PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
Karya sosial ini dibuat guna :
Memenuhi tugas akhir semester I kelas IX di SMPN 3 Jember
Oleh :
Pamela Sandhya De Jaka
IX-D / 6570
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 JEMBER
JL.JAWA NO. 08 , JEMBER 0331-335334
NOVEMBER, 2011
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah karya sosial yang berjudul ‘Pengaruh
Pendidikan Terhadap Perekonomian Masyarakat’.
Laporan ini dibuat untuk penilaian tugas akhir semester 1 Science-Journal di SMPN 3
JEMBER.
Penulis menyadari bahwa penulis masih dalam taraf belajar,sehingga banyak
memerlukan bantuan dari berbagai pihak.Seiring dengan hal tersebut kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Drs.Poniman,MM,selaku kepala SMPN 3 Jember,dan
2. Mega Rahmawan,selaku pembimbing Science-Journal kelas IX
3. Masyarakat RT 01 RW 06 Demangan-Kesilir-Wuluhan, yang telah membantu
penulis untuk melakukan penelitian
Harapan penulis,semoga laporan ini dapat bermanfaat dan penulis selalu mengharapkan
kritik dan saran yang membangun,supaya kedepannya dapat membuat laporan yang lebih baik.
Jember,November 2011
Pamela Sandhya De Jaka
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat………………………………………………………………………2
Bab II. Landasan Teori
2.1 Pendidikan……………………………………………………………………3
2.2 Perekonomian………………………………………………………………...5
Bab III. Metode Penelitian
3.1Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………….7
3.2Desain Penelitian…………………………………………………………….8
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil………………………………………………………………………….9
4.2 Pembahasan……………………………………….………………………….9
Bab V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………11
5.2 Saran…...……………………………………………………………………...11
Lampiran...……………………………………………………………………………………….12
Daftar Pustaka
3
DAFTAR PUSTAKA
http : //www.google.com/pengertian-pendidikan.html
kavie-design.indonesianforum.net
id.shvoong.com/social-science/education/2043347-pengertian-pendidikan/
id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2117289-pengertian-
perkeonomian/
PDF UMUM TENTANG PEREKONOMIAN search in google.com
4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesejahteraan. Itulah yang menjadi tujuan hidup setiap masyarakat di seluruh dunia.
Khususnya kesejahteraan fisik. Mereka secara praktis bersama mengembangkan sistem yang
mengatur bagaimana seluruh anggotanya mampu berproses untuk memperoleh kesuksesan,
mengupayakan distribusi pemuas kesejahteraan serta pengalokasian dana untuk memperoleh
kesejahteraan tersebut. Hal yang mengkaji kesejahteraan adalah lembaga sosial ekonomi.
Namun demikian, sosial ekonomi tidak berdiri sendiri, tetapi mempeunyai
ketergantungan dan keterkaitan dalam bidang politik, pendidikan, kemasyarakatan atau keluarga
maupun agama. Dalam hal ini aktivitas pendidikan dibingkai secara khusus yang dapat
berpengaruh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat tertentu.
Keyakinan umum menempatkan bahwa seseorang yang memiliki bekal pendidikan
formal cenderung menuai kesuksesan dalam bidang ekonomi. Asumsi tersebut tidak muncul
dengan sendirinya tetapi berdasar pada kenyataan yang ada. Misalnya pada decade berdirinya
orede baru. Sebagian besar lini pekerjaan membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai basic/
dasar / latar belakang pendidikan formal. Hampir semua yang pernah mengenyam pendidikan
dapat terserap di lahan – lahan pekerjaan.
Bahkan sebelum itu, ketika politik etis diterapkan oleh kolonial Belanda telah mapu
membentuk pola pikir masyarakat tentang pendidikan dengan kesuksesan ekonomi. Para pribumi
( golongan bangsawan dan priyayi) yang memiliki ijazah dari sekolah bentukan Belanda
mendapat kesempatan kerja untuk ditempatkan di instansi – instansi pemerintah kolonial
Belanda.
Sejak saat itu, presepsi masyarakat tentang pendidikan bergeser. Sekolah / lembaga pendidikan
dianaggap sebagai tangga strategi untuk mencapai kemajuan hidup tanpa kasus melalui media –
media ekonomi lain yang lebih lambat dan beresiko tinggi untuk mengalami kegagalan.
