i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS III
SD KANISIUS KLEPU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Stefanus Padeng
111134019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
menjadi pembimbing dan penolong dalam setiap langkah hidupku
Untuk Bapak, Mama, , Kakak, Adik, Seluruh keluarga yang selalu menyayangi
dan memberi bantuan baik secara moril maupun materil
Untuk calon pendamping hidupku
Untuk seluruh keluarga Padeng
Untuk teman-teman kelas A 2011, D 2012, C 2015
Untuk teman-teman Kost Lampar 21
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
Carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(Matius, 7:7)
“In every life we have some trouble,
When you worry you make it double,
So...don’t worry and be happy”
(Bobby McFerrin)
“Extra time, slow down, enjoy with process”
(Stefen Padeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PMRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK SISWA KELAS III SD KANISIUS KLEPU
Stefanus Padeng
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya minat siswa dalam
mata pelajaran matematika. Hal Ini diperoleh dari rata-rata hasil kuisioner
penelitian sebagai kondisi awal yang menunjukkan angka 1,69 dengan persentase
siswa yang masuk dalam katergori minimal cukup berminat sebesar 12,19%.
Kurangnya minat pada pelajaran matematika juga mempengaruhi rendahnya
prestasi belajar yang diperoleh siswa. Persentase siswa yang mencapai KKM (70)
pada pelajaran matematika hanya sebesar 46,43% dengan rata-rata nilai 64,17.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menjelaskan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
sebagai upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika kelas III SD Kanisius Klepu, (2) Menjelaskan peningkatan minat
pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu pada mata pelajaran matematika melalui
pembelajaran pendekatan PMRI, (3) Menjelaskan peningkatan prestasi belajar
pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu pada mata pelajaran matematika melalui
pembelajaran pendekatan PMRI
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan
model Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dari penelitian ini yaitu siswa kelas III
SD Kanisius Klepu yang berjumlah 41 siswa. Instrumen yang digunakan oleh
peneliti yaitu lembar kuisioner untuk mengetahui minat dan soal evaluasi untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya
peningkatan minat dan prestasi belajar siswa melalui pendekatan PMRI. (1)
Penggunaan pendekatan PMRI dapat dilakukan dengan 5 karakteristik PMRI
yaitu, penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi
siswa, interaktivitas serta keterkaitan, (2) Adanya peningkatan minat ditunjukkan
dengan persentase jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup
berminat dari kondisi awal 12,19% dengan rata-rata skor 1,69 menjadi 78,04%
dengan rata-rata skor 3,44 pada siklus II, (3) Adanya peningkatan prestasi belajar
ditunjukkan dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (70) dari
kondisi awal 46,43% dengan rata-rata nilai 64,17 menjadi 78,04% dengan rata-
rata nilai 81,46 pada siklus II.
Kata Kunci : Minat, Prestasi Belajar, Pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVEMENT IN INTEREST AND ACHIEVEMENT OF LEARNING
USING PMRI APPROACH IN MATHEMATICS SUBJECT FOR THIRD
GRADE STUDENTS OF KANISIUS KLEPU ELEMENTARY SCHOOL
Stefanus Padeng
Sanata Dharma University
2017
The background of this study is the lack of student interesting mathematics
subjects. This is derived from the average results of the research questionnaire as
initial condition showing the number of 1.69 with the percentage of students that
fall into the category of minimum interest 12.19%. Lack of interest mathematics
also affects the low achievement of learning obtained by students. The percentage
of students that reached KKM (70) in math lessons was only 46.43% with an
average score 64.17. The purpose of this research is to (1) Explain the
implementation of learning by using Indonesian Realistic Mathematics Education
(PMRI) as an effort to increase students interest and achievement third grade at
Kanisius Klepu Elementary school, (2) Subjects of mathematics through learning
PMRI approach. (3) Explaining the improvement on student achievement of third
grade in Kanisius Klepu Elementary School on mathematics subject through the
approach fromlearning PMRI.
This research type is Classroom Action Research (PTK) by using Kemmis
and Mc Taggart model. The subjects of this research the third grade student of
Kanisius Klepu as many as 41 student. The instrument used by the researcher is
the questionnaire to know the interest and the evaluation questions to know the
students learning achievement.
The results of research conducted in these two cycles showed an increase
in interest and student achievement through PMRI approach (1) The use of PMRI
approach can be done with 5 characteristics of PMRI that is: the use of context,
the use of model, the utilization of student construction result, interactivity and
interconnection, (2) Increased interest indicated by percentage of student number
including criteria on least interest in initial condition 12.19% with an average
score of 1.69 to 78.04% with an average score of 3.44 in cycle II, (3)
Improvement on learning achievement in indicated by the percentage of students
that reach KKM (70) from initial condition 46.43% with an average score of
64.17 to 78.04% with anaverage 81.46 in cycle II.
Keywords: Interest, Learning Achievement , PMRI Approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatnya, penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul
Peningkatan Minat dan Prestasi Menggunakan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonseia (PMRI) Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk
Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu. Penulis menyadari bahwa tanpa rahmat
Tuhan dan tanpa bimbingan, bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak,
penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya sekarang.
Dalam penulisan skripsi ini, penulisan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penuli mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Drs. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II sekaligus
selaku dosen pembimbing akademik yang juga dengan sabar dan tulus telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku dosen penguji III.
7. Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik serta membagi ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
8. Bapak Andreas Yance Eko Sutopo, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan memberikan
banyak bantuan bagi penulis.
9. Ibu Yuliana Ika R. S.Pd. selaku Guru Wali Kelas III SD Kanisius Klepu yang
telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di kelas V.
10. Siswa siswa kelas III SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2016/2017.
11. Orang tua yang tercinta, Anisektus Jogo, Karolina Klara, Firmus Gewar,
Magdalena Mariaa, Kakak tercinta Yohanes Mitak, Adik Agustinus Andriano
Padeng, Noviayanti Nona tersayang dan Advenno Padeng yang selalu
memberikan doa, semangat, perhatian dan segala kebutuhan selama masa
perantauan dalam menempuh pendidikan S1 PGSD.
12. Teman-teman PGSD USD A 2011, D 2012, dan C 2015 yang tetap dan selalu
menjaga hubungan dengan erat.
13. Teman-teman Kost Lampar 21 yang selalu memberi hiburan disaat suntuk
(Romi Basri, Ardon Liwu, Bimo, Rian Huller, Ipin Lalong, Aldus).
Yogyakarta, 21 Agustus 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….……… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………...………… iv
HALAMAN MOTTO ………………………………………...… v
PERNYATAAN KEASILIAN KARYA ………………………. vi
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………… vii
ABSTRAK ………………………………………………………. viii
ABSTRACT ……………….…………………………………...... ix
KATA PENGANTAR…………….……………………………. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL ……………………………....…………….… xiv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….… xvi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………..………. 1
1.2 Pembatasan Masalah ……………………………...……...5
1.3 Rumusan Masalah ……………………………..………… 6
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………… 6
1.5 Batasan Pengertian ……………………………….…….. 7
1.6 Manfaat Penelitian ……………………...………………. 7
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ………………………………...………… 9
2.2 Penelitian yang Relevan ………………………………. 28
2.3 Kerangka Berpikir ………………………………….…. 31
2.4 Hipotesis Tindakan ………………………………..….. 32
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian …………………………….………… 34
3.2 Setting Penelitian …………………………...………... 36
3.3 Desain Penelitian ………………………………..…… 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………..…. 47
3.5 Instrumen Penelitian …………………………….…… 50
3.6 Teknik pengujian instrumen ……………………………. 57
3.7 Teknik analisis data……………………………….. 77
3.8 Indikator keberhasilan……………………………….. 80
3.9 Jadwal Penelitian …………………………………...… 81
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Penelitian ……………………..…………… 82
4.2 Hasil Penelitian ………………………………....……. 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
4.3 Pembahasan …………………………………...……… 102
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………...…….. 113
5.2 Keterbatasan Penelitian………………………………….. 114
5.3 Saran ……………………………………………….. ….. 114
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………............ 116
BIODATA PENELITI ………………………………………...... 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara………… ……………………………... 51
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuisioner minat………… ………………………… .52
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes akhir siklus I sebelum divalidasi………… . .54
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal tes akhir siklus I sesudah divalidasi………… ... 55
Tabel 3.5 Kisi-kisi soal tes akhir siklus II sebelum divalidasi …………. 56
Tabel 3.6 Kisi-kisi soal tes akhir siklus II sesudah divalidasi …………. .57
Tabel 3.7 Hasil validasi silabus…………………………….. …………. .60
Tabel 3.8 Hasil validasi RPP…………………………….. …………. ….61
Tabel 3.9 Hasil validasi LKS……………………………….. …………. 63
Tabel 3.10 Hasil validasi materi ajar……………………………...……...64
Tabel 3.11 Hasil validasi soal evaluasi……………………………...…...65
Tabel 3.12 Hasil validasi lembar observasi minat……………………….66
Tabel 3.13 Hasil validasi lembar kuisioner minat……………………….67
Tabel 3.14 Hasil validasi soal evaluasi siklus I………………………….70
Tabel 3.15 Hasil validasi soal evaluasi siklus II…………………………71
Tabel 3.16 Kualifikasi reliabilitas…………….………………………….72
Tabel 3.17 Hasil reliabilitas siklus I………….…………………………73
Tabel 3.18 Hasil reliabilitas siklus II………….…………………………73
Tabel 3.19 Kriteria indeks kesukaan…………..…………………………75
Tabel 3.20 Indeks kesukaran siklus I………….…………………………75
Tabel 3.20 Indeks kesukaran siklus II………….………………………...76
Tabel 3.21 Kriteria skor minat siswa………….…………………………78
Tabel 3.22 Indikator keberhasilan….………….…………………………80
Tabel 3.23 Jadwal penelitian……….………….…………………………81
Tabel 4.1 Perhitungan PAP minat siklus 1………….……………………90
Tabel 4.2 Hasil pengukuran minat siklus 1………….…………………...92
Tabel 4.3 Perhitungan PAP minat siklus 1I………….…………………..93
Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siklus 1I………….…………………..95
Tabel 4.5 Ketuntasan belajar siswa siklus 1………….…………………..96
Tabel 4.6 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus 1………….…….98
Tabel 4.7 Ketuntasan belajar siswa siklus 1I………….………………..100
Tabel 4.6 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus 1I………….….101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bangun datar persegi... ………………………………….. 26
Gambar 2.2 Bangun datar persegi panjang …………………………... ...27
Gambar 2.3 Penelitian yang relevan ………………………………….. 31
Gambar 3.1 Tahap Penelitian menurut Kemmis dan Mc. taggart ……. 35
Gambar 3.2 Rumus korelasi product moment …….…………………... 69
Gambar 3.3 Rumus alpha cronbach………… …….…………………. ..72
Gambar 4.1 Grafik peningkatan minat siswa siklus I ………………... 92
Gambar 4.2 Grafik peningkatan minat siswa siklus II ………………. 96
Gambar 4.3 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus I ……. 99
Gambar 4.4 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus II …….. 102
Gambar 4.5 Penggunaan model (media) pembelajaran………………. 105
Gambar 4.6 Interaktifitas siswa dalam pembelajaran………………. …107
Gambar 4.7 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa …………………… 109
Gambar 4.8 Keterkaitan materi………………………………. …….. 110
Gambar 4.9 Grafik peningkatan minat siswa ..…………………….. 111
Gambar 4.11 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa …………… 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ……………………………….......119
Lampiran 2 : Silabus …………………………………………….......121
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……….......140
Lampiran 4 : Hasil Validasi Instrumen Penelitian…...…………........206
Lampiran 5 : Hasil Validasi dan Realibilitas Soal Evaluasi I dan II ..223
Lampiran 6 : Contoh Hasil Pekerjaan LKS ……………………........227
Lampiran 7 : Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi I dan II …. .......246
Lampiran 8 : Lembar Kuisioner Minat…... ……………………........258
Lampiran 9 : Contoh Hasil Kuisioner Minat Akhir Siklus I dan II ....260
Lampiran 10 : Kondisi Awal Minat.............. ……………………........270
Lampiran 11 : Data Hasil Kuisioner Minat Akhir Siklus I dan II ……272
Lampiran 12 : Kondisi Awal Prestasi …………...................................274
Lampiran 13 : Daftar Nilai Evaluasi Siklus I dan II …………….........276
Lampiran 14 : Hasil Wawancara...……………………………............278
Lampiran 15 : Foto-foto Pelaksanaan Penelitian …………………......280
Lampiran 16 : Biodata Peneliti……………………………………......282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, matematika termasuk dalam salah satu mata
pelajaran yang memegang peran penting, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada hakikatnya,
matematika tidak hanya sebatas persoalan hitung menghitung. Cakupan
matematika jauh lebih luas dari persepsi orang kebanyakan (Agustin, 2011:40).
Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang berarti
mempelajari (Subarinah, 2006:1). Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi
praktisnya adalah untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir,
matematika memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas (Abdurrahman,
2003:252). Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat diketahui bahwa
pengertian matematika konvensional yang pembelajarannya hanya terbatas pada
persoalan hitungan mulai ditinggalkan. Pembelajaran matematika yang ideal
senantiasa mengupayakan aktivitas siswa seperti aktivitas yang mudah dan dapat
diamati langsung oleh siswa karena terlihat dari kegiatan yang melibatkan fisik
serta aktivitas psikis seperti berdiskusi dan mengerjakan tugas.
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
baik terhadap materi pelajaran matematika (Susanto, 2013:186). Penggunaan
konteks dalam pembelajaran matematika dapat membuat konsep matematika
menjadi lebih bermakna bagi siswa (Wijaya, 2012:31). Fungsi matematika
adalahmengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan dan simbol, serta mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat
memperjelas dan menyelesaikan permasalahan matematis dalam kehidupan
sehari-hari (Jihad, 2008:153). Pembelajaran matematika sebaiknya menghadapkan
siswa dengan masalah konkret yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan tidak merupakan
beban bagi siswa. Pembelajaran matematika juga merupakan kegiatan merefleksi
dan dan diskusi tentang temuan para siswa.
Matematika menjadi salah satu bidang studi yang diujikan dalam Ujian
Akhir Nasional (UAN). Menurut Susanto (2017:75), “pada umumnya, yang
menjadi faktor penyebab ketidaklulusan siswa dalam ujian nasional adalah
rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran matematika”.
Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna (Mohamad, 2012:75). Lebih
lanjut, suasana dan kondisi pembelajaran di kelas III SD Kanisius Klepu saat ini
masih dalam pembelajaran konvensional, yakni ceramah, tanya jawab, dan
pemberian tugas atau pekerjaan rumah (PR). Hal ini menyebabkan menurunnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berdampak juga pada
menurunnya prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari observasi
dokumentasi nilai prestasi belajar siswa yang diperoleh data bahwa rata-rata nilai
ulangan harian pada kompetensi dasar menghitung keliling persegi dan persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
panjang kelas III SD Kanisius Klepu sebagai kondisi awal adalah 64,17. Siswa
yang sudah mencapai KKM berjumlah 19 dari 41 siswa (46,34%). Nilai KKM
matematika yang ditetapkan adalah 70. Selain itu pengumpulan informasi
dilanjutkan dengan kegiatan wawancara dengan guru atau wali kelas III pada
tanggal 22 maret 2017. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang belum aktif menjawab pertanyaan tanpa disuruh. Selain itu
gurupun belum menerapkan teknik atau metode pembelajaran yang, karena masih
terasa berat dalam pengaplikasiannya. Hal ini membutuhkan persiapan waktu
yang lama, sedangkan guru dituntut untuk menyelesaikan materi dengan cepat
sehingga dapat melanjutkan ke materi berikutnya. Berdasarkan informasi tersebut
memperkuat adanya masalah pada pembelajaran matematika siswa kelas III, yaitu
minat siswa yang rendah dan belum diterapkannya pembelajaran inovatif sehingga
menyebabkan prestasi belajar rendah.
Data selajutnya yang diperoleh peneliti pada observasi kelas yang
dilakukan pada tanggal 29 maret 2017, peneliti mencatat beberapa kegiatan siswa
yang menunjukkan tingkat minat siswa pada pembelajaran matematika ini. Dari
41 orang siswa di kelas III SD Kanisius Klepu yang diamati, terdapat 15 orang
anak atau 36,5% anak yang menunjukkan perasaan senang ketika proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Siswa yang memberikan perhatian dalam belajar
ada 12 orang anak atau sekitar 29,2% siswa. Adapun siswa yang terlibat aktif
dalam pembelajaran hanya 14 orang anak atau bila dihitung dalam persen hanya
terdapat 34,1% siswa. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah siswa yang
tidak memperhatikan pembelajaran. Hal yang dilakukan siswa-siswi seperti
bermalas-malasan di kelas, bermain dan ribut antar siswa. Siswa yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memperhatikan ini mencapai 29 siswa, atau sekitar 70,7% dari keseluruhan
jumlah siswa. Ini menunjukkan rendahnya minat yang ada pada siswa kelas III
SD Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2016/2017.
Selain wawancara, dokumen dan observasi, peneliti juga menyebarkankan
kuisioner atau angket pada tanggal 4 April 2017, Angket ini bertujuan untuk
semakin memperkuat data kondisi awal siswa berkaitan dengan minat siswa.
Peneliti menyusun angket berdasarkan ciri-ciri yang digunakan sebagai indikator
minat siswa. Dari angket yang telah diedarkan oleh peneliti, data yang didapat
menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang menunjukkan perasaan senang berada
pada angka 1,69 dari skala angka 1 sampai 5. Lalu, siswa yang memberikan
perhatian dalam belajar menunjukkan angka 1,76. Sedangkan siswa yang terlibat
aktif dalam pembelajaran menunjukkan angka 1,72. Rata-rata ketiga indikator
minat tersebut termasuk dalam kategori tidak berminat karena masih dibawah
kriteria skor cukup berminat yaitu 2,6-3,3. Berdasarkan data ketiga indikator
minat tersebut, semakin memperkuat bahwa kurangnya minat siswa dalam belajar
matematika. Sedangkan bila dilihat dari jumlah siswa yang mencapai kriteria
cukup berminat berjumlah 5 orang siswa dari 41 siswa, atau bila dipersentasikan
sekitar 12,19%.
Permasalahan yang telah diuraikan diatas guru harus mencari suatu
pendekatan yang tepat untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar. Dalam
membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih variasi
pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan
pembelajaran yang direncanakan akan tercapai (Daryanto dan Rahardjo,
2012:240). Salah satu pendekatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan PMRI. Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari (Wijaya, 2012:20).
Pendekatan ini mengarah pada realitas kehidupan sehari-hari yang memuat
masalah matematis yang tentunya relevan dengan kehidupan nyata karena dapat
menghubungkan matematika dengan permasalahan sehari-hari yang dapat
dibayangkan dan diamati siswa. Dengan demikian siswa tidak hanya mempelajari
matematika secara teori dengan menghafalkan rumus hitung-menghitung, tetapi
siswa dapat langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena prinsip
dari PMRI itu sendiri adalah dengan menggunakan contoh konkret yang ada di
sekitar lingkungan sehingga siswa dapat mengaitkan proses pembelajaran dengan
masalah yang dihadapi atau ditemui. Maka pendekatan PMRI ini dapat digunakan
untuk membantu guru pada proses pembelajaran matematika agar materi dapat
diterima dengan mudah oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin meningkatkan minat
dan prestasi belajar dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III
SD Kanisius Klepu.
1.2 Pembatasan Masalah
Penerapan pendekatan PMRI dibatasi pada Standar Kompetensi 5.
Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan
persegi panjang yang sering digunakan pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pendekatan ini menggunakan realitas dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
dibayangkan oleh siswa.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, masalah dari
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1 Bagaimana pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu?
1.3.2 Apakah pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat pada
siswa kelas III SD Kanisius Klepu?
1.3.3 Apakah pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi
belajar pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Untuk menjelaskan pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas III SD Kanisius
Klepu
1.4.2 Untuk menjelaskan peningkatan minat pada siswa kelas III SD Kanisius
Klepu pada mata pelajaran matematika melaui pembelajaran pendekatan
PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.3 Untuk menjelaskan peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas III SD
Kanisius Klepu pada mata pelajaran matematika melaui pembelajaran
pendekatan PMRI
1.5 Batasan Pengertian
1.5.1 Pendekatan PMRI adalah pendekatan yang menghadapkan siswa pada
realitas kehidupan sehari-hari.
1.5.2 Minat adalah dorongan dalam diri seseorang yang menimbulkan
ketertarikan atau perhatian akan suatu hal.
1.5.3 Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran yang hasilnya berupa skor atau nilai.
1.5.4 Keliling persegi adalah jumlah dari seluruh sisinya yang terdiri dari empat
sisi yang sama panjang
1.5.5 Keliling persegi panjang adalah jumlah dari seluruh sisinya yang terdiri
dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar
1.5.6 Siswa SD adalah siswa yang sedang menempuh pendidikan di bangku
Sekolah Dasar
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan
peneliti
1.6.2.1 Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI
1.6.2.2 Bagi Guru
Guru dapat memperoleh pengalaman baru dalam memberikan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
1.6.2.3 Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.6.2.4 Bagi Sekolah
Dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa,
sehingga mutu dan kualitas sekolah meningkat dan menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif merupakan salah satu dari 5 aspek perkembangan
pada anak usia dini. Maka dari itu perkembangan kognitif juga harus dilihat dan
diperhatikan karena perkembangan ini awal dari kemampuan anak untuk berfikir.
Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu
untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan intelegensi
yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama pada ide-ide belajar
(Susanto, 2011:48). Dalam kehidupannya, mungkin saja anak dihadapkan pada
persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu
persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak
mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari
cara penyelesaiannya (Syaodih, 2008: 20). Perkembangan kognitif adalah suatu
proses menerus, namun hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari
hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya. Hasil-hasil tersebut berbeda secara
kualitatif antara yang satu dengan yang lain. Anak akan melewati tahapan-tahapan
perkembangan kognitif atau periode perkembangan (Husdarta, 2010: 169).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan perkembangan kognitif
anak adalah suatu proses berpikir yang dialami anak dalam memecahkan
persoalan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget (dalam Adisusilo,
2012:12) dibagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi,
tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal. Dalam tahap-tahap tersebut anak
dibagi dalam kategori sesuai umur.
2.1.1.1 Tahap Sensorimotor
Tahap sensorimotor merupakan tahap paling awal dalam perkembangan
kognitif anak yang terjadi dari lahir sampai berumur 2 tahun. Dalam tahap ini
pemikiran anak lebih menggunakan indera yang dimilikinya untuk berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Dalam tahap ini anak belum dapat berbicara bahasa.
Biasanya anak hanya melakukan pergerakan menggunakan anggota tubuh.
2.1.1.2 Tahap Praoperasi
Tahap ini terjadi pada anak yang berumur 2-7 tahun. Unsur simbol sudah
digunakan. Anak sudah dapat menjelaskan apa saja yang dia lihat dengan
menggunakan bahasa.
2.1.1.3 Tahap Operasi Konkret
Tahap ini terjadi pada anak yang berumur 7-12 tahun. Dalam tahap ini anak
sedang duduk di bangku Sekolah Dasar. Anak sudah dapat berpikir secara teratur
dan terarah. Anak sudah memperkembangkan operasi-operasi logis yang dapat
dimengerti dalam dua arah yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan pada
awalnya lagi. Misalnya, bila “1 + 1 = 2”, dapat dibuat juga “2 - 1 = 1”. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
operasi ini, anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat
diterapkan dalam memecahkan masalah konkret yang dihadapi.
2.1.1.4 Tahap Operasi Formal
Tahap ini terjadi pada anak yang berusia 11-12 tahun ke atas. Anak sudah
dapat dikatakan dewasa karena sudah dapat berpikir secara nyata ketika
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya. Dalam tahap ini logika anak
mulai berkembang dengan baik seperti yang sudah dimiliki oleh orang dewasa.
2.1.1.5 Tahap Perkembangan kognitif kelas III SD
Siswa kelas III SD yang berumur 7-12 tahun termasuk dalam salah satu
tahap perkembangan anak yaitu tahap operasi konkret. Berdasarkan
perkembangan kognitif tersebut, siswa pada umumnya mengalami kesulitan dalam
memahmi materi yang bersifat abstrak. Karena keabstrakannya matematika relatif
tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya. Siswa
masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat
memperjelas apa yang akan dipelajari.
2.1.2 Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat dan Belajar
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2003:180). Minat adalah rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh,
minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2008: 121). Minat merupakan
dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau
perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan
yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama-kelamaan akan mendatangkan
kepuasan dalam dirinya (Susanto, 2013:58). Dari tiga pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa minat merupakan suatu keinginan dan ketertarikan terbesar
yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Seseorang yang berminat terhadap
suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dan
sungguh-sungguh dikarenakan hal tersebut datang dari dalam dirinya sendiri.
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Riyanto, 2009:5). Belajar adalah
“serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor, belajar sebagai proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Djamarah,
2011:12). Belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang
memperoleh dan membentuk kompetensi, ketrampilan, dan sikap yang baru
melibatkan proses-proses mental internal yang mengakibatkan perubahan perilaku
dan sifatnya relatif permanen (Khodijah, 2014:50). Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah perubahan dalam diri pelajarnya
yang berupa, pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku akibat dari interaksi
dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.2.2 Pengertian Minat Belajar
Berdasarkan pengertian minat dan belajar yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan
individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat
menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku.
2.1.2.3 Ciri-ciri Minat Belajar
Minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth Hurlock (dalam
Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai berikut:
1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
2) Minat tergantung pada kegiatan belajar
3) Perkembangan minat mungkin terbatas
4) Minat tergantung pada kesempatan belajar
5) Minat dipengaruhi oleh budaya
6) Minat berbobot emosional
7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah
sebagai berikut:
1) Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
3) Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4) Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang
lainnya
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah
memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu
secara terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang
diminati, berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh
budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam
pencapaian prestasi belajar.
2.1.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Terdapat tiga macam faktor yang mempengaruhi minat belajar (Syah 2003: 132)
1) Faktor internal
Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:
a. Aspek fisiologis
Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran
tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran
b. Aspek psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari,
intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2). Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas
b. Lingkungan Nonsosial
Lingkungan nonsosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi
pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
3). Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
Miflen, FJ & Miflen FC, (2003:114) mengemukakan ada dua faktor yang
mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu : Faktor dari dalam yaitu sifat
pembawaan dan dari luar, diantaranya adalah keluarga, sekolah dan masyarakat
atau lingkungan. Sedangkan menurut Crow and Crow yang dikutip (Dimyati
Mahmud,2001:56) menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari
timbulnya minat seseorang yaitu :
1). Faktor dorongan yang berasal dari dalam. Kebutuhan ini dapat
berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
2). Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat didorong
dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan
dan lingkungan dimana mereka berada.
3). Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau obyek tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
faktor yang mempengaruhi minat belajar seorang siswa, yaitu faktor internal yang
meliputi dorongan atau kemauan dari siswa itu sendiri dan faktor eksternal yang
meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.
2.1.2.5 Indikator Minat Belajar
Indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang, pernyataan lebih menyukai,
adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh,
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian (Djamarah, 2002:
132). Beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan,
penerimaan, dan keterlibatan siswa (Slameto, 2010: 180). Dari beberapa definisi
yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam
penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu:
a. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu
maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
b. Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki
minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek
tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang
dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari
guru.
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
nilai yang telah diberikan oleh guru (KBBI, 2008:1101). Prestasi belajar
merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan
manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prstasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 1988:3). Prestasi belajar
adalah prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam atau faktor internal maupun
faktor luar atau faktor eksternal (Ahmadi, 1993:130-139). Berdasarkan beberapa
definisi di atas, peneliti menyimpulkan prestasi belajar adalah hasil belajar yang
dicapai seseorang dalam pembelajaran yang berupa nilai atau skor.
Menurut Arifin (1988:3) menyatakan bahwa prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi antara lain:
1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)
anak didik sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (Muhibbin, 2003:144),
yaitu :
1) Faktor internal (Dari dalam diri sendiri)
a. Aspek Fisiologis
Jasmani, mata dan telinga
b. Aspek Psikologis
Inteligensi, sikap/perilaku, bakat dan motivasi
2) Faktor Eksternal (Faktor dari luar)
a. Lingkungan Sosial
Keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman, dan sebagainya.
b. Lingkungan Nonsosial
Rumah, sekolah, lingkungan sekitar, fasilitas, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Faktor Pendekatan Belajar (Approach to learning), yakni upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan meliputi pelajaran-pelajaran.
Sedangkan menurut Slameto (2010:54), factor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa adalah:
1) Faktor-faktor Intern
a. Faktor jasmaniah seperti factor kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan
c. Faktor kelelahan baik secara jasmani maupun rohani
2) Faktor-faktor ekstern
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
Menurut Purwanto (2006:15) mengemukakan bahwa factor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Faktor eksternal
a. Lingkungan alam dan sosial
b. Instrumental: Kurikulum / materi pelajaran, kemampuan guru /
pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi atau manajemen.
2) Faktor internal
a. Fisiologi : Kondisi fisik, kondisi panca indera
b. Psikologi : Bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dan sesuai dengan latar belakang
permasalahan, maka faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam
penelitian ini adalah minat belajar siswa yang rendah.
2.1.4 Matematika
2.1.4.1 Pengertian Matematika
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi,
pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan
(Soedjadi, 2000:11). Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi
dalam penyelesaian masalah sehar-hari dalam dunia kerja, serta memberikan
dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto,
2013:185). Matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus
dikaitkan dengan realitas (Hans Freudental dalam Susanto, 2013:189).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan matematika adalah
suatu pengetahuan yang bukan terbatas pada kegiatan berhitung saja, melainkan
kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memcahkan masalah yang terjadi
dikehidupan sehari-hari.
2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pemelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana yang
disajikan oleh Depdiknas (dalam Susanto, 2013:190) adalah sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep,
dan mengaplikasikan konsep atau logaritme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dalm simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
2.1.5.1 Pengertian PMRI
PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang menempatkan
penekanan penggunaan suatu situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa (Wijaya,
2012:20). PMRI adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang
berhubungan dengan masalah sehari-hari (Susanto, 2013:205). PMRI merupakan
pendekatan yang mengadopsi pendekatan dari Belanda yaitu Realistik
Mathematics Education (RME) yang mana disesuaikan dengan kondisi budaya,
geografi, dan kehidupan masyarakat indonesia (Suryanto, 2010:37). Berdasarkan
beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan PMRI adalah sebuah pendekatan
pemebelajaran matematika yang menghadapkan siswa pada situasi atau keadaan
yang sebenarnya yang dapat dibayangkan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.5.2 Karakteristik PMRI
Lima karakteristik PMRI (Suryanto, 2010:44) adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Konteks
Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf
penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip baru. Konteks yang
dimaksud adalah lingkungan siswa yang nyata baik aspek budaya maupun aspek
geografis.
2. Menggunakan Model
Pembelajaran suatu topik matematika sering memerlukan waktu yang
panjang, serta bergerak dari berbagai tingkat abstraksi. Dalam abstraksi itu perlu
digunakan model. Model itu bisa dalam bentuk konkret berupa benda, atau
semikonkret berupa gambar atau skema yang kesemuanya dimaksudkan sebagai
jembatan dari konkret ke abstrak atau dari abstrak ke yang lainnya. Jembatan
dapat berupa model yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya.
3. Menggunakan Kontribusi Siswa
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan sumbangsih atau kontribusi siswa
yang berupa ide atau variasi jawaban atau variasi pemecahan masalah. Kontribusi
siswa dapat memperbaiki atau memperluas kontruksi siswa yang perlu dilakukan
atau diproduksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan pemecahan masalah
kontekstual.
4. Menggunakan Format Interaktif
Dalam pembelajaran jelas bahwa sangat diperlukan adanya interaksi, baik
antara siswa dan siswa, atau antara siswa dan guru yang bertindak sebagai
fasilitator. Interaksi mungkin juga terjadi antara siswa dan sarana, atau antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
siswa dan matematika atau lingkungan. Bentuk interaksi itu dapat juga macam-
macam, misalnya diskusi, negosiasi, memberi penjelasan, atau komunikasi, dan
sebagainya.
5. Memanfaatkan Keterkaitan
Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa matematika adalah
ilmu yang terstruktur dengan konsistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik,
konsep, operasi, dan sebagainya sangat kuat, sehingga sangat dimungkinkan
adanya integrasi antara topik-topik dan sebagainya, bahkan mungkin saja antara
matematika dan bidang studi lain untuk lebih mempertajam kebermanfaatan
belajar matematika.
2.1.5.3 Keuntungan PMRI
Keuntungan pembelajaran matematika realistik indonesia (Jihad,2008:150)
antara lain:
1. Melalui penyajian masalah yang kontekstual, pemahaman konsep siswa
meningkat dan bermakna, mendorong siswa melek matematika, dan
memahami keterkaitan matematika dengan dunia sekitarnya.
2. Siswa terlibat langsung dalam proses kegiatan matematika sehingga
mereka tidak takut belajar matematika.
3. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam
kehidupan sehari-hari dan mempelajari bidang studi lainnya.
4. Memberi peluang pengembangan potensi dan kemampuan berpikir
alternatif.
5. Kesempatan cara penyelesaian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6. Melalui belajar kelompok berlangsung pertukaran pendapat dan interaksi
antara guru dan siswa serta siswa dan siswa saling menghormati pendapat
yang berbeda, dan menumbuhkan konsep diri siswa.
7. Melalui matematisasi vertikal, siswa dapat mengikuti perkembangan
matematika sebagai suatu disiplin.
2.1.6 Bangun Datar Persegi dan Persegi panjang
2.1.6.1 Bangun Datar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD / MI khusus mata
pelajaran Matematika kelas III SD semester II materinya mencakup beberapa hal
yaitu: memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah, memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana, dan menghitung
keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah (Permendiknas, 2008: 139-140). Kemampuan mengenal bentuk bangun
datar sederhana adalah suatu kemampuan yang yang dimiliki anak untuk
menggambar dan mengklasifikasikan serta mengkomunikasikan benda-benda
yang mereka temui di lingkungan sekitar (Rohmitawati. 2008:41). Menurut
Warner (1994;45) mengemukakan bahwa „bentuk bangun datar merupakan
sebuah bidang berbentuk datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis”. Jumlah
dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan
bentuk bangun datar tersebut. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi yang
hanya memiliki panjang dan lebar, yang
dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Menurut Sutan (2003:61) bahwa bangun
datar merupakan bentuk geometri berdimensi dua terletak pada bidang datar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memiliki dua unsur yaitu panjang dan lebar. Berdasarkan pendapat tersebut maka
disimpulkan bahwa bangun datar merupakan bangun dua dimensi yang hanya
memiliki panjang dan lebar yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Dilihat dari materi matematika kelas III SD, terdapat banyak manfaat bagi
kehidupan siswa, sehingga siswa harus benar-benar memahami materi tersebut
supaya dapat dimanfaatkan. Akan tetapi siswa dalam hal menghitung pemecahan
masalah keliling ataupun luas bangun datar, siswa mulai sulit untuk membedakan
menghitung keduanya. Bangun datar merupakan pokok bahasan yang penting
dalam mempelajari geometri, maupun penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari. Bangun datar juga dibutuhkan sebagai bahan prasarat mempelajari bangun
ruang. Untuk mengambil contoh benda konkrit bangun datar tidaklah mudah.
Misalkan menggunakan contoh kertas HVS atau Koran, selain mempunyai
panjang dan lebar, kertas juga memiliki tebal jika menggunakan alat ukur yang
memiliki ketelitian yang tinggi, sehingga pengertian bangun datar sangatlah
abstrak. Dengan demikian untuk memberikan contoh bangun datar, menggunakan
permukaan kertas yang rata, permukaan meja yang rata, dan benda lainnya dengan
mengabaikan ketebalannya, benda-benda tersebut bisa disebut bangun datar atau
model bangun datar. Yang termasuk bangun datar yang yang dipelajari siswa SD
kelas III adalah persegi dan persegi panjang. Secara ringkas sifat –sifat bangun
datar tersebut adalah sebagai berikut (Sugiarto, 2007: 163-165):
1. Persegi
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama panjang membentuk
segi empat beraturan yang dibatasi oleh dua pasang sisi yang berhadapan dan dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pasang sudut yang saling berhadapan pula (Suharyanto, 2009:107). Pada bangun
datar persegi, panjang ke empat sisinya mempunyai nilai yang sama dan besar
keempat sudutnya mempunyai besar sudut yang sama juga.
Gambar 2.1 Bangun datar Persegi
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebuah persegi atau bujur sangkar
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Semua sisinya sama panjang dan sejajar
2) Setiap sudutnya siku-siku
3) Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang yang berpotongan
ditengah-tengah membentuk sudut siku
4) Setiap sudutnya di bagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. 5.
Mempunyai empat sumbu simetri.
2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang mirip persegi namun dua sisi yang
berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari dua sisi yang lain, dan keempat
sudutnya siku-siku. Dua sisi yang panjang disebut panjang (p), sedangkan yang
pendek disebut lebar (l) (Suharyanto, 2009:107).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.2 Bangun datar Persegi Panjang
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebuah bangun datar persegi panjang
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
2) Setiap sudutnya adalah siku-siku
3) Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan di
titik pusat persegi panjang
4) Mempunyai dua sumbu simetri.
Dalam materi bangun datar tidak hanya dibahas mengenai sifat-sifat bangun datar
tersebut. Akan tetapi juga dibahas mengenai penghitungan keliling dan luas
bangun datar serta pemecahan dalam permasalahan sehari-hari.
2.1.6.2 Keliling Persegi dan Persegi Panjang
Mengajarkan keliling kepada siswa dengan memberikan contoh yang ada di
lingkungan kelas terlebih dahulu. Siswa diajak untuk mengukur buku masing-
masing. Setelah diketahui ukurannya siswa menghitung keliling buku tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan menjumlahkan panjang sisi buku tersebut. selain itu bisa mengukur papan
tulis menggunakan depa tangan, dll.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada keliling persegi dan
persegi panjang :
1) Keliling persegi adalah hasil penjumlahan panjang keempat sisinya
(Sugiarto, 2007: 180)
Rumus keliling persegi = 4 x sisi = sisi + sisi + sisi + sisi
2) Keliling persegi panjang adalah hasil penjumlahan keempat sisi
persegi panjang (Sugiarto, 2007: 184)
Rumus keliling persegi panjang = 2 x (panjang + lebar ) = 2p +2l
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian pertama yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Rani (2011) dengan judul "Aktifitas dan Minat Belajar
Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SD Gambiranom
Yogyakarta". Subyek penelitian dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas V-B SD Gambiranom Yogyakarta dengan jumlah 18 siswa. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa: a) Siswa mampu melakukan aktivitas berbicara
menjawab pertanyaan, menyampaikan serta menjelaskan secara rinci
pemecahan masalah, menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, serta
menanggapi penyelesaian masalah dan komentar teman sekelas; b) Siswa
mampu melakukan aktivitas motorik (berpikir) membuat model bangun ruang
berbentuk bebas, balok, dan kubus, kemudian membuat sketsanya, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melakukan pengukuran rusuk atau panjang, lebar, dan tinggi benda
berbentuk balok/kubus sebagai dasar pengukuran volume; c) Siswa mampu
melakukan aktivitas mental memahami pertanyaan, memahami instruksi,
mencari hubungan, mengambil kesimpulan, menemukan rumus
volume balok/kubus, membandingkan hasil kerja dengan hasil kerja siswa
lain, serta menemukan penerapan matematika dalam hidup sehari-hari; serta d)
siswa memiliki minat yang terhadap pembelajaran matematika
menggunakan pendekatan PMRI.
Penelitian kedua yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Meri Arti (2013) yang
berjudul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD
Negeri 149 Pekan Bar”. Penerapan pendekatan PMR aktivitas siswa pada setiap
pertemuan mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama yaitu
62,5% meningkat kepertemuan kedua menjadi 68,75% (meningkat sebesar
6,25%), dari pertemuan kedua ke pertemuan ketiga menjadi 78,13% (meningkat
sebesar 9,38%), dan dari pertemuan ketiga ke pertemuan keempat menjadi 87,5%
(meningkat sebesar 9,37%), 3). Pada ulangan siklus I nilai rerata siswa meningkat
21,62 poin dari skor dasar siswa 60 menjadi 81,62. Pada siklus II meningkat 4,26
poin dari siklus I menjadi 85,88.
Penelitian ketiga yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Agus Herwanto (2015)
dengan judul “Peningkatan Kerasama dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas III A Sd Negeri
Denggung” menunjukan bahwa: 1) upkah-langaya peningkatan kerjasama dan
prestasi belajar IPS Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: menyampaikan
tujuan dan pentingnya kerjasama, pembagian kelompok, presentasi guru , kegiatan
belajar dalam kelompok, pemberian kuis, dan pemberian penghargaan kepada
siswa; 2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan kerjasama. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata skor
kerjasama siswa sebesar 50,54 (sangat kurang) pada siklus I meningkat kan 61,41
(cukup baik) kemudian pada siklus II meningkat menjadi 76,40 (baik); (3)
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata nilai
ulangan siswa sebesar 65,54 dengan presentase pencapaian KKM 55,72%, pada
siklus I menjadi 69,18 dengan presentase pencapaian KKM 67,86%, kemudian
pada siklus II menjadi 78,04 dengan presentase pencapaian KKM 78,57%
Ketiga penelitian diatas digunakan sebagai pandangan pada penelitian
yang berjudul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan
Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI) Pada Mata Pelajaran Matematika untuk
siswa kelas III SD Kanisius Klepu. Perbedaan dari ketiga penelitian tersebut
adalah metode pembelajaran menggunakan metode Spesialisasi Tugas Tipe CO-
OP CO-OP untuk meningkatkan minat belajar, model pembelajaran cooperative
teknik mencari pasangan untuk meningkatkan prestasi belajar, dan Pendekatan
PMRI untuk meningkatkan hasil belajar. Berikut literatur map dari penelitian-
penelitian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
. Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Berpikir
Minat belajar siswa dapat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Dari
hasil observasi menunjukkan bahwa minat siswa masih dikatakan rendah. Siswa
kurang memberikan perhatian, kurang adanya ekspresi senang serta minimnya
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa cenderung diam saat tanya jawab
bersama guru ataupun diskusi bersama teman-teman. Rendahnya minat belajar
membuat prestasi belajar yang diperoleh siswa belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. Diperlukannya suatu
Rani (2011) Aktifitas
dan Minat Belajar
Siswa Kelas V dalam
Pembelajaran
Matematika dengan
Pendekatan
Pendidikan
Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) di
SD Gambiranom
Yogyakarta.
Meri Arti (2013) yang
berjudul Penerapan
Pendekatan
Pembelajaran
Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)
Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar
Matematika Siswa
Kelas III SD Negeri
149 Pekan Baru
Agus (2015)
Peningkatan
Kerasama dan
Prestasi Belajar IPS
Menggunakan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe
STAD Pada Siswa
Kelas III A Sd
Negeri Denggung
Yang diteliti :
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan
Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI) Pada Mata Pelajaran Matematika
untuk siswa kelas III
SD Kanisius Klepu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pendekatan pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa.
