DATA COLLECTION
Nama Responden : Bapak Pramin (Ketua adat/orang tua Sdr. Danto)
Alamat Responden : Desa Pasir Mayang
Waktu Wawancara : 30 mei 2013
Tempat Wawancara : Rumah Bapak Pramin
Apa pekerjaan bapak? Menoreh (petani karet), berladang tapi kalau berladang setahun
sekali.
Ada berapa luas lahan/tanah bapak? Saya punya tanah banyak, mungkin 5 hektar.
Berapa penghasilan bapak sebulan? Rp 800.000 – Rp 900.000, ndak nentu.
Apakah ada yang ditabung untuk sekolah anak? Ndak ada, makan jak susah.
Apa pendidikan terakhir bapak? Saya ni cuma tamat SD.
Ada berapa jumlah anak bapak? Ada 4 orang, tapi 2 orang udah ninggal.
Ada berapa orang yang sedang sekolah? Udah ndak ada lagi, yang bungsu Danto ni udah
ndak mau sekolah lagi, pulang kelas 1 SMP.
Apa yang menjadi pertimbangan bapak tidak menyekolahkan anak bapak? Danto ini udah
ndak mau sekolah lagi katanya. Saya bah kenak am, ndak repot-repot ngantar dia sekolah,
uang pun ndak lari kemana-mana, sejak dia sekolah kemarin tu makan minum pun susah.
Nama Responden : Ibu Sidalai (orang tua Sdr. Pran)
Alamat Responden : Desa Pasir Mayang
Waktu Wawancara : 14 Juni 2013
Tempat Wawancara : Rumah Ibu Sidalai
Apa pekerjaan ibu? Menoreh (petani karet), belakau (berladang) cuma itu jak.
Ada berapa luas lahan/tanah ibu? 1 hektar.
Berapa penghasilan ibu sebulan? Rp 700.000 – Rp 800.000, sekitar segitu ini getah
tengah turun.
Apakah ada yang ditabung untuk sekolah anak? Mana ada yang ditabung.
Apa pendidikan terakhir ibu? tamat SD.
Ada berapa jumlah anak ibu? 6 orang.
Ada berapa orang yang sedang sekolah? Ndak ada, Pran nan dah ndak mau sekolah ntah
kenapa. Udah malas sekolah. Tamat SD jak.
Apa yang menjadi pertimbangan ibu tidak menyekolahkan anak ibu? Jaman sekarang ni
makan jak susah, gimana mau sekolah. Yang penting makan untuk sehari-hari jak.
Sekolah nanti jak. Pran maunya sekolah tapi kita harus ikut, sedangkan aku ni harus
menoreh
Nama Responden : Bapak Nurbitus Parto
Jabatan : Kepala Desa Pasir Mayang
Alamat Responden : Desa Pasir Mayang
Waktu Wawancara : 1 Juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Bapak Nurbitus Parto
Kapan Desa ini berdiri? Tanggal 17 juni 2005 sesuai dengan peraturan Bupati
Ketapang nomor 32 tahun 2005 tentang pembentukan desa Pasir Mayang,
Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang.
Apa mata pencaharian penduduk di Desa ini? Kebanyakan penoreh (petani karet),
ada yang kerja kayu, berladang.
Bagaimana situasi pendidikan di Desa ini? Penduduk di sini rata-rata tamat SD,
yang lanjut ke SMP masih sedikit, jarak SMP ni jauh, jalan rusak. Kesadaran
sekolah ni masih kurang belum tau arti pendidikan.
Apa pernah ada sosialisasi dari Desa tentang program wajib belajar 9 tahun?
Kalau wajib belajar itu kami ndak tau, yang jelas belum ada dari Desa. Kalau desa
tergantung orang-orang pusat.
Bagaimana keadaan ekonomi di Desa ini? Kalau disini harga karet murah, Rp
6.000 sekilonya. Penduduk pun banyak tergolong menengah kebawah. Untuk
lebih jelasnya, ada didata desa.
Nama Responden : Vitalis Andi S. Pd.
Jabatan : Sek Jend AMA JK (Aliansi Masyarakat Adat Jalai-Kendawangan)
Waktu Wawancara : 17 Juli 2013
Tempat Wawancara : Sekretariat AMA JK, Jl. Upui Damang Gelancuq 30 Tanjung
Apa yang melatarbelakangi terbentuknya AMA JK? Dasar-dasar terbentunya AMA JK
adalah hasil dari Musyawarah Adat (Musdat) dan banyaknya persoalan yang dihadapi
Masyarakat Adat sehubungan dengan adat istiadat Dayak.
Bagaimana peran AMA JK terhadap pendidikan di wilayah adat Dayak Jalai? Sejauh ini,
kami selalu memotivasi anak-anak agar mau sekolah. Dengan pihak sekolah khususnya
SD, kami bekerjasama mengajarkan Mulok (Muatan Lokal) tentang adat jalan jamban
titiq (adat istiadat) agar adat istiadat kita tidak hilang, karena adat kita ni adalah adat
lisan.
Menurut pandangan AMA JK, mengapa anak-anak Dayak Jalai yang ada dipasir Mayang
banyak yang hanya tamat SD? Kalau itu persoalan kesadaran orang tua dan anak itu
sendiri. Kalau ada anak yang tida mau sekolah, orang tua biasa-biasa saja, tidak ada
tindakan, nda marah kalau istilah kasarnya. Padahal pendidikan kan untuk masa depan.
Udah tu anak-anak sudah kenal uang. Apalagi dengan munculnya perusahaan-perusahaan
disini. Pikirnya, untuk apalah sekolah, ujung-ujungnya cari duit juga.
