PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN RENCANA
PEMBANGUNAN (PP 39)
2016
LAPORAN
PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI
TRIWULAN I TA 2018
i | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
KATA PENGANTAR
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Industri
kepada stakeholder dan pihak terkait maka disusun Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan I Pusat Standardisasi Industri Tahun 2018. Hal ini
merupakan perwujudan komitmen manajemen Pusat Standardisasi Industri dalam merealisasikan
Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006, sebagai penerapan prinsip-prinsip transparansi yang
akuntabel. Laporan ini memuat seluruh kegiatan pada Pusat Standardisasi Industri sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya yang dibiayai dari DIPA tahun 2018.
Substansi laporan didasarkan pada program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis
pada Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja (Perjakin) Pusat
Standardisasi Industri Tahun 2018. Demikian pula halnya dengan rencana dan pengukuran kinerja
Tahun 2018 diselaraskan dengan sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditentukan dalam Renstra
Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019.
Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pembuat kebijakan serta peningkatan bagi seluruh pegawai
pada Pusat Standardisasi Industri dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
Jakarta, April 2018
Kepala Pusat Standardisasi Industri
Yan Sibarang Tandiele
2016
ii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
...................................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1
1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI........................................................................................1
1.2 LATAR BELAKANG KEGIATAN/PROGRAM............................................................... 1
1.3 STRUKTUR ORGANISASI..............................................................................................3
BAB II RENCANA PROGRAM/KEGIATAN........................................................................................5
2.1 KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2018...................................................................... 5
2.2 SASARAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN ......................... 6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................................7
3.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA .............. 9
3.1.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PERJANJIAN KINERJA .......... 29
3.1.2 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN INDIKATOR PADA KINERJA OUTPUT KEGIATAN
3.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN ..................................................... 38
3.2.1 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN PERJANJIAN
KINERJA.............................................................................................................
38
3.2.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN KINERJA OUTPUT
KEGIATAN...........................................................................................................
38
3.3 LANGKAH TINDAK LANJUT....................................................................................... 38
3.3.1 LANGKAH DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PERJANJIAN
KINERJA..............................................................................................................
38
3.3.2 LANGKAH DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN KINERJA
OUTPUT KEGIATAN.......................................................................................39
iii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
BAB IV PENUTUP
..................................................................................................................................... 40
LAMPIRAN
....................................................................................................................................................
. 41
- FORM A
- FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
- FORM ALKI
DAFTAR GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN
GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI .................. 4
TABEL 2.1 DAFTAR KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2018 ....... 5
TABEL 2.2 SASARAN KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN 2018 ............................. 6
TABEL 2.3 INDIKATOR KINERJA BERDASARKAN OUTPUT KEGIATAN ...................... 6
TABEL 3.1 RENCANA AKSI PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN
2018
.................................................................................................................................
8
TABEL 3.2 REALISASI PENCAPAIAN TRIWULAN I PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI 9
TABEL 3.3 PENCAPAIAN SASARAN KEGIATAN I TRIWULAN I PERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 10
TABEL 3.4 PENCAPAIAN SASARAN KEGIATAN II TRIWULAN I PERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 14
TABEL 3.5 PENCAPAIAN SASARAN KEGIATAN III TRIWULAN I PERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018................................................................................. 18
TABEL 3.6 PAGU ANGGARAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN I
TA 2018.........................................................................................................................
25
TABEL 3.7 REALISASI OUTPUT I SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 .............. 29
TABEL 3.8 REALISASI OUTPUT II SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 ............. 30
TABEL 3.9 REALISASI OUTPUT III SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 ............ 31
TABEL 3.10 REALISASI OUTPUT IV SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 ............ 32
TABEL 3.11 REALISASI OUTPUT V SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 ............. 34
iv | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
TABEL 3.12 REALISASI OUTPUT VI SAMPAI DENGAN TRIWULAN I TA 2018 ............ 35
1 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tugas, Pokok dan Fungsi Organisasi
Pusat Standardisasi Industri merupakan salah satu unit di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian. Menurut Permenperin Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Pusat Standardisasi
Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian, pengkajian, pengembangan
standardisasi industri.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pustan Industri menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang perumusan dan pengkajian standardisasi industri;
b. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penerapan, pemberlakuan, dan kerja sama standardisasi industri;
c. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penguatan dan pengawasan standardisasi industri serta koordinasi dan
fasilitasi penegakkan hukum standardisasi industri; dan
d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan
rumah tangga pusat.
1.2. Latar Belakang Kegiatan
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, memelihara, memberlakukan,
dan mengawasi standar bidang industri yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan
semua pemangku kepentingan. Hingga saat ini terdapat 4.977 SNI bidang industri dari 11.740 SNI
secara nasional. Perumusan SNI dilakukan oleh Komite Teknis/SubKomite Teknis di lingkungan
Kemenperin sebanyak 34 KT/SKT yang mencakup berbagai produk/komoditi industri binaan
Kementerian Perindustrian. Setiap tahun Komite Teknis/SubKomite Teknis membuat Program
Nasional Perumusan Standar (PNPS) yang disesuaikan dengan kebutuhan industri maupun kebutuhan
pasar.
2 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Untuk kepentingan keamanan, kesehatan, dan keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan;
pelestarian fungsi lingkungan hidup; persaingan usaha yang sehat; peningkatan daya saing; dan/atau
peningkatan efisiensi dan kinerja industri, maka pemerintah dapat memberlakukan SNI secara wajib.
Hingga akhir Triwulan I tahun 2018 SNI yang telah diberlakukan 105 SNI bidang industri secara wajib
yang meliputi komoditi makanan, minuman, kimia, logam, tekstil dan aneka, permesinan, alat
transportasi darat, dan elektronika. Dalam rangka menindaklanjuti kerjasama perdagangan secara
internasional (WTO) maka Indonesia juga harus mengikuti aturan yang berlaku terkait bidang
standardisasi misalnya seperti melakukan notifikasi jika Indonesia akan memberlakukan SNI secara
wajib sesuai dengan mekanisme Technical Barriers to Trade (TBT) – WTO. Selain itu dalam kerjasama
regional seperti ASEAN, standar juga telah menjadi perhatian utama dengan dibentuknya ASEAN
Consultative Committe on Standards and Quality (ACCSQ). Dari data yang ada dengan
diberlakukannya SNI secara wajib, dapat dilihat dampak secara ekonomi dimana terjadi penurunan
nilai impor terhadap produk yang SNI-nya diberlakukan secara wajib.