Pendekatan yang sesuai untuk meyelesaikan permasalah tersebut adalah
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada permasalahan
yang ada dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang relevan sehingga dapat
dibayangkan oleh siswa. Dengan demikian siswa tidak hanya mempelajari
matematika secara teori dengan menghafalkan rumus hitung-menghitung, tetapi
siswa dapat langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena prinsip
dari PMRI itu sendiri adalah dengan menggunakan contoh konkret yang ada di
sekitar lingkungan sehingga siswa dapat mengaitkan proses pembelajaran dengan
masalah yang dihadapi atau ditemui. Maka pendekatan PMRI ini dapat digunakan
untuk membantu guru pada proses pembelajaran matematika agar materi dapat
diterima dengan mudah oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin memberikan solusi
dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) dalam upaya peningkatan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran
matematika untuk siswa kelas III SD Kanisius Klepu.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah:
2.4.1 Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar matematika siswa kelas III
SD Kanisius Klepu dalam materi menghitung keliling persegi dan persegi
panjang melalui penerapan pendekatan PMRI yakni dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
karakteristik pendekatan PMRI, antara lain: (a) menggunakan konteks, (b)
menggunakan model, (c) menggunakan kontribusi siswa, (d)
menggunakan format interaktif, dan (e) memanfaatkan keterkaitan.
2.4.2 Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat belajar
matematika dalam materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang
pada kelas III SD Kanisius Klepu
2.4.3 Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika dalam materi menghitung keliling persgi dan persgi panjang
pada kelas III SD Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2002:3). PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat (Aqib, 2008:3). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah, 2010:9).
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian
yang dilaksanakan di kelas untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang
terjadi di kelas, seperti minat, motivasi, keaktifan serta hasil dan prestasi belajar
siswa. Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, guru merancang dan kemudian
memberikan perlakuan atau tindakan tertentu, mengamati, mengevaluasi, dan
menganalisis hasilnya guna menentukan tingkat keberhasilan tindakan yang
diberikan.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart.
Model ini banyak dipakai karena sederhana dan mudah dipahami. Penelitian
dilakukan oleh guru dikelas sendiri sehingga tindakan dan pengamatan dapat
dilakukan dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan Rancangan Kemmis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Mc Taggart dapat mencakup sejumlah siklus dengan empat komponen penelitian
tindakan, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe),
dan refleksi (reflect) dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah
satu dengan langkah berikutnya (Sukardi, 2012:214). Secara singkat model
penelitian ini akan digambarkan seperti berikut:
Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16)
SIKLUS I Perencanaan Observasi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perencanaan Observasi SIKLUS I
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar Kanisius Klepu.
Sendangmulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah
Yogyakarta. Bangunan sekolah terdiri dari ruang kelas satu sampai kelas enam,
ruang kepala sekolah, ruang UKS, ruang perpustakaan, laboratorium komputer,
lapangan olahraga, taman bermain, toilet guru dan siswa serta tempat parkir guru
dan siswa,
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD Kanisius Klepu
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 41 siswa terdiri dari 16
siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah 1) Peningkatan minat mata pelajaran
matematika siswa kelas III SD Kanisius Klepu menggunakan pendekatan PMRI,
2) Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas III SD
Kanisius Klepu menggunakan pendekatan PMRI.
3.2.4 Waktu Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Waktu yang dibutuhkan peneliti mulai dari perencanaan, penelitian hingga
laporan akhir adalah selama sepuluh bulan (Oktober 2016 – Juli 2017).
3.3 Desain Penelitian
3.3.1 Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan
dengan penelitian, yaitu: 1) Meminta surat ijin dari kampus melalui secretariat
PGSD untuk melakukan observasi, 2) Meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan
Guru kelas III SD Kanisius Klepu untuk mengadakan penelitian, 3) Melakukan
observasi saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kondisi awal
mengenai minat dan prestasi belajar siswa kelas III SD Kanisius Klepu mata
pelajaran matematika, 4) Melakukan wawancara dengan Guru kelas III, 5)
Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternative pemecahan masalah, 6)
Menentukan materi pokok pada kompetensi dasar yang diberi tindakan, 7)
Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, dan
soal evaluasi, 8) Menyiapkan alat dan bahan, sumber belajar, dan media belajar
yang diperlukan selama proses pembelajaran, 9) Melakukan uji coba instrumen
penelitian dalam bentuk soal
3.3.2 Siklus 1
3.3.2.1 Rencana Tindakan
Siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2
JP (2 × 35 menit). Tahapan pelaksanaan tindakan secara umum meliputi 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Peneliti mengidentifikasi data awal siswa mengenai tingkat kemampuan kognitif
siswa, 2) Peneliti membuat perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, soal
evaluasi, bahan ajar, lembar observasi, dan sumber belajar).
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun datar persegi
(Kontribusi siswa, format interaktif / Interaksi antara guru dengan
siswa dan sesama siswa)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk bangun datar persegi (Sifat-
sifat bangun datar persegi)
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi
menggunakan media bingkai foto (Penggunaan konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan media bingkai foto
(Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media bingkai foto untuk
mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi Penggunaan model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk memperagakan penggunaan
media bingkai foto untuk mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi
{kontribusi siswa, format interaktif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menggambar bangun datar persegi
di atas kertas berpetak
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk melaporkan hasil gambar
bangun datar persegi di atas kertas berpetak {kontribusi siswa, format
interaktif)
i. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
j. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing kelompok
untuk dikerjakan
k. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal (interaktifitas)
l. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil konstruksi siswa
dan interaktifitas)
Konfirmasi
m. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok lain yang
ditulis di depan kelas (hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
n. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
2. Pertemuan 2
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun datar persegi
(Kontribusi siswa, format interaktif Interaksi antara guru dengan siswa
dan sesama siswa) )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Guru memberikan penjelasan mengenai beberapa cara menghitung keliling
persegi
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan menghitung keliling persegi menggunakan
media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan media kertas
berpetak (Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media kertas berpetak dalam
menghitung keliling bangun datar persegi (penggunaan model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk memperagakan contoh
menghitung keliling persegi dengan menggunakan media kertas berpetak
{kontribusi siswa, format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling persegi dengan
menjumlahkan sisi-sisinya
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal menghitung
keliling persegi dengan menjumlahkan sisi-sisinya {kontribusi siswa,
format interaktif)
i. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling persegi dengan
meggunakan rumus
j. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal menghitung
keliling persegi dengan menggunakan rumus {kontribusi siswa, format
interaktif)
k. Guru memberikan penjelasan dan contoh menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
cerita yang berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun datar persegi
l. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal cerita yang
berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun datar persegi {kontribusi
siswa, format interaktif)
m. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
n. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa dan media kertas berpetak Kepada
masing-masing kelompok (Penggunaan model)
o. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal dengan menggunakan
media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
p. Guru menjelaskan terdapat operasi hitung perkalian/ penjumlahan berulang
dalam menghitung keliling persegi, jadi siswa harus teliti dalam
mengerjakannya (Memanfaatkan keterkaitan materi)
q. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil konstruksi siswa
dan interaktifitas)
Konfirmasi
r. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok lain yang
ditulis di depan kelas (hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
s. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3.3.2.3 Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar
pengamatan minat dari masing-masing siswa. Dilanjutkan dengan pengumpulan
hasil pekerjaan kelompok untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.3.2.4 Refleksi
Refleksi bertujuan untuk 1) Melihat proses pembelajaran, hasil tes dan
mengidentifikasi dampak dari tindakan dalam siklus sebagai upaya peningkatan
minat dan prestasi belajar yang diharapkan peneliti, 2) Membuat kesimpulan
mengenai dampak siklus yang sudah dilakukan.
3.3.3 Siklus II
3.3.3.1 Rencana Tindakan
Rencana dan pelaksanaan tindakan siklus kedua hamper sama dengan siklus
pertama. Siklus kedua dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
2 JP (2 × 35 menit). Tahapan pelaksanaan tindakan secara umum meliputi 1)
Peneliti mengidentifikasi data awal siswa mengenai tingkat kemampuan kognitif
siswa, 2) Peneliti membuat perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, soal
evaluasi, bahan ajar, lembar observasi, dan sumber belajar).
3.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun datar persegi
panjang (Kontribusi siswa, format interaktif Interaksi antara guru
dengan siswa dan sesama siswa) )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk bangun datar persegi panjang
(sifat-sifat persgi panjang)
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi
panjang menggunakan media bingkai foto (Penggunaan konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan media bingkai foto
(Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media bingkai foto untuk
mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi panjang (Penggunaan model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk memperagakan penggunaan
media bingkai foto untuk mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi panjang
{kontribusi siswa, format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menggambar bangun datar persegi
panjang di atas kertas berpetak
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk melaporkan hasil gambar
bangun datar persegi panjang di atas kertas berpetak {kontribusi siswa,
format interaktif)
i. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
j. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing kelompok
untuk dikerjakan
k. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal (interaktifitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
l. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil konstruksi siswa
dan interaktifitas)
Konfirmasi
m. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok lain
yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
n. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
2. Pertemuan 2
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun datar persegi
panjang (Kontribusi siswa, format interaktif / Interaksi antara guru
dengan siswa dan sesama siswa)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai beberapa cara menghitung keliling
persegi panjang
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan menghitung keliling persegi panjang
menggunakan media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan media kertas
berpetak (Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media kertas berpetak dalam
menghitung keliling bangun datar persegi panjang (penggunaan model)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk memperagakan contoh
menghitung keliling persegi panjang dengan menggunakan media kertas
berpetak {kontribusi siswa, format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling persegi
panjang dengan menjumlahkan sisi-sisinya
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal menghitung
keliling persegi panjang dengan menjumlahkan sisi-sisinya {kontribusi
siswa, format interaktif)
i. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling persegi
panjang dengan meggunakan rumus
j. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal menghitung
keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus {kontribusi siswa,
format interaktif)
k. Guru memberikan penjelasan dan contoh menyelesaikan soal cerita yang
berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun datar persegi panjang
l. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan soal cerita yang
berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun datar persegi panjang
{kontribusi siswa, format interaktif)
m. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
n. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa dan media kertas berpetak Kepada
masing-masing kelompok (Penggunaan model)
o. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal dengan menggunakan
media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
p. Guru menjelaskan terdapat operasi hitung perkalian/ penjumlahan berulang
dalam menghitung keliling persegi panjang, jadi siswa harus teliti dalam
mengerjakannya (Memanfaatkan keterkaitan materi)
q. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil konstruksi siswa
dan interaktifitas)
Konfirmasi
r. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok lain
yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
s. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3.3.3.3 Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi
lembar pengamatan minat dari masing-masing siswa. Dilanjutkan dengan
pengumpulan hasil pekerjaan kelompok untuk mengukur tingkat kemampuan
kognitif siswa.
3.3.3.4 Refleksi
Refleksi bertujuan untuk 1) Melihat proses pembelajaran, hasil tes dan
mengidentifikasi dampak dari tindakan dalam siklus sebagai upaya peningkatan
minat dan prestasi belajar yang diharapkan peneliti, 2) Membuat kesimpulan
mengenai dampak siklus yang sudah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Non Tes
Teknik pengumpulan data non tes dalam penelitian ini meliputi observasi,
wawancara dan dokumentasi.
3.4.1.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan (Sudaryono, 2012: 38). Jenis observasi yang dipakai dalam penelitian
ini adalah observasi langsung dan non partisipatif. Sudjana (2010:85)
mengatakan bahwa observasi langsung merupakan kegiatan pengamatan yang
dilakukan terhadap gejala atau proses terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan
langsung diamati oleh pengamat. Sanjaya (2009:92) menjelaskan bahwa observasi
non partisipatif adalah observasi yang tidak melibatkan observer dalam kegiatan
yang sedang diobservasi. Peneliti murni bertindak sebagai pengamat, karena yang
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas adalah guru kelas. Observer
mengamati minat belajar siswa yang meliputi: 1) Perasaan senang terhadap
pelajaran, 2) Perhatian Siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, 3)
Keterlibatan Siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.4.1.2 Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian. Instrumen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan,
niat, dan sebagainya (Kusumah, 2010:77). Wawancara adalah salah satu bentuk
alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan dengan percakapan dan Tanya jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik (Arifin, 2009:157).
Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain (Wiriatmadja, 2007:117). Berdasarkan
beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa wawancara adalah cara
mengumpulkan data dengan percakapan dan tanya jawab baik langsung maupun
tidak langsung untuk mengetahui situasi tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik wawancara langsung, karena peneliti melakukan tanya jawab
langsung dengan narasumber.
3.4.1.3 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2010:199). Peneliti menyebar kuisioner untuk memperoleh
hasil minat siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kuisioner ini terdapat 30
pernyataan yang harus diisi oleh siswa sesuai dengan apa yang siswa alami
dengan melingkari salah satu angka antara 1 hingga 5. Pengumpulan data melalui
kuisioner dilakukan pada saat sebelum melakukan tindakan sebagai kondisi awal,
dan disetiap akhir siklus pembelajaran (setelah diberi tindakan).
3.4.1.4 Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah data atau dokumen yang berkaitan
dengan minat dan prestasi belajar siswa. Dokumentasi ditujukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan
data lainnya yang relevan dengan penelitian (Sudaryono, 2012: 41). Dalam
penelitian ini, dokumentasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu kegiatan
dokumentasi yang pertama dilakukan sebelum penelitian. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
Prestasi siswa siswa dapat dilihat melalui daftar nilai tahun sebelumnya.
Sedangkan dokumentasi yang kedua dilihat saat penelitian, yaitu dari hasil
perhitungan lembar soal evaluasi yang telah siswa kerjakan.
3.4.2 Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Sudaryono, 2012: 40). Tes ialah
seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan
maksud mendapatkan jawaban-jawaban yang akan dijadikan penetapan skor
angka (Kusumah, 2009:78). Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah
tes soal evaluasi yang dikerjakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui
prestasi belajar siswa.
3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua variabel peubah sesuai dengan judul, yaitu
minat dan prestasi belajar. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1 Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Supardi, 2006: 127).
Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan
kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok
(Kusumah, 2010:66). Instrumen observasi ini menggunakan check list. Check list
adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan
diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau tidaknya dengan
tanda cek () tentang aspek yang diobservasi (Sanjaya, 2009:93). Lembar
pengamatan minat diisi oleh observer yang disusun sesuai dengan indikator minat
yang akan diamati selama proses pembelajaran di kelas, yaitu perasan senang,
perhatian serta keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
3.5.2 Wawancara
Dalam wawancara ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada
guru kelas. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyusun kisi-kisi
pertanyaan terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No Indikator Minat Pertanyaan
1
Ekspresi senang terhadap
pelajaran 1. Bagaimana ekspresi siswa saat
pembelajaran?
2. Apakah siswa terlihat senang,
ceria, ataukah hanya berdiam
diri, murung, bermalas-malasan,
atau mungkin terlihat ngantuk?
2 Perhatian dalam belajar
1. Apakah siswa memperhatikan
saat guru menjelaskan?
2. Apakah siswa mencatat atau
menulis informasi dari guru saat
pembelajaran?
3. Apakah siswa membaca sumber
belajar yang diberikan guru saat
pembelajaran?
3 Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran
1. Apakah siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru saat
pembelajaran?
2. Apakah siswa berani
mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas?
3. Apakah siswa berdiskusi dengan
teman saat mengerjakan tugas
dalam kelompok?
Tabel 3.1 menunjukkan kisi-kisi pedoman wawancara yang dilakukan kepada
guru kelas III sebelum melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.5.3 Kuisioner
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Minat
Indikator 1. Perasaan senang
Pernyataan
Favorable Unfavorable
Saya antusias dan bersemangat
mengikuti pelajaran.
Saya malas mengikuti pelajaran
Saya mengerjakan tugas dari guru
dengan perasaan senang
Saya mengeluh ketika diberi tugas dari
guru
Saya ingin segera mengikuti pelajaran. Saya menghindari segera mengikuti
pelajaran.
Saya menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran
Saya malas menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran
Saya merasa senang ketika pelajaran
akan dimulai.
Saya merasa sebal ketika pelajaran
akan dimulai.
Indikator 2 : Perhatian Siswa
Pernyataan
Favorable Unfavorable
Saya mencatat hal-hal penting pada
saat pelajaran tanpa disuruh guru.
Saya mengabaikan hal-hal penting pada
saat pelajaran.
Saya menjawab pertanyaan guru ketika
saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya malas menjawab pertanyaan guru
ketika saya memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Saya menyimak penjelasan guru Saya gaduh saat guru menjelaskan
Saya memperhatikan penjelasan yang
disampaikan guru dari awal hingga
akhir pembelajaran.
Saya mengabaikan penjelasan yang
disampaikan guru dari awal hingga
akhir pembelajaran.
Saya tidak menganggu teman ketika
belajar.
Saya menggangu teman ketika belajar.
Indikator 3 Keterlibatan Siswa
Pernyataan
Favorable Unfavorable
Saya menyampaikan pendapat dalam
diskusi kelompok
Saya malas menyampaikan pendapat
dalam diskusi kelompok
Saya membantu teman yang mengalami
kesulitan belajar
Saya malas membantu teman yang
mengalami kesulitan belajar
Saya bekerjasama dengan kelompok
untuk menyelesaikan tugas kelompok.
Saya malas bekerjasama dengan
kelompok.
Saya maju ke depan jika diperintah Saya menolak maju ke depan jika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
guru untuk menunjukkan hasil
pekerjaan saya.
perintah guru.
Saya bertanya pada guru ketika saya
tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru
Saya malas bertanya pada guru ketika
saya tidak mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
Tabel 3.2. menunjukkan bahwa terdapat tiga indikator minat yang dijadikan
acuan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu perasaan senang, perhatian serta
keterlibatan siswa (Slameto, 2010: 180). Hal ini sesuai dengan hasil observasi
selama pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa ketiga indikator minat
inilah yang masih dikategorikan rendah karena masih di bawah 50%. Dari 41
orang siswa di kelas III SD Kanisius Klepu yang diamati, terdapat 15 orang anak
atau 36,5% anak yang menunjukkan perasaan senang ketika proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Siswa yang memberikan perhatian dalam belajar
ada 12 orang anak atau sekitar 29,2% siswa. Adapun siswa yang terlibat aktif
dalam pembelajaran hanya 14 orang anak atau bila dihitung dalam persen hanya
terdapat 34,1% siswa.
3.5.4 Tes
Peneliti menggunakan tes berupa soal evaluasi bentuk pilihan ganda. Peneliti
menggunakan 20 soal pada siklus 1 dan 20 soal pada siklus 2. Pemberian tes
digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan yang siswa setelah kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Prestasi Siklus I Sebelum divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : 3 / II
Standar Kompetensi: 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
No. Komponen Indikator Jumlah Soal Soal Nomor
1 Menggambar bangun datar persegi 6 1,2,3,4,5,6
2 Menghitung keliling bangun datar
persegi
9 7,8,9,10,11,12,15,16,18
3 Memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang melibatkan
penghitungan keliling persegi
5 13,14,17,19,20
Tabel 3.3 menunjukkan mengenai indikator dan jumlah soal yang digunakan
pada evaluasi siklus I. Pada penelitian ini terdapat 3 indikator yang berbeda untuk
standar kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah, dan Kompetensi Dasar 5.1
Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Indikator 1 terdapat 6 butir soal,
indikator 2 terdapat 9 butir soal dan indikator 3 terdapat 5 butir soal. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti menguji soal-soal tersebut, kemudian mengolahnya
menggunakan program SPSS 16 dan peneliti memilih 10 soal yang mewakili dari
setiap indikator yang sudah ada untuk dipakai sebagai soal evaluasi yang akan
diujikan diakhir siklus I. Penskoran yang digunakan adalah jawaban yang benar
mendapat poin 1, sedangkan yang salah mendapat poin 0. Soal-soal yang valid
kemudian dikelompokkan dan dibuat kisi-kisi. Kisi-kisi Kisi-kisi soal evaluasi
dalam siklus I yang sudah divalidasi dapat dilihat pada tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Prestasi Siklus I Sesudah divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : 3 / II
Standar Kompetensi: 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
No. Komponen Indikator Jumlah Soal Soal Nomor
1 Menggambar bangun datar persegi 1 6
2 Menghitung keliling bangun datar
persegi
5 9,11,12,15, 18
3 Memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan
penghitungan keliling persegi
4 13,17.19.20
Tabel 3.4 menunukkan bahwa terdapat 10 soal pilihan ganda yang valid dan
digunakan oleh peneliti untuk penelitian. Soal-soal ini kemudian digunakan dalam
evaluasi untuk mengkur tingkat prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Prestasi Siklus II Sebelum divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : 3 / II
Standar Kompetensi: 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
No. Komponen Indikator Jumlah Soal Soal Nomor
1 Menggambar bangun datar persegi
panjang
6 1,2,3,4,5,6
2 Menghitung keliling bangun datar
persegi panjang
9 7,8,9,10,11,12,15,16,18
3 Memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan
penghitungan keliling persegi panjang
5 13,14,17,19,20
Tabel 3.5 menunjukkan mengenai indikator dan jumlah soal yang digunakan
pada evaluasi siklus II. Pada penelitian ini terdapat 3 indikator yang berbeda untuk
standar kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah, dan Kompetensi Dasar 5.1
Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Indikator 1 terdapat 6 butir soal,
indikator 2 terdapat 9 butir soal dan indikator 3 terdapat 5 butir soal. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti menguji soal-soal tersebut, kemudian mengolahnya
menggunakan program SPSS 16 dan peneliti memilih 10 soal yang mewakili dari
setiap indikator yang sudah ada untuk dipakai sebagai soal evaluasi yang akan
diujikan diakhir siklus II. Penskoran yang digunakan adalah jawaban yang benar
mendapat poin 1, sedangkan yang salah mendapat poin 0. Soal-soal yang valid
kemudian dikelompokkan dan dibuat kisi-kisi. Kisi-kisi Kisi-kisi soal evaluasi
dalam siklus II yang sudah divalidasi dapat dilihat pada tabel 3.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Prestasi Siklus II Sesudah divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : 3 / II
Standar Kompetensi: 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
No. Komponen Indikator Jumlah Soal Soal Nomor
1 Menggambar bangun datar persegi
panjang
1 3
2 Menghitung keliling banhu datar persegi
panjang
5 7, 8, 12, 16, 10
3 Memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan
penghitungan keliling persegi panjang
4 13, 14, 15, 17,
Penskoran yang digunakan oleh peneliti pada siklus 1 dan 2 adalah jawaban benar
mendapat poin 1 dan jawaban salah mendapat poin 0.
