PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI
AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Akuntansi
NUZULIA RATNA HIDAYATI
A 210 040 050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh :
NUZULIA RATNA HIDAYATI A 210 040 050
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan
Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. Sabar Narimo, M. Pd) (Drs. Djalal Fuadi, MM)
ii
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh :
NUZULIA RATNA HIDAYATI A 210 040 050
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal, 1 April 2008
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji :
1. Drs. Sabar Narimo, M. Pd ( )
2. Drs. Djalal Fuadi, MM ( )
3. Dr. Suyatmini ( )
Surakarta, 6 April 2008
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan di sebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran
dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 6 April 2008
NUZULIA RATNA HIDAYATI A 210 040 050
iv
MOTTO
“Menjadi penting itu baik, tetapi menjadi baik itu lebih penting”
(Solikhin Abu ‘Izzudin)
“Rasulullah Saw. Bersabda, setiap urusan yang tidak dimulai dengan
Bissmilahirrohmanirrohim, maka terputuslah berkahnya”
(Dari Tafsir Ibnu Katsir)
“Kesuksesan besar itu milik mereka yang menyandarkan kepada Yang Maha Besar”
(Solikhin Abu ‘Izzudin)
v
PERSEMBAHAN Perkenankan……………..
Wahai Ibu………………..maafkan anakmu yang hanya bias mendoakanmu
Wahai Ayah………………maafkan segala salah khilafku
Wahai Adikku……………maafkan kakakmu ini dan jadilah kelak seorang wanita
yang sholehah
“Almamaterku”
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Allhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah- Nya sehingga penyusunan skripsi ini
berjalan lancar dan terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya
kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan
ini ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku yang selalu memberi dukungan, doa restu, kasih saying
serta jerih payahnya selama ini yang tak pernah henti ditelan waktu.
2. Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pembimbing
Akademik selama menempuh studi.
3. Drs. Jalal Fuadi, MM, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
4. Drs. Sabar Narimo, M.Pd. selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran dan
keikhlasan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Drs. Jalal Fuadi, MM, selaku pembimbing II yang dengan penuh keiklasan
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Dr. Suyatmini, selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan pelajaran
serta pengalaman baru.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 6 April 2008
NUZULIA RATNA HIDAYATI
viii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….......
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN ……………….............................................
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….........
HALAMAN MOTTO …………………………………………………......
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………......
KATA PENGANTAR…………...…………………………………….…..
DAFTAR ISI……………...………………………………………………..
DAFTAR TABEL………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….
ABSTRAK ...………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...………………………………….....
B. Identifikasi Masalah ……...…………………………………...
C. Pembatasan Masalah…....…….………………………………..
D. Perumusan Masalah…………..………………………………..
E. Tujuan Penelitian ……………………..…………………….....
F. Manfaat Penelitian……………………………………………..
G. Sistematika Skripsi…………………………………………….
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xii
xiii
xiv
1
5
6
6 7 7 8
ix
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .……………...................................................
B. Kajian Teori………………………………………………........
1. Prestasi Belajar……………………..………………………
2. Metode Mengajar…………………………………………..
3. Metode Inkuiri……………………………………………..
4. Metode Ekspositori………………………………………...
C. Kerangka Pemikiran ……………………………………………
D. Hipotesis………………………………………………………..
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pengertian dan Jenis Penelitian …………….. ………………...
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………
C. Populasi, Sampel dan Sampling………………………………
D. Teknik Pengumpulan Data ……..……………...……………..
E. Uji Coba Instrumen …………………………………………...
F. Uji Instrumen………………………………………………….
G. Teknik Uji Prasyarat Analisis…………………………………
H. Metode Analisis Data………………………………………….
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Hasil Uji Coba .……………………………….
1. Uji Validitas……..……………………………….………...
2. Uji Reliabilitas Soal…... …………………………………..
9
10
10
15
18
26
28
30
31
34
35
36
38
40
42
45
46
46
47
47
x
B. Pelaksanaan Pembelajaran... …………………………………..
C. Penyajian Data Hasil Belajar…………………………………..
D. Pengujian Persyaratan Analisis………………………………...
1. Uji Normalitas……………………………………………..
2. Uji Matching……………………………………………….
3. Uji Homogenitas…………………………………………...
E. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis………………………
F. Analisis Kualitatif……………………………………………...
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………
B. Implikasi……………………………………………………….
C. Saran …………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
50
51
51
51
52
53
54
54
59
59
60
60
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal…… ……………………................
2. Deskripsi Data Prestasi Belajar…..………………………………………
3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data………………………………….
4. Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal……………….
5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance…………………………...
6. Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)………………………………………...
46
50
51
52
52
53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa .....................................................…………………. 64
2. Hasil Uji Coba.......................................................................................... 66
3. Uji Validitas Soal ........ ………………………………………………… 68
4. Uji Reliabilitas Soal ..………………………………………….……...…. 70
5. Data Nilai Mid........................................... ………………………………. 72
6. Uji Normalitas Data Petes.......................................................................... 74
7. Uji Kesepadanan Kemampuan Awal ......................................................... 76
8. Uji Homogenitas Data Pretes ..................................................................... 77
9. Skor Hasil Tes (Post Test) ......................................................................... 78
10. Data Hasil Beljar ........................................................................................ 82
11. Uji Normalitas Data Post Test ................................................................... 83
12. Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Metode Ekspositori dan Inkuiri.... 85
xiii
ABSTRAKSI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Nuzulia Ratna Hidayati, NIM : A 210 040 050, Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008, 63 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar akuntansi, siswa yang mendapat pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri dengan siswa yang mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode ekspositori. Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana menggunakan 2 kelas. Kelas pertama merupakan kelas kontrol, sedangkan kelas yang kedua sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena seluruh siswa kelas 2 dijadikan sebagai subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMU N 1 Cepogo sebanyak 80 siswa, 40 siswa sebagai kelas kontrol dan 40 siswa sebagai kelas eksperimen, jadi penelitian ini tidak menggunakan sampel maupun sampling. Sebelum dikenai perlakuan kedua kelas tersebut dimatching dengan uji beda mean yang berdasarkan nilai raport kelas XI semester 1. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji t (t-test) yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogemitas. Hasil perhitungan analisa data diperoleh t-hitung sebesar 2,802 dan t-tabel 2,021 pada taraf α 0,05. Karena t-hitung > t-tabel dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar akuntansi siswa yang menggunakan metode inkuiri dengan metode ekspositori. Untuk mengetahui mana yang lebih baik dapat ditentukan dengan nilai rata-rata siswa yang menggunakan metode inkuiri sebesar 72,400 dan menggunakan metode ekspositori sebesar 66,600, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hasil prestasi belajar siswa yang menggunakan metode inkuiri lebih baik daripada metode ekspositori. Kata kunci : metode inkuiri, metode ekspositori, prestasi belajar
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang
sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di
Indonesia dapat meningkat. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah
menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru
dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan
mutu pendidikan secara nasional.
Pendidikan adalah suatu proses yaitu usaha manusia dengan penuh
tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses
pendidikan yang diselenggarakan secara formal disekolah dimulai dari
pendidikan formal yang paling dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT) dan
tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Hal ini sependapat dengan
Slamet (1987:1) yang menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima
dan memahami pengetahuan yang diberikan oleh guru di dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Suwarna (2006:105) mengajar merupakan kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan
1
2
terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Dalam mengajar, guru tidak
hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi pelajaran
kepada peserta didik, namun guru hendaknya selalu memberikan rangsangan
dan dorongan agar pada diri siswa terjadi proses belajar. Oleh sebab itu,
setiap guru perlu menguasai berbagai metode mengajar dan dapat mengelola
kelas secara baik sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif.
Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi tiga kegiatan,
yaitu kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
dan kegiatan sesudah pembelajaran. Agar kegiatan mengajar dapat berjalan
efektif, maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling
sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh
karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu
menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun
kompetensi yang diharapkan.
Akuntansi merupakan salah satu diantara mata pelajaran yang di kelas
IPS yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak
siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari akuntansi.
Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah
pembelajaran akuntansi berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru
sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar,
teknik-teknik belajar, dan berperilaku belajar, guru harus menguasai metode
3
dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang cocok
dengan kebutuhan belajar, dan berperilaku membelajarkan siswa. Guru
dituntut untuk dapat memilih kegiatan mengajarnya sehingga siswa terhindar
dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien.
Guru berperan memotivasi, menunjukkan dan membimbing siswa supaya
siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa berperan untuk
mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup
dengan berfikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupan. Untuk
memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, perlu dilakukan upaya
pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan
saat ini adalah pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kreativitas
siswa, serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya
nalar siswa.
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, guru harus
membangun hubungan baik yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling
pengertian. Hubungan baik akan membuat jembatan menuju kesuksesan
puncak siswa dalam berbicara dengan bahasa hati siswa. Membina hubungan
baik bisa memudahkan guru melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan
kelas dan memperpanjang waktu fokus.
Salah satu hambatan dalam pembelajran akuntansi adalah bahwa
siswa kurang tertarik pada akuntansi, karena banyak siswa mengalami
kesulitan bila menghadapi soal-soal akuntansi sehingga dapat mengakibatkan
prestasi belajar akuntansi rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran
4
lain. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar akuntansi
menjadi faktor penting agar akuntansi menjadi pelajaran yang menyenangkan
dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan
metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru,
siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja
ilmu atau info dari guru.
Telah dikemukakan di atas bahwa akuntansi merupakan mata
pelajaran yang kurang diminati siswa. Maka guru harus berusaha
menumbuhkan minat atau ”rasa cinta” siswa pada akuntansi. Pikiran siswa
sebaiknya diarahkan untuk dapat terjun dalam akuntansi dengan cara
melibatkannya secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu
pemecahan dalam masalah ini dipilih pendekatan pembelajaran dengan
metode inkuiri.
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Guru tidak lagi
berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi,
sekalipun hal itu sangat diperlukan. Disini guru berperan sebagai motivator,
fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manajer, dan rewarder. Supaya
guru dapat melakukan perananya secara efektif maka pengenalan kemampuan
siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi,
dan sebagainya.
5
Melalui metode tersebut diharapkan dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu dapat menambahkan rasa percaya
diri siswa bahwa belajar akuntansi itu menyenangkan dan siswa akan
menyukai akuntansi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH PENGGUNAAN
METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI
SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut :
1. Peranan guru yang sangat dominan menyebabkan siswa kurang aktif
dalam proses belajar.
2. Kurang tepatnya seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode
mengajar dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu, memungkinkan
akan mempengaruhi proses belajar mengajar.
3. Ada kemungkinan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat
pengajaran akuntansi dengan metode ekspositori dengan siswa yang
mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri.
6
4. Ada kemungkinan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri
merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas belajar.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang dianalisa dapat terarah, maka permasalahan
tersebut dibatasi sebagai berikut :
1. Sesuai dengan judul yang diajukan, penelitian ini hanya berkaitan dengan
pengaruh metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi siswa
pada bidang studi akuntansi kelas XI IPS SMU N 1 Cepogo Boyolali.
2. Pengamatan dan penelitian terbatas pada guru bidang studi akuntansi
kelas XI IPS SMU N 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2007/2008.
D. Perumusan Masalah
Dalam suatu penelitian untuk menentukan ataupun menemukan suatu
kebenaran, akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang di dalamnya
mengandung masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh penulis.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka permasalahan
yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
” Apakah ada pengaruh perbedaan penggunaan metode ekspositori
dan metode inkuiri dalam proses pembelajaran akuntansi terhadap prestasi
belajar siswa?”
7
E. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang
dapat dijadikan petunjuk supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perbedaan penggunaan metode ekspositori dan metode inkuiri
dalam proses pembelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang
ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar
siswa.
c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti
lain.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar bagi para
siswa.
b. Sebagai bahan masukan bagi para guru tentang penerapan metode
ekspositori dan metode inkuiri.
