PI Jasuindo Tiga Perkasa Tblrlnn0uatiue Business ll0cument Solution
LAPORAN KEUANGAN KOhTSOLIDASIAN
PT JASUINI}'O TIGA PERKASA TbKI}AN ANTITAS ANAK
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal30 Juai ?Ql? dan 30 Juni 201 I
dan 3l Desember 201 I
Halaman
Pernyataan Direksi Tentang Tanggung jawab 1
Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 51
Daftar Isi
PI Jasuindo liga Peftasa Thlrlnnoualiue Business llocument Solution
FoRMU$n NoMoR: vilr.G.il-l HHlH;inorvrrre.fl
SURAT PERNYATAAil DIREI(SI
TEIITANG
TAN€SUNG JAWAB ATA$ LAPORA'T KEUA'EGA'I KOI*SOTDA5IA'{UNruK TA}IUN.TAHUN YANG BERAXIITR PADA TAT{G6AT :}O
'UilI 2012 DAI{ ZOT1
DAN 31DEsEM8ff, 2OT1
PT. JASUII{DO T16A PTRfiASA TbK DA''I TNITIAS ANA(
Kamiyang bertanda tar€an di bawah ini :
L. NamaAlamat KantorAlamat Domisili
Nomor TeleponJabatan
2. NamaAlamat KantorAlamat Dornisili
Nomor TeleponJabatan
: Oei, Allan Wibisono: Jl. Raya Eetro No. 21 Sedati Sidoarjo: Jl. Menur Pumpungan 7 RT m6 RW m5 Manyar Sabrangan, MulyorejoKota Surabaya
: {031} 8910919 {hunting}: Direktur Utama
: Drs. Lutito Budiman: Jl. Raya Betro No. 21 Sedati Sidoarjo: Jl. Pahlawan Trip Blok B-28 RT 0O1 RW 010 Oro.oro Dowo, KlojenKota Malang
: {031} 8910919 {hunting}: Direktur
Menyatakan bahwa :
1.. Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyaiian iaporan keuangan konsolidasian PT. Jesuindo TigaPerkasa Tbk dan entitas anak;
2. Laporan keuangan konsolidasian PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak telah disusun dan disajikansesuai dengan prinsip akr,rntansi yang berlaku umum di lndonesia;
3. a" Semua infonnasi dalam laporan keuangan konsolidaslan PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anaktelah dimuat secara tengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak tidak mengandunginformasi atau fakta rnaterial yang tidak benar, dan tidak rnenghilangkan informasi atau fakta material;
4, Benanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak.
Dernikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Sidoarjo,2T luli2012PT. JASUltrl$O TIGA PfR|(ASA, Tbk.
DIRSIGI
DRS. IUITITO EUDIMANDirekturDirektur Utarna
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2m,3 9.868.703.725 83.102.048.240
Piutang usaha 2l,2r,4
Pihak-pihak berelasi 2q,34 760.630.227 -
Pihak ketiga 65.519.656.442 12.632.323.434
Piutang lain-lain 2l,5 6.299.270.984 3.667.761.584
Persediaan 2d,6 61.993.026.598 14.539.356.824
Pajak dibayar dimuka 2n,14a 55.668.897.346 45.135.121.674
Biaya dibayar dimuka dan uang muka 2e,7 13.173.968.825 6.433.374.736
JUMLAH ASET LANCAR 213.284.154.147 165.509.986.493
ASET TIDAK LANCAR
Penyertaan saham 2s,24 62.500.000 62.500.000
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
2g,2i,9 152.357.808.963 144.613.005.145
Aset lain-lain 2l,8 1.616.672.726 1.549.049.406
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 154.036.981.689 146.224.554.551
JUMLAH ASET 367.321.135.836 311.734.541.044
LIABILITAS & EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek 2l,10 55.907.168.535 5.199.996.000
Hutang usaha 2l,11
Pihak-pihak berelasi 2q,34 394.220.727 595.971.539
Pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590
Hutang sewa pembiayaan-bagian jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 2i,16 312.912.795 198.880.791
Uang Muka Penjualan 5.678.152.275 14.014.571.582
Hutang lain-lain 2l,13 537.306.118 1.082.937.120
Hutang Pajak 2n,14b 180.960.132 10.288.766.181
Biaya yang harus dibayar 2l,15 2.878.585 1.037.690
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 154.741.969.399 106.801.809.494
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang bank kredit investasi jangka panjang 2l,17 9.533.346.000 12.133.344.000
Liabilitas pajak tangguhan 2n,14e 1.466.122.152 1.319.287.390
Hutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2i,16 777.799.291 445.827.189
Selisih lebih antara nilai wajar aset bersih
dengan - harga perolehan 18 - 1.545.547.672
Liabilitas imbalan kerja 2k,19 4.246.697.589 4.246.697.589
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 16.023.965.033 19.690.703.840