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
Penelitian ini menguji instrumen dengan menghitung validitas dan reliabilitas
dari tiap-tiap instrumen baik dari variabel minat dan prestasi belajar.
3.6.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006:168). Validitas berasal dari
kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011:53). Tujuan validitas adalah untuk
menguji tingkat kelayakan suatu instrumen sebelum digunakan.
3.6.1.1 Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi sebagai alat pengukur
hasil belajar (Sudijono, 2006:164). validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi
antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk
mengukurnya. Cara untuk mengkaji validitas isi adalah dengan pendekatan
rasional, yaitu membandingkan antara soal dengan kisi-kisi soal atau kurikulum
yang telah diajarkan (Thoha, 2003:112). Validitas dalam penelitian ini digunakan
untuk perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, Lembar Kerja
Siswa, soal evaluasi, lembar observasi minat dan lembar kuisioner minat. Uji
validitas isi dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli. Validator 1 yaitu
salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dalam bidang Matematika.
Validator II yaitu Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu, dan validator III adalah
guru kelas III SD Kanisius Klepu. Skor yang digunakan peneliti dalam validasi
instrumen pembelajaran adalah menggunakan skala Likert dengan interval 1-5.
Menurut Arifin (2009:162) “options pada skala likert tidak disusun secara
berurutan, tetapi dicampuradukkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
adanya jawaban yang mempunyai kecenderungan untuk memilih tempat yang
sama. Kecenderungan memilih nomor-nomor ini karena menggunakan option
yang sudah diurutkan”. Selanjutnya peneliti menggunakan skor 5, 4, 3, 2,1 dengan
kriteria 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = Cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Peneliti memiliki batasan skor untuk melakukan perbaikan. Rata-rata hasil
validasi yang kurang dari skor 3,50 memperlihatkan bahwa komponen tersebut
perlu direvisi karena menunjukkan kriteria kurang baik., Sedangkan komponen
yang meiliki rata-rata skor lebih dari 3,50 tidak direvisi karena menunjukkan
kriteria baik. Jika validator memberikan komentar secara positif pada komponen
yang memiliki skor kurang dari 3,50, maka komponen tersebut tetap direvisi. Jika
komponen memiliki skor yang lebih dari 3,50 namun mendapatkan komentar
yang negatif, maka komponen tersebut tetap direvisi juga. Komponen penilaian
pada masing-masing validasi diuraikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Validitas Silabus
Komponen penilaian silabus meliputi: 1) Kelengkapan komponen silabus, 2)
Kesesuaian SK, KD dan indikator, 3) Kesesuaian metode pembelajaran, 4)
Penggunaan bahasa dan tata tulis baku, 5) Kesesuaian antara penilaian dengan
indicator yang dirumuskan. Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata
Dharma yang ahli dalam bidang Matematika, Validator II yaitu Kepala Sekolah
SD Kanisius Klepu, dan validator III adalah guru kelas III SD Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.7 Hasil Validasi Silabus
Validator
Komponen Penilaian
Rata-rata 1 2 3 4 5
Validator I 5 4 5 5 5 4,8
Validator II 5 4 5 4 5 4,6
Validator III 5 5 4 5 5 4,8
Rata-rata 5 4,3 4,6 4,6 5 4,7
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam validasi silabus adalah 5. Skor minimal adalah 4. Rata-rata skor
yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 4,8, validator II 4,6 dan validator III 4,8.
Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3 validator adalah 4,7. Nilai rata-rata
tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk dalam kategori sangat baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator kurang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
2. Validitas RPP
Komponen penilaian RPP meliputi: 1) Kejelasan rumusan, 2) Kelengkapan
cakupan indicator, 3) Kesesuaian dengan KD, 4) Kesesuaian dengan kompetensi
yang akan dicapai, 5) Kessuaian dengan karakteristis peserta didik, 6) Keruntutan
dan sistematika materi, 7) Kesesuaian materi dengan alokasi waktu, 8) Kesesuaian
sumber belajar/metode pembelajaran dengan SK (tujuan) yang ingin dicapai, 9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kesesuain sumber belajar/metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, 10)
Kesesuain sumber belajar/metode pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik, 11) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi
(tujuan) pembelajaran, 12) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
materi pembelajaran, 13) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik, 14) Kesesuaian teknik penilain dengan kompetensi
yang ingin dicapai, 15) Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses akhir, tindak
lanjut), 16) Kelengkapan instrument (soal, rubrik, kunci jawaban), 17) Ketepatan
ejaan, 18) Ketepatan pilihan kata, 19) Kebakuan struktur kalimat, dan 20) Bentuk
huruf dan angka baku. Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata
Dharma yang ahli dalam bidang Matematika, Validator II yaitu Kepala Sekolah
SD Kanisius Klepu, dan validator III adalah guru kelas III SD Kanisius Klepu.
Tabel 3.8 Hasil Validasi RPP
Nomor Komponen
Penilaian
Validator
Rata- rata Validator I Validator II Validator III
1 5 5 4 4,6
2 5 5 5 5
3 5 4 4 4,3
4 5 5 4 4,6
5 5 4 5 4,6
6 5 4 5 4,6
7 4 5 5 4,6
8 4 5 5 4,6
9 5 4 4 4,3
10 5 5 5 5
11 4 5 5 4,6
12 5 5 5 5
13 5 5 4 4,6
14 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
15 5 4 5 4,6
16 4 5 5 4,6
17 5 5 5 5
18 5 5 5 5
19 5 4 5 4,6
20 5 5 5 5
Rata- rata 4,8 4,7 4,7 4,7
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam validasi RPP adalah 5. Skor minimal adalah 4. Rata-rata skor
yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 4,8, validator II 4,7 dan validator III 4,7.
Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3 validator adalah 4,7. Nilai rata-rata
tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk dalam kategori sangat baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator kurang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
3. Validitas LKS
Komponen penilaian LKS meliputi: 1) Kelengkapan unsur LKS, 2)
Kesesuaian indikator/tujuan pembelajaran dengan LKS, 3) Rumusan petunjuk
pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, (4) LKS membantu siswa
dalam memahami materi ajar, 5) LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar,
6) Tampilam LKS menarik dan indah, 7) Penggunaan Bahasa dan tata tulis baku.
Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
bidang Matematika, Validator II yaitu Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu, dan
validator III adalah guru kelas III SD Kanisius Klepu.
Tabel 3.9 Hasil Validasi LKS
Validator Komponen Penilaian Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Validator I 5 5 5 5 5 5 5 5
Validator II 4 5 5 4 5 5 5 4,7
Validator III 5 5 5 5 4 5 4 4,7
Rata-rata 4,6 5 5 4,6 4,6 5 4,6 4,8
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam validasi LKS adalah 5. Skor minimal yang diberikan ketiga
validator adalah 4. Rata-rata skor yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 5,
validator II 4,7 dan validator III 4,7. Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3
validator adalah 4,8. Nilai rata-rata tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk
dalam kategori sangat baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator kurang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
4. Validitas Materi Ajar
Komponen penilaian materi ajar meliputi: 1) Materi ajar dengan kompetensi
ajar yang akan dicapai, 2) Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta
didik, 3) Materi ajar cakupannya luas dan memadai, 4) Pengorganisasian materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
ajar runtut dan sistematik, 5) Kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuain materi
ajar, 6) Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Validator I yaitu salah satu dosen
yang dalam bidang Matematika, Validator II yaitu Kepala Sekolah SD Kanisius
Klepu, dan validator III adalah guru kelas III SD Kanisius Klepu.
Tabel 3.10 Hasil Validasi Materi Ajar
Validator Komponen Penilaian Rata-rata
1 2 3 4 5 6
Validator I 5 5 5 5 4 5 4,8
Validator II 4 5 4 5 5 5 4,6
Validator III 4 5 5 4 5 5 4,6
Rata-rata 4,3 5 4,6 4,6 4,6 5 4,6
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam Validasi Materi Ajar adalah 5. Skor minimal adalah 4. Rata-rata
skor yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 4,8, validator II 4,6 dan validator III
4,6. Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3 validator adalah 4,6. Nilai rata-rata
tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk dalam kategori sangat baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator krang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
5. Validitas Soal Evaluasi
Komponen penilaian soal evaluasi meliputi: 1) Kesesuaian indikator dengan
butir soal, 2) Kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebiham, 3) Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
jelas, baku dan sederhana, 4) Keluasan cakupan soal, 5) Pilihan jawaban tidak
mengandung ambigu, 6) Urutan alternative jawaban logis, 7) Soal tidak berisi
jawaban yang tidak ada jawabannya, 8) Pertanyaan tidak mengandung kunci
jawaban. Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli
dalam bidang Matematika, Validator II yaitu Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu,
dan validator III adalah guru kelas III SD Kanisius Klepu.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Evaluasi
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam Validasi Soal Evaluasi adalah 5. Skor minimal adalah 4. Rata-
rata skor yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 5, validator II 4,7 dan validator III
4,7. Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3 validator adalah 4,8. Nilai rata-rata
tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk dalam kategori sangat baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator krang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
Validator Komponen Penilaian Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8
Validator I 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Validator II 5 4 4 5 5 5 5 5 4,7
Validator III 5 5 5 4 5 5 4 5 4,7
Rata-rata 5 4,6 4,6 4,6 5 5 4,6 5 4,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
6. Validitas Lembar Observasi Minat
Komponen penilaian soal evaluasi meliputi: 1) Pernyataan sesuai dengan
indikator, 2) Pernyataan mudah dipahami oleh pengamat, 3) Pernyataan ditulis
secara rinci sesuai dengan perkembangan siswa, 4) Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, 5) Terdapat kriteria penskoran dalam observasi, 6)
Pernyataan sesuai dengan variable yang akan diteliti. Validator I yaitu salah satu
dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dalam bidang Matematika, Validator
II yaitu Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu, dan validator III adalah guru kelas III
SD Kanisius Klepu.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Lembar Observasi Minat
Tabel 3.12 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam Validasi lembar observasi minat adalah 5. Skor minimal adalah 4.
Rata-rata skor yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 5, validator II 4,8 dan
validator III 4,5. Rata-rata skor secara keseluruhan dari 3 validator adalah 4,7.
Validator Komponen Penilaian Rata-rata
1 2 3 4 5 6
Validator I 5 5 5 5 5 5 5
Validator II 5 5 4 5 5 5 4,8
Validator III 4 5 5 5 4 4 4,5
Rata-rata 4,6 5 4,6 5 4,6 4,6 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nilai rata-rata tersebut mendekati angka 5 sehingga masuk dalam kategori sangat
baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator krang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
7. Validitas Lembar Kuisioner Minat
Lembar observasi kuisioner minat divalidasi oleh dosen ahli yang memiliki
latar belakang pendidikan psikolog anak dan berprofesi sebagai dosen di
Universitas Sanata Dharma.
Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Kuisioner Minat
No Komponen Penilaian Validasi I
1 Kelengkapan unsur-unsur kuisioner 4
2 Kesesuaian indikator dengan item-item pernyataan 4
3 Terdapat penyataan unfavorable dan favorable 5
4 Pernyataan tidak membuat responden berpikir terlalu
berat 5
5 Kesesuaian antara pernyataan dengan pilihan
jawaban 5
6 Pernyataan tidak bermakna ganda 4
7 Kejelasan perintah pengisian kuisioner 4
8 Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 4
9 Pernyataan sesuai dengan variable yang akan diteliti 5
10 Kesesuaian antara pernyataan dengan kisi-kisi 4
Rata-rata 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang
diperoleh dalam Validasi Soal Evaluasi adalah 5. Skor minimal adalah 4. Rata-
rata skor yang diperoleh dari Validator 1 yaitu 4,4 Nilai rata-rata tersebut
mendekati angka 4 sehingga masuk dalam kategori baik.
Peneliti menentukan target yaitu 3,50. Jika hasil rata-rata yang diberikan
validator krang dari 3,50 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata-rata
yang diperoleh lebih dari 3,50 maka tidak perlu dilakukan revisi. Dilihat dari hasil
yang diberikan oleh masing-masing validator telah melebihi target yang
ditentukan, maka peneliti tidak perlu melakukan revisi.
3.6.1.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes
mengungkapkan suatu trait atau konstrak teoretik yang hendak diukurnya (Azwar,
2011:48). Tujuan validitas konstruk adalah untuk memeriksa sejauhmana tes
mengukur suatu konstruk tertentu entah berupa kemampuan yang lebih
didominasi oleh fungsi kognitif seperti intelogensi maupun kecenderungan
kepribadian tertentu yang lebih didominasi oleh fungsi afektif seperti sifat
(Supratiknya, 2012:29).
Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi di kelas III yang berjumlah 41
siswa di SD Kanisius Klepu. Penelitian ini menggunakan responden berjumlah 41,
maka r table yang digunakan adalah r tabel dengan N = 41 dengan r tabel sebesar
0,294. Pada taraf signifikasi 5% berarti peneliti mengambil resiko kesalahan 5%
dan tingkat kepercayaan atau benar 95% (Hadi, 2000:288). Jika item
menunjukkan skor >0,294 item dinyatakan tidak valid. Sebaliknya apabila item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sudah menunjukkan skor <0,294 item dinyatakan valid. Taraf validitas dinyatakan
dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi product
moment (Masidjo, 1995:210), dengan rumus berikut:
})(}{)({
))((
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
Gambar 3.2 Rumus Korelasi Product Moment
Keterangan:
= Koefisien korelasi
∑ = Jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
∑ = Jumlah skor dalam sebaran y (skor item per butir)
∑ = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑ = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N = Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
No r hitung r table Keterangan Tindak lanjut
1 0,276 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
2 0,245 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
3 0,290 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
4 0,280 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
5 0,293 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
6 0,598 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.1)
7 0,275 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
8 0,246 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
9 0,566 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.2)
10 0,058 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
11 0,413 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.3)
12 0,643 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.4)
13 0,783 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.5)
14 0,129 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
15 0,399 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.6)
16 0,243 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
17 0.378 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.7)
18 0,779 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.8)
19 0,482 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.9)
20 0,779 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.10)
Tabel 3.14 menunjukkan bahwa terdapat 20 soal pilihan ganda yang diujikan
oleh peneliti. Soal yang valid berjumlah 10 butir dan selanjutnya akan dugunakan
sebagai soal evaluasi akhir siklus I. Simbol asterisk satu ( ⃰ ) menandakan bahwa
soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikan 0,05, sedangkan symbol asterisk
dua ( ⃰ ⃰ ) mendakan soal tersebut juga valid dilihat dengan taraf signifikan 0,01.
Hasil validasi soal siklus II dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
No r hitung r table Keterangan Tindak lanjut
1 0,291 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
2 0,293 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
3 0,488 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.1)
4 0,018 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
5 0,283 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
6 0,042 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
7 0,451 ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.2)
8 0,710 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.3)
9 0,051 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
10 0,287 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
11 0,281 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
12 0,606 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.4)
13 0,671 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.5)
14 0,627 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.6)
15 0,648 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.7)
16 0,877 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.8)
17 0.671 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.9)
18 0,819 ⃰ ⃰ 0,294 Valid Dipakai (Soal no.10)
19 0,292 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
20 0,289 0,294 Tidak valid Tidak dipakai
Tabel 3.15 menunjukkan bahwa terdapat 20 soal pilihan ganda yang diujikan
oleh peneliti. Soal yang valid berjumlah 10 butir dan selanjutnya akan dugunakan
sebagai soal evaluasi akhir siklus II. Simbol asterisk satu ( ⃰ ) menandakan bahwa
soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikan 0,05, sedangkan symbol asterisk
dua ( ⃰ ⃰ ) mendakan soal tersebut juga valid dilihat dengan taraf signifikan 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan
konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Teknik yang
digunakan untuk mencari reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach. Soal dikatakan reliabel jika memnuhi yaitu harga Alpha Cronbach
0,60.
=
∑
Gambar 3.3 Rumus Alpha Cronbach
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas
n = Banyaknya butir soal
∑ = Jumlah kuadran S dari masing-masing item
= Kuadran dari S total keseluruhan item
Kualifikasi reliabilitas dari Masidjo (1995:209).
Tabel 3.16 Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 100 Sangat tinggi
0,71 - 0,90 Tinggi
0,41 - 0,70 Sedang
0,21 - 0,40 Rendah
Negatif - 0,20 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.16 menunjukkan peneliti menggunakan tabel kualifikasi
reliabilitas untuk melihat masuk dalam kategori yang mana instrumen yang telah
dibuat. Penghitungan menggunakan SPSS 16 dapat melalui beberapa langkah,
yaitu: 1) buka SPSS 16, 2) copy data tabulasi dari ms excel (yang gugur dan
umlah total tidak dimasukkan), 3) paste pada SPSS seperti langkah pada uji
validitas, 4) Scale ₋ reliabilitas analisis.
Tabel 3.17 Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 16 Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,791 10
Tabel 3.17 menunjukkan bahwa hasil reliabilitas pada siklus I dengan
jumlah 20 butir soal yaitu 0,791, termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi
sehingga instrument soal evaluasi siklus I tidak perlu diganti.
Tabel 3.18 Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 16 Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,872 10
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa hasil reliabilitas pada siklus I dengan jumlah
20 butir soal yaitu 0,872, termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi sehingga
instrument soal evaluasi siklus II tidak perlu diganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel siklus I dan II menunjukkan hasil reliabilitas soal evaluasi pada siklus
I dan II reliable dan layak digunakan untuk penelitian.
3.6.3 Indeks Kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang
disebut indeks kesukaran, yang dimaksud adalah bilangan yang merupakan hasil
perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang
seharusnya diperoleh dari suatu item. Biasanya indeks kesukaran item berkisar
antara 0,00 sampai dengan 1,00 (Masidjo, 1995:189). Supaya memperoleh
kualitas soal yang baik, selain validitas dan reliabilitas juga perlu adanya
keseimbangan kesukaran soal, yaitu antara soal yang mudah, sedang dan sukar
proporsinya seimbang (Sudjana, 2008:135). Rumus yang digunakan untuk
menghitung kesukaran soal menurut Sudjana (2008:137).
Keterangan :
I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan
Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut dikategorikan
semakin sulit. Sedangkan semakin besar indeksnya maka soal tersebut dapat
dikategorikan sangat mudah. Kriteria Indeks Kesukaran menurut Sadjana
(2008:137) sebagai berikut:
I =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.19 Kriteria Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
0 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 - 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.19, terdapat tiga kriteria indeks kesukaran, yaitu sukar,
sedang dan mudah. Diperoleh kriteria tersebut dilihat dari hasil indeks
kesukarannya. Kriteria sukar dengan interval indeks kesukaran antara 0 - 0,30,
kriteria sedang antara 0,31 - 0.70, dan kriteria mudah antara 0,71 - 1,00.
Tabel 3.20 Indeks Kesukaran Silus I
No B N I Tingkat
Kesukaran
1 22 25 0,88 Mudah
2 19 25 0,76 Mudah
3 15 25 0,6 Sedang
4 18 25 0,72 Mudah
5 8 25 0,32 Sedang
6 17 25 0,68 Sedang
7 17 25 0,68 Sedang
8 15 25 0,6 Sedang
9 20 25 0,8 Mudah
10 24 25 0,96 Mudah
11 17 25 0,68 Sedang
12 23 25 0,92 Mudah
13 21 25 0,84 Mudah
14 22 25 0,88 Mudah
15 18 25 0,72 Mudah
16 22 25 0,88 Mudah
17 16 25 0,64 Sedang
18 23 25 0,92 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
19 18 25 0,72 Mudah
20 23 25 0,92 Mudah
Dari tabel 3.20 dapat dilihat bahwa dari 20 soal evaluasi silus I terdapat 0
soal dengan kategori sukar, 7 soal dengan kategori sedang yaitu nomor 3, 5, 6, 7,
8, 11, 17. Sedangkan kategori mudah terdapat 13 soal yaitu nomor 1, 2, 4, 9, 10,
12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20.
Tabel 3.21 Indeks Kesukaran Silus II
No B N I Tingkat
Kesukaran
1 19 25 0,76 Mudah
2 20 25 0,8 Mudah
3 7 25 0,28 Sukar
4 22 25 0,88 Mudah
5 16 25 0,64 Sedang
6 8 25 0,32 Sedang
7 6 25 0,24 Sukar
8 8 25 0,32 Sedang
9 22 25 0,88 Mudah
10 21 25 0,84 Mudah
11 17 25 0,68 Sedang
12 21 25 0,84 Mudah
13 16 25 0,64 Sedang
14 16 25 0,64 Sedang
15 20 25 0,8 Mudah
16 12 25 0,48 Sedang
17 16 25 0,64 Sedang
18 14 25 0,56 Sedang
19 12 25 0,48 Sedang
20 20 25 0,8 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari tabel 3.21 dapat dilihat bahwa dari 20 soal evaluasi silus II terdapat 1
soal dengan kategori sukar yaitu nomor 7, 10 soal dengan kategori sedang yaitu
nomor 5, 6, 8, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19. Sedangkan kategori mudah terdapat 9
soal yaitu nomor 1, 2, 4, 9, 10, 11, 12, 15, 20.