Argumen lain yang melandasi kepercayaan umum bahwa melalui sekolah / lembaga
formal, tiap individu mampu mencapai tingkat keberhasilan ekonomi relative cepat karena
lembaga sekolah menyediakan serangkaian proses yang membekali peserta didiknya dengan
perangkat kemampuan yang dibutuhkan oleh lahan pekerjaan pada era modern ini.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan utama manusia / masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi ?
2. Bagaimanakah cara yang ditempuh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup ?
3. Bagaimana pengaruh kolonial Belanda terhadap pola pikir masyarakat ?
4. Mengapa pendidikan dianggap sebagai sarana pencapaian kesejahteraan hidup
masyarakat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan pendidikan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Untuk mengetahui kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
3. Untuk mengetahui pola pikir masyarakat terhadap kesejahteraan hidup.
4. Untuk mengetahui pengaruh penjajahan kolonial Belanda terhadap tingkat kesejahteraan
masyarakat.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui keterkaitan pendidikan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Dapat mengetahui kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
3. Dapat mengetahui pola pikir masyarakat terhadap kesejahteraan hidup.
4. Dapat mengetahui pengaruh penjajahan kolonial Belanda terhadap tingkat kesejahteraan
masyarakat.
6
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Pendidikan
Pendidikan berasal dari dua kata yang berasal dari bahasa yang berbeda yaitu kata
pedagogi (pendidikan) yang berasal dari bahasa Latin dan kata pedagogia ( ilmu pengetahuan)
yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogi dan pedagogia terdiri dari dua kata yaitu ‘paedos’
(anak) dan ‘agoge’ (membimbing).Sedangkan paedagogos ialah seorang pelayan atau bujang
(pemuda) pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak
ked an dari sekolah. Perkataan paedagogos yang semula berkonotasi rendah ini kemudian
dipakai untuk nama pekerjaan yang mulia yakni paedagoog (pendidik/ahli didik/guru). Dan dari
sudut pandang itulah pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam membimbing
dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat
berdiri sendiri dan memiliki tanggungg jawab.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dasar pendidikan
adalah cita – cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
Pendidikan berkaitan erat dengan segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan
fisik, kesehatan, ketrampilan, pikiran,perasaan, kemauan, sosial, sampai epada perkembangan
iman. Perkembangan ini memacu kepada membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat
manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah menjadi berbudaya dan bermoral.
Sebagaimana dikutip oleh Ahmad Tafsir dan Rupert C. Lodge dalam bukunya “The
Philosophy of Education”( New York : Harer & Brothers, 1974 : 23) enyatakan bahwa dalam
pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Namun kenyataannya,
tidak semua pengalaman dapat dikatakan pendidikan.Mencopet, mencuri, korupsi , dan
membolos misalnya, bagi orang yang pernah melakukannya tentu memiliki sejumlah
pengalaman, tetapi pengalaman tersebut tidak dapat dijadikan pendidikan bagi seseorang
tersebut.Karena pendidikan itu lebih mengarah pada sesuatu hal yang mulia dan terpuji, baik
dihadapan manusia maupun Tuhan.
7
Banyak rumusan pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
a. John Dewey : Pendidikan merupakan suatau proses pembentukan kecakapan mendasar
secara intelektual dan emosional sesame manusia.
b. JJ.Rouseau : Pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa yang tidak kita
butuhkan pada masa kanak-kanak, tetapi akan kita butuhkan pada
masa dewasa.
c. MJ.Langeveld : Pendidikan merupakan setiap usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi
dan membimbing anak kea rah kedewasaan, agar anak cekatan
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Menurutnya, pendidikan hanya berlangsung dalam suasana pergaulan
antara orang yang sudah dewasa dengan orang yang belum dewasa yang
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
d. John Brubacher: Pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap individu manusia
dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman,
dan dengan alam semesta.
e. Kingsley Price : Education is the process by which the non-physical processions of
culture are preserved or increased in the rearing of the young or
in the instruction of adults. (Pendidikan adalah proses yang berbentuk
non fisik dari unsur – unsur budaya yang dipelihra atau
dikembangkan dalam mengasuh anak – anak muda atau dalam
pembelajaran orang dewasa).
f. Mortimer Adler : Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat
dan kemampuan yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan ,
disempurnakan dengan kebiasaan – kebiasaan yang baik
melalui sarana yang secara artistic dibuat dan dipakai oleh siapapun
untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan
yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik.
Definisi – definisi diatas dapat dibuktikan kebenarannya oleh filsafat pendidikan terutama
yang menyangkut permasalahan hidup manusia, dengan kemampuan – kemampuan asli dan
yang diperoleh atau tentang bagaiman proses mempengaruhi perkembangannya harus
8
dilakukan.Suatu pandangan atau pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek
pembahasan menjadi pola dasar yang memberi corak berpikir kepada ahli pikir yang
bersangkutan.Bahkan arahnya pun dapat dikenali juga.
