
6 6 3++ 0-- 2++ 21** 5-- 0
7 7 8+ 8+ 1-- 7** 7++ 0
8 8 16** 4++ 0-- 10--- 1- 0
9 9 6--- 24** 0-- 1+ 0-- 0
10 10 23** 1- 1- 0-- 6--- 0
11 11 21** 1- 3++ 0-- 6--- 0
12 12 18** 3++ 1- 0-- 9--- 0
13 13 1-- 17--- 2- 1-- 10** 0
14 14 14--- 0-- 1-- 5++ 11** 0
15 15 5** 3- 0-- 19--- 4+ 0
16 16 1-- 12--- 3+ 2- 13** 0
17 17 0-- 3+ 2++ 3+ 23** 0
18 18 15** 11--- 3+ 2- 0-- 0
19 19 2++ 0-- 5-- 21** 3++ 0
20 20 1-- 10- 5++ 9+ 6** 0
21 21 1-- 11** 17--- 1-- 1-- 0
22 22 0-- 13** 3+ 2- 13--- 0
23 23 1-- 4+ 5++ 8** 13--- 0
24 24 0-- 1+ 25** 2+ 3-- 0
25 25 0-- 4++ 3++ 8--- 16** 0
181
26 26 3+ 3+ 14** 9--- 2- 0
27 27 23** 1- 5--- 1- 1- 0
28 28 3+ 6+ 12** 10--- 0-- 0
29 29 0-- 7++ 6++ 13-- 5** 0
30 30 0-- 0-- 24** 6--- 1+ 0
31 31 0-- 6** 5++ 19--- 1-- 0
32 32 2+ 18** 4++ 6-- 1- 0
33 33 12-- 6** 3- 5++ 5++ 0
34 34 3+ 2- 12** 4++ 10--- 0
35 35 1-- 2** 12- 13-- 3- 0
36 36 1- 18** 0-- 5- 7--- 0
37 37 3++ 17** 3++ 8--- 0-- 0
38 38 4-- 22** 3+ 2++ 0-- 0
39 39 17--- 2- 1-- 9** 2- 0
40 40 10--- 0-- 1- 4++ 16** 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
182
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Butir Soal= 40
Jumlah Subyek= 31
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 12,50 Sedang 0,205 -
2 2 25,00 Sangat Mudah 0,137 -
3 3 50,00 Sedang 0,380 Signifikan
4 4 62,50 Sedang 0,487 Sangat Signifikan
5 5 25,00 Mudah 0,333 Signifikan
6 6 37,50 Sedang 0,342 Signifikan
7 7 0,00 Sukar 0,001 -
8 8 37,50 Sedang 0,208 -
9 9 37,50 Mudah 0,285 -
10 10 0,00 Mudah -0,126 -
11 11 50,00 Sedang 0,498 Sangat Signifikan
12 12 62,50 Sedang 0,447 Sangat Signifikan
13 13 12,50 Sedang 0,041 -
14 14 37,50 Sedang 0,280 -
183
15 15 37,50 Sukar 0,315 Signifikan
16 16 25,00 Sedang 0,185 -
17 17 50,00 Mudah 0,480 Sangat Signifikan
18 18 0,00 Sedang 0,031 -
19 19 50,00 Sedang 0,356 Signifikan
20 20 37,50 Sukar 0,399 Sangat Signifikan
21 21 -12,50 Sedang -0,108 -
22 22 37,50 Sedang 0,306 Signifikan
23 23 50,00 Sukar 0,490 Sangat Signifikan
24 24 37,50 Mudah 0,491 Sangat Signifikan
25 25 50,00 Sedang 0,460 Sangat Signifikan
26 26 25,00 Sedang 0,334 Signifikan
27 27 62,50 Mudah 0,617 Sangat Signifikan
28 28 50,00 Sedang 0,306 Signifikan
29 29 50,00 Sukar 0,477 Sangat Signifikan
30 30 62,50 Mudah 0,634 Sangat Signifikan
31 31 -37,50 Sukar -0,340 -
32 32 37,50 Sedang 0,339 Signifikan
33 33 0,00 Sukar 0,046 -
34 34 0,00 Sedang 0,102 -
35 35 12,50 Sangat Sukar 0,097 -
36 36 75,00 Sedang 0,595 Sangat Signifikan
37 37 -37,50 Sedang -0,268 -
38 38 50,00 Sangat Mudah 0,415 Sangat Signifikan
39 39 12,50 Sukar 0,082 -
40 40 50,00 Sedang 0,327 Signifikan
LAMPIRAN 10
Kisi-kisi Soal
Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta Alokasi Waktu : 90 Menit
Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 40
Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Penyusun : Novia Btari Krishnamuty Kelas/Program Studi : XI peminat/lintas minat
Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Kompetensi Dasar : 3.3 mengiidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
totipotensi sebagai kultur jaringan
Indikator Indikator
Soal
Soal No.
Soal
Jenjang
Kognitif
1.
Menjelask
an
struktur
dan fungsi
jaringan
tumbuhan
Menjelask
an fungsi
jaringan
tumbuhan
3. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel batu pada
tempurung kelapa?
A. Pengangkut
B. Penyokong
C. Transpirasi
D. Epidermis
E. Pertumbuhan
C C1
Menyebut
kan ciri-
ciri
jaringan
tumbuhan
4. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga
memiliki daya lentur tertentu jika dihembus angin?
A. Parenkim
B. Kolenkim
C. Sklerenkijm
D. Trakea
E. Xilem
B C1
Mengamat
i ciri-ciri
struktur
jaringan
tumbuhan
5. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang,
daun, dan buah. Dari uraian di bawah ini, manakah yang
merupakan fungsi dari jaringan tersebut?
A. Mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke
daun
B. Sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
C. Sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di
bawahnya
D. Sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh
B C2
dan tangkai daun
E. Mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang
dan daun
Mengiiden
tifikasi
ciri-ciri
jaringan
tumbuhan
6. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri: merupakan jaringan
dasar, tersusun dari sel hidup, mempunyai struktur morfologi
yang bervariasi, dapat membelah, dan berfungsi dalam
pembentukan tunas. Apakah nama jaringan tumbuhan yang
dimaksud?
A. Epidermis
B. Xilem
C. Kolenkim
D. Parenkim
E. Sklerenkim
D C2
Menyebut
kan fungsi
jaringan
gabus
11. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan
fungsinya pada tumbuhan ?
Derivat epidermis Fungsi
A Stomata Tempat pertukaran
gas pada fotosintesis
B Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi
C Trikoma Mencegah kerusakan
lapisan batang
bagian dalam
D Kutikula Berperan penting
dalam proses
respirasi
E Duri Tempat keluarnya
cairan pada saat
gutasi
A C1
Membukti
kan letak
parenkim
sebagai
jaringan
dasar
12. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus dengan
terdapat celah yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara pernapasan pada tumbuhan ?
A. Lentisel
B. Sel korteks
C. Sel floem
D. Suberin
E. Perisikel
A C3
2.
Menjelask
an sifat
totipotensi
tumbuhan
Mempredi
ksi sifat
dan
kegunaan
totipotensi
15. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan di bawah
ini yang benar?
A. Untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah besar
dan cepat
B. Untuk memperoleh bibit unggul yang bergizi tinggi
C. Untuk memperoleh anakan yang diperlukan untuk
hibridisasi
D. Untuk memperoleh anakan yang unggul dalam jumlah
besar dan cepat
E. Untuk memperoleh anakan yang difatnya lebih baik dari
induknya
A C2
Menjelask
an fungsi
jaringan
parenkim
17. Teknik apa yang digunakan pada sifat totipotensi dari sel
tumbuhan yang sangat baik?
A. Fotosintesis
B. Transplantasi
C. Kultur air
D. Kloning
E. Kultur jaringan
E C1
3.
membeda
kan
struktur
akar dan
batang
tumbuhan
dikotil
dan
monokotil
Mengkate
gorikan
ciri-ciri
tumbuhan
monokotil
dan dikotil
19. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan :
1) Daun berpelepah
2) Batang mengalami pertumbuhan sekunder
3) Bertulang daun menjari
4) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 3
5) Xilem-floem tersusun acak
6) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 4
Dari ciri-ciri tersebut di atas, manakah yang merupakan ciri-ciri
monokotil dan dikotil ?
A. 1,4 dan 5,6
B. 1,2, dan 4,5
C. 1,5 dan 3,6
D. 4,5 dan 2,3
E. 2,3 dan 4,5
D C2
Menunjuk
kan letak
xylem
sebagai
jaringan
pengangku
t
20. Berikut ini adalah gambar penampang batang dikotil!
Bagian pada nomor berpakah yang berfungsi sebagai
pembuluh yang dilalui oleh air maupun unsur hara dari dalam
tanah ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
E C1
Menunjuk
kan letak
tudung
akar dan
fungsinya
22. Perhatikan gambar di bawah ini !
Apa nama dan fungsi yang diberi label X ......
A. Bulu akar, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari dalam
tanah
B. Tudung akar, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari
dalam tanah
C. Meristem apikal, berfungsi untuk menembus tanah
D. Meristem apikal, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari
dalam tanah
E. Tudung akar, berfungsi untuk menutupi meristem apikal
B C2
Menunjuk
ka letak
bagian-
bagian
pada daun
25. Perhatikan gambar penamapang daun di bawah mikroskop!
Berdasarkan gambar jaringan di atas, apa sajakah nama
jaringan yang ditunjukkan dengan label x,y, dan z secara
berurutan ?
A. Bunga karang, epidermis, dan palisade
B. Epidermis, bunga karang, dan palisade
C. Palisade, bunga karang dan epidermis
D. Epidermis, palisade dan bunga karang
E. Bunga karang, palisade dan epidermis
E C1
Menyebut
kan fungsi
pada
bagian
batang
27. Perhatikan gambar berikut !
Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi
dan nama jaringan pada bagian X di atas ?
A C1
A. Pemanjangan ujung batang, meristematik
B. Pemanjangan ujung batang, parenkim dasar
C. Pembesaran diameter batang, meristematik
D. Pembesaran diameter batang, parenkim dasar
E. Pemanjang ujung batang, jaringan pengangkut
Menganali
sis
perubahan
lapisan
epidermis
yang telah
tua
28. Jaringan apakah yang akan menggantikan lapisan epidermis
pada batang tanaman berkayu yang telah mati dan tidak dapat
aktif ?
A. Kayu
B. Kambium
C. Gabus
D. Kutikula
E. Stomata
C C4
4.
menjelask
an
modifikas
i pada
epidermm
is
Mengurut
kan letak
organ akar
dari luar
kedalam
29. Di bawah ini manakah yang merupakan urutan jaringan dari luar
ke dalam yang membentuk organ akar dikotil ?
A. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam dan stele
B. Epidermis-korteks-endodermis dan perikambium
C. Korteks, endodermis, perisikel, kambium-stele
D. Epidermis-endodermis-korteks-perikambium-stele
E. Epidermis-korteks-endodermis dan stele
E C4
Menyebut
kan fungsi
dari akar
30. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Menyerap air dan mineral dari tanah
2) Sarana lintas udara
3) Melekatnya dan menyokong tegaknya tanaman
4) Tempat pembutan makanan bagi tumbuhan
5) Tempat menyimpan makanan
Berdasarkan pernyataan di atas manakah yang merupakan
fungsi dari akar ?