Dalam pelaksanaan regulasi teknis, banyak negara melakukan teknik-teknik yang tidak langsung
mempersulit pelaku usaha untuk memasukkan produknya ke negara tersebut. Sebagai contoh, Uni
Eropa harus dilakukan pengujian dan sertifikasi di lembaga yang terdaftar dalam notified body
tersebut. Hal serupa dilakukan pula di US, Jepang, Tiongkok, India, dan negara lainnya.
Mengingat standar saat ini digunakan sebagai barier di dalam mekanisme perdagangan, maka untuk
mengatasi keberagaman skema sertifikasi, ditetapkanlah ISO 17067:2013 (Conformity Assesment –
Fundamentals of Product Certfication and Guidelines for Product Certification Scheme) mengenai
skema sertifikasi yang memperkenankan regulator untuk menyusun skema sertifikasi terkait dengan
standar yang ditetapkan menjadi regulasi teknis.
Dalam pelaksanaan penerapan SNI/ST secara wajib bidang industri, Menteri Perindustrian menunjuk
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang terdiri dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan
Laboratorium Penguji) yang diperkenankan memproses SPPT SNI/ST yang tentunya telah dilakukan
evaluasi baik secara administrasi maupun kompetensi oleh BPKIMI cq. BPPI sesuai prosedur kerja
yang telah ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPPI Nomor 422 Tahun 2010 tentang Penunjukan,
Pengawasan, dan Pelaporan Kinerja Lembaga Penilaian Kesesuaian. Skema sertifikasi yang nantinya
telah dirumuskan oleh regulator menjadi bagian dari penilaian kelayakan penunjukan LPK.
3 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
1.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pustan Industri mengacu pada Permenperin RI Nomor 107/M-IND/PER/11/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Susunan organisasi Pustan Industri
berdasarkan Permenperin tersebut yaitu:
1. Bidang Perumusan dan Pengkajian Standardisasi Industri;
a. Subbidang Perumusan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri
2. Bidang Penerapan, Pemberlakuan, dan Kerja Sama Standardisasi Industri;
a. Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Kerja Sama Standardisasi Industri;
3. Bidang Penguatan dan Pengawasan Standardisasi Industri;
a. Subbidang Penguatan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri;
4. Subbagian Program dan Tata Usaha;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut ini merupakan struktur organisasi di Pusat Standardisasi Industri:
4 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Standardisasi Industri
Pusat Standardisasi Industri
Bidang Perumusan dan Pengkajian
Standardisasi Industri
Subbidang Perumusan Standardisasi Industri
Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri
Bidang Penerapan Pemberlakuan dan
Kerjasama Standardisasi Industri
Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan
Standardisasi Industri
Subbidang Kerjasama Standardisasi Industri
Bidang Penguatan dan Pengawasan
Standardisasi Industri
Subbidang Penguatan Standardisasi Industri
Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri
Jabatan Fungsional
Subbagian Program dan Tata Usaha
5 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2018
Pustan Industri berdasarkan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri mempunyai
satu kegiatan yaitu Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri. Kegiatan ini memiliki komponen
kegiatan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Daftar kegiatan Pustan Industri Tahun Anggaran 2018
1860 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan
Penyusunan Rancangan Permen tentang Penunjukan LPK dalam Rangka Pemberlakuan SNI dan/atau PTC secara wajib
Pengawasan LPK Pengawasan Standardisasi Industri Manajemen PPNS Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Pengembangan Laboratorium dan Industri LED Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin Penyusunan Skema Sertifikasi Perencanaan Regulasi Teknis 1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Penilaian dan Pengembangan Jabatan Fungsional AMMI Kajian Efektifitas Penerapan SNI Kajian Analisa Dampak Regulasi Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid) Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu Pemeliharaan dan Perluasan SMM Peninjauan Standar Industri Persiapan dalam Sidang Standar Regional/Internasional Rapat Konsensus Rapat Teknis Persiapan Perumusan RSNI 1860.009 Peningkatan Kemampuan Pengujian Laboratorium Uji di Pusat Pertumbuhan
Industri
1860.951 Layanan Internal
Pengadaan Peralatan dan Mesin dalam rangka menunjang Kinerja Pustan Industri Pemeliharaan SMM Pemeliharaan Sistem Informasi Kebijakan Standardisasi Industri Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pustan Industri
6 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pustan Industri 2017 1860.994 Layanan Perkantoran
Pertemuan/Jamuan Delegasi/misi/tamu Operasional Perkantoran dan Pimpinan
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan Rencana Strategis Pustan Industri 2015 – 2019 dan Rencana Kinerja 2018, Pustan
Industri pada Tahun 2018 menetapkan sasaran kegiatan berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perjakin)
2018 dengan indikator kinerja seperti pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Sasaran Kegiatan Pustan Industri Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Tersusunnya RSNI,ST dan/atau PTC
Jumlah RSNI,ST dan/atau PTC
100 RSNI
Jumlah Kajian Terkait Standardisasi Industri
3 Kajian
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi Teknis yang disusun 10 Regulasi
Jumlah Skema Sertifikasi 5 Skema
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah Personil Auditor/Asesor yang kompeten
40 Orang
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan 2 Laporan
Indikator kinerja berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Indikator Kinerja Berdasarkan Output Kegiatan Kode Output Indikator Kinerja Target
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan Standarisasi industri
Terlaksananya pelatihan Personil Auditor/Asesor
40 Orang
Terlaksananya Pengawasan dan Penyidikan terkait standarisasi Industri
2 Laporan
1860.004 Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Tersusunnya Regulasi Teknis 10 Regulasi
Terlaksananya Skema Sertifikasi 5 Skema
1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Tersusunnya RSNI 100 RSNI
Tersusunnya Kajian 3 Kajian
1860.009 Laboratorium Uji yang meningkat kemampuan pengujiannya di Pusat Pertumbuhan Industri
Terlaksananya peningkatan laboratorium Uji
1 Laporan
1860.951 Layanan Internal Terselenggaranya layanan internal 3 Layanan 1860.994 Layanan Perkantoran Terselenggaranya layanan
perkantoran 12 bulan
7 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Hasil dan Analisis Capaian yang Telah Dicapai Serta Kendala dan Tindak Lanjut
Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 adalah suatu pernyataan kinerja atau perjanjian
kinerja antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dengan Kepala Pustan Industri
untuk mewujudkan target kinerja tertentu dalam Tahun Anggaran 2018. Perjanjian Kinerja ini
