Teknologi modern memungkinkan peneliti membuat peta secara lebih akurat dibandingkan periode sebelumnya. Bahkan lokasi terpencil,seperti gurun dan dasar samudera, dapat dipetakan secara detail dengan batuan satelit di angkasa.
APA ITU SATELIT??
Satelit buatan adalah mesin yang berada pada orbit bumi atau mengitari bumi. Satelit mengobservasi bumi dengan teknik remote sensing(penginderaan jauh) satelit monitor bumi dari angkasa lalu mengirim gambar permukaan bumi ke stasiun di bumi. Satelit juga memonitor bulan dan planet lain.
PERGERAKAN SATELIT??
Sebagian satelit mengorbit pada ketinggian antara 5 km dan 1.500 km sehingga menghasilkan berbagai macam foto permukaan bumi. Sebagian satelit bergerak dengan kecepatan yang sama dengan rotasi bumi sehingga menghasilkan foto permukaan bumi secara konstan . Satelit jenis ini disebut satelit geostationer. Satelit geostationer berada di ketinggian 36.000 km.
Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi.
Citra satelit bermanfaat untuk memprediksi dan memonitor bencana alam dan letusan gunung api. Citra satelit juga membantu peneliti ketika mengobservasi kerusakan alam akibat ulah manusia, cotohnya kerusakan hutan tropis. Warna citra satelit dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Misalnya, warna terang menunjukkan daerah hutan agar mudah diidentifikasi.
Satelit mengaplikasikan berbagai teknik penginderaan jauh. Salah satu tekniknya adalah radar yang dapat menghasilkan citra satelit walaupun kondisi langit berawan atau gelap. Radar merefleksikan gelombang radio yang dipancarkan suatu objek. Waktu yang ditempuh agar gelombang terpantul kembali ke radar mengindikasikan jarak objek terhadap satelit.
Kamera inframerah digunakan untuk menghasilkan foto permukaan bumi. Kamera inframerah menangkap warna yang berbeda untuk setiap bentang alam. Jadi, foto inframerah dapat menunjukkan berbagai bentang alam, seperti gurun, padang rumput, dan hutan
SUMBER (Atlas dunia untuk anak, link internet)
Penginderaan jauh sistem satelit
Penginderaan jauh sistem satelit merupakan penginderaan yang dilakukan dari antariksa
atau luar angkasa. Penginderaan jauh system satelit menggunakan tenaga elektromagnetik
pada spectrum tampak, inframerah, termal, dan gelombang mikro. Citra satelit penginderaan
jauh dapat dibedakan berdasarkan kegunaan utamanya, yaitu sebagai berikut.
a) Citra satelit untuk mengindera sumber daya bumi, seperti citra Landsat yang
diluncurkan Amerika Serikat, Citra Sogus (Rusia), dan citra SPOT (Perancis).
b) Citra satelit untuk penginderaan laut, seperti citra Seasat (Amerika Serikat) dan citra
MOS (Jepang).
c) Citra satelit untuk penginderaan cuaca, seperti citra NOAA (Amerika Serikat) dan citra
Meteor (Rusia).
d) Citra satelit untuk penginderaan planet, seperti citra Ranger (Amerika Serikat), citra
satelit Viking (Amerika Serikat), citra satelit Luna (Rusia), dan citra satelit Venera (Rusia).
Beberapa contoh satelit yang mengorbit untuk tujuan pemantauan bumi (satelit inderaja)
adalah sebagai berikut.
1. TIROS 1 (Television and Infra Red Observation Satelite) diluncurkan 1 April 1996.
2. TIROS X, diluncurkan 1 juli 1965.
3. ATS (Application Technology Satelite) yang merupakan jenis satelit untuk memantau
kondisi cuaca, diluncurkan pada tahun 1966.
4. NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang merupakan contoh
satelit untuk keperluan oseanografi.
5. SPOT (System de I’observation de la terre) yang diluncurkan untuk keperluan bidang
hidrologi. Spot diluncurkan pada tahun 1986.
6. ERTS (Earth Resource Technology Satelite) yang merupakan satelit pemantau sumber
daya bumi, milik Amerika Serikat. Seri ERTS mulai diluncurkan pada 1967.
7. ERS (Earth Remote Sensing Satelite) milik lembaga ruang angkasa Eropa (European
Space Agency = ESA)
Satelit NOAA – AVHRR
Satelit NOAA adalah satelit lingkungan dan cuaca yang dioperasikan oleh NOAA
(National Ocean and Atmospheric Administration) Amerika. Satelit ini muncul untuk
menggantikan generasi satelit sebelumnya, yaitu TIROS (Television and Infra Red Observation
Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976).