EKUITAS 170.765.934.432 126.492.513.334
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2u,2v,20 35.393.600.000 35.393.600.000
Tahun 2012 dan 2011 sebanyak 1.769.680.000 lembar saham
Saham yang dibeli kembali 21 (1.133.350.000) (1.133.350.000)
Tambahan modal disetor - Agio Saham 22 9.664.154.444 9.664.154.444
Saldo laba
Dicadangkan 23 100.000.000 100.000.000
Belum Dicadangkan 152.509.676.226 141.190.284.516
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 196.534.080.670 185.214.688.960
Kepentingan nonpengendali 21.120.734 27.338.750
JUMLAH EKUITAS 196.555.201.404 185.242.027.710
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 367.321.135.836 311.734.541.044
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
penyusutan sebesar Rp. 65.041.004.134 dan Rp.
59.189.458.618 masing-masing pada tanggal 30 Juni
2012 dan 31 Desember 2011
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
Modal Dasar tahun 2012 dan 2011 sebanyak 7.000.000.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp. 20 per saham.
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
K e t e r a n g a n Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011
2
PENJUALAN - BERSIH 2j,25 106.388.534.746 146.177.233.347
BEBAN POKOK PENJUALAN 2j,26 73.196.427.810 106.208.743.553
LABA BRUTO 33.192.106.936 39.968.489.795
BEBAN USAHA
Beban Penjualan 2j,27 4.236.490.919 8.424.028.232
Beban Umum dan Administrasi 2j,28 14.724.090.039 14.871.478.103
JUMLAH BEBAN USAHA 18.960.580.958 23.295.506.335
LABA OPERASI 14.231.525.978 16.672.983.460
LAIN-LAIN DILUAR USAHA - BERSIH 2j,29
Pendapatan lain-lain (1.260.596.774) 1.539.446.868
Beban lain-lain 164.040.095 2.105.794.438
JUMLAH LAIN-LAIN DILUAR USAHA - BERSIH (1.424.636.869) (566.347.570)
LABA SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 12.806.889.109 16.106.635.890
TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak tangguhan 2n,14c (146.834.762) (19.993.326)
Pajak kini 2n,14c (2.892.428.325) (3.962.601.250)
JUMLAH TAKSIRAN MANFAAT (3.039.263.087) (3.982.594.576)
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 9.767.626.022 12.124.041.314
PENDAPATAN KOMPERHENSIF LAIN :
Selisih laba (rugi) kurs - -
Aset keuangan tersedian untuk dijual - -
Lindung nilai arus kas - -
Keuntungan (kerugian) revaluasi - -
Keuntungan (kerugian) aktuaria dari manfaat pasti - -
Pajak terkait pendapatan komprehensif lain - -
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan - -
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 9.767.626.022 12.124.041.314
Laba koprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 9.773.844.037 12.124.041.314
Kepentingan nonpengendali (6.218.015) 3.632.964
9.767.626.022 12.127.674.278
Laba Bersih Per Saham 2p,30
Dasar dan Dilusian 5,52 34,64
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
K e t e r a n g a n Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011
3
K e t e r a n g a n Catatan Modal Saham
Saham yang
Dibeli Kembali
(Buy Back)
Agio Saham
Bersih
Tambahan
Modal Disetor Dicadangkan
Belum
Dicadangkan Jumlah
Kepentingan
nonpengendali Jumlah ekuitas
Saldo per 1 Januari 2011 35.000.000.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 393.600.000 100.000.000 109.799.478.648 153.823.883.092 39.246.928 153.866.784.442
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan - - - - - 12.124.041.314 12.124.041.314 3.632.964 12.127.674.278
Saldo per 30 Juni 2011 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 121.923.519.961 165.947.924.405 42.879.892 165.994.458.719
Saldo per 1 Januari 2012 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 141.190.284.516 185.214.688.960 27.338.750 185.242.027.710
Koreksi Saldo Laba - - - - - 1.545.547.672 1.545.547.672 - 1.545.547.672
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan - - - - - 9.773.844.037 9.773.844.037 (6.218.015) 9.767.626.022
Saldo per 30 Juni 2012 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 152.509.676.225 196.534.080.669 21.120.735 196.555.201.404
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Saldo Laba