ditindaklanjuti dengan dirancangnya suatu Rencana Aksi 2018 untuk mencapai sasaran strategis yang
ditentukan. Rencana aksi ditunjukan pada
Tabel 3.1. Rencana Aksi Pusat Standardisasi Industri Tahun 2018
8 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Rencana Aksi
Target antara Rencana kegiatan Target antara Rencana kegiatan Target antara Rencana kegiatan Target antara Rencana kegiatan-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
1. Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib
1. Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib
1. Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib
1. Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib
2. Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib
2. Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib
2. Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib
2. Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib
3. Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib
3. Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib
3. Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib
3. Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib
4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
Jumlah personil Auditor/Assesor yang kompeten
40 orang 25% - Persiapan Pelatihan (pengadaan)
50 - Pelaksanaan Pelatihan- Evaluasi dan penyusunan pra laporan kegiatan
75 - Persiapan pelaksanaan pelatihan
100 - Pelaksanaan Pelatihan- Evaluasi dan penyusunan laporan akhir kegiatan
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan
25
Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian
50
Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI yang telah diberlakukan secara wajib
75
Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), evaluasi hasil pengawasan LPK melalui kegiatan pertemuan teknis pengawasan LPK, Serta melakukan evaluasi hasil pengambilan sampel uji dengan melakukan pengujian ke laboratorium uji yang ditunjuk Menteri terhadap produk-produk yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan SNI yang telah diberlakukan secara wajib
100
Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian dan penyusunan laporan kegitan akhir tahun
Unit Organisasi : Pusat Standardisasi Industri
Triwulan IV
RENCANA AKSITAHUN ANGGARAN 2018
75
87
100
1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus; 3) Perencanaan Perumusan RSNI tahun 2019;4) Pembuatan Laporan.
1) Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi; 2). Penyusunan konsep akhir hasil kajian.
15 100
100
1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus;3) Monitoring perumusan RSNI;4) Peninjauan SNI.lebih dari 5 tahun
1) Koordinasi dengan Komtek dan Sub Komtek;2) Perencanaan perumusan RSNI 20183) Rapat Teknis;4) Rapat Konsensus;5) Peninjauan SNI lebih dari 5 tahun.
Triwulan I Triwulan II
70
85
1) Studi literatur;2) Menjaring informasi dari stakeholder terkait; 3) Survey lapangan dan pengambilan contoh;4) Pengujian contoh uji dan monitoring.
1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus;3) Monitoring perumusan RSNI;4) Peninjauan SNI
Triwulan III
1) Identifikasi dan koordinasi; 2) Pembentukan tim Kajian;3) Pengpumpulan bahan kajian dan Studi literatur; 4) Pengumpulan data dan survey lapangan.
35
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun
10 Regulasi
50
48
Jumlah Skema Sertifikasi
5 Skema
- Persiapan Pelaksanaan Kegiatan- Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK
30%
25
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
- Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK
- Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK
1) Analisa terhadap hasil uji laboratorium;2) Konsultasi dengan praktisi;3) Forum diskusi pembahasan hasil kajian..
100
1 Tersusunnya RSNI,ST dan PTC
Jumlah RSNI, ST dan PTC
- Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK- Penyusunan laporan akhir pelaksanaan kegiatan
100 RSNI
40
Jumlah Kajian terkait Standardisasi
3 Kajian
55
9 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
3.1 Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja
3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator dalam Perjanjian
Kinerja
Berikut realisasi pencapaian Triwulan I Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 seperti ditunjukan
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Realisasi Pencapaian Triwulan I Perjakin Pustan Industri No Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan I (%)
Rencana kegiatan Target Fisik
Realisasi Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersusunnya RSNI,ST dan/atau PTC
Jumlah RSNI,ST dan /atau PTC
100 RSNI 1. Koordinasi dengan Komtek dan Subkomtek 2. Perencanaan perumusan RSNI 2018 3. Rapat Teknis 4. Rapat Konsensus 5. Peninjauan SNI lebih dari 5 tahun
21.59 21.76
Jumlah kajian terkait standardisasi
3 Kajian 1. Identifikasi dan Koordinasi 2. Pembentukan tim kajian 3. Pengumpulan bahan kajian dan studi literatur 4. Pengumpulan data dan survey lapangan
17 17.1
2 Tersedianya regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah regulasi teknis yang belum tersusun
10 Regulasi
1. Persiapan pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi, verifikasi dan Penilaian LPK
40 17
Jumlah skema sertifikasi 5 Skema 1.Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib) 2.Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib 3.Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib 4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
12.2 6.5
3 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan standardisasi Industri
Jumlah personil auditor/assesor yang kompeten
40 orang 1.Persiapan pelatihan (pengadaan) 13 16
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan 1. Pengawasan berkala dan sewaktu waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian
5 5
1. Sasaran Kegiatan I: Tersusunnya RSNI,ST dan/atau PTC Tabel 3.3. Pencapaian Sasaran Kegiatan I Triwulan IPerjakin Pustan Industri TA 2018
10 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan I (%)
Rencana kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersusunnya RSNI,ST dan/atau PTC
Jumlah RSNI,ST dan /atau PTC
100 RSNI 1. Koordinasi dengan Komtek dan Subkomtek 2. Perencanaan perumusan RSNI 2018 3. Rapat Teknis 4. Rapat Konsensus 5. Peninjauan SNI lebih dari 5 tahun
21.59 21.76
Jumlah kajian terkait standardisasi
3 Kajian 1. Identifikasi dan Koordinasi 2. Pembentukan tim kajian 3. Pengumpulan bahan kajian dan studi literatur 4. Pengumpulan data dan survey lapangan
17 17.1
Sasaran Kegiatan I terdiri dari indikator kinerja:
1. Jumlah RSNI,ST dan/atau PTC.
Output yang diharapkan dalam kegiatan adalah 100 Standar atau Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) yang dikonsensuskan.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan I direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 21.5% dan tercapai realisasi
fisiknya sebesar 21.76%. Hasil yang dicapai hingga akhir Triwulan I periode Januari hingga Maret
yaitu melaksanakan rapat koordinasi dengan komtek makanan, subkomtek minuman, dan
komtek kulit terkait konseptor RSNI.
