"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahandan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."Lk 2,34-35
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam
hukum Tuhan:
"Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",dan untuk
mempersembahkan korban menurut apa
yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung
tekukur atau dua ekor anak
burung merpati.
Setelah orang-orang majus itu
berangkat, nampaklah
malaikat Tuhan kepada Yusuf
dalam mimpi dan berkata:
"Bangunlah, ambillah Anak itu
serta ibu-Nya, larilah ke Mesir
dan tinggallah di sana sampai Aku
berfirman kepadamu,
karena Herodes akan mencari
Anak itu untuk membunuh Dia."
Maka Yusuf pun bangunlah,
diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga,
lalu menyingkir ke Mesir,
dan tinggal di sana hingga Herodes
mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
"Dari Mesir Kupanggil Anak-
Ku."
Mt 2,13-15
Sesudah tiga hari mereka
menemukan Dia dalam Bait
Allah; Ia sedang duduk di
tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan
mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka. Dan semua orang yang
mendengar Dia sangat heran
akan kecerdasan-Nya
dan segala jawab yang
diberikan-Nya.
Dan ketika orang tua-Nya melihat
Dia, tercenganglah
mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-
Nya: "Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian
terhadap kami? Bapa-Mu dan aku
dengan cemas mencari Engkau."
Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu
tahu, bahwa Aku harus berada di
dalam rumah Bapa-Ku?"
Tetapi mereka tidak mengerti
apa yang dikatakan-Nya kepada mereka
Kekuatan
dan
kepedihan
hati..
Penyerahan dan
dukungan
Cinta seorang ibu.
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria,
isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia
kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di
dalam rumahnya.
Apakah ada
kepedihan hati seperti
yang aku rasakan
bila menerima puteraku
dalam pangkuangku?...
Mereka mengambil mayat
Yesus, mengapaninya
dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut
adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat.
Dekat tempat di mana Yesus
disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu
ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.