C C1
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1,3 dan 5
D. 3,4 dan 5
E. 2,4 dan 5
Menyebut
kan ciri-
ciri
tumbuhan
dikotil
36. Berikut adalah ciri-ciri tumbuhan :
1) Batang bercabang
2) Pembuluh teratur
3) mempunyai empulur pada pusat akar
4) pertulangan daun sejajar
5) akarnya berkambium
Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang termasuk golongan
tumbuhan dikotil ?
A. 1-2-4
B. 1-2-5
C. 1-3-4
D. 2-3-4
E. 2-4-5
B C1
Membeda
kan
mekanism
e
transportas
i
ekstravask
uler dan
intravasku
ler
38. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi melalui transportasi
ekstravaskuler dan transportasi intravaskuler, manakah
pernyataan di bawah ini yang termasuk transportasi
ekstravaskuler ?
A. Mengalirnya air melalui xilem
B. Perjalanan air di luar berkas pembuluh pengangkut
C. Mengalirnya air di dalam xilem karena daya adhesi
D. Keluarnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
E. Perjalanan air yang berlawanan dengan gaya berat
B C2
Meberikan
alasan
aktivitas
pertumbuh
an
tanaman
dikotil
atau
monokotil
40. Pertumbuhan batang monokotil cenderung tidak membesar,
sedangkan batang tumbuhan dikotil dapat membesar. Hal ini
disebabkan adanya ....
A. Aktivitas stele
B. Aktivitas korteks
C. Aktivitas titik tumbuh
D. Aktivitas meristematik
E. Aktivitas kambium
E C
195
LAMPIRAN 11
Instrumen Tes Hasil Belajar
Lembar Soal
Materi : Jaringan Tumbuhan
Jumlah Butir Soal : 20 soal
Waktu : 30 menit
Petunjuk pengisian :
1. Isilah jawaban yang kalian anggap paling benar dan tepat
2. Pengisian jawaban dilakukan pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Lembar soal tidak boleh lecak atau dicoret-coret
4. Semua jawaban harus diisi dan dilarang mengosongkan jawaban
1. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel batu pada tempurung kelapa?
A. Pengangkut
B. Transpirasi
C. Penyokong
D. Epidermis
E. Pertumbuhan
2. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga memiliki daya lentur
tertentu jika dihembus angin?
A. Kolenkim
B. Parenkim
C. Sklerenkijm
D. Trakea
E. Xilem
3. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan buah. Dari
uraian di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dari jaringan tersebut?
196
A. Sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
B. Mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke daun
C. Sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di bawahnya
D. Sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh dan tangkai daun
E. Mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang dan daun
4. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri: merupakan jaringan dasar, tersusun dari
sel hidup, mempunyai struktur morfologi yang bervariasi, dapat membelah, dan
berfungsi dalam pembentukan tunas. Apakah nama jaringan tumbuhan yang
dimaksud?
A. Epidermis
B. Xilem
C. Kolenkim
D. Parenkim
E. Sklerenkim
5. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan fungsinya pada tumbuhan
?
Derivat epidermis Fungsi
A Stomata Tempat pertukaran gas
pada fotosintesis
B Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi
C Trikoma Mencegah kerusakan
lapisan batang bagian
dalam
D Kutikula Berperan penting
dalam proses respirasi
E Duri Tempat keluarnya
cairan pada saat gutasi
197
6. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus dengan terdapat celah yang
berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pernapasan pada tumbuhan ?
A. Perisikel
B. Sel korteks
C. Sel floem
D. Suberin
E. Lentisel
7. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan di bawah ini yang benar?
A. Untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah besar dan cepat
B. Untuk memperoleh bibit unggul yang bergizi tinggi
C. Untuk memperoleh anakan yang diperlukan untuk hibridisasi
D. Untuk memperoleh anakan yang unggul dalam jumlah besar dan cepat
E. Untuk memperoleh anakan yang sifatnya lebih baik dari induknya
8. Teknik apa yang digunakan pada sifat totipotensi dari sel tumbuhan yang sangat
baik?
A. Fotosintesis
B. Transplantasi
C. Kultur air
D. Kloning
E. Kultur jaringan
9. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan :
1) Daun berpelepah
2) Batang mengalami pertumbuhan sekunder
3) Bertulang daun menjari
4) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 3
5) Xilem-floem tersusun acak
6) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 4
200
A. Bunga karang, epidermis, dan palisade
B. Epidermis, bunga karang, dan palisade
C. Palisade, bunga karang dan epidermis
D. Epidermis, palisade dan bunga karang
E. Bunga karang, palisade dan epidermis
14. Perhatikan gambar berikut !
Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dan nama jaringan
pada bagian X di atas ?
A. Pemanjangan ujung batang, meristematik
B. Pemanjangan ujung batang, parenkim dasar
C. Pembesaran diameter batang, meristematik
D. Pembesaran diameter batang, parenkim dasar
E. Pemanjang ujung batang, jaringan pengangkut
15. Jaringan apakah yang akan menggantikan lapisan epidermis pada batang tanaman
berkayu yang telah mati dan tidak dapat aktif ?
A. Kayu
B. Kambium
C. Gabus
D. Kutikula
E. Stomata
201
16. Di bawah ini manakah yang merupakan urutan jaringan dari luar ke dalam yang
membentuk organ akar dikotil ?
A. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam dan stele
B. Epidermis-korteks-endodermis dan perikambium
C. Korteks, endodermis, perisikel, kambium-stele
D. Epidermis-endodermis-korteks-perikambium-stele
E. Epidermis-korteks-endodermis dan stele
17. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Menyerap air dan mineral dari tanah
2) Sarana lintas udara
3) Melekatnya dan menyokong tegaknya tanaman
4) Tempat pembutan makanan bagi tumbuhan
5) Tempat menyimpan makanan
Berdasarkan pernyataan di atas manakah yang merupakan fungsi dari akar ?