b. Kendala
Dalam pelaksanaannya terkendala terkait pemblokiran anggaran yang masih belum dibuka dan
masih menunggu pembahasan pembukaan blokir anggaran sehingga berakibat pada ratek dan
rakon yang tidak bisa dilaksanakan tepat waktu.
c. Rekomendasi
Melakukan koordinasi secepatnya dan meningkatkan peran serta KT/SKT agar pengusulan dan
perumusan RSNI dapat cepat dilaksanakan pada periode triwulan kedua mendatang agar target
dapat terealisasi
2. Jumlah kajian terkait Standardisasi
11 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Terdapat 3 (tiga) Kajian terkait standardisasi yaitu Kajian Pengembangan Standar, Kajian Analisa
Dampak Regulasi dan Kajian Efektifitas Penerapan SNI. Kajian efektifitas tidak dapat terlaksana
karena anggaran kegiatan diblokir.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Kegiatan Kajian pada triwulan I mencapai realisasi fisik sama dengan target yang diharapkan
yakni 17% . Di setiap Kajian semua sudah mencapai tahap pembentukan Tim Kajian
pengumpulan bahan kajian dan studi literatur. Kajian analisa dampak regulasi kegiatan yang
dilakukan yaitu melakukan identifikasi usulan PNRT 2018 untuk menentukan komoditi yang akan
dilakukan hingga pada bulan Feb 2018 menetapkan judul kajian yang SNI Aki kendaraan untuk
kendaraan bermotor. Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (solid): kegiatan yang dilakukan
yaitu melakukan identifikasi produk yang akan diuji dan berkoordinasi dengan BBKKP, dan
mengumpukan data di PT. IRC Inoac Indonesia. Kajian pengembangan standar tisu: kegiatan
yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan BBPK, mengumpulkan data dari Produsen tisu PT.
Pindo Deli, dan PT. Graha Kerindo Utama, serta mengidentifikasi kebutuhan referensi
(handbook).
b. Kendala:
Seharusnya pada tahap triwulan I ini sudah mencapai tahapan pengumpulan data dan survey
lapangan namun terkendala terkait pemblokiran anggaran sehingga harus tertunda.
c. Rekomendasi:
Pada triwulan selanjutnya untuk dapat memulai proses pengumpulan dan survey lebih awal
sehingga tahapan selanjutnya dapat berjalan sesuai target.
2. Sasaran Kegiatan II: Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Kegiatan II Triwulan I Perjakin Pustan Industri TA 2018 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan I (%)
Rencana Kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
12 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah regulasi teknis yang tersusun
10 regulasi 1. Persiapan pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi LPK 3. Verifikasi LPK 4. Penilaian LPK
40 17
Jumlah skema sertifikasi 5 skema 1.Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib) 2.Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib 3.Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib 4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
12 6
SasaranKegiatan II terdiri dari Indikator Kinerja :
1. Jumlah regulasi teknis yang tersusun
Dalam rangka mendukung pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Pusat Standardisasi
Industri menyiapkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang mampu melakukan sertifikasi dan
pengujian terhadap SNI secara wajib..
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada Triwulan I direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 40% dan tercapai baru 17% dan
sampai triwulan I selesai masih belum terlaksana satu pun Permenperin. Pada triwulan ini telah
dilaksanakan FGD verifikasi dan panel LPK dengan menghasilkan 6 (enam) konsep permenperin
yaitu:
No Konsep Permenperin Penunjukan LPK Penjelasan Revisi 1 Konsep Permenperin tentang LPK SNI
Lampu Swabalast (SNI 04-6253-2006) Menambah LSPro dan Lab Penguji PT. Qualis Indonesia
2 Konsep Permenperin tentang LPK SNI Pupuk Anorganik
Menggabungkan permen LPK SNI Pupuk anorganik tunggal dan pupuk anorganik majemuk Menambahkan LSPro PT. AGS, PT. GIS dan Lab Penguji PT. Pupuk Kaltim
3 Konsep Permenperin tentang LPK SNI Mainan
Menambahkan LSPro PT. GIS, PT. PSPI, dan PT. AGS serta ruang lingkup SNI ISO ayunan pada LSPro dan Lab Penguji PT. Qualis Indonesia
4 Konsep Permenperin tentang LPK SNI Kompor gas
Menggabungkan permen LPK SNI Kompor gas satu tungku dan permen LPK SNI kompor gas dua/tiga tungku Mengubah status akreditasi LSPro dari belum akreditasi menjadi telah terakreditasi untuk BSI, Baristand Industri Surabaya, TUV NORD, B4T dan Sucofindo. Menambah LSPro yang telah terakreditasi, yaitu: IGS. GIS, TUV Rheinland. Mencabut LSPro Baristand Industri Medan
5 Konsep Permenperin tentang LPK SNI Tekstil – Pakaian Bayi
Menambah LSPro GIS
6 Konsep Permenperin tentang LPK SNI Tepung terigu sebagai bahan makanan
Menambah LSPro AGS dan Qualis Indonesia, serta LP TUV NORD
13 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
b. Kendala:
Proses pengesahan permen LPK memakan waktu yang lama.