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
4
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 44.404.152.204 99.512.988.703
Pembayaran kas kepada pemasok (103.876.768.462) (102.770.931.317)
Pembayaran beban usaha (20.346.135.659) (21.355.075.241)
Penerimaan (pembayaran) kegiatan usaha lainnya (4.687.507.933) (12.119.514.623)
Pembayaran pajak (23.534.010.046) (27.627.896.037)
KAS BERSIH YANG DIHASILKAN
DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penambahan aset tetap (13.010.505.394) (38.351.642.732)
Hasil penjualan aset tetap 153.875.455 378.276.756
Penurunan aset lain-lain (67.623.320) (606.806.635)
Penyertaan - (62.500.000)
KAS BERSIH YANG DIGUNAKAN
UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran fasilitas hutang bank jangka pendek 50.707.172.535 37.529.380.519
Penerimaan (pembayaran) fasilitas kredit investasi (2.599.998.000) (2.599.998.000)
Pembayaran dividen - -
Pembayaran aset sewa pembiayaan (375.995.894) -
KAS BERSIH DIGUNAKAN
UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN 47.731.178.641 34.929.382.519
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS (73.233.344.516) (68.073.718.607)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 83.102.048.240 79.449.172.920
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 9.868.703.725 11.375.454.313
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(108.040.269.896) (64.360.428.514)
(38.642.672.612) (12.924.253.260)
PT. JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
30 Juni 2012 30 Juni 2011 K e t e r a n g a n
5
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
Aktivitas utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang industri dokumen niaga yang terintegrasi.
Jumlah karyawan Perusahaan adalah 760 dan 1.397 orang masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
b. Entitas Anak
Perusahaan memiliki beberapa Entitas Anak sebagai berikut :
1. PT Jasuindo Informatika Pratama (JIP)
2. PT Djakarta Computer Supplies (DCS)
PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 122 tertanggal 10
November 1990 yang dibuat dihadapan Susanti, SH., Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2873.HT.01.01.Th.91 tertanggal 10 Juli 1991.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya melalui Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 12 tanggal 14 November 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, mengenai
perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan penawaran umum saham perdana kepada
masyarakat. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-14925 HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Desember 2001 dan telah diumumkan melalui Berita Negara No. 4179
dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 30 April 2002. Perubahan terakhir melalui Akta Berita Acara
Pernyataan Keputusan Rapat Komisaris No. 13 tanggal 25 Mei 2002 yang dibuat dihadapan Mardiah Said, SH., Notaris di Jakarta,
tentang peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. C-25518 HT.01.04.TH.2003 tanggal 27 Oktober 2003 .
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 53 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dyah Ambarwaty Setyoso, SH.,
Notaris di Surabaya, Perusahaan merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
100726.AH.01.02.08. Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008. Kemudian mengalami perubahan anggaran dasar mengenai modal
berdasarkan akte no. 63 tanggal 08 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan notaris Siti Nurul Yuliami, SH, MKn notaris di Surabaya.
Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor AHU-
41908.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 18 Agustus 2011.
Jumlah gaji yang dibayarkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing
adalah sebesar Rp.15.922.716.979 dan Rp.33.101.480.710 sedangkan untuk gaji yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris yang
berjumlah 8 (delapan) orang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.
2.712.805.000 dan Rp. 4.770.900.000.