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 3, 4 dan 5
E. 2, 4 dan 5
18. Berikut adalah ciri-ciri tumbuhan :
1) Batang bercabang
2) Pembuluh teratur
3) Mempunyai empulur pada pusat akar
4) Pertulangan daun sejajar
5) Akarnya berkambium
Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang termasuk golongan tumbuhan dikotil ?
A. 1 - 2 - 4
202
B. 1 - 2 - 5
C. 1 - 3 - 4
D. 2 - 3 - 4
E. 2 - 4 – 5
19. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi melalui transportasi ekstravaskuler dan
transportasi intravaskuler, manakah pernyataan di bawah ini yang termasuk
transportasi ekstravaskuler ?
A. Mengalirnya air melalui xilem
B. Perjalanan air di luar berkas pembuluh pengangkut
C. Mengalirnya air di dalam xilem karena daya adhesi
D. Keluarnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
E. Perjalanan air yang berlawanan dengan gaya berat
20. Pertumbuhan batang monokotil cenderung tidak membesar, sedangkan batang
tumbuhan dikotil dapat membesar. Apa yang menyebabkan hal tersebut?
A. Aktivitas stele
B. Aktivitas korteks
C. Aktivitas titik tumbuh
D. Aktivitas meristematik
E. Aktivitas kambium
203
LAMPIRAN 12
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No Nama Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest
1 1 60 80
2 2 35 70
3 3 15 65
4 4 30 75
5 5 50 60
6 6 40 70
7 7 45 65
8 8 50 75
9 9 35 85
10 10 20 70
11 11 55 75
12 12 50 60
13 13 35 85
14 14 30 55
15 15 50 80
16 16 30 65
17 17 35 70
18 18 35 75
19 19 20 75
20 20 25 50
21 21 50 80
204
22 22 30 70
23 23 30 85
24 24 40 65
25 25 20 70
26 26 20 60
27 27 40 80
28 28 50 70
29 29 40 65
30 30 30 55
31 31 20 80
32 32 55 70
33 33 55 75
205
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai Prettest Nilai Postest
1 1 20 75
2 2 35 65
3 3 35 65
4 4 55 85
5 5 45 80
6 6 45 80
7 7 55 75
8 8 25 75
9 9 30 70
10 10 35 70
11 11 50 80
12 12 40 80
13 13 15 65
14 14 45 85
15 15 35 70
16 16 30 75
17 17 30 85
18 18 30 80
19 19 35 70
20 20 40 75
21 21 45 70
22 22 40 70
206
23 23 50 80
24 24 45 65
25 25 35 75
26 26 25 80
27 27 15 70
28 28 40 70
29 29 35 75
30 30 30 75
31 31 30 75
32 32 45 65
33 33 35 80
34 34 40 75
35 35 55 90
36 36 45 65
207
LAMPIRAN 13
DATA SKOR PRETEST KELAS KONTROL
1. Banyaknya data (n) = 33
2. Data Pretest siswa kelas kontrol
15 20 20 20 20 20
25 30 30 30 30 30
30 35 35 35 35 35
40 40 40 40 45 50
50 50 50 50 50 55
55 55 60
3. Jumlah kelas (K)
K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 33
= 1 + 3.3 (1.52)
= 1 + 5.016
= 6.016 ≈ 6
4. Menghitung interval (I)
I =
Keterangan: I = interval
=
NTt = nilai tertinggi
=
Nr = nilai terendah
= 7.5 ≈ 8 K = kelas interval
208
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
Statistik ( ) ( )
15 – 23 6 19 114 -17.2 295.84 1775.04
24 – 32 7 28 196 -8.2 67.24 470.68
33 – 41 9 37 333 0.8 0.64 5.76
42 – 50 7 46 322 9.8 96.04 672.28
51 – 59 3 55 165 18.8 353.44 1060.32
60 – 68 1 64 64 27.8 772.84 772.84
Total 33 1194 4756.92
1. Mean
Me = ∑
∑ Keterangan:
=
Me = Mean
= 36.2 ∑fi = jumlah data/sampel
Fixi = perkalian antara jumlah data
sampel (fi) dengan nilai tengah
(xi)
2. Median
Md = b + p (
) = 41.5 + 8 (
) = 35.2
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
209
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
3. Modus
Mo = b + p (
) = 23.5 + 8 (
) = 15.5
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval berikutnya
4. Varians
α2
= ∑ ( )
( ) =
( ) = 148.65
Keterangan:
α2
= varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
α = √ ( )
( ) = √ = 12.2
210
DATA SKOR POSTEST KELAS KONTROL
1. Banyaknya data (n) = 33
2. Data Postest siswa kelas kontrol
50 55 55 60 60 60
65 65 65 65 65 70
70 70 70 70 70 70
70 75 75 75 75 75
75 80 80 80 80 80
85 85 85
3. Jumlah kelas (K)
K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 33
= 1 + 3.3 (1.52)
= 1 + 5.016
= 6.016 ≈ 6
4. Menghitung interval (I)
I =
Keterangan: I = interval
=
NTt = nilai tertinggi
=
Nr = nilai terendah
= 5.8 ≈ 6 K = kelas interval
211
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
Statistik ( ) ( )
50 – 56 3 53 159 -17.1 292.41 877.23
57 – 63 3 60 180 -10.1 102.01 306.03
64 – 70 13 67 871 -3.1 9.61 124.93
71 – 76 6 73.5 441 3.4 11.56 69.36
77 – 83 5 80 400 9.9 98.01 490.05
84 – 90 3 87 261 16.9 285.61 856.83
Total 33 2312 2724.43
6. Mean
Me = ∑
∑ Keterangan:
=
Me = Mean
= 70,06 ∑fi = jumlah data/sampel
Fixi = perkalian antara jumlah data
sampel (fi) dengan nilai tengah
(xi)
7. Median
Md = b + p (
) = 63.5 + 3 (
) = 65.92