3.7 Teknik Analisis Data
Data pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang bisa bisa diolah dengan
perhitungan-perhitungan statistik. Data ini biasanya disimbolkan dengan jumlah
secara kuantitas yang berupa angka-angka. Data kualitatif adalah data yang
berhubungan dengan kualitas tertentu seperti baik, sedang, dan kurang (Sanjaya,
2009:85).
3.7.1 Perhitungan Minat Belajar Siswa
Dalam penelitian ini, hasil kuisioner dianalisis dengan menggunakan cara
diskriptif untuk dapat mengetahui peningkaran minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika di dalam kelas denga menggunakan rumus Penilaian
Acuan Patokan (PAP) menurut Masidjo (1995: 175). Masidjo juga memaparkan
bahwa tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan
atau kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas minat siswa, dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pada keadaan awal dengan sesudah mendapatkan tindakan.
Peningkatan minat siswa dapat dihitung dengan beberapa langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
a) Menganalisis kuisioner yang telah diisi oleh siswa dan dikategorikan
dalam pernyataan favorable atau positif dan pertanyaan unfavorable atau
negatif.
b) Jawaban diberi skor sesuai dengan ketentuan penilaian angket minat.
c) Skor yang diperoleh siswa dirata-rata untuk mendapat hasil akhir minat
siswa.
d) Menentukan kriteria minat dari setiap siswa. Menentukan kriteria minat
dari siswa menggunakan tabel perhitungan untuk dicocokkan dengan
rata-rata skor yang diperoleh oleh setiap siswa. Adapun tabel yang di
gunakan untuk menentukan minat adalah sebagai berikut.
Tabel 3.22 Kriteria skor minat siswa
Rentang Persentase Skor Rata-rata skor Kriteria
81% - 100% 4,3 – 5 Sangat Berminat
66% - 80% 3,4 – 4,2 Berminat
56% - 65% 2,6 – 3,3 Cukup Berminat
46% - 55% 1,8 – 2,5 Kurang Berminat
< 46% 0 – 1,7 Tidak Berminat
e) Menghitung persentase jumlah siswa yang masuk dalam kriteria minimal
cukup berminat:
f) Membandingkan peningkatan minat siswa dari kondisi awal hingga
akhir siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dalam menentukan kriteria minat siswa membutuhkan dasar yang tepat yang
digunakan sebagai patokan untuk menentukan minat siswa. Adapun penskoran
yang digunakan adalah penskoran PAP II menurut Arifin.
3.7.2 Analisis Prestasi Belajar
Langkah-langkah mengitung analisis prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Penilaian akhir siklus
Peneliti menggunakan tes pilihan ganda dengan skor jawaban benar = 1 dan
jawaban salah = 0.
2. Peneliti menghitung jumlah skor rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:
3. Menghitung persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan rumus:
4. Membandingkan tingkat prestasi belajar siswa antara kondisi awal dengan
kondisi tiap akhir siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan akhir
tiap siklus. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan
minat dan prestasi belajar siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.23 Indikator keberhasilan minat dan prestasi belajar
Peubah
Kondisi
Awal
Kondisi akhir setiap
siklus Deskriptor
Siklus I Siklus II
Minat
1,7 3 3,5
Rata-rata skor minat siswa didapat dari jumlah rata-rata
skor minat seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.
12,19% 65% 75%
Persentase siswa yang tergolong dalam kriteria minimal
cukup berminat didapat dari jumlah siswa yang mencapai
target dibagi dengan jumlah siswa, lalu di kalikan dengan
100%.
Prestasi
Belajar
64,3 76 80
Nilai rata-rata kelas didapat dari jumlah rata-rata nilai
siswa dibagi dengan jumlah siswa.
19 siswa
(46,34%)
29 siswa
(70,73%)
31 siswa
(75,60%)
Persentase siswa yang mencapai KKM didapat dari jumlah
siswa yang mencapai KKM dibagi dengan jumlah siswa.
Lalu, hasil perhitungan tersebut dikalikan dengan 100%
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3.9 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.
Berikut jadwal penelitian yang akan dilaksanakan.
Tabel 3.24 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Waktu ( Bulan )
Okt
2016
Nov
2016
Des
2016
Jan
2017
Feb
2017
Mar
2017
April
2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
1.
Menyusu
n
Proposal
√
2.
Bimbing
an
dengan
dosen
√ √
√ √ √
3.
Melaksan
akan
siklus I
√
4.
Melaksan
akan
siklus II
√
5. Pengolah
an data
√
6.
Penyusun
an
laporan
√
7. Ujian √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Klepu, Minggir, Sleman,
Yogyakarta dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Dengan
Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa
Kelas III SD Kanisius Klepu”. Penelitian ini dimulai dari Febuari 2017 hingga
April 2017. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan subyek
penelitian siswa kelas III SD Kanisius Klepu dengan jumlah 41 siswa.
4.1.1 Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan
Pada bagian atau tahap perencanaan siklus I ini, peneliti meminta izin
kepada pihak sekolah serta guru wali kelas berkaitan dengan pelaksanaan
penelitian di kelas III. Peneliti pun berkonsultasi kepada guru untuk menentukan
SK, KD dan pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian. Peneliti telah
menentukan SK dan KD yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Standar
Kompetensi 5.Menghitung keliling, luas, persegi dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung
keliling persegi dan persegi panjang. Setelah itu, peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam melakukan proses pembelajaran. Adapun
persiapan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan silabus, RPP, materi
ajar, media, LKS, soal evaluasi akhir siklus I, kuisioner minat akhir siklus I serta
lembar penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4.1.1.2 Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2017 yang
berlangsung selama 2 jam pelajaran. Peneliti mengawali pembelajaran dengan
mengajak siswa untuk nyanyi bersama lagu anak yang liriknya telah di gubah
sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Peneliti meminta siswa untuk
mengamati benda-benda disekitar ruang kelas yang berbentuk bangun datar
persegi. Setelah itu melakukan apersepsi, dan menuliskan materi yang akan
dipelajari bersama yaitu mengenai ciri-ciri bangun datar persegi. Pada kegiatan
inti, guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berisikan 6-7 orang di
setiap kelompok. Didalam kelompok peneliti membagikan media berupa bingkai
foto yang digunakan oleh siswa untuk diamati sifat-sifat dan bentuk dari bangun
datar persegi tersebut. Setelah melakukan pengamatan didalam kelompok
mengenai bangun datar persegi tersebut, peneliti membagikan lagi masing-masing
kelompok selembar kertas berpetak untuk menggambar bangun datar persegi
tersebut. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas.
Setelah melakukan presentasi, peneliti dan siswa sama-sama melakukan
penguatan pemahaman mengenai materi yang disampaikan. Dalam kesempatan
ini, guru lebih menyampaikan materi dengan menggunakan media bingkai foto
tersebut. Diakhir kegiatan, siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran. Tidak
lupa, guru bersama siswa melakukan kesimpulan dari pembelajaran pada
pertemuan ini. Selain kesimpulan, guru dan siswa juga melakukan refleksi dan
penyampaian aksi dari siswa.
Pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan pada hari kamis, 16
April 2017, yang berlangsung selama 2 jam pelajaran. Peneliti membuka pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu anak yang liriknya telah di
gubah sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Setelah itu peneliti
menyampaikan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya yang sangat
berkaitan dengan pertemuan ini. Pada kegiatan inti, peneliti kembali meminta
siswa untuk kembali membentuk kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dalam
setiap kelompok. Peneliti membagikan masing-masing kelompok selembar kertas
berpetak untuk digunakan sebagai media dalam menghitung keliling bangun datar
persegi.. Didalam kelompok, siswa dapat saling berdiskusi dan saling membantu
untuk dapat memecahkan permasalahan. Setelah melakukan diskusi, peneliti
meminta siswa untuk melakukan presentasi didepan kelas. Setelah siswa
melakukan presentasi, peneliti dan siswa melakukan penguatan dengan peneliti
menyampaikan materi. Penyampaian materi berpusat pada penyelesaian masalah
yang ditemukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
keliling bangun datar persegi. Peneliti juga memberikan beberapa contoh soal
cerita dan cara penyelesaiannya. Setelah itu, diadakan test dengan soal evaluasi
yang berjumlah 10 soal pilihan ganda untuk mendapatkan hasil penelitian siklus I.
Tes ini bertujuan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa. Selain
membagikan lembar evaluasi, peneliti juga menyebarkan kuisioner minat pada
siswa untuk melihat peningkatan minat siswa selama mengikuti pembelajaran
siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4.1.1.3 Observasi / Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung.. Pada
siklus I ini peneliti mengamati minat siswa belum terlalu terlihat terutama pada
kegiatan kelompok. Sebagian besar siswa berkelompok sesuai dengan keinginan
masing-masing. Selain itu hanya terlihat beberapa siswa yang memilik minat
belajar tinggi.
4.1.1.4 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan sesuai dengan perencanaan
tindakan kelas penelitian, maka pada akhir pembelajaran siklus pertama akan
diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi ini
dilakukan untuk menjadi bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Beberapa
catatan yang diambil berdasarkan pengamatan peneliti, hasil kuisioner dan hasil
evaluasi dijadikan pertimbangan bagi peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran masih perlu diperbaiki, tetapi ada beberapa hal
yang tetap digunakan pada siklus kedua yaitu dengan menggunakan lagu gubahan
diawal pembelajaran. Hal ini untuk membangkitkan semangat siswa. Selain itu
penggunaan alat peraga yang ada dilingkungan siswa dalam kehidupan sehari-
hari. Peneliti juga akan tetap memberikan contoh-contoh soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari karena siswa lebih lebih tertarik dan
memiliki minat yang besar dalam menyelesaikannya. Oleh sebab itu, pada
pembelajaran siklus kedua, peneliti akan tetap menggunakan pendekatan realistik.
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus 1, ternyata hasilnya sudah dapat
mencapai KKM, namun masih terlalu dekat dengan KKM. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sebelum peneliti melanjutkan pada siklus II, peneliti merevisi perangkat
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yang meliputi RPP, bahan ajar,
serta yang paling penting adalah pembagian kelompok.
4.1.2 Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti kembali mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam melakukan proses pembelajaran. Peneliti
melengkapi kekurangan pada siklus sebelumnya berdasarkan hasil refleksi selama
siklus I. Adapun persiapan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan silabus,
RPP, materi ajar, media, LKS, soal evaluasi akir siklus II, kuisioner minat akhir
siklus II serta lembar penilaian.
4.1.2.2 Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari selasa 21
April 2017 yang berlangsung selama 2 jam pelajaran. Peneliti mengajak siswa
untuk menyanyikan lagu anak yang liriknya telah di gubah sesuai dengan materi
yang akan dipelajari. Setelah itu melakukan apersepsi dan menuliskan materi yang
akan di pelajari bersama yaitu bangun datar persegi panjang. . Pada kegiatan inti,
peneliti tetap menggunakan konteks dunia nyata untuk dapat membangun
pemahaman dasar siswa mengenai bangun datar persegi panjang. Peneliti
mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan contoh
benda yang memiliki bentuk persegi panjang. Peneliti menyampaiakan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dengan menggunakan media bingkai foto yang berbentuk persegi panjang. Setelah
itu peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang. Peneliti memberikan lembar kerja kelompok dan individu berupa kertas
berpetak untuk menggambar bangun datar persegi panjang. Dalam siklus 2 ini,
siswa hanya berdiskusi dalam kelompok, sedangkan hasilnya ditulis pada masing-
masing lembar kerja siswa yang telah dibagikan. Pada kegiatan akhir, peneliti dan
siswa bersama-sama melakukan rangkuman, refleksi serta menyampaikan aksi.
Pertemuan kedua pada siklus kedua ini dilaksanakan pada hari kamis 23
April 2017, yang berlangsung selama 2 jam pelajaran. Peneliti membuka pelajaran
dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu anak yang liriknya telah di
gubah sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Setelah itu peneliti
menyampaikan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya yang sangat
berkaitan dengan pertemuan ini. Pada kegiatan inti, peneliti kembali meminta
siswa untuk kembali membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam
setiap kelompok. Peneliti memberikan media serta lembar kerja kelompok dan
individu berupa kertas berpetak untuk menghitung keliling bangun datar persegi
panjang. Dalam siklus 2 ini, siswa hanya berdiskusi dalam kelompok, sedangkan
hasilnya ditulis pada masing-masing lembar kerja siswa yang telah dibagikan.
Didalam kelompok, siswa dapat saling berdiskusi dan saling membantu untuk
dapat memecahkan permasalahan. Setelah melakukan diskusi, peneliti meminta
siswa untuk melakukan presentasi didepan kelas. Setelah siswa melakukan
presentasi, peneliti dan siswa melakukan penguatan dengan peneliti
menyampaikan materi. Penyampaian materi berpusat pada penyelesaian masalah
yang ditemukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
keliling bangun datar persegi panjang. Peneliti juga memberikan beberapa contoh
soal cerita dan cara penyelesaiannya. Setelah itu, diadakan test dengan soal
evaluasi yang berjumlah 10 soal pilihan ganda untuk mendapatkan hasil penelitian
siklus II. Tes ini bertujuan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa.
Selain membagikan lembar evaluasi, peneliti juga menyebarkan kuisioner minat
pada siswa untuk melihat peningkatan minat siswa selama mengikuti
pembelajaran siklus 1I.
4.1.2.3 Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung.. Pada
siklus II ini peneliti mengamati sebagian besar minat siswa sudah mulai terlihat
terutama pada kegiatan kelompok. diskusi kelompok dengan hasilnya ditulis pada
masing-masing lembar kerja siswa yang sangat bermanfaat dalam membangkitkan
minat belajar mereka. Setelah berdiskusi, sebagian besar siswa menunjukan
konsentrasi guna menyelesaikan soal pada lembar kerja mereka masing-masing.
Hal ini memnunjukkan bahwa sebagain siswa sudah mulai tampak terlihat
memiliki minat dalam pemebelajaran.
4.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II, siswa dalam proses
pembelajaran matematika sudah mampu menunjukkan minat mereka dalam
pembelajaran matematika ini. Siswa memiliki perhatian dalam pembelajaran, aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dalam diskusi kelompok serta berani bertanya bila belum memahami materi. Hal
ini akan sangat berguna dalam prosoes meningkatkan prestasi belajar mereka,
karena sudah didasari dengan minat belajar yang besar.
4.2. Hasil Penelitian.
Penelitian yang berjudul “Peningkataan Minat dan Prestasi Belajar
Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa
Kelas III SD Kanisius Klepu” ini mempunyai dua variabel yaitu minat dan
prestasi belajar. Berikut ini adalah hasil penelitian yang diperoleh peneliti.
4.2.1 Minat
Data minat siswa diperoleh peneliti melalui kuisioner yang dibagikan
kepada setiap siswa di akhir siklus. Lembar kuisioner disusun berdasarkan
indikator-indikator yang menunjukkan minat seseorang. Pengukuran kriteria
minat mebutuhkan dasar yang tepat seingga dapat digunakan sebagai patokan
untuk menentukan minat siswa. Adapun kriteria penskoran menggunakan
penskoran PAP II yang telah disajikan pada bagian analisis minat siswa. Berikut
adalah perhitungan dalam memperoleh skor minat siswa pada siklus I dan siklus II
4.2.1.1 Siklus 1
Pada siklus ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui adanya
peningkatan minat siswa setelah di awal telah mengedarkan kuisioner untuk
mendapat kondisi awal siswa. Kuisioner ini diberikan pada akhir siklus I yaitu
pada pertemuan kedua. Berikut adalah perhitungan kuisioner minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.1 Perhitungan PAP minat siklus I
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 Ln 3 Cukup berminat
2 Agn 2.4 Kurang berminat
3 Tys 2.4 Kurang berminat
4 Ptr 3.4 Berminat
5 Mlv 3 Cukup berminat
6 Anj 2.4 Kurang berminat
7 Snj 3.2 Cukup berminat
8 It 2.8 Cukup berminat
9 Ns 3.4 Berminat
10 Evn 2.4 Kurang berminat
11 Arl 2.8 Cukup berminat
12 Cln 3 Cukup berminat
13 Nl 2.5 Kurang berminat
14 Kln 2.4 Kurang berminat
15 And 3.4 Berminat
16 Dms 2.9 Cukup berminat
17 Ndy 3.4 Berminat
18 Bl 2.4 Kurang berminat
19 Ign 3.4 Berminat
20 Arl 2.7 Cukup berminat
21 Ctr 3.4 Berminat
22 Krna 3 Cukup berminat
23 Cls 2.4 Kurang berminat
24 Dw 2.9 Cukup berminat
25 Hnm 3.4 Berminat
26 Anj 2.4 Kurang berminat
27 Msl 3 Cukup berminat
28 Mkla 3.1 Cukup berminat
29 Dnd 2.4 Kurang berminat
30 Dnt 3 Cukup berminat
31 Nr 2.4 Kurang berminat
32 Rsc 3.4 Berminat
33 Dk 2.4 Kurang berminat
34 Ptr 3.2 Cukup berminat
35 Vln 2.4 Kurang berminat
36 Rlo 2.4 Kurang berminat
37 Skr 2.4 Kurang berminat
38 Why 3.1 Cukup berminat
39 Idr 2.9 Cukup berminat
40 Glh 3.1 Cukup berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
41 Ldw 3.1 Cukup berminat
Jumlah skor 117.1
Rata-rata 2,86
Jumlah siswa yang masuk
kriteria minmal cukup
berminat
26
Persentase Jumlah siswa
yang masuk kriteria minamal
cukup berminat
63,4%
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat hasil minat siswa. Perhitungan ini
berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada pengisian kuisioner. Siswa
yang mendapat skor ≤ 1.7 tergolong dalam kategori siswa yang kurang berminat.
Siswa yang mendapat skor antara rentang 1.8 – 2.5 tergolong pada siswa yang
kurang berminat. Skor 2.6 – 3.3 adalah golongan siswa yang memiliki cukup
minat. Siswa yang mendapat skor 3.4 – 4.2 tergolong siswa yang berminat, dan
siswa yang memiliki skor antara 4.3 – 5 adalah tergolong siswa yang sangat
berminat. Tabel diatas menyebutkan bahwa dari 41 orang siswa terdapat 15 siswa
atau 36,58% siswa yang tidak berminat, 18 siswa atau 43,9% siswa yang cukup
berminat dan 8 orang siswa atau 19,5% siswa yang berminat. Apabila di
jumlahkan dalam bentuk persen, jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria
minimal cukup berminat sejumlah 63,4% dengan rata-rata skor 2,75. Sedangkan
siswa yang belum mencapai kriteria minimal cukup berminat sejumlah 36,6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.2 Hasil pengukuran minat siswa siklus I
Peubah Indikator Kondisi awal Target Capaian
Minat Presentase jumlah siswa yang
tergolong dalam kriteria
minimal cukup berminat.
12,19%
65 %
63,4 %
Pada tabel 4.2, kondisi awal presentase dapat di presentase tentang minat
siswa melalui kuisioner yaitu 12,9% siswa yang tergolong dalam kriteria minimal
cukup berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 65%.
Dari hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat bahwa target belum tercapai
sesuai yang diinginkan. Hasil dari kuisioner minat siklus I ini adalah 63,4%.
Gambar grafik 4.1 disajikan oleh peneliti untuk lebih menunjukkan
peningkatan minat yang dicapai siswa pada siklus I. Terlihat bahwa capaian minat
siswa di akhir siklus I lebih tinggi dibandingkan kondis minat awal siswa. Akan
tetapi, pencapaian tersebut belum mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti
untuk siklus I. Oleh sebab itu, peneliti melanjutkan peningkatan minat hingga
target peneliti dapat tercapai.
Gambar 4.1 Grafik peningkatan minat siswa siklus I
65
12,19
63,4
0
50
100
Target Siklus 1
Grafik Peningkatan Minat Siklus I
Targetkondisi awalcapaian siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4.2.1.2 Siklus 2
Pada siklus ini, peneliti kembali menggunakan kuisioner minat untuk
mengetahui peningkatan minat siswa pada siklus II. Kuisioner yang digunakan
sama seperti yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan pada siklus I.
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan kuisioner.
