PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013)
NASKAH PUBLIKASI
TUTIK ARIYANTI
B 200 110 361
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013)
Yang ditulis oleh:
TUTIK ARIYANTI
B 200 110 361
Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta, Maret 2015
Pembimbing
(Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, SE, M.Si)
iii
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013)
TUTIK ARIYANTI
B 200 110 361
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
In the conduct of activities in the capital markets, investors took the decision
from the information received. As one of many efforts to attract the investors, The
Company has been charged to disclose financial report. The demands the higher
due to tight competition in the business world so the company has been charged to
disclose financial report more transparently so that it will be more helpful
investors in decision-making to anticipate the condition of being it is often altered
with the development of existing. This research aims to understand the influence
of the size of company, liquidity, leverage and profitability in the completeness of
the disclosure of financial reports with empirical studies at manufacturing firm
registered in Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) in 2012 to 2013.
A population that used in this research was the rest of the company
manufacturing listed on Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) in
2012 to 2013. A method of the sample collection is purposive by means of
sampling in accordance with the criteria have been determined. The total sample
is 162 companies. Analysis method used in this research is double linear
regression.
From this research obtained the conclusion that an impact on the
completeness of variable size company financial disclosure report, while the ratio
of the current variables, debt to equity and return on assets did not influence on
the financial report. The regression equation is obtained was that KPLK
=0,498+0,023 SIZE + 0,001CR + 0,007 DER - 0,082 ROA+e. The regression
coefficient (R2) is 0,218 which means 21,8% the completeness of the disclosure on
a financial report affected by the independent variable, while the rest of 78.2 %
influenced by other variables that is not discussed in this research.
Keyword: Completeness financial disclosure report, The size of the company,
liquidity, leverage, profitability.
iv
ABSTRAKSI
Dalam melakukan aktivitas di pasar modal, para investor mengambil
keputusan dari informasi yang diterimanya. Sebagai salah satu upaya untuk
menarik minat para investor, perusahaan dituntut untuk mengungkapakan laporan
keuangan. Tuntutan tersebut semakin tinggi karena ketatnya persaingan di dunia
usaha sehingga perusahaan dituntut untuk mengungkapkan laporan keuangan
secara lebih transparan sehingga akan lebih membantu para investor dalam
mengambil keputusan untuk mengantisipasi kondisi yang sering berubah dengan
perkembangan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas pada kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan dengan studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2013.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-
2013. Metode pengambilan sampel adalah dengan cara purposive sampling sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel sebanyak 162 perusahaan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa variabel Ukuran perusahaan
berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan
variabel Current Rasio, Debt to Equity dan Return on Asset tidak berpengaruh
pada kelengkapan laporan keuangan. Persamaan Regresi yang diperoleh adalah
KPLK =0,498+0,023 SIZE + 0,001CR + 0,007 DER - 0,082 ROA+e. Besarnya
koefisien regresi (R2) adalah sebesar 0,218 yang artinya 21,8% kelengkapan
pengungkapan pada laporan keuangan dipengaruhi oleh variabel independen,
sedangkan sisanya sebesar 78,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dibahas pada penelitian ini.
Kata kunci : kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, ukuran perusahaan,
likuiditas, leverage, profitabilitas.
1
A. PENDAHULUAN
Di era global seperti sekarang
ini telah mengalami banyak
kemajuan yang cukup pesat disegala
bidang tak terkecuali dalam dunia
usaha. Tentu kondisi ini menjadi
sebuah tantangan serta persaingan
bagi semua pihak untuk
menyesuaikan diri serta beradaptasi
dalam menghadapi perubahan di era
global tersebut. Di Indonesia saat ini
sudah banyak perusahaan yang
menjual sahamnya kepada
masyarakat (go public) melalui
perdagangan di pasar modal sebagai
salah satu upaya untuk memperoleh
modal demi kelangsungan usahanya.
Dalam melakukan aktivitas di
pasar modal, para investor
mengambil keputusan dari informasi
yang diterimanya. Sebagai salah satu
upaya untuk menarik minat para
investor, perusahaan dituntut untuk
mengungkapakan laporan keuangan.
Tuntutan tersebut semakin tinggi
karena ketatnya persaingan di dunia
usaha sehingga perusahaan dituntut
untuk mengungkapkan laporan
keuangan secara lebih transparan
sehingga akan lebih membantu para
investor dalam mengambil keputusan
untuk mengantisipasi kondisi yang
sering berubah dengan
perkembangan yang ada.