Dari berbagai pandangan para pakar diatas pula, dapat dilihat bahwa dikalangan pakar
pendidikan sendiri masih terdapat perbedaan – perbedaan pendapat mengenai pendidikan.Hal ini
disebabkan oleh latar belakang pendidikan ahli pendidikan itu dan kondisi pendidikan yang
diperbicangkan saat itu yang semuanya memiliki perbedaan karakter dan permasalahan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh
kesadaran dan terencana/bertahap dalam meningkatkan potensi diri seseorang dalam segala
aspeknya menuju terbentuknya kepribadian dan akhlaq mulia dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tepat gun melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya.
2.2 Perekonomian
Perekonomian , kata dasarnya adalah ekonomi berasal dari bahasa latin oikonomia yang
berarti pengaturan rumah tangga.Rumah tangga disini mungkin kecil seperti sebuah keluarga,
mungkin juga besar seperti negara. Pengaturan demikian adalah pengaturan yang bertujuan untuk
mencapai kemakmuran.
Pada dasarnya, perekonomian adalah suatu bidang dimana manusia melakukan
berbagai kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan
yang sifatnya terbatas.Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain
permintaan, penawaran, produksi, dan distribusi barang – jasa.
Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dari factor – factor yang salingg
beterkaitan . Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu negara, juga sumber
kekayaan alam, sumber daya manusia, cita – cita masyarakat/ ideologi masyarakat, akumulasi
kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial
budaya serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda kegiatan
ekonomi suatu bangsa.
Proses ekonomi akan mempunyai dampak positif dalam arti
meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa manakala kegiatan ekonomi itu terselenggara dalam
9
posisi keseimbanagan antara permintaan dan penawaran , produksi , distribusi barang – jasa.
(Pramono ,1995)
Kemapanan perekonomian (kesejahteraan secara fisik) dapat terlihat dari pola hidup
sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya / tuntutan hidup. Bila semua kebutuhan hidup
terutama kebutuhan pokok,maka sudah dapat dikatakan sebagai sejahtera.Namun karena
kebutahan manusia semakin meluas,dan keinginan juga semakin tidak terbatas,maka yang
dimaksud sejahtera juga mempunyai makna yang semakin meluas.Perekonomian disebut
sejahtera jika kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan dapat terpenuhi secara mudah.
Pemenuhan kebutuhan sangatlah tergantung pada pendapatan,yang berpengaruh pula pada
permintaan dan penawaran akan barang dan jasa.
Secara keseluruhan perekonomian merupakan tingkat kemampuan seseorang atau
sekelompok orang dalam upayanya memenuhi kebutuhan hidupnya,baik pemenuhan kebutuhan
pokok maupun kebutuhan lainnya.
10
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu ,5 Oktober 2011 di lingkungan kediaman penulis
(Jl.Sultan Agung, Demangan-Kesilir-Wuluhan-Jember)
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra – eksperimental jenis one shot case
study yaitu desain yang melibatkan satu kelompok dan hanya satu kali observasi atau
pengukuran (SKSKO).
Prosedur penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan data pertama, peneliti membuat angket yang berisi tentang riwayat
pendidikan sampel penelitian.
2. Membagikan angket kepada sampel penilitian.
3. Peniliti mengumpulkan kembali angket – angket tersebut dan membuat deskripsi
mengenai angket tersebut.
3.3 Penentuan Responden / Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel penelitian sampel probabilitas jenis acak sederhana
yaitu sampel yang diambil dari suatu populasi dengan cara tidak memilih – milih individu yang
dijadikan anggota sampel atas dasar alasan tertentu atau alasan yang bersifat subjektif seperti
suka – tidak suka , mudah – sulit dijangkau, dan sebagainya. Dalam hal ini semua anggota
populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakkan
serangkaian pertanyaan – pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
penilitian yang dikehendaki yang disebut angket/kuisioner.
Jenis pertanyaan yang digunakan berisi tentang fakta dari responden misalnya nama,
umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.Bentuk pertanyaan yang digunakan adalah
11
pertanyaan tidak terstruktur atau terbuka, karena peneliti tidak menyediakan pilihan jawaban
sehingga responden dapat menyusun sendiri jawabannya.