c. Rekomendasi
-
2. Jumlah Skema Sertifikasi
Skema sertifikasi sangat diperlukan untuk keseragaman proses sertifikasi produk dalam rangka
pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Skema sertifikasi mengatur jumlah auditor,
waktu pelaksanaan audit, hingga jumlah pengambilan contoh di Pabrik.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada Triwulan I ini diharapkan target fisik yang tercapai adalah 12% namun realisasi nya
tercapai baru 6 % dan pada tahap ini belum terlaksana satupun skema sertifikasi. Kegiatan
yang dilakukan triwulan ini yaitu merekapitulasi usulan direktorat untuk pemberlakuan SNI
wajib dan melakukan survey terhadap LSPro dan Laboratorium terhadap kesiapan
pemberlakuan SNI wajib.
b. Kendala:
Belum dibukanya pemblokiran anggaran pada awal tahun sehingga menyebabkan pelaksanaan
FGD Skema tertunda hingga awal bulan april.
c. Rekomendasi
Menyiapkan FGD pada awal april agar realisasi dapat tercapai sesuai target
3. Sasaran Kegiatan III: Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Tabel 3.5. Pencapaian Sasaran Kegiatan III Triwulan I Perjakin Pustan Industri TA 2018 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan I (%)
Rencana Kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil Auditor/Asesor yang kompeten
40 orang Persiapan pelatihan (pengadaan) 13 16
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan Pengawasan berkala dan sewaktu-waktuterhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian
5 5
Sasaran KegiatanIII terdiri dari indikator kinerja:
14 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
1. Jumlah personil Auditor/Asesor yang kompeten
Sejak ditetapkannya SNI ISO 9001:2015 (15 September 2015) dengan tenggang waktu transisi
hingga 15 September 2018 (kesepakatan International Accreditation Forum (IAF)), maka sertifikasi
produk/kesesuaian yang telah ada (sebelum versi SNI ISO 9001:2015) perlu dilakukan penyesuaian
dan terhadap sertifikasi produk/kesesuaian yang baru perlu mengacu kepada Sistem Manajemen
Mutu SNI ISO 9001:2015. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mengingat waktu transisi yang
singkat dan jumlah Auditor SNI ISO 9001:2015 yang terbatas maka Pusat Standardisasi Industri
bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Sistem Manajemen Mutu, pada TA.2018 melaksanakan
kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Rangka Pemberlakuan SNI/ST/PTC Secara Wajib
Melalui Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada triwulan I tercapai realisasi fisik 16% melebihi target yaitu 13%, pada triwulan I ini masih
dalam tahap permintaan penawaran harga pada lembaga pelatihan, evaluasi harga penawaran
dari pihak 3, membuat surat permintan peserta transisi ISO 9001:2015, dan melakukan evaluasi
dokumen penyedia.
b. Kendala:
Peminat untuk menjadi peserta pelatihan lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun transisi ISO
9001:2008 ke ISO 9001:2015 cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi karena keterbatasan
anggaran.
c. Rekomendasi:
-
2. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan.
Sehubungan dengan pelaksanaan penerapan SNI dan pemberlakuan Standardisasi Industri, maka
diperlukan evaluasi terhadap kinerja LPK terkait kepatuhannya dalam menerbitkan Sertifikat
Kesesuaian sesuai dengan peraturan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi LPK
didapat berdasarkan laporan kinerja dan pengawasan LPK oleh Pustan Industri dan akan
disampaikan dalam suatu pertemuan guna menjadi koreksi dan perbaikan kedepan.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada triwulan I realisasi fisik tercapai 16% dari 13%. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan
persiapan pengawasan LPK meliputi pembentukan tim Pokja, Objek Pengawasan dan Penentuan
Ruang Lingkup Pengawasann LPK.
15 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
b. Kendala:
Belum dibukanya pemblokiran anggaran pada awal tahun sehingga menghambat proses
pengawasan LPK.
c. Rekomendasi:
-
3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator pada Kinerja
Kegiatan
Tabel 3.6Pagu Anggaran Kegiatan TA 2018 (Triwulan I)
Output Pagu
(Rp 000)
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan 2.376.935
1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
2.223.065
1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 5.700.000
1860.009 Laboratorium Uji yang meningkat kemampuan pengujiannya
37.500.000
1860.951 Layanan Internal 700.000
1860.994 Layanan Perkantoran 500.000
RATA-RATA 49.000.000
1. Output I: Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Pengkajian
Tabel 3.7Realisasi Output I sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
16 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan 2.376.935
1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri ttg Penunjukan LPK 555.400 28.39 15,14 29.55 26.60
2 Pengawasan LPK 387.588 9,03 16,06 34,55 5,00
3 Pertemuan Teknis Pengawasan LPK 230.508 26,03 0,43 15,00 5,00
4 Manajemen PPNS 251.565 11,93 7,11 15,00 5,00
5 Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 537.874 0.37 0,00 11.67 25
6 Pelatihan ISO 9001:2015 418.000 0 0 13,00 20
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pagu anggaran untuk output I sebesar Rp. 2.376.935,00,- Pada triwulan I ini secara rata-rata
dilihat dari capaian realisasi keuangan tercapai sesuai target begitupun dengan realisasi fisik
tercapai sesuai sasaran. Realisasi dari fisik adalah rapat persiapan konsep permenperin.
b. Kendala:
Adanya pemblokiran anggaran pada awal tahun sehingga kegiatan tidak efektif terlaksana.
c. Rekomendasi:
Evaluasi dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar untuk Triwulan selanjutnya langsung
melaksanakan kegiatan yang tertunda pada Triwulan I dikarenakan pemblokiran anggaran.