Nama Responden : Marlius A. Md
Jabatan : Pranata Komputer Tingkat Kecamatan
Waktu Wawancara : 22 Juli 2013
Tempat Wawancara : Kantor camat Jelai Hulu
Bagaimana tanggapan bapak dengan situasi pendidikan di Desa Pasir Mayang,
terutama dengan program wajib belajar 9 tahun? Sebenarnya yang menjadi
penyebab rendahnya tingkat pendidikan disana adalah latar belakang pendidikan
orang tua, minat untuk sekolah yang kecil, ada beberapa juga yang mengeluhkan
biaya.
Bagaimana peran pemerintah dalam mendorong kesadaran terhadap program
wajib belajar 9 tahun ini? Pernah dibahas dalam Musyawarah rencana
pembangunan desa. Disitu ada usulan-usulan dari desa, apa yang mau dibangun di
desa tersebut, termasuk dalam hal pendidikan. Mungkin saat ini sedang dalam
proses karena desa disini kan cukup banyak.
Nama Responden : Ir. Jon Henri Pardamean Purba Girsang
Jabatan : Camat Jelai Hulu
Waktu Wawancara : 22 Juli 2013
Tempat Wawancara : Kantor Camat Jelai Hulu
Pendidikan merupakan ilmu yang kekal, harta yang kekal tidak akan pernah habis, jika
mungkin di Pasir Mayang tingkat pendidikan yang begitu rendah mungkin disebabkan
oleh latar belakang pendidikan orang tua atau kesadaran orang tua, atau motivasi dari
keluarga. Itu baru dugaan saya ya. Kalau saya tidak mau menghakimi, nanti tergantung
hasil survey dari penelitiannya lah, mana yang lebih dominan, lagi pula yang menguasai
itukan kepala desanya mungkn bisa ditanyakan langsung. Di daerah kita ini, potensi SDA
(Sumber Daya Alam) sangat bagus, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Banyak
yang tidak sekolah tapi berhasil, itukan tergantung keuletan dan keinginan untuk berubah
untuk maju. Tetapi jika kita berubah dan menjadi maju, budaya kita jangan sampai
ditinggalkan. Kita tahu sendiri istilah minum-minum, tapi tidak harus tiap hari, harus ada
batasnya. Budaya harus dijunjung tinggi. Sering juga pendidikan ini menjadi polemik,
banyak yang tidak sekolah, namun ulet dan punya kreativitas menjadi orang sukses,
namun ada yang punya pendidikan malah jadi pengangguran. Mungkin itu juga yang
menjadi pikiran mereka untuk tidak sekolah. Pemerintah sudah berusaha dengan
membangun SMP satu atap didekat situ, didesa sebelah itu. Kan pemerintah juga tidak
bisa jor-joran dengan dana yang ada, masih banyak yang juga harus dibenahi, bukan
hanya pendidikan. Pokoknya bertahaplah.
Nama Responden : Syaipollah
Jabatan : Kepala UPPK (Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan) Jelai Hulu
Waktu Wawancara : 22 Juli 2013
Tempat Wawancara : Kontor Dinas Pendidkan Kecamatan Jelai Hulu
Bagaimana bapak melihat situasi pendidikan di Desa Pasr Mayang? Memang disana
tertinggal, kesadaran akan pendidkan itu kurang, juga dipengaruhi oleh finansial yang
kurang memadai.
Bagaimana peran UPPK sendiri dalam meningkatkan kesadaran akan pendidikan? Kita
dari UPPK berupaya bagaimana cara menggalakkan program paket (paket A, B, C).
kemudian di setiap Desa harus ada sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). PAUD
ini juga mempengaruhi kesadaran pendidikan, sebagai langkah umtuk memotivasi
mengenai pendidikan.
Nama Responden : Bapak Acong
Jabatan : Sekretaris DAD (Dewan Adat Dayak)
Waktu Wawancara : 22 Juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Bapak Acong
Bagaimana bapak melihat situasi Pendidikan di Pasir Mayang? Tertinggal jauh, tenaga
pendidik pun kurang. Motivasi anak untuk sekolah pun kurang. Dukungan orang tua juga.
Ditambah lagi transportasi kurang memadai, keadaan jalan yang rusak.
Bagaimana peran DAD untuk mendukung pendidikan di kalangan Dayak Jalai ini
khususnya wajib belajar di Pasir Mayang? DAD lebih mendukung melalui buku-buku
muatan lokal yang berkaitan dengan budaya setempat. Kalau wajib belajar sih belum.
Baru sebatas himbauan.
Bagaimana tanggapan mengenai budaya kita? Istilah kita kan “Makan kanyang minum
mabuk” kalau dah pesta tu. Kalu yang itu harus di sesuaikan lah dengan jaman. Kalau ada
acara kawin nikah, begendang sampai 3 hari 3 malam tu kan imbasnya kepekerjaan kita.
Imbasnya lagi ke pendidikan.
Nama Responden : Datuk Stevanus Djinar
Jabatan : Tokoh Masyarakat Adat Dayak Jalai
Waktu Wawancara : 22 Juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Datuk Stevanus Djinar
Berikut adalah adat istiadat yang menjadi tradisi Sub Suku Dayak Jalai:
Adat bujang bebiniq, dara belakiq atau kawin nikah (pernikahan):
cincin kejariq, galang ketangan (cincin dipasang ke jari, gelang dipasang
ketangan) atau upacara adat pertunangan
Diawali dengan pertanyaan keseriusan antara kedua calon pasangan, kemudian
dilanjutkan dengan pertemuan antara bisan tulan, ngalap duai (orang tua dari
kedua belah pihak calon pengantin) untuk menetapkan pertunangan. kemudian,
diundang ketua RT, ketua RW, dan kerabat untuk dapat hadir pada upacara adat
pertunangan dalam bahasa adatnya cincin kejariq, galang ketangan (cincin
dipasang ke jari, gelang dipasang ketangan) dihadapan para demung adat (ketua
adat), agar orang-orang mengetahui bahwa pasangan tersebut sudah bertunangan.