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
212
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Sumber: (Wiratna dan Poly:2012)
8. Modus
Mo = b + p (
) = 63.5 + 6 (
) = 67
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval berikutnya
9. Varians
α2
= ∑ ( )
( ) =
( ) = 85.1
Keterangan:
α2
= varians
n = jumlah sampel
10. Standar Deviasi
α = √ ( )
( ) = √ = 9.2
213
DATA SKOR PRETEST KELAS EKSPERIMEN
1. Banyaknya data (n) = 36
2. Data Pretest siswa kelas eksperimen
15 15 20 25 25 30
30 30 30 30 30 35
35 35 35 35 35 35
35 40 40 40 40 40
45 45 45 45 45 45
45 50 50 55 55 55
3. Jumlah kelas (K)
K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5.15
= 6.15 ≈ 6
4. Menghitung interval (I)
I =
Keterangan: I = interval
=
NTt = nilai tertinggi
=
Nr = nilai terendah
= 6.7 ≈ 7 K = kelas interval
214
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
Statistik ( ) ( )
15 – 22 3 18.5 55.5 -18.5 342.25 1026.75
23 – 30 8 26.5 212 -10.5 110.25 882
31 – 38 8 34.5 276 -2.5 6.25 50
39 – 46 12 42.5 510 5.5 30.25 39
47 – 54 2 50.5 101 13.5 182.25 365
55 – 62 3 58.5 175.5 21.5 463.25 1389.75
Total 36 1330 3752.5
11. Mean
Me = ∑
∑ Keterangan:
=
Me = Mean
= 36,94 ∑fi = jumlah data/sampel
Fixi = perkalian antara jumlah data
sampel (fi) dengan nilai tengah
(xi)
12. Median
Md = b + p (
) = 30.5 + 7 (
) = 36.6
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
215
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Sumber: (Wiratna dan Poly:2012)
13. Modus
Mo = b + p (
) = 38.5 + 7 (
) = 40.5
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval berikutnya
14. Varians
α2
= ∑ ( )
( ) =
( ) = 107.2
Keterangan:
α2
= varians
n = jumlah sampel
15. Standar Deviasi
α = √ ( )
( ) = √ = 10.3
216
DATA SKOR POSTEST KELAS EKSPERIMEN
1. Banyaknya data (n) = 36
2. Data Postest siswa kelas eksperimen
65 65 65 65 65 65
70 70 70 70 70 70
70 70 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
80 80 80 80 80 80
80 80 85 85 85 90
3. Jumlah kelas (K)
K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5.15
= 6.15 ≈ 6
4. Menghitung interval (I)
I =
Keterangan: I = interval
=
NTt = nilai tertinggi
=
Nr = nilai terendah
= 4.2 ≈ 4 K = kelas interval
217
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
Statistik ( ) ( )
65 – 69 6 67 402 -0.6 3.6 21.6
70 – 74 8 72 576 4.4 19.36 154.88
75 – 79 10 77 770 10.6 112.36 1123.6
80 – 84 8 82 164 14.3 204.49 1635.92
85 – 89 3 87 261 19.3 372.49 1117.47
90 – 94 1 92 92 24.3 590.49 590.49
Total 36 2757 4643.96
16. Mean
Me = ∑
∑ Keterangan:
=
Me = Mean
= 76,58 ∑fi = jumlah data/sampel
Fixi = perkalian antara jumlah data
sampel (fi) dengan nilai tengah (xi)
17. Median
Md = b + p (
) = 74.5 + 4 (
) = 76.1
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
218
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Sumber: (Wiratna dan Poly:2012)
18. Modus
Mo = b + p (
) = 74.5 + 4 (
) = 76.5
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi
frekuensi kelas interval berikutnya
19. Varians
α2
= ∑ ( )
( ) =
( ) = 132.68
Keterangan:
α2
= varians
n = jumlah sampel
20. Standar Deviasi
α = √ ( )
( ) = √ = 11.52
219
Uji Homogenitas Data Posttest
Kelas MIA 4 MIA 2
N 33 36
70.6 67.6
Varians 85.1 132.68
1. Fhitung =
=
=
= 1.559
2. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)
Db pembilang = n – 1
= 36 – 1
= 35
Db penyebut = n – 1
= 33 – 1
= 32
Ftabel adalah 1.788
Fhitung < Ftabel (1.559 < 1.788), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest
kedua kelas memiliki varians yang homogen.
220
Uji Homogenitas Data Pretest
Kelas MIA 4 MIA 2
N 33 36
36.2 36.9
Varians 148.65 107.2
3. Fhitung =
=
=
= 1.386
4. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)
Db pembilang = n – 1
= 36 – 1
= 35
Db penyebut = n – 1
= 33 – 1
= 32
Ftabel adalah 1.788
Fhitung < Ftabel (1.386 < 1.788), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest
kedua kelas eksperimen memiliki varians yang homogen.
221
Uji Hipotesis
√
; dengan ( ) ( )
Data Pretest
1. Menentukan t hitung
S2
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
=
=
= 124.31
S = √
= 11.15
222
t hitung
√
√
√
√
0.262
2. Menentukan t tabel
dk = n1 + n2 – 2
= 36 + 33 – 2
= 67
t tabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 1.996
t hitung < t tabel (0.262 < 1.996), sehingga HO diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum
dilakukan perlakuan berupa penugasan terstruktur melalui kelas virtual
Edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep jaringan tumbuhan.