2. Output II: Laporan Penerapan Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Tabel 3.8 Realisasi Output II sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Laporan Penerapan Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri 2.223.065
1 Perencanaan Regulasi Teknis 150.000 42,60 32.41 40,00 17,00
2 Penyusunan Skema Sertifikasi 670.081 6.64 2.92 13,33 4,50
3 JLPP Karet Indonesia 154.000 18.14 16.24 31.67 20,00
4 Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi
143.469 26.32 15.97 24,00 15,00
17 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
5 Sidang kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA
1.056.215 24.67 6.25 30.56 19,00
6 Pengembangan Laboratorium dan Industri LED
49.300 14.02 9.57 21.50 5.60
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:
Output Laporan Penerapan Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri pada Triwulan I
realisasi keuangan tidak mencapai target begitu pula dengan realisasi fisik tidak mencapai
sasaran. Realisasi fisik output terdiri dari rapat-rapat terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Kendala:
Hal yang mendasari tidak tercapainya target pada Triwulan I ini adalah pemblokiran
anggaran. Pada awalnya kami optimis bahwa pelaksanaan skema dapat berjalan pada
triwulan I, ternyata karena anggaran yang terbatas sehingga pelaksanaan skema diundur ke
periode triwulan selanjutnya. Sedangkan untuk JLPKI sudah terlaksana rapat-rapat
koordinasi dimana pada bulan April rencana akan diadakan FGD nya.
c. Rekomendasi:
Evaluasi dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar pada triwulan selanjutnya segera
melakukan koordinasi agar kegiatan dapat berjalan sesuai target
3. Output III: Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Tabel 3.9 Realisasi Output III sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 5.700.000
1 Persiapan Perumusan RSNI 639.086 62.24 9.85 23,00 23,00
2 Rapat Teknis 345.400 0.47 0,00 24.23 24.30
3 Rapat Konsensus 403.340 1.32 1.28 17.54 17,00
4 Persiapan dalam Sidang standar Regional/Internasional
398.500 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Peninjauan Standar Industri 399.840 29.96 0,00 10,00 15,00
6 Pemeliharaan dan Perluasan SMM 372.713 13.15 5.93 23.76 21.31
18 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
7 Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu
185.587 6.30 5.38 18,00 18.10
8 Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid)
589.168 1.62 5.73 18,00 18.10
9 Kajian Analisa Dampak Regulasi 1.668.222 6.38 11.12 27.50 27.50
10 Kajian Efektifitas Penerapan SNI 431.022 0,00 0,00 5,00 5,00
11 Penilaian dan Pengembangan Jabatan Fungsional AMMI
267.122 7.83 4.01 27.82 27.95
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerjaPagu anggaran untuk output III sebesar Rp.
5.700.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan Triwulan Iseperti yang
ditunjukan pada Tabel 3.9.
- Pada persiapan perumusan RSNI, rapat teknis dan rapat konsensus telah diadakan rapat
dan koordinasi dengan Komtek makanan dan subkomtek minuman terkait konseptor RSNI
dan juga koordinasi dengan komtek kulit terkait pelaksanaan ratek. Pada bulan maret pula
telah dilaksanakan rapat koordinasi dengan komtek/subkomtek terkait rencana
perumusan RSNI pada tahun 2018, dan pada bulan maret pelaksanaan rapat teknis komtek
makanan telah dilaksanakan dan juga rapat Konsensus untuk Komtek Teknologi KImia
- Persiapan dalam sidang pada triwulan ini belum ada karena sifatnya yang tentatif
tergantung adanya undangan sidang,
- Peninjauan Standar industri pada tahap ini telah dilakukan koordinasi dengan BSN terakti
renacana kaji ulang standar, terutama SNI yang sudah berusia di atas 5 tahun agar dapat
dikaji ulang.
- Pemeliharaan dan perluasan SMM dalam triwulan ini telah dilakukan koordinasi dan
monitoring pada proses perumusan SNI yang menjadi indikator Penerapan SMM ISO 9001,
kemudian mereview dokumen yang akan disesuaikan dengan ISO 9001:2015 kepada tim
konsultan serta membentuk tim Pokja agar dapat melakukan perubahan dokumen mutu
ke dalam sistem ISO 9001|:2015
- Kajian pengembangan standar produk tisu dalam triwulan ini adalah berkoordinasi dengan
BBPK Bandung terkait dengan usulan proposal Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu,
kemudian melakukan survey ke produsen tisu agar dapat mengumpulkan data untuk kajian
dan membentuk SK Tim Kajian
19 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
- Kajian pengembangan standar Ban Pejal adalah mengidentifikasi produk serta
berkoordinasi dengan BBKKP untuk melaksanakan kajian dan survey ke PT.IRC Inoac dan
pembentukan SK Tim Kajian
- Kajian analisa dampak regulasi pada tahap ini mengidentifikasi usulan PNRT tahun 2018
untuk menentukan komoditi yang akan dilakukan kajian Analisa Dampak Regulasi dan
didapat komoditinya adalah aki. Lalu berkoordinasi dengan BBT untuk dijadikan Tim untuk
bersama membuat konsep kuisioner kajian pemberlakuan SNI Aki Kendaraan bermotor
secara wajib, lalu melaksanakan survey pengumpulan data ke Disperidad Batam dan
PT.Jaya Timur gar dapat membandingan dengan jurnal RIA dari negara lain.
- Kajian efektifitas penerapan SNI dalam tahap ini adalah penentuan lingkup prosuk yang
akan dikaji yaitu produk semen
- Penilaian dan pengembangan jabatan AMMI dalam tahap ini adalah penyebaran informasi
terkait Permenperin No.38 tahun 2017 tentang Impassing Jabatan Fungsional AMMI, agar
dapat disusun Petunjuk Teknis Jafung AMMI tersebut melalui koordinasi dengan pihak
terkait yaitu Menpan RB,BKN,Biro Kepegawaian kemudian melaksanakan koordinasi
rencana rapat penilaian Impassing jafung AMMI dengan pihak terkait.
b. Kendala:
Dalam triwulan ini kendala ditemukan pada anggaran yang diblokir pada awal tahun
sehingga realisasi keuangan tidak tercapai sedangkan untuk realisasi fisik sudah mencapai
target .
c. Rekomendasi:
Evaluasi yang dilakukan dalam Output ini adalah melaksanakan ratek dan rakon tepat
waktu agar realisasi dapat tercapai, sedangkan dalam kegiatan kajian agar dapat segera
membentuk Tim dan melakukan riset untuk kajian tersebut, dan dalam pengembangan
jabatan AMMI agar dapat segera dilakukan rapat pembahasan terkaitan petunjuk teknis
impassing jabatan fungsional AMMI.