Jika pertunangan dibatalkan, sehingga menghambat teradnya pernikahan maka
pihak yang membatalkan dikena hukum adat.
Jadiq payuq tuntung udah (pernikahan secara adat)
Didahului dengan pakat betamuq, haum bedapat (musyawarah) antara keluarga
dari kedua belah pihak calon pengantin. Pembicaraan atau musyawarah oleh
keluarga kedua belah pihak bertujuan menentukan jatuhnya pernikahan secara
adat, serta menunjuk dua orang untuk mengantarkan barang berupa beras, tuak,
telur ayam, sirih dan pinang kepada demung adat sebagai tanda bahwa akan
diadakan pernikahan. Kemudian beduman ragi bansalan (membagikan ragi untuk
membuat tuak pada saat upacara adat pernikahan). Pada pernikahan adat Dayak
Jalai, mas kawinnya antara lain: 2 buah tajau (tempayan), 8 buah piring, 3 buah
mangkok, 2 buah labah (tempayan kecil), 2 helai kain batik, 1 buah tikar, 1 buah
parang, 1 ekor ayam. Pada pernikahan adat Dayak Jalai jika pada suatu saat
terjadi perceraian maka akan dikenai hukum adat berupa 1 buah tajau (tempayan).
Jika terjadi perselingkuhan (barabutan) dikenakai hukum adat berupa 6 buah
tajau (tempayan).
Betanam Betumbuh Belakau Behumaq (adat berladang)
Adat berladang diawali dengan menabas (menebas tumbuhan-tumbuhan yang berukuran
kecil), kemudian menyakat (menebang pohon-pohon yang berukuran sedang), menabang
(menebang pohon yang berukuran besar), mencucul (membakar), menugal (menanam
padi), menggurun (membersihkan rumput liar/gulma), bahanyiq (panen padi).
Matiq hilang karam calap (adat istiadat kematian)
Jenazah yang dinyatakan telah meninggal langsung dimandikan kemudian diberi
pakaian sedanya, dan dibaringkan. Jari tangan dan kaki harus diikat. Dibunyikan
gong/tetawak sebagai tanda bahwa ada keluarga yang sedang berduka.
Masyarakat adat Dayak Jalai mengenal musik tradisional yang disebut tabuhan
sambit sebagai tanda adanya kematian. Pada hari penguburan jenazah, sebelum
berangkat ke kuburan dadakan makan bersama atau makan perpisahan. Pada saat
penguburan, biasanya didahului dengan doa sesuai dengan keyakinan atau agama
yang dianut. Jadi pada saat jenazah dikuburkan biasanya ada dua upacara yaitu
upacara adat dan upacara pemakaman menurut agama (Suku Dayak Jalai sebagian
besar memeluk agama Katolik). Setelah acara penguburan selesai, semua orang
yang ikut menguburkan jenazah kembali kerumah orang atau keluarga yang
meninggal kemudian diadakan acara tampung tawar dan makan bersama. Setelah
makan diadakan gandang maantubuk. Kemudian keluarga membicarakan duman
bagiq papak balah atau pembagian harta warsan. Setelah itu diadakan gandang
gerantung, bigal menariq sampai selesai.
Bagi masyarakat adat Dayak Jalai yang meninggal dunia karena dibunuh atau
terbunuh dikenai hukum adat berupa:
a. Laki-laki: 10 buah tajau (tempayan) dan 1 buah tetawak (gong)
b. Perempuan: 15 buah tajau dan 1 buah tetawak.
Hasil wawancara dengan anak-anak usia wajib belajar 9 tahun
Nama Responden : Pran (14 tahun)
Hanya tamat SD
Waktu Wawancara :8 juli 2013
Tempat Wawancara : Jembatan Pasir Mayang sambil mencuci motor
Apa cita-cita anda? Menoreh (menyadap karet).
Apa yang menyebabkan anda tidak sekolah lagi? Biaya bang, jauh SMPnya, lagian orang
tua ndak mampu.
Apa kegiatan anda sekarang? Tidak ada.
Apakah mau sekolah lagi? tidak
Bagaimana tanggapan orang tua anda saat mengetahui anda tidak mau sekolah lagi?
Biasa saja.
Apakah mereka kecewa atau marah? Tidak marah sama sekali.
Nama Responden : Danto (14 tahun)
Berhenti di kelas 1 SMP
Waktu Wawancara :8 juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Danto
Apa cita-cita anda? Tidak ada
Apa yang menyebabkan anda tidak sekolah lagi? Saya sudah malas sekolah, udah ndak
mau, capek, sekolah jauh, ndak ada duit.
Apa kegiatan anda sekarang? Tidak ada.
Apakah mau sekolah lagi? Ndak mau, letih.
Bagaimana tanggapan orang tua anda saat mengetahui anda tidak mau sekolah lagi? Ndak
ada reaksi apa-apa.
Apakah mereka kecewa atau marah? Ndak.
Nama Responden : Ari (14 tahun)
Tamat SD
Waktu Wawancara :8 juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Sdr. Ari
Apa cita-cita anda? Pengaret
Apa yang menyebabkan anda tidak sekolah lagi? Udah malas, ndak ada biaya.
Apa kegiatan anda sekarang? Menoreh.
Apakah mau sekolah lagi? Ndak mau lagi.
Bagaimana tanggapan orang tua anda saat mengetahui anda tidak mau sekolah lagi? Ndak
ada.
Apakah mereka kecewa atau marah? Biasa saja.