223
Data Posttest
1. Menentukan t hitung
S2
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
=
=
= 109.95
S = √
= 10.49
t hitung
√
√
√
√
3.972
224
2. Menentukan t tabel
dk = n1 + n2 – 2
= 36 + 33 – 2
= 67
t tabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 1.996
t hitung > t tabel (3.972 > 1.996), sehingga HO ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh setelah dilakukan perlakuan berupa penugasan terstruktur
melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep jaringan
tumbuhan.
225
Analisis N-Gain
Siswa
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretes Postes N-Gain Kriteria Pretes Postes N-Gain Kriteria
1 60 80 0,5 sedang 20 75 0,6875 sedang
2 35 70 0,538462 sedang 35 65 0,461538 sedang
3 15 65 0,588235 sedang 35 65 0,461538 sedang
4 30 75 0,642857 sedang 55 85 0,666667 rendah
5 50 60 0,2 sedang 45 80 0,636364 sedang
6 40 70 0,5 sedang 45 80 0,636364 sedang
7 45 65 0,363636 sedang 55 75 0,444444 sedang
8 50 75 0,5 sedang 25 75 0,666667 sedang
9 35 85 0,769231 tinggi 30 70 0,571429 sedang
10 20 70 0,625 sedang 35 70 0,538462 sedang
11 55 75 0,444444 sedang 50 80 0,6 sedang
12 50 60 0,2 sedang 40 80 0,666667 sedang
13 35 85 0,769231 tinggi 15 65 0,588235 sedang
14 30 55 0,357143 sedang 45 85 0,727273 tinggi
15 50 80 0,6 sedang 35 70 0,538462 sedang
16 30 65 0,5 sedang 30 75 0,642857 sedang
17 35 70 0,538462 sedang 30 85 0,785714 tinggi
18 35 75 0,615385 sedang 30 80 0,714286 tinggi
19 20 75 0,6875 tinggi 35 70 0,538462 sedang
20 25 50 0,333333 sedang 40 75 0,583333 sedang
21 50 80 0,6 sedang 45 70 0,454545 sedang
22 30 70 0,571429 sedang 40 70 0,5 sedang
23 30 85 0,785714 tinggi 50 80 0,6 sedang
24 40 65 0,416667 sedang 45 65 0,363636 sedang
226
25 20 70 0,625 sedang 35 75 0,615385 sedang
26 20 60 0,5 sedang 25 80 0,733333 tinggi
27 40 80 0,666667 sedang 15 70 0,647059 sedang
28 50 70 0,4 sedang 40 70 0,5 sedang
29 40 65 0,416667 sedang 35 75 0,615385 sedang
30 30 55 0,357143 sedang 30 75 0,642857 sedang
31 20 80 0,75 tinggi 30 75 0,642857 sedang
32 55 70 0,333333 sedang 45 65 0,363636 sedang
33 55 75 0,444444 sedang 35 80 0,692308 sedang
34
40 75 0,583333 sedang
35
55 90 0,777778 tinggi
36
45 65 0,363636 sedang
Rerata 37,12121 70,60606 0,519393 Sedang 37,22222 74,58333 0,590334 Sedang
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
No. Xi F Zn Zi
Z
Tabel F (Zi) S (Zi)
I F(Zi)-S
(Zi) I
ftab
homo 1,788607919
1 15 2 2 -2,16949 0,015023 0,055556 0,040532666
2 20 1 3 -1,68135 0,046347 0,083333 0,036986044
1,996008354
3 25 2 5 -1,19322 0,116392 0,138889 0,022496786
4 30 6 11 -0,70508 0,240379 0,305556 0,065176283
5 35 8 19 -0,21695 0,414124 0,527778 0,11365359
6 40 5 24 0,271186 0,606876 0,666667 0,059790736
7 45 7 31 0,75932 0,776169 0,861111 0,084941623
8 50 2 33 1,247455 0,893885 0,916667 0,022782086
9 55 3 36 1,735589 0,958682 1 0,041318259
36
227
rata-
rata= 37,22222
S= 10,24308
jika Lv < Lt maka data berdistribusi
normal
Lv
: 0,1136536
Lt
: 0,148
Kesimpulan Lv < Lt : maka data berdistribusi
normal
0,11365536<0,148
Uji Normalitas Pretest Kelas
Kontrol
No. Xi F Zn Zi
Z
Tabel F (Zi) S (Zi)
I F(Zi) - S
(Zi) I
1 15 1 1 -1,76943 0,038411 0,027778 0,010633341
2 20 5 6 -1,36949 0,085423 0,166667 0,081243572
3 25 1 7 -0,96955 0,166135 0,194444 0,028309115
4 30 6 13 -0,56961 0,284471 0,361111 0,076640275
5
35 5
18 -0,16967 0,432634 0,5 0,067365683
rata-
rata= 37,12121212
6 40 4 22 0,230268 0,591058 0,611111 0,02005279 s= 12,50189
7 45 1 23 0,630208 0,735721 0,638889 0,096831774
8 50 6 29 1,030147 0,84853 0,805556 0,042974006
9 55 3 32 1,430087 0,923654 0,888889 0,034765057
10 60 1 33 1,830026 0,966377 0,916667 0,049710332
jika Lv < Lt maka data berdistribusi
normal
Lv: 0,0968318
228
Lt
: 0,154
Kesimpulan Lv < Lt : maka data berdistribusi
normal
0,096832<0,154
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
No. Xi F Zn Zi
Z
Tabel F (Zi) S (Zi)
I F(Zi) - S
(Zi) I
1 65 6 6 -1,45472
0,072873 0,166667 0,093793916
2 70 8 14 -0,69574
0,243296 0,388889 0,145592391
3 75 10 24 0,063249
0,525216 0,666667 0,14145082
4 80 8 32 0,822236
0,794529 0,888889 0,094360276
5 85 3 35 1,581222
0,943086 0,972222 0,029135813
6 90 1 36 2,340209