Tabel 4.3 Perhitungan PAP minat siklus II
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 Ln 3.4 Berminat
2 Agn 2.9 Cukup berminat
3 Tys 2.9 Cukup berminat
4 Ptr 4.7 Sangat berminat
5 Mlv 3.4 Berminat
6 Anj 2.9 Cukup berminat
7 Snj 4.3 Sangat berminat
8 It 3.4 Berminat
9 Ns 4.8 Sangat berminat
10 Evn 3 Cukup berminat
11 Arl 3.4 Berminat
12 Cln 3.4 Berminat
13 Nl 3 Cukup berminat
14 Kln 3 Cukup berminat
15 And 4.7 Sangat berminat
16 Dms 3.4 Berminat
17 Ndy 4.8 Sangat berminat
18 Bl 2.4 Kurang berminat
19 Ign 4.8 Sangat berminat
20 Arl 3.4 Berminat
21 Ctr 4.8 Sangat berminat
22 Krna 3.4 Berminat
23 Cls 2.4 Kurang berminat
24 Dw 3.4 Berminat
25 Hnm 4.8 Sangat berminat
26 Anj 2.4 Kurang berminat
27 Msl 3.4 Berminat
28 Mkla 3.4 Berminat
29 Dnd 2.4 Kurang berminat
30 Dnt 3.4 Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
31 Nr 2.4 Kurang berminat
32 Rsc 4.7 Sangat berminat
33 Dk 2.4 Kurang berminat
34 Ptr 4.3 Sangat berminat
35 Vln 2.4 Kurang berminat
36 Rlo 2.4 Kurang berminat
37 Skr 2.4 Kurang berminat
38 Why 3.4 Berminat
39 Idr 3.4 Berminat
40 Glh 4.3 Sangat berminat
41 Ldw 3.4 Berminat
Jumlah skor 141.3
Rata-rata 3.45
Jumlah siswa yang
masuk kriteria minmal
cukup berminat
32
Persentase Jumlah siswa
yang masuk kriteria
minmal cukup berminat
78,04%
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa masih ada 9 siswa atau 21,95% siswa
yang tergolong kurang berminat, 6 siswa atau 14,63% siswa tergolong cukup
berminat, 15 orang siswa atau 36,58% siswa tergolong dalam kategori berminat
dan terdapat 11 siswa atau 26,82% siswa tergolong dalam kategori sangat
berminat. Atau bila dijumlahkan dalam persen, jumlah siswa yang mencapai
kriteria minimal cukup berminat sebanyak 78,04% dengan rata-rata skor 3,44 .
Sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria minimal cukup berminat sejumlah
21,95%. Dari hasil tabel diatas, sudah menunjukkan peningkatan minat siswa
dibandingkan dengan hasil tabel awal dan siklus I. Dari data yag sudah ada, maka
diperoleh hasil peningkatan minat siswa pada siklus II yang dapat dilihat pada
tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus II
Peubah Indikator Kondisi
awal
Target Capaian
Minat Presentase jumlah siswa yang
tergolong dalam kriteria
minimal cukup berminat.
12,19%
75 %
78,04 %
Pada tabel 4.4, kondisi awal presentase dapat di presentase tentang minat
siswa melalui kuisioner yaitu 12,9% siswa yang tergolong dalam kriteria minimal
cukup berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 75%.
Dari hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat bahwa target sudah tercapai
sesuai yang diinginkan. Hasil dari kuisioner minat siklus II ini adalah 78,04%.
Gambar grafik 4.2 disajikan oleh peneliti untuk lebih menunjukkan
peningkatan minat yang dicapai siswa pada siklus II. Terlihat bahwa capaian
minat siswa di akhir siklus II lebih tinggi dibandingkan kondis minat awal dan
siklus I siswa. Disamping itu, capaian minat siswa juga berada diatas target yang
diharapkan oleh peneliti. Maka dari itu, peneliti berhasil meningkatkan minat
siswa dan tidak perlu melakukan siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gambar 4.2 Grafik peningkatan minat siswa siklus II
4.2.2 Prestasi Belajar
4.2.2.1 Siklus 1
Pengukuran prestasi belajar siswa pada siklus I diukur dengan
menggunakan soal evaluasi yang berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 10 buah
soal dengan 4 pilihan jawaban. Nilai rata-rata kelas yang ingin dicapai atau yang
ditargetkan adalah 75 dengan nilai KKM 70. Indikator ketercapaian pada prestasi
belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM. Pada tabel 4.5 berikut ini
menunjukkan presentase hasil belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.5 Ketuntasan belajar siswa siklus I
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 Ln 70 Tuntas
2 Agn 70 Tuntas
3 Tys 50 Tidak tuntas
4 Ptr 90 Tuntas
5 Mlv 90 Tuntas
6 Anj 60 Tidak tuntas
75
12,19
78,04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Target Siklus II
Grafik Peningkatan Minat Siklus II
Target kondisi awal capaian siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
7 Snj 80 Tuntas
8 It 90 Tuntas
9 Ns 80 Tuntas
10 Evn 40 Tidak tuntas
11 Arl 80 Tuntas
12 Cln 70 Tuntas
13 Nl 40 Tidak tuntas
14 Kln 60 Tidak tuntas
15 And 80 Tuntas
16 Dms 80 Tuntas
17 Ndy 80 Tuntas
18 Bl 40 Tidak tuntas
19 Ign 90 Tuntas
20 Arl 90 Tuntas
21 Ctr 90 Tuntas
22 Krna 70 Tuntas
23 Cls 50 Tidak tuntas
24 Dw 80 Tuntas
25 Hnm 90 Tuntas
26 Anj 50 Tidak tuntas
27 Msl 70 Tuntas
28 Mkla 80 Tuntas
29 Dnd 50 Tidak tuntas
30 Dnt 80 Tuntas
31 Nr 60 Tidak tuntas
32 Rsc 90 Tuntas
33 Dk 50 Tidak tuntas
34 Ptr 70 Tuntas
35 Vln 60 Tidak tuntas
36 Rlo 40 Tidak tuntas
37 Skr 40 Tidak tuntas
38 Why 80 Tuntas
39 Idr 80 Tuntas
40 Glh 80 Tuntas
41 Ldw 80 Tuntas
Jumlah skor 2870
Rata-rata 70
Jumlah siswa yang sudah
memenuhi KKM
27
Persentase jumlah siswa
yang sudah memenuhi
KKM
65,85%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berdasarkan tabel hasil tes siswa, dapat dilihat perolehan rata-rata nilai
siswa kelas III untuk evaluasi siklus I adalah 70. Jumlah siswa yang sudah
memenuhi KKM sebanyak 27 siswa atau 65,85%, sedangkan siswa yang belum
memenuhi KKM sebanyak 14 siswa atau 34,14%. Sehingga, dapat diperoleh
analisis data sebagai berikut.
Tabel 4.6 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus I
Data Nilai rata-rata Target Jumlah siswa yang
memenuhi KKM
Data awal 64,17 46,43%
Siklus I 70 70,73% 65,85%
Dari tabel 4.6, dapat diliat bahwa pada prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan rata-rata dan sudah dapat berada di atas KKM. Namun target
pencapaian peneliti belum dapat terpenuhi yaitu rata-rata kelas sebesar 75.
Dengan demikian, pada siklus I belum dapat mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan, maka perlu diadakan siklus II untuk dapat mencapai target
pencapaian pada siklus II.
Pada grafik 4.3, menunjukkan bagaimana perkembangan prestasi siswa
pada siklus I. Terlihat bahwa capaian prestasi siswa pada siklus I mengalami
peningkatan yang sangat drastis. Hal ini dikarenakan kondisi prestasi awal siswa
sangat rendah. Namun, peningkatan prestasi ini dikatakan belum berhasil karena
belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti. Maka dari itu, peneliti
melanjutkan peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.3 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus I
4.2.2.2 Siklus 2
Pengukuran prestasi belajar siswa pada siklus II diukur dengan
menggunakan soal evaluasi yang berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 10 buah
soal dengan 4 pilihan jawaban. Nilai rata-rata kelas yang ingin dicapai atau yang
ditargetkan adalah 80 dengan nilai KKM 70. Indikator ketercapaian pada prestasi
belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM. Pada tabel 4.7 berikut ini
menunjukkan presentase hasil belajar siswa pada siklus II.
70,73
46,43
65,85
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Target Siklus I
Grafik Peningkatan Prestasi Siklus I
Target
Kondisi awal
Capaian Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.7 Ketuntasan belajar siswa siklus II
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 Ln 80 Tuntas
2 Agn 80 Tuntas
3 Tys 70 Tuntas
4 Ptr 100 Tuntas
5 Mlv 90 Tuntas
6 Anj 70 Tuntas
7 Snj 90 Tuntas
8 It 90 Tuntas
9 Ns 90 Tuntas
10 Evn 70 Tuntas
11 Arl 90 Tuntas
12 Cln 80 Tuntas
13 Nl 70 Tuntas
14 Kln 80 Tuntas
15 And 100 Tuntas
16 Dms 90 Tuntas
17 Ndy 90 Tuntas
18 Bl 50 Tidak tuntas
19 Ign 100 Tuntas
20 Arl 100 Tuntas
21 Ctr 100 Tuntas
22 Krna 90 Tuntas
23 Cls 60 Tidak tuntas
24 Dw 100 Tuntas
25 Hnm 100 Tuntas
26 Anj 60 Tidak tuntas
27 Msl 80 Tuntas
28 Mkla 90 Tuntas
29 Dnd 60 Tidak tuntas
30 Dnt 90 Tuntas
31 Nr 60 Tidak tuntas
32 Rsc 100 Tuntas
33 Dk 60 Tidak tuntas
34 Ptr 80 Tuntas
35 Vln 60 Tidak tuntas
36 Rlo 60 Tidak tuntas
37 Skr 50 Tidak tuntas
38 Why 90 Tuntas
39 Idr 90 Tuntas
40 Glh 90 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
41 Ldw 90 Tuntas
Jumlah skor 3340
Rata-rata 81,46
Jumlah siswa yang sudah
memenuhi KKM
32
Persentase Jumlah siswa
yang sudah memenuhi
KKM
78,04%
Berdasarkan tabel hasil tes siswa, dapat dilihat perolehan rata-rata nilai
siswa kelas III untuk evaluasi siklus II adalah 81,46. Jumlah siswa yang sudah
memenuhi KKM sebanyak 32 siswa atau 78,04%, sedangkan siswa yang belum
memenuhi KKM sebanyak 9 siswa atau 2,95%. Sehingga, dapat diperoleh analisis
data sebagai berikut.
Tabel 4.8 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus II
Data Nilai rata-
rata
Target Jumlah siswa yang
memenuhi KKM
Siklus I 70 70,73% 65,85%
Siklus II 81,46 75,60% 78,04%
Dari tabel 4.8, dapat dilihat ada peningkatan prestasi belajar siswa sebesar
78,04% dari kondisi awal sebesar 46,43%, dan pada siklus I sebesar 65,85%.
Serta peningkatan rata-rata nilai kelas yang semula 64,17, lalu pada siklus I
menjadi 70 dan pada siklus II menjadi 81,46. Pada siklus II ini, presentase KKM
sudah tercapai. Maka dari itu, peneliti tidak perlu mengadakan siklus selanjutnya.
Untuk dapat melihat peningkatan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa secara
jelas, dapat dilihat pada grafik 4.4 yang disajikan oleh peneliti pada halaman
berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 4.4 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus II
4.3 Pembahasan
Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Pembelajaran dalam kedua siklus ini mengambil Standar Kompetensi 5.
Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan
persegi panjang. Peneliti memilih KD tersebut berdasarkan pada hasil
pengamatan, prestasi belajar siswa yang rendah dalam menghitung keliling
persegi dan persegi panjang. Disamping itu, peneliti juga mengamati
permasalahan pada tingkat keminatan siswa terhadap pelajaran matematika juga
rendah. Kurangnya minat siswa dalam belajar tersebut diperkirakan menjadi
permasalahan rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, selain melakukan
75,6
46,43
78,04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Target Siklus II
Grafik Peningkatan Prestasi Siklus II
Target
Kondisi awal
Capaian Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
penelitian terhadap prestasi belajar siswa, peneliti juga melakukan penelitian
terhadap minat siswa.
Pada 2 siklus penelitian ini, peneliti telah melakukan perencanaan
pelaksanaan tindakan dengan membuat silabus, RPP, LKS, mempersiapkan alat
peraga, membuat lembar kuisioner yang digunakan untuk mengukur minat siswa
serta soal evaluasi di setiap akhir siklus. Sedangkan pendekatan yang digunakan
dalam permasalahan ini, adalah pendekatan PMRI yang berdasarkan teori-teori
dan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa yang nantinya akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Seperti yang telah dibahas oleh peneliti sebelumnya, pendekatan PMRI memiliki
5 karakteristik yang juga akan diterapkan oleh peneliti ketika mengadakan
penelitian ini, antara lain : menggunakan konteks, model, kontribusi siswa, format
interaktif dan keterkaitan.
4.3.1 Penerapan PMRI
4.3.1.1 Siklus 1
Pada pertemuan pertama di siklus I, peneliti mengajarkan siswa mengenai
bangun datar persegi. Siswa diajak untuk dapat menemukan rumus keliling
bangun datar persegi tersebut dengan mengidentifikasi sifat-sifatnya terlebih
dahulu. Pada pertemuan pertama ini, media telah disediakan oleh peneliti berupa
bingaki foto yang terbuat dari potongan kayu. Sebelum masuk pada kegiatan
selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu gubahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
berisi tentang sifat-sifat persegi. Hal ini untuk membangkitkan semangat siswa.
Setelah itu melakukan apresepsi dengan menggali pengetahuan siswa mengenai
bangun datar berbentuk persegi yang ada di lingkungan sekitar. Adapun proses
diskusi dilakukan secara berkelompok, agar siswa menjadi lebih interaktif.
Peneliti memberikan lembar diskusi kelompok. Siswa diminta melakukan
presentasi sesuai hasil diskusi mereka. Siswa yang maju untuk mempresentasikan
mampu menyampaikan hasil diskusi dengan baik. Namun, ada beberapa
kekeliruan dan langsung dilakukan pembenaran serta perbaikan dari peneliti
selaku guru. Penelitian di pertemuan pertama ini diakhiri dengan memberikan soal
latihan kepada siswa untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai
materi yang telah disampaikan. Tidak lupa, peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan pertama pada siklus I ini, 5 karakteristik PMRI terdapat
pada beberapa kegiatan. Karakteristik pertama, yaitu penggunaan konteks tertuang
pada kegiatan ketika siswa diajak untuk melihat sekitar lingkungan mereka untuk
menemukan atau dapat menyebutkan benda-benda di sekitat mereka yang
berbentuk bangun datar persegi. Peneliti menggunakan konteks lingkungan untuk
dapat membangun pengetahuan dasar dari siswa untuk dapat masuk pada tahap
yang selanjutnya. Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan model. Penggunaan
model yang dimaksudkan adalah berupa media yang bertujuan untuk membantu
siswa memperkuat pengetahuan matematika mereka. Karakteristik yang kedua ini
dilakukan peneliti pada kegiatan ketika siswa diberikan media bingkai foto
berbentuk bangun datar persegi yang telah disediakan peneliti. Media ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
bertujuan agar siswa dapat mengamati sifat-sifat dari bangun datar persegi seperti
yang terdapat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Penggunaan media pembelajaran
Karakteristik PMRI yang ketiga adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa
yang terdapat pada kegiatan ketika siswa berdiskusi menemukan sifat-sifat dari
bangun datar persegi serta mampu menggambar bangun datar persegi tersebut.
Karakteristik yang keempat yaitu interaktifitas, karakteristik ini terdapat pada
interaksi siswa atau kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan pemahaman
mereka. Interaktivitas ini ditemukan ketika siswa melakukan kegiatan diskusi
dalam kelompok. Selain itu, karakteristik ini terlihat ketika siswa diminta untuk
melakukan presentasi di depan kelas hasil diskusi dengan kelompok sesuai dengan
yang mereka pahami. Karakteristik yang terakhir adalah keterkaitan. Karakteristik
ini terlihat pada kegiatan siswa melakukan kegiatan akhir yaitu menyimpulkan
yang telah dipelajari bersama dengan guru. Pada siklus I pertemuan yang pertama
ini telah melibatkan seluruh karakteristik PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pada pertemuan kedua di siklus I, peneliti akan lebih berfokus pada
penyelesaian masalah penghtungan keliling bangun datar persegi dengan
menggunakan media kertas berpetak. Namun sebelum mulai menghitung, kembali
peneliti selaku guru menguatkan pemahaman siswa mengenai rumus keliling
bangun datar persegi tersebut agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan
yang mereka hadapi. Hal ini dilakukan dengan menyanyi bersama lagu gubahan
tentang menghitung keliling bangun datar persegi. Siswa dibentuk dalam
kelompok, dan siswa dapat saling berdiskusi untuk dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Peneliti mengamati mereka menunjukkan perasaan senang ketika
mencoba menyelesaikan masalah tersebut. Seperti pada pertemuan 1, peneliti
menerapkan 5 karakteristik PMRI. Karakteristik pertama, yaitu penggunaan
konteks tertuang pada kegiatan ketika siswa diajak untuk menghitung keliling
benda-benda disekitar yang berbentuk bangun datar persegi. Karakteristik yang
kedua yaitu penggunaan model. Karakteristik ini terlihat pada kegiatan siswa
menggunakan media kertas berpetak dalam menghitung keliling bangun datar
persegi. Karakteristik ketiga adalah menggunakan kontribusi siswa. Siswa mampu
secara terampil menggunakan media yang diberikan guru dalam memecahkan
masalah. Karakteristik keempat yaitu interaktifitas. Karakteristik ini terlihat saat
siswa mempresantsikan hasil diskusi kelompok di papan tulis seperti yang terlihat
pada gambar 4.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 4.6 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok
Karakteristik yang terakhir adalah keterkaitan. Karakteristik ini terlihat pada
kegiatan siswa melakukan kegiatan akhir yaitu menyimpulkan yang telah
dipelajari bersama dengan guru, mengaitkan pemahaman yang diterima antara
siswa satu dengan siswa lain. Pada siklus I pertemuan yang kedua telah
melibatkan seluruh karakteristik PMRI
4.3.1.2 Siklus 2
Pada pertemuan pertama di siklus 2, peneliti mengajarkan siswa mengenai
bangun datar persegi panjang. Siswa diajak untuk dapat menemukan rumus
keliling bangun datar persegi panjang tersebut dengan mengidentifikasi sifat-
sifatnya terlebih dahulu. Pada pertemuan pertama ini, media telah disediakan oleh
peneliti berupa bingaki foto yang terbuat dari potongan kayu. Sebelum masuk
pada kegiatan selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
gubahan yang berisi tentang sifat-sifat persegi panjang. Hal ini untuk
membangkitkan semangat siswa. Setelah itu melakukan apresepsi dengan
menggali pengetahuan siswa mengenai bangun datar berbentuk persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
yang ada di lingkungan sekitar. Adapun proses diskusi dilakukan secara
berkelompok, agar siswa menjadi lebih interaktif. Peneliti memberikan lembar
diskusi kelompok. Siswa diminta melakukan presentasi sesuai hasil diskusi
mereka. Siswa yang maju untuk mempresentasikan mampu menyampaikan hasil
diskusi dengan baik. Namun, ada beberapa kekeliruan dan langsung dilakukan
pembenaran serta perbaikan dari peneliti selaku guru. Penelitian di pertemuan
pertama ini diakhiri dengan memberikan soal latihan kepada siswa untuk melihat
sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Tidak
lupa, peneliti meminta siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan
berikutnya.
Pada pertemuan kedua pada siklus 2 ini, 5 karakteristik PMRI terdapat pada
beberapa kegiatan. Karakteristik pertama, yaitu penggunaan konteks tertuang pada
kegiatan ketika siswa diajak untuk melihat sekitar lingkungan mereka untuk
menemukan atau dapat menyebutkan benda-benda di sekitat mereka yang
berbentuk bangun datar persegi panjang. Peneliti menggunakan konteks
lingkungan untuk dapat membangun pengetahuan dasar dari siswa untuk dapat
masuk pada tahap yang selanjutnya. Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan
model. Penggunaan model yang dimaksudkan adalah berupa media yang
bertujuan untuk membantu siswa memperkuat pengetahuan matematika mereka.
Karakteristik PMRI yang ketiga adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa yang
terdapat pada kegiatan diskusi siswa seperti pada gambar 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 4.7 Siswa berdiskusi dalam kelompok
Karakteristik yang keempat yaitu interaktifitas. Karakteristik ini terdapat
pada interaksi siswa atau kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan
pemahaman mereka. Interaktivitas ini ditemukan ketika siswa melakukan
kegiatan diskusi dalam kelompok. Selain itu, karakteristik ini terlihat ketika siswa
diminta untuk melakukan presentasi di depan kelas hasil diskusi dengan kelompok
sesuai dengan yang mereka pahami. Karakteristik yang terakhir adalah
keterkaitan. Karakteristik ini terlihat pada kegiatan siswa melakukan kegiatan
akhir yaitu menyimpulkan yang telah dipelajari bersama dengan guru. Pada siklus
2 pertemuan yang pertama ini telah melibatkan seluruh karakteristik PMRI.
Pada pertemuan kedua di siklus 2, peneliti lebih berfokus pada
penyelesaian masalah penghtungan keliling bangun datar persegi panjang dengan
menggunakan media kertas berpetak. Namun sebelum mulai menghitung, kembali
peneliti selaku guru menguatkan pemahaman siswa mengenai rumus keliling
bangun datar persegi panjang tersebut agar siswa mampu menyelesaikan
permasalahan yang mereka hadapi. Hal ini dilakukan dengan menyanyi bersama
lagu gubahan tentang menghitung keliling bangun datar persegi pajang. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dibentuk dalam kelompok, dan siswa dapat saling berdiskusi untuk dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Seperti pada pertemuan 1, peneliti menerapkan 5
karakteristik PMRI. Karakteristik pertama, yaitu penggunaan konteks tertuang
pada kegiatan ketika siswa diajak untuk menghitung keliling benda-benda
disekitar yang berbentuk bangun datar persegi. Karakteristik yang kedua yaitu
penggunaan model. Karakteristik ini terlihat pada kegiatan siswa menggunakan
media kertas berpetak dalam menghitung keliling bangun datar persegi.
Karakteristik ketiga adalah menggunakan kontribusi siswa. Siswa mampu secara
terampil menggunakan media yang diberikan guru dalam memecahkan masalah.
