UNIVERSITAS INDONESIA
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN COBIT 4.1 MATURITY MODEL: STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA
KARYA AKHIR
DIMAS RIADI
1006833086
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA JANUARI 2013
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN COBIT 4.1 MATURITY MODEL: STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA
KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
DIMAS RIADI
1006833086
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA JANUARI 2013
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
ii Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya akhir ini adalah hasil karya akhir saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Dimas Riadi
NPM : 1006833086
Tanda tangan :
Tanggal : 21 Januari 2013
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
iii Universitas Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh:
Nama : Dimas Riadi
NPM : 1006833086
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir : Pengukuran Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model: Studi Kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 21 Januari 2013
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
iv Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hamba haturkan kepada-Mu ya Allah SWT, karena berkat
bimbingan-Mu akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Akhir
dengan judul “Pengukuran Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola
Teknologi Informasi dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model: Studi
Kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta”
Dalam penyusunan Karya Akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah membantu hingga
selesainya penulisan Karya Akhir. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Achmad Nizar Hidayanto, S.Kom, M.Kom selaku dosen
pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Akhir ini. Semoga apa yang
telah diberikan selama ini mendapat ridho Allah SWT dan kebaikannya
mendapat hidayah di kemudian hari.
2. Bapak Dr. H. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd selaku Kadisdik DKI Jakarta yang
telah memberikan ijin penelitian.
3. Yayasan Beasiswa Jakarta yang telah memberikan bantuan finansial untuk
penelitian Karya Akhir ini.
4. Bapak/Ibu Dosen Akademik Program Studi MTI-UI yang telah bersedia
membimbing dan membagikan ilmunya selama perkuliahan.
5. Bapak/Ibu Staf Non Akademik Program Studi MTI-UI yaitu Ibu Dewi, Ibu
Nining, Mas Ganda, dan seluruh staf yang telah memberikan dukungan untuk
penyelesaian Karya Akhir ini.
6. Pustakawan MTI-UI yaitu Bapak Wiryo yang telah memberikan pelayanan
terbaik kepada penulis.
7. Kepala SMPN 6 Jakarta Ibu Helia Askarina, S.Si dan Kepala SMK Yadika 12
Limo Bapak Drs. Syahrul Efendi Napitupulu dimana telah memberikan
tempat dan waktu kepada penulis untuk mengabdi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
v Universitas Indonesia
8. Rekan-rekan kerja guru dan karyawan SMPN 6 Jakarta dan SMK Yadika 12
Limo dimana telah mendorong penulis untuk cepat menyelesaikan Karya
Akhir.
9. Ibunda tercinta yang telah mengorbankan segalanya untuk mendukung,
mendorong, dan tak henti-hentinya meminta dan mengalirkan doa yang tulus
kepada Allah SWT untuk selalu tabah dan sabar dalam setiap penantian
waktu. Tiada kebahagiaan yang dapat kupersembahkan selain sembah sujud
ananda kepadamu.
10. Isteriku tersayang dan kedua anakku tercinta yang selalu mendukung setiap
langkah saya dan memberikan keceriaan di sela-sela kesibukanku.
11. Kakak dan adik-adikku tercinta yang telah menjadi motivator sejati dan yang
tak pernah surut dalam memberikan pengorbanannya selama ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2010F yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu, yang telah banyak membantu dan memotivasi hingga
Karya Akhir ini terwujud.
13. Rekan-rekan guru TIK tingkat SMP/SMA di seluruh Indonesia yang sedang
galau akibat rencana penghapusan matpel TIK dalam Kurikulum 2013.
14. Rekan-rekan seperjuangan guru honorer sekolah negeri dalam forum HGJ dan
FHI yang memberi semangat penulis untuk cepat menyelesaikan Karya Akhir.
15. Terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, apabila ada kekurangan dalam penulisan ini, maka penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu segala saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Akhir
berikutnya. Semoga Karya Akhir ini berguna bagi siapa saja yang memerlukannya
dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak, dan akademisi
lainnya khususnya dapat berguna bagi saya pribadi. Amin… Ya Rabbal ‘Alamin.
Jakarta, 21 Januari 2013
(Dimas Riadi)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
vi Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dimas Riadi NPM : 1006833086 Program Studi : Magister Teknologi Informasi Fakultas : Ilmu Komputer Jenis Karya : Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengukuran Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model: Studi Kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Januari 2013
Yang menyatakan
(Dimas Riadi)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
vii Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Dimas Riadi
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Pengukuran Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model: Studi Kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Teknologi Informasi (TI) memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan terlaksana baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa tata kelola TI (IT Governance). Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1. Proses TI yang kemudian dipetakan ke penilaian control objectives dan statements COBIT 4.1 Maturity Model. Hasil pengukuran tersebut kemudian dipadukan untuk memperoleh tingkat kematangan proses TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh ada 28 proses TI, 173 detailed control objectives, 880 statements yang relevan dengan proses TI pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 proses, proses TI pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable but Intuitive) terdiri dari 15 proses, dan terakhir proses TI pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang terdiri atas 2 proses.
Kata Kunci: Tujuan bisnis, Tujuan TI, Proses TI, COBIT 4.1Maturity Model xviii + 132 halaman; 19 gambar; 33 tabel; 189 lampiran
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
viii Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Dimas Riadi
Study Program : Master of Information Technology
Title : Maturity Level Assessment of Information Technology Governance by Using COBIT 4.1 Maturity Model: A Case Study At Official of Education DKI Jakarta
Information Technology (IT) has an important role in every organization both government and companies that use information technology in their business activities, as well as a factor in achieving organizational goals. The role of IT will be optimal if the IT management is maximum. The maximum IT management carried out well by assessing the alignment between the application of IT and the needs of the organization itself. All activities are performed must have a risk, as well as IT management. Definitely good IT management identifies any risk of IT implementation and management of risks to be faced so that organizations should require the existence of a form of application of IT governance. Measuring maturity level of IT governance process is performed using COBIT 4.1. IT Process are then mapped to the assessment of control objectives and statements COBIT 4.1 Maturity Model. The measurement results are then combined to obtain the level of maturity of IT processes. From the results obtained by the research conducted there were 28 IT processes, 173 detailed control objectives, 880 statements were relevant to IT processes at an early level 1 Initialization/Ad Hoc which consists of 11 processes, IT processes at the level 2 Repeatable but intuitive consists of 15 processes, and IT processes in the last level 3 Defined Process, which consists of 2 processes.
Keywords: Business goals, IT goals, IT process, COBIT 4.1 maturity model xviii + 132 pages; 19 figures; 33 tables; 189 attachments
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
ix Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
2.1. Tata Kelola TI ............................................................................................... 6
2.1.1. Domain Tata Kelola TI ............................................................................. 8
2.1.2. Tujuan Penerapan Tata Kelola TI ........................................................... 10
2.1.3. Standar Tata Kelola TI............................................................................ 10
2.2. COBIT 4.1 .................................................................................................. 12
2.2.1 Tujuan Bisnis (Business Goals) .............................................................. 21
2.2.2. Tujuan Teknologi Informasi (IT Goals) .................................................. 23
2.2.3. Proses Teknologi Informasi (IT Process) ................................................ 25
2.3. Mengukur Tingkat Kematangan dengan COBIT 4.1 Maturity Model ........... 33
2.4. Penelitian Sebelumnya ................................................................................ 40
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
x Universitas Indonesia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 42
3.1. Tahapan Penelitian ...................................................................................... 42
3.2. Alur Pikir Penelitian................................................................................... 45
3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 48
BAB IV PROFIL ORGANISASI .................................................................... 50
4.1. Sejarah Singkat Dinas Pendidikan DKI Jakarta ........................................... 50
4.2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta...................................... 51
4.3. Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pendidikan DKI Jakarta .................... 56
4.4. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ....................................... 58
4.5. Visi (Vision) dan Misi (Mision) Dinas Pendidikan DKI Jakarta ................... 63
4.6. Tujuan Strategis (Strategic Goals) dan Sasaran Strategis (Strategic
Objectives) Dinas Pendidikan DKI Jakarta .................................................. 65
4.7. Arah Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ........................................... 67
4.8. Strategi (Strategy) dan Indikator (Indicator) Keberhasilan Dinas Pendidikan
DKI Jakarta ................................................................................................. 78
4.9. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan DKI
Jakarta ........................................................................................................ 80
BAB V ANALISA PEMBAHASAN ................................................................ 82
5.1. Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Menggunakan COBIT 4.1
Maturity Model ........................................................................................... 82
5.1.1. Identifikasi Tujuan Bisnis (Business Goals) COBIT 4.1 .......................... 82
5.1.2. Identifikasi Tujuan TI (IT Goals) COBIT 4.1 ............................................ 87
5.1.3. Identifikasi Proses TI (IT Process) COBIT 4.1 .......................................... 90
5.1.4. Identifikasi Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives) COBIT 4.1
................................................................................................................. 93
5.1.5. Identifikasi Pernyataan (Statements) COBIT 4.1 ....................................... 93
5.2. Penilaian Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola Dengan Menggunakan
COBIT 4.1 Maturity Model ......................................................................... 94
5.2.1. Penilaian Proses TI PO1 - Mendefinisikan Rencana Strategis TI (Define a
Strategic IT Plan) ................................................................................... 94
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xi Universitas Indonesia
5.2.2. Penilaian Proses TI PO2 - Mendefinisikan Arsitektur Informasi (Define
the Information Architecture) ................................................................. 94
5.2.3. Penilaian Proses TI PO3 - Menentukan Arahan Teknologi (Determine
Technological Direction) ........................................................................ 98
5.2.4. Penilaian Proses TI PO4 – Mendefinisikan Proses TI, Organisasi, dan
Keterhubungannya (Define the IT Processes, Organization and
Relationship) .......................................................................................... 98
5.2.5. Penilaian Proses TI PO5 – Mengelola Investasi TI (Manage the IT
Investment) ............................................................................................. 99
5.2.6. Penilaian Proses TI PO6 – Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan
Manajemen (Communicate Management Aims and Direction) ................ 99
5.2.7. Penilaian Proses TI PO7 – Mengelola Sumber Daya Manusia TI (Manage
IT Human Resources) ........................................................................... 100
5.2.8. Penilaian Proses TI PO8 – Mengelola Kualitas (Manage Quality)........ 100
5.2.9. Penilaian Proses TI PO9 – Menaksir dan Mengelola Risiko TI (Assess and
Manage IT Risks).................................................................................. 101
5.2.10. Penilaian Proses TI PO10 – Mengelola Proyek (Manage Projects) .... 101
5.2.11. Penilaian Proses TI AI1 – Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify
Automated Solution) ........................................................................... 102
5.2.12. Penilaian Proses TI AI2 – Memperoleh dan Memelihara Perangkat
Lunak Aplikasi (Aquire and Maintain Application Software).............. 102
5.2.13. Penilaian Proses TI AI3 – Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur
Teknologi (Acquire and Maintain Technology Infrastructure) ............ 104
5.2.14. Penilaian Proses TI AI4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaan
(Enable Operation and Use) ............................................................... 106
5.2.15. Penilaian Proses TI AI5 – Memenuhi Sumber Daya TI (Procure IT
Resources).......................................................................................... 107
5.2.16. Penilaian Proses TI AI6 – Mengelola Perubahan (Manage Changes) . 107
5.2.17. Penilaian Proses TI AI7 – Instalasi dan Akreditasi Solusi beserta
Perubahannya (Install and Accredit Solutions and Changes) .............. 108
5.2.18. Penilaian Proses TI DS1 – Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat
Layanan (Define and Manage Service Levels) .................................... 109
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xii Universitas Indonesia
5.2.19. Penilaian Proses TI DS2 – Mengelola Layanan Pihak Ketiga (Manage
Third-Party Services) ......................................................................... 109
5.2.20. Penilaian Proses TI DS3 – Mengelola Kinerja dan Kapasitas (Manage
Performance and Capacity) ................................................................ 110
5.2.21. Penilaian Proses TI DS4 – Memastikan Layanan yang Berkelanjutan
(Ensure Continuous Service) .............................................................. 110
5.2.22. Penilaian Proses TI DS6 – Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya
(Identify and Allocate Costs) .............................................................. 111
5.2.23. Penilaian Proses TI DS7 – Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate
and Train Users) ................................................................................ 111
5.2.24. Penilaian Proses TI DS8 – Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden
(Manage Service Desk and Incidents) ................................................. 112
5.2.25. Penilaian Proses TI DS10 – Mengelola Permasalahan (Manage
Problems) ........................................................................................... 113
5.2.26. Penilaian Proses TI DS13 – Mengelola Operasi (Manage Operations)
........................................................................................................... 113
5.2.27. Penilaian Proses TI ME1 – Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI
(Monitor and Evaluate IT Performance) ............................................. 114
5.2.28. Penilaian Proses TI ME4 – Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT
Governance)....................................................................................... 115
5.3. Perhitungan Tingkat Kematangan Dengan Menggunakan COBIT 4.1 Maturity
Model........................................................................................................ 115
5.4. Rekomendasi Perbaikan ............................................................................ 122
5.4.1. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO1 - Mendefinisikan Rencana
Strategis TI (Define a Strategic IT Plan) ............................................... 122
5.4.2. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO7 - Mengelola Sumber Daya
Manusia TI (Manage IT Human Resources) ......................................... 123
5.4.3. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO8 - Mengelola Kualitas (Manage
Quality) ................................................................................................ 124
5.4.4. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI1 - Mengidentifikasi Solusi Otomatis
(Identify Automated Solution) ............................................................... 124
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xiii Universitas Indonesia
5.4.5. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI3 – Memperoleh dan Memelihara
Infrastruktur Teknologi (Acquire and Maintain Technology Infrastructure)
............................................................................................................. 125
5.4.6. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI4 - Memungkinkan Operasi dan
Penggunaan (Enable Operation and Use) ............................................. 125
5.4.7. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI6 – Mengelola Perubahan (Manage
Changes) .............................................................................................. 126
5.4.8. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI7 - Instalasi dan Akreditasi Solusi
beserta Perubahannya (Install and Accredit Solutions and Changes) ..... 127
5.4.9. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS2 - Mengelola Layanan Pihak Ketiga
(Managed Third-Party Services) ........................................................... 127
5.4.10. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS6 - Mengidentifikasi dan
Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate Costs) .......................... 128
5.4.11. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS7 - Mendidik dan Melatih
Pengguna (Educate and Train Users) ................................................. 128
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 130
6.1. Kesimpulan ............................................................................................... 130
6.2. Saran......................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 133
LAMPIRAN 1 .............................................................................................. L - 1
Model Kematangan Proses TI PO1 ................................................................ L - 2
Model Kematangan Proses TI PO2 ................................................................ L - 8
Model Kematangan Proses TI PO3 .............................................................. L - 14
Model Kematangan Proses TI PO4 .............................................................. L - 20
Model Kematangan Proses TI PO5 .............................................................. L - 25
Model Kematangan Proses TI PO6 .............................................................. L - 31
Model Kematangan Proses TI PO7 .............................................................. L - 37
Model Kematangan Proses TI PO8 .............................................................. L - 42
Model Kematangan Proses TI PO9 .............................................................. L - 46
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xiv Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO10 ............................................................ L - 51
Model Kematangan Proses TI AI1 ............................................................... L - 57
Model Kematangan Proses TI AI2 ............................................................... L - 63
Model Kematangan Proses TI AI3 ............................................................... L - 69
Model Kematangan Proses TI AI4 ............................................................... L - 74
Model Kematangan Proses TI AI5 ............................................................... L - 80
Model Kematangan Proses TI AI6 ............................................................... L - 86
Model Kematangan Proses TI AI7 ............................................................... L - 91
Model Kematangan Proses TI DS1 .............................................................. L - 96
Model Kematangan Proses TI DS2 .............................................................L - 102
Model Kematangan Proses TI DS3 .............................................................L - 107
Model Kematangan Proses TI DS4 .............................................................L - 113
Model Kematangan Proses TI DS6 .............................................................L - 119
Model Kematangan Proses TI DS7 .............................................................L - 124
Model Kematangan Proses TI DS8 .............................................................L - 130
Model Kematangan Proses TI DS10 ...........................................................L - 136
Model Kematangan Proses TI DS13 ...........................................................L - 142
Model Kematangan Proses TI ME01 ...........................................................L - 148
Model Kematangan Proses TI ME04 ...........................................................L - 154
LAMPIRAN 2 .......................................................................................... L - 161
Hasil Cheklist Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives) ............L - 161
Domain Plan and Organise (PO) ................................................................L - 161
Domain Acquire and Implement (AI) ..........................................................L - 171
Domain Deliver and Support (DS) ..............................................................L - 176
Domain Monitor and Evaluate (ME) ...........................................................L - 182
LAMPIRAN 3 .......................................................................................... L - 184
Transkrip Wawancara .................................................................................L - 184
LAMPIRAN 4 .......................................................................................... L – 189
Cyber Room ................................................................................................L - 189
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xv Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Kerja Tata Kelola TI ...................................................... 9
Gambar 2.2 Area Tata Kelola TI ....................................................................... 11
Gambar 2.3 Sejarah Perkembangan COBIT ....................................................... 13
Gambar 2.4 Hubungan Antara Komponen COBIT............................................. 15
Gambar 2.5 Produk Keluarga COBIT Framework ............................................. 16
Gambar 2.6 Kerangka Kerja Tujuan Kontrol Teknologi Informasi ..................... 17
Gambar 2.7 COBIT 4.1 Framework .................................................................. 28
Gambar 2.8 The Four Interrelated Domains of COBIT ..................................... 32
Gambar 2.9 COBIT 4.1 Maturity Model ............................................................ 34
Gambar 2.9 Bentuk Penyajian Model Kedewasaan (Maturity Model) ................ 37
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................... 43
Gambar 3.2 Alur Pikir Penelitian ....................................................................... 46
Gambar 4.1 Bagan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ............................................. 52
Gambar 4.2 Mekanisme Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta .................... 65
Gambar 5.1 Desain Jaringan Cyber Room Disdik DKI Jakarta ........................... 96
Gambar 5.2 Diagram Jaringan Cyber Room Disdik DKI Jakarta ........................ 105
Gambar 5.3 Skema Jaringan Utama WAN DKI Jakarta ..................................... 113
Gambar 5.4 Radar Chart Nilai Kematangan Proses Tata Kelola Teknologi
Informasi di Dinas Pendidikan DKI Jakarta .................................... 120
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xvi Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Kerja COBIT 4.1 ................................................................ 18
Tabel 2.2 Tujuan Bisnis (Business Goals) dalam COBIT 4.1 ........................... 22
Tabel 2.3 Pemetaan Tujuan Bisnis (Business Goals) ke Tujuan Teknologi
Informasi (IT Goals) berdasarkan COBIT 4.1 .................................. 23
Tabel 2.4 Tujuan Teknologi Informasi (IT Goals) berdasarkan COBIT 4.1...... 24
Tabel 2.5 Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) ke Proses TI (IT Process) ............... 26
Tabel 2.6 Proses TI (IT Process) dalam Domain PO ........................................ 29
Tabel 2.7 Proses TI (IT Process) dalam Domain AI......................................... 30
Tabel 2.8 Proses TI (IT Process) dalam Domain DS ........................................ 31
Tabel 2.9 Proses TI (IT Process) dalam Domain ME ....................................... 32
Tabel 2.10 Nilai Kepatutan (Compliance Value) Untuk Persetujuan Terhadap
Penyataaan ..................................................................................... 35
Tabel 2.11 Contoh Perhitungan Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan .............. 35
Tabel 2.12 Contoh Perhitungan Normalisasi Tingkat Kematangan Nilai
Kepatutan ....................................................................................... 36
Tabel 2.13 Contoh Perhitungan Nilai Akhir Tingkat Kematangan ..................... 36
Tabel 2.14 Model Kematangan (Maturity Model) ............................................. 38
Tabel 2.15 Standar Penilaian Tingkat Kematangan ............................................ 39
Tabel 2.16 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ............... 41
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data PNS (non Pendidik) Disdik DKI Jakarta per
Agustus 2012 ................................................................................... 56
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta Dinas
Pendidikan DKI Jakarta ................................................................... 59
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Satuan Pendidikan Negeri Dinas Pendidikan DKI
Jakarta ............................................................................................. 63
Tabel 5.1 Linking Tujuan Organisasi Disdik ke COBIT 4.1 Busines Goals .... 83
Tabel 5.2 Pemetaan Tujuan Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan
Tujuan Bisnis (Busines Goals) COBIT 4.1 ....................................... 84
Tabel 5.3 Pemetaan Tujuan Bisnis (Busines Goals) dengan Tujuan TI (IT
Goals) COBIT 4.1 ........................................................................... 88
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xvii Universitas Indonesia
Tabel 5.4 Tujuan TI (IT Goals) yang Teridentifikasi ....................................... 89
Tabel 5.5 Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) dan Proses TI (IT Process) COBIT
4.1 ................................................................................................... 90
Tabel 5.6 Proses TI (IT Process) dan Domain TI (IT Domain) yang
Teridentifikasi ................................................................................. 92
Tabel 5.7 Proses TI (IT Process) yang Teridentifikasi ..................................... 92
Tabel 5.8 Sistem Aplikasi Pendidikan ............................................................. 103
Tabel 5.9 Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain PO ................. 116
Tabel 5.10 Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain AI .................. 116
Tabel 5.11 Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain DS ................. 117
Tabel 5.12 Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain ME ................ 117
Tabel 5.13 Tingkat Kematangan Proses TI Total Proses TI ............................... 118
Tabel 5.14 Total Pernyataan dalam Proses TI .................................................... 121
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
xviii Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Model Kematangan Proses TI ................................................... L-1
Lampiran 2 Hasil Cheklist Sasaran Kontrol (Control Objectives) ............... L-161
Lampiran 3 Transkip Wawancara .............................................................. L-184
Lampiran 4 Ruangan Server ...................................................................... L-189
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
1
Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk
itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu
sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial,
status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender (jenis kelamin). Pemerataan akses
dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia
memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya
pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang
dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan
landasan filosofis serta berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan.
Berdasarkan landasan filosofis tersebut, sistem pendidikan nasional menempatkan
peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
dengan segala fitrahnya dengan tugas memimpin kehidupan yang berharkat dan
bermartabat serta menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak
mulia.
1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia
yang sedang berkembang menuju kepribadian manusia yang mandiri untuk dapat
membangun dirinya dan masyarakat. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Konsekuensinya adalah pendidikan harus mampu menyentuh
dan mengendalikan arah perkembangan kepribadian manusia.
Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa bergantung kepada
kualitas sumber daya manusianya. Untuk mewujudkan masyarakat yang
berkualitas tinggi tidak terlepas dari pendidikan. Kegiatan memajukan pendidikan
di Indonesia telah dilakukan antara lain melalui peningkatan pendidikan yang
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
2
Universitas Indonesia
diwujudkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Kegiatan belajar
mengajar lebih ditingkatkan, mulai dari pendidikan sekolah dasar sampai ke
perguruan tinggi. Untuk meningkatkan daya belajar, tidak hanya komponen para
pengajarnya saja yang ditingkatkan kualitasnya, melainkan juga media, sumber,
dan sarana belajarnya.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menuntut berbagai pihak untuk
berperan serta memanfaatkannya tidak hanya dalam bidang perdagangan saja,
tetapi TIK juga berperan dalam bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan.
Seiring perkembangan organisasi, Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi
(TI) sudah dianggap menjadi sebuah kebutuhan untuk mencapai visi, misi, dan
strategi organisasi yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan strategi organisasi
yang saat ini ditetapkan masih terdapat beberapa permasalahan dalam
mengimplementasikan SI/TI untuk mendukung strategi tersebut. Hal ini dapat
terlihat pada beberapa permasalahan yang timbul saat ini seperti: 1. Belum maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat dalam waktu
yang relatif cepat dan akurat.
2. Implementasi tata kelola TI di dinas pendidikan belum berjalan
maksimal disebabkan kurangnya perhatian pengelola manajemen
(stakeholders) terhadap bidang infrastruktur (perangkat keras
(hardware), jaringan (network), server, perangkat lunak (software), dan
aplikasi pendukung) yang digunakan untuk kebutuhan organisasi.
3. Timbulnya kesulitan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang
tertuang dalam strategi organisasi yang berkaitan dengan strategi TI.
Dari permasalahan diatas, dikhawatirkan akan menyebabkan sulit
tercapainya tujuan organisasi yang ada pada strategi organisasi terutama strategi-
strategi yang berhubungan dengan dukungan TI. Tetapi dalam pelaksanaannya,
strategi TI yang dimiliki belum pernah dievaluasi kembali. Karena itu diperlukan
adanya pengukuran terhadap proses tata kelola TI dengan menggunakan COBIT
4.1. Maturity Model.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
3
Universitas Indonesia
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah TI yang sudah
diimplementasikan sudah membantu dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis
organisasi seiring dengan perubahan strategi organisasi untuk mengikuti dinamika
perkembangan organisasi.
Salah satu cara yang mempermudah organisasi di dalam mengatur dan
mengukur implementasi TI di dalam mendukung tujuan dan sasaran organisasi
adalah dengan menerapkan kerangka kerja (framework) COBIT (Control
Objective for Information and related Technology). COBIT merupakan panduan
dasar praktik yang banyak digunakan untuk menghubungkan tujuan bisnis ke
dalam tujuan TI. Untuk pengukurannya di dalam COBIT juga menyediakan
matrik untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan TI untuk yang terhubung
dengan tujuan bisnis.
1.2. Perumusan Masalah Pembahasan di dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang
permasalahan yang terdapat pada organisasi yang menjadi studi kasus peneliti.
Permasalahan yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan
pengisian kuesioner kepada Kasie Data dan Informasi serta dokumen yang
diberikan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta adalah sejauh mana tingkat
kematangan proses tata kelola Teknologi Informasi dengan menggunakan
COBIT 4.1 Maturity Model?
1.3. Pembatasan Masalah Penelitian ini membahas tentang pengukuran kematangan tingkat proses
tata kelola teknologi informasi pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Penelitian ini
hanya membahas strategi TI dan rencana strategi organisasi tahun 2013-2017.
Strategi TI dan strategi organisasi di tahun-tahun sebelumnya tidak dibahas dalam
penelitian ini. Penilaian tingkat kematangan proses tata kelola teknologi informasi
akan diukur berdasarkan metode COBIT 4.1 Maturity Model yang diterbitkan oleh
IT Governance Institute (ITGI). Pengukuran ini bukan bertujuan untuk memenuhi
proses-proses utama tersebut ke tingkat kematangan yang lebih tinggi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
4
Universitas Indonesia
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengukur tingkat
kematangan proses tata kelola teknologi informasi pada Dinas Pendidikan DKI
Jakarta. Dari hasil pengukuran ini diharapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dapat
mengetahui tingkat kematangan proses tata kelola teknologi informasi sehingga
stakeholders dapat menentukan langkah-langkah dalam memperbaiki proses tata
kelola teknologi informasi supaya mendapat tingkat kematangan yang lebih
tinggi.
Manfaat yang didapat dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat akademis
dan manfaat praktis. Untuk manfaat akademis, penelitian ini sebagai acuan atau
bahan pembanding bagi penelitian-penelitian sejenis yang membahas tentang
proses tata kelola teknologi informasi. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini
dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi organisasi, menjadi referensi, dan
digunakan oleh organisasi dalam mencapai tujuan organisasi dengan menentukan
langkah-langkah ke depan agar dapat tercapai tingkat kematangan yang lebih
tinggi dalam proses tata kelola TI.
1.5. Sistematika Penulisan Penulisan karya akhir disusun dengan mempergunakan sistematika sebagai
berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan permasalahan, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang relevan dengan penelitian mencakup
konsep COBIT 4.1 dan COBIT 4.1 Maturity Model dari ISACA/ITGI.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
5
Universitas Indonesia
Bab 3 Metodologi Penelitian
Pada bab ini, penulis akan membahas tentang metodologi penelitian yang
digunakan baik itu tahapan penelitian, alur pikir penelitian, dan teknik
pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pengisian kuesioner, dan
data sekunder yang didapatkan.
Bab 4 Profil Organisasi
Bab ini berisi profil Dinas Pendidikan DKI Jakarta terdiri dari sejarah singkat,
struktur organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), kinerja pelayanan, visi (vision)
dan misi (mision), tujuan strategis (strategic goals) dan sasaran strategis (strategic
goals), arah kebijakan, strategi (strategy) dan indikator (indicator) keberhasilan,
serta tantangan dan peluang pengembangan pengembangan pelayanan.
Bab 5 Analisa Pembahasan
Pada bab ini, penulis membahas proses tata kelola TI Dinas Pendidikan DKI
Jakarta berdasarkan metodologi yang digunakan. Penulis juga membahas proses
pengukuran tingkat kematangan menggunakan framework COBIT 4.1 Maturity
Model. Caranya dengan menganalisa tata kelola TI dengan menggunakan COBIT
4.1 Maturity Model. Kemudian dilakukan penilaian tingkat kematangan Proses TI
dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model. Selanjutnya dilakukan
perhitungan tingkat kematangan dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity
Model. Dan juga memberikan rekomendasi perbaikan terhadap proses TI yang
memiliki nilai rendah pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) pengukuran maturitas
berdasarkan analisa data dan hasil. Rekomendasi perbaikan diambil berdasarkan
nilai yang rendah yaitu Tingkat 1(Initial/Ad Hoc) untuk dapat ditingkatkan ke
Tingkat 2(Repetable but intuitive).
Bab 6 Penutup
Bab ini akan berisikan kesimpulan dari penelitian serta saran pengembangan yang
dapat dilakukan terhadap penelitian sejenis dan rekomendasi berupa action plans
yang sebaiknya dijalankan oleh pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk
memperoleh tingkat kematangan yang lebih tinggi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
6
Universitas Indonesia
BAB II LANDASAN TEORI
Pemanfaatan dan pengelolaan Teknologi Informasi TI sekarang ini sudah
menjadi perhatian di semua bidang dikarenakan nilai aset yang tinggi yang
mempengaruhi secara langsung kegiatan dan proses bisnis. Kinerja TI terhadap
otomasi pada sebuah organisasi perlu selalu diawasi dan dievaluasi secara berkala
agar seluruh mekanisme manajemen TI berjalan sesuai dengan perencanaan, tujuan,
serta proses bisnis organisasi. Selain itu, kegiatan pengawasan dan evaluasi tersebut
juga diperlukan dalam upaya pengembangan yang berkelanjutan agar TI bisa
berkontribusi dengan maksimal di lingkungan kerja organisasi. COBIT (Control
Objectives for Information and Related Technology) adalah standar internasional
untuk tata kelola TI yang dikembangkan oleh ISACA (Information System and
Control Association) dan ITGI (IT Governance Institute) yang bisa dijadikan model
pengelolaan TI mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi.
2.1. Tata Kelola TI
Tata kelola TI (IT Governance) merupakan suatu struktur dan proses yang
saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi melalui nilai tambah dan menyeimbangkan antara
risiko dan manfaat dari teknologi informasi serta prosesnya.
Tata kelola TI memastikan adanya pengukuran yang efisien dan efektif
terhadap peningkatan proses bisnis organisasi melalui struktur yang
menghubungkan proses-proses TI, sumberdaya TI, dan informasi ke arah strategi
organisasi. Dapat disimpulkan bahwa Tata kelola TI mengintegrasikan dan
melembagakan best practices dari proses perencanaan, pegelolaan, pemilikan, dan
penerapan, pelaksanaan, dan pendukung serta pengawasan kinerja TI untuk
memastikan informasi organisasi dan teknologi yang terkait lainnya benar-benar
menjadi pendukung bagi pencapaian sasaran organisasi.
Beberapa studi telah mengidentifikasikan masalah seperti efektifitas
tata kelola tidak memadai oleh Ali, S. dan Green, P. (2007) dan Weill dan Ross
(2004) dan Critical Success Factors yang tidak teridentifikasi oleh Weill dan Ross
(2004). Dapat disimpulkan tantangan dan fokus perusahaan/organisasi berkaitan
dengan tata kelola TI diantaranya adalah:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
7
Universitas Indonesia
Menyelaraskan strategi TI dengan strategi bisnis
Cascading strategi dan tujuan ke dalam perusahaan
Menyediakan struktur organisasi yang memfasilitasi implementasi
strategi dan tujuan bisnis
Keyakinan terhadap kerangka kontrol TI dapat diadopsi dan
diimplementasikan
Dengan demikian tata kelola TI haruslah dapat memastikan kinerja dan
performa TI diatur penggunaan dan penerapannya sesuai dengan tujuan berikut:
1. Keselarasan TI dengan organisasi dan realisasi keuntungan-keuntungan
yang dijanjikan dari penerapan TI.
2. Penggunaan TI agar memungkinkan organisasi mengeksploitasi
kesempatan yang ada dan memaksimalkan keuntungan.
3. Penggunaan sumberdaya TI yang bertanggungjawab.
4. Penanganan manajemen risiko berkaitan dengan TI secara tepat.
Menurut ITGI (2004) kegunaan Tata Kelola TI adalah untuk
mengarahkan aktifitas-aktifitas TI, dan memastikan bahwa kinerja TI memenuhi
tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Penyelarasan TI dengan perusahaan dan merealisasikan
keuntungankeuntungan yang dijanjikan penerapan TI.
2. Penggunaan TI untuk memungkinkan perusahaan memanfaatkan
kesempatan dan memaksimalkan keuntungan.
3. Penggunaan sumber daya TI dengan bertanggung jawab.
4. Pengelolaan risiko terkait TI dengan tepat.
Tata kelola TI yang dilakukan secara tidak efektif akan menjadi awal
terjadinya pengalaman buruk yang dihadapi perusahaan yang memicu munculnya
fenomena IT investment paradoks yang tidak diharapkan, seperti:
1. Kerugian bisnis, berkurangnya reputasi, dan melemahnya posisi kompetisi.
2. Tenggat waktu yang terlampaui, biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan,
dan kualitas lebih rendah dari yang telah diantisipasi.
3. Efisiensi dan proses inti perusahaan terpengaruh secara negatif oleh
rendahnya kualitas penggunaan TI.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
8
Universitas Indonesia
4. Kegagalan inisiatif TI untuk melahirkan inovasi atau memberikan
keuntungan yang dijanjikan.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan
menerapkan Tata Kelola TI, adalah:
1. Tata Kelola TI memastikan adanya pengukuran, pengendalian dan
peningkatan kinerja TI yang efisien dan efektif melalui suatu kerangka
kerja yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI, dan informasi
dengan strategi dan tujuan-tujuan perusahaan.
2. Tata Kelola TI mengintegrasikan dan melembagakan praktek-praktek
terbaik (best practices) untuk menjamin bahwa TI perusahaan mendukung
tujuan bisnis perusahaan.
3. Adanya keterbukaan (transparency) dan komunikasi yang efektif di antara
semua bagian-bagian yang terlibat, yang didasarkan pada kebersamaan
komitmen, tanggung jawab, dan hubungan-hubungan yang bersifat
konstruktif.
Menurut laporan status global IT Governance Institute pada tahun 2011
mengenai tata kelola TI perusahaan, pemimpin-pemimpin bisnis melaporkan isu-
isu terkait TI yaitu:
• Meningkatkan biaya TI - 42%
• Kurangnya keterampilan TI - 33%
• Masalah implementasi sistem TI baru - 30%
• Masalah dengan penyedia layanan TI eksternal - 29%
• Insiden operasional TI yang serius - 21%
• ROI tidak seperti yang diharapkan - 19%
• Keamanan TI - 18%
Dengan adanya suatu tata kelola TI yang baik diharapkan isu-isu yang
dihadapi dapat diminimalisir atau teridentifikasi sejak awal. Tata kelola TI yang
baik secara umum dapat dicapai dengan menggunakan best practice yang
distandarisasi oleh suatu institusi atau organisasi yang telah diakui.
2.1.1. Domain Tata Kelola TI Tata kelola TI mencakup area sebagaimana ditunjukkan pada dibawah ini
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
9
Universitas Indonesia
Gambar 2.1. Kerangka Kerja Tata Kelola TI
(Sumber: IT Governance Institute, 2007)
Dari kelima fokus area tata kelola TI, dua diantaranya yaitu: value
delivery and risk management merupakan outcome, sedang tiga lainnya
merupakan driver yaitu: strategic alignment, resource management dan
performance measurement.
Kelima hal ini semuanya digerakkan oleh stakeholder value (IT
Governance Institute, 2007) yang menjadi area permasalahan yang menjadi fokus
utama Tata Kelola TI adalah:
1. Penyelarasan strategi (Strategic alignment)
Penerapan TI harus benar-benar mendukung pencapaian misi perusahaan;
strategi TI harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan.
2. Pertambahan nilai (Value delivery)
Penerapan TI harus dapat memberikan nilai tambah bagi pencapaian misi
perusahaan.
3. Manajemen risiko (Risk management)
Penerapan TI harus disertai dengan pengidentifikasian risiko-risiko TI sehingga
dampaknya dapat ditangani.
4. Manajemen sumber daya (Resources management)
Penerapan TI harus didukung dengan sumber daya yang memadai dan
penggunaan sumber daya yang optimal.
5. Pengukuran kinerja (Performance measurement)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
10
Universitas Indonesia
Penerapan TI harus diukur dan dievaluasi secara berkala, untuk memastikan
bahwa kinerja dan kapasitas TI sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Gambar 2.2. Area Tata Kelola TI
(Sumber: IT Governance Institute, 2007)
2.1.2. Tujuan Penerapan Tata Kelola TI
Tujuan penerapan tata kelola TI dapat dibedakan berdasarkan tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek tata kelola TI
dapat digunakan untuk menekan biaya operasional TI dengan cara
mengoptimalkan operasi-operasi yang ada di dalamnya. Hal ini dapat dicapai
melalui kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses penggunaan sumber
daya TI dan penanganan risiko-risikonya. Sedangkan dalam jangka panjang
penerapan tata kelola TI membantu perusahaan untuk tetap fokus terhadap nilai
strategis TI dan memastikan penerapan TI tetap mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.
2.1.3. Standar Tata Kelola TI
Dalam menerapkan Tata Kelola TI, diperlukan sebuah model standar tata
kelola yang representatif dan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan,
implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses TI.
Penggunaan standar Tata Kelola TI akan memberikan keuntungan-keuntungan
sebagai berikut (Australian Standard, 2005):
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
11
Universitas Indonesia
a. The Wheel Exists - Penggunaan standar yang sudah ada dan mapan
(mature) akan sangat efisien. Perusahaan tidak perlu mengembangkan
sendiri suatu kerangka kerja dengan mengandalkan pengalamannya sendiri
yang tentunya sangat terbatas.
b. Structured - Standar menyediakan suatu kerangka kerja yang terstruktur
yang mudah dipahami dan diikuti manajemen. Kerangka kerja yang
terstruktur dengan baik akan memberikan setiap orang pandangan yang
relatif sama.
c. Best Practices - Standar telah dikembangkan dalam jangka waktu yang
relatif lama dan melibatkan ratusan orang dan organisasi diseluruh dunia.
Pengalaman yang direfleksikan dalam model-model tata kelola yang ada
tidak dapat dibandingkan dengan suatu usaha dari satu perusahaan
tertentu.
d. Knowledge Sharing - Dengan mengikuti standar yang umum, manajemen
akan dapat berbagi ide dan pengalaman antar organisasi melalui user
groups, website, majalah, buku dan media informasi lainnya.
e. Auditable - Tanpa standar baku, akan sulit bagi auditor, terutama auditor
dari pihak ketiga untuk melakukan kontrol secara efektif. Dengan adanya
standar, maka baik manajemen maupun auditor memiliki dasar yang sama
dalam melakukan pengelolaan TI dan pengukurannya.
Saat ini telah banyak dikembangkan model standar Tata kelola TI. Setiap standar
memiliki fokus penekanan yang berbeda-beda serta kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Beberapa model standar Tata Kelola TI yang banyak digunakan
pada saat ini, antara lain:
1. Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO)
2. The International Organization for Standardization / The International
3. Electrotechnical Commission (ISO/IEC 17799)
4. The Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
5. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
12
Universitas Indonesia
2.2. COBIT 4.1 COBIT (Control Objectives for Information and related Technology)
adalah suatu panduan standar praktek manajemen teknologi informasi dan
sekumpulan dokumentasi best practices untuk tata kelola TI yang dapat
membantu auditor, manajemen, dan pengguna untuk menjembatani pemisah (gap)
antara risiko bisnis, kebutuhan pengendalian, dan permasalahan-permasalahan
teknis.
COBIT dikembangkan oleh Information Technology Governance Institute
(ITGI), yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control
Association (ISACA) pada tahun 1992. COBIT memberikan arahan (guidelines)
yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan
manajer, termasuk juga auditor dan pengguna, diharapkan dapat memanfaatkan
arahan ini dengan sebaik-baiknya.
COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan tata kelola TI. COBIT
berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan
dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa
panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri
dari seperangkat control objectives untuk bidang Teknologi Informasi, dirancang
untuk memudahkan tahapan-tahapan audit bagi auditor.
COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang
menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang
menekankan pada tahap pengendalian, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang
berorientasi kepada manajemen, COBIT versi 4 pada bulan Desember 2005 dan
versi 4.1 pada bulan Mei 2007 lebih mengarah pada tata kelola TI, dan terakhir
COBIT versi 5 pada tanggal 13 April 2012 yang menekankan tata kelola TI pada
perusahaan (Gambar 2.3).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
13
Universitas Indonesia
Gambar 2.3. Sejarah Perkembangan COBIT
(Sumber: COBIT 5, 2012)
COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan pengguna (user) untuk
menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-
permasalahan teknis. COBIT dikeluarkan oleh IT-GI (IT Governance Institute)
yang didirikan pada tahun 1998 dapat diterima secara internasional sebagai
praktek pengendalian atas informasi, TI, dan risiko terkait. COBIT digunakan
untuk menjalankan penentuan atas TI dan meningkatkan pengontrolan TI.
COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil
metrik, faktor kesuksesan dan model kedewasaan. untuk memajukan pemikiran
dan standar internasional dalam mengarahkan dan mengendalikan teknologi
informasi sebuah organisasi. Pengaturan TI yang efektif dapat membantu
meyakinkan bahwa TI sangat mendukung tujuan bisnis dan mengelola risiko yang
berkaitan dengan TI dan kesempatan. Lembaga Pengaturan TI mengembangkan
tujuan pengendalian bagi informasi dan teknologi terkait COBIT serta
menawarkan penelitian dan studi kasus untuk membantu pengelola organisasi dan
para direktur dalam tanggung jawab pengaturan TI.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
14
Universitas Indonesia
COBIT 4.1 merupakan sebuah kerangka menyeluruh yang dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya untuk tata kelola dan
manajemen TI perusahaan. Secara sederhana, COBIT 4.1 membantu perusahaan
menciptakan nilai optimal dari TI dengan cara menjaga keseimbangan antara
mendapatkan keuntungan dan mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan
sumber daya. COBIT 4.1 memungkinkan TI untuk dikelola dan diatur dalam cara
yang lebih menyeluruh untuk seluruh lingkup perusahaan, meliputi seluruh
lingkup bisnis dan lingkup area fungsional TI, dengan mempertimbangkan
kepentingan para stakeholder internal dan eksternal yang berhubungan dengan TI.
COBIT 4.1 bersifat umum dan berguna untuk segala jenis ukuran perusahaan,
baik itu sektor komersial, sektor non profit atau pada sektor pemerintahan/publik.
COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
governance yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user)
untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan
permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dapat diterima secara internasional
sebagai praktek pengendalian atas informasi, TI dan risiko terkait. COBIT
digunakan untuk menjalankan penentuan atas TI dan meningkatkan pengontrolan
TI. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil
metrik, faktor kesuksesan dan model kedewasaan.untuk memajukan pemikiran
dan standar internasional dalam mengarahkan dan mengendalikan teknologi
informasi sebuah perusahaan. Pengaturan TI yang efektif dapat membantu
meyakinkan bahwa TI sangat mendukung tujuan bisnis dan mengelola risiko yang
berkaitan dengan TI dan kesempatan. Lembaga Pengaturan TI mengembangkan
tujuan pengendalian bagi informasi dan teknologi terkait COBIT serta
menawarkan penelitian dan studi kasus untuk membantu pengelola perusahaan
dan para direktur dalam tanggungjawab pengaturan TI. COBIT memberikan
arahan (guidelines) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process
owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat
memanfaatkan guidelines ini dengan sebaik-baiknya. Paket COBIT secara
lengkap terdiri dari: executive summary, framework, control objectives, audit
guidelines, implementation tool set serta management guidelines yang sangat
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
15
Universitas Indonesia
berguna dan dibutuhkan oleh auditor, para IT users, dan para manajer seperti
ditunjukkan pada gambar 2.4. berikut:
Gambar 2.4. Hubungan Antara Komponen COBIT
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen,
untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-
masalah teknis TI. COBIT bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
16
Universitas Indonesia
dapat membantu dalam identifikasi IT controls issues. COBIT berguna bagi IT
users karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang
dipergunakan. Sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam keputusan
investasi di bidang TI serta infrastrukturnya, menyusun strategic IT plan,
menentukan information architecture, dan keputusan atas procurement
(pengadaan/pembelian) mesin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5
di bawah ini.
Gambar 2.5. Produk Keluarga COBIT Framework
(Sumber: Surbakti, 2013)
COBIT dapat dipakai sebagai alat yang komprehensif untuk menciptakan
IT Governance pada suatu perusahaan. COBIT mempertemukan dan
menjembatani kebutuhan manajemen dari celah atau gap antara risiko bisnis,
kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis TI, serta menyediakan referensi
best business practices yang mencakup keseluruhan TI dan kaitannya dengan
proses bisnis perusahaan dan memaparkannya dalam struktur aktivitas-aktivitas
logis yang dapat dikelola serta dikendalikan secara efektif, yang dapat
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
17
Universitas Indonesia
digambarkan melalui gambar 2.6 kerangka kerja tujuan kontrol Teknologi
Informasi di bawah ini:
Gambar 2.6. Kerangka Kerja Tujuan Kontrol Teknologi Informasi
(Sumber: Surbakti, 2013)
COBIT mendukung manajemen dalam mengoptimumkan investasi TI-nya
melalui ukuran-ukuran dan pengukuran yang akan memberikan sinyal bahaya bila
suatu kesalahan atau risiko akan atau sedang terjadi. Manajemen harus
memastikan bahwa sistem kendali internal perusahaan bekerja dengan baik,
artinya dapat mendukung proses bisnis perusahaan yang secara jelas
menggambarkan bagaimana setiap aktivitas kontrol individual memenuhi tuntutan
dan kebutuhan informasi serta efeknya terhadap sumber daya TI perusahaan.
Sumber daya TI merupakan suatu elemen yang sangat disoroti COBIT, termasuk
pemenuhan kebutuhan bisnis terhadap: efektivitas, efisiensi, kerahasiaan,
keterpaduan, ketersediaan, kepatuhan pada kebijakan/aturan dan keandalan
informasi (effectiveness, efficiency, confidentiality, integrity, availability,
compliance, dan reliability).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
18
Universitas Indonesia
Tabel 2.1. Kriteria Kerja COBIT
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
No. Kriteria Kerja Spesifikasi
1 Efektifitas
(Effectiveness)
Untuk memperoleh informasi yang relevan dan
berhubungan dengan proses bisnis seperti
penyampaian informasi dengan benar, konsisten, dapat
dipercaya dan tepat waktu
2 Efisiensi
(Efficiency)
Memfokuskan pada ketentuan informasi melalui
penggunaan sumber daya yang optimal
3 Kerahasiaan
(Confidentiality)
Memfokuskan proteksi terhadap informasi yang
penting dari orang yang tidak memiliki hak otorisasi
4 Integritas
(Integrity)
Berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan
informasi sebagai kebenaran yang sesuai dengan
harapan dan nilai bisnis
5 Ketersediaan
(Availability)
Berhubungan dengan informasi yang tersedia ketika
diperlukan dalam proses bisnis sekarang dan yang
akan datang
6 Kepatuhan
(Compliance)
Sesuai menurut hukum, peraturan dan rencana
perjanjian untuk proses bisnis
7 Keakuratan
(Reliability)
Berhubungan dengan ketentuan kecocokan informasi
untuk manajemen mengoperasikan entitas dan
mengatur pelatihan keuangan dan kelengkapan laporan
pertanggungjawaban
Dalam kerangka corporate governance, IT governance menjadi semakin
utama dan merupakan bagian tidak terpisahkan terhadap kesuksesan penerapan
corporate governance secara menyeluruh. IT governance memastikan adanya
pengukuran yang efisien dan efektif terhadap peningkatan proses bisnis
perusahaan melalui struktur yang menggunakan proses-proses TI, sumber daya TI
dan informasi ke arah dan tujuan strategis perusahaan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
19
Universitas Indonesia
Lebih jauh lagi, IT governance memadukan dan melembagakan best
practices dari proses perencanaan, pengelolaan, penerapan, pelaksanaan dan
pendukung, serta pengawasan kinerja TI, untuk memastikan informasi perusahaan
dan teknologi yang terkait yang terkait lainnya benar-benar menjadi pendukung
bagi pencapaian sasaran perusahaan. Dengan keterpaduan tersebut, diharapkan
perusahaan mampu mendayagunakan informasi yang dimilikinya sehingga dapat
mengoptimumkan segala sumber daya dan proses bisnis mereka untuk menjadi
lebih kompetitif.
Dengan adanya IT governance, proses bisnis perusahaan akan menjadi
jauh lebih transparan, tanggungjawab serta akuntabilitas setiap fungsi/individu
semakin jelas. IT governance bukan hanya penting bagi teknisi TI saja, direksi
dan bahkan komisaris, yang bertanggungjawab terhadap investasi dan pengelolaan
risiko perusahaan adalah pihak utama yang harus memastikan bahwa
perusahaannya memiliki IT governance. Dengan demikian keuntungan optimum
investasi TI tercapai, dan sekaligus memastikan semua potensi risiko investasi TI
telah diantisipasi dan dapat terkendali dengan baik.
Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas 3 (tiga) arahan ( guidelines), yakni:
I. Tujuan Pengontrolan (Control Objectives)
COBIT mendefinisikan Control objective TI sebagai pernyataan mengenai
hasil atau tujuan yang harus dicapai melalui penerapan prosedur kendali dalam
aktivitas TI tertentu. Pada edisi keempat ini COBIT framework terdiri dari 34 high
level control objectives dikelompokkan dalam 4 (empat) domain utama:
1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi
penyelarasan tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam
pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang
baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
2. Perolehan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau
diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses
bisnis.
3. Penyampaian dan Dukungan (Deliver and Support)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
20
Universitas Indonesia
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang
terdiri dari operasi pada keamanan dan aspek kesinambungan bisnis sampai
dengan pengadaan training.
4. Pemantauan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu diawasi dan dievaluasi, dinilai secara teratur, dan
berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.
II. Panduan Audit (Audit Guidelines)
Berisi sebanyak ratusan tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci
(detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan
management assurance dan/atau saran perbaikan.
Untuk mengantisipasi hal itu, perusahaan menginginkan adanya assurance
dari pihak yang berkompeten dan independen mengenai kondisi sistem TI yang
akan atau sedang mereka gunakan. Pihak yang paling berkompeten dan memiliki
keahlian untuk melakukan review tersebut adalah Auditor Sistem Informasi
(Auditor TI). Pekerjaan auditor TI ini belum banyak dikenal di Indonesia. Di
samping itu, jumlah tenaga auditor TI yang menyandang sertifikasi internasional
(CISA, Certified Information System Auditor) juga masih sangat terbatas. Best
Practices menyarankan agar dalam proses pengembangan suatu sistem informasi
yang signifikan, perlu dilakukan review, baik itu sebelum atau pada saat
implementasi (pre-implementation system), maupun setelah sistem “live” (post-
implementation system).
Manfaat Pre-Implementation Review:
Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan
kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
Manfaat Post-Implementation Review:
Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih ada dan saran
untuk penanganannya.
Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan
sistem, perencanaan strategis dan anggaran pada periode berikutnya.
Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa datang.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
21
Universitas Indonesia
Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai
dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah
diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak
lain yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan.
Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi
dan saran tindak lanjutnya.
III. Panduan Manajemen (Management Guidelines)
Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang
mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Sejauh mana anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan
sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai
sukses (Critical Success Factors)?
Apa saja risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang
ditentukan?
Bagaimana dengan perusahaan lainnya dan apa yang mereka lakukan?
Bagaimana anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula
membandingkannya.
2.2.1 Tujuan Bisnis (Business Goals)
Menurut McLeod (2004), tujuan bisnis dapat tercapai apabila dijalankan
dengan menggunakan strategi bisnis yang tepat. Strategi (Edwards, 1995) dapat
didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang terintegrasi dan ditujukan
untuk meningkatkan faktor-faktor yang menentukan tujuan dan kemampuan
organisasi. COBIT (Sarno, 2009: 19) mendefinisikan tujuan bisnis terkait dengan
aktivitas teknologi informasi yang umumnya ada di perusahaan. Pada kerangka
kerja COBIT hanya menjelaskan tujuan-tujuan bisnis yang berkaitan dengan
proses teknologi informasi. Demi memudahkan proses kontrol, COBIT
mengelompokkan tujuan tersebut ke dalam perspektif kinerja Balanced Scorecard
seperti terlihat dalam tabel 2.2 (ITGI, COBIT 4.1, 2007).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
22
Universitas Indonesia
Perusahaan/organisasi mungkin tidak memiliki semua tujuan bisnis seperti
yang dikelompokkan dalam tabel tersebut. Dalam penyusunan tujuan bisnis,
perusahaan dapat memilih yang sesuai dengan karakteristik organisasinya masing-
masing. Pemilihan tujuan bisnis dapat dilakukan dengan mendefinisikan proses
bisnis utama maupun bisnis pendukung organisasi terlebih dahulu.
Tabel 2.2. Tujuan Bisnis (Business Goals) dalam COBIT 4.1
(Sumber: Sarno, 2009: p.57)
Perspektif Kinerja No. Tujuan Bisnis (Business Goals) Perspektif Keuangan 1 Penyediaan pengembalian investasi yang baik dari
bisnis yang dibangkitkan teknologi informasi
2 Pengelolaan risiko bisnis yang terkait dengan teknologi informasi
3 Peningkatan transparansi dan tata kelola perusahaan Perspektif Pelanggan 4 Peningkatan layanan dan orientasi terhadap
pelanggan 5 Penawaran produk dan jasa yang kompetitif 6 Penentuan ketersediaan dan kelancaran layanan
7 Penciptaan ketangkasan untuk menjawab permintaan bisnis yang berubah
8 Pencapaian optimasi biaya dari penyampaian layanan
9 Perolehan informasi yang bermanfaat dan handal untuk pembuatan keputusan strategis
Perspektif Proses Bisnis/ Internal
10 Peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis
11 Penurunan biaya proses
12 Penyediaan Kesesuaianterhadap hukum eksternal, regulasi dan kontrak
13 Penyediaan Kesesuaianterhadap kebijakan internal 14 Pengelolaan perubahan bisnis
15 Peningkatan dan pengelolaan produktivitas operasional dan staf
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
16 Pengelolaan inovasi produk dan bisnis
17 Perolehan dan pemeliharaan karyawan yang cakap dan termotivasi
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
23
Universitas Indonesia
Tabel 2.3. Pemetaan Tujuan Bisnis (Business Goals)
ke Tujuan TI (IT Goals) dalam COBIT 4.1
(Sumber: Sarno, 2009: p. 58)
No. Tujuan Bisnis (Business Goals) Tujuan TI (IT Goals)
1 Penyediaan pengembalian investasi yang baik dari bisnis yang dibangkitkan teknologi informasi
24
2 Pengelolaan risiko bisnis yang terkait dengan teknologi informasi
2 14 17 18 19 21 22
3 Peningkatan transparansi dan tata kelola perusahaan
2 18
4 Peningkatan layanan dan orientasi terhadap pelanggan
3 23
5 Penawaran produk dan jasa yang kompetitif 5 24
6 Penentuan ketersediaan dan kelancaran layanan
10 16 22 23
7 Penciptaan ketangkasan untuk menjawab permintaan bisnis yang berubah
1 5 25
8 Pencapaian optimasi biaya dari penyampaian layanan
7 8 10 24
9 Perolehan informasi yang bermanfaat dan handal untuk pembuatan keputusan strategis
2 4 12 20 26
10 Peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis
6 7 11
11 Penurunan biaya proses 7 8 13 15 24
12 Penyediaan kesesuaian terhadap hukum eksternal, regulasi, dan kontrak
2 19 20 21 22 26 27
13 Penyediaan kesesuaian terhadap kebijakan internal
2 13
14 Pengelolaan perubahan bisnis 1 5 6 11 28
15 Peningkatan dan pengelolaan produktivitas operasional dan staf
7 8 11 13
16 Pengelolaan inovasi produk dan bisnis 5 25 28
17 Perolehan dan pemeliharaan karyawan yang cakap dan termotivasi
9
2.2.2. Tujuan Teknologi Informasi (IT Goals)
Untuk mengetahui keterkaitan antara Tujuan Bisnis dengan Tujuan
Teknologi Informasi, maka perlu dipahami terlebih dahulu keseluruhan Tujuan
Teknologi Informasi yang telah didefinisikan dan diklasifikasikan pada kerangka
kerja COBIT seperti yang terlihat pada tabel 2.4 (ITGI, COBIT 4.1, 2007).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
24
Universitas Indonesia
Pemetaan tujuan teknologi informasi tersebut dapat dijadikan acuan bagi
perusahaan/organisasi dalam menerjemahkan kebutuhan bisnis akan ketersediaan
teknologi informasi. Perlu diketahui bahwa tujuan bisnis yang dipaparkan hanya
merupakan tujuan yang terkait atau yang dapat membangkitkan bisnis.
Tabel 2.4. Tujuan Teknologi Informasi (IT Goals) dalam COBIT 4.1
No. Tujuan TI (IT Goals)
1 Respon terhadap kebutuhan bisnis yang selaras dengan strategi bisnis (Respond to business requirements in alignment with the business strategy)
2 Respon terhadap kebutuhan tata kelola yang sesuai dengan arahan direksi (Respond to governance requirements in line with board directions)
3 Kepastian akan kepuasan pengguna akhir dengan penawaran dan tingkatan layanan (Ensure satisfaction of end users with service offerings and service levels)
4 Pengoptimasian dari penggunaan informasi (Optimize the use of information) 5 Penciptaan teknologi informasi yang tangkas (Create IT agility) 6 Pendefinisian bagaimana kebutuhan fungsional bisnis dan kontrol
diterjemahkan dalam solusi otomatis yang efektif dan efisien (Define how business functional and control requirements are translated in effective and efficient automated solutions)
7 Perolehan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang standar dan terintegrasi (Acquire and maintain integrated and standarised application sistems)
8 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi yang strandar dan terintegrasi (Acquire and maintain integrated and standarised IT infrastructure)
9 Perolehan dan pemeliharaan kemampuran teknologi informasi sebagai respon terhadap strategi teknologi informasi (Acquire and maintain IT skills that respond to the IT strategy)
10 Jaminan akan kepuasan yang saling menguntungkan dengan pihak ketiga (Ensure mutual satisfaction of third-party relationships)
11 Jaminan akan konsistensi terhadap integrasi aplikasi ke dalam proses bisnis (Ensure seamless integration of applications into business process)
12 Jaminan transparansi dan pemahaman terhadap biaya teknologi informasi, keuntungan, strategi, kebijakan, dan tingkatan layanan (Ensure transparency and understanding of IT cost, benefits, strategy, policies and service levels)
13 Jaminan akan penggunaan dan kinerja dari aplikasi serta solusi teknologi yang sesuai (Ensure proper use and performance of the applications and technology solutions)
14 Kemampuan memberikan penjelasan dan perlindungan terhadap aset-aset teknologi informasi (Account for and protect all IT assets)
15 Pengoptimasian infrastruktur, sumber daya dan kemampuan teknologi informasi (Optimise the IT infrastructure, resources and capabilities)
16 Pengurangan terhadap ketidaklengkapan dan pengolahan kembali dari solusi dan penyampaian layanan (Reduce solution and service delivery defects and rework)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
25
Universitas Indonesia
No. Tujuan TI (IT Goals)
17 Perlindungan terhadap pencapaian sasaran teknologi informasi (Protect the achievement of IT objectives)
18 Penentuan kejelasan mengenai risiko dari dampak bisnis terhadap sasaran dan sumber daya teknologi informasi (Establish clarity of business impact of risk to IT objectives and resources)
19 Jaminan bahwa informasi yang kritis dan rahasia disembunyikan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan (Ensure that critical and confidential information is withheld from those who should not have access to it)
20 Kepastian bahwa transaksi bisnis yang secara otomatis dan pertukaran informasi dapat dipercaya (Ensure that automated business transactions and information exchanges can be trusted)
21 Jaminan bahwa layanan dan infrastruktur teknologi informasi dapat sepatutnya mengatasi dan memulihkan kegagalan karena error, serangan yang disengaja maupun bencana alam (Ensure that IT services and infrastructure can properly resist and recover from failures due to error, deliberate attack or disaster)
22 Kepastian akan minimnya dampak bisnis dalam kejadian gangguan layanan atau perubahan teknologi informasi (Ensure minimum business impact in the event of an IT service disruption or change)
23 Jaminan bahwa layanan teknologi informasi yang tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan (Make sure that IT services are available as required)
24 Peningkatan terhadap efisiensi biaya teknologi informasi dan kontribusinya terhadap keuntungan bisnis (Improve IT’s cost-efficiency and its contribution to business profitability)
25 Penyampaian rencangan tepat waku dan sesuai dengan kualitas standar maupun anggaran biaya (Deliver projects on time and on budget, meeting quality standards)
26 Pemeliharaan terhadap integritas informasi dan pemrosesan infrastruktur (Maintain the integrity of information and processing infrastructure)
27 Kepastian bahwa teknologi informasi selaras degan regulasi dan hukum yang berlaku (Ensure IT compliance with laws, regulations and contracts)
28 Jaminan bahwa teknologi informasi dapat menunjukkan kualitas layanan yang efisien dalam hal biaya, perbaikan yang berkelanjutan dan kesiapan terhadap perubahan di masa mendatang (Ensure that IT demonstrates cost-efficient service quality, continuous improvement and readiness for future change)
2.2.3. Proses Teknologi Informasi (IT Process)
Kerangka kerja COBIT tidak hanya menyediakan pemetaan antara tujuan
bisnis dengan tujuan teknologi informasi, tetapi juga menjelaskan kerangka kerja
keterkaitan antara tujuan teknologi informasi dengan proses teknologi informasi.
Setiap tujuan teknologi informasi dapat terdiri dari beberapa proses teknologi
informasi yang terkait, demikian juga sebaliknya setiap proses teknologi informasi
dapat digunakan untuk memenuhi beberapa tujuan teknologi informasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
26
Universitas Indonesia
Pemetaan antara Tujuan Teknologi Informasi ke Proses TI (IT Process)
dalam kerangka kerja COBIT 4.1 dapat dilihat dalam tabel 2.5.
Tabel 2.5. Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) ke Proses TI (IT Process)
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
No. Tujuan TI (IT Goals) Proses TI (IT Process) 1 Respon terhadap kebutuhan bisnis yang
selaras dengan strategi bisnis PO1 PO2 PO4 PO10 AI1 AI6 AI7 DS1 DS3 ME1
2 Respon terhadap kebutuhan tata kelola yang sesuai dengan arahan direksi
PO1 PO4 PO10 ME1 ME4
3 Kepastian akan kepuasan pengguna akhir dengan penawaran dan tingkatan layanan
PO8 AI4 DS1 DS2 DS7 DS8 DS10 DS13
4 Pengoptimasian dari penggunaan informasi PO2 DS11
5 Penciptaan TI yang tangkas PO2 PO4 PO7 AI3
6 Pendefinisian bagaimana kebutuhan fungsional bisnis dan kontrol diterjemahkan dalam solusi otomatis yang efektif dan efisien
AI1 AI2 AI6
7 Perolehan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang standar dan terintegrasi
PO3 AI2 AI5
8 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur TI yang standar dan terintegrasi
AI3 AI5
9 Perolehan dan pemeliharaan kemampuan TI sebagai respon terhadap strategi TI
PO7 AI5
10 Jaminan akan kepuasan yang saling menguntungkan dengan pihak ketiga
DS2
11 Jaminan akan konsistensi terhadap integrasi aplikasi ke dalam proses bisnis
PO2 AI4 AI7
12 Jaminan transparansi dan pemahaman terhadap biaya teknologi informasi, keuntungan, strategi, kebijakan, dan tingkatan layanan
PO5 PO6 DS1 DS2 DS6 ME1 ME4
13 Jaminan akan penggunaan dan kinerja dari aplikasi serta solusi teknologi yang sesuai
PO6 AI1 AI7 DS7 DS8
14 Kemampuan memberikan penjelasan dan perlindungan terhadap aset-aset teknologi informasi
PO9 DS5 DS9 DS12 ME2
15 Pengoptimasian infrastruktur, sumber daya dan kemampuan teknologi informasi
PO3 AI3 DS3 DS7 DS9
16 Pengurangan terhadap ketidaklengkapan dan pengolahan kembali dari solusi dan penyampaian layanan
PO8 AI4 AI6 AI7 DS10
17 Perlindungan terhadap pencapaian sasaran teknologi informasi
PO9 DS10 ME2
18 Penentuan kejelasan mengenai risiko dari dampak bisnis terhadap sasaran dan sumber daya TI
PO9
19 Jaminan bahwa informasi yang kritis dan rahasia disembunyikan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan
PO6 DS5 DS11 DS12
20 Kepastian bahwa transaksi bisnis yang secara otomatis dan pertukaran informasi dapat dipercaya
PO6 AI7 DS5
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
27
Universitas Indonesia
No. Tujuan TI (IT Goals) Proses TI (IT Process) 21 Jaminan bahwa layanan dan infrastruktur
teknologi informasi dapat sepatutnya mengatasi dan memulihkan kegagalan karena error, serangan yang disengaja maupun bencana alam
PO6 AI7 DS4 DS5 DS12 DS13 ME2
22 Kepastian akan minimnya dampak bisnis dalam kejadian gangguan layanan atau perubahan teknologi informasi
PO6 AI6 DS4 DS12
23 Jaminan bahwa layanan TI yang tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
DS3 DS4 DS8 DS13
24 Peningkatan terhadap efisiensi biaya teknologi informasi dan kontribusinya terhadap keuntungan bisnis
PO5 DS6
25 Penyampaian rencangan tepat waku dan sesuai dengan kualitas standar maupun anggaran biaya
PO8 PO10
26 Pemeliharaan terhadap integritas informasi dan pemrosesan infrastruktur
AI6 DS5
27 Kepastian bahwa teknologi informasi selaras degan regulasi dan hukum yang berlaku
DS11 ME2 ME3 ME4
28 Jaminan bahwa teknologi informasi dapat menunjukkan kualitas layanan yang efisien dalam hal biaya, perbaikan yang berkelanjutan dan kesiapan terhadap perubahan di masa mendatang
AI6 DS5
COBIT dikembangkan sebagai suatu generally applicable and accepted
standard for good Information Technology (IT) security and control practices.
Istilah “generally applicable and accepted” digunakan secara eksplisit dalam
pengertian yang sama seperti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Sedangkan COBIT' “good practices” mencerminkan konsensus antar para ahli di
seluruh dunia. COBIT dapat digunakan sebagai IT Governance tools, dan juga
membantu perusahaan mengoptimalkan investasi TI mereka. Hal penting lainnya,
COBIT dapat juga dijadikan sebagai acuan atau referensi apabila terjadi suatu
kesimpang-siuran dalam penerapan teknologi. Suatu perencanaan Audit Sistem
Informasi berbasis teknologi (audit TI) oleh Internal Auditor, dapat dimulai
dengan menentukan area-area yang relevan dan berisiko paling tinggi, melalui
analisa atas puluhan proses tersebut. Sementara untuk kebutuhan penugasan
tertentu, misalnya audit atas proyek TI, dapat dimulai dengan memilih proses
yang relevan dari proses-proses tersebut.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
28
Universitas Indonesia
Gambar 2.7. COBIT 4.1 Framework
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
29
Universitas Indonesia
Isi utama dibagi lagi menurut 34 Proses TI dan memberikan gambaran
yang sempurna mengenai cara mengendalikan, mengelola dan mengukur masing-
masing proses. Empat domain dalam COBIT terdiri atas:
1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain Perencanaan dan Organisasi meliputi penggunaan informasi dan
teknologi dan seberapa bagus digunakan dalam perusahaan untuk membantu
pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam domain ini juga menekankan
kepada bagaimana bentuk organisasional dan infrastruktur TI akan digunakan
dalam mencapai hasil yang optimal. Tabel berikut berisikan tujuan
pengendalian tingkat atas dari proses TI untuk Domain Perencanaan dan
Organisasi (Plan and Organise).
Tabel 2.6. Proses TI (IT Process) dalam Domain PO
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
PO1 Mendefinisikan Rencana Strategis TI (Define a Strategic IT Plan)
PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi (Define the Information
Architecture)
PO3 Menentukan Petunjuk Teknologi (Determine Technological
Direction)
PO4 Mendefinisikan Proses, Organisasi, dan Hubungan TI (Define the IT
Processes, Organization and Relationships)
PO5 Mengelola Investasi TI (Manage the IT Investment)
PO6 Mengkomunikasikan Arah dan Tujuan Manajemen (Communicate
Management Aims and Direction)
PO7 Mengelola SDM TI (Manage IT Human Resources)
PO8 Mengelola kualitas (Manage Quality)
PO9 Menilai dan Mengelola Risiko TI (Assess and Manage IT Risks)
PO10 Mengelola Proyek (Manage Projects)
2. Perolehan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Domain ini meliputi proses identifikasi persyaratan TI, cara memperoleh
teknologi, dan mengimplementasikannya ke dalam proses bisnis perusahaan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
30
Universitas Indonesia
pada saat ini. Domain ini juga menyebutkan mengenai pengembangan sebuah
perencanaan pemeliharaan yang harus diadopsi oleh perusahaan dengan tujuan
untuk memperpanjang siklus sistem TI dan komponennya. Tabel berikut
berisikan tujuan pengendalian tingkat atas dari proses TI untuk Domain
Perolehan dan Implementasi (Acquire and Implement).
Tabel 2.7. Proses TI (IT Process) dalam Domain AI
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify Automated Solutions)
AI2 Memperoleh dan Memelihara Aplikasi Perangkat Lunak (Acquire and
Maintain Application Software)
AI3 Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (Acquire and
Maintain Technology Infrastructure)
AI4 Memungkinkan Operasi dan Penggunaan (Enable Operation and Use)
AI5 Mendapatkan Sumberdaya TI (Procure IT Resources)
AI6 Mengelola Perubahan (Manage Changes)
AI7 Instalasi dan Akreditasi Solusi dan Perubahan (Install and Accredit
Solutions and Changes)
3. Penyampaian dan Dukungan (Delivery and Support)
Domain ini berfokus pada aspek penyampaian dari TI. Domain ini meliputi
beberapa area seperti eksekusi aplikasi dalam sistem TI dan hasilnya, sama
seperti proses dukungan yang memungkinkan eksekusi yang efektif dan
efisien dalam sistem TI tersebut. Proses dukungan ini meliputi isu keamanan
dan pelatihan. Tabel berikut merupakan tujuan pengendalian tingkat atas dari
domain Penyampaian dan Dukungan (Delivery and Support).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
31
Universitas Indonesia
Tabel 2.8. Proses TI (IT Process) dalam Domain DS
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
DS1 Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan (Define and
Manage Service Levels)
DS2 Mengelola Layanan Pihak Ketiga (Manage Third-party Services)
DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and
Capacity)
DS4 Menjamin Layanan Berkesinambungan (Ensure Continuous Service)
DS5 Menjamin Keamanan Sistem (Ensure Systems Security)
DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate
Costs)
DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users)
DS8 Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden (Manage Service Desk and
Incidents)
DS9 Mengelola Konfigurasi (Manage the Configuration)
DS10 Mengelola Permasalahan (Manage Problems)
DS11 Mengelola Data (Manage Data)
DS12 Mengelola Lingkungan Fisik (Manage the Physical Environment)
DS13 Mengelola Operasi (Manage Operations)
4. Pemantauan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Domain Pemantauan dan evaluasi mengacu kepada strategi perusahaan dalam
menilai kebutuhan perusahaan dan apakah dalam proses TI yang sekarang
memenuhi tujuan yang dibutuhkan untuk mendesain dan adanya pengendalian
yang dibutuhkan dalam memenuhi peraturan yang berlaku. Pemantauan juga
meliputi isu penilaian yang independen dari efektifitas proses TI dalam
kemampuannya memenuhi tujuan bisnis dan proses pengendalian oleh auditor
internal dan eksternal. Tabel berikut merupakan tujuan pengendalian tingkat
atas dari domain Pemantauan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
32
Universitas Indonesia
Tabel 2.9. Proses TI (IT Process) dalam Domain ME
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
ME1 Mengawasi dan Mengevaluasi Proses TI (Monitor and Evaluate IT
Processes)
ME2 Mengawasi dan Mengevaluasi Pengendalian Internal (Monitor and
Evaluate Internal Control)
ME3 Menjamin Kepatuhan pada Persyaratan Eksternal (Ensure Compliance
With External Requirements)
ME4 Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT Governance)
Berikut diagram keempat domain dari COBIT 4.1
Gambar 2.8. The Four Interrelated Domains of COBIT
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
Selain itu, COBIT 4.1 juga: Menganalisa bagaimana tujuan pengendalian dapat dipetakan ke dalam
lima wilayah penentuan IT agar dapat mengidentifikasi gap potensial.
Menyesuaikan dan memetakan COBIT ke standar yang lain (ITIL, CMM,
COSO, PMBOK, ISF and ISO 17799)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
33
Universitas Indonesia
Mengklarifikasikan indikator tujuan utama (KGI) dan indikator hubungan
kinerja utama (KPI), dengan mengenal bagaimana KPI dapat bergerak
mencapai KGI.
Menghubungkan Tujuan Bisnis, TI, dan Proses TI (penelitian mendalam di
delapan industri dengan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana
proses COBIT mendukung tercapainya tujuan TI spesifik dan dengan
perluasan, tujuan bisnis).
Dalam pengembangan TI minimal harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut: Struktur Organisasi dan Sumber Daya
Audit Trail
Keamanan dan Rencana Kapasitas (Security and Capacity Planning)
Pemulihan cadangan (Back-up Recovery) termasuk DRP
Application Maintenance
Alih daya (Outsource)
2.3. Mengukur Tingkat Kematangan dengan COBIT 4.1
Maturity Model Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur tingkat
pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana
kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau
kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang
diterapkan. Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang
membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem
lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian
yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada
selera risiko perusahaan dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan.
Penerapan yang tepat pada tata kelola TI di suatu lingkungan perusahaan,
tergantung pada pencapaian tiga aspek maturity (kemampuan, jangkauan, dan
kontrol). Peningkatan maturity akan mengurangi risiko dan meningkatkan
efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
34
Universitas Indonesia
yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan
penggunaan sumber daya TI.
COBIT mempunyai model kematangan (maturity models) untuk
mengontrol proses-proses TI dengan menggunakan metode penilaian (scoring)
sehingga suatu organisasi dapat menilai proses-proses TI yang dimilikinya dari
skala Non-existent sampai dengan Optimied (dari 0 sampai 5). Maturity model ini
akan memetakan:
1. Current status dari organisasi – untuk melihat posisi organisasi saat ini.
2. Current status dari kebanyakan industri saat ini – sebagai perbandingan.
3. Current status dari standar internasional – sebagai perbandingan
tambahan.
4. Strategi organisasi dalam rangka perbaikan – tingkat yang ingin dicapai
oleh organisasi.
Gambar 2.9. COBIT 4.1Maturity Model
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
Pengolahan data ini bertujuan untuk dapat menentukan posisi Maturity
Model berdasarkan pendekatan COBIT yang telah dicapai perusahaan pada saat
ini. Memang dalam Management Guideline COBIT tidak secara spesifik
menyertakan cara pengukuran dari Maturity Model. Dalam penelitian ini,
digunakan penilaian yang dikemukakan oleh Pederiva (2003, p. 2-3) untuk dapat
mengukur Maturity Model dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Rentang jawaban dibagi ke dalam empat skala yaitu: 1 – 2 – 3 – 4
dengan Nilai Kepatutan (Compliance Value) terhadap masing-masing skala
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
35
Universitas Indonesia
yaitu 0 – 0,33 – 0,66 – 1. Masing-masing bobot dari nilai nilai pemenuhan
tersebut menunjukan tingkat persetujuan terhadap satu pernyataan, seperti
tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2.10. Nilai Kepatutan (Compliance Value)
Untuk Persetujuan Terhadap Pernyataan
Skala Jawaban atas pernyataan Nilai Kepatutan
1 Tidak benar sama sekali 0
2 Sedikit benarnya 0,33
3 Sebagian besar benar 0,66
4 Sepenuhnya benar 1
2. Nilai pemenuhan dari masing-masing tingkat atas setiap jawaban dari
pernyataan yang diberikan dijumlah kemudian dihitung perolehan
Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan (Maturity Level Compliance Value)
dengan cara membagi total nilai pemenuhan dari tingkat [A] dengan jumlah
pernyataan yang diberikan [B], seperti tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11. Contoh Perhitungan
Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
Tingkat Kematangan
[M]
Total Nilai Pemenuhan
[A]
Jumlah Pernyataan
[B]
Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
[A/B] 0 0,00 2 0,00 1 0,00 9 0,00 2 3,00 6 0,50 3 8,63 11 0,78 4 6,97 9 0,77 5 6,31 8 0,79
3. Setiap angka pada Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan [C] kemudian
dibagi dengan total keseluruhan perolehan Tingkat Kematangan Nilai
Kepatutan, sehingga akan diperoleh Normalisasi Tingkat Kematangan Nilai
Kepatutan, seperti tertera pada tabel berikut ini:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
36
Universitas Indonesia
Tabel 2.12. Contoh Perhitungan
Normalisasi Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
Tingkat Kematangan
[M]
Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
[C]
Normalisasi Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
(C/Sum[C]) 0 0,00 0,000 1 0,00 0,000 2 0,50 0,176 3 0,78 0,275 4 0,77 0,272 5 0,79 0,277
Total 2,84 1
4. Setiap Tingkat Kematangan [M] kemudian dikaitkan dengan Normalisasi
Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan (Normalized Maturity Level
Compliance Value) dari masing-masing tingkat kematangan [D] sehingga
nantinya akan diperoleh nilai kontribusi untuk setiap tingkat Tingkat
Kematangan, seperti tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2.13. Contoh Perhitungan Nilai Akhir Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
[M]
Normalisasi Tingkat Kematangan Nilai Kepatutan
[D]
Kontribusi [M] x [D]
0 0,000 0,00 1 0,000 0,00 2 0,176 0,35 3 0,275 0,83 4 0,272 1,09 5 0,277 1,38
Total Tingkat Kematangan 3,65
Nilai akhir yang diperoleh pada perhitungan (pada contoh ini adalah 3,65)
menggambarkan perolehan nilai untuk perhitungan Maturity levelnya ternyata
terletak pada level 3,65.
Tiap pernyataan dalam maturity level akan memiliki Nilai Kepatutan
(Compliance Value) dengan tingkatan nilai yang dimulai dari 0 (tidak benar sama
sekali), 0,33 (sedikit), 0,66 (dalam tingkatan tertentu) dan 1 (seluruhnya).
Penyajian Nilai Kepatutan dalam maturity level tampak seperti Gambar 2.10. di
bawah ini.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
37
Universitas Indonesia
Gambar 2.10. Bentuk Penyajian Model Kedewasaan (Maturity Model)
Organisasi harus dapat mengukur apakah kebijakan yang dibuat selama ini
khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi untuk mendukung
terbentuknya lingkungan yang kondusif agar semua perencanaan yang ditetapkan
dapat terwujud. Contohnya adalah dengan menerapkan konsep tingkat
kematangan (maturity level) sistem sebagai landasan berpijak dalam pengukuran
keberhasilan dan penyusunan kebijakan dengan berpegang pada metodologi
COBIT. Dalam kerangka kerja (framework) ini, setiap organisasi dikatakan
berhasil menerapkan sistem informasinya secara efektif jika tingkat
kematangannya naik dari waktu ke waktu ke posisi yang lebih tinggi. Penjelasan
untuk Tingkat Maturity dapat dilihat pada tabel 2.14 di bawah ini.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
38
Universitas Indonesia
Tabel 2.14.Tingkat Kematangan (Maturity Model)
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
Tingkat Kematangan (Maturity Model) Tingkat 0 Tidak ada (Non-existent), organisasi belum mengenal isu permasalahan yang harus
diarahkan atau diselesaikan. Setiap proses atau masalah yang ada tidak terdefinisi dengan
jelas. Tingkat 1 Inisialisasi (Initial/Ad Hoc), organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-
permasalahan yang ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki
standar pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi. Tingkat 2 Dapat diulang tetapi intuitif (Repeatable but intuitive), tingkat ini sudah mengalami
perkembangan, sudah ada prosedur untuk menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi
belum ada pelatihan formal dan prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan
kepercayaan diberikan pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga
kadang terjadi kesalahan. Tingkat 3 Dapat ditetapkan (Defined Process), sudah ada prosedur yang memiliki standar dan
didokumentasikan dengan baik, sudah ada pelatihan formal untuk mengkomunikasikan
prosedur dan kebijakan yang dibuat. Tetapi pada tahap implementasinya masih tergantung
pada individu apakah mau melakukan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Prosedur yang
dibuat masih terbatas pada bentuk formalisasi dari praktek yang ada. Tingkat 4 Dapat dimanajemeni dan diukur (Managed and Measurable), prosedur dan kebijakan
yang ada sudah dilakukan secara efektif, dapat dipantau dan diukur sehingga apabila
terjadi kesalahan sudah memiliki sederetan prosedur untuk tindakan perbaikan yang akan
dilakukan. Perbaikan dilakukan secara konsisten dan memberikan praktek dan hasil
terbaik. Sudah digunakan peralatan dan teknologi tetapi belum otomasi dan masih
terbatas. Tingkat 5 Dioptimalkan (Optimised), proses yang dilakukan telah dilakukan upaya perbaikan yang
berkelanjutan sehingga menghasilkan proses dan hasil yang terbaik. Sudah ada
penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi untuk melakukan otomatisasi di
lingkungan organisasi, sudah tersedia alat dan pendukung lainnya yang dapat
meningkatkan kualitas dan efektifitas kinerja, dan organisasi sudah stabil dan dapat
beradaptasi dengan baik.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
39
Universitas Indonesia
Berikut ini adalah dasar penetapan model kematangan (maturity model):
Tabel 2.15. Dasar Penetapan Model Kematangan (Maturity Model)
(Sumber: COBIT 4.1, 2007)
Tingkat
Pengertian
dan
Kesadaran
Pelatihan dan
Komunikasi Proses & Aktivitas Ketaatan Keahlian
1 Pengenalan Komunikasi
Jarang
Proses dan Aktivitas
bersifat Ad Hoc
2 Kesadaran Komunikasi
pada
keseluruhan
masalah
Proses serupa/umum
tetapi berdasarkan
institusi
Tidak
dilakukan
pemantauan
3 Mengerti
kebutuhan
untuk
bertindak
Pelatihan
informal
berdasarkan
institusi
individu
Aktivitas telah
didefinisikan dan
didokumentasikan
Pemantauan
mulai
dilakukan
tidak secara
konsisten
Terlibatnya
spesialis TI
pada proses
bisnis
4 Mengerti
kebutuhan
secara
penuh
Pelatihan
formal dengan
program yang
diatur
Terdapat kepemilikan dan
tanggung jawab pada
aktivitas
Pemantauan
dilakukan
pada
beberapa
area
Terlibatnya
spesialis
dari semua
internal
domain
5 Pengertian
yang lebih
baik dan ke
depan
Pelatihan dan
komunikasi
menggunakan
konsep
leading edge
Diterapkan aktivitas yang
mendukung kegiatan
eksternal
Pemantauan
dilakukan di
seluruh area
Terlibatnya
spesialis
ekternal
industri
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
40
Universitas Indonesia
2.4. Penelitian Sebelumnya Penelitian ini bukan merupakan penelitian yang pertama yang telah
dilakukan metode yang sama. Penulis mendapatkan penelitian serupa yang telah
dilakukan sebelumnya dengan studi kasus yang berbeda, yaitu:
1. Penelitian pertama dilakukan Rizki Kusmara tahun 2011 dengan judul
“Pemakaian Tata Kelola Teknologi Informasi Dan Kelengkapan
Organisasi Menggunakan COBIT 4.1 Framework – Studi Kasus: PT.
MRTJ”. Studi kasus dilakukan pada perusahaan penyedia layanan bus.
2. Penelitian kedua dilakukan Denny Ganjar Purnama tahun 2011 dengan
judul “Evaluasi dan Analisa Tingkat Kemapanan Tata Kelola Teknologi
Informasi Berdasarkan COBIT 4.1 – Studi Kasus: Samudra Indonesia
Group”. Studi kasus dilakukan pada induk perusahaan.
3. Penelitian ketiga dilakukan Harriansyah tahun 2011 dengan judul “Analisa
Proses Tata Kelola Teknologi Informasi pada Instansi Pemerintah
Menggunakan Panduan Umum TKTIKN – Studi Kasus: Pusat Data,
Informasi, dan Statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan”. Studi kasus
dilakukan pada instansi pemerintah bidang kelautan dan perikanan.
4. Penelitian keempat dilakukan Ichsan Ramdhani tahun 2012 dengan judul
“Pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi
Menggunakan Framework COBIT 4.1 – Studi Kasus: Pemrintah Kota
Bogor”. Studi kasus dilakukan pada instansi pemerintah tingkat
kotamadya.
5. Penelitian kelima dilakukan Dwiani Ramadhanty tahun 2010 dengan judul
“Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi dengan Menggunakan
COBIT 4.1 Framework – Studi Kasus: PT. Indonesia Power”. Studi kasus
dilakukan pada penyedia layanan listrik.
6. Penelitian keenam dilakukan Dwi Rizki Kusumawardhani tahun 2012
dengan judul “Evaluasi IT Governance Berdasarkan COBIT 4.1 – Studi
Kasus: PT. Timah, Tbk”. Studi kasus dilakukan pada indutri
pertambangan.
Penelitian penilaian tingkat kematangan tata kelola Teknologi Informasi
yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya merupakan langkah umum, dimana
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
41
Universitas Indonesia
pada awalnya peneliti melakukan cara top-down approach untuk kemudian
dilakukan pemetaan kedalam proses COBIT 4.1 untuk menentukan tingkat
kematangannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang pertama, dapat diambil kesimpulan
bahwa tingkat kematangan proses tata kelola TI pada PT. MRTJ berdasarkan data
tahun 2010 yang dilakukan menggunakan metode pengukuran Maturity Model 4.1
mendapatkan nilai kematangan 2,51 dari 20 proses TI. Sedangkan pada penelitian
yang kedua dengan menggunakan metode yang sama dapat diambil kesimpulan
bahwa nilai kematangan yang diperoleh adalah 2,45 dari 34 proses TI.
Berdasarkan hasil penelitian yang ketiga, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat
kematangan proses tata kelola TI pada Pusat Data, Informasi, dan Statistik
Kementrian Kelautan dan Perikanan berdasarkan data tahun 2010 yang dilakukan
menggunakan metode pengukuran Maturity Model 4.1 mendapatkan nilai
kematangan 1,7 dari 34 proses TI. Sedangkan pada penelitian yang keempat
dengan menggunakan metode yang sama dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
kematangan yang diperoleh adalah 2,18 dari 34 proses TI. Berdasarkan hasil
penelitian yang kelima, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kematangan
proses tata kelola TI pada PT. Indonesia Power berdasarkan data perencanaan
tahun 2009 yang dilakukan menggunakan metode pengukuran Maturity Model 4.1
mendapatkan nilai kematangan 3 dari 30 proses TI. Sedangkan pada penelitian
yang keenam dengan menggunakan metode yang sama dapat diambil kesimpulan
bahwa nilai kematangan yang diperoleh adalah 3,7 dari 28 proses TI. Hasil studi
literatur dalam penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan keenam
penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah persamaan dan perbedaannya, yaitu:
Tabel 2.16. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
No. Persamaan Perbedaan
1 Mengukur tingkat kematangan
proses tata kelola TI dengan
COBIT 4.1 Maturity Model
Penelitian ini mengukur dari pernyataan
(Statements) dari setiap tingkat dalam setiap
Proses TI (IT Process), hal ini berbeda
dengan studi kasus yang pernah dilakukan
pada penelitian-penelitian sebelumnya
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
42
Universitas Indonesia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada studi kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini penulis akan membahas
tentang metodologi yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan
deduktif dimana peneliti melakukan observasi dan wawancara secara langsung
didasari dengan studi literatur yang berkaitan dengan dengan penelitian ini lalu
dibandingkan dengan temuan dari hasil pengumpulan data empiris dari tempat
studi kasus untuk mencapai hasil penelitian yang sesuai harapan.
Karena merupakan best practices yang telah teruji dan dipraktikan
sebelumnya, metodologi dapat berperan untuk meminimalkan risiko kegagalan.
Dengan metodologi juga alur perancangan mengukur tingkat kematangan tata
kelola TI dengan COBIT 4.1 sudah menjadi salah satu acuan dapat berjalan secara
jelas serta semua permasalahan dan kebutuhan dapat tertangkap dengan baik.
Sistem kontrol atau kerangka kerja yang baik perlu dilaksanakan oleh pihak
manajemen agar TI dapat mendukung dan mengakomodasi kebutuhan bisnis suatu
organisasi. Menurut ITGI, tata kelola TI yang efektif dapat membantu dalam
memastikan bahwa TI dapat mendukung tujuan bisnis, mengoptimalkan investasi
dalam TI, serta dapat mengatur resiko dan peluang yang terkait dengan TI suatu
organisasi dengan baik. Dengan mengadopsi COBIT diharapkan hal ini dapat
tercapai dengan baik, karena COBIT menawarkan beberapa hal sebagai berikut:
• Membuat hubungan antara TI dengan kebutuhan bisnis
• Mengorganisasikan aktifitas TI dalam sebuah model proses yang secara umum
dapat diterima
• Mengidentifikasi sumber daya TI untuk diberdayakan
• Mendefinisikan sasaran kontrol manajemen.
Penjelasan mengenai metodelogi penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
yaitu tahapan penelitian, alur pikir penelitian, dan teknik pengumpulan data.
3.1. Tahapan Penelitian Berikut adalah tahapan analisis yang dilakukan pada penelitian ini:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
43
Universitas Indonesia
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Perancangan Desain Penelitian
Wawancara, Observasi, Kuesioner, dan Pengumpulan Data Sekunder
Analisis
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1. Tahapan Analisis Penelitian
Tahap 1 : Perumusan Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap
pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan
diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena
semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa
perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam
melakukan penelitian. Tahap 2 : Studi Literatur
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka,
yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya
yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi
peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan
kerangka berpikir ilmiah. Pemilihan literatur yang berhubungan dengan tata kelola
TI dikhususkan kepada COBIT 4.1.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
44
Universitas Indonesia
Tahap 3 : Perancangan Desain Penelitian
Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung
dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan.
Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses
penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi data dan
analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak
mempunyai validitas yang tinggi.
Tahap 4 : Wawancara, Observasi, Kuesioner, dan Pengumpulan Data
Sekunder
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara lisan dari pihak-pihak
terkait (stakeholder). Wawancara yang dilakukan tersebut disimpan dalam sebuah
rekaman untuk selanjutnya disusun secara disusun dalam bentuk dokumen sebagai
hasil analisa. Observasi merupakan teknik yang digunakan oleh penulis untuk
mendapatkan informasi yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diteliti sehingga dapat diperoleh kenyataan yang terjadi di
lapangan. Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Dokumentasi merupakan cara yang
dilakukan oleh penulis dalam menentukan dan mengumpulkan dokumen-
dokumen yang diperlukan, dokumen-dokumen tersebut bersumber dari internal
organisasi. Data yang dibutuhkan antara lain Draft Rencana Strategis 2013-2017
organisasi dan data presentasi seksi Data dan Informasi mengenai investasi TI
yang dilakukan dan akan diprogramkan untuk dapat dilaksanakan pada masa
depan. Tahap 5 : Analisis
Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk
membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variabel. Sampai saat ini,
analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar variabel, untuk
memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung, untuk melihat
besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variabel yang kita ukur.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
45
Universitas Indonesia
Caranya dengan menganalisa tata kelola TI dengan menggunakan COBIT 4.1
Maturity Model. Kemudian dilakukan penilaian tingkat kematangan Proses TI
dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model. Selanjutnya dilakukan
perhitungan tingkat kematangan dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity
Model. Dan juga memberikan rekomendasi perbaikan terhadap proses TI yang
memiliki nilai rendah pada Tingkat 1(Initial/Ad Hoc) pengukuran maturitas
berdasarkan analisa data dan hasil. Rekomendasi perbaikan diambil berdasarkan
nilai yang rendah yaitu Tingkat 1(Initial/Ad Hoc) untuk dapat ditingkatkan ke
Tingkat 2(Repetable but intuitive).
Tahap 6 : Kesimpulan dan Saran
Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat kesimpulan dan saran. Penelitian
dapat ditarik kesimpulan dan saran oleh peneliti dengan menganalisis pelaksanaan
proses penelitian baik persiapan sebelum melakukan penelitian, pada saat
penelitian maupun setelah melakukan penelitian. Hasil penelitian tergantung pada
kemampuan peneliti untuk menafsirkan secara logis data yang telah disusun
secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Isi
kesimpulan penelitian harus berdasarkan data yang diambil dari hasil proses
penelitian yang telah dilakukan, bukan dari pembicaraan, bahasan lain, angan-
angan atas keinginan atau untuk tertujuan tertentu yang tidak objektif.
Pembuatan saran dengan mengatakan bahwa penelitian yang telah dilakukan
memiliki kekurangan-kekurangan, keterbatasan-keterbatasan atau pun asumsi-
asumsi sehingga bagi pihak yang akan memanfaatkan hasil penelitian dapat
mengetahui kelemahan-kelemahan ini sehingga dapat diantisipasi. Bagi penelitian
mendatang yang ingin mengembangkan hasil penelitian hendaknya memiliki
cukup informasi untuk landasan awal penelitian
3.2. Alur Pikir Penelitian Berdasarkan tahapan penelitian yang akan dilakukan maka dibuatlah alur
pikir penelitian dari pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola Teknologi
Informasi dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
46
Universitas Indonesia
Menetapkan Tujuan Organisasi
Pemetaan Tujuan Organisasi ke Tujuan Bisnis (Business Goals) COBIT 4.1
Pemetaan Tujuan Bisnis (Business Goals) ke Tujuan TI (IT Goals) COBIT 4.1
Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) ke
Proses TI (IT Process) COBIT 4.1
Identifikasi Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives) COBIT 4.1
Identifikasi Pernyataan (Statements) COBIT 4.1
Pengukuran Proses TI (IT Process) dengan
COBIT 4.1 Maturity Model
Memberikan Rekomendasi
Proses TI (IT Process) yang perlu Diperbaiki
Gambar 3.2. Alur Pikir Penelitian
1. Menetapkan Tujuan Organisasi
Pada tahap ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah menetapkan tujuan
organisasi berdasarkan Draft Rencana Strategis 2013-2017.
2. Pemetaan Tujuan Organsasi ke Tujuan Bisnis (Business Goals)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
47
Universitas Indonesia
Pada tahap ini dilakukan pemetaan tujuan organisasi terhadap Tujuan Bisnis
(Business Goals) yang terdapat dalam COBIT 4.1.
3. Pemetaan Tujuan Bisnis (Business Goals) ke Tujuan TI (IT Goals)
Pada tahap ini dilakukan pemetaan terhadap Tujuan Bisnis (Business Goals)
yang telah teridentifikasi dan kemudian melakukan pemetaan terhadap
Tujuan TI (IT Goals) yang relevan dengan mengacu kepada tabel linking
Business Goals to IT Goals yang terdapat dalam dokumen COBIT 4.1.
4. Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) ke Proses TI (IT Process)
Pada tahap ini dilakukan pemetaan terhadap Tujuan TI yang telah
teridentifikasi dan kemudian melakukan pemetaan terhadap Proses TI (IT
Process) yang relevan dengan mengacu kepada tabel linking IT Goals to IT
Process yang terdapat dalam dokumen COBIT 4.1.
5. Identifikasi Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control
Objectives) yang terdapat dalam dokumen COBIT 4.1. Disinilah dilakukan
sasaran kontrol di organisasi yang berkaitan dalam proses TI.
6. Identifikasi Pernyataan (Statements)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi Pernyataan (Statements) yang terdapat
dalam dokumen COBIT 4.1. Disinilah dilakukan pengukuran tingkat
kematangan proses TI.
7. Pengukuran Proses TI (IT Process) ke COBIT 4.1 Maturity Model
Pada tahap ini dilakukan pengukuran maturitas terhadap setiap Proses TI
dalam COBIT 4.1 yang terkait. Pengukuran dilakukan dengan memprediksi
skor setiap statements yang berhubungan pada setiap proses kemudian
dilakukan kuantifikasi.
8. Memberikan Rekomendasi Proses TI yang perlu diperbaiki
Setelah hasil pengukuran didapatkan dan dianalisa maka keluaran dari hasil
pengukuran maturitas adalah berupa rekomendasi untuk memperbaiki Proses
TI (IT Process) dalam COBIT 4.1. Rekomendasi perbaikan diambil
berdasarkan nilai yang rendah yaitu Tingkat 1(Initial/Ad Hoc) untuk dapat
ditingkatkan ke Tingkat 2(Repetable but intuitive).
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
48
Universitas Indonesia
3.3. Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat melakukan analisa dalam tingkat kematangan keselarasan
strategi Si/TI terhadap strategi organisasi, diperlukan data-data dari organisasi
yang bersangkutan. Pada studi kasus Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini,
pengumpulan data dilakukan melalui dokumen-dokumen organisasi, observasi
lapangan, wawancara dengan karyawan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan
informasi yang ada di situs organisasi seperti yang akan dijelaskan pada bagian
berikut di bawah ini:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara lisan dari pihak-
pihak terkait (stakeholder). Wawancara yang dilakukan tersebut disimpan
dalam sebuah rekaman untuk selanjutnya disusun secara disusun dalam bentuk
dokumen sebagai hasil analisa. Wawancara pada penelitian ini difokuskan oleh
pihak-pihak yang terkait langsung pada proses implementasi SI/TI organisasi
dan pengguna dari fasilitas SI/TI tersebut yaitu Bapak Drs. H. R. Budi
Sulistiono, M.Pd selaku Kasie Data dan Informasi dan Bapak Drs. H. Gunas
Mahdianto, M.Si selaku Kasubag Program dan Anggaran. Kedua orang
tersebut tepat menjadi nara sumber karena tupoksinya selaku pejabat eselon IV
dalam memberikan informasi kepada publik. Kemudian dengan Bapak Prof.
Dr. H. Agus Suradika, M.Pd selaku Wakadisdik DKI Jakarta menjadi nara
sumber karena kapabilitasnya selaku pejabat eselon II dalam memberikan
informasi akurat untuk mendapatkan gambaran secara detail mengenai kondisi
yang ada saat pengimplementasian strategi SI/TI pada organisasi.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
informasi yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap
objek yang diteliti sehingga dapat diperoleh kenyataan yang terjadi di lapangan
seperti melihat Cyber Room di Gedung Disdik DKI Jakarta Lantai IV dan Pusat
Data Center di Balai Kota Lantai III. Hasil observasi akan menjadi dasar dalam
melakukan analisa pengukuran tingkat kematangan proses TI terhadap
organisasi dengan menggunakan COBIT 4.1. Maturity Model.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
49
Universitas Indonesia
3. Kuesioner
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah
daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
Dengan kuesioner kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang,
pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya. Kuesioner
merupakan instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item pernyataan. Penyusunan kuesioner
dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang
menurut responden merupakan hal yang penting. Tujuan penyusunan kuesioner
adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk
diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Yang dipakai disini
adalah kuesioner/angket tertutup, yaitu kuesioner yang apabila pertanyaannya
disertai dengan pilihan jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti, dapat
berbentuk ‘ya’ atau ‘tidak’, dan dapat pula berbentuk sejumlah alternatif atau
pilihan ganda. Apabila jawaban terlebih dahulu ditentukan pilihannya, maka
tertutuplah kesempatan bagi responden untuk menggunakan jawaban lain
menurut keinginan sendiri.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara yang dilakukan oleh penulis dalam menentukan
dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, dokumen-dokumen
tersebut bersumber dari internal organisasi. Pada objek penelitian yang
ditentukan, dokumentasi cukup memadai untuk dijadikan sumber. Data yang
dibutuhkan antara lain Draft Rencana Strategis 2013-2017 organisasi dan data
presentasi seksi Data dan Informasi mengenai investasi TI yang dilakukan dan
akan diprogramkan untuk dapat dilaksanakan pada masa depan. Dokumentasi
yang digunakan antara lain berupa profil organisasi, dokumen portofolio visi
dan misi, tujuan dan strategi, arah kebijakan, strategi dan indiikator, serta
tantangan dan peluang pelayanan organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
50
Universitas Indonesia
BAB IV PROFIL ORGANISASI
Dinas Pendidikan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta di bidang pendidikan perlu menjabarkan keberhasilan dalam
melaksanakan keseluruhan program dan kegiatan yang ditentukan oleh
kemampuan serta keseriusan para pengelola program dan kegiatan dalam
mengoperasionalkan secara fungsional dan optimal serta mengevaluasi hasilnya
karena untuk mendapatkan suatu perencanaan strategis yang komprehensif di
bidang pendidikan. Ketercapaian hasil pembangunan pendidikan sebelumnya
haruslah mendapat perhatian untuk dievaluasi dan dianalisis lebih lanjut serta
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan sarana pendukung yang
diperlukan, sehingga memudahkan pelaksanaan dan pengendalian program dan
kegiatan pada setiap tahun dalam kurun waktu tahun-tahun mendatang.
4.1. Sejarah Singkat Dinas Pendidikan DKI Jakarta Keberadaan Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta dimulai sejak
Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 1953 tentang penyerahan secara resmi
sebagian tugas dari dan urusan pemerintah pusat dalam lapangan pendidikan,
pengajaran, dan kebudayaan kepada daerah otonom kota praja DKI Jakarta,
berdasarkan PP No. 38 Tahun 1953 tersebut dibentuklah Jawatan Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan (Jawatan PPK) kota praja DKI Jakarta.
Dengan semakin meningkatnya tugas dan pelayanan penyelenggaraan-
penyelenggaraan pendidikan dasar di DKI Jakarta, oleh Gubernur DKI Jakarta
dengan keputusannya Nomor.cb8/.1.27.1967 tanggal 16 September 1967 yang
kemudian disempurnakan dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 177
tanggal 14 Maret 1977 dibentuklah Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta
sebagai pengganti Jawatan PPK.
Sebagai realisasinya, adanya Keputusan Mendagri No. 363 Tahun 1977
kemudian ketentuan pelaksanaannya dalam Instruksi Mendagri No. 8 Tahun 1980,
maka ditetapkan pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 12
Tahun 1981 tanggal 10 September 1981.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
51
Universitas Indonesia
Berdasarkan Perda tersebut Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta
adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pendidikan Dasar
mempunyai tanggung jawab dibidang teknis administratif yang meliputi tiga (3)
aspek yaitu: Pegawai/Guru, Keuangan, dan Sarana/Prasarana Sekolah Dasar
sedangkan masalah edukatif tetap menjadi wewenang dan tanggung jawab
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya sesuai nafas otonomi
daerah, kewenangan Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta bukan hanya
3 (tiga) aspek saja tetapi segala yang berhubungan dengan pendidikan menjadi
tanggung jawabnya. Hal ini diperkuat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 16 Tahun 2002 tanggal 21 Januari 2002 tentang
terbentuknya Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta sebagai pengganti
Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta dan berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) No. 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka dibentuk
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebagai gabungan Dinas Pendidikan Dasar dan
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi serta diperkuat oleh Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 134 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Tujuannya selain reformasi birokrasi dan untuk
peningkatan kualitas pelayanan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan dan
pengajaran di DKI Jakarta maka dibentuklah Suku Dinas Dikdas dan Dikmen
yang membantu melaksanakan sistem pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
tugas dan fungsinya, bertanggung jawab terhadap masing-masing wilayah
kotamadya/kabupaten administrasi kepada Disdik Provinsi DKI Jakarta.
4.2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Perda Nomor 10
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, terdiri dari Sekretariat, Bidang TK/SD/PLB,
Bidang SMP/SMA, Bidang SMK, Bidang Tendik, Bidang PNFI, Bidang
Sarprasdik, Bidang Standardisasi dan Dikti serta memiliki UPT yakni: BP3LS, 5
BPPK dan UPT Planetarium serta UPT PKG, memiliki tugas pokok untuk
melaksanakan urusan pendidikan. Berikut ini bagan susunan organisasi Dinas
Pendidikan DKI Jakarta berdasarkan lampiran Pergub Nomor 134 Tahun 2009:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
52
Universitas Indonesia
Gambar 4.1 Bagan Dinas Pendidikan DKI Jakarta
(Sumber: Lampiran Pergub Nomor 134 Tahun 2009)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
53
Universitas Indonesia
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta beralamat di Jl. Gatot Subroto
Kavling 40-41 Jakarta Selatan dengan nomor telepon 021-5270781. Situs dapat
diakses melalui http://www.disdikdki.net dan e-mail: [email protected]. Yang
disebut dengan pemangku kepentingan (stakeholder) bidang pendidikan di
Provinsi DKI Jakarta adalah:
1. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas 5 wilayah, UPT (Unit
Pelayanan Terpadu), sekolah.
2. Kopertis Wilayah III, Aptisi Wilayah III DKI Jakarta, dan Perguruan Tinggi
Negeri dan Swasta di Jakarta.
3. Unsur Masyarakat.
4. DUDI (Dunia Usaha/Dunia Industri) dan CSR (Corporate Social
Responsibility).
Berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ditetapkan tupoksi
(tugas pokok dan fungsi) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:
1. Fasilitasi pengembangan kerjasama antar lembaga pendidikan.
2. Pembinaan kerjasama antar lembaga, dunia usaha/dunia industri untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Menyusun bahan kebijakan teknis kerjasama antar lembaga dalam lingkup
pendidikan.
4. Menyusun bahan pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan kerjasama
antar lembaga dalam lingkup pendidikan.
5. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi.
6. Melaksanakan bimbingan, konsultasi, pendampingan dan fasilitasi
pelaksanaan kerjasama antar lembaga pendidikan dan atau antara lembaga
pendidikan dengan lembaga lain.
7. Membina kerjasana antar lembaga, dunia usaha/dunia industri untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan Pergub Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Pasal 3 Disdik mempunyai tugas
untuk melaksanakan urusan pendidikan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
54
Universitas Indonesia
Dalam rangka melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan di
Provinsi DKI Jakarta, maka Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dinas pendidikan;
2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pendidikan;
3. Pelaksanaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal;
4. Pembinaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal;
5. Pelayanan pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal;
6. Pengkajian dan pengembangan pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan
luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal;
7. Pengawasan dan pengendalian pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan
luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal;
8. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional kependidikan dan tenaga
teknis pendidikan;
9. Fasilitasi pengembangan kerjasama antar lembaga pendidikan;
10. Pemberian rekomendasi pendirian dan penutupan satuan pendidikan tinggi;
11. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi dan/atau
perizinan di bidang pendidikan;
12. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan;
13. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan pertanggungjawaban
penerimaan retribusi pendidikan;
14. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, dan pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana pendidikan;
15. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat daerah;
16. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan dinas
pendidikan; dan
17. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
55
Universitas Indonesia
Berdasarkan Pergub Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bagian Kesepuluh Pasal 42-43 Bidang
Standarisasi dan Pendidikan Tinggi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang
Standarisasi dan Pendidikan Tinggi mempunyai tugas melaksanakan standarisasi
pendidikan dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Standardisasi dan Pendidikan Tinggi
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Bidang Standarisasi dan Pendidikan Tinggi;
2) Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Standarisasi
dan Pendidikan Tinggi;
3) Penyusunan kebijakan teknis standarisasi pendidikan;
4) Penyusunan pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan kegiatan
standarisasi pendidikan;
5) Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi;
6) Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pengelolaan pendidikan
Formal, Nonformal dan Informal;
7) Pelaksanaan standarisasi dan akreditasi pendidikan Formal, Nonformal dan
Informal;
8) Pelaksanaan bimbingan, konsultasi, pendampingan, dan fasilitasi pelaksanaan
akreditasi terhadap satuan pendidikan;
9) Pembinaan kerjasama antar lembaga, dunia usaha/dunia industri untuk
meningkatkan kualitas pendidikan;
10) Penghimpunan, pengolahan, penyajian data, dan informasi pendidikan untuk
dipublikasikan;
11) Pengoordinasian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP/SMA/SMK;
12) Penyusunan laporan dan tindak lanjut hasil pengawasan internal dan ekternal;
13) Penyiapan bahan laporan Dinas yang berkaitan dengan tugas Bidang
Standarisasi dan Pendidikan Tinggi;
14) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang
Standarisasi dan Pendidikan Tinggi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
56
Universitas Indonesia
4.3. Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pendidikan DKI
Jakarta Sejak diberlakukannya UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem
Pendidikan serta Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Bentuk Susunan Perangkat Daerah Provinsi DKI
Jakarta, pembinaan pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta
yang memiliki SDM sebagai berikut:
Tabel 4.1. Rekapitulasi Data PNS (Non Pendidik) Disdik DKI Jakarta
Per Agustus 2012
(Sumber: Draft Renstra Disdik DKI Jakarta 2013-2017)
NO. SKPD/UKPD JUMLAH
1 DINAS PENDIDIKAN
Jumlah seluruhnya 238
Sekretariat 64
Bidang TK/SD/PLB 23
Bidang SMP/SMA 27
Bidang SMK 18
Bidang PNFI 22
Bidang Tenaga Kependidikan 29
Bidang Prasarana dan Sarana 31
Bidang Standarisasi dan Pendidikan Tinggi 24
2 UPT
Jumlah seluruhnya 122
Planetarium dan Observatorium 21
Pusat Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan 21
Pusat Pengembangan dan Pelatihan PNFI 23
Pusat Pendidikan Pelatihan Kejuruan Jakarta Utara 18
Pusat Pendidikan Pelatihan Kejuruan Jakarta Pusat 8
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
57
Universitas Indonesia
NO. SKPD/UKPD JUMLAH
Pusat Pendidikan Pelatihan Kejuruan Jakarta Barat 10
Pusat Pendidikan Pelatihan Kejuruan Jakarta Selatan 11
Pusat Pendidikan Pelatihan Kejuruan Jakarta Timur 10
3 SUKU DINAS PENDIDIKAN DASAR
Jumlah seluruhnya 374
Sudin Dikdas Jakarta Pusat 61
Sudin Dikdas Jakarta Utara 56
Sudin Dikdas Jakarta Barat 61
Sudin Dikdas Jakarta Selatan 96
Sudin Dikdas Jakarta Timur 100
4 SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH
Jumlah seluruhnya 357
Sudin Dikmen Jakarta Pusat 64
Sudin Dikmen Jakarta Utara 61
Sudin Dikmen Jakarta Barat 54
Sudin Dikmen Jakarta Selatan 84
Sudin Dikmen Jakarta Timur 94
5 SUKU DINAS PENDIDIKAN KAB. ADM. SERIBU 14
6 SMK NEGERI
Jumlah seluruhnya 308
Kota Administrasi Jakarta Pusat 82
Kota Administrasi Jakarta Utara 31
Kota Administrasi Jakarta Barat 37
Kota Administrasi Jakarta Selatan 76
Kota Administrasi Jakarta Timur 82
Kota Administrasi Kepulauan Seribu -
7 SMA NEGERI
Jumlah seluruhnya 770
Kota Administrasi Jakarta Pusat 75
Kota Administrasi Jakarta Utara 87
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
58
Universitas Indonesia
NO. SKPD/UKPD JUMLAH
Kota Administrasi Jakarta Barat 112
Kota Administrasi Jakarta Selatan 221
Kota Administrasi Jakarta Timur 268
Kota Administrasi Kepulauan Seribu 7
8 SMP NEGERI
Jumlah seluruhnya 1225
Kota Administrasi Jakarta Pusat 125
Kota Administrasi Jakarta Utara 115
Kota Administrasi Jakarta Barat 179
Kota Administrasi Jakarta Selatan 324
Kota Administrasi Jakarta Timur 468
Kota Administrasi Kepulauan Seribu 14
9 SD NEGERI
Jumlah seluruhnya 806
Kota Administrasi Jakarta Pusat 130
Kota Administrasi Jakarta Utara 51
Kota Administrasi Jakarta Barat 165
Kota Administrasi Jakarta Selatan 180
Kota Administrasi Jakarta Timur 274
Kota Administrasi Kepulauan Seribu 6
10 SLB NEGERI 8
11 TK NEGERI 9
TOTAL 4231
4.4. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sebagaimana tugas pokok Dinas Pendidikan adalah melaksanakan urusan
pendidikan dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan di provinsi
DKI Jakarta dari jenjang pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah maka
Dinas Pendidikan menyelenggarakan pelayanan pendidikan formal dan non
formal antara lain:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
59
Universitas Indonesia
Jenjang pendidikan formal meliputi: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
Jenjang pendidikan non formal meliputi: Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Pendidikan Kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C), Pendidikan
Keaksaraan Fungsional (program pemberantasan buta aksara dan keaksaraan
fungsional), Pendidikan Life Skills (kursus-kursus).
Pelayanan lain bidang pendidikan adalah berkaitan dengan ijin-ijin
operasional pendirian sekolah dan ijin pendirian penyelenggaraan kursus-kursus.
Khusus sekolah negeri pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
meliputi seleksi dengan sistem Real Time On-line, Seleksi RSBI, Seleksi Kelas
Internasional dan Seleksi Berdasarkan Prestasi ( porsi 5%).
Berikut ini data satuan pendidikan negeri dan swasta penyelenggara
pelayanan pendidikan di DKI Jakarta:
Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta
Dinas Pendidikan DKI Jakarta
(Sumber: Draft Renstra Disdik DKI Jakarta 2013-2017)
1. DATA TK
No. KOTA
MADYA
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 Jakarta Pusat
4
154
158
182
7.783
7.965
26
826
852
2 Jakarta Utara
1
187
188
38
12.118
12.156
5
1.253
1.258
3 Jakarta Barat
-
287
287
-
19.469
19.469
-
2.201
2.201
4 Jakarta Selatan
3
320
323
278
18.929
19.207
30
2.305
2.335
5 Jakarta Timur
1
420
421
68
25.308
25.376
9
2.735
2.744
6 Kab. Kep. Seribu
-
2
2
-
179
179
-
18
18
DKI Jakarta
9
1.370
1.379
566
83.786
84.352
70
9.338
9.408 sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
60
Universitas Indonesia
2. DATA SD
No. KOTA
MADYA
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 Jakarta Pusat
285
114
399
69.734
21.885
91.619
3.359
1.486
4.845
2 Jakarta Utara
269
159
428
92.263
43.310
135.573
3.669
2.365
6.034
3 Jakarta Barat
469
196
665
143.979
48.085
192.064
5.849
2.896
8.745
4 Jakarta Selatan
527
127
654
153.175
36.720
189.895
6.731
2.207
8.938
5 Jakarta Timur
675
171
846
218.111
46.938
265.049
9.196
2.987
12.183
6 Kab. Kep.
Seribu
14
-
14
2.906
-
2.906
208
-
208
DKI Jakarta
2.239
767
3.006
680.168
196.938
877.106
29.012
11.941
40.953
3. DATA SMP
No. KOTA
MADYA
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 Jakarta Pusat
36
84
120
24.131
16.325
40.456
1.366
1.411
2.777
2 Jakarta Utara
37
125
162
29.072
25.189
54.261
1.742
2.263
4.005
3 Jakarta Barat
50
168
218
38.814
33.623
72.437
2.177
2.940
5.117
4 Jakarta Selatan
66
116
182
51.167
33.248
84.415
2.969
2.320
5.289
5 Jakarta Timur
95
146
241
78.615
33.740
112.355
4.660
2.625
7.285
6 Kab. Kep.
Seribu
5
-
5
1.085
-
1.085
83
-
83
DKI Jakarta
289
639
928
222.884
142.125
365.009
12.997
11.559
24.556
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
61
Universitas Indonesia
4. DATA SMA
No. KOTA
MADYA
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 Jakarta Pusat
13
52
65
8.767
10.992
19.759
739
1.272
2.011
2 Jakarta Utara
17
63
80
12.161
11.717
23.878
849
1.489
2.338
3 Jakarta Barat
17
98
115
12.262
19.351
31.613
838
2.162
3.000
4 Jakarta Selatan
29
67
96
24.370
18.417
42.787
1.808
1.862
3.670
5 Jakarta Timur
40
105
145
32.169
22.159
54.328
2.481
2.536
5.017
6 Kab. Kep.
Seribu
1
-
1
469
-
469
32
-
32
DKI Jakarta
117
385
502
90.198
82.636
172.834
6.747
9.321
16.068
5. DATA SMK
No. KOTA
MADYA
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 Jakarta Pusat
14
58
72
8.766
16.291
25.057
631
1.533
2.164
2 Jakarta Utara
8
67
75
6.460
16.585
23.045
438
1.594
2.032
3 Jakarta Barat
9
103
112
6.223
34.794
41.017
407
2.627
3.034
4 Jakarta Selatan
17
118
135
10.448
36.830
47.278
793
2.969
3.762
5 Jakarta Timur
13
166
179
10.124
56.717
66.841
877
4.398
5.275
6 Kab. Kep.
Seribu
1
-
1
327
-
327
33
-
33
DKI Jakarta
62
512
574
42.348
161.217
203.565
3.179
13.121
16.300
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
62
Universitas Indonesia
DATA SATUAN PENDIDIKAN
No. SATUAN
PENDIDIKAN
Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru
N S JML N S JML N S JML
1 TK
9
1.733
1.742
609
92.779
93.388
57
8.938
8.995
2 SD
2.244
753
2.997
670.559
192.323
862.882
28.802
11.374
40.176
3 SMP
306
631
937
227.722
135.465
363.187
11.242
9.853
21.095
4 SMA
116
381
497
91.886
85.731
177.617
6.773
9.144
15.917
5 SMK
62
512
574
41.848
157.751
199.599
3.153
12.696
15.849
DKI Jakarta
2.737
4.010
6.747
1.032.624
664.049
1.696.673
50.027
52.005
102.032
Sementara itu untuk jenis layanan pada jalur pendidikan formal antara lain:
1. Sekolah Reguler
2. Sekolah Standar Nasional (SSN)
3. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
4. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
5. Penyelenggaraan Kelas Internasional (KI)
6. Sekolah Luar Biasa (SLB)
7. Penyelenggaraan Sekolah Inklusi
Berikut ini data satuan pendidikan negeri penyelenggara pelayanan
pendidikan di DKI Jakarta dan statusnya:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
63
Universitas Indonesia
Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Satuan Pendidikan Negeri Disdik DKI Jakarta
(Sumber: Draft Renstra Disdik DKI Jakarta 2013-2017)
NO. SATUAN
PENDIDIKAN REGULER SSN RSBI
%
RSBI JUMLAH
1 TK Negeri 6 3 0 9
2 SD Negeri 2.138 80 7 0,31 2229
3 SMP Negeri 211 68 10 3,83 287
4 SMA Negeri 32 74 10
1 SBI
9,40 117
5 SMK Negeri 26 22 14 22,58 62
4.5. Visi (Vision) dan Misi (Mision) Dinas Pendidikan DKI
Jakarta Dalam rangka memberikan arah dalam penyusunan perencanaan strategis
bidang pembangunan pendidikan dasar sampai tinggi ditetapkan visi dan misi
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, yaitu:
Visi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yaitu:
”Mewujudkan Insan Jakarta yang Cerdas, Berkarakter, dan Kompetitif”
Penjelasan makna atas pernyataan visi dimaksud adalah adanya upaya
peningkatan kualitas lulusan pendidikan formal dan non formal yang cerdas
secara komprehensif yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas
sosial, cerdas intelektual dan cerdas kinestetis serta berkarakter. Kompetitif
dimaksudkan dalam rangka mengupayakan lulusan pendidikan untuk dapat
berdaya saing global dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
maupun dapat bekerja di mancanegara.
Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yaitu:
1). Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Jakarta;
2). Mewujudkan pendidikan yang kompetitif untuk menghadapi perubahan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
64
Universitas Indonesia
3). Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan;
4). Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan.
5). Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan
Penjelasan makna atas pernyataan misi dimaksud adalah:
1). Melayani masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
formal dan non formal, sehingga dirasakan oleh masyarakat luas mudah dan
murah mendapatkan layanan di segala jenis dan jenjang pendidikan yang
bermutu;
2). Mengupayakan lulusan pendidikan di DKI Jakarta untuk dapat berdaya
saing global dalam rangka menghadapi setiap perubahan.
3). Melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima yakni mengutamakan
norma pelayanan pendidikan berdasar pada standar minimal pelayanan
pendidikan dengan selalu mengupayakan peningkatan mutu para tenaga
pendidik dan kependidikan maupun lulusan pendidikan formal dan non
formal melalui beberapa kegiatan yang dapat berdaya saing global serta
membangun sarana dan prasarana pendidikan yang menjamin kenyamanan
dengan memperhatikan prinsip pembangunan pendidikan yang berkelanjutan;
4). Memberdayakan masyarakat dengan prinsip pemberian otoritas pada
masyarakat untuk mengenali permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan
pemecahan yang terbaik pada tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pengendalian penyelenggaran dan pengelolaan pendidikan;
5). Mengedepankan prinsip bersih, transparan dan profesional dalam rangka
membangun tata kelola, akuntabilitas, dan citra pulbik pendidikan.
Berikut ini bagan mekanisme kebijakan yang diterapkan demi
terselenggaranya pelayanan prima pendidikan:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
65
Universitas Indonesia
Gambar 4.2. Mekanisme Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta
(Sumber: Paparan Kepala Disdik DKI Jakarta, 28 September 2011)
4.6. Tujuan Strategis (Strategic Goals) dan Sasaran Strategis
(Strategic Objectives) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tujuan strategis (strategic goals) yang akan dilakukan Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta tahun berdasarakan Draft Renstra 2013-2017 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan bagi kelompok
yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil,
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
66
Universitas Indonesia
perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar
serta berkelainan
2. Meningkatnya kualitas pendidikan dasar dan menengah dengan kualitas yang
memadai
3. Meningkatnya kualitas pembinaan karir profesionalitas tenaga pendidik yang
dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjuran serta meningkatnya
kesejahteraan tenaga pendidik
4. Terwujudnya otonomi sekolah melalui implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan potensi sekolah
serta penerapan manajemen sekolah yang handal
5. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar, menengah dan pra sekolah dengan
kualitas yang kompetitif dan berdaya saing global
6. Memperluas jangkauan dan daya tampung PAUD, SD, SMP, SMA, SMK,
dan lembaga pendidikan pra sekolah sehingga menjangkau seluruh lapisan
masyarakat
7. Meningkatnya pendidikan keaksaraan
8. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan
9. Meningkatkan kualitas pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah dengan
kualitas yang memadai
10. Meningkatnya penyediaan dan penyebaran sarana dan prasarana pembelajaran
termasuk TIK antar wilayah dan sekolah baik negeri dan swasta secara adil
11. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan Komite Sekolah
dan Dewan Pendidikan
12. Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh PAUD bagi kelompok yang
kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil,
perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar
serta berkelainan
13. Meningkatnya kualitas kompetensi dan relevansi pendidikan kejuruan
sehingga dapat memberikan landasan yang kuat bagi lulusannya agar dapat
memasuki pasar kerja
14. Meningkatnya akses, kualitas dan relevansi pendidikan non formal sebagai
wadah pelayanan pendidikan sepanjang hayat
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
67
Universitas Indonesia
Sasaran strategis (strategic objectives) yang ingin dicapai dari
penyusunan Draft Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya Angka Putus Sekolah (APS)
2. Meningkatnya mutu lulusan
3. Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi guru
4. Meningkatnya kualitas pengelolaan satuan pendidikan
5. Meningkatnya sarana prasarana belajar mengajar
6. Meningkatnya akses, daya tampung, dan pemerataan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), dasar, dan menengah
7. Menurunnya angka buta aksara
8. Meningkatnya pembinaan pendidikan kesetaraan
9. Meningkatnya standar kualitas layanan pendidikan
10. Meningkatnya pengembangan TIK dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dan administrasi sekolah
11. Meningkatnya penyelenggaraan akreditasi dan mutu pendidikan
12. Meningkatnya pemberdayaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
13. Meningkatnya partisipasi PAUD
14. Terlaksananya proses pendidikan SMK yang menerapkan standar sesuai
kebutuhan pasar kerja di dalam dan luar negeri
15. Meningkatknya akses dan mutu layanan pendidikan berbasis masyarakat
meliputi pendidikan keterampilan dan kecakapan hidup
4.7. Arah Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Berdasarkan rumusan program strategis atas visi dan misi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terkait dengan pembangunan bidang pendidikan yaitu
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan yang meliputi sepuluh kebijakan, yaitu :
Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun yang bermutu, Meminimalkan Jumlah Siswa
yang Drop Out, Peningkatan Mutu Lulusan, Peningkatan Standar Kualitas
Layanan Pendidikan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Guru, Peningkatan
Kapasitas Manajemen Sekolah, Peningkatan Daya Tampung dan Mutu Lulusan
SMK, Peninkatan Akses dan Mutu Layanan Pendidikan Non Formal Informal,
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
68
Universitas Indonesia
Peningkatan Pemberdayaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Adapun
penjelasan dari masing-masing kebijakan adalah sebagai berikut:
1. Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun yang bermutu
Semua anggota masyarakat, bersama dengan seluruh jajaran Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta memiliki tanggungjawab untuk mencari solusi dalam
menyelesaikan permasalahan sekaligus mengelola dan memanfaatkan potensi
dan peluang yang ada, sehingga diperlukan adanya kebersamaan dalam
pelayanan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta untuk membangun sumber daya
manusia dalam mencapai cita-cita dan menjadikan ”Jakarta yang nyaman dan
sejahtera untuk semua”.
Sementara itu apabila kita perhatikan amanat Peraturan Daerah Provinsi
DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006, tentang Sistem Pendidikan pada Pasal 5
ayat (1) dinyatakan bahwa ”Warga masyarakat yang berusia 7 sampai 18 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat”, dengan
demikian tersirat jangan ada lagi penduduk Jakarta hanya tamat pendidikan
dasar, apalagi tingkat sekolah dasar saja tidak tamat. Dengan diterbitkan
Peraturan Daerah tersebut bertujuan agar masyarakat Jakarta akan
berpendidikan paling rendah tamat SLTA atau sederajat, dengan demikian pola
pikir, sikap, dan pengetahuan serta keterampilannya akan lebih baik jika
dibandingkan dengan hanya tamatan pendidikan dasar.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan kebijakan Wajib
Belajar 12 Tahun bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei
2012. Pelaksanaan wajib belajar pendidikan 12 tahun, dimulai pada tahun
pelajaran 2012/2013 dengan telah dialokasikannya dana dimaksud melalui
Biaya Operasional Pendidikan (BOP) melalui APBD. Kebijakan Wajib Belajar
12 tahun memberikan akses yang luas kepada masyarakat untuk mendapatkan
layanan pendidikan secara gratis, adil dan berkualitas. Sejalan dengan
kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun, bahwa mulai Tahun Pelajaran 2012/2013 di
semua Sekolah/Madrasah Negeri tidak ada lagi IPDB, IRB, Daftar Ulang dan
iuran lainnya, termasuk untuk seragam, buku, LKS, dan lain-lain.
Dalam rangka mencapai Wajib Belajar 12 Tahun, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta akan menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
69
Universitas Indonesia
pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah
(SMA/SMK/MA dan sederajat) dengan kebijakan sebagai berikut:
a. Pada jenjang pendidikan dasar seluruh sekolah SD/MI/SMP/ MTs Negeri
dan Swasta di Provinsi DKI Jakarta akan memperoleh dana Biaya
Operasional Pendidikan (BOP) sama dengan sekolah negeri, sehingga
tercapai Wajib Belajar 9 Tahun tuntas.
b. Pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA dan sederajat)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengalokasikan Biaya Operasional
Pendidikan (BOP) untuk seluruh sekolah negeri dengan penambahan
besaran nominal sesuai kebutuhan sekolah standar (reguler)
c. Untuk SMA/SMK/MA Swasta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mengalokasikan BOP yang diperuntukan bagi siswa yang tidak mampu
sebanyak 20% dari jumlah siswa sekolah swasta.
2. Meminimalkan Jumlah Siswa yang Drop Out
Program pemerataan memperoleh pendidikan di DKI Jakarta telah
ditingkatkan ke arah pemerataan yang bermutu sehingga masyarakat dapat
memperoleh pendidikan dasar dan menengah yang bermutu. Sementara itu
untuk tingkat sekolah menengah atas dan kejuruan APK baru mencapai
87,16% dan direncanakan menaikkan APK SLTA ini akan tuntas paripurna
(95%) dalam kurun tiga tahun mendatang dengan telah dicanangkannya
program wajib belajar 12 tahun mulai tahun ajaran 2012/2013 melalui
pemberian Biaya Operasional Pendidikan (BOP) melalui APBD. Kebijakan
Wajib Belajar 12 tahun memberikan akses yang luas kepada masyarakat untuk
mendapatkan layanan pendidikan secara gratis, adil dan berkualitas. Sejalan
dengan kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun, bahwa mulai Tahun Pelajaran
2012/2013 di semua Sekolah/Madrasah Negeri tidak ada lagi IPDB, IRB,
Daftar Ulang dan iuran lainnya, termasuk untuk seragam, buku, LKS, dan lain-
lain.
Indikator keberhasilan dalam aspek pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan disamping diukur dengan pencapaian Angka Partisipasi Kasar
(APK) juga dengan Angka Putus Sekolah (APS). Angka putus sekolah tahun
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
70
Universitas Indonesia
2011 secara rata-rata mencapai 0,21%, sehingga diharapkan dengan
pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun diharapkan angka putus sekolah
makin menurun hingga mencapai 0%.
3. Peningkatan Mutu Lulusan
Mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil
kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible maupun yang
intangible. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu
pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam "proses pendidikan" yang
bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar (kognitif, afektif, atau
psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana
sekolah, dukungan administrasi, sarana prasarana, sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif.
Manajemen sekolah berfungsi mensinkronkan berbagai input tersebut atau
mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar
baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas;
baik konteks kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik dalam lingkup subtansi
yang akademis maupun yang nonakademis dalam suasana yang mendukung
proses pembelajaran. Mutu dalam konteks "hasil pendidikan" mengacu pada
prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah
tiap akhir semester, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun).
Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa
hasil test kemampuan akademis (misalnya ulangan harian, ulangan semester,
US (Ujian Sekolah) atau UN (Ujian Nasional). Dapat pula prestasi di bidang
lain seperti prestasi di suatu cabang olahraga, seni atau keterampilan tambahan
tertentu misalnya; komputer, beragam jenis teknik, dan jasa. Bahkan prestasi
sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangible) seperti
suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dan sebagainya.
4. Peningkatan Standar Kualitas Layanan Pendidikan
Perubahan nilai yang muncul dari aspek sosial perkembangan TIK
menuntut pergerakan dengan cepat, disamping menyiapkan infrastruktur juga
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
71
Universitas Indonesia
SDM yang berkualitas atau kalau tidak kita akan tertinggal, karena teknologi
informasi dan internet merupakan salah satu jembatan penting untuk masuk
dalam kancah dunia. Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya
susah diakses dan akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah
lagi. Sebagai contoh adalah perpustakaan yang merupakan salah satu sumber
informasi yang mahal harganya.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Internet pada Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta antara lain pelaksanaan PPDB melalui Sistem Real Time
On-line, penyusunan program APBD dan APBN, e-APBS On-line, SAS
(Sistem Administrasi Sekolah) On-line, SIMDIK (Sistem Informasi
Pendidikan), website disdikdki.go.id, KJP (Kartu Jakarta Pintar), e-TKD
(Tunjangan Kinerja Daerah), e-Sertfifikasi Guru, dan lain-lain yang
berdampak pada:
Meningkatnya mutu layanan
Menciptakan transparansi dan akuntabilitas
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
Meningkatkan mutu SDM dalam penguasaan Teknologi Informasi
Dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan
internet khususnya untuk pelayanan administrasi dan pembelajaran telah
dikembangkan SAS dan virtual learning di sekolah-sekolah khususnya SMP,
SMA dan SMK, juga telah dicanangkan e-Secondary Education Comunity
(Komunitas Pendidikan Menengah Berbasis TI) oleh Bapak Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Ir. Joko Widodo, sehingga Dinas Pendidikan akan terus
mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi baik untuk administrasi
maupun untuk pembelajaran.
.
5. Peningkatan Kuantitas dan Kulaitas Sarana dan Prasarana Pendidikan
Di DKI Jakarta masih terdapat sekolah yang rusak walaupun secara
bertahap dilakukan rehabilitasi total, rehabilitasi berat terhadap sekolah-
sekolah yang rawan ambruk. Rehabilitasi dilakukan menurut skala prioritas
berdasarkan analisis rencana manajemen (management plan analysis).
Kebijakan rehab total gedung sekolah disamping menjadikan gedung sekolah
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
72
Universitas Indonesia
sesuai standar juga diproyeksikan untuk menambah daya tampung.
Pengembangan sekolah melalui rehab total dengan cara memaksimalkan lahan
yang ada di sekolah lama melalui pengembangan/pembangunan secara vertikal
sehingga penambahan ruang kelas sangat dimungkinkan.
6. Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Guru merupakan ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional,
terutama dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui pendidikan formal. Oleh karena itu, guru harus profesional dan
bermartabat. Hal ini dimaksudkan agar guru melahirkan anak bangsa yang
cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru profesional dan
bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya
manusia yang kuat. Perwujudan impian ini tidak seperti membalik telapak
tangan, namun perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak yakni,
pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan guru.
Pemerintah secara resmi telah mencanangkan bahwa profesi guru
disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga professional, dengan
demikian diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena guru
sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak peningkatan proses
pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu
pendidikan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan
dengan sebuah sertifikat profesi guru yang diperoleh melalui uji sertifikasi.
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan
sebagai guru profesional.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia (UU
RI) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2)
menyebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Ditegaskan lagi oleh UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 2 ayat (1), bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
73
Universitas Indonesia
tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Demikian juga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat (1) menyatakan
bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Mengacu pada landasan yuridis dan
kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan
dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru
melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi melalui program penyetaraan
S1 (Sarjana) dan sertifikasi.
7. Peningkatan Kapasitas Manajemen Sekolah
Jenis layanan pendidikan di provinsi DKI Jakarta meliputi sekolah reguler,
Sekolah Standar Nasional (SSN), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI), Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Kelas Internasional, Sekolah
Inklusi dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Sesuai arah kebijakan Dinas
Pendidikan bahwa arah peningkatan kualitas layanan sekolah di DKI Jakarta
adalah:
a. Dari sekolah Standar Pelayanan Minimal (SPM) menuju sekolah Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
b. Dari sekolah Standar Nasional Pendidikan (SNP) menuju sekolah Rintisan
Sekolah Bertafaf Internasional (RSBI)
c. Dari sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ke Sekolah
Bertaraf Internasional (SBI)
Sebagai prioritas utama dalam meningkatkan mutu layanan di sekolah
telah dikembangkan mutu layanan khususnya dalam bidang manajemen
sekolah dengan bertaraf internasional berbasis ISO. Langkah penguatan-
penguatan terhadap manajemen layanan pendidikan yang efektif efisien dan
memenuhi standar internasional harus terus dilakukan. Kondisi secara
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
74
Universitas Indonesia
keseluruhan sekolah yang telah mendapatkan sertifikasi ISO sebanyak 44
sekolah negeri dan swasta.
8. Peningkatan Daya Tampung dan Mutu Lulusan SMK
Era globalisasi dan pasar bebas membawa dampak persaingan yang
semakin ketat dan di sisi lain membuka peluang kerja sama. Keunggulan
kompetitif, berupa tersedianya sdm yang berkualitas yang mampu bersaing
baik di tingkat regional, nasional maupun internasional perlu diupayakan.
Untuk mengantisipasi tantangan sekaligus peluang kiranya perlu
dikembangkan program-program unggulan pada smk negeri dan swasta
sehingga diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. Program-program
unggulan tersebut antara lain adalah re-engineering smk, pengembangan smk
sebagai Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Kejuruan Terpadu (PPPKT) untuk
masyarakat, internetisasi SMK, pemberdayaan SMK swasta serta reposisi dan
revitalisasi SMK.
Program unggulan program pengembangan SMK berstandar nasional dan
internasional, bagi daerah dapat meningkatkan potensi daerah, dalam
memenangkan persaingan nasional regional dan global. Berorientasi pada
penyeiapan SDM yang dapat menjadi asset pemerintah daerah sekaligus
mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan daya saing untuk
menghadapi era global, untuk itu penatan dan pengembangan smk perlu
diarahkan pada program-program yang dapat meningkatkan pemberdayaan
potensi wilayah untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Tujuannya untuk menghasilkan tamatan yang mampu bersaing baik di
tingkat nasional maupun internasional terutama menghadapi persaingan pasar
bebas ketenagakerjaan.
Arah pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan berorientasi pada
penyiapan SDM yang dapat menjadi asset pemerintah daerah sekaligus
mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan daya saing untuk
menghadapi era global, untuk itu pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
diarahkan pada program-program yang dapat meningkatkan pemberdayaan
potensi wilayah untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Program-program
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
75
Universitas Indonesia
unggulan tersebut antara lain adalah re-engineering SMK, pengembangan
SMK sebagai PPPKT untuk masyarakat, internetisasi SMK, pemberdayaan
SMK swasta, reposisi dan revitalisasi SMK, pengembangan SMK berstandar
Nasional dan Internasional dalam rangka memenangkan persaingan nasional,
regional dan global.
9. Peningkatan Akses dan Mutu Layanan Pendidikan Non Formal Informal
Pendidikan adalah bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga
negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dengan
sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil pembangunan
dan sekaligus menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk
mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa. Hak untuk mendapatkan
pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia telah menjadi komitmen
global. Oleh karena itu, program pendidikan untuk semua yang inklusif
diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
sistem pendidikan terbuka dan demokratis serta berkesetaraan gender agar
dapat menjangkau mereka yang berdomisili di tempat terpencil serta mereka
yang mempunyai kendala ekonomi dan sosial.
Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki
hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial, ataupun kendala
geografis, yaitu layanan pendidikan untuk menjangkau mereka yang tidak
terjangkau. Keberpihakan diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan sekolah
khusus, pendidikan layanan khusus, ataupun pendidikan nonformal dan
informal, sehingga menjamin terselenggaranya pendidikan yang demokratis,
merata, dan berkeadilan serta berkesetaraan gender. Bagi mereka yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan formal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menyediakan layanan pendidikan nonformal berupa pendidikan kesetaraan
Kejar Paker A setara SD, Kejar Paket B setara SMP dan Kejar Paket C setara
SMA yang dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) baik
negeri maupun swasta. Program pendidikan nonformal dan informal sangat
strategis dalam upaya untuk menurunkan angka buta aksara dan meningkatkan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
76
Universitas Indonesia
kecakapan hidup masyarakat berkesetaraan gender. Hal ini sejalan dengan
komitmen internasional dalam pemberantasan buta aksara. Selain itu, dalam
upaya mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan perlu ditingkatkan
budaya baca masyarakat. Penguatan dan perluasan ini dilaksanakan antara lain
melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
(1) Penguatan dan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);
(2) Penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga negara
usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi
warga usia dewasa;
(3) Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan taman bacaan,
bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah, dan merata
serta sarana pendukungnya;
(4) Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal untuk
mengurangi disparitas antar gender;
(5) Pemberian fasilitasi pelaksanaan peningkatan pengetahuan dan kecakapan
keorangtuaan (parenting education) dan homeschooling.
10. Peningkatan Pemberdayaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional melalui upaya
peningkatan mutu, pemerataan, efisiensi penyelenggaraan pendidikan, dan
tercapainya demokratisasi pendidikan perlu adanya dukungan dan peran serta
masyarakat yang lebih optimal. Dalam paradigma baru (new paradigm)
hubungan keluarga, sekolah, dan masyarakat harus terjalin secara sinergis
untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan, termasuk untuk meningkatkan
mutu hasil belajar siswa di sekolah.
Orangtua dan masyarakat merupakan pemangku kepentingan yang harus
dapat bekerja sama secara sinergis dengan sekolah. Maksud dibentuknya
Komite Sekolah adalah agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang
mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan
kualitas sekolah.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
77
Universitas Indonesia
Tujuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai suatu organisasi
masyarakat sekolah adalah:
1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan
pendidikan.
2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis
dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pendidikan.
Peran Komite Sekolah adalah:
1. Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam
penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan
2. Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud
finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
3. Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka
ransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di
satuan pendidikan.
4. Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah
(eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.
Fungsi Komite Sekolah adalah:
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan
penyelengaraan pendidikan bermutu.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
a. Kebijakan dan program pendidikan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
78
Universitas Indonesia
b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
c. Kriteria kinerja satuan pendidikan
d. Kriteria tenaga kependidikan
e. Kriteria fasilitas pendidikan.
f. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan
pemerataan pendidikan.
6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
4.8. Strategi (Strategy) dan Indikator (Indicator) Keberhasilan
Dinas Pendidikan DKI Jakarta Berdasarkan rumusan program strategis atas visi dan misi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terkait dengan pembangunan bidang pendidikan yaitu
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan yang meliputi 10 (sepuluh) arah
kebijakan, maka strategi (strategy) yang harus dilakukan yaitu:
1. Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) bagi seluruh peserta didik
untuk memastikan semua anak usia sekolah dapat mengikuti pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah secara
menyeluruh dan sistematis dengan penekanan pada peningkatan tata kelola
satuan pendidikan, kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana penunjang.
3. Meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan kesejahteraan pendidik
4. Peningkatan kapasitas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pada
satuan pendidikan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar
sesuai dengan standar melalui rehabilitasi gedung sekolah dan pengadaan
peralatan praktek, laboratorium dan bengkel praktek
6. Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) bagi seluruh peserta didik
untuk memastikan semua anak usia sekolah dapat mengikuti pendidikan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
79
Universitas Indonesia
7. Rehabilitasi Gedung Sekolah dan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
dan Ruang Kelas Baru (RKB)
8. Peningkatan standar kualitas layanan pendidikan nonformal dan informal
9. Meningkatkan akses, kualitas dan relevansi pendidikan non formal sebagai
wadah pelayanan pendidikan sepanjang hayat
10. Peningkatan standar kualitas layanan pendidikan berbasis TIK
11. Peningkatan kapasitas manajemen sekolah
12. Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas Komite Sekolah dan Dewan
Pendidikan
13. Bantuan biaya pendidikan bagi PAUD dan pemberian bantuan peralatan
belajar mengajar pada kelompok PAUD
14. Peningkatan harmonisasi pendidikan menengah kejuruan dan pelatihan
ketrampilan untuk membangun sinergi dalam rangka merespon kebutuhan
pasar yang dinamis dan sertifikasi program keahlian SMK
15. Pengintegrasian pelatihan ketrampilan dengan SMA/SMK melalui kursus-
kursus agar lulusan pendidikan kursus memperoleh ketrampilan yang
tersertifikasi kompetensi dari asosiasi profesi.
Indikator (indikator) utama menurut tema dalam pembangunan bidang
pendidikan sebagai berikut:
1) Menurunkan angka buta aksara penduduk usia > 15 hingga tuntas pada tahun
2013.
2) Meningkatkan APK pendidikan menengah sebesar 0,72 % pada tahun 2013
dari 85,13 % pada tahun 2007 menjadi 85,85 % tahun 2013.
3) Mengurangi kesenjangan antara APK dan APM pendidikan menengah dari
23.14 % pada tahun 2007 menjadi 14.11 % pada tahun 2013.
4) Menurunkan Angka Putus Sekolah (APS) dari 1,1 % tahun 2007 menjadi 0,8
% pada tahun 2013.
5) Meningkatkan rata-rata nilai ujian nasional untuk SMA dari 6,58 pada tahun
2007 menjadi 7,58 pada tahun 2013, dan untuk SMK dari 6,30 pada tahun
2007 menjadi 7,30 pada tahun 2013.
6) Meningkatkan Penggunaan TIK di sekolah negeri 100 % di sekolah swasta 50
% pada Tahun 2013.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
80
Universitas Indonesia
7) Terpenuhinya kebutuhan guru sebanyak 2.000 orang.
8) Meningkatkan 50 % sarana sekolah memenuhi SNP (Standar Nasional
Pendidikan).
9) Meningkatan mutu pendidikan yang mengacu pada SNP.
10) 70 % dosen dengan berpendidikan S2/S3.
11) Meningkatnya APK Perguruan Tinggi sebesar > 18 % pada tahun 2013.
4.9. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pendidikan DKI Jakarta Banyak tantangan dan peluang pembangunan pendidikan di provinsi
DKI Jakarta. Tantangan yang didapat dari penyusunan rencana strategis Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 adalah antara lain:
a. Provinsi DKI Jakarta menjadi barometer
b. DKI Jakarta menjadi tempat tujuan untuk mencari nafkah
c. Bagaimana agar anak usia sekolah di DKI Jakarta dapat bersekolah
d. Bagaimana Sekolah dapat Menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas
e. Bagaimana pendidikan yang berkualitas dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat DKI Jakarta
Peluang yang ditemukan dari penyusunan rencana strategis Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut:
a. Anggaran Memadai.
Sesuai amanat Undang-undang bahwa urusan pendidikan mendapat porsi
minimal 20% dari APBD sehingga dalam penetapan APBD pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pendidikan mendapat anggaran yang cukup
memadai. Ketersediaan anggaran yang memadai merupakan peluang sekaligus
kekuatan yang mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Dan
ketersediaan anggaran yang memadai tentu harus dimanfaatkan dengan tepat
dan benar.
b. Sarana Prasarana memadai.
Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas di lima wilayah
kotamadya dan satu kabupaten, dan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) serta
sekolah-sekolah negeri memiliki asset sarana dan prasarana yang memadai.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
81
Universitas Indonesia
Walaupun masih ada sarana prasarana yang perlu peningkatan dan penyesuaian
namun secara umum sarana prasarana Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
memadai dan dapat diandalkan.
c. Perhatian/dukungan Pimpinan Pemerintah Provinsi Tinggi.
Perhatian Gubernur provinsi DKI Jakarta tinggi terhadap pembangunan
pendidikan. Perhatian yang tinggi juga terlihat pada pimpinan DPRD provinsi
DKI Jakarta. Perhatian yang tinggi ini dapat terlihat pada rapat-rapat kerja,
baik dengan pimpinan pemerintah daerah maupun pimpinan DPRD DKI
Jakarta sehingga menghasilkan kebijakan dan program-program yang sangat
dibutuhkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di DKI Jakarta.
d. Peran serta Masyarakat Tinggi.
Peran serta masyarakat yang tinggi ini ikut membantu akselarasi program
pendidikan di DKI Jakarta. Aktualisasi peranan masyarakat yang tinggi ini
dapat terlihat pada kegiatan Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, Badan
Akreditasi Sekolah dan Yayasan pembina penyelenggara sekolah swasta.
Semua organisasi masyarakat tersebut dapat bersinergi dengan Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
e. Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) banyak.
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia juga sebagai pusat
aktifitas dunia usaha dan dunia industri. Karena itu jumlah dunia usaha dan
dunia industri di provinsi DKI Jakarta banyak. Hal tersebut tentu merupakan
peluang bagi pemerintah untuk menstimulir pemberdayaan peranan DUDI
dalam pendidikan. Apalagi pada perusahaan dagang, jasa, dan industri
memiliki program yang dikenal dengan Corporate Social Rensposibility
(CSR).
f. DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan memiliki otonomi khusus.
DKI Jakarta sebagi pusat pemerintahan merupakan “pintu masuk” utama dalam
hubungan dengan negara-negara di dunia. Di Jakarta banyak terdapat kedutaan
besar negara-negara sahabat. Dalam kaitannya dengan desentralisasi DKI
Jakarta memiliki otonomi khusus. Tentu hal tersebut merupakan peluang yang
harus dimanfaatkan dengan tepat dan benar.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
82
Universitas Indonesia
BAB V ANALISA PEMBAHASAN
Sejalan dengan perkembangan TI juga menjadi semakin cepat. Hal tersebut
mempunyai pengaruh dalam perkembangan industri pendidikan yang ada di
Indonesia. Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang merupakan pengelola layanan
pendidikan di wilayah Jakarta sangat membutuhkan teknologi Informasi demi
kemajuan organisasinya. Untuk mengukur seberapa jauh keselarasan antara proses
bisnis, aplikasi, dan strategi bisnis organisasi, maka perlu dilakukan audit sistem
informasi dengan standar COBIT 4.1. Standar COBIT dipilih karena dapat
memberikan gambaran paling detail mengenai strategi dan pengaturan proses TI
yang mendukung strategi bisnis. Hasil pengukuran kerja tersebut akan digunakan
sebagai bahan penentuan tingkat kedewasaan Proses TI di Disdik DKI Jakarta.
5.1. Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan
Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model
Dipilih top-down approach karena bersifat proaktif terhadap kebutuhan
masa depan. Caranya yaitu dengan:
− Dari tujuan organisasi dipetakan ke COBIT 4.1 Business Goals − Dari COBIT 4.1 Business Goals dipetakan ke COBIT 4.1 IT Goals. − Dari COBIT 4.1 IT Goals dipetakan ke COBIT 4.1 IT Process. − Dari COBIT 4.1 IT Process dipetakan ke Detailed Control Objectives. − Dari Detailed Control Objectives ke Statements dalam setiap proses TI yang
terpetakan − Dari Statements dari setiap tingkat dalam setiap proses dinilai berdasarkan cara
Pederiva (2003, p. 2-3). − Kemudian dinilai tingkat kematangan setiap Proses TI. − Kemudian dinilai tingkat kematangan setiap Domain TI. − Kemudian dinilai tingkat kematangan total dari setiap Domain TI.
5.1.1. Identifikasi Tujuan Bisnis (Business Goals) COBIT 4.1 Setelah dirumuskan tujuan (goals) organisasi selanjutnya dilakukan pemetaan
dari tujuan organisasi tersebut dengan business goals yang dimiliki COBIT 4.1.
Proses pemetaan dilakukan dengan menghubungkan business goals pada COBIT 4.1.
Penjelasan dari proses pemetaan ini dicontohkan pada pemetaan tabel 5.1 seperti
pada tabel di bawah ini:.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
83
Universitas Indonesia
Tujuan organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta
1. Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar serta berkelainan
2. Meningkatnya kualitas pendidikan dasar dan menengah dengan kualitas yang memadai
3. Meningkatnya kualitas pembinaan karir profesionalitas tenaga pendidik yang dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjuran serta meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik
4. Terwujudnya otonomi sekolah melalui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan potensi sekolah serta penerapan manajemen sekolah yang handal
5. Meningkatkan kualitas pendidikan dasar, menengah dan pra sekolah dengan kualitas yang kompetitif dan berdaya saing global
6. Memperluas jangkauan dan daya tampung PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan lembaga pendidikan pra sekolah sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat
7. Meningkatnya pendidikan keaksaraan 8. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan 9. Meningkatkan kualitas pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah dengan
kualitas yang memadai 10. Meningkatnya penyediaan dan penyebaran sarana dan prasarana pembelajaran
termasuk TIK antar wilayah dan sekolah baik negeri dan swasta secara adil 11. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan Komite Sekolah
dan Dewan Pendidikan 12. Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh PAUD bagi kelompok yang
kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar serta berkelainan
13. Meningkatnya kualitas kompetensi dan relevansi pendidikan kejuruan sehingga dapat memberikan landasan yang kuat bagi lulusannya agar dapat memasuki pasar kerja
14. Meningkatnya akses, kualitas dan relevansi pendidikan non formal sebagai wadah pelayanan pendidikan sepanjang hayat
Tabel 5.1. Linking Tujuan Organisasi Disdik ke COBIT 4.1 Business Goals
Perspektif Finansial (Financial Perspective)
1 Penyediaan pengembalian investasi yang baik dari bisnis yang dibangkitkan teknologi informasi
2 Pengelolaan risiko bisnis yang terkait dengan teknologi informasi
3 Peningkatan transparansi dan tata kelola perusahaan
Perspektif Konsumen (Customer Perspective)
4 Peningkatan layanan dan orientasi terhadap pelanggan
5 Penawaran produk dan jasa yang kompetitif 6 Penentuan ketersediaan dan kelancaran layanan 7 Penciptaan ketangkasan untuk menjawab
permintaan bisnis yang berubah 8 Pencapaian optimasi biaya dari penyampaian
layanan 9 Perolehan informasi yang bermanfaat dan handal
untuk pembuatan keputusan strategis
Perspektif Internal (Internal Perspective)
10 Peningkatan dan pemeliharaan fungsionalitas proses bisnis
11 Penurunan biaya proses 12 Penyediaan Kesesuaianterhadap hukum eksternal,
regulasi, dan kontrak 13 Penyediaan Kesesuaianterhadap kebijakan internal 14 Pengelolaan perubahan bisnis 15 Peningkatan dan pengelolaan produktivitas
operasional dan staf Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)
16 Pengelolaan inovasi produk dan bisnis 17 Perolehan dan pemeliharaan karyawan yang cakap
dan termotivasi
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
84
Universitas Indonesia
Hasil dari pemetaan tujuan organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang
sesuai dengan business goals yang berlaku di COBIT dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.2. Pemetaan Tujuan Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta
dengan Tujuan Bisnis (Business Goals) COBIT 4.1
No. Business Goals COBIT 4.1 Tujuan Organisasi
Perspektif Business
Goals COBIT 4.1
1 Peningkatan transparansi dan tata kelola perusahaan (Improve corporate governance and transparancy)
Terwujudnya otonomi sekolah melalui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan potensi sekolah serta penerapan manajemen sekolah yang handal
Perspektif Finansial
(Financial Perspective) Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
2
Peningkatan layanan dan orientasi terhadap pelanggan (Improve customer orientation and service)
Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar serta berkelainan Perspektif Konsumen
(Customer Perspective) Meningkatkan kualitas pendidikan dasar, menengah dan pra sekolah dengan kualitas yang kompetitif dan berdaya saing global Meningkatnya pendidikan keaksaraan Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
85
Universitas Indonesia
No. Business Goals COBIT 4.1 Tujuan Organisasi
Perspektif Business
Goals COBIT 4.1
Meningkatkan kualitas pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah dengan kualitas yang memadai
Meningkatnya penyediaan dan penyebaran sarana dan prasarana pembelajaran termasuk TIK antar wilayah dan sekolah baik negeri dan swasta secara adil Meningkatnya kualitas kompetensi dan relevansi pendidikan kejuruan sehingga dapat memberikan landasan yang kuat bagi lulusannya agar dapat memasuki pasar kerja Meningkatnya akses, kualitas dan relevansi pendidikan non formal sebagai wadah pelayanan pendidikan sepanjang hayat
3 Penawaran produk dan jasa yang kompetitif (Offer competitive products and service)
Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar serta berkelainan
Perspektif Konsumen (Customer Perspective)
Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh PAUD bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak terlantar serta berkelainan
sambungan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
86
Universitas Indonesia
No. Business Goals COBIT 4.1 Tujuan Organisasi
Perspektif Business
Goals COBIT 4.1
4 Peningkatan dan
pemeliharaan
fungsionalitas proses
bisnis
(Improve and
maintain business
process functionality)
Memperluas jangkauan dan daya tampung PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan lembaga pendidikan pra sekolah sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat
Perspektif Internal (Internal Perspective)
Meningkatnya penyediaan dan penyebaran sarana dan prasarana pembelajaran termasuk TIK antar wilayah dan sekolah baik negeri dan swasta secara adil Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
5 Peningkatan dan
pengelolaan
produktivitas
operasional dan staf
(Improve and
maintain operational
and staff productivity)
Meningkatnya kualitas pembinaan karir profesionalitas tenaga pendidik yang dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjuran serta meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik
Perspektif Internal (Internal Perspective)
6 Perolehan dan
pemeliharaan
karyawan yang cakap
dan termotivasi
(Acquire and
maintain skilled and
motivated people)
Meningkatnya kualitas pembinaan karir profesionalitas tenaga pendidik yang dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjuran serta meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik
Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and growth perspective)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
87
Universitas Indonesia
Hasil pemetaan tujuan dan sasaran organisasi dengan keenam business
goals di atas, diketahui bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta memiliki keempat
perspektif berdasarkan dari analisa COBIT 4.1. Dari keempat perspektif tersebut
dapat dilihat bahwa yang terbanyak pada customer perspective dimana adanya
peningkatan layanan dan orientasi terhadap pelanggan. Dari analisa financial
perspective dapat dilihat bahwa tujuan organisasi adalah meningkatkan tata kelola
dan keterbukaan informasi organisasi dengan cara integrasi sistem database dan
aplikasi baik di tingkat kotamadya/kabupaten maupun Seksi yang ada di
kecamatan. Jika dilihat dari customer perspective, Dinas Pendidikan DKI Jakarta
sebagai pengelola pendidikan di wilayah DKI Jakarta adalah penawaran produk
dan jasa yang kompetitif yang mampu menjawab tuntutan perubahan secara
efektif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dinas
Pendidikan DKI Jakarta juga peduli terhadap learning and growth perspective
yang didukung oleh pegawai yang mampu berkompetisi dan mempunyai
profesionalisme.
5.1.2. Identifikasi Tujuan TI (IT Goals) COBIT 4.1 Setelah mengidentifikasi Tujuan Bisnis (Business Goals), langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi Tujuan TI (IT Goals) yang sesuai dengan
studi kasus yaitu Dinas Pendidikan DKI Jakarta. COBIT telah memetakan Tujuan
Bisnis (Business Goals) dengan Tujuan TI (IT Goals), dan dari pemetaan tersebut
terlihat Tujuan TI (IT Goals) apa saja yang nantinya akan menunjang Business
Goals organisasi. Berdasarkan Tujuan Bisnis (Business Goals) COBIT 4.1 di atas
kita dapat melihat Tujuan TI (IT Goals) apa saja yang sesuai dengan Dinas
Pendidikan DKI Jakarta seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
88
Universitas Indonesia
Tabel 5.3. Pemetaan Tujuan Bisnis (Business Goals) dengan
Tujuan TI (IT Goals) COBIT 4.1
Perspektif
(Perspective) No.
Tujuan Bisnis
(Business Goals)
Tujuan TI
(IT Goals)
Perspektif Finansial
(Financial Perspective) 3
Peningkatan transparansi dan
tata kelola perusahaan
(Improve corporate governance
and transparancy)
2 18
Perspektif Konsumen
(Customer Perspective)
4
Peningkatan layanan dan
orientasi terhadap pelanggan
(Improve customer orientation
and service)
3 23
5
Penawaran produk dan jasa yang
kompetitif (Offer competitive
products and service)
5 24
Perspektif Internal
(Internal Perspective)
10
Peningkatan dan pemeliharaan
fungsionalitas proses bisnis
(Improve and maintain business
process functionality)
6 7 11
15
Peningkatan dan pengelolaan
produktivitas operasional dan
staf (Improve and maintain
operational and staff
productivity)
7 8 11 13
Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
(Learning and growth
perspective)
17
Perolehan dan pemeliharaan
karyawan yang cakap dan
termotivasi (Acquire and
maintain skilled and motivated
people)
9
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
89
Universitas Indonesia
Berdasarkan hasil pemetaan di atas dapat dilihat bahwa Tujuan TI (IT
Goals) COBIT 5.4 yang sesuai dengan organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4. Tujuan TI (IT Goals) yang Teridentifikasi
No. Tujuan TI (IT Goals)
2 Respon terhadap kebutuhan tata kelola yang sesuai dengan arahan direksi (Respond to governance requirements in line with board directions)
3 Kepastian akan kepuasan pengguna akhir dengan penawaran dan tingkatan layanan (Ensure satisfaction of end users with service offerings and service levels)
5 Penciptaan TI yang tangkas (Create IT agility)
6 Pendefinisian bagaimana kebutuhan fungsional bisnis dan kontrol diterjemahkan dalam solusi otomatis yang efektif dan efisien (Define how business functional and control requirements are translated in effective and efficient automated solutions)
7 Perolehan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang standar dan terintegrasi (Acquire and maintain integrated and standarised application sistems)
8 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur TI yang standar dan terintegrasi (Acquire and maintain integrated and standarised IT infrastructure)
9 Perolehan dan pemeliharaan kemampuan TI sebagai respon terhadap strategi TI (Acquire and maintain IT skils that respond to the IT strategy)
11 Jaminan akan konsistensi terhadap integrasi aplikasi ke dalam proses bisnis (Ensure seamless integration of applications into business process)
13 Jaminan akan penggunaan dan kinerja dari aplikasi serta solusi teknologi yang sesuai (Ensure proper use and performance of the applications and technology solutions)
18 Penentuan kejelasan mengenai risiko dari dampak bisnis terhadap sasaran dan sumber daya TI (Establish clarity of business impact of risk to IT objectives and resources)
23 Jaminan bahwa layanan TI yang tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan (Make sure that IT services are available as required)
24 Peningkatan terhadap efisiensi biaya teknologi informasi dan kontribusinya terhadap keuntungan bisnis (Improve IT’s cost-efficiency and its contribution to business profitability)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
90
Universitas Indonesia
5.1.3. Identifikasi Proses TI (IT Process) COBIT 4.1 Setiap tujuan teknologi informasi dapat terdiri dari beberapa proses
teknologi informasi yang terkait, demikian juga sebaliknya setiap IT Process
dapat digunakan untuk memenuhi beberapa IT Goals. Pemetaan antara IT Goals
dan IT Process dalam kerangka kerja COBIT 4.1 dapat dilihat dalam tabel 5.5.
Tabel 5.5. Pemetaan Tujuan TI (IT Goals) dan Proses TI (IT Process) COBIT 4.1
No. Tujuan TI (IT Goals) Proses TI (IT Process)
2 Respon terhadap kebutuhan tata kelola
yang sesuai dengan arahan direksi
(Respond to governance requirements in
line with board directions)
PO1 PO4 PO10 ME1 ME4
3 Kepastian akan kepuasan pengguna akhir
dengan penawaran dan tingkatan layanan
(Ensure satisfaction of end users with
service offerings and service levels)
PO8 AI4 DS1 DS2 DS7 DS8 DS10 DS13
5 Penciptaan TI yang tangkas (Create IT
agility)
PO2 PO4 PO7 AI3
6 Pendefinisian bagaimana kebutuhan
fungsional bisnis dan kontrol
diterjemahkan dalam solusi otomatis yang
efektif dan efisien (Define how business
functional and control requirements are
translated in effective and efficient
automated solutions)
AI1 AI2 AI6
7 Perolehan dan pemeliharaan sistem
aplikasi yang standar dan terintegrasi
(Acquire and maintain integrated and
standarised application sistems)
PO3 AI2 AI5
8 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur
TI yang standar dan terintegrasi (Acquire
AI3 AI5
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
91
Universitas Indonesia
No. Tujuan TI (IT Goals) Proses TI (IT Process)
and maintain integrated and standarised
IT infrastructure)
9 Perolehan dan pemeliharaan kemampuan
TI sebagai respon terhadap strategi TI
(Acquire and maintain IT skils that
respond to the IT strategy)
PO7 AI5
11 Jaminan akan konsistensi terhadap
integrasi aplikasi ke dalam proses bisnis
(Ensure seamless integration of
applications into business process)
PO2 AI4 AI7
13 Jaminan akan penggunaan dan kinerja dari
aplikasi serta solusi teknologi yang sesuai
(Ensure proper use and performance of the
applications and technology solutions)
PO6 AI1 AI7 DS7 DS8
18 Penentuan kejelasan mengenai risiko dari
dampak bisnis terhadap sasaran dan
sumber daya TI (Establish clarity of
business impact of risk to IT objectives and
resources)
PO9
23 Jaminan bahwa layanan TI yang tersedia
sesuai dengan yang dibutuhkan (Make sure
that IT services are available as required)
DS3 DS4 DS8 DS13
24 Peningkatan terhadap efisiensi biaya
teknologi informasi dan kontribusinya
terhadap keuntungan bisnis (Improve IT’s
cost-efficiency and its contribution to
business profitability)
PO5 DS6
Pada tahap ini Proses TI (IT Process) akan didapatkan dari keterkaitan
antara Proses TI yang berjalan di organisasi dengan Proses TI berdasarkan COBIT
4.1. Adapun Proses TI (IT Process) yang sesuai dengan Tujuan TI (IT Goals)
yang berlaku untuk studi kasus ini ada 28 Proses TI (IT Process) sebagai berikut:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
92
Universitas Indonesia
Tabel 5.6. Proses TI (IT Process) dan Domain TI (IT Domain)
yang Teridentifikasi
Proses TI (IT Process) Domain TI (IT Domain)
PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8,
PO9, PO10
Plan and Organise
AI1, AI2, AI3, AI4, AI5, AI6, AI7 Acquire and Implementation
DS1, DS2, DS3, DS4, DS6, DS7, DS8, DS10,
DS13
Deliver and Support
ME1, ME4 Monitor and Evaluation
Hasil pemetaan IT Process yang dapat diterapkan di Disdik DKI Jakarta
terhadap COBIT 4.1 menghasilkan 28 (dua puluh delapan) proses. Adapun IT
Process yang sesuai dengan IT Goals sebagai berikut:
Tabel 5.7. Proses TI (IT Process) yang Teridentifikasi
sambungan
No. Proses TI (IT Process) Dm Plan and Organise (PO)
1 PO1 - Mendefinisikan Rencana Strategis TI (Define a Strategic IT Plan) 2 PO2 - Mendefinisikan Arsitektur Informasi (Define the Information Architecture) 3 PO3 - Menentukan Arahan Teknologi (Determine Technological Direction) 4 PO4 – Mendefinisikan Proses TI, Organisasi, dan Keterhubungannya (Define the IT
Processes, Organization and Relationship) 5 PO5 – Mengelola Investasi TI (Manage the IT Investment) 6 PO6 – Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen (Communicate
Management Aims and Direction) 7 PO7 – Mengelola Sumber Daya Manusia TI (Manage IT Human Resources) 8 PO8 – Mengelola Kualitas (Manage Quality) 9 PO9 – Menaksir dan Mengelola Risiko TI (Assess and Manage IT Risks) 10 PO10 – Mengelola Proyek (Manage Projects)
Dm Acquire and Implement (AI) 11 AI1 – Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify Automated Solution) 12 AI2 – Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi (Aquire and
Maintain Application Software) 13 AI3 – Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (Acquire and Maintain
Technology Infrastructure) 14 AI4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaan (Enable Operation and Use) 15 AI5 – Memenuhi Sumber Daya TI (Procure IT Resources) 16 AI6 – Mengelola Perubahan (Manage Changes) 17 AI7 – Instalasi dan Akreditasi Solusi beserta Perubahannya (Install and Accredit
Solutions and Changes)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
93
Universitas Indonesia
5.1.4. Identifikasi Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives)
COBIT 4.1
Berdasarkan lampiran kedua hasil pemetaan Sasaran Kontrol Detil
(Detailed Control Objectives) yang dapat diterapkan di Dinas Pendidikan DKI
Jakarta terhadap COBIT 4.1 menghasilkan 173 (seratus tujuh puluh tiga) detailed
control objectives. Adapun perinciannya domain PO sebanyak 74 (tujuh puluh
empat) detailed control objectives, domain AI sebanyak 40 (empat puluh)
detailed control objectives, domain DS sebanyak 46 (empat puluh enam) detailed
control objectives, dan domain ME sebanyak 13 (tiga belas) detailed control
objectives.
5.1.5. Identifikasi Pernyataan (Statements) COBIT 4.1
Berdasarkan lampiran pertama hasil pemetaan Pernyataan (Statements)
yang dapat diterapkan di Dinas Pendidikan DKI Jakarta terhadap COBIT 4.1
menghasilkan 880 (delapan ratus delapan puluh) pernyataan. Adapun
perinciannya Tingkat 0 sebanyak 59 (lima puluh sembilan) pernyataan, Tingkat 1
sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh) pernyataan, Tingkat 2 sebanyak 127
(seratus dua puluh tujuh) pernyataan, dan Tingkat 3 sebanyak 175 (seratus tujuh
No. Proses TI (IT Process) Dm Deliver and Support (DS) 18 DS1 – Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan (Define and Manage Service
Levels) 19 DS2 – Mengelola Layanan Pihak Ketiga (Manage Third-Party Services) 20 DS3 – Mengelola Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and Capacity) 21 DS4 – Memastikan Layanan yang Berkelanjutan (Ensure Continuous Service) 22 DS6 – Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate Costs) 23 DS7 – Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users) 24 DS8 – Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden (Manage Service Desk and
Incidents) 25 DS10 – Mengelola Permasalahan (Manage Problems) 26 DS13 – Mengelola Operasi (Manage Operations)
Dm Monitor and Evaluate (ME) 27 ME1 – Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI (Monitor and Evaluate IT
Performance) 28 ME4 – Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT Governance)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
94
Universitas Indonesia
puluh lima) pernyataan, Tingkat 4 sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat)
pernyataan, dan Tingkat 5 sebanyak 178 (seratus tujuh puluh delapan) pernyataan.
5.2. Penilaian Tingkat Kematangan Proses Tata Kelola Dengan
Menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model Hasil pemetaan Proses TI (IT Process) yang dapat diterapkan di Dinas
Pendidikan DKI Jakarta terhadap COBIT 4.1 menghasilkan 28 (dua puluh
delapan) Proses TI. Proses tersebut kemudian dinilai menggunakan COBIT 4.1
Maturity Model. Hasil penilaian terhadap masing-masing kendali proses akan
dibahas pada bagian ini.
5.2.1. Penilaian Proses TI PO1 - Mendefinisikan Rencana Strategis TI
(Define a Strategic IT Plan)
Disdik DKI Jakarta sudah mengetahui Pergub No. 16 Tahun 2008 tentang
RITIK DKI Jakarta, meski kenyataannya pelaksanaannya sering diabaikan.
Pendokumentasian belum terstruktur dengan jelas dan hanya diketahui oleh
beberapa pegawai yang berkepentingan saja. Update dari RITIK merupakan
respon dari permintaan pihak organisasi dan juga berdasarkan perubahan kondisi
yang ada. Keputusan-keputusan stategis yang diambil hanya berdasarkan pada
masalah yang ada dalam proyek yang dilaksanakan, belum berdasarkan rencana
strategis TI yang telah ditetapkan secara konsisten. Tetapi pada organisasi ini
sudah adanya solusi TI yang dibuat untuk menghadapi masalah yang ada.
Penyampaian kepada konsumen juga sudah dilakukan, hanya belum berjalan
dengan maksimal. Penyampaian kepada konsumen dilakukan secara online,
dengan website http://www.disdikdki.net yang diberikan organisasi.
5.2.2. Penilaian Proses TI PO2 - Mendefinisikan Arsitektur Informasi
(Define the Information Architecture)
Disdik DKI Jakarta bertanggung jawab menentukan dan menyetujui
prioritas dan anggaran pengembangan teknologi informasi dan komunikasi,
berdasarkan arsitektur enterprise, arsitektur aplikasi, arsitektur informasi, dan
arsitektur infrastruktur jaringan komunikasi yang telah ditetapkan dalam RITIK.
Dengan dukungan sudah adanya data dan informasi yang terintegrasi melalui
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
95
Universitas Indonesia
Decision Support System (DSS) dapat dibuat suatu program untuk pengembangan
data dan untuk analisis yang kemudian dapat dibuat simulasi untuk pengambilan
keputusan. Hal ini akan sangat membantu stakeholders dalam pengambilan
keputusan dan dengan adanya jaringan dan peralatan yang dapat dilakukan secara
otomatis, berkembanglah program-program yang dapat memberikan kesimpulan.
Semua unit kerja sudah memiliki SI/TI tetapi yang dikembangkan belum
terintegrasi.
Organisasi sudah membuat dan menjaga model informasi organisasi
yang mungkin digunakan untuk pengembangan teknologi secara konsisten
dengan rencana TI yang ada. Sudah menjaga data organisasi dengan memiliki
analisa data dan peraturan yang dapat memudahkan adanya kemudahan dalam
mengakses sistem organisasi. Sudah menerapkan prosedur untuk menjamin
integritas dan konsistensi semua data elektroniknya.
Melalui kerangka sistem yang fleksibel dan terskala memungkinkan
terbangunnya sentral data dan gerbang informasi yang dapat digunakan untuk
pondasi dalam menyusun sebuah teknologi terintegrasi. Oleh karena itu, Disdik
DKI Jakarta perlu berupaya memadukan berbagai jenis elemen yang terbaik dari
solusi akses data dengan mempertimbangkan lapisan jasa dan layanan yang
mampu mengumpulkan dan mendistribusikan informasi dari sumber internal
(setiap workstation dalam LAN) dan sumber eksternal (internet). Sehingga
keberadaan infrastruktur jaringan informasi menjadi permasalahan penting bagi
suksesnya kanal informasi.
Dalam sistem inter koneksi Disdik DKI Jakarta seluruh data dikoleksikan,
diklasifikasikan dan dikelompokan sesuai dengan tingkat kepentingan user dan
dikoordinasikan oleh berbagai layanan server baik dalam bentuk database maupun
fasilitasi komunikasi. Kebutuhan komunikasi data dan informasi yang
dikembangkan ditujukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi Disdik DKI
Jakarta sehari-hari dengan memegang prinsip integritas dan konsistensi. Tingkat
kebutuhan data dan informasi ini diekstrak dari berbagai kebutuhan
user/stakeholder Disdik DKI Jakarta.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
96
Universitas Indonesia
Gambar 5.1. Desain Jaringan Cyber Room Disdik DKI Jakarta
(Sumber: Paparan Seksi Data dan Informasi Tahun 2009)
Secara teknis struktur server Disdik DKI Jakarta menampung data dan
informasi berikut ini:
1) Data
• Transaksi file/dokumen antar seksi/subbag
• Informasi global yang bersumber dari internet
• Database Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
• Data SMS Gateway
• Publikasi berbagai penelitian dan kajian pendidikan
2) Komunikasi
• Surat elektronik (E-mail)
• multimedia
• Transfer data dan informasi
Sedangkan implementasi interkoneksi data dan informasi pada sistem
infromasi di Disdik DKI Jakarta memiliki fokus target sebagai berikut:
a. Fokus pada dinas
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
97
Universitas Indonesia
a) Perencanaan dilakukan secara utuh dengan koordinasi lintas
seksi/bagian.
b) Pengembangan yang melibatkan lintas seksi/bagian.
c) Sistem yang mendukung implementasi kebijakan.
b. Konvergensi Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
a) Terencana dan terstruktur sesuai dengan tugas pokok Disdik DKI
Jakarta
b) mendapat dukungan dari semua pihak.
c) terintegrasi
c. Peningkatan Kemampuan Pengguna
a) Munculnya kesadaran fungsionalitas sistem informasi dalam
pekerjaan.
b) Adanya pemanfaatan peran/role pengaksesan data untuk menjaga
privasi data dan informasi.
d. Perluasan Fungsionalitas
a) Berbasis digital
b) Optimalisasi sentralisasi dan desentralisasi data
c) Aplikasi terintegrasi sesuai peran dan fungsi
d) Perluasan akses informasi
Kemudahan komunikasi antar fungsi di internal Disdik DKI Jakarta dan
lintas instansi pendidikan merupakan kunci akses penyebaran informasi. Dengan
demikian segala bentuk kebijakan dan metodologi peningkatan mutu pendidikan
akan lebih mudah tersebar luaskan, baik berupa data maupun informasi. Dengan
pertimbangan hal tersebut maka pemerintah pusat tengah berupaya membangun
suatu sistem lintas instansi yang berada di lingkungan dibawah Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan dan kebudayaan yang berbentuk jejaring informasi
(WAN atau Wide Area Network) dengan maksud dan tujuan sederhana yakni
sebagai media transportasi data dan informasi baik informasi umum terkait
kependidikan maupun informasi formal kependidikan lintas dinas dan instansi
kependidikan.
Posisi Disdik DKI Jakarta sebagai dinas pemerintah daerah dengan fungsi
sebagai organisasi pelayanan pada bidang pendidikan memiliki kemampuan untuk
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
98
Universitas Indonesia
dapat mensinkronkan diri kedalam sistem yang dibentuk Kemdikbud. Secara
umum, Disdik DKI Jakarta di dalam sistem tersebut dapat dipandang sebagai node
data dan informasi dari WAN Kemdikbud sekaligus sebagai bagian sistem
jejaring nasional dan internasional sehingga dibutuhkan upaya dan langkah-
langkah teknis dan kebijakan khusus yang menyangkut pembangunan dan
sinkronisasi sistem LAN didalam Disdik DKI Jakarta yang mendukung proses
perpindahan data dan informasi di dalam dinas yang sesuai keorganisasian Disdik
DKI Jakarta dan lintas dinas melalui jaringan informasi dengan tetap menjaga
keamanan dan privasi internal dinas.
5.2.3. Penilaian Proses TI PO3 - Menentukan Arahan Teknologi
(Determine Technological Direction) Infrastruktur belum distandarisasi. Rancangan regulasi pengembangan tren
teknologi informasi akan dimasukkan pada Renstra Disdik DKI Jakarta. Belum
ada monitoring regulasi dan kecenderungan dari teknologi informasi. Belum ada
contingency plan infrastruktur teknologi informasi. Disdik DKI Jakarta memiliki
seksi sendiri, yaitu Seksi Data dan Informasi yang menangani pembangunan TIK
di organisasi. Sudah ada sebuah seksi yang jelas dan secara khusus menangani
bidang TIK, tetapi belum bekerja secara maksimal. Pihak manajemen bisnis sudah
mulai reaktif dalam menangani kebutuhan kontrol informasi, tetapi kebijakan,
prosedur, standar masih perlu dikembangkan dan dikomunikasikan, sesuai dengan
permasalahan yang muncul pada saat itu. Pengembangan, komunikasi, dan
kepatuhan terhadap proses masih bersifat informal dan inkonsisten.
5.2.4. Penilaian Proses TI PO4 – Mendefinisikan Proses TI, Organisasi, dan
Keterhubungannya (Define the IT Processes, Organization and
Relationship)
Hasil hubungan manajemen menunjukkan bahwa belum semua unit
organisasi yang berada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta memiliki struktur
organisasi khusus yang bertugas mengelola SI/TI. Ketiadaan organisasi khusus
SI/TI ini pada akhirnya memberikan dampak permasalahan tersendiri dimana
pengembangan dan pemanfaatan SI/TI tidak dapat dilakukan secara maksimal
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
99
Universitas Indonesia
dimana proses pengadaan perangkat teknologi informasi dapat dilakukan melalui
mekanisme lelang melalui LPSE DKI Jakarta, akan tetapi keberlangsungan hidup
teknologi informasi seperti perawatan, dukungan teknis dan pengembangan lanjut
aplikasi teknologi informasi jika terjadi perubahan. Adanya keinginan agar setiap
unit memiliki sendiri organisasi SI/TI dengan tugas, kewenangan dan tanggung
jawab yang jelas. Jika tidak dimungkinkan untuk dibentuk unit khusus SI/TI,
sebaiknya dibentuk sebuah kelompok kerja SI/TI yang memiliki kewenangan
sama dengan Biro Sistem Informasi.
5.2.5. Penilaian Proses TI PO5 – Mengelola Investasi TI (Manage the IT
Investment)
Sudah ada kerangka kerja pengelolaan keuangan bidang TI, penganggaran
untuk bidang TI, dan ada pengelolaan biaya TI walaupun tepusat. Tetapi belum
ada ada skala prioritas anggaran TI dan pengelolaan manfaat TI. Organisasi
b e l u m melaksanakan proses pengambilan keputusan untuk memprioritaskan
alokasi sumber daya TI untuk operasi, dan pemeliharaan proyek-proy ek untuk
memaksimalkan kontribusi TI untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian
portofolio organisasi TI.
5.2.6. Penilaian Proses TI PO6 – Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan
Manajemen (Communicate Management Aims and Direction)
Komunikasi secara rutin dan terjadwal tidak dilakukan tetapi direktur
sangat mendukung akan perkembangan teknologi informasi sehingga setiap ada
rapat, pimpinan mengkomunikasikan kebijakan organisasi terkait dengan teknogi
informasi. Belum ada prosedur dan kebijakan yang dapat menjamin bahwa
sumber daya yang ada telah sesuai dan dapat melaksanakan kebijakan organisasi
terkait teknologi informasi. Meskipun demikian, pihak manajemen telah
mempunyai rencana untuk memasukkan rencana ketersediaan sumberdaya untuk
melaksanakan kebijakan dan memastikan pelaksanaannya kedalam pedoman
Renstra Disdik DKI Jakarta. Mekanisme penggunaan dan pengontrolan terhadap
pelaksanaan kebijakan belum ada tetapi mempunyai harapan pedoman yang
sedang disusun terbuka dengan perkembangan sistem terbaru.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
100
Universitas Indonesia
Metode dan proses untuk melakukan pemeriksaan kembali dan menyetujui
standar, kebijakan, prosedur dan petunjuk belum ada, tetapi manajemen
merencanakan untuk diadakan dan dimasukkan dalam pedoman TI yang sedang
disusun. Deskripsi tentang kebijakan dan sasaran apa yang perlu dipahami
dilaksanakan dan dipelihara pada semua level dari fungsi teknologi informasi
masih dalam tahap studi. Sudah ada kebijakan untuk menetapkan dan
meningkatkan perlindungan terhadap sumber daya teknologi informasi dan
integrasi sistem teknologi informasi. Sudah ada program kesadaran keamanan
teknologi informasi.
5.2.7. Penilaian Proses TI PO7 – Mengelola Sumber Daya Manusia TI
(Manage IT Human Resources)
Penempatan SDM yang tidak tepat tetapi pembagian tugas yang jelas.
Pengelolaan SDM yang belum optimal baik di tingkat teknis operasional maupun
manajerial. Pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi pengguna teknologi
informasi masih jarang dilakukan, walaupun pendidikan dan pelatihan terhadap
penggunaan aplikasi selalu dilakukan pada saat dikembangkan aplikasi.
Ketersediaan kurikulum dan pelatihan secara berkelanjutan merupakan syarat
mutlak untuk meningkatkan kompetensi SDM pengguna SI/TI. Untuk melakukan
pembinaan secara berkelanjutan terhadap kompetensi SDM SI/TI, sebaiknya Seksi
Data dan Informasi bekerjasama dengan Badan Diklat DKI Jakarta untuk
membuat pendidikan dan pelatihan SI/TI secara berkala.
5.2.8. Penilaian Proses TI PO8 – Mengelola Kualitas (Manage Quality)
Secara umum, hasil-hasil inventarisasi memperlihatkan bahwa pengelolaan
kualitas pemanfaatan SI/TI belum dilakukan sehingga belum dapat diukur nilai
manfaat intangible dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut tidak dapat
terukur. Tidak adanya quality assurance di dalam struktur organisasi sehingga
kurang begitu mempedulikan kualitas yang akan dihasilkan. Belum ada
pengembangan dan penetapan perencanaan kualitas secara keseluruhan
berdasarkan perencanaan jangka panjang-pendek SI/TI. Dalam hal pengelolaan
kualitas sebaiknya didefinisikan secara jelas tugas dan tanggung jawab organisasi
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
101
Universitas Indonesia
pengelola teknologi informasi melalui prosedur Quality Control (QC) atau
Quality Assurance (QA).
5.2.9. Penilaian Proses TI PO9 – Menaksir dan Mengelola Risiko TI
(Assess and Manage IT Risks) Di Disdik DKI Jakarta sudah adanya kebijakan akan manajemen risiko,
karena sebagian besar pelaksanaan kegiatan pelayanan di Seksi Data dan
Informasi di organisasi ini sudah memanfaatkan SI/TI sepenuhnya Manajemen
risiko dilakukan sesuai dengan proses yang telah ditentukan organisasi, tetapi
belum ada standar khusus untuk mengatur kebijakan manajemen risiko tersebut.
Tetapi manajemen risiko pada organisasi ini belum disosialisasikan kepada
seluruh pegawai, jadi hanya pihak terkait atau Kasie yang mengaturnya dan
menjalankannya.
Sudah dilakukan kajian tentang manajemen risiko SI/TI sehingga pihak
manajemen dapat menentukan mekanisme kontrol yang diperlukan untuk
mengantisipasi dan mengatasi permasalahan jika risiko teknologi informasi
terjadi. Kajian dan pengenalan terhadap manajemen risiko sebaiknya dimasukkan
ke dalam pedoman SI/TI manajemen risiko sehingga dapat digunakan oleh pihak
manajemen tentang faktor-faktor risiko terkait dengan implementasi teknologi
informasi, prioritas tingkat risiko yang ada dan mekanisme kontrol yang
diperlukan untuk mengantisipasi risiko (mitigation risk).
5.2.10. Penilaian Proses TI PO10 – Mengelola Proyek (Manage Projects)
Pada organisasi ini, menajemen untuk proyek sebagian telah memenuhi
kebutuhan user. Pengadaan SI/TI dilakukan melalui mekanisme tender dan
mengacu kepada Pergub Nomor 45 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
(juklak) pengadaan barang dan jasa secara e-Procurement. Tetapi, proses
pendokumentasian belum berjalan dengan baik serta pengembangan dan
penggunaan teknik juga belum dilaksanakan dengan baik serta aplikasi dari
penerapan manajemen proyek tergantung pada kebijakan dari atas. Penerapan
framework pengelolaan proyek dan program untuk mengelola semua proyek TI.
Framework memastikan adanya skala prioritas proyek yang tepat dan terciptanya
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
102
Universitas Indonesia
koordinasi semua proyek. Framework meliputi master plan, penetapan sumber
daya, definisi dari deliverables, persetujuan oleh user, quality assurance,
perencanaan pengujian yang formal, review atas pengujian dan masa setelah
implementasi untuk memastikan adanya pengelolaan risiko proyek. Pendekatan
ini akan mengurangi risiko biaya yang membengkak dan pembatalan proyek,
memperbaiki komunikasi dan keterlibatan user, memastikan value, dan kualitas
deliverable proyek.
5.2.11. Penilaian Proses TI AI1 – Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify
Automated Solution)
Dalam mendesain solusi otomatisasi mempertimbangkan kemampuan
operasional, unjuk kerja, skalabilitas dan integrasi serta kemudahan-kemudahan
dalam mengoperasikannya. Belum dilakukan studi tentang identifikasi kebutuhan
informasi organisasi. Pada Draft Renstra Disdik DKI Jakarta 2013-2017 belum
memasukkan rencana jangka panjang dan jangka pendek tentang identifikasi
kebutuhan informasi organisasi. Belum dilakukan studi kelayakan teknologi dan
ekonomis dalam rencana pengembangan sistem informasi. Belum dilakukan
indentifikasi risiko dalam pengembangan sistem. Belum dilakukan studi tentang
kriteria-kriteria tentang pertimbangan pengembangan solusi otomatis inhouse,
membeli, atau alihdaya (outsource), akan tetapi manajemen mempunyai
kecenderungan untuk outsource. Keamanan dan pengontrolan solusi otomatis
telah dipertimbangkan sejak awal karena kedepan akan banyak stakeholder yang
terkait.
5.2.12. Penilaian Proses TI AI2 – Memperoleh dan Memelihara Perangkat
Lunak Aplikasi (Aquire and Maintain Application Software)
Berikut ini tabel aplikasi sistem informasi pendidikan yang digunakan
Dinas Pendidikan DKI Jakarta:
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
103
Universitas Indonesia
Tabel 5.8. Sistem Aplikasi Pendidikan
No. Nama Aplikasi Fungsionalitas
1 SAS Sistem Administrasi Sekolah untuk mengadministrasi
setiap hasil perkembangan siswa/i untuk tingkat
SMA/SMK
2 SIMDIK Sistem Informasi Manajemen Pendidikan untuk
mengadministrasi setiap hasil perkembangan siswa/i
untuk tingkat SD/SMP
3 PPDB Online Penerimaan Peserta Didik Baru secara online melalui
internet bekerja sama dengan PT. Telkom
4 SIAP Online Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan secara online
melalui internet bekerja sama dengan PT. Telkom
(belum dipergunakan)
5 Website Layanan berbasis internet dengan tujuan
mempermudah akses ke Dinas Pendidikan DKI
Jakarta melalui situs http://disdikdki.net
6 Electronic mail Surat elektronik yang dikirim ke [email protected]
Pemeliharaan dilakukan pihak konsultan dalam jangka waktu tertentu
setelah pengembangan aplikasi dilakukan. Dalam pemeliharan lanjutan belum ada
staf khusus yang ditunjuk untuk merawat aplikasi perangkat lunak yang telah ada.
Organisasi sudah menterjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam suatu spesifikasi
rancangan tingkat tinggi untuk akusisi software dan apakah telah disetujui oleh
manajemen tetapi belum organisasi menyiapkan rancangan rinci dan teknis aplikasi
software yang dibut uhkan dan organisasi menerapkan kontrol bisnis yang tepat
kedalam kontrol aplikasi yang terotomasi. Dan juga organisasi belum
mengembangkan dan melaksanakan rencana QA (Quality Assurance) software
untuk memenuhi kebutuhan dan kebijakan dan prosedur kualitas.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
104
Universitas Indonesia
5.2.13. Penilaian Proses TI AI3 – Memperoleh dan Memelihara
Infrastruktur Teknologi (Acquire and Maintain Technology
Infrastructure)
Pendayagunaan TIK diyakini menunjang upaya peningkatan dan
pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik terhadap pendidikan.
Penerapan TIK untuk pendidikan oleh Disdik DKI Jakarta dapat memperluas
keterjangkauan pendidikan, serta sekaligus penguatan tata kelola. Kebutuhan akan
penguasaan dan penerapan IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global
berdampak pada semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek
kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, meningkatnya kebutuhan untuk
berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, serta
perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk
melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi. Kondisi di atas menuntut
diberlakukannya kebijakan di bidang TIK.
Tetapi, masih adanya kesenjangan literasi TIK antar wilayah di satu sisi
dan perkembangan internet yang juga membawa dampak negatif terhadap nilai
dan norma masyarakat serta memberikan peluang munculnya plagiarisme dan
pelanggaran HAKI di sisi lainnya mengharuskan integrasi penggunaan TIK dalam
pembelajaran yang mendidik. Pada Draft Renstra Disdik DKI Jakarta Tahun
2013-2017, penguatan pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e-manajemen, dan
e-layanan dilakukan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
(1) Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK
untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang
pendidikan.
(2) Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan
efektivitas tata kelola dan layanan publik.
(3) Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam
berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik.
(4) Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan
menengah.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
105
Universitas Indonesia
(5) Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di DKI
Jakarta.
Topologi umum LAN kemudian dikembangkan dan diturunkan menjadi
topologi logik yang lebih operasioal memperhatikan kondisi fisik infrastruktur
teknologi informasi dengan memperhatikan posisi real lokasi dan bangunan untuk
memudahkan kontrol dalam komunikasi serta kecepatan dari pengiriman data.
Sebagai pusat pengelolaan, kontrol, dan gerbang LAN dengan WAN maka
dibangun NOC (Network Operations Center) yang merupakan lokasi pusat
dimana server dan peralatan jaringan berada di Lamtai IV, skema NOC Disdik
DKI Jakarta ditunjukan pada gambar 5.8.
Gambar 5.2. Diagram Jaringan Cyber Room Disdik DKI Jakarta
(Sumber: Paparan Seksi Data dan Informasi Tahun 2009)
SI/TI yang dikembangkan dapat digambarkan kedalam kerangka yang
memungkinkan Disdik DKI Jakarta mengembangkan berbagai optimasi layanan,
portal sentral data dan kanal komunikasi data. Terdapat beberapa lingkup dalam
mengembangkan SI/TI di Disdik DKI Jakarta lingkup ini dikembangkan dengan
memperhatikan business requirement Disdik DKI Jakarta, antara lain sebagai
berikut:
• Integrasi program kerja antar seksi di Disdik DKI Jakarta.
• Tersedianya sumber daya infrastruktur sistem informasi yang memadai.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
106
Universitas Indonesia
• Termanfaaatkannya sumber daya infrastruktur sistem informasi yang efektif
dan efisien.
• Terlaksananya urusan-urusan intern Disdik DKI Jakarta dengan cepat dan tidak
redundan baik yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, dan kerumahtanggaan.
• Terjalinnya kerjasama terutama dalam hal penyebaran data dan informasi
antara Disdik DKI Jakarta dengan stakeholder pendidikan (sekolah, kasi, suku
dinas, dan instansi-instansi yang relevan dalam pelaksanaan bidang dikdas dan
dikmen).
• Tersedianya sistem informasi yang terintegrasi lintas unit dalam organisasi
Disdik.
• Tersedianya data-data pendukung yang akurat, relevan, dan signifikan yang
dapat diakses dengan mudah dan cepat.
• Tersedianya dan tersebarkannya informasi kajian-kajian yang lengkap dan
akurat untuk mendukung pengambilan kebijakan.
• Tersedianya fasilitas sistem informasi yang memadai untuk pengembangan dan
pengelolaan sumber daya pendidikan didukung oleh sarana prasarana
informasi.
5.2.14. Penilaian Proses TI AI4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaan
(Enable Operation and Use)
Sudah mengenal rencana untuk rencana solusi operasional untuk
mengidentifik asi dan dok umentasi semua aspek pemakai, teknis, dan op erasional
tetapi belum diterapkan. Belum semua mengenal ada transfer pengetahuan ke
pengelolaan bisnis. Tidak ada transfer pengetahuan pada pengguna akhir. Belum
semua mengenal transfer pengetahuan ke staf operasional dan pendukung.
Organisasi belum melak ukan pemin dahan p engetah uan k e penggun a akhir dalam
pengambilan kepemilikan sistem dan data dan melakukan pemindah an pengetahuan
dan keterlampilan ke staf operasi untuk memungkinkan staf mendukung dan
memelihara si stem dan infr astr uktur y an g berh ubun gan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
107
Universitas Indonesia
5.2.15. Penilaian Proses TI AI5 – Memenuhi Sumber Daya TI (Procure IT
Resources) Sudah ada kontrol pengadaan bidang TI dan pengelolaan kontrak dengan
pemasok (suppliers) dengan baik. sudah ada metode pemilihan pemasok sudah
ada akuisisi sumber daya TI. Sudah dilakukan studi tentang mengelola pemasok
untuk mendefinisikan tingkat kebutuhan dan pelayanan operasional yang di
dalamnya terdapat juga metodologi yang digunakan:
o Mengidentifikasi permasalahan yang akan diselesaikan
o Mengidentifikasi sumber dan format data
o Mengidentifikasi pengguna yang akan menjalankan SI/TI
o Menghasilkan jadual pengembangan secara rinci yang mencakup hardware,
software, personil, dokumentasi, dan evaluasi.
Belum dipertimbangkan secara sepenuhnya dalam mengelola pemasok
(suppliers), dan masih tergantung pada konsultan. Seluruh pengerjaan aplikasi
SI/TI dialihdaya (outsource) kepada pihak ketiga. Mendefinisikan kebutuhan
operasional dan tingkat layanan SLA hanya sebatas aplikasi yang dikembangkan
oleh vendor dan konsultan sesuai dengan jangka waktu perjanjian yang telah
disepakati. Belum ada fungsi yang bertanggungjawab terhadap asistensi kepada
pengguna seluruhnya terkait dengan vendor dan konsultan sesuai dengan kontrak
kerja. Perawatan aplikasi dilakukan oleh administrator dan operator yang bertugas
selain itu ada garansi dari vendor dan konsultan selama setahun setelah aplikasi
selesai diimplementasikan.
5.2.16. Penilaian Proses TI AI6 – Mengelola Perubahan (Manage Changes)
Sudah ada prosedur baku yang terkait dengan permintaan perubahan
aplikasi, perawatan sistem, dan perawatan yang dilakukan oleh vendor (suppliers)
dan konsultan. Belum ada prosedur baku yang terkait dengan kajian terhadap
implikasi terjadinya perubahan aplikasi. Belum ada prosedur kontrol yang
dilakukan terhadap perubahan-perubahan kebutuhan pengembangan aplikasi. Dan
belum ada penunjukan petugas yang berhak memegang kendali terhadap
perubahan kebutuhan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
108
Universitas Indonesia
Belum semua unit pada lingkungan Disdik DKI Jakarta memiliki
kemampuan dalam hal mengelola manajemen perubahan berdasarkan kebutuhan-
kebutuhan yang muncul. Hal ini dikarenakan belum memiliki pejabat fungsional
pranata komputer. Sementara unit-unit yang telah berhasil mengembangkan
teknologi informasi juga belum memiliki manajemen khusus dalam mengelola
perubahan sesuai dengan kebutuhan. Dikarenakan pentingnya manajemen
perubahan yang dapat menjawab pemenuhan kebutuhan-kebutuhan perubahan,
maka perlu sekali agar setiap unit di lingkungan Disdik DKI Jakarta memiliki
pejabat fungsional pranata komputer dan juga mekanisme ataupun prosedur yang
dapat mengelola perubahan.
5.2.17. Penilaian Proses TI AI7 – Instalasi dan Akreditasi Solusi beserta
Perubahannya (Install and Accredit Solutions and Changes)
Hal itu untuk memastikan bahwa sistem operasionalnya sesuai dengan
ekspektasi dan hasil yang disepakati sebelumnya.Belum ada prosedur baku yang
terkait dengan permintaan perubahan aplikasi, perawatan sistem, dan perawatan
yang dilakukan oleh vendor (suppliers) dan konsultan. Belum ada prosedur baku
yang terkait dengan kajian terhadap implikasi terjadinya perubahan aplikasi.
Belum ada prosedur kontrol yang dilakukan terhadap perubahan-perubahan
kebutuhan pengembangan aplikasi. Dan belum ada penunjukan petugas yang
berhak memegang kendali terhadap perubahan kebutuhan. Sistem yang baru perlu
dijalankan begitu pengembangannya selesai. Hal ini membutuhkan ujicoba yang
tepat didalam lingkungan yang terpisah dengan ujicoba data secara relevan,
pendefinisian instruksi roll-out dan migrasi, perencanaan, release dan promosi ke
production, serta review post-implementation.
Belum semua unit pada lingkungan Disdik DKI Jakarta memiliki
kemampuan dalam hal mengelola manajemen perubahan berdasarkan kebutuhan-
kebutuhan yang muncul. Hal ini dikarenakan belum memiliki pejabat fungsional
pranata komputer. Sementara unit-unit yang telah berhasil mengembangkan
teknologi informasi juga belum memiliki manajemen khusus dalam mengelola
perubahan sesuai dengan kebutuhan. Dikarenakan pentingnya manajemen
perubahan yang dapat menjawab pemenuhan kebutuhan-kebutuhan perubahan,
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
109
Universitas Indonesia
maka perlu sekali agar setiap unit di lingkungan Disdik DKI Jakarta memiliki
pejabat fungsional pranata komputer dan juga mekanisme ataupun prosedur yang
dapat mengelola perubahan.
5.2.18. Penilaian Proses TI DS1 – Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat
Layanan (Define and Manage Service Levels)
Teknologi Informasi yang dimiliki Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih
dalam tahap pemenuhan kebutuhuan informasi untuk internal belum sampai
digunakan untuk eksternal, sehingga kerangka khusus yang mendefiniskan tingkat
pelayanan belum ada. Belum ada kesepakatan tertulis dalam memberikan layanan
teknologi informasi kepada stakeholder, jika pihak yang berkepentingan
membutuhkan data-data maka dipergunakan surat-menyurat. Belum ada bagian
tertentu yang bertugas untuk memantau dan membuat pelaporan terhadap
pencapaian berdasarkan kinerja layanan yang diberikan. Belum ada pembuatan
pelaporan yang berkaitan dengan tingkat layanan teknologi informasi. Kinerja
pelayanan teknologi informasi belum dievaluasi secara rutin.
5.2.19. Penilaian Proses TI DS2 – Mengelola Layanan Pihak Ketiga
(Manage Third-Party Services)
Sudah ada identifikasi hubungan dengan seluruh pemasok (suppliers)
pengelolaan hubungan pemasok walaupun terbatas. Belum ada pengelolaan risiko
pemasok dan pemantauan kinerja pemasok. Manajemen menyadari kebutuhan
untuk memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk pihak ketiga
manajemen, termasuk menandatangani kontrak. Sifat dari layanan yang akan
diberikan secara rinci dalam kontrak dan termasuk persyaratan hukum,
operasional, dan kontrol. Tetapi dengan tidak adanya kewajiban kontraktual untuk
pelaporan, manajemen senior tidak menyadari kualitas layanan disampaikan.
Sebuah ditandatangani, performa kontrak digunakan dengan istilah penjual
standar dan kondisi (misalnya, deskripsi layanan yang akan diberikan). Proses
untuk mengawasi penyedia layanan pihak ketiga, risiko yang terkait dan
penyediaan layanan bersifat informal. Praktik tergantung pada pengalaman
(misalnya, on demand) dari individu dan vendor/suppliers.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
110
Universitas Indonesia
5.2.20. Penilaian Proses TI DS3 – Mengelola Kinerja dan Kapasitas
(Manage Performance and Capacity)
Mengidentifikasi kebutuhan organisasi menyangkut ketersediaan
(availability) dan kinerja (performance) layanan informasi untuk saat ini belum
terlalu dirasakan oleh Disdik DKI Jakarta, sebab hampir seluruh bisnis proses
dijalankan secara konvensional tanpa dukungan aplikasi spesifik. Melakukan
perencanaan ketersediaan (availability plan) untuk memperoleh, memantau dan
mengendalikan ketersediaan layanan informasi sudah menjadi kesadaran tetapi
pemanfaatan aplikasi spesifik belum optimal disebabkan karena belum cukup data
yang dibutuhkan aplikasi tersebut. Sedangkan untuk pengadaan dan
pengembangan aplikasi belum dirancang dalam suatu rencana induk yang terpadu.
Memantau dan melaporkan kinerja sumber daya teknologi informasi secara
berkala untuk kondisi saat ini pada jajaran Disdik DKI Jakarta masih bersifat
adhoc pada momen tertentu. Melakukan pengelolaan kapasitas (capacity
management) dari sumber daya teknologi informasi belum dilakukan disebabkan
karena belum ada prosedur baku yang mengatur hal tersebut.
Menjaga ketersediaan sumber daya untuk saat ini belum dilakukan sebab
sumber daya yang tersedia masih sangat terbatas dan belum dikembangkan.
Belum memiliki SDM SI/TI yang spesifik pada saat ini. Pengelolaan dan
kapasitas yang dibutuhkan belum diketahui dengan pasti karena seluruhnya masih
dikelola oleh Seksi Data dan Informasi. Perbaikan terhadap pengelolaan kinerja
dan kapasitas dapat dilakukan jika terdapat unit khusus teknologi informasi dan
ketersediaan pejabat fungsional pranata komputer yang memadai dikarenakan
pengelolaan kinerja dan kapasitas merupakan proses yang bersifat operasional dan
berkesinambungan sehingga perlu sekali memiliki SDM yang cukup paham dalam
mengelola kinerja dan kapasitas.
5.2.21. Penilaian Proses TI DS4 – Memastikan Layanan yang
Berkelanjutan (Ensure Continuous Service)
Mengelola proses yang berkelanjutan sudah beberapa prosedur telah
dikembangkan instanti terkait dengan implementasi SI/TI yang telah dimiliki akan
tetapi prosedur-prosedur tersebut belum pernah dilakukan kaji ulang terhadap
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
111
Universitas Indonesia
perkembangan kebutuhan. Tingkat layanan SI/TI yang berkelanjutan pada
masing-masing unit berbeda dikarenakan terdapat unit yang memiliki organisasi
khusus pengelola SI/TI, akan tetapi ada juga yang belum memilikinya. Hal ini
menyebabkan tingkat pelayanan yang diberikan juga menjadi berbeda. Kemudian,
rendahnya penghargaan terhadap SDM SI/TI terampil mempengaruhi kualitas
sistem dan pengembangan SI/TI. Untuk penerapan, pengembangan, dan
pemeliharaan SI/TI hanya mempertimbangkan rencana SI/TI jangka pendek.
5.2.22. Penilaian Proses TI DS6 – Mengidentifikasi dan Mengalokasikan
Biaya (Identify and Allocate Costs)
Dalam IT budgeting penentuan varian dilakukan secara proaktif dan
analisis investasi memberikan perbaikan terhadap pengaturan nilai investasi itu
sendiri. Setiap investasi SI/TI perlu mendapatkan persetujuan dari DPRD Komisi
E didalam mengontrol biaya serta pertimbangan seberapa biaya yang dikeluarkan.
Kebutuhan untuk mengajukan biaya melalui botom-up dari Seksi Data dan
Informasi untuk ditindaklanjuti pihak-pihak berwenang yang mengeluarkan
anggaran. Belum dibuatnya studi kelayakan Cost/Benefit Analysis dalam rencana
proyek pengembangan SI/TI.
5.2.23. Penilaian Proses TI DS7 – Mendidik dan Melatih Pengguna
(Educate and Train Users)
Pelatihan terhadap pengetahuan teknologi informasi dan keamanan
jaringan masih belum terencana dan terorganisir dengan baik. Belum ada
perencanan dan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang berkaitan dengan teknologi informasi,
pelatihan diadakan ketika ada studi atau proyek. Organisasi bahkan tidak
menyadari bahwa ada masalah y ang akan diatasi den gan baik untuk p elatihan,
dan tidak ada komun ikasi dalam masalah ini Pengorganisasian pelatihan seperti
penentuan waktu, biaya, triner, dan lain-lain dilakukan pada saat studi atau
proyek dan didalamnya terdapat pengembangan sistem informasi. Analisis
masalah pendidikan dan pelatihan kadang-kadang diterapkan. Tetapi, ada
komunikasi konsisten pada keseluruhan isu dan kebutuhan untuk men gatasiny a.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
112
Universitas Indonesia
5.2.24. Penilaian Proses TI DS8 – Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden
(Manage Service Desk and Incidents)
M anajemen mengakui bahwa p roses y ang didukun g oleh p eralatan dan
personil yang diperlukan untuk merespon permintaan p engguna dan mengatur
resolusi insiden. Proses ini menjelaskan respon yang tepat dan efektif terhadap
request dari pengguna SI/TI dan insiden masalah yang timbul yang memerlukan
perancangan dan pelaksanaan yang baik dari service desk dan proses manajemen
kecelakaan (incident management). Ada kesadaran organisasi akan perlunya
meja lay anan untuk fungsi d an p roses manajemen insiden. Permasalahan dan
insiden dikelola dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan. Ada peningkatan proses untuk memastikan bahwa masalah-
masalah y an g diselesaikan. Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan
berpengetahuan ind ividu. Pertany aan y ang serin g diajukan (Frequently Asked
Questions/FAQ) dan p anduan p engguna dikemb an gkan, tetap i individu harus
menemukan mereka yang mungk in tidak mengikut i mereka. Pengguna telah
menerima komunikasi y ang jelas tentang di mana dan bagaimana melap orkan
masalah dan insiden.
Hasil inventarisasi memperlihatkan bahwa permasalahan dan insiden
SI/TI merupakan hal yang jarang sekali terjadi di lingkungan Disdik DKI
Jakarta, namun demikian sudah dibuat mekanisme penanganan masalah atau
help-desk. Kajian tersebut sudah dimasukkan tentang penanggulangan masalah
dan insiden pada RITIK DKI Jakarta. Membuat rancangan serta
mengimplementasikan Business Continuty Plan (BCP) yang terkait dengan
penanggulangan insiden dan permasalahan. Membentuk team yang bertanggung
jawab sebagai pengelola sistem BCP tersebut. Membuat prosedur penanganan
masalah dan insiden yang terkait dengan pemanfaatan dan perlindungan fasilitas
teknologi informasi. Mensosialisasi prosedur yang terkait dengan penanganan
masalah dan insiden yang terkait dengan pemanfaatan dan perlindungan fasilitas
SI/TI. Berikut ini Jaringan Utama WAN DKI Jakarta pada gambar 5.4.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
113
Universitas Indonesia
Gambar 5.3. Jaringan Utama WAN DKI Jakarta
(Sumber: Lampiran V Pergub No. 16 Tahun 2008 tentang RITIK)
5.2.25. Penilaian Proses TI DS10 – Mengelola Permasalahan (Manage
Problems)
Terdapatnya sistem prosedur yang baku tentang manajemen
permasalahan. Terdefinisinya dengan jelas prosedur untuk menelusuri
permasalahan yang terjadi sampai inti permasalahan yang terjadi. Ada skala
prioritas dalam penanganan masalah jika dalam mengelola permasalahan yang
terjadi bersamaan. Keterlibatan konsultan dalam mengelola keadaan atau
permasalahan yang dianggap darurat.
5.2.26. Penilaian Proses TI DS13 – Mengelola Operasi (Manage Operations)
Terdapat prosedur untuk pergantian shift petugas seperti form serah
terima pekerjaan, update status dan laporan pertanggungjawaban kerja belum ada
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
114
Universitas Indonesia
prosedur baku yang mengatur koneksi dan diskoneksi jaringan untuk operasional
jarak jauh. Pelatihan terhadap pengguna secara umum dilakukan berkaitan dengan
pengembangan dan implementasi aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan.
Mengelola operasional bertujuan untuk menjamin bahwa keberadaan fungsi SI/TI
dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga mendukung layanan informasi.
Untuk dapat mendukung layanan informasi, manajemen operasional perlu
didefinisikan mulai produktivitas, ketersediaan SDM dalam mendukung
operasional SI/TI, ketersedian prosedur, dan panduan yang cukup. Terkait dengan
penggunaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang
disediakan oleh vendor, sudah ada dokumentasi tetapi minim tentang tata cara
penggunaan, perbaikan jika terjadi kesalahan fungsi dan operasi serta
dokumentasi perawatan.
5.2.27. Penilaian Proses TI ME1 – Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja
TI (Monitor and Evaluate IT Performance)
Pengelolaan kinerja TI yang efektif mensyaratkan adanya proses
monitoring. Disdik DKI Jakarta sudah memiliki fasilitas teknologi informasi
yang spesifik (server aplikasi spesifik, database server) yang secara khusus
terkait dengan dukungan proses bisnis di lingkungan Disdik DKI Jakarta. Bisnis
proses yang mempergunakan aplikasi spesifik seperti SIMDIK, SAS dilakukan
pengawasan terhadap pengumpulan serta update data yang dibutuhkan. Proses
pengawasan adalah proses evaluasi yang dilakukan terhadap keseluruhan proses-
proses yang berkaitan dengan teknologi informasi dimulai dari proses
perencanaan, implementasi sampai dengan pelayanan. Pengawasan proses
umumnya digunakan kembali sebagai bahan acuan dalam melakukan
perencanaan teknologi informasi. Adanya aktifitas pengontrolan keakuratan,
kelengkapan dan validitas terhadap data-data transaksi. Tidak adanya prosedur
untuk melakukan koreksi terhadap kemungkinan kesalahan pemasukan data.
Adanya prosedur yang menangani validitas data keluaran yang dihasilkan oleh
program aplikasi yang ada. Pemantauan dilaksan akan dan metrik y ang dip ilih
pada kasus per kasus, menurut kebutuhan spesifik proyek-proyek TI dan proses.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
115
Universitas Indonesia
5.2.28. Penilaian Proses TI ME4 – Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT
Governance)
Ada pengenalan bahwa masalah p emer intahan TI ada dan p erlu ditan gani.
Manajemen hanya meresp on dengan reaktif terhadap insiden y ang telah meny
ebabkan keru gian atau memalukan or gan isasi. Aktifitas p emerintahan TI dan
indikator kinerja, yang meliput i perencanaan TI, proses pengiriman dan
pemantauan sedang dalam p engemban gan. Sudah ada pengelolaan risiko dan
ada pengukuran kinerja dalam bentuk laporan tahunan. Seringkali individu
mendoron g p roses p emerintahan dalam berbagai p roy ek dan p roses TI.
Belum ada kerangka kerja tata kelola TI. Belum dilakukan kajian
keselarasan strategis tujuan bisnis dengan fungsi TI. Belum dilakukan kajian
terkait penerimaan manfaat, pengelolaan sumber daya, dan jaminan independen.
5.3. Perhitungan Tingkat Kematangan Dengan Menggunakan
COBIT 4.1 Maturity Model Hasil pemetaan IT Process yang dapat diterapkan di Disdik DKI Jakarta
terhadap COBIT 4.1 menghasilkan 880 pernyataan. Pernyataan dalam setiap
tingkat tersebut kemudian dinilai menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model.
Adapun perinciannya untuk Domain PO yaitu Proses TI PO1 sebanyak
29 pernyataan, PO2 sebanyak 31 pernyataan, PO3 sebanyak 37 pernyataan, PO4
sebanyak 30 pernyataan, PO5 sebanyak 31 pernyataan, PO6 sebanyak 24
pernyataan, PO7 sebanyak 23 pernyataan, PO8 sebanyak 28 pernyataan, PO9
sebanyak 30 pernyataan, dan PO10 sebanyak 34 pernyataan. Untuk Domain AI
yaitu Proses TI AI1 sebanyak 27 pernyataan, AI2 sebanyak 23 pernyataan, AI3
sebanyak 23 pernyataan, AI4 sebanyak 36 pernyataan, AI5 sebanyak 32
pernyataan, AI6 sebanyak 26 pernyataan, dan AI7 sebanyak 25 pernyataan. Untuk
Domain DS yaitu Proses TI DS1 sebanyak 32 pernyataan, DS2 sebanyak 33
pernyataan, DS3 sebanyak 33 pernyataan, DS4 sebanyak 41 pernyataan, DS6
sebanyak 32 pernyataan, DS7 sebanyak 34 pernyataan, DS8 sebanyak 32
pernyataan, DS10 sebanyak 37 pernyataan, dan DS13 sebanyak 37 pernyataan.
Untuk Domain ME yaitu Proses TI ME1 sebanyak 33 pernyataan, dan ME2
sebanyak 44 pernyataan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
116
Universitas Indonesia
Tabel 5.9. Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain PO
COBIT 4.1 MATURITY MODEL
Domain Plan and Organise (PO)
No. Kode Proses Proses TI Nilai
1 PO1 Define a Strategic Plan 1,87
2 PO2 Define the Information Architecture 3,04
3 PO3 Determine Technological Direction 2,00
4 PO4 Define the IT Processes, Organization and Relationship 2,50
5 PO5 Manage the IT Investment 2,32
6 PO6 Communicate Management Aims and Direction 2,25
7 PO7 Manage IT Human Resources 1,79
8 PO8 Manage Quality 1,08
9 PO9 Asses and Manage IT Risks 2,02
10 PO10 Manage Projects 2,13
Nilai Total 21,00
Nilai kematangan Domain Plan and Organise (PO) 2,100
Tabel 5.10. Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain AI
COBIT 4.1 MATURITY MODEL
Domain Acquire and Implement (AI)
No. Kode Proses Proses TI Nilai
11 AI1 Identify Automated Solution 1,68
12 AI2 Acquire and Maintain Application Software 2,22
13 AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure 1,31
14 AI4 Enable Operation and Use 1,53
15 AI5 Procure IT Resources 2,75
16 AI6 Manage Changes 1,35
17 AI7 Install and Accredit Solutions and Changes 1,60
Nilai Total 12,44
Nilai kematangan Domain Acquire and Implement (AI) 1,777
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
117
Universitas Indonesia
Tabel 5.11. Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain DS
COBIT 4.1 MATURITY MODEL
Domain Deliver and Support (DS)
No. Kode Proses Proses TI Nilai
18 DS1 Define and Manage Service Levels 2,28
19 DS2 Managed Third-Party Services 1,82
20 DS3 Manage Performance and Capacity 2,60
21 DS4 Ensure Continuous Service 2,14
22 DS6 Identify and Allocate Costs 1,76
23 DS7 Educate and Train Users 1,64
24 DS8 Manage Service Desk and Incidents 2,38
25 DS10 Manage Problems 3,01
26 DS13 Manage Operations 2,60
Nilai Total 20,23
Nilai kematangan Domain Deliver and Support (DS) 2,248
Tabel 5.12. Tingkat Kematangan Proses TI (IT Process) Domain ME
COBIT 4.1 MATURITY MODEL
Domain Monitor and Evaluate (ME)
No. Kode Proses Proses TI Nilai
27 ME1 Monitor and Evaluate IT Performance 2,35
28 ME4 Provide IT Governance 2,45
Nilai Total 4,800
Nilai kematangan Domain Monitor and Evaluate (ME) 2,400
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
118
Universitas Indonesia
Tabel 5.13. Tingkat Kematangan Total Proses TI (IT Process)
COBIT 4.1 MATURITY MODEL
Domain Nilai Plan and Organise (PO) 2,100
Acquire and Implement (AI) 1,777
Deliver and Support (DS) 2,248
Monitor and Evaluate (ME 2,400
Nilai Total 8,525
Nilai kematangan Total Proses TI 2,13125
Hasil penilaian ditabulasikan dan diperoleh hasil tingkat kematangan
proses tata kelola TI dengan nilai 2,13125.
Dari penilaian tersebut dapat dikelompokkan, yaitu:
1. Kategori pertama merupakan proses pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad
Hoc) yang terdiri atas 11 (sebelas) proses, yaitu:
1. PO1 Define a Strategic IT Plan dengan nilai 1,87
2. PO7 Manage IT Human Resources dengan nilai 1,79
3. PO8 Manage Quality dengan nilai 1,08
4. AI1 Identify Automated Solution dengan nilai 1,68
5. AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure dengan nilai 1,31
6. AI4 Enable Operation and Use dengan nilai 1,53
7. AI6 Manage Changes dengan nilai 1,35
8. AI7 Install and Accredit Solutions and Changes dengan nilai 1,60
9. DS2 Managed Third-Party Services dengan nilai 1,82
10. DS6 Identify and Allocate Costs dengan nilai 1,76
11. DS7 Educate and Train Users dengan nilai 1,64
2. Kategori kedua merupakan proses pada tahap mengulang tetapi intuitif
2(Repeatable but intuitive) terdiri dari 15 (lima belas) proses, yaitu:
1. PO3 Determine Technological Direction dengan nilai 2,00
2. PO4 Define the IT Processes, Organization and Relationship dengan nilai 2,5
3. PO5 Manage the IT Investment dengan nilai 2,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
119
Universitas Indonesia
4. PO6 Communicate Management Aims and Direction dengan nilai 2,25
5. PO9 Asses and Manage IT Risks dengan nilai 2,02
6. PO10 Manage Projects dengan nilai 2,13
7. AI2 Acquire and Maintain Application Software dengan nilai 2,22
8. A15 Procure IT Resources dengan nilai 2,75
9. DS1 Define and Manage Service Levels dengan nilai 2,28
10. DS3 Manage Performance and Capacity dengan nilai 2,60
11. DS4 Ensure Continuous Service dengan nilai 2,14
12. DS8 Manage Service Desk and Incidents dengan nilai 2,38
13. DS13 Manage Operations dengan nilai 2,60
14. ME1 Monitor and Evaluate IT Performance dengan nilai 2,35
15. ME4 Provide IT Governance dengan nilai 2,45
3. Kategori ketiga merupakan proses pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined
Process) yang terdiri dari 2 (dua) proses, yaitu:
1. PO2 Define the Information Architecture dengan nilai 3,04
2. DS10 Manage Problems dengan nilai 3,01
Hasil 28 Proses TI (IT Process) yang sudah diseleksi kemudian akan
diukur tingkat maturitas dari masing-masing proses pada Dinas Pendidian DKI
Jakarta. Kuisioner berisikan pernyataan-pernyataan yang terdiri dari sekumpulan
pernyataan yang merepresentasikan kondisi tingkat kematangan masing-masing
proses tatakelola TI di pada tiap level maturitas di COBIT 4.1. Pernyataan-
pernyataan tersebut diambil dari COBIT 4.1. Untuk detil kuesioner dapat dilihat
pada lembar lampiran. Responden untuk mengisi kuisionernya adalah Kasie Data
dan Informasi Bapak Drs. H. Budi Sulistiono, M.Pd dari manajemen Dinas
Pendidian DKI Jakarta Adapun hasil pengukuran dan penilaian dari masing-
masing Proses TI (IT Process) ditabulasikan pada grafik laba-laba seperti dalam
gambar 5.1.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
120
Universitas Indonesia
Gambar 5.4. Radar Chart Nilai Kematangan Proses Tata Kelola
Teknologi Informasi di Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Dari hasil kuesioner, terlihat bahwa dari 28 proses area yang diukur, nilai
rata-rata kematangan organisasi sebesar 2,13125 berada pada tingkat 2 mengulang
tetapi intuitif (Repeatable but intuitive), tingkat ini sudah mengalami
perkembangan, sudah ada prosedur untuk menjalankan proses yang didefinisikan,
tetapi belum ada pelatihan formal dan prosedur komunikasi yang standar.
Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan pada tiap individu tanpa ada standar
baku pengopersian sehingga kadang terjadi kesalahan. Rencana komprehensif
dibuat dalam membahas kunci dalam memanfaatkan budaya, sistem, penghargaan,
strategi, proses, struktur dan keterampilan. Semua dimanfaatkan terkait dan
disusun dan dikelola secara bertahap (terkontrol).
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
PO1PO2
PO3
PO4
PO5
PO6
PO7
PO8
PO9
PO10
AI1
AI2
AI3
AI4AI5
AI6
AI7
DS1
DS2
DS3
DS4
DS6
DS7
DS8
DS10
DS13
ME1
ME4
Nilai Kematangan
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
121
Universitas Indonesia
Tabel 5.14. Total Pernyataan dalam Proses TI
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 AI1 AI2 AI3 AI4 AI5 AI6 AI7 DS1 DS2 DS3 DS4 DS6 DS7 DS8 DS10 DS13 ME1 ME2 Total
L 0 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 5 2 2 2 2 3 1 1 4 2 59
L 1 5 4 5 4 5 3 4 3 6 8 4 3 4 6 4 4 3 4 3 5 6 4 4 4 6 6 5 5 127
L 2 4 3 5 3 5 4 2 2 5 6 5 4 5 5 6 2 3 5 3 6 6 5 6 4 6 6 4 7 127
L 3 7 6 6 9 6 7 5 5 5 8 4 5 4 9 6 4 4 6 6 6 8 4 6 7 8 8 8 8 175
L 4 6 9 11 8 6 4 5 9 7 9 6 3 4 10 7 9 8 9 8 7 9 7 8 7 10 10 7 11 214
L 5 5 7 7 5 7 4 5 6 4 5 6 6 5 4 7 5 6 6 8 7 10 10 8 7 6 6 5 11 178
Jml 29 31 37 30 31 24 23 28 30 37 27 23 23 36 32 26 25 32 33 33 41 32 34 32 37 37 33 44 880
Hasil pengumpulan bukti (evidence) yang dihasilkan dari wawancara, observasi, dokumen sekunder, dan kuesioner pada Dinas
Pendidikan DKI Jakarta perlu dilakukan untuk mengukur proses tata kelola TI, sehingga cara yang tepat adalah standar COBIT 4.1. Alat
bantu yang digunakan berupa kertas kerja audit. Kertas kerja berisi pernyataan-pernyataan yang mengacu pada standar COBIT 4.1 dengan
total 880 pernyataan. Adapun perinciannya Tingkat 0 sebanyak 59 pernyataan, Tingkat 1 sebanyak 127 pernyataan, Tingkat 2 sebanyak
127 pernyataan, Tingkat 3 sebanyak 175 pernyataan, Tingkat 4 sebanyak 174 pernyataan, dan Tingkat 5 sebanyak 178 pernyataan.
Hasil pengukuran ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menciptakan rekomendasi dan saran. Rekomendasi dan saran ini
ditujukan untuk meningkatkan maturitas tata kelola TI pada proses-proses yang menjadi prioritas sesuai dengan keinginan manajemen
organisasi melalui management awareness. Rekomendasi perbaikan diambil berdasarkan nilai yang rendah yaitu Tingkat 1(Initial/Ad Hoc)
untuk dapat ditingkatkan ke Tingkat 2(Repetable but intuitive). Dengan adanya rekomendasi maka diharapkan terjadinya perbaikan di
tubuh Seksi Data dan Informasi sehingga peran dan manfaat TI lebih efisien dan efektif. Dan yang lebih penting lagi adalah tata kelola TI
dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam organisasi tersebut.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
122
Universitas Indonesia
5.4. Rekomendasi Perbaikan Hasil penilaian terhadap masing-masing kendali proses yang dibawah
2(Repeatable but intuitive) terutama kategori pertama akan dibuat rekomendasi
perbaikan untuk dapat ditingkatkan kematangan sehingga total ada 11 (sebelas)
proses tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang perlu diperbaiki, yaitu:
5.4.1. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO1 - Mendefinisikan Rencana
Strategis TI (Define a Strategic IT Plan)
Perlunya melakukan penyusunan rencana induk tersendiri dalam Disdik
DKI Jakarta yang terkait dengan pengelolaan teknologi informasi. Pengelolaan
strategi tersebut berupa:
1. Manajemen Strategi SI/TI (Strategy Management IS/IT)
Berisi regulasi/kebijakan terkait dengan peran SI/TI dalam mendukung
pencapaian business objectives organisasi. Strategi pengelolaan SI/TI tidak
hanya sebatas sistem aplikasi dan infrastruktur saja, tetapi juga termasuk
bagaimana pengelolaan SDM SI/TI, karena SDM TI berperan penting dalam
proses pengembangan dan tahapan implementasi SI/TI dalam mendukung
proses bisnis organisasi serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
SI/TI. Seiring dengan itu kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan SI/TI
dalam organisasi juga tidak kalah penting, Hal ini juga tercakup dalam strategi
manajemen SI/TI Disdik DKI Jakarta.
2. Strategi SI/TI (IS/IT Strategy)
Berisi strategi yang harus dilakukan dalam menggunakan SI/TI untuk
mencapai tujuan bisnis dengan mengembangkan portofolio aplikasi. Strategi
yang baik dalam pengelolaan SI/TI mutlak diperlukan agar pelaksanaan SI/TI
berhasil dengan baik sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan lebih efektif
dan efisien sehingga pada akhirnya pencapaian tujuan organisasi dapat
terlaksana. Strategi SI/TI bertujuan mengumpulkan dan mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan strategi bisnis organisasi serta menterjemahkannya ke
dalam bentuk solusi SI/TI yang dapat mendukung strategi bisnis untuk
mencapai bussines objectives organisasi tersebut.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
123
Universitas Indonesia
5.4.2. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO7 - Mengelola Sumber Daya
Manusia TI (Manage IT Human Resources)
Perlunya pengadaan Sumber Daya Manusia yang berlatar belakang ilmu
komputer. Peningkatan kualitas kompetensi melalui kebijakan perencanaan
pendidikan dan pelatihan SDM SI/TI baik dilakukan secara internal maupun
eksternal organisasi Disdik DKI Jakarta. Selain itu perencanaan pendidikan dan
pelatihan SI/TI bagi SDM dari fungsi lain sesuai dengan kebutuhannya juga perlu
disusun karena hal ini sangat penting untuk mendukung kelancaran, efektifitas dan
efisiensi peran bidang SI/TI dalam mendukung operasional proses bisnis
organisasi. Beberapa kebijakan perencanaan pelatihan dan pendidikan SI/TI baik
bagi SDM SI/TI maupun SDM fungsi lainnya, dapat berupa:
Pendidikan dan pelatihan SI/TI terhadap SDM SI/TI harus dilakukan secara
berkala agar skill tenaga TI pada bidang SI/TI semakin meningkat dan tidak
ketinggalan dengan tren TI terkini. Selain itu dengan diberikannya pendidikan
dan pelatihan secara berkala ini akan memberikan nilai positif khususnya dari
sisi pengembangan produk layanan SI/TI selanjutnya.
Setiap staf mendapatkan pelatihan seputar SI/TI, paling tidak sekali dalam
setahun sesuai dengan kebutuhan masing-masing, hal ini baik dilakukan
karena selain meningkatkan pengetahuan juga dapat meningkatkan concern
manajemen terhadap peran SI/TI di dalam organisasi.
Pelatihan SI/TI terhadap SDM fungsi lain dilakukan secara berkala dan dapat
dilakukan oleh SDM bidang SI/TI secara internal (inhouse) sesuai dengan
kompetensi dan kemampuannya khususnya terkait dengan operasional
organisasi. Tetapi apabila dibutuhkan, tidak tertutup kemungkinan untuk
mengundang trainer dari luar.
Diharapkan dengan diadakannya pelatihan ini, pengetahuan karyawan
mengenai SI/TI khususnya terkait dengan operasional sehari-hari dapat meningkat
dan kemandiriannya dalam menggunakan dan mengatasi permasalahan sehari-hari
seputar operasional SI/TI semakin meningkat. Untuk penyusunan kebijakan
perencanaan pendidikan dan pelatihan SI/TI ini tetap harus berkoordinasi dengan
Subbag Program dan Anggaran.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
124
Universitas Indonesia
5.4.3. Rekomendasi Perbaikan Proses TI PO8 - Mengelola Kualitas (Manage
Quality)
Adopsi standar kualitas teknologi informasi. Beberapa standar
internasional dapat digunakan untuk mengelola kualitas teknologi informasi
dalam bentuk manajemen tata kelola sistem informasi. Pengelolaan kualitas
biasanya melekat pada fungsi evaluasi dalam struktur organisasi pengelola
teknologi informasi. Sistem manajemen mutu dibangun dan dikelola dengan baik,
meliputi standar dan proses akuisisi serta pengembangan yang sudah teruji. Hal
itu dilakukan melalui perencanaan, implementasi dan pemeliharaan sistem
manajemen mutu dengan menyediakan persyaratan kualitas yang jelas, prosedur
dan kebijakan. Persyaratan kualitas dinyatakan dan dikomunikasikan
Dengan demikian, agar pengelolaan kualitas dapat dilakukan dengan
baik, maka sebaiknya Dinas Pendidikan DKI Jakarta terlebih dahulu
mengembangkan fungsi khusus yang bertugas untuk melakukan evaluasi terhadap
teknologi informasi yang sudah dan akan dimiliki. Perlu mengembangkan dan
menetapkan pemeliharaan perencanaan kualitas secara keseluruhan berdasarkan
perencanaan jangka pendek dan panjang teknologi informasi. Adanya evaluasi
berkala terhadap kinerja tingkat pelayanan informasi dengan mengkaji kepuasan
pengguna pelayanan informasi.
5.4.4. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI1 - Mengidentifikasi Solusi
Otomatis (Identify Automated Solution)
Perlu pembuatan studi kelayakan solusi terotomatisasi dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti cost/benefit, kebutuhan, prioritas
pengembangan, efisiensi dan efektivitas solusi yang dikembangkan. Studi tersebut
dimasukkan ke dalam sebuah dokumen perencanaan strategis teknologi informasi.
Juga dipertimbangkan kesinambungan layanan informasi dalam bentuk kesiapan
SDM pengelola dan pengguna sehingga walaupun kecenderungan solusi-solusi
yang digunakan lebih banyak dilakukan dengan alihdaya (outsource)
kesinambungan layanan informasi tetap terjaga.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
125
Universitas Indonesia
5.4.5. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI3 – Memperoleh dan
Memelihara Infrastruktur Teknologi (Acquire and Maintain
Technology Infrastructure)
Dalam mengadakan infrastruktur teknologi, terutama pada perangkat keras
perlu dipertimbangkan penggunaan standar yang sama. Standar tersebut dapat
diketahui dengan melakukan studi kebutuhan dan tren perkembangan perangkat
keras ke depan atau mengacu kepada servis (Service Oriented Architecture/SOA)
dengan menggunakan teknologi web services dan Enterprise Service Bus (ESB)
sehingga akan memudahkan dalam interoperabilitas antara aplikasi lama dan baru
di masa mendatang.
Dibutuhkan kesiapan SDM pranata komputer yang memiliki kemampuan
dalam hal pemeiliharaan infrastruktur teknologi informasi sehingga tidak selalu
bergantung kepada konsultan. Penambahan pranata komputer untuk bisa
membantu dalam perawatan dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi.
Membentuk suatu fungsi yang berada dalam Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang
bertanggung jawab untuk pengelolaan dan pemeliharaan teknologi informasi.
Membuat prosedur yang terkait dengan pengelolaan dan perawatan teknologi
informasi. Mengadakan diklat yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan
teknologi informasi sehingga tercipta SDM yang kompeten untuk melakukan
pengelolaan dan perawatan terhadap perangkat serta sistem informasi pendidikan
yang dimiliki.
5.4.6. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI4 - Memungkinkan Operasi dan
Penggunaan (Enable Operation and Use)
Perlu untuk membuat rencana induk untuk solusi operasional yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem di masa yang akan datang. Kemudian
menunjuk staf yang memiliki otoritas untuk membagi pengetahuan (knowledge
sharing) ke pengelola bisnis, pengguna akhir, dan staf operasional dan
pendukungnya. Staf tersebut melakukan pengelolaan terhadap kapasitas layanan
teknologi informasi. Pengelola dalam membuat pelaporan-pelaporan terkait
dengan kinerja dan kapasitas teknologi informasi. Perlu disiapkan SDM tersendiri
untuk mempersiapkan dan mengoperasikan teknologi informasi. Perlu
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
126
Universitas Indonesia
peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM dalam hal mengelola kinerja dan
penggunaan teknologi informasi. Jika dibutuhkan dilakukan pengembangan
aplikasi Help-Desk yang berisikan informasi mengenai cara penggunaan aplikasi,
penanganan jika terjadi kesalahan dan informasi mengenai permasalahan-
permasalahan umum yang sering dihadapi.
5.4.7. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI6 – Mengelola Perubahan
(Manage Changes)
Perlu dikembangkan prosedur yang berkaitan dengan permintaan
perubahan aplikasi dan menjadi kesepakatan oleh vendor. Pada setiap
pengembangan sistem yang meminta bantuan konsultan agar disetiap service level
yang diberikan diadakan sesi pelatihan kepada user atau pranata yang nantinya
akan turut dalam pemanfaatan sistem yang akan dikembangkan. Menunjuk staf
yang bertanggung jawab terhadap migrasi dan kebutuhan data yang terkait dengan
sistem yang akan diimplementasikan sehingga sistem tersebut dapat berjalan
dengan optimal. Untuk menjamin kelangsungan layanan informasi, maka segala
perubahan baik dalam bentuk penambahan dan konfigurasi harus dapat dikelola
dengan baik. Umumnya pengelolaan dilakukan dengan mencatat dalam bentuk log
book perubahan-perubahan yang terjadi, area perubahan, dampak perubahan,
dampak perubahan terhadap kebutuhan terhadap SDM. Pemberian versi terhadap
perubahan yang terjadi perlu dilakukan agar dapat diketahui berbagai perubahan
yang ada. Meminta pendampingan dari konsultan pembuat aplikasi selama masa
ujicoba dilakukan sehingga dapat membantu dalam manajemen perubahan yang
terjadi dengan ditambahkannya dukungan aplikasi spesifik tersebut.
Tata kelola TI menjadi semakin utama dan merupakan bagian tidak
terpisahkan terhadap kesuksesan penerapan tata kelola perusahaan secara
menyeluruh. Tata kelola TI memastikan adanya pengukuran yang efisien dan
efektif terhadap peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang
menghubungkan proses-proses TI, sumberdaya TI dan informasi ke arah dan
tujuan strategis Disdik DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, tata kelola TI memadukan
dan melembagakan best practices dari proses perencanaan, pengelolaan,
penerapan, pelaksanaan dan pendukung, serta pengawasan kinerja TI, untuk
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
127
Universitas Indonesia
memastikan informasi pelayanan dan teknologi yang terkait lainnya benar-benar
menjadi pendukung bagi pencapaian sasaran perusahaan. Dengan keterpaduan
tersebut, diharapkan Disdik DKI Jakarta mampu mendayagunakan informasi yang
dimilikinya sehingga dapat mengoptimumkan segala sumber daya dan proses
bisnis mereka untuk menjadi lebih kompetitif.
5.4.8. Rekomendasi Perbaikan Proses TI AI7 - Instalasi dan Akreditasi
Solusi beserta Perubahannya (Install and Accredit Solutions and
Changes)
Untuk menjamin kelangsungan layanan informasi, maka segala perubahan
baik dalam bentuk penambahan dan konfigurasi harus dapat dikelola dengan baik.
Umumnya pengelolaan dilakukan dengan mencatat dalam bentuk log book
perubahan-perubahan yang terjadi, area perubahan, dampak perubahan, dampak
perubahan terhadap kebutuhan terhadap SDM. Pemberian versi terhadap
perubahan yang terjadi perlu dilakukan agar dapat diketahui berbagai perubahan
yang ada. Perlu membuat laporan dalam periodisasi tertentu untuk menganalisis
kecenderungan permasalahan yang dihadapi oleh pengguna dalam bentuk statistik
yang membantu pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan penting.
5.4.9. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS2 - Mengelola Layanan Pihak
Ketiga (Managed Third-Party Services)
Adanya evaluasi berkala terhadap kinerja tingkat pelayanan informasi
dengan mengkaji kepuasan pengguna pelayanan informasi. Tingkat layanan
informasi merupakan proses baku yang umum dimiliki oleh sebuah organisasi
dalam mengelola teknologi informasi yang dimiliki. Dalam hal ini Dinas
Pendidikan DKI Jakarta perlu memiliki fungsi di dalam struktur organisasi yang
secara jelas bertugas untuk mengelola teknologi informasi yang dimiliki. Terkait
dengan layanan informasi, perlu didefinisikan ulang tingkat layanan informasi.
Kriteria yang bisa digunakan untuk mendefinisikan tingkat pelayanan berbasis
sistem informasi dapat dilakukan dengan tugas pokok dan fungsi, ragam dan
karakteristik stakeholder yang terlibat, pertumbuhan dan kecepatan pelayanan dan
kepuasan pengguna terhadap layanan informasi yang diberikan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
128
Universitas Indonesia
5.4.10. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS6 - Mengidentifikasi dan
Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate Costs)
Perlunya pembuatan studi kelayakan dengan mempertimbangkan faktor-
faktor seperti cost/benefit analysis, kebutuhan, prioritas pengembangan, efisiensi
dan efektifitas solusi yang dikembangkan. Studi tersebut dimasukkan ke dalam
sebuah dokumen pengelolaan biaya teknologi informasi. Identifikasi solusi-
solusi membengkaknya biaya teknologi informasi agar mengacu kepada RITIK.
Jika terdapat penambahan atau perbaikan agar dilakukan revisi pada dokumen
RITIK. Harus ada p emahaman umum d ari keseluruhan b iay a untuk lay anan
informasi, ada rincian biaya per pengguna, pelanggan, departemen,
kelomp ok p enggun a, fun gsi lay anan, p roy ek atau kiriman.
5.4.11. Rekomendasi Perbaikan Proses TI DS7 - Mendidik dan Melatih
Pengguna (Educate and Train Users)
Perlu dikembangkan cetak biru pengembangan SDM dimana terdapat
klasifikasi SDM yang ada. Memetakan kebutuhan kompetensi SDM TI sesuai
dengan wewenang serta tugas pokok dan fungsi masing-masing individu.
Peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM pengelola teknologi informasi
yang dapat memberikan masukan dan pendampingan terhadap pengguna.
Menetapkan standar kodefikasi data yang digunakan. Dalam hal ini perlu
dilakukan koordinasi dengan Pusdatin tentang standar kodefikasi data yang
digunakan. Perlu menunjuk dan mendidik staf yang bertanggungjawab dengan
pengololaan basis data (database administrator/DBA).
Tata kelola TI menjadi semakin utama dan merupakan bagian tidak
terpisahkan terhadap kesuksesan penerapan tata kelola perusahaan secara
menyeluruh. Tata kelola TI memastikan adanya pengukuran yang efisien dan
efektif terhadap peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang
menghubungkan proses-proses TI, sumberdaya TI dan informasi ke arah dan
tujuan strategis Disdik DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, tata kelola TI memadukan
dan melembagakan best practices dari proses perencanaan, pengelolaan,
penerapan, pelaksanaan dan pendukung, serta pengawasan kinerja TI, untuk
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
129
Universitas Indonesia
memastikan informasi pelayanan dan teknologi yang terkait lainnya benar-benar
menjadi pendukung bagi pencapaian sasaran perusahaan. Dengan keterpaduan
tersebut, diharapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mampu mendayagunakan
informasi yang dimilikinya sehingga dapat mengoptimumkan segala sumber daya
dan proses bisnis mereka untuk menjadi lebih kompetitif. Penerapan TI untuk
setiap organisasi terkait dengan strategi dan tujuan masing-masing organisasi,
oleh karenanya penerapan suatu TI harus diselaraskan dengan strategi bisnis dan
tujuan organisasi. Keselarasan antara penerapan TI dengan strategi bisnis dan
tujuan organisasi dapat dicapai melalui pengelolaan TI yang baik.
Dengan adanya tata kelola TI, proses bisnis organisasi akan menjadi jauh
lebih transparan, dapat dipertanggungjawabkan, serta akuntabilitas tiap fungsi
atau individu semakin jelas. Tata kelola TI bukan hanya penting bagi teknis TI
saja, yang tanggung jawabnya terhadap investasi dan pengelolaan risiko
perusahaan, adalah pihak utama yang harus memastikan bahwa perusahaannya
memiliki tata kelola TI. Dengan demikian keuntungan optimum investasi TI
tercapai dan sekaligus memastikan semua potensi risiko investasi TI telah
diantisipasi dan dapat terkendali dengan baik. Menurut COBIT 4.1, keputusan
bisnis yang baik harus didasarkan pada pengetahuan yang berasal dari informasi
yang relevan, komprehensif, dan tepat waktu. Informasi seperti itu dihasilkan oleh
sistem informasi yang memenuhi 7 (tujuh) kriteria: efektivitas, efisiensi,
kerahasiaan, keterpaduan, ketersediaan, kesesuaian terhadap rencana atau aturan,
dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Kunci utamanya adalah untuk
mengelola pelayanan yang menguntungkan pada kondisi lingkungan yang
berubah pesat. Tujuan penerapan Tata Kelola TI dapat dibedakan berdasarkan
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek Tata
Kelola TI dapat digunakan untuk menekan biaya operasional TI dengan cara
mengoptimalkan operasi-operasi yang ada di dalamnya. Hal ini dapat dicapai
melalui kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses penggunaan sumber
daya TI dan penanganan risiko-risikonya. Sedangkan dalam jangka panjang
penerapan Tatakelola TI membantu organisasi untuk tetap fokus terhadap nilai
strategis TI dan memastikan penerapan TI tetap mendukung pencapaian tujuan
organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
130
Universitas Indonesia
BAB VI PENUTUP
Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kematangan proses tata kelola
teknologi informasi dengan menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model.
Berdasarkan analisa pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan dan saran sebagai hasil dari penelitian sebagai berikut.
6.1. Kesimpulan Berdasarkan penjabaran dan pemaparan di bab sebelumnya, ada beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola teknologi informasi
dengan COBIT 4.1 maturity model pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta
memiliki ruang lingkup tujuan bisnis (Business Goals) sebanyak 6 (enam),
tujuan TI (IT Goals) sebanyak 12 (dua belas) dan total proses TI (IT Process)
sebanyak 28 (dua puluh delapan) proses.
2. Ada 28 (dua puluh delapan) proses yang relevan dengan nilai kematangan
memakai COBIT 4.1 sebesar 2,13125 berada pada tingkat 2(Repeatable but
intuitive), tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur
untuk menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan
formal dan prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan
kepercayaan diberikan pada tiap individu tanpa ada standar baku
pengopersian sehingga kadang terjadi kesalahan.
3. Proses TI yang masuk kategori pertama merupakan proses pada tahap awal
inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 (sebelas) proses, kategori
kedua merupakan proses pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable
but Intuitive) terdiri dari 15 (lima belas) proses, dan terakhir kategori ketiga
merupakan proses pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang
terdiri atas 2 (dua) proses.
4. Hasil pemetaan Detailed Control Objectives yang dapat diterapkan terhadap
COBIT 4.1 menghasilkan 173 (seratus tujuh puluh tiga) detailed control
objectives. Adapun perinciannya domain PO sebanyak 74 (tujuh puluh empat)
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
131
Universitas Indonesia
detailed control objectives, domain AI sebanyak 40 (empat puluh) detailed
control objectives, domain DS sebanyak 46 (empat puluh enam) detailed
control objectives, dan domain ME sebanyak 13 (tiga belas) detailed control
objectives. Sedangkan untuk setiap Proses TI perinciannya untuk Domain PO
yaitu Proses TI PO1 sebanyak 29 pernyataan, PO2 sebanyak 31 pernyataan,
PO3 sebanyak 37 pernyataan, PO4 sebanyak 30 pernyataan, PO5 sebanyak
31 pernyataan, PO6 sebanyak 24 pernyataan, PO7 sebanyak 23 pernyataan,
PO8 sebanyak 28 pernyataan, PO9 sebanyak 30 pernyataan, dan PO10
sebanyak 34 pernyataan. Untuk Domain AI yaitu Proses TI AI1 sebanyak 27
pernyataan, AI2 sebanyak 23 pernyataan, AI3 sebanyak 23 pernyataan, AI4
sebanyak 36 pernyataan, AI5 sebanyak 32 pernyataan, AI6 sebanyak 26
pernyataan, dan AI7 sebanyak 25 pernyataan. Untuk Domain DS yaitu Proses
TI DS1 sebanyak 32 pernyataan, DS2 sebanyak 33 pernyataan, DS3
sebanyak 33 pernyataan, DS4 sebanyak 41 pernyataan, DS6 sebanyak 32
pernyataan, DS7 sebanyak 34 pernyataan, DS8 sebanyak 32 pernyataan,
DS10 sebanyak 37 pernyataan, dan DS13 sebanyak 37 pernyataan. Untuk
Domain ME yaitu Proses TI ME1 sebanyak 33 pernyataan, dan ME2
sebanyak 44 pernyataan.
5. Hasil pemetaan Statements yang dapat diterapkan terhadap COBIT 4.1
menghasilkan 880 (delapan ratus delapan puluh) pernyataan. Adapun
perinciannya Tingkat 0 sebanyak 59 (lima puluh sembilan) pernyataan,
Tingkat 1 sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh) pernyataan, Tingkat 2
sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh) pernyataan, Tingkat 3 sebanyak 175
(seratus tujuh puluh lima) pernyataan, Tingkat 4 sebanyak 174 (seratus tujuh
puluh empat) pernyataan, dan Tingkat 5 sebanyak 178 (seratus tujuh puluh
delapan) pernyataan.
6. Berdasarkan observasi, pengidentifikasian masalah-masalah yang berkaitan
dengan pengoperasian SI/TI sudah dilakukan dengan dukungan manajemen
yang lemah. Prosedur maupun dokumen-dokumen informasi yang berkaitan
dengan tata kelola SI/TI lebih banyak tidak didokumentasikan dan prosesnya
lebih banyak dilakukan sesuai dengan keadaan dan situasi di lapangan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
132
Universitas Indonesia
Kewenangan dalam pengelolaan SI/TI masih kurang (terkait dengan struktur
organisasi TI yang berada di tingkat eselon 4, dengan kewenangan yang
terbatas). Dan adanya keterbatasan jumlah dan keahlian SDM di seksi Data
dan Informasi saat ini diterapkan strategi alihdaya (outsource) untuk
menerapkan merancang dan membuat sistem informasi pendidikan.
6.2. Saran Berdasarkan penjabaran dan pemaparan di bab sebelumnya, ada beberapa
saran untuk perbaikan:
1. Perlu adanya Manajemen Strategi SI/TI (Strategy Management IS/IT) yang
berisi regulasi/kebijakan terkait dengan peran SI/TI dalam mendukung
pencapaian business objectives organisasi.
2. Perlu adanya Strategi SI/TI (IS/IT Strategy) yang berisi strategi yang harus
dilakukan dalam menggunakan SI/TI untuk mencapai tujuan bisnis dengan
mengembangkan portofolio aplikasi.
3. Perlu adanya blue print panduan SI/TI yang dapat memberikan arah dan
pedoman dalam penerapan SI/TI berdasarkan roadmap yang disusun agar
sesuai dengan waktu perencanaan yang ditetapkan.
4. Perlu adanya prosedur yang baku tentang pelaksanaan SI/TI sehingga perlu
menetapkan Standard Operational Procedure (SOP) untuk pelaksanaan
proses bisnisnya. Panduan ini bertujuan diharapkan dapat mengarahkan
pengembangan SI/TI dan memastikan pencapaian kinerja sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
5. Diperlukan bandwith internet yang cepat memakai fiber optic minimal
sebesar 10 MBps untuk organisasi besar seperti Dinas Pendidikan DKI
Jakarta. Karena dengan lancarnya arus data maka dapat dihasilkan informasi
dan laporan-laporan yang cepat, akurat dan valid sebagai bahan analisa lebih
lanjut pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat berkenaan
dengan proses bisnis organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
133
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Gondodiyoto, S., (2007), Audit Sistem Informasi: Pendekatan Cobit, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Pederiva, Andrea. (2003). The CobIT Maturity Model in a Vendor Evaluation
Case. Information Systems Control Journal, Volume 3. USA. Sarno, Riyanarto., (2009), Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi
Berbasis Balanced Scorecard & COBIT, ITS Press, Surabaya. ISACA, (2013) COBIT 4.1: A Business Framework for the Governance and
Management of Enterprise IT, http://www.isaca.org/Knowledge-Center/cobit/Pages/Overview.aspx
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, (2013), http:/ www.disdikdki. net DPR RI, (2003), UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301), Kementerian Sekretariat Negara RI Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat.
DPR RI, (2007), UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Negara Kesatuan Republik Indonesia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744), Kementerian Sekretariat Negara RI Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat.
DPR RI, (2007), PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Kementerian Sekretariat Negara RI Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat.
DPRD DKI Jakarta, (2006), Perda Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem
Pendidikan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
DPRD DKI Jakarta, (2008), Perda Nomor 10 tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
DPRD DKI Jakarta, (2011), Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu, Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
134
Universitas Indonesia
DPRD DKI Jakarta, (2008), Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 16 tahun 2008 tentang Rencanan Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi (RITIK), Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
DPRD DKI Jakarta, (2009), Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 199
tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Pendidikan, Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2010), Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014, Sekretariat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, (2013) Draft Rencana Strategis Dinas Pendidikan
DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 – 2017, Subbag Program dan Anggaran.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 1 Universitas Indonesia
LAMPIRAN 1
Kuesioner Tingkat Kematangan
Jakarta, 14 Januari 2013 Bap ak Kasie Data dan Informasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yan g terhormat,
Saya mahasiswa Universitas Indonesia yang sedang menjalankan
penelitian guna menyelesaikan Karya Akhir S-2 dengan studi kasus di Dinas
Pendidikan DKI Jakarta. Meminta waktu dan kesediaannya untuk mengisi kuesioner
ini, Bapak cukup untuk menjawab den gan member ikan tanda (X) yang telah
disediakan kolom-kolom sesuai pendapat Bapak yang berdasarkan pernyataan
yang tertulis yang akan digunakan untuk mendukung penulisan Karya
Akhir. Setelah kuesioner ini diisi, mohon B ap ak men ghubun gi saya.
Saya senantiasa menunggu jawaban dari Bapak y ang sangat berharga
bagi saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kerjasama yang Bapak
berikan dalam p enelit ian ini.
Rentang jawaban dibagi ke dalam empat skala yaitu: 1 – 2 – 3 – 4
dengan Nilai Kepatutan (Compliance Value) terhadap masing-masing skala yaitu
0 – 0,33 – 0,66 – 1. Masing-masing bobot dari nilai nilai pemenuhan tersebut
menunjukan tingkat persetujuan terhadap satu pernyataan, seperti tertera pada
tabel berikut ini:
Skala Jawaban atas pernyataan Nilai Kepatutan
1 Tidak benar sama sekali 0
2 Sedikit benarnya 0,33
3 Sebagian besar benar 0,66
4 Sepenuhnya benar 1
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 2
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO1 Mendefinisikan Rencana Strategis TI (Define a Strategic IT Plan)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 P erencanaan strategis TI tidak dilakukan
X 1
2 Tidak ada kesadar an p enuh bahwa p erencanaan strategis TI dip erlukan untuk mendukun g tujuan bisnis
X 0,33
Total 1,33
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan p erencanaan strategis TI dikenal oleh manajemen TI
X 0
2 Perencanaan TI dilakukan p ada saat-dasar y ang dip erlukan sebagai tan ggap an terhadap kebutuhan bisnis tertentu
X 0,66
3 Perencanaan strategis TI kadan g-kadan g d ibahas p ada
X 0,66
4 Kesesuaian antara kebutuhan bisnis, ap likasi dan teknolo gi berlan gsun g reaktif, bukan oleh sebuah strategi organisasi secara luas
X 0,66
5 Posisi strategis risiko diidentifikasi informal p ada sebuah p roy ek dengan dasar p roy ek
X
0,66 Total 2,64
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 3
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Perencanaan strategis TI digun akan dalam kaitanny a dengan manajemen bisnis y ang dip erlukan sebagai dasar
X 0,66
2 M emp erbarui dari rencana TI terjadi sebagai jawab an atas p ermintaan oleh man ajemen
X 0,33
3 Kep utusan strategis didoron g p ada p roy ek-p roy ek dengan dasar tanp a konsistensi dengan strategi organ isasi secara keseluruhan
X 0,33
4 Risiko dan manf aat p engguna kep utusan strategis utama diakui dalam cara intuitif
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 4
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebijakan mendef inisikan kap an dan bagaimana melakuk an p erencanaan strategis TI
X 0
2 P erencanaan strategis TI berikut p endekatan terstruktur y ang didokumentasikan dan diketahui oleh semua staf.
X 0,33
3 Proses p erencanaan TI cukup suara dan memastikan bahwa p erencanaan sesuai kemun gkinan akan dilakukan
X 0,33
4 Tetapi, kewenan gan diberikan kep ada man ajer masing-masin g sehubun gan dengan p elaksanaan p roses, dan tidak ada p rosedur untuk memer iksa p roses.
X 0,33
5 Strategi TI secara k eseluruhan mencakup defin isi y ang konsisten risiko bahwa organ isasi bersedia untuk men gamb il sebagai inovator atau p engikut.
X 0,33
6 Keuangan TI, teknis dan strategi sumber d ay a manusia semakin memp en garuhi p erolehan p roduk dan teknologi b aru
X 0,66
7 P erencanaan TI dengan strategis b isnis y ang dibah as p ada rap at manajemen
X 0
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 5
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 P erencanaan strategis TI merup akan p raktek standar dan p engecu alian akan dip erhatikan oleh man ajemen.
X 0,33
2 Perencanaan strategis TI adalah sebuah fun gsi manajemen telah d ibentuk dengan t ingk at senior tanggun g jawab."
X 0
3 M anajemen dap at memantau p roses p erencanaan strategis TI, membuat kep utusan berdasarkan infor masi dan men gukur efektivitas.
X 0
4 Baik jan gka p endek dan p anjang perencan aan TI terjadi dan men galir k e dalam organ isasi, den gan memp erbaharui jika dip erlukan
X 0,33
5 Strategi TI dan strategi organ isasi y ang leb ih lu as semakin terkoordinasi den gan menan gan i p roses bisnis dan nilai tambah dan menin gkatkan kemamp uan untuk menggunakan ap likasi dan teknolo gi melalui rekay asa ulan g p roses bisnis.
X 0,66
6 Ada sebuah p roses y ang terdefinisi den gan b aik untuk menentukan p enggunaan sumber day a internal dan eksternal y ang dip erlukan dalam p engemban gan sistem dan op erasi.
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 6
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Perencanaan strategis TI y ang didokumentasikan, p roses hidup secara terus-menerus dip ertimbangkan dalam p enentuan tujuan bisnis, dan men ghasilk an nilai bisnis y ang jelas melalui investasi di bidan g TI
X 0
2 Risiko dan nilai tamb ah terus- menerus dip erbarui p ertimbangan dalam p roses p erencanaan strategis TI
X 0,33
3 Realist is jan gka p anjan g rencana TI dikemban gk an dan terus dip erbarui untuk mencer minkan p erubahan teknologi d an p erkemban gan y ang terkait dengan bisnis
X 0,33
4 Pembandin gan terhadap dip ahami den gan baik dan dap at diandalkan norma- norma industri berlan gsung dan terintegrasi den gan p roses p erumusan strategi
X 0,33
5 Rencana s trategis termasuk bagaimana p erkemban gan teknologi b aru y ang d ap at mendoron g p encip taan kemamp uan bisnis baru dan menin gkatkan k euntungan komp etitif organisasi.
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 7
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO1 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,33 2 0,66 0,28 0,00 1 2,64 5 0,52 0,22 0,22 2 1,65 4 0,41 0,13 0,26 3 1,98
63 7 0,28 0,17 0,51
4 1,65 6 0,27 0,12 0,48 5 0,99 5 0,19 0,08 0,40
Jumlah 2,33 1,00 1,87
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 8
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi (Define the Information Architecture)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada kesadaran akan p entingny a informasi arsitektur untuk organisasi.
X
0
2 Pengetahuan, keteramp ilan dan tanggun g jawab y ang dibutuhkan untuk men gemb an gkan arsitektur ini tidak ada dalam or gan isasi.
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen men gaku i p erluny a informasi arsitektur
X 0,66
2 Pengemban gan beb erap a komp onen arsitektur informasi dilakukan secara ad hoc
X 0,33
3 Definisi memp roses data, bukanny a informasi dan digerakkan o leh p ersembahan dari p emasok ap likasi p erangkat lunak
X 0,66
4 Ada komunikasi tidak konsisten dan sp oradis kebutuhan informasi arsitektur
X 0
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 9
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Hal ini mun cul d ari p roses informasi arsitektur dan serup a, meskip un informal dan p rosedur intuitif diikuti oleh berbagai indiv idu dalam organ isasi.
X 0
2 Staf mendap atkan keteramp ilan mereka dalam memban gun arsitektur informasi melalui p engalaman p raktis dan p enerap an teknik diulang.
X 0,33
3 Persy aratan taktis mengarah p ada p engemb an gan komp onen arsitektur informasi oleh anggota staf individu.
X 0,33
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 10
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pentingny a informasi arsitektur dip ahami dan diterima, dan tanggun g jawab untuk p engiriman ditetap kan dan dikomunikasik an den gan jelas.
X 0,33
2 Prosedur, p eralatan dan teknik, meskip un tidak can ggih, telah distandarisasi dan didokumentasikan dan merup akan bagian dari kegiatan p elatihan informal.
X 0.66
3 Kebijakan arsitektur informasi dasar telah dikemban gkan, termasuk beberap a p ersy aratan strategis, tetap i tidak diterap kan secara konsisten sesuai dengan kebijak an, standar dan alat.
X 0,33
4 Suatu fungsi manajemen d ata y ang didefinisik an secara formal di temp at, menetap kan standar organisasi secara luas dan mulai men ghasilk an lap oran atas p eny erahan dan penggun aan informasi arsitektur
X 0,33
5 Alat bantu otomatis mulai untuk dip ekerjakan, tetapi p roses dan aturan y ang digun akan ditentukan oleh tawaran dari v endor p eran gkat lunak database
X 0,66
6 Sebuah rencana p elatihan formal telah dikemban gkan, tetap i latihan resmi masih didasarkan p ada inisiatif individu.
X 0,33
Total 2,64
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 11
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pengemban gan dan p enerap an informasi arsitektur sep enuhny a didukung oleh metode dan teknik formal.
X 0,33
2 Berlaku akuntabilitas untuk kinerja p roses p embangunan arsitektur dan mengukur keberhasilan informasi arsitektur.
X 0,33
3 mendukun g alat bantu otomatis y ang luas tetap i belum terintegrasi
X 0,33
4 Dasar metrik telah diidentifikasi dan suatu sistem p engukuran di temp at
X 0,33
5 Proses mendefinisikan arsitektur informasi p roaktif dan fokus p ada kebutuhan masa dep an bisnis.
X 0,66
6 Organisasi mengelola d ata y ang secar a aktif berp artisip asi dalam semua up ay a p engemban gan ap likasi, untuk memastikan konsistensi
X 0,66
7 Penyimpanan data otomatis sep enuhny a dilaksanakan.
X 0,66
8 M odel data y ang lebih komp leks dilaksanak an untuk memanf aatkan informasi isi dari database
X 0,33
9 Sistem infor masi eksekutif dan sistem p endukung kep utusan y ang memanf aatkan informasi y ang tersedia
X 0
Total 3,63
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 12
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Arsitektur informasi secara konsisten diterap kan p ada semua tingk atan
X 0,33
2 Nilai informasi arsitektur untuk bisnis terus-menerus ditekankan
X 0,33
3 Staf TI memilik i keahlian dan keteramp ilan untuk men gemb an gkan dan men jaga informasi arsitektur dan handal reagen y ang mencer minkan semua kebutuhan bisnis.
X 0,33
4 Informasi y ang diber ikan oleh arsitektur informasi secara konsisten dan diterap kan secara luas.
X 0,33
5 Ini membuat ekstensif men ggunakan p raktik industri terbaik dalam p engemban gan dan p emeliharaan informasi arsitektur, termasuk p roses p erbaikan y ang terus menerus.
X 0,33
6 Strategi untuk eksp loitasi informasi melalui teknolo gi p eny imp anan data dan d ata minin g did efinisik an.
X 0,33
7 Arsitektur informasi terus- menerus memp erbaiki dan memp ertimban gkan informasi non-tradisional p ada p roses- p roses, organisasi dan sistem.
X 0,33
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 13
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO2 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 1,65 4 0,41 0,22 0,22 2 0,66 3 0,22 0,12 0,24 3 2,64 6 0,44 0,25 0,75 4 3,63 9 0,40 0,22 0,88 5 2,31 7 0,33 0,19 0,95
Jumlah 1,80 1,00 3,04
Tingkat kematangan berada pada tingkat 3(Defined Process), sudah ada
prosedur yang memiliki standar dan didokumentasikan dengan baik, sudah ada
pelatihan formal untuk mengkomunikasikan prosedur dan kebijakan yang dibuat.
Tetapi pada tahap implementasinya masih tergantung pada individu apakah mau
melakukan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Prosedur yang dibuat masih
terbatas pada bentuk formalisasi dari praktek yang ada.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 14
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO3
Menentukan Arahan Teknologi (Determine Technological Direction)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada kesadaran akan p entingnya p erencanaan infrastruktur teknologi untuk entitas
X 0,33
2 Pengetahuan dan k eahlian untuk mengemb an gkan infrastruktur teknologi rencana ini tidak ada
X 0
3 Ada kurangny a p emahaman bahwa p erencanaan untuk p erubahan teknologi san gat p enting untuk men galok asikan sumber day a
X 0,66
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 1 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen men gakui p erluny a p erencanaan infrastruktur teknologi
X 1
2 Perkemban gan komponen teknolo gi dan p elaksanaan teknologi sifatny a ad hoc dan terisolasi
X 1
3 Ada reaktif d an terfokus op erasional p endekatan p erencanaan infr astruktur
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 15
Universitas Indonesia
4 Teknologi arah p erubahan rencana ser in g didoron g men ghasilk an konflik p erangkat keras, sistem p erangkat lunak d an p eny edia p erangkat lunak ap likasi
X 0,33
5 Komunikasi dari p otensi damp ak p erubahan teknolo gi yang tidak konsisten
X 0,33
Total 2,99
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan dan p entingny a teknologi p erencan aan dikomunikasik an
X 0,66
2 Perencanaan taktis dan fokus p ada mencip takan solusi untuk masalah teknis darip ada menggunakan teknologi untuk memenuh i kebutuhan bisnis
X 0,33
3 Evaluasi p erubahan teknolo gi y ang tersisa ke berbagai individu y ang men gikut i p roses intuitif, tetap i serup a
X 0,33
4 Orang-oran g memp eroleh keahlian mereka dalam teknologi perencanaan melalui belajar on-hand dan men gulan gi teknik dalam p enerap annya
X 0,66
5 Teknik umum dan standar muncul untuk p engemb an gan komp onen-komp onen infrastruktur
X 0,66
Total 2,64
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 16
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Manajemen menyadari pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi
X 0,66
2 Rencana pembangunan infrastruktur teknologi proses suara dan selaras dengan rencana strategis TI
X 0
3 Ada rencana infrastruktur teknologi didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan baik, tetapi digunak an secara ilegal
X 0
4 Arah infrastruktur teknologi mencakup pemahaman tentang di mana organisasi ingin memimpin atau tertinggal dalam penggunaan teknologi, berdasarkan risiko dan selaras dengan strategi or ganisasi
X 0,33
5 Vendor kunci dipilih berdasarkan pemahaman produk dan rencana pengembangan teknologi untuk jangka panjang, konsisten dengan arah organisasi
X 0,66
6 Ada pelatihan formal dan komunikasi dari peran dan tanggung jawab.
X 0,66
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 17
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen memastikan rencana p emban gun an dan p emeliharaan infr astruktur teknologi
X 0
2 Anggota staf TI memiliki keahlian dan keteramp ilan y ang dip erlukan untuk men gemb an gkan rencana infrastruktur teknologi
X 0,33
3 Damp ak potensi dari p erkembangan dan teknolo gi baru y ang dip erhitungkan
X 0,33
4 M anajemen dap at mengident ifik asi p eny imp angan dari rencana dan men gantisip asi masalah
X 0
5 Tanggun g jawab untuk p engemban gan dan p emeliharaan infr astruktur teknologi ren cana sudah ditetap kan
X 0,33
6 Proses rencana p emban gunan infrastruktur teknologi y ang can ggih dan resp onsif terhadap p erubahan
X 0,33
7 Praktek-p raktek internal y ang baik telah dip erkenalkan dalam p roses
X 0
8 Strategi SDM sejalan den gan arah teknolo gi untuk memastikan bahwa anggota staf TIdap at men gelo la p erubahan teknologi
X 0,33
9 M igrasi rencan a untuk memp erkenalk an teknolo gi baru ditetap kan
X 0,33
10 Alihdaya dan kemitraan adalah untuk men gakses memanf aatkan keahlian dan keteramp ilan y ang dibutuhkan.
X 0,33
11 M anajemen telah men ganalisis p enerimaan risiko terkait dengan p enggun aan TIatau tertinggal dalam teknolo gi
X 0
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 18
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah fungsi penelitian ada untuk meninjau teknologi muncul dan berkembang dan patokan organisasi terhadap norma-norma industri
X 0,33
2 Arah dari rencana infrastruktur teknologi dipandu oleh industri dan standar internasional dan perkembangan, daripada didorong oleh teknologi vendor
X 0
3 Dampak bisnis potensial dari perubahan teknologi ditinjau pada tingkat manajemen senior
X 0,33
4 Ada persetujuan eksekutif formal dari arah teknologi baru dan berubah
X 0
5 Entitas memiliki rencana infrastruktur teknologi kuat yang mencerminkan kebutuhan bisnis, responsif dan dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan dalam lingkungan bisnis
X 0,33
6 Ada kontinyu dan ditegakkan proses di tempat untuk memperbaiki rencana infrastruktur teknologi
X 0
7 Praktek industri yang baik secara luas digunakan dalam menentukan arah teknologi
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 19
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO3 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,99 3 0,33 0,15 0,00 1 2,99 5 0,60 0,26 0,26 2 2,64 5 0,53 0,24 0,48 3 2,31 6 0,46 0,20 0,60 4 2,31 11 0,21 0,09 0,36 5 0,99 7 0,14 0,06 0,30
Jumlah 2,27 1,00 2,00
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 20
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO4 Mendefinisikan Proses TI, Organisasi, dan Keterhubungannya
(Define the IT Processes, Organization and Relationship)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organ isasi TI y ang didirik an tidak efektif untuk fokus p ada p encap aian tujuan bisnis.
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kegiatan TI dan fungsi reaktif dan tidak konsisten dilaksanak an.
X 0
2 TI y ang terlib at dalam p roy ek bisnis hany a dalam tahap - tahap selanjutny a
X 0,33
3 Fungsi TI dianggap sebagai fungsi p endukung, buk an dalam h al or gan isasi secar a keseluruhan.
X 0,66
4 Ada p emahaman imp lisit p erluny a organisasi TI, tetap i p eran dan tanggun g jawab resmi atau dilaksanakan.
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 21
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 TI berfungsi terorganisir untuk menanggapi taktis, tetapi tidak konsisten, untuk kebutuhan pelanggan dan hubungan vendor
X 0,33
2 Kebutuhan untuk organisasi terstruktur dan manajemen vendor dikomunikasikan, tetapi keputusan masih tergantung pada pengetahuan dan keterampilan kunci individu
X 0,33
3 Ada munculnya teknik umum untuk mengelola organisasi TI dan hubungannya dengan vendor
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 22
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ditetap kan p eran dan tanggun g jawab untuk organ isasi TI dan p ihak ketiga d i sana
X 0
2 Organisasi TI dikemban gk an, didokumentasikan, dikomunikasik an, dan diselaraskan den gan strategi TI
X 0,33
3 Lin gkun gan p engend alian internal didef inisikan
X 0,66
4 Formalisasi ad a hubungan dengan p ihak lain, termasuk komite p engar ah, internal audit dan manajemen p enjual
X 0
5 Organisasi TI secara fungsional len gk ap
X 0
6 Ada definisi dar i fungsi y an g akan dilakukan oleh p ersonil TI dan orang-oran g y ang akan dilakukan oleh p enggun a
X 0,33
7 Staf TI dan keahlian p ersy aratan p enting didefinisik an dan p uas
X 0,33
8 Ada definisi formal hubungan den gan p enggun a dan p ihak ketiga
X 0
9 Pembagian p eran dan tanggun g jawab y ang didefinisik an dan diimp lementasikan
X 0,33
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 23
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi TI secara p roaktif meresp on p erubahan dan mencakup semua p eran y ang dip erlukan untuk memenuh i kebutuhan bisnis
X 0,33
2 Manajemen TI, proses kep emilikan, akuntabilitas dan tanggun g jawab y ang didefinisik an dan seimban g
X 0
3 Praktek y ang baik telah dilaksanak an secara internal dalam or ganisasi fun gsi TI
X 0
4 M anajemen TI memilik i keahlian dan keteramp ilan y ang sesuai untuk menentukan, melaksanak an dan memantau hubungan organ isasi dan p ilihan
X 0
5 Terukur metrik untuk mendukun g tujuan bisnis dan ditetap kan p engguna CSF adalah standar
X 0
6 Keteramp ilan p ersediaan y ang tersedia untuk mendukun g p engemban gan p rofesional staf dan p roy ek
X 0,33
7 Keseimban gan antara keahlian dan sumber day a y ang tersedia secar a internal dan kebutuhan organ isasi eksternal didef inisikan d an ditegakk an
X 0,33
8 Struktur organisasi TI secara akurat mencermink an kebutuhan bisnis dengan member ikan p elay anan sesuai den gan p roses bisnis strategis,darip ada teknologi terisolasi.
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 24
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Struktur organisasi TI y ang fleksibel d an adap tif
X 0
2 Praktik industri y ang baik digun akan
X 0
3 Ada bany ak menggunak an teknologi untuk membantu dalam memonitor kinerja organ isasi dan p roses-p roses TI
X 0
4 M emanfaatkan teknologi tep at guna untuk mendukun g komp leksitas dan distribusi geo gr afis or ganisasi
X 0,33
5 Ada p roses p erbaikan y ang terus menerus di temp at
X 0
Total 0,33
Hasil Perhitungan PO4 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 1 0,00 0,00 0,00 1 0,99 4 0,25 0,24 0,24 2 0,99 3 0,33 0,32 0,64 3 1,98 9 0,22 0,21 0,63 4 1,32 8 0,16 0,16 0,64 5 0,33 5 0,07 0,07 0,35
Jumlah 1,03 1,00 2,50
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 25
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO5 Mengelola Investasi TI (Manage the IT Investment)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada k esadaran akan p entingny a investasi TI seleksi dan p engan ggar an
X 0
2 Tidak ada p elacakan atau p emantauan investasi TI dan p engeluar an
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi men gen ali kebutuhan untuk men gelola investasi TI, tetap i ini tidak p erlu dikomunikasik an secara konsisten
X 0,33
2 Alokasi tanggun g jawab atas seleksi inv estasi TI dan anggaran p emban gunan merup akan ad hoc
X 0,66
3 Terisolasi p elaksanaan seleksi investasi TI dan p engan ggaran terjadi, den gan dokumentasi informal
X 0,33
4 Investasi TI dibenarkan oleh Ad Hoc
X 0,33
5 Reaktif dan terfokus p engan ggaran terjadi kep utusan op erasional
X 0,66
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 26
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p emahaman imp lisit p erluny a investasi TI seleksi dan p engan ggar an
X 0,33
2 Perluny a p roses p engan ggaran dan seleksi dised iakan
X 0,33
3 Kep atuhan tergantung p ada inisiatif indiv idu dalam organ isasi
X 0,33
4 Ada munculny a teknik umum untuk mengemban gkan komp onen dari an ggaran TI
X 0
5 Reaktif dan taktis kep utusan p engan ggaran terjadi
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 27
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebijakan dan p roses p engang- garan untuk investasi dan didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasik an, dan kunci p enutup bisnis dan teknologi
X 0
2 Anggaran TI sejalan den gan TI strategis dan rencana bisnis
X 0
3 Pengan ggaran dan p roses seleksi investasi TI adalah formal, didoku mentasikan dan dikomunikasik an
X 0,33
4 Pelatihan formal muncul tetap i masih didasarkan terutama p ada inisiatif individu
X 0,33
5 Persetujuan formal seleksi investasi TI dan kemajuan anggaran
X 0,33
6 Anggota staf TI memiliki keahlian dan keteramp ilan y ang dip erlukan untuk men gemb an gkan an ggaran TI dan merekomendasikan investasi TI y ang sesuai
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 28
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab dan akuntabilitas untuk pilihan investasi dan p engan ggaran yang ditugaskan untuk individu tertentu
X 0
2 Anggaran varian-varian diidentifikasi d an diselesaikan
X 0
3 Analisis biay a for mal dilakukan, lan gsung dan tidak lan gsung melip uti biay a siklus kegiatan y ang ada dan usulan investasi, men gin gat total semua biay a selama h idup
X 0,33
4 Yan g p roaktif dan standar untuk p roses p engan ggaran y ang digunakan
X 0,33
5 Damp ak dari p ergeseran dalam p embangunan dan b iay a op erasional perangkat ker as dan p erangkat lun ak untuk integrasi sistem, SDM TI diaku i dalam rencana investasi
X 0,33
6 M anfaat dan p engembalian uang d ihitung d alam hal finansial d an nonfinansial
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 29
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Praktik industri y ang baik digun akan untuk biay a p atokan dan men gidentifikasi p endekatan untuk menin gkatkan efektivitas investasi
X 0
2 Analisis p erkemban gan teknologi y ang d igunakan dalam seleksi investasi dan p roses p enganggaran
X 0
3 Proses manajemen investasi terus ditingkatkan b erdasarkan p elajaran y ang d ip eroleh dari analisis kin erja inv estasi y ang sebenarny a
X 0
4 M emasuki kep utusan investasi harga/kinerja tren p erbaikan
X 0,33
5 Pembiay aan alternatif diselidik i dan diev aluasi secara resmi dalam konteks struktur modal or gan isasi, den gan men ggunakan metode ev aluasi formal
X 0
6 Ada identifikasi p roaktif varian-varian
X 0,33
7 Analisis biay a jangk a p anjang dan keuntungan dari sik lus hidup total dimasukkan dalam kep utusan investasi.
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 30
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO5 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Tingkat
Kematangan Pernyataan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 2,31 5 0,46 0,38 0,38 2 1,32 5 0,26 0,22 0,44 3 1,32 6 0,22 0,18 0,54 4 0,99 6 0,17 0,14 0,56 5 0,66 7 0,09 0,08 0,40
Jumlah 1,20 1,00 2,32
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 31
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO6 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen
(Communicate Management Aims and Direction)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Administrasi belum men gemb an gkan lin gkun gan y ang p ositif untuk kontrol TI
X 0
2 tidak ada p engakuan akan kebutuhan untuk menetap kan sep erangkat p roses-p roses p olitik, rencana dan p rosedur dan kep atuhan
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Reaksi man ajemen dalam berurusan dengan p ersy aratan lin gkun gan p engendalian informasi.
X 0,33
2 Kebijakan, p rosedur, dan standar dikemban gkan dan dikomunikasik an p ada ad hoc sep erti y ang didoron g oleh isu- isu
X
0,33
3 Pemban gunan, ko munikasi, dan p roses kep atuhan informal dan tidak konsisten
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 32
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan dan p ersy aratan lingkun gan p engendalian informasi y ang efektif secara imp lisit dimengerti oleh manajemen, tetap i sebagian besar p raktik informal
X
0,33
2 Untuk mengontrol kebijakan, p erencanaan dan p rosedur y ang dikomunik asikan o leh manajemen, tetap i p engemban gan keb ijaksan aan individu tersisa untuk manajer dan area b isnis
X 0,33
3 Kualitas diakui sebagai filsafat y ang lebih d isukai untuk mengikuti, tetap i p raktek kebijaksanaan diserahkan kep ada masing- masin g manajer
X 0,33
4 Dilakukan p ada individu, sebagai dasar yang d ibutuhkan
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 33
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Informasi len gkap DNS dan manajemen mutu lin gkun gan, dik emban gk an, didokumentasikan dan dikomunikasik an oleh manajemen d an termasuk keran gka ker ja kebijak an, p erencanaan, dan p rosedur
X 0
2 Proses pengembangan kebijakan yang terstruktur, dip elihara dan dik etahui staf, dan kebijak an y ang ada, rencana dan p rosedur y ang cukup suara dan mencakup isu-isu kunci
X 0,33
3 M anajemen membahas p entingny a kesadaran keaman an komp uter dan meluncurk an p rogram- p rogram kesadar an
X 0,33
4 Pelatihan formal y ang tersedia untuk mendukung infor masi p engendalian lin gkun gan, tetap i tidak diterap kan secara ketat
X 0,33
5 M eskip un ada kerangka umum untuk men gemb an gkan kebijak an dan p rosedur p engendalian p emantauan tidak konsisten sesuai dengan kebijak an dan p rosedur tersebut
X 0
6 Ada kerangka ker ja pengembangan glob al
X 0
7 Teknik untuk memp romosikan kesad aran keaman an telah dibakuk an dan diformalk an
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 34
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen menerima tanggung jawab untuk men gkomunik asikan k ebijakan p engendalian internal dan p endelegasian tanggun g jawab dan men galokasikan sumber day a y ang cukup untuk memp ertahankan lin gkun gan sejalan den gan p erubahan y ang signif ikan
X 0,33
2 Kontrol p ositif dan p roaktif informasi lin gkun gan, termasuk komitmen terhadap kualitas dan kesad aran keaman an TI didirikan
X 0
3 Set len gkap kebijakan, p erencanaan dan p rosedur y ang dikemb an gkan, dip elihara dan dikomunikasik an dan merup akan gabun gan d ari p raktek-p raktek internal terbaik
X 0
4 Kerangk a kerja untuk p engerahan dan verif ikasi kep atuhan berikutny a telah didirikan
X 0
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 35
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Para lin gkun gan p engendalian informasi sejalan d en gan keran gka kerja man ajemen strategis dan visi dan serin g direvisi, d ip erbarui dan terus ditingkatkan
X 0
2 Internal dan eksternal ahli ditugaskan untuk memastikan bahwa merek a men gadop si p raktik industri terbaik sehubungan den gan teknik konselin g dan komun ikasi kontrol
X 0
3 Pensurveian, penilaian diri sendiri dan verif ikasi kep atuhan tersebar luas dalam organ isasi
X 0
4 Teknologi y ang digun akan untuk memp ertahankan basis p engetahuan dan kesad aran p olitik dan untuk meramp in gkan komun ikasi melalui otomatisasi kantor dan berbasis p elatihan alat komp uter
X 0,33
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 36
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO6 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 0,99 3 0,33 0,33 0,33
2 1,32 4 0,33 0,33 0,66 3 1,32 7 0,19 0,18 0,54 4 0,33 4 0,08 0,08 0,32 5 0,33 4 0,08 0,08 0,40
Jumlah 1,01 1,00 2,25
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 37
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO7 Mengelola Sumber Daya Manusia TI (Manage IT Human Resources)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada kesadaran tentang p entingny a TI meny elaraskan p engelolaan sumb er day a manusia d en gan teknolo gi p roses p erencanaan untuk organ isasi
X 0
2 Tidak ada oran g atau bad an hukum bertanggun g jawab atas p engelolaan sumb er day a manusia TI
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen men gaku i kebutuhan untuk manajemen SDM TI
X 1
2 Manajemen Proses TI mengelola SDM y ang informal d an reaktif
X 0,66
3 Proses SDM operasional komp uter ini berfokus p ada p erekrutan dan men gelo la staf
X 0,66
4 Kesadaran dik emban gk an p ada damp ak bisnis y ang cep at berubah dan semak in komp leks teknologi d an solusi dalam p erluny a keteramp ilan baru dan tingkat komp etensi
X 0,66
Total 2,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 38
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p endekatan taktis untuk meny ewa dan men gelo la staf TI, dip imp in oleh sp esifik p roy ek-kebutuhan, dan bukan termasuk keseimban gan internal dan eksternal ketersediaan teknisi ahli informal ber lan gsun g p elatihan bagi staf baru, y ang kemudian mendap at p elatihan tentang dasar y ang dip erlukan
X 0,33
2 Pelatihan informal p ribadi baru berlan gsung, y ang k emudian menerima p elatihan tentang sebuah dasar y ang dip erlukan
X 0,33
Total 0,66
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada didefin isikan d an didokumentasikan p roses untuk men gelo la SDM TI
X 0
2 Rencana pengelolaan SDM TI ada
X 0
3 Ada sebu ah p endekatan strategis untuk meny ewa dan mengelola p ersonil TI
X 0,33
4 Sebuah rencana p elatihan formal y ang dirancan g untuk memenuh i kebutuhan SDM TI
X 0,33
5 Sebuah p rogr am rotasi, y ang dirancan g untuk men gemb an gkan usahany a, keteramp ilan teknis dan manajemen, d idirik an.
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 39
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab untuk p engemban gan TI dan p emeliharaan rencana p engelolaan SDM y an g ditu gaskan untuk individu atau kelomp ok tertentu y ang dip erlukan keah lian dan keteramp ilan y ang dip erlukan untuk men gemb an gkan dan memp ertahankan rencanany a
X 0
2 Proses p engemb an gan rencana dan men gelo la manajemen SDM TI resp onsif terhadap p erubahan
X 0
3 Ada lan gkah-lan gkah standar dalam organisasi untuk memungkink an itu untuk mengid entifikasi p eny imp angan dari TI direncan akan man ajemen sumber day a manusia, dengan p enekanan khusus p ada manajemen p ersonil TI dan p ertumbuhan omset
X 0
4 Komp ensasi dan p enilaian kinerja sedan g dikemban gk an dan dibandin gkan d en gan organ isasi lain dan p raktik terbaik industri TI
X 0
5 Manajemen SDM TI yang proaktif, den gan memp ertimban gkan p engemban gan karier
X 0,33
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 40
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Rencana p en gelo laan TI SDM yang terus-menerus diperbarui untuk memenuh i p erubahan kebutuhan bisnis
X 0
2 M anajemen SDM TI terintegrasi den gan teknologi p erencanaan, p engemban gan dan memastikan optimal men ggunakan keteramp ilan TI y ang tersedia
X 0
3 M anajemen SDM TI terintegrasi den gan dan resp onsif terhadap arah strategis entitas
X 0
4 Komp onen manajemen SDM TI y ang konsisten dengan p raktek- p raktek industri y ang baik, sep erti komp ensasi, p enilaian kinerja, p artisip asi dalam forum industri, transfer p engetahuan, p elatihan dan p endamp ingan. "
X 0
5 Pelatihan p rogram y ang dikemban gk an untuk semua teknologi baru standar dan p roduk sebelum p enggelaran mereka d alam or ganisasi
X 0,33
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 41
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO7 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematan
gan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B:C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,
00 1 2,98 4 0,75 0,56 0,56 2 0,66 2 0,33 0,24 0,48 3 0,66 5 0,13 0,10 0,30 4 0,33 5 0,07 0,05 0,20 5 0,33 5 0,07 0,05 0,25 Jumlah 1,35 1,00 1,79
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 42
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO8 Mengelola Kualitas (Manage Quality)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi tidak memiliki perencanaan proses Quality Management System (QMS) dan metodologi System Development Life Cycle (SDLC)
X 0
2 Senior manajemen dan anggota staf TI tidak menyadari bahwa program berkualitas diperlukan
X 0,33
3 Proyek dan operasi yang pernah ditinjau untuk kualitas
X 0
Total 0,33
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran pengelolaan kebutuhan untuk QMS
X 1
2 Pendorong QMS oleh individu darimana itu terjadi
X 0,66
3 Pengelola membuat penilaian resmi pada kualitas
X 0
Total 1,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 43
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah program sedang dibentuk untuk mendefinisikan dan memonitor kegiatan QMS dalam TI
X 0
2 Kegiatan QMS yang terjadi difokuskan pada proyek TI dan proses-berorientasi inisiatif, bukan pada proses organisasi secara luas
X 0,33
Total 0,33
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah proses QMS pasti dikomunikasikan ke seluruh perusahaan oleh manajemen dan melibatkan TI dan pengguna akhir manajemen
X 0
2 Sebuah program pendidikan dan pelatihan yang muncul untuk mengajarkan semua tingkat organisasi tentang kualitas
X 0
3 Harapan kualitas dasar didefinisikan dan dibagi di antara proyek dan dalam organisasi TI
X 0
4 Alat umum dan praktek manajemen mutu yang muncul
X 0
5 Kualitas survei kepuasan direncanakan dan kadang-kadang dilakukan
X 0
Total 0,00
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 44
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 QMS dibahas dalam semua proses, termasuk proses dengan ketergantungan pada pihak ketiga
X 0,00
2 Sebuah basis pengetahuan standar sedang didirikan untuk metrik kualitas
X 0
3 Biaya-manfaat metode analisis yang digunakan untuk membenarkan inisiatif QMS
X 0
4 Benchmarking terhadap industri dan pesaing yang muncul
X 0
5 Program pendidikan dan pelatihan yang dilembagakan untuk mengajar semua tingkat organisasi tentang kualitas
X 0
6 Peralatan dan praktek sedang standar, dan akar penyebab analisis secara berkala diterapkan
X 0
7 Kualitas survei kepuasan yang konsisten dilakukan
X 0
8 Sebuah program standar untuk kualitas ukur berada dalam tempat dan terstruktur dengan baik
X 0
9 Manajemen TI sedang membangun dasar pengetahuan untuk metrik kualitas
X 0
Total 0,00
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 45
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 QMS yang terintegrasi dan ditegakkan dalam semua kegiatan TI
X 0
2 Proses QMS fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan TI
X 0
3 Basis pengetahuan untuk metrik kualitas ditingkatkan dengan praktek-praktek yang baik eksternal
X 0
4 Benchmarking terhadap standar eksternal rutin dilakukan
X 0
5 Kualitas survei kepuasan adalah proses yang berkelanjutan dan mengarah pada analisis akar penyebab dan tindakan perbaikan
X 0
6 Ada jaminan resmi pada tingkat proses manajemen mutu
X 0
Total 0,00
Hasil Perhitungan PO8 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,33 3 0,11 0,13 0,00 1 1,66 3 0,55 0,66 0,66 2 0,33 2 0,17 0,21 0,42 3 0,00 5 0,00 0,00 0,00 4 0,00 9 0,00 0,00 0,00 5 0,00 6 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,83 1,00 1,08
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 46
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO9 Menaksir dan Mengelola Risiko TI (Assess and Manage IT Risks)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Penilaian risiko untuk proses dan keputusan bisnis tidak terjadi
X 0,33
2 Organisasi tidak mempertimbangkan dampak bisnis yang terkait dengan kerentanan keamanan dan ketidakpastian pembangunan proyek
X 0,66
3 Manajemen risiko belum diidentifikasi untuk solusi TI dan layanan TI
X 0
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi ini menyadari tanggung jawab dan kewajiban secara hukum, tetapi mempertimbangkan risiko TI secara ad hoc, tanpa menentukan kebijakan ataupun prosedur
X 1
2 Penilaian informal risiko proyek ditentukan oleh masing-masing proyek
X 0,66
3 Penilaian risiko tidak diidentifikasi secara spesifik dalam rencana proyek ataupun dijadikan tugas untuk manajer proyek
X 0,66
4 Manajemen TI tidak menentukan tanggung jawab dari manajemen risiko dalam deskripsi pekerjaan
X 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 47
Universitas Indonesia
5 Risiko yang berkaitan dengan operasional TI sehari-hari jarang dibahas pada pertemuan manajemen
X 0,33
6 Risiko telah dipertimbangkan tetapi mitigasi risiko tidak konsisten
X 0,33
Total 3,64
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada muncul pengertian bahwa risiko TI itu penting dan perlu dipertimbangkan
X 1
2 Beberapa pendekatan untuk penilaian risiko ada, namun proses ini masih belum matang dan masih dikembangkan
X 0,33
3 Penilaian risiko biasanya pada tingkat tinggi dan biasanya diterapkan hanya untuk proyek-proyek besar
X 1
4 Penilaian tergantung terutama pada manajer TI dan hanya terjadi ketika terjadi masalah
X 0,33
5 Manajemen TI tidak mendefinisikan secara jelas prosedur atau deskripsi pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen risiko
X 0,66
Total 3,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 48
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Manajemen risiko organisasi mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan penilaian risiko
X 0
2 Penilaian risiko mengikuti proses yang teridentifikasi dan didokumentasikan secara jelas dan tersedia untuk semua staf melalui pelatihan
X 0,33
3 Keputusan untuk mengikuti proses pelatihan tergantung pada masing-masing individu
X 0,33
4 Menggunakan metodologi untuk memastikan risiko bisnis yang utama akan diidentifikasi
X 0,33
5 Keputusan untuk mengikuti proses penilaian risiko tergantung pada manajer TI dan tidak ada prosedur yang memastikan semua proyek atau proses operasional yang sedang berlangsung telah dilakukan penilaian risiko
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 49
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Penilaian risiko merupakan standar prosedur dan bila ada pengecualian akan diberitahukan kepada manajemen TI
X 0,66
2 Manajemen risiko TI telah mendefinisikan fungsi manajemen pada tingkatan senior manajemen
X 0,33
3 Proses penilaian risiko TI telah sangat canggih dan tingkatan risiko didefinisikan untuk setiap proyek
X 0,33
4 Manajemen telah diberitahu bila ada perubahan dalam TI secara signifikan dapat mempengaruhi skenario risiko manajemen TI
X 0
5 Senior manajemen dan manajemen TI telah menentukan tingkat toleransi risiko yang diperbolehkan
X 0
6 Anggaran untuk biaya operasional manajemen risiko telah menjadi bagian dari anggaran perusahaan secara reguler
X 1
7 Sebuah database manajemen risiko didirikan
X 0,33
Total 2,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 50
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Penilaian risiko telah dikembangkan untuk mencakup seluruh proses organisasi dan dikelola dengan baik
X 0,33
2 Risk Brainstorming dan root cause analysis dengan melibatkan expert/ahli dilakukan diseluruh proses organisasi
X 0
3 Analisis dan pelaporan manajemen risiko sudah diotomasi
X 0
4 Analisis dan pelaporan manajemen risiko sudah diotomasi
X 0
Total 0,33
Hasil Perhitungan PO9 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,99 3 0,33 0,14 0,0
0 1 3,64 6 0,60 0,26 0,26 2 3,32 5 0,66 0,28 0,56 3 1,32 5 0,26 0,11 0,33 4 2,98 7 0,42 0,18 0,72 5 0,33 4 0,08 0,03 0,15 Jumlah 2,35 1,00 2,02
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 51
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI PO10 Mengelola Proyek (Manage Projects)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Teknik-teknik manajemen p roy ek tidak digunakan d an organ isasi t idak memp erhitungkan damp ak dari kegagalan b isnis y ang terkait dengan manajemen p roy ek y ang buruk dan p roy ek p embangun an
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Penggunaan manajemen p roy ek teknik dan p endekatan dalam TI adalah kep utusan diserahkan kep ada masin g-masin g manajer TI
X 0,33
2 Ada kurangny a komitmen kep emilikan manajemen proyek dan pemangku kepentingan
X 0
3 M anajemen p roy ek kritis kep utusan dibuat tanp a p engguna atau ump an balik p elanggan manajemen
X 0,33
4 Ada sedikit atau tidak ada p elanggan dan keterlibatan p engguna dalam mendefin isikan p roy ek- p roy ek TI
X 0,33
5 Tidak ada organ isasi y ang jelas untuk manajemen p roy ek TI
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 52
Universitas Indonesia
6 Peran dan tanggun g jawab untuk manajemen p roy ek tidak didefinisik an
X 0,33
7 Proy ek, jadwal dan milestone expectations didefinisik an buruk, jika sama sekali
X 0,33
8 Staf waktu dan biay a p roy ek y ang tidak d ilacak d an dibandin gkan den gan anggaran
X 0
Total 1,65
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen senior men gkomunik asikan manfaat dan kesadar an ak an kebutuhan untuk manajemen p roy ek TI
X 0,33
2 Organ isasi sedan g d alam proses mengemb an gkan d an men ggunakan b eberap a teknik dan metode dari p roy ek ke p roy ek
X 0,33
3 Proy ek-p roy ek TI didefinisik an secara informal tujuan bisnis dan teknis
X 0,33
4 Ada terbatas keterlibatan p emangku kep entingan dalam p en gelo laan proy ek- p roy ek TI
X 0,33
5 Pedoman y ang dikemban gk an untuk berbagai asp ek manajemen p roy ek
X 0,33
6 Penerap an p edoman manajemen p roy ek diserahkan kep ada kebijaksan aan indiv idu manajer p roy ek
X 0,33
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 53
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses manajemen p roy ek TI dan metodologi y ang ditetap kan dan dikomunikasik an.
X 0,33
2 P roy ek-p roy ek y ang ditugaskan d en gan tar get bisnis dan teknis
X 0
3 Senior TI dan manajemen bisnis mulai berkomitmen dan terlibat dalam p engelolaan p roy ek-p roy ek TI
X 0
4 Sebuah kantor manajemen p roy ek y ang dibentuk dalam TI, dengan p eran dan tanggun g jawab y an g ditetap kan sebelumny a
X 0
5 P roy ek dip antau, dengan ditetap kan dan dip erbaharui tonggak, jadwal, an ggar an dan p engukuran kin erja
X 0,33
6 Manajemen proyek tersedia dan p elatihan terutama hasil dari inisiatif staf individu
X 0,33
7 Prosedur Quality Assurance (QA) dan p asca- kegiatan pelaksanaan didefinisik an, tetap i t idak secara luas diadop si oleh manajer TI
X 0
8 Proy ek ini dimulai sebagai p ortofolio y ang dikelo la
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 54
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen memerluk an lan gkah-lan gkah r ancan gan formal dan standar dan p elajaran untuk ditinjau setelah p eny elesaian p roy ek
X 0
2 M anajemen p roy ek diukur dan dievalu asi di seluruh organ isasi, t idak hany a dalam TI
X 0,33
3 Perbaikan p roses p engelolaan p roy ek diformalkan dan berkomunikasi den gan anggota tim y ang terlatih p roy ek p erbaikan.
X 0
4 Struktur manajemen komp uter d a l a m organisasi s e ba g a i p elaksana p roy ek dengan kriteria kinerja p eran, tanggun g jawab dan staf didokumentasikan
X 0
5 Kriteria untuk men gukur keberhasilan setiap langk ah y ang didirik an
X 0
6 Nilai r isiko diukur d an dikelola sebelum, selama d an sesudah p roy ek.
X 0
7 Proy ek membahas lebih tujuan organisasi, buk an hany a komp uter tertentu
X 0,33
8 Ap akah manajemen dar i p roy ek sp onsor kuat dan aktif manajemen senior dan p ara stakeholder
X 0
9 Pelatihan manajemen p roy ek adalah p rihatin karena staf kantor dan manajemen p roy ek p ada fungsi TI
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 55
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah metodolo gi y an g telah terbukti untuk p roy ek dan p rogram siklus hidup diimp lementasikan, diterap kan dan integrasi nilai dalam buday a seluruh organ isasi
X 0
2 Sebuah in isiatif berkelan jutan untuk men gidentifik asi dan melembagak an p raktik terbaik man ajemen p roy ek ditetap kan bekerja
X 0
3 Sebuah strategi p embangunan dan r encan a op erasional p asokan didefinisik an dan diimp lementasikan
X 0
4 Sebuah k antor m anajemen proy ek terp adu bertanggun g jawab untuk p roy ek-p roy ek dan p rogram-p rogram sejak awal p asca-imp lementasi.
X 0
5 P erencanaan p rogram or ganisasi s e c a r a luas dan p roy ek-p roy ek dan menjamin bahwa p enggun a sumber day a TI terbaik digun akan untuk mendukun g inisiatif-inisiatif strategis
X 0
Total 0,00
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 56
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan PO10 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 1 0,00 0,00 0,00 1 1,65 8 0,21 0,27 0,27 2 1,98 6 0,33 0,42 0,84 3 1,32 8 0,17 0,22 0.66 4 0,66 9 0,07 0,09 0,36 5 0,00 5 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,78 1,00 2,13
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 57
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify Automated Solution)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi tidak memerlukan identifikasi p ersy aratan fungsional dan op erasional untuk p engemban gan, imp lementasi atau modifikasi solusi, sep erti sistem, p elay anan, infrastruktur, perangkat lunak dan data
X 0
2 Organisasi t idak memp ertahankan kesadaran solusi teknologi y an g tersedia secara p otensial relevan dengan bisnisny a
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran akan kebutuhan untuk menentukan p ersy aratan dan men gidentifikasi solusi teknologi
X 1
2 Kelomp ok individu b ertemu untuk mendiskusikan kebutuhan informal, dan kadan g-kadan g p ersy aratan didokumentasikan
X 0,66
3 Solusi y ang diidentifikasi oleh individu y ang didasark an p ada kesadaran p asar terbatas atau sebagai r esp ons terhadap p enawaran vendor
X 0
4 Ada minimal analisis terstruktur p enelit ian atau teknologi y an g tersedia
X 0
Total 1,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 58
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Beberap a p endekatan intuitif untuk mengidentifik asi solusi TI ada dan b ervariasi di bisnis
X 0,33
2 Solusi informal diidentifikasi berdasarkan p engalaman internal dan p engetahuan dari fungsi TI
X 0
3 Keberhasilan dar i setiap p roy ek tergantung p ada keahlian dari b eberap a kunci individu
X 0,33
4 Kualitas dokumentasi dan p engambilan kep utusan bervariasi
X 0
5 Pendekatan terstruktur digun akan untuk mendefin isikan persy aratan dan men gidentifik asi solusi teknologi
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 59
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Jelas dan p endekatan terstruktur dalam menentukan adanya solusi TI
X 0,33
2 Pendekatan p enentuan solusi TI memerlukan p ertimban gan alternatif bisnis atau dievalu asi terhadap kebutuhan p engguna, p eluang teknolo gi, kelay akan ekono mi, risiko p enilaian, dan f aktor lainny a
X 0,33
3 Proses untuk menentukan solusi TI diterap kan untuk p roy ek-p roy ek berdasarkan beberap a faktor sep erti kep utusan y ang dibuat oleh anggota staf individu y ang terlibat, jumlah waktu manajemen berkomitmen, dan ukuran dan p rioritas p ersy aratan bisnis asli
X 0,33
4 Pendekatan terstruktur y ang digun akan untuk menetap kan p ersy aratan dan men gidentifik asi solusi TI
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 60
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M etodologi y ang map an untuk identifikasi dan p enilaian solusi IT ada dan digun akan untuk sebagian besar p roy ek.
X 0,33
2 Proy ek dokumentasi berkualitas baik, dan setiap tahap dengan benar d isetujui.
X 0
3 Persy aratan diartikulasikan dengan baik dan sesuai dengan struktur standar.
X 0
4 Solusi alternatif y ang dip ertimbangkan, termasuk analisis biay a dan manfaat.
X 0
5 M etodologi y ang jelas, ditetap kan, umumny a dip ahami dan terukur.
X 0
6 Ada antarmuka y ang jelas antara manajemen d an bisnis TI diidentifik asi dan p enilaian solusi TI
X 0
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 61
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M etodologi untuk identifikasi dan p enilaian solusi TI terkena p erbaikan terus- menerus
X 0
2 Akuisisi dan p elaksanaan metodologi memiliki fleksibilitas untuk besar dan p roy ek-p roy ek berskala kecil
X 0
3 M etodologi ini d idukun g oleh internal dan p engetahuan eksternal database y an g berisi bahan referensi p ada solusi teknologi
X 0
4 M etodologi itu sendiri men ghasilk an dokumentasi dalam struktur standar y ang membuat p roduksi dan p emeliharaan efisien
X 0
5 Peluan g baru sering diidentifikasi untuk memanfaatkan teknologi untuk memp eroleh keunggu lan ko mp etitif, memp engaruhi p roses bisnis rekay asa ulang dan menin gkatkan efisiensi keseluruhan
X 0
6 M anajemen mendeteksi dan bertindak jika solusi TI disetujui tanp a p ertimbangan alternatif teknolo gi atau p ersy aratan fungsional bisnis
X 0
Total 0,00
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 62
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI1 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 1,66 4 0,42 0,42 0,42 2 0,99 5 0,20 0,20 0,40 3 1,32 4 0,33 0,33 0,66 4 0,33 6 0,06 0,05 0,20 5 0,00 6 0,00 0,00 0,00
Jumlah 1,01 1,00 1,68
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 63
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI2 Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi
(Aquire and Maintain Application Software)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada p roses untuk merancan g dan menentukan ap likasi
X 0
2 Biasany a, ap likasi y ang dip eroleh berdasarkan p enawaran vendor- driven, merek p engakuan atau staf TI keakraban dengan p roduk-p roduk tertentu, dengan sedik it atau tanp a p ertimbangan kebutuhan aktual
X 0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran bahwa p roses untuk memp eroleh dan memelihar a ap likasi y ang dip erlukan
X 0,66
2 Pendekatan untuk memp eroleh dan p emeliharaan p eran gkat lunak ap likasi bervariasi dari p roy ek ke p roy ek
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 64
Universitas Indonesia
3 Beberap a individu solusi untuk p ersy aratan bisnis tertentu kemun gkinan besar telah dip eroleh secara indep enden, men ghasilk an inefisiensi den gan p emeliharaan dan dukungan.
X 1
Total 1,66
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada y ang berbeda, tetapi mir ip , p roses untuk memp eroleh dan memelihar a ap likasi berdasarkan keah lian dalam fun gsi TI
X 0
2 Tingkat keberhasilan dengan ap likasi san gat tergantung p ada in- house t ingkat keah lian dan p engalaman di dalam TI
X 0,66
3 Pemelih araan b iasany a bermasalah dan menderita ketika p engetahuan internal y ang hilan g dari organ isasi.
X 0
4 Ada sedikit p ertimbangan keamanan ap likasi dan ketersediaan dalam desain atau akuisisi ap likasi perangkat lunak
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 65
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Yan g jelas, didefinisik an dan dipahami secara umum p roses y ang ada untuk akuisisi dan p emeliharaan ap likasi perangkat lunak
X 0
2 Proses ini selaras dengan TI dan strategi bisnis
X 0
3 Dilakukan usaha untuk menerap kan p roses didokumentasikan secara konsisten di seluruh berbeda ap likasi dan p roy ek
X 0,33
4 M etodologi u mumny a tidak fleksibel d an sulit untuk diterap kan dalam semua kasus, jadi lan gkah-lan gkah y ang mungk in dilewati
X 0,33
5 Kegiatan p emelih araan direncan akan, dijadwalk an dan dikoordinasikan.
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 66
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada y ang formal dan dimen gerti dengan baik metodologi y ang melip uti p roses desain dan sp esifikasi, kriteria untuk akuisisi, sebuah p roses untuk p engujian dan persyaratan untuk dokumentasi
X 0
2 Didokumentasikan dan p ersetujuan telah disep akati mekanisme ada untuk memastikan bahwa semua lan gkah y ang diikut i dan p engecualian berwenan g
X 0,33
3 Praktek dan p rosedur berevolusi d an cocok untuk organisasi, digun akan oleh semua staf dan berlaku untuk sebagian besar kebutuhan ap likasi
X 0,33
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 67
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ap likasi perangkat lunak praktek akuisisi dan p emeliharaan diselaraskan den gan p roses y ang telah didefinisik an
X 0,33
2 Pendekatan ini berbasis komponen, dengan standar, ap likasi standar y ang cocok untuk kebutuhan bisnis.
X 0,33
3 Pendekatan ini untuk organisasi yang luas
X 0
4 Akuisisi dan metodolo gi p emeliharaan telah lanjut dan memun gkink an p eny ebaran cep at, memun gkink an untuk respon dan fleksibilitas tinggi d alam mer esp on p erubahan kebutuhan bisnis.
X 0
5 Ap likasi akuisisi perangkat lunak dan pelaksanaan metodolo gi men galami p erbaikan terus-menerus dan didukung oleh p engetahuan internal dan database eksternal y ang berisi referensi bahan dan p raktek- p raktek y ang baik
X 0
6 M etodologi mencip takan dokumentasi dalam struktur standar y ang membuat p roduksi dan p emeliharaan efisien
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 68
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI2 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 1,66 3 0,55 0,44 0,44 2 0,66 4 0,17 0,13 0,13 3 0,99 5 0,20 0,16 0,48 4 0,66 3 0,22 0,18 0,72 5 0,66 6 0,11 0,09 0,45
Jumlah 1,25 1,00 2,22
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 69
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI3
Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi
(Acquire and Maintain Technology Infrastructure)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M engelola infrastruktur teknologi tidak diakui seb agai top ik y ang cukup p enting untuk seger a ditan gani.
X 1
Total 1,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p erubahan y ang d ibuat untuk infrastruktur untuk setiap ap likasi baru, tanp a ada rencana secara keseluruhan.
X 0,33
2 M eskip un ada kesadar an bahwa infrastruktur TI p enting, tidak ada p endekatan y ang konsisten secara keseluruhan.
X 0,33
3 Kegiatan p emelih araan b ereaksi untuk kebutuhan jangka p endek.
X 0,33
4 lin gkun gan p roduksi adalah lin gkun gan p engu jian
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 70
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada konsistensi antara p endekatan taktis ketika mendap atkan dan memelihara infrastruktur TI
X 0,66
2 Akuisisi dan p emelih araan infrastruktur TI tidak didasarkan p ada strategi didef inisikan ap ap un dan t idak memp ertimban gkan k ebutuhan ap likasi bisnis y ang h arus didukung.
X 0
3 Ada p emahaman bahwa infrastruktur TI y ang p enting, didukung o leh beb erap a p raktek formal.
X 0,66
4 Beberap a p emelih araan dijadwalk an, tetap i t idak sep enuhny a dijadwalkan dan dikoordinasikan.
X 0,33
5 Untuk beberap a lingkun gan, lin gkun gan p engu jian y ang terp isah ada
X 0,33
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 71
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Yan g jelas, didef inisikan dan dip ahami secar a umu m p roses y ang ada untuk mendap atkan dan memelih ara infr astruktur TI
X 0,33
2 M endukung p roses kebutuhan ap likasi bisnis p enting dan sejalan den gan Ti dan strategi bisnis, tetap i tidak diterap kan secara konsisten.
X 0,33
3 Pemelih araan d irencanakan, dijadwalk an dan dikoordinasikan
X 0,33
4 Ada lin gkun gan y ang terp isah untuk p engujian dan p roduksi
X 0
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 4
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Perolehan dan p roses p emeliharaan infrastruktur teknologi telah berkemban g ke titik di mana ia bek erja den gan baik bagi sebagian besar situasi, y ang diikut i secara konsisten dan terfokus p ada usabilitas
X 0
2 Infrastruktur TI memadai, mendukun g ap likasi bisnis
X 0,33
3 Proses ini terorganisir den gan baik dan p roaktif
X 0
4 Biay a dan meny ebabkan waktu untuk mencap ai tingk at y ang diharap kan skalabilitas, fleksibilitas, dan integrasi sebagian diop timalkan
X 0,33
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 72
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Perolehan d an p emelih araan infrastruktur teknologi p roses y ang p roaktif dan erat selaras dengan bisnis p enting ap likasi dan arsitektur teknologi.
X 0
2 Praktek y ang baik men genai solusi teknologi y an g diikuti, dan organ isasi y ang meny adari p latform terbaru p erkembangan dan alat man ajemen.
X 0
3 Dikurangi den gan biay a rasionalisasi d an standarisasi infrastruktur komp onen dan dengan men ggunakan otomatisasi
X 0
4 Tingkat tinggi kesadar an teknis dap at mengidentifik asi cara optimal untuk secara p roaktif menin gkatkan kin erja, termasuk p ertimbangan p ilihan alihdaya
X 0
5 Infrastruktur TI dip andang sebagai kunci pendorong untuk memanf aatkan p enggunaan TI
X 0,33
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 73
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI3 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,00 1 1,00 0,45 0,00 1 1,32 4 0,33 0,15 0,15 2 1,98 5 0,40 0,18 0,36 3 0,99 4 0,25 0,11 0,33 4 0,66 4 0,17 0,08 0,32 5 0,33 5 0,07 0,03 0,15
Jumlah 2,22 1,00 1,31
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 74
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI4 Memungkinkan Operasi dan Penggunaan (Enable Operation and Use)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p roses di temp at berkenaan den gan p roduksi dokumentasi p enggun a, op erasi manual d an materi p elatihan
X 0,33
2 Hany a bahan-bahan y ang ada adalah y ang d isertakan den gan p roduk y ang dibeli
X 0,66
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran bahwa p roses dokumentasi y ang dip erlukan
X 0,66
2 Dokumentasi kadang-k adan g tidak konsisten dip roduksi dan didistribusikan kelomp ok terbatas
X 0
3 Sebagian b esar dokumentasi dan bany ak p rosedur y ang ketinggalan jaman
X 0,33
4 M ateri p elatihan cenderung one-off skema den gan kualitas variabel
X 0,33
5 Hamp ir tidak ada p rosedur integrasi sistem y ang berbeda dan unit bisnis
X 0
6 Ada masukan d ari unit bisnis dalam desain p rogr am p elatihan
X 0,66
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 75
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pendekatan serup a digun akan untuk menghasilk an p rosedur dan dokumentasi, tetap i mereka tidak didasarkan p ada p endekatan terstruktur atau keran gka ker ja
X 0
2 Tidak ada p endekatan y ang seragam untuk p engemb an gan p enggun a dan p rosedur op erasi
X 0,33
3 M ateri p elatihan dip roduksi oleh indiv idu atau tim p roy ek, dan kualitas ter gantung p ada individu y ang terlibat
X 0,33
4 Prosedur dan kualitas dukungan p en gguna bervar iasi dari miskin y an g san gat baik, dengan san gat sedikit konsistensi dan integrasi di seluruh organisasi
X 0,33
5 Program p elatihan untuk bisnis dan p engguna dised iakan atau difasilitasi, tetap i t idak ada rencana keseluruh an untuk p elatihan p eluncuran atau p engiriman
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 76
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada y ang jelas, diterima dan dip ahami keran gka untuk dokumentasi p engguna, op erasi manual d an materi p elatihan
X 0,33
2 Prosedur disimp an dan dip elihara d alam p erp ustakaan formal d an d ap at diakses oleh siap a saja y ang p erlu mengen al mereka
X 0,33
3 Koreksi dokumentasi dan p rosedur y ang d ibuat atas dasar reaktif
X 0,33
4 Prosedur y ang tersedia offline dan dap at diakses dan dip elihara kasus bencana
X 0
5 Sebuah p roses y ang menentukan p rosedur ada up date dan materi p elatihan untuk menjadi p eny amp aian eksp lisit dari p erubahan p roy ek
X 0,33
6 M eskip un adany a p endekatan y ang ditetap kan, konten y ang sebenarny a berbeda-beda karena tidak ada kontrol untuk menegakk an kep atuhan den gan standar
X 0
7 Pengguna secar a informal terlibat dalam p roses
X 0,33
8 Alat bantu otomatis semakin digun akan d alam generasi dan p rosedur distribusi
X 0
9 Bisnis dan p elatihan p engguna direncan akan dan d ijadwalkan
X 0
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 77
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada keran gka ker ja y ang ditetap kan untuk memp ertahankan p rosedur dan materi p elatihan y ang memiliki dukungan p en gelo laan TI
X 0
2 Pendekatan diamb il untuk menjaga p rosedur dan manual p elatihan mencakup semua sistem dan unit bisnis, sehin gga p roses dap at dilihat dari p ersp ektif bisnis
X 0
3 Prosedur dan materi p elatihan terintegrasi untuk men cakup salin g ketergantungan dan interface
X 0,33
4 Kontrol ada untuk memastikan kep atuhan terhadap standar, dan p rosedur y ang dikemban gk an dan dip elihara untuk semua p roses
X 0
5 Bisnis dan ump an balik p engguna dokumentasi dan pelatihan dikump ulkan dan dinilai sebagai bagian dari proses p eningkatan berkelanjutan
X 0
6 Dokumentasi dan p elatihan biasany a bahan-bah an y ang dap at dip erkirakan dan tingk at baik keandalan dan ketersediaan.
X 0,33
7 Sebuah p roses berkemban g untuk menggunakan otomatis p rosedur dokumentasi dan manajemen d ilaksan akan.
X 0
8 Pengemban gan p rosedur otomatis semakin terintegrasi dengan memf asilitasi p engemban gan sistem ap likasi konsistensi dan akses p enggun a.
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 78
Universitas Indonesia
9 Bisnis dan p elatihan p engguna resp onsif terhadap kebutuhan p ara bisnis
X 0
10 M anajemen TI men gemb an gkan metrik untuk p engembangan dan p en giriman dokumentasi, materi p elatihan dan p rogram p elatihan
X 0,33
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 5 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses untuk p enggun a dan dokumentasi op erasional terus ditingkatkan melalui p enggun aan alat-alat baru atau metode
X 0,33
2 Prosedur bahan dan materi p elatihan dip erlakukan sebagai basis p engetahuan terus berkemban g y ang dip elih ara secara elektronik menggunakan manajemen p engetahuan yang up -to-date, alur ker ja dan p eny ebaran teknolo gi, sehingga dap at diakses dan mudah untuk memp ertahankan.
X 0
3 Dokumentasi dan materi p elatihan y ang dip erbarui untuk mencer minkan organisasi, op erasional, dan p erubahan perangkat lunak
X 0
4 Pengemban gan dokumentasi dan materi p elatihan dan p eny amp aian program p elatihan y ang sep enuhny a terintegrasi d en gan b isnis dan bisnis definisi p roses, sehingga persy aratan organisasi secara luas mendukun g, bukan hany a berorientasi p rosedur TI
X 0
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 79
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI4 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat
Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,99 2 0,50 0,34 0,00 1 1,98 6 0,33 0,23 0,23 2 1,32 5 0,26 0,18 0,36 3 1,65 9 0,18 0,12 0,36 4 0,99 10 0,10 0,07 0,28 5 0,33 4 0,08 0,06 0,30
Jumlah 1,45 1,00 1,53
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 80
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI5 Memenuhi Sumber Daya TI (Procure IT Resources)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada didefinisikan p roses p engadaan sumb er day a TI di temp at
X 0,33
2 Organisasi t idak men gaku i p erluny a p engadaan jelas kep olisian dan p rosedur untuk memastikan b ahwa semu a sumber day a TI y ang tersedia secara tep at waktu dan efisien biay a
X 0,33
Total 0,66
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi ini mengakui perlunya untuk memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang menghubungkan akuisisi TI terhadap bisnis organisasi keseluruhan proses pengadaan
X 0,66
2 Kontrak untuk p erolehan sumber day a TI y ang dikemban gk an dan dik elola oleh p roy ek manajer dan individu-ind ividu lain melaksan akan p enilaian p rofesional bukan sebagai hasil dari p rosedur dan kebijak an formal.
X 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 81
Universitas Indonesia
3 Hany a ada ad hoc hubungan antara organisasi kontrak akuisisi dan p roses manajemen dan TI
X 0,66
4 Kontrak akuisisi y ang dikelola p ada akhir p roy ek darip ada secara terus-menerus
X 0,33
Total 2,31
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1
Ada kesadar an organ isasi ak an kebutuhan untuk memilik i kebijak an dan p rosedur dasar untuk akuisisi TI
X 0,66
2 Kebijakan dan prosedur yang sebagian terintegrasi dengan proses pengadaan keseluruhan bisnis organisasi
X 0,66
3 Proses p engadaan sebagian besar digunakan untuk besar dan sangat terlihat p roy ek
X 0,33
4 Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pengadaan TI dan manajemen kontrak ditentukan oleh kontrak manajer individu yang berpengalamanan
X 0,33
5 Pentingny a manajemen d an hubungan p emasok manajemen diakui; Tetapi, itu ditujukan didasarkan p ada inisiatif individu
X 0,33
6 Proses kontrak yang terlihat sebagian b esar digun akan san gat besar atau p roy ek
X 0,33
Total 2,64
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 82
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Lembaga man ajemen keb ijak an dan p rosedur untuk akuisisi TI
X 0,66
2 Kebijakan dan prosedur yang dipandu oleh bisnis organisasi dalam keseluruhan proses pengadaan
X 0,66
3 Akuisisi TI sebagian b esar terintegrasi den gan sistem p engadaan b isnis keseluruhan
X 0,66
4 Standar TI untuk akuisisi sumber day a TI ada
X 0,66
5 Pemasok sumber daya TI yang terintegrasi ke dalam mekanisme manajemen organisasi proyek dari perspektif kontrak manajemen
X 0,33
6 M anajemen TI men gkomunik asikan kebutuhan akuisisi dan kontrak y ang sesuai p engelo laan seluruh fungsi TI
X 0,66
Total 3,63
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 83
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Akuisisi TI sep enuhny a terintegrasi den gan sistem p engadaan b isnis keseluruhan
X 0,66
2 Standar TI untuk akuisisi sumber day a TI digunakan untuk semua p engadaan
X 0,66
3 Pengukuran p ada manajemen p engadaan kontrak d an diambil relevan d en gan kasus bisnis untuk IT akuisisi
X 0,33
4 M elap orkan kegiatan akuisisi TI y ang mendukun g tujuan- tujuan bisnis tersedia
X 0,66
5 M anajemen biasany a sadar p engecualian terhad ap kebijak an dan p rosedur untuk akuisisi TI
X 0,66
6 Hubungan strategi manajemen berkemban g
X 1
7 M anajemen TI memberlakuk an p enggun aan aku isisi dan proses manajemen kontrak untuk semua aku isisi den gan meninjau p engukuran k inerja
X 0,66
Total 4,63
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 84
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M engelola sumber day a lembaga, p engadaan awal proses meny eluruh untuk akuisisi TI
X 0,33
2 M anajemen melaksanak an kep atuhan kebijakan dan p rosedur untuk akuisisi TI
X 0,66
3 Pengukuran p ada manajemen p engadaan kontrak d an diambil y ang relevan den gan kasus bisnis untuk akuisisi TI
X 0,33
4 Hubungan y ang baik dibentuk dari waktu ke waktu dengan sebagian besar p emasok d an mitra, dan kualitas hubungan diukur dan dip antau
X 0,66
5 Hubungan dik elola secar a strategis
X 0,66
6 Standar TI, kebijakan d an p rosedur untuk akuisisi sumber day a TI dikelola secar a strategis dan menan ggap i p roses p engukuran.
X 0,66
7 M engkomunikasikan manajemen TI strategis y an g tep at manajemen kontrak akuisisi dan seluruh fun gsi TI
X 0,66
Total 3,96
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 85
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI5 untuk Tingkat Kematangan 0 – 5
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,66 2 0,33 0,10 0,00 1 2,31 4 0,58 0,18 0,18 2 2,64 6 0,44 0,14 0,28 3 3,63 6 0,61 0,19 0,57 4 4,63 7 0,66 0,21 0,83 5 3,96 7 0,57 0,18 0,89
Jumlah 3,18 1,00 2,75
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 86
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI6 Mengelola Perubahan (Manage Changes)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada p roses manajemen p erubahan y ang ditetap kan, dan p erubahan dap at dilakukan dengan hamp ir tidak ada kontrol
X 1
2 Tidak ada kesad aran b ahwa p erubahan bisa menggan ggu untuk TI dan op erasi bisnis, dan tidak ada kesadar an ak an manfaat dari manajemen p erubahan y ang baik.
X 2
Total 2,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Hal ini diaku i bahwa p erubahan harus dikelola dan dik endalikan
X 0,66
2 Praktik bervariasi, d an kemun gkinan terjadi p erubahan- p erubahan y ang tidak sah
X 0,33
3 Ada miskin atau dokumentasi tidak ada p erubahan, dan konfigur asi dokumentasi tidak len gkap dan dap at diandalkan.
X 0,33
4 Kesalahan mun gkin terjad i bersama den gan gan ggu an terhadap lingkun gan p roduksi y ang disebabk an oleh manajemen p erubahan y an g buruk.
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 87
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada sebuah p roses manajemen p erubahan informal di temp at dan sebagian besar p erubahan men gikuti p endekatan ini, tetapi itu tidak terstruktur, dasar dan rawan kesalahan.
X 0,33
2 Dokumentasi konfigurasi akur asi tidak konsisten, dan hany a terbatas p erencanaan d an damp ak Penilaian d ilakuk an sebelum p erubahan.
X 0,33
Total 0,66
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada didefinisikan p roses manajemen p erubahan formal di temp at, termasuk kategor isasi, p rioritas, p rosedur darurat, p erubahan otorisasi dan melep askan man ajemen, d an kep atuhan y ang muncu l.
X 0
2 Terjadi p ertukaran kerja d an proses y ang tersedia ser ing dilewati.
X 0,33
3 Kesalahan dan p erubahan tanp a p ersetujuan p ihak y ang berwenan g serin g terjad i.
X 0
4 Analisis damp ak p erubahan p ada bisnis operasi TI tersusun secara formal untuk mendukun g p erencanaan ap likasi d an teknologi y an g baru.
X 0,33
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 88
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Perubahan p roses manajemen dikemban gk an den gan baik dan diikuti secara konsisten untuk semua p erubahan, dan manajemen y akin bahwa minimal ad a p engecualian
X 0,33
2 Proses ini efisien dan efektif, tetap i bergantung p ada bany ak p rosedur manual d an kontrol untuk memastikan bahwa kualitas akan tercap ai
X 0,33
3 Semu a p erubahan meny eluruh tunduk p ada p erencanaan d an p enilaian damp ak untuk memin imalkan k emun gkin an masalah p asca p roduksi
X 0,33
4 Proses p ersetujuan untuk p erubahan adalah p ada temp atny a
X 0,66
5 Dokumentasi manajemen p erubahan saat ini dan ben ar, dengan p erubahan y ang dilacak secara resmi
X 0,66
6 Dokumentasi konfigur asi umumny a akurat
X 0
7 M anajemen p erubahan TI p erencanaan d an imp lementasi menjad i leb ih terintegrasi den gan p erubahan dalam p roses bisnis, untuk memastikan bahwa p elatihan, p erubahan or gan isasi dan masalah k elan gsun gan bisnis dibahas
X 0
8 Ada p eningkatan koordinasi antara manajemen p erubahan TI dan p roses bisnis redesign
X 0
9 Ada p roses y ang konsisten untuk memantau kualitas dan kinerja p roses manajemen p erubahan
X 0
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 89
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses manajemen p erubahan secara teratur ditinjau ulan g dan dip erbarui untuk tetap sejalan dengan p raktek-p raktek y ang baik
X 0,66
2 M encerminkan p roses p eninjauan hasil p emantauan
X 0
3 Informasi konfigur asi b erbasis komp uter dan meny ediakan kontrol versi
X 0,33
4 Lacak p erubahan adalah can ggih dan termasuk alat untuk mendeteksi software y ang tidak sah dan tak berlisensi.
X 0
5 M anajemen p erubahan TI terintegrasi den gan bisnis p erubahan manajemen untuk memastikan bahwa TI adalah enabler dalam p enin gkatan p roduktivitas dan mencip takan p eluang bisnis baru bagi organ isasi.
X 0
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 90
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI6 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan
Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 2,00 2 1,00 0,44 0,00 1 1,65 4 0,41 0,18 0,18 2 0,66 2 0,33 0,15 0,30 3 0,66 4 0,17 0,08 0,24 4 2,31 9 0,26 0,12 0,48 5 0,33 5 0,07 0,03 0,15
Jumlah 2,24 1,00 1,35
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 91
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI AI7 Instalasi dan Akreditasi Solusi beserta Perubahannya
(Install and Accredit Solutions and Changes)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kuran g len gkap instalasi formal atau p roses akreditasi, dan manajemen senior baik ataup un anggota staf TI men genali kebutuhan untuk memastikan bahwa solusi y ang cocok untuk tujuan dimaksud
X 1
Total 1,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran ak an kebutuhan untuk memver ifikasi d an memastikan bahwa solusi diimp lementasikan melay ani tujuan y ang telah ditentukan
X 0,66
2 Tes dilakukan untuk beberap a p roy ek, tetap i inisiatif untuk p engujian d iserahkan kep ada tim p roy ek individu, d an p endekatan y ang diambil berbeda-bed a.
X 0,66
3 Akred itasi formal dan tanda- off jaran g atau tidak ad a
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 92
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada beberap a konsistensi antara p endekatan p engujian dan akreditasi, tetap i biasany a mereka tidak didasark an p ada metodologi ap ap un
X 0,33
2 Tim p engemb an gan indiv idu biasany a menentukan p endekatan p engujian, dan biasany a ada tidak adany a p engujian integr asi
X 1
3 Ada sebuah p roses p ersetujuan informal
X 0,66
Total 1,99
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M etodologi formal y an g berhubungan den gan instalasi, migrasi, konversi d an p enerimaan p ada temp atny a
X 0,66
2 Instalasi T I dan akreditasi p roses y ang terintegrasi k e dalam sistem dan siklus h idup otomatis samp ai batas tertentu
X 0,66
3 Pelatihan, p engujian dan transisi ke status p roduksi dan akreditasi cend erun g bervariasi d ari p roses y ang ditetap kan, berdasarkan kep utusan individu
X 0,66
4 Kualitas sistem masuk p roduksi t idak konsisten, dengan sistem baru ser in g men ghasilk an t ingkat signif ikan p asca-masalah p elaksanaan
X 0,33
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 93
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Prosedur y ang difor malk an dan dikemb an gkan untuk menjad i teror ganisir den gan baik dan p raktis dengan tes didefinisik an lin gkun gan d an akreditasi p rosedur
X 0,33
2 Dalam p raktik, semua p erubahan-p erubahan besar p ada sistem men gikuti p endekatan diformalkan ini
X 0,33
3 Evaluasi memenuh i p ersy aratan p engguna standar dan terukur, men ghasilk an metrik y ang dap at secara efektif ditinjau dan d ianalisis oleh man ajemen
X 0,33
4 Kualitas sistem p roduksi memasuki memuaskan untuk manajemen bahkan den gan tingkat y ang wajar p asca- masalah p elaksan aan
X 0,33
5 Otomatisasi dari p roses adalah ad hoc dan tergantung p roy ek
X 0,33
6 M anajemen mun gkin ak an p uas dengan tingkat efisiensi saat ini meskip un kurangny a imp lementasi p asca- evaluasi
X 0,33
7 Sistem ujian secara memadai mencer minkan lin gkun gan hidup
X 0,33
8 Pengujian dititikberatkan untuk sistem baru dan regresi pen gujian untuk pengujuan sistem yang ada diterap kan untuk p roy ek- p roy ek utama
X 0
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 94
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Instalasi dan p roses akreditasi telah disarin g ke tin gkat praktek y ang b aik, y ang didasarkan p ada hasil y ang berkesinambungan p erbaikan dan p erbaikan.
X 0
2 Instalasi TI dan p roses akreditasi secara p enuh terintegrasi ke dalam sistem dan siklus hidup otomatis jik a dip erlukan, memfasilitasi p elatihan y ang p aling efisien, p engujian d an transisi ke status p roduksi sistem baru
X 0
3 Tes berkemban g den gan baik lin gkun gan, register permasalahan dan kesalah an p roses p eny elesaian efisien d an efektif menjamin transisi ke lin gkun gan p roduksi
X 0
4 Akreditasi biasany a terjad i tanp a p engerjaan ulan g, d an p asca-masalah p elaksanaan biasany a terbatas untuk koreksi kecil.
X 0,33
5 Post-review p elaksanaan standar, dengan p elajar an disalurkan kemb ali k e dalam p roses untuk memast ikan p eningkatan kualitas berkelan jutan
X 0
6 Pengujian dit it ikberatkan untuk sistem baru dan regresi pengujian untuk diubah sistem y ang diterap kan secara konsisten
X 0
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 95
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan AI7 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,00 1 1,00 0,32 0,00 1 1,65 3 0,55 0,18 0,18 2 1,99 3 0,66 0,21 0,42 3 2,31 4 0,58 0,18 0,54 4 2,31 8 0,29 0,09 0,36 5 0,33 6 0,06 0,02 0,10
Jumlah 3,14 1,00 1,60
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 96
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS1 Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan
(Define and Manage Service Levels)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen belum men gaku i p erluny a suatu p roses untuk menentukan tingk at lay anan
X 1
2 Akuntabilitas dan tanggun g jawab tidak ditu gaskan untuk memantau mereka
X 0,66
Total 1,66
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran akan kebutuhan untuk mengelola t in gkat p elay anan, tetapi proses bersifat informal d an reaktif
X 0,66
2 Tanggun g jawab d an akuntabilitas untuk mendefin isikan dan men gelola lay anan tidak didefin isikan
X 0,33
3 Jika ukuran kiner ja ad a, mereka hany a kualitatif dengan tujuan y ang ditetap kan .
X 0,33
4 Pelap oran bersifat informal y ang jaran g dan tidak konsisten
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 97
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada t ingkat p elay anan informal y ang disep akati oleh mereka tetap i t idak ditinjau kembali
X 0
2 Pelap oran Tingkat lay anan tidak lengk ap dan mungkin tidak relevan atau meny esatkan bagi p elan ggan
X 0
3 Pelap oran tingkat p elay anan y ang didasark an p ada keteramp ilan dan in isiatif individu manajer
X 0,33
4 Sebuah lay anan t in gkat ditunjuk koordinator dengan tanggun g jawab y an g didefinisik an tetap i kewenan gan y ang terbatas
X 0,66
5 Jika ada p roses sesuai dengan p erjanjian t in gkat lay anan bersifat sukarela d an t idak dip aksakan
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 98
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab y an g didefinisik an den gan baik, tetapi dengan wewen ang kebijaksaan
X 0,66
2 Dalam p roses p engemban gan SLA di temp at dengan p emeriksaan untuk men ilai kembali tin gkat p elay anan dan kep uasan p elanggan
X 0,33
3 Lay anan dan tin gkat lay anan didefinisik an, didokumentasikan d an disetujui dengan men ggunak an p roses standar
X 0,66
4 Kekurangan di t ingkat p elay anan diidentifikasi, tetap i p rosedur tentang cara men gatasi defisit informal
X 0,33
5 Ada hubungan y ang jelas antara p encap aian t ingkat p elay anan y ang diharap kan dan dana y ang d isediak an
X 0,33
6 Tingkat lay anan disetujui, tetapi mereka mun gkin tidak men gatasi kebutuhan bisnis
X 0
Total 2,31
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 99
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tingkat lay anan didefinisik an dalam fase defin isi p ersy aratan sistem dan dimasukkan k e dalam d esain ap likasi d an lin gkun gan op erasional
X 0,66
2 Kep uasan p elanggan secar a rutin diukur dan dinilai
X 0,66
3 Ukuran kinerja y an g mencer minkan kebutuhan p elanggan, buk an tujuan TI
X 0
4 Lan gkah-lan gkah untuk menilai tin gkat p elay anan dan mencer minkan nor ma-norma standar industri
X 0,66
5 Kriteria untuk menentukan tingkat p elay anan y ang didasarkan p ada bisnis p enting dan termasuk ketersediaan, keandalan, kinerja, p ertumbuhan kap asitas, dukungan p enggun a, kontinuitas p erencanaan d an p ertimbangan keaman an
X 1
6 Analisis akar p eny ebab secara rutin dilakukan ketika tin gkat p elay anan tidak terp enuhi.
X 0,66
7 Proses p elap oran untuk memantau tin gkat lay anan menjad i semak in otomatis
X 0
8 Op erasional dan risiko keuan gan y ang terkait dengan tidak memenuhi t in gkat lay anan disep akati didefinisik an dan dip ahami dengan jelas.
X 0,33
9 Sebuah sistem p engukur an resmi dilembagak an dan dip elihara.
X 0,33
Total 4,30
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 100
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tingkat lay anan terus-menerus dievalu asi ulan g untuk memastikan keselarasan TI dan tujuan bisnis, memanf aatkan teknologi, termasuk rasio biay a-manfaat
X 0,33
2 Semu a p roses untuk mengelola tingkat lay anan tunduk p ada p erbaikan terus-menerus.
X 0,66
3 Tingkat kep uasan p elanggan secara terus men erus dip antau dan dikelo la.
X 0,66
4 M encerminkan tingkat lay anan y ang diharap kan tujuan strategis dari unit bisnis dan dievalu asi terhadap norma- norma industri
X 0,66
5 M anajemen TI memilik i sumber day a dan akuntabilitas y ang dibutuhkan untuk memenuh i target t ingkat p elay anan, dan komp ensasi y ang terstruktur untuk member ikan insentif untuk memenuh i target tersebut
X 0,33
6 Pemantauan kinerja manajemen senior dengan metrik sebagai bagian d ari p roses p eningkatan berkelanjutan
X 0,33
Total 2,97
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 101
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS1 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,66 2 0,83 0,30 0,00 1 1,65 4 0,41 0,14 0,14 2 0,99 5 0,20 0,07 0,14 3 2,31 6 0,39 0,14 0,42 4 4,30 9 0,48 0,17 0,68 5 2,97 6 0,50 0,18 0,90
Jumlah 2,81 1,00 2,28
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 102
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS2 Mengelola Layanan Pihak Ketiga (Manage Third-Party Services)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggung jawab dan akuntabilitas yang tidak didefinisikan
X 0,33
2 Tidak ada kebijakan dan prosedur formal mengenai kontrak dengan pihak ketiga
X 0
3 Layanan pihak ketiga yang tidak disetujui atau ditinjau oleh manajemen
X 1
4 Ada kegiatan pengukuran dan tidak ada pelaporan oleh pihak ketiga
X 0
5 Dengan tidak adanya kewajiban kontraktual untuk pelaporan, manajemen senior tidak menyadari kualitas layanan disampaikan
X 1
Total 2,33
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Manajemen menyadari kebutuhan untuk memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk pihak ketiga manajemen, termasuk menandatangani kontrak
X 1
2 Tidak ada persyaratan standar dari perjanjian dengan penyedia layanan. Pengukuran layanan yang diberikan bersifat informal dan reaktif
X 0,66
3 Praktik tergantung pada pengalaman (misalnya, on demand) dari individu dan vendor
X 1
Total 2,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 103
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses untuk mengawasi penyedia layanan pihak ketiga, risiko yang terkait dan penyediaan layanan bersifat informal
X 1
2 Sebuah ditandatangani, performa kontrak digunakan dengan istilah penjual standar dan kondisi (misalnya, deskripsi layanan yang akan diberikan)
X 1
3 Laporan layanan yang diberikan tersedia, tetapi tidak mendukung tujuan bisnis
X 0,33
Total 2,33
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Prosedur terdokumentasi di tempat untuk mengatur layanan pihak ketiga, dengan proses yang jelas untuk pemeriksaan dan negosiasi dengan vendor
X 0,66
2 Ketika kesepakatan untuk penyediaan jasa dibuat, hubungan dengan pihak ketiga adalah murni satu kontrak
X 0,33
3 Sifat dari layanan yang akan diberikan secara rinci dalam kontrak dan termasuk persyaratan hukum, operasional, dan kontrol
X 0,66
4 Pertanggung jawaban atas pengawasan dari pihak ketiga jasa diberikan
X 0,33
5 Persyaratan kontrak didasarkan pada template standar
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 104
Universitas Indonesia
6 Risiko bisnis yang terkait dengan layanan pihak ketiga yang dinilai dan dilaporkan
X 0
Total 2,31
Kuesioner untuk Tingkat 4
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kriteria formal dan standar yang ditetapkan untuk menentukan aturan keterlibatan, termasuk lingkup pekerjaan, layanan/kiriman yang akan diberikan, asumsi, jadwal, biaya, pengaturan penagihan, dan tanggung jawab
X 0,33
2 Pertanggungjawaban untuk kontrak dan manajemen pihak vendor yang ditugaskan
X 0,33
3 Penjual kualifikasi, risiko dan kemampuan diverifikasi secara terus menerus
X 0
4 Persyaratan layanan yang ditetapkan dan terkait dengan tujuan bisnis
X 0,33
5 Sebuah proses ada untuk meninjau kinerja layanan terhadap istilah kontrak, memberikan masukan untuk menilai saat ini dan masa depan layanan pihak ketiga
X 0
6 Model transfer pricing yang digunakan dalam proses pengadaan
X 0,33
7 Semua pihak yang terlibat menyadari harapan layanan, biaya dan milestone expectations
X 0
8 Tujuan telah disepakati dan metrik untuk pengawasan penyedia layanan tersedia
X 0,33
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 105
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No. Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kontrak ditandatangani dengan pihak ketiga ditinjau secara berkala pada interval yang telah ditentukan
X 0,33
2 Tanggung jawab untuk mengelola pemasok dan kualitas layanan yang diberikan
X 0
3 Bukti Kesesuaiankontrak untuk operasional, ketentuan hukum dan kontrol dimonitor, dan tindakan korektif diberlakukan
X 0
4 Pihak ketiga adalah tunduk pada tinjauan periodik independen, dan umpan balik pada kinerja disediakan dan digunakan untuk meningkatkan pelayanan
X 0,33
5 Pengukuran bervariasi dalam respon terhadap kondisi bisnis yang berubah
X 0
6 Pengukuran tindakan mendukung deteksi dini potensi masalah dengan layanan pihak ketiga
X 0,33
7 Komprehensif, pelaporan didefinisikan pencapaian service level yang terkait dengan kompensasi pihak ketiga
X 0
8 Manajemen menyesuaikan proses akuisisi layanan pihak ketiga dan berdasarkan pemantauan para pengukur
X 0
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 106
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS2 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 2,33 5 0,47 0,16 0,00 1 2,66 3 0,89 0,31 0,31 2 2,33 3 0,78 0,27 0,54 3 2,31 6 0,39 0,13 0,39 4 1,65 8 0,20 0,07 0,28 5 1,32 8 0,17 0,06 0,30
Jumlah 2,90 1,00 1,82
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 107
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and Capacity)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen tidak men gaku i bahwa p roses bisnis kunci mungk in memer lukan tin gkat kinerja y an g tinggi dari TI atau bahwa seluruh k ebutuhan bisnis lay anan TI dap at melebihi kap asitas.
X 0,66
2 Tidak ada p roses p erencanaan kap asitas di temp at.
X 0,66
Total 1,32
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pengguna akhir merancan g men genai p ekerjaan untuk kinerja d an keterbatasan kap asitas
X 0
2 Ada sedikit p engakuan tentan g p erluny a p erencanaan kap asitas dan kinerja oleh p emilik p roses bisnis.
X 0
3 Tindakan y ang d iamb il untuk men gelo la kin erja d an kemamp uan biasany a reaktif.
X 0
4 Proses untuk p erencanaan kap asitas dan kinerja bersifat informal.
X 0,33
5 Pemahaman tentang saat ini d an masa dep an kap asitas dan kinerja dari sumber d ay a TI terbatas.
X 0,33
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 108
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen dan TI sadar ak an damp ak tidak men gelola k inerja dan kap asitas.
X 1
2 Kebutuhan kinerja terp enuhi umumny a didasarkan p ada p enilaian sistem individu dan p engetahuan tentang dukungan dan tim p roy ek.
X 0,66
3 Beberap a alat individu dap at digun akan untuk mendiagnosa masalah k inerja dan kap asitas, tetap i konsistensi hasil tergantung p ada k eahlian dar i individu kunci.
X 0,33
4 Tidak ada p enilaian secar a keseluruhan kin erja TI kemamp uan atau p ertimbangan beban p uncak dan situasi y ang terburuk.
X 0
5 M asalah ketersediaan mungk in terjadi secar a mendadak d an acak dan membutuhkan waktu lama untuk mendiagnosa dan memp erbaiki
X 0,33
6 Setiap p engukuran k inerja terutama didasarkan p ada kebutuhan TI dan bukan p ada kebutuhan p elanggan.
X 0,66
Total 2,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 109
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Persy aratan dan kap asitas kinerja did efinisik an seluruh siklus hidup dari sistem.
X 0,66
2 Ada persy aratan untuk tingkat lay anan dan didefinisik an tindakan y ang dap at digunakan untuk mengukur kinerja op erasional
X 0,66
3 Kinerja di masa mendatan g dan kap asitas p ersy aratan model dengan men gikut i p roses y ang ditetap kan
X 0,66
4 Lap oran y ang dihasilk an meny ediakan statistik p erforma
X 0,66
5 M asalah y ang terkait den gan p erforma dan kap asitas masih mungk in terjadi dan memak an waktu untuk memp erbaiki
X 0,66
6 M eskip un t ingkat lay anan diterbitkan, p engguna d an p elanggan mun gkin mer asa skeptis tentang kemamp uan p elay anan.
X 0,33
Total 3,63
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 110
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses dan alat-alat y ang tersedia untuk mengukur p enggun aan sistem, kin erja d an kap asitas, dan hasilny a dibandin gkan den gan tujuan y ang telah ditetap kan.
X 0,66
2 Informasi y ang up -to-date tersedia, memberik an statistik kinerja standar dan men gin gatkan insiden y an g disebabkan oleh k inerja dan kap asitas y ang tidak memadai.
X 0,66
3 Kinerja d an k ap asitas memadai isu-isu ditangani den gan ditetap kan dan sesuai dengan p rosedur standar
X 0,66
4 Alat bantu otomatis digunak an untuk memantau sumb er day a tertentu, sep erti disk sp ace, jarin gan, server dan gateway jarin gan.
X 1
5 Kinerja dan kap asitas statistik y ang dilap orkan dalam istilah p roses bisnis, sehingga p enggun a dan p elanggan memah ami tin gkat lay anan TI
X 1
6 Pengguna p ada umumny a merasa p uas dengan lay anan saat ini kemamp uan dan mungk in menuntut p erbaikan baru dan tingk at ketersediaan.
X 0,33
7 M etrik untuk mengukur k inerja dan kemamp uan TI disetujui tetap i dap at diterap kan secara tidak konsisten dan hany a secara sp oradis
X 0,66
Total 4,97
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 111
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Rencana kiner ja dan kap asitas sep enuhny a disetarakan den gan p rakiraan p ermintaan bisnis
X 0
2 Permintaan untuk infrastruktur dan informasi bisnis secar a teratur ditinjau untuk memastikan bahwa kap asitas optimal dicap ai p ada biay a serendah mun gkin
X 0,66
3 Alat untuk memantau sumber day a TI dan standar kritis digun akan d i seluruh p latform dan terhubung den gan sistem manajemen insid en organisasi secara luas
X 1
4 Kap asitas sep enuhny a disetarakan den gan p rakiraan p ermintaan bisnis
X 0
5 Analisis kecenderun gan dilakukan dan menunjukk an kinerja y ang akan datan g masalah y ang d isebabkan oleh p eningkatan volume bisnis, memun gkink an p erencanaan dan men ghindar i masalah- masalah y an g tak terduga
X 0
6 Pengukuran untuk mengukur kinerja dan kemamp uan TI telah melakuk an peningkatan kinerja secara baik ke ukuran hasil dan indikator kinerja untuk semua p roses bisnis p enting dan secar a konsisten diukur
X 0,33
7 Pengaturan manajemen kinerja dan p erencanaan kap asitas analisis lan gk ah- lan gkah b erikut ini yang sudah ditetapkan
X 1
Total 2,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 112
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS 3 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,32 2 0,66 0,22 0,00 1 0,66 5 0,13 0,04 0,04
2 2,98 6 0,50 0,17 0,34 3 3,63 6 0,61 0,20 0,60 4 4,97 7 0,71 0,23 0,92 5 2,99 7 0,43 0,14 0,70
Jumlah 3,04 1,00 2,60
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 113
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS4 Memastikan Layanan yang Berkelanjutan (Ensure Continuous Service)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada p emahaman tentan g risiko, kerentanan dan ancaman terhadap op erasi TI atau damp ak dari hilangny a layanan TI untuk bisnis
X 0
2 Kontinuitas lay anan tidak dian ggap membutuhkan p erhatian manajemen
X 1
Total 1,00
Kuesioner untuk Tingkat 1 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab untuk p elay anan y ang berkesinambun gan informal, dan kewenan gan untuk melaksan akan tan ggun g jawab y ang terbatas.
X 0
2 M anajemen meny adari r isiko y ang terkait dengan d an kebutuhan p elay anan y ang berkesinambun gan.
X 1
3 Fokus manajemen d alam sumber day a infrastruktur p elay anan y ang berkesinambun gan, bukan di lay anan TI
X 0,33
4 Pengguna melaksanakan p ekerjaan seluruhnya sebagai respon terhadap gangguan lay anan
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 114
Universitas Indonesia
5 Tanggap an TI untuk ganggu an utama adalah reaktif d an tidak siap
X 0
6 Direncanak an p adam dijadwalk an untuk memenuh i kebutuhan TI tetap i t idak memp ertimban gkan kebutuhan bisnis
X 0
Total 1,66
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab untuk menjamin p elay anan y ang berkesinambun gan y ang disediakan.
X 1
2 Pendekatan untuk memastikan p elay anan y ang berkesinambun gan terfragmentasi
X 1
3 Pelap oran p ada sistem ketersediaan adalah sp oradis, mungk in t idak lengk ap dan tidak berdamp ak p ada akun bisnis.
X 0,33
4 Ada rencan a kesinambun gan TI didokumentasikan, walaup un ada komitmen untuk p elay anan y ang berkesinambun gan ketersediaan d an prinsip- p rinsip utamany a diketahui.
X 1
5 Inventarisasi sistem dan komp onen kritis ada, tetap i mungk in t idak dap at diandalk an.
X 0
6 Praktek p elay anan y ang berkesinambun gan muncu l, tetap i sukses bergantun g p ada individu.
X 0,33
Total 3,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 115
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Akuntabilitas untuk p engelolaan p elay anan y ang berkesinambun gan t idak membin gun gk an
X 0,66
2 Tanggun g jawab untuk p erencanaan p elay anan y ang berkesinambun gan dan p engujian secara jelas didefinisik an dan ditetap kan
X 1
3 Rencana kesin ambun gan TI didokumentasikan d an didasarkan p ada sistem kritis dan damp ak bisnis
X 0,66
4 Ada p elap oran p eriodik p engujian p elay anan y ang berkesinambun gan
X 0,66
5 ndividu men gambil in isiatif untuk mengikuti standar dan menerima p elatihan untuk menan gan i insiden b esar atau bencana
X 0
6 M anajemen secara konsisten men gkomunik asikan kebutuhan untuk merencanakan untuk memastikan p elay anan y ang berkesinambun gan
X 1
7 Tinggi k etersediaan komp onen dan redundansi sistem sedang diterap kan
X 0,33
8 Inventarisasi sistem dan komp onen kritis dip ertahankan
X 0,33
Total 4,64
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 116
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tanggun g jawab dan standar p elay anan terus-menerus diterap kan
X 0,33
2 Tanggun g jawab untuk memp ertahankan rencan a p elay anan y ang berkesinambun gan diber ikan
X 3,33
3 Kegiatan p emeliharaan didasarkan p ada hasil p engujian p elay anan y ang berkesinambun gan, baik internal p raktik, dan p erubahan lin gkun gan TI dan bisnis
X 0,66
4 Data terstruktur tentang p elay anan y ang berkesinambun gan y ang sed an g dikump ulkan, dianalisa, dilap orkan dan ditindaklanjuti. Formal dan p elatihan wajib diberikan p ada p roses p elay anan y ang berkesinambun gan
X 0
5 P elatihan secara formal wajib diberikan p ada p roses pe lay anan y ang berkesinambun gan
X 0
6 Ketersediaan sistem sed an g p raktek-p raktek y ang baik secara konsisten digunakan
X 0
7 Ketersediaan p raktek dan p erencanaan p elay anan y ang berkesinambun gan salin g memp engaruhi
X 0,33
8 Diskontinuitas insiden diklasifik asikan, d an menin gkatny a eskalasi jalan untuk masing-masin g dik etahui dengan baik oleh semua y an g terlibat
X 0
9 Tujuan dan metrik untuk p elay anan y ang berkesinambun gan telah dikemban gk an dan disep akati tetapi mun gkin t idak konsisten diukur
X 0
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 117
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses p elay anan y ang berkesinambun gan terintegr asi memp ertimban gkan p embandingan dan p raktek- p raktek eksternal terbaik
X 0,33
2 Rencana kesin ambun gan TI terintegrasi den gan r encan a kesinambun gan bisnis d an dip elihara secara rutin.
X 0,66
3 Persy aratan untuk memastikan p elay anan y ang berkesinambun gan diamank an dari vendor dan p emasok utama.
X 0
4 Tes keseluruhan rencan a kesinambun gan TI terjadi, d an hasil tes masukan untuk memp erbarui ren cana.
X 0
5 Pengump ulan dan an alisis data y ang akan d igunakan untuk p erbaikan terus-menerus dari proses.
X 0,33
6 Ketersediaan p raktek dan p erencanaan p elay anan y ang berkesinambun gan sep enuhny a selaras.
X 0,33
7 M anajemen memastikan bahwa bencana atau p eristiwa besar tidak akan terjadi sebagai hasil dari satu t itik tunggal kegagalan.
X 0
8 Eskalasi p raktek dip ahami d an benar-benar d iterap kan
X 0,33
9 Tujuan dan metrik p ada p encap aian p elay anan y ang berkesinambun gan diukur secara mode sistematis
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 118
Universitas Indonesia
10 M anajemen p erencanaan untuk meny esuaikan p elay anan y an g berkesinambun gan dalam menan ggap i tindakan-tindakan
X 0
Total 2,31
Hasil Perhitungan DS4 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,00 2 0,50 0,21 0,00 1 1,66 6 0,28 0,12 0,12 2 3,66 6 0,61 0,26 0,52 3 4,64 8 0,58 0,24 0,72 4 1,65 9 0,18 0,07 0,28 5 2,31 10 0,23 0,10 0,50
Jumlah 2,38 1,00 2,14
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 119
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate Costs)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada lengkap dikenali t idak adany a p roses untuk men gidentifik asi dan men galok asikan biay a sehubungan den gan lay anan informasi y ang d isediak an
X 1
2 Organisasi b ahkan t idak meny adari bahwa ada masalah y ang akan diatasi d en gan hormat untuk akuntansi biay a, dan tidak ada komunikasi men genai masalah in i
X 0
Total 1,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p emahaman umum d ari keseluruhan b iay a untuk lay anan informasi, tetap i tidak ada rin cian biay a p er p enggun a, p elanggan, dep artemen, kelomp ok p enggun a, fun gsi lay anan, p roy ek atau kiriman
X 1
2 Hamp ir t idak ada biay a p emantauan, hany a dengan biay a agregat p elap oran kep ada manajemen
X 1
3 Biay a TI dialokasik an sebagai overhead op erasional.
X 1
4 Bisnis disediakan d en gan tidak ada informasi men genai biay a atau manfaat dari p eny ediaan lay anan
X 0,66
Total 3,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 120
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada keseluruhan k esadaran akan kebutuhan untuk men gidentifik asi dan men galok asikan biay a
X 1
2 Alokasi biay a didasarkan p ada biay a informal atau asumsi- asumsi dasar, misalny a, biay a p erangkat keras, d an hamp ir tidak ada nilai terhubung ke petunjuk
X 0,66
3 Proses alokasi biay a diulan g X 0 4 Tidak ada p elatihan formal
atau komunikasi p ada biay a standar p rosedur identifikasi dan alokasi.
X 0,66
5 Tanggun g jawab untuk p engump ulan atau alokasi biay a tidak ditetap kan
X 0
Total 2,32
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada didefinisik an dan didokumentasikan mod el biay a lay anan informasi
X 0,66
2 Sebuah p roses untuk men ghubun gkan b iay a TI untuk lay anan y ang diber ikan kep ada p engguna yang didefinisik an
X 0,66
3 Yan g tep at ada t ingkat kesadaran men gen ai diakibatkan biay a p elay anan informasi
X 0,33
4 Bisnis disediakan d en gan informasi dasar men gen ai biay a
X 0,33
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 121
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Lay anan informasi manajemen biay a tanggun g jawab dan akuntabilitas didef inisikan dan dip ahami sep enuhny a di semua tingkat dan didukun g oleh p elatihan formal.
X 0,33
2 Biay a lan gsung dan tidak lan gsung d iidentifik asi dan dilap orkan secara tep at waktu dan den gan cara otomatis untuk manajemen, p roses bisnis p emilik dan p enggun a.
X
0
3 Secara umum, ad a biay a p emantauan dan evaluasi, dan tindakan y ang diambil jika deviasi biay a terdeteksi.
X 0,33
4 Biay a lay anan infor masi p elap oran ini terkait dengan tujuan bisnis dan SLAs dan dip antau oleh p emilik p roses bisnis
X 0,33
5 Sebuah fun gsi keu an gan tinjauan kewajaran dar i p roses p engalokasian biay a.
X 0,33
6 Otomatis sistem akuntansi biay a y ang ada, tetap i difokuskan p ada fungsi lay anan informasi, bukan p ada p roses bisnis.
X 0
7 Tujuan dan metrik y ang setuju untuk p engukuran biay a tetap i tidak konsisten diukur.
X 0
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 122
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Biay a lay anan y ang diber ikan diidentifikasi, ditan gkap , dirin gkas dan dilap orkan kep ada manajemen, p roses bisnis p emilik dan p enggun a
X 0,33
2 Biay a diidentifik asi sebagai rincian yang dikenakan biay a dan dap at mendukung sistem char geback tagih an p engguna y ang tep at untuk lay anan y ang disediakan, b erdasarkan p emanfaatan.
X 0
3 Rincian b iay a dukungan SLA X 0 4 Pemantauan dan evalu asi biay a
jasa digunak an untuk men gop timalkan biay a sumber day a TI
X 0
5 Angka biay a y ang dip eroleh digun akan untuk membuktikan manfaat realisasi dalam p roses p engan ggaran or ganisasi
X 0,33
6 Biay a lay anan infor masi p elap oran memberikan p eringatan din i p erubahan kebutuhan bisnis melalui sistem p elap oran y ang cerdas.
X 0
7 Sebuah model biay a variab el y ang digun akan, berasal dari volume dip roses untuk setiap lay anan y ang disediakan
X 0,33
8 Biay a manajemen disemp urnakan ke t ingk at p raktek industri, berdasarkan hasil p erbaikan terus-menerus dan benchmark in g den gan organ isasi lain.
X 0
9 Biay a p engoptimalan adalah p roses y ang berkelan jutan.
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 123
Universitas Indonesia
10 Tinjauan man ajemen tujuan
dan metrik sebagai b agian d ari p roses p erbaikan terus-menerus dalam mendesain ulan g sistem p engukuran biay a.
X 0
Total 0,99
Hasil Perhitungan DS6 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 1,00 2 0,50 0,19 0,00 1 3,33 4 0,83 0,32 0,32 2 2,32 5 0,46 0,18 0,36 3 1,98 4 0,50 0,20 0,60 4 1,32 7 0,19 0,07 0,28 5 0,99 10 0,10 0,04 0,20
Jumlah 2,58 1,00 1,76
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 124
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kurangny a p elatihan dan p rogram p endidikan
X 0,66
2 Organisasi bahk an t idak meny adari bahwa ada masalah y ang akan diatasi den gan baik untuk p elatihan, dan tidak ada komun ikasi dalam masalah ini
X 0,33
Total 0,99
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada bukti bahwa organisasi telah meny adari kebutuhan untuk p elatihan dan p rogram p endidikan, tetap i tidak ada p roses standar
X 0,33
2 Dalam ketiadaan p rogram y ang terorganisasi, kary awan men gidentifik asi dan men ghadir i kursus p elatihan mereka send iri
X 0
3 Beberap a kursus p elatihan tersebut membahas isu-isu etis, kesadaran keaman an sistem dan p raktik keamanan
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 125
Universitas Indonesia
4 Pendekatan p engelo laan secara keseluruhan k ekuran gan ap ap un kohesi, dan hany a ada sp oradis dan tidak konsisten men genai isu-isu ko munikasi dan p endekatan untuk menan gan i p elatihan dan p endidikan
X 0
Total 0,33
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran tentang p erluny a sebuah p rogram p endidikan dan p elatihan dan untuk p roses y ang terkait di seluruh organisasi.
X 0
2 Pelatihan mulai diidentifikasi dalam rencana kiner ja individu kary awan.
X 0
3 Proses dikembangk an ke tahap di mana p elatihan dan p endidikan informal kelas diajark an oleh instruktur y ang berbeda, sementara y ang melip uti p okok p ersoalan y ang sama den gan p endekatan y ang berbeda.
X 0
4 Beberap a alamat kelas isu etik dan kesadaran keamanan sistem dan p raktek.
X 0
5 Ada tinggi ketergantun gan p ada p engetahuan indiv idu.
X 0,33
6 Tetapi, ada ko munikasi konsisten p ada keseluruhan isu- isu dan kebutuhan untuk men gatasiny a.
X 0,66
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 126
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah p rogr am p endidikan dan p elatihan y ang d itetap kan dan dikomunikasik an, dan kary awan dan man ajer men gidentifik asi dan mendokumentasikan k ebutuhan p elatihan.
X 0
2 Pelatihan dan standar p roses p endidikan dan didokumentasikan
X 0
3 Anggaran, sumb er day a, fasilitas dan p elatih y ang sedang dibentuk untuk mendukun g p rogram p endidikan dan p elatihan.
X 0
4 Kelas formal dib erikan k ep ada kary awan p ada p erilaku etis dan kesadaran keamanan sistem dan p raktek.
X 0
5 Sebagian besar p roses p endidikan dan p elatihan dimonitor, tetap i tidak semua kemun gkinan p eny imp angan akan terdeteksi oleh manajemen
X 0
6 Analisis masalah p endidikan dan p elatihan hany a kadan g- kadan g diterap kan
X 0,66
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 127
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p elatihan y ang komp rehensif dan p rogram p endidikan y ang memb erikan hasil y ang dap at diukur
X 0
2 Tanggun g jawab jelas, dan p roses kep emilikan did irikan
X 0
3 Pelatihan dan p endidikan merup akan komp onen dari jalur kar ir kary awan
X 0
4 M anajemen mendukun g dan men gikuti sesi p elatihan dan p endidikan
X 0
5 Semu a kary awan menerima p erilaku etis dan kesadaran keaman an sistem p elatihan
X 0
6 Semu a kary awan mener ima tingkat y ang sesuai p raktek- p raktek keamanan sistem p elatihan dalam melindun gi terhadap bahay a dari kegagalan memp engaruhi k etersediaan, kerahasiaan dan integritas
X 0
7 M anajemen memonitor kep atuhan dengan terus- menerus menin jau dan men g- up date p rogram p endidik an dan p elatihan dan p roses
X 0
8 Proses p erbaikan di b awah dan menegakk an p raktek internal terbaik
X 0,33
Total 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 128
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pelatihan dan p endidikan men ghasilk an p eningk atan kinerja individu
X 0
2 Pelatihan dan p endidikan merup akan komp onen p enting dari jalur karir k ary awan
X 0
3 Cukup anggaran, sumber day a, fasilitas dan instruktur y ang disediakan untuk p elatihan dan p endidikan p rogram
X 0
4 Proses p erbaikan dan p erbaikan terus-menerus berada d i bawah, men gamb il k euntungan dari p raktek-p raktek eksternal terbaik dan k ematan gan p emodelan den gan p embandingan terhadap organ isasi lain.
X 0
5 Semu a masalah dan p eny imp angan y ang dianalisis untuk akar p eny ebab, dan efisien tindakan exp ediently diidentifikasi d an diambil.
X 0.66
6 Ada sikap p ositif terhadap p erilaku etis dan p rinsip -p rinsip keaman an sistem
X 0.66
7 TI digunak an dalam y an g lu as, terp adu dan diop timalkan dengan cara untuk men gotomatisasi dan meny ediakan alat untuk p elatihan dan p rogram p endidikan.
X 0
8 Ahli p elatihan eksternal berpengaruh, dan tolok ukur y ang digun akan untuk bimbin gan
X 0
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 129
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS 7 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,99 2 0,50 0,47 0,00 1 0,33 4 0,08 0,08 0,08 2 0,99 6 0,17 0,15 0,30 3 0,66 6 0,11 0,10 0,30 4 0,33 8 0,04 0,04 0,16 5 1,32 8 0,17 0,16 0,80
Jumlah 1,06 1,00 1,64
Tingkat kematangan berada pada tingkat 1(Initial/Ad Hoc) yang berarti
organisasi telah memiliki bukti telah mengenal permasalahan-permasalahan yang
ada tetapi perlu diarahkan. Secara umum organisasi belum memiliki standar
pengelolaan yang terorganisir dan terdokumentasi dengan baik sehingga perlu ada
pendekatan yang dilakukan untuk tiap individu yang terkait dalam organisasi.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 130
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS8 Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden
(Manage Service Desk and Incidents)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada dukungan untuk meny elesaikan p ertany aan- p ertany aan dan masalah p enggun a.
X 0
2 Ada kurang len gk ap insiden p roses manajemen
X 0,33
3 Organisasi tidak men gakui bahwa ada masalah y ang akan diatasi
X 0
Total 0,33
Kuesioner untuk Tingkat 1 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen men gakui bahwa p roses y ang didukun g oleh p eralatan dan p ersonil y ang dip erlukan untuk meresp on p ermintaan p engguna dan men gatur resolusi insiden
X 0,66
2 Tetapi ada, tidak ada p roses standar, dan hany a dukungan reaktif disediak an
X 0,33
3 M anajemen tidak memon itor pertanyaan pengguna, kejadian atau tren
X 0
4 Ada p eningkatan p roses untuk memastikan bahwa masalah- masalah y an g diselesaikan
X 0,66
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 131
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan
Nilai Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesad aran organisasi akan p erluny a meja lay anan untuk fungsi d an p roses manajemen insiden
X 0,33
2 Bantuan tersedia secara informal melalui jar in gan berp engetahuan ind ividu
X 0,33
3 Individu ini memilik i beber ap a alat umum y ang tersedia untuk membantu dalam p eny elesaian insiden
X 0
4 Ada p elatihan formal dan standar p rosedur komunikasi, dan tanggun g jawab y ang diserahkan kep ada ind ividu
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 132
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan meja lay anan fungsi d an p roses manajemen insiden diaku i dan diterima
X
0,33
2 Prosedur telah distandarisasi dan didokumentasikan, dan p elatihan informal terjadi
X 0
3 Akan tetap i, diserahkan kep ada individu untuk mendap atkan p elatihan dan men gikut i standar
X 0
4 Pertany aan y ang serin g diajukan (Frequently Asked Questions/FAQ) dan p anduan p engguna dikemb an gkan, tetap i individu harus menemuk an mereka yang mungk in tidak men gikuti mereka
X 0,33
5 Pertany aan dan insiden dilacak p ada dasar manual dan dip antau secara individual, tetapi sistem p elaporan formal tidak ada
X 0,33
6 Respon yang tepat terhadap pertanyaan dan insiden yang tidak diukur dan insiden layanan yang belum terselesaikan
X 0
7 Pengguna telah menerima komunikasi y ang jelas tentang di mana dan bagaimana melap orkan masalah dan insiden
X 0,66
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 133
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p emahaman p enuh manfaat dari p roses manajemen sebuah insiden p ada semua tingkat organisasi, dan fungsi meja lay anan didirikan di unit organisasi y ang sesuai.
X 0,33
2 Alat-alat dan teknik y ang otomatis dengan basis p engetahuan y ang terp usat
X 0,33
3 M eja lay anan anggota staf berinteraksi er at den gan masalah an ggota staf manajemen
X 0,33
4 Tanggun g jawab y ang jelas, dan efektifitas dip antau
X 0
5 Prosedur untuk berkomunikasi, menin gkat dan meny elesaikan insiden ditetap kan dan dikomunikasik an
X 0,33
6 M eja lay anan p ersonil terlatih, dan p roses ditingkatkan melalui p en ggunaan tugas- p erangkat lunak tertentu
X 0,33
7 M anajemen men gemb an gkan metrik kinerja meja lay anan
X 0
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 134
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 P roses manajemen i nsiden dan p elay anan fungsi meja dibentuk dan diatur den gan baik dan men gamb il p ada lay anan p elanggan orientasi dengan menjadi berp engetahuan, berfokus p ada p elanggan d an membantu
X 0,33
2 M etrik secara sistematis diukur dan dilap orkan
X 0
3 Ekstensif, komp rehensif tany a jawab adalah bagian integr al dari basis p engetahuan
X 0,33
4 Peralatan berad a di temp at untuk memungk inkan pengguna untuk mendiagnosa dir i dan meny elesaikan insiden
X 0
5 Nasihat konsisten, dan insiden dap at diselesaikan d en gan cep at dalam p roses p eningkatan y ang terstruktur
X 0,33
6 M anajemen terp adu memanf aatkan alat untuk statistik kinerja man ajemen insiden p roses dan fungsi meja lay anan.
X 0
7 Proses telah disaring ke tingk at p raktek-p raktek industri terbaik, berdasarkan hasil analisis indikator kiner ja, p erbaikan terus-menerus dan pengukuran den gan organ isasi sejenis lain
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 135
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS8 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,33 3 0,11 0,09 0,00 1 1,65 4 0,41 0,31 0,31 2 0,66 4 0,17 0,13 0,26 3 1,65 7 0,24 0,18 0,54 4 1,65 7 0,24 0,18 0,72 5 0,99 7 0,14 0,11 0,55
Jumlah 1,31 1,00 2,38
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 136
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS10 Mengelola Permasalahan (Manage Problems)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Tidak ada kesadaran akan kebutuhan untuk mengelola masalah, karena tidak ada diferensiasi masalah dan insiden
X 0,33
2 Oleh karena itu, tidak ada usaha dilakukan untuk mengidentifikasi akar penyebab insiden
X 0
Total 0,33
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Personil menyadari kebutuhan untuk mengelola masalah dan mengatasi penyebab yang mendasari
X 0,33
2 Personil yang berpengetahuan menyediakan beberapa kunci bantuan dengan masalah yang berkaitan dengan bidang keahlian mereka, tetapi tanggung jawab untuk manajemen masalah tidak ditugaskan
X 0,33
3 Informasi tidak dibagi, sehingga dalam penciptaan masalah tambahan dan kehilangan waktu produktif sambil mencari jawaban
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 137
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran semacam kebutuhan dan manfaat dari pengelolaan TI - permasalahan yang berhubungan dalam kedua unit bisnis dan layanan informasi berfungsi
X 0,66
2 Proses resolusi berkembang ke titik di mana beberapa individu kunci bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
X 0,33
3 Informasi dibagi di antara staf dengan cara yang informal dan reaktif
X 0,33
4 Tingkat pelayanan kepada komunitas pengguna bervariasi dan terhambat oleh tidak cukup, pengetahuan terstruktur tersedia untuk manajer permasalahan
X 0,66
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 138
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan untuk sistem manajemen permasalahan yang efektif terpadu diterima dan dibuktikan dengan dukungan manajemen, dan anggaran untuk staf dan pelatihan yang tersedia
X 1
2 Soal resolusi dan proses eskalasi telah distandarkan
X 0
3 Rekaman dan pelacakan masalah dan resolusi mereka terpecah-pecah dalam tim respon, dengan menggunakan alat yang tersedia tanpa sentralisasi
X 0
4 Penyimpangan dari norma-norma atau standar yang mungkin tidak terdeteksi
X 0,66
5 Informasi dibagi antara staf dalam proaktif dan secara resmi
X 0,66
6 Tinjauan manajemen insiden dan analisis identifikasi masalah dan resolusi yang terbatas dan informal
X 1
Total 3,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 139
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses manajemen permasalahan dipahami di semua tingkatan dalam organisasi
X 0,66
2 Tanggung jawab dan kepemilikan yang jelas dan didirikan
X 0,33
3 Metode dan prosedur yang didokumentasikan, dikomunikasikan dan diukur untuk efektifitas
X 0,66
4 Mayoritas masalah yang diidentifikasi, dicatat dan dilaporkan, dan resolusi dimulai
X 1
5 Pengetahuan dan keahlian yang dibudidayakan, dipelihara dan dikembangkan untuk tinggi tingkatan, fungsi ini dipandang sebagai aset dan kontributor utama terhadap pencapaian tujuan TI dan perbaikan layanan TI
X 0,66
6 Mengelola permasalahan yang terintegrasi dengan baik dengan proses yang saling terkait, seperti insiden, ketersediaan perubahan, dan konfigurasi manajemen, dan membantu pelanggan dalam mengelola data, fasilitas, dan operasi
X 0,66
7 Tujuan dan metrik telah disepakati untuk proses mengelola permasalahan
X 0,33
Total 4,30
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 140
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Proses mengelola permasalahan ini berkembang menjadi satu ke depan dan proaktif, memberikan kontribusi bagi tujuan TI
X 0,66
2 Permasalahan diantisipasi dan dicegah
X 0,33
3 Pengetahuan mengenai pola masalah masa lalu dan masa depan dipertahankan melalui kontak reguler dengan vendor dan ahli
X 0,33
4 Rekaman, pelaporan dan analisis masalah dan resolusi yang otomatis dan terintegrasi dengan konfigurasi mengelola data
X 0,66
5 Tujuan tersebut diukur secara konsisten
X 0
6 Kebanyakan sistem telah dilengkapi dengan deteksi otomatis dan peringatan mekanisme, yang terus dilacak dan dievaluasi
X 0,33
7 Proses mengelola permasalahan dianalisis untuk terus menerus perbaikan berdasarkan analisis tindakan dan dilaporkan kepada pemangku kepentingan
X 0,66
Total 2,97
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 141
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS10 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,33 2 0,17 0,07 0,00 1 0,99 3 0,33 0,13 0,13 2 1,98 4 0,50 0,19 0,38 3 3,32 6 0,55 0,21 0,42 4 4,30 7 0,61 0,24 0,48 5 2,97 7 0,42 0,16 0,80
Jumlah 2,58 1,00 3,01
Tingkat kematangan berada pada tingkat 3(Defined Process), sudah ada
prosedur yang memiliki standar dan didokumentasikan dengan baik, sudah ada
pelatihan formal untuk mengkomunikasikan prosedur dan kebijakan yang dibuat.
Tetapi pada tahap implementasinya masih tergantung pada individu apakah mau
melakukan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Prosedur yang dibuat masih
terbatas pada bentuk formalisasi dari praktek yang ada.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 142
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI DS13 Mengelola Operasi (Manage Operations)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi t idak mencurahk an waktu dan sumber day a untuk pembentukan dasar dukungan teknologi dan kegiatan op erasi
X 0
Total 0
Kuesioner untuk Tingkat 1 No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi men gaku i p erluny a meny usun fungsi dukungan TI
X 0,66
2 Beberap a p rosedur standar y ang ditetap kan, dan kegiatan op erasi reaktif di alam
X 0,33
3 Sebagian besar p roses-p roses op erasional secara informal dijadwalk an, dan p emrosesan p ermintaan diterima tanp a validasi
X 0,33
4 Komp uter, sistem, dan ap likasi y ang mendukun g p roses bisnis sering tergan ggu, tertunda dan tidak tersedia
X 0,33
5 Waktu y ang hilan g k etika kary awan menunggu sumb er day a
X 0,33
6 M edia keluaran kadang- kad an g muncul d alam temp at-temp at y ang tak terduga atau tidak sama sekali
X 0
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 143
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi y ang meny adari p eran kunci bahwa kegiatan op erasi TI bermain dalam meny ediakan fun gsi dukungan TI
X 1
2 Anggaran untuk p eralatan sedang d ialok asikan p ada kasus demi kasus
X 0,33
3 Dukungan op erasional TI yang informal d an intuitif
X 0
4 Ada ketergantungan y ang tinggi p ada keteramp ilan dan kemamp uan indiv idu.
X 0,33
5 M elip uti p etunjuk ap a y ang harus dilakukan, kap an dan dalam urutan ap a t idak didokumentasikan
X 0,66
6 Beberap a p elatihan op erator ada, dan ada beber ap a standar op erasional formal
X 1
Total 3,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 144
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Kebutuhan manajemen op erasi komp uter dip ahami dan diterima d alam organ isasi.
X 0,66
2 Sumber d aya dialokasik an dan beberap a pelatihan pekerjaan terjadi
X 0,33
3 Fungsi berulan g secar a formal didef inisikan, standar, didokumentasikan d an dikomunikasik an.
X 0,66
4 Peristiwa-p eristiwa dan hasil tugas selesai direkam, dengan keterbatasan p elap oran kep ada manajemen.
X 0,66
5 Penggunaan p enjadwalan otomatis dan alat-alat lain dip erkenalkan untuk membatasi intervensi op erator.
X 0,66
6 Kontrol y ang dip erkenalk an untuk p enemp atan p ekerjaan baru di op erasi.
X 0,33
7 Kebijakan formal dikemban gk an untuk men guran gi ju mlah kejadian- kejadian tak terjadwal.
X 0,33
8 Pemelih araan d an p erjanjian lay anan dengan vendor masih bersifat informal.
X 0
Total 3,63
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 145
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Op erasi komp uter dan mendukun g tan ggun g jawab secara jelas didef inisikan d an kep emilikan d iberik an
X 0,33
2 Op erasi y ang didukun g melalui sumb er day a anggaran untuk belanja modal dan SDM
X 0,33
3 Pelatihan adalah difor malk an dan berkelanjutan
X 0,33
4 Jadwal dan tu gas didokumentasikan d an dikomunikasik an, baik secar a internal ke fungsi TI dan kep ada p elanggan b isnis
X 0
5 Adalah mun gkin untuk men gukur dan memonitor kegiatan sehari-h ari den gan kinerja standar dan d idirik an p erjanjian tin gkat lay anan
X 0,33
6 Setiap p eny imp angan dari norma-norma y ang cep at diatasi dan dip erbaiki
X 0
7 M anajemen memonitor p enggun aan sumb er day a komp utasi dan p eny elesaian p ekerjaan atau tugas y ang ditugaskan
X 0,33
8 Ada upaya berkesinambun gan untuk menin gkatkan tin gkat otomatisasi p roses sebagai sarana p eningkatan berkesinambun gan
X 0
9 Formal p erjanjian lay anan p emeliharaan dan dibentuk dengan vendor
X 0,33
10 Ada kesejajar an p enuh dengan masalah, kap asitas dan ketersediaan p roses manajemen, y an g didukun g oleh sebuah analisis tentang sebab-sebab kesalah an dan kegagalan
X 0
Total 1,98
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 146
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Dukungan TI op erasi efektif, efisien, d an cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan tingkat lay anan dengan sedikit hilan gny a p roduktivitas
X 0,33
2 Op erasional p roses manajemen TI distandardisasi dan didokumentasikan d alam suatu basis p engetahuan dan tunduk p ada p erbaikan terus- menerus
X 0
3 Proses otomatis sistem dukungan y an g berop erasi secara lancar dan member ikan kontribusi untuk lin gkun gan y ang stabil
X 0,33
4 Semu a masalah dan kegagalan dianalisis untuk men gidentifik asi akar p eny ebab.
X 0
5 Pertemuan rutin dengan manajemen p erubahan y an g tep at waktu menjamin dimasukkanny a p erubahan dalam jadwal p roduksi.
X 0
6 Dalam kerjasama den gan vendor, p eralatan dianalisis untuk umur dan gejala kerusakan, dan p emeliharaan
X 0,33
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 147
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan DS13 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 1 0,00 0,00 0,00 1 1,98 6 0,33 0,20 0,20 2 3,32 6 0,55 0,32 0,64 3 3,63 8 0,45 0,26 0,78 4 1,98 10 0,20 0,12 0,48 5 0,99 6 0,17 0,10 0,50
Jumlah 1,70 1,00 2,60
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 148
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI ME01 Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI
(Monitor and Evaluate IT Performance)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Organisasi tidak memiliki p roses p emantauan dilaksanak an
X 0
2 TI tidak secara indep enden melakuk an p emantauan p roy ek-p roy ek atau p roses
X
0
3 Bergun a, tep at waktu dan lap oran y ang akurat tidak tersedia
X 0
4 Kebutuhan untuk p roses dip ahami den gan jelas tujuan tidak dikenali
X
0
Total 0,00
Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan
Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen men gakui kebutuhan untuk mengumpulkan dan menilai informasi tentang p roses-p roses p emantauan
X 0,66
2 Standar p engu mp ulan dan p enilaian p roses belum diidentifikasi
X 0
3 Pemantauan dilaksan akan dan metrik y ang dip ilih p ada k asus- p er-kasus, menurut kebutuhan sp esifik proy ek-p roy ek TI dan proses
X 0,66
4 Pemantauan umu mny a dilaksanak an reaktif untuk sebuah insiden y ang telah meny ebabkan beber ap a kerugian atau malu or gan isasi
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 149
Universitas Indonesia
5 M onitor fungsi akuntansi dasar keuan gan untuk ukuran TI
X 0,33
Total 1,98
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Dasar p engukuran y ang akan dimonitor diidentifik asi
X 0,33
2 Pengump ulan d an metode dan teknik p enilaian ad a, tetap i p roses t idak diadop si di seluruh organisasi
X 0,33
3 Interp retasi hasil p emantauan didasarkan p ada keah lian d ari individu kunci
X 0,33
4 Terbatas alat-alat y ang dip ilih dan dilaksanakan untuk men gump ulkan infor masi, tetap i p ertemuan t idak didasarkan p ada p endekatan direncan akan
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 150
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M engelola lembaga standar berkomunikasi dan p roses p emantauan
X 0
2 Pendidikan dan p rogr am p elatihan untuk p emantauan adalah d ilaksan akan
X 0,33
3 Sebuah basis p engetahuan informasi d iformalkan kiner ja historis dikemban gkan
X 0
4 Penilaian in i masih dilakukan di p roses TI individu dan tingkat p roy ek dan tidak terintegrasi di antara semua p roses
X 0,33
5 Alat untuk memantau p roses dan lay anan TI tingkat didefinisik an
X 0
6 Pengukuran kontribusi fun gsi lay anan informasi kep ada kinerja or ganisasi y ang didefinisik an, men ggun akan inp ut kriteria op erasional dan keuan gan
X 0,33
7 Sp esifik p engukuran kiner ja TI, p engukuran non-keu an gan, p engukuran strategis, p engukuran kep uasan p elanggan d an tingk at p elay anan y ang ditetap kan
X 0
8 Sebuah keran gka k erja y ang ditetap kan untuk mengukur kinerja
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 151
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 M anajemen mendefin isikan toleransi di mana p roses harus berop erasi
X 0
2 Pelap oran hasil p emantauan sedang dib akukan dan dinormalisasi
X 0
3 Ada integrasi metrik di semua p roy ek-p roy ek TI dan p roses.
X 0,33
4 Organisasi TI sistem p elap oran manajemen y an g diformalkan
X 0,33
5 Alat bantu otomatis terintegrasi dan pengaruh organisasi secara luas untuk mengu mp ulkan dan memonitor infor masi op erasional ap likasi, sistem dan p roses
X 0
6 M anajemen mamp u men gevaluasi kiner ja berdasarkan kr iteria y ang telah disep akati disetujui oleh stakeholder
X 0,33
7 Pengukuran fun gsi TI sejajar dengan tujuan organisasi secara luas
X 0
Total 0,99
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 152
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju?
Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Sebuah p roses p eningkatan kualitas y ang terus-menerus dikemban gk an untuk memp erbarui organisasi secara luas standar p emantauan dan kebijak an serta industri men ggabun gkan p raktek-praktek y ang baik
X 0
2 Semu a p roses p emantauan diop timalkan dan mendukun g tujuan organisasi secara luas
X 0,33
3 Pengukuran penggerak bisnis secara rutin digunak an untuk men gukur kin erja dan diintegr asikan ke dalam keran gka ker ja p enilaian strategis sep erti IT Balanced Scorecard
X 0
4 Proses monitoring dan berkelan jutan sesuai d en gan mendesain rencana p erbaikan ulang proses bisnis organisasi secara luas
X 0,33
5 Pembandin gan terhadap industri dan menjadi p esaing utama diformalkan, d en gan p erbandingan dip ahami den gan kriteria baik
X 0
Total 0,66
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 153
Universitas Indonesia
Hasil Perhitungan ME01 untuk Tingkat Kematangan 0-5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 4 0,00 0,00 0,00 1 1,98 5 0,40 0,36 0,36 2 1,32 4 0,33 0,29 0,58 3 0,99 8 0,12 0,11 0,33 4 0,99 7 0,14 0,12 0,48 5 0,66 5 0,13 0,12 0,60
Jumlah 1,12 1,00 2,35
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive),
tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk
menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan
prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan
pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi
kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 154
Universitas Indonesia
Model Kematangan Proses TI ME04 Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT Governance)
Kuesioner untuk Tingkat 0
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Benar-benar tidak ada p roses p emerintahan TI y ang dap at dikenali
X 0
2 Organisasi b ahkan tidak meny adari bahwa ada masalah y an g ak an diatasi, karenany a, t idak ada komunikasi tentang p ersoalan
X 0
Total 0,00 Kuesioner untuk Tingkat 1
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p engenalan bahwa masalah p emer intahan TI ada dan p erlu ditan gani
X 0,66
2 Ada p endekatan ad hoc y ang diterap kan atas dasar individu atau k asus-demi- kasus
X 0,66
3 Pendekatan man ajemen bersifat reaktif, dan h any a ada komunik asi y ang sp oradis dan tidak konsisten p ada masalah dan p endekatan untuk men gatasiny a
X 0
4 M anajemen hany a memiliki indikasi p erkiraan akan bagaimana TI member ikan kontribusi p ada kinerja bisnis
X 0,33
5 M anajemen hany a meresp on dengan reaktif terhadap insiden y ang telah meny ebabkan keru gian atau memalukan or gan isasi
X 0
Total 1,65
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 155
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 2
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada kesadaran akan masalah p emer intahan TI
X 0,66
2 Aktivitas p emerintahan TI dan indikator kiner ja, y ang melip uti p erencanaan TI, p roses p engiriman dan p emantauan, sedan g dalam p engemban gan
X 0,66
3 Proses TI terp ilih diidentifikasi untuk p eningkatan berd asarkan atas kep utusan individu
X 0,33
4 M enejemen men gidentifik asi p emerintahan TI dasar dan metode dan teknik p enilaian, tetapi p roses tersebut tidak diterap kan di organ isasi
X 0
5 Komunikasi p ada standar p emerintahan dan tan ggun g jawab diserahkan kep ada individu
X 0,33
6 Individu mendoron g p roses p emerintahan dalam berbagai p roy ek dan p roses TI
X 0,66
7 Proses, alat dan metrik untuk mengukur p emerintahan TI y ang terbatas dan mungkin tidak digun akan hin gga untuk kap asitas p enuhny a oleh karena kuran gny a tenaga ahli difun gsion alitasny a
X 0,33
Total 2,97
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 156
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 3
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Pentingny a dan p erluny a pemerintahan TI dip ahami oleh manajemen dan dikomunikasik an kep ada organ isasi
X 0,33
2 Perangk at dasar indikator p emerintahan TI dikemban gk an dimana hubungan antara ukuran hasil dan indikator kiner ja y ang didef inisikan dan didokumentasikan
X 0
3 Prosedur distandardisasi dan didokumentasikan
X 0,33
4 M anajemen memb icar akan p rosedur yang distandarisasi, dan p elatihan ditetap kan
X 0
5 Alat diidentifikasi untuk membantu men gawasi p emerintahan TI
X 033
6 Pap an instrumen ditentukan sebagai bagian dar i kartu skor bisnis seimban g TI
X 0
7 Tetapi, hal tersebut diserahkan kep ada ind ividu untuk mendap atkan p elatihan, men gikuti standar dan mener ap kanny a
X 0
8 Prosesnya dap at diawasi, tetapi p eny imp angan, sementara sebagian besar dilakukan berd asarkan inisiatif ind ividu, tamp akny a tidak terdeteksi oleh man ajemen
X 0,33
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 157
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 4
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p emahaman p enuh akan masalah p emerintahan TI p ada semua tingk atan
X 0,33
2 Ada p emahaman y ang jelas akan siap a p elangganny a, dan tanggun g jawab ditentukan dan diawasi melalui SLA
X 0
3 Tanggun g jawabny a jelas dan p roses kep emilikan ditetap kan
X 0,33
4 Proses TI dan p emerintahaan TI disejajarkan den gan dan diintegr asikan ke strategi bisnis dan TI
X 0
5 Peningk atan p roses TI terutama didasarkan atas pemahaman kuantitatif, dan kep atuhan mungkin saja diawasi dan diukur d en gan p rosedur dan metrik p roses
X 0
6 Semu a p emegan g saham p roses meny adari akan risiko, p entingny a TI dan kesemp atan y ang bisa diberikanny a
X 0
7 M anajemen menentukan toleransi dimana p rosesnya harus berop erasi
X 0
8 Ada p enggunaan teknolo gi y ang terbatas dan terutama bersifat taktis, berdasarkan atas teknik y ang matang dan alat standar y ang dip ertegas
X 0,33
9 Pemerintahan TI telah diintegr asikan ke p erencanaan strategis dan op erasional dan p roses p engawasan
X 0
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 158
Universitas Indonesia
10 Indikator p erformansi p ada semua aktivitas p emerintahan TI tengah dicatat dan dilacak, meny ebabkan p eningkatan seluruh organisasi
X 0
11 Keseluruhan akuntabilitas dari p erformansi p roses kunciny a jelas, dan manajemen dihar gai berdasarkan atas ukuran p erformansi kunci
X 0
Total 1,32
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 159
Universitas Indonesia
Kuesioner untuk Tingkat 5
No.
Pernyataan
Berapa banyak anda setuju? Pernyataan Nilai
Kepatutan Tidak sama sekali
Sedi-kit
Cukup banyak
Seluruh-nya
1 Ada p emahaman y ang maju dan berp andan gan ke d ep an akan masalah dan solusi p emerintahan TI
X 0,33
2 Pelatihan dan komun ikasi didukung o leh konsep dan teknik leading-egd e
X 0
3 Prosesny a dip erbaiki hin gga tingkat p raktek baik industri, berdasarkan atas hasil p eningkatan berkelan jutan dan p encontohan kematangan dengan or ganisasi lain
X 0
4 Imp lementasi kebijakan TI membawa k e organisasi, orang dan p roses y ang cep at beradap tasi dan sep enuhny a mendukun g p ersy aratan p emerintahan TI
X 0
5 Semu a masalah dan p eny imp angan dianalisa p eny ebab akarny a, dan tindakan y ang bijaksana diidentifikasi dan d imulai dengan bijaksana
X 0
6 TI digunak an den gan cara y ang ekstensif, diintegr itasikan den diop timalkan untuk men ghidup kan aliran ker ja dan memberik an alat untuk menin gkatkann kualitas dan keefektifan
X 0,33
7 Risiko dan kembaliny a p roses TI ditentukan, diseimban gk an dan dibicar akan disep anjan g organisasi
X 0,33
8 Tenaga ah li eksternal diungk it dan p enandaan digun akan untuk p anduan
X 0,33
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 160
Universitas Indonesia
9 Pengawasan, p enilaian mandiri dan komun ikasi tentang p enghar ap an p emerintahan bersifat p ersuasif didalam organ isasi, dan ada p enggun aan teknolo gi y ang optimal untuk mendukung p engukuran, an alisis, komunikasi dan p elatihan
X 0
10 Organisasi pemerintahan dan p emerintahan TI terhubun g secara strategis, men gun gkit sumber d ay a teknologi, manusia dan finansial untuk menin gkatkan keuntun gan komp etitif organisasi
X 0
11 Aktifitas p emerintahan TI diintegr asikan d en gan p roses p emerintahan organisasi
X 0,33
Total 1,65
Hasil Perhitungan ME04 untuk Tingkat Kematangan 0 - 5
Tingkat Kematangan
Total Pernyataan
Nilai Kepatutan
Jumlah Pernyataan
Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan
Nilai Kepatutan
Normalisasi Nilai
Kepatutan Kontribusi
A B C D=B/C E=D/Jumlah F=E*A 0 0,00 2 0,00 0,00 0,00 1 1,65 5 0,33 0,28 0,28 2 2,97 7 0,42 0,35 0,70 3 1,32 8 0,17 0,14 0,42 4 1,32 11 0,12 0,10 0,40 5 1,65 11 0,15 0,13 0,65
Jumlah 1,19 1,00 2,45
Tingkat kematangan berada pada tingkat 2((Repeatable but intuitive), tingkat ini sudah mengalami perkembangan, sudah ada prosedur untuk menjalankan proses yang didefinisikan, tetapi belum ada pelatihan formal dan prosedur komunikasi yang standar. Tanggung jawab dan kepercayaan diberikan pada tiap individu tanpa ada standar baku pengopersian sehingga kadang terjadi kesalahan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 161 Universitas Indonesia
LAMPIRAN 2
Hasil Cheklist Sasaran Kontrol Detil (Detailed Control Objectives)
Domain Plan and Organise (PO) PO1 - Mendefinisikan Rencana Strategis TI (Define a Strategic IT Plan)
Pertanyaan Jawaban Ya Tidak
PO 1.1 Nilai-nilai Manajem en TI Apakah pada sistem informasi pembelian yan g ada pada organisasi memiliki sistem warning?
√
PO 1.2 Posisi TI dalam Bisnis Apakah organisasi memiliki rencana strategis terkait den gan pihak lain yan g salin g timbal balik ?
√
PO 1.3 Penilaian Kem am puan dan Kinerja pada saat ini Apakah organisasi memiliki sistem pemecahan masalah bila ada error yang terjadi p ada sistem dalam pembuatan RPA?
√
PO 1.4 Rencana Strategis TI Apakah organisasi memiliki rencan a ke dep an terkait den gan sistem yang ada sekar an g kh ususny a untuk membantu dalam proses pembelian organisasi?
√
PO 1.5 Rencana Taktis TI Apakah organisasi memiliki rencan a taktis dalam memungk inkan investasi pro gr am, servis TI dan aset TI yan g membantu dalam porses pembelian organisasi?
√
PO 1.6 Ketentuan Manajemen TI Apakah sistem yang sudah memudahkan organisasi terkait den gan proses pembelian dalam pencapaian tujuan sistem organisasi dibuat?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 162
Universitas Indonesia
PO2 - Mendefinisikan Arsitektur Informasi (Define the Information Architecture) Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak PO 2.1 Modul Arsitektur Inform asi Organisasi Apakah organisasi membuat dan menjaga mo del informasi organisasi yan g m un gkin digun akan ( seperti menggun akan checklist ketika menerima baran g dalam transak si pen erimaan bar an g) untuk p en gemban gan teknolo gi secar a kon sisten den gan rencana TI yan g ada?
√
PO 2.2 Mendirikan Kam us Data dan Peraturan Data Syntax Organisasi
Apakah organisasi menjaga data organisasi den gan memiliki analisa data dan per aturan yan g dap at memudahkan adanya kemudahan dalam mengak ses sistem organisasi? ( dalam proses penginp utan data kedalam sistem sep erti dalam transak si penerimaan bar an g)
√
PO 2.3 Skem a Data Klasifikasi Apakah organisasi membagi data- datanya ber dasark an sen sitif dan tin gkat kepentin gan data?
√
PO 2.4 Manajemen Integritas Apakah organisasi menerapkan pro sedur untuk menjamin integritas dan konsisten si sem ua data elektroniknya? ( seperti melakuk an pen gecek an ulan g pada setiap transaksi pen erimaan bar an g)
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 163
Universitas Indonesia
PO3 - Menentukan Arahan Teknologi (Determine Technological Direction)
Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak PO 3.1 Perencanaan Arah Teknologi Apakah organisasi sudah men ggunak an teknolo gi den gan semaksimal mun gkin unt uk proses p embelian?
√
Apakah organisasi memiliki ren cana tentang arah teknolo gi yan g dibut uhkan untuk merealisasi strategi TI dan sistem pembelian pada bisnis?
√
PO 3.2 Rencana Infrastruktur Teknologi Apakah organisasi menciptakan dan memelih ara rencana prasar ana teknolo gi yan g sesuai den gan r encan a strategis dan taktis TI dalam kaitannya den gan pro ses pembelian?
√
PO 3.3 Mem antau Peraturan dan Tren Masa Depan Apakah organisasi men gamati pro ses pembelian untuk mengamati sektor bisnis, in dustri, teknologi, prasaran a, h uk um, peraturan lin gk un gan ?
√
PO 3.4 Standar Teknologi Apakah organisasi member ikan pemecah an teknolo gi yan g konsisten dan aman? ( seperti dalam proses membuat lapor an)
√
PO 3.5 Bagian Arsitektur TI Apakah organisasi memban gun bagian untuk menyediakan pedoman ar sitektur dan naseh at pada lamaran mereka ( bagian arsitektur TI) untuk mengecek ap akah mereka sesuai den gan kemampuannya? (Dalam hal ini menguasai sistem yan g dipak ai organisasi ketika menerima bar an g atau membuat laporan)
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 164
Universitas Indonesia
PO4 - Mendefinisikan Proses TI, Organisasi, dan Keterhubungannya (Define the IT Processes, Organisation and Relationships)
Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak PO 4.1 Kerangka Kerja Proses TI Apakah organisasi memiliki k eran gka ker ja pro ses TI yang digun akan untuk melak sanak an rencana strategis TI dalam proses melakuk an pembayaran ?
√
PO 4.2 Komite Strategis TI Apakah organisasi memiliki komite TI dalam susunan organisasi?
√
PO 4.3 Komite TI Apakah organisasi memiliki prioritas dalam menginvestasikan program TI yang berkaitan den gan bisnis strategi dan prioritasnya dalam hal in i proses p embelian ?
√
Apakah organisasi memiliki tahapan untuk menyelesaikan konflik dalam sistem melakukan p embay aran?
√
Apakah organisasi memonitor tingkatan serv is dan kemajuannya dalam ber bagai kegiatan pembelian ?
√
PO 4.4 Penetapan O rganisasi dari Fungsi TI Apakah organisasi memiliki bagian dalam struktur ke- organ isasian dalam organisasi?
√
PO 4.5 Struktur O rganisasi TI Apakah organisasi men dirik an keor ganisasian internal dan eksternal y an g menun jukkan kep erluan organisasi dalam proses pembelian?
√
PO 4.6 Mem buat Peran dan Tanggung Jawab Apakah organisasi membuat tugas dan tan ggun g jawab untuk penggun a TI? (dalam hal ini staf bagian p embelian)
√
PO 4.7 Tanggung Jawab untuk Mem astikan Kualitas TI Apakah organisasi memberi tan ggun g jawab untuk memastikan kualitas TI dalam proses pembelian?
√
Apakah memiliki control dan keahlian komunikasi dalam bagian QA (Quality Assurance)?
√
PO 4.8 Tanggung Jawab dalam Risiko Keam anan dan Pemenuhan
Apakah organisasi memiliki tan ggun g jawab untuk risiko TI yang terkait den gan proses pem belian dalam tingkat manajer tingk at atas?
√
PO 4.9 Kepem ilikan Data dan Sistem Apakah organisasi menyediakan pro sedur, alat, dan memungkink annya unt uk menan ggap i tan ggun gjawabnya dalam kepemilikan data dan informasi sistem pembelian?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 165
Universitas Indonesia
PO 4.10 Pengawasan Apakah organisasi melaksanakan pelatihan pen gawasan yan g memadai dalam f un gsi TI unt uk menjamin bah wa tugas dan tanggun g jawabny a telah dijalankan den gan baik ?
√
PO 4.11 Pem isahan Tugas Apakah organisasi melak ukan pembagian tugas dan tanggun g jawab unt uk menguran gi kemun gk inan seoran g karyawan bagian pembelian melak uk an kecur an gan?
√
PO 4.12 Kepegawaian TI Apakah organisasi men gevaluasi k ebutuhan k aryawan p ada penggantian besar dalam organisasi?
√
PO 4.13 Personel Inti TI Apakah organisasi mengidentifikasik an dan men defin isikan personal int i TI dan memperkecil k etergantun gan pada satu individu? Dalam hal in i terkait den gan pro ses pembelian.
√
PO 4.14 Kebijakan dan Prosedur Karya wan Kontrak Apakah organisasi menjamin bah wa konsultan dan k aryawan kontrak yang berh ubun gan den gan TI bagian pem belian dan persediaan men gerti ben ar perat uran dalam organisasi ?
√
PO 4.15 Hubungan Apakah organisasi membuat dan menjaga koor din asi yan g optimal, komunikasi, dan h ubun gan yan g baik diantara f un gsi- fun gsi TI terkait den gan proses p embelian ?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 166
Universitas Indonesia
PO5 - Mengelola Investasi TI (Manage the IT Investment)
Pertanyaan Jawaban Ya Tidak
PO 5.1 Kerangka Kerja Manajem en Keuangan Apakah organisasi membuat dan mempertahankan ker an gka ker ja keuan gan untuk men gelo la biay a investasi dan asset TI dan layanan TI yan g diaktifkan melalui portofolio investasi?
√
PO 5.2 Prioritas Dalam Anggaran Budget Apakah organisasi melaksanakan proses pen gambilan kep utusan untuk memprioritaskan alokasi sumber daya TI untuk operasi, dan pemeliharaan proyek-proy ek untuk memaksimalkan kontribusi TI untuk men goptimalkan tingkat pen gembalian portofolio organisasi TI?
√
PO 5.3 Penganggaran TI Apakah organisasi membuat dan mener apkan praktek-praktek untuk menyiapk an anggar an? (mencerminkan prior itas yan g ditetapkan oleh portofolio organisasi TI – mengaktifkan progr am investasi, dan termasuk biay a berkelanjutan pen gop erasian dan pemeliharaan infrastrukt ur saat ini)
√
PO 5.4 Manajemen Biaya Apakah selama pro ses manajemen biaya memban din gkan den gan biaya yan g sebenarnya an ggaran?
√
PO 5.5 Manajemen Apakah organisasi sudah mengimplementasikan suat u proses untuk memantau manfaat dar i penyediaan dan pemelihar aan kemampuan TI yang sesuai?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 167
Universitas Indonesia
PO6 - Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen (Communicate Management Aims and Direction)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
PO 6.1 Kebijakan dan Kontrol Lingkungan Apakah organisasi men gimplementasi elemen-elemen control lin gk un gan TI yan g sejalan den gan filsaf at manajemen organisasi dalam proses pem belian?
√
PO 6.2 Risiko TI Organisasi dan Kontrol Kerangka Apakah organisasi men gem ban gkan dan menjaga ker an gka ker ja den gan mendef inisikan apa yan g in gin dicap ai oleh organisasi dalam hal in i yan g dimak sudkan adalah pro ses pem belian ?
√
PO 6.3 Kebijakan Manajemen TI Apakah organisasi telah membuat kebijakan-k ebijakan untuk menduk un g tujuan utama organisasi terkait dalam prosedur pembelian?
√
PO 6.4 Kebijakan, Standar, dan Pergantian Prosedur Apakah organisasi memilik i kebijak an per gantian dan pener apan TI kepada semua staf yan g ada terkait dalam pro sedur pem belian dalam organisasi?
√
PO 6.5 Pem beritahuan tentang O bjektifitas dan Arahan TI Apakah organisasi memberitah ukan perin gatan dan pen gertian bisnis dan tujuan TI dan pimpinan unt uk menyediakan ar ahan bagi pihak yan g berk epentin gan dan pemakai di selur uh organisasi dalam hal in i bagian pembelian?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 168
Universitas Indonesia
PO7 - Mengelola Sumber Daya Manusia TI (Manage IT Human Resources)
Pertanyaan
Jawaban Ya Ti dak
PO 7.1 Personil Perekrutan dan Retensi Apakah organisasi melak uk an proses per ekr utan person il TI sejalan den gan or gan isasi secara keselur uhan kebijak an dan prosedur per sonalia (misalnya, merekr ut, lingk un gan kerja yan g positif, yan g beror ientasi)?
√
PO 7.2 Kom petensi Personil Apakah sudah dipastikan bah wa per sonil memiliki kompetensi untuk memenuh i peran mereka atas dasar pen didik an, pelatihan dan atau p en galaman?
√
PO 7.3 Peran dari Kepegawaian Apakah dalam menentukan, memantau dan men gawasi p eran, tanggun g jawab dan kompensasi keran gka ker ja untuk person il, termasuk juga dalam per syaratan manajemen untuk mematuhi kebijak an dan pro sedur, ko de etik, dan praktek profesional?
√
PO 7.4 Pelatihan Personil Apakah karyawan TI diberik an orientasi yan g tepat ketika dip ekerjakan dan diberikan pelatihan y an g berk elan jutan untuk mempertahankan pengetah uan, keterampilan, kemampuan, kontrol internal dan keamanan pada tin gkat kesadaran y an g diper lukan untuk mencapai t ujuan or ganisasi?
√
PO 7.5 Setelah Ketergantungan Individu Apakah organisasi telah men guran gi k etergantun gan pap aran kritis in div idu melalui pen getahuan capt ure (dok umentasi), ber bagi pen getahuan, peren canaan suk sesi dan staf cadan gan ?
√
PO 7.6 Personil Clearance Prosedur Apakah organisasi melak ukan pemerik saan latar belakan g dalam proses perekr utan TI?
√
PO 7.7 Evaluasi Kinerja Kerja Karya wan Apakah organisasi melak ukan ev aluasi tepat waktu terhadap individu ter utama bagian pem belian unt uk mencapai tujuan organisasi?
√
PO 7.8 Perubahan dan Pem berhentian Kerja Apakah organisasi mengam bil tin dakan yan g bijaksana mengen ai perubahan pek erjaan, kh ususnya p en gakhir an peker jaan ?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 169
Universitas Indonesia
PO9 - Menaksir dan Mengelola Risiko TI (Assess and Manage IT Risks)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
PO 9.1 Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko TI Apakah sudah ada kerangka kerja pengelolaan risiko TI? √
PO 9.2 Pendirian Konten Risiko TI Apakah sudah ada pendirian konten risiko? √ PO 9.3 Identifikasi Setiap Kejadian/Insiden Apakah sudah ada identifikasi setiap kejadian? √ PO 9.4 Penilaian Risiko TI Apakah sudah ada penilaian risiko? √ PO 9.5 Respon Risiko TI Apakah sudah ada respon risiko? √ PO 9.6 Pemeliharaan Dan Memonitor Rencana Kerja Risiko TI Apakah sudah ada pemeliharaan dan memonitor rencana kerja risiko?
√
PO8 - Mengelola Kualitas (Manage Quality)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
PO 8.1 Sistem Pengelolaan Kualitas Apakah sudah ada sistem pengelolaan kualitas? √
PO 8.2 Pengelolaan Standar TI Apakah sudah ada pengelolaan standar TI berdasarkan referensi atau kegiatan organisasi lain?
√
PO 8.3 Standar Pembangunan dan Akuisisi Apakah sudah ada standar pembangunan dan akuisisi? √ PO 8.4 Pengelolaan Kualitas yang Fokus pada Konsumen
Apakah sudah ada pengelolaan kualitas yang fokus pada masyarakat/konsumen?
√
PO 8.5 Peningkatan yang Berkesinambungan Apakah sudah ada peningkatan yang berkesinambungan? √ PO 8.6 Pengukuran Kualitas Pemantauan dan Evaluasi Apakah sudah ada pengukuran kualitas pemantauan dan evaluasi? √
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 170
Universitas Indonesia
PO10 - Mengelola Proyek (Manage Projects)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
PO 10.1 Kerangka Kerja Manajem en Program Apakah organisasi m empertahankan pro gr am proyek, terkait den gan portofolio investasi IT-enabled progr am, den gan mengidentifikasi, mendefinisikan, mengevaluasi, prioritas, memilih, memulai, mengelola, dan mengen dalikan proy ek.
√
Apakah organisasi memastikan bah wa proyek-proyek menduk un g pro gram tujuan?
√
Apakah ter dap at koordin asi kegiatan dan salin g keter gant un gan dar i ber bagai proyek, mengelola kontribusi dari semua proyek dalam pro gram unt uk hasil yan g diharapk an, dan men gatasi kebut uhan sumber daya dan konf lik?
√
Apakah keran gka dan pen duk un g metode tersebut harus terintegrasi den gan proses p en gelo laan pro gr am?
√
PO 10.3 Pendekatan Manajemen Proyek Apakah organisasi menetapkan pen dekatan manajemen proyek sepadan den gan uk uran, kompleksitas dan per syar atan perat uran masin g-masin g proy ek?
√
Apakah struktur tata kelola proyek dapat meliput i peran, tanggun g jawab dan ak untabilitas dari pro gr am sponsor, spon sor proyek, steering committee, kantor proyek dan manajer proy ek, dan mekanisme melalui mana mereka dap at memenuhi tanggun g jawab (seperti pelaporan dan tahap review) ?
√
Apakah organisasi telah memastikan sem ua proy ek TI spon sor den gan kewenan gan yan g cuk up unt uk memiliki pelak san aan proyek strategis dalam keselur uh an pro gram?
√
PO 10.4 Komitm en Stakeholder Apakah organisasi mendapatkan komitmen dan partisipasi dari stakeholder y an g terkena dalam def inisi dan p elak san aan proyek dalam konteks dari k eselur uhan investasi IT-enabled pro gram.
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 171
Universitas Indonesia
Domain Acquire and Implement (AI)
AI1 - Mengidentifikasi Solusi Otomatis (Identify Automated Solutions)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI1.1 Definisi dan Pemeliharaan Usaha Fungsional dan Persyaratan Teknis
Apakah organisasi telah men defin isk an dan melak uk an pemeliharaan dari f un gsion al bisnis dan k ebutuhan teknis?
√
AI1.2 La poran Analisis Risiko Apakah organisasi membuat laporan analisis risiko unt uk pengemban gan kebutuh an proses or ganisasi?
√
AI1.3 S tudi Kelayakan dan Penyusunan Aksi Kursus Alternatif
Ap akah organisasi telah mengemban gk an studi kelay akan, p erumusan tindakan alternatif d an membuat reko mendasi kep ada sp onsor bisnis?
√
AI1.4 Persyaratan dan Kelayakan Keputusan dan Persetujuan
Apakah organisasi memverifikasi dalam menyetujui dan mengakhir i fun gsion al bisnis dan kebutuhan teknis serta lapor an studi k elay akan pada lan gk ah-lan gk ah yan g telah ditetapkan?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 172
Universitas Indonesia
AI2 - Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi (Acquire and Maintain Application Software)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI2.1 Desain Tingkat tinggi Apakah organisasi menterjemahkan kebutuh an bisnis ke dalam suatu spesifik asi rancan gan tin gkat tinggi untuk ak usisi softwar e dan apakah telah disetujui oleh manajemen?
√
AI2.2 Desain Detil Apakah organisasi menyiapk an rancan gan rin ci dan teknis aplikasi soft war e yan g dibut uhkan?
√
AI2.3 Pengendalian dan Aplikasi Auditability Apakah organisasi menerapkan k ontrol bisnis y an g tepat ke dalam kontrol aplik asi yan g terotomasi?
√
AI2.4 Aplikasi Keam anan dan Ketersediaan Apakah organisasi menetapkan keamanan dan ketersediaan aplikasiny a?
√
AI2.5 Konfigurasi dan Im plementasi Perolehan Aplikasi Perangkat Lunak
Apakah organisasi telah men gkonfigurasi dan mengimplementasik an aplikasi soft ware untuk memenuh i tujuan bisnisnya?
√
AI2.6 Mayor Upg rade yang Ada ke Sistem Apakah organisasi melak ukan up gr ade desain atau f un gsional yang dipakai saat ini?
9
√
AI2.7 Pengem bangan Aplikasi Perangkat Lunak Apakah organisasi melak ukan pen gemban gan aplikasi soft ware? √ AI2.8 Soft ware Quality Assurance Apakah organisasi telah men gemban gkan dan melak sanak an rencana QA (Quality Assurance) softwar e unt uk memenuhi kebutuh an dan k ebijakan dan pro sedur k ualitas or ganisasi?
√
AI2.9 Persyaratan Aplikasi Manajemen Apakan organisasi telah membuat per syar atan manajemen kebutuhan ap likasi dalam per ubah an yan g didirikan ?
√
AI2.10 Pemeliharaan Aplikasi Perangkat Lunak Apakah organisasi men gemban gkan strategi dan ren cana untuk pemeliharaan aplikasi soft ware?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 173
Universitas Indonesia
AI3 - Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (Acquire and Maintain Technology Infrastructure)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI3.1 Rencana Akuisisi Infrastruktur Teknologi Apakah organisasi telah membuat rencan a untuk ak uisisi infrastr uktur teknolo gi sesuai den gan t ujuan teknolo gi or ganisasi?
√
AI3.2 Perlindungan dan Ketersediaan infrastruktur Sum ber Daya
Apakah organisasi telah mengimplementasik an perlin dun gan keamanan infrastrukt ur serta ketersediaanny a ?
√
AI3.3 Pemeliharaan Infrastruktur Apakah organisasi melak uk an pemeliharaan infr astr uktur, dan menjamin bah wa per ubahan dik en dalikan sesuai den gan prosedur manajemen per ubahan ?
√
AI3.4 Lingkungan Uji Kelayakan
Apakah organisasi telah memban gun lin gk un gan pengembangan dan pen gujian untuk men duk un g proses yan g efektif dan efisien dan p en gujian kelayakan dan integrasi komponen infrastrukt ur?
√
AI4 - Memungkinkan Operasional dan Penggunaan (Enable Operation and Use)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI4.1 Perencanaan untuk Solusi O perasional Apakah organisasi telah mengemban gk an sebuah rencana unt uk mengidentifik asi dan dok umentasi semua aspek pemakai, teknis, dan op erasional?
√
AI4.2 Pemindahan pengetahuan ke Manajem en Bisnis Apakah organisasi melak ukan pemin dahan p en getah uan k e manajemen bisn is?
√
AI4.3 Pemindahan pengetahuan kepada Pengguna Akhir Apakah organisasi melak ukan pemin dahan p en getah uan k e penggun a akhir dalam pen gam bilan kepemilikan sistem dan data?
√
AI4.4 Pem indahan pengetahuan ke Staf O perasi dan Dukungan
Apakah organisasi melak ukan pemin dah an pen getah uan dan keterlampilan ke staf operasi untuk memun gkinkan staf menduk ung dan memelihara si stem dan infr astr uktur y an g berh ubun gan?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 174
Universitas Indonesia
AI5 - Memenuhi Sumber Daya TI (Procure IT Resources)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI5.1 Kontrol Pengadaan Apakah organisasi telah melak uk an proses pen gen dalian pengadaan dan strategi ak uisisi dalam men dap atkan infrastrukt ur yang berh ubun gan den gan TI, fasilitas, p eran gkat keras, p eran gkat lun ak dan jasa yan g dibut uhkan oleh bisnis?
√
AI5.2 Kontrak Manajemen Vendor Apakah organisasi meny usun/membuat manajemen kontrak den gan vendor?
√
AI5.3 Seleksi Supplier Apakah organisasi melak uk an p emilihan vendor ber dasark an persyar atan yan g telah ditentuk an?
√
AI5.4 Akuisisi sum ber daya TI Apakah organisasi telah melak ukan ak uisisi sumber daya TI? √
AI6 - Mengelola Perubahan (Manage Changes)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI6.1 Ubah Standar dan Prosedur Apakah organisasi telah menetapkan prosedur dan standar perubahan?
√
AI6.2 Dam pak Penilaian, prioritas dan O torisasi Apakah organisasi menilai semua p ermintaan untuk pen gar uh perubahan prior itas, dan autorisasi?
√
AI6.3 Perubahan Darurat Apakah organisasi telah melak uk an pen etapan pro ses dalam perubahan dar ur at?
√
AI6.4 perubahan Status Pelacakan dan Pelaporan Adakah organisasi melak ukan per ubahan status p enelusuran dan laporan dan memastikan per ubahan yan g diterima diimplementasikan sesuai den gan y an g diren canak an?
√
AI6.5 Perubahan Penutupan dan Dokum entasi Apakah setiap per ubahan diimplementasikan, si stem yan g ak an berh ubun gan dan dok umentasi pen ggun a serta prosedur ak an dip er bahar ui( update)?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 175
Universitas Indonesia
AI7 - Instalasi dan Akreditasi Solusi beserta Perubahaannya (Install And Accredit Solutions And Changes)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
AI7.1 Pelatihan Apakah organisasi melak ukan pelatihan staf sesuai pelatihan dan perencan aan implementasi dan material y ang terkait?
√
AI7.2 Rencana Tes Apakah organisasi menetapkan rencan a pen gujian yan g ber dasarkan den gan stan dar organisasi yan g mendefinisik an peraturan dan tanggun g jawab?
√
AI7.3 Rencana Pelaksanaan Apakah organisasi telah menetapkan rencana implementasi dan rencanacadan gan, untuk memperoleh per setujuan dari p ihak-pih ak yang terkait?
√
AI7.4 Test Lingkungan Apakah organisasi telah menent ukan dan memban gun p en gujian keamanan lin gk un gan?
√
AI7.5 Konversi Sistem dan Data Apakah organisasi merencanak an konversi data dan migr asi infrastr uktur sebagai bagian dari metode pen gemban gan organ isasi?
√
AI7.6 Pengujian Perubahan Apakah organisasi melak uk an pen gujian per ubah an secar a mandiri sesuai den gan r encana tes y an g telah ditetapkan sebelumnya?
√
AI7.7 Test Penerim aan Final Apakah organisasi memastikan pemilik pro ses bisnis dan stakeholder TI mengevaluasi hasil dari p en gujian pro ses y an g ditentuk an oleh p erencanaan p en gujian?
√
AI7.8 Prom osi untuk Produksi Apakah organisasi melak ukan p en gujian, pen gen dalian dar i perubahan si stem ke operasi agar sesuai den gan peren canaan implementasi?
√
AI7.9 Review Pasca- pelaksanaan Apakan organisasi melak uk an peninjauan ulan g setelah implementasi?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 176
Universitas Indonesia
Domain Deliver and Support (DS)
DS2 - Mengelola Layanan Pihak Ketiga (Manage Third-party Services)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
DS 2.1 Identifikasi Hubungan Dengan Seluruh Pemasok Apakah sudah ada identifikasi hubungan dengan seluruh pemasok? √
DS 2.2 Pengelolaan Hubungan Pemasok Apakah sudah ada pengelolaan hubungan pemasok? √ DS 2.3 Pengelolaan Risiko Pemasok Apakah sudah ada pengelolaan risiko pemasok? √ DS 2.4 Pemantauan Kinerja Pemasok Apakah sudah ada pemantauan kinerja pemasok? √
DS1 - Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan (Define and Manage Service Levels)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS.1.1 Kerangka Kerja Pelayanan Manajem en Apakah sudah ter dapat suatu ker an gka kerja dalam tingkat pelayan an antara pelan ggan dan organisasi?
√
DS1.2 Pengertian Pelayanan Apakah p elayan an TI pada karyawan sudah terorganisir dan disimpan secara terp usat?
√
DS1.3 Pelayanan Persetujuan Pelanggan Apakah penent uan serta per set ujuan terhadap layan an TI didasarkan pada kebutuh an pelan ggan dan k emampuan TI?
√
DS1.4 Pengerjaan Pelayanan Persetujuan Pelanggan Apakah layanan yan g dilak ukan sudah secara teknis dan optimal dalam pelapor annya?
√
DS1.5 Pengecekan dan Pelaporan Service Tingkat Prestasi Apakah hasil y an g tercap ai dipantau dan ditetapkan kriteria kinerjany a?
√
DS1.6 Tinjauan Ulang Service Tingkat Perjanjian dan Kontrak Apakah ada sub bagian internal dan eksternal unt uk memastikan bah wa p erjan jian maup un kontrak antara pelan ggan dan peny edia efektif dan up-to-date?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 177
Universitas Indonesia
DS3 - Mengelola Kinerja dan Kapasitas (Manage Performance and Capacity)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS3.1 Pem usatan Kinerja dan Kapasitas Perencanaan Apakah ada suatu per encan aan memperkirak an biaya terp usat terhadap k inerja sumber day a TI?
√
DS3.2 Kapasitas dan Kinerja Saat Ini Apakah p elay anan y an g sudah ada terbilan g cuk up untuk k apasitas dan k inerja sum ber day a TI?
√
DS3.3 Kapasitas dan Kinerja Masa Depan Apakah sudah ada per encan aan k edepan terhadap kapasitas dan kinerja sumber daya TI?
√
DS3.4 Ketersediaan Sum ber Daya TI Apakah organisasi sudah men gatur sumber daya TI dalam proses pembeliaan dan per sediaan?
√
DS3.5 Pem antauan dan Pelaporan Hasil Akhir Apakah k inerja dan kapasitas sumber daya TI sudah tercapai den gan tujuan yan g ditetapkan?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 178
Universitas Indonesia
DS4 - Memastikan Layanan yang Berkelanjutan (Ensure Continuous Service) Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS4.1 Kontinuitas kerangka kerja TI Apakah organisasi sudah melak ukan pen gemban gan k eran gka kerja untuk k esinambun gan TI dalam proses bisnisnya?
√
DS.4.2 Rencana TI yang Berkesinam buangan Apakah ren cana k erja tersebut sudah ada pen gemban gan den gan meliputi resiko y an g berpotensial?
√
DS4.3 Sum ber Daya TI yang Penting Apakah dalam rencan a TI tersebut sudah menetapkan baran g yan g harus dip erhatikan dalam proses pem belian?
√
DS4.4 Pemeliharaan Terhadap Rencana TI yang Berkesinam bungan
Apakah sudah ada jaminan bah wa manajemen TI melaksanakan prosedur per ubahan kontrol dan ren cana TI terus dip er bahar ui?
√
DS4.5 Menguji Rencana TI yang Berkesinam bungan Apakah sudah ada pen gujian terhadap rencana TI tersebut? √ DS4.6 Pelatihan Rencana TI yang Berkesinambungan Apakah sudah ada pelatihan bagi pihak yan g terkait den gan rencana TI?
√
DS4.7 Distribusi Rencana TI yang Berkesinambungan Apakah r encan a TI sudah dap at mengatasi segala sk enario ben cana y ang mun gkin terjadi?
√
DS4.8 Pem ulihan Dan Penerusan Pelayanan TI Apakah ada prosedur pem ulih an kembali seperti pen gguna (back-up sites, alternatif proses yan g ada), terjadi gan gguan terhadap si stem?
√
DS4.9 Penyim panan c adangan data Apakah ada media peny impanan cadan gan untuk menyimpan data organisasi yan g p enting?
√
DS4.10 Peninjauan Kem bali Pem bukaan Apakah sudah ada penin jauan k embali saat pembukaan kembali terhadap f un gsi TI setelah terjadinya ben cana?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 179
Universitas Indonesia
DS7 - Mendidik dan Melatih Pengguna (Educate and Train Users)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak
DS7.1 Identifikasi Pelatihan dan Pendidikan yang dibutuhkan Apakah Organisasi sudah memiliki k urik ulum dalam pelatihannya?
√
DS7.2 Pengirim an Pendidikan dan pelatihan Ber dasarkakn identifikasi kebut uhan pen didikan dan pelatihan apakah organisasi sudah identifik asi target kelompok dan anggotanya, p en ggajar yan g ef isien?
√
DS7.3 Evaluasi Pelatihan Apakah Organisasi sudah men gevaluasi pen didik an dan pelatihan yang diberik an setelah peny elesaian untuk relevan si. Kualitas, keefektifan. Pen getah uan, berhar ga, dan nilai?
√
DS6 - Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Biaya (Identify and Allocate Costs)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS6.1 Definisi Servis Apakah organisasi telah men gidentifik asi semua biaya TI yan g digun akan dalam proses pembelian?
√
DS6.2 Akuntansi TI Apakah p er usah aan telah men galokasikan biaya akt ual ber dasarkan model biaya organisasi?
√
DS6.3 Biaya Pem odelan dan Pem bebanan Apakah mo del biay a- biay a pada organisasi telah disesuaikan den gan pem beban an layanan TI pada pembelian agar dapat diidentifikasi, diuk ur, dan dipr edik si oleh pen gguna?
√
DS6.4 Pemeliharaan Biaya Model Apakah organisasi telah melak uk an p eninjauan k embali atas ketepatan biaya terhadap pembebanan guna memelihara h ubun gan perkemban gan bisnis dan aktifitas TI?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 180
Universitas Indonesia
DS8 - Mengelola Layanan Bantuan dan Insiden (Manage Service Desk and Incidents)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS8.1 Meja Pelayanan Apakah f un gsi dari meja p elay anan sudah ber jalan den gan baik? √ DS8.2 Pendaftaran Pelanggan Apakah ter dap at prosedur pemprioritaskan terhadap status permintaan pelan ggan ?
√
DS8.3 Kejadian Eskalasi Apakah ter dap at prosedur y an g tepat untuk menin dak lanjuti kejadian-kejadian y an g tidak dapat diselesaikan?
√
DS8.4 Kejadian Penutupan Apakah p encatatan lan gk ah-lan gk ah resolusi terhadap insiden sudah diterapk an den gan baik?
√
DS8.5 Hasil Laporan dan Tren Analisa Apakah laporan yan g dih asilkan sudah cuk up untuk men guk ur kinerja dan pelayanan r espon s serta mengidentifikasi masalah?
√
DS10 - Mengelola Permasalahan (Manage Problems)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
DS10.1 Identifikasi Dan Klasifikasi Permasalahan Apakah sudah ada identifikasi dan klasifikasi permasalahan? √
DS 10.2 Penelusuran Dan Pemecahan Permasalahan Apakah sudah ada penelusuran dan pemecahan permasalahan? √ DS 10.3 Penyelesaian Permasalahan Apakah sudah ada penyelesaian permasalahan? √ DS 10.4 Integrasi dari Pengelolaan Integrasi, Gangguan, dan Permasalahan
Apakah sudah ada integrasi dari pengelolaan integrasi, gangguan, dan permasalahan?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 181
Universitas Indonesia
DS13 - Mengelola Operasi (Manage Operations)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak DS13.1 Prosedur dan Intruksi O perasi Apakah organisasi sudah mengimplementasikan prosedur operasi TI dan menjamin pemakai men getah ui t ugas operasiny a?
√
DS13.2 Penjadwalan Pekerjaan Apakah organisasi sudah membuat jadwal pek erjaan kepada setiap kary awan?
√
DS13.3 Mem antau Infrastruktur TI Apakah organisasi melak ukan pemantauan terhadap hardware dan software nya secara r utin?
√
DS13.4 Dokum en yang sensitif dan Outp ut Device Apakah organisasi sudah memilik i per lin dun gan fisik y an g sesuai untuk menjaga dok umen–dok umen penting?
√
DS13.5 Pemeliharaan Pencegahan untuk hardwa re Apakah organisasi sudah mener apkan pro sedur dalam menjamin pemeliharaan infrastrukt ur tepat waktu?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 182
Universitas Indonesia
Domain Monitor and Evaluate (ME)
ME1 - Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI (Monitor and Evaluate IT Performance)
Pertanyaan Jawaban Ya Ti dak
ME1.1 Pendekatan Pengawasan Apakah organisasi telah menetapkan lan gkah- lan gkah untuk pengawasan dalam mendef inisikan lin gk up, cara/teknik dan pro ses untuk men guk ur solusi TI dan kontribusi TI kepada bisnis?
√
ME1.2 Definisi dan Kum pulan dari Data Pengawasan Apakah pencapaian perat uran tar get telah didefin isikan den gan baik?
√
ME1.3 Metode Pengawasan Apakah organisasi memilik i metode pen gawasan yan g mencatat target; pencapaian TI; dan sesuai den gan sistem pengawasan organisasi?
√
ME1.4 Perkiraan Pencapaian Apakah organisasi secara per io dik memeriksa k embali pencapaian yan g bertentangan den gan tujuan, men ganalisa penyebabnya, dan memulai tin dakan per baikan untuk peny ebab kegagalan tersebut?
√
ME1.5 La poran Eksekutif dan Dewan Apakah ada pembuatan laporan atas kontribusi TI organisasi? Dalam bentuk pen capaian pro gram investasi TI dan solusi, mencakup lapor an tujuan per encan aan y an g telah dicap ai, budg et sumber daya yan g digunakan dan dian alisa r isikonya.
√
ME1.6 Tindakan Pem betulan Apakah ada tindakan per baikan pada pen gawasan pen capaian dan pelaporan? Baik melalui pemeriksaaan kem bali, pembent ukan respon manajemen, penyerahan tan ggun g jawab maup un mengik uti hasil dari tin dakan y an g dilak ukan.
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 183
Universitas Indonesia
ME4 - Menyediakan Tata Kelola TI (Provide IT Governance)
Pertanyaan Jawaban
Ya Ti dak ME4.1 Pem bentukan Kerangka Kerja Tata Kelola TI Apakah adanya konfirmasi tentang ker an gka tata kelo la TI yang memastikan Kesesuaianterhadap hukum dan peraturan yan g sejalan dan mengkonf irmasik an pen giriman, strategi dan tujuan organisasi?
√
ME4.2 Penyelerasan Strategis Strategis Apakah adany a p ember ian p emahaman kepada dewan ek sek utif mengenai per an TI, kemampuan TI, dan kontribusi TI terhadap organisasi?
√
ME4.3 Nilai Pengirim an Apakah organisasi telah memastikan bah wa h asil bisn is yang dih arapkan dari investasi TI dan usaha yan g dip erlukan untuk mencapai hasil yan g dip ahami?
√
ME4.4 Manajemen sum ber daya Apakah organisasi telah men gatur sumber day a manajemen sehingga sejalan den gan hasil sasar an dan strategis bisnis sek arang maup un yan g ak an datan g?
√
ME4.5 Manajemen Risiko Apakah organisasi telah menetapkan manajemen risiko yan g timbul dalam TI?
√
ME4.6 Pengukuran Kinerja Apakah organisasi telah melak ukan pen guk ur an kiner ja ber dasarkan sasaran dan tujuan TI?
√
ME4.7 Independent Assurance Apakah organisasi telah memperoleh jaminan in dep en den (eksternal atau internal) tentang konfirmasi TI den gan perat uran dan h uk um yang r elev an, kebijakan or ganisasi, stan dar dan prosedur, pr aktek yan g berlak u um um, dan k inerja TI yan g efektif dan efisien ?
√
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 184 Universitas Indonesia
LAMPIRAN 3
Transkrip Wawancara
Wawancara dengan : Drs. H. Budi Sulistiono, M.Pd
Jabatan : Kasie Data dan Informasi
Tingkat manajemen : Pejabat Eselon IV
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa tugas Seksi Data dan Informasi?
Seksi data dan Informasi mempunyai tupoksi:
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Standarisasi dan Pendidikan Tinggi
sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Standarisasi dan Pendidikan Tinggi sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan dan publikasi data dan
informasi Dinas Pendidikan;
d. Menyusun bahan pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan kegiatan
pengelolaan dan publikasi data dan informasi Dinas Pendidikan;
e. Menyusun rancang bangun perangkat lunak (software), perangkat keras
(hardware), dan jaringan sistem informasi pendidikan;
f. Melaksanakan operasional sistem informasi pendidikan;
g. Menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
SMP/SMA/SMK Negeri;
h. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan perangkat lunak (software),
perangkat keras (hardware), dan jaringan (network) sistem informasi
pendidikan;
i. Menghimpun, mengolah, menyajikan, memelihara, mengembangkan, dan
memanfaatkan data dan informasi sumber daya pendidikan;
j. Melaksanakan kegiatan pelayanan dan publikasi data dan informasi
sumber daya pendidikan;
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 185
Universitas Indonesia
k. Menyiapkan bahan laporan Bidang Standarisasi dan Pendidikan Tinggi
yang berkaitan dengan tugas Seksi Data dan Informasi; dan
l. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas Seksi Data
dan Informasi.
2. Apa ada visi dan misi Seksi Data dan Informasi?
Tidak ada.
3. Berapa jumlah staf Seksi Data dan Informasi?
Jumlah staf ada 6 orang.
4. Bagaimana kemampuan staf Seksi Data dan Informasi?
Kemampuan staf masih sebatas operator program saja.
5. Bagaimana kondisi SI/TI di Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat ini?
Salah satu Sistem Informasi yang telah dibangun adalah Sistem Administrasi
Sekolah (SAS), Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK),
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online, Sistem Informasi Aplikasi
Pendidikan (SIAP) Online, website, dan e-mail.
6. Bagaimana fungsi sistem aplikasi tersebut?
SAS untuk mengadministrasi setiap hasil perkembangan siswa/i untuk tingkat
SMA/SMK. SIMDIK untuk mengadministrasi setiap hasil perkembangan
siswa/i untuk tingkat SD/SMP. PPDB secara online melalui internet bekerja
sama dengan PT. Telkom. SIAP secara online melalui internet bekerja sama
dengan PT. Telkom (belum dipergunakan). Layanan berbasis internet dengan
tujuan mempermudah akses ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui situs
http://www.disdikdki.net. Surat elektronik yang dikirim ke
7. Bagaimana penanganan sistem aplikasi di Dinas Pendidikan DKI
Jakarta?
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 186
Universitas Indonesia
Perangkat lunak atau sistem informasi yang ada di Dinas Pendidikan DKI
Jakarta dari vendor dan konsultan. Untuk membuat sebuah aplikasi biasanya
Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga menggunakan jasa alihdaya (outsource).
8. Bagaimana perencanaan TI, apakah melibatkan konsultan dari luar?
Iya, melibatkan konsultan dari luar.
9. Mengapa anggaran Seksi Data dan Informasi kecil?
Karena DPRD Komisi E bidang Pendidikan dan Kesehatan melihat
bahwasannya yang diutamakan infrastruktur pendidikan sehingga hal tersebut
dipandang urgen untuk diperbaiki lebih dahulu.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan proses penganggaran di Dinas
Pendidikan DKI Jakarta adalah:
1. Pembuat Anggaran: DPRD DKI Jakarta Komisi E
2. Perencana Anggaran: Bappeda DKI Jakarta
3. Pelaksana Anggaran: Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Suku Dinas
Pendidikan di tingkat wilayah kotamadya/kabupaten
4. Steering Commite (Komite Penentu Arah)
Kepala: Sekda DKI Jakarta, dan Wakil: Kepala Bappeda DKI Jakarta
10. Apakah sudah cukup puas dengan keadaan yang sekarang?
Saat ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah memiliki beberapa aplikasi.
Tetapi aplikasi tersebut belum dimanfaankan secara maksimal. Perlu adanya
pengembangan terhadap aplikasi untuk core business Dinas Pendidikan DKI
Jakarta yaitu pelayanan pendidikan. Perlu dilakukan pengembangan terhadap
portal Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan website Dinas Pendidikan DKI
Jakarta yaitu www.disdikdki.net sehingga masyarakat dapat lebih mengenal
Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan produk/jasa pelayanannya.
11. Dari sistem informasi pendidikan yang ada sekarang, apakah cukup
membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan?
Belum maksimal membantu pihak manajemen dalam melakukan
pengambilan keputusan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 187
Universitas Indonesia
12. Apakah ada training yang diberikan kepada staf? Seperti apa misalnya?
Ada, seperti SAS, SIMDIK, dan PPDB Online.
13. Bagaimana penanganan Manajemen Risiko TI?
Manajemen Risiko belum ditangani secara maksimal.
14. Bagaimana SI/TI diposisikan di Dinas Pendidikan DKI Jakarta?
Saat ini masih diposisikan sebagai pendukung (support) pelayanan
pendidikan.
15. Apakah harapan ke depan terhadap SI/TI yang dikembangkan di Dinas
Pendidikan DKI Jakarta?
Harapannya perlu adanya perencanaan yang baik untuk SI/TI di Dinas
Pendidikan DKI Jakarta sehingga produk/jasa pelayanan yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan user.
16. Apakah dilak ukan tin dakan per baikan dar i pen gen dalian yan g timbul
dan penilaian laporan?
Perbaikan dar i pen gen dalian yan g timbul di organisasi masih menggun akan
jasa outsource dikarenakan perusah aan masih belum memiliki staf yang ah li
dalam bidan g tersebut.
17. Apakah per usah aan telah menetapkan dan mengimplementasikan
kebijak an dan prosedur untuk kebutuhan kemanan bagi penerimaan,
proses dan penyimpanan serta output data sesuai den gan kebutuh an
bisnis?
Organisasi menetapkan dan mengimplementasikan kebutuhan keamanan
inpu t, output, dan process den gan menyediakan password dalam data cyber
yan g sesuai den gan kebut uhan bisnis.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L- 188
Universitas Indonesia
18. Apakah ter dap at CCT V di Cyber Room?
Tidak ada, karena bagian tersebut dilakukan pengawasan dan pemantauan
setiap hari, sehingga tidak ada pihak yan g melak ukan kejahatan maupun
ancaman-an caman baik dar i dalam dan luar.
19. Apakah memiliki kontrol dan keah lian komunikasi dalam bagian
QA (Quality Assurance)?
Organisasi tidak memiliki seksi QA yan g seyogyanya berf ungsi sebagai
p en gemban gan uji tes, ap likasi sistem aplikasi pendidikan.
20. Apakah organisasi telah membuat ren cana untuk ak uisisi infr astr uktur
teknolo gi sesuai den gan tujuan teknolo gi or ganisasi?
Organisasi sudah memiliki r encan a unt uk ak uisisi infr astr uktur teknolo gi
y an g sesuai den gan per syar atan aplik asi di organisasi sejak tahun 2009 yang
dijalankan secara bertahap sampai saat ini.
21. Apakah sudah ada jaminan bah wa manajemen TI melak sanak an pro
sedur per ubah an kontrol dan ren cana TI terus dip er bahar ui?
Organisasi sudah melak ukan jaminan terhadap har dware dan ben da- benda
lainnya yang bersifat keras yang ada dalam o rganisasi, tetapi untuk
softwar e masih belum adany a jaminan.
22. Apakah ada suatu perencanaan memperkirakan biaya terpusat
terhadap k inerja sumber daya TI?
Organisasi sudah membuat anggaran budget untuk masing-masing seksi
juga termasuk sumber daya TI tetapi pihak yang menyetujuinya adalah
Komisi E DPRD bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013
L - 189 Universitas Indonesia
LAMPIRAN 4 Ruangan Server
Data Center Cyber Room Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Pengukuran tingkat ..., Dimas Riadi, Fasilkom UI, 2013