Berdasarkan orbit ketelitiannya, NOAA dibagi menjadi dua macam yaitu geostasioner dan orbit
polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi
bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA
dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas
permukaan bumi (NOAA, 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif, sumber tenaga utama untuk
mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA
merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di
atmosfer Indonesia melintas lima seri NOAA pada setiap harinya yaitu NOAA 14, NOAA 15,
NOAA 16, NOAA 17, dan NOAA 18. Waktu peluncuran satelit NOAA – AVHRR dari generasi ke
generasi dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Waktu Peluncuran NOAA AVHRR
Satelite Waktu Peluncuran Akhir Misi Kanal Keterangan
NOAA 6 27 Juni 1979 16 November 1986 4 kanal Sudah tidak beroperasi
tahun 1987
NOAA 7 23 Juni 1981 7 Juni 1986 5 kanal Sudah tidak beroperasi
tahun 1987
NOAA 8 28 Maret 1983 31 Oktober 1985 4 kanal Dihentikan pada tanggal
29 Desember 1985
NOAA 9 12 Desember 1984 11 Mei 1994 5 kanal Dihentikan pada tanggal
13 Februari 1998
NOAA 10 17 September 1986 Masih beroperasi
4 kanal
Kemampuan saluran
Inframerah menurun
sejak tahun 1994
NOAA 11 24 September 1988 13 September 1994 5 kanal Gagal pada akhir misi
NOAA 12 14 Mei 1991 15 Desember 1994 5 kanal Sudah tidak beroperasi
sejak 5 Februari 1995
NOAA 13 9 Agustus 1993 21 Agustus 1993 5 kanal Tidak beroperasi setelah
akhir misi
NOAA 14 30 Desember 1994 23 Mei 2007 5 kanal Masih beroperasi
NOAA 15 13 Mei 1998 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi
NOAA 16 21 Januari 2000 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi
NOAA 17 24 Juni 2002 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi
NOAA 18 20 Mei 2005 Masih beroperasi 6 kanal Masih beroperasi
(sumber : Tungalagsalkhan dan Guenther, 2008)
Stasiun bumi NOAA di Indonesia terdapat di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) yang berada di Jakarta dan Biak, kantor Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)
yang berada di Jakarta, dan The Southeast Asian Center for Ocean Research and Monitoring
(SEACORM) yang berada di Perancak Bali. Konfigurasi satelit NOAA dapat dilihat pada Gambar 1
berikut ini.
Gambar 1. Konfigurasi Satelit NOAA – AVHRR
(http://podaac.jpl.nasa.gov/SeaSurfaceTemperature/AVHRRPathfinder)
Data AVHRR di gunakan untuk peramalan cuaca harian dan pembuatan peta suhu permukaan
laut yang dapat dimanfaatkan untuk prediksi daerah penangkapan ikan. Spesifikasi dari satelit
NOAA – AVHRR ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Satelit NOAA – AVHRR
Dimensi Tinggi : 165 in (4.19 m) Diameter : 75 in (1.88
m) Solar Array Area : 180.6 ft2 (16.8 m)
Berat 4920 lbs (2231. 7 kg)
Daya 879.9 W
Batas Desain > 2 tahun
Orbit Ketinggian : 870 km Kemiringan : 98.856 °
Waktu Matahari Lokal : 13:40
Berat Peralatan 982.5 lbs (445.6 kg)
Daya Peralatan 450 W
Rata – rata Waktu Matahari Ketika Melewati
Ekuator
Sekitar 14:00
Rata – Rata Ketinggian 870 km
(sumber : http://projects.osd.noaa.gov./IJSP/charecteristic.htm)
Advanced Very High Resolution Radiometer (AVHRR) adalah sensor radiasi yang
digunakan untuk menentukan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang
menggunakan 6 detector yang merekam radiasi pada panjang gelombang yang berbeda – beda
seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.
Tabel 3. Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR
Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR
Saluran Resolusi
Panjang
Gelombang
(μm)
Daerah
SpektrumPenggunaan
1 1.09 km 0.58 – 0.68 Tampak
(Visible)
Pemetaan awan dan
permukaan siang hari
2 1.09 km 0.725 – 1.00 Inframerah
dekat
Batas daratan dan perairan
3A 1.09 km 1.58 – 1.64 Deteksi salju dan es
3B 1.09 km 3.55 – 3.93 Inframerah
tengah
Pemetaan awan malam hari
dan suhu permukaan laut
4 1.09 km 10.30 – 11.30 Inframerah
jauh
Pemetaan awan malam hari
dan suhu permukaan laut
5 1.09 km 11.50 – 12.50 Inframerah
jauh
Suhu permukaan laut
(sumber : http://www.ga.gov.au/earth-observation/satellites-andsensors/noaa.html)
IKONOS
Sejarah Ikonos
Satelit IKONOS adalah satelitresolusi tinggi yang dioperasikan oleh GeoEyeberasal dari
bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial Remote Sensing System (CRSS)
satelit. Pada April 1994Lockheed diberi salah satu lisensi dari US Department of Commerce
untuk satelitkomersial citra resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan
mitraSpace Imaging menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC)
untukmengirimkan telemetri dari satelit di Bumi delapan-gigahertz band ExplorationSatellite
Service. Sebelum memulai, Space Imaging mengubah nama untuk satelitIKONOS. IKONOS
berasal dari bahasa Yunani yang berarti "gambar".
pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikan oleh Space Imaging. Disamping
mempunyai kemampuan merekam citra multispetral pada resolusi 4 meter, IKONOS dapat
juga merekam obyek-obyek sekecil satu meter pada hitam dan putih. Dengan kombinasi sifat-
sifat multispektral pada citra 4-meter dengan detail-detail data pada 1-meter, Citra IKONOS
diproses untuk menghasilkan 1-meter produk-produk berwarna.
IKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama yang ditempatkan di ruang
angkasa. IKONOS dimiliki oleh Sapce Imaging, sebuah perusahaan Observasi Bumi Amerika
Serikat. Satelit komersial beresolusi tinggilainnya yang diketahui: Orbview-3 (OrbImage),
Quickbird (EarthWatch) dan EROS-A1 (West Indian Space). IKONOS diluncurkan pada
September 1999 dan pengumpulan data secara regular dilakukan sejak Maret 2000.
Berikut gambar darisatelit ikonos
Informasi Peluncuran
Organisasi : GeoEye
Tanggal Peluncuran : 24 September 1999
Peluncuran Kendaraan : LM900
Peluncuran Situs/Lokasi : Vandenberg Air Force Base, California, USA
Peta Area Ukuran lebar dan luas
Petak : 11 km x 11 km (single scene)
Orbit
Orbit : 98.1 derajat, sun synchronous
Kecepatan pada Orbit : 7.5 km/detik
Kecepatan diatas bumi : 6.8 km/detik
Kecepatan mengelilingi Bumi : 14.7 kali tiap 24 jam
Ketinggian : 681 kilometer
Masa Operasi : 7 tahun lebih
Resolusi
Resolusi pada Nadir : 0,82 meter (panchromatic)
3,2 meter (multispectral )
Resolusi 26° Off-Nadir : 1,0 meter (panchromatic)
4,0 meter (multispectral)
Cakupan Citra : 11,3 kilometer pada nadir
13,8 kilometer pada 26° off-nadir
Waktu Melintas Ekuator : Nominal 10:30 AM waktu matahari
Waktu Lintas Ulang : Sekitar 3 hari pada 40 ° garis lintang
Saluran Citra : Panchromatic, blue, green, red, near IR
Dynamic Range : 11-bit per pixel
Komunikasi
Pelacak dan Kontrol : 8345.968-8346.032 MHz band (downlink)
2025-2110 MHz (uplink).
Pembawa Data Downlink : 8025-8345 MHz
resolusi spatial
0.8 m panchromatic (1-m PAN) 4-meter multispectral (4-m MS) 1-meter pan-sharpened (1-m PS)
Resolusi spektral
Band 1-m PAN 4-m MS & 1-m PS1 (Blue) 0.45–0.90 µm 0.445–0.516 µm
2 (Green) * 0.506–0.595 µm3 (Red) * 0.632–0.698 µm
Sumber:
http://igun.blogspot.com/2012/10/karakteristik-dan-spesifikasi-satelit.html
http://haqky.webs.com/apps/blog/show/3691694
http://en.wikipedia.org/wiki/Ikonos
KELOMPOK 14
Amala Choirunnisa Jafar 26020110141014 (ilmu kelautan)
Chesya sera
Jayanti Wahyuning Diyat 26020210120063 (oseanografi)
Siti Saodah 26020210141019 (oseanografi)