Karakteristik keempat yaitu interaktifitas. Karakteristik ini terlihat saat siswa
mempresantsikan hasil diskusi kelompok di papan tulis. Karakteristik yang
terakhir adalah keterkaitan. Keterkaitan bukan hanya mengenai penyamaan
pemahaman antara satu sama lain, melainkan membangun pemahaman siswa
secara bersamaan dari beberapa materi terkait seperti penghitungan keliling
persegi panjang dengan menggunakan perkalian serta penjumlahan seperti pada
gambar 4.8
Gambar 4.8 Keterkaitan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4.3.2 Peningkatan Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti selama melakukan penelitian,
menunjukkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan di setiap
siklusnya. Presentase minat siswa pada kondisi awal berada pada angka 12,19%
mampu ditingkatkan oleh peneliti pada siklus I menjadi 63,4%. Oleh karena target
minat yang ditetapkan oleh peneliti belum tercapai, maka peneliti melakukan
siklus II untuk meningkatkan minat siswa, dan hasilnya persentase minat siswa
meningkat menjadi 78,04%. Apabila data pada tabel tersebut disajikan dalam
bentuk grafik, hasil peningkatan dari penelitian dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 Grafik peningkatan minat siswa
12,19
65
75
63,4
78,04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Grafik Peningkatan Minat
kondisi awal target capaian siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4.3.3 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti selama melakukan penelitian,
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan seiring
dengan meningkatnya minat di setiap siklusnya. Siswa mampu meningkatkan
prestasi belajar dari kondisi awal siswa yang hanya 46,43% mencapai target diatas
KKM menjadi 65,85% di akhir siklus I. Lalu peningkatan ini berlanjut pada siklus
II, menjadi 78,04% siswa yang mencapai nilai diatas KKM. Apabila data pada
tabel tersebut disajikan dalam bentuk grafik, hasil peningkatan dari penelitian
dapat dilihat pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa
46,43
70,73 75,6
65,86
78,04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Grafik Peningkatan Prestasi
kondisi awal target capaian siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk meningkatkan
minat dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Kanisius Klepu.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dalam dua siklus
dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Penggunaan pendekatan PMRI dilakukan dengan 5 karakteristik PMRI
yaitu (1) Penggunaan Konteks, (2) Penggunaan model, (3) Pemanfaatan
hasil konstruksi siswa, (4) Interaktivitas, (5) Keterkaitan.
5.1.2 Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat siswa kelas III
semester II SD Kanisius Klepu dalam pelajaran matematika. Minat siswa
dikatakan meningkat karena hasil yang diperoleh telah mencapai indikator
keberhasilan. Hal ini dapat dilihat dari data pada kondisi awal yang hanya
terdapat 5 siswa (12,19%) dari 41 siswa yang termasuk dalam kriteria
minimal cukup berminat, meningkat pada siklus I menjadi 26 siswa
(63,4%), kemudian pada siklus II menjadi 32 siswa (78,04,%). Dengan
demikian, dapat dilihat bahwa minat siswa dengan menggunakan
pendekatan PMRI meningkat dari kondisi awal 12,19% menjadi 78,04%
pada siklus II.
5.1.3 Pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III
pada semester II SD Kanisius Klepu dalam pelajaran matematika.
Diperoleh data siswa yang mencapai KKM 70 pada kondisi awal 46,43%
dengan nilai rata-rata 64,17, pada siklus I mencapai 65,85% dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
rata-rata 70. Pada siklus 2 siswa yang lulus KKM menacapai 78,04%
dengan nilai rata-rata 81,46.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Berikut adalah ketebatasan-keterbatasan yang terjadi dalam proses penelitian ini.
5.2.1 Jumlah siswa yang cukup banyak dalam satu kelas (41 siswa) sehingga
tidak semua siswa mendapat perhatian dan bimbingan ketika mengalami
kesulitan. Hal ini dikarenakan waktu yang terbatas, hanya dua jam
pelajaran, sedangkan peneliti hanya seorang diri dalam melakukan
penelitian.
5.2.2 Waktu pelaksanaan tindakan (Jam pelajaran) yang diberikan oleh pihak
sekolah pada jam 11.30 siang. Hal ini menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi menurunnya antusias dan semangat siswa saat mengikuti
pelajaran matematika.
5.2.3 Beberapa siswa terburu-buru mengerjakan soal evaluasi karena jam
pelajaran sekolah yang hampir selesai dan mereka telah dijemput oleh
orang tuanya masing-masing. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya
hasil pekerjaan mereka.
5.3 Saran
5.3.1 Bagi Guru
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan jumlah siswa yang
cukup banyak, guru harus kreatif, cermat, teliti dan bijaksana dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
memanajemen kelas, melakukan pengamatan serta penilaian. Bila
mengalami kesulitan, guru bisa membentuk sebuah tim dengan bantuan
guru-guriu lain. Hal ini perlu dilakukan agar semua siswa mendapat
perhatian dan bimbingan yang sama ketika mengalami kesulitan.
5.3.2 Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya menerapkan pendekatan PMRI dalam pembelajaran
matematika karena dapat membangkitkan minat siswa. Pendekatan ini
mengarah pada realitas kehidupan sehari-hari yang memuat masalah
matematis yang relevan dengan kehidupan sehar-hari siswa.
5.3.3 Bagi peneliti selanjutnya
Lebih kreatif dalam merancang rencana pembelajaran, giat mencari
referensi tentang manajemen kelas. Hal ini perlu dilakukan karena tidak
selamanya yang sudah direncanakan oleh peneliti dapat berjalan mulus
saat pelaksaan. Contoh: suasana kelas yang gaduh, ada beberapa siswa
yang sulit diatur, atau mungkin karena jumlah siswa yang cukup banyak
dalam satu kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Jakarta: PT.Refika Aditama
Aisyah, dkk. (2007). Pengembangan pembelajaran matematika SD. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
Arikunto, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arifin, Zainal. (1988). Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung:
CV.Remadja Karya.
Arti, Meri. (2013). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas III SD Negeri 149 Pekan Baru. Skripsi PGSD FKIP Universitas
Riau
Aqib, Zainal, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan
TK. Bandung: CV.Yrama Widya.
Azwar, Saifuddin.(2011). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Daryanto dan Rahardjo, M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Herwanto Agus. (2015). Peningkatan Kerasama dan Prestasi Belajar IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa
Kelas III A Sd Negeri Denggung”
Jihad, Asep Z, Abdul, Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kusumah, Wijaya, dkk. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
PT.Indeks
Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Tindakan. Jakarta. PT.Rineka Cipta.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Muhibbin, Syah. (1999). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mohamad, Nurdin, Uno, Hamzah. (2012). Belajar Dengan Pendekatan
PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Rani. (2011). Aktifitas dan Minat Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) di SD Gambiranom Yogyakarta.
Sitepu, B.P. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada
Slameto. (2000). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Sugiarto, Joko. dkk. (2007). Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III.
Jakarta : Erlangga.
Sugiro, P. (2012). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok
Perkalian dan Pembagian Menggunakan Model Pembelajaran
Cooperative Teknik Mencari Pasangan Kelas III SD Kanisius Kintelan
1 Tahun pelajaran 2011/2012. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Suharyanto, C.Jakob. (2009). Matematika Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suryanto, dkk. (2010). Sejarah Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI).
Yogyakarta: Koleksi Pustaka
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Media Group
Supratiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Sujatmiko, Ponco. (2007). Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya, Solo :
Tiga Serangkai.
Sukardi. (2012). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Wijaya. (2012). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Silabus Pembelajaran Siklus I
Nama Sekolah : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling ,luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
Siklus dan
Pertemuan
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Sumber Penilaian
Siklus 1
Pertemuan I
.
5. Menghitung
keliling ,luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam
pemecahan
masalah
5.1
Menghitung
keliling
persegi dan
persegi
panjang
Kognitif
5.1.1
Menggambar
bangun datar
persegi
Afektif
1.1.1
Menunjukkan
sikap aktif dan
bekerja sama
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
soal yang
melibatkan
bentuk dan
operasi hitung
keliling persegi
1.1.2
Mengena
l konsep
dasar
bangun
datar
persegi
Pertemuan 1
Eksplorasi
a. Guru bertanya
jawab dengan
siswa tentang
materi bangun
datar persegi
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) b. Guru memberikan
penjelasan
mengenai bentuk
bangun datar
persegi (sifat-sifat
bangun datar
persgi)
2jp
BSE
Matematika
untuk kelas III
SD
Suharyanto,dk
k. (2009).
Matematika 3
untuk SD/MI
Kelas III.
Jakarta:CV.
Bina Pustaka.
Masitoch
Nurul, dkk.
(2009). Gemar
matematika 3
untuk SD dan
MI kelas III.
Jakarta: Pelita
Jenis
penilaian
: Tes, dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
PG
(Pilihan
Ganda)
Kuesioner
atau
angket,
lembar
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Menunjukkan sikap tanggung
jawab terhadap
pelajaran dengan
menyelesaikan
tugas yang
diberikan oleh
guru.
Psikomotorik
1.1.1
Mempresentasika
n hasil diskusi
Elaborasi
c. Guru memberikan
penjelasan
mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
menggunakan
media bingkai
foto (Penggunaan
konteks) d. Guru bertanya
jawab dengan
siswa tentang
penggunaan media
bingkai foto
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) e. Guru
memperagakan
contoh
penggunaan media
bingkai foto untuk
mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
Penggunaan
model) f. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
memperagakan
penggunaan media
Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
bingkai foto untuk mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
{kontribusi
siswa, format
interaktif) g. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh
menggambar
bangun datar
persegi di atas
kertas berpetak
h. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
melaporkan hasil
gambar bangun
datar persegi di
atas kertas
berpetak
{kontribusi
siswa, format
interaktif) i. Siswa dibagi
dalam 8 kelompok
(Berisi 4-5 siswa)
j. Guru memberikan
Lembar Kerja
Siswa kepada
masing-masing
kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
dikerjakan k. Siswa berdiskusi
dalam kelompok
menyelesaikan
soal
(interaktifitas)
l. Setiap kelompok
menuliskan hasil
di depan kelas
(hasil konstruksi
siswa dan
interaktifitas)
Konfirmasi
m. Setiap kelompok
memberikan
tanggapan atas
pekerjaan
kelompok lain
yang ditulis di
depan kelas (hasil
konstruksi siswa
dan
interaktifitas)
n. Guru memberikan
tanggapan atas
jawaban siswa
Siklus 1
Pertemuan II
5.1
Menghitung
keliling
persegi dan
Kognitif
5.1.2
Menghitung
keliling bangun
Mengeta
hui
bentuk
operasi
Pertemuan II
Eksplorasi
a. Guru bertanya
2jp
BSE
Matematika
untuk kelas III
SD
Jenis
penilaian
: Tes, dan
Non Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
persegi panjang
datar persegi 5.1.3
Menyelesaikan
soal cerita yang
melibatkan
pengitungan
keliling persegi
Afektif
1.1.1
Menunjukkan
sikap aktif dan
bekerja sama
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
soal yang
melibatkan
bentuk dan
operasi hitung
keliling persegi
1.1.2
Menunjukkan
sikap tanggung
jawab terhadap
pelajaran dengan
menyelesaikan
tugas yang
diberikan oleh
guru.
hitung keliling
bangun
datar
persegi
jawab dengan siswa tentang
materi bangun
datar persegi
(Kontribusi siswa,
format interaktif)
b. Guru memberikan
Penjelasan
mengenai
beberapa
cara menghitung
keliling persegi
Elaborasi c. Guru memberikan
penjelasan
menghitung keliling
persegi
menggunakan media
kertas berpetak
(Penggunaan
konteks) d. Guru bertanya jawab
dengan siswa tentang
penggunaan media
kertas berpetak
(Kontribusi siswa,
format interaktif) e. Guru memperagakan
contoh penggunaan
media kertas
berpetak dalam
Suharyanto,dk
k. (2009).
Matematika 3
untuk SD/MI
Kelas III.
Jakarta:CV.
Bina Pustaka.
Masitoch
Nurul, dkk.
(2009). Gemar
matematika 3
untuk SD dan
MI kelas III.
Jakarta: Pelita
Ilmu.
Bentuk
Tes:
PG
(Pilihan
Ganda)
Kuesioner
atau
angket,
lembar
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Psikomotorik 1.1.1
Mempresentasika
n hasil diskusi
menghitung keliling bangun datar persegi
(penggunaan
model) f. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
memperagakan
contoh menghitung
keliling persegi
dengan
menggunakan media
kertas berpetak
{kontribusi siswa,
format interaktif) g. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh menghitung
keliling persegi
dengan
menjumlahkan
sisi-sisinya
h. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
mengerjakan soal
menghitung keliling
persegi dengan
menjumlahkan
sisi-sisinya
{kontribusi siswa,
format interaktif) i. Guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
penjelasan dan contoh menghitung
keliling persegi
dengan meggunakan
rumus
j. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
mengerjakan soal
menghitung keliling
persegi dengan
menggunakan rumus
{kontribusi siswa,
format interaktif) k. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh
menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan
dengan operasi
hitung keliling
bangun datar persegi
l. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
mengerjakan soal
cerita yang berkaitan
dengan operasi
hitung keliling
bangun datar persegi
{kontribusi siswa,
format interaktif) m. Siswa dibagi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
n. Guru memberikan
Lembar Kerja Siswa
dan media kertas
berpetak Kepada
masing-masing
kelompok
(Penggunaan
model) o. Siswa berdiskusi
dalam kelompok
menyelesaikan soal
dengan
menggunakan media
kertas berpetak
(Penggunaan
konteks) p. Guru menjelaskan
terdapat operasi
hitung perkalian/
penjumlahan
berulang dalam
menghitung keliling
persegi, jadi siswa
harus teliti dalam
mengerjakannya
(Memanfaatkan
keterkaitan materi) q. Setiap kelompok
menuliskan hasil di
depan kelas (hasil
konstruksi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
dan interaktifitas)
Konfirmasi r. Setiap kelompok
memberikan
tanggapan atas
pekerjaan
kelompok lain yang
ditulis di depan kelas
(hasil konstruksi
siswa dan
interaktifitas) s. Guru memberikan
tanggapan atas
jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Silabus Pembelajaran Siklus II
Nama Sekolah : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling ,luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
Siklus dan
Pertemuan
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Sumber Penilaian
Siklus II
Pertemuan I
.
5. Menghitung
keliling ,luas
persegi dan
persegi panjang,
serta
penggunaannya
dalam
pemecahan
masalah
5.1
Menghitung
keliling
persegi dan
persegi
panjang
Kognitif
5.1.4
Menggambar
bangun datar
persegi panjang
Afektif
1.1.1
Menunjukkan
sikap aktif dan
bekerja sama
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
soal yang
melibatkan
bentuk dan
operasi hitung
keliling persegi
Mengena
l konsep
dasar
bangun
datar
persegi
panjang
Pertemuan 1
Eksplorasi a. Guru bertanya
jawab dengan
siswa tentang
materi bangun
datar persegi
panjang
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) b. Guru memberikan
penjelasan
mengenai bentuk
bangun datar
persegi panjang
(sifat-sifat persgi
panjang)
2jp
BSE
Matematika
untuk kelas III
SD
Suharyanto,dk
k. (2009).
Matematika 3
untuk SD/MI
Kelas III.
Jakarta:CV.
Bina Pustaka.
Masitoch
Nurul, dkk.
(2009). Gemar
matematika 3
untuk SD dan
MI kelas III.
Jakarta: Pelita
Jenis
penilaian
: Tes, dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
PG
(Pilihan
Ganda)
Kuesioner
atau
angket,
lembar
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
1.1.2 Menunjukkan
sikap tanggung
jawab terhadap
pelajaran dengan
menyelesaikan
tugas yang
diberikan oleh
guru.
Psikomotorik
1.1.1
Mempresentasika
n hasil diskusi
Elaborasi c. Guru memberikan
penjelasan
mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
panjang
menggunakan
media bingkai
foto (Penggunaan
konteks) d. Guru bertanya
jawab dengan
siswa tentang
penggunaan media
bingkai foto
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) e. Guru
memperagakan
contoh
penggunaan media
bingkai foto untuk
mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
panjang
(Penggunaan
model) f. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
memperagakan penggunaan media
bingkai foto untuk
mengetahui
ciri-ciri bangun
datar persegi
panjang
{kontribusi
siswa, format
interaktif) g. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh
menggambar
bangun datar
persegi panjang di
atas kertas
berpetak
h. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
melaporkan hasil
gambar bangun
datar persegi
panjang di atas
kertas berpetak
{kontribusi
siswa, format
interaktif) i. Siswa dibagi
dalam 8 kelompok
(Berisi 4-5 siswa)
j. Guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lembar Kerja Siswa kepada
masing-masing
kelompok untuk
dikerjakan
k. Siswa berdiskusi
dalam kelompok
menyelesaikan
soal
(interaktifitas) l. Setiap kelompok
menuliskan hasil
di depan kelas
(hasil konstruksi
siswa dan
interaktifitas)
Konfirmasi
m. Setiap kelompok
memberikan
tanggapan atas
pekerjaan
kelompok lain
yang ditulis di
depan kelas (hasil
konstruksi siswa
dan
interaktifitas) n. Guru memberikan
tanggapan atas
jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Siklus II
Pertemuan II
5.1 Menghitung
keliling
persegi dan
persegi
panjang
Kognitif 5.1.5
Menghitung
keliling bangun
datar persegi
panjang
5.1.6
Menyelesaikan
soal cerita yang
melibatkan
penghitungan
keliling bangun
datar persegi
panjang
Afektif
1.1.1
Menunjukkan
sikap aktif dan
bekerja sama
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
soal yang
melibatkan
bentuk dan
operasi hitung
keliling persegi
1.1.2
Menunjukkan
sikap tanggung
jawab terhadap
Mengetahui
bentuk
operasi
hitung
keliling
persegi
panjang
Pertemuan II
Eksplorasi
a. Guru bertanya
jawab dengan
siswa tentang
materi bangun
datar persegi
panjang
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) b. Guru memberikan
penjelasan
mengenai
beberapa cara
menghitung
keliling persegi
panjang
Elaborasi
c. Guru memberikan
penjelasan
menghitung
keliling persegi
panjang
menggunakan
media kertas
berpetak
(Penggunaan
konteks) d. Guru bertanya
jawab dengan
2jp
BSE Matematika
untuk kelas III
SD
Suharyanto,dk
k. (2009).
Matematika 3
untuk SD/MI
Kelas III.
Jakarta:CV.
Bina Pustaka.
Masitoch
Nurul, dkk.
(2009). Gemar
matematika 3
untuk SD dan
MI kelas III.
Jakarta: Pelita
Ilmu.
Jenis penilaian
: Tes, dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
PG
(Pilihan
Ganda)
Kuesioner
atau
angket,
lembar
observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pelajaran dengan menyelesaikan
tugas yang
diberikan oleh
guru.
Psikomotorik
1.1.1
Mempresentasika
n hasil diskusi
siswa tentang penggunaan media
kertas berpetak
(Kontribusi
siswa, format
interaktif) e. Guru
memperagakan
contoh
penggunaan media
kertas berpetak
dalam menghitung
keliling bangun
datar persegi
panjang
(penggunaan
model) f. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
memperagakan
contoh
menghitung
keliling persegi
panjang dengan
menggunakan
media kertas
berpetak
{kontribusi
siswa, format
interaktif) g. Guru memberikan
penjelasan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
contoh menghitung
keliling persegi
panjang dengan
menjumlahkan
sisi-sisinya
h. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
mengerjakan soal
menghitung
keliling persegi
panjang dengan
menjumlahkan
sisi-sisinya
{kontribusi
siswa, format
interaktif) i. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh
menghitung
keliling persegi
panjang dengan
meggunakan
rumus
j. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan untuk
mengerjakan soal
menghitung
keliling persegi
panjang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
menggunakan rumus
{kontribusi
siswa, format
interaktif) k. Guru memberikan
penjelasan dan
contoh
menyelesaikan
soal
cerita yang
berkaitan dengan
operasi hitung
keliling bangun
datar persegi
panjang
l. Salah satu siswa
diminta maju ke
depan
untuk
mengerjakan soal
cerita yang
berkaitan dengan
operasi
hitung keliling
bangun datar
persegi panjang
{kontribusi
siswa, format
interaktif) m. Siswa dibagi
dalam 8 kelompok
(Berisi 4-5 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
n. Guru memberikan Lembar Kerja
Siswa dan media
kertas berpetak
Kepada
masing-masing
kelompok
(Penggunaan
model) o. Siswa berdiskusi
dalam kelompok
menyelesaikan
soal dengan
menggunakan
media kertas
berpetak
(Penggunaan
konteks) p. Guru menjelaskan
terdapat operasi
hitung perkalian/
penjumlahan
berulang dalam
menghitung
keliling persegi
panjang, jadi
siswa harus teliti
dalam
mengerjakannya
(Memanfaatkan
keterkaitan
materi) q. Setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
menuliskan hasil di depan kelas
(hasil konstruksi
siswa dan
interaktifitas)
Konfirmasi
r. Setiap kelompok
memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : III/1I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
C. Indikator
Kognitif
5.1.1 Menggambar bangun datar persegi
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat maupun
menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
5.1.1 Siswa dapat menggambar bangun datar persegi
Afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran dengan
berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
Mengenal konsep dasar bangun datar persegi
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Strategi Pembelajaran : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, presentasi, tugas
Metode : ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi dan menyanyikan lagu gubahan tentang
mengenal bangun datar persegi
b. Guru menanyakan tentang isi lagu tersebut
c. Guru menanyakan kabar serta kesiapan siswa untuk mengikuti
pelajaran
d. Guru membacakan peraturan selama mengikuti pelajaran
e. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari “Sebutkan benda-benda di sekitar kelas
yang berbentuk persegi!” (Konteks)
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
datar persegi (Kontribusi siswa, format interaktif)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk bangun datar
persegi (Sifat-sifat bangun datar persegi)
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan mengetahui ciri-ciri bangun
datar persegi menggunakan media bingkai foto (Penggunaan
konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan
media bingkai foto (Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media bingkai foto
untuk mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi Penggunaan
model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk
memperagakan penggunaan media bingkai foto untuk
mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi {kontribusi siswa,
format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menggambar
bangun datar persegi di atas kertas berpetak
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk melaporkan
hasil gambar bangun datar persegi di atas kertas berpetak
{kontribusi siswa, format interaktif)
i. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
j. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa kepada masing-
masing kelompok untuk dikerjakan
k. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal
(interaktifitas)
l. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil
konstruksi siswa dan interaktifitas)
Konfirmasi
m. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
kelompok lain yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi
siswa dan interaktifitas)
n. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa Siswa
bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
(hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses
pembelajaran yang telah selesai
c. Guru memberikan PR kepada siswa
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya untuk dipelajari di rumah
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup
f. Guru dan siswa memberikan salam penutup
10 menit
H. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?Kesulitan apa yang
kamu dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
3. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
I. Alat dan Bahan
Alat/ bahan : Papan tulis, kertas HVS, pensil. Penggaris, Penghapus
J. Media
Media : Bingkai foto, kertas berpetak dan benda-benda yang ada di
sekitar kelas
K. Sumber
- BSE Matematika untuk kelas III SD
- Suharyanto,dkk. (2009). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas III.
