Perseid Wish
1
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
2
…
Terjadi ledakan besar di perairan Teluk Bone, Sulawesi
Selatan. Ledakan itu sempat menggagetkan warga
setempat . Seminggu kemudian NASA merilis sebuah
laporan yang menyebutkan bahwa ledakan tersebut adalah
sebuah asteroit yang meledak dengan kekuatan 50.000 ton
TNT atau setara dengan tiga kali bom atom yang meluluh
lantakkan Hiroshima. Ledakan di Bone tersebut juga
tercatat sebagai salah satu ledakan terkeras yang pernah
dicatat oleh manusia‖
Harian Indonesia News
…
Perseid Wish
3
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
4
1
Matahari sudah tergelincir menghilang di ufuk
barat menyisakan gradasi jingga di batas tipis horison.
Langit seakan sudah enggan membuka tirai cahayanya
lagi. Sebuah mobil pick up putih melaju dengan kecepatan
tinggi diatas kecepatan rata-rata. Sesekali pengendaranya
melihat kaca spion untuk memastikan kondisi jalan yang
dibelakangnya. Keringat yang menetes tidak terasa di dahi
pengendara itu menandakan kekhawatiran yang luar biasa.
Sesekali jalanan lebar dan sepi di malam terlihat lebih
terang karena disorot lampu jalanan yang terlihat jarang.
Disambut patung pahlawan yang gagah berani Aru
Palakka, mobil itu terus melaju dalam suasana kota
Perseid Wish
5
Watampone, Sulawesi Selatan yang sepi bahkan di jalanan
pusat kota sekalipun.
Di sebuah pertigaan jalan yang cukup besar, mobil
itu berputar dan masuk ke dalam jalan yang lebih kecil
hingga sampai pada sebuah perumahan yang terlihat masih
baru. Terlihat beberapa bangunan rumah yang belum bisa
diselesaikan oleh pengembangnya. Setelah sampai di
sebuah rumah kecil di ujung perumahan, mobil itu pun
berhenti. Setelah memarkirkan kendaraannya, pria bertopi
dan bertubuh kecil yang mengendarai mobil itu dengan
terburu-buru memasuki rumah dan langsung menyalakan
komputer yang berada tepat didalam ruangan tamu rumah
itu, tanpa sempat memperhatikan bahwa sekelompok
orang sudah menunggu dirinya dari kejauhan.
Rumah dengan cat putih berukuran relatif kecil,
terlihat tidak terawat selayaknya rumah yang dihuni oleh
sebuah penghuni keluarga. Rumput-rumput liar tumbuh
tinggi disekeliling pekarangan. Cat putih yang sudah
kusam serta dinding yang retak menandakan rumah yang
tidak dijaga kebersihan dan keindahannya. Kondisi itu pun
tidak jauh berbeda di dalam rumah, interior seadanya,
sebuah meja kerja lengkap dengan sebuah komputer
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
6
berada di tempat yang seharusnya menjadi ruang tamu.
Tumpukan buku tidak teratur yang memenuhi hampir
semua sudut di ruangan serta sebuah teropong bintang
dengan ukuran yang cukup besar tergeletak diatas meja
lengkap dengan tripod dan banyaknya sambungan kabel
tidak beraturan semakin membuat suasana menjadi tidak
nyaman bagi kebanyakan orang.
Setelah komputer terkoneksi dengan internet, dia
membuka situs akun pertemanan “facebook”, dan
membuka sebuah akun grup bernama batuhitam, terlihat di
dalam grup itu masih menunggu konfirmasi dari satu –
satunya anggota dengan nama akun “santi23”.
Tanpa pikir panjang, dia menuliskan sesuatu
sambil melihat berkas yang telah dia bawa di “status akun
groupnya”nya, dia menuliskan deretan angka -6.38,106.84.
“ayo lah, ….. kau lah harapanku satu-satunya…”
gumamnya dengan nada gusar sambil memperhatikan
deretan status yang dia buat sehari sebelumnya.
Status – status itu dibuat seperti kalimat-kalimat
yang tidak selesai. Hanya ada satu kalimat di setiap kotak
status dan seterusnya. Dari catatan waktu pembuatan,
Perseid Wish
7
terlihat bahwa status itu dibuat berurutan namun tidak
dalam satu kotak status.
Segera setelah selesai menuliskan status di akun groupnya
dia membakar berkas – berkas itu dan menghapus semua
data yang ada di komputernya termasuk data bookmark
nya.
Seiring dengan suara keras yang menggagetkan
dibelakangnya, dan ketika ia berusaha untuk menengok,
tiba-tiba tenggorokannya serasa sangat sesak.
“Aarrrrrghhh…. “ Dia mencoba menahan tekanan
yang semakin keras di lehernya. Ada lilitan kawat yang
sangat kuat dan terasa mencekik membuat pria itu panik
dan kesakitan, tanganya berusaha melepaskan tangan
kekar yang semakin kuat menarik kawat di lehernya, rasa
takut yang sangat, rasa sakit dan sesak terasa luar biasa
tidak bisa dia kuasai, erangan dan tendangan yang
menyasar semua yang ada di sekitarnya tidak bisa
membantunya. Monitor komputer, berkas-berkas, telepon
semuanya menjadi sasaran tendangan dan berhamburan
jatuh berserakan menimbulkan kekacauan, tapi apa daya
kuatnya cekikan kawat tidak bisa dia kendalikan.
Pandangannya menjadi gelap dan rasa sakit berubah
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
8
menjadi rasa kebal tidak terasa sama sekali. Kemudian dia
merasa bebas tak terkira. Perlahan-lahan tangan yang
tadinya sekuat tenaga melepas lilitan pun terkulai lemas,
kaki kaki yang tadinya kuat menerjang apapun yang ada di
sekililingnya perlahan diam tak bergerak. Pria itu
meninggal lemas ditangan seorang pria berambut cepak
bertubuh besar dan berpakaian batik coklat. Pria itu tidak
sendiri, dari kejauhan terlihat dua orang yang mengenakan
stelan kaos putih melihat ancungan jempol pria besar
seolah olah memberitahu temannya bahwa segala sesutatu
sesuai dengan rencana. Setelah menerima kode dari pria
besar dari dalam rumah itu, seorang pria lainnya yang ada
diluar menelepon menggunakan telepon genggamnya.
“ Bagaimana ? suara perempuan diujung telepon
menanyakan situasi terakhir
“Positif bu, dia sempat tahu informasinya, tapi
sudah tidak lagi….” Ujar pria itu sambil mengulum
senyum seolah apa yang yang dilakukannya akan
menyenangkan perempuan yang sedang dia ajak bicara.
“Kau yakin itu?” Perempuan itu ingin
memastikan.
“Pasti bu, karena orang itu kini sudah mati…..”
Perseid Wish
9
“Ada catatan, atau informasi yang tertinggal?”
perempuan di balik telepon itu masih merasa tidak yakin
“Bersih bu, sudah kita cek, kami hanya melihat
kertas yang terbakar…dan teman – teman sedang meneliti
komputernya..” ujar pria itu meyakinkan..
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
10
2
Indonesia News, Ruang Rapat
“Sorry Kail, aku tidak bisa menolong kamu … “
Tracy memulai pembicaraan sesaat setelah dia
masuk ke ruang rapat. Ruangan yang hanya terdiri dari
lima kursi dan bermeja bundar itu terasa sempit bagi Kail,
perasaan yang tidak menentu menambah ciutnya tempat
itu. Ruangan yang hampir semuanya berlapiskan kayu
dengan berbagai ukirannya menambah kesan sebuah ruang
pengadilan bagi Kail. Sebuah jam jaman kolonial besar
dengan belnya yang lebih mirip dengan sebuah batu
godam besar dibanding sebagai sebuah penanda waktu
Perseid Wish
11
bergerak-gerak seolah menjadi senjata yang siap
dihempaskan ke kepala. Sebuah photo hitam putih dengan
ukuran cukup besar menghiasi bagian dari ruangan itu.
Photo seorang anak kecil dengan latar belakang reruntuhan
rumah menambah suasana dramatis diruangan itu.
Tracy duduk setengah menghempaskan diri persis
diseberang Kail dengan tatapan serius, beberapa kertas,
handphone mungil berwarna merah yang dia bawa
diletakannya diatas meja.
Kehadiran Tracy menambah resah Kail. Perasaan
tentang sesuatu yang buruk, berbagai macam pertanyaan
mulai berderet tak menentu muncul terus menerus di benak
Kail. Dia sadar telah membuat sebuah kemunduran bagi
perusahaan tempatnya bekerja. Dan saat ini adalah saat
pengadilan ketika hakim akan mengetukan palunya. Dan
terdakwa tersudutkan di ujung ruangan dengan kursi
kecilnya.
“Hhhh… Kail,“
“Bos kecewa sekali setelah tahu Von Chips lepas
ke Global,”
“Itu klien terbesar kita selama berpuluh –puluh
tahun!” ujar Tracy
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
12
Kail tertunduk lesu, tak mampu menatap balas
tatapan serius Tracy, setelah berupaya mengumpulkan
keberanian yang tersisa, dengan perlahan – lahan Kail
menjawab. “ Tapi Tres, … kamu tahu, Derek sudah tidak
di Von Chips Lagi” Ujar Kail mencoba untuk memberikan
pengertian.
“Aku tahu itu Kail!”
“Tapi itu bukan alasan membiarkannya lepas ke
Global!”
“Global, Kail! Tracy menegaskan.. kemudian dia
menyandarkan dirinya ke kursi sambil membuka kaca
mata dengan frame berbentuk kotak persegi berwarna
putihnya. Sesaat ruangan kecil itu hening seolah – seolah
memberikan waktu kepada juri pengadilan untuk
memutuskan hukuman apa yang akan diberikan terhadap
terdakwanya.
Menggunakan kemeja putih minimalis dipadu
dengan rok kerja abu-abu menegaskan penampilan Tracy
sebagai seorang wanita pekerja yang serius. Lehernya yang
terlihat jenjang dibalut kalung batu kecil-kecil berwarna
coklat gelap menambah manis penampilannya.
Perseid Wish
13
Baru satu tahun Tracy menduduki posisi
Advertising Manager, tepatnya sejak posisi itu kosong
ditinggalkan oleh Eri yang pindah atau lebih tepatnya di
bajak oleh Harian Global Indonesia. Sebelumnya, Tracy
adalah seorang Advertising Executive di Indonesia News,
seperti halnya juga Kail. Akan tetapi pencapaian target
yang melebihi Advertising Executive lain lah yang
mengantarkan dia di posisi sekarang ini.
“Oke Kail..”
“ Sekarang aku akan bicara sebagai temanmu,
bukan atasanmu”
“Jam 10 nanti, pak CP minta report klarifikasi
hengkangnya Von Chip ke Global”
“Dan aku harus jujur kepadamu, ada indikasi
pemutusan kontrak jika ini semua diakibatkan oleh
lalainya kamu dalam memelihara klien.”
“Tapi, aku akan bilang kalau kamu bisa
mengembalikan Von Chips ke Indonesia News dalam 1
bulan ini,”
“Bagaimana, Kail?” tanya Tracy, seolah – olah
menodongku dengan pertanyaan itu, tekanannya lebih
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
14
terasa ketika dia mencondongkan badannya mendekati
meja, dan memandang dengan tajam ke arah Kail.
“Satu Bulan, Tres?” Ujar Kail seolah mendengar
sesuatu yang tak mungkin.
“ Tidak mungkin aku ambil kembali Von Chips
dalam satu bulan! Apa aku punya pilihan lain?” Tanya
Kail, kali ini matanya berani menatap penuh Tracy penuh
harap.
“ Sorry sekali lagi, Kail, Von Chips sangat
berharga sekali bagi Indonesia News, kamu juga tahu itu.”
Ujar Tracy, mencoba menjelaskan.
Posisi Indonesia News sendiri menghadapi
tekanan sejak sebuah harian baru muncul dengan konsep
dan pembaca yang sama. Sejak kemunculannya, Global
Indonesia, memang sengaja memfokuskan diri untuk
menggeser kepemimpinan Indonesia News. Apapun
dilakukannya, seperti memboyong orang-orang kunci
redaksi di Indonesia News hingga membajak Advertising
Manager sekaligus klien-klien terbaiknya.
Dimiliki oleh salah satu taipan terbesar di Asia
Tenggara, King Pin, Global Indonesia di dirikan untuk
melengkapi ambisi King Pin Media Group untuk menjadi
Perseid Wish
15
salah satu pemain besar di industri media asia, salah
satunya dengan mengakuisisi sebuah kelompok
perusahaan jaringan televisi regional Indonesia, Singapura
dan Malaysia, akan tetapi, King Pin gagal mengambil alih
Indonesia News, koran ternama, berpengaruh dan
merupakan koran dengan pembaca terbesar di Indonesia
bahkan salah satu koran terbesar di Asia Tenggara yang
secara turun temurun dimilki oleh keluarga Cakra Utama,
seorang tokoh pers nasional. Karena alasan itu lah King
Pin mendirikan Global. Ada yang bilang, ambisi King Pin
untuk untuk menguasai media, tidak lain adalah sebagai
usahanya membentuk sebuah mesin humas bisnis besar
King Pin di Asia yang sangat misterius, semisterius
orangnya yang sangat jarang tampil di muka umum.
Semua pernyataan bisnis dan lain – lainnya yang menjadi
santapan media diutarakan oleh juru bicaranya yang tiada
lain adalah adik tirinya.
“Tapi Tres, Pieter masih di Amsterdam, Sejak
menggantikan Derek bulan lalu, dia belum pernah datang
lagi ke Indonesia.” Kail berusaha menjelaskan dan
menarik simpati Tracy.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
16
“Aku rasa itu bukan masalah..” ujar Tracy
sembari merebahkan kembali badannya ke kursi.
“came on, Kail..” ujar Tracy mencoba menghibur
Kail yang sudah terlihat tertekan.―as a friend, a very close
friend, I really know you can make it ..‖ ujar Tracy sambil
membangkitkan badannya kembali dan memegang tangan
Kail..
Kail terhenyak, ucapan Tracy bagaikan angin yang
menyejukan dalam ruangan yang sempit itu. Bagaikan
sepasukan drumband yang serentak menyanyikan refrain
lagu cant take my eyes of you.., jantungnya berdegup
cukup kencang. Sentuhan lembut tangan Tracy sama
sekali tidak dia duga. Sudah lama sebenarnya Kail
mengagumi Tracy lebih dari sekedar kagum karena
prestasi yang dia buat. Sejak masuk pertama kali di
Indonesia News lima tahun lalu sebagai Junior Advertising
Executive, ada kekaguman khusus yang dia pendam
selama itu. Ada keceriaan, kehangatan dan kedekatan yang
aku rasakan ketika sedang bersamanya. Sebagai seorang
perantau asal Makasar, Tracy terlihat mandiri dalam
kerasnya kehidupan di Jakarta. Bagaimana dia
menyaksikan Tracy menghadapi sendiri semua
Perseid Wish
17
permasalahan yang menghadangnya. Kail mengakui
banyak hal yang telah dia pelajari tentang bagaimana dia
menghadapi hidup, Sudah lima tahun Kail mengenalnya,
namun selama itu pula mulutnya tidak mampu untuk
mengutarakan perasaannya kepadanya. Lebih – lebih
setelah posisi Tracy di Indonesia News berubah menjadi
Advertising Manager yang notabene adalah atasannya
sendiri. Sempat Kail berfikir dan mencoba melupakan
Tracy dalam kehidupannya. Tetapi setiap kali Kail melihat
Tracy, dia pun sadar, perasaan khusus itu tidak mungkin
dia hilangkan. Semakin dia berusaha menjauh darinya
semakin hatinya tak sanggup menanggung sebuah
perasaan tidak nyaman menjauh darinya.
“Oke Kail, aku akan ke atas sekarang menemui
pak CP,” ujar Tracy
“Aku harap kamu masih disini bersama kita di
Indonesia News, “
“I mean it Kail..“ kata Tracy sembari melepaskan
tangannya secara perlahan-lahan. Ia bangkit dari tempat
duduknya sambil menatap Kail yang masih terpaku, dia
bergegas keluar dari ruangan rapat berjalan melewati kursi
yang ditempatinya menuju pintu keluar. Hidung Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
18
seketika meghirup wangi parfum khas ketika Tracy
melewatinya, wangi yang sangat dia kenal sejak lama,
wangi yang tidak pernah berubah, wangi BVLGARI rose
essentille. Pernah suatu ketika Kail memberikan parfum
serupa yaitu ketika Tracy ulang tahun dua tahun yang lalu.
Dan ia kaget kalau Kail mengetahui parfum yang dia pakai
selama ini.
Sejenak Kail terdiam, tidak mampu berkata apa-
apa, ini adalah pengalaman indah sekaligus tekanan baru
baginya. Kata-kata Tracy saat itu benar-benar membuat
Kail berada dalam dua posisi sekaligus, gembira dan
tertekan.
Von Chips adalah sebuah konglomerasi diberbagai
industri dan merupakan salah satu konglomerasi terbesar
di Asia Tenggara. Dimiliki oleh keluarga Willem Dagi,
sebuah keluarga campuran Indonesia – Belanda. Ada
hubungan khusus yang terjalin sejak lama yang dimiliki
oleh Cakra Utama dengan Willem Dagi, Mereka berdua
sempat mengenyam pendidikan yang sama di Universitas
Leiden, Belanda, Cakra Utama mengambil jurusan hukum
sedangkan Willem Dagi mengambil jurusan Administrasi
Bisnis. Kedekatan semasa kuliah di Belanda berlanjut
Perseid Wish
19
hingga ke tanah air, sejak Von Chips berdiri, mereka selalu
mempercayakan promosi above the line nya kepada
Indonesia News yang didirikan Cakra Utama. Saat ini
pengelolaan kedua usaha tersebut berlanjut hingga
generasi ke tiga, Von Chips dikelola oleh Pieter Von
Crouch saudara sepupu Derek Jayagi. Sedangkan
Indonesia News saat ini di pimpin oleh Cakra Putra atau
yang lebih dikenal dengan sebutan inisialnya CP, yang
lazim digunakan di media surat kabar sebagai identitas dari
tulisan yang dibuatnya. CP merupakan putra Cakra
Utama, seorang master Jurnalistik lulusan New York
University Amerika Serikat.
Kail sendiri mempunyai hubungan yang cukup
dekat dengan Derek sejak dia dipercaya mengelola klien
Von Chips tiga tahun lalu. Selain hubungan profesional,
kedekatan mereka semata-mata karena pribadi Derek yang
menyenangkan, dan ketertarikan yang sama dengan
olahraga sepak bola. Pergantian pimpinan Von Chips yang
misterius beberapa bulan lalu membuyarkan semua
hubungan baik itu. Derek digantikan oleh saudara
sepupunya Pieter Von Crouch seorang indo yang lebih
Belanda ketimbang Derek yang masih memiliki karakter
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
20
dan wajah Indonesia. Kail sendiri hanya sekali bertemu
dengan Pieter sewaktu perayaan ulang tahun Von Chips
beberapa bulan lalu, setelah itu seiring kepergian
mendadaknya ke Belanda, billing Von Chips di Indonesia
News sebesar Rp 45 Miliar per Tahun pindah begitu saja
ke Global tanpa ada keterangan yang jelas. Kehilangan
pendapatan sebesar itu jelas sebuah pukulan telak bagi
Indonesia News. Bahkan bisa berujung penutupan harian
itu jika tidak bisa mereka kembalikan. Beberapa kali Kail
berusaha meminta klarifikasi atau penjelasan ke Pieter,
tapi sia-sia karena tidak pernah dia temukan dikantornya.
Sekertarisnya selalu menjawab kalau dia ada di
Amsterdam. Derek pun tak luput dia tanyakan
keberadaannya. Sama halnya dengan pieter tak ada jejak
alamat, no telepon e-mail bahkan google pun tak sanggup
melacak keberadaannya. Jika kondisinya seperti ini, tentu
saja, Kail menjadi orang yang pantas untuk disalahkan.
Perseid Wish
21
3
Meja kerja Kail berada di sebuah sudut dalam
ruang kerja yang cukup luas, menurutnya ruangan ini
terlalu luas untuk dijadikan kantor, mungkin jika sekat –
sekat meja itu dihilangkan maka seisi ruangan ini bisa
digunakan bermain sepak bola bersama. Beberapa TV flat
menggantung seperti hiasan tersendiri di setiap dinding
ruangan, mereka terlihak asik sendiri dengan acaranya
masing – masing tanpa seorang pun yang
memperhatikannya. Beberapa orang sibuk di depan
komputernya, sedangkan sebagian orang terlihat asik
berbicara lewat pesawat telepon. Sejenak Kail diam
memperhatikan orang – orang ini. Pikirannya melayang
ketika pertama kali dipanggil untuk wawancara di
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
22
perusahaan ini, setelah sekian banyak lamaran yang dia
kirimkan ke berbagai perusahaan yang dia ingat atau
pernah dia baca di surat kabar, hanya Indonesia News yang
nekat memanggilnya. Saat itu dia sadar, tidak ada satu pun
hal dalam dirinya yang bisa dia jadikan nilai positif. Tidak
memiliki pengalaman kerja, tidak pernah aktif di
organisasi apapun bahkan tidak lulus kuliah. Satu-satunya
yang selalu aku tulis di resumenya adalah : pernah kuliah
di Ashton Univesity, Birmingham. Yang tentunya tidak
bisa dia selesaikan dan memaksanya untuk meninggalkan
kota itu untuk kembali ke tanah air.
Belum pernah terlintas di benak Kail bahwa dia
akan bekerja di perusahaan koran. Masih segar dalam
ingatannya ketika suatu saat hampir putus asa
mengirimkan begitu banyak lamaran dari daftar lowongan
di koran yang tak kunjung mendapat balasan, lantas dia
berfikir, korannya saja yang dia lamar.
Sesaat Kail tersadar akan masalah yang dia hadapi
saat ini, Von Chips! Merasa menjadi bagian dari ruangan
itu, Kail pun ikut larut dalam aktivitas orang – orang yang
ada di ruangan itu. Dia mulai membuka file – file klien
yang menumpuk tak beraturan dimejanya. File – file yang
Perseid Wish
23
menumpuk atau lebih tepatnya berserekan itu menandakan
kalau akhir-akhir ini barang itu selalu menjadi perhatian
tuannya. Dokumen billing Von Chips yang berada diantara
tumpukan berkas itu menarik perhatiannya. Meja kerja
Kail sama sekali tidak terlihat rapih dengan semua benda
berada tidak pada posisinya masing-masing. Sebuah buku
menjadi tempat menyimpan botol kecap dan gelas kopi
masih berada salah satu tumpukan berkas. Sebuah action
figure Steven Gerrad dan patung kecil seorang astronout
menempel diatas monitor komputer. Kail memang
menyukai sepakbola sejak dia kecil, sewaktu ayahnya
masih hidup, beliau sering mengajaknya menonton Sepak
bola di sebuah stadion besar di kota Bandung. Dia
memang lahir dan besar di kota itu, tetapi sejak ayahnya
meninggal, Ibunya memutuskan untuk pindah ke kota
Depok, sebuah kota kecil di selatan kota Jakarta. Mereka
menempati sebuah rumah dengan balkon yang cukup besar
diatasnya. Balkon tempat Kail biasa melihat bintang-
bintang dari kejauhan, sebuah kebiasaan yang selalu dia
lakukan bahkan sejak dia masih belum mengerti apa itu
benda yang menyala-nyala yang begitu terang dan
indahnya seolah –olah memang merupakan hiasan yang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
24
istimewa bagi setiap malam. Kail menyukai hal-hal yang
berbau luar angkasa. Sebuah poster gambar bumi tertempel
di kamarnya. Dia selalu merasa ikut terbang seperti hal nya
Superman dengan jubah merahnya jika sedang melihat
poster besar itu. Sebuah poster lainnya adalah poster
seorang astronout ketika sedang melakukan pendaratan di
bulan, diluar kontroversi apakah benar Neil Amstrong
pernah mendarat di bulan atau sekedar hanya teori
konspirasi, sama sekali tidak dia pedulikan, Kail suka
sekali dengan poster itu.
Kail sendiri sempat meninggalkan ibunya ketika
mendapatkan sebuah keajaiban berupa beasiswa untuk
kuliah di Universitas Ashton di Birmingham Inggris.
Sebuah universitas di selatan kota London. Seorang anak
yang tidak pernah meninggalkan pulau jawa harus pergi
jauh meninggalkan tanah air. Berat waktu itu baginya
meninggalkan ibu sendirian di Depok sementara dia harus
pergi kuliah di Birmingham. Walaupun akhirnya Kail
merasa telah mengecewakan ibunya juga. Kail gagal
menyelesaikan studi disana. Dia merasa Otaknya ternyata
tidak seencer seperti yang orangtuanya bayangkan.
“Kail!”
Perseid Wish
25
“sudah liat Global hari ini?” tiba-tiba sebuah suara
khas melengking terdengar dari belakang kursi kerja Kail.
Sambil menjulurkan sebuah koran, Andi, teman dekat Kail
dari bagian produksi Iklan menyerahkan bagian koran
yang sudah terlipat di bagian belakangnya.
“Ada apa?” Ohh Liverpool menang lagi, aku
nonton pertandingannya tadi malam di.., sudah basi..” ujar
Kail sambil mengambil koran itu
“Di bawah nya Kail…, dibawahnya…” Ujar Andi
sambil mengambil lagi koran itu dan menunjukan sebuah
iklan setengah halaman dibawah bagian berita olah raga.
Sebuah iklan makanan sereal SuperChips, dengan gambar
seorang pemain sepak bola terkenal dari Belanda.
SuperChips adalah salah satu produk makanan dari Von
Chips.
“Sialan….!” Kail mengumpat
“Aku tidak menyangka secepat ini ..” Ujarnya
tidak percaya.
“ Sorry man,” kata Andi seolah menunjukan
simpatinya. Dia tahu betul kalau Kail akan terpukul
dengan iklan itu.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
26
Seiring dengan perginya Andi, Kail mengambil
berkas billing Von Chips yang dia ambil tadi, lalu dia buka
berkas itu dan menemukan sebuah nomor telepon dan juga
sebuah nama bertuliskan; Edna Cahaya, Head of
Promotion
“Von Chips Indonesia, dengan Santi disini, bisa
saya bantu?” sebuah suara lembut terdengar dari ujung
telepon.
“Bisa dihubungkan dengan Bapak Pieter Mba?”
Kail mencoba peruntungannya, walaupun dia tahu betul
pieter sedang ada di Amsterdam saat ini.
“Bapak Pieter sedang tidak ada disini, mohon
maaf, dengan siapa saya bicara?’ Suara di telepon itu
menjawab, dan kembali bertanya.
“ Saya Mikail Ilyas, dari Indonesia News, kalau
begitu bisa dengan Ibu Edna?” Kail kembali bertanya.
“Mohon maaf, Ibu Edna sudah tidak bekerja lagi
disini Pak Mikail, ada lagi yang bisa saya bantu?“ Suara
ditelepon itu kembali menjawab
“Oke kalau begitu, Terimakasih,” Kail pun
menghentikan pembicaraan sekaligus menutup gagang
teleponnya.
Perseid Wish
27
“Edna sudah tidak lagi di Von Chips? “ Gumam
nya,
Edna adalah tangan kanan Derek sewaktu dia
masih mengelola Von Chips, dulu Kail sering
berhubungan dengan Edna untuk hubungan yang lebih
teknis dalam hal promosi Von Chips di Indonesia News.
Kail kembali mengambil koran yang tadi
diberikan Andi kepadanya, kemudian mulai membuka
satu per satu lembaran koran itu, di awal koran ada berita
headline mengenai kerontokan harga bursa saham dunia
akibat kredit macet perumahan di Amerika Serikat. Berita
lainnya adalah berita ringan seputar persiapan Istana
Negara dalam menyambut hari kemerdekaan. Di halaman
iptek, ada berita yang cukup menyita perhatian Kail, yaitu
berita mengenai akan terlihatnya hujan meteor di sebagian
wilayah di Indonesia.
―Staff Lingkungan Meteorid NASA seperti
yang dikutip Global mengatakan bahwa mulai
malam tanggal 12 Agustus sampai 2-3 hari
kedepan seluruh dunia bisa menyaksikan kejadian
menakjubkan berupa hujan meteor. Meteor-
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
28
meteor akan berjatuhan dari langit dan turun ke
bumi. Mereka akan habis terbakar di atmosfer
bumi sebelum sampai ke permukaan. Peristiwa ini
akan menciptakan sebuah fenomena hujan meteor.
Sementara itu aktivitas maksimal meteor akan
melibatkan 90 sampai 100 butir meteor per jam,
dengan kecepatan mencapai 133200 mph atau 60
kilometer per detik. Kepala Observatorium
Planetarium Boscha, menyatakan bahwa ini
merupakan peristiwa tahunan ketika komet Fwift
Turtle melintasi orbit bumi yang arahnya menuju
ke rasi Persius, sehingga disebut Meteor Perseid‖
Fenomena alam ini adalah fenomona yang
berulang setiap tahunnya. Bahkan menurut artikel itu, tepat
beberapa hari sebelum kemerdekaan di nyatakan oleh
Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, terjadi
pula fenomena alam yang serupa sehingga fenomena
bintang jatuh itu dianggap berkah oleh masyarakat sekitar
waktu itu. Dan menariknya, hujan meteor kali ini juga
akan berlangsung beberapa hari sebelum perayaan hari
kemerdekaan. Kail pun berharap kalau bintang jatuh kali
Perseid Wish
29
ini adalah sebuah pertanda baik, dan tentunya tidak akan
melewatkan begitu saja fenomena menarik ini, sekaligus
sejenak melupakan beban kerja yang ia alami sekarang.
Suara telepon mengganggu keasikan Kail dalam
membaca artikel koran mengenai bintang jatuh itu, akan
tetapi dia harus mengangkat telepon itu “ Mikail disini”
“Kail, aku sudah bicara dengan pak CP tadi” suara
tegas di ujung telepon itu sangat dikenalnya, dan dia pun
tidak perlu mengenalkan terlebih dahulu kepada Kail.
“Ya…terus..?” Kail menjawab dengan penasaran
“Kamu masih diberikan kesempatan untuk
mengembalikan Von Chips atau mendapatkan klien yang
sama besarnya dengan Von Chips selama satu bulan mulai
dihitung bulan depan.” Ujar Tracy menerangkan
“ Kamu sudah liat Global hari ini Kail?” Tracy
meneruskan.
“ya, aku tidak menyangka secepat itu Tres . .”
jawab Kail dengan lirih..
“Tidak apa-apa, fokus saja dengan tugas mu Kail,
kita akan bekerja bersama-sama .. like we always
did!” Ujar Tracy memberikan semangat
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
30
Entah kenapa, setiap Tracy memberikan semangat
seperti itu membuat Kail semakin betah bekerja di sini, ada
perasaan nyaman berada di sekitarnya, perasaan lebih
pribadi ketimbang profesional.
“Aku akan berupaya meyakinkan redaksi perihal
pembuatan lembaran khusus mengenai industri makanan
untuk membantumu mengembalikan Von Chips.” Tracy
menerangkan rencanannya.
“Thanks ya tres” Kail menjawab
Sejak Tracy memegang kendali advertising
management, hampir semua target pencapaian iklan dia
lampui. Kegigihannya dalam menyusun konsep solusi
beriklan bagi klien, bisa mendrobak tatanan tata letak
koran di Indonesia News yang berpuluh-puluh tahun
berada dalam rejim redaksi dan sama sekali tidak tersentuh
bagian manapun termasuk Iklan.
“ Ehh by the way, kamu sudah lihat berita akan
terlihatnya hujan meteor di Indonesia? Tracy
menambahkan
“ eh..iya.. tadi aku baca di Global” Ujarku tak
percaya kalau Tracy juga menaruh perhatian yang sama.
Perseid Wish
31
“Kamu pasti akan lihat dong.. di balkon kerajaan
mu itu, masih lengkap kan teropong nya?” Tracy
meneruskan. aku mengingat masa lalu ketika pulang dari
dinas luar kota dan terlalu malam untuk pulang ke tempat
Tracy, mereka memutuskan untuk menginap di rumah
orangtuaku di Depok, setelah mendapat ijin dari ibu. Saat
itu Tracy melihat berbagai perlengkapan untuk melihat
bintang di balkon atas rumah ibunya.
“Aku ikut nonton di tempat mu ya..sekalian mau
silaturahmi dengan ibu, sudah lama aku tidak berjumpa
dengannya, akhir pekan ini kan long weekend, eh..sorry if
it‘s okay with you..” Ujar Tracy
“Oh Tentu!, tidak apa-apa tres, ibuku pasti senang
kamu ke rumah, nanti aku bilang ke ibu kalau kamu mau
datang akhir pekan ini,” katanya tanpa bisa
menyembunyikan kesenangan.
“Oke deh kalo begitu, bye..” Ujar Tracy seraya
menutup teleponnya.
Dia tersenyum sendiri, suasana hati Kail
mendadak meriah semeriah toko bunga yang berwarna
warni di sebelah kantor. Kalau bisa merasakan, komputer
di depan Kail pasti mengira dia gila melihat Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
32
tersenyum terhadapnya. Pasukan drum band itu datang lagi
memeriahkan suasana hari itu. Kali ini mereka serentak
menyanyikan lagu padamu negeri.
Perseid Wish
33
4
“Apaaa? Yang benar Ndi…!” Kail seolah tak
percaya, sambil berusaha mengarahkan mobil tetap pada
jalurnya, Kail berusaha menangkap apa yang dikatakan
Andi di ujung telepon.
“Iya betul, ia membatalkan billingnya pagi ini …!,
katanya mengulang kata-katanya, iklannya dia berada tepat
dibawah berita yang memojokannya ..” suara di ujung
telepon itu kembali menerangkan. “Kayanya dia kecewa
sekali Kail…” kata nya lagi.
“Shiit! Apalagi ini….Ok Andi, Thanks ya…” Kail
menutup pembicaraan. Setelah meletakan telepon seluler
di dashboard mobil, dia menoleh kiri dan kanan untuk
mencari penjual koran dipinggir jalan. Di perempatan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
34
lampu merah, seorang pria di luar mobil menawarkan
setumpukan koran dan tabloid kepada deretan mobil yang
berjalan lambat karena padatnya arus lalu lintas di pagi itu.
Kail pun membuka jendela.
“ Indonesia News, Bang !”
Tanpa menjawab, pria itu langsung menyerahkan
sebuah koran lewat jendela mobil dan setelah Kail
menerimanya segera dia serahkan lembaran uang ribuan
kepada orang itu. Dengan tidak sabar Kail langsung
membukanya sambil berusaha menyeimbangkan stir mobil
supaya tetap berada dalam arah yang dia inginkan. Satu
persatu halaman dibukanya, dan sebuah iklan property
kompleks perumahan elit seperempat halaman koran,
berada tepat dibawah sebuah berita dengan judul ADA
APA DI BALIK PARADISE BOULEVARD? .
Kail menepikan mobilnya di sebuah komplek
pertokoan dipinggir jalan dan mulai membacanya dengan
lengkap. Artikel itu memang menyorot tajam mengenai
konspirasi pengembang dengan oknum pemerintahan kota.
Kesaksian penduduk setempat yang “dipaksa” bahkan
menjurus ancaman untuk menyerahkan tanahnya ke
pengembang diceritakan dalam artikel yang terlihat
Perseid Wish
35
sebagai laporan investigatif itu. Diambilnya telepon
genggam yang berada persis di pinggir jok tempat Kail
mengemudikan mobilnya, kemudian dia cari sebuah nama
di deretan nama-nama yang tertera di teleponnya itu.
“ Selamat pagi, Adi Jaya dengan Fani bisa
dibantu? Suara lembut telepon menyambut panggilan
telepon Kail
“ Pagi, bisa dengan Pak Kamil Mba?”
“ Dengan siapa saya bicara?”
“Mikail Ilyas, Indonesia News”
“Mohon tunggu sebentar “
Seketika suara diujung telepon berubah menjadi
sebuah lagu yang menjadi jingle iklan sebuah hunian
apartemen di selatan kota Jakarta.
“ Mohon maaf bapak Mikail, Bapak Kamil sedang
tidak ada di tempat, bisa saya titipkan pesan untuk beliau?
“ Oh, tidak usah mba, biar saya coba hubungi
telepon selularnya saja”
“ Baik kalau begitu, terima kasih”
Setelah telepon di tutup, Kail mencari sebuah
nomor telepon di phone book telepon selulernya, dan
mulai menelepon lagi.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
36
“ Halo…” suara seseorang agak serak terdengar di
ujung telepon.
“Selamat Pagi Pak Kamil, saya Mikail dari
Indonesia News, Pak” Kail langsung menjawab
“Ohh, sudah dapat pesan saya dari kantor, mas
Kail? Suara di ujung telepon itu menjawab
“ Sudah pak, begini pak…” Kail langsung
memulai pembicaraannya.
“Saya mengerti keputusan bapak mengenai
penarikan billing bapak di Indonesia News, tapi mungkin
kita bisa diskusikan hal ini lagi pak, ini hanya insiden
internal kami” Kail berusaha meyakinkan orang yang ada
di ujung telepon itu.
“Saya rasa hal ini tidak usah di diskusikan lagi..”
orang itu menjawab langsung dengan tegas
“Perusahaan anda jelas-jelas merugikan kami
dengan adanya pemberitaan itu, artikel yang kalian tulis itu
menjurus ke perusakan nama baik kami, bahkan saat ini,
tim kami sedang berdiskusi untuk kemungkinan
mengajukan gugatan..” kata orang itu meneruskan
pembicaraan.
Perseid Wish
37
“Apa yang bisa kami lakukan untuk memperbaiki
kerjasama ini pak? Kail berharap.
“Sudah lah .., dengan kondisi ini tidak mungkin
kami bekerjasama lagi dengan kalian….” Suara di telepon
itu menjawab dengan segera, bagiku kalimat itu seakan-
seakan sebagai penutup pembicaraannya di telepon itu.
“ Baiklah Pak, tapi saya masih bisa berharap kita
bisa bertemu dan membicarakan ini lagi..”
“Waktu yang akan menjawabnya Mas…” Kata
suara di telepon itu dan sambungan pun terputus.
“Puiffhh…habis aku ..” sembari menghempaskan
badanku ke jok mobil dan mulai kembali menyalakan
mobilnya keluar dari area parkiran komplek pertokoan itu.
Seseorang dengan seragam tukang parkir berwarna biru
kumal, mengarahkan mobil keluar dari area parkiran.
Belum jauh dia meninggalkan area itu bunyi teleponnya
kembali berdering, dia lihat di layar teleponnya, sebuah
nama tertera disana, Tracy.
“Halo Kail…” suara lembut tapi tegas itu
terdengar di ujung telepon
“ Ya Tres, aku tahu apa yang akan kau katakan….
Itu semua diluar kehendak ku tres…”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
38
“He..he.. santai aja Kail, aku yang akan bicara di
rapat pimpinan nanti, kamu sudah hubungi pak Kamil?
Tracy bertanya.
“ Barusan aku berbicara dengannya, dia kelihatan
kecewa sekali Tres..” Kail menjawab.
“Aku kira itu wajar Kail, orang beriklan berharap
mendapatkan respon baik mengenai iklannya, dan tidak
mungkin berharap mendapatkan tuduhan tidak baik
kepadanya. Jadi wajar aja dia marah..” ujar Tracy
“Iya betul, tapi Jaya Abadi adalah Klienku Tres,
aku tidak bisa membayangkan kehilangan 2 klien besar
dalam 2 hari! Kemarin Von Chips, sekarang Jaya Abadi..”
kata Kail dengan suara lemas.
“Apa nasib ku sedang jelek ya Tres? Ujar Kail
“He..he.. kamu sendiri yang bilang waktu itu,
Master Your Mind and Design Your Destiny, kamu lah
yang menetukan takdir itu Kail” Ujar Tracy, terdengar
masih seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Kail teringat ketika tracy datang ke rumah dalam
keadaan menangis, dia, bercerita kalau dia baru saja putus
dengan tunangannya. Kail kenal baik dengan tunangannya,
Bagas, dia adalah seorang peneliti astronomi di LIPI.
Perseid Wish
39
Menurutku dia adalah orang dengan pribadi yang baik dan
menyenangkan, Dia sering berdiskusi mengenai
perbintangan dan astronomi. Kail, Bagas dan Tracy
pernah mengunjungi observertarium Boscha di Lembang
Bandung untuk melihat bintang melalui teropong Bintang
di kota itu.
Sampai sekarang, Tracy tidak mau bercerita
mengapa dia putus dengan Bagas. Dan Kail pun tidak
pernah menanyakannya. Saat Tracy datang kerumahnya,
Kail sedang terinspirasi dengan sebuah buku tulisan Adam
Khoo, sebuah buku pengembangan diri dengan judul
Master your Mind and design your destiny, Kail berkata
kepada Tracy kalau Takdir seseorang bisa direncanakan,
dan masa depan bisa di tentukan. Kail memberikan buku
itu kepada tracy dengan harapan dia bisa kembali
semangat untuk menghadapi hidup.
“iya, tapi saat ini takdir ku sedang liar, tidak bisa
aku tentukan lagi..” Ujar Kail masih dengan suara yang
tidak begitu bersemangat.
“Ngomong-ngomong kamu ada dimana Kail?”
Tracy bertanya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
40
“Di Daerah Pancoran Tres, lima belas menit lagi
aku sampai’ Ujar Kail menjawab
“Oke deh, kita bicarakan ini di kantor aja, sebentar
lagi aku juga sampai di kantor” Ujar Tracy
“Oke, see you there” Kail menutup pembicaraan
Perseid Wish
41
5
Setelah selesai jam kerja, sore itu, Kail berusaha
memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, berharap bisa
pulang lebih cepat dan mempersiapkan segala sesuatu
untuk nanti malam.
Setelah apa yang dia hadapi hari-hari terakhir ini,
melihat meteor shower dari rumah mudah-mudahan bisa
membuatnya kembali bersemangat. Kesibukan akhir-akhir
ini sempat membuat hobi melihat bintang terlupakan. Saat
ini, adalah momen yang bagus untuk kembali untuk
melakukan hobinya yaitu menikmati sebuah fenomena
alam secara langsung. Belum lagi Tracy akan ikut
menyaksikan meteor shower bersama-sama, “ malam ini
akan menjadi malan spesial…”.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
42
Cahaya matahari mulai redup di jalan dan
tergantikan oleh terangnya lampu-lampu di pinggiran
jalan. Kail masih terjebak dalam kemacetan lalu lintas di
jalan menuju rumahnya, iring-iringan mobil berjalan pelan,
sesekali dilalui oleh sepeda motor yang dengan cekatannya
memanfaatkan celah-celah diantara mobil yang berjejer.
Kemacetan memang sudah menjadi tradisi di setiap jalan
menuju pinggiran Jakarta terutama pada sore hari disaat
orang – orang yang bekerja di Jakarta dan bertempat
tinggal di pinggiran atau luar kota Jakarta sepertinya,
menjalani rutinitas pulang kantor.
Sesekali dengan perasaan tak sabar melihat jam
tangannya, dan mulai menyalakan tape mobilnya, sebuah
lagu “I‘m coming home” dari Michael Buble terdengar di
seisi mobil. Kail adalah salah satu penikmat lagu – lagu
swing jaman dulu, apalagi lagu-lagu tersebut dinyanyikan
lagi oleh penyanyi sekarang seperti Michael Buble.
Menurutnya Michael Buble adalah reinkarnasi Frank
Sinatra, dan Frank Sinatra sendiri adalah legenda baginya.
Lagu – lagu Buble selalu menemani Kail disaat kemacetan
seperti ini, menumbuhkan semangat baru disaat waktu
serasa melambat, dan menembus kemacetan menjadi lebih
Perseid Wish
43
menyenangkan.Setelah memalui sebuah perempatan jalan
yang di lalui jalan kereta Api, arus kendaraan pun kembali
normal, bersaing dengan puluhan sepeda motor yang
memadati jalan, dan Dia pun terus berpacu.
Pada akhirnya, Kail pun sampai di sebuah rumah
yang asri, dihiasi oleh banyak tumbuhan di pekarangan
rumahnya. Sebuah rumah dengan gaya yang agak kuno
bagi orang kebanyakan, sebuah gaya arsitektur rumah yang
jarang di temui di perumahan – perumahan pada
umumnya. Kail menyebutnya sebagai rumah dengan gaya
art deco, sebuah gaya arsitektur simetris. Kail memang
sangat terkesan dengan rumah – rumah jaman dulu yang
banyak di temui di kota Bandung sewaktu dia kecil.
Sebuah gaya arsitektur bergaya Kubisme. Rumah ini
dulunya memang rumah biasa seperti rumah kebanyakan
di sekitarnya, namun Kail berinisiatif mengubah desainnya
untuk mengenang kenangan bersama ayahnya sewaktu di
Bandung.
Stuktur tanah yang tidak rata membuat rumah Kail
lebih tinggi dibanding rumah yang ada di depannya, dan
terlihat tinggi jika dilihat dari depan jalan. Sebuah tangga
kecil menjadi penghubung dengan halaman depan rumah.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
44
Sebuah ornamen batu hitam yang disusun berjajar
membentuk garis lurus mengikuti alur tembok menambah
kesan rumah tempo dulu. Didalam rumah, suasana berubah
meriah dengan cat yang berbeda di setiap ruangannya,
warna yang di dominasi warna hijau, warna kesukaan
ibunya. Kail masuk ke ruang tamu, sebuah ruangan yang
tidak terlalu besar, dipenuhi oleh photo Kail beserta Ibu
dan mendiang ayahnya. Hiasan – hiasan seadanya
menghiasi tembok ruangan itu. Lalu Kail masuk ruangan
dapur, untuk menemui ibunya, terlihat seorang wanita
paruh baya, dengan rambut lurus dan terlihat sebagian
memutih diikat ke belakang. Ibunya terlihat sedang asik
mengolah masakan diatas wajan yang mengepul panas.
Wangi masakannya membuat Kail mendadak merasa
lapar.
“Sore bu ..” Seolah memberikan kejutan, kail
muncul dari belakang ibunya.
“Lho… pulang awal kamu…Kail? Ibunya
penasaran, karena biasanya Kail pulang lebih lambat ke
rumah.
“ Malam ini mau lihat bintang bu …” kata Kail
Perseid Wish
45
“Memang bintangnya mau ngapain hari ini?
Ibunya kembali bertanya
“ He..he.. Mau Jatuh bu…, Malam ini bakal
terlihat banyak meteor terbang di angkasa.. kejadian jarang
lho bu, bisa puluhan tahun sekali..” Ujar Kail berusaha
menjelaskan
“Ah…ada-ada saja, ibu dulu waktu kecil di
kampung bisa lihat bintang jatuh setiap malam, Kail …”
ujar ibunya seolah tidak mengerti apa yang akan dilakukan
Kail.
“Bu, malam ini masak lebih banyak ya…” Ujar
Kail
“Memang, siapa yang mau datang malam ini,
Kail? Tanya Ibu
“Tracy, bu..” Kail menjawab.
“Tracy ? Sudah lama ibu tidak jumpa dia..” Kata
Ibunya
“Iya, dia juga ingin berjumpa dengan ibu, sudah
lama tidak melihat ibu katanya”
“Ya udah, nanti ibu sama mbok yum menyiapkan
makanan tambahan buat kalian, kamu ganti baju dulu,
mandi dulu, biar segar”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
46
Tanpa menjawab, Kail langsung pergi menuju
kamarnya, tapi tidak lama kemudian, hand phone Kail
berbunyi, dia keluar dari kamar dan mengambil hand
phone yang tadi dia simpan di atas meja. “Tracy…”
Gumam Kail..
“Halo Tres… Jam berapa kamu datang…?
“Kail, aku minta maaf….”
“He he kaya’ lebaran saja. Ada apa Tres?
“Bagas baru saja datang dari swiss, dia datang
mau mengajak kita untuk melihat meteor di Lembang,
Boscha. Jadi aku tidak bisa datang ke rumahmu dan
melihat meteor itu dari rumah mu, tapi kita bisa melihat
meteor bareng-bareng di lembang, Cuma dua jam dari sini.
Bagaimana?”
Tentu saja itu tawaran yang tidak mengenakan
bagi Kail. Dari awal Kail mengharapkan untuk menonton
meteor itu berdua saja dengan Tracy. Sebuah momen
untuk berdua. Dan sekarang ada Bagas. Orang yang pernah
menjadi bagian dari hidup Tracy. Kail pernah berharap
agar dia tidak pernah pulang lagi ke Jakarta setelah
beberapa tahun yang lalu dia pergi untuk melakukan
penelitian di swiss.
Perseid Wish
47
Kail ingin sekali mengatakan kalau dia
mengharapkan Tracy datang malam itu, dan memohon
untuk meninggalkan Bagas terus menonton meteor shower
berdua saja di balkon rumahnya, tapi dia tidak bisa. Ada
kekecewaan mendalam dalam diri Kail.
“Ehm…uhm…Aku tidak bisa Tres.., tapi aku
senang mendengar Bagas sudah pulang kembali,
bagaimana kabarnya?” ujar Kail, berusaha
menyembunykan kekecewaannya.
“Dia baik-baik saja, Kail, dia menanyakan
kabarmu tadi, dan mengajak kita untuk melihat meteor
shower itu bareng-bareng, aku berharap kamu ikut Kail..”
Ujar Tracy serasa harus menjelaskan sesuatu kepada Kail
“Aku juga ingin bergabung dengan kalian, Tres,
tapi aku tidak bisa meninggalkan ibuku sendirian” ujar
Kail, akhirnya menemukan alasan untuk tidak ikut mereka.
“Oh, sayang sekali kalau begitu, kami benar-benar
menginginkan kamu hadir disini..” ujar Tracy berusaha
meyakinkan.
“Iya, aku tahu itu Tres, tapi kamu tahu aku tidak
bisa, semoga kalian bisa menikmatinya malam ini, salam
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
48
buat Bagas ya…” Kail kembali berusaha meyakinkan
Tracy.
“Ok deh kalau begitu, sampaikan permohonan
maafku kepada ibumu, aku benar – benar menyesal tidak
bisa bertemu dengan ibu malam ini” Ujar Tracy, terdengar
seperti merasa bersalah
“It’s Okay, nanti aku sampaikan ke ibu, have fun
ya…” Ujar Kail sembari memutuskan pembicaraan.
“Bu….” Kail mencari Ibunya
“Tidak usah nambah masaknya, bu, Tracy tidak
jadi kesini, dia ada urusan mendadak, tidak bisa ditinggal.
Buat kita aja..” Ujar Kail sambil pergi menuju kamar
mandi.
Ibu Kail bisa melihat raut wajah Kail yang
kecewa, dia mengerti jika Kail sangat mengharapkan
kedatangan Tracy malam itu.
Perseid Wish
49
6
Sambil mempersiapkan segalanya di balkon
rumah, Kail mencoba untuk menenangkan diri dari
kekecewaannya karena malam ini menjadi malam yang
tidak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Kail
membawa sebuah alas tidur ke balkon, makanan kecil, dan
tentunya sebuah teleskop sederhana untuk mengamati
bintang. Sebuah kamera SLR – digital di gabungkan
dengan lensa teleskop untuk mengabadikan meteor
shower. Kamera tersebut di set melakukan pemotretan
setiap 5 menit sekali setelah timernya di set.
Untuk menemaninya dimalam yang cukup sunyi
itu, Kail mendengarkan lagu dari mp3 playernya.
Walaupun Kail bertekad untuk menikmati fenomena alam
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
50
ini, tapi pikirannya tidak lepas dari Tracy. Bahkan
beberapa kali Kail memikirkan apa yang sedang dilakukan
Tracy saat ini.
Sesekali Kail melihat langit malam, terlihat
bintang – bintang berkelip, tapi tidak cukup banyak seperti
biasanya. Kail melihat ada sesuatu yang tidak jelas
dimalam ini, ya karena adanya awan yang cukup
mengganggu pengamatannya. Sesuatu yang
dikhawatirkannya sejak kemarin, BMKG sebenarnya
sudah memberitakan bahwa malam ini akan cerah, seperti
harapannya. Sambil menunggu cerahnya cuaca, Kail
menyibukan diri dengan mendengarkan lagu-lagu dari mp3
playernya, sebuah lagu wonderful tonight dari eric clapton
membuat suasana lebih menyenangkan.
Memasuki tengah malam, langit mulai nampak
lebih cerah, Pleiades dan Mars di arah Timur cukup
terlihat. Rasi Perseus dengan bintang Mirfaknya juga
mulai nampak. Satu hal yang menarik, penamaan
konstelasi ini disesuaikan dengan kisah – kisah dewa pada
masa Yunani kuno. Contohnya rasi bintang perseus ini.
Mereka menghubungkan titik titik bintang yang bertebaran
menjadi sebuah gambaran seorang pahlawan dengan topi,
Perseid Wish
51
pedang dan sepatu bersayap, sesuai dengan kisah Perseus,
tokoh heroik dari cerita Yunani kuno yang mampu
membunuh Medusa, tokoh jahat berambut ular dan mampu
membuat orang yang melihatnya terpatung menjadi batu.
Perseus mendapatkan topi, pedang dan sepatu
bersayap sebagai pusaka dari tiga orang penyihir yang
hanya mempunyai satu mata untuk bisa membunuh
medusa yang tidak terkalahkan. Kisah menarik lainnya
yang paling banyak di kutip di berbagai kisah heroisme
Perseus adalah ketika Perseus membebaskan Putri cantik
putri Cassiopeia Ratu Ethiopia, bernamaAndromeda dari
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
52
cengkraman mahluk jahat berwujud monster laut. Setelah
pertarungan yang dahsyat diantara Perseus dan monster
laut itu akhirnya Perseus berhasil menaklukannya dan
sekaligus menyelamatkan sang putri. Selain berhasil
menaklukan monster laut, Perseus pun berhasil
menaklukan hati sang putri cantik Andromeda yang
akhirnya menjadi pendamping hidupnya.
Perseus sendiri pada saat awal kelahirannya
ternyata menjadi ancaman bagi kakeknya sang raja Argos.
Peramalnya mengatakan bahwa cucunya ini ketika dewasa
kelak akan membunuhnya. Dan di akhir cerita, ramalan itu
pun menjadi kenyataan, Perseus secara tidak sengaja
membunuh kakeknya yang konon sudah berusaha untuk
menghindar dari cucunya ini.
Dibalik keindahannya, cahaya dari bintang-
bintang itu memerlukan waktu bertahun-tahun, bahkan
ribuan tahun, untuk mencapai bumi sampai bisa dilihat
oleh mata manusia. Padahal cahaya bergerak dengan
kecepatan sekitar 350.000 km per detik. Bisa dibayangkan
betapa jauhnya bintang-bintang itu dari bumi. Setiap kali
Kail melihat ke langit malam dan melihat bintang-bintang
yang ada disana, dia selalu terkesima sekaligus merasa
Perseid Wish
53
sangat kecil serta merasa sangat tidak berarti di tengah
alam semesta yang amat luas ini.
“Wow..!”, Kail sedikit berteriak, dia melihat
beberapa garis cahaya shower meteor. Dia langsung
mengaktifkan kameranya untuk menangkap fenomena
alam itu secara otomatis. Setidaknya ada 9 meteor teramati
saat itu. Kail mulai berbaring sambil menunggu
kedatangan shower-shower yang lain. Sesekali meteor
melesat dengan cepat di atas kepala Kail dan beberapa
diantara nya cukup besar dan terang. Ya Perseids memang
termasuk dalam kategori shower yang memiliki kecepatan
tinggi yaitu 60 km/detik sehingga akan terlihat sangat
cepat sehingga lengah sedikit saja pasti terlewatkan. Selain
itu, kecilnya magnitude shower ini juga menyebabkan
Perseids sulit diamati jika cuaca saat itu tidak benar –
benar dalam kondisi jelas dan cerah.
Indah sekali cahaya - cahaya itu melesat, tanpa
terasa, Kail kembali teringat Tracy, alangkah senangnya
jika pemandangan indah ini bisa dilihat berdua dengannya.
Pikiran Kail kembali gundah, seolah sulit sekali
melupakan Tracy saat ini. Tidak terasa waktupun sudah
mulai memasuki waktu dini hari, mata Kail pun terasa
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
54
berat mencoba untuk menahan kantuk. Diiringi sunyinya
malam, dan lagu jazz yang menemaninya, Kail pun
tertidur.
”BUMMMMMM....”
Suara keras menggetarkan bagaikan suara kotakr
menggelegar membangunkan Kail, sesaat Kail mengira itu
adalah kotakr.
“hmmmm.. langit cukup cerah untuk terjadi
hujan…”ujar Kail sambil membereskan tempat dia tidur
dan berjalan kembali ke kamarnya.
Kantuk yang menderanya mengantar Kail kembali
ke alam mimpinya.
“PRANNNNKKK, BUMMM!!!”
Suara yang sangat keras kembali terdengar, suara
itu terdengar lebih dekat dari tempat Kail tidur, seketika
itu juga Kail terbangun dari tidurnya dan langsung melihat
asal suara. Terlihat kaca yang ada persis dibelakang balkon
pecah berantakan. Sebuah kursi terlihat patah, dan terlihat
lantai balkon sedikit pecah. Kail sangat kaget dengan
peristiwa itu. Asap kecil keluar dari arah datangnya suara.
Kail bangkit dan berjalan menuju arah kaca yang sudah
berantakan itu. Alangkah kagetnya Kail ketika dia melihat
Perseid Wish
55
sebuah batu seukuran kepalan tangan anak kecil berada
diantara pecahan kaca tersebut. Batu berwarna gelap
tersebut mengeluarkan cahaya di kegelapan, terlihat panas
karena mengeluarkan asap tipis.
Sejenak Kail terdiam seolah tidak percaya,
terdengar suara pintu terbuka, seseorang naik ke atas
balkon dan menyalakan lampu.
“Ada apa Kail? Ibu mendengar suara yang keras
tadi?” ibu kail bertanya
“Tidak tahu bu, sepertinya ada yang melempar
batu, hingga kacanya pecah.” Kata Kail mencoba
menjelaskan.
“Melempar batu? Masa sih? Siapa yang iseng
melempar batu ke rumah kita?” tanya ibu semakin
penasaran.
“Kail juga tidak mengerti bu, tapi nanti Kail coba
tanyakan ke mang Ujang petugas hansip di depan, pasti dia
melihat sesuatu.” Ujar Kail.
“Ibu kembali tidur saja, biar aku yang bereskan
ini semua.” Ujar Kail menenangkan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
56
“Baik deh, Ibu kembali ke bawah, kamu hati-hati
ya, Kail” ujar ibu sambil membalikan badan dan turun ke
bawah.
Kail membawa sapu yang tergeletak di balkon dan
mulai membereskan kaca yang berserakan. Dia juga
mengambil kursi kayu yang sudah terbelah menjadi dua,
serta menumpuknya diluar. Setelah itu perhatian Kail ada
di batu yang masih tergelatak diantara pecahan kaca.
Sambil hati-hati sekali, Kail mencoba memindahkan batu
tersebut ke tempat yang lebih terang. Batu itu sudah tidak
terlihat panas lagi, dan Kail mulai berani mengambilnya.
Dia memperhatikan dan membolak balikannya, “sebuah
batu yang tidak biasa”, pikir Kail.
Seketika, Kail jadi teringat meteror shower yang
tadi sempat dia amati, “mungkin kah?” pikir Kail, tapi
tidak berani meneruskan.
Perseid Wish
57
7
Keesokan paginya Kail bergegas mengambil
kamera yang masih terpasang dia atas balkon. Dia
lepaskan teleskopnya, dan membawa kamera tersebut di
kamarnya. Diatas kamarnya terdapat sebuah laptop yang
sudah dinyalakan. Sambil memasang kabel penyambung
kamera ke laptop, Kail mengambil batu misterius itu dari
mejanya, di siang hari, batu itu terlihat bening agak suram,
berwarna biru tua pekat.
Setelah tersambung dengan laptop miliknya, Kail
mulai membuka hasil photo kameranya. Beberapa photo
menangkap indahnya gambar meteor shower seperti
lintasan cahaya, tapi beberapa photo hanya menangkap
situasi malam tanpa ada gambar showernya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
58
Setelah melihat berpuluh-puluh photo, beberapa
photo kemudian menjadi perhatiannya. Sebuah photo yang
menangkap bayangan bercahaya melintas tidak secara
horisontal seperti photo – photo lainnya, tapi terlihat
melintas vertikal, seolah – olah bayangan tersebut bergerak
menuju kamera dari arah atas. Sebuah photo lagi
menggambarkan bayangan yang lebih besar, hampir
menguasai seperempat frame photonya. Kail memperbesar
gambar photo itu, sambil memegang dan melihat – lihat
batu yang ada di meja.
Dalam hatinya, Kail berfikir, apakah ini batu
meteor yang jatuh tadi malam? Apakah mungkin sebuah
batu meteor mampu melewati panasnya atsmosfer bumi
dan jatuh di bumi? “hmmm…Seperti film saja…” pikir
Kail. Tapi jika benar ini adalah meteorit, maka ini adalah
penemuan paling beharga Kail. Sebuah benda dari
konstelasi angkasa luar. “Luar Biasa…” ujar Kail.
Kail membuka mesin pencari google di internet
melalui laptop nya, di carinya semua situs yang
berhubungan dengan jatuhnya meteorit di dunia ini.
Beberapa tautan mengenai topik ini muncul berderetan,
dia mulai membuka situsnya satu persatu.
Perseid Wish
59
DI masa lalu, benda-benda langit selalu
dihubungkan dengan takhayul serta diasosiasikan dengan
dewa-dewa dan agama. Namun, dibandingkan dengan
benda-benda langit lain, kesalahpahaman dan
ketidakmengertian mengenai meteor berlangsung lebih
lama. Sejak bertahun-tahun lalu, meteor diyakini sebagai
hadiah yang dijatuhkan oleh para malaikat dari surga.
Sebagian lagi berpendapat, meteor jatuh ke Bumi karena
ada dewa yang marah.
Hingga abad ke-17, masih banyak orang percaya
bahwa meteor terjadi karena proses hujan badai disertai
kotakr (thunderstorms), sehingga meteor pun mendapat
julukan ‖thunderstones‖. Namun, seiring dengan waktu
dan perkembangan ilmu pengetahuan, banyak ilmuwan
yang skeptis terhadap kepercayaan bahwa batu bisa jatuh
dari langit atau surga. Mereka juga kian tak memercayai
setiap orang yang mengklaim pernah melihat ‖batu jatuh
dari surga‖.
Peristiwa penting dalam sejarah meteor yang
pernah tercatat adalah ketika pada tahun 1807 sebuah
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
60
bola api (fireball) meledak di atas Connecticut, Amerika
Serikat, dan beberapa serpihan meteor jatuh ke Bumi.
Pada saat itu, untuk pertama kalinya segenggam asteroid
ditemukan dan satu teori baru dimunculkan bahwa meteor
adalah asteroid atau planet lain yang pecah. Teori ini
hingga kini masih dipertahankan.
Dari sekian peristiwa penting berkaitan dengan
meteor dalam sejarah modern adalah ketika jatuhnya
meteor di kawasan hutan Siberia pada 30 Juni 1908 yang
mengakibatkan kerusakan ratusan mil persegi hutan di
sana. Dari jarak ratusan mil para saksi melihat bola api
membelah langit, menegaskan bahwa meteor masuk ke
atmosfer dengan sudut miring. Tak lama kemudian, terjadi
ledakan dahsyat. Ledakan juga ditandai dengan tiupan
badai panas sangat kencang dan bergemuruh sehingga
mampu mengguncang dan memecahkan jendela rumah-
rumah di desa terdekat. Partikel-partikel kecil tertiup ke
atmosfer hingga langit malam menjadi terang-benderang
untuk beberapa hari. Meski ledakan sangat dahsyat, tak
ada serpihan batu meteor yang ditemukan di sekitar lokasi
kejadian. Untuk beberapa tahun sejumlah ilmuwan
berpikir bahwa bencana itu disebabkan oleh sebuah
Perseid Wish
61
komet. Sekarang, satu teori umum menjelaskan bahwa
peristiwa di hutan Siberia itu disebabkan oleh sebuah
ledakan meteor di atas permukaan Bumi. Jadi, meledak
sebelum sampai menyentuh permukaan Bumi.
Peristiwa lainnya adalah ketika meteor berukuran
besar—tercatat meteorit terbesar yang pernah sampai ke
permukaan Bumi—jatuh di ladang gandum di selatan
Nebraska, Amerika Serikat, pada 1948. Para saksi melihat
bola api (fireball) raksasa di sore hari. Di antara para
saksi itu menyatakan, bola api itu lebih terang daripada
Matahari. Di lokasi jatuhnya meteor ditemukan batuan
meteorit seberat 2.360 pon dan terkubur sedalam 10 kaki
(sekira 3 meter) di bawah permukaan tanah.
Di Indonesia, tanggal 11 Mei 2001 pagi hari,
penduduk Desa Wonotirto yang terletak di lereng Gunung
Sumbing mendadak dikejutkan dengan terdengarnya
dentuman keras disertai jatuhnya meteor pada tiga titik.
Dua diantaranya berada di ladang tembakau dan satu lagi
di jalan desa, sekitar 1 km dari rumah penduduk terdekat.
Meteor pertama jatuh pukul 08:30 WIB sementara meteor
terakhir menyusul setengah jam kemudian di titik tumbuk
jalan desa. Yang tersisa hanya dua buah meteorit,
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
62
masing–masing dari salah satu titik tumbuk di ladang
tembakau (seukuran kepala bayi) dan di jalan desa
(seukuran kepalan tangan orang dewasa) .Peristiwa ini
adalah yang pertama di Jawa Tengah dalam kurun waktu
17 tahun terakhir pasca jatuhnya meteor di Desa
Jumapolo, Karanganyar, pada 1984. Pemerintah
Kabupaten Temanggung kemudian mendirikan Monumen
Meteorit Wonotirto di dekat lokasi titik tumbuk jalan desa,
yang diresmikan pada 18 Februari 2002. Museum Rekor
Indonesia menempatkan monumen ini sebagai satu–
satunya monumen peringatan jatuhnya meteor di
Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Kail lalu kembali memperhatikan batu hasil
temuannya itu, “ wow.. sejarah meteorit memang luar
biasa,” ujarnya lalu dia membayang sebesar apa batu itu
sebelum melewati lapisan atmosfer bumi..”benar-benar
luar biasa..” Kail kembali bergumam.
Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 12
siang, dari tadi pagi Kail melakukan penilitian kecil-
kecilan mengenai meteorit yang nyelonong masuk ke
rumahnya. Kail memang berniat menghabiskan hari
minggu ini di rumah. Biasanya, setiap hari minggu, kalau
Perseid Wish
63
tidak menonton DVD, dia bermain game winning eleven
kesukaannya. Tapi hari ini memang spesial, karena adanya
batu meteorit ini.
Perut Kail terasa keroncongan, pertanda lapar
yang sangat. Seketika dia membayangkan makanan ibu
yang enak rasanya, pepes ikan ibu yang khas, sayur asem
kesukaannya dan tidak lupa gorengan bakwan sebagai
teman makan yang sempurna. “wah.. enaknya kalau ibu
masak seperti yang di bayangkan…” sayang, Kail tidak
sempat meminta ibu memasakan apa yang diinginkannya
itu. Lapar yang semakin terasa membuat Kail
menghentikan aktivitasnya itu, sambil meletakan batu
meteoritnya ke dalam kotak kecil yang sudah dia siapkan.
Dia bergegas menuju ke dapur tempat ibunya masak.
“Bu, aku lapar nih…, masak apa hari ini..? Kail
bertanya..
“Tuh , di meja makan sudah ibu siapkan. Lagian
kamu ngapain sih, kok asik banget di kamar.” Ujar Ibu
Kail
“ Oke deh…“ tanpa di suruh, Kail langsung
menuju meja makan tempat makan siang sudah disiapkan
oleh ibu. Ketika sampai, betapa terkejutnya Kail ketika
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
64
melihat pepes ikan, sayur asem dan bakwan persis seperti
yang sudah dia bayangkan sebelumnya sudah tersedia di
depan meja. Bahkan posisinya sama persis seperti yang
Kail pikirkan ketika lapar tadi.
“Sebuah kejutan yang menyenangkan!” ujar Kail
sambil langsung mengambil nasi beserta lauknya.
Perseid Wish
65
8
Walaupun hari-hari adalah sama, namun hari
Senin terasa lebih berat bagi Kail dibandingkan dengan
hari-hari lainnya, dia jadi ingat sebuah prinsip waktu yang
relative, tergantung situasi dia menikmati waktu itu.
Setelah melalui sebuah akhir pekan sendirian dengan
bermalas-malasan tentunya, pergi untuk melakukan
aktivitas rutin memang terlihat berat.
Setelah mengenakan pakaian kerja, Kail kembali
membuka kotak kecil nya yang berisi meteorit diatas meja
kerja di kamarnya. Seperti anak kecil, dia kembali melihat
dan membolak-ballikan batu itu. Entah kenapa, akhirnya
dia memutuskan untuk membawa batu itu bersamanya
“biar aku simpan di dashboard mobil” pikirnya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
66
Tanpa disadari, waktu pun berlalu dengan
cepatnya “aduh! Sudah jam setengah delapan!” dia sadar
bahwa ada rapat penting yang harus dia hadiri antara
bagian iklan dengan bagian redaksi untuk membahas iklan
dari Jaya Adi yang bermasalah itu.
Perjalanan normal di pagi hari membutuhkan
waktu 2 jam untuk sampai di kantornya. Kemacetan,
terutama di hari pertama kerja, adalah penyebab utamanya.
Jika jalan sepi, tanpa kemacetan, perjalanan bisa hanya
ditempuh selama 45 menit saja.
Kail bergegas masuk ke dalam mobil hyundai
matrix berwarna perak keluaran tahun 2002, tas dan
meteorit yang dia jinjing sekaligus dia lempar ke dalam
mobil. Saat itu juga mobil di nyalakan. Dengan melihat
kiri dan kanan mobil pun melaju bergabung dengan iring –
iringan kendaraan lainnya di jalan raya.
Secara tidak sadar, Kail berharap bahwa hari itu,
jalan akan bebas dari hambatan, dia berharap jalan menuju
kantornya bisa dilalui mobil dengan kecepatan rata-rata 80
km/jam. Dia menginginkan lalu lintas saat itu lancar,
walaupun dia pun sadar bahwa tidak pernah sebelumnya
dia melihat jalanan lancar di hari kerja.
Perseid Wish
67
Jalur yang ditempuh Kail saat itu harus melewati
sebuah jalur kereta api yang melintang di jalan utama.
Mobil Kail berhenti menunggu Kereta api selesai lewat,
sambil tak henti – hentinya berharap jalan akan bebas dari
kemacetan. Setelah kereta api selesai melewati jalan
utama, portal yang mengahalangi jalan utama itu pun
dibuka, Kail secara sigap memindahakan persneling nya,
dan mulai melanjutkan perjalanan.
Sesaat, Kail harus berlomba dengan banyaknya
sepeda motor yang juga berusaha melewati jalanan itu, tapi
setelah jalur kereta terlewati, Kail bisa melihat jalanan
yang agak sepi dari biasanya. Jalanan yang bisa dia lihat
sampai ujung jalan membelokannnya. Sejenak Kail tidak
percaya dengan apa yang dia lihat, sejauh pengetahuannya,
jalan seperti ini hanya terjadi di waktu libur atau di hari
minggu. Belum pernah Kail melihat jalan selenggang ini di
hari kerja sebelumnya. Tapi Kail tidak larut dalam
kepenasarannya, dia menginjak gas mobil untuk
selanjutnya berusaha mencapai kantor secepatnya.
08.20 AM, begitu tulisan yang tertera di sebuah
display dalam dashboard mobil yang dikendarai Kail
sesaat setelah dia memarkirkan kendaraannya dalam
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
68
sebuah tempat parkir, di belakang sebuah gedung
perkantoran. Kantor Indonesia News adalah gedung antik
peninggalan jaman penjajahan Belanda. Untuk terlihat
seperti sekarang, kantor tersebut telah melalui renovasi
yang signifikan, sehingga gedung yang tadinya terlihat
kuno menjadi sangat menarik dan arstitik. Tampak depan
terlihat masih seperti aslinya. Namun dibelakang gedung
antik tersebut terdapat sebuah gedung bertingkat yang
berasitektur moderen.
Kail bergegas menuju lift yang berada di area
lobby kantor, di dalam lift dia bersama sejumlah orang
yang terlebih dahulu sudah berada di dalam. Sekelompok
orang tersebut terlihat kaku dengan stelan kemeja dan jas
nya. Orang-rang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
Satu orang yang berperawakan lebih besar menekan
tombol lantai 5, yang juga merupakan lantai yang akan
dituju Kail, di ruang rapat. Selama berada di dalam lift,
tidak seorang pun yang mengeluarkan suara, hingga suara
bel lift memecah kesunyian dan pintu lift pun terbuka.
Posisi Kail yang paling depan pintu, mengharuskan dia
keluar terlebih dahulu kemudian disusul oleh orang-orang
yang ada di belakangnya.
Perseid Wish
69
Sejenak, Kail memperhatikan rombongan orang
yang berjumlah empat orang tersebut masuk ke dalam
ruang pemimpin umum, Bapak CP. Setelah itu mereka
menghilang seiring tertutupnya pintu dari dalam ruangan.
“Kail..” Suara lembut datang dari arah belakang
Kail yang dari tadi masih penasaran dengan tamu yang
baru saja masuk ke ruang pemimpin. Seketika Kail
menoleh dan terlihat seorang wanita yang hari-hari
tnerakhir ini selalu memenuhi pikiran Kail.
“Tres.., ehmm bagaimana acara di Lembang?
Sukses?” Kail mencoba untuk memberikan perhatian.
“Cuacanya sempat mendung disana, berawan, tapi
menjelang tengah malam, kita bisa melihat meteor shower
itu lebih jelas..indah ya..” ujar Tracy. “Sayang.., kamu
tidak ada disana Kail.. banyak sekali orang yang
melakukan observarsi disana..” Ujar Tracy kembali.
“Ingin sekali Tres, tapi kamu tahu aku tidak
bisa…” ujar Kail mencoba memberikan alasan.
“Bagaimana Bagas?” ujar Kail seolah memancing reaksi
Tracy.
“He‘s fine ..” ujar Tracy singkat, jawaban yang
tentunya tidak cukup bagi Kail, terlalu menggantung, tapi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
70
Kail tidak mau merepotkan diri untuk menanyakannya
lebih lanjut.
“Harusnya kita meeting sekarang, tapi mendadak
pak CP ada tamu, mungkin diundur rapatnya” ujar Tracy
terlihat membelokan pembicaraan.
“Orang – orang yang tadi?” tanya Kail penasaran.
“Iya, aku tidak tahu darimana orang – orang itu
berasal, yang pasti bukan klien iklan” Ujar Tracy mencoba
menjawab.
“ Mba Tracy, Mas Kail…” Suara dari belakang
memotong percakapan mereka
Serentak mereka menoleh, sambil tersenyum
membalas menyapa “Pak Hadi, Mas Taufik..” Ujar Tracy,
membalas sapaan mereka sembari menyodorkan tangan
untuk berjabat tangan, yang diikuti oleh Kail.
Hadi Wijaya, dengan inisial HW adalah pemimpin
Redaksi Indonesia News, dilihat dari penampilannya, bisa
dikatakan dia adalah orang yang tidak terlalu
memperhatikan penampilan. Sebagai orang nomor satu di
redaksi surat kabar dengan tiras terbesar di negeri ini, dia
tampil terlalu seadanya. Kemeja lengan pendek dipadu
dengan celana jeans, menggambarkan itu semua. Satu-
Perseid Wish
71
satunya asesoris yang ada adalah id card yang
menggantung di lehernya. Tapi dibalik itu semua,
kapasitas intelektual HW sudah diakui secara
internasional, dia pernah menjabat sekjen Asosiasi Jurnalis
se-Asia dan aktif di World Association of Newspaper yang
berpusat di Paris Perancis. Tulisan-tulisannya diakui
sebagai tulisan dengan kelas dunia. Beberapa surat kabar
dan perusahaan Televisi mencoba menggaetnya untuk bisa
mengelola bagian redaksinya, tapi idealismenya lah yang
menjadikan dia tetap berada di Indonesia News.
“Sepertinya pak CP ada tamu ya?” Tanya Pak
HW.
“Betul pak, sepertinya mendadak”, ujar Tracy
mencoba menjawab.
Beberapa menit kemudian, pintu di ruang
pemimpin terbuka, terlihat empat orang dengan pakain
rapih berstelan jas keluar dari ruangan itu. Di barisan
terakhir seorang wanita muda, yang dikenal sebabagai
sekretarisnya pak CP keluar dan memanggil Tracy dan
kawan-kawannya.
“Pak HW, mba Tracy, di tunggu didalam oleh pak
CP,” wanita tadi memanggil dengan ramah. Mereka
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
72
beranjak dari tempat duduknya, dan segera memasuki
sebuah ruangan dengan pintu mencolok di tengah ruangan
itu.
Ruangan kerja Cakra Putra (CP) memang terlihat
cukup luas dan terang. Selain ada satu set meja untuk
bekerja, lengkap dengan peralatan komputernya, terlihat
juga satu meja rapat yang berbetuk bundar dengan jumlah
kursi 7 buah. Meja tersebut berada tepat di sebelah kiri
meja kerja CP. Secara umum, ruangan ini terlihat sangat
rapih dengan ornamen dan hiasan yang serasi. Beberapa
lukisan surealis menghiasi beberapa bagian dinding
ruangan. Sebuah lemari buku yang terbuat dari ukiran
kayu berukuran cukup besar menutupi lapisan dinding
sebelah kanan. Koleksi buku yang beragam dan luas
menggambarkan bahwa dia adalah orang yang
berwawasan cukup luas.
“Silahkan masuk…” seorang pria dengan
penampilan meyakinkan menyambut kedatangan mereka
dengan ramah. Pria paruh baya dengan kacamata
berbingkai tipis menempel di matanya, rambut yang
sebagian memutih dan di sisir rapih ke arah belakang serta
mengkilap. Senyum yang mengulum selalu terlihat di
Perseid Wish
73
wajahnya. Cakra Putra adalah pemiliki Indonesia News
generasi kedua setelah pemilik yang pertama Cakra Utama
meninggal dunia. Satu-satunya saudara yang dia miliki
saat ini adalah adik perempuannya yang menikah dengan
pria asal perancis dan sampai sekarang menetap di kota
Paris.
“Mohon maaf, tadi ada tamu yang mengganggu
jadwal kita hari ini” Ujar Pak CP mengawali pembicaraan.
“Langsung saja ke permasalahan, tujuan saya
mengumpulkan kalian, adalah karena kondisi yang kita
hadapi akhir-akhir ini. Saya mencermati adanya sebuah
usaha yang sistematis untuk menggerogoti organisasi kita
ini baik dari dalam maupun dari luar”
Dengan suara yang agak berat namun nyaman
untuk didengarkan, pak CP melanjutkan perkataannya.”
Dua bulan yang lalu, seseorang yang mengatasnamakan
perwakilan dari Mr King Pin mendatangi saya, mereka
menawarkan diri untuk membeli Indonesia News ini, dia
menawar Indonesia News dengan harga yang luar biasa
bagi saya pribadi, tentu saja saya tidak menerimanya, saya
tidak mungkin menjual sebuah warisan terpenting dari
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
74
hidup saya untuk kepentingan orang lain, yang bahkan
saya belum tahu apa itu kepentingannya.”
Sambil menoleh ke seluruh orang yang hadir di
meja rapat itu, dia meneruskan. “Sejak penolakan yang
saya lakukan waktu itu, beberapa kejadian yang tidak
wajar mulai menimpa organisasi kita ini, dimulai dengan
hengkangnya beberapa karyawan dan wartawan senior
yang memiliki nilai tambah di organisasi ini, hingga yang
paling terasa, adanya usaha untuk meng-akuisisi klien -
klien iklan kita.”
Sambil melihat Tracy sekilas yang sedang serius
mendengarkan, Pak CP melanjutkan “Sebuah perusahaan
media cetak seperti kita ini memang pada kenyataannya
sangat menggantungkan kelangsungan hidupnya pada
pendapatan iklan. Bahkan bisa saya katakan tidak ada di
negeri ini, sebuah koran yang survive dari hanya dengan
menjual beritanya. Pendapatan iklan bagi perusahaan
media cetak adalah darah untuk melanjutkan hidupnya
sekaligus memberi energi bagi keseluruhan tubuh
organisasi. Maka jika ingin melihat sebuah perusahaan
media cetak hancur, maka yang harus dilakukan adalah
dengan menghentikan darahnya. Dan saya yakin inilah
Perseid Wish
75
yang sedang dilakukan sekolompok orang terhadap kita
saat ini. Cara yang mereka pergunakan sudah diluar batas
kewajaran. Klien yang sejak dahulu, secara tradisi adalah
mitra kita, bisa berubah haluan dan memindahkan billing
nya ke luar, entah dengan cara seperti apa ”
Pak CP berhenti sejenak, untuk kemudian
melanjutkan perkataanya, “ Tidak berhenti dari sana,
mereka bahkan secara diam – diam mempengaruhi penulis
kita untuk menulis sesuatu yang tidak sepantasnya
mengenai klien kita, sehingga klien kita marah dan
berpindah ke mereka, dan itu yang terjadi kemarin
terhadap Adi Jaya” Pak CP melihat ke Kail sejenak dan
kembali meneruskan perkataannya. ”Pak HW kemarin
melaporkan kepada saya, penulis yang bersangkutan sudah
mengundurkan diri mulai hari ini”
Kemudian pak CP melanjutkan, “ beberapa orang
yang barusan keluar dari ruangan ini, adalah orang – orang
suruhan King Pin. Dengan kondisi Indonesia News saat ini
mereka menganggap, saya sudah tidak akan mampu lagi
menjaga eksistensi surat kabar ini, untuk kemudian
menyerah dan mejualnya. Saya katakan dengan jelas
kepada mereka, bahkan jika saya sudah mati pun, saya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
76
akan berbicara dengan tuhan, untuk tidak membiarkan
takdir surat kabar ini kepada orang itu, untuk itu saya
meminta komitmen kalian yang hadir disini untuk juga
berani mempertahankan eksistensi surat kabar ini, hanya
kalian lah yang bisa saya andalkan untuk mempertahankan
eksistensi Indonesia News”
Sesaat, ruangan menjadi sunyi senyap, dan pak CP
pun terdiam tidak meneruskan perkataannya. Tracy, Kail,
Pak Taufik dan Pak Hadi pun tidak mampu untuk
mengeluarkan ide atau pendapatnya, mereka seolah pasrah,
apapun yang akan terjadi, terjadilah.
Perseid Wish
77
9
Di kantor, Kail termenung, memikirkan hasil rapat
tadi dengan pak CP. Dilihatnya daftar klien yang billing
nya sudah pindah ke Global. Kail sadar kalau posisi
Indonesia News sebenarnya dalam posisi genting. Pak CP
bisa saja melepas kepemilikan Indonesia News jika ia
sudah tidak sanggup mengendalikan situasi. Satu persatu
daftar klien dia lihat, beberapa klien adalah Kilen yang
menjadi tanggung jawabnya.
Lalu kemudin dia menutup mata untuk kemudian
berharap, bahwa klien – klien iklan nya Indonesia News
bisa kembali lagi.
Hand phone Kail berbunyi memecah
kesunyiannya, tertera nama Kamil-Jaya Adi di layarnya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
78
Kail langsung mengangkat handphone nya, “Halo,
selamat siang”, Kail menyapa terlebih dahulu.
“Mas Kail.., saya Kamil” suara diujung telepon itu
menjawab
“Iya, Pak Kamil, bisa saya bantu pak?” kata Kail
membalas
“Saya berfikir panjang mengenai apa yang telah
kita bicarakan kemarin, “ Pak Kamil berhenti sementara
untuk kemudian melanjutkan “Saya rasa tidak adil bagi
kita, jika sebuah hubungan yang sudah terjalin selama ini
hilang begitu saja karena sebuah kesalahan, dan saya
mengerti bahwa kesalahan bisa dilakukan oleh siapa saja
bahkan oleh pihak kami.” Ujar Pak Kamil mengawali
penjelasannya
“Walaupun begitu, tetap itu adalah sebuah
kejadian yang fatal pak, kami memohon maaf, tadi pagi
kami mendapatkan informasi, bahwa tulisan yang
menyakiti perasaan perusahaan bapak itu sengaja
dilakukan sebagai upaya sabotase pak.” Kail
memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan.
“Oh begitu? Siapa yang melakukannya dan untuk
keperluan apa? Tanya Pak Kamil di ujung telepon.
Perseid Wish
79
“Saya pikir saya tidak usah memperpanjang
masalah ini, dan bapak tidak usah mengetahuinya, tetap ini
kami anggap sebagai ke khilafan kami untuk tidak secara
teliti meneliti tulisan-tulisan yang akan diterbitkan.” Ujar
Kail.
“Untuk itulah saya menelepon mas Kail sekarang,
kami memutuskan untuk mengembalikan semua billing
kami ke Indonesia News” Pak Kamil menerangkan.
“Wah itu adalah berita yang sangat
menggembirakan kami pak” uajar Kail tidak bisa
menyembunyikan kebahagiaanya
“Tapi kami meminta syarat khusus” Kata Pak
Kamil dengan tegas
“Apa itu pak?” Kail bertanya penasaran
“Ada permintaan maaf tertulis dari pihak anda,
bahwa berita yang anda buat itu tidaklah benar” kata Pak
Kamil.
“Saya kira itu tidak menjadi persoalan pak, karena
memang berita itu tidak benar, permohonan maaf itu pun
sebenarnya akan kami tayangkan di edisi besok pak” Ujar
Kail menerangkan.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
80
“jika begitu bukan masalah, bukan?” tanya pak
Kamil
“Betul pak, tidak akan jadi masalah” jawab Kail.
“Baiklah kalau begitu, nanti saya suruh Voni
untuk mengurus semua urusan administrasinya” kata pak
Kamil.
“Terima kasih sekali lagi pak, untuk memberikan
kami kesempatan lagi” ujar Kail dengan perasaan bahagia.
“Baik, sama – sama mas Kail, selamat siang”
jawab pak Kamil.
“Selamat siang pak” Kail menutup pembicaraan.
Sejenak Kail tidak percaya dengan apa yang baru
saja dia alami, baru saja dia berharap klien Iindonesia
News kembali, dan seketika pula sebuah klien yang sudah
keluar kembali ke Indonesia news. Lamunan Kail terhenti
oleh sebuah bunyi telepon di meja kerja Kail, seketika itu
Kail mengangkat.
“Kail !” semua klien yang pindah ke Global
menyatakan kembali ingin menempatkan billingnya ke
Indonesia News! Secara serempak! Ujar Tracy dengan
ekspresi bahagianya.
“Kok Bisa?” uajar Kail terheran.
Perseid Wish
81
“Mereka tidak mendapatkan respon yang mereka
inginkan jika beriklan di Global!” Tracy menjawab dengan
semangat.
“Hahh?” Kata Kail seolah tidak percaya
“Iya…ingat Kail, pembaca tidak bisa di atur!
Mereka punya pilihan sendiri, pilihan mereka adalah
Indonesia News!” kata Tracy, meyakinkan.
“Baru saja pak Kamil tadi telepon tres..” ujar Kail
“ and then….?” Tanya Tracy
“ dia membalikan billingnya ke kita….”
“wow, …..benar? tanya Tracy
“yap… dan aku masih tidak percaya dengan ini
semua? Ujar Kail
“Itu berita bagus sekali Kail!, terus, kasus tulisan
kemarin? Mereka masih marah?” tanya Tracy kembali.
“Mereka tentunya masih marah, tapi mereka tidak
mau itu bisa merusak hubungannya dengan kita, mereka
memberikan kesempatan kedua untuk kita” ujar Kail.
“ Itu luar biasa Kail, semua Klien kita kembali,
unbelievable!” ujar Tracy
“Dan yang lebih membahagiakan lagi, mereka
menyatakan ingin kembalinya secara serentak! This is
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
82
miracle Kail!” Tracy kembali menyatakan
kebahagiaannya. “Oke, Kail, nanti aku hubungi lagi”
Tracy menutup pembicaran dengan terburu-buru, seolah
ingin melakukan sesuatu.
Perseid Wish
83
10
Kail terdiam, ia masih tidak percaya dengan apa
yang baru saja dia alami. Dia tiba-tiba teringat beberapa
kejadian sebelumnya, ketika makan siang di hari minggu
di rumah, jalan yang bebas macet pagi ini, dan
sekarang…tiba – tiba terasa bulu kuduk Kail berdiri ketika
mengingat ternyata apa yang dia harapakan semuanya
menjadi kenyataan. Apakah ini hanya nasib baik? Ataukah
ini yang dinamakan kemujuran? Kail teringat beberapa
kejadian sebelumnya, ketika klien besarnya menyatakan
keluar, kemudian akibat itu dia hampir kehilangan
pekerjaannya diakhiri ketika akhir minggunya yang tidak
sesuai harapan, Tracy membatalkan janji, waktu itu dia
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
84
menganggap bahwa dia sedang dirundung kesialan. Dua
buah kejadian yang bertolak belakang.
“Kail…” tracy sudah berada di depan meja kerja
Kail
“eh, Tres, aku masih tidak percaya dengan ini
semua, “ujar Kail
“Tidak usah di percayai, dinikmati saja..” ujar
Tracy
“Yang aku tidak mengerti, semua kejadian ini
berlangsung serempak” kata Kail
“he..he.. itu semua mungkin karena doa kita semua
terkabul Kail” ujar Tracy
“doa yang hebat” ujar Kail
“jangan begitu Kail, begini saja, ayo kita rayakan,
kita makan siang diluar, ayooo…” ujar Tracy
sambil menyerett tangan Kail, memaksa Kail
untuk berdiri.
“Aku ajak dulu yang lain..” ujar Kail
“Tidak usah, untuk mereka kita akan siapkan pesta
khusus.., this is only for you Kail, aku tahu akhir –
akhir ini kamu merasa tertekan, you deserved this,
come on..get up ….” Ujar Tracy
Perseid Wish
85
Akhirnya Kail berdiri dan berjalan beriringan
dengan Tracy keluar dari gedung dan berjalan menuju
tempat parkir, ketika masing – masing menuju mobilnya
Kail berkata, “ayolah… sekali – sekali kamu rasakan
istanaku ini” Tracy yang sudah memasukan kunci ke
mobilnya, urung membuka pintu mobil dan kembali
mengunci mobilnya untuk kemudian berjalan menuju arah
Kail. Tracy lalu membuka pintu mobil depan seiringan
dengan masuknya Kail kedalam mobil.
“Tidak senyaman mobil mu, tapi aku jamin,
perjalanannya menyenangkan” ujar Kail mempromosikan
diri.
“Mobil mu nyaman kok” ujar Tracy sambil
memperhatikan interior mobil, seraya memasangkan sabuk
pengamanan ke tubuhnya.
“he..he.. sound honest enough for me…”ujar Kail
menggoda.. Tracy merespon dengan sikutan dan seyuman
manisnya. Perjalanan pun dimulai, mobil keluar dari areal
gedung menuju jalan raya di sekitar jalan kuningan dengan
sambutan iring-iringan padatnya kendaraan. Seolah sudah
janjian sebelumnya, jam makan siang menjadi waktu untuk
orang – orang keluar kantor dan memacetkan jalanan.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
86
Entah sampai kapan tradisi ini bertahan, sampai kapan
pula kemacetan ini bisa diselesaikan. Mungkin sampai saat
ini tidak ada dari masyarakat ibu kota termasuk Kail,
percaya kalau ini bisa di selesaikan.
Jalanan tidak pula memperlihatkan tanda-tanda
akan lancar setelah lima belas menit Kail meninggalkan
kantor, Kail pun dengan serius berharap agar jalanan
lancar, dia tidak mau acara makan siangnya dengan
Tracy menjadi tidak menyenangkan karena kemacetan ini.
Setalah Kail berharap, terlihat perlahan – lahan
mobil bergerak maju dan menyisakan ruang yang panjang
bagi mobil Kail untuk memacu mobilnya. Dan beberapa
lama kemudian jalananan pun lancar.
“Ada apa ya, Kail, jalanan mendadak lancar ini”
tanya Tracy
“Entah lah Tres, tapi aku sama sekali tidak
berkeberatan dengan kondisi jalanan ini “ Ujar Kail sedikit
bercanda.
“Karuan …” Tracy membalas
Dengan jalanan lancar, Kail dan Tracy sampai
lebih cepat di sebuah rumah makan steak di bilangan jalan
sabang. Mereka berdua masuk, di iringi seorang pelayan
Perseid Wish
87
wanita berpakaian serba putih yang mengarahkan tempat
duduk kepada mereka. Tracy memulai pesanannya yang
diikuti oleh Kail.
“Menurutmu, apa yang benar-benar menyebabkan
klien-klien kita kembali secara serentak? Kail memulai
pembicaraan.
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku yakin
karena respon yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan
apa yang mereka harapkan, apalagi alasan yang
memungkinkan? Semua pengiklan bertujuan untuk
mendapatkan impact terhadap iklannya, bukan Cuma
iming- iming harga murah atau lainnya” Tracy
menerangkan
“Tapi Tres, yang mereka dapatkan tidak cuman
potongan tarif iklan, tapi mereka juga mendapatkan iklan
paket dengan jaringan televisinya!” ujar Kail mencoba
meyakinkan, “sekarang kamu jelaskan, apakah iklan di
televisi tidak menimbulkan impact?” Kail menambahkan
dengan pertanyaan yang masih membuatnya penasaran.
“Yang ada sekarang adalah mereka telah kembali,
menurutku itu yang penting..” Ujar Tracy seolah tidak mau
memperpanjang diskusi itu.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
88
“Tres, boleh aku tanya sesuatu?” Kail bertanya
sambil serius memandang Tracy
“Ada apa Kail.., serius amat..” Ujar Tracy
“Kamu kembali dengan Bagas?” Ujar Kail,
dengan tatapan masih serius terhadap Tracy.
“Mengapa kamu tanyakan itu? Ujar Tracy
penasaranan
“Tidak, cuman penasaran aja, jika itu benar,
bukankah itu kabar baik?” ujar Kail mencoba mencari
alasan.
“Entah lah Kail, dia memang kembali secara fisik,
seperti yang kamu ketahui, dia datang mengunjungiku, tapi
jika kau tanyakan apakah aku kembali membina hubungan
dengannya, itu yang belum bisa aku jawab” Ujar Tracy
“Lho kenapa?” ujar Kail semakin membuatnya
penasaran.
“Karena aku belum yakin kalau aku
mencintainya!” kata Tracy seolah ingin menegaskan.
“Maksud mu?” ujar Kail kembali bertanya,
semakin membuatnya penasaran
“Masih ingat ketika aku putus dengan Bagas dulu?
Tracy mengingatkan
Perseid Wish
89
“Tentu saja, dan sampai sekarang pun kamu tidak
pernah mengatakan alasannya” ujar Kail
Tracy mulai bercerita “Saat itu, Bagas, mengajak
aku untuk membina hubungan lebih jauh, dia mengajak ku
untuk menikah …, sebagai wanita yang selalu dipenuhi
akan mimpi mengenai seorang pangeran yang melamar
seorang putri, saat itu aku merasa tersanjung dan bahagia
dengan penawarannya, tetapi, setelah waktu berlalu, aku
menyadari ada yang aneh dengan perasaanku terhadapnya,
perasaan yang sebenarnya tidak pernah berubah sejak dulu.
Dan setelah mencoba memahaminya lebih dalam, aku
menemukan sesuatu yang sebenarnya membuatku terpukul
juga, yaitu bahwa aku tidak mencintainya. Memang aneh
terdengarnya, tapi aku yakin itu adalah sebenarnya, dan
sebelum aku dan Bagas melangkah lebih lanjut, dan
sebelum lebih melukainya, maka aku katakan itu kepada
Bagas”
“Aku sayang Bagas, Kail, Tapi bukan cinta..,
entah bagaimana aku menjelaskannya” Ujar Tracy kembali
berusaha menjelaskan.
Kail terdiam sejenak, kemudian bertanya,
“Bagaimana kondisinya sekarang?”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
90
“Bagas memang kembali untuk mengharapkan aku
untuk berubah pikiran, dia pikir karena aku hanya dalam
keadaan tertekan saja, tapi aku katakan kalau aku masih
belum bisa memberikan jawaban” Ujar Tracy
Pembicaraan mereka terhenti ketika seorang
pelayan masuk membawakan makanan pesanan mereka,
dua piring steak beserta minuman coke dalam bucket gelas
disajikan dalam meja mereka termasuk beberapa piring
kecil makanan ringan.
“Aku sudah lapar nih Kail, kita makan dulu..”Ujar
Tracy
“Oke, aku juga lapar nih” Jawab Kail
Mereka berdua mulai makan, tetapi pikiran Kail
melayang mengingat apa yang baru saja dikatakan Tracy.
Kadang – kadang Kail berfikir, apakah sebaiknya dia
ungkapkan persaannya kepadanya. Di satu sisi dia senang
mengetahui bahwa Tracy tidak mencintai Bagas, tapi di
sisi lain dia khawatir bahwa apa yang dikatakan Bagas
adalah benar, bahwa Tracy sebenarnya hanya dalam
tekanan saja, dan kedatangan Bagas saat ini bisa
mempengaruhi perasaannya. Pikiran itu terus berkecamuk
dalam benak Kail saat itu. Sesekali Kail mencuri
Perseid Wish
91
pandangan Tracy, melihat senyumnya membuat jantung
Kail berdetak lebih keras, dalam hatinya dia berfikir ―
ahhh…, aku tidak mungkin salah,saat ini aku benar –
benar mencintau mu Tres, bukan sekedar sayang..”
“Bagaimana dengan kamu?” ujar tracy
“eh…apa? Kail terkejut dengan perkataan Tracy
“maksudku siapa yang lagi dekat dengan kamu
saat ini? Tracy kembali bertanya
“dekat?” Kail pura – pura tidak mengerti
“pacar mu, tidak adil bagi ku Kail, kamu tidak
pernah menceritakan gadismu kepadaku” ujar Tracy
sambil menuangkan minuman ke dalam gelas beningnya.
“ohh.., nanti juga kamu tahu” Ujar Kail
sekenanya.
“so….kamu lagi jalan dengan seseorang? Kata
Tracy penasaran
“Begitulah, tapi juga tidak bisa dikatakan begitu”
ujar Kail mencoba untuk menjelaskan.
“Nah…, sekarang kamu yang tidak jelas, maksud
kamu apa? Siapa orangnya? Bagaimana mungkin kamu
tidak mengenalkannya kepada ku…” ujar Tracy terlihat
serius..
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
92
Di dalam hati, ingin sekali Kail katakan jika gadis
itu adalah dia, tapi mulutnya serasa ditutup plester dan tak
kuasa untuk mengatakannya.”nanti kamu juga tahu Tres,
tidak mungkin aku tidak mengatakannya kepadamu, hanya
saja saat ini, aku lagi berusaha untuk mengungkapkan
perasaanku dulu kepadanya, jadi aku belum jadian
dengannya Tres” Ujar Kail, “Dan tidak sepertimu, aku
pikir perasaanku ini adalah benar-benar cinta, tidak hanya
sayang, dan aku yakin itu” ujar Kail
“how lucky you are Kail, jika itu perasaan mu dan
kamu yakin, katakan saja … jangan ditunda lama-lama,…
nanti keburu diambil orang lho..” ujar Tracy setengah
bercanda
“he..he.. bisa aja kamu Tres…” Ujar Kail
“eh, ini serius lho Kail” ujar Tracy
“apa aku yang harus mengatakannya …” ujar
Tracy sambil bercanda
Tidak terasa acara makan siang pun selesai, dan
mereka pun kembali ke mobil untuk kemudian kembali ke
kantornya. Di jalanan, rangkaian kendaraan yang
memadati jalan menyambut kembali mereka.
Perseid Wish
93
Seperti biasa, disaat mobil-mobil berusaha untuk
bersabar, memanfaatkan setiap meter ruang di depan untuk
maju berjalan, sepeda motor dengan lincahnya bergerak
maju melintasi celah – celah diantar mobil – mobil yang
berjalan merayap.
Sebuah sepeda motor dengan suara yang
memekakan telinga berusaha memaksakan diri berada
diantara celah yang sempit, akibatnya beberapa bodi mobil
dan kaca spion mobil-mobil yang dilewatinya terkena
senggolannya, dari belakang terdengar sumpah serapah
orang – orang yang kaca spionnya terkena motornya dia,
seolah tidak memperdulikan teriakan orang – orang,
pengendara sepeda motor itu menjadi – jadi dengan
menarik gas nya keras – keras seolah menantang yang ada
di sana, selepas lampu merah, dia memacu motornya cepat
dan tidak terarah, beberapa kali terlihat membahayakan
sepeda motor yang lainnya.
Kail yang melihat kejadian itu secara reflek
berkata “ sialan!, ini motor mau nya apa sih, …” tidak
sengaja dia berharap dan bilang, “jatuh, baru tahu rasa
kamu!!…” dan seketika itu juga, sepeda motor itu
menghantam sebuah trotoar jalan dan terguling di tengah
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
94
jalan. Beberapa saat kemudain, orang – orang mulai
mengerubungi kecelakaan itu, sebagian orang mengangkat
sepeda motornya dari tengah jalan dan sebagaian lagi
terlihat mengangkat orangnya.
“kamu sih, ngomongnya yang tidak- tidak,” ujar
Tracy
“apa hubungannya Tres, dia aja yang pake
motornya sembarangan” ujar Kail, sedikit marah.
Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanannya,
melewati kerumunan orang – orang itu, dan melaju menuju
kantor.
Perseid Wish
95
11
Ruang Kendali, Global Tower
Seorang pria dengan antusiasnya melihat sebuah
layar komputer yang cukup besar dan berada tepat di
depannya. Layar yang cukup besar diantara layar – layar
kecil yang di ada disekelilingnya. Dibelakang pria tersebut
terdapat sejumlah orang sedang sibuk mengerjakan sesuatu
dimejanya masing – masing yang kesemuanya menghadap
ke kumpulan layar tadi. Beberapa orang terlihat lalu lalang
seakan – akan mereka hanya sibuk dengan pekerjaannya
masing – masing tanpa memperhatikan yang lain. Sebuah
gambar yang selintas mirip peta dunia terlihat di layar
yang cukup besar itu. Peta itu terlihat rumit karena banyak
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
96
terlihat garis, angka dan lampu yang terus berkedip
diatasnya.
Dilihat dari cara kerjanya, bisa dikatakan bahwa
kumpulan orang – orang ini memang bekerja melalui layar
tersebut, walaupun dalam ruangan yang cukup besar ini
juga dikelilingi oleh layar – layar lain yang
memperlihatkan gambar yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Pria yang sedang berdiri dan dengan serius
memperhatikan layar tersebut terlihat sebagai pimpinan di
ruangan itu. Beberapa orang terlihat menemuinya sembari
menyerahkan sebuah laporan kecil yang kemudian
dibacanya.
“ impact sudah terlihat pak!” ujar salah satu orang
yang bekerja dibelakang pria itu sedikit berteriak
“berikan saya visualnya” ujar pria itu memberikan
perintah, lalu seketika gambar peta tersebut terlihat
membesar dan mengarah ke sebuah daerah yang mulai
terlihat dari atas.
“bisa lebih detil?” orang itu kembali memberikan
perintah
“oke jadi ini yang tersisa?” ujar pria itu bertanya
Perseid Wish
97
“Iya Pak, hanya ini yang terlihat impact dengan
daratan, sisanya terlihat berada di sekitar samudra hindia.
“masih di sekitar Jakarta ternyata..” Pria tersebut
secara serius memperhatika tempat itu.
“satu lagi ada di China pak..” orang yang
dibelakang tadi kembali berkata.
“ yang di Jakarta ini dimana Jim? Kata pria itu
bertanya
“ Jika dilihat dari bujur dan lintangnya,
-6.384253, dan 106.841597.
ini ada di sekitar Jakarta Selatan, mungkin depok
pak, sedangkan yang di China ada di sekitar kota Shenzen”
ujar pria yang dipanggil Jim itu menjawab.
“ Aku minta duplikasinya, segera di meja saya
nanti siang” perintah pria itu sambil pergi meninggalkan
ruangan yang besar itu. Setelah keluar, dia menuju sebuah
lorong yang ada di depannya dan masuk kedalam sebuah
ruang kerja yang berada tepat di ujung lorong itu. Segera
setelah masuk, dia menutup pintu dan mengangkat gagang
telepon diatas meja kerjanya, sesaat setelah menekan
tombol telepon, dia mendengar sapaan dari ujung telepon.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
98
“Impactnya sudah terlihat bu” ujar pria itu tanpa
membalas sapaaan orang yang ada di ujung telepon.
“Berapa?” jawab orang yang ada di ujung telepon
itu
“Semuanya ada lima bu, yang tiga masuk samudra
hindia, satu ada di Shenzen China dan kabar baiknya yang
satu ada di selatan Jakarta” Kata pria itu
“Oke, jika begitu serahkan semua datanya ke
elang satu segera, dia tahu apa yang dia kerjakan” Suara
orang itu memberikan perintah.
“Segera bu!” jawab pria itu
“good job sam! Suara di ujung telepon itu
memberikan pujian
“Terima kasih bu” jawab pria itu dengan senyum
mengulum, seraya menutup telepon. Pria itu kembali
mengangkat gagang telepon untuk kemudian mencoba
menghubungi sesorang di ruang kendali.
“Duplikasi yang saya minta sudah ada Jim?” ujar
pria itu bertanya
“Sudah pak, segera saya kesana” kata orang
diujung telepon itu menjawab
Perseid Wish
99
“Oke, saya tunggu” kata pria itu sembari menutup
teleponnya
Beberapa waktu kemudian, seseorang mengetuk
pintu, dan pria yang ada didalam ruangan itu membukakan
pintunya.
“Ini yang anda minta pak” ujar orang yang baru
saja datang itu.
“Terima kasih Jim” ujar pria yang ada di ruangan,
sambil mengambil sebuah CD dan beberapa lembaran
yang diberikan orang yang baru saja datang tersebut.
Setelah pintu ditutup, pria itu membuka sebuah
aplikasi komputer yang didalamnya membutuhkan sebuah
kata sandi, kemudian memasukan sebuah rangkaian huruf
dan menekan tombol enter. Setelah itu dia memasukan CD
yang baru saja dia terima kedalam CD ROM komputernya.
Sebuah kotak di dalam layar memberikan pilihan nama,
dan dia memasukan nama elang_satu kedalam kotak itu,
setelah itu menekan sebuah tombol bertulisan send.
Sebuah gambar yang menggambarkan sebuah proses
pengiriman sedang dimulai. Dan beberapa menit
kemudian, sebuah tulisan keluar dilayar komputer “ 100%
process completed”.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
100
Sebuah kalimat terlihat muncul per kata seolah
sedang diketik oleh seseorang dari jarak kejauhan.
ELSA : PESAN TELAH DITERIMA _
Perseid Wish
101
12
Taman Menteng
“Kamu tahu tres, besok aku akan meninggalkan
Indonesia” Kata Bagas sambil berjalan mengikuti trotoar
dalam suatu taman.
“Secepat itu gas?” ujar Tracy, sambil berjalan
beriringan.
“Iya, lusa aku harus berada di Singapura untuk
menghadiri sebuah conference disana, setelah itu baru aku
berangkat ke Swiss dari sana” kata Bagas mencoba
menjelaskan.
“Good luck to you then..” kata Tracy
Bagas berhenti berjalan dan mencoba memegang
tangan Tracy untuk kemudian dia berkata “Aku ingin
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
102
kamu ikut dengan ku Tres, aku ingin kamu meninggalkan
kota ini mencoba tinggal bersamaku di Swiss” Ujar Bagas
mencoba untuk mengajak Tracy.
“Kamu tahu itu tidak mungkin gas” Ujar Tracy
sambil melepaskan tangannya
“Tres, aku masih mencoba untuk merubah
pendirianmu” Ujar Bagas
“Apa yang harus aku rubah gas? Ujar Tracy
“Aku masih tidak percaya dengan apa yang kamu
katakan tentang perasaanmu kepada ku, aku masih yakin
kalau apa yang kamu katakan bukan yang sebenarnya”
Kata Bagas mencoba untuk mempengaruhi Tracy.
“Aku mengerti bagaimana perasaanmu gas, dan
akan lebih menyakitimu lagi jika aku berbohong dengan
mengatakan kalau aku mencintaimu” kata Tracy berusaha
menjelaskan
“Aku sudah cukup merasa bersalah dengan terus
membayangi pikiranmu” Tracy masih mencoba untuk
menerangkan.
“Tapi aku yakin aku merasakan cinta darimu,
sejak dulu Tres” Bagas masih mencoba meyakinkan Tracy
Perseid Wish
103
“Maafkan aku sekali lagi, perasaanmu salah gas”
Tracy menjawab seolah sudah tidak perlu dipikrkan lagi.
“Apakah karena Kail?…” Bagas langsung
bertanya setengah menuduh.
“Apa yang kamu bicarakan?” Kata Tracy sedikit
tersinggung
“Apakah karena orang itu kamu menolak aku
tracy? Bagas kembali bertanya langsung kepada Tracy
“Tidak ada hubungannya dengan dia Bagas, sama
sekali tidak ada” Kata Tracy kembali menegaskan
“Lalu apa sebenarnya Tracy?, berikan aku alasan
yang lebih masuk akal selain alasan mu itu, apa yang kamu
rasakan selama hampir dua tahun kita bersama? Hanya
sayang tanpa cinta? That‘s a bullshit! Bagas terlihat emosi,
dan membalikan badannya dari Tracy.
Suasana di taman itu serasa dingin di cuaca yang
berawan. Segerombolan anak-anak bermain sepak bola,
terlihat salah seorang anak berteriak bahagia dan disambut
oleh pelukan teman - temannya karena berhasil mencetak
gol. Seorang ibu sedang bermain-main dengan anjingnya,
seorang pasangan remaja berjalan beriringan berdua
berpapasan dengan mereka dan tukang mie ayam sedang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
104
asik meracik mie nya untuk dihidangkan kepada
pembelinya.
Sebuah taman kota yang sudah jarang ada di
Jakarta ini. Pohon – pohon besar seolah menjadi atap yang
melindungi orang – orang dibawahnya dari panas terik
sinar matahari di pagi hari itu. Beberapa orang sangat
menikmati teduhnya pepohonan di taman itu. Seseorang
bahkan dengan lelapnya tertidur dibawah sebuah pohon
yang besar di tengah taman. Tukang parkir sibuk mengatur
posisi parkir kendaraan yang datang silih berganti, seolah
– olah taman itu menjadi favorit bagi semua orang.
Tracy terduduk di sebuah kursi yang ada di pojok
taman itu. Dia betul-betul menyesal kenapa semua ini
terjadi. Dia tahu betul Bagas adalah orang yang sangat
baik, berpenampilan menarik dan dia memiliki hidup yang
dia nikmati dengan menjadi seorang peneliti astronomi
dunia. Tapi Tracy tidak bisa membohongi dirinya sendiri.
Dia tahu betul jika perasaannya kepada Bagas tidak cukup
untuk dikatakan sebagai cinta sehingga tidak mungkin dia
lanjutkan ke jenjang pernikahan.
Tracy jadi teringat bagaimana pertama dia bertemu
dengan Bagas, dalam sebuah jamuan makan malam yang
Perseid Wish
105
diadakan oleh sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar
di negeri ini. Tracy berada disana beserta seluruh tim dari
Indonesia News, termasuk Kail. Tiba – tiba saja Bagas
menghampirinya dan mengajak berkenalan. Tidak ada
yang khusus dari pertemuannya dengan Bagas, hanya
karena dia secara konsisten berusaha berusaha untuk
mendekati Tracy yang membuat dia mengatakan iya ketika
ditanya apakah dia mau menjadi kekasihnya.
“Maafkan aku Tres, aku kehilangan akal sehat ku
..” Ujar Bagas seraya mendekati Tracy yang masih
terduduk di atas kursi taman.
“Aku harap kamu melupakan apa yang baru saja
aku bicarakan.”Bagas berharap
“ Tidak gas, aku aku yang harusnya meminta maaf
kepadamu” Ujar Tracy
“ Tidak seharusnya aku melakukan ini padamu,
tapi percayalah, ini yang terbaik untuk kita, supaya tidak
ada lagi yang lebih disakiti” Tracy meneruskan
“Dan percayalah gas, aku masih sayang sama
kamu, but in different way..” Kata Tracy sembari
memegang tangan Bagas.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
106
Bagas terdiam, untuk kemudian terduduk lesu
disamping Tracy. Berdua mereka melihat asiknya anak –
anak yang sedang bermain sepak bola di taman. Mata
mereka memang melihat keasikan mereka bermain, tapi
jauh didalam pikirannya, mereka berdua melayang
memikirkan takdirnya masing – masing. Takdir yang tidak
bisa mereka kuasai. Takdir yang tidak mau berteman
dengan dengan keinginan.
Perseid Wish
107
13
Depok, Jawa Barat
Sebuah mobil van berwarna hitam berkeliling
pelan di komplek perumahan dimana Kail dan ibunya
tinggal. Sesekali mereka berhenti lalu mobil itu kembali
bergerak. Terlihat seorang keluar dan bertanya pada setiap
orang yang mereka temui. Sampai pada seorang hansip
yang ada di sekitar komplek.
“ Selamat pagi pak, boleh saya bertanya?” ujar
seorang pria berpenampilan rapih dan berkacamata ini
mulai bertanya.
“Boleh pak, ada yang bisa saya bantu? Ujar hansip
itu, sambil bangun dari pos nya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
108
“Disini pernah ada kejadian batu jatuh dari langit?
Ujar pria itu langsung bertanya
“Batu jatuh? Dari langit? Ujar hansip itu tidak
mengerti
“Eh..Maksud saya meteorit” Kata Pria itu
mencoba menjelaskan
“Meteor..rit ? Masa? Memang ada?..saya belum
pernah dengar itu pak” ujar hansip itu sambil garuk –
garuk kepala.
“Ya sudah, terima kasih pak” ujar pria itu sambil
berjalan menuju mobil. Sebelum memasuki mobil, hansip
itu kembali berkata” kalau rumahnya ada yang kelemparan
batu ada pak” ujar hansip itu.
“Maksud bapak? Ujar pria membalikan badannya
“Iya.., beberapa hari yang lalu, Ibu Tisna yang
rumahnya diujung sana pernah menanyakan kepada saya,
apakah saya lihat orang yang melempar batu kerumahnya,
waktu itu kebetulan saya yang jaga malam, katanya
dirumahnya ada yang melempar batu, sampai kaca dan
kursinya patah…, trus saya bilang selama jaga semalaman
tidak ada orang lewat dijalan ini, apalagi sampai melempar
batu kerumahnya” Ujar hansip itu bercerita.
Perseid Wish
109
“Rumah ibu Tisna dimana?” ujar pria itu
penasaran
“Diujung jalan ini pak, di sebelah kiri, catnya
putih, pagarnya coklat, nomor 135, yang rumahnya agak
tinggi”ujar hansip sambil menunjuk ke arah ujung jalan
itu.
“Oh iya, saya mengerti, terima kasih ya pak,” ujar
pria itu sambil pergi masuk ke dalam mobil.
Tanpa disadari, pembicaraan itu juga didengarkan
oleh seorang perempuan yang berada tidak jauh dari
mereka. Perempuan ini terlihat canggung ketika harus
bergaul dengan ibu – ibu di sekitar warung dekat dengan
lokasi pembicaraan antara orang – orang di mobil dan pak
ujang hansip di sekitar. Sambil memegang sayuran,
kupingnya bagaikan radar secara khusus mendengarkan
percakapan mereka. Informasi dari pak ujang seolah-olah
merupakan informasi penting dan sudah lama di carinya.
Di dalam mobil van yang kemudian bergerak
jalan, terdapat 3 orang dengan penampilan yang rapih,
mereka duduk di belakang dan satu orang yang merangkap
pengemudi duduk di depan. Pria yang baru saja berbincang
– bincang dengan seorang hansip itu menyuruh pengemudi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
110
untuk jalan ke ujung jalan yang ditunjukan oleh hansip
tadi.
Tepat di depan rumah dengan nomor 135 mobil itu
berhenti. Pria yang tadi menanyai hansip itu turun dari
mobilnya dan berjalan ke depan rumah itu. Setelah dia
membunyikan bel sekali, keluar seorang wanita yang
terlihat seperti pembantu dirumah itu keluar dari rumah
dan menanyakan maksud dari kedatangan pria itu.
“Pagi mba, ibu Tisna nya ada? Ujar pria itu dari
balik pintu.
Sebelum wanita itu menjawab terdengar suara
seseorang dari belakang “ saya sendiri, bisa saya bantu?”
ujar wanita itu sambil berjalan menuju pintu dan
membukakannya.
“Saya Iswara, dari ehmm … badan meteorologi
nasional, ingin menanyakan apakah di rumah ini pernah
kejatuhan sebuah batu meteor sekitar beberapa hari yang
lalu?
“Batu meteor? Apaan tuh mas? Kata ibu itu tidak
mengerti
“Batu yang jatuh dari langit ..? Ujar pria itu
mencoba menjelaskan
Perseid Wish
111
“Ehmm… sepertinya belum pernah ada yang
seperti itu disini..” kata ibu itu masih tidak mengerti.
“Tadi saya berbincang – bincang dengan bapak
hansip yang ada didepan jalan sana, katanya rumah ibu
pernah kejatuhan batu? Pria itu mencoba menanyai
kembali
“Ohh itu orang iseng yang melempari rumah saya,
lagian Kail sudah membereskan itu semua ..” ujar ibu itu
seolah – olah mencoba untuk menjelaskan
“Kail ..? ujar pria itu bertanya
“Iya, Kail itu anak saya, dan batu itu hampir saja
mengenai anak saya yang lagi asik mengamati bintang
jatuh katanya, tapi untung hanya mengenai kaca balkon,
ada – ada saja anak sekarang” ujar ibu itu
“Bisa saya bertemu dengan Kail? Ujar pria itu
“Sepertinya tidak mungkin mas, sekarang hari
kerja, Kail sedang bekerja sekarang..” ujar ibu itu
“Kapan saya bisa bertemu dia bu?” pria itu
kembali bertanya
“Ada apa memang mas? Sepertinya mas nya ingin
sekali bertemu anak saya” ujar ibu itu sedikit keheranan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
112
“Ah… tidak ada apa-apa bu, hanya saja mungkin
Kail bisa bantu kami dalam penelitian kami” jawab pria itu
“Penelitian tentang batu yang jatuh dari langit?
Ujar ibu itu sambil tersenyum
“Seperti itu bu, tapi lebih rumit dari itu..” Ujar pria
itu
“Jika boleh saya tahu, dimana Kail bekerja bu?:
tanya Pria itu
“Dia bekerja di koran Indonesia News” ujar ibu itu
“Oh ya..? dia wartawan disana? Tanya pria itu
“Oh tidak…dia bekerja di bagian iklan”Jawab ibu
itu
“Baiklah ibu, mungkin kami akan bertemu dengan
putra ibu lain kali” Ujar pria itu sambil berpamitan dengan
ibu itu. Segera setelah meninggalkan rumah, pria itu itu
masuk kembali kedalam van, dan ke tiga temannya seperti
sudah menunggu hasil dari pria itu.
“Bagaimana? Salah seorang dari pria yang ada di
mobil itu bertanya
“Positif, impact memang terjadi di rumah itu,
object ada di seseorang yang bekerja Indonesia News,
bernama Kail. Secepatnya kita laporkan hal ini kepada
Perseid Wish
113
ELSA. Ujar pria itu diiringi anggukan orang – orang yang
ada didalam van. Kemudian mobil itu meesat
meninggalkan tempat itu.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
114
14
“Ok, you be careful over there …sampai ketemu
lagi..” Terdengar Tracy mengakhiri pembicaraan seraya
menutup telepon genggamnya.
“Bagas?” Tanya Kail
“Yap, pesawatnya baru mau take off,..” jawab
Tracy
“Take Off? Memang mau kemana dia? Bukannya
dia baru mau pulang minggu depan?” Tanya Kail
penasaran.
“ Iya, dia pulang ke Swiss nya minggu depan, tapi
terlebih dahulu dia diundang ke conference astronomi di
Singapura, sekalian dari sana dia mau teruskan ke Swiss”
Tracy menjelaskan.
Perseid Wish
115
“Tidak kembali lagi? Tanya Kail lagi, kali ini dia
bertanya penuh harap.
“Sepertinya tidak Kail.., sudah lah aku lagi tidak
ingin bicarakan itu” Jawab Tracy mengakhiri pembicaraan.
…
Jawaban itu sangat melegakan Kail, bahkan secara
tidak sengaja dia berharap agar Bagas tidak akan kembali
lagi ke Indonesia, tidak akan kembali lagi ke Jakarta,
tidak akan kembali lagi ke Tracy, selamanya….
…
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
116
15
Suara getar telepon genggam terus menerus
berdering di sepertiga waktu terakhir dimalam itu bersaing
dengan suara jangkrik yang saling bersautan, disaat orang-
orang terlelap tidur, begitu juga dengan Kail, yang tidur
sangat lelap di malam itu sehingga hampir tidak
mendengar suara getar dering telepon genggam yang
berbunyi berkali - kali sampai bisa membuat telepon
genggam Kail seolah menari-nari diatas meja dan ketika
suara dering telepon itu berakhir, terdengar suara dering
SMS yang mengakhiri semua suara dering getar di malam
itu.
Saat bangun dari tempat tidurnya, mata Kail
tertarik kepada telepon genggamnya yang dilayarnya
Perseid Wish
117
bertuliskan 5 missed Call, 1 message. Segera dia
mengambil dan dilihatnya telepon genggamnya itu…
“Tracy…” Gumam Kail, “ Ada apa dengannya…?” Tanya
Kail di dalam hati.
Lalu dia melihat inbox SMS di telepon
genggamnya, terbaca dengan jelas sebuah pesan pendek
bertuliskan “ Kail, lihat TV, pesawat Singapore Airlines
yang ditumpangi Bagas Jatuh, pls contact me..”
Segera setelah dia membaca sms itu, Kail
mencoba menghubungi Tracy, tapi berkali – kali
dihubungi, hanya nada sibuk yang bisa didengarkannya.
Seketika Kail pergi ke ruang TV dan menyalakannya,
sebuah berita breaking news memperlihatkan sebuah
pesawat hancur di sebuah tempat di wilayah Singapura.
…
Setidaknya 88 orang tewas, termasuk pilot asal
Australia, setelah pesawat jatuh ketika akan
mendarat di Changi, Singapura, kata para pejabat
setempat. Pesawat yang membawa tujuh awak dan
123 penumpang, sebagian diantaranya adalah
warga negara Indonesia, jatuh setelah berputar –
putar diatas sebuah wilayah karena angin
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
118
kencang dan hujan deras. Juru bicara
Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa WNI
yang meninggal di pesawat itu sebanyak 51 orang,
dan dipastikan tidak ada WNI yang selamat atas
musibah itu.
…
Segera setelah mendengar berita itu, Kail
mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Sekali-sekali
dia berusaha menghubungi Tracy tapi selalu nada sibuk
yang di dapatnya. Dalam perjalanan menuju kantor, Kail
mulai memikirkan apa yang baru saja terjadi tentang
semua hal yang telah terjadi kepada dirinya akhir – akhir
ini. Dia tiba-tiba tersentak, dan langsung mengerem secara
mendadak mobilnya, sambil tidak percaya dia baru saja
menemukan sesuatu hal yang aneh…
”tidak mungkin!” ujarnya….
”ini tidak mungkin!” ujarnya kembali sambil tidak
percaya.
Kail menemukan sesuatu yang
mengejutkannya…bahwa segala sesuatu yang dia
harapkannya, yang dipikirkannya, menjadi kenyataan
dalam bentuk yang sebenarnya! Kail sebenarnya
Perseid Wish
119
merasakan ini sejak semua klien Indonesia News kembali,
hal – hal kecil yang juga terjadi akhir – akhir ini seperti
mengikuti apa yang diharapkannya, awalnya dia berfikir
bahwa itu hanya kebetulan semata. Tapi kecelakaan ini
mengingatkan Kail kembali kepada hal itu. Kail menjadi
takut atas apa yang dipikirkannya. Sambil berhati – hati
dia menjalankan mobilnya untuk kembali menuju
kantornya.
Sesampainya di kantor, Kail bergegas menuju
ruangannya dan menanyakan keberadaan Tracy kepada
semua orang yang dia temui, namun usaha Kail sia – sia,
karena semua orang di kantor tidak mengetahui
keberadaan Tracy saat itu. Saat Kail berhenti mencari
Tracy seorang petugas front office menghampirinya.
“Pak Mikail, ada tamu dari Von Chips menunggu
bapak..” kata wanita itu.
“Von Chips? Ok saya segera kesana, thanks Yan..”
Ujar Kail sambil segera menuju ke ruangan tamu.
Di ruangan tamu, Kail menemukan seorang yang
kelihatannya sedang menunggu dirinya. Seorang yang
dikenal Kail, seorang indo yang yang berbadan tinggi
besar berkulit putih dan berambut pirang. Kaca mata yang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
120
melekat di matanya mempertegas penampilannya dengan
menggunakan stelan baju yang rapih tapi santai dia berdiri
menyambut kedatangan Kail.
“ Pak Pieter, merupakan kejutan bagi saya…” ujar
Kail sambil mengulurkan tangannya untuk menyalaminya.
“ Pak Kail, senang bertemu anda kembali..” Kata
pria itu dengan ramah dan bahasa indonesia yang terpatah
- patah.
“ Sebetulnya jika bapak memerlukan saya, saya
bisa ke kantor bapak, tidak usah bapak yang kemari..”
Kata Kail
“ Oh, tidak apa-apa pak, saya memang ingin
bertemu bapak, ada yang ingin saya bicarakan ..” Ujar
Pieter
“Saya menghargai sekali apa yang dilakukan Von
Chips dengan mengembalikan billing ke Indonesia News,
mengingat begitu panjang sejarah kerjasama antara
Indonesia News dengan Von Chips” Kail memulai
pembicaraan.
“Saya mengerti pak, tapi bukan itu maksud
kedatangan saya kesini, saya datang secara pribadi ingin
bertemu dengan anda” kata pieter.
Perseid Wish
121
“pribadi? Maksud anda?” tanya Kail penasaran.
“Betul, bisa kita bicara berdua saja?” pieter
bertanya setelah menyadari bahwa beberapa orang berada
di ruangan itu.
“ehm..ok, kita ke ruang rapat kecil di atas…
mari?” ajak Kail kepada tamunya itu.
Dan segera mereka berdua beranjak dari ruangan
tamu menuju sebuah lift yang berada disekitar ruangan itu.
Lift pun bergerak menuju lantai 5 tempat ruangan rapat
kecil berada. Setelah sampai disana, Kail mempersilahkan
tamunya duduk dan mereka memulai pembicaraannya.
“Ok pak Pieter, apa yang bisa saya bantu..? Kail
memulai pembicaraan
“Kail, saya akan bercerita dan mungkin akan
berhubungan langsung dengan anda. Di awal – awal Von
Chips didirikan, pendirinya, Willem Dagi memiliki sebuah
kegiatan rahasia berupa sebuah penelitian tertutup bersama
kolega – koleganya. Penelitian itu di awali dari sebuah
penemuan sebelumnya mengenai adanya pola waktu
tertentu di setiap kejadian - kejadian besar di dunia ini.
Menurut mereka, penemuan – penemuan terbesar
dan berpengaruh yang pernah ada dan dicatat di dunia ini
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
122
selalu terjadi berulang dalam kurun waktu tertentu dengan
kata lain penemuan-penemuan itu memiliki pola waktu
tertentu. Hal itu membuat penasaran tim peneliti yang di
bentuk oleh Willem Dagi. Penelitian mereka fokuskan
terhadap latar belakang serta kejadian – kejadian yang
mengiringi penemuan tersebut. Sayangnya sampai semua
peneliti itu meninggal, tidak ada sebuah kesimpulan pun
yang dihasilkan dari penelitian yang mereka dilakukan,
mereka tidak mampu membuktikan asumsi – asumsi
mereka sendiri, bahkan diantara para peneliti itu ada yang
mengundurkan diri di tengah jalan karena menganggap hal
itu adalah pekerjaan yang sia – sia, dan akhirnya sampai
semua peneliti itu meninggal dunia, tidak ada satu
kesimpulan pun mengenai hasil dari penelitian mereka,
secara perlahan-lahan kegiatan itu pun akhirnya
dihentikan.
Semuanya berubah sejak beberapa tahun yang lalu
kami menemukan sebuah berkas dalam sebuah
pembangunan kantor pusat kami di Belanda. Berkas itu
membuat kami memutuskan untuk meneruskan kegiatan
penelitian yang telah dilakukan pendahulu kami”
Perseid Wish
123
“Apa yang ada di berkas itu?” tanya Kail
penasaran
“ Berkas itu merupakan sebuah penelitian lanjutan
dan pembahasan mendalam mengenai seorang penemu
terbesar di abad ini, yaitu Thomas Alva Edison. Orang
lebih mengenal dia sebagai penemu listrik akan tetapi
sebenarnya dia telah menemukan lebih dari 3000
penemuan, diantara-nya adalah lampu listrik, sistim
distribusi listrik, lokomotif listrik, stasiun tenaga listrik,
mikrofon, kinetoskop (proyektor film), laboratorium riset
untuk industri, fonograf (berkembang jadi tape-recorder),
dan kinetograf (kamera film). Yang menarik sebetulnya
bukan penemuan – penemuan yang dihasilkannya akan
tetapi sepotong riwayat mengenai jatuhnya sebuah meteor
tepat di sekitar kediaman Thomas Alva Edison pada tahun
1862. menurut berkas yang ditemukan, meteor itu diyakini
menjadi titik tolak semua penemuan-penemuannya, atau
bisa dikatakan, ada hubungan yang tidak jelas antara
jatuhnya meteor dengan serangkaian penemuan oleh
Thomas Alva Edison.
Kemudian kami juga menemukan beberapa
catatan purba dan catatan mengenai mitos dibeberapa
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
124
negara dan wilayah yang mengatakan bahwa bintang jatuh
dari langit bisa mengabulkan semua permintaan, bahkan
sampai sekarang, orang masih mempercayai mitos bahwa
jika melihat sebuah bintang jatuh maka permohonanmu
akan terkabul, pernah dengar hal itu kan?. Di beberapa
tempat bahkan menjadikan bintang jatuh sebagai utusan
dewa untuk mengabulkan permohonan apapun.
Pada kisah lain bagian di dalam Babad Tanah Jawi
dikisahkan Sutawijaya, saat ia belum menjadi Raja
Mataram, sedang bersemadi di pantai selatan Jawa
ditemani penasihatnya yang setia Ki Jurumertani. Tiba-tiba
di langit, muncullah kilatan cahaya berwarna hijau yang
menyorot Sutawijaya. Ki Jurumertani pun serentak
mendengar sebuah suara tanpa wujud yang mengatakan
bahwa Sutawijaya akan menjadi seorang raja penguasa
Tanah Jawa. Sejarah mencatat bahwa Sutawijaya memang
menjadi raja pertama Mataram (Islam) pada tahun 1586
dengan gelar Senapati Sunan Mataram.
Kilatan cahaya yang menyorot Sutawijaya itu
adalah sebuah meteor. Menurut kepercayaan orang-orang
Jawa, kilatan cahaya meteor atau bintang jatuh itu bisa
berarti nasib baik atau nasib buruk. Bila cahayanya
Perseid Wish
125
berwarna merah, maka bintang jatuh itu adalah bintang
pembawa malapetaka. Bila berwarna hijau, maka bintang
ini adalah pembawa wahyu dan bisa memberikan
kekuasaan duniawi kepada orang yang mendapat
sorotannya
Kemudian kami menemukan secara mengejutkan
beberapa penemuan, kejadian – kejadian besar, yang
berpengaruh di dunia ini di awali oleh jatuhnya sebuah
benda langit atau yang lebih di kenal dengan meteor itu.
Kehadiran penemu, pesohor, politisi yang meroket di
jamannnya diawali oleh kejadian serupa.
Sebuah rekaman kejadian di Desa Jumapolo,
Karanganyar, Indonesia pada tahun sekitar 1984 – 1986
seorang penduduknya menjadi kaya raya dalam waktu
cepat dan menjadi bahan pembicaraan orang – orang di
kampungnya, dan tebak, pada saat sebelum itu terjadi di
ketahui sebuah meteor jatuh tepat di sekitar desa tersebut.
Belum lagi kalau saya harus paparkan fakta-fakta
mengenai sisi lain dari anak ajaib dari Jombang, yang
konon bisa menyembuhkan penyakit apapun, setelah dia
mendapatkan batu kotakr? Mungkin kamu pernah
mendengarnya?
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
126
Kami melakukan penelitian mendalam mengenai
hal itu bersama kolega saya seorang ahli astronomi dari
Belanda. Dari penelitian itu kami mendapatkan jenis
meteor dari rasi bintang tertentu yang cocok dengan pola
waktu kejadian – kejadian besar tersebut. Meteor yang
saya maksudkan adalah meteor dari rasi bintang perseus.
Dan para astronom menyebutnya sebagai meteor perseid.
Penelitian akhirnya kami lanjutkan dengan
melakukan perburuan batu tersebut di setiap kemungkinan
jatuhnya di bumi, kami yakin dengan mendapatkannya
maka kami bisa berbuat banyak untuk dunia kita, jika
penelitian kami benar, dengan kemampuan yang dimiliki
oleh batu tersebut, bisa dibayangkan apa yang bisa terjadi
dengan takdir dunia selanjutnya, solusi atas konflik,
peperangan, ketidak adilan, kelaparan dan sebagainya.
Masalah kemudian muncul ketika tidak setiap
meteor – meteor itu berhasil melewati atsmosfer bumi,
mereka biasanya akan hancur sebelum menyentuh bumi
dan masalah lainnya adalah walaupun meteor itu bisa
melewati atsmosfir kita, maka penentuan tempat jatuhnya
meteor menjadi masalah selanjutnya. Untung saja tim kami
berhasil bekerjasama dengan salah satu provider satelit di
Perseid Wish
127
Singapura, dan secara bersama – sama mengembangkan
sebuah piranti pelacak jatuhnya meteor tersebut di bumi.
Beberapa waktu yang lalu, kami menerima kabar
gembira bahwa akhirnya ada tiga buah meteror yang
berhasil melewati atsmosfir bumi kita, satu jatuh di
perairan samudra atlantik, satu jatuh di sekitar kota
shenzen di China, dan satu jatuh di Indonesia. Dan Kail,
kami mengetahui bahwa batu yang jatuh di Indonesia itu
sekarang ada di tanganmu.” Ujar Pieter, lalu terdiam.
Kail terdiam dan tidak mampu mengucapkan
sepatah kata pun, dalam benaknya dia memikirkan apa
yang baru saja di paparkan oleh Pieter, Kail mengingat
semua kejadian yang akhir – akhir ini menimpanya, dia
sadar jika ada sesuatu yang lain, tapi dia tidak mengira jika
sumber semua itu adalah sebuah batu meteor yang jatuh
dirumahnya beberapa waktu yang lalu. Dia tidak mau
mempercayai itu semua, tapi dalam hatinya dia tahu bahwa
ada kemungkinan itu benar.
“Ya tuhan…. Bagas…!‖ tiba – tiba Kail hampir
berteriak didalam hatinya, dia menjadi takut menerima
kenyataan bahwa kejadian yang menimpa bagas adalah
akibat dari sebuah permohonan yang tidak disengajainya,
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
128
tapi buru – buru dia menenangkan dirinya kalau semua
yang dikatakan oleh Pieter belum tentu benar dan hanya
bualannya saja.
“Kail, di beberapa kejadian, kami menemukan
bahwa kehidupan si pemegang batu menjadi tidak
terkendali, lingkungannya menjadi berubah, kehidupannya
pun berubah seketika mengikuti keinginan bawah sadarnya
yang bahkan tidak disadari penuh apa akibatnya” Ujar
Pieter seolah mengingatkan.
“Dari apa yang kami pelajari, pengaruh batu itu
bisa dihilangkan jika ada dua batu yang dipertemukan
bersama dengan pemiliknya, dan jika kamu berniat ingin
menghilangkan pengaruh dari batu itu, satu – satunya
kesempatan adalah dengan mendatangi seorang pemilik
batu yang lain yang kami yakini ada di sekitar kota
Shenzen China.” Pieter kembali menerangkan.
“Kail, aku mengerti ini mengejutkanmu, aku tidak
berharap kamu mengambil keputusan secara mendadak
mengenai apa yang harus kamu lakukan dengan batu itu,
pikirkanlah baik – baik dan jika kamu memutuskan untuk
berbuat sesuatu mengenai pengaruh batu itu, maka kami
dengan senang hati akan membantu, kami bisa membantu
Perseid Wish
129
untuk mempertemukanmu dengan pemilik batu yang
satunya di Shenzen” Ujar Pieter.
“Satu hal yang pasti yang aku sarankan kepadamu,
mulai sekarang berhati – hatilah dengan keinginanmu…”
Pieter mengingatkan.
Kail merasa dia harus mengakhiri pembicaraan ini,
dia masih takut untuk mempercayai apa yang baru saja
dibicarakan Piter padanya. Saat ini perhatiannya terfokus
pada Tracy.
“Pak Pieter, saya memang memegang sebuah batu
yang saya anggap adalah sebuah batu meteor, tapi terlalu
belebihan menurut saya jika batu itu bisa melakukan apa
yang ada di benak saya, apapun itu. Sukar untuk di terima
akal sehat saya pak ..” Kail berusaha untuk menyatakan
ketidak setujuannya secara sopan.
“Saya mengerti, saya juga tidak mengharapkan
anda langsung untuk percaya, masih ada waktu, hanya saja
saya ingatkan, sebelum ini terlalu jauh mempengaruhi
kehidupan anda, sebaiknya anda mulai bertindak dari
sekarang” Pieter kembali mengingatkan.
“Ini kartu nama saya, pasti kamu butuhkan” Ujar
Peter sembari menyerahkan selembar kartu namanya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
130
“Ok pak, saya menghargainya, akan saya simpan”
ujar Kail sambil menerima kartu nama itu dan
menyimpannya di sakunya.
“Sekali lagi Kail saya ingatkan, …sebelum
terlambat..” Pieter kembali mengingatkan seolah dia tahu
bahwa lawan bicaranya tidak menganggapnya dengan
serius.
“Dan yang terakhir, …berhati-hatilah dengan apa
yang kamu pikirkan.” Pieter masih memperingatkan Kail.
“Baiklah pak, terima kasih atas peringatannya”
ujar Kail berusaha untuk bersikap ramah, sambil
mengantarkan Pieter keluar ruangan. Mereka berdua
kemudian pergi meninggalkan ruangan kecil itu
Perseid Wish
131
16
Teriakan seorang wanita di seberang meja
kerjanya sedikit mengagetkan Kail yang masih terbawa
oleh lamunan mengenai pembicaraannya dengan Pieter
tadi pagi.
“Cepeet angkat teleponnya, kayanya dia sedang
teburu-buru!” teriak wanita itu sambil mengacungkan
gagang telepon yang ada di mejanya.
Seketika itu pula Kail mengangkat telepon yang
ada di mejanya, “Tres… !” stengah berteriak di depan
gagang telepon, sambil berharap menunggu suara Tracy di
ujung sana.
“Kail… Bagas telah tiada….” Dengan nada sedih
ditambah isakan tangis, suara di telepon itu menjawab.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
132
“Kamu dimana Tres?” Kail bertanya
“Aku di Singapura Kail, segera setelah mendengar
kabar kecelakaan itu, aku menghubungi teman ku di
kedutaan singapura, dan segera aku berangkat kesana“ kata
Tracy menjelaskan
“Apakah aku perlu kesana Tres? Ujar Kail
mencoba menawarkan bantuan.
“Tidak usah Kail, aku barusan dapat kabar kalau
orang tua Bagas sedang dalam perjalanan kesini, sebentar
lagi aku pulang ke Jakarta” Tracy menjawab
“Syukurlah kalau begitu..kabari aku jika kau telah
sampai Tres..” Ujar Kail
“Dan Tres……”
“ Aku turut berduka….” Kail mencoba untuk
bersimpati
“Oke Kail, terima kasih ...” Tracy menjawab
“Oke, hati-hati ya Tres..” Kail mengakhiri telepon
itu dengan sedikit khawatir.
Sambil bersandar di kursi mejanya, Kail teringat
kembali perkataan Pieter beberapa jam sebelumnya,
kemudian dia ambil sebuah kotak kecil di laci bawah meja
Perseid Wish
133
kerjanya, kotak yang selalu ada di sana sejak dia bawa ke
kantor pertama kali dan tidak pernah dia buka lagi.
Perlahan-lahan dia buka kotak kecil yang terbuat
dari kayu itu, dan didapati nya seonggok batu gelap dan
agak bersinar memantulkan cahaya lampu kantor.
“Apa mungkin? Kail bertanya kepada dirinya
sendiri
Kemudian dengan sengaja dia mencoba
memikirkan pak Rahmat OB di kantornya dan
membayangkan kalau dia akan membawakan untuknya
sepotong kue coklat diatas piring putih.
Seseorang tiba-tiba menepuk punggungnya dari
belakang.
“Maaf pak, ini kue dari bagian produksi, pak Anto
Ulang Tahun hari ini…”
Kail kaget seraya mendorong kursinya ke
belakang, dia kaget bukan karena tepukan tiba-tiba kepada
punggungnya, dia kaget karena apa yang dia pikirkan
beberapa detik sebelumnya menjadi kenyataan persis di
depannya, dia menjadi takut apa yang di bicarakan Pieter
adalah benar adanya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
134
“Maaf pak, saya tidak bermaksud mengaggetkan
bapak, sekali lagi maaf pak” ujar pria setengah baya itu
merasa bersalah.
“Bukan, ehhh tidak apa-apa pak, terima kasih kue
nya, ehhh tidak apa-apa…” Kail menjadi salah tingkah.
Sambil meletakan kue itu di mejanya, Kail
kembali termennung.
“Mana mungkin..!!” Kail kembali berujar dalam
hatinya.
Dia beranjak dari tempat duduknya menuju keluar
kantor sambil merasa ketakutan yang belum pernah dia
rasakan sebelumnya.
Dengan persaan galau dan takut dia kembali
melakukan percobaan, dia memikirkan ibunya akan ada di
kantornya sekarang.
“Aduh Kail, ibu cari – cari kamu di dalam,
ternyata kamu di luar sini, bagaimana kabarnya Bagas?
Tiba – tiba suara itu muncul dibelakang Kail. Segera Kail
menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya dia, sambil
bergerak refleks mundur kebelakang, Kail tidak
mempercayai semua ini.
Perseid Wish
135
“Ada apa Kail, kenapa dengan kamu?” Ujar
Ibunya Kail bertanya heran melihat anaknya yang kaget
berlebihan.
“ehhh enggak, Ibu ngapain kesini?” Kail berusaha
menenangkan dirinya.
“Ibu lihat di TV, ada pesawat yang jatuh di
Singapura, dan ibu teringat Bagas yang juga berangkat
kesana katamu waktu itu, ibu coba telepon Tracy tapi tidak
diangkat, makanya ibu kesini menemuimu” Ibunya Kail
berusaha menerangkan.
“eh… ehm….Bagas termasuk korban yang
meninggal bu, Bagas sudah tiada…” Ujar Kail mencoba
menjelaskan.
“Ya tuhan…. Bagas….” Ibu sedikit berteriak
” Bagaimana dengan Tracy? Kasihan tracy, ...” ibu
kembali bertanya
”Tracy ada di Singapura bu, dia sedang menunggu
orang tua Bagas disana” ujar Kail mencoba untuk
menjelaskan.
”Eh iya, selain ingin menanyakan kabar Bagas, ibu
juga mengantarkan nona muda ini, namanya Santi, katanya
dia harus segera bertemu dengan mu, ada hal yang penting
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
136
yang harus dia utarakan kepadamu, ada sesuatu yang kamu
ketahui mengenai masalah dik Santi ini” Kata ibu sambil
memperkenalkan wanita disampingnya.
Sambil mengulurkan tangan, wanita muda itu
memperkenalkan diri.
”Santi...”
”Kail....”Kail pun menerima uluran tangan wanita
itu tanpa bisa menutupi rasa penasaran dan pertanyaan
akan diri wanita itu.
”Tadi saya ke rumah mencari pak Kail, trus
ketemu dengan ibu, setelah ngobrol-ngobrol lama, kita liat
di TV ada kecelekaan pesawat dan ibu mengajak saya
kesini untuk ketemu bapak...” wanita itu mencoba untuk
menjelaskan
” Ooohh.., apa kita pernah bertemu sebelumnya
mba? Kail mencoba mengingat-ingat
”Oh, ehm...saya rasa belum pernah pak...” wanita
itu menjawab
”Jadi apa yang bisa saya bantu kalau begitu? Kail
mencoba mencari penjelasan
”ehmm begini pak, ...
Perseid Wish
137
”Apa tidak lebih kita bicarakan ini di tempat lain
Kail, ngga enak ngobrol diluar seperti ini ” ibu memotong
pembicaraan
”oh iya..., ehm maaf..., mari kita ngobrol di kantin
kantor saja, di samping kantor ini...biar leluasa” sambil
mengarahkan wanita muda dan ibunya ke arah samping
kantor.
”Sebelumnya maaf mengganggu aktifitas pak Kail, saya
pun sebenarnya bingung mau mulai cerita dari mana” ujar
Santi terlihat canggung memulai pembicaraan.
”Mungkin bisa dimulai dengan perkenalan mba
Santi, darimana asalnya mba dan apa keperluan mba
menemui saya..” Kail mencoba menuntun pembicaraan
”Saat ini saya bekerja di Universitas Indonesia di
Depok...”
”.. dosen?” Kail mencoba menebak
”mm.. bukan pak, bukan... saya bekerja sebagai
staf di departemen magister kependudukan ... staf
administrasi biasa..”
”oo...”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
138
”Mm.. begini, mungkin terdengar aneh buat bapak,
tapi saya bertemu bapak karena saya merasa diberikan
petunjuk oleh kakak saya untuk bertemu dengan bapak...”
”Mmm... petunjuk?” Ujar Kail, merasa ada sesuatu
yang aneh
” Tepat seminggu yang lalu kakak saya meninggal
dunia di Pontianak Kalimantan...” Santi mencoba
memulai penjelasannya
”Polisi menyimpulkan bahwa kakak saya, Jamal,
meninggal bunuh diri, alasannya karena polisi
menemukan dia sedang tergantung di dalam rumah,
dengan kabel yang melilit lehernya dalam keadaan tidak
bernyawa...” Santi terhenti, hidungnya memerah tanda
kesedihan yang tertahan... air matanya pun mulai meleleh
di pipi nya.
”Ya tuhan.....”Ibu terkejut mendengar penjelasan
Santi, sambil mengusap – usap punggungnya, mencoba
untuk mengurangi kepedihan yang dirasakan oleh wanita
muda itu.
”Kami ikut berduka Santi...” Kail mencoba untuk
berbagi iba
Perseid Wish
139
Sambil menahan tangis, Santi melanjutkan”..Saya
tahu betul, Jamal adalah orang yang paling optimis yang
pernah saya temui.., orang yang berani mengejar
impiannya, orang yang tidak akan membiarkan apapun
untuk merintanginya, walaupun harus meninggalkan
keluarga satu-satunya, tidak pernah tersirat masalah dalam
hidupnya...bagaimana saya bisa mempercayai kalau dia
bunuh diri..., bunuh diri hanya dilakukan oleh orang yang
putus asa” Santi mencoba meneruskan dengan dengan
terbata - bata
”Dengan semua pertanyaan, dan kondisi yang
serba mendadak ini saya sadar dan saya pun harus ikhlas
menerima kenyataan bahwa saya kehilangan satu-satunya
keluarga terdekat ....”
”Sampai suatu hari saya temukan sesuatu yang
mengganjal..” Santi berhenti sejenak untuk menyeka air
matanya
”Suatu hari saya membuka akun facebook, yang
sebenarnya sudah sangat lama tidak saya lihat, saat itu
saya membutuhkan nomor telepon yang ada di phonebook
facebook, dalam akun facebook itu, Jamal meminta saya
untuk bergabung di dalam grup facebook nya, dengan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
140
nama ”batuhitam”, setelah saya konfirmasi bergabung,
terlihat status – status yang menurut saya tidak biasa”
sambil menyodorkan beberpa lembar kertas hasil print-nya
ke Kail, kertas-kertas dengan tampilan situs facebook
dengan status - status yang berurutan:
DATANG DAN PERGI BERGANTIAN
SEPERTI YANG DIJANJIKAN
UNTUK MEMBERIKAN KENYATAAN
KEPADA HARAPAN
RIUH RENDAH DIPEREBUTKAN
ANTARA PAHITNYA KEHIDUPAN,
KEINGINAN DAN KENYATAAN
NIAT ADALAH JUGA HARAPAN
ENDAPKAN MIMPI
TERBANGKAN ASA
Perseid Wish
141
9 KEMATIAN
9 KEHIDUPAN
AT AU DIANTARA KEDUANYA
G ELORAKAN SEMANGAT
MAIL AIKAT PASTI MENDENGARKAN
-6.38,106.84
”Semula saya menganggap angin lalu hal ini,
hanya yang membuat saya terkejut adalah tanggal status
dibuat persis sama dengan tanggal meninggalnya Jamal
berdasarkan laporan POLISI, bagaimana mungkin?” Santi
berusaha menerangakan sambil kembali memperlihatkan
kertas-kertas yang dia bawa dan menunjuk kepada waktu
dibuatnya status-status itu.
”Saya yakin ada sesuatu dibalik status-status ini”
Ujar Santi melanjutkan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
142
”Setelah berusaha keras, hanya satu yang bisa saya
pecahkan...” sambil menunjuk angka – angka terakhir yang
ada di kertas itu
”Saya yakin itu adalah sekumpulan angka
koordinat dan ketika angka angka itu dimasukan ke mesin
GPS, keluar denah lokasi, dan lokasinya persis ada di
sekitar rumah bapak...” ujar Santi terdiam sejenak
Kemudian Santi melanjutkan ”...Sejenak saya
tidak mengerti apa hubungannya ini semua dengan lokasi
rumah bapak, sampai hari kemarin dengan tidak sengaja
saya mendengarkan percakapan seseorang dengan petugas
hansip di lingkungan rumah bapak, tentang batu meteor
yang jatuh di tempat bapak...”
”Terus, apa hubungannya batu meteor dengan
Jamal?” Kail bertanya, masih belum mengerti”
” Jamal adalah seorang peneliti etnoastronomi di
Carnegie Institute of Science di Washington DC Amerika
Serikat. Etnoastronomi mempelajari kaitan antara
astronomi dan budaya masyarakat di masa lampau.
Sebulan yang lalu dia memberikan kabar bahwa dia sedang
melakukan penelitian mengenai meteorid di Watampone
Sulawesi Selatan..., kematian Jamal, titik koordinat di
Perseid Wish
143
facebook, jatuhnya meteor di rumah bapak, saya yakin
betul kalau semua ada hubungannya...., walaupun saat ini
semuanya masih gelap, dan berharap bapak bisa membantu
saya membuatnya menjadi terang” Santi menjelaskan
dengan semangat.
”Maaf membuatmu kecewa dik Santi, tapi tidak
ada meteor jatuh di rumah kami” kata ibu masih tidak bisa
memahami semuanya
”Ehmm bu, apa yang dikatakan Santi benar bu,
sepertinya batu yang masuk ke rumah kita dan memecahan
kaca balkon beberapa hari yang lalu adalah batu
meteor.....” Kail mencoba untuk menjelaskan..
”Batu meteor?..tapi kamu bilang waktu itu....” Ibu
mencoba mempertanyakan
”Iya bu, saat itu aku juga berfikir seperti itu, aku
pikir ada orang iseng yang melempari rumah kita, tapi
sepertinya batu itu bukan dari lingkungan kita, bahkan
bukan dari bumi kita...., panjang ceritanya bu, tapi suatu
saat nanti pasti aku cerita sama ibu...” Ujar Kail sambil
kembali teringat apa yang menimpa Bagas, perasaan
bersalah itu kembali muncul, menyeruak menyesakkan
hati Kail bagai sembilu yang tajam, dan dia pun kembali
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
144
teringat Tracy, hingga saat itu dia berjanji kepada dirinya
untuk tidak mengajukan harapan atau keinginan apapun
sebelum semuanya terang baginya.
Perseid Wish
145
17
Huaqianbei di jantung kota Shenzhen, China,
merupakan salah satu kawasan favorit para pejalan kaki.
Trotoar disini lebar –lebar dan terlihat sangat memanjakan
orang – orang yang berjalan disana. Lebarnya trotoar
dikawasan ini mengingatkan orang – orang akan
kenyamanan Orchard Road di Singapura.
Saat itu warga kota terlihat sedang menikmati
cuaca yang sejuk di sore hari itu. Tempat duduk yang
berjejer di kawasan itu dipenuhi oleh orang-orang yang
sedang menghabiskan waktu sambil bercengkrama dengan
yang lain atau membaca buku bahkan ada yang hanya
duduk melamun menikmati suasana disekelinginya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
146
Di kiri-kanan jalan terdapat banyak pusat
perbelanjaan modern dengan iklan-iklan produk yang
terkenal di dunia terpampang di mana-mana, sekilas
suasana di sana tidak seperti suasana di negeri Cina.
Di suasana yang santai di sore hari itu, tampak
segerombolan orang dengan pakaian cukup rapih tersebar
di kawasan itu sibuk beraktifitas sendiri – sendiri,
kebanyakan dari mereka terlihat mewawancarai orang –
orang di sekitar mereka. Sebagian lagi terlihat
memfokuskan diri terhadap layar monitor kecil yang dia
pegang di pinggir jalan. Aktifitas mereka terlihat
mencolok karena dilakukan secara serentak. Terlihat
beberapa orang juga sibuk mengawasi taman – taman kota,
memeriksa disetiap sudut dan sekitar trotoar. Beberapa
orang terlihat keluar masuk pusat perbelanjaan seolah
sedang mencari sesuatu. Di ujung jalan beberapa mobil
van berwarna putih terparkir dan menjadi pusat dari
kegiatan orang – orang yang terlihat sibuk di sore hari itu.
Seseorang diantara mereka terlihat sebagai pemimpinnya,
dengan wajah cemas dia memperhatikan seluruh aktifitas
yang terjadi di sore hari itu. Sesekali dia melihat tampilan
sebuah monitor di mobil, lalu melalui walkie talkie dia
Perseid Wish
147
memeritahkan seseorang untuk menghadapnya. Segera
seseorang dengan walkie talkie di tangannya berjalan cepat
menghampiri pria itu.
”Bagaimana?” Pria yang menjadi pimpinan itu
memulai pembicaraan
”Mmmm negatif pak” Pria yang lainnya menjawab
”Kamu yakin?”
”Iya pak, sudah kami sisir 100% sesuai area
koordinatnya, hasilnya nihil, bahkan tidak ada riwayat
ledakan atau sejenisnya disini, semuanya negatif pak...”
Pria itu berusaha menjelaskan
”Bagaimana mungkin? Kau sudah cek, itu
koordinatnya?” Dengan raut muka marah pria itu
menghardik bawahannya
”Ehmmm betul pak, ini koordinat yang bapak
berikan, bapak bisa cek lagi” pria itu menjawab ketakutan.
Dengan muka memerah menahan amarah, pria itu
menendang tong sampah yang ada disampingnya, tong
yang tidak disangga dengan baik itu pun terguling tidak
mampu menahan tendangan pria itu, sedangkan pria yang
satunya tertunduk lesu tidak mampu berkata apa-apa.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
148
”Kalau begitu saya minta cari lagi sampai
ketemu!, saya tidak mau mendengarkan kegagalan lagi,
dan jangan kembali sebelum kamu bawa hasilnya!!” Pria
yang memimpin itu kembali memarahi bawahannya.
”Tapi pak...?”
”Tidak ada tapi – tapi...cari!!” Pria itu menutup
pembicaraan dengan paksa, dan bawahannya pun terpaksa
kembali ke tempat asal
Perseid Wish
149
18
Setelah pembicaraan di kantin sebelah kantor itu,
Kail memutuskan untuk pulang lebih awal dan mengantar
pulang ibunya beserta Santi ke rumah. Perjalanan pulang
dilaluinya tanpa ada kemacetan yang berarti. Hari yang
masih sore menjadi sebab kenapa perjalanan pulang Kail
sore itu lancar tanpa ada masalah.
Sesampainya di rumah, sesuatu yang tidak biasa
terlihat, pintu pagar depan rumah terbuka dan tidak
terkunci. Padahal ibu masih ingat, terakhir dia tinggalkan
rumah, pagar dalam keadaan terkunci. Kecurigaan Kail
semakin menjadi setelah melihat potongan kunci gembok
yang tergeletak di halaman rumah. Sesuatu telah
mematahkannya dengan paksa.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
150
Kail segera menghampiri pintu utama rumahnya,
dan alangkah kagetnya dia ketika melihat pintu sudah
terbuka dengan paksa. Setelah itu Kail memeriksa kedalam
rumah, dan apa yang diperkirakan Kail menjadi kenyataan.
Kondisi di dalam rumah terlihat berantakan, lemari kaca
terbuka dan isinya berantakan diluar. Kursi terbalik tidak
pada tempatnya, semua terlihat berantakan, tidak
terkecuali kamar Kail, semua terlihat acak-acakan.
Tampak ada yang masuk dan mengacak-acak rumah. Tapi
ada satu hal yang terlihat aneh, tidak ada barang yang
hilang. Bahkan perhiasan ibu terihat berada di atas kasur
tapi tidak ada yang hilang.
”Ada apa ini Kail?” Ibu terlihat kaget melihat
situasi di rumah
”Entah lah bu, saya coba tanyakan bu warni, di
warung depan” Ujar Kail untuk kemudian keluar diikuti
Santi menuju warung tidak jauh di depan rumah.
Warung yang selalu buka itu adalah tempat
sempurna untuk ditanyakan mengenai siapa yang datang
dan mengacak-acak rumah Kail.
”Maaf bu, siapa ya bu yang datang ke rumah saya
tadi?” Kail mulai bertanya ke bu Warni
Perseid Wish
151
”Kapan ya dik Kail? Ibu tidak ingat? Kata bu
Warni masih belum mengerti
”Tadi siang mungkin bu, sesudah ibu saya keluar dari
rumah...” Kail mencoba memberikan petunjuk
”Emm Ohh iya, tadi sih saya liat ada mobil box
parkir di depan rumah, emmm coba tanya pak Udin,
sepertinya dia tadi ngobrol dengan salah satu orang, tuh
dia, coba tanyain dia” kata Bu warni sambil menunjuk
seseorang di ujung jalan.
Segera Kail dan Santi menghampiri orang itu.
” Pak Udin, tadi siapa ya yang parkir mobil boks
di depan rumah saya, kata bu Warni pak Udin tadi sempat
berbincang-bincang dengan mereka?” Kail langsung
bertanya
”Lho bukannya itu yang mau pasang AC di rumah
bu Tisna?, tadi sih saya tanyakan katanya sedang pasang
AC, jadi saya biarkan.., memang kenapa Kail?Pak Udin
bertanya keheranan
”Rumah kami berantakan, sepertinya ada yang
masuk secara paksa rumah kami” Kail menjelaskan
”Ya Tuhan..! Terus? Apa yang hilang?” kata Pak
Udin terlihat kaget
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
152
”Itu yang saya heran pak, tidak ada yang
hilang...semuanya masih ada walau berantakan..” jelas
Kail
”Kail!” Santi memotong sambil menarik tangan
Kail
”Batu itu!, ada yang sedang mencari batu!” kata
Santi setengah berbisik
”Saya yakin, pasti ada hubungannya dengan batu
mu itu” Santi kembali meyakinkan
Kail terdiam termangu, alasan Santi masuk di akal
setelah apa yang baru saja dia alami, jika apa yang
dikatakan Pieter benar adanya, bahwa ada sesuatu dengan
batu itu, pasti banyak orang rela berbuat apa saja demi
mendapatkan batu itu. Kail teringat akan perkataan Pieter
bahwa jika batu itu jatuh ke tangan yang salah maka takdir
dunia dalam bahaya.
Tiba – tiba perasaan takut menyeruak kedalam
tubuh Kail. Dia merasa tidak sanggup untuk menanggung
beban ini. Beban untuk mempertahankan batu ini agar
tidak berada di pihak yang salah. Bagaimana jika ternyata
batu itu jatuh ke tangan orang salah dan Kail tidak bisa
melakukan apa-apa, bagaimana jika sesuatu menimpa
Perseid Wish
153
dirinya, atau keluarganya, orang – orang yang dicintainya
gara-gara banyak pihak yang menginginkan batu itu,
pikiran-pikiran itu terus menghantui Kail.
”Aku harus membawa ibu keluar dari sini” Ujar
Kail, sambil kembali ke rumah menemui ibu.
”Ibu, sepertinya ada orang – orang yang ingin
menguasai batu meteor ini, dan sepertinya orang-orang ini
serius sampai nekat mencari batu itu langsung ke rumah,
tidak memintanya secara baik-baik, bahkan Santi curiga
ada sesuatu di balik kematian kakaknya dan ada
hubungannya dengan batu meteor ini, aku tidak mau
sesuatu terjadi dengan ibu, untuk itu, besok aku antarkan
ibu ke rumah uwa Usep di Purwokerto, sampai semuanya
kembali normal” Ujar Kail mencoba meminta pengertian
ibunya Sejenak ibu terdiam, dan secara perlahan-lahan air
matanya keluar, kemudian memegang pipi Kail.
”Kail, ibu khawatir........ ibu takut ada apa-apa
dengan mu...” Ujar ibu terbata-bata
”Aku akan baik-baik saja bu, Kail akan berusaha
untuk selesaikan ini secepatnya dan aku juga tidak mau
masalah ini berlarut-larut, untuk itu Kail minta ibu
sementara ini tinggal di tempatnya uwa Usep, sampai
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
154
semuanya selesai, percayalah bu” Ujar Kail mencoba
meyakinkan ibunya
”Betul bu, saya juga berfikir demikian, segalanya
masih gelap, tapi ada baiknya ibu sementara ini
meninggalkan tempat ini, sepertinya tidak aman” Santi
membantu meyakinkan ibu
”Baiklah jika itu baik menurut kalian...besok ibu
ke Purwokerto” Ujar ibu
Perseid Wish
155
19
Dibalik tumpukan kartu nama, Kail mengambil
sebuah kartu yang dia cari. Kail berpikir Pieter bisa
membantunya untuk mencarikan solusi atas apa yang baru
saja terjadi. Semuanya karena batu itu, dan tampaknya
Pieter mengetahui segala sesuatu mengenai batu ini.
”Hallo...” Suara dijung telepon memulai
pembicaraan
”Hallo pak Pieter, ini Kail” Kail menjawab
”Hai Kail, apa yang bisa saya bantu untuk mu?”
Pieter menjawab
”Begini pak Pieter, rumah saya baru saja telah di
datangi oleh orang asing, mereka mengacak – acak rumah
kami” Ujar Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
156
”Oh ya, kamu baik-baik saja kan?” kata Pieter
”Aku baik-baik saja Pak, kejadiannya pas kami
tidak ada di rumah, segala sesuatunya menjadi berantakan,
tampaknya ada yang dicari oleh orang-orang itu” Kail
kembali menjelaskan
”Terus, apa yang mereka ambil?” Pieter kembali
bertanya
”Itu yang aku heran, mereka tidak mengambil
apapun di rumah kami, semuanya ada, lengkap, barang-
barang, perhiasan dan semuanya, aku berfikir mereka
mencari batu itu, pak” kata Kail
”iya, kamu benar, saya percaya itu, dengan apa
yang bisa dilakukan oleh batu itu, tidak heran banyak yang
ingin menguasai batu itu Kail, untuk itu mungkin kamu
bisa mempertimbangkan saranku waktu itu, batu itu hrus
dipertemukan dengan batu lainnya di Shenzen..” Pieter
mencoba meyakinkan
”Justru itu tujuan saya menelpon anda pak, saya
mempertimbangkan untuk mengikuti saran anda, terus, apa
yang harus saya lakukan sekarang?” tanya Kail
”Baik, begini saja Kail, saya siapkan semuanya
besok, saya akan coba untuk menghubungi orang saya
Perseid Wish
157
untuk mencari pihak yang memegang batu itu sekarang
disana, hanya saja itu butuh waktu beberapa hari Kail, saya
khawatir orang – orang itu akan kembali lagi dan berusaha
untuk mendapatkan batu itu darimu, bagaimana kalau
sementara, batu itu disimpan di deposit box saya di bank,
agar aman” Pieter berusaha untuk menawarkan bantuan.
”Ide yang baik pak, kapan saya harus serahkan
batu itu?” tanya Kail
”Lebih cepat lebih baik Kail, bagaimana dengan
besok?” kata Pieter
”Bagaimana dengan lusa? Besok saya harus
mengantarkan ibu, rasanya tidak aman untuk membiarkan
ibu tinggal disini, setelah apa yang terjadi” kata Kail
”Kamu benar Kail, baiklah, lusa kita bertemu di
taman surapati ya? Tanya Kail
”Ok, saya setuju pak, sampai ketemu besok lusa”
kata Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
158
20
Stasiun Gambir pagi itu di penuhi oleh
pengunjung yang akan bepergian dan kedatangan orang-
orang yang bergerombol seperti gelombang yang terus
berdatangan. Kereta api – kereta api datang dan pergi silih
berganti, menjemput dan mengantarkan ratusan
penumpang setiap jamnya.
Para poter hilir mudik dengan koper dan tas ada di
pundak dan tangannya. Poter-poter itu mudah dikenali dari
seragam hijau toska yang mereka kenakan. Dengan
cekatan mereka menata barang-barang bawaan pengunjung
ke pundak-pundak mereka. Petugas stasiun dengan topi
khas dan pluitnya terus-terusan mengantar mesin-mesin
kereta untuk berangkat mengantar penumpang ke
Perseid Wish
159
tujuannya masing-masing. Suara bising mesin yang
bergema dan pekikan peluit menjadi irama yang khas di
stasiun itu.
Kail yang ditemani Santi sedang mengantar ibunya
yang pergi ke Purwokerto menggunakan kereta Taksaka
jurusan Yogyakarta. Saat itu ibunya sudah berada dalam
kereta yang terlihat nyaman itu. Dengan perlahan-lahan,
kereta itu pun bergerak jalan untuk kemudian melaju
dengan cepat. Seiring dengan perginya kereta yang
membawa ibu pergi, Kail berharap ibunya akan baik-baik
saja dan dirinya akan bisa menyelesaikan masalah ini.
Seperginya ibu, Kail pun pulang dari stasiun
bersama Santi. Setelah keluar dari tempat parkir stasiun
Gambir, mobil kail pun melaju menuju rumah Santi di
bilangan Mampang Prapatan.
”San, mengenai misteri kematian almarhum Jamal,
terus terang aku tidak memiliki petunjuk apa pun, aku
takut tidak bisa membantu mu” Kail memulai pembicaraan
dengan Santi sambil mengendalikan stir mobilnya.
”Saat ini mungkin belum Kail, tapi percayalah,
suatu saat pasti ada petunjuk lainnya” kata Santi memohon
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
160
”Tapi apa?, satu-satunya yang mungkin sesuai
hanyalah batu itu yang memang jatuh ke tempatku, tapi
thats it, tidak ada lagi” kata Kail
”Jika memang ada yang ingin Jamal sampaikan
kepadamu, kenapa harus melalui teka-teki semacam ini?
Kenapa tidak langsung menghubungi kamu? Kenapa tidak
e-mail kamu atau kenapa tidak datang aja langsung
kepadamu dan menceritakan semuanya dibanding harus
memcahkan teka teki ini? Lagian bagaimana Jamal tahu
kalau kamu bisa memcahkan teka-tekinya?” Ujar Kail
mempertanyakan semua
”Justru itu Kail, aku yakin Jamal hanya ingin aku
yang mengetahuinya, dia hanya invite aku di group
facebooknya, dan apa yang kau katakan betul, oleh karena
itu aku yakin ada sesuatu yang serius, yang tidak bisa dia
sampaikan langsung atau dia takut ada yang
mengetahuinya selain aku?” Santi berusaha menjawab
”Aku yakin itu ada hubungannya dengan batu itu
Kail, bagaimana mungkin Jamal menulis tentang koordinat
itu, dan secara kebetulan batu itu jatuh tepat di koordinat
itu, tempatmu, kalau tidak ada hubungannya, kita coba
dulu Kail, bagaimana jika kita mulai dengan memecahkan
Perseid Wish
161
misteri status-status facebook Jamal” Santi berusaha
menjelaskan
”Rencananya besok, batu itu akan aku berikan
kepada orang yang mengerti masalah ini dari awal, dan
setelah batu itu aku serahkan, aku berharap masalah ini
juga ikut selesai. Tidak ada lagi beban, tidak ada lagi
misteri, termasuk misteri kematian kakakmu, aku harap
setelah aku serahkan semuanya juga ikut selesai” Kail
beharap.
”Aku mengerti itu Kail, aku pikir itu adalah ide
yang bagus, jika kita gagal memecahkan misteri status-
status itu, aku berjanji akan kembali ke kehidupanku
semula, aku akan ikhlaskan semua, dan tentunya aku tidak
akan mengganggu mu lagi” kata Santi masih berusaha
untuk meyakinkan
Tidak terasa mobil mereka telah sampai di
bilangan mampang prapatan. Mobil itu terus melaju
diantara pemukiman penduduk dan berhenti di depan
sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun asri dengan
berbagai macam tumbuhan yang menghiasi rumah itu.
Rumah yang cukup rapih, Santi tinggal sendiri di rumah
itu. Tinggal seorang diri tidak membuat rumah itu
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
162
berantakan. Justru sebaliknya, semua terlihat rapih dan
bersih. Ruangan tamu yang sederhana namun nyaman,
dihiasi dengan berbagai assesoris yang menambah manis
suasana rumah. Sebuah photo hitam putih terpajang cukup
mencolok di sebuah ruangan, photo sebuah keluarga,
orang tua dengan kedua anaknya yang masih kecil.
”Itu photo keluargaku, yang itu Jamal sewaktu
berumur 12 tahun” kata Santi sambil menunjuk photo
seorang anak laki-laki yang ada di photo itu
”Dan itu pasti kamu” Kail menebak dengan
menunjuk anak perempuan yang ada di photo itu
”Iya, masa yang indah” Kata Santi, sambil
memandang photo itu dalam-dalam.
”Orang tua mu? Tanya Kail
”Iya, mereka sudah tiada sejak aku berumur 16
Tahun, mereka menjadi salah satu korban kecelakaan
pesawat di perairan Bone, sampai saat ini bangkai
pesawatnya pun tidak diketahui keberadaannya, sungguh
tahun yang berat waktu itu” Santi mengenang
”Oh maaf, aku turut berduka untukmu” Kail
merasa tidak nyaman
Perseid Wish
163
”Tidak apa-apa Kail, justru saat itu adalah titik
balik ku dalam menghadapi dunia ini, sungguh seberat
apapun cobaan, selalu akan hadir hikmah dibelakangnya”
Santi tersenyum pada Kail
Sejenak timbul rasa kagum Kail dalam sosok
perempuan ini, sungguh perempuan yang kuat.
”So Kail, menurutmu apa maksud dari kata-kata
ini?” Santi mengalihkan pembicaraan dan memberikan
kertas yang berisi kata-kata status
DATANG DAN PERGI BERGANTIAN
SEPERTI YANG DIJANJIKAN.UNTUK
MEMBERIKAN KENYATAAN KEPADA
HARAPAN.RIUH RENDAH
DIPEREBUTKAN.ANTARA PAHITNYA
KEHIDUPAN, KEINGINAN DAN
KENYATAAN.NIAT ADALAH JUGA
HARAPAN.ENDAPKAN MIMPI
.TERBANGKAN ASA.9 KEMATIAN.9
KEHIDUPAN.AT AU DIANTARA
KEDUANYA.G ELORAKAN
SEMANGAT.MAIL AIKAT PASTI
MENDENGARKAN
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
164
-6.38,106.84
Kalimat – kalimat itu terus menerus dibaca
berulang – ulang untuk mencari kaitan dengan nomor
koordinat di akhir kalimat. Akan tetapi semakin dibaca
semakin sulit untuk dihubungkan. Bahkan Kail dan Santi
tidak mengerti kalimat-kalimat itu menghasilkan apa.
Apakah koordinat baru? Atau petunjuk sebuah
lokasi? atau memang ada arti dibalik kata-kata kiasan itu
untuk dipahami oleh Santi.
”Apa mungkin itu menjelaskan mengenai sifat dari
batu itu? Coba periksa,
DATANG DAN PERGI BERGANTIAN
SEPERTI YANG DIJANJIKAN
”Kau tahu kan bahwa meteor selalu datang
menghujam atsmofir kita setiap waktu, setiap saat,
walaupun tidak semua mampu untuk menembusnya” kata
Santi, kemudian dia melanjutkan,
UNTUK MEMBERIKAN KENYATAAN
KEPADA HARAPAN
Perseid Wish
165
“Dan jelas apa maksud kalimat ini, batu itu
mampu mewujudkan harapan menjadi kenyataan”
RIUH RENDAH DIPEREBUTKAN
“Kau lihat? ada pihak yang sangat menginginkan
batu itu, dan batu itu menjadi layak untuk diperebutkan”
ANTARA PAHITNYA KEHIDUPAN,
KEINGINAN DAN KENYATAAN
“Mungkin ini maksudnya bahwa seolah-olah batu
itu menjadi pelarian atas pahitnya kehidupan, antara hasrat
kenginan dan apa yang menjadi kenyataan”
NIAT ADALAH JUGA HARAPAN
”Maka sala satu syarat untuk mewujudkan harapan untuk
menjadi kenyataan adalah niat yang tulus dan ikhlas”
ENDAPKAN MIMPI
“Mungkin ini maksudnya bahwa batu itu membuat
mimpi tidak lagi hanya sekedar bunga tidur yang hanya
ada dalam otak kita, tapi sudah menjadi media untuk
membuatnya menjadi kenyataan”
TERBANGKAN ASA
“Aku pikir ini konsekwensi jika memang batu itu
mampu membuat semua harapan kita menjadi kenyataan,
maka asa akan di simpan tinggi-tinggi setinggi langit”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
166
“Nah yang terakhir itu baru aku bingung, 9
KEHIDUPAN, 9 KEMATIAN, ATAU DIANTARANYA
GELORAKAN SEMANGAT, MALAIKAT PASTI
MENDENGAR” Santi menjelaskan dengan panjang lebar
“Apa mungkin itu petunjuknya?, 9 kehidupan 9
kematian atau diantaranya….” Kail meneruskan tapi tidak
tahu apa yang harus di utarakan.
“Sebuah tempat? Tempat dimana terdapat
kehidupan, kematian atau diantarnya? Tempat dimana jika
kita bicara malaikat mendengar? Tempat apaan itu?
Kuburan? Tempat diantara kehidupan dan kematian dan
tempat Malaikat mendengarkan kesaksian?” Kail menebak
“Mungkin, tapi kuburan mana? Apa hubungannya
dengan angka 9? Santi berusaha untuk memecahkannya
“ Terus? Apa pesan dari teka-teki ini untuk mu?
Aku merasa semua yang kita bicarakan terlalu spekulatif,
san, maaf, tapi aku merasa ini sia-sia, tidak ada apa-apa
dibalik kalimat-kalimat itu, jika itu adalah teka-teki untuk
mu, maka tidak mungkin Jamal membuatnya dan kamu
tidak bisa memecahkannya” Ujar Kail terlihat mulai
pesmis
Perseid Wish
167
“Mungkin kita lanjutkan ini lain waktu san, waktu
sudah sore dan aku harus segera pulang” Kail mengakhiri
percakapn hari itu
“Ok Kail, anyway, thanks for everything…‖ kata
Santi sampai mengantarkan Kail ke depan pintu
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
168
21
Rumah Kail sudah terlihat rapih dan bersih,
seakan-akan kejadian dua hari lalu tidak berbekas.
Terakhir yang dilakukannya ladalah mengganti kunci
gembok pagar dengan kunci gembok yang lebih baru.
Seharian penuh Kail membereskan semua kekacauan yang
ada di rumah. Setelah selesai, kail menikmati secangkir
kopi di teras rumah sampai handphone nya berdering
nyaring.
“Kail!, ada musibah!” suara di ujung telepon
langsung berseru
“Apaan di? Apa maksudmu?” Kail menjawab
“Kail, Pak CP meninggal dunia!” Seru Andi
menjawab
Perseid Wish
169
“Apa? Bagaimana mungkin? Dia kan sehat-sehat
aja?” Kail seolah tidak percaya
“Dia kecelakaan di tol Purbalenyi Kail,
sekeluarga, kecuali istrinya yang masih koma, pak CP dan
beserta supir dan kedua anaknya meninggal dunia di
tempat!” Andi mencoba menjelaskan.
“Nyalakan TV2 Kail, ada breaking news!” Andi
berseru
Kail segera masuk kerumah dan menyalakan TV
nya, sebuah breaking news sedang di siarkan.
―Innalillahi wainnailaihi rajiuun, telah meninggal
dunia seorang tokoh press nasional pemimpin
umum harian terkemukan Indonesia News, Bapak
Cakra Putra di usinya yang ke 42. Bapak Cakra
Putra mengalami kecelakaan tunggal di tol
Purbalenyi km 76 pada hari kamis ini pukul 9
pagi. Selain Cakra Putra, supir beserta kedua
putranya ikut serta dalam kecelakaan dan
meninggal di tempat, sedangkan istri dari Cakra
Putra berhasil diselamatkan dan saat ini sedang
dalam keadaan koma di rumah sakit Harapan
Bandung. Segenap pimpinan dan karyawan TV2
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
170
mengucapkan turut berduka cita semoga arwah
beliau di terima di sisiNya‖
Kail tidak percaya atas apa yang dia lihat, sebuah
kehilangan yang cukup besar bagi Kail dan seluruh
karyawan Indonesia News. Kejadian sangat mendadak.
Kail teringat pertemuan terakhir dengan Pak CP saat dia
mengumumkan akan mempertahankan perusahaannya di
tengah tekanan dan ancaman akuisisi. Masih ingat di
kepala Kail suara serak yang optimis dan mampu
meningkatkan semangat serta moral orang-orang yang
mendengarkannya. Semuanya sudah hilang, dan tiba-tiba
Kail ragu akan komitmen orang – orang di bawah pak CP
untuk melanjutkan perjuangannya dalam menjaga
eksistensi Indonesia News.
Perseid Wish
171
22
Di ballroom hotel Cantika Jakarta, seluruh
karyawan Indonesia News dikumpukan, ballroom yang
cukup besar itu terlihat penuh dengan orang-orang yang
menggunakan id card yang sama. Tiap – tiap orang
berkelompok membicarakan apa yang akan diumumkan
oleh manajemen, atau sekedar bergosip mengenai
kecelakaan yang telah menimpa bos nya.
Kail ikut larut dalam pembicaraan rekan-rekan
sejawatnya. Pembicaraan seputar rumor yang beredar
kalau Indonesia News sudah berganti kepemilikan. Sejak
kematian CP, orang – orang sudah memperkirakan akhir
dari dinasti Cakra Utama. Diantara kerumunan di pagi itu
tampak sesosok wanita yang sangat dia kenal, wanita yang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
172
beberapa hari ini tidak bisa dia temui, dan sekarang hadir
diantara seluruh karyawan Indonesia News.
“Tracy! Apa kabar?” Kail datang menghampiri
Tracy
“Kail, baik, baik, dirimu?” Tracy balik bertanya
“Baik, baik, kapan pulang? Tidak ada kabar
apapun dari mu..” kata Kail
“Aku baru datang kemarin Kail, tadinya sejak
peristiwa yang menimpa Bagas aku berencana langsung
pulang ke Jakarta, tapi aku pikir lebih baik aku pergunakan
cutiku untuk sejenak berlibur di Singapura dan bertemu
teman-teman lama ku” Tracy menjelaskan
“ Oh, syukurlah kalo semuanya baik-baik saja, ada
kabar dari manajemen Tres?” Kail mencoba memulai
percakapan.
“Entahlah Kail, semuanya serba tertutup sejak kematian
pak CP, bahkan tadi malam aku hubungi pak
HW,pemimpin redaksi kita, bahkan sekelas pak HW pun
tidak memilki informasi apapun tentang masa depan
Indonesia News” Ujar Tracy mencoba menjelaskan
Perseid Wish
173
“Iya, mereka memang terlihat tertutup untuk
masalah ini, tapi sepertinya hari ini akan terbuka
semuanya” ujar Kail
“Iya, aku juga berharap seperti itu, biar semuanya
menjadi jelas” Tracy mengamini.
Di ujung ruangan terdapat sebuah podium, dan
dibelakangnya terlihat deretan meja bagaikan meja majelis
hakim di pengadilan. Seseorang maju ke podium dan
mengumumkan agar semua hadirin menempati tempat
yang telah di sediakan. Setelah semua karyawan duduk di
tempatnya masing-masing, pembawa acara mulai
membuka acara itu, sambil tidak lupa mengundang semua
komisaris, pemegang saham dan manajemen Indonesia
News untuk berada di belakang podium. Komisaris utama
Indonesia News Charlie Sundaja maju ke depan untuk
memulai pengumuman.
Dia mengumumkan bahwa kondisi saat ini adalah
kondisi yang sulit bagi semuanya, tidak hanya karena
ditinggalkan pemimpin umumnya Cakra Putra, tapi
himpitan beban finansial yang dirasakan semakin berat.
Hutang operasional terhadap berbagai pihak, biaya
operasional harian itu serta pendapatan iklan yang terus
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
174
menurun menjadi alasan justifikasi bahwa saat ini
Indonesia News berada dalam posisi sangat sulit.
Industri media cetak diakui atau tidak sudah tidak
menjadi idola bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Di
indonesia, orang lebih banyak menghabiskan waktunya di
depan televisi dibanding menbaca koran, sifatnya yang up
to date, membuat sebagian besar masyarakat Indonesia
menyukai melihat berita dari televisi dibanding iklan.
Tidak hanya TV, sambil memperlihatkan trend
perbandingan pembaca koran dan pengguna internet di
terlihat penurunan di pembaca koran dan peningkatan yang
sangat signifikan terjadi di pengguna internet. Charlie
menambahkan bahwa dewasa ini orang – orang sangat
mudah terkoneksi dengan internet. Apapun tersedia di
dunia maya, berita apapun, koran apapun tersaji up to date
di internet. Ini menambah pukulan terhadap media cetak
seperti koran Indonesia News.
Kemudian Charlie meneruskan tentang keruntuhan
beberapa koran terkemuka di dunia, sebuah koran yang
berumur ratusan tahun harus terpaksa ditutup karena tidak
sanggup menutup kerugian. Mengutip seorang pengusaha
besar media di dunia, Rupert Murdoch, Charlie
Perseid Wish
175
mengatakan bahwa masa depan koran sudah di ujung
zaman. Indonesia News terkena dampak itu, selain
pengalihan kebiasaan membaca, Indonesia News
menghadapi persaingan yang luar biasa ketat. Beberapa
media cetak yang ada di Indonesia sudah terafiliasi dengan
media lainnya seperti TV, Radio, dan Internet. Sehingga
lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan
iklan dan menarik pembaca melalui iklan-iklan di TVnya
dibanding dengan koran yang berdiri sendiri, dan itu
menambah pukulan telak terhadap Indonesia News.
Almarhum Cakra Putra meyakinkan kita semua
untuk tetap bertahan, tapi kenyataannya sekarang kita tidak
mampu. Dengan pertimbangan kelangsungan koran ini,
dan tentunya kelangsungan kehidupan karyawannya, para
pemegang saham menyetujui pengambil alihan Indonesia
News oleh King Pin Media Group. Charlie berharap
pengambil alihan ini adalah keputusan yang terbaik bagi
semua. Sejenak orang-orang terdiam tanpa bersuara
menunggu kelanjutan pidato Charlie Sundaja. Kemudian
Charlie melanjutkan bahwa tidak ada pemutusan hubungan
karyawan, mereka menwarkan pilihan bagi seluruh
karyawannya, yaitu tetap bertahan di Inonesia News atau
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
176
keluar dari Indonesia News melalui paket pensiun dini.
Charlie melanjutkan bahwa besaran paket pensiun dini
terbagi berdasarkan lamanya masa kerja. Untuk kemudian
Charlie memperlihatkan slide yang berisi paket lengkap
pensiun dini. Charie mengakhiri pidatonya dengan
memberitahukan tenggat waktu untuk pendaftaran pensiun
dini.
“Aku mau ambil paket itu Kail” Tracy memulai
pembicaraan
“Terus apa yang akan kau lakukan?” Kail bertanya
cemas
“Teman ku di Singapura menawarkan aku untuk
bekerja disana sebagai media planner”Tracy menjawab
“Oh iya?” Kail terlihat kaget
“Kenapa harus disana? Kail kembali bertanya
seolah – olah ingin mendapatkan klarifikasi
“Sementara aku ingin pergi dari sini Kail, ingin
menenangkan pikiran dan menata hidupku kembali” Tracy
menjawab
Kail terdiam tidak mampu berkata apa-apa, ingin
sekali dia mengatakan kepada Tracy, untuk tetap bertahan
di Jakarta bersama dirinya, namun lidah Kail serasa kelu
Perseid Wish
177
tidak mampu mengutarakannya. Yang ada adalah perasaan
yang tidak menentu. Perasaan takut akan kehilangan.
Perasaan sakit karena kehilangan kesempatan.
“Kapan kamu berangkat?” tanya Kail
“Besok “Jawab Tracy
“Sendirian?” Tanya Kail
“Sejak kapan aku punya supir Kail, ya sendirian
lah…” Tracy menjawab sambil tersenyum
“Kalau begitu aku antar besok ya?” Kail berharap
“Tentu, jam 7 pagi ya…?” Ujar Tracy
“Sippp…”Kail menjawab dengan gembira. Dia
merasa masih memiliki waktu untuk mengutarakan
perasaannya kepada Tracy. Perasaan yang sudah sangat
lama dia pendam.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
178
23
Pagi itu hujan turun cukup deras menyelimuti
jalan tol menuju Bandara. Musim hujan sudah mulai
mendatangi Jakarta di bulan November ini. Mobil – mobil
bergerak perlahan menghindari licinnya jalan. Sesekali
kotakr terdengar menambah dingin suasana. Kail masih
terdiam menguasai stir mobilnya agar tidak tergelincir di
dalam suasana hujan yang cukup lebat itu.
“Kamu masih yakin akan tinggal di Singapura
Tres?” Kail masih berharap Tracy untuk membatalkan
perjalanannya
“Sepertinya itu pilihan terbaik untuk saat ini Kail,
setelah kematian Bagas, aku merasa harus memulai
lembaran hidupku yang baru, meninggalkan semuanya,
Perseid Wish
179
meninggalkan Jakarta, meninggalkan Indonesia News..”
Ujar Tracy
“Meninggalkan ku?” dengan perasaan tak menentu
Kail bertanya
“Aku akui kau yang membuat pilihanku menjadi
lebih sulit” Kata Tracy
“Tapi aku akan sering mengunjungimu Kail, dan
mungkin nanti kita bisa melihat meteor shower bersama,
aku janji itu” Tracy menjawab sambil memandang Kail
yang terlihat khawatir, khawatir untuk tidak bertemu
dengannya lagi.
Bisa saja saat itu Kail berharap agar Tracy
memutuskan untuk tidak pergi, seperti yang dia lakukan
terhadap bagas sebelumnya, tapi Kail sadar, itu menjadi
tidak adil bagi Tracy maupun baginya. Apalagi Kail sudah
berjanji untuk menahan hasratnya untuk berharap.
Tidak terasa, mereka sudah mencapai pintu
gerbang bandara Soekarno Hatta, untuk kemudian berhenti
di tempat parkir. Bandara hari itu terlihat lenggang,
aktifitas yang ada terlihat tidak terlalu menonnjol. Para
poter bandara banyak yang menganggur di pinggiran
terminal, sambil memegang trolly nya masing-masing.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
180
Hujan di pagi itu membuat suasana menjadi
lambat dan malas. Kail berjalan beriringan dengan Tracy
menuju pintu terminal bandara. Di lorong jalan perasaan
Kail berkecamuk, terjadi perang antara dua perasaan,
perasaan cinta dan perasaan menyesal. Ingin sekali Kail
mengatakan bahwa sudah lama ia mengagumi Tracy, dan
saat itu dia ingin mengajak Tracy untuk balik, tidak jadi
berangkat, tinggal di Jakarta dan menjadi pendampingnya.
Saat itu akan terucap, Kail tiba-tiba ingat akan kejadian
Bagas, perasaan bersalah itu pun muncul kembali. Kail
masih merasa bahwa dia ikut andil dalam kematiannya.
Apa jadinya kalau Tracy tahu akan itu? Dia pasti
menganggap Kail gila karena percaya dengan hal-hal
seperti ini. Batu yang mampu mengubah harapan menjadi
kenyataan? Bagaimana mungkin?. Atau kalau Tracy
percaya, pasti dia akan menjadi sangat benci kepadanya
karena pernah berbuat seperti itu, mengharap Bagas tidak
kembali dan akhirnya benar-benar tidak kembali untuk
selamanya. Kail tidak sanggup menanggung konsekwensi
atas semuanya itu. Sesampainya di ujung lorong tidak
sepatah kata pun terucap dari mulut Kail.
Perseid Wish
181
“Ok Kail, aku menghargai kamu sudah
mengantarkan ku sampai disini” kata Tracy
“Iya Tres, ehmmm sebenarnya ada sesuatu yang
ingin ku sampaikan….”Kail terdiam
“Apa itu Kail…?” Tracy terlihat penasaran
“Mmmm…aku menyesal mengenai Bagas,
Semoga kamu bisa menemukan sesorang yang bisa
menggantikannya….” Kail tak sanggup mengutarakan apa
yang sebenarnya ingin dia utarakan
“Thanks Kail, I apreciate it, aku juga berharap
demikian he..he… oh iya, aku belum dikasih tahu tentang
perempuanmu itu, kamu sempat berjanji akan
mengatakannya padaku” Ujar Tracy balik bertanya.
Ingin sekali Kail mengatakan kalau perempuan itu
dirinya tapi tidak mungkin dia katakan saat ini.
“Nanti pas kamu berkunjung ke Jakarta, aku janji
akan mengenalkannya kepadamu” Ujar Kail
“Oke, janji ya..” kata Tracy
Panggilan penerbangan ke Singapura
menghentikan perbincangan mereka. Tracy pun
berpamitan, dia melenggang pergi diikuti pandangan dari
Kail hingga tidak terlihat lagi. Kail pun pergi untuk
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
182
kembali ke rumah. Hujan yang mengguyur selama
perjalanan membuat mendung suasana hati Kail. Sesekali
Kail melempar pandangan ke sepanjang jalan untuk
mencoba melupakan perasaannya sejenak. Banyak yang
harus dilakukan di depan. Dia harus bisa melupakan
Tracy. Apa pun itu harus di tempuh.
Gedung – gedung bertingkat mulai terlihat
menandakan bahwa Kail berada di pusat kota Jakarta,
papan – papan reklame berlomba-lomba menarik
perhatian seluruh pengguna jalan disana. Jalanan yang
tersendat membuat Kail leluasa melihat pemandangan kota
sewaktu hujan. Sebuah papan reklame menggelitik
pikirannya, papan reklame produk jasa pengantaran /
ekspedisi, dengan tulisan yang mencolok semua yang
melewatinya, YES!, ternyata itu adalah singkatan dari
Yakin Esok Sampai!, sebuah layanan pengiriman satu hari
dari layanan perusahaan jasa ekspedisi. Sambil tersenyum
Kail menganggap itu adalah tagline yang kreatif. Sebagai
seorang yang berkecimpung di bidang periklanan Kail tahu
persis bagaimana sebuah proses kreatif sebuah iklan dibuat
sehingga menghasilkan sebuah moto, tag line yang mampu
menyita perhatian.
Perseid Wish
183
Tiba- tiba Kail teringat rangkaian kalimat –
kalimat status di facebook nya Santi. Sambil
mengendalikan stir mobil, Kail pun mengambil kertas
yang tersimpan di dashboard mobilnya, berulang kali
kalimat-kalimat itu dibacanya, sambi sesekali dia
kendalikan stir mobilnya, sampai akhirnya Kail merasa
menemukan sesuatu, sesuatu yang gelap tiba-tiba menjadi
terang benderang, sebuah petunjuk untuk memecahkan
teka teki itu. Segera dia menghubungi Santi untuk
meminta bertemu di kedai kopi di daerah cikini di pagi
yang diselimuti oleh hujan itu.
Keluar dari arah tomang, mobil Kail melaju
menuju perempatan Harmoni untuk kemudian melewati
kawasan monumen nasional yang menjulang tinggi dan
terpisah dari gedung-gedung pencakar langit yang
umumnya berkelompok, sehingga terlihat mencolok di
depan istana negara yang terlihat angkuh dan sepi. Sambil
ditemani alunan musik the Beatles “All You Need Is Love”
yang terdengar rancak seolah merayakan apa yang baru
saja ditemukan Kail, mobil sedan yang dikemudikan Kail
melaju dari kawasan monas berputar mengitari tugu tani.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
184
Patung yang memperlihatkan seorang petani
pejuang yang terlihat ironis bagi Kail jika melihat kondisi
petani di negeri ini sekarang Banyak sekali diberitakan
bagaimana nasib para petani di negeri yang hampir semua
warganya mengkonsumsi nasi bahkan sehari tiga kali ini,
ternyata berada di kelompok masyarakat dibawah garis
kemiskinan. Kelompok yang seharusnya dilindungi
pemimpinnya menjadi korban perdagangan bebas tanpa
batas. Atas nama efisiensi dan pasar bebas, para petani
yang di patung itu dilambangkan sebagai elemen yang
turut membentuk negeri ini merdeka dari penjajahan
ternyata hanya menjadi buruh di tanah milik orang.
Kail berhenti di lampu merah, beberapa pengecer
koran terlihat menawarkan koran Global Indonesia secara
mencolok dibandingkan koran-koran lainnya. Kail menjadi
ingat bagaimana teman-temannya di bagian sirkulasi
Indonesia News berjuang mempertahan kan oplah di
penjual koran di jalanan (pengecer koran) dengan
melakukan berbagai macam program seperti hadiah untuk
pengasong yang berprestasi dan sebagainya, tapi mereka
mengeluh karena semua itu menjadi tidak ada artinya
ketika koran Global Indonesia membayar semua
Perseid Wish
185
pengasong yang ada di seluruh Jakarta untuk hanya
membawa dan menjual koran Global dan tidak
memperbolehkan mereka untuk membawa atau menjual
koran Indonesia News di jalanan, lengkap dengan atribut
pengecer baik rompi, topi ataupun tas jualnya semua
beratribut koran Global Indonesia. Terlihat sederhana tapi
sangat ampuh untuk menghilangkan kredibilitas koran itu
di jalanan. Koran yang dilarang untuk dijual menjadi sulit
ditemukan, seolah –olah koran itu tidak beredar dengan
baik dan bisa ditebak, ujung-ujungnya adalah pendapatan
iklan yang menurun karena pengiklan enggan beriklan di
koran yang peredarannya tidak baik. Akibat besarnya
adalah mengancam eksistensi koran itu secara
keseluruhan. Sebuah cara yang tidak etis, tapi itulah yang
terjadi di lapangan, lupakan tentang etika bisnis, lupakan
tentang persaingan usaha, lupakan tentang KPPU, yang
terjadi dilapangan siapa yang bayar dia yang menang.
Setela lampu merah di kawasan tugu tani, mobil
kail melaju ke arah cikini dan berhenti di depan kedai kopi
bertuliskan Bakoel Koffie. Tempat ini menjadi favorit Kail
dalam mengerjakan pekerjaan atau hanya menghabiskan
waktu sambil menikmati kopi tubruk kesukaannya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
186
Gedung lama yang masih terawat, suasana yang sepi,
musik jazz dan dipenuhi oleh aroma kopi yang khas
menjadi alasan utamanya. Sambil menikmati secangkir
kopi tubruk di pagi itu, Kail kembali memperhatikan
secarik kertas yang sudah lusuh karena sering terlipat. Kail
tidak mengira kalau kunci petunjuknya sesederhana itu,
dan masuk diakal jika sebenarnya Jamal tidak akan
membuat sebuah teka teki yang sulit untuk dipecahkan
oleh Santi.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya Santi datang
terpogoh-pogoh karena berlari menghindari hujan yang
masih mengguyur ibukota. Setelah dia meletakan
payungnya di luar Santi langsung memesan satu buah
caramel machiato panas sebelum menemui Kail.
“Apa yang kamu temukan Kail?” Santi langsung
bertanya dengan penuh harap
“Aku menemukan jawabannya San! Ternyata
petunjuknya tidaklah sesulit yang kita bayangkan..”
dengan bangga Kail menjelaskan
“Oh ya? Bagaimana?” Santi tidak sabar menunggu
jawaban dari Kail
Perseid Wish
187
“Coba perhatikan kumpulan kalimat ini satu
persatu” kata Kail sambil menyerahkan kertas yang sudah
kucel kepada Santi sambil membuat tanda di setiap huruf
pertamanya
DATANG DAN PERGI BERGANTIAN
SEPERTI YANG DIJANJIKAN
UNTUK MEMBERIKAN KENYATAAN
KEPADA HARAPAN
RIUH RENDAH DIPEREBUTKAN
ANTARA PAHITNYA KEHIDUPAN,
KEINGINAN DAN KENYATAAN
NIAT ADALAH JUGA HARAPAN
ENDAPKAN MIMPI
TERBANGKAN ASA
9 KEMATIAN
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
188
9 KEHIDUPAN
AT AU DIANTARA KEDUANYA
G ELORAKAN SEMANGAT
MAIL AIKAT PASTI MENDENGARKAN
-6.38,106.84
“Aku perhatikan ternyata spasi diantara di kalimat
AT AU DIANTARA KEDUANYA dan kesalahan
penulisan di MAIL LAIKAT PASTI MENDENGARKAN
ternyata di sengaja untuk mendapatkan kata at dan mail.
Sehingga jika kita mengambil semua huruf pertamanya
akan menjadi DURANET99 AT GMAIL, kau tahu apa
artinya ini?” Tanya Kail
“Alamat sebuah e-mail?” Tebak Santi
“Betul sekali, alamat e-mail
[email protected]!” seru Kail bersemangat
Perseid Wish
189
“Terus hubungannya dengan angka koordinat?”
Tanya Santi
“Itu adalah password untuk masuk ke akun e-
mailnya, kamu bawa laptopnya?” tanya Kail
“iya, ini dia..” Jawab Santi sambil langsung
menyalakan laptopnya
“Kita coba san, mudah-mudahan berhasil” ujar
Kail berharap.
Santi langsung menghubungkan laptopnya dengan
internet melalui fasilitas wifi yang ada di tempat itu, segera
setelah terhubung, dia membuka akun gmail di browser
nya, dan segera setelah terbuka, Santi memasukan alamat
e-mail [email protected] sebagai username nya dan
memasukan angka 63810684 sebagai passwordnya, tidak
lama kemudian mereka berhasil masuk ke kotak surat
dengan nama pemilik “Jamal”
“Kita berhasil!” seru Santi tidak bisa menutupi
kegembiraannya.
“Aku yakin ini adalah sesuatu Kail!” ujarnya lagi
sambil tersenyum gembira
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
190
24
Deretan e-mail itu memang menarik perhatan Kail
dan Santi. Setiap e-mail diberi judul tanggal, mungkin itu
adalah tanggal pembuatan e-mail nya. Santi mulai
membuka e-mail dari yang paling lama.
5 Oktober 2008
Judul Penelitian:
Kajian etnoastronomi terhadap meteorid yang jatuh di
kawasan Asia
Oleh Jamal Awalludin dan Tim Wardoff
Selama ribuan tahun peradaban manusia telah dilengkapi
dengan fenomena "bintang-bintang yang jatuh". Dan
Perseid Wish
191
selama itu pula manusia bertanya-tanya apakah gerangan
itu dan dari manakah asalnya. Pada suatu masa manusia
pernah percaya bahwa bintang-bintang itu berasal dari
dunia lain.
Dewasa ini, ilmu pengetahuan berhasil menyibak misteri
alam itu. Bintang-bintang jatuh itu ternyata bukanlah
"bintang‖ yang sebenarnya. Bintang jatuh yang kita kenal
sekarang adalah sebuah benda langit yang kita sebut
dengan meteor. Meteor-meteor itu bergerak melintasi
angkasa, dan yang juga dapat mampu melintasi atmosfir
bumi.
Ketika meteor-meteor itu mengenai atmosfir bumi,
manusia bisa melihatnya karena benda langit itu
mengeluarkan ekor cahaya yang menyala. Hal ini adalah
akibat dari panas yang timbul dari gesekan udara di atas
permukaan meteor-meteor itu. Kebanyakan meteor hancur
oleh panas ketika melintasi atmosfir bumi. Hanya meteor
padat dan berukuran besar yang pernah mencapai bumi.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ribuan meteor jatuh ke
bumi setiap harinya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
192
Ketika sebuah meteor mencapai bumi, maka meteor itu
disebut "meteorid". Meteorid jatuh ke bumi karena gaya
gravitasi yang menariknya ke bawah.
Pada zaman Romawi, pada thun 467 Sebelum Masehi,
sebuah meteorid jatuh ke bumi dan peristiwa jatuhnya
meteorid itu dianggap sebagai suatu peristiwa penting
sehingga dicatat oleh para ahli sejarah Romawi.
Kesimpulan dari penelitian yang kami lakukan, ditemukan
beberapa hal menarik mengenai mitos dan fakta dari
sebuah bintang jatuh:
1. Urban legend: Bintang jatuh dari langit bisa
mengabulkan semua permintaan, dan diyakini
hingga sekarang, orang masih mempercayai
bahwa jika melihat sebuah bintang jatuh maka
permohonanmu akan terkabul
2. Beberapa penemuan, kejadian – kejadian besar,
titik – titik sejarah yang berpengaruh di dunia ini
di awali oleh jatuhnya sebuah benda langit atau
yang lebih di kenal dengan meteor.
3. Jenis meteor rasi bintang pereus cocok dengan
pola waktu kejadian – kejadian besar tersebut.
Perseid Wish
193
4. Diketahui melalui bidang kajian fisika quantum,
bahwa pada saat manusia berdoa, pikiran sadar
dan bawah sadar manusia akan menimbulkan
vibrasi yang sangat kuat. vibrasi tersebut bisa
diukur dan digolongkan kedalam fase beta, alfa,
delta, dan gamma. Pada saat yang paling khusyuk,
otak memasuki fase delta, dimana otak bawah
sadar kita bekerja dan mengaktifkan sel-sel otak
yang biasanya tidak aktif. Vibrasi yang
‗dipancarkan‘ oleh otak ini ‗ditangkap‘ oleh alam
dan alam akan merespons sesuai dengan teori
fisika kuantum. Dengan kata lain alam akan
merespons vibrasi tersebut dengan vibrasi yang
sesuai. Dalam kata yang lebih sederhana,
permohonan tersebut dikabulkan
5. Meteorid yang berhasil jatuh ke bumi dari rasi
perseus mampu memancarkan radiasi penguat
frekwensi delta dalam otak manusia. Sehingga di
yakini mampu membuat vibrasi frekwensi otak
manusia beratus-ratus kali lebih efektif.
6. Kami berada di Bone Sulawesi Selatan untuk
mencari meteorid yang diperkirakan meledak di
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
194
atas perairan dan akan dilakukan pengujian
hipotesa secara ilmiah mengenai klaim tersebut
diatas
6 Oktober 2008
Seseorang bernama Pieter Von Crouch mendatangi kami
dan meminta kami untuk menghentikan penelitian, karena
menurut dia bisa membahayakan diriku dan timku, tentu
saja kami tolak, karena menurut hemat kami, penelitian
yang dilakukan tidak akan menyakiti atau mengganggu
siapapun.
7 Oktober 2008
Malam ini kami menerima ancaman dari seseorang yang
mengaku aparat setempat untuk segera menghancurkan
semua hasil penelitian karena mengancam stabilitas
negara. Tentunya kami dengan tegas menolak karena tidak
masuk akal.
Perseid Wish
195
7 Oktober 2008
Ternyata sebuah persekutuan korporasi besar di Asia
Tenggara sedang melakukan aktivitas eksplorasi besar-
besaran untuk mendapatkan batu itu. Mereka
bekerjasama dengan sebuah partai politik di Indonesia
yang memiliki agenda tersendiri terhadap batu itu.
Kelompok ini sangat meyakini bahwa dengan menguasai
batu itu, maka semua agenda yang mereka rencanakan
akan menjadi kenyataan. Agenda itu adalah untuk
menguasai negeri ini dari berbagai sisi. Baik politik
maupun ekonomi. Untuk itu mereka secara serius
membangun sebuah pusat pengendalian untuk memantau
segala aktifitas jatuhnya meteor di bumi melalui jasa
sebuah perusahaan telekomunikasi di Singapura.
9 Oktober 2008
Rekan saya Tim Wardoff, ditemukan tewas di sebuah
sungai di pedalaman Bone. Saya yakin ini ada
hubungannya dengan apa yang kami lakukan disini. Tapi
saya harus menyelesaikan apa yang seharusnya kami
selesaikan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
196
9 Oktober 2008
Kami menemukan dokumen bahwa kekuatan batu itu bisa
di netralkan dengan ―mengawinkan pasangannya‖. Batu
pasangannya itu adalah batu yang jatuh dalam waktu
bersamaan.
10 Oktober 2008
Kami menemukan kabar bahwa seorang pengamat bintang
amatir di Arizona, AS, memberikan lokasi koordinat langit
sebuah asteroid kepada The Minor Planet Center di
Cambridge, Massachusetts, AS. Tim Spahr, direktur pusat
penelitian tersebut segera melakukan perhitungan orbit
secara manual dan menjadi jelas bahwa asteroid ini akan
segera menabrak Bumi.
11 oktober 2008
―IMPACT TONIGHT!!!‖, Dalam hitungan beberapa
menit, asteroid ini akan menerobos atmosfer di atas
sebuah pemukiman di wilayah Depok Indonesia, dan di
wilayah perkotaan di Shenzen Cina. Atmosfer Bumi
Perseid Wish
197
diperkirakan akan menghancurkan asteroid ini menjadi
puing-puing dan jatuh di sekitar wilayah itu.
11 Oktober 2008
Asteroid ini bergesekan dengan atmosfer Bumi pada
kecepatan hampir 50.000 km per jam, membuat buntut api
sepanjang 100 km, kemudian meledak berkeping-keping
pada ketinggian 36 km di atas kota Depok Indonesia. Pada
saat yang hampir sama, seorang pilot pesawat Batavia Air
yang terbang dari Jakarta ke Pontianak melaporkan telah
menyaksikan sebuah kilatan cahaya yang cemerlang pada
jarak sekitar 1400 km dari pesawat ketika asteroid
menerobos atmosfer Bumi.
11 Oktober 2008
Dear Santi,
Sengaja aku buatkan akses ke jurnal ini agar bisa kamu
ketahui. Saat ini ada orang – orang yang sangat tidak
menyukai apa yang sedang aku lakukan. Jika menyebar,
maka akan sangat mengganggu orang-orang di dalam
persekutuan dalam melaksanakan semua agendanya.
Kematian Tim adalah salah satu buktinya. Jika kamu
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
198
berhasil membaca e-mail ini maka hindari sebisa mungkin
batu itu dimiliki oleh kelompok persekutuan, petunjuknya
adalah seseorang bernama Pieter Von Crouch merupakan
salah satu diantaranya, kemudian pertemukan kedua batu
itu sebelum semuanya terlambat. Datangi koordinat yang
aku berikan untuk lokasi meteor yang jatuh di di sekitar
Depok dan hubungi Tony Chai pengelola forum internet
NEOW (Near Earth Object Watch) untuk batu yang yang
jatuh disekitar kota Shenzen Cina. Dia bisa dihubungi
melalui forum asteroidwatchforum.org sebutkan
―batuhitam is calling‖ sebagai kata kunci untuk
memanggilnya lalu isikan ―blueberry hills‖ ketika dia
menanyakan kata kunci kedua, maka dia pasti akan
menolongmu.
Aku Percaya apa yang aku lakukan adalah untuk kebaikan
bersama. Menghentikan agenda apapun yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keselarasan alam
walaupun nyawa taruhannya. Kamu berhasil membuka ini,
berarti informasi ini sekarang ada ditangamu. Dan
mungkin saat e-mail ini dibuka aku sudah tidak bisa
dihubungi lagi. Lakukanlah apa yang harus dilakukan.
Jamal
Perseid Wish
199
Kail dan Santi tertegun setelah membaca semua
informasi dalam e-mail yang baru saja mereka buka. Hal
yang membuat Kail kaget adalah Pieter, di e-mail
disebutkan bahwa pieter sempat mengancam Jamal untuk
tidak meneruskan penelitiannya. Kail percaya jika Pieter
terlibat dalam persekutuan untuk menguasai batu itu.
Mereka memiliki agenda rahasia dan memanfaatkan batu
itu untuk mencapai tujuannya. Sekarang Kail memahami
kenapa Pieter begitu paham tentang seluk beluk batu itu.
Bahkan siang ini batu itu rencananya akan dia serahkan ke
Pieter, yang sekarang tentunya menjadi orang yang tidak
tepat.
“Kita harus menghubungi Tony Chai” Ujar Santi
singkat
Dia kemudian membuka situs forum
asteroidwatchforum.org disana santi mencari Tony Chai
dengan kata sandi ―batuhitam is calling‖
Beberapa lama kemudian muncul balasan dari pesan yang
di berikan.
“Your key word is?”
Santi kemudian menuliskan “Blueberry Hills”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
200
Tony Chai muncul dengan nama samaran neue
one, dia langsung menanyakan kematian Jamal yang dia
baca di internet. Lalu Santi menjelaskan kronologis
semuanya. Tony membalas dengan ajakan untuk
mengunjungi Shenzen, menurutnya semua akan
terselesaikan jika mereka mengunjungi Shenzen,
menemukan batu pasangannya dan selesaikan cerita
dengan segera, semudah itu. Santi setuju, dan menanyakan
lokasi pertemuan. Tony menjawab dengan singkat
―we‘ll meet at windows of the world, Eiffel Tower,
9 AM, meet the guy with the mickey mouse‘s hat, that‘s
will be me‖
Santi kemudian menjawab ―confirmed, we‘ll meet
you there‖
“Bagaimana Kail?” tanya Santi
“Ok! kita berangkat ke Shenzen” Kail
memastikan.
Kemudian Kail meminum bagian kopinya yang
tersisa dan membayangkan apa yang akan dia hadapi
selanjutnya.
Perseid Wish
201
25
Menurut buku panduan yang dipegang oleh Kail,
disebutkan bahwa kota Shenzhen terletak di provinsi
Guangdong, berada di bagian Tenggara negeri Cina dan
berbatasan langsung dengan Hongkong. Kota dengan luas
2.020 kilometer persegi (sekitar tiga kali luas kota Jakarta)
ini merupakan satu dari lima kawasan ekonomi khusus di
Cina. Sebanyak 95 persen penduduk Kota Shenzhen
adalah kaum migran dengan beragam latar belakang
budaya.
Menurut sensus nasional China tahun 2000,
terdapat 5,81 juta kaum migran di kota ini. Kota ini
tumbuh dengan warna peradaban urban modern. Para
penghuni kota ini lebih terbuka sehingga tidaklah heran
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
202
sebagian penduduk Kota Shenzhen adalah kaum muda
China yang rata-rata berpendidikan tinggi. Data statistik
kota itu menunjukkan, dari 100.000 penduduk, 8.060
orang di antaranya berlatar belakang pendidikan sarjana.
Umur mereka rata-rata di bawah 35 tahun dan umumnya
pernah mengenyam pendidikan di luar negeri.
Sebelum menginjakan kaki di negeri ini, pikiran
yang terlintas di benak Kail mengenai Shenzen adalah
seperti kota di cina yang pernah dilihatnya di film – film
tionghoa, yaitu kota dengan asitektur tradisional dan serba
oriental. Akan tetapi, ketika mobil yang ditumpanginya
masuk ke kota Shenzen dari Hongkong, kesan itu pun
seketika hilang, Shenzen ternyata tidak berbeda dengan
kota – kota metropolis di belahan dunia lainnya seperti
halnya New York, Paris atau London. Gedung – gedung
pencakar langit berjejeran menyambut Kail dan Santi di
pagi itu. Yang membedakan diantara kota-kota itu adalah
tulisan-tulisan di gedung, banner, reklame semuanya
bertulisan huruf cina yang tidak dimengerti oleh mereka.
Mall – mall dan pusat perbelanjaan pun bertebaran
dimana-mana. Tidak salah jika di brosur perjalanan
Perseid Wish
203
menyebut kota ini sebagai tempat untuk tujuan bisnis dan
wisata bagi turis asing dan lokal.
Tujuan mereka pagi itu adalah untuk menemui
seseorang bernama Tony Chai di kawasan Windows Of
The World sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka
lakukan sebelumnya. Segera setelah mereka mendapatkan
taxi, Kail meminta supir taxi tersebut untuk mengantarnya
ke kawasan Windows Of The World.
Sepanjang perjalanan, terlihat jalan – jalan yang
lebar dan mulus serta tidak nampak adanya kemacetan,
mobil-mobil yang di Jakarta tergolong mewah
berseliweran di jalanan, bus kota yang bersih dan terlihat
nyaman, terlihat stasiun kereta api bawah tanah (sub way)
yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang di pagi
hari itu. Sepeda – sepeda listrik yang berseliweran dan
diberi jalur khusus dibeberapa tempat membuat suasana di
jalan menjadi berbeda. Anehnya sepeda motor tidak
terlihat di kota ini, selidik punya selidik, menurut supir
taxi, sepeda motor dilarang di kota ini,oleh karena itu
warga mengakalinya dengan naik sepeda listrik. Mungkin
ini adalah solusi yang bisa dipertimbangkan oleh gubernur
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
204
Jakarta dalam mengurai kesemrawutan sepeda motor di
ibu kota.
Hal aneh lainnya adalah tidak terlihat adanya
petugas polisi yang mengatur lalu lintas di jalan, entah
belum pada mulai bekerja atau memang Polantas tidak ada
di kota itu, tapi terlihat banyak sekali kamera pengintai
tersebar di setiap sudut kota dan di banyak tempat serta
fasiltas umum.
Hal menarik lainnya mengenai kota ini adalah
trotoar. Trotoarnya begitu lebar dengan pohon-pohon besar
yang berjejeran, terlihat sejuk di cuaca yang panas,
pemandangan yang berbeda lainya adalah jembatan
penyeberangan yang terlihat dilengkapi dengan escalator,
mirip yang ada di mall atau toserba di tanah air.
Windows Of The World, ternyata mirip Taman Mini
Indonesia Indah di tanah air. Sesuai dengan namanya
Jendela Dunia, tempat itu merupakan kawasan wisata yang
sangat luas dan menawarkan pemandangan miniatur
tempat – tempat terkenal di seluruh dunia.
Terlihat dengan jelas miniatur menara Pisa,
Windmolen, taman Tokyo lengkap dengan gunung fujinya,
niagara falls, bangunan-bangunan aztec dan inca kuno,
Perseid Wish
205
sampai miniatur candi Borobudur terlihat ada di sini. Kail
dan Santi sekarang bisa mengerti kenapa orang yang akan
mereka temui meminta bertemu di kawasan menara Eiffel.
Dengan membayar 20 yuan per orang, Kail dan Santi
masuk ke kawasan itu untuk bertemu Tony Chai di
miniatur menara Eiffel.
Mungkin karena hari ini adalah hari kerja,
kawasan wisata itu tidak terlalu dipenuhi oleh pengunjung.
Bentuknya yang khas, menara Eiffel tidak sulit untuk
ditemukan, dan segera setelah ditemukan, Kail dan Santi
mencari pengunjung yang menggunakan topi mickey
mouse di lokasi itu. Karena bentuk topinya yang khas, dan
hampir dipastikan tidak ada orang lain yang
menggunakannya, Tony Chai pun bisa ditemukan.
Dengan topi mickey mouse dan kaca mata yang
cukup tebal, Tony terlihat seperti orang yang aneh dan
tidak suka bergaul. Segera setelah memperkenalkan diri,
Tony mengungkapkan bela sungkawanya atas
meninggalnya Jamal.
“Saya ikut bersedih Santi, Kakak mu adalah orang
baik, dan saya tidak percaya kalau dia bunuh diri..” Tony
mencoba untuk bersimpati
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
206
“Terima kasih Tony, itu pula yang saya yakini
sampai sekarang, dan yang bisa saya lakukan sekarang
adalah meneruskan usahanya, menghilangkan kekuatan
batu itu untuk selamanya” Ujar Santi mencoba untuk
meyakinkan
“Saya mengerti Santi, tapi yang akan kamu hadapi adalah
sesuatu besar dan kuat, saya yakin kekuatan itu pula yang
dulu dihadapi oleh kakak mu” Tony mencoba untuk
mengingatkan
“Iya kami menyadari itu, tapi kami punya batu
pasangannya, itu yang tidak mereka miliki” Kail
membantu meyakinkan
“Ok, saya mengerti” Ujar Tony sambil
menganggukan kepalanya
“Jadi informasi apa yang bisa kami dapatkan?”
Santi memulai pembicaraan
“Begini…, sebelum kalian kesini, berdasarkan
informasi dari teman-teman, sekelompok orang dari
Jakarta telah lebih dulu melakukan penyisiran di koordinat
impact meteor di kota ini, tapi keberuntungan belum
berpihak kepada mereka, koordinat impact yang mereka
miliki tidak valid..” Tony mencoba menjelaskan
Perseid Wish
207
“Maksud anda? Data koordinat yang salah?” Santi
bertanya
“Iya, impact di Shenzen mengalami
penyimpangan, setelah kami melakukan koreksi, lokasi
impactnya ternyata ada daerah pelabuhan Shekou. Tim
kami sudah melakukan penyisiran, namun informasi yang
kami dapatkan, buruh pelabuhan setempat yang
menemukan batu itu menjual batunya ke seorang pegawai
museum XINGYU, hanya itu informasi yang aku miliki,
dan ini, aku memiliki kartu nama orang itu” Tony
mencoba menjelaskan sambil menyerahkan sebuah kartu
nama kepada Santi. Di dalam kartu nama tersebut tertulis
Jimmy Peng, Tourism Guide, XINGYU MINERAL
MUSEUM.
“Maafkan aku Santi, sejak penemuan cerita
mengenai batu itu, seluruh kegiatan ku di pantau ketat oleh
lembaga tempat aku bekerja, jika mereka mengetahui
bahwa aku mengetahui cerita ini, bisa dipastikan nasib ku
bakalan sama dengan kakakmu, hanya ini yang bisa aku
lakukan, resikonya sangat besar buatku, dan orang – orang
yang bekerja denganku” Ujar Tony mencoba untuk
mendapatkan pengertian Santi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
208
“Iya Tony, kami mengerti, jangan khawatir, dan
terima kasih atas bantuannya, Jika masih hidup, kakak ku
pasti akan sangat menghargainya” Ujar Santi
Setelah perbincangan singkat itu, mereka pun
berpisah, diiringi oleh musik khas tradisional cina yang
berdentuman lengkap dengan liukan barongsainya, Kail
dan Santi keluar dari kawasan itu dan kembali mencari
TAXI. Tujuan mereka selanjutnya adalah Museum
Xingyu.
SHENZHEN XINGYU MINERAL MUSEUM,
begitu tulisan yang terpampang di sebuah museum dalam
gedung yang terlihat modern serta megah di lingkungan
bisnis di kota Shenzen. Museum itu mengkhususkan diri
dalam mengkoleksi batu-batuan mineral khususnya batu
Jade atau batu giok. Berbagai macam bebatuan jade
ataupun giok bisa kita temukan disana. Sebelum mencari
orang yang bernama Jimmy Peng di museum itu, Kail dan
Santi menyempatkan diri untuk sarapan di kafe di depan
museum. Cuaca diluar museum sangat mendukung untuk
sekedar mencicipi lychee tea, teh khas Shenzhen yang
sudah manis walau tidak diberi gula karena rasanya
terdapat campuran buah leci.
Perseid Wish
209
“Kau percaya dengan semuanya ini San?” Kail
memulai pembicaraan
“Sejak aku membaca e-mail Jamal, aku percaya
bahwa ada sesuatu dibalik ini semua…sesuatu yang layak
aku perjuangkan sampai akhir, sampai hasil dan takdir
berpihak kepada kemauan dan harapan yang benar…”
Santi menjelaskan
“Dari kecil aku dan Jamal adalah orang dengan
sifat dan karakter yang berbeda Kail, Jamal orangnya
optimis, selalu mengejar apa yang seharusnya di
dapatkan…tidak memikirkan kendala, yang ada di
pikirannya hanyalah hasil nyata, sedangkan aku,
menurutku adalah orang yang sangat biasa, bahkan tidak
seperti orang kebanyakan, dari sejak sekolah, temanku
tidak banyak, tidak pernah ada prestasi yang
membanggakan, bahkan aku tak ingat hal hal indah yang
membekas di memory otakku, karena memang tidak ada..
“ Santi melanjutkan
“Satu-satunya orang yang membuatku merasa
exist di dunia ini adalah Jamal, tidak dengan ucapan dan
pujian, tapi justru dengan kejadian ini, Jamal
meninggalkan pesan untuk aku tindaklanjuti, dengan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
210
tujuan yang sangat abstrak, menyelamatkan takdir
dunia…oleh seseorang yang tidak pernah ada…aku” Santi
menjelaskan
“Bagaimana dengan kamu Kail?” Santi balik
bertanya
“Hmmm entahlah San, apa yang aku lakukan
sekarang pada awalnya hanya untuk memperbaiki
kesalahan yang pernah aku lakukan, mengembalikan
kepercayaan orang yang aku cintai, entah ini ada
hubungannya dengan batu itu atau tidak” Kail
menjelaskan, sambil mengingat-ingat kembali Tracy.
“Ternyata apa yang kita lakukan sama-sama untuk
orang yang kita cintai” Ujar Santi sambil tersenyum manis
“Baru kali ini aku melihat senyum mu San, setelah
apa yang telah kita hadapi bersama” Ujar Kail dengan
sungguh-sungguh. Wajah Santi terlihat bersinar di terpa
semburat sinar matahari pagi di tempat itu, dan wajahnya
terlihat lebih bersinar ketika senyuman menyungging di
bibirnya, menambah keindahan di pagi itu.
“Iya, aku merasa optimis hari ini Kail” Santi
menanggapi pujian Kail, tanpa bisa menghindari perasaan
tersanjungnya, Santi memalingkan mukanya, menyentuh
Perseid Wish
211
rambutnya sendiri, dan itu adalah tindakan refleknya jika
sedang dalam perasaan tersanjung, Lalu matanya
menyapu pemandangan di sekililingnya seolah – olah
sedang mengamati seluruh kejadian yang ada di
sekelilingnya.
Saat ini ada perasaan nyaman dalam dirinya,
perasaan yang telah lama tidak dia rasakan, mungkin
karena suasana di pagi itu yang membuatnya nyaman, atau
kehadiran Kail di pagi itu yang membuatnya lebih
nyaman.
Tanpa disadarinya, Kail menikmati pemandangan
Santi di pagi itu, tindakan refleknya ketika menyentuh
rambut dan gerakan-gerakan lainnya, seperti wanita yang
baru saja dia kenal, Kail melihat sesuatu yang lain dalam
diri Santi di pagi hari itu.
Dari arah yang tidak terlalu jauh, segerombolan
orang tampak antusias mendengarkan briefing dari
seseorang. Sekumpulan turis dari berbagai jenis warna
kulit. Tampak beberapa orang bule dan sisanya berwajah
asia tampak serius mendengarkan penjelasan orang yang
ada di depannya. Orang itu terlihat rapih dengan stelan
rompi warna merah dan rambut hitam yang kelimis. Dia
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
212
terlihat seperti orang lokal tapi dengan penguasaan bahasa
inggris yang cukup fasih. Sebuah name tag tertempel
didadanya bertulisakan JIMMY PENG.
Kail dan Santi saling berpandangan ketika melihat
name tag yang menempel di dada orang itu. Segera setelah
membayar, mereka bergabung dengan rombongan turis itu.
Kemudian dengan seksama, mereka mengikuti penjelasan
orang yang sepertinya adalah petugas guide dari museum.
Tour dimulai dengan penjelasan berbagai koleksi Jade atau
batu-batu giok yang ada di dalam museum, dengan sabar
terlihat Jimmy membimbing dan menjawab semua
pertanyaan yang diajukan oleh rombongan.
Giok identik sebagai batu pualam khas Cina.
Walaupun katanya Vietnam adalah merupakan negara
penghasil giok terbaik di dunia. Batu Giok yang berwarna
hijau pekat sering dinamakan Giok Bayam. Sementara itu
varian Giok lain yang berwarna putih sering diberi nama
Giok Susu atau Giok Salju. Kadang ada batu Giok yang
urat-uratnya berwarna merah, sehingga orang
menjulukinya Ji Xue Yu atau Giok Darah Ayam.
Orang percaya bahwa, Giok yang memiliki varian
tiga warna, punya khasiat magis yang menguntungkan
Perseid Wish
213
apabila salah satu warnanya adalah ungu. Saking indah
dan anggunnya sebutir batu Giok, oleh Konfusius, batu
Giok dikategorikan sebagai batu yang memiliki 11 angsar
positif. Mulai welas asih (karena teksturnya yang lembut
dan halus), bisa dipercaya (tak pernah membuat kulit
menjadi iritasi) dan lainnya.
Pada masa Dinasti Qing perhiasan dari batu giok
sangat populer. Mereka yang tak mengenakan perhiasan
Giok dianggap tidak tahu aturan berbusana. Rumah tanpa
pajangan batu Giok dianggap sebagai tempat tinggal yang
bikin sial. Harganya cukup mahal, membuat mereka yang
miskin dan tak mampu membeli Giok, cukup
menempelkan kata mutiara : “rumahku bersinar dengan
Giok dan Emas”. Batu Giok juga dihormati sebagai hadiah
perkawinan yang di masa Cina kuna harganya sejajar de-
ngan cincin berlian.
Masyarakat Cina kuno menganggap, batu Giok
merupakan simbol harapan dan peruntungan serta
kehidupan bahagia. Banyak orang meyakini, batu Giok
memiliki khasiat melindungi dari hawa jahat. Sehingga,
anak-anak kecil di Cina sejak dulu hingga sekarang
dipakaikan kalung Giok sejak bayi.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
214
Di ujung museum tepatnya di tempat penjulan
souvenir, Jimmy memberikan tip-tipnya bagaimana
membedakan antara batu giok asli dan yang tiruan
sekaligus perbandingan harganya. Tips yang pasti berguna
bagi seluruh anggota rombongan itu. Tempat souvenir
museum terlihat seperti pasar batu seperti yang ada di
daerah jatinegara, hanya terlihat lebih rapih dan modern.
Kios-kios mencolok berjejer menawarkan barang
dagangannya berupa batu-batu berwarna warni. Barang-
barang yang dijual disanapun bermacam-macam. Mulai
dari berbagai moonstone dan berbagai bentuk jade yang
dilengkapi sertifikat, juga berbagai macam kerajinan yang
terbuat dari batu giok, mulai dari perhiasaan hingga
berbagai hiasan untuk mempercantik rumah.
Setelah tour selesai, Kail dan Santi mendekati petugas
Guide.
“Mr Jimmy….anda Jimmy Peng?” Santi memulai
pembicaraan
“Betul, Bisa saya bantu nona” Senyum ramahnya
seolah sudah otomatis tersungging di bibirnya ketika
pengunjung bertanya padanya
Perseid Wish
215
“Iya..mm kami butuh sebuah batu, dan menurut
teman kami, bapak memilikinya…” Santi mencoba untuk
menerangkan
“ Oh tentu…batu giok apa yang anda
butuhkan…mmm pasangan seperti kalian pasti mencari
moonstone, untuk keabadian hubungan cinta…” Jimmy
menjawab masih dengan senyum yang menyungging
“Oh..mmm…bukan..bukan batu seperti itu….”
Ujar Santi tersipu mendengar penjelasan Jimmy
“Begini Mr Jimmy, kami datang dari Jakarta,
Indonesia, jauh-jauh kami datang untuk mencari sebuah
batu yang pasti tidak berharga buat anda tapi sangat
berguna bagi kami dan keluarga kami, batu itu adalah
masalah hidup dan mati kami bersama orang – orang yang
kami cintai…” Santi memulai penjelasannya
“Batu itu adalah batu yang anda beli dari buruh
pelabuhan Shekou beberapa hari yang lalu….” Ujar Santi
untuk kemudian berhenti sesaat.
“Kami mohon Mr Jimmy, Kami sangat
membutuhkan batu itu” Kail membantu untuk meyakinkan
“Bagaimana bisa?” Senyum Jimmy sudah mulai
menghilang berganti dengan pertanyaan dan keheranan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
216
“Saya tidak bisa bercerita kepada anda, tapi
percayalah demi keselamatan anda juga, lebih baik kami
tidak cerita” Santi kembali mencoba meyakinkan
“Batu setan….” Jimmy bergumam
“Apa..? Kail mencoba menangkap ucapan Jimmy
“Iya, batu yang kalian cari itu batu setan….”
Jimmy memperjelas ucapannya
“Maksud anda?” ujar Santi masih tidak memahami
“Sejak aku mendapatkannya dari orang pelabuhan,
aku pikir batu itu adalah batu dewa langit yang sangat
jarang dan sangat bertuah, ketika aku mendengar ada
orang pelabuhan yang menemukan batu itu, akupun
berusaha untuk mendapatkannya, aku percaya karena guru
ku suatu ketika pernah memberitahukanku bahwa batu
langit sangat bermanfaat bagi keberuntungan dan
kebahagiaan” Jimmy terdiam
“Lalu..?” Ujar Santi penasaran
“Keadaan tidak seperti yang diperkirakan, sejak
memilki batu itu, musibah demi musibah secara beruntun
menimpaku, bisnisku hancur berantakan, keluargaku
meninggalkanku dan ujungnya yang paling pedih adalah
Perseid Wish
217
ketika istri ku pergi meninggalkanku dan memilih untuk
tinggal bersama teman baikku....” Ujar Jimmy meneruskan
dengan kesedihan yang tergurat dari wajahnya.
“Maka aku simpulkan kalau batu itu dikirim dari
neraka untuk menghancurkan siapun yang memilikinya,
…batu setan…” Kembali Jimmy mengucapkan kata itu
“Terus, tentunya kami bisa minta batu itu?” Kail
mencoba peruntungan
“Maafkan aku, kalian terlambat, dua hari yang
lalu, aku putuskan untuk menjual batu itu ke salah satu
pengunjung di museum ini, dengan harga yang pantas..”
Jimmy menerangkan
“Ya Tuhan….” Santi menyesali yang terjadi
“Maksud anda?” Kail mencoba kembali
peruntungannya
“Iya, batu itu sudah tidak saya miliki, dan tentunya
saya tidak menyesalinya…” Ujar Jimmy
Sejenak Kail dan Santi terdiam, menyesali apa yang baru
saja mereka dengar, perjalanan ribuan kilometer dari tanah
air menjadi sia - sia. Tidak mungkin mereka menemukan
turis yang dimaksud oleh Jimmy. Sudah terbayang dibenak
Santi yang merasa kematian kakaknya akan menjadi sia
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
218
sia, dan Kail merasa mulai sekarang hidupnya akan
berubah terpenjara oleh takdir yang tidak bisa dia
kendalikan.
“Anda tahu kemana saya harus mencari batu
itu..?” Kail mencoba peruntungannya kembali
“Maaf teman, saya tidak tahu…” Jimmi
menegaskan
“Oke kalau begitu, tapi kalau anda ingat, kemana
saya harus mencari orang yang membeli batu itu dari anda,
saya mohon anda sudi untuk menghubungi saya” Santi
kembali menaruh harap atas orang itu sambil menyerahkan
kartu namanya
“Baik..baik…semoga kalian berhasil” Ujar Jimmy
menerima kartu itu lalu kemudian pergi meninggalkan
Kail dan Santi
Perseid Wish
219
27
“Bagaimana San, apa kita langsung pulang ke
tanah air?” Ujar Kail bertanya.
“Entahlah Kail, hari sudah sore, sepertinya kita
menginap dulu semalam disini” Ujar Santi sambil menutup
mukanya, terlihat raut muka yang kecewa dan lelah.
“Iya, sepertinya kita butuh istirahat San,
mengistirahatkan badan dan pikiran…sambil memikirkan
apa yang harus kita lakukan selanjutnya” ujar kail sambil
berdiri mendekati TAXI yang ada di dekatnya
“Ayo san…” Kail mengajak Santi yang masih
terduduk lesu di pinggiran jalan…
Merekapun berjalan dengan lesu tanpa semangat
mendekati TAXI yang berjejer di depan museum. Kepada
supir taxi Kail memberikan sebuah brosur hotel bertulisan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
220
Bauhinia Hotel. Dengan bahasa inggris terbata-bata supir
itu memahami kemana mereka harus pergi.
Sepanjang perjalanan tidak satu patah kata pun
keluar dari mulut keduanya. Entah terlalu lelah atau
memikirkan apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Bagi
mereka takdir seolah olah sedang mengolok-ngolok
mereka berdua. Yang satu merasa terperangkap oleh
kepastian nasib, yang satu merasa harus mengarahkan
nasib. Kail lalu mengingat-ingat bagaimana semua ini
dimulai. Diawali oleh jatuhnya meteor di rumahnya. ―Batu
itu yang datang ke padaku…., bukan aku yang
menginginkannya, setelah semua ini apalagi yang bisa aku
lakukan…takdir dunia ada di tangan ku? Puifhhh…bahkan
takdir diriku sendiri pun tak kuasa aku kendalikan‖ benak
Kail menggugat.
Tak terasa mobil Taxi pun berhenti di depan
sebuah gedung bertingkat di pinggir jalan yang cukup
sibuk di siang itu. Gedung bertingkat dengan arsitektur
yang simpel, fungsional dan berbentuk sebagaimana
gedung-gedung bertingkat yang ada di sekelilingnya yaitu
berbentuk kotak sederhana. Dengan cat warna putih,
memang gedung ini tidak terlihat menonjol dibandingkan
Perseid Wish
221
gedung-gedung lainnya. Tulisan besar di depan hotel yang
tidak bisa mereka mengerti karena tertulis dalam tulisan
Cina menjadi hiasan yang paling menonjol di gedung itu,
hanya sebuah tulisan latin kecil di keset depan pintu lobby
yang menandakan kalau mereka tidak salah masuk dan ini
benar Bauhinia Hotel yang mereka maksud.
Suasana di dalam hotel pun tidak terlalu istimewa,
memang terlihat bahwa sepertinya hotel ini digunakan
untuk keperluan akomodasi bisnis, bukan wisata, sehingga
semua yang terlihat sederhana dan fungsional. Mungkin
karena lokasinya yang berada di district bisnis yang
membuat hotel ini terlihat sebagai tempat singgah
pebisnis-pebisnis yang datang di kota Shenzen.
Begitupun ketika Kail masuk kedalam kamar
hotel, semuanya serba sederhana dan fungsional, tapi
cukup nyaman untuk beristirahat. Kail pun tak menyia-
nyiakan kesempatan sore itu untuk membersihkan diri dan
tentunya mengistirahatkan badan dan pikirannya setelah
satu hari yang sangat melelahkannya.
“dor..dor..dor… Kail…!” suara gedoran pintu di
luar kamar membangunkan Kail, dengan mata yang masih
berat menahan kantuk, Kail membuka pintu kamar, begitu
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
222
pintu di buka, Santi langsung menerobos masuk kamar
Kail.
“Kamu tahu jam berapa ini?” Kail terlihat
terganggu dengan ulah Santi..
“Lihat ini, Santi memperlihatkan Blackberry nya
ke muka Kail,
“E-mail dari Jimmy!” ujar Santi setengah berteriak
Perkataan Santi mulai menarik perhatian Kail,
diambilnya Blackberry Santi walau mata masih berusaha
untuk menutup, tapi Kail merasa mulai membaca email
yang diperihatkan Santi
Dear Ms Santi
Maaf baru memberitahukan sekarang, sejujurnya
saya tahu siapa yang membeli batu setan itu.
Karena ketakutan akan nasib jelek saya tidak
berani mengatakannya kepadamu. Orang itu
bernama Mr langford, dia mengaku sebagai orang
Inggris yang memiliki usaha di Indonesia, ya,
betul Indonesia negeri mu, kebetulan yang indah?
dan jika tidak salah, waktu itu dia datang dengan
Perseid Wish
223
perempuan Indonesia, tapi saya lupa namanya.
Anda bisa cari dia di Kota Bandung di Indonesia,
karena dia sempat membanggakan koleksi-koleksi
batunya yang dia simpan disebuah gallery di kota
Bandung di Indonesia, dia bahkan mengundang
saya untuk datang ke tempatnya.
Hanya itu yang bisa saya sampaikan.Semoga
bermanfaat
Good Luck
J Peng
“Bandung? Ngga salah? Jauh-Jauh kita datang
kesini, batunya ada di Bandung?” Ujar Kail tanpa
menutupi rasa heran bercampur bahagia
“Ya, Bandung Kail, bandung! Besok pagi kita
pulang ke tanah air..!” Ujar Santi sambil mengepalkan
tangannya, meloncat – loncat dan tanpa di sadarinya
meloncat serta memeluk Kail tanda bahagia.
Sebuah dobrakan disertai suara yang menggertak
menggagetkan keduanya. Sebuah ujung pistol menempel
di kepala Kail dan seorang lagi mengacungkan pistol ke
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
224
arah Santi. Situasi yang sangat tidak mengenakan ini
menggagetkan Kail dan Santi.
“Ada apa ini?” kata Kail sambil mengangkat
tangannya. Ujung revolver yang dingin terasa di
keningnya. Jantungnya pun mulai berdetak kencang.
“Siapa Kalian?” Santi ikut bertanya sambil
memeluk erat Kail, terlihat wajah yang takut.
Dari arah pintu berjalan masuk seorang pria tinggi
dengan pakaian yang lengkap kemeja lengan panjang dan
rambut klimis tersisir kebelakang serta sebuah kaca mata
menempel di hidungnya datang menghampiri mereka.
“Kau membahayakan dirimu, keluargamu serta
orang lain Kail” Pria itu memulai pembicaraan
“Apa yang kau maksudkan?” Kail tidak percaya
dengan apa yang dia lihat
“Kamu bodoh jika aku berfikir akan
membiarkanmu bergerak sendiri dan mendapatkan batu
yang kedua, harusnya kau ikuti perintah ku dan pastinya
kau tidak akan mendapatkan masalah seperti sekarang”
ujar pria itu sambil berjalan mengitari Kail dan Santi
“Terus, kenapa tidak kau ambil saja batu ini, jika
memang kau sangat menginginkannya?” Tanya Kail
Perseid Wish
225
“Batu itu tidak ada gunanya sebelum dinetralkan,
karena batu itu sudah menyesuaikan dengan frekwensi
otakmu sebagai kontak pertama, maka satu-satunya cara
adalah membawa kamu dan batu itu untuk dinetralkan,
untuk kemudian disesuaikan frekwensinya sesuai dengan
rencana kami” terang Pria itu
Tiba-tiba seseorang diantara mereka memukulkan
ujung pistol dengan cukup keras di kepalanya dan Kail pun
roboh seketika.
“ikat dan bawa dia! aku butuh dia hidup sampai
semua ini selesai!” Kata pria itu menyuruh dua orang yang
dari tadi selalu mengikuti apapun peritahnya.
Pria menggeledah tas ransel Kail untuk mencari
sesuatu, semua isinya dia keluarkan dengan paksa, dan
tampak sebuah kotak kayu kecil yang tutupnya terbuka.
Terlihat sebuah batu hitam pekat mengkilat di dalam kotak
kecil itu. Pria itu mengambilnya dan dia mengeluarkan
sebuah alat kecil yang ada di sakunya. Alat seperti walkie
talkie ini mengeluarkan suara mendengung ketika batu itu
di dekatkannya. Dia pun tersenyum puas.
Lalu dia menelepon seseorang, dengan tenang Pria
itu menajwab subuah kode yang diminta diujung telepon
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
226
“ELSA” kata Pieter
“Bagaimana?” suara diujung telepon bertanya
“Mempelai pria sudah kami dapatkan, kita akan
mengejar mempelai wanita yang kita konfirmasi ada di
kota Bandung Indonesia” Ujar pria itu dengan bangga
“Terus, orangnya tidak kau bunuh kan? Suara di
telepon itu kembali bertanya
“Sesuai perintah, dia akan kami tahan sementara
sampai kita mendapatkan kedua batunya” jawab pria itu
“Bagus, ingat, kita butuh orang itu untuk
menetralkan frekwensi yang diterima dari orang itu, baru
setelah netral kau boleh selesaikan dia, tentunya setelah
frekwensinya telah kita sesuaikan” suara di ujung telepon
itu menegaskan
“Baik, segera kami selesaikan” Pria itu menutup
pembicaraan.
Perseid Wish
227
28
Dalam gelapnya ruangan, Kail dan Santi berusaha
untuk memahami kondisi di sekelilingnya, satu-satunya
sumber cahaya adalah cahaya yang keluar dari lubang di
jendela. Jendela itu di tutup oleh papan – papan kayu
secara acak. Lubang diantara papan-papan itu lah yang
menjadi sumber cahaya dari luar.
“Aduh…” Suara Kail terdengar seperti kesakitan
“Kau baik-baik saja Kail?” tanya Santi bergerak
menuju Kail tapi apa daya, ikatan kuat di kaki dan tangan
membuat nya tidak berdaya.
“Aku baik-baik saja San, hanya kepalaku ini,
masih pening rasanya, aduhh..” Kail kembali mengeluh,
dia mencoba untuk bergerak tapi, seperti juga halnya Santi,
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
228
ikatan yang melilit kaki dan tangannya tidak mampu
membuat dia bergerak. Sesekali tangan Santi berusaha
untuk mengendorkan ikatan, dari usahanya itu, tangan
Santi bisa sedikit bergerak ditekukan sehingga tidak
membuatnya kaku.
“Ada dimana kita?” Kail bertanya
“Entahlah Kail, tadi ketika kamu pingsan, mataku
ditutup untuk kemudian dibawa ke tempat ini” Ujar Santi
sambil memperhatikan semua yang ada di sekelilingnya.
Ruangan yang pengap, kosong dan tidak ada ventilasi.
Suhu ruangan yang panas dan pengap membuat keringat
mengalir di seluruh badan. Jika dilihat sekilas, Kail bisa
menyimpulkan bahwa mereka sedang berada di dalam
ruangan luas seperti loteng sebuah gedung yang lama tidak
digunakan. Ruangan ini sepi tanpa ada orang yang
menjaga, atau mungkin para penjaga berada di lantai yang
lebih bawahnya.
Disisi lain, Santi teringat akan sesuatu, dia
mencoba memasukan tangannya kedalam saku belakang,
kemudian dia mencoba untuk mengambil sesuatu yang dia
yakini berada di saku belakang celana pendeknya. Setelah
berusaha merogoh dalam-dalam akhirnya dia berhasil
Perseid Wish
229
memegang sebuah benda dingin yang terbuat dari bahan
metal. Sebuah pemotong kuku. Dengan hati-hati dia ambil
pemotong kuku dari dalam sakunya dan memutarnya
untuk bisa digunakan oleh tangan kanannya. Sedikit demi
sedikit Santi memotong plester besar yang mengikat kedua
tangannya. Pekerjaan yang tidak mudah tapi harus
dilakukannya. Keringat yang terus menerus mengalir dari
seluruh tubuh, dan membuat basah seluruh bajunya tidak
membuat dia putus asa walaupun panas dan kering di
tenggorokan terasa menyekiknya.
Hingga akhirnya dia berhasil memotong
keseluruhan plester yang mengikat kedua tangannya.
Lepasnya plester di tangan menambah semangatnya untuk
membuka plester yang mengikat di kakinya. Setelah
tangannya bebas, membuka plester di kaki dengan kedua
lebih mudah dibanding jika dalam keaadaan terikat. Dan
plester yang mengikat kedua kakinya pun berhasil dibuka.
Segera dia menghampiri Kail yang tertegun menyaksikan
bagaimana Santi bisa melepaskan diri dari ikatan seperti
pertunjukan sulap yang kerap dia saksikan di televisi.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
230
“Kebiasaan yang menyelamatkan” kata Santi
tersenyum sambil melepaskan ikatan di yang ada di tangan
Kail, terus dibantu oleh Kail membuka ikatan di kakinya
“ Kau selalu membawa pemotong kuku kemana-
mana?” tanya Kail penasaran
“Kaki ku selalu bermasalah jika kukunya dibiarin
panjang walau sedikit saja, jadi dari pada sakit, aku bawa
pemotong kuku ku kemanapun aku pergi” ujar Santi
sambil tersenyum
Segera setelah terbebas dari ikatan, mereka berdua
bangun dan berjalan kearah sumber cahaya serta
memeriksa lubang kecil yang menjadi sumber cahaya di
ruangan yang gelap dan pengap itu.
Berdua mereka mencoba membuka papan-papan
yang menempel terpaku di jendela yang sudah usang itu.
Tapi kekuatan tangan mereka tidak bisa membuka paku
yang menempelkan papan kayu itu di jendela. Kail
mencoba mencari alat bantu. Disudut ruangan samar-
samar Santi sebuah batang kayu bekas penyangga kursi
tergeletak.
“Mungkin ini bisa membantu” Ujar Santi sambil
menyerahkan batang kayu yang dia ambil.
Perseid Wish
231
Kail memasukan batang kayu itu kedalam lubang
diantara papan-papan kayu.
KKRRRAAAKKK..!
Perlahan-lahan papan itu terangkat dan akhirnya
bisa dilepaskan dari jendela. Seketika cahaya dan angin
segar menerobos masuk melewati lubang jendela yang
cukup besar untuk badan orang dewasa. Sesaat mereka
menikmati angin segar di ruangan yang pengap itu. Kail
melihat keluar melalui lubang yang ada di jendela.
Ternyata gedung tua itu berada di tengah – tengah
pemukiman padat. Gedung-gedung tinggi yang tidak
terawat mengelilingi gedung itu. Tali jemuran yang saling
bersilangan terangkai antar tiang –tiang jendela di antara
gedung-gedung itu.
Kail dan Santi memutuskan untuk melarikan diri
melalui jendela yang berhasil mereka buka. Perlahan-lahan
kepala Santi keluar diikuti oleh tubuh dan kakinya, kedua
tangannya menahan beban dirinya. Kail membantu
menjaga keseimbangan tubuh Santi pada saat keluar.
Setelah seluruh badannya ada diluar, kaki Santi berdiri di
atas talang air dan kedua tangannya berusaha menjaga
keseimbangan tubuhnya. Kail mengikuti Santi dari
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
232
belakang, dan dengan sisa kekuatan yang ada, tubuh Kail
diangkat keluar melewati Jendela.
Kail dan santi mencoba untuk bertahan dalam
sempitnya pijakan, derasnya angin serta perasaan takut
jatuh karena posisi talang yang mereka jadikan pijakan
jaraknya cukup jauh dengan daratan. Sebuah pipa saluran
air terlihat di ujung gedung, saluran itu menjadi satu
satunya media untuk turun dari gedung tanpa menjatuhkan
diri.
Talang tempat mereka berpijak hanya selebar
telapak kaki orang dewasa, sehingga untuk berjalan
melewatinya harus menggeser kaki tanpa melangkah.
Sedikit demi sedikit mereka bergeser untuk mencapai pipa
di ujung gedung. Sesekali tangan santi memegang tangan
kail sebagai pegangan dan tumpuannya. Talang tempat
pijakan mereka terlihat rapuh, tembok yang melapisi
talang itu berguguran seiring geseran kaki-kaki mereka,
Santi terlihat diam ketakutan karena lapisan semen talang
yang menjadi pijakannya mulai berjatuhan.
“Jangan lihat ke bawah! Teruskan saja, pipa itu sudah
dekat” Kail memberikan semangat dan memegang tangan
santi erat-erat.
Perseid Wish
233
Sampai akhirnya tangan santi menyentuh pipa
yang cukup besar seukuran betis orang dewasa. Bau yang
menyengat dari pipa itu. Memaksa santi untuk menahan
nafasnya sejenak. Lumut yang licin dan berwarna hijau tua
membuat susah mereka untuk menahan beban di pipa itu.
Tiba-tiba kaki santi menginjak pijakan yang sangat licin di
pipa itu.
SREEEETTTT!!
Santi terpeleset dan kedua tangannya secara
refleks meraih sesuatu untuk menjadi tumpuannya tapi
tidak satu pun yang berhasil dia pegang hingga akhirnya
sebuah tangan yang cukup kuat memegang tangan
kanannya. Akan tetapi tangan kiri dan seluruh kaki Santi
sudah lepas dari pipa sehingga tangan Kail menjadi satu-
satunya pegangan dan tumpuannya. Santi pun
bergelantungan diatas gedung dengan hanya memegang
tangan Kail.
“Ya tuhan! Kail! Jangan lepaskan aku, aku mohon
Kail jangan lepaskan aku!” Santi berteriak sambil sekuat
tenaga memegang tangan kail
Kail sudah mulai kepayahan. Selain dia harus
mempertahankan Santi di tangannya, dia juga harus
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
234
mempertahankan dirinya agar tetap berada di pipa itu agar
tidak jatuh. Tapi beban mereka terlalu berat sehingga pipa
itu pun akhirnya patah melengkung dan membawa mereka
berdua jatuh mengikuti pipa itu kebawah, bagaikan atlet
lempar lembing dengan tongkat lembingnya yang
melengkung patah mengakibatkan tali-tali jemuran putus
dan merekapun terjerembab dalam sebuah kotak yang
cukup besar. Hempasan badan yang cukup keras itu
membuat badan Kail dan Santi kesakitan. Sambil terguling
– guling mereka merintih kesakitan .
Dari isi dan baunya mereka yakin jika kotak besar
itu tempat penampungan sampah. Teriakan dan suara jatuh
mereka berdua mengundang perhatian semua orang yang
ada disana. Termasuk seseorang yang muncul dari jendela
tempat Kail dan santi melarikan diri sambil berteriak
keras
Hey!!!!!
Sadar kalau pelarian mereka diketahui, mereka
pun memaksakan diri untuk bangun dan tertaih-tatih lari
menjauh dari tempat itu. Kail dan Santi berlari melalui
gang-gang sempit diantara gedung-gedung yang kusam.
Sesekali badan mereka menyenggol orang-orang yang ada
Perseid Wish
235
disana dibalas oleh gerutu dan marah. Kail tidak tahu
kemana mereka harus berlari. Setiap ada celah jalan,
mereka masuki, sampai mereka berada disebuah jalan yang
sibuk, banyak orang hilir mudik dan mobil berseliweran.
Suara klakson dan mesin mobil menyatu menambah
keruwetan di siang itu. Mereka berjalan dipinggiran jalan
sambil sesekali melihat ke belakang. Kail melihat sebuah
sebuah warung kopi yang hanya ditunggu oleh seorang
wanita yang sedang asik memainkan laptopnya. Santi lalu
masuk ke warung itu dan berbincang – bincang dengan
perempuan yang ada di warung kopi. setelah beberapa
menit terihat perempuan itu menyerahkan laptopnya ke
Santi. Santi lalu memanggil Kail dari luar.
“ Aku meminjam laptop ini, kita hubungi Tony
Chai” Ujar Santi singkat
Santi membuka situs forum
asteroidwatchforum.org seperti yang pernah dia lakukan
sebelumnya, Santu memasukan kata sandi ―batuhitam is
calling‖
Kemudian muncul balasan dari pesan yang di berikan.
“Your key word is?”
“Blueberry Hils” balas Santi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
236
Neue One, samaran Tony Chai muncul
menanyakan kabar. Santi segera meminta pertolongan
Tony dan menceritakan semua apa yang baru saja mereka
alami. Tony lalu menanyakan lokasi mereka. Santi sejenak
menanyakan hal yang sama kepada perempuan yang ada di
warung itu. perempuan itu menjawab a sing café di
Louwa, untuk kemudian diteruskan oleh Santi kepada
Tony.
Tony tahu tempat itu dan berjanji akan menjemput
mereka dalam waktu kurang dari satu jam. Kemudian
laptop di kembalikan kepada perempuan itu, dan tidak lupa
mengucapkan thank you very much.
Tiba-tiba Santi menarik tangan Kail dan segera
masuk kedalam lalu bersembunyi diantara sofa-sofa yang
berjejer rapih di belakang. Kail menyadari jika ternyata
ada dua orang yang berperawakan besar berjalan dengan
cepat di depan warung kopi itu. Seseorang diantaranya
masuk kedalam warung dan bertanya kepada perempuan
yang ada di warung kopi itu. Terlihat wanita itu
menggelengkan mukanya dan pria itu segera keluar lalu
pergi mengikuti temannya yang sudah pergi
mendahuluinya.
Perseid Wish
237
“Sudah aman, kalian boleh keluar sekarang”
wanita itu berbicara dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak terlalu fasih.
“Anda bisa bahasa Indonesia?” Santi membalas
dengan kagum.
“Sedikit, tadi aku bisa merasakan kalau orang-
orang itu adalah orang jahat” wanita itu menjawab.
“Terima kasih”, jawab Santi
Perempuan itu mengenalkan dirinya sebagai A
Ling yang lahir di Makassar. Ketika ditanya mengenai
keluarganya dia bercerita mengenai rumah keluarganya
yang ada di Patunuang. Dulu ayahnya merantau ke
Makassar ketika berusia tujuh tahun dan berkeluarga juga
di sana. Mereka diboyong ke Shenzhen saat pemerintah
Cina sedang gencar-gencarnya menggalang pembangunan
kota ini.
"Waktu itu saya satu tahun. Ibu menggendong saya ke
sini," katanya. mengingat-ingat masa itu.
A Ling menjelaskan bahwa dia mengerti dan bisa
berbahasa Indonesia karena di rumah keluarganya sering
memakai bahasa Indonesia. Sebaliknya A Ling tidak fasih
berbahasa Inggris, sebagaimana generasi Cina yang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
238
tumbuh sebelum 70 an. Ketika itu, Republik Rakyat Cina
tertutup untuk pengaruh asing, termasuk bahasa. Di
rumahnya Aling berbicara bahasa Indonesia sambil bebisik
karena takut ketahuan tetangga. Menurut A Ling, bahasa
Indonesia masih merupakan bahasa favorit di rumahnya
kendati keluarga itu sudah meninggalkan Makassar sejak
lama.
“Santi, Kail!” seseorang memanggilnya dari luar,
tampak sesosok pria yang pernah dia temui beberapa
waktu yang lalu.
“Tony!, Santi menjawab kegirangan
“Ok, ayo ikut dengan ku, Tony mengajak mereka
untuk pergi dari sana.
Setelah berpamitan dengan A Ling mereka pun
segera meninggalkan warung kopi untuk kemudian masuk
kedalam mobil yang diparkir tidak jauh dari tempat itu. di
dalam mobil, mereka sesekali melihat ke belakang untuk
memastikan tidak ada yang mengikutinya dari belakang.
“Saya sudah katakan, kalian menghadapi sesuatu
yang besar dan bahaya” Tony memulai pembicaraan.
“Masih beruntung kalian baik-baik saja” Tony
meneruskan.
Perseid Wish
239
“Iya, mereka masih membutuhkan ku untuk
menetralkan batu itu” Kail menjawab
“Berarti batunya sudah ditangan mereka?” Tony
bertanya
“Sepertinya demikian”Kail menjawab dengan
lemas
“Berat, tapi tidak apa-apa, jika mereka
menginginkan kekuatan batu itu, mereka harus bisa
menetralkannya terlebih dahulu dan itu hanya bisa
dilakukan melalui kamu dan batu satunya lagi, kalian
sudah dapatkan informasi mengenai batu yang kedua?
Tony bertanya
“Ya, batu itu ada di kota Bandung, Indonesia, dan
sepertinya mereka sedang mengejar kesana” kata Kail
“Ok, begini, aku sudah siapkan pakaian pengganti
dan uang secukupnya untuk kalian. Aku antar kalian ke
airport sekarang, kalian segera pergi ke Bandung untuk
mendapatkan dan memastikan batu itu di netralkan lalu di
musnahkan segera, sehingga tidak ada lagi yang bisa
menguasainya, aku mengerti itu tugas yang sangat berat,
tapi aku yakin kalian pasti bisa, takdir dunia di masa yang
akan datang ada ditangan kalian” kata Tony
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
240
“Tapi kita harus kembali dulu ke hotel, passpor
dan surat-surat lainnya masih ada disana” Ujar Kail
mengingatkan.
“Hotel kalian dimana?” Tony menanyakn
“Bauhinia” Kail menjawab
“Ohh aku pikir itu tidak jauh dari sini” Tony
menjawab. Untuk kemudian mobil nissan hitam itu
berbelok dan meyusuri jalan raya menuju hotel Bauhinia.
Segera setelah sampai mereka berhambur masuk
ke hotel untuk ke kamar nya masing-masing. Kail melihat
isi tas ransel yang berantakan, kotak kecil tempat batu itu
sudah tidak ada isinya, tapi hal yang membuat Kail
tersenyum yaitu passpor dan surat-surat penting lainnya
masih ada di dalm buku agenda yang selalu dia bawa,
bahkan telepon genggamnya masih tergeletak di meja.
Begitu Kail membereskan semuanya Santi datang dengan
tas besar yang sudah dia rapihkan.
“Surat-suratmu masih lengkap San?” Kail
bertanya
“Komplit, ayo kita check out segera, aku ingin
segera perggi dari sini” Santi mengajak Kail.
Perseid Wish
241
Mereka lalu turun melewati lift yang ada dilorong
hotel untuk kemudian menuju meja respsionis dan
menyelesaikan semua administrasinya. Diluar hotel telah
menunggu sebuah mobil Nissan hitam, untuk kemudian
Kail dan Santi segera masuk ke dalamnya dan mobil pun
melaju mengantar mereka ke Shenzhen International
Airport
Di dalam mobil Kail terdiam tidak berkata-kata,
begitu pula dengan Santi, ada keraguan terbesit dari muka
mereka, namun mereka menyadari, tidak ada pilihan lain
bagi mereka kecuali melakukan apa yang harus dilakukan.
Apapun resikonya apapun hasinya, yang terpenting mereka
akan berusaha sebisa mungkin.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
242
29
Pesawat Cathay Pacific mengantarkan mereka
terbang membelah langit diatas daratan negeri Cina. Awan
– awan bergumpalan membentuk kawanan, melayang
menikmati semburat jingga yang menerpanya. Perjalanan
singkat di Shenzhen terasa lama dan melelahkan bagi
mereka. Batu yang menjadi pusat masalah sudah tidak
ditangan Kail. Tapi membiarkannya bukan sebuah pilihan.
Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, berbagai
perkiraan dan pikiran bergelantungan di benak Kail dan
mengganggu istirahatnya.
“Bagaimana kabar Tracy?” Santi memulai
pembicaraan yang menggagetkan Kail
“Dari mana kamu tahu Tracy? Kail bertanya
Perseid Wish
243
“Ibu mu yang cerita” Santi menjawab singkat
“Dia kerja di Singapura” ujar Kail singkat
“Sudah kau katakan?” Santi menggoda
“Katakan apa?” Kail pura-pura tidak tahu
“Ayolah kita bukan anak kecil lagi, tentu saja
mengatakan bahwa kamu mencintainya…” Santi kembali
menggoda Kail
“Ahh kamu, sudah lah aku tidak mau
membicarakan itu” Ujar Kail berpaling dan melihat
jendela
“Berarti belum….” Santi menjawab
“Kemudian kamu menyesal…” Santi meneruskan
“Lalu kau akan berusaha melupakannya, tapi sia –
sia” Santi kembali meneruskan memancing reaksi Kail
“Ada rasa sakit, tapi kau nikmati rasa itu,
selebihnya adalah pengorbanan” Santi terus mengoceh
menggoda Kail yang terus menerus melihat jendela
“Memang kenapa aku harus mengatakannya?
Bukan kah yang memiliki perasaanya adalah diriku,
bukan dirinya?” Kail mulai terpancing
“Karena itu menyakitkan, dan tentunya kamu tidak
ingin merasakan sakit terus menerus bukan?” ujar Santi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
244
“Kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita
kehilangannya” kali ini Santi yang menolehkan muka dan
menutup rapat matanya.
Kail masih menerawang jauh menyapu semua
horison alam, lautan dan awan sambil memikirkan dirinya
sendiri. Dia merasa ada yang aneh yang muncul dalam
setiap perasaannya terhadap Tracy. Ketika bersamanya,
memang membuat perasaan Kail menjadi lebih hidup dan
lebih berbunga, tapi ada satu hal yang mengganjalnya.
Bahwa selama itu pula Kail tidak pernah menjadi
dirinya sendiri. Dia selalu merasa menjadi orang lain. Kail
akan melakukan apapun untuk menyesuaikan dengan apa
yang dikiranya ingin dilihat, didengar dan dirasakan oleh
Tracy. Mungkin ini terjadi karena sudah sejak lama Kail
menempatkan Tracy sebagai idaman dan figur sempurna
yang layak untuk dia cintai. Tapi untuk sekarang
sepertinya dia harus melupakan Tracy sejenak, selain
karena dia sudah pergi, Kail pun pesimis bisa berhubungan
lagi dengannya.
Perseid Wish
245
30
Mobil Kail melaju dengan kecepatan rata-rata 120
km/jam. Beberapa kali dia berusaha melewati mobil yang
ada didepannya. Paling sering terlihat truk dan bis besar
antar kota yang berjalan lambat tapi berada di sisi jalan
kanan tol Purbalenyi. Saat itu jalan tol panjang yang
menghubungkan Jakarta dan Bandung terlihat lenggang
membelah deretan perbukitan dan pegunungan yang tinggi
dan hiijau. Horison yang indah penghias perjalanan Kail
dan Santi. Sesekali jalanan naik landai dan turun curam
menandakan bahwa jalan tol itu berusaha mengikuti lekuk
bukit dan pegunungan. Awan-awan gelap bergerombol
melindungi jalanan di sore hari itu dari panasnya terik
matahari.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
246
Orang itu bernama Mr langford, dia mengaku
sebagai orang Inggris yang memiliki usaha di Indonesia,
…
…Anda bisa cari dia di Kota Bandung di
Indonesia, karena dia sempat membanggakan koleksi-
koleksi batunya yang dia simpan disebuah gallery di kota
Bandung di Indonesia
“Apa yang kamu ketahui dengan gallery batu di
Bandung dan nama Langford?” ujar Santi sambil
mengingat-ingat pesan Jimmy Peng tentang orang yang
memiliki batu itu sekarang.
“Pertama aku bukan penggemar batu, jadi
sepertinya aku tidak mengenal tempat-tempat gallery batu
di Bandung, yang kedua, Bandung hanyalah tempat untuk
berlibur bagiku San, kalau ngga belanja baju ya ke
teropong Bosscha di Lembang” Ujar Kail sambil terus
mengendalikan stir mobilnya.
“Oke, berarti kita harus mengandalkan Mbah
Google sekarang” Ujar Santi sambil mngeluarkan sebuah
komputer jinjing dari dalam ranselnya. Komputer itu sudah
Perseid Wish
247
terhubung dengan koneksi internet dan Santi mencari
informasi tentang gallery batu yang ada di Bandung
khususnya yang berhubungan dengan seseorang yang
bernama Langford.
“Ada beberapa Gallery batu mulia di Bandung tapi
tidak satu pun yang memiliki keterkaitan dengan nama
Langford” Ujar Santi
“Kalau tidak banyak, kita datangin aja satu-satu”
kata Kail
“Kalau banyak sih enggak, kayaknya bisa kita
datangin satu-satu, ide mu bisa kita jalankan” kata Santi
sambil mulai mengumpulkan semua gallery batu mulia
yang ada di kota Bandung.
“Aku ambil gallery-gallery yang besar dulu, kalau
kita buntu baru kita cari yang kecil-kecil, yang besar
semuanya ada lima, yaitu di daerah Jalan Pajajaran,
pertokoan Bandung Indah Plaza, kawasan pemukiman
Buah Batu dan di jalan Cibeureum-Cimahi” Santi
menjelaskan penemuannya
“Aku tau semua tempat itu, kecuali jalan
Cibeureum Cimahi itu, tapi kita bisa gunakan peta” Ujar
Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
248
Mobil pun terus melaju melalui jembatan yang
terlihat sangat tinggi menghubungkan dua buah
perbukitan. Aliran sungai dibawah jembatan terlihat
sempit dan berkelok-kelok di iringi lembah-lembah hijau
yang curam. Setelah melalui jembatan tinggi itu, jalan pun
mulai terlihat menurun dan berkelok hingga akhirnya
mobil Kail sampai di penghubung jalan tol di dalam kota
Bandung. Pohon-pohon yang rindang di sepanjang jalan
tol membuat suasana terlihat teduh. Sesekali terlihat
hamparan sawah yang diselingi deretan perumahan mewah
di setiap sisi jalan.
Kail memutuskan untuk mencari gallery di tempat
yang mudah dia cari yaitu sebuah mall besar Bandung
Indah Plaza. Untuk itu mobil kail keluar di pintu tol
Pasteur dan kemudian melaju melalui sebuah jembatan
besar “pasupati” yang seolah membelah kota itu menajadi
dua bagian. Jembatan jalan yang ditarik oleh pipa-pipa
baja besar dan disangga oleh tiang besar berwarna jingga
itu memberikan kesempatan kepada para pengguna jalan
untuk menikmati sesaat suasana kota Bandung dari
ketinggian. Rumah-rumah berdempetan dan yang terlihat
dari atas hanya hamparan warna coklat kusam dari
Perseid Wish
249
genting-genting rumah seperti gelaran karpet di dalam
lapangan yang luas. Mobil Kail berjalan perlahan ketika
keluar dari jembatan Pasupati menuju arah jalan Dago.
Iring-iringan mobil dan angkot menyambut mobil
Kail dan memaksa mereka untuk ikut beriringan dalam
kemacetan yang cukup panjang. Di sore itu mobil-mobil
dipaksa untuk berderet mengikuti mobil-mobil lain yang
ada di depannya. Sesekali kerumunan motor bagaikan
kawanan lebah yang terus menerus berdengung
memanfaatkan setiap celah yang tersedia di jalanan untuk
mereka lalui. Kemacetan di Bandung ternyata tidak
berbeda seperti yang Kail rasakan di jakarta. Jalanan yang
sempit di lalui oleh berbagai kendaraan yang terus
menerus memanfaatkan setiap celah untuk bisa dilalui.
Hingga akhirnya mobil itu sampai di depan sebuah
mall yang cukup megah di kawasan yang asri namun
terlihat ruwet oleh angkot-angkot yang saling berselipan di
depannya. Mall ini terlihat terlihat mencolok berwarna
putih dan memanjang di sepanjang jalan merdeka. Anak-
anak muda bercengkrama satu sama lainnya, berkelompok
menikmati suasana di sore hari itu. Di depan mall angkot-
angkot berwarna hijau bersalipan merebut penumpang
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
250
yang baru saja keluar dari mall. Kail dan Santi berjalan
mengelilingi mal di lantai bawah untuk kemudian memutar
dan menuju eskalator untuk menuju lantai diatasnya.
Setelah berputar-putar sebuah neon sign menarik perhatian
mereka berdua. Neon sign bertulisan Quality Gemstone itu
berada di atas sebuah toko yang sederhana namun terlihat
mewah. Di etalase toko terlihat berbagai jenis koleksi batu
mulia berwarna-warni. Di sorot oleh berbagai lampu kecil
membuat cahaya batu indah berkilatan menarik perhatian.
Seorang pelayan yang berpakaian rapih
menyambut dengan ramah kedatangan Kail dan Santi di
toko itu.
“Selamat sore pak, bu, ada yang bisa saya bantu?”
ujar pelayan itu menawarkan bantuan.
“Selamat sore, saya sedang mencari seseorang,
apakah bapak menganal nama Langford di gallery ini?”
Santi memulai pembicaraan
“langford?” ujar pelayan keheranan
“Tidak ada nama Langford di toko kami pak” Ujar
pelayan
“Anda yakin?” Kail memastikan
Perseid Wish
251
“Selama bekerja disini, tidak ada nama yang ibu
sebutkan tadi ada di Gallery ini” pelayan itu memastikan.
“Jika boleh saya tahu, siapa yang memiliki Gallery
ini? Kail kembali bertanya
“Tentu, yang memiliki toko ini pengusaha batu
mulia bernama bapak Suryadinata, selain di sini, pak Surya
juga memiliki beberapa gallery, yaitu di daerah Buahbatu
di rumahnya, di daerah Antapani dan di pengolahan batu
mulia di Padalarang” pelayan itu menjelaskan
“Pak Surya tidak bekerjasama dengan pihak asing
atau orang asing? Kail kembali bertanya
“Setahu saya, semua gallery ini adalah murni
miliknya, dan tidak ada pihak asing yang telibat”pelayan
itu kembali menjelaskan
“Jika begitu, apakah bapak tahu, Gallery lain di
Bandung ini yang dimiliki oleh orang asing?” Kail
mencoba peruntungannya
Pelayan itu terdiam sejenak untuk kemudian
suara seorang perempuan dari belakang memecah
keheningan.
“Mungkin ini bisa membantu kalian”, ujar pelayan
perempuan itu sambil memberikan sebuah kartu nama
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
252
sebuah orgainsasi pengagum batu The BAGEL atau
Bandung Gemstone Lover.
“Itu adalah komunitas pencinta batu mulia di
Bandung, mungkin yang kalian cari ada disana, atau
teman-teman di sana bisa membantu kalian” ujar pelayan
perempuan itu kembali menjelaskan
“Baiklah, terima kasih banyak atas bantuannya”
Kail mengakhiri pembicaraan sambil pergi meninggalkan
toko.
The BAGEL
Bandung Gemstone Lover
Jl Pajajaran No. 145 bandung
“Usulan yang tidak jelek, kita bisa langsung
menanyakan perihal Langford kepada orang – orang
pencinta batu di kota ini” kata Kail sambil memperhatikan
kartu nama itu.
“Kalau benar Langford punya gallery di kota ini
pasti para pecinta batu itu mengetahuinya” ujar Santi
“Aku tahu daerah itu, kita berangkat sekarang”
Ujar Kail
Perseid Wish
253
Mobil mereka meninggalkan mall yang semakin
malam justru semakin terlihat meriah dengan sorotan
lampu-lampu yang indah dan kerumunan orang – orang
yang datang menikmati suasana malam itu di sini.
Melewati gedung Bank Indonesia yang terlihat sendu
dalam balutan cahaya lampu malam untuk kemudian
melaju menuju jalan Pajajaran.
Tidak sulit menemukan alamat itu karena sebuah
penanda di gedung yang menarik perhatian mereka, yaitu
sebuah batu menhir dengan tulisan The Bagel. Gedung
yang tidak terlihat besar itu lebih mirip rumah kediaman
dibanding sebuah kantor komunitas. Banyaknya kendaraan
yang di parkir didepan gedung malam itu menandakan
sedang adanya acara yang sedang berlangsung. Kail dan
Santi memutuskan untuk masuk ke dalam gedung itu untuk
mencari tahu tentang gallery Langford.
Di ruangan depan, mereka di sambut oleh dua
orang penerima tamu yang memberikan booklet dan
meyodorkan buku tamu. Kail dan Santi memutuskan untuk
mengikuti acara itu. Di booklet tertulis “Diskusi Potensi
Batu Mulia Di Jawa Barat”, seorang pejabat pemerintah
dan seorang ahli perbatuan menjadi nara sumber di diskusi
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
254
itu. Lokasi diskusi berada di ruangan yang lebih dalam dan
ternyata gedung itu lebih luas dibandingkan apa yang
mereka perkirakan sebelumnya. Sebuah ruangan yang
ditata sedemikian rupa menyerupai café lengkap dengan
kusi dan mejanya, di ujung ruangan terdapat panggung
kecil yang menjadi tempat nara sumber dan moderator di
acara itu. Sepertinya acara diskusi sudah berjalan beberapa
saat yang lalu. Seorang ahli batu yang menjadi salah satu
nara sumber sedang memperlihatkan sebuah batu berwarna
hijau yang dia akui sebagai batu mulia asli dari kawasan
Garut Jawa Barat.
“Batu mulia asal Jawa Barat memiliki potensi
yang sangat tinggi karena keindahannya yang khas, tapi
sayangnya saat ini belum tergarap dengan baik karena
minimnya pengetahuan masyarakat dan pemerintah
daerah. Padahal, jika dikelola, potensi tersebut akan
menambah pendapatan daerah sekaligus membangun
tempat alternatif wisata baru” ujar orang itu sambil
memperlihatkan tampilan layar yang memperlihatkan
beberapa gambar batu yang berwarna-warni.
"Beberapa kawasan batu mulia khas Jabar dan
Banten yang belum dikembangkan antara lain kawasan
Perseid Wish
255
batu pancawarna di Kabupaten Garut, batu opal di Banten,
dan batu jasper di Kabupaten Tasikmalaya," kata orang itu
meneruskan.
"Di China dan Malaysia, kawasan batu mulia khas
seperti ini dijadikan obyek wisata yang sangat menjual,"
orang itu kembali menjelaskan.
Diskusi semakin menarik dengan dihadirkannya
sekelompok musisi yang memaikan musik akustik di sela-
sela diskusi. Kail beranjak dari tempat duduknya dan
menghampiri sekelompok orang yang dia yakini sebagai
panitia acara itu.
“Acara yang bagus” Kail memulai percakapan
dengan sekelompok orang itu
“Iya, terima kasih, ini adalah acara bulanan kami”
kata salah seorang diantara mereka.
“O ya bagus sekali…” ujar Kail merasa dia sudah
diterima baik di kelompok itu
“Bapak dari mana ya pak, sepertinya kami baru
melihat bapak disini” ujar salah seorang diantara mereka
bertanya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
256
“Mmm Jakarta…, kebetulan saya lewat disini, dan
kebetulan juga saya tertarik dengan batu-batuan “ Kail
kembali berbasa basi
“O Ya, selamat datang di tempat kami pak”
sambut salah seorang diantara mereka
“Terima kasih…”ujar Kail tersipu
“Sebetulnya saya sedang mencari sebuah gallery
batu mulia milik kenalan saya asal Inggris, Mr Langford,
ada yang bisa bantu saya, dimana tempat itu?” Kail
memulai pembicaraan serius
“Langford? Hmmm ada yang tahu gallery
Langford?” salah seorang diantara mereka kembali
bertanya ke sesama temannya
“Kalau gallery umum saya belum pernah
mendengarnya, tapi kalau gallery khusus milik orang
asing, saya pernah mendengarnya, tapi saya tidak ingat
namanya, konon katanya gallery itu memilki koleksi batu-
batu antik di seluruh dunia, tapi tidak semua orang bisa
melihatnya, hanya orang – orang undangan atau orang
orang tertentu saja” ujar salah satu diantara mereka
menjelaskan
“Anda tahu dimana itu?” ujar Kail tertarik
Perseid Wish
257
“Ada di jalan Banda, anda masuk terlebih dahulu
ke jalan Riau, disana anda cari kantor pos besar, di
belakang kantor pos tadi, ada sebuah rumah besar
berwarna putih dengan pagar yang tinggi, tidak terlihat
seperti galerry namun menurut cerita teman-teman disini,
disitulah tempatnya” orang itu menjelaskan
“Oke, saya mengerti, terima kasih atas
informasinya” Kail mengakhiri pembicaraan dan
berpamitan dengan orang-orang itu. Kail berjalan melalui
deretan kursi – kursi disekitarnya menuju ke tempat Santi
berada. Orang-orang yang hadir di acara itu terlihat
menikmati musik akustik dengan rancak memainkan I‘m
yours nya Jason Marz.
“Bagaimana, apa yang kau dapatkan?” Santi
bertanya
“Sepertinya aku dapatkan alamatnya” Kail
menjawab singkat
“Langford?” tanya santi
“Ya” jawab Kail seingkat
“Dimana?”
“Tidak jauh dari sini”
“OK, kita kesana sekarang?”
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
258
“Ayo” jawab Santi sambil berdiri diikuti oleh Kail
menuju keluar meninggalkan acara yang masih
berlangsung. Kail dan Santi melewati kemeriahan
pengunjung yang sedang menikamti musik sambil
bercengkrama antara satu dengan lainnya.
Perseid Wish
259
31
Udara di kota Bandung malam itu cukup membuat
kulit serasa di tusuk oleh ribuan jarum-jarum kecil.
Embun-embun halus di kaca samping mobil menandakan
bahwa udara di luar lebih dingin. Santi mengenakan jaket
beludru berwarna merah menyala, sedangkan Kail masih
bertahan dengan sengatan dinginnya kota bandung di
malam itu tanpa jaket yang menutupi badannya, hanya t
shirt abu-abu yang dari tadi melekat di tubuhnya. Jalanan
kota Bandung utara yang cukup lenggang di malam hari
membuat mobil Kail melaju tanpa tersendat. Lampu –
lampu kota terlihat seolah – olah berderet berlarian ke arah
belakang mobil saling berkejaran. Perjalanan sampai di
sebuah persimpangan, dan di salah satu jalannya terdapat
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
260
tanda penunjuk jalan bertuliskan JL. RE
MARTADINATA / RIAU.
Kail yakin bahwa jalan ini adalah yang mereka
maksud. Jalan Riau terlihat sangat semarak dengan
pertokoan, butik dan Factory Outlet yang berjejer di
sepanjang jalan. Setiap toko menampilkan nuansa yang
berbeda, ada yang bernuansa China, modern, tradisional
dan lain-lain. Ratusan lampu-lampu kecil menghiasi setiap
gedung seperti lampu-lampu di pohon natal lengkap
dengan hiasannya. Orang-orang terlihat bersuka cita
berbelanja di sepanjang jalan di temani oleh para pengemis
yang setia menunggu di luar toko. Para petugas parkir
terus menerus mengantarkan kendaraan masuk dan keluar
toko dengan ayunan tongkat lampunya. Sebuah gedung
bertingkat menjulang terlihat mencolok dibandingkan
dengan gedung-gedung yang ada di sekitarnya. Sebuah
tulisan besar berwarna oranye menarik perhatian Kail dan
Santi. Di depan gedung itu terdapat tulisan KANTOR POS
PUSAT dengan logo siluet burung terbang berwarna
oranye.
Kantor pos besar ini berada tepat di persimpangan
jalan Riau dan Jalan Banda, saking besarnya gedung ini,
Perseid Wish
261
panjangnya hampir memenuhi ruas jalan yang ada
disampingnya, akan tetapi tepat dibelakang gedung itu
terdapat sebuah rumah bergaya semi kolonial modern
seolah tersembunyi di sudut jalan Banda. Jika tidak teliti,
orang akan mengira rumah itu adalah bagian dari gedung
kantor pos. Mobil Kail berhenti tepat di depan rumah itu.
Situasi didalam rumah dan juga di depan jalan terihat sepi.
Tidak terlihat aktivitas di dalam rumah dan juga tidak
terlihat satupun kendaraan yang melewati jalanan itu.
Sebuah tombol bel tersembunyi dibalik tembok pagar yang
tinggi, Kail berusaha untuk merogohnya sehingga tombol
itupun berhasil dia tekan beberapa kali. Mereka kemudian
menunggu didalam kesunyian. Tidak ada tanda-tanda
respon bunyi bel. Kail dan Santi saling berpandangan
untuk kemudian Kail kembali merogoh tombol bel itu dan
di tekannya beberapa kali lagi. Kembali tidak ada kegiatan,
bunyi-bunyian atau apapun sebagai respon atas bunyi bel.
Santi berjalan melihat kiri dan kanan tapi tidak ada
seorang pun yang bisa dia temukan.
“Tidak ada jawaban, sebaiknya kita kembali besok
saja San…”Ujar Kail terlihat pasrah.
“Coba sekali lagi..”, Santi setengah memaksa
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
262
“Ok..”kata Kail
Sambil menggigil menahan dinginnya malam Kail
menekan tombol bel untuk terakhir kalinya. Setelah
beberapa saat menunggu, tetap tidak ada jawaban dari
dalam.
“Bagaimana? Masih mau menunggu?” Kail
bertanya
“Sebentar…” Santi masih berharap.
Kail berjalan menuju mobil, tidak kuasa menahan
dingin yang dia rasakan di luar. Ketika pintu mobil baru
saja dia buka, tiba-tiba lampu gedung menyala, diikuti oleh
lampu halaman depan dan kemudian suara menderit
muncul dari pintu gerbang besi yang dibuka. Seorang laki-
laki dengan dengan perawakan pendek dan rambut cepak
muncul dari dalam pintu gerbang. Kail tidak jadi masuk
mobil, untuk kemudian membanting pintu mobilnya dan
menghampiri orang itu, diikuti dari belakang oleh Santi.
“Kalian sudah ditunggu” orang itu berbicara
singkat untuk kemudian kembali masuk kedalam
Kail tentu saja kaget, tidak mengira sedikitpun
kalau kedatangannya sudah ditunggu oleh penghuni di
dalam. Berbagai pertanyaan menyeruak di dalam
Perseid Wish
263
benaknya, bagaimana mungkin mereka yang didalam tahu
tentang dirinya. Sejak kepergiannya ke Shenzen tidak
pernah sekalipun Kail atau Santi bertemu dengan
Langford. Apakah Jimmi Peng sudah memberitahukan dia
terlebih dahulu?. Semuanya terlihat aneh, akan tetapi dia
tetap memutuskan untuk masuk kedalam rumah mengikuti
orang yang tadi menjemputnya.
Halaman rumah itu terlihat luas dengan sebuah
pohon mangga yang besar berada didalam halaman. Kursi
taman terlihat berhadapan satu dengan lainnya di sela oleh
meja besi bundar. Lampu taman menyorot ke berbagai
sudut di halaman rumah. Rumput taman menghampar
hijau menyelimuti semua daratan kecuali carport yang
terbuat dari semen dan batu kerikil. Mereka berjalan
beriringan melalui jalan yang dibentuk dari semen dan
batu kerikil membelah hamparan rumput taman.
Sepertinya halaman rumah itu menjadi tempat berkumpul
dan bercengkrama karena beberapa kursi taman bertebaran
di setiap penjurunya. Sebuah ruangan yang terang
bederang karena cahaya lampu dari dalamnya menjadi
tujuan mereka. Setelah pintu utama di buka mereka pun
masuk kedalam sebuah ruangan terang yang luas. Sofa –
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
264
sofa besar menghiasi ruangan itu. sebuah batu menhir yang
cukup besar berwarna hijau mengkilat menyambut
kedatangan mereka, semua barang-barang interior yang
ada diruangan itu didominasi oleh barang-barang yang
terbuat dari batu. Meja tamu, vas bunga, hiasan-hiasan
yang berjejer di dalam lemari serta lampu gantung di
tengah ruangan semua bernuansa batu. Laki-laki yang
menjemput Kail dan Santi menaiki tangga yang lebar
menuju rungan diatas. Kail dan Santi mengikutinya dari
belakang hingga mereka menemukan sebuah pintu yang
besar. Laki – laki itu mempersilahkan mereka berdua
untuk masuk terlebih dahulu.
Kail memegang gagang pintu vertikal yang
panjang dan berwarna emas lalu mendorong pintu itu
perlahan-lahan. Tidak terlihat adanya cahaya di dalam
ruangan itu. Kail masuk ke ruangan sambil meraba-raba
karena hampir tidak bisa melihat apapun di dalam,
kemudian terdengar suara pintu tertutup dan lampu pun
menerangi ruangan karena ada seseorang yang
menyalakannya. Terangnya lampu sempat membuat
silaunya, sesaat Kail menyapu pandangannya ke seluruh
ruangan, rak – rak buku mengelilingi seluruh dinding di
Perseid Wish
265
ruangan itu, semua rak tertutup penuh oleh koleksi-koleksi
buku yang berjejer rapih seperti yang biasa dia lihat di
sebuah perpustakan. Beberapa orang terlihat berdiri seolah
sudah menunggu kedatangannya. Lalu sesuatu
membuatnya kaget, sesosok mayat laki-laki bule terbujur
kaku dengan lilitan kawat masih menempel di lehernya
tergelatak persis di depannya. Beberapa buku berserakan
disekitar mayat itu, Kail mengira jika orang itu sempat
melakukan perlawanan sebelum akhirnya terbujur kaku di
lantai. Kail terhenyak dan sempat mundur kebelakang
namun tertahan oleh dua orang sosok besar yang
menahannya dari belakang memaksa untuk tetap berdiri
dan tidak mundur. Lalu muncul seseorang dengan pakaian
rapih terbalut jaket jas berwarna hitam dengan rambut
klimis mengkilat yang tersisir kebelakang, serta sebuah
kaca mata yang menempel di depan matanya menegaskan
keseriusan tampang orang itu.
“Selamat datang anak muda, senang bertemu
dengan anda” dengan senyum sinis mengulum di mulutnya
seolah sudah menikmati kemenangannya.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
266
“Siapa kau?” tanya Kail khawatir, tapi dia tidak
bisa bergerak leluasa karena kedua tangannya dipegang
erat dari belakang oleh dua orang.
“Let Say, kami adalah sekelompok orang yang
sudah meneliti lama akan kekuatan batu yang sempat kau
miliki itu dan tentunya sangat menginginkan manfaat batu
itu untuk kepentingan kami” Ujar orang itu tersenyum dan
berjalan mendekat
“Tentunya batu itu sudah kalian miliki bukan?
Untuk apa kalian menahan kami?” ujar Kail sambil
berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman kedua
orang dibelakangnya namun kekuatannya tidak bisa
mengimbangi kekuatan dua orang dengan perawakan
besar.
“Tidak usah berlagak bodoh,sekarang, batu ini
tidak ada gunanya sebelum kau netralkan” Ujar pria itu
menatap tajam Kail
“ Aku pikir ini semuanya akan berakhir ketika kita
ada di Shenzen, namun memang takdir masih bergulir liar
dan mempertemukan kita kembali disini, mmm tidak ada
masalah, hanya mengulur waktu…. kita akan selesaikan
Perseid Wish
267
sekarang, disini…” jelas pria itu sambil membalikkan
badan dan kembali ketempat semula
“Maksud mu?” tanya Kail penasaran
“Tujuan kami adalah membawa kamu, batumu dan
batu yang satunya berada di waktu dan tempat yang sama,
untuk itu yang pertama kami lakukan adalah mendapatkan
batu yang ada di Shenzen, namun sayang perhitungan
kami salah sehingga kami harus bergantung kepada
perhitungan orang lain” ujar pria itu menjelaskan
“Bagaimana mungkin kalian tahu kalau batu itu
sudah tidak ada di Shenzen dan ada di tempat ini? Tanya
Kail masih penasaran
Kail melihat Santi berjalan ke arahnya, dia bebas
tidak tertahan oleh siapapun di ruangan itu. Kail melihat
ada sebuah keganjilan disini.
“Mencari tempat ini tentulah tidak sulit bagi
kami, yang sulit adalah membawa dirimu kesini hidup-
hidup dan lebih baik lagi dengan inisiatif sendiri” kata
Santi dengan tiba – tiba melenggang maju ke depan
mendekati pria itu sambil tersenyum
“Sa..santi?” Kail tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
268
“Bagaimana mungkin!” Ujar Kail tanpa bisa
menahan kekagetan yang muncul mendesak dalam dirinya.
Perasaan itu bercampur dengan pertanyaan-pertanyaan
yang berusaha mendorong berharap untuk bisa
dimuntahkan. Tiba-tiba dia merasakan perasaan yang
meremas hati dan perasaannya
“he…he…he…pekenalkan, ibu Tamara, penerus
kerajaan bisnis King Pin” Pria itu menyambut tangan santi
dan membawanya ke depan Kail
“Kamu adalah pribadi yang menarik Kail, dan
sejujurnya aku mulai menyukaimu, tapi sayang kamu
terlalu mudah untuk diperdaya” ujar wanita itu tersenyum
sambil mendekati pria jangkung yang dari tadi berdiri di
depan Kail.
“Good Job Sam” wanita itu memuji pria yang ada
di sampingnya
Kail menutup matanya menahan emosi yang
menekan bak ombak besar panas yang menyiram hatinya.
Berbagai pertanyaan tiba-tba bermuncuan melompat-
lompat di benak Kail, dia menyesali apa yang terjadi.
Perseid Wish
269
“Jadi semuanya itu…..?” ujar Kail tak mampu
menyeesaikan kalimatnya sambil menatap tajam wanita
yang ada di depannya
“Ya…semuanya adalah rekayasa untuk
mengambil alih batu dan membawamu kesini” wanita itu
meneruskan
“Sejak kita kehilangan petunjuk mengenai
jatuhnya batu meteor di Shenzen, kita meyakini bahwa
kamu, bisa membantu kami untuk menemukan batu itu.
Serangkaian petunjuk di facebook Jamal adalah alasan
utama bagi kami untuk segera menghubungimu. Kemudian
aku memutuskan untuk datang kepadamu sebagai Santi,
adiknya Jamal yang dikirimi serangkaian petunjuk di
status facebooknya dan meminta bantuan mu untuk
menemukan batu satunya lagi” Wanita itu dengan percaya
diri menerangkan semuanya
“Terus apa yang terjadi dengan santi yang
sebenarnya?” tanya Kail
“Sebenarnya Santi adalah mantan istri Jamal yang
sekarang sedang berada di India bersama suami barunya,
dia tidak akan pernah mau melibatkan diri dengan hal-hal
ini, kita tahu itu” ujar wanita dengan mantap
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
270
“Rumah yang di Mampang? photo keluarga itu?”
Kail masih belum percaya
“Apa yang tidak bisa kita lakukan untuk
memperdayaimu Kail? seorang pria yang tinggal dengan
ibunya, pasti mudah percaya dengan hal-hal seperti itu
bukan?” Tamara kembali tersenyum puas.
Kail merasa masih tidak percaya bisa merubah
pandangan wanita itu dengan sekejap, dari kagum menjadi
benci, dari sahabat menjadi musuh.
“Kenapa kalian begitu menginginkan batu ini?”
tanya Kail masih belum puas
“He..he…kamu tahu, bahwa alam semesta
bergerak mengikuti takdir yang liar dan manusia, didalam
setiap peradabannya, berusaha menaklukan keliaran takdir
itu dengan berbagai kekuatan yang mereka miliki melalui
kekuatan politik, kekuatan materi, kekuatan pengaruh,
kekuatan kepercayaan atau kekuatan opini, tapi tidak ada
yang benar-benar bisa menguasai takdir sepenuhnya,
semuanya tidak pernah berakhir gemilang, bahkan
sebagian besar diakhiri oleh tragedi. Sekarang, kami
memiliki kesempatan untuk menyempurnakan itu,
mengendalikan takdir seutuhnya melalui kekuatan kosmis
Perseid Wish
271
yang sengaja datang ke bumi ini, kekuatan batu hitam
perseid, dan bayangkan jika kami bisa menggunakan
kekuatan batu itu, ayah ku pasti bangga” wanita itu
kembali menjawab pertanyaan Kail dengan senyum puas
merekah di mulutnya. Sungguh karakter yang bak bumi
langit dengan Santi yang selama beberapa waktu ada di
sampingnya.
“Kalian menguasai hampir semua media di negeri
ini, apa itu tidak cukup? kalian bisa menggunakan itu
membuat opini di publik dan pada akhirnya menguasai
publik itu sendiri, apa itu juga tidak cukup untuk kaian?”
Kail terlihat geram menatap tajam mata Tamara yang
malah membalasnya dengan senyum
“Kamu benar-benar naif Kail” Tamara membalas
singkat untuk kemudian berjalan ke arah orang-orang yang
menjaga dua buah kotak kecil dia atas meja. Tamara
segera membuka kedua buah kotak itu dan mendapatkan
masing-masing di dalam kotak itu sebongkah batu gelap
yang mengkilap. Di salah satu kotak terdapat batu yang
berwarna hitm mengkilat dengan permukaan yang kasar di
satu kotaknya lagi terdapat sebongkah batu yang berwarna
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
272
lebih muda dengan permukaan yang kasar karena terdapat
kawah kawah kecil di setiap permukaanya.
“Kalian yakin ini batu itu?” Tamara bertanya
kepada orang-orang yang menjaganya
Salah seorang diantara mereka kemudian
membawa sebuah alat kecil dengan sebuah antena dan
monitor kecil diatasnya. Ketika antena kecilnya di
dekatkan ke batu itu, suara dengung terdengar dan monitor
di atasnya memunculkan nomor-nomor tertentu. Tamara
terlihat puas, untuk kemudian berjalan kearah Kail yang
terlihat pasrah dengan keadaan ini. Kail benar-benar
menyesali apa yang sedang terjadi, jika itu benar adanya,
maka semua usahanya akan sia-sia. Masa depan dunia
sedang berada diujung tanduk, takdir dunia terancam
berada di tangan orang yang serakah. Tapi saat ini apa
yang bisa dia lakukan? lambat laun batu itu pasti akan
berada di dalam pengaruh Tamara, anak taipan media King
Pin yang selama ini menjadi pihak yang paling dibenci
Kail sewaktu masih bekerja di Indonesia news.
“Ok, kamu siap Kail? Mmm… aku pikir kamu
siap…” Ujar Tamara sambil memberikan tanda kepada
orang yang ada dibelakangnya untuk membawa batu.
Perseid Wish
273
Kemudian seorang diantara mereka membawa batu-batu
itu kepada Tamara. Wanita itu mengambil kedua batu itu
untuk kemudian menempelkan batu yang lebih hitam pekat
satu ke tangan kanan kiri Kail, dan batu yang lebih muda
warnanya ke tangan kanan Kail. Setelah itu Tamara
memaksa kedua tangan Kail dan batunya untuk disatukan.
“Buk…” tubrukan dua batu itu menimbulkan
bunyi, tiba-tiba sengatan yang keras terasa di kepalanya,
sengatan itu terus menerus menusuk otaknya hingga Kail
kesakitan dan rubuh ke lantah. Teriakan Kail yang keras
tak terbendung menahan rasa sakitnya itu. Pandangan
sekeliling Kail seketika menjadi buram, suara yang
terdengar menjadi samar, alat perasa di sekujur badan Kail
hampir tidak berfungsi. Ia berfikir, mungkin seperti inilah
rasanya saat ajal datang. Rasa takut Kail mulai muncul,
dia berusaha untuk melihat tapi pandangan matanya yang
buram mulai bertambah gelap, dia berusaha untuk
mendengar namun lambat laun semua menjadi sunyi,
teriakannya yang terus-menerus hampir tidak ada yang
mendengar, hingga akhirnya semuanya menjadi gelap,
sunyi dan Kail tersungkur di sudut ruangan.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
274
32
Antara sadar dan tidak, disitulah Kail berada.
Sadar karena masih bisa mendengarkan dirinya bicara
merasa melihat walaupun di dalam kegelapan, akan tetapi
tidak sadar karena tidak mampu merasakan suasana di luar
tubuhnya. Didalam kegelapan total, rasa takut menyeruak
kedalam nadi di sekujur tubuhnya. Pertanyaan demi
pertanyaan bergelantungan bercampur aduk dengan
perasaan khawatir dan was was. Tiba-tiba satu demi satu
titik-titik cahaya bermunculan, semakin lama semakin
banyak, tambah banyak, puluhan, ratusan, ribuan, jutaan
hingga disekelilingnya di penuhi oleh titik-tik cahaya yang
menyebar dan beberapa berkelompok membentuk gugusan
bagai taburan pasir. Kail mengenali pemandangan ini, ya,
Perseid Wish
275
ini adalah pemandangan di semesta angkasa, dan jutaan
titik cahaya dengan berbagai macam ukurannya adalah
bintang – bintang yang bertebaran di ruangan yang maha
luas ini. Kail tidak melihat ujung yang ada adalah ruang
dan ruang yang maha luas. Rasa khawatir dan takut
tergantikan oleh rasa kekaguman luar biasa. Dia berada
diantara miliaran bintang yang bercahaya di dalam
ruangan tanpa batas. Kail melihat gugusan bintang yang
dikenalinya, ya, galaksi bima sakti.
“Orang barat menyebutnya Milky Way atau jalur
susu, nama yang lucu bukan?” ujar seseorang yang tiba-
tiba berada disamping Kail
“Ya tuhan…si..siapa kau?” tanya Kail terkejut.
Keterkejutan Kail bertambah karena ketika diperhatikan,
ternyata wajah orang itu sama dengan dirinya, dia
bagaikan cermin bagi Kail, menggunakan pakaian serba
putih orang itu tersenyum seolah-olah memahami
keterkejutannya.
“Aku adalah dirimu” orang itu menjawab
“Maksud mu?” Kail terheran
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
276
“Kau sedang terjebak di dalam alam bawah sadar
mu Kail, ada sesuatu yang membuat keseimbangan dalam
pikiranmu berubah..” Ujar orang itu dengan tenang
“Jadi aku masih hidup?” Kail memastikan
“Iya, tapi sekarang kau berada di dalam pikiran
mu sendiri, dan berbicara dengan nurani mu” orang itu
kembali menjelaskan
“Terus semua ini?” ujar Kail sambil menunjuk
pemandangan alam semesta yang tergelar di depannya
“Jika aku boleh mengatakan, bahwa apa yang kau
lihat, kau dengar dan kau sentuh melalui semua indera
perasamu adalah hasil rekayasa dari otakmu. Jadi selama
ini, ketika menyentuh sesuatu melalui tangan mu maka
sensor di otak mengatakan bahwa kau sedang menyentuh
sesuatu, ketika kau sedang mencium bau melalui hidung
mu maka sensor di otak mengatakan bahwa kau sedang
mencium sesuatu lewat hidung mu, sehingga secara mudah
aku katakan bahwa semua yang kau rasakan lewat semua
panca indera mu adalah rekayasa dari otakmu” ujar orang
itu menjelaskan.
“Jadi ini semua ini adalah rekayasa diriku?” kata
Kail masih bingung
Perseid Wish
277
“Pikiranmu yang membuat ini menjadi seperti
kenyataan” Ujar orang itu
“Terus, bagaimana aku bisa kembali ke dunia ku,
alam sadar ku?” Ujar Kail khawatir
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, kau
terjebak di alam bawah sadarmu, sebuah alam yang jujur
dan memiliki kekuatan atas apa yang akan terjadi
selanjutnya” Ujar orang itu mencoba untuk menjelaskan
“Maksud mu?” Kail kembali tidak mengerti
“Kau bisa memerintahkan otak mu untuk kembali
ke alammu jika memang di dalam nurani mu
menginginkan itu, tapi nyatanya ketika kamu masih berada
disini, berarti nurani mu, yakni suara paling jujur di alam
ini, mengatakan bahwa sebenarnya kamu tidak ingin
kembali ke alam sadarmu” terang orang itu
“Bagaimana mungkin?” tanya Kail
“Itulah kenyataan di dalam ketidaknyataan Kail”
Ujar Orang itu
“Terus apa yang harus aku lakukan sekarang?”
tanya Kail
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
278
“Kau harus temukan alasan yang menumbuhkan
keinginan yang paling kuat untuk kembali alam sadar mu”
Kata orang itu
Kail dan orang itu terdiam menikmati hamparan
susu yang ditumpahkan Hera karena menyusui Heracles
anak hasil perkawinan Zeus dan seorang manusia. Mereka
melayang menyusuri gelapnya angkasa melalui taburan
debu-debu yang bercahaya menuju pusat galaksi. Tujuan
mereka adalah bumi, dunia tempat Kail berada, berada di
salah satu piringan spiral galaksi itu, yang disebut lengan
Orion. Sekarang Kail mengerti kenapa dia ada ditempat
ini, di angkasa luar, karena ini adalah obsesi terdalamnya
sebagai makhluk bumi yang sangat menginginkan untuk
melihat bumi tempat dia berpijak dari kejauhan. Tentu
sebuah obsesi yang mustahil kecuali dirinya adalah
seorang astronot. Dia juga memahami kenapa dirinya
melayang seperti ini, karena selain melihat bumi dari jauh,
keinginan terdalam Kail adalah terbang melayang seperti
burung-burung yang terbang di langit. Sekarang Kail bisa
melihat bumi dari kejauhan, pemandangan yang
menakjubkan, membuat Kail teridam, tertegun sekaligus
terpana melihat sebuah benda bulat berwarna hijau tersorot
Perseid Wish
279
oleh indahnya cahaya yang dikeluarkan oleh matahari ada
di depan mata, bumi, tempat tinggal miliyaran manusia
yang hidup dengan takdir mereka masing-masing. Laut
yang menyelimuti bumi memberi kehidupan terhadap
daratan yang ada disampingnya begitu pula sebaliknya.
Kail merasa dirinya sangat kecil melebihi super nano
molekul yang pernah di temukan manusia. Alam ini begitu
maha luas dibandingkan ruang apapun. Melihat semua itu
memberikan kebahagiaan yang hampir sempurna bagi
Kail. Matanya tak mau lepas dari indahnya benda bulat
bernama bumi. Jika semua orang punya kesempatan
seperti dirinya, melihat indahnya tempat mereka hidup,
maka mungkin tidak akan ada peperangan karena ternyata
kita hidup di tempat yang sama, tidak terlihat batas-batas
yang mengikat, mungkin orang akan berhenti melakukan
eksploitasi atas hamparan hutan karena ternyata jumlahnya
terbatas dan terlihat vital bagi kehidupan manusia di bumi,
mungkin semua orang akan berfikir ulang tentang
bagaimana seharusnya mereka menyikapi hidup di bumi
yang indah ini, Orang yang mendampinginya itu
mengajak Kail masuk mendekati bumi, menyusuri ruang
gelap dan dia melihat ribuan benda-benda bertebangan
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
280
menabrak lapisan terluar bumi mereka mengeluarkan
cahaya, ukurannya beragam, dari yang besar menengah
hingga kecil. Ketika masuk ke lapisan bumi, benda itu
mengeluarkan ekor apinya karena kecepatan, gesekan dan
panas.
“Dari sini semuanya berawal” ujar Kail melihat
ribuan benda langit yang berusaha masuk ke bumi
“Meteor Shower hanya sebagai perantara Kail,
penghubung kehidupan di bumi dengan kehidupan
kosmos, sesungguhnya keyakinan seseorang berada diatas
segalanya, bukan batu itu” ujar orang itu menjelaskan
“Tapi kenapa batu itu diperebutkan oleh manusia,
hingga mengorbankan jiwa manusia lainnya?” tanya Kail
heran
“Itulah keserakahan, tidak harus oleh batu itu Kail,
keserakahan ditimbulkan oleh hasrat menguasai lebih dan
lebih, tidak pernah cukup dan keserakahan adalah lawan
dari nurani, jika tanpa keyakinan dan tanpa proses maka
itu akan sia-sia, manusia tidak akan puas akan sesuatu
yang tidak dia inginkan” Ujar Orang itu menjelaskan
sambil melayang memasuki lapisan terluar bumi.
Perseid Wish
281
Kail mengikuti orang itu dari belakang sambil
menikmati semua yang dilihatnya. Dia melihat gelaran
gerombolan awan putih diatas hamparan benua eropa,
terlihat indah dengan sorotan cahaya matahari dari
samping yang membuat awan putih itu menjadi berwarna
emas sebagian. Kail terus mengikuti orang itu sampai di
suatu daratan yang terlihat hijau membelah sungai kecil
dan rangkaian gedung-gedung tinggi berwarna coklat tua,
Kail mengenali tempat ini, ya, ini adalah Birmingham
tempat Kail dulu kuliah di Ashton University beberapa
tahun yang lalu, sudah lama Kail tidak ingin mengingat
tempat ini lagi. Birmingham mengingatkan dia akan
kegagalan, perasaan sebagai pecundang dan kekecewaan,
di tempat ini Kail gagal menyelesaikan studi,
mengecewakan ibu dan dirinya sendiri. Kemudian mereka
melewati sebuah danau kecil di pinggir kampus, tempat
dia merenung dan menyesali atas apa yang terjadi saat itu,
yaitu pencabutan scholarship oleh sponsor dan tidak ada
yang bisa dia lakukan, mengunjungi tempat itu lagi
membuat perasaan Kail bagai tersayat sembilu, tidak
dipungkiri bagian ketika hidup di kota ini adalah bagian
yang paling tidak ingin diingatnya lagi.
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
282
Tiba – tiba semua berubah menjadi putih, Kail
berada di ruang tak berujung yang semuanya berwarna
putih bersih, orang yang wajah dan perawakannya sama
dengan Kail berdiri tepat di samping Kail, dia menunjuk
ke arah samping dimana dari kejauhan terdapat sosok
wanita yang lambat laun berjalan kearah mereka, semakin
mendekat semakin Kail mengenali sosok wanita itu.
Wanita yang selalu membuat perasaan Kail berdebar jika
berada di dekatnya, wanita yang selalu membuat Kail
tersenyum dan membuat hari-hari gelap menjadi cerah,
wanita yang menghiasi mimpi di tidurnya dan berharap
dapat memeluknya di alam nyata, wanita yang diharapkan
berada dalam ayunan yang sama di taman dan
menikmatinya berdua, wanita yang membuatnya bahagia
sekaligus mampu membuat airmatanya berlinang, wanita
yang saat ini sangat dia rindukan, Tracy.
Ketika Tracy mendekat dia tersenyum untuk
kemudian secara perlahan-lahan menghilang dari
pandangannya. Kail berlari menjemputnya tapi apa daya
dia hilang begitu saja.
“Kemana dia?” Ujar Kail dengan panik
Perseid Wish
283
“Kadang kita tidak tahu apa yang bisa kita miliki
tapi kita membiarkannya menghilang sampai kita sadar
bahwa kita kehilangan” Ujar Orang itu dengan santai
Ada perasaan bergumuruh dalam dada Kail, dia
terduduk, penyesalan yang dia rasakan melebihi apapun.
Sempat dia berfikir untuk tetap berada di alam ini sampai
waktunya datang, sampai akhir dari segalanya, namun
melihat Tracy adalah sembilu di hatinya, dia tidak rela
membiarkan Tracy tidak mengetahui perasaannya
kepadanya, Kail berteriak sekeras-kerasnya tapi dia sadar
tidak ada yang mendengarnya, badan ini boleh
terperangkap di alam ini, tapi hati ini berontak ingin
memuntahkan rasa rindu yang membuncah terhadap
seorang wanita yang sangat ia cintai. Tanpa terasa Kail
meneteskan air matanya, dengan suara lirih dia memohon
“Berikan aku kesempatan sekali ini saja untuk
menemuinya, untuk memeluknya, untuk mengatakan yang
sejujurnya…”bisik Kail sambil bersimpuh dan menutup
matanya…
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
284
33
Malam itu suasana di dalam salah satu kamar di
Rumah Sakit terlihat sepi. Ruangan itu dipenuhi oleh
peralatan medis lengkap dengan layar monitornya. Dua
buah kursi dan sebuah meja menjadi pelengkap interior
ruangan. Beberapa karangan bunga berjejer di meja tamu.
Di dalam ruangan seorang pasien pria terbaring dengan
mata yang masih tertutup, selang bantuan oksigen masih
menancap di mulutnya bergerak kembang kempis. Selang
kecil menancap di lengan kiri menyambungkan saluran
nadinya ke dalam infus yang terus menerus menitikkan
cairan kedalam tubuh pria itu.
Ibunya Kail terlihat tertidur kecapaian di kursi
pojok ruangan dan Tracy terlihat duduk disamping pria itu,
Perseid Wish
285
terlihat terus menerus mengucapkan doa sambil memegang
tangannya. Sesekali dia menyeka air matanya, tanda
kesedihan yang dia rasakan. Tiba-tiba Tracy merasakan
gerakan refleks tangan pria itu, dia pun kaget sambil
memperhatikan terus berharap ada gerakan lainnya
menyusul. Tangan pria itu bergerak lagi kali ini lebih
terasa, Tracy langsung meresponnya dengan memanggil-
manggil namanya
“Kail..
“Ayo Kail ..
“Kamu bisa, ayo bangun …” Tracy terus menerus
membisikan itu ke telinga Kail
Tangan Kail memegang tangan Tracy, kali ini
pegangannya lebih erat, Tarcy yakin kalau Kail sedang
berusaha bangun dari komanya selama tiga hari sejak
kejadian itu. Perlahan-lahan Kail membuka matanya dan
mencoba untuk beradaptasi dengan cahaya yang ada di
sekelilingnya.
“Tracy…” Kail melihat Tracy ada disampingnya
“Iya ini aku Kail” Tracy tak kuasa menahan
bahagia, air mata menetes di pipinya
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
286
“Tracy, ada yang ingin aku sampaikan
kepadamu..,
“Nanti saja Kail, kau baru siuman….
“Aku hanya ingin mengatakan .. aku mencintai mu
dengan cinta yag sesungguhnya, aku hanya ingin kamu
tahu itu” Kail memaksakan berbicara
“Aku tahu itu Kail, dan aku menyayangimu juga,
dengan sayang yang sesungguhnya” bisik Tracy, air mata
kembali membasahi pipi Tracy, dan kemudian memeluk
pria yang terbaring dan ada di pinggirnya itu. Kail pun
membalas pelukan Tracy dengan belaian di rambutnya, dia
tahu betul bahwa saat itu adalah momen yang paling
membahagiakannya.
“Apa yang sebenarnya terjadi Tres? Tanya Kail
yang diliputi rasa penasaran
“Aku dapat kabar dari Pieter, saat itu dia menduga
kamu terjebak oleh sekelompok orang yang menginginkan
kamu dan sesuatu yang sedang kamu miliki, aku mendapat
penjelasan dari dia tentang apa yang terjadi dan apa yang
kau hadapi” Tracy mencoba menjelaskan
“Pieter?” tanya Kail
Perseid Wish
287
“Iya Pieter Von Crouch, klien Indonesia News?”
ujar Tracy
“Iya aku tahu itu, tapi aku pikir dia terlibat dengan
kelompok” ujar Kail
“Aku tidak tahu tentang itu Kail, tapi dia
memberikan kabar mengenai kepergianmu ke Shenzen lalu
dia mengetahui kepergian mu ke Bandung bersama
seorang wanita yang mengaku bernama Santi adiknya
Jamal, Pieter yakin sekali bahwa dia kenal Jamal dan dia
tidak memilki adik hingga akhirnya kami memutuskan
untuk mengikutimu ke Bandung dan ketika kami
mengetahui bahwa ternyata wanita yang bersamamu itu
adalah anggota kelompok itu, lalu kami memutuskan untuk
melapor ke polisi hingga akhirnya kami beserta polisi bisa
datang tepat pada waktunya, mereka sekarang sudah
ditahan oleh Polres Metro Bandung” Tracy menerangkan
“Oh syukurlah…terus apa yang terjadi dengan
ku?” tanya Kail
“Ketika kami dan Polisi mendatangi tempat itu,
kami menemukan kamu tergeletak di dalam rumah dan
seorang mayat ditemukan disana, segera kamu dibawa ke
Harapan, Bintang Jatuh dan Kenyataan
288
rumah sakit dan selama tiga hari kamu tidak sadarkan diri,
hinggan akhirnya sekarang…”Tracy kembali menerangkan
“Ya tuhan…tiga hari?” Kail seolah tidak percaya
“Ya tiga hari, tapi semuanya itu sekarang sudah
berakhir” ujar Tracy
“Batu itu?” tanya Kail
“Pieter dan kepolisian telah menyerahkan batu itu
ke Museum Geologi Bandung, mereka sangat senang bisa
menambah koleksi batu meteornya, aku pikir itu yang
terbaik Kail” jelas Tracy
Pembicaraan mereka akhirnya membangunkan
ibu, melihat Kail terbangun, ibu terlihat sangat senang, dia
langsung memburu lalu memeluknya.
“Kau tidak apa-apa nak? Ujar ibu terlihat bahagia
“Aku baik-baik saja bu, terima kasih sudah
mendoakan” ujar Kail terlihat ikut bahagia
Kemudian dari luar ruangan masuk seseorang
yang mendengar kegaduhan dari dalam. Sepertinya dia
ikut menunggu Kail selama dalam perawatan di rumah
sakit. Pieter langsung datang dan menyalami Kail
“Senang kamu bisa kembali Kail” ujar Pieter
menyelamati Kail
Perseid Wish
289
“Terima Kasih Pieter, maaf aku memiliki
prasangka buruk kepadamu” ujar Kail
“Tidak apa-apa Kail, aku memahami itu, yang
penting kamu ada disini dan sehat seperti semula” Ujar
Pieter
Kebahagiaan melingkupi setiap orang yang ada di
ruangan itu, tawa dan air mata menjadi menjadi hiasan
yang menjadikan suasana di malam itu menjadi indah.
- S E L E S A I -