8
G. Sistematika Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori yang relevan tentang metode inkuiri,
metode ekspositori, prestasi siswa, kerangka pemikiran, dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, populasi, sampel, sampling, definisi operasional
variable, metode pengumpulan data, uji coba instrumen dan teknik
analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang penggunaan metode inkuiri dan
metode ekspositori, penyajian data, analisis data, dan pengujian
hipotesis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan uraian yang sistematis tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Hasil penelitian Anita Dwi Afriyani (2007) menyatakan ada perbedaan
prestasi belajar siswa yang signifikan anatra penggunaan metode receptive
dan metode inkuiri dalam proses pembelajaran baik melibatkan variabel
penyerta atau tidak. Hasil uji coba rerata skor menunjukkan prestasi belajar
siswa dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik daripada metode
receptive.
Menurut hasil penelitian Harsasi (2000), siswa yang memiliki prestasi
belajar tinggi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode discovery
inkuiri berinteraksi lebih positif dibandingkan dengan menggunakan metode
ceramah bervariasi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam
pembelajaran wawasan ketokohan sejarah nasional Indonesia.
Dari penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode inkuiri dan ekspositori berpengaruh terhadap proses belajar akuntansi.
9
10
Karena untuk meraih prestasi yang maksimal dipengaruhi oleh metode
pengajaran yang efektif.
B. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar.
Perubahan tersebut meliputi pengetahuan, sikap, kecakapan, dan lain-
lain. Seseorang yang telah mengalami proses belajar tidak sama
keadaannya bila dibandingkan dengan keadaan pada saat belum belajar.
Individu akan lebih sanggup menghadapi kesulitan, memecahkan
masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya.
Sardiman (2001:20) berpendapat bahwa ”belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya”.
Witherington (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2003:155)
”belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal
1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri
antara lain :
a. Kelemahan mental, kecerdasan, intelegensi/kecakapan dan
bakat khusus.
b. Kelemahan fisik, panca indra, syaraf, cacat/karena sakit.
c. Gangguan yang bersifat emosional
d. Sikap dan kebiasaan yang salah dalam belajar
2) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya kesulitan belajar antara lain :
a. Situasi belajar mengajar yang tidak merangsang siswa untuk
aktif
b. Kurikulum yang kurang fleksibel / terlalu kaku
c. Beban studi yang terlalu berat
d. Metode mengajar yang monoton/membosankan
e. Situasi rumah yang tidak memotivasi anak untuk melakukan
belajar.
Uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah
proses perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengarah pada
penguasaan keterampilan, kecakapan, kemahiran, pengetahuan baru dan
12
sikap yang diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang adaptif dan progresif.
b. Prestasi Belajar Akuntansi
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic yang
kemudian dalam bahasa Indonesia berarti hasil usaha.
Prestasi belajar siswa dinyatakan dengan nilai dalam raport,
menurut Sumadi Suryadibrata (1993:26), nilai raport merupakan
rumusan terakhir dari guru mengenai kemajuan atau hasil belajar siswa
dalam masa tertentu yaitu 4 ataupun 6 bulan.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah
kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia
selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-
masing. Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi belajar
didefinisikan sebagai hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan
prasekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar siswa secara nyata dapat dilihat dalam bentuk
kuantitas yaitu angka. Dalam penelitian ini prestasi belajar yang
dimaksud adalah nilai akuntansi pada waktu ujian akhir semester.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata ( 2003 : 102 )”prestasi belajar
merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
13
Poerwodarminto (1991:96) :
”Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah siswa mendapat pengajaran dalam waktu tertentu”. Hasil pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila pengajaran itu mencapai tujuan yang ingin diraih yaitu tujuan belajar.
Menurut Zaenal Arifin (1998:30), prestasi belajar mempunyai fungsi :
1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
2. Prestasi sebagai penguasaan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator eksternal dalam arti bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar dijadikan indikator tingkat kesuksesan
anak didik dalam masyarakat.
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa
proses belajar mengajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa
setelah melalui proses belajar mengajar akuntansi yang dapat dilihat
dari nilai yang tertera dalam raport yang menunjukkan kecakapan siswa
dalam menguasai pelajaran akuntansi.
Keberhasilan belajar yang berwujud prestasi dapat dilihat dari
segi proses belajar mengajar, proses ini tidak hanya terjadi akibat
14
interaksi antara guru dengan siswa saja tetapi meliputi semua proses
yang disengaja untuk mengubah tingkah laku siswa dengan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi
Belajar merupakan suatu proses di mana siswa berada di
dalamnya. Keberhasilan siswa dalam belajar disamping dipengaruhi
oleh dirinya sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu.
Pengenalan terhadap factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai
prestasi belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Abu Ahmadi (2004:138) bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar meliputi :
1) Faktor internal
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk factor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas :
1. Faktor intelektif yang meliputi :
a. Faktor potensial yaitu kecepatan dan bakat.
b. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki.
15
2. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan sosial yang terdiri dari :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sosial
3. Lingkungan masyarakat
4. Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar
dan iklim.
3) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
2. Metode Mengajar
a. Pengertian Metode
Menurut Muhibbin Syah (2004:201)
“Metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen, dan sebagainya”.
16
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode
adalah kegiatan atau cara untuk melakukan sesuatu dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep yang tersusun secara sistematis
dalam mencapai tujuan tertentu.
b. Pengertian Mengajar
Arifin dalam Adrian, (2004:7) mendefinisikan bahwa mengajar
adalah "suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada
murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu".
Nasution dalam Adrian, (2004:7) berpendapat bahwa mengajar
adalah "suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi
proses belajar".
Tardif dalam Adrian, (2004:7) :
“Mengajar adalah “any action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating learning in another individual (the learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar”.
Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mengajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk mengorganisasi, mengatur dan menyampaikan bahan
pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai
17
dan mengembangkan bahan-bahan pelajaran sehingga terjadi proses
belajar dengan tujuan membantu atau memudahkan melakukan kegiatan
belajar.
c. Metode Mengajar
Menurut Tardif dalam Muhibbin Syah (2004:201) “metode
mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran
kepada siswa”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode
mengajar adalah cara dalam melakukan suatu kegiatan yang berisi
prosedur baku untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa agar
memudahkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Namun, berbeda dari strategi mengajar (teaching strategy),
metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil belajar yang
dikehendaki. Artinya, dibandingkan dengan strategi, metode pada
umumnya kurang berorientasi pada tujuan (less goal-oriented) karena
metode dianggap konsep yang lebih luas daripada strategi. Gagasan ini
tidak berarti mengurangi signifikansi metode mengajar, lantaran strategi
mengajar itu ada dan berlaku dalam kerangka metode mengajar. Dalam
menggunakan metode ceramah misalnya, strategi guru untuk
mendapatkan perhatian para siswa mungkin berupa penyampaian kisah
18
lucu atau kisah sedih yang sekaligus merupakan contoh yang berfungsi
sebagai pelengkap uraian topic yang sedang ia sajikan.
3. Metode Inkuiri
Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu pengajaran
dikatakan efektif jika menghasilkan sesuatu sesuai yang diharapkan atau
dengan kata lain tujuan tercapai.
Metode mengajar dikatakan efisien jika penerapannya dalam
menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu relative menggunakan tenaga,
usaha pengeluaran biaya, dan waktu minimum atau semakin kecil tenaga,
usaha biaya dan waktu yang dikeluarkan semakin efisien.
Menurut Uzer Usman (1993:124) mendefinisskan metode inkuiri
adalah “suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu
yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah)
dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.
Metode inkuiri memberikan perhatian dalam mendorong diri siswa
mengembangkan masalah. Sudyna (1986:21) mengemukakan bahwa
“inkuiri adalah metode mengajar yang meletakkan dan mengembangkan
cara berfikir ilmiah”.
Menurut Sri Anita W (2001:1-4) mendefinisikan “metode inkuiri
merupakan metode discovery artinya suatu proses mental yang lebih
tingkatannya”. Upaya mengembangkan disiplin intelektual dan
ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk membantu memecahkan
masalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memperoleh
19
jawaban atas dasar rasa ingin tahu merupakan bagian proses inkuiri.
Keterlibatan aktif secara mental dalam kegiatan belajar yang sebenarnya.
Inkuiri secara kooperatif memperkaya cara berpikir siswa dan mendorong
mereka hakekat timbulnya pengetahuan tentative dan berusaha menghargai
penjelasan.
Menurut Sura (Oemar Hamalik, 2001:219) “inkuiri atau penemuan
adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau
prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya”.
Penemuan yang dilakukan tentu saja bukan penemuan yang sesungguhnya,
sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan orang lain. Jadi
penemuan disins adalah penemuan pura-pura atau penemuan siswa yang
bersangkutan saja.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang
meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah dimana siswa
mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat
kesimpulan dan sebagainya.
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai obyek
dan subyek dalam pembelajaran, mempunyai kemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimiliki. Proses
pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang
20
siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak
menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajat dan fasilitator
belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri
atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan
bimbingan guru.
Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha
meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, pendekatan
ini menempatkan lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kekreatifan dalam menyelesaikan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan
sebagai subyek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan inkuiri
adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Tugas utama guru
adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk
dipecahkan oleh siswa sendiri.
Tugas berikutnya dari guru menyediakan sumber belajar bagi siswa
dalam rangka pemecahan masalah. Sudah barang tentu bimbingan dan
pengawasan guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau
intervensi terhadap siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Pendekatan inkuiri dalam mengajar termasuk pendekatan modern, yang
sangat didambakan untuk dilaksanakan disetiap sekolah. Adanya tuduhan
bahwa sekolah menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi apabila
pendekatan ini dilakukan.
Kegiatan ini dilaksanakn pada saat tatap muka atau pada saat
kegiatan bukan komunukasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi, tetapi
21
komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai peran aksi. Studi dan
penelitian terhadap pendekatan ini telah banyak dilakukan. Berbagai studi
tersebut antara lain menyimpulkan bahwa pendekatan ekspositori dan
inkuiri tidak berbeda efektif dalam mencapai hasil belajar yang bersifat
informasi, fakta dan konsep, tetapi berbeda secara signifikan dalam
mencapai ketrampilan berfikir, pendekatan inkuiri lebih efektif daripada
pendekatan ekspositori.
Pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dapat lebih membiasakan
kepada anak untuk membuktikan sesuatu mengenai materi pelajaran yang
sudah dipelajari. Dengan menggunakan pendekatan inkuiri ini
perkembangan kognitif siswa lebih terarah dan dalam kehidupan sehari-
hari dapat diaplikasikan secara motorik.
Anonim (2007), strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini
ialah:
a. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.
Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan social
emosional.
b. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pengajaran
22
c. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (selfbelief) pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah
sebagai berikut.
a. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah
berpikir
b. Fasilisator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam
proses berpikir siswa
c. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka
perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di
dalam kelas.
e. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan
yang diharapkan
f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas
g. Rewarder, yang memberi penhargaan pada prestasi yang dicapai dalam
rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa
Supaya guru dapat melakukan perananya secara efektif maka
pengenalan kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara
berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.
Peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur melalui
sederetan pengalaman belajar. Keterangan-keterangan yang harus
dipelajari peserta didik itu tidak disajikan dalam bentuk firal, peserta didik
23
diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan yang
dipelajari itu dimengerti. Fungsi pengajaran disini untuk mengarahkan
peserta didik mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Metode ini berpusat pada peserta didik, namun guru tetap
memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar
sebagai pembimbing dan sebagai sumber informasi data diperlukan siswa.
a. Perencanaan penggunaan metode inkuiri
Ada beberapa perencanaan untuk menggunakan metode inkuiri.
Perencanaan itu menurut Amin Suyitno, dkk (2001:31) sebagai berikut :
1) Aktivitas siswa untuk belajar mandiri perlu dibangkitkan.
2) Hasil akhir harus ditemukan sendiri oleh siswa.
3) Materi prasyarat harus dimiliki siswa.