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik
inferansial yaitu teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menarik
kesimpulan, berdasarkan hasil penelitian pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi dan
kesimpulan yang dibuat dinyatakan dalam suatu hipotesis / hipotesa. Analisis statistik inferensial
biasa disebut sebagai analisis uji hipotesa dan teknik yang digunakan adalah analisis korelasi
atau ada tidaknya hubungan antara pendidikan dan perekonomian.
12
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari angket yang disebar ke beberapa orang yang tinggal di lingkungan penulis,didapat
hasil sebagai berikut:
Nama UsiaPendidikan
TerakhirPekerjaan Penghasilan/bln
Rizka Ayu Kusuma D. 23 Tahun S1 Pegawai Bank Rp 2.500.000,-
Muda Ibnu 26 Tahun S1 POLRI Rp 3.500.000,-
Sukarman 49 Tahun S2 PNS Rp 5.000.000.-
Kutsiah 45 Tahun SMP Ibu Rumah Tangga -
Kholid 46 Tahun SMA Pengusaha Rp 7.000.000,-
Wati 39 Tahun D3 Pengusaha Rp 3.500.000,-
Yaskur 41 Tahun S1 Guru Rp 2.500.000
Ida 31 Tahun SMP Ibu Rumah Tangga -
Kasmurah 60 Tahun SD Petani Rp 500.000
Enik 35 Tahun SMA Ibu Rumah Tangga -
4.2 Pembahasan
Dalam menjalani kehidupannya,setiap orang harus mempunyai pekerjaan yang layak yang
dapat menjamin tercukupinya kebutuhan hidup.Karena adanya persaingan dalam hidup,tidak
semua orang kebutuhannya dapat terpenuhi.Salah satu penyebabnya adalah factor pendidikan
yang dimiliki seseorang.
Seseorang yang memiliki jenjang penidikan setidaknya SMA atau yang sederajat
setidaknya memiliki pekerjaan yang dapat menjamin kehidupannya.Walaupun ijazah yang
dimiliki tidak seepenuhnya dijadikan jaminan pada pekerjaan yang dijalani,tapi seseorang
tersebut dapat berupaya dari wawasan dan taraf berfikirnya.Sehingga pekerjaan usaha yang
digeluti dapat berkembang lebih pesat dan dapat menerima semua tantangan hidup.Apalagi
mereka yang memiliki ijazah sarjana,mereka memiliki pekerjaan yang dapat menjamin
13
kehidupannya sampai tua.Sedangkan mereka yang memiliki ijazah di bawah SMA, cenderung
bekerja pada pekerjaan serabutan,yang kurang menjamin mendapat penghasilan yang memadahi.
14
BAB V. KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tujuan utama masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi adalah dapat terpenuhinya
semua kebutuhan hidup.
2. Upaya yang ditempuh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan
cara mencari pekerjaan yang dapat menghasilkan dana yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Pengaruh kolonial Belanda terhadap pola pikir masyarakat adalah wawasan masyarakat
yang kurang dapat berkembang dengan pesat karena kurangnya pengetahuan yang
diperoleh.
4. Pendidikan dianggap sebagai sarana pencapaian kesejahteraan hidup masyarakat adalah
karena apabila tingkat pendidika masyarakat tinggi, maka akan semakin tinggi pula
pekerjaan dan penghasilan yang didapat, sehingga secara tidak langsung mereka dapat
mencapai kesejahteraan hidup.
5.2 Saran
1. Agar pembaca dapat mencari peluang dan kesempatan dalam meraih pendidikan setinggi –
tingginya, karena dengan pendidikan seseorang akan mempunyai wawasan dan
mendapatkan pekerjaan yang layak yang dapat menjamin kehidupannya di masa
mendatang.
2. Dengan kelayakan – kelayakan pekerjaan yang dimiliki akan mengurangi jumlah
pengangguran sekaligus mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
15
LAMPIRAN
16
Mohon diisi dengan baik dan benar!
Nama :………
Jenis Kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan
Usia : ….. tahun
Pendidikan terakhir : : a. SD b. SMP c. SMA
d. D1 e. D2 e. D3
f. S1 g. lain-lain …….
Pekerjaan :
Jabatan :
Penghasilan : ±Rp………..
Mohon diisi dengan baik dan benar!
Nama :……..
Jenis Kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan
Usia : ….. tahun
Pendidikan terakhir : : a. SD b. SMP c. SMA
d. D1 e. D2 e. D3
f. S1 g. lain-lain …….
Pekerjaan :
Jabatan :
Penghasilan : ±Rp………..
17
ANGKET
ANGKET