0,990364 1 0,009636469
rata-
rata= 74,58333
s= 6,58773
jika Lv < Lt maka data berdistribusi
normal
Lv: 0,1455924
Lt
: 0,148
Kesimpulan Lv < Lt : maka data berdistribusi
normal
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
No. Xi F Zn Zi
Z
Tabel F (Zi) S (Zi)
I F(Zi) - S
(Zi) I
1 50 1 1 -2,29139 0,010971 0,030303 0,019332458
2 55 2 3 -1,73539 0,041336 0,090909 0,04957298
229
3 60 3 6 -1,17939 0,119122 0,181818 0,062696614
4 65 5 11 -0,62339 0,266514 0,333333 0,066819714
5 70 8 19 -0,06739 0,473134 0,575758 0,102623427
6 75 6 25 0,488604 0,687439 0,757576 0,070136727
7 80 5 30 1,044602 0,851897 0,909091 0,057194367
8 85 3 33 1,6006 0,945267 1 0,054732775
Rata-
rata= 70,60606
s= 8,99284
jika Lv < Lt maka data berdistribusi
normal
Lv: 0,1026234
Lt
: 0,154
Kesimpulan Lv < Lt : maka data berdistribusi
normal
0,044634<0,154
230
LAMPIRAN 14
Nama :
Kelas :
No. A B C D E
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama :
Kelas :
No. A B C D E
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Lampiran 15 Nilai Buku Saku
Penilaian Buku Saku Kelas Eksperimen
No.
Nama Siswa Cover Konten Ilustrasi Sistematika Pengayaan
Daftar Pustaka
Jumlah
Rata-Rata
Jml Skor
Murni Cover
kumpul
Konten
kumpul
Ilustrasi
kumpul
Sistemati
ka kump
ul variasi
kumpul
sumber
kumpul
1 Abrar Jantika Putra 70 69 79 69 73 69 75 69 70 69 70 69 851 70,9
2 437 72,8333
3
2 Achmad Afriyady 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 828 69,0
0 414 69
3 Aditya Hermawan 88 69 80 69 72 69 85 69 73 69 65 69 877 73,0
8 463 77,1666
7
4 Ananda Mardhatillah 100 79 90 79 100 78 90 79 90 79 96 78 1038
86,50 566
94,33333
5 Anisah Nur Azhari 74 69 80 69 75 69 78 69 75 69 70 69 866 72,1
7 452 75,3333
3
6 Bayu Woto Putra 92 60 86 79 83 79 84 79 94 78 86 79 979 81,5
8 525 87,5
7 Deo Fauzan Azis 80 69 80 69 70 69 70 69 70 69 70 69 854 71,1
7 440 73,3333
3
8 Dini Nur Hadiyanti 83 69 84 69 90 69 92 69 82 69 70 69 915 76,2
5 501 83,5
9 Edo Rizky Pratama 73 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 832 69,3
3 418 69,6666
7
10 Erlisa Octavia N 90 69 82 69 85 69 92 69 75 69 70 69 908 75,6
7 494 82,3333
3
11 Fandy Septiano 83 79 90 79 92 79 90 79 95 79 88 79 1012 84,3
3 538 89,6666
7
12 Farhatul Aini 86 69 83 69 76 69 77 69 72 69 75 69 883 73,5
8 469 78,1666
7
13 Farras Atikah Nur F 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 828 69,0
0 414 69
14 Fina Assri Damayanti 97 85 93 89 96 89 91 89 100 89 95 89 1102
91,83 572
95,33333
15 Galih Poetri Nastiti 83 69 90 69 94 69 93 69 90 69 90 69 954 79,5
0 540 90
16 Gusti Cahyaning Dewo 92 69 85 69 90 69 90 69 87 69 100 69 958
79,83 544
90,66667
17 M. Fajar Siddiq 96 78 89 78 88 78 89 78 90 78 88 78 1008 84,0
0 540 90
18 M. Rafi Hadiyasa 85 69 84 69 90 69 83 69 70 69 75 69 901 75,0
8 487 81,1666
7
19 M. Rauzal Fahmi 86 69 84 69 82 69 78 69 75 69 65 69 884 73,6
7 470 78,3333
3
20 Madania Cahya Rani 90 69 90 69 95 69 92 69 85 69 70 69 936
78,00 522 87
21 Mayang Chantika Salju 95 69 93 69 95 69 90 69 85 69 85 69 957
79,75 543 90,5
22 Mega Anisa Suandi 89 69 80 69 83 69 90 69 78 69 78 69 912 76,0
0 498 83
23 Meilan Nurwilujeng 90 69 90 69 83 69 85 69 75 69 90 69 927
77,25 513 85,5
24 Mochamad Thasbilah 80 69 80 69 70 69 76 69 65 69 65 69 850
70,83 436
72,66667
25 Muhamad Ihsan 87 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 846 70,5
0 432 72
26 Muhammad Adriansa 87 69 86 69 87 69 84 69 78 69 70 69 906
75,50 492 82
27 Pamellia Ayu Ariansyah 83 69 85 69 90 69 89 69 70 69 70 69 901
75,08 487
81,16667
28 Pasya Wiratama 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 828 69,0
0 414 69
29 Ramdanu Kurnia Saputra 75 69 82 69 73 69 75 69 70 69 65 69 854
71,17 440
73,33333
30 Rima Maniar 90 69 92 69 93 69 90 69 78 69 75 69 932 77,6
7 518 86,3333
3
31 Serlina 93 77 93 87 95 87 90 87 89 87 85 87 1057 88,0
8 545 90,8333
3
32 Sultan Ichsan Al Fajar 75 69 65 69 65 69 65 69 65 69 65 69 814
67,83 400
66,66667
33 Talita Islami 75 69 75 69 76 69 78 69 70 69 65 69 853 71,0
8 439 73,1666
7
34 Vandi Cahya Rachmandika 74 69 75 69 70 69 78 69 70 69 65 69 846
70,50 432 72
35 Wulan Sari Putri Hidayat 85 95 98 89 100 89 97 89 100 89 97 89 1117
93,08 577
96,16667