4. Output IV: Laboratorium Uji yang meningkat Kemampuan Pengujiannya di Pusat Pertumbuhan
Industri
20 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Tabel 3.10 Realisasi Output IV sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Laboratorium Uji yang Meningkat Kemampuan Pengujiannya di Pusat Pertumbuhan Industri
37.500.000
0.06
0.00
30.56
20.50
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja: Pagu anggaran untuk output IV sebesar Rp.
37.500.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan Triwulan Iseperti pada Tabel
3.10.
Dalam output ini memang pada triwulan I direncanakan bahwa keuangan belum ada
realisasi apapun karena pada tahap Triwulan I ini tidak melaksanakan kegiatan yang
mengeluarkan dana, yang terlaksana adalah realisasi fisik. Dalam realisasi fisik yang sudah
dilakukan adalah melakukan permintaan dan evaluasi penawaran harga pada pihak ketiga ,
kemudian menyusun spesifikasi HPS yang sesuai dengan kebutuhan laboratorium dan
penyusunan SK Tim Teknis untuk membantu PPK dalam penyusunan HPS dan evaluasi
pengadaan di ULP.
b. Kendala:
Dalam Triwulan ini tidak ada kendala, karena Pusat Standardiasi Industri masih
melaksanakan tahapan penawaran pada pihak terkait sehingga pada triwulan ini sudah
berjalan sesuai dengan rencana yang ada..
c. Rekomendasi:
Evaluasi yang akan di lakukan dalam Output ini untuk triwulan selanjutnya dalah
menyelesaikan tahapan penawaran dan pengesahan SK Tim agar pengadaan alat
Laboratorium Uji dapat di laksanakan pada Triwulan III dan IV
5. Output V: Layanan Internal
Tabel 3.11 Realisasi Output V sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
21 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
(%) (%) (%) (%)
Layanan Internal 700.000 1 Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Pusat Standardisasi Industri 25.500 8.21 6.89 16,00 15.25
2 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pustan
74.500 12.73 12.52 32.75 24,00
3 Pemeliharaan sistem informasi kebijakan standar
204.263 24,16 0,00 15,00 15,00
4 Pengadaan Peralatan dan Mesin dalam rangka menunjang Kinerja Pusat Standarsdisasi Industri
395.737 0,00 0,00 50,00 50,00
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja: Pagu anggaran untuk output V sebesar Rp.
700.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan Triwulan Iseperti pada Tabel 3.14.
• Realisasi keuangan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pusat Standardisasi
Industriyaitu 6,89% karena terdapat belanja perjalanan dinas dalam rangka menghadiri
rapat-rapatbaik di dalam kota maupun luar kota. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan
I yaitu menghadiri rapat dari unit atau instansi lainnya serta penyusunan konsep laporan
triwulan dan penilaian SAKIP.
• Realisasi keuangan Pemeliharaan sistem informasi dan pengadaan masih 0% karena
memang belum ada kegiatan pada triwulan I untuk suboutput ini.
• Realisasi keuangan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pustan 12.52%
karena penyerapan belanja perjalanan dinas dan belanja bahan , realisasi hampir
mencapai target
• Sedangkan realisasi fisik yang tercapai seperti rapat dan belanja bahan
b. Kendala:
-
c. Rekomendasi:-.
- untuk triwulan berikutnya agar pelaksanaan kegiatan diselaraskan dengan kegiatan Pusat
Standardisasi Industri lainnya
6. Output VI: Layanan Perkantoran
Tabel 3.12 Realisasi Output VI sampai dengan Triwulan I TA 2018
Output Pagu Triwulan I
Keuangan Fisik
22 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Layanan Perkantoran 500.000
1 Pertemuan/jamuan delegasi/misi/tamu 13.800 10.87 20.20 25,00 5,00
2 Operasional perkantoran dan pimpinan 486.200 18.12 13.11 22.81 7.50
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pagu untuk anggaran Layanan Perkantoran ini adalah Rp.500.000.000,- Output Layanan
perkantoran pada Triwulan I realisasi keuangan tidak mencapai target begitu pula dengan
realisasi fisik tidak mencapai sasaran. Realisasi fisik output terdiri dari rapat-rapat terkait
kegiatan Pusat Standardisasi Industri yang akan dilaksanakan .Dalam Output ini realisasi
sebenarnya sudah hampir mencapai target karena dalam output ini terdapat pembayaran
honor pengemudi, honor pramubakti, pembelian ATK sehingga realisasi hampir tercapai.
b. Kendala:
Hal yang mendasari tidak tercapainya target pada Triwulan I ini adalah pemblokiran
anggaran, terkhusus untuk penggunaan anggaran untuk kegiatan perjalanan dinas tidak
dapat dilakukan karena pemblokiran anggaran sedangkan untuk operasioanal dan
pengeluaran rutin seperti honor bisa terealisasi karena tidak di blokir.
c. Rekomendasi:
Evaluasi dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar pada triwulan selanjutnya segera
melakukan koordinasi agar kegiatan dapat berjalan sesuai target
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan
3.2.1 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Pusat Standardiasi Industri kepada BPPI ada 3 sasaran program atau kegiatan.
Masing-masing kegiatan mempunyai target yang harus dicapai tetapi dengan adanya hambatan dan
kendala yang ada menyebabkan pencapaian target tidak diperoleh. Hambatan yang biasanya terjadi
yaitu permasalahan terkait anggaran. Dimana apada awal tahun anggaran mash diblokir dan belum
dapat dipergunakan untuk kegiatan.
3.2.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan
23 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
Kegiatan yang terdapat di Pustan Industri ada 6 Output Kegiatan. Sama halnya dengan
pelaksanaan berdasarkan perjanjian kinerja. Hambatan yang sering terjadi yaitu terkait anggaran yang
belum dapat dipergunakan dengan maksimal dikarenakan pemblokiran anggaran yang hingga akhir
februari masih belum dapat menggunakan anggaran, sehingga kegiatan yang telah direncanakan
terpaksa diundur.
3.3 Langkah Tindak Lanjut
3.3.1 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Pada perjanjian kinerja hingga Triwulan I, ada target yang sudah tercapai namun masih sangat
sedikit, salah satunya RSNI yang tercapai baru 1 (satu) selebihnya masih belum ada target yang
terealisasi di triwulan I ini. Pada triwulan II akan dilaksanakan kegiatan semaksimalnya mengingat pada
triwulan II perihal anggaran sudah dapat dipergunakan sehingga kegiatan pun dapat dilaksanakan sesuai
rencana agar dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan.
3.3.2 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pada Triwulan I belum terlalu berjalan efektif akibat pemblokiran
anggaran, namun untuk triwulan ke depannya akan melaksanakan kegiatan dengan semaksimal
mungkinhingga target dapat terealisasi sesuai dengan perencanaan.
24 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
BAB IV
PENUTUP Secara umum kegiatan yang dilaksanakan Pusat Standardisasi Industri sampai dengan Triwulan I Tahun
2018 ini masih belum berjalan efektif dan efisien. Realisasi Keuangan 1.25% dibanding target nya 2.20%
pada triwulan I dan Realisasi Fisik mencapai 19.45% dari target 27.81% pada Triwulan I. Permasalahan
yang dihadapi masih dalam batas kontrol dan dengan alasan yang jelas yaitu faktor terlambatnya
pencairan dana APBN yang menyebabkan beberapa kegiatan yang seharusnya sudah mulai dilaksanakan
di awal tahun menjadi tertunda dan juga faktor pengadaan alat laboratorium yang belum terealisasi di
Triwulan I karena pengadaan biasanya terealisasi di Triwulan III dan IV hal ini membuat realisasi
anggaran Pusat Standardisasi Industri hanya 1.25% karena khusus anggaran Laboratorium Uji menyita
anggaran 76.5% dari anggaran keseluruhan Pusat Standardisasi Industri. Namun permasalahan tersebut
masih dapat terkontrol oleh Pusat Standarisasi Industri sehingga tidak mengganggu pelaksanaan
kegiatan lainnya dan realisasi diprediksi akan meningkat pesat pada Triwulan III dan IV, diluar dari hal
tersebut tentunya Pusat Standardisasi Industri akan melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya
dengan baik agar segala kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan optimal.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian Triwulan I ini, Pusat Standardisasi Industri
akan melaksanakan kegiatan dengan se efektif dan seefisien mungkin dan turut berkoordinasi dengan
BPPI dalam menyelesaikan kegiatan yang ada, sehingga semua target dapat terealisasi tepat waktu.
Jakarta, April 2018
Kepala Pusat Standardisasi Industri
Yan Sibarang Tandiele
25 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
LAMPIRAN 1 FORM A
26 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
LAMPIRAN 2 FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan I Kendala/Permasalahan
% Fisik Kegiatan Target Antara
Realisasi Rencana Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Tersusunnya
RSNI,ST dan PTC Jumlah RSNI, ST dan PTC
100 RSNI 21.59 21.76 1. Koordinasi dengan Komtek dan Subkomtek 2. Perencanaan perumusan RSNI 2018 3. Rapat Teknis 4. Rapat Konsensus 5. Peninjauan SNI lebih dari 5 tahun
1. Koordinasi dengan Komtek dan Subkomtek 2. Perencanaan perumusan RSNI 2018 3. Rapat Teknis 4. Rapat Konsensus 5. Peninjauan SNI lebih dari 5 tahun
Rapat konsensus belum dapat dilaksanakan karena RSNI masih dalam tahap rapat teknis. Terdapat pemblokiran anggaran sehingga diperlukan revisi anggaran terlebih dahulu sebelum dapat dilaksanakannya rapat konsensus
Jumlah Kajian terkait Standardisasi
3 Kajian 17 17.1 1. Identifikasi dan Koordinasi 2. Pembentukan tim kajian 3. Pengumpulan bahan kajian dan studi literatur 4. Pengumpulan data dan survey lapangan
1. Identifikasi dan Koordinasi 2. Pembentukan tim kajian 3. Pengumpulan bahan kajian dan studi literatur 4. Pengumpulan data dan survey lapangan
Kajian Efektifitas diblokir, Kajian Pengembangan Standar untuk Produk Tissu dan Ban Pejal menunggu hasil uji contoh dari lab Uji, dan kajian analisa dampak regulasi masih dalam verifikasi lab. Selain itu, ada beberapa kegiatan dalam proses revisi sehingga target realisasi tidak tercapai
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun
10 Regulasi 40 17 1. Persiapan pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi, verifikasi dan Penilaian LPK
1. Persiapan pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi, verifikasi dan Penilaian LPK
Proses pengesahan permen LPK memakan waktu yang lama
Jumlah Skema Sertifikasi
5 Skema 12.2
6.5 1.Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib) 2.Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib 3.Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib 4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
1.Penyiapan rencana pemberlakuan SNI secara wajib) 2.Penyiapan data (survey) produk industri yang akan diberlakukan SNI Wajib 3.Penyiapan konsep notifikasi SNI Wajib 4. FGD penyiapan skema sertifikasi regulasi teknis SNI Wajib
-
27 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N I T A H U N 2 0 1 8
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan I Kendala/Permasalahan
% Fisik Kegiatan Target Antara
Realisasi Rencana Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 3 Terlaksananya
Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil Auditor/Assesor yang kompeten
40 orang 13 16 Persiapan pelatihan (pengadaan)
.Persiapan pelatihan (pengadaan)
Peminat untuk menjadi peserta pelatihan lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi karena keterbatasan anggaran
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan 5 5 Pengawasan berkala dan sewaktu waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian
Pengawasan berkala dan sewaktu waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian
Dalam melaksanakan pengawasan LPK diperlukan data pendukung, data dukung ini diperoleh dari pelaporan dengan media kertas surat yang memiliki banyak kelemahan dari sisi ketepatan waktu pengiriman, kelengkapan data laporan dan kapasitas media penyimpanan. Penggunaan SIM masih banyak kendala baik dari SIM itu sendiri dan LPK