4) Guru sebagai pembimbing.
b. Langkah-langkah dalam proses inkuiri
Menurut Syaiful Sagala (2003:97) langkah-langkah dalam proses
inkuiri adalah :
1) Menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingintahuan
terhadap sesuatu.
2) Perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik.
3) Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis.
4) Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis.
5) Menarik kesipulan jawaban atau generalisasi.
24
6) Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari situasi baru.
c. Strategi pelaksanaan metode inkuiri
Menurut E. mulyasa (2006:235) strategi pelaksanaan metode inkuiri
adalah sebagai berikut :
1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap
materi yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru guru
harus memahami sejauh mana peserta didik memiliki persepsi
terhadap materi tersebut. Kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membandingkan persepsi dengan berbagai pendapat
atau teori yang sudah ada.
2) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau
menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah.
3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.
4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari
agar dapat dipahami.
5) Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan
ilustrasi terhadap data yang telah disajikan.
6) Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi
tersebut.
7) Merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
25
d. Kelebihan dan kelemahan metode inkuiri
Kelebihan metode inkuiri sebagai berikut :
1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2) Membangkitkan motivasi belajar siswa.
3) Siswa memahami benar bahan pelajaran.
4) Menimbulkan rasa puas bagi siswa dan menambah kepercayaan
pada diri sendiri menjadi penemu.
5) Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya dalam berbagai
konteks.
6) Melatih siswa belajar mandiri.
Kelemahan metode inkuiri sebagai berikut :
1) Menyita waktu banyak.
2) Cara belajar ini diperlukan adanya kesiapan mental.
3) Tidak semua siswa dapat melakukan penemuan.
4) Tidak berlaku untuk semua topic.
5) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar,
karena sangat merepotkan guru.
Dari beberapa pendapat dan uraian di atas menunjukkan bahwa
inkuiri merupakan bentuk belajar yang fundamental, karena siswa tidak
hanya menerima informasi dari guru, tetapi lebih banyak mencari dan
memberi informasi dalam proses pembelajaran.
26
4. Metode Ekspositori
Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran
yang digunakan dengan memberikan keterangan lebih dahulu, definisi,
prinsip dan konsep materi pembelajaran serta memberikan contoh-contoh
latihan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, penugasan dan tanya
jawab sedangkan siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara
cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran
mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara
langsung. Metode ekspositori sering disamakan dengan metode ceramah,
karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Soemantri (2001:45) membedakan metode ekspositori dan metode
ceramah, mengingat dominasi guru dalam metode ekspositori banyak
dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat atau
bagian-bagian yang diperlukan, seperti awal pelajaran. Menjelaskan
konsep dan prinsip baru pada saat memberikan contoh kasus di lapangan.
Menurut Herman Hudoyo (1979:133) “menyatakan bahwa
ekspositori adalah suatu cara untuk menyampaikan gagasan atau ide dalam
memberikan info dengan lisan atau tulisan”. Selanjutnya Dimyati dan
Mujiono (1999:172) “menyatakan bahwa metode ekspositori adalah
memindahkan pengetahuan, keterangan dan nilai kepada siswa”.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode ekspositori adalah suatu cara untuk menyampaikan gagasan atau
ide dengan memberikan keterangan lebih dahulu, definisi, prinsip dan
27
konsep materi pembelajaran dengan tujuan untuk memindahkan
pengetahuan, keterangan dan nilai kepada siswa.
Menurut Wahyudin (2004), dalam pembelajaran dengan strategi
ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran
dengan aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa
yang disajikan oleh guru. Strategi pembelajaran ekspositori ini merupakan
proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ("teacher centered"),
guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam
strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau
didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses
penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian
dan konstruksi pengetahuan.
Metode ekspositori memberikan kesempatan secara luas kepada
guru untuk merancang program pembelajaran dan siswa tinggal menerima
rancangan guru. Jika dilihat peranan guru dan siswa tersebut metode
ekspositori sangat efektif untuk siswa yang mamiliki tingkat kecerdasan
rendah.
Tujuan utama metode ekspositori adalah jelas, memindahkan
pengetahuan, ketrampilan nilai-nilai kepada siswa. Apabila dianggap
penting untuk menjelaskan informasi khusus yang berhubungan dengan
akuntansi semua itu dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien melelui
metode ekspositori. Metode ekspositori itu sendiri memperhatikan nilai-
nilai pengalaman belajar siswa. Tujuan utamanya adalah murni dan
28
sederhana yaitu menjelaskan kepada siswa sesuatu yang telah
dipersyaratkan di dalam kurikulum.
Peranan guru dalam metode ekspositori merupakan pembimbing
program pelajaran karena merupakan programmer. Guru harus melihat
program pelajaran yang telah ditetapkan untuk dijelaskan dan siswa harus
dapat menguasainya. Guru merupakan sumber data yang penting dan
merupakan komponen pemindah antara sumber pengajaran dengan siswa.
Peranan guru ialah membimbing siswa untuk mendapatkan informasi yang
benar, yang merupakan bagian dari kurikulum yang dipersyaratkan.
Siswa diharapkan dapat memenuhi persyaratan oleh guru. Peranan
siswa dalam metode eksposiitori sering digambarkan secara kurang tepat,
siswqa dianggap pasif. Sebenarnya peranan siswa dapat aktif dalam proses
pembelajaran ekspositori seperti membaca materi, mengerjakan tugas,
mencari jawaban yang benar, mendiskusikan masalah yang diberikan oleh
guru. Namun mereka diarahkan untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh guru.
C. Kerangka Pemikiran
Pembelajaran yang menerapkan metode inkuiri memberikan manfaat
pada siswa yang sangat besar dalam pembelajaran. Metode inkuiri berusaha
merangsang siswa untuk bersifat aktif dan kreatif, memberikan suasana yang
kondusif dan terbuka memungkinkan siswa untuk belajar aktif baik secara
individual mauapun kelompok berani memecahkan masalah yang dihadapi
29
dengan pemikirannya sendiri, menjadikan komponen banyak arah dalam
proses pembelajaran, kondisi demikian akan menggairahkan semangat belajar
siswa yang akhirnya meningkatkan belajar siswa.
Dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori pada
kenyataannya kegiatan pembelajaran banyak didominasi oleh guru, peserta
didik kurang aktif dalam pencarian konsep, prinsip atau pengertian materi
yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran siswa menerima bahan
pembelajran yang telah disusun oleh guru, media dan sumber belajar yang
telah ditentukan oleh guru. Pengamatan pmateri pembelajaran akuntansi yang
ditentukan dari guru sehingga informasi yang diperoleh kurang kuat
tersimpan dalam ingatan, siswa lebih mengandalkan pada ingatan, sehingga
kemampuan mentalnya untuk berproses secara analitis sangat minim.
Bertolak dari kerangka pemikiran diatas diduga bahwa ada pengaruh
proses belajar akuntansi dengan menggunakan metode ekspositori dan
metode inkuiri.
Dibandingkan
Metode Ekspositori
(X1)
Prestasi
(Y1)
Prestasi
(Y2)
Metode Inkuiri
(X2)
Gambar Kerangka Pemikiran
30
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2003:52), “Hipotesis merupakan suatu jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Oleh karena itu rumusan
masalah disusun dalam bentuk pertanyaan. Pada penelitian ini dikemukakan
hoipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh perbedaan penggunaan metode
ekspositori dan penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran
akuntansi terhadap prestasi belajar siswa”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pengertian dan Jenis Metode Peneltian
1. Pengertian metode penelitian
Pembahasan metode penelitian ini lebih cenderung dapat dilakukan
sebagai pertanggungjawaban mengenai metode-metode yang dipergunakan
selama penelitian berlangsung dari awal sampai akhir. Tentu saja ketetapan
dan kejelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian
merupakan salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesohihan atau
kebenaran hasil penelitian. Oleh karena itu, penjelasan mengenai metode
penelitian sebagai pertanggungjawaban metode yang dipergunakan sangat
diperlukan. Cara mencari kebenaran yang dianggap atau dipandang ilmiah
adalah melalui metode penelitian.
Menurut Winarno (1990:220) :
“Metode penelitian adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara atau jalan untuk memecahkan atau menyelidiki suatu masalah yang dihadapi seseorang secara tepat dan benar sehingga mencapai hasil yang baik dan menimbulkan perasaan yang puas, aman, dan bangga bagi seseorang yang melakukan penelitian”.
Menurut Hadari Nawawi (1992:4) “metode adalah cara utama yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan.”
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa metode adalah
cara atau tekhnik yangn digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
31
32
Suharsimi Arikunto (2002:136) “metode penelitian adalah cara yang
dapat digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa metode penelitian adalah suatu ilmu yang membicarakan cara-cara
penyelidikan ilmiah yang mempunyai tujuan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenara suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode dan tehnik-tehnik serta alat-alat tertentu. Penelitian
adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, serta menguji
kebenaran dari suatu pengetahuan , apabila suatu usaha tersebut dilakukan
dengan menggunakan car-cara atau metode ilmiah untuk penelitian disebut
metode penelitian.
2. Jenis metode penelitian
Menurut M. Nazir (1999:47) dalam melakukan penelitian dapat
digunakan salah satu dari metode-metode yang ada. Sedangkan menurut
Winarno Surachman (1990:13) metode penelitian dibagi menjadi 3 macam
yaitu metode historis, metode deskriptif dan metode eksperimen.
a. Metode historis
Metode penelitian yang meliputi pengumpulan data dan peristiwa atau
gagasan yang timbul di masa lampau dalam usaha memahami situasi
atau keadaan sekarang serta memprediksikan perkembangan yang akan
terjadi di masa mendatang.
33
b. Metode deskriptif
Metode ini bertujuan untuk menentukan, menganalisis dan
mengklasifikasi dengan survey, angket, studi kasus atau dengan
observasi sehingga bemanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
serta dapat diterapkan pada berbagai macam masalah.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penelitian dengan membuat kondisi
buatan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek yang akan
diteliti, setidaknya satu variable independent dengan maksud
mengetahui pengaruhnya terhadap variabek dependen, dengan cara
membandingkan dua kelompok yang diteliti.
Berdasarkan metode penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menggunakan metode eksperimen, karena penelitian ini
dilaksanakan dengan melakukuan eksperimen sesuai dengan metode
pembelajaran ekspositori dan metode inkuiri yang mana sampelnya terdiri
dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dalam keadaan seimbang.
Menurut Sugiyono (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian
antara lain :a) penelitian kuantitatif dan b) penelitian kualitatif.
a. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan maksut memperoleh data
yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data
34
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (scoring).
b. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk kata,
kalimat, skema dan gambar.
Berdasarkan teori tersebut diatas maka dapat diambil pengertian
bahwa penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan untun mendapatkan
data yang sesuai dengan metode yang rasional.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggabungkan antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif, dimana data kualitatif berupa hasil
pengamatan secara langsung yang dilakukan peneliti tentang aktifitas guru
dan siswa selama eksperimen berlangsung, sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari perhitungan data secara statistik mengenai pengaruh
penggunaan metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi
belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMU N I Cepogo Boyolali. Sekolah ini terletak
di desa Paras, Mliwis, Cepogo, Boyolali.
35
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2007-
2008 yang akan dilakukan pada bulan Januari samapai selesai.
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:90) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan”. Pada penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas XI SMU N I Cepogo Boyolali yang berjumlah
80 siswa.
2. Sampel
Suharsimi Arikunto (2006:131) mengemukakan “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel”.
Menurut Gey, sebagaimana dikutip oleh Sumanto (1990:28),
menyatakan bahwa jumlah sampel terkecil dapat diterima tergantung jenis
risetnya yaitu :
36
a. Riset deskriptif : 10% dari populasi atau subyek
b. Riset korelasi : 30% dari populasi atau subyek
c. Riset kausal komparatif : 30% dari populasi atau subyek
d. Riset eksperimen : 50% dari populasi atau subyek
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dalam penelitian ini
penulis mengambil sampel sebanyak 80 orang siswa dari 80 orang siswa
yang dibagi menjadi dua kelompok masimg-masing terdiri 40 siswa
sebagai sample untuk kelompok ekspositori dan 40 siswa sebagai sampel
inkuiri.
3. Sampling
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:124) menyatakan bahwa
“Sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan
mengambil sampel secara benar dari suatu populasi”. Pada penelitian
ini tidak ada sampling karena semua anggota populasi dijadikan
sebagai sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan pada suatu
penelitian untuk mendapatkan keterangan-keterangan sehubungan dengan
37
penelitian tersebut, sehingga memperoleh data yang diperlukan. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi.
1. Observasi
Margono (1997:158) “Observasi dartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka observasi atau pengamatan secara
langsung yang dilakukan oleh peneliti tentang aktivitas guru dan siswa
selama eksperimen berlangsung.
2. Tes
Suharsimi Arikunto (2001:53), “menyatakan bahwa tes adalah alat
atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dengan cara-cara atau aturan-aturan yang telah ditentukan”.
Metode ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi pada pokok bahasan akuntansi dagang. Hasil tes
akhir yang peneliti gunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah
soal pilihan ganda (check point).
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:135), “metode dokumentasi adalah
suatu metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu
38
dengan melihat buku-buku atau arsip-arsip atau catatan-catatan yang
berhubungan dengan masalah yang diselidiki”.
Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai daftar nama siswa. Alasan penggunaan
metode dokumentasi yaitu :
a. Dokumentasi sekolah merupakan hal yang resmi dan formal
b. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya
c. Dokumentasi mempunyai sifat obyektif
d. Dokumentasi mempunyai sifat keabadian.
E. Uji Coba Instrumen
1. Definisi Operasional Variabel
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variable penelitian
merupakan obyek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variable dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah suatu variabel yang akan diteliti
pengaruhnya. Variabel bebas dalam hal ini terdapat dua yaitu :
1) Model pembelajaran inkuiri untuk kelompok eksperimen.
39
2) Model pembelajaran ekspositori untuk kelompok kontrol.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dapat menimbulkan
hubungan fungsional dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal
ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar akuntansi
khususnya pada pokok bahasan akuntansi dagang.
2. Kisi-kisi soal tes
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai instrumen
untuk memperoleh data. Sedangkan soal tes yang dibuat sebanyak 15 soal.
Adapun langkah-langkah penyusunan soal tes adalah sebagai berikut :
a) Melihat GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) akuntansi SMU
N 1 Cepogo tahun ajaran 2007-2008.
b) Penulis melakukan konsultasi dengan guru bidang studi akuntansi di
SMU N 1 Cepogo.
c) Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing skripsi.
d) Penulis melakukan penyusunan soal sebanyak 15 soal.
Soal-soal ini disesuaikan dengan sub-sub pokok bahasan mata
pelajaran akuntansi. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
40
MATERI JUMLAH
1 Ciri – ciri perusahaan dagang 5
2 Akun-akun khusus yang ada pada perusahaan dagang 5
3 Metode pencatatan dalam perusahaan dagang 5
4 Syarat penyerahan dan pembayaran dalam pembelian barang dagangan 5
5 Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum 5
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
yang sahih mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrumen yang
kurang valid memiliki validitas rendah.
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
sacara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.
Suharsimi Arikunto, (2002:241) Validitas di atas diuji dengan
rumus korelasi product moment, uji ini dilakukan dengan melihat korelasi
atau skor masing-masing item pertanyaan.
41
Adapun rumusnya adalah :
( )( )( ) }{ ( ) }{ 2222 ∑∑∑∑∑ ∑∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : Koefisien korelasi variabel X dan Y
∑ X : Jumlah skor dalam distribusi x
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi y
∑ 2X : Jumlah kuadrat masing-masing skor x
∑ 2Y : Jumlah kuadrat masing-masing skor y
N : jumlah subyek keseluruhan item, dinyatakan valid
apabila rhitung > critical volume.
Korelasi Product Moment yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS V. 10. Apabila koefisien Korelasi Product Moment hasil cetakan
komputer dari butir pertanyaan, dan pertanyaan yang diuji lebih besar dari
tabel koefisien Product Moment (rhitung > ttabel) maka berarti koefisien
korelasi tersebut signifikan dan butir pertanyaan yang digunakan valid.
Bagi butir pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar
pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Husein Umar (2002:178) “reliabilitas adalah istilah untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulangi dua kali atau lebih”. Pengukuran reliabilitas bertujuan
42
untuk mengetahui ketetapan instrumen atau data yang diteliti, pengukuran
reliabilitas tersebut dengan menggunakan rumus :
r ll = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛− 2
2
1 bb
kk
σσ
Dimana :
rll = realibilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
2bσ = variabel tertentu
Σσb2 = jumlah varians butir
Jika ro > rt dikatakan reliabel sebaliknya jika ro < rt dikatakan tidak
reliabel.
G. Tehnik Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian data apakah data tersebut normal
atau tidak. Penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan litosfer dengan
langkah-langkah:
a. Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
43
Hi : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Statistik Uji
L = maximum IF ( Z1 ) – S( Z1 ) dimana :
F (Z1) = P( Z < Z1 ) dengan Z – N(0,1)
F (Z1) = proporsi banyaknya Z < Z1 terhadap banyaknya Z1
S( Z1 ) = skor standar, Z1= S
XX_
1 −
S = deviasi standar
c. Tarif signifikan α = 0,05
d. Keputusan uji
Jika L < L tabel maka sebuah data bias dikatakan normal sebaliknya
jika L > L tabel maka hasilnya dikatakan tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah pengujian data apakah data tersebut
honogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dengan uji
Barlet, yaitu :
a. Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang homogen
44
Hi : data berasal dari populasi tidak homogen
b. Statistik uji
( )∑−= 22 loglog203,2jj SfRKGf
cX
Keterangan :
K : banyaknya sampel
f : derajad bebas untuk RKG = N – K
fj : derajad kebebasan untuk = n2jS j – 1
j : 1, 2, 3, ………………….; k
N : banyaknya seluruh nilai (ukuran)
nj : banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
−+= ∑ jfk
cj
11)1(3
11
RKG = ( ) jsjjj
j SnSSf
SS 21; −=∑∑
c. Keputusan uji
Jika X < X22 ; k – 1 maka dapat dikatakan hasilnya homogen sebaliknya
jika X > X22 ; k – 1 maka dapat dikatakan hasilnya tidak homogen.
45
H. Metode Analisis Data
Menurut Budiyono (2000:149) untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan model
pembelajaran ekspositori dan model pembelajran inkuiri menggunakan uji – t,
yaitu sebagai berikut :
( )212
21
/1/1 nnsp
XXt
+
−= dengan
( ) ( )2
11
21
222
2112
−+−+−
=nn
SnSnSp
Dimana :
1X = rata-rata dari sampel 1
2X = rata-rata dari sampel 2
n1 = ukuran besar sampel 1
n2 = ukuran besar sampel 2
S1 = simpang baku dari sampel 1
S2 = simpang baku dari sampel 2
Jika t hitung > tα (n1 + n2 – 2) maka Ho ditolak
Jika t hitung < tα (n1 + n2 – 2) maka Hi diterima
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes
Sebelum soal tes diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih dulu
dilaksanakan try-out (uji coba). Uji coba diberikan kepada 40 orang siswa. Uji
coba soal tes ini dilakukan untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas) soal tes untuk menjadi alat pengumpul data.
1. Uji Validitas
Item soal dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada
taraf signifikansi (α) = 5% yaitu sebesar 0,312. Adapun rangkuman hasil uji
validitas soal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini (Lampiran 3):
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal
No. item rxy rtabel (0,05;40) Keterangan 1 0,373 0,312 Valid 2 0,340 0,312 Valid 3 0,436 0,312 Valid 4 0,579 0,312 Valid 5 0,336 0,312 Valid 6 0,359 0,312 Valid 7 0,447 0,312 Valid 8 0,533 0,312 Valid 9 0,613 0,312 Valid
10 0,430 0,312 Valid 11 0,410 0,312 Valid 12 0,508 0,312 Valid 13 0,380 0,312 Valid 14 0,462 0,312 Valid 15 0,461 0,312 Valid 16 0,529 0,312 Valid 17 0,480 0,312 Valid 18 0,452 0,312 Valid 19 0,457 0,312 Valid 20 0,419 0,312 Valid 21 0,359 0,312 Valid 22 0,481 0,312 Valid 23 0,424 0,312 Valid 24 0,413 0,312 Valid 25 0,432 0,312 Valid
46
47
Hasil perhitungan uji validitas terhadap soal tes menunjukkan bahwa
dari 25 item soal semuanya valid, karena harga rxy seluruh item tersebut
lebih besar dari rtabel (N;α) : (40;0,05) sebesar = 0,312 (Lampiran 3).
2. Uji Reliabilitas Soal
Hasil uji reliabilitas menurut pendapat Suharsimi Arikunto
(1993:167), dapat dikonsultasikan dengan ketetapan reliabilitas sebagai
berikut:
Antara 0,800 – 1, 000 = sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800 = tinggi
Antara 0,400 – 0,600 = cukup
Antara 0,200 – 0,400 = rendah
Antara 0,001 – 0,200 = sangat rendah
Hasil uji reliabilitas terhadap soal tes memperoleh koefisien
reliabilitas (r11) sebesar 0,8311, dimana nilai tersebut berada pada ketetapan
reliabilitas sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes ini
sangat reliabel (andal) dan mampu untuk menjadi alat pengumpul data.
(Lampiran 4).
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri pada
Siswa Kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali Tahun Ajaran 2007/2008
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi siswa untuk menemukan siswa yang aktif dan pasif
dalam belajar melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data. Tindakan
48
yang dilakukan untuk mengidentifikasi siswa antara lain: wawancara dengan
guru bidang studi sebelum pelaksanaan tindakan kemudian melakukan
observasi langsung pada siswa
2. Merencanakan solusi masalah, solusi yang peneliti tawarkan untuk
mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan
pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri.
3. Pelaksanaan tindakan, pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode ekspositori di
kelas XI A dan metode inkuiri di kelas XI B dalam rangka variasi metode
pembelajaran.
Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan
sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan. Pada tahap ini
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas lebih mengarah pada subtansi
yang menjadi permasalahan pokok untuk dapat meningkatkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor siswa yaitu penerapan metode ekspositori
dan inkuiri. Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan tes untuk mengetahui
hasil belajar yang telah dicapai siswa.
4. Observasi dan monitoring. Pada tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan
dengan saat pelaksanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap
ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang telah
disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari
49
waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses hasil belajar siswa. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis dan lain-
lain) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias
siswa dan lain-lain. Berdasarkan data yang terkumpul tersebut kemudian
dilakukan analisis dan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
5. Refleksi. Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguasai secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi ini
mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas
tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dan proses refleksi maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang
sehingga permasalahan dapat teratasi.
6. Pelaksanaan evaluasi. Tes digunakan untuk mengumpulkan data kenaikan
hasil belajar yang dilaksanakan sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
Kegiatan mi sebagai proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan.
Diantara dialog, perencanaan, pengambilan keputusan tindakan, melakukan
tindakan, pengamatan, refleksi, dan evaluasi merupakan proses yang terkait
secara logis, sistematis, dan berkesinambungan. Evaluasi khususnya
diarahkan pada penemuan bukti-bukti adanya peningkatan ranah kognitif
dari siswa.
50
C. Penyajian Data Hasil Belajar
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik
dokumentasi terhadap nilai pretes (nilai semester I) dan pelaksanaan evaluasi
pada akhir pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri (post test).
Setelah dilakukan perhitungan dengan statistik deskriptif, maka diperoleh
karakteristik data sebagai berikut:
Tabel 4.2. Deskripsi Data Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI SMU Negeri 1
Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008
Kelompok Nilai Rata-rata Perlakuan Pre-test Post-test Selisih
Metode Ekspositori 64,500 66,600 2,100 Metode Inkuiri 65,125 72,400 7,275
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan eksperimen
pembelajaran (pre-tes), nilai rata-rata pre-tes siswa pada kelompok
pembelajaran metode ekspositori adalah sebesar 64,500 (lihat Lampiran 6) dan
kelompok pembelajaran metode inkuiri 65,125. Kemudian setelah dilaksanakan
pembelajaran terjadi peningkatan prestasi belajar, dimana pada pembelajaran
dengan metode ekspositori siswa memperoleh nilai rata-rata 66,600 (lihat
Lampiran 11), sedangkan rata-rata prestasi belajar dengan metode inkuiri
sebesar 72,400. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada pembelajaran
dengan metode ekspositori, prestasi belajar siswa hanya meningkat sebesar
2,100 poin, sedangkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran dengan metode
inkuiri meningkat sebesar 7,275. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa
dalam pembelajaran dengan metode inkuiri lebih meningkat dan lebih tinggi
dibandingkan dengan metode ekspositori.
51
D. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Untuk menerima atau menolak
hipotesis dengan cara membandingkan Lo maks dengan L kritis yang
diambil dari daftar nilai kritis uji Lilliefors pada taraf signifikansi (α) = 0,05.
Jika Lo maks < L tabel derajat bebas (db) = 40, maka hipotesis nol ditolak.
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Lo Maks L tabel (0,05;40) Keputusan
Pre-tes Kelompok Metode Ekspositori 0,136 0,140 Normal
Pre-tes Kelompok Metode Inkuiri 0,118 0,140 Normal
Prestasi Belajar Metode Ekspositori 0,117 0,140 Normal
Prestasi Belajar Metode Inkuiri 0,112 0,140 Normal
Hasil perhitungan uji normalitas memperoleh harga maksimal (Lo
maks) yang lebih kecil dari Ltabel Liliefors pada taraf signifikansi 5% yaitu
sebesar 0,140, sehingga dapat dinyatakan bahwa keempat data tersebut
memiliki distribusi atau sebaran yang normal. Hasil yang lebih lengkap
dapat dilihat pada perhitungan uji normalitas pada lampiran 6 dan 11.
2. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal (Matching)
Uji kesepadanan atau uji keseimbangan kemampuan awal
dilaksanakan dengan uji t. Uji ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan rata-rata hasil pre-tes antara kelompok pembelajaran dengan
52
metode ekspositori dan metode inkuiri (Lampiran 7). Adapun hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal
Antar Kelompok thitung ttabel 5% Keterangan Hasil pre-tes kelompok siswa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri
0,615 2,021 Tidak berbeda
Hasil uji t kesepadanan kemampuan awal (Lampiran 7) memperoleh
nilai thtung = 0,615, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% (db=39) adalah
2,021. Dikarenakan thitung < ttabel (0,615 < 2,021), maka dapat dinyatakan
bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama sebelum
eksperimen pembelajaran dilaksanakan. Artinya tidak ada perbedaan hasil
pre-tes antara kelompok siswa kelompok pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Adapun
langkah perhitungannya pada Lampiran 8.
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance
Antar Kelompok Fhitung Ftabel 5% Keterangan Hasil pre-tes kelompok siswa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri
0,123 4,08 Tidak berbeda
Hasil uji homogenitas terhadap variansi antara kedua kelompok perlakuan
memperoleh nilai Fhitung sebesar 0,123, sedangkan Ftabel pada taraf
53
signifikansi 5% dengan db (1;78) adalah 4,08. Dikarenakan Fhitung < Ftabel
(0,123 < 4,00), maka dapat dinyatakan bahwa variansi kedua kelompok
adalah relatif sama, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok dalam
keadaan homogen.
E. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis
Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data hasil
evaluasi akhir (post test) setelah pembelajaran dilaksanakan. Seperti diketahui
data prestasi belajar post test telah dinyatakan normal dan berasal dari sampel
yang homogen, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
(Lampiran 12). Uji t ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi
belajar akuntansi antara siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori
siswa dan metode inkuiri
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)
Antar Kelompok thitung ttabel 5% Keterangan Prestasi belajar akuntansi siswa pada pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri
2,802 2,021 Berbeda
Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam daerah kritis penerimaan
Ho dari uji t sebagai berikut:
Daerah diterima Ho
Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho
-2,021
2,021
2,802
54
Hasil uji memperoleh nilai thitung > ttabel (2,802 > 2,021) pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar
akuntansi antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori
dan metode inkuiri. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis
diterima. Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode
inkuiri (72,400) lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil
pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori (66,600) atau terdapat
selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik (lebih
efektif) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
F. Analisis Kualitatif
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru biasanya menerapkan metode
pembelajaran yang berbeda-beda, metode pembelajaran yang diharapkan
memberikan manfaat pada siswa yang sangat besar dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
inkuiri dan metode ekspositori.
Metode ekspositori hampir sama dengan metode ceramah, tetapi metode
ini guru tidak terlalu mendominasi. Guru tidak terus berbicara, informasi
diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti awal
pelajaran, menjelaskan konsep dan prinsip baru pada saat memberikan contoh
kasus di lapangan. Berbeda dengan metode inkuiri, pada metode ekspositori
siswa kurang terlibat aktif dalam mencari konsep pembelajaran, prinsip-prinsip
pengertian akuntansi yang dipelajari. Siswa disini hanya menerima materi
55
pelajaran dari guru dan kemudian mencatatnya. Semua materi pelajaran
ditentukan opleh guru sehingga informasi yang diperoleh kurang kuat tersimpan
dalam ingatan siswa sehingga kemammpuan untuk berproses analisis sangat
minim.
Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan pembelajaran yang
menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Cara
penyampaian pelajaran dilakukan dengan penelaahan sesuatu yang bersifat
mencari secara kritis, analisis dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Selain itu metode inkuiri
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap
ilmiah, obyektif, hasrat ingin tahu, sikap terbuka dan sebagainya (Moh. Uzer
Usman dan Lilis Setiawati , 1993:125).
Hal ini menunjukkan bahwa metode inkuiri merupakan proses
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengakomodasikan dan mengasimilasikan informasi yag mengandung proses
mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah,
merencanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik
kesimpulan, serta menimbulkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka,
sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang dapat disetujui
bersama. Sedangkan metode ekspositori hanya bersifat memberikan informasi
dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas.
56
Pembelajaran dengan metode inkuiri menghasilkan prestasi belajar yang
lebih tinggi karena proses belajar yang dilakukan melalui proses:
1. Penciptaan kemerdekaan untuk mewakili dan mengekspresikan ide-ide dan
mengetes ide-ide tersebut dengan data.
2. Penyediaan lingkungan yang responsif sehingga setiap ide atau gagasan
didengar dan dimengerti serta setiap siswa dapat memperoleh data yang
diperlukan.
3. Membantu siswa menemukan suatu pengarahan untuk bergerak maju, suatu
tujuan untuk pengajaran intelektual (tingkat intelektual yang lebih tinggi)
(Moh. Amien, 1996: 37)
Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode inkuiri
adalah (Roestiyah NK, 1991:76-77):
1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5. Memberi kepuasan yang berupa interinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
57
9. Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, maka pembelajaran dengan
metode inkuiri mampu mencapai hasil belajar yang lebih tingi dibandingkan
siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori. Seperti diketahui
metode ekspositori didasarkan pada metode ceramah yang kemudian dilengkapi
dengan demonstrasi, pemberian tugas, dan tanya jawab. Pembelajaran dengan
metode ekspositori dalam penelitian ini terbukti memperoleh prestasi belajar
yang lebih rendah dibandingkan metode inkuiri.
Dalam penelitian ini metode inkuiri dilaksanakan dengan adanya
bimbingan dari guru. Metode inkuiri terbimbing ini diterapkan bagi para siswa
karena masih dalam taraf tingkat perkembangan, kemampuan intelektualnya
dipandang masih memerlukan bimbingan dalam rangka mengembangkan
kemampuan kognitifnya untuk memecahkan masalah, serta dalam rangka
memperoleh konsep dalam proses belajarnya. Bimbingan dalam metode inkuiri
juga berfungsi memberi petunjuk seperlunya kepada siswa pada permulaannya,
kemudian diberikan lambat laun dikurangi. Bantuan yang harus dikurangi
berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan
menemukan cara-cara penemuan konsep yang tepat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan penerapan metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa. Prestasi belajar metode inkuiri lebih tinggi dari pada
metode ekspositori dengan selisih sebesar 5,800. Perbedaan tersebut
58
membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Siswa kelas
XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali yang diberi pembelajaran dengan metode
inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa yang
diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali
tahun pelajaran 2007/2008. Siswa diberi pembelajaran dengan metode
inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa
yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.
Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode
inkuiri (72,400) lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil
pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori (66,600) atau
terdapat selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri
lebih baik (lebih efektif) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Implikasi
Penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelaharan dapat membantu
siswa dalam memperkaya pengetahuannya, khususnya melalui pemberian
kesempatan kepada siswa untuk mengakomodasikan dan mengasimilasikan
informasi, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta menimbulkan
59
60
sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, sehingga pada akhirnya dapat
mencapai kesimpulan yang dapat disetujui bersama
Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu hasil penelitian juga diharapkan dapat menambah pengetahuan
sehingga dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
C. Saran-saran
Dalam rangka menyumbang pemikiran untuk meningkatkan prestasi
belajar ekonomi siswa maka disampaikan saran-saran sebagai beriku:
1. Bagi guru
a. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran akuntansi, hendaknya
menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran
agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
b. Diharapkan untuk berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi mengajar, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan
variasi metode pembelajaran dapat menjadi lebih baik.
c. Hendaknya selalu mengadakan evaluasi tes blok guna mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.
2. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya menumbuhkan kedisiplinan dan mengikuti proses
belajar mengajar agar prestasi yang dicapai maksimal. Selain itu
pembentukan pengetahuan akan lebih bermakna apabila siswa
berpartisipasi aktif didalamnya.
61
b. Sebaiknya para siswa dapat menyediakan sarana pembelajaran yang
lebih lengkap dalam proses pembelajaran, sehingga dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Bagi pihak sekolah diharapkan untuk menciptakan lingkungan belajar dan
sarana pembelajaran yang lebih lengkap, sehingga dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran. Selain itu pihak sekolah diharapkan untuk
selalu mengikutsertakan para guru dalam pelataihan-pelatihan yang sering
dilakukan oleh Dinas Pendidikan setempat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. http://www.yahoo.com./artikel.us/art.05-65.html
Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta. Depdiknas. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Diakses tanggal 11 Desember 2007.
http://pusdiklatdepdiknas.net/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=10&Itemid=54
Dimyati dan Mudjiyono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hudoyo, Herman. 1979. Teori Dasar Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud. Margono S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya
Nawawi, Hadari. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press. Nazir M. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Poerwodarminto. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.
Sagala, Syaiful. 2003. Metode Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.
Santoso, Slamet Iman. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Sardiman AM. 2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Balai
Pustaka. Soemantri. 2001. Menggagas Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung : Remaja
Rosda Karya. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
63
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sumadi, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo Perkasa. Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik
Profesional. Yogyakarta : Tiara Wacana. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya. Umar,s Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. Usman, Moh, Uzer. 1993. Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. Wahyudin NN. 2004. Efektivitas Strategi Pembelajaran Koperatif dan
Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sains Ditinjau dari Cara Berpikir. Diakses tanggal 11 Desember 2007. http://www.litagama.org/Jurnal/Edisi5/StrategiPemb.htm
Winarno. 1990. Metodelogi Penelitian. Bandung : Tarsito. Zaenal, A. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Try Out
No. Nama
1 Agus Suwarsono 2 Ana Widyastuti 3 Andri Cahyo FRD 4 Anik Wakhidah 5 Anita Ratna P 6 Arief Wahyu R 7 Candra Nurseta 8 Dewi Mutoharoh 9 Dewi Rinawati 10 Dhaniayu Putri 11 Dian Joko S 12 Dwi Surani 13 Fitri Sumiyati 14 Heny Vaatu E 15 Heru Purwanto 16 Husain Fitrianro 17 Ika Handayani 18 Istiyani 19 Karina Damayanti 20 Kusnadi 21 Jarwo Nugroho 22 Lindri Ana 23 Muhammad Rofa’in 24 Ngatemi 25 Novi Rahmawati 26 Nur Aminah 27 Nur Mutmainah 28 Nurhana A 29 Nuryani 30 Sartini 31 Setyawan A 32 Sri Hartatik 33 Sri Umayah 34 Sukono 35 Sutarti 36 Tri Hastutik 37 Tri Wiyarti 38 Warsini 39 Widyatmoko 40 Yani Candra K
Daftar Nama Siswa PenelitianDaftar Siswa Kelas Kontrol
No. Nama
1 Agus Suwarsono 2 Ana Widyastuti 3 Andri Cahyo FRD 4 Anik Wakhidah 5 Anita Ratna P 6 Arief Wahyu R 7 Candra Nurseta 8 Dewi Mutoharoh 9 Dewi Rinawati 10 Dhaniayu Putri 11 Dian Joko S 12 Dwi Surani 13 Fitri Sumiyati 14 Heny Vaatu E 15 Heru Purwanto 16 Husain Fitrianro 17 Ika Handayani 18 Istiyani 19 Karina Damayanti 20 Kusnadi 21 Lidia Natalia 22 Lila Eniyah 23 Maya Yulfa AS 24 Novi Dwi Sunarti 25 Nur Asiah 26 Nur Hidayah 27 Nuriah 28 Purnomo Irawan 29 Rini Susanti 30 Siti Jariyah 31 Sugiyanto 32 Sukimi 33 Sumarsih 34 Tina Rahayu 35 Tri Winarsih 36 Wahyu Widyo P 37 Widayanti 38 Widyaningsih 39 Wiwied Tia F 40 Yati Nalangsari
Daftar Siswa Kelas Eksperimen
No. Nama
1 Agung Widiantoro 2 Agus Supriyanto 3 Ana Maryanah 4 Anik Apriliani 5 Ariyanti Sri M 6 Chandra Agus 7 Damaria Surya M 8 Daryanti 9 Dewi Setyowati 10 Dwi Nyik Riyanti 11 Dwi Suranti 12 Eka Martina 13 Eko Pujiyati 14 Etik Untari 15 Fajar Wahyu S 16 Farida Anggraeni 17 Gunawan 18 Hanun Wulandari 19 Ika Susilowati M 20 Jarwo Nugroho 21 Lindri Ana 22 Muhammad Rofa’in 23 Ngatemi 24 Novi Rahmawati 25 Nur Aminah 26 Nur Mutmainah 27 Nurhana A 28 Nuryani 29 Sartini 30 Setyawan A 31 Sri Hartatik 32 Sri Umayah 33 Sukono 34 Sutarti 35 Tri Hastutik 36 Tri Wiyarti 37 Warsini 38 Widyatmoko 39 Yani Candra K 40 Yuni Sulistyowati
Lampiran 2
Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes No. No. Item Skor
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 16 2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 11 3 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 14 4 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 11 5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 6 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 8 7 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 21 9 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8 10 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 15 11 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 12 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 20 15 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9 16 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 17 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 9 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21 19 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 19 21 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 22 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 15 23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 24 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 25 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 13 26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
27 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 16 28 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 18 29 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 30 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12 31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 23 34 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 35 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 36 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 37 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 14 38 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 40 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 14
Correlations
1,000 ,081 ,189 * ,121 ,121 ,373*
, ,618 ,242 ,457 ,457 ,01840 40 40 40 40 40
,081 1,000 ,147 -,027 ,406** ,340*,618 , ,366 ,868 ,009 ,032
40 40 40 40 40 40,189 ,147 1,000 -,027 ,189 ,436**,242 ,366 , ,868 ,242 ,005
40 40 40 40 40 40,099 ,135 ,135 ,209 ,209 ,579**,544 ,405 ,405 ,196 ,196 ,000
40 40 40 40 40 40,320* -,169 ,282 -,137 -,252 ,336*,044 ,297 ,078 ,398 ,117 ,034
40 40 40 40 40 40-,027 -,067 ,147 ,081 -,027 ,359*,868 ,683 ,366 ,618 ,868 ,023
40 40 40 40 40 40-,043 ,000 ,211 ,171 ,278 ,447**,793 1,000 ,192 ,291 ,082 ,004
40 40 40 40 40 40,217 ,065 ,274 ,323* ,217 ,533**,178 ,689 ,087 ,042 ,178 ,000
40 40 40 40 40 40,043 ,316* ,211 ,364* ,364* ,613**,793 ,047 ,192 ,021 ,021 ,000
40 40 40 40 40 40,274 ,345* ,345* -,062 ,050 ,430**,087 ,029 ,029 ,706 ,758 ,006
40 40 40 40 40 40,274 ,234 -,096 ,274 -,173 ,410**,087 ,146 ,554 ,087 ,284 ,009
40 40 40 40 40 40,150 ,000 ,211 ,150 ,150 ,508**,356 1,000 ,192 ,356 ,356 ,001
40 40 40 40 40 40-,037 ,323* ,116 ,173 -,037 ,380*,822 ,042 ,475 ,285 ,822 ,015
40 40 40 40 40 40-,099 ,081 ,189 ,121 ,341* ,462**,544 ,618 ,242 ,457 ,031 ,003
40 40 40 40 40 40,150 ,105 ,211 ,364* ,150 ,461**,356 ,517 ,192 ,021 ,356 ,003
40 40 40 40 40 40
,386* ,014 ,234 * ,050 ,162 ,529**
,014 ,933 ,146 ,758 ,317 ,00040 40 40 40 40 40
,150 ,000 -,105 ,150 ,257 ,480**,356 1,000 ,517 ,356 ,110 ,002
40 40 40 40 40 40,121 ,081 ,081 ,231 ,231 ,452**,457 ,618 ,618 ,152 ,152 ,003
40 40 40 40 40 40,005 -,144 -,039 ,217 ,111 ,457**,974 ,377 ,810 ,178 ,494 ,003
40 40 40 40 40 40,303 ,030 ,268 ,061 -,061 ,419**,058 ,855 ,094 ,711 ,711 ,007
40 40 40 40 40 40-,135 ,040 ,147 ,081 ,298 ,359*,405 ,806 ,366 ,618 ,062 ,023
40 40 40 40 40 40,231 ,623** ,298 ,121 ,231 ,481**,152 ,000 ,062 ,457 ,152 ,002
40 40 40 40 40 40,313* ,144 ,248 ,313* ,313* ,424**,049 ,377 ,123 ,049 ,049 ,006
40 40 40 40 40 40,121 -,027 -,027 1,000 ,231 ,413**,457 ,868 ,868 , ,152 ,008
40 40 40 40 40 40,121 ,406** ,189 ,231 1,000 ,432**,457 ,009 ,242 ,152 , ,005
40 40 40 40 40 40
,373* ,340* ,436** * ,413** ,432** 1,000
,018 ,032 ,005 ,008 ,005 ,40 40 40 40 40 40
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson Correlation
Sig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson Correlation
Sig. (2-tailed)N
ITEM01
ITEM02
ITEM03
ITEM04
ITEM05
ITEM06
ITEM07
ITEM08
ITEM09
ITEM10
ITEM11
ITEM12
ITEM13
ITEM14
ITEM15
ITEM16
ITEM17
ITEM18
ITEM19
ITEM20
ITEM21
ITEM22
ITEM23
ITEM24
ITEM25
TOTAL
ITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM24 ITEM25 TOTAL
Lampiran 3 Uji Validitas Soal
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Lampiran 4 Uji Reliabilitas Soal Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. ITEM01 ,6500 ,4830 40,0 2. ITEM02 ,6250 ,4903 40,0 3. ITEM03 ,6250 ,4903 40,0 4. ITEM04 ,3500 ,4830 40,0 5. ITEM05 ,7000 ,4641 40,0 6. ITEM06 ,6250 ,4903 40,0 7. ITEM07 ,4000 ,4961 40,0 8. ITEM08 ,5750 ,5006 40,0 9. ITEM09 ,6000 ,4961 40,0 10. ITEM10 ,6750 ,4743 40,0 11. ITEM11 ,6750 ,4743 40,0 12. ITEM12 ,6000 ,4961 40,0 13. ITEM13 ,4750 ,5057 40,0 14. ITEM14 ,6500 ,4830 40,0 15. ITEM15 ,6000 ,4961 40,0 16. ITEM16 ,6750 ,4743 40,0 17. ITEM17 ,6000 ,4961 40,0 18. ITEM18 ,6500 ,4830 40,0 19. ITEM19 ,5750 ,5006 40,0 20. ITEM20 ,7500 ,4385 40,0 21. ITEM21 ,6250 ,4903 40,0 22. ITEM22 ,6500 ,4830 40,0 23. ITEM23 ,4250 ,5006 40,0 24. ITEM24 ,6500 ,4830 40,0 25. ITEM25 ,6500 ,4830 40,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 15,0750 29,2506 5,4084 25 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM01 14,4250 27,5327 ,3929 ,8281 ITEM02 14,4500 27,6897 ,3559 ,8296 ITEM03 14,4500 27,1769 ,3586 ,8256 ITEM04 14,7250 26,4609 ,5144 ,8194
ITEM05 14,3750 27,7788 ,3568 ,8293 ITEM06 14,4500 27,5872 ,3763 ,8288 ITEM07 14,6750 27,0968 ,3693 ,8251 ITEM08 14,5000 26,6154 ,4616 ,8214 ITEM09 14,4750 26,2045 ,5512 ,8177 ITEM10 14,4000 27,2718 ,3540 ,8257 ITEM11 14,4000 27,3744 ,3327 ,8265 ITEM12 14,4750 26,7686 ,4355 ,8225 ITEM13 14,6000 27,4256 ,3962 ,8281 ITEM14 14,4250 27,0712 ,3872 ,8244 ITEM15 14,4750 27,0250 ,3837 ,8246 ITEM16 14,4000 26,7590 ,4619 ,8216 ITEM17 14,4750 26,9224 ,4044 ,8237 ITEM18 14,4250 27,1224 ,3766 ,8248 ITEM19 14,5000 27,0256 ,3793 ,8247 ITEM20 14,3250 27,4558 ,3487 ,8259 ITEM21 14,4500 27,5872 ,3763 ,8288 ITEM22 14,4250 26,9686 ,4084 ,8236 ITEM23 14,6500 27,2077 ,3432 ,8262 ITEM24 14,4250 27,3276 ,3346 ,8265 ITEM25 14,4250 27,2250 ,3556 ,8257 Reliability Coefficients N of Cases = 40,0 N of Items = 25 Alpha = ,8311
Lampiran 5 Data Nilai Semester I (Pretes)
No Ekspositori Inkuiri 1 60 75 2 75 70 3 60 70 4 70 70 5 75 80 6 65 65 7 60 60 8 65 65 9 75 70
10 60 60 11 60 60 12 70 70 13 70 70 14 55 65 15 75 75 16 55 55 17 65 70 18 55 55 19 60 60 20 55 65 21 65 65 22 65 60 23 70 60 24 60 65 25 65 65 26 65 65 27 70 70 28 65 65 29 70 70 30 80 75 31 80 80 32 50 50 33 60 70 34 70 70 35 50 50 36 50 50 37 55 55 38 60 70 39 70 70 40 75 50 Jml 2580 2605
Mean 64.500 65.125 Maks 80.00 80.00 Min 50.00 50.00
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Pretes Explore
Case Processing Summary
40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%
Pretes EkspositoriPretes Inkuiri
N Percent N Percent N PercentValid Missing Total
Cases
Descriptives
64,500 1,27665,00065,128
8,07050,00080,00030,00010,000
,016 ,374-,703 ,733
65,125 1,24765,00062,163
7,88450,00080,00030,00010,000
-,374 ,374-,314 ,733
MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
Pretes Ekspositori
Pretes Inkuiri
Statistic Std. Error
Tests of Normality
,136 40 ,059 ,946 40 ,084,118 40 ,109 ,966 40 ,141
Pretes EkspositoriPretes Inkuiri
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Pretes Ekspositori
Pretes Ekspositori
80,075,070,065,060,055,050,0
HistogramFr
eque
ncy
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 8,07 Mean = 64,5
N = 40,00
Pretes Inkuiri
Pretes Inkuiri
80,075,070,065,060,055,050,0
Histogram
Freq
uenc
y
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 7,88 Mean = 65,1
N = 40,00
Lampiran 7 Uji Kesepadanan Kemampuan Awal (Pretes) T-Test
Paired Samples Statistics
64,500 40 8,070 1,27665,125 40 7,884 1,247
Pretes EkspositoriPretes Inkuiri
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Correlations
40 ,676 ,000Pretes Ekspositori& Pretes Inkuiri
Pair1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
,6250 6,4239 1,0157 ,615 39 ,542Pretes Ekspositori- Pretes Inkuiri
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Lampiran 8 Uji Homogenitas Data Pretest Oneway
Descriptives
Data Pretest
40 64,5000 8,0702 1,2760 50,00 80,0040 65,1250 7,8844 1,2466 50,00 80,0080 64,8125 7,9334 ,8870 50,00 80,00
EkspositoriInkuiriTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
Data Pretest
,173 1 78 ,679
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
Data Pretest
7,813 1 7,813 ,123 ,7274964,375 78 63,6464972,188 79
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 9 Skor Hasil Tes pada Siswa dengan Pembelajaran dengan Metode Ekspositori (Post test)
No Nomor Item Soal Jml Hasi Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor Belajar
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 15 60 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 15 60 3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 14 56 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 20 80 5 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 14 56 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 14 56 7 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 15 60 8 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 15 60 9 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 12 48
10 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 11 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 76 12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 18 72 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 19 76 14 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 56 15 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 60 16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72 17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 18 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 18 72 20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 17 68 21 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14 56 22 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 16 64 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 72 24 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 19 76 25 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 19 76 26 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 12 48
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21 84 28 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18 72 29 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 17 68 30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 20 80 31 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 18 72 32 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 68 33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 76 34 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 16 64 35 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 18 72 36 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13 52 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18 72 38 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 13 52 39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 17 68 40 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 17 68
Lanjutan Lampiran 9 Skor Hasil Tes pada Siswa dengan Pembelajaran dengan Metode Inkuiri (Post test)
No Nomor Item Soal Jml Hasi Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor Belajar
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 19 76 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 88 4 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 5 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72 6 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 16 64 7 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 16 64 8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 17 68 9 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 64
10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 16 64 11 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 68 12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 68 13 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 14 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 88 15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 88 16 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 60 17 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 72 18 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 68 19 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 68 20 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 21 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 22 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 18 72 24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 25 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 16 64 26 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 27 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72
28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 72 29 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 68 30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21 84 31 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18 72 32 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 15 60 33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 80 34 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 19 76 35 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15 60 36 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14 56 37 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 72 22 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 17 68 23 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 16 64 24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 68 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22 88
Lampiran 10
Data Hasil Belajar (Post-test)
No Ekspositori Inkuiri 1 60 76 2 60 88 3 56 88 4 80 80 5 56 72 6 56 64 7 60 64 8 60 68 9 48 64
10 76 64 11 76 68 12 72 68 13 76 84 14 56 88 15 60 88 16 72 60 17 64 72 18 76 68 19 72 68 20 68 68 21 56 84 22 64 80 23 72 72 24 76 88 25 76 64 26 48 76 27 84 72 28 72 72 29 68 68 30 80 84 31 72 72 32 68 60 33 76 80 34 64 76 35 72 60 36 52 56 37 72 72 38 52 68 39 68 64 40 68 68 Jml 2664 2896
Mean 66.600 78.270 Maks 84.00 88.00 Min 48.00 56.00
Lampiran 11 Uji Normalitas Data Post-test Explore
Case Processing Summary
40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%
Post test EkspositoriPost test Inkuiri
N Percent N Percent N PercentValid Missing Total
Cases
Descriptives
66,600 1,48568,00088,246
9,39448,00084,00036,00015,000
-,305 ,374-,862 ,733
72,400 1,42472,00081,067
9,00456,00088,00032,00015,000
,394 ,374-,799 ,733
MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
Post test Ekspositori
Post test Inkuiri
Statistic Std. Error
Tests of Normality
,117 40 ,109 ,943 40 ,066,112 40 ,126 ,942 40 ,073
Post test EkspositoriPost test Inkuiri
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Post test Ekspositori
Post test Ekspositori
85,080,075,070,065,060,055,050,0
HistogramFr
eque
ncy
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 9,39 Mean = 66,6
N = 40,00
Post test Inkuiri
Post test Inkuiri
90,085,080,075,070,065,060,055,0
Histogram
Freq
uenc
y
20
10
0
Std. Dev = 9,00 Mean = 72,4
N = 40,00
Lampiran 12 Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Metode Ekspositori dan Inkuiri T-Test
Paired Samples Statistics
66,600 40 9,394 1,48572,400 40 9,004 1,424
Post test EkspositoriPost test Inkuiri
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Correlations
40 -,013 ,938Post test Ekspositori& Post test Inkuiri
Pair1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
5,8000 13,0937 2,0703 2,802 39 ,008Post test Ekspositori- Post test Inkuiri
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN AKUNTANSI
Mata Pelajaran : Akuntansi Kelas : XI Semester : 2 Waktu : 45 menit Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar! 1. Dalam penerapan jurnal khusus transaksi retur penjualan akan dicatat dalam
a. jurnal penjualan c. jurnal umum b. jurnal pembelian d. jurnal penerimaan kas
2. Dalam penerapan pencatatan akuntansi setiap transaksi pembelian barang maupun penjualan akan dicatat dalam perkiraan …. a. pembelian c. HPP b. penjualan d. kartu persediaan barang
3. Transaksi pembelian barang secara kredit akan dicatat dalam jurnal …. a. pembelian c. pengeluaran kas b. penjualan d. umum
4. Transaksi pembayaran hutang dicatat dalam buku besar pembantu …. a. utang c. persediaan b. piutang d. kas
5. Perusahaan yang menjual barang secara kredit diperlukan buku besar pembantu …. a. utang c. pembelian b. piutang d. investasi
6. Transaksi yang berpengaruh pada buku pembantu hutang adalah …. a. pembelian kredit c. pembelian tunai b. penjualan tunai d. pembelian kredit
7. Pengiriman kembali barang yang sudah dibeli karena rusak dicatat dalam jurnal …. a. penjualan c. penerimaan kas b. pembelian d. umum
8. Retur pembelian barang secara kredit akan dicatat dalam buku jurnal … a. pembelian c. umum b. penjualan d. pengeluaran kas
9. Faktur penjualan akan dicatat dalam buku pembantu …. a. utang dagang (D) c. piutang dagang (D) b. utang dagang (K) d. piutang dagang (K)
10. Retur penjualan barang secara kredit akan dicatat dalam buku pembantu …. a. piutang dagang (D) c. piutang dagang (K) b. utang dagang (D) d. utang dagang (K)
11. Saldo kas awal bulan Januari Rp 4.600.000,00 dalam jurnal penerimaan kas bulan Januari Rp 12.400.000,00 dan dalam jurnal pengeluaran kas bulan Januari Rp 8.700.000,00. Kas dalam neraca saldo per 31 Januari adalah ….
a. Rp4.600.000,00 c. Rp8.700.000,00 b. Rp12.400.000,00 d. Rp8.300.000,00
12. Dalam jurnal pengeluaran kas perkiraan yang didebit pembelian Rp4.200.000,00, utang dagang Rp12.400.000,00 dan perlengkapan kantor Rp800.000,00. Dalam posting ke buku besar perkiraan kas akan …. a. didebit Rp16.800.000,00 c. didebit Rp17.400.000,00 b. dikredit Rp16.800.000,00 d. dikredit Rp17.4000.000,00
13. Dalam jurnal penjualan menunjukkan jumlah penjualan sebesar Rp16.700.000,00. Jumlah tersebut akan diposting ke buku besar dengan perkiraan …. a. piutang dagang Rp16.700.000,00 (D) b. penjualan Rp16.700.000,00 (K) c. piutang dagang Rp16.700.000,00 (D) dan penjualan Rp16.700.000,00 (K) d. penjualan Rp16.700.000,00 (D)
14. Dalam melakukan posting ke buku besar kolom Ref dalam masing-masing perkiraan diisi dengan …. a. nomor perkiraan c. nomor bukti transaksi b. nomor urut posting d. kode darimana data itu diambil
15. Berikut ini yang bukan merupakan unsur harga pokok penjualan adalah …. a. persediaan barang dagangan c. retur pembelian b. pembelian barang dagangan d. beban angkut penjualan
16. Jurnal penyusunan pemakaian perlengkapan kantor adalah …. a. beban perlengkapan kantor Rpxxx perlengkapan kantor Rpxxx b. perlengkapan kantor Rpxxx kas Rpxxx c. beban perlengkapan kantor Rpxxx kas Rpxxx d. beban perlengkapan kantor Rpxxx ikhtisar R/L Rpxxx
17. Jurnal penyesuaian untuk persediaan akhir dengan dibuka akun ikhtisar laba rugi adalah …. a. persediaan barang Rpxxx pembelian Rpxxx b. ikhtisar laba-rugi Rpxxx persediaan barang Rpxxx c. persediaan barang Rpxxx ikhtisar rugi-laba Rpxxx d. persediaan akhir Rpxxx persediaan barang Rpxxx
18. Dalam neraca saldo perkiraan perlengkapan bersaldo debit Rp4.000.000,00 dalam penyesuaian disebutkan perlengkapan yang masih ada Rp2.500.000,00 maka beban perlengkapan adalah …. a. Rp4.000.000,00 c. Rp1.500.000,00 b. Rp2.500.000,00 d. Rp3.000.000,00
19. Berdasarkan soal nomor 8 di atas jurnal penyesuaiannya adalah …. a. beban perlengkapan Rp1.500.000,00
perlengkapan Rp1.500.000,00 b. beban perlengkapan Rp2.500.000,00 perlengkapan Rp2.500.000,00 c. beban perlengkapan Rp4.000.000,00 perlengkapan Rp4.000.000,00 d. beban perlengkapan Rp3.000.000,00 perlengkapan Rp3.000.000,00
20. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2007 perkiraan asuransi dibayar di muka Rp2.400.000,00 dalam penyesuaian disebutkan asuransi dibayar tanggal 1 Agustus 2007 untuk 1 tahun. Beban asuransi tahun 2007 adalah …. a. Rp2.400.000,00 c. Rp1.000.000,00 b. Rp200.000,00 d. Rp1.400.000,00
21. Berdasarkan soal nomor 10 di atas perkiraan asuransi dibayar di muka per 1 Januari 2008 adalah …. a. Rp2.400.000,00 c. Rp1.000.000,00 b. Rp200.000,00 d. Rp1.400.000,00
22. Berdasarkan soal nomor 11 di atas jurnal penyesuaian persediaan barang ahir dengan HPP adalah …. a. HPP Rp12.000.000,00 persediaan barang Rp12.000.000,00 b. persediaan barang Rp12.00.000,00 HPP Rp12.000.000,00 c. HPP Rp10.000.000,00 persediaan barang Rp10.000.000,00 d. persediaan barang Rp10.000.000,00 HPP Rp10.000.000,00
23. Saldo awal kas Rp1.000.000,00 dalam jurnal penerimaan kas berjumlah Rp4.200.000,00 dan dalam jurnal pengeluaran kas Rp3.200.000,00. Kas dalam neraca saldo menunjukkan …. a. Rp1.000.000,00 c. Rp3.200.000,00 b. Rp4.200.000,00 d. Rp2.000.000,00
24. Pada akhir periode terdapat data penyesuaian iklan yang belum dibayar Rp500.000,00 jurnal penyesuaian yang dibuat adalah …. a. beban iklan Rp500.000,00 kas Rp500.000,00 b. beban iklan Rp500.000,00 iklan terutang Rp500.000,00 c. beban iklan Rp500.000,00 iklan akan diterima Rp500.000,00 d. beban iklan Rp500.000,00 utang Rp500.000,00
25. Saldo akun pembelian Rp12.000.000,00 jurnal penyesuaiannya adalah …. a. HPP Rp12.000.000,00 pembelian Rp12.000.000,00 b. Pembelian Rp12.000.000,00
HPP Rp12.000.000,00 c. Pembelian Rp12.000.000,00 Ikhtisar rugi/laba Rp12.000.000,00 d. Ikhtisar rugi/laba Rp12.000.000,00 Pembelian Rp12.000.000,00
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA : SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar : kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator : 1. Siswa dapat menafsirkan perusahaan dagang
2. Siswa dapat menguraikan ciri-ciri perusahaan
dagang
3. Siswa dapat mengklasifikasikan akun-akun
khusus yang hanya dijumpai dalam
perusahaan dagang
4. mengidentifikasikan metode pencatatan dalam
perusahaan dagang
Alokasi Waktu : 3x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. menafsirkan perusahaan dagang
2. menguraikan ciri-ciri perusahaan dagang
3. mengklasifikasikan akun-akun khusus yang hanya dijumpai dalam
perusahaan dagang
4. mengidentifikasikan metode pencatatan dalam perusahaan dagang
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian perusahaan dagang
2. ciri-ciri perusahaan dagang
3. akun-akun khusus yang ada dalan perusahaan dagang
4. metode pencatatan dalam perusahaan dagang
5. syarat penyerahan dan pembayaran dalam pembelian barang dagang
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori Metode Inkuiri
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
• Perkenalan
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
pengertian perusahaan
dagang
• Guru membahas ciri-ciri
perusahaan dagang
• Siswa mencatat apa yang
telah diterangkan oleh guru
• Guru memberikan soal
• Siswa mengerjakan soal
c. Penutup
• Penilaian
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
• Perkenalan
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Siswa mempelajari tentang
pengertian perusahaan
dagang
• Siswa mempelajari ciri-ciri
perusahaan dagang
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan latihan
soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan pengertian
perusahaan dagang
2. Pertemuan 2
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan akun-
akun khusus yang ada dalam
perusahaan dagang
• Guru membahas tentang
metode pencatatan dalam
perusahaan dagang
• Guru membeerikan tugas
• Siswa mengerjakan tugas
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang akun-
akun khusus dan metode
• Refleksi : siswa
menyimpulkan pengertian
perusahaan dagang
2. Pertemuan 2
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Membahas latihan soal
• Siswa mempelajari tentang
akun-akun khusus yang ada
dalam perusahaan dagang
• Siswa mempelajari tentang
metode pencatatan dalam
perusahaan dagang
• Siswa mempelajari tentang
syarat penyerahan dan
pembayaran dalam
pembelian barang dagang
• Tanya jawab dan diskusi
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang akun-
akun khusus dan metode
pencatatan dalam
perusahaan dagang
3. Pertemuan 3
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
syarat penyerahan dan
pembayaran dalam
pembelian barang dagang
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang syarat
penyerahan dan pembayaran
dalam pembelian barang
dagang
pencatatan dalam
perusahaan dagang
3. Pertemuan 3
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang syarat
penyerahan dan pembayaran
dalam pembelian barang
dagang
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan : Tes
2. Teknik : Tes Harian
3. Bentuk : Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian : Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
a. Jelaskan syarat pembayaran dalam perusahaan dagang !
b. Jelaskan syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang !
c. Sebutkan perkiraan khusus yang ada dalam perusahaan dagang !
d. Sebutkan transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan dagang !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA : SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar : kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator : Menganalisis dan mencatat transaksi ke jurnal
umum
Alokasi Waktu : 2x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Menganalisis dan mencatat transaksi ke jurnal umum
B. Materi Pembelajaran
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori Metode Inkuiri
1. Pertemuan 4
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
1. Pertemuan 4
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Membahas materi yang
akan dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
cara pencatatan transaksi
ke dalam jurnal umum
• Siswa mencatat apa yang
telah diterangkan oleh guru
• Guru memberikan soal
• Siswa mengerjakan soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum
2. Pertemuan 5
Ulangan Harian
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Siswa mempelajari tentang
cara pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum
• Siswa mengerjakan latihan
soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
pencatatan transaksi ke dalam
jurnal umum
2. Pertemuan 5
Ulangan Harian
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan : Tes
2. Teknik : Tes Harian
3. Bentuk : Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian : Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini sebagian transaksi yang terjadi pada UD Barokah dalam bulan Maret
2007 :
Maret 2 Dibeli barang dagangan dari PT Santika barang dagangan dengan
harga Rp16.000.000,00 syarat 2/10, n/30
Maret 5 Dikirim kembali kepada PT Santika barang yang telah dibeli
Rp2.000.000,00 karena rusak
Maret 15 Dijual barang dagangan kepada Toko Sekawan Rp12.000.000,00
harga pokok Rp10.000.000,00 syarat pembayaran n/30
Maret 16 Diterima kembali dari Toko Sekawan barang yang telah dijual
Rp2.000.000,00 harga pokok Rp.1.800.000,00 karena rusak
Maret 20 Dibayar kepada PT Santika atas pembelian barang tertanggal 2
Maret
Maret 25 Diterima dari Toko Sekawan atas penjualan barang tertanggal 15
Maret
Berdasarkan transaksi di atas buatlah jurnal dengan penerapan pencatatan
perpektual
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA : SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar : kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator : 1. Mencatat transaksi ke jurnal khusus bag 1
2. Mencatat transaksi keuangan ke buku besar
pembantu bag 1
3. Memposting dari jurnal ke buku besar umum
bag 1
Alokasi Waktu : 3x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Melakukan pencatatan transaksi ke jurnal khusus
2. Melakukan pencatatan transaksi keuangan ke buku besar pembantu
3. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar umum
B. Materi Pembelajaran
1. Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang ke dalam jurnal khusus
2. Posting dari jurnal khusus ke buku besar umum
3. Posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori Metode Inkuiri
1. Pertemuan 6
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
cara mencatat transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 1
• Siswa mencatat apa yang
telah diterangkan oleh guru
• Guru memberikan soal
• Siswa mengerjakan soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
1. Pertemuan 6
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Siswa mempelajari tentang
cara mencatat transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 1
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan latihan
soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
2. Pertemuan 7
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
bag 1
• Guru memberikan tugas
• Siswa mengerjakan tugas
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 8
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
2. Pertemuan 7
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Membahas latihan soal
• Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
bag 1
• Tanya jawab dan diskusi
kelompok
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 8
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu bag 1
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu
• Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu bag1
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan : Tes
2. Teknik : Tes Harian
3. Bentuk : Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian : Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini transaksi yang terjadi pada UD Melati dalam bulan Maret 2007 :
Maret 1 Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp20.000.000, dengan
syarat pembayaran n/30 faktur no. 001
Maret 3 Dibeli perlengkapan toko dari PT Asia Rp4.000.000,00 BKK 001
Maret 6 Dibeli barang dagangan dari PT Kencana Rp1.800.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no.002
Maret 9 Dibayar rekening listrik dan telepon Rp4.200.000,00 BKK 002
Maret 10 Dibayar kepada PT Sahabat atas faktur no. 001 BKK 003
Maret 15 Dibeli barang dagangan dari PT Wahana Rp10.000.000,00 tunai
BKK 004
Maret 18 Dibayar kepada PT Kencana atas pembelian barang dagangan
tertanggal 6 Maret BKK 005
Maret 20 Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp15.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 004
Maret 24 Dibeli barang dagangan dari PT Kencana Rp18.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 006
Maret 26 Dibayar gaji karyawan Rp4.200.000,00 BKK 006
Maret 28 Dibayar kepada PT Sahabat atas pembelian barang tertanggal 24
Maret BKK 007
Maret 30 Dibeli barang dagangan dari PT Sahabat Rp.12.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30 faktur 007
Maret 31 Dibeli barang dagangan secara tunai Rp4.000.000,00 dari PT
Kencana BKK 008
Berdasarkan transaksi di atas, buatlah :
1. Jurnal pembelian
2. Jurnal pengeluaran kas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA : SMA N 1 CEPOGO
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami sistim informasi, dasar
hukum, struktur dasar, dan penerapan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Kompetensi Dasar : kemampuan menerapkan tahapan siklus akuntansi
perusahaan dagang
Indikator : 1. Mencatat transaksi ke jurnal khusus bag 2
2. Mencatat transaksi keuangan ke buku besar
pembantu bag 2
3. Memposting dari jurnal ke buku besar umum
bag 2
Alokasi Waktu : 4x Pertemuan ( 2 x 45)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Melakukan pencatatan transaksi ke jurnal khusus
2. Melakukan pencatatan transaksi keuangan ke buku besar pembantu
3. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar umum
B. Materi Pembelajaran
1. Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang ke dalam jurnal khusus
2. Posting dari jurnal khusus ke buku besar umum
3. Posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Metode Ekspositori Metode Inkuiri
1. Pertemuan 9
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
cara mencatat transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 2
• Siswa mencatat apa yang
telah diterangkan oleh guru
• Guru memberikan soal
• Siswa mengerjakan soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
1. Pertemuan 9
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Membahas materi yang akan
dibahas
• Melakukan tanya jawab
singkat
b. Kegiatan Inti
• Siswa mempelajari tentang
cara mencatat transaksi
dalam perusahaan dagang ke
dalam jurnal khusus bag 2
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan latihan
soal
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : siswa
menyimpulkan cara
mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang ke dalam
jurnal khusus
2. Pertemuan 10
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
bag 2
• Guru memberikan tugas
• Siswa mengerjakan tugas
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 11
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
2. Pertemuan 10
a. Pendahuluan
• guru menanyakan kembali
materi yang kemarin
• guru menanyakan tugas
• guru mengecek tugas
b. Kegiatan Inti
• Membahas latihan soal
• Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
bag 2
• Tanya jawab dan diskusi
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar umum
3. Pertemuan 11
a. Pendahuluan
• Guru menenyakan kembali
materi yang kemarin
• Tanya jawab singkat
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu bag 2
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu
4. Pertemuan 12
Ulangan Harian
• Siswa mempelajari tentang
cara memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu bag 2
• Tanya jawab dan diskusi
• Siswa mengerjakan LKS
• Membahas dan mengkoreksi
LKS
c. Penutup
• Penilaian
• Refleksi : Siswa membuat
kesimpulan tentang cara
memposting dari jurnal
khusus ke buku besar
pembantu
4. Pertemuan 12
Ulangan Harian
D. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku teks
b. LKS
E. Penilaian
1. Jenis Tagihan : Tes
2. Teknik : Tes Harian
3. Bentuk : Mejawab pertanyaan lisan/ tertulis
4. Alat Penilaian : Kertas, pensil, pena
Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini !
Berikut ini transaksi yang terjadi pada UD Sahabat dalam bulan Januari 2008 :
Januari 1 Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Solo Rp10.000.000,00
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 001
Januari 3 Diterima kembali barang yang telah dijual dari Tuan Ali
Rp1.000.000,00 karena rusak dengan bukti nota kredit no.001
Januari 5 Dijual barang dagangan kepada tuan Wijaya Rp1.600.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 002
Januari 10 Diterima pelunasan piutang dari tuan Ali atas faktur no. 001
tertanggal 1 Januari
Januari 14 Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Rp1.200.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 003
Januari 15 Diterima pelunasan piutang dari tuan Wijaya atas faktur no. 002
Januari 20 Dijual barang dagangan kepada tuan Ali Rp1.500.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
Januari 25 Dijual barang dagangan kepada tuan Wijaya Rp8.000.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
Januari 26 Diterima kembali barang yang telah dijual dari Tuan Wijaya
Rp600.000,00 karena rusak dengan bukti nota kredit no.002
Januari 28 Diterima pelunasan piutang dari tuan Ali atas faktur no. 003
Januari 30 Diterima pinjaman dari bank Rp20.000.000,00
Berdasarkan transaksi di atas, diminta :
1. Buat jurnal yang diperlukan
2. Catat ke dalam buku besar pembantu