Nama Responden : Dandi (14 tahun)
Tamat SD
Waktu Wawancara :8 juli 2013
Tempat Wawancara : Rumah Sdr. Dandi
Apa cita-cita anda? Pengaret, menyinso (kerja kayu), petani, sembarang pokoknya.
Apa yang menyebabkan anda tidak sekolah lagi? Udah malas, ndak ada biaya, sekolah
jauh (SMP)
Apa kegiatan anda sekarang? Hilir (kerja kayu)
Apakah mau sekolah lagi? Ndak mau lagi.
Bagaimana tanggapan orang tua anda saat mengetahui anda tidak mau sekolah lagi? Ndak
ada tanggapan apa-apa om.
Apakah mereka kecewa atau marah? Tidak.
Hasil Observasi
Di Desa Pasir Mayang ada 1 Sekolah Dasar Swasta (SDS) milik Yayasan Pangudi
Luhur (YPL)
Terdapat SMP di Tumbang Titi Kecamatan Tumbang Titi sekitar 30 Km dari
Desa Pasir Mayang, di Desa Teluk Runjai Kecamatan Jelai Hulu sekitar 17 Km
dari Desa Pasir Mayang, di ibu kota kecamatan jarak sekitar 40 KM dari Desa
Pasir Mayang, ada SMP 1 atap yang terdekat jarak sekitar 7 Km dari Desa Pasir
Mayang.
Keadaan Jalan menuju Desa Pasir Mayang belum pernah tersentuh aspal,
sehingga jalan menjadi licin dan becek saat musim penghujan.
Harga barang kebutuhan pokok di Desa Pasir Mayang
No Nama Barang Harga
1 Beras Rp 12.000/kg
2 Minyak Tanah Rp 10.000/botol
3 Gas elpiji 3 kg Rp 40.000/tabung
4 Gas elpiji 12 kg Rp 170.000/tabung
5 Mie instan Rp 70.000/kotak
7 Bensin Rp 10.000/liter
8 Gula Rp 15.000/kg
9 Garam Rp 2.000/bungkus
9 Minyak goreng Rp 12.000/botol
Ekonomi masyarakat*
1 Jumlah keluarga prasejahtera 110 keluarga
2 Jumlah keluarga sejahtera 1 9 keluarga
3 Jumlah keluarga sejahtera 2 14 keluarga
4 Jumlah keluarga sejahtera 3 21 keluarga
5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus -
Jumlah KK 154 Keluarga
*) sumber: Daftar isian tingkat perkembangan data dan kelurahan.
DATA REDUCTION
Desa Pasir Mayang
Tanggal 17 juni 2005 sesuai dengan peraturan Bupati Ketapang nomor 32
tahun 2005 tentang pembentukan desa Pasir Mayang, Kecamatan Jelai Hulu,
Kabupaten Ketapang – Nurbitus Parto (Kepala Desa)
Jalan menuju Desa Pasir Mayang belum pernah di aspal, sehingga keadaan
hanya jalan tanah, kondisi jalan sangat licin saat musim hujan – observasi
Mata pencaharian
Menoreh (petani karet), berladang tapi kalau berladang setahun sekali -
Pramin
Menoreh (petani karet), belakau (berladang) cuma itu jak – Si Dalai
Kebanyakan penoreh (petani karet), ada yang kerja kayu, berladang –
Nurbitus Parto (Kepala Desa)
Menoreh – Ari
Hilir (kerja kayu)
Keadaan ekonomi masyarakat
Kalau disini harga karet murah, Rp 6.000 sekilonya. Penduduk pun banyak
tergolong menengah kebawah. Untuk lebih jelasnya, ada didata desa - –
Nurbitus Parto (Kepala Desa)
Saya punya tanah banyak, mungkin 5 hektar – Pramin
Rp 800.000 – Rp 900.000, ndak nentu – Pramin
1 hektar – Si Dalai
Rp 700.000 – Rp 800.000, sekitar segitu ini getah tengah turun – Si Dalai
Harga barang kebutuhan pokok di Desa Pasir Mayang - Observasi
No Nama Barang Harga
1 Beras Rp 12.000/kg
2 Minyak Tanah Rp 10.000/botol
3 Gas elpiji 3 kg Rp 40.000/tabung
4 Gas elpiji 12 kg Rp 170.000/tabung
5 Mie instan Rp 70.000/kotak
7 Bensin Rp 10.000/liter
8 Gula Rp 15.000/kg
9 Garam Rp 2.000/bungkus
9 Minyak goreng Rp 12.000/botol
Ekonomi masyarakat*
1 Jumlah keluarga prasejahtera 110 keluarga
2 Jumlah keluarga sejahtera 1 9 keluarga
3 Jumlah keluarga sejahtera 2 14 keluarga
4 Jumlah keluarga sejahtera 3 21 keluarga
5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus -
Jumlah KK 154 Keluarga
*) sumber: Daftar isian tingkat perkembangan data dan kelurahan
Adat jalan jamban titiq (adat istiadat) Dayak Jalai di Pasir Mayang
Dengan pihak sekolah khususnya SD, kami bekerjasama mengajarkan Mulok
(Muatan Lokal) tentang adat jalan jamban titiq (adat istiadat) agar adat istiadat
kita tidak hilang, karena adat kita ni adalah adat lisan – Vitalis And, S.Pd (Sek
Jend AMA JK)
Budaya kita jangan sampai ditinggalkan. Kita tahu sendiri istilah minum-
minum, tapi tidak harus tiap hari, harus ada batasnya. Budaya harus dijunjung
tinggi - Ir. Jon Henri Pardamean Purba Girsang (Camat Jelai Hulu)
Istilah kita kan “Makan kanyang minum mabuk” kalau dah pesta tu. Kalu
yang itu harus di sesuaikan lah dengan jaman. Kalau ada acara kawin nikah,
begendang sampai 3 hari 3 malam tu kan imbasnya kepekerjaan kita.