Laporan keuangan merupakan
salah satu informasi yang secara
formal wajib di publikasikan sebagai
sarana pertanggungjawaban pihak
manajemen terhadap pengelolaan
sumber daya pemilik, dan
memungkinkan pihak-pihak di luar
manajemen seperti kreditor,
pemerintah, pemasok, konsumen dan
masyarakat lainnya untuk
mendapatkan informasi tentang
manajemen perusahaan. Namun
sejauh mana Informasi yang didapat
dari suatu laporan keuangan
perusahaan tergantung pada tingkat
pengungkapan (disclosure) dari
laporan keuangan yang
bersangkutan.
Pada penelitian ini lebih
memfokuskan pada pengungkapan
wajib. Pada dasarnya setiap
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) wajib menyajikan laporan
keuangannya sesuai dengan pedoman
atau peraturan yang sudah
ditetapkan. Di Indonesia, pedoman
penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan oleh emiten atau
perusahaan publik ditetapkan oleh
Keputusan BAPEPAM Nomor:
KEP-431/BL/2012 Peraturan Nomor
X.K.6 tentang kewajiban
penyampaian laporan tahunan bagi
emiten atau perusahaan publik.
Dalam keputusan tersebut terdapat
pedoman yang memuat tentang
ikhtisar data keuangan penting,
laporan dewan komisaris, laporan
direksi, profil perusahaan, analisis
dan pembahasan manajemen dan tata
kelola perusahaan (Corporate
Governance).
Penelitian ini merupakan
penelitian replikasi dari penelitian
Devi dan Ketut (2014). Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada variabel
serta tahun populasinya. Variabel
yang digunakan oleh Devi dan Ketut
(2014) adalah ukuran perusahaan,
likuiditas, leverage dan status
perusahaan dan tahun populasinya
2
2009-2012. Sedangkan dalam
penelitian ini variabel yang
digunakan adalah ukuran perusahaan,
likuiditas, leverage dan profitabilitas
dan tahun populasinya 2012-2013.
Berdasarkan latar belakang tersebut
penulis mengambil judul
“PENGARUH UKURAN
PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS PADA
KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN
KEUANGAN (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2012-2013 )”.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh
ukuran perusahaan pada
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh
likuiditas pada kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
3. Untuk mengetahui pengaruh
leverage pada kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
4. Untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas pada kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
B. LANDASAN TEORI DAN
PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
LANDASAN TEORI
Secara konseptual,
pengungkapan merupakan bagian
integral dari pelaporan keuangan.
Secara teknis, pengungkapan
merupakan langkah akhir dalam
proses akuntansi yaitu penyajian
informasi dalam bentuk seperangkat
penuh statement keuangan.
Sedangkan menurut Rinny (2010)
menyatakan bahwa: “Pengungkapan
(disclosure) adalah
mengkomunikasikan mengenai
posisi dari keuangan dengan tidak
menyembunyikan informasi, apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan,
disclosure mengandung makna
bahwa laporan keuangan harus
memberikan penjelasan yang cukup
mengenai hasil aktivitas suatu unit
usaha kondisi keuangan perusahaan
kepada para pengguna laporan
keuangan”.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah
penentuan besaran, dimensi atau
kapasitas dari suatu perusahaan
sebagai penentuan sebuah
perusahaan besar atau kecil dapat
dilihat dari nilai total aktiva,
penjualan bersih dan nilai kapitalisasi
pasar. Ukuran perusahaan merupakan
indikator yang dapat meningkatkan
luas kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan tahunan
perusahaan. Perusahaan yang
berukuran lebih besar cenderung
memiliki public demand akan
informasi yang lebih tinggi
dibanding dengan perusahaan yang
berukuran lebih kecil, sehingga
perusahaan yang lebih besar akan
mengungkapkan informasi yang
lebih banyak dibandingkan
perusahaan kecil (Rahmawati et al,
2005 dalam Permata, 2013).
