OLEH : FAIDAH AINI, M.Kep., Sp. KMB
23 June 2011
Neurologi - Farida
23 June 2011
Neurologi - Farida
* Cognition thinking (intelektual)
* Emotions (perasaan emosi) * Movement (gerakan)
* Sensation (sensasi)23 June 2011 Neurologi - Farida
Usia Jenis Kelamin Bahasa Etnik Riwayat kesehatan dahulu Diagnosis komplikasi
23 June 2011
Neurologi - Farida
Personality, irritability Orientasi Memori jangka panjang/pendekerm * Kemampuan mengikuti perintah Affek kejang
23 June 2011
Neurologi - Farida
Nyeri Sakit kepala Mual/muntah Perubahan penglihatan Perubahan sensasi Perubahan pendengaranNeurologi - Farida
23 June 2011
5 Kategori :
Fungsi serebral tingkat kesadaran, status mental Saraf kranial Fungsi motorik Fungsi sensorik Refleks
23 June 2011
Neurologi - Farida
Neuro Check Tingkat kesadaran Ukuran pupil dan respon terhadap cahaya Kemampuan respon verbal Kemampuan respon motorik Vital signs
23 June 2011
Neurologi - Farida
Kaji derajat kewaspadaan Catat intensitas respon terhadap rangsangan Berikan rangsang nyeri pada kuku menggunakan alat tumpul Tanya jawab untuk mengkaji orientasi terhadap orang, tempat, dan waktu
23 June 2011
Neurologi - Farida
Tingkat Kesadaran a. Kualitatif :Komposmentis Delirium Somnolen Sopor Soporo koma Koma b. Kuantitatif : dinilai dengan meggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) terdiri dari pemeriksaan respon: membuka mata, motorik, dan verbal. Skor antara 3-15, tidak ada nilai nol
Hasil ditulis : GCS = EMV
=
Contoh : GCS = E4M6V5 = 1523 June 2011 Neurologi - Farida
Komposmentis: Sadar sepenuhnya dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya Delirium: Penurunan kesadaran disertai peningkatan yang abnormal dari aktivitas motorik dan siklus tidur-bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh-gelisah, kacau, disorientasi, berteriak, dan merontaronta. Somnolen: Penurunan kesadaran , dimana pasien merasa mengantuk. Kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang. Mampu menjawab verbal dan menangkis rangsang nyeriNeurologi - Farida
23 June 2011
Sopor: penurunan kesadaran pasien merasa mengantuk yang dalam, pasien bisa dibangunkan dengan rangsang nyeri kuat, namun kesadaranya segera menurun lagi. Masih dapat mengikuti perintah singkat dan terdapat gerakan spontan. Soporo-koma/koma ringan: tidak ada respon terhadap rangsang verbal. Tidak dapat dibangunkan. Reflek kornea, pupil dll masih baik. Gerakan timbul terutama sebagai respon nyeri Koma: Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali dan tidak dapat dibangunkan dengan rangsangan apapun. Tidak ada gerakan spontan.Neurologi - Farida
23 June 2011
Respon Membuka Mata/Eye (E) NB: Mata tidak dalam keadaan terbalut ataupun edema kelopak-kelopak mata. Apabila hal ini ada, maka skor akhir diberi huruf E, yang berarti pembukaan mata tidak dinilai. Nilai 4 : Mata membuka spontan, misalnya sesudah disentuh Nilai 3 : Mata baru membuka kalau diajak bicara, atau dipanggil nama atau diperintahkan membuka mata. Nilai 2 : Mata membuka hanya kalu dirangsang kuat/nyeri. Tekan pada saraf supraorbital atau kuku Nilai 1 : Tidak membuka mata walaupun dirangsang kuat/nyeri23 June 2011 Neurologi - Farida
Respon Verbal/bicara (V)
Glasgow Coma Scale
NB : Respon verbal diperiksa pada saat pasien terjaga (bangun) dan pemeriksaan ini tidak berlaku bila pasien : Dysphasia/aphasia, Mengalami trauma mulut, dan Dipasang intubasi trachea (ETT) hasil ditulis T
23 June 2011
Nilai 5: Pasien orientasi penuh/baik dan mampu bicara. Orientasi tempat, waktu, orang, siapa dirinya, berada dimana, tanggal, hari Nilai 4: Pasien confuse / tidak orientasi penuh (dapat bicara dalam kalimat, tapi ada disorientasi waktu dan tempat) Nilai 3: Bisa bicara, kata-kata yang diucapkan jelas dan baik, tetapi tidak nyambung dengan apa yang dibicarakan. Nilai 2: Bisa bersuara tetapi tidak dapat ditangkap jelas apa artinya / mengerang,suara-suara tidak dapat dikenali apa makna katanya. Nilai 1: Tidak bersuara apapun walau diberikan rangsang nyeri. Neurologi - Farida
Glasgow Coma ScaleMotorik :NB :Rangsang nyeri yang diberikan kuat.
Tidak ada trauma spinal. Bila hal ini ada, maka hasilnya selalu negative. Nilai 6 : Mampu mengikuti perintah Nilai 5 : Mampu menunjuk tepat, tempat rangsang nyeri. Nilai 4 : Flexi menjauh dari rangsang nyeri, tapi tidak mampu menunjuk lokasi/tempat rangsang nyeri. Nilai 3 : Flexi abnormal (dekortikasi), Bahu adduksi, fleksi dan pronasi lengan bawah, fleksi pergelangan dan tinju mengepal, bila diberi rangsang nyeri Nilai 2 : Extensi abnormal (deserebrasi) Bahu adduksi dan rotasi interna, extensi lengan bawah, flexi pergelangan tangan dan tinju mengepal bila diberi rangsang nyeri Nilai 1 : Sama sekali tak ada responNeurologi - Farida
23 June 2011
23 June 2011
Neurologi - Farida
Periksa patensi aliran udara di hidung Minta klien menutup mata Tutup satu lubang hidung Minta klien untuk mengidentifikasi aromaaroma yang familier, seperti kopi, vanilli Ulangi pada hidung yang lain MASALAH- ANOSMIA- kehilangan kemampuan mencium/membau
23 June 2011
Neurologi - Farida
Kaji visus menggunakan Snellen chart Kaji kemampuan lapang pandang Kaji reflek pupil langsung dan tidak langsung Funduskopi untuk mengetahui adanya papilledema
23 June 2011
Neurologi - Farida
23 June 2011
Neurologi - Farida
Kaji pergerakan otot ekstraokuler Deviations: Opthalmoplegia- ketidkamampuan mengerakkan mata secara langsung Diplopia- mengeluh pandangan dobel
23 June 2011
Neurologi - Farida
23 June 2011
Neurologi - Farida
Kaji reflek kornea Ukur sensasi dari sentuhan ringan dan nyeri menyilang pada kulit wajah Kaji kemampuan klien untuk mengatupkan gigi kemudian mempalpasi otot-otot masseter dan temporal
23 June 2011
Neurologi - Farida
Fungsi sensori : siapkan garam, gula, cuka, dan kina. Minta klien untuk mengidentifikasi rasa asinmanis, atau asam-pahit dilidah bagian depan Fungsi motorik : Minta klien tersenyum, mengencangkan wajah, menggembungkan pipi, menaikkan dan menurunkan alis mata, perhatikan kesimetrisanya.
23 June 2011
Neurologi - Farida
Periksa kemampuan klien untuk mendengar kata-kata yang dibicarakan Observeasi adanya nystagmus and ketidakseimbangan
23 June 2011
Neurologi - Farida
Bersamaan dengan saraf kranial 10 (vagus) Kaji gag reflek, reflek menelan Minta klien bersuara ah; observasi gerakan palatum dan faringeal Minta klien untuk mengidentifikasirasa asin, asam, atau manis pada bagian belakang lidah Minta lien mengerakkan lidah
23 June 2011
Neurologi - Farida
Minta klien untuk mengangkat bahu dan memalingkan kepala ke sisi yang ditahan pemeriksa secara pasif.
23 June 2011
Neurologi - Farida
Minta klien untuk mengeluarkan lidah ke arah garis tengah dan menggerakkanya dari satu sisi ke sisi lainya. Catat kesimetrisannya
23 June 2011
Neurologi - Farida
Kaji kemapuan mobilisasi Kaji tonus otot dan kekuatan otot 0 : tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot (lumpuh total) 1. : terdapat sedikit kontraksi otot, tapi tidak terdapat gerakan pada persendian yang harus digerakkan oleh otot tersebut 2. : terdapat gerakan tetapi tidak mampu melawan gravitasi 3. : terdapat gerakan melawan gravitasi 4. : selain dapat melawan gravitasi juga mampu mengatasi sedikit tahanan yang diberikan 5. Mampu melawan tahanan kuat atau tidak ada kelumpuhan (normal)Neurologi - Farida
23 June 2011
Tes keseimbangan Tes koordinasi - kecepatan pergerakan dan finger to nose test Tes ROMBERGs untuk mengetahui fungsi spinothalamic tract posterior
23 June 2011
Neurologi - Farida
23 June 2011
Neurologi - Farida
Test for the Oculocephalic reflex- dolls eye Respon normal : mata terlihat bergerak berlawanan dari gerakan kepala Abnormal : mata berkerak searah dengan gerakan kepala
23 June 2011
Neurologi - Farida
Occulo-Cephalic Response Dolls Eyes Maneuver23 June 2011 Neurologi - Farida
Test reflek Oculovestibular Pelan-pelan irugasi telinga dengan air dingin dan air hangat secara bergantian Respon normal response: dingin bergerak berlawaan, hangat - sama
23 June 2011
Neurologi - Farida
Oculo-Vestibular Response Cold Caloric Testing
23 June 2011
Neurologi - Farida
Observasi kesimetrisan tubuh Minta pasien untuk menutup mata selama pemeriksaan Gunakan botol berisi air dingin dan hangat Gunakan alat yang tajam dan tumpul Gunakan aplikator berujung kapas Minta pasien mengidentifikasi sensori/rasa saat objek tersebut disentuhkan ke tubuh Test for sense of positionNeurologi - Farida
23 June 2011
Reflek tendon dalam
Biceps Triceps Brachioradialis Patellar Assessing the sensory function Achilles
23 June 2011
Neurologi - Farida
Pengkajian Reflek
23 June 2011
Neurologi - Farida
Superficial reflexes
Abdominal Cremasteric Anal Babinski- stroke the lateral aspect of the soles doing an inverted J
Pathologic reflex
(+)- DORSIFLEXION of the Big toe with fanning out of the little toes
23 June 2011
Neurologi - Farida
Reflek tendon dalam 0- tidak ada reflek + ada tapi minimal ++ normal +++ meningkatan ++++ hipereflek or klonic Reflek Superficial 0 tidak ada reflek + ada reflek23 June 2011 Neurologi - Farida
EEG
Withhold medications that may interfere with the results- anticonvulsants, sedatives and stimulants Wash hair thoroughly before procedure
23 June 2011
Neurologi - Farida
Foto Rontgent Dalam tubuh kita terdapat empat unsur yaitu: udara, air, lemak, dan tulang yang akan mengabsorbsi berbagai tingkatan radiasi. Udara memiliki sedikit densitas shg gambaran hitam pada film Tulang memiliki densias tinggi karena mengandung kalsium yang banyak shg gambaran terang/putih Intepretasi: normal dada: struktur tulang normal, tengkorak dan rangka: struktur normal. Abnormal: dada: skoliosis, kiposis, sarkoidosis. Tengkorak: tekanan itrakranial, faktur tengkorak. Rangka: fraktur, artritis, osteomielitis
CT Scan menghasilkan sinar X pendek yang memeriksa bagian-bagian tubuh dari berbagai sudut yang berbeda gambaran tiga dimensi Bisa dilakukan dnegan kontras iodin atau tanpa kontras Intepretasi: Hasil normal jaringan nnormal, tidak ada temuan patologis. Hasil abnormal kepala: lesi serebal, hematoma, tumor, kista, abses, infark, edema, atropi, hidrosepalus.
Pemeriksaan menggunakan medan magnetik dnegan bantuan gelombang frekuensi radio untuk mendapatkan gambaran tubuh. MRI sensitif untuk mendeteksi gambaran edema, infark, tumor dan mengidentifikasi struktur organ internal Dapat tanpa kontras atau menggunakan kontras (Gadolinium- DPTA) Indikasi untuk mendeteksi otot, tendon, ligamen seperti pada penyakit otot dan abnormalitas tulang Intepretasi Normal : jaringan dan struktur normal
Cerebral arteriography Adalah pemeriksaan sirkulais serebral menggunakan sinar x Untuk mengetahui penyakit vaskuler, aneurisme, dan malvormasi arteriovena Kaji adanya alergi zat kontras, iodine and seafood Pastikan persetujuan pasien dan keluarga Pertahankan pasien beristirahat sebelum prosedur Pertahankan balutan tempat tusukan
23 June 2011
Neurologi - Farida
Lumbar pungsi Dilakukan untuk memasukkan jarum ke dalam ruang subarahnoid untuk mengeluarkan CSS Penusukan pada lumbal antara L3 L4 atau L4 L5 Pertahankan posisi tidur flat selama 6-8 jam setelah tindakan Peningkatan pemberian intake cairan setelah prosedur23 June 2011 Neurologi - Farida
Kontraindikasi:
Respiratory distress (positioning) ICP beresiko terjadi herniasi Cellulitis area penusukan Gangguan perdarahan
Your neurological assessment is the earliest indicator of increasing ICP Ask: Is my patient more lethargic? Is my patient having slurred or inappropriate speech? Is my patient having sudden headache or nausea? Does something seem not just right or does a family member say something doesnt seem right?Neurologi - Farida
23 June 2011
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Recommended