Imbasnya lagi ke pendidikan – Acong (Sekretaris DAD)
istiadat yang menjadi tradisi Sub Suku Dayak Jalai:
Adat bujang bebiniq, dara belakiq atau kawin nikah (pernikahan)
cincin kejariq, galang ketangan (cincin dipasang ke jari, gelang
dipasang ketangan) atau upacara adat pertunangan
Jadiq payuq tuntung udah (pernikahan secara adat)
Betanam Betumbuh Belakau Behumaq (adat berladang)
Matiq hilang karam calap (adat istiadat kematian)
Pendidikan di Pasir Mayang
Saya ni cuma tamat SD – Pramin
Udah ndak ada lagi, yang bungsu Danto ni udah ndak mau sekolah lagi,
pulang kelas 1 SMP – Pramin
tamat SD – Si Dalai
Ndak ada, Pran nan dah ndak mau sekolah ntah kenapa. Udah malas sekolah.
Tamat SD jak – Si Dalai
Penduduk di sini rata-rata tamat SD, yang lanjut ke SMP masih sedikit, jarak
SMP ni jauh, jalan rusak – Nurbitus Parto (Kepala Desa)
Kalau wajib belajar itu kami ndak tau, yang jelas belum ada dari Desa. Kalau
desa tergantung orang-orang pusat - Nurbitus Parto (Kepala Desa)
Sejauh ini, kami selalu memotivasi anak-anak agar mau sekolah – Vitalis
Andi, S. Pd (Sek Jend AMA JK)
Pernah dibahas dalam Musyawarah rencana pembangunan desa. Disitu ada
usulan-usulan dari desa, apa yang mau dibangun di desa tersebut, termasuk
dalam hal pendidikan. Mungkin saat ini sedang dalam proses karena desa
disini kan cukup banyak – Marlius A. Md. (Pranata Komputer Kecamatan
Jelai Hulu)
Pemerintah sudah berusaha dengan membangun SMP satu atap didekat situ,
didesa sebelah itu. Kan pemerintah juga tidak bisa jor-joran dengan dana yang
ada, masih banyak yang juga harus dibenahi, bukan hanya pendidikan.
Pokoknya bertahaplah.
Kita dari UPPK berupaya bagaimana cara menggalakkan program paket
(paket A, B, C). kemudian di setiap Desa harus ada sekolah PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini). PAUD ini juga mempengaruhi kesadaran
pendidikan, sebagai langkah umtuk memotivasi mengenai pendidikan –
Syaipollah (Ketua UPPK Jelai Hulu)
Tertinggal jauh, tenaga pendidik pun kurang – Acong (Sekretaris DAD)
DAD lebih mendukung melalui buku-buku muatan lokal yang berkaitan
dengan budaya setempat. Kalau wajib belajar sih belum. Baru sebatas
himbauan – Acong (Sekretaris DAD)
Di Desa Pasir Mayang ada 1 Sekolah Dasar Swasta (SDS) milik Yayasan
Pangudi Luhur (YPL) – Hasil observasi
Terdapat SMP di Tumbang Titi Kecamatan Tumbang Titi sekitar 30 Km dari
Desa Pasir Mayang, di Desa Teluk Runjai Kecamatan Jelai Hulu sekitar 17
Km dari Desa Pasir Mayang, di ibu kota kecamatan jarak sekitar 40 KM dari
Desa Pasir Mayang, ada SMP 1 atap yang terdekat jarak sekitar 7 Km dari
Desa Pasir Mayang – Observasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak usia wajib belajar di Pasir
Mayang putus sekolah
Ndak ada, makan jak susah – Pramin
Danto ini udah ndak mau sekolah lagi katanya. Saya bah kenak am, ndak
repot-repot ngantar dia sekolah, uang pun ndak lari kemana-mana, sejak dia
sekolah kemarin tu makan minum pun susah – Pramin
Mana ada yang ditabung – Si Dalai
Ndak ada, Pran nan dah ndak mau sekolah ntah kenapa. Udah malas sekolah.
Tamat SD jak – Si Dalai
Jaman sekarang ni makan jak susah, gimana mau sekolah. Yang penting
makan untuk sehari-hari jak. Sekolah nanti jak. Pran maunya sekolah tapi kita
harus ikut, sedangkan aku ni harus menoreh – Si Dalai
Kesadaran sekolah ni masih kurang belum tahu arti pendidikan – Nurbitus
Parto (Kepala Desa).
Kalau itu persoalan kesadaran orang tua dan anak itu sendiri. Kalau ada anak
yang tida mau sekolah, orang tua biasa-biasa saja, tidak ada tindakan, nda
marah kalau istilah kasarnya. Padahal pendidikan kan untuk masa depan.
Udah tu anak-anak sudah kenal uang. Apalagi dengan munculnya perusahaan-
perusahaan disini. Pikirnya, untuk apalah sekolah, ujung-ujungnya cari duit
juga – Vitalis Andi, S. Pd (Sek Jend AMA JK)
Sebenarnya yang menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan disana
adalah latar belakang pendidikan orang tua, minat untuk sekolah yang kecil,
ada beberapa juga yang mengeluhkan biaya – Marlius, A. Md (Pranata
Komputer Kecamatan)
Jika mungkin di Pasir Mayang tingkat pendidikan yang begitu rendah
mungkin disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua atau kesadaran
orang tua, atau motivasi dari keluarga – Ir. Jon Henri Pardamean Purba
Girsang (Camat Jelai Hulu)
Sering juga pendidikan ini menjadi polemik, banyak yang tidak sekolah,
namun ulet dan punya kreativitas menjadi orang sukses, namun ada yang
punya pendidikan malah jadi pengangguran. Mungkin itu juga yang menjadi
pikiran mereka untuk tidak sekolah – Ir. Jon Henri Pardamean Purba Girsang
(Camat Jelai Hulu)
Memang disana tertinggal, kesadaran akan pendidkan itu kurang, juga
dipengaruhi oleh finansial yang kurang memadai – Syapollah (Kepala UPPK
Jelai Hulu)
Motivasi anak untuk sekolah pun kurang. Dukungan orang tua juga. Ditambah
lagi transportasi kurang memadai, keadaan jalan yang rusak – Acong
(Sekretaris DAD)
Biaya bang, jauh SMPnya, lagian orang tua ndak mampu - Pran
Saya sudah malas sekolah, udah ndak mau, capek, sekolah jauh, ndak ada duit
– Danto
Udah malas, ndak ada biaya – Dandi
Program Prioritas Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2011 - 2015
Program prioritas daerah jangka menengah yang telah dilaksanakan dan akan
dilaksanakan dari tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut;
Program peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani, peternak,
nelayan, kebun, PKL, dan UKM. Sasaran yang akan dicapai dengan program strategis
ini adalah sebagai berikut.
a. Terwujudnya ketahanan pangan daerah melaui pembangunan kawasan food
estate Kabupaten Ketapang.
b. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.
c. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak.
d. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan nelayan.
e. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pekebun.
f. Meingkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan menegah
(UKM) serta pedagang kaki lima (PKL).
Progaram peningkatan infrastruktur Kabupaten Katapang. Sasaran yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut.
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas ruas jalan nasional, provinsi, dan jalan
Kabupaten Ketapang.
b. Terbangunnya jalan Kabupaten untuk membuka akses daerah yang masih
terisolasi dan kawasan food estate Kabupaten Ketapang.
c. Terbangunnya jembatan dalam rangka menghubungkan satu wilayah dengan
wilayah lainnya.
d. Terpeliharanya jalan dan jembatan pada ruas jalan provinsi maupun ruas jalan
kabupaten secara berkulaitas.
e. Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya dalam rangka pembagunan kawasan food estate
Kabupaten Ketapang.
f. Meningakatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasara transportasi darat,
sungai, laut, dan udara.
g. Terbangunnya infrastrukur energi alternatif ( PLTMH, PLTS) bagi daerah
terpencil.
h. Teralirinya listrik untuk daerah pedesaan.
i. Tersedianya infrastruktur lingkungan pemukiman.
Program peningakatan mutu, kualitas, dan aksebelitas masyarakat dalam pendidikan
Kabuapaten Ketapang. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
a. Meningkatnya aksebelitas pelaksanaan program wajib belajar sembilan tahun.
b. Meningkatnya partisipasi jenjang pendidikan dasar yang diukur dengan
meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipsi murni
(APM).
c. Menurunnya angka buta aksara penduduk.
d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasara pendidikan.
e. Meningkatnya kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur.
Program peningakatan derajat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ketapang.
Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut.
a. Meningkatnya kualitas dan dan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
b. Meningakatnya sarana dan prasarana kesehatan.
c. Tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas.
d. Meratanya dan meningkatnya kualitas fasilitas kesehatan dasar terutama bagi
penduduk miskin.
e. Meningkatnya usia harapan hidup.
f. Menurunnya angka kematian bayi.
g. Menurunnya angka kematian ibu.
h. Menurunnya pravalembi gizi buruk.
Program peningakatan aksesibilitas masyarakat dalam pelayanan air bersih, sanitasi,
dan pembangunan berbasis lingkungan hidup. Sasaran yang ingin dicapai sebagai
berikut.
a. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat.
b. Meningkatnya akses terhadap sanitasi dasar yang berkulaitas.
c. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam lingkungan hidup dan
perlindungan kawasan nilai konsevasi nilai tinggi.
Program peningaktan mutu dan kualitas pelayanan publik. Sasaran yang ingin dicapai
sebagai berikut.
a. Meningkatnya kompetensi dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah.
b. Terlaksananya pelayanan publik yang berkualitas sesuai dengan standar
pelayanan minimal.
c. Meningkatnya ketertiban pelayanan perizinan kepada masyarakat dan
pemerintahan sesuai dengan ketentuan.
d. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemeritahan yang
bersih, efisien, efektif, transpran, profesioanal, dan akuntabel.
Program peningkatan pembangunan di Kecamatan. Sasaran yang ingin dicapai
sebagai berikut.
a. Meningkatnya peran dan fungsi pemerintah kecamatan dalam pemberian
pelayan kepada masyarakat.
b. Meningkatnya peran dan fungsi pemerintah kecamatan dalam perencanaan
pembangunan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan.
c. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat pedesaan.
d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Katapang
DISPLAY DATA
Program Dinas
Pendidikan
Pembangunan Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan
Latar belakang
pendidikan orang tua
Mata Pencaharian
Keadaan
ekonomi
Adat istiadat
Pribahasa
daerah
Organisasi
masyarakat adat
Cita-cita
Jarak sekolah
Sarana dan
prasarana
Polemik
pendidikan
AMA JK
DAD
Peran
Pemerintah
Daerah
Faktor penyebab
putus sekolah
usia wajib belajar
Peran
Tokoh Adat
Peran
orang tua
Peran Stakeholder Dalam
Pelaksanaan Wajib Belajar
9 Tahun Di Desa Pasir Mayang
Program Prioritas
Daerah
KETERANGAN DATA DISPLAY
Peran Pemerintah
Program Pemerintah
UPPK berupaya bagaimana cara menggalakkan program paket (paket A, B, C).
Pernah dibahas dalam Musyawarah rencana pembangunan desa. Disitu ada usulan-
usulan dari desa, apa yang mau dibangun di desa tersebut, termasuk dalam hal
pendidikan. Mungkin saat ini sedang dalam proses karena desa cukup banyak
Program prioritas daerah jangka menengah yang telah dilaksanakan dan akan
dilaksanakan dari tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Program prioritas daerah jangka menengah yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dari
tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut;
Program peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani, peternak, nelayan, kebun,
PKL, dan UKM. Sasaran yang akan dicapai dengan program strategis ini adalah sebagai berikut.
g. Terwujudnya ketahanan pangan daerah melaui pembangunan kawasan food estate Kabupaten
Ketapang.
h. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.
i. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak.
j. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan nelayan.
k. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pekebun.
l. Meingkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan menegah (UKM) serta
pedagang kaki lima (PKL).
Progaram peningkatan infrastruktur Kabupaten Katapang. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut.
j. Meningkatnya kualitas dan kuantitas ruas jalan nasional, provinsi, dan jalan Kabupaten
Ketapang.
k. Terbangunnya jalan Kabupaten untuk membuka akses daerah yang masih terisolasi dan
kawasan food estate Kabupaten Ketapang.
l. Terbangunnya jembatan dalam rangka menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya.
m. Terpeliharanya jalan dan jembatan pada ruas jalan provinsi maupun ruas jalan kabupaten
secara berkulaitas.
n. Meningkatnya pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan
lainnya dalam rangka pembagunan kawasan food estate Kabupaten Ketapang.
o. Meningakatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasara transportasi darat, sungai, laut, dan
udara.
p. Terbangunnya infrastrukur energi alternatif ( PLTMH, PLTS) bagi daerah terpencil.
q. Teralirinya listrik untuk daerah pedesaan.
r. Tersedianya infrastruktur lingkungan pemukiman.
Program peningakatan mutu, kualitas, dan aksebelitas masyarakat dalam pendidikan Kabuapaten
Ketapang. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
f. Meningkatnya aksebelitas pelaksanaan program wajib belajar sembilan tahun.
g. Meningkatnya partisipasi jenjang pendidikan dasar yang diukur dengan meningkatnya angka
partisipasi kasar (APK) dan angka partisipsi murni (APM).
h. Menurunnya angka buta aksara penduduk.
i. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasara pendidikan.
j. Meningkatnya kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur.
Program peningakatan derajat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ketapang. Sasaran yang ingin
dicapai sebagai berikut.
i. Meningkatnya kualitas dan dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
j. Meningakatnya sarana dan prasarana kesehatan.
k. Tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas.
l. Meratanya dan meningkatnya kualitas fasilitas kesehatan dasar terutama bagi penduduk
miskin.
m. Meningkatnya usia harapan hidup.
n. Menurunnya angka kematian bayi.
o. Menurunnya angka kematian ibu.
p. Menurunnya pravalembi gizi buruk.
Program peningakatan aksesibilitas masyarakat dalam pelayanan air bersih, sanitasi, dan pembangunan
berbasis lingkungan hidup. Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut.
d. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat.
e. Meningkatnya akses terhadap sanitasi dasar yang berkulaitas.
f. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam lingkungan hidup dan perlindungan kawasan
nilai konsevasi nilai tinggi.
Program peningaktan mutu dan kualitas pelayanan publik. Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut.
e. Meningkatnya kompetensi dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah.
f. Terlaksananya pelayanan publik yang berkualitas sesuai dengan standar pelayanan minimal.
g. Meningkatnya ketertiban pelayanan perizinan kepada masyarakat dan pemerintahan sesuai
dengan ketentuan.
h. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemeritahan yang bersih, efisien,
efektif, transpran, profesioanal, dan akuntabel.
Program peningkatan pembangunan di Kecamatan. Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut.
e. Meningkatnya peran dan fungsi pemerintah kecamatan dalam pemberian pelayan kepada
masyarakat.
f. Meningkatnya peran dan fungsi pemerintah kecamatan dalam perencanaan pembangunan,
monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan pembangunan.
g. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat pedesaan.
h. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Katapang
Pembangunan Fasilitas Pendidikan (SMP)
Pemerintah sudah berusaha dengan membangun SMP satu atap di Desa Rangga Intan
(5 KM dari Desa Pasir Mayang).
Fasilitas Pendidikan di Desa Pasir Mayang
Hanya ada 1 SD Swasta milik Yayasan Pangudi Luhur
Peran Orang Tua
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Buta aksara 18 orang
Tamat SD 247orang
Tidak tamat SD 120 orang
Tamat SMP 17 orang
Tidak tamat SMP 12 orang
Mata Pencaharian
Petani karet
Kerja kayu
Berladang tradisional
PNS
Pegawai Swasta
Pedagang
Keadaan ekonomi masyarakat
Harga karet Rp 6.000/kg
Penghasilan Rp 700.000 – Rp 900.000/bulan
Tanah yang dimiliki oleh tiap KK 1 – 5 Ha
Harga barang kebutuhan pokok di Desa Pasir Mayang - Observasi
No Nama Barang Harga
1 Beras Rp 12.000/kg
2 Minyak Tanah Rp 10.000/botol
3 Gas elpiji 3 kg Rp 40.000/tabung
4 Gas elpiji 12 kg Rp 170.000/tabung
5 Mie instan Rp 70.000/kotak
7 Bensin Rp 10.000/liter
8 Gula Rp 15.000/kg
9 Garam Rp 2.000/bungkus
9 Minyak goreng Rp 12.000/botol
Ekonomi masyarakat*
1 Jumlah keluarga prasejahtera 110 keluarga
2 Jumlah keluarga sejahtera 1 9 keluarga
3 Jumlah keluarga sejahtera 2 14 keluarga
4 Jumlah keluarga sejahtera 3 21 keluarga
5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus -
Jumlah KK 154 Keluarga
*) sumber: Daftar isian tingkat perkembangan data dan kelurahan
Peran Budaya
Adat Istadat
Adat bujang bebiniq, dara belakiq atau kawin nikah (pernikahan):
cincin kejariq, galang ketangan (cincin dipasang ke jari, gelang dipasang
ketangan) atau upacara adat pertunangan. Diawali dengan pertanyaan
keseriusan antara kedua calon pasangan, kemudian dilanjutkan dengan
pertemuan antara bisan tulan, ngalap duai (orang tua dari kedua belah
pihak calon pengantin) untuk menetapkan pertunangan. kemudian,
diundang ketua RT, ketua RW, dan kerabat untuk dapat hadir pada upacara
adat pertunangan dalam bahasa adatnya cincin kejariq, galang ketangan
(cincin dipasang ke jari, gelang dipasang ketangan) dihadapan para demung
adat (ketua adat), agar orang-orang mengetahui bahwa pasangan tersebut
sudah bertunangan. Jika pertunangan dibatalkan, sehingga menghambat
teradnya pernikahan maka pihak yang membatalkan dikena hukum adat.
Jadiq payuq tuntung udah (pernikahan secara adat) Didahului dengan pakat
betamuq, haum bedapat (musyawarah) antara keluarga dari kedua belah
pihak calon pengantin. Pembicaraan atau musyawarah oleh keluarga kedua
belah pihak bertujuan menentukan jatuhnya pernikahan secara adat, serta
menunjuk dua orang untuk mengantarkan barang berupa beras, tuak, telur
ayam, sirih dan pinang kepada demung adat sebagai tanda bahwa akan
diadakan pernikahan. Kemudian beduman ragi bansalan (membagikan ragi
untuk membuat tuak pada saat upacara adat pernikahan). Pada pernikahan
adat Dayak Jalai, mas kawinnya antara lain: 2 buah tajau (tempayan), 8
buah piring, 3 buah mangkok, 2 buah labah (tempayan kecil), 2 helai kain
batik, 1 buah tikar, 1 buah parang, 1 ekor ayam. Pada pernikahan adat
Dayak Jalai jika pada suatu saat terjadi perceraian maka akan dikenai
hukum adat berupa 1 buah tajau (tempayan). Jika terjadi perselingkuhan
(barabutan) dikenakai hukum adat berupa 6 buah tajau (tempayan).
Betanam Betumbuh Belakau Behumaq (adat berladang)
Adat berladang diawali dengan menabas (menebas tumbuhan-tumbuhan yang
berukuran kecil), kemudian menyakat (menebang pohon-pohon yang berukuran
sedang), menabang (menebang pohon yang berukuran besar), mencucul (membakar),
menugal (menanam padi), menggurun (membersihkan rumput liar/gulma), bahanyiq
(panen padi).
Matiq hilang karam calap (adat istiadat kematian) Jenazah yang dinyatakan telah
meninggal langsung dimandikan kemudian diberi pakaian sedanya, dan dibaringkan.
Jari tangan dan kaki harus diikat. Dibunyikan gong/tetawak sebagai tanda bahwa ada
keluarga yang sedang berduka. Masyarakat adat Dayak Jalai mengenal musik
tradisional yang disebut tabuhan sambit sebagai tanda adanya kematian. Pada hari
penguburan jenazah, sebelum berangkat ke kuburan dadakan makan bersama atau
makan perpisahan. Pada saat penguburan, biasanya didahului dengan doa sesuai
dengan keyakinan atau agama yang dianut. Jadi pada saat jenazah dikuburkan
biasanya ada dua upacara yaitu upacara adat dan upacara pemakaman menurut
agama (Suku Dayak Jalai sebagian besar memeluk agama Katolik). Setelah acara
penguburan selesai, semua orang yang ikut menguburkan jenazah kembali kerumah
orang atau keluarga yang meninggal kemudian diadakan acara tampung tawar dan
makan bersama. Setelah makan diadakan gandang maantubuk. Kemudian keluarga
membicarakan duman bagiq papak balah atau pembagian harta warsan. Setelah itu
diadakan gandang gerantung, bigal menariq sampai selesai.
Bagi masyarakat adat Dayak Jalai yang meninggal dunia karena dibunuh atau
terbunuh dikenai hukum adat berupa:
c. Laki-laki: 10 buah tajau (tempayan) dan 1 buah tetawak (gong)
d. Perempuan: 15 buah tajau dan 1 buah tetawak.
Pribahasa Daerah
Makan kanyang minum mabuk
Hidup diadat, diam diaturan
Beadat jalan jamban titiq
Hidup dkandung adat, matiq dikandung tanah
Jauh dialap, dampng ditalau
Organisasi Masyarakat Adat
AMA JK (Aliansi Masyarakat Adat Jalai Kendawangan)
Sejauh ini, kami selalu memotivasi anak-anak agar mau sekolah. Dengan pihak
sekolah khususnya SD, kami bekerjasama mengajarkan Mulok (Muatan Lokal)
tentang adat jalan jamban titiq (adat istiadat) agar adat istiadat kita tidak hilang,
karena adat kita ni adalah adat lisan.
DAD (Dewan Adat Dayak)
DAD lebih mendukung melalui buku-buku muatan lokal yang berkaitan dengan
budaya setempat
Penyebab Putus Sekolah Anak-anak Usia Wajib Belajar
Tidak mempunyai cita-cita
Jarak sekolah yang jauh (SMP)
Keadaan jalan yang rusak
Membantu orang tua mencari uang
Keadaan ekonomi keluarga