36 Yosia Krisantus P 78 69 75 69 75 69 80 69 70 69 70 69 862 71,8
3 448 74,6666
7
83,6 82,3 82,0 82,3 77,8 75,9
80,64815
Penilaian Buku Saku Kelas Kontrol
No. Nama Siswa Skor
Cover Konten Ilustrasi Sistematika variasi sumber jml rata2
1 Ahmad Baihaqe 72 72 72 71 70 70 427 71,17
2 Aldina Nabila Nida 78 74 80 75 73 70 450 75,00
3 Anang Widiatmoko 75 75 78 70 69 65 432 72,00
4 Daffa Ramadhan 85 80 85 80 75 75 480 80,00
5 Dani Wahyu P. 75 72 80 70 70 65 432 72,00
6 Dea Farah Amalia 92 90 90 84 90 86 532 88,67
7 Destia Ramadini 75 70 75 70 65 65 420 70,00
8 Diah Indah Sari 75 75 80 75 80 65 450 75,00
9 Dwi Wulandari 85 80 94 80 85 75 499 83,17
10 Fajar Teguh W 75 80 75 70 70 65 435 72,50
11 Fariz Faqihuddin 75 75 80 75 80 78 463 77,17
12 Faturrohman 85 78 76 75 77 75 466 77,67
13 Hayu Enggar Astuti 85 85 90 82 85 69 496 82,67
14 Ihsan 85 90 95 85 95 80 530 88,33
15 Indah Puspita Sari 78 80 80 78 72 70 458 76,33
16 Irfan Maulana 70 75 75 70 65 65 420 70,00
17 Laily Asnaina 75 72 80 70 70 65 432 72,00
18 M. Bayu Saputra 72 72 72 71 70 70 427 71,17
19 M. Faturrachman S. 72 73 75 70 65 65 420 70,00
20 M. Sukron 75 70 75 70 65 65 420 70,00
21 M. Abi Alfiansyah 75 70 75 65 70 65 420 70,00
22 M. Reza 75 70 75 70 65 65 420 70,00
23 M. Sobari 90 90 83 85 75 90 513 85,50
24 M. Syauqi L. 80 80 70 76 70 65 441 73,50
25 Rama Fawzi A. 70 69 75 69 69 69 421 70,17
26 Rangga Putra 80 80 83 70 78 70 461 76,83
27 Ranti Syalpitawati 75 70 70 70 73 65 423 70,50
28 Safitri Amaliawati 78 82 85 77 80 80 482 80,33
29 Siti Ainayah 80 85 90 77 80 80 492 82,00
30 Sylvia Desliani 70 80 72 70 70 70 432 72,00
31 Tri Gusti S. 70 75 75 70 65 65 420 70,00
32 Ulfa Sriwahyuni A. 75 73 75 72 76 70 441 73,50
33 Riezky Andika P.P 77 75 80 78 70 65 445 74,17
77,4 76,9 79,2 73,9 73,7 70,4 75,25
242
LAMPIRAN 18
Dokumentasi
243
244
245
246
KEilIENTERIA}'I AGAiiAUIN JAKARTAFITKJt. tr. H. Jua,tu tb Cixrt6il 1il12 &,dE,E b
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
NomorLamp.Hal
: un.o lff . l/I(M .0r.3 I N35 12014
: Bimbingan Skripsi
KepadaYth.
Baiq Hana Susanti, M. Sc
Pembimbing SlaipsiFakultas IImu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' alaihtm wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Jakarta 2lludarct?Ol4
untuk menjadi pembimbing UII
Novia Btari Krishnamuty
I I 10016100053
Pendidikan Biologi
VItr (Delapan)
Pengaruh Metode Penugasan melalui Kelas Virtual Edmodo
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Jaringan
Tumbuhan
Judul tersebut telah disefujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13 Maret2014, abstaksloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padajudul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pernbimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.Atas perhatian dan kerja sama Saudar4 kami ucapkan terima kasih.
Was s al amu' alaihnn wr.w b.
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Slripsi
Tembusan:l. DekanFITK2. Mahasiswa ybs.
Nomor : Un.01ff.1/I(M.01.3/ /2014
KEMENTERIAN AGAIIAUIN JAICARTAFITKJ!. lr. H. JMn& lto 95 Cixnat 15112 &,dotEr*,
FORi' (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 20'10
No. Revisi: : 01
Hal 1
SURAT BINiBINGAN SKRIPSI
Jakarta 2l I"daxet 2014Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi
KepadaYth.
' Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
Pembimbing SkripsiFakultas Ihnu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' alaikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Novia Btari Kristtnamuty
1 I 10016100053
Pendidikan Biologi
VItr (Delapan)
Pengaruh Metode Penugasan melalui Kelas Virtual Edmodo
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Jaringan
Tumbuhan
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13 Maret2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padajudul tersebut. Apabila perubahaa substansial dianggap perlq mohon pembimbingmeughubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpaqiang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpaqiangan.Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s alamu' alaihtm wr.w b.
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan:1. DekanFITK2. Mahasiswa ybs.