Jakarta:CV. Bina Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
- Masitoch Nurul, dkk. (2009). Gemar matematika 3 untuk SD dan MI
kelas III. Jakarta: Pelita Ilmu.
L. Penilaian Pembelajaran
1. Soal dan Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Rubrik Penilaian
Kognitif
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang (1)
- Mengetahui
konsep dasar
bangun datar
persegi
- Dapat mengetahui
contoh bentuk
bangun datar
persegi yang ada
di lingkungan
sekitar
- Dapat
menggambar
bangun datar
persegi di atas
kertas berpetak
Siswa mampu
memahami konsep
dasar bangun datar
persegi, dapat
mengetahui contoh
bentuk bangun datar
persegi yang ada di
lingkungan sekitar
serta dapat
menggambar bangun
datar persegi di atas
kertas berpetak
Siswa hanya mampu
memahami konsep
dasar bangun datar
persegi dan contoh
bentuk bangun datar
persegi yang ada di
lingkungan sekita
tetapi tidak dapat
menggambar bangun
datar persegi di atas
kertas berpetak
Siswa tidak
mampu
memahami
konsep dasar
bangun datar
persegi, contoh
bentuk bangun
datar persegi yang
ada di lingkungan
sekitar serta tidak
dapat
menggambar
bangun datar
persegi di atas
kertas berpetak
Afektif
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Aktif bekerja sama
dan mempunyai
sikap tanggung
jawab
Terlibat aktif
bekerjasama dan
mempunyai sikap
tanggung jawab
dalam kelompok
Terlibat aktif
bekerjasama tetapi
kurang mempunyai
sikap tanggung
jawab
Tidak terlibat dalam
kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Psikomotorik
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi
dengan baik dan
benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
dengan penuh rasa
percaya diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar tapi
tidak memiliki rasa
percaya diri
Tidak mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
Penilaian Total = ( )
Nilai = ( )
Nilai = 10 x 10 = 100
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat Baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 -20 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : III/1I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
C. Indikator
Kognitif
5.1.2 Menghitung keliling bangun datar persegi
5.1.3 Menyelesaikan soal cerita yang melibatkan penghitungan keliling bangun datar
persegi
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat maupun
menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
5.1.2 Siswa dapat mengehitung keliling bangun datar persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
5.1.3 Siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung
keliling bangun datar persegi
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran dengan
berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
Mengetahui bentuk operasi hitung keliling persegi
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Strategi Pembelajaran : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, presentasi, tugas
Metode : ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi dan menyanyikan lagu gubahan tentang
menghitung keliling bangun datar persegi
b. Guru menanyakan tentang isi lagu tersebut
c. Guru menanyakan kabar serta kesiapan siswa untuk mengikuti
pelajaran
d. Guru membacakan peraturan selama mengikuti pelajaran
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
datar persegi (Kontribusi siswa, format interaktif)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai beberapa cara
menghitung keliling persegi
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan menghitung keliling persegi
menggunakan media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan
media kertas berpetak (Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media kertas
berpetak dalam menghitung keliling bangun datar persegi
(penggunaan model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk
memperagakan contoh menghitung keliling persegi dengan
menggunakan media kertas berpetak {kontribusi siswa,
format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling
persegi dengan menjumlahkan sisi-sisinya
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan
soal menghitung keliling persegi dengan menjumlahkan sisi-
sisinya {kontribusi siswa, format interaktif)
i. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling
persegi dengan meggunakan rumus
j. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan
soal menghitung keliling persegi dengan menggunakan rumus
{kontribusi siswa, format interaktif)
k. Guru memberikan penjelasan dan contoh menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun
datar persegi
l. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan
soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung keliling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
bangun datar persegi {kontribusi siswa, format interaktif)
m. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
n. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa dan media kertas
berpetak Kepada masing-masing kelompok (Penggunaan
model)
o. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal dengan
menggunakan media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
p. Guru menjelaskan terdapat operasi hitung perkalian/
penjumlahan berulang dalam menghitung keliling persegi,
jadi siswa harus teliti dalam mengerjakannya
(Memanfaatkan keterkaitan materi)
q. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil
konstruksi siswa dan interaktifitas)
Konfirmasi
r. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan
kelompok lain yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi
siswa dan interaktifitas)
s. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa Siswa
bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
(hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses
pembelajaran yang telah selesai
c. Guru memberikan PR kepada siswa
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya untuk dipelajari di rumah
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup
f. Guru dan siswa memberikan salam penutup
10 menit
H. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?Kesulitan apa yang
kamu dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
3. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
I. Alat dan Bahan
Alat/ bahan : Papan tulis, kertas HVS, Penggaris, Penghapus
J. Media
Media : kertas berpetak dan benda-benda yang ada di sekitar kelas
K. Sumber
- BSE Matematika untuk kelas III SD
- Suharyanto,dkk. (2009). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas III.
Jakarta:CV. Bina Pustaka.
- Masitoch Nurul, dkk. (2009). Gemar matematika 3 untuk SD dan MI
kelas III. Jakarta: Pelita Ilmu.
L. Penilaian Pembelajaran
1. Soal dan Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Rubrik Penilaian
Kognitif
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang (1)
Mengetahui cara
menghitung keliling
bangun datar persegi
dengan cara:
- Media kertas
berpetak,
- Menjumlahkan
sisi-sisinya,
- Menggunakan
rumus
- Mampu
menyelesaikan
soal cerita
Siswa mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
dengan ketiga cara
tersebut serta mampu
menyelesaikan soal
cerita
Siswa hanya mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
dengan dua cara
Siswa tidak mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
Afektif
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Aktif bekerja sama
dan mempunyai sikap
tanggung jawab
Terlibat aktif
bekerjasama dan
mempunyai sikap
tanggung jawab
dalam kelompok
Terlibat aktif
bekerjasama tetapi
kurang mempunyai
sikap tanggung jawab
Tidak terlibat dalam
kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Psikomotorik
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
dengan penuh rasa
percaya diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar tapi
tidak memiliki rasa
percaya diri
Tidak mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
Penilaian Total = ( )
Nilai = ( )
Nilai = 10 x 10 = 100
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat Baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 -20 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1I PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : III/1I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
C. Indikator
Kognitif
5.1.4 Menggambar bangun datar persegi panjang
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat maupun
menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
5.1.4 Siswa dapat menggambar bangun datar persegi panjang
Afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran dengan
berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
Mengenal konsep dasar bangun datar persegi panjang
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Strategi Pembelajaran : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, presentasi, tugas
Metode : ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi dan menyanyikan lagu gubahan tentang
mengenal bangun datar persegi panjang
b. Guru menanyakan tentang isi lagu tersebut
c. Guru menanyakan kabar serta kesiapan siswa untuk mengikuti
pelajaran
d. Guru membacakan peraturan selama mengikuti pelajaran
e. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari “Sebutkan benda-benda di sekitar kelas
yang berbentuk persegi panjang!” (Konteks)
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun
datar persegi panjang (Kontribusi siswa, format
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
interaktif)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk bangun datar
persegi panjang (sifat-sifat persgi panjang)
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan mengetahui ciri-ciri bangun
datar persegi panjang menggunakan media bingkai foto
(Penggunaan konteks)
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan
media bingkai foto (Kontribusi siswa, format interaktif)
b. Guru memperagakan contoh penggunaan media bingkai foto
untuk mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi panjang
(Penggunaan model)
c. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk
memperagakan penggunaan media bingkai foto untuk
mengetahui ciri-ciri bangun datar persegi panjang
{kontribusi siswa, format interaktif)
d. Guru memberikan penjelasan dan contoh menggambar
bangun datar persegi panjang di atas kertas berpetak
e. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk melaporkan
hasil gambar bangun datar persegi panjang di atas kertas
berpetak {kontribusi siswa, format interaktif)
f. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
g. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa kepada masing-
masing kelompok untuk dikerjakan
h. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal
(interaktifitas)
i. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil
konstruksi siswa dan interaktifitas)
Konfirmasi
j. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
kelompok lain yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi
siswa dan interaktifitas)
k. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa Siswa
bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
(hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses
pembelajaran yang telah selesai
c. Guru memberikan PR kepada siswa
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya untuk dipelajari di rumah
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup
f. Guru dan siswa memberikan salam penutup
10 menit
H. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?Kesulitan apa yang
kamu dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
3. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
I. Alat dan Bahan
Alat/ bahan : Papan tulis, kertas HVS, Pensil, Penggaris, Penghapus
J. Media
Media : Bingkai foto, kertas berpetak dan benda-benda yang ada di sekitar
kelas
K. Sumber
- BSE Matematika untuk kelas III SD
- Suharyanto,dkk. (2009). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas III.
Jakarta:CV. Bina Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
- Masitoch Nurul, dkk. (2009). Gemar matematika 3 untuk SD dan MI
kelas III. Jakarta: Pelita Ilmu.
L. Penilaian Pembelajaran
1. Soal dan Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Rubrik Penilaian
Kognitif
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang (1)
- Mengetahui
konsep dasar
bangun datar
persegi panjang
- Dapat mengetahui
contoh bentuk
bangun datar
persegi panjang
yang ada di
lingkungan sekitar
- Dapat
menggambar
bangun datar
persegi panjang
di atas kertas
berpetak
Siswa mampu
memahami konsep
dasar bangun datar
persegi panjang,
dapat mengetahui
contoh bentuk
bangun datar persegi
panjang yang ada di
lingkungan sekitar
serta dapat
menggambar bangun
datar persegi panjang
di atas kertas
berpetak
Siswa hanya mampu
memahami konsep
dasar bangun datar
persegi panjang dan
contoh bentuk
bangun datar persegi
yang ada di
lingkungan sekitar
tetapi tidak dapat
menggambar bangun
datar persegi panjang
di atas kertas
berpetak
Siswa tidak mampu
memahami konsep
dasar bangun datar
persegi panjang ,
contoh bentuk
bangun datar persegi
panjang yang ada di
lingkungan sekitar
serta tidak dapat
menggambar bangun
datar persegi panjang
di atas kertas
berpetak
Afektif
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Aktif bekerja sama
dan mempunyai sikap
tanggung jawab
Terlibat aktif
bekerjasama dan
mempunyai sikap
tanggung jawab
dalam kelompok
Terlibat aktif
bekerjasama tetapi
kurang mempunyai
sikap tanggung jawab
Tidak terlibat dalam
kerja kelompok
Psikomotorik
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
dengan penuh rasa
percaya diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar tapi
tidak memiliki rasa
percaya diri
Tidak mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Penilaian Total = ( )
Nilai = ( )
Nilai = 10 x 10 = 100
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat Baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 -20 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran Lagu
Mengenal Persegi Panjang
Gubahan lagu Ambilkan Bulan
Mari kawan semua
Marilah belajar
Belajar mengenal persegi panjang
Punya empat sisi
Punya empat sudut
Hanya dua sisi yang sama besar
Reff:
Sisi panjang disebut panjang
Yang pendek disebut lebar
Sisi panjang disebut panjang
Yang pendek disebut lebar
Siapkan bukumu dan alat tulismu
Belajar mengenal persegi panjang
Dinyanyikan 2 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Mengenal Konsep Dasar
Bangun Datar Persegi Panjang
Mengenal Persegi Panjang
Mari, kita perhatikan gambar berikut!
Permukaan buku dan uang kertas, bentuknya adalah persegipanjang. Bentuk persegi panjang
juga bisa kita lihat pada papan tulis, pintu kelas, jendela, dan yang lainnya. Persegi panjang
adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dan empat sudut. Mari, kita lihat gambar
berikut!
Gambar di atas adalah persegi panjang ABCD. Garis AB, BC,
CD, dan AD, dinamakan sisi.
Sisi-sisi yang berhadapan panjangnya adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1I PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : III/1I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
C. Indikator
Kognitif
5.1.5 Menghitung keliling bangun datar persegi panjang
5.1.6 Menyelesaikan soal cerita yang melibatkan pernghitungan keliling bangun datar
persegi panjang
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat maupun
menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
D. TujuanPembelajaran
Kognitif
5.1.5 Siswa dapat menghitung keliling bangun datar persegi panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
5.1.6 Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang melibatkan perhitungan keliling
bangun datar persegi panjang
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran dengan
berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
Mengetahui bentuk operasi hitung keliling persegi panjang
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Strategi Pembelajaran : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, presentasi, tugas
Metode : ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi dan menyanyikan lagu gubahan tentang
menghitung keliling bangun datar persegi panjang
b. Guru menanyakan tentang isi lagu tersebut
c. Guru menanyakan kabar serta kesiapan siswa untuk mengikuti
pelajaran
d. Guru membacakan peraturan selama mengikuti pelajaran
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2 Kegiatan Inti 50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi bangun
datar persegi panjang (Kontribusi siswa, format interaktif)
b. Guru memberikan penjelasan mengenai beberapa cara
menghitung keliling persegi panjang
Elaborasi
c. Guru memberikan penjelasan menghitung keliling persegi
panjang menggunakan media kertas berpetak (Penggunaan
konteks)
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang penggunaan
media kertas berpetak (Kontribusi siswa, format interaktif)
e. Guru memperagakan contoh penggunaan media kertas
berpetak dalam menghitung keliling bangun datar persegi
panjang (penggunaan model)
f. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk
memperagakan contoh menghitung keliling persegi panjang
dengan menggunakan media kertas berpetak {kontribusi
siswa, format interaktif)
g. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling
persegi panjang dengan menjumlahkan sisi-sisinya
h. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan
soal menghitung keliling persegi panjang dengan
menjumlahkan sisi-sisinya {kontribusi siswa, format
interaktif)
i. Guru memberikan penjelasan dan contoh menghitung keliling
persegi panjang dengan meggunakan rumus
j. Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk mengerjakan
soal menghitung keliling persegi panjang dengan
menggunakan rumus {kontribusi siswa, format interaktif)
k. Guru memberikan penjelasan dan contoh menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
cerita yang berkaitan dengan operasi hitung keliling bangun
datar persegi panjang
l. Salah satu siswa diminta maju ke depan
untuk mengerjakan soal cerita yang berkaitan dengan operasi
hitung keliling bangun datar persegi panjang {kontribusi
siswa, format interaktif)
m. Siswa dibagi dalam 8 kelompok (Berisi 4-5 siswa)
n. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa dan media kertas
berpetak Kepada masing-masing kelompok (Penggunaan
model)
o. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal dengan
menggunakan media kertas berpetak (Penggunaan konteks)
p. Guru menjelaskan terdapat operasi hitung perkalian/
penjumlahan berulang dalam menghitung keliling persegi
panjang, jadi siswa harus teliti dalam mengerjakannya
(Memanfaatkan keterkaitan materi)
q. Setiap kelompok menuliskan hasil di depan kelas (hasil
konstruksi siswa dan interaktifitas)
Konfirmasi
r. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas pekerjaan
kelompok lain yang ditulis di depan kelas (hasil konstruksi
siswa dan interaktifitas)
s. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa Siswa
bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
(hasil konstruksi siswa dan interaktifitas)
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai proses
pembelajaran yang telah selesai
c. Guru memberikan PR kepada siswa
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
berikutnya untuk dipelajari di rumah
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup
f. Guru dan siswa memberikan salam penutup
H. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?Kesulitan apa yang
kamu dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
3. Apa yang kamu lakukan setelah mengikuti pembelajaran ini?
I. Alat dan Bahan
Alat/ bahan : Papan tulis, kertas HVS, Penggaris, Penghapus
J. Media
Media : kertas berpetak dan benda-benda yang ada di sekitar kelas
K. Sumber
- BSE Matematika untuk kelas III SD
- Suharyanto,dkk. (2009). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas III.
Jakarta:CV. Bina Pustaka.
- Masitoch Nurul, dkk. (2009). Gemar matematika 3 untuk SD dan MI
kelas III. Jakarta: Pelita Ilmu.
L. Penilaian Pembelajaran
1. Soal dan Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Rubrik Penilaian
Kognitif
Kriteria Baik (5) Cukup (3) Kurang (1)
Mengetahui cara
menghitung keliling
bangun datar persegi
panjang dengan cara:
- Media kertas
berpetak,
- Menjumlahkan
sisi-sisinya,
- Menggunakan
rumus
- Mampu
menyelesaikan
soal cerita
Siswa mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
panjang dengan
ketiga cara tersebut
serta mampu
menyelesaikan soal
cerita
Siswa hanya mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
panjang dengan dua
cara
Siswa tidak mampu
menghitung keliling
bangun datar persegi
panjang
Afektif
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Aktif bekerja sama
dan mempunyai sikap
tanggung jawab
Terlibat aktif
bekerjasama dan
mempunyai sikap
tanggung jawab
dalam kelompok
Terlibat aktif
bekerjasama tetapi
kurang mempunyai
sikap tanggung jawab
Tidak terlibat dalam
kerja kelompok
Psikomotorik
Kriteria Skor
Sangat Baik (5) Baik (4) Cukup (3)
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
dengan penuh rasa
percaya diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar tapi
tidak memiliki rasa
percaya diri
Tidak mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
baik dan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Penilaian Total = ( )
Nilai = ( )
Nilai = 10 x 10 = 100
Kriteria Nilai Keterangan
A 81 - 100 Sangat Baik
B 61 - 80 Baik
C 41 - 60 Cukup
D 21 - 40 Kurang
E 0 -20 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Hasil Validasi
Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
Hasil Validasi dan
Reliabilitas Soal
Evaluasi I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
Contoh Hasil Pekerjaan
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
Contoh Hasil Pekerjaan
Soal Evaluasi I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
Lembar Kuisioner Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
Contoh Hasil Kuisioner
Minat Akhir Siklus I
dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10
Kondisi Awal Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
Data Hasil Kuisioner
Minat Akhir Siklus 1
dan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12
Kondisi Awal Prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13
Daftar Nilai Evaluasi
Siklus I dan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14
Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
HASIL WAWANCARA
No Indikator Minat Pertanyaan
1
Bagaimana ekspresi siswa saat
pembelajaran?
Siswa terlihat kurang
bersemangat, kadang
tergantung jam pelajarannya,
kalau siang hari siswa sering
melamun
2 Apakah siswa terlihat antusias,
senang, ceria, ataukah hanya
berdiam diri, murung,
bermalas-malasan, atau
mungkin terlihat ngantuk?
Seperti yang sudah dilihat
sendiri, antusias dari siswa
sangat kurang terlebih pada
mata pelajaran matematika
3 Apakah siswa memperhatikan
saat guru menjelaskan?
Siswa kurang menyimak
penjelasan dari guru.
4 Apakah siswa mencatat atau
menulis informasi dari guru
saat pembelajaran?
Siswa membuat catatan ketika
sudah diminta guru mencatat,
belum ada inisiatif
5 Apakah siswa membaca sumber
belajar yang diberikan guru saat
pembelajaran?
Siswa kurang senang
membaca, itu jadi budaya kita
juga. Budaya malas membaca
6 Apakah siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru saat
pembelajaran?
Siswa kurang aktif, mereka
malas untuk bertanya, sama
halnya dengan ketika
menjawab pertanyaan dari
guru, siswa cenderung berani
menjawab kalau sudah
ditunjuk.
7 Apakah siswa berani
mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas?
Awalnya tidak mau, dan harus
dipaksa dulu supaya mau maju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
8 Apakah siswa berdiskusi
dengan teman saat mengerjakan
tugas dalam kelompok?
Hanya beberapa siswa yang
mau menyampaikan pendapat
ketika diberi tugas diskusi
dalam kelompok. Mereka lebih
sering ramai dan kurang
berfokus pada tujuan diskusi
9 Apakah Ibu sudah mencoba
untuk menerapkan metode
pembelajaran yang inovatif
pada pelajaran matematika?
Belum, karena susah
mengaplikasikannya, butuh
persiapan waktu yang panjang,
padahal sudah dikejar materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15
Dokumentasi Foto
Kegiatan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
FOTO-KEGIATAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16
Biodata Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
BIODATA PENELITI
Stefanus Padeng lahir di Maumere pada tanggal 16
Februari 1993. Ia menyelesaikan Pendidikan Dasar pada
tahun 2005 di Sekolah Dasar Impres Pelibaler Maumere.
Setelah itu, ia melanjutkan studi di SMP Katolik Frater
Maumere dan selesai pada tahun 2008. Ia menamatkan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Maumere pada
tahun 2011. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi pada
tahun 2011 di Universitas Sanata Dharma. Ia tercatat
sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul Peningkatan Minat dan Prestasi
Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika
Untuk Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI