PEMBUBARAN KARENA
PERUBAHAN PEMILIK
SYAFRIL DJAELANI, SE, MM
KEADAAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
1. PEMBUBARAN ATAS DASAR PERJANJIAN
PERSEKUTUAN (ACT OF THE PARTIES),
KARENA:
BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU YANG
DITENTUKAN DALAM PERJANJIAN ATAU
TERCAPAINYA TUJUAN
PERSETUJUAN BERSAMA
PENGUNDURAN DIRI SEORANG ANGGOTA
2 S Y A F R I L
KEADAAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
2. PEMBUBARAN ATAS DASAR BERKERJANYA UNDANG2
ANTARA LAIN:
KEMATIAN SESORANG ATAU BEBERAPA ORANG
ANGGOTA PERSEKUTUAN
BANGKRUTNYA SESEORANG ATAU LEBIH ANGGOTA
ATAU PERSEKUTUAN
KEJADIAN2 TERTENTU YG MENGAKIBATKAN TIDAK
DAPAT BERTINDAKNYA PERUSAHAAN YG
DISEBABKAN OLEH PERBUATAN INDIVIDU ANGGOTA
YG MEMBAWA NAMA PERSEKUTUAN
ADA PERANG DLAM SUATU ANGGOTA NEGARA DARI
SALAH SATU ANGGOTA
3 S Y A F R I L
KEADAAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
3. PEMBUBARAN ATAS DASAR KEPUTUSAN
PENGADILAN, ANTARA LAIN:
KETIDAKMAMPUAN SEORANG ANGGOTA (ADA
BEBERAPA HAL) UTK MEMENUHI KEWAJIBANNYA THD
PERJANJIAN PERSEKUTUAN
TINDAKAN SEORANG ANGGOTA YG MENGAKIBATKAN
TIDAK ADA KESERASIAN DALAM USAHA YG SEDANG
BERJALAN
PERSELISIHAN INTERN ANGGOTA
TIDAK MUNGKIN LAGI MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
SECARA KONTINYU DARI USAHA PERUSAHAAN
ALASAN LAINNYA YG MENGAKIBATKAN PEMBUBARAN,
MISALNYA KECURANGAN ATAU PENYAJIAN YG KELIRU
DIDALAM PEMBENTUKAN FORMASI PERSEKUTUAN
S Y A F R I L 4
PERSOALAN AKUNTANSI DALAM
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
A. MASALAH MASUKNYA SEORANG ANGGOTA
ATAU LEBIH ANGGOTA BARU
B. PENGUNDURAN DIRI SEORANG ANGGOTA
C.KEMATIAN SEORANG ANGGOTA ATAU LEBIH
D.PENYATUAN DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK
BADAN USAHA
S Y A F R I L 5
A. MASUKNYA SEORANG ANGGOTA ATAU
LEBIH ANGGOTA BARU
a. MEMBELI SEBAGIAN ATAU SELURUH NYA MODAL ANGGOTA YANG LAMA
S Y A F R I L 6
PERSEKUTUAN D & E
Neraca
31-Des-15
AKTIVA PASIVA
Macam-macam aktiva 12.500.000 Macam-macam hutang 2.500.000
MODAL
Modal Tn. D 6.000.000
Modal Tn.E 4.000.000
-
10.000.000
12.500.000
12.500.000
Nn. C INGIN MASUK DLM PERSEKUTUAN DGN MEMBELI ¼
BAGIAN HAK PENYERTAAN TN. D & E DENGAN MEMBAYAR
RP. 2.500.000.
MODAL TN. D RP.1.500.000
MODAL TN. E RP.1.000.000
MODAL NN. C RP.2.500.000
A. MASUKNYA SEORANG ANGGOTA ATAU
LEBIH ANGGOTA BARU AKIBAT MASUKNYA NN.C TDK MEMPENGARUHI BESARNYA MODAL
PERSEKUTUAN.
PERSOALAN AKAN TIMBUL JIKA MASUKNYA ANGGOTA YG BARU TSB
DGN MEMBELI SEBAGIAN HAK PENYERTAAN LEBIH DARI SEORANG
ANGGOTA DGN HARGA BERBEDA DARI NILAI BUKUNYA.
APABILA PERSEKUTUAN TLH SUKSES, MAKA BIASANYA KPD ANGGOTA
YG BARU MASUK DIBEBANI KEWAJIBAN2 ANTARA LAIN:
1. BAGIAN PENYERTAAN ANGGOTA YG BARU HARUS DIKURANGI DGN
JUMLAH TERTENTU SBG BONUS UTK ANGGOTA YG LAMA.
2. GOODWILL HARUS DIADAKAN DAN DIKREDIT SBG PENAMBAHAN
MODAL ANGGOTA YANG LAMA.
S Y A F R I L 7
A. MASUKNYA SEORANG ANGGOTA ATAU
LEBIH ANGGOTA BARU 1. PEMBERIAN BONUS KEPADA ANGGOTA PEMILIK LAMA:
TN. L, M, DAN N ADALAH ANGGOTA PERSEKUTUAN DGN MODAL DAN PEMBAGIAN
LABA/RUGI SBB:
S Y A F R I L 8
Nama Saldo Modal Pembagian L/R
Tn.L 50.000.000 45%
Tn.M 30.000.000 35%
Tn.N 20.000.000 20%
Jml 100.000.000 100%
Tn. O ingin masuk dalam persekutuan dgn
menyerahkan uang sebesar Rp.40.000.000,- untuk
penyertaan 25% dari modal persekutuan yang
baru
Perhitungan:
Jml modal persekutuan awal Rp.100.000.000,-
Setoran modal Tn. O Rp. 40.000.000,-
Jml modal persekutuan baru Rp.140.000.000,-
A. MASUKNYA SEORANG ANGGOTA ATAU
LEBIH ANGGOTA BARU Modal Tn. O dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru (25% x Rp.140.000.000 )
=Rp. 35.000.000,-
Setoran modal Tn. O =Rp.40.000.000,-
Bagian modal yg diperhitungkan =Rp.35.000.000,-
Bonus utk pemilik lama =Rp. 5.000.000,-
Perhitungan:
Utk Tn. L: 45% x Rp.5.000.000,- =Rp.2.250.000,-
Utk Tn. M:35%x Rp.5.000.000,- =Rp.1.750.000,-
Utk Tn. N: 20% x Rp.5.000.000,- =Rp.1.000.000,-
Jumlah =Rp.5.000.000,-
Jurnal:
Kas Rp.40.000.000,-
Modal Tn. L Rp. 2.250.000,-
Modal Tn. M Rp. 1.750.000,-
Modal Tn. N Rp. 1.000.000,-
Modal Tn. O Rp. 35.000.000,-
S Y A F R I L 9
A. MASUKNYA SEORANG ANGGOTA ATAU
LEBIH ANGGOTA BARU 2. PEMBERIAN GOODWILL UNTUK PEMILIK LAMA
Misalkan persekutuan Tn. L, M dan N tsb memasukkan Tn. O dengan menyetorkan
uang Rp.40.000.000,- untuk ¼ bagian dari modal persekutuan yang baru.
Kelebihan perhitungan saldo modalnya merupakan goodwill yang harus dibentuk persekutuan.
100/25 x Rp.40.000.000 =Rp.160.000.000,-
Modal persekutuan yg riil =Rp.140.000.000,-
Goodwill =Rp. 20.000.000,-
Perhitungan Goodwill:
Tn. L=45% xRp.20.000.000 =Rp.9.000.000,-
Tn.M=35%x Rp.20.000.000 =Rp.7.000.000,-
Tn.N=20% x Rp.20.000.000 =Rp.4.000.000,-
Jumlah =Rp20.000.000,-
Jurnal:
Goodwill Rp.20.000.000,-
Modal Tn. L Rp.9.000.000,-
Modal Tn. M Rp.7.000.000,-
Modal Tn. N Rp.4.000.000,-
S Y A F R I L 10
Kas Rp.40.000.000
Modal Tn. O Rp.40.000.000
LATIHAN:
Misalkan Tn. P dan Q mendirikan persekutuan dgn modal masing2
Rp.100.000.000,- dan Rp.140.000.000,- Keuntungan dan
kerugian dibagi sama. Tn. R masuk Ke dalam persekutuan:
1. Tn. R menanamkan modalnya Rp.80.000.000,- untuk ¼ bagian modal persekutuan yang baru.
2. Tn. R menanamkan modalnya Rp.120.000.000,- untuk ¼ bagian modal persekutuan yang baru.
Selamat mengerjakan
S Y A F R I L 11
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Masing2 sistem yang dipilih mempunyai akibat yang berbeda
kepada saldo modal (hak penyertaaan) para anggota secara
individual, seperti pada tabel berikut: (dlm jutaan)
S Y A F R I L 12
Macam2 Aktiva Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
> Sistem Pemberian bonus 140.000 0 52.250 31.750 21.000 35.000
>Sistem Pemberian goodwill 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000
>Selisih 0 20.000 -6.750 -5.250 -3.000 -5.000
Apabila persekutuan gagal merealisasikan goodwill yang
dibentuk (persekutuan mengalami kerugian) maka goodwill
dapat dihapus dengan dibebankan kepada saldo modal
masing2 anggota dengan perbandinganpembagian
laba/rugi.
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Perbandingan pembagian laba rugi yang baru:
Misalkan Tn. O menerima bagian laba/rugi sebesar 25% (saldo modal Rp.40 jt= 25%
dari modal persekutuan yang baru), sedangkan Tn. L. M. dan N menerima bagian
75% dengan perbandingan yang sama seperti laba yang semula.
Perbandingan laba/rugi persekutuan yang baru menjadi:
Tn. L: 75% x 45% = 33.75%
M: 75% x 35% = 26,25%
N: 75% x 20% = 15%
O: = 25%
total =100%
S Y A F R I L 13
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Apabila goodwill yang dibtentuk tidak dapat direalisasikan dan dihapuskan, maka
baik sistem bonus maupun goodwill memberikan hasil yang sama, seperti tabel :
S Y A F R I L 14
Keterangan Macam2
Aktiva Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
> Sistem Pemberian bonus
140.000
-
52.250
31.750
21.000 35.000
>Sistem Pemberian goodwill
140.000
20.000
59.000
37.000
24.000 40.000
Dikurangi penghapusan
goodwill (dibagi dengan
perbandingan: 33,75%, 26,25%
15%, 25%)
-
20.000
(6.750)
(5.250)
(3.000) (5.000)
>Selisih
140.000
20.000
52.250
31.750
21.000 35.000
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Apabila perusahaan dapat merealisasikan bertambahnya nilai kekayaan menjadi
Rp.160 juta. Sedang sistem bonus diberlakukan terhadap masuknya Tn.O maka akan
maka akan terdapat selisih lebih kekayaan persekutuan Rp.20 juta (160-140) yang
dibagi antara Tn. L, M, N, dan O, seperti tabel :
S Y A F R I L 15
Keterangan Macam2 Aktiva Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
> Sistem Pemberian goodwill
140.000
20.000
59.000
37.000
24.000
40.000
>Sistem Pemberian bonus
140.000 `
52.250
31.750
21.000
35.000
Dikurangi penghapusan
goodwill (dibagi dengan
perbandingan: 33,75%,
26,25%
15%, 25%)
-
20.000
6.750
5.250
3.000
5.000
>Selisih
140.000
20.000
59.000
37.000
24.000
40.000
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Akan tetapi apabaila pembagian laba/rugi persekutuan dibagi sama maka hasilnya
akan berbeda, seperti tabel: (persekutuan tdk dapat merealisasikan goodwill)
S Y A F R I L 16
Keterangan Macam2 Aktiva Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
> Sistem Pemberian bonus
140.000 `
52.250
31.750
21.000 35.000
>Sistem Pemberian bonus
140.000
20.000
59.000
37.000
24.000 40.000
Dikurangi: penghapusan
goodwill (dibagi sama)
-
20.000
5.000
5.000
5.000
5.000
140.000
20.000
54.000
32.000
19.000 35.000
>Selisih 0 0
(1.750)
(250)
2.000 -
EVALUASI TERHADAP SISTEM BONUS & GOODWILL
Akan tetapi apabaila pembagian laba/rugi persekutuan dibagi sama maka hasilnya
akan berbeda, seperti tabel: (persekutuan dapat merealisasikan goodwill)
S Y A F R I L 17
Keterangan Macam2 Aktiva Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
> Sistem Pemberian goodwill
140.000
20.000
59.000
37.000
24.000
40.000
>Sistem Pemberian bonus
140.000 `
52.250
31.750
21.000
35.000
Ditambah pembagian
goodwill (dibagi sama)
-
20.000
5.000
5.000
5.000
5.000
140.000
20.000
57.250
36.750
26.000
40.000
>Selisih 0 0
1.750
250
(2.000)
-
Pertimbangan sistem goodwill atau bonus yang dipilih
tergantung dengan:
1. Tingkat kepastian realisasi goodwill di kemudian hari
2. Ketentuan pembagian laba/rugi yang baru
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA PEMBERIAN BONUS ATAU GOODWILL KEPADA ANGGOTA YANG BARU
1) BAGIAN MODAL ANGGOTA YANG AMA DIKURANGI DAN DIBERIKAN SEBAGAI BONUS KEPADA ANGGOTA YANG BARU
2) GOODWILL HARUS DIBENTUK DAN DIKREDIT PADA REKENING MODAL ANGGOTA YANG BARU
Misalkan persekutuan Tn.L, M, dan N menyetujui Tn. O masuk sebagai anggota yang baru dengan menyerahkan uang Rp.40 juta untuk penyertaan 40% dari modal persekutuan.
Perhitungan:
Saldo modal Rp.100.000.000,-
Modal Tn. O Rp. 40.000.000,-
Jumlah Rp.140.000.000 x 40% Rp.56.000.000,-
Setoran Tn.O Rp.40.000.000,-
Bonus kepada Tn. O Rp.16.000.000,-
Modal pemilik lama”
Tn.L : 45% x Rp.16.000.000 =Rp.7.200.000,-
Tn.M : 35% x Rp.16.000.000,- =Rp.5.600.000,-
Tn.N : 20% x Rp.16.000.000,- =Rp.3.200.000,-
=Rp.16.000.000,-
Jurnal:
Kas Rp.40.000.000,-
Modal Tn. L Rp. 7.200.000,-
Modal Tn. M Rp. 5.600.000,-
Modal Tn. N Rp. 3.200.000,-
Modal Tn. O Rp.56.000.000,-
S Y A F R I L 18
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA
Misalkan Tn. O menyerahkan modal Rp.40 juta untuk penyertaan 37,50% Dari
Modal persekutuan yang baru. Sedangkan Tn. L, M dan N tidak bersedia dikurangi
Modalnya, maka modal Tn. L. M, dan N yang jumlahnya sebesar Rp.100 juta. Itu
merupakan 62,50% dari modal persekutuan yang baru. Maka modal persekutuan
yang baru menjadi:
100/62,5 xRp.100.000.000 =Rp.160.000.000 ,-
Modal Tn. O: 37,5%x Rp.160.000.000,- =Rp.60.000.000,-
Setoran modal Tn. O =Rp.40.000.000,-
Goodwill =Rp.20.000.000,-
Jurnal:
Kas Rp.40.000.000,-
Goodwill Rp.20.000.000,-
Modal Tn. O Rp.60.000.000,-
S Y A F R I L 19
B. PENGUNDURAN DIRI SEORANG ANGGOTA
PENYELESAIANNYA:
1. BAGIAN ANGGOTA YANG MENGUNDURKAN DIRI DIJUAL
KEPADA ANGGOTA LAINNYA ATAU ANGGOTA YANG BARU
2. DIKEMBALIKAN DALAM BENTUK UANG TUNAI ATAU
HARTA KEKAYAAN LAINNYA SESUAI PERHITUNGAN
BAGIAN PENYERTAANNYA.
a) PEMBAYARAN MELAMPAUI DARI JUMLAH SALDO
MODALNYA
PEMBERIAN BONUS
PEMBENTUKAN GOODWILL
S Y A F R I L 20
PEMBERIAN BONUS
Tn.S, T dan U adalah anggota2 persekutuan yang mempunyai saldo modal
Rp.2.000.000,- perjanjian pembagian L/R diantara mereka sbb: 50%, 25%
dan 25%. Tn. U menyatakan mengundurkan diri dan semua anggota setuju
membayar kepada Tn.U sebesar Rp. 2.300.000,- Kelebihan pembayaran
kepada Tn.U diberikan sebagai bonus.
Jurnal:
Modal Tn. U Rp.2.000.000,-
Modal Tn. S Rp. 200.000,-
Modal Tn. T Rp. 100.000,-
Kas / Hutang Tn. U Rp.2.300.000
S Y A F R I L 21
PEMBERIAN GOODWILL
Misalkan pada contoh diatas, Tn. S, T, dan U tidak ingin saldo modalnya dikurangi,
meskipun mereka bersedia membayar Rp.2.300.000,- maka kelebihan
Rp.300.000,- dianggap sebagai perwujudan adanya goodwill yang dibentuk , Dalam
hal ini goodwill dibentuk untuk keseluruhan anggota.
Pembentukan goodwill:
100/25 xRp.300.000,-=Rp.1.200.000,-
Jurnal:
Goodwill Rp.1.200.000,-
Modal Tn. U Rp.300.000,-
Modal Tn. S Rp.600.000,-
Modal Tn. T Rp.300.000,-
S Y A F R I L 22
D. PENYATUAN/PELEBURAN PERSEKUTUAN KE
DALAM BENTUK PERSEROAN (CORPORATION) Pencatatan hendaknya menunjukkan:
1. Perubahan aktiva, hutang dan bagian2 penyertaan anggota sebelumnya kepada
persekutuan
2. Perubahan dalam bentuk pemilikan. Keuntungan / kerugian dibagi sesuai
perbandingan modal dan dipindahkan ke rekening penampungan sementara
yang dinamakan “rekening penyesuaian modal”.
3. Kemudian diikuti dengan pencatatan2:
Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan
Penerimaan saham2 sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang
dipindahkan, dan
Pembagian saham2 kepada pemilik
S Y A F R I L 23
CONTOH:
Tn. V dan W adalah anggota2 persekutuan yang membagi laba/rugi dengan
perbandingan sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi
sebuah perseroan dengan modal statuair yang terbagi dalam 500 saham biasa
nominal @Rp.1.000,- Posisi keuangan perusahaan sebelum dilebur sbb.:
(dlm jutaan)
S Y A F R I L 24
Kas 4.000 Hutang Dagang 20.000
Piutang Dagang 42.000 Wesel Bayar 12.000
Cadangan Kerugian
Piutang 4.000
38.000
Persediaan Barang Dagangan 118.000 Modal tn. V 120.000
Tanah 40.000 Modal tn. W 168.000
Gedung 150.000
Akm. Penyusutan 30.000
120.000 ,
320.000 320.000
Persekutuan Tn. VW
Neraca
31-Des-15
PERMASALAHAN:
A. MELANJUTKAN PEMBUKUAN PERSEKUTUAN:
1. Tn. V dan W menghendaki agar ada penilaian terhadap beberapa jenis aktiva, sbb:
a. Piutang dagang Rp.36.000
b. Gedung Rp.130.000
c. Tanah Rp.84.000
Perhitungan:
Nilai buku tanah: Rp.40.000,-
Dinilai kembali: Rp.84.000,-
Tanah dinaikkan: Rp.44.000,-
Nilai buku gedung: Rp.120.000,-
Dinilai kembali: Rp.130.000,-
Gedung dinaikkan: Rp. 10.000,-
(Cara menaikkan dgn mendebit nilai akumulasi penyusutan gedung)
Nilai buku piutang dagang Rp.38.000,-
Dinilai kembali: Rp.36.000,-
Piutang dikurangi: Rp. 2.000,-
(cara mengurangi piutang dgn mengkredit cadangan kerugian piutang)
S Y A F R I L 25
Jurnal:
Tanah Rp.44.000
Akm. Peny. Gedung Rp.10.000
Cad. Kerugian Piutang Rp. 2.000
Rek. Penyesuaian modal Rp.52.000
PENYELESAIAN: 2. Pembagian keuntungan/kerugian karena penilaian kembali:
Jurnal:
Rekening Penyesuaian Modal Rp.52.000
Modal Tn. V Rp.26.000
Modal Tn. W Rp.26.000
3. Pengeluaran saham2 untuk Tn. V dan W:
Jurnal:
Modal Tn. V Rp.146.000
Modal Tn. W Rp.194.000
Modal Saham Rp.300.000
Keterangan:
Saldo awal modal Tn.V Rp.120.000 + keuntungan penilaian kembali Rp.26.000
=Rp.146.000,-
Modal awal Tn. W Rp.168.000 + Rp.26.000 =Rp. 194.000,-
Dengan demikian maka Tn.V menerima saham sebanyak 146 lembar, sedangkan Tn.W
sebanyak 194 lembar saham @ Rp.1.000,-
S Y A F R I L 26
NERACA PERSEROAN BARU
Neraca perseroan menjadi:
S Y A F R I L 27
Kas 4.000 Hutang Dagang 20.000
Piutang Dagang 42.000 Wesel Bayar 12.000
Cadangan Kerugian
Piutang 6.000
36.000 Modal Saham (capital stock)
Persediaan Barang Dagangan 118.000 Modal tn. V 146.000
Tanah 84.000 Modal tn. W 194.000
Gedung 150.000
Akm. Penyusutan 20.000
130.000 ,
372.000 372.000
01-Jan-16
PT. VW
Neraca
PENYELESAIAN: B. MEMBUKA PEMBUKUAN BARU PERSEROAN:
1. Jurnal penutupan persekutuan Tn. VW sesudah penilaian kembali (buku lama)
Piutang Perseroan Rp.340.000
Hutang Dagang Rp. 20.000
Wesel Bayar Rp. 12.000
Cad. Kerugian Piutang Rp. 6.000
Akm. Peny. Gedung Rp. 20.000
Kas Rp. 4.000
Piutang D agang Rp. 42.000
Persediaan Barang Rp. 118.000
Gedung Rp. 150.000
Tanah Rp. 84.000
2. Jurnal pada waktu menerima saham2 perseroan (buku lama)
Modal Tn. V Rp.146.000
Modal Tn.W Rp.194.000
Piutang Perseroan Rp.340.000,-
S Y A F R I L 28
PENYELESAIAN: 3. Jurnal pemindahan aktiva dan hutang Tn. VW (dalam buku baru)
Kas Rp. 4.000
Piutang D agang Rp. 42.000
Persediaan Barang Rp. 118.000
Gedung Rp. 150.000
Tanah Rp. 84.000
Hutang Tn. V dan W Rp.340.000
Hutang Dagang Rp. 20.000
Wesel Bayar Rp. 12.000
Cad. Kerugian Piutang Rp. 6.000
Akm. Peny. Gedung Rp. 20.000
4. Jurnal waktu perseroan mengeluarkan saham2 (dalam buku baru)
Hutang Tn. V dan W Rp.340.000
Modal Saham Rp.340.000
S Y A F R I L 29
PENYELESAIAN:
Apabila perseroan membuka buku yang baru, maka saldo rekening2 pembukuan
dalam persekutuan harus ditutup (jurnal no. 1 dan 2), pencatatan dalam buku
perseroan hanya transfer kekayaan bersih dan pembagian saham kepada pemilik
lama (jurnal no. 3 dan 4).
Dengan demikian, apabila buku yang baru dipergunakan, neraca perseroan juga
sama seperti halnya perseroan melanjutkan pembukuan persekutuan.
S Y A F R I L 30
SEE YOU NEXT TIME
S Y A F R I L 31