3
Penelitian yang dilakukan oleh
Rofika dan Mustika (2011), Permata
(2013) dan Devi dan Ketut (2014)
hasilnya menyatakan bahwa terdapat
hubungan positif antara ukuran
perusahaan dengan kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
Hal ini sejalan dengan teori keagenan
yang menyatakan bahwa perusahaan
yang besar memiliki biaya keagenan
yang lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan yang kecil
(Jensen Dan Meckling, 1976).
Perusahaan yang besar mungkin akan
mengungkapkan informasi yang
lebih banyak sebagai upaya untuk
mengurangi biaya keagenan tersebut.
Dari uraian tersebut maka hipotesis
pertama yanga diajukan adalah :
H1: Ukuran perusahaan
berpengaruh pada
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan
2. Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan
rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Menurut Subair (2013)
kesehatan suatu perusahaan yang
dicerminkan dengan tingginya rasio
likuiditas, di harapkan berhubungan
dengan tingkat luas kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
Hal tersebut di dasarkan pada
ekspetasi bahwa perusahaan yang
secara keuangan kuat, akan
cenderung untuk mengungkapkan
lebih banyak informasi. Karena ingin
menunjukkan kepada pihak ekstern
bahwa perusahaan tersebut kredibel.
Penelitian Ginting (2010) dan
Daniel (2013) menyebutkan bahwa
rasio likuiditas berpengaruh positif
terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan. Hal ini didasarkan
pada harapan bahwa kekuatan
financial yang tinggi sebuah
perusahaan akan cenderung
memberikan pengungkapan yang
lebih untuk memberikan informasi
yang luas dari pada perusahaan
dengan kondisi financial lemah
(Benardi, et al 2009). Dari uraian
tersebut, maka hipotesis kedua yang
diajukan adalah:
H2: Likuiditas perusahaan
berpengaruh pada
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
3. Leverage
Leverage menunjukan
seberapa besar ekuitas yang tersedia
untuk memberikan jaminan terhadap
hutang. Semakin tinggi leverage
suatu perusahaan, semakin luas
kelengkapan pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahaan karena
semakin besar kewajiban perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi kreditur jangka
panjang (Rofika dan Mustika, 2011).
Penelitian Ginting (2010) dan
Devi dan Ketut (2014) membuktikan
leverage mempunyai hubungan
positif dengan pengungkapan. Hal
ini sejalan dengan teori keagenan
(Jensen dan Meckling, 1976)
menyatakan bahwa memprediksi
perusahaan dengan tingkat leverage
yang tinggi akan mengungkapkan
lebih banyak informasi, karena biaya
keagenan perusahaan dengan
struktur modal seperti itu lebih
tinggi. Untuk mengurangi biaya
keagenan manejer akan memberikan
4
pengungkapan yang lebih lengkap
dan luas guna menyakini kreditur
(Aljifri dan Hussainey, 2006 dalam
Benardi et al, 2009). Dari uraian
tersebut maka hipotesis ketiga yang
diajukan adalah :
H3: Leverage perusahaan
berpengaruh pada
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
4. Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan pada
tingkat aset, penjualan, dan modal
saham. Profitabilitas yang tinggi
dalam sebuah perusahaan akan
menarik investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut.
Semakin tingginya rasio
profitabilitas perusahaan,
menunjukkan semakin tingginya
kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dan semakin baik
kinerja perusahaannya. Dengan laba
yang tinggi perusahaan memiliki
cukup dana untuk mengumpulkan,
mengelompokkan dan mengolah
informasi menjadi lebih bermanfaat
serta dapat menyajikan
pengungkapan yang lebih
komprehensif. Oleh karena itu
perusahaan dengan profitabilitas
yang tinggi akan lebih berani
mengungkapkan laporan keuangan.
Dengan demikian semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka akan
semakin tinggi kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan
(Dibiyantoro, 2011).
Hasil penelitian yang
dilakukan Ginting (2010) dan Widati
dan Rosaliana (2011) menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap pengungkapan
laporan keuangan. Hal ini sejalan
dengan teori sinyal yang menyatakan
bahwa ketika perusahaan
menunjukkan performance yang
bagus, manajemen mempunyai
dorongan yang kuat untuk
menyebarluaskan informasi
perusahaan terutama dan informasi
keuangan dalam rangka
meningkatkan kepercayaan investor
(Malone et al, 1993 dalam Chariri
dan Lestari, 2007). Berdasarkan
uraian tersebut, maka hipotesis
keempat yang diajukan adalah :
H4: Profitabilitas berpengaruh
terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
C. METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh perusahaan manufaktur
yang terdapat di situs resmi Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-
2013 melalui situs www.idx.co.id.
Dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah data sekunder
berupa Indeks Capital Market
Directory (ICMD) dan Laporan
keuangan tahunan perusahaan
manufaktur tahun 2012-2013 yang
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id. Dalam penentuan
sampel penelitian yaitu berdasarkan
metode purposive sampling dimana
pengambilan sampel berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-
kriteria tersebut meliputi :
a) Perusahaan manufaktur yang
mempunyai laba (profitabilitas)
positif.
5
b) Perusahaan yang menerbitkan
laporan keuangan tahunan dalam
satuan rupiah.
c) Perusahaan yang menerbitkan
laporan keuangan beserta catatan
atas laporan keuangan secara
berturut-turut.
D. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif N Minim
um
Maximum Mean Std.
Deviation
KPL
K
16
2
0,61 0,97 0,8245 0,08443
SIZE 16
2
10,89 19,18 14,324
5
1,66151
CR 16
2
0,24 247,54 3,9758 19,35283
DER 16
2
0,04 7,40 0,9902 0,95381
ROA 16
2
0,00 0,67 0,1073 0,09742
Valid N(list
wise)
162
Sumber : data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Hasil output SPSS ver.21
tampilan pada tabel
menunjukkan bahwa Untuk
variabel ukuran perusahaan
(Size) nilai minimum sebesar
10,89 , nilai maximum 19,18
dengan nilai rata-rata sebesar
14,3245 dan standar deviation
1,66151. Variabel likuiditas
(CR), nilai minimum sebesar
0,24 dan nilai maximum
sebesar 247,54 dengan rata-
rata sebesar 3,9758. Variabel
leverage (DER), nilai
minimum sebesar 0,04 dan
nilai maximum sebesar 7,40
dengan nilai rata-rata 0,9902 .
Variabel profitabilitas (ROA),
nilai minimum sebesar 0,00
dan nilai maximum sebesar
0,67 dengan nilai rata-rata
0,1073. KPLK sebagai
variabel kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan, nilai minimum
sebesar 0,61 dan nilai
maximum sebesar 0,97
dengan nilai rata-rata 0,8245
dan standar deviation sebesar
0,08443. Berdasarkan nilai
mean indeks pengungkapan
tersebut diketahui bahwa
kelengkapan pengungkapan
perusahaan sampel rata-rata
82,45% atau 61 sampai 62
item dari keseluruhan item
yang diungkapkan dalam
laporan keuangan tahunan
(berdasarkan Peraturan
BAPEPAM).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber : data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan hasil
tersebut menunjukkan bahwa
nilai signifikansi pengujian
diperoleh sebesar 0,071 yang
lebih besar dari 0,05. Hal ini
berarti data tersebut memenuhi
syarat untuk berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Model K–S Asymp. Sig.
(2-tailed) Kriteria Kesimpulan
Unstandardi
zed Residual
1,292 0,071 P>0,05 Normal
6
Tabel 4.3
Hasil Uji
Multikolinearitas
Sumber : data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Dari tabel diatas, dapat
diketahui bahwa variabel
ukuran perusahaan (size),
likuiditas (CR), leverage
(DER) dan profitabilitas
(ROA) nilai tolerance > 0,10
dan VIF (Variance Inflation
Factor) < 10. Maka dapat
disimpulkan bahwa dari
variabel independen penelitian
ini tidak terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.4
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Sumber : data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan data diatas
dapat di lihat bahwa hasil
perhitungan dari masing-
masing variabel menunjukkan
bahwa level signifikan > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini bebas dari
gejala heteroskedastisitas dan
layak digunakan dalam analisis
regresi linier berganda.
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
Hasil Uji
Autokorelasi
Sumber: data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Hasil uji autokorelasi
diperoleh sebesar 1,958.
Sedangkan nilai du diperoleh
dari tabel sebesar 1,7939.
Dengan demikian nilai DW
tersebut berada diantara du dan
4-du (1,7939<1,958<2,2061)
hal ini berarti tidak ada
masalah autokorelasi.
3. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.6
Hasil Regresi
Sumber : data sekunder
diolah, 2015(Terlampir)
Berdasarkan pengujian pada
tabel 4.6 di atas dapat
diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
KPLK =0,498+0,023 SIZE +
0,001CR + 0,007 DER - 0,082
ROA+e
Dimana angka diatas
dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Variabel Tolerance VIF Interpretasi
SIZE 0,966 1,036 Bebas Multikolinearitas
CR 0,974 1,027 Bebas Multikolinearitas
DER 0,917 1,090 Bebas Multikolinearitas
ROA 0,923 1,083 Bebas Multikolinearitas
Nilai du D-W 4-du Kesimpulan
1,7939 1,958 2,2061 Bebas autokorelasi
Variabel T Sig Kriteria Keterangan
SIZE -0,041 0,967 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
CR -1,087 0,279 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
DER 0,075 0,940 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
ROA 1,273 0,205 p >0,05 Bebas Heteroskedastisitas
Variabel Koefisien t
hitung
Sig Keterangan
(Consta
nt)
0,498 9,555 0,000
SIZE 0,023 6,231 0,000 Berpengaruh
CR 0,001 1,625 0,106 Tidak
berpengaruh
DER 0,007 1,130 0,260 Tidak
berpengaruh
ROA -0,082 -1,291 0,199 Tidak
berpengaruh
F 10,958
Tingkat Signifikansi Uji F 0,000
R Square 0,218
7
1) Koefisien regresi
konstanta adalah 0,498
artinya jika tidak ada
ukuran perusahaan,
likuiditas, leverage dan
profitabilitas, maka
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan adalah positif
0,498.
2) Koefisien regresi ukuran
perusahaan (SIZE)
diperoleh 0,023, dengan
arah positif yang berarti
bahwa kenaikan satu
satuan variabel ukuran
perusahaan akan
meningkatkan
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
3) Koefisien regresi
likuiditas (CR) diperoleh
0,001, dengan arah
positif yang berarti
bahwa kenaikan satu
satuan variabel likuiditas
akan meningkatkan
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
4) Koefisien regresi
leverage (DER)
diperoleh 0,007, dengan
arah positif yang berarti
bahwa kenaikan satu
satuan variabel leverage
akan meningkatkan
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
5) Koefisien regresi
profitabilitas (ROA)
diperoleh -0,082, dengan
arah negatif yang berarti
bahwa kenaikan satu
satuan variabel
profitabilitas akan
menurunkan
kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan.
4. Koefisien Determinasi ( ) Dari perhitungan
koefisien determinasi
menggunakan program SPSS
ver.21 pada tabel 4.6 diatas
menunjukkan bahwa R square
sebesar 0,218, hal ini berarti
21,8 % variasi dari
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan bisa di
jelaskan oleh ke empat variabel
independen. sedangkan 78,2%
di jelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
5. Uji Signifikan Simultan (Uji
F)
Dari hasil uji ANOVA
atau F test pada tabel 4.6 di
atas menunjukkan bahwa F
hitung 10,958 dengan tingkat
signifikan 0,000. Karena
tingkat signifikansi 0,000 jauh
lebih kecil dari 0,05, maka
model regresi sudah fit dan
dapat dipakai untuk
memprediksi kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan. Artinya variabel
ukuran perusahaan (Size),
likuiditas (CR), leverage
(DER), dan profitabilitas
(ROA) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
6. Uji Parameter Individu (Uji
t)
Berdasarkan tabel 4.6
hasil uji t hasil pengolahan
8
SPSS ver.21 variabel Ukuran
perusahaan (Size) mempunyai
nilai t hitung 6,231> t tabel
1,654 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 ≤ 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan H0 ditolak
dan H1 diterima, artinya
koefisien regresi ukuran
perusahaan perusahaan (Size)
berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
Berdasarkan tabel uji t
hasil pengolahan SPSS ver.21
variabel likuiditas (CR)
mempunyai nilai t hitung 1,625
< t tabel 1,654 dan nilai
signifikansi sebesar 0,106 >
0,05. Sehingga dapat
disimpulkan H0 di terima dan
H2 ditolak, artinya koefisien
regresi likuiditas (CR) tidak
berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
Berdasarkan tabel uji t
hasil pengolahan SPSS ver.21
variabel leverage (DER)
mempunyai t hitung 1,130 < t
tabel 1,654 dan nilai
signifikansi sebesar 0,260 >
0,05. Sehingga dapat
disimpulkan H0 diterima dan
H3 ditolak, artinya koefisien
regresi leverage (DER) tidak
berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
Berdasarkan tabel uji t
hasil pengolahan SPSS ver.21
variabel profitabilitas (ROA)
mempunyai t hitung -1,291 < t
tabel 1,654 dan nilai
signifikansi sebesar 0,199 >
0,05. Sehingga dapat
disimpulkan H0 diterima dan
H4 ditolak, artinya koefisien
regresi profitabilitas (ROA)
tidak berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
E. KESIMPULAN
Ukuran perusahaan (Size)
berpengaruh pada kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini ditunjukkan
dari nilai statistik t sebesar
6,231 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05. Sehingga dapat
disimpulkan H1 diterima. Hasil
ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh oleh
Rofika dan Mustika (2011),
Permata (2013) dan Devi dan
Ketut (2014). Namun
penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh
Widati dan Rosaliana (2011)
yang menemukan bahwa
ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan. Likuiditas
(CR) tidak berpengaruh pada
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan. Hal ini
ditunjukkan dari nilai statistik t
sebesar 1,625 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,106 lebih
besar dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan H2 ditolak.
Leverage (DER) tidak
berpengaruh pada kelengkapan
pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai t sebesar 1,130
dan nilai signifikansi sebesar
0,260 lebih dari 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan H3 ditolak.
Profitabilitas (ROA) tidak
berpengaruh pada kelengkapan
9
pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai t sebesar -1,291
dan nilai signifikansi sebesar
0,199 lebih dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan H4
ditolak.
F. SARAN
1. Bapepam perlu mengontrol
laporan keuangan yang
disampaikan oleh
perusahaan (emiten) agar
perusahaan dapat
memberikan pengungkapan
yang lebih lengkap sehingga
akan memberi manfaat bagi
para pemakainya.
2. Mempertimbangkan untuk
menggunakan seluruh
perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebagai populasi penelitian.
3. Penelitian berikutnya dapat
menambah tahun
pengamatan sehingga dapat
melihat kecenderungan pada
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan dalam
jangka panjang.
4. Di harapkan menambahkah
variabel-variabel lain baik
itu rasio keuangan dan
faktor non keuangan yang
dianggap mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Linda. 2012. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan
Terhadap Pengungkapan
Laporan Tahunan. Jurnal
Dinamika Akuntansi ISSN :
2085-4277 Vol. 4 No. 1 pp 55-
63.
BAPEPAM-LK. 2012. Keputusan
Nomor KEP-341/BL/2012
Peraturan Nomor X.K.6:
Kewajiban penyampain
laporan tahunan bagi
perusahaan
publik.www.bapepam.go.id
diakses pada tanggal 6 januari
2015.
Bernardi, M. Sutrisno, dan Assih,
Prihat. 2009. Faktor-faktor
Yang Memengaruhi Luas
Pengungkapan dan
Implikasinya terhadap Asimetri
Informasi. Simposium
Nasional Akuntansi XII.
Palembang.
Daniel, Niko Ulfandari. 2013.
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Dan Likuiditas
Terhadap Luas Pengungkapan
Laporan Keuangan (Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Jurnal
Penelitian Universitas Negeri
Padang pp 1-22. Artikel
Penelitian.
Devi, Ida Ayu Sintia dan Ketut Alit
Suardana. 2014. Pengaruh
Ukuran Perusahaan ,
Likuiditas, Leverage Dan
Status Perusahaan Pada
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udaya
ISSN: 2302-8556 Vol.8 No.3
pp 474-492.
Dibiyantoro. 2011. Pengaruh
Struktur Modal dan
Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Mandatory
Disclosure Financial
Statement Pada Perusahaan
10
Manufaktur Yang Terdaftar di
BEI. Jurnal Ekonomi dan
Informasi Akuntansi
(JENIUS), Mei 2011 Vol.1
No.2
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja
Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Ginting, Monalisa Br. 2010.
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Barang Konsumsi
yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Fakultas
Ekonomi, Universitas Riau,
Medan.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Undip.
-------------------. 2011. Aplikasi
Analisis Multivariat dengan
Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul
Halim. 2012. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta :UPP
STIM YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006 .
Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012.
Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No.1: Jakarta : Salemba
Empat.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio
Dan Analisis Investasi, Edisi
Ketujuh. BPFE: Yogyakarta.
Jensen, Michael C. William H.
Meckling. 1976. Theory of The Firm:
Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Stucture. The
Journal of Financial Economic.
Kasmir. 2006. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya, Cetakan
kelima. Jakarta: PT Raja
Grafinda Persada.
----------.2011. Analisis Laporan
Keuangan, Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Lesmana, Rico dan Rudy Surjanto.
2004. Financial Performance
Analysing: Pedoman Menilai
Kinerja Keuangan untuk
Perusahaan Tbk., Yayasan,
BUMN, BUMD, dan
Organisasi lainnya. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
A. Chariri. 2007 dan Lestari, H.S.
Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaporan
keuangan melalui internet
(Internet Financial Reporting)
dalam website perusahaan.
h.1-28,
www.eprints.undip.ac.id.
Diakses tanggal 8 Desember
2014.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan
Keuangan. Edisi 4. Liberty.
Yogyakarta.
Permata, Tuidza Indah. 2013.
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Saham Publik,
Dan Likuiditas Terhadap
Pengungkapan Wajib Laporan
Keuangan. Jurnal Wahana
Akuntansi ISSN 1907-5642
Vol.8 No.2 pp 118-136.
11
Purwandari, Arum dan Agus
Purwanto. 2012. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage,
Struktur Kepemilikan Dan
Status Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Laporan
Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur Di indonesia.
Diponegoro Journal of
Accounting Vol. 1 No. 2 pp 1-
10.
Raharjapura, Hendra Sumantri. 2011.
Manajemen Keuangan dan
Akuntansi. Salemba Empat.
Jakarta.
Rahmawati, Ita Nur, dkk. 2007.
Analisis Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Likuiditas,
Leverage, Dan Profitabilitas
Terhadap Mandatory
Disclosure (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta
Tahun 2003-2004). Jurnal
Maksi, 7(1) : h 87-103.
Rofika dan Mustika Debby Apsari.
2011. Faktor Yang
Mempengaruhi Kelengkapan
Pengungkapan Laporan
Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di
BEI. Jurnal ISSN 1907 – 364X,
Vol.6 No 2, Oktober 2011: 99 -
109
Riny. 2010. Analisis Pengaruh Rasio
Leverage, Likuiditas,
Profitabilitas dan Proporsi
saham public terhadap
kelengkapan laporan keuangan
pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi : Fakultas Ekonomi
Universitas Riau, Medan.
Simanjuntak, Binsar dan Lusy
Widiastuti. 2004. Faktor–
faktor yang Mempengaruhi
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Riset
AkuntansiIndonesia Vol. 7 No.
3 September 2004, pp 351-366.
Subair, Faisal. 2013. Karakteristik
Perusahaan Dan Industri
Terhadap Pengungkapan
Dalam Laporan Keuangan
Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Go Publik. Jurnal EMBA
ISSN 2303-1174 Vol.1 No.3
Juni, 2013.pp 763-77.
Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto.
2007. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan
Terhadap Luas Voluntary
Disclosure Laporan keuangan
Tahunan. Jurnal PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitek & Sipil) Universitas
Gundadharma, Vol.2.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Bisnis. Cetakan Ke-15.
Bandung: CV.ALVABETA.
Supriadi, Deri Alambudiarti. 2010.
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Otomotif Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi:Universitas
12
Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta.
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan
Keuangan, edisi ketiga cetakan
kedelapan.Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Thomson. 2011. Accounting Theory.
Jakarta: Salemba Empat.
Widati, Listyorini Wahyu dan
Wigati, Rosaliana. 2011.
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Leverage dan
Profitabilitas terhadap Luas
Pengungkapan (Studi pada
Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia 2009).
Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JBE) ISSN: 1412-3126137,
September 2011, Hal 137-153
Vol.18 No.2
www.idx.co.id diakses tanggal 7
Januari 2015
Yulianti, Astri. 2012. Pengaruh
Struktur Modal, Tipe
Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan Dan Profitabilitas
Dengan Kelengkapan
Pengungkapan Laporan
Keuangan (Studi pada
Perusahaan Yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Index Tahun
2008-2010). Skripsi :
Universitas Negeri Islam
Sunan Kalijaga.