Didirikan pada tanggal 13 September 2001 yang dimiliki Perusahaan dengan persentase kepemilikan 99,96%. Aktivitas utama JIP
adalah bergerak di bidang jasa solusi teknologi informasi. JIP mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2002. Total
aset JIP sebelum eliminasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-maing sebesar Rp.4.053.600.320 dan
Rp.4.054.576.145.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk No. 8 tanggal 4
Desember 2003 yang dibuat dihadapan Dyah Ambarwaty Setyoso, SH., notaris di Surabaya, para pemegang saham memutuskan
beberapa hal antara lain persetujuan pembelian 99% saham DCS dengan nilai transaksi sebesar Rp.14.850.000.000 (empat belas
miliar delapan ratus lima puluh juta Rupiah). Total aset DCS pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing
adalah sebesar Rp. 5.527.131.121 dan Rp. 5.659.194.456.
6
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
1. UMUM - lanjutan
c. Susunan Pengurus
Komisaris
Komisaris Utama/Independen : Tuan Robert Priantono Bonosusatya
Komisaris : Tuan Yongky Wijaya
Komisaris : Tuan Harto Poerwanto
Komisaris Independen : Tuan Prof. DR. Made Sudarma, SE, MM, Ak.
Direksi
Direktur Utama : Tuan Oei, Allan Wibisono
Direktur : Tuan Drs. Lukito Budiman *
Direktur : Tuan Hery Aryanto FAM *
Direktur : Tuan Oei, Hendro Susanto
* Direktur tidak terafiliasi
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK No. 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang
disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
- pengukuran kembali kepentingan ekuitas untuk dimiliki sebelumnya pada nilai wajar untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara
bertahap
Penerapan dari standar dan interprestasi revisi yang efektif berikut, relevan dengan operasi grup dan menimbulkan efek material
terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:
PSAK No. 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK No. 22 (Revisi
2010): Kombinasi Bisnis
PSAK No. 4 dan PSAK No. 22 memberikan panduan dalam menerapkan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis. Perubahan
signifikan dari standar sebelumnya, antara lain meliputi:
- semua biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham No. 17 tanggal 10 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Siti
Nurul Yuliami, SH., MKn., notaris di Surabaya, susunan pengurus perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
adalah sebagai berikut:
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“ SAK”), yang mencakup
Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan
Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti
diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
Standar yang direvisi melarang penyajian penghasilan dan beban (yakni "perubahan ekuitas nonpemilik") dalam laporan perubahan
ekuitas, mengharuskan "perubahan ekuitas nonpemilik" disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. Seluruh "perubahan ekuitas
nonpemilik" disajikan dalam suatu laporan kinerja.
- akuntansi perubahan kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas dan
- perubahan kebijakan akuntansi untuk goodwill.
Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, aset dan liabilitas yang bersaal dari kombinasi bisnis yang akuisisinya dilakukan sebelum
tanggal 1 Januari 2011, tidak perlu disesuaikan.
7
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK No. 7 (Revisi 2009): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
PSAK No. 24: Imbalan Kerja
Lain-lain
1 PSAK No. 10 : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2
3 PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits
4 PSAK No. 34 : Akuntansi Kontrak Konstruksi/Construction Contracts
5 PSAK No. 46 : Akuntansi Pajak Penghasilan/Income Taxes
6 PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation
7 PSAK No. 53 : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment
8 PSAK No. 56 : Laba per Saham/Earnings per Share
9 PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures
#
# PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi/Insurance Contract
#
#
#
#
# ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements
#
#
# ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan/Service Concession Arrangements: Disclosures
ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/The Limit on a Defined
Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
PSAK No. 7 menyempurnakan definisi dan pengungkapan utnuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak
terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.
Pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diungkapkan pada Catatan 33 telah disusun sesuai standar ini dan perubahan tersebut
diterapkan secara retrospektif.
Penerapan dari standar dan interprestasi revisi yang relevan dengan operasi grup namun tidak menimbulkan perubahan besar terhadap
kebijakan akuntansi grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan dan sebelumnya adalah:
PSAK No. 18 : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting and Reporting by Retirement
Benefit Plans
PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/Accounting for Government
Grants and Disclosure of Government Assistance
PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
PSAK No. 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral/Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
SAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri/Hedges of a Net Investment in a Foreign
Operation
ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/Government Assistance No
Specific Relation to Operating Activities
ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham/Income Taxes
Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
PSAK No. 24 mengatur imbalan kerja, yaitu memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan /kerugian aktuarial imbalan
pasca kerja dimana keuntungan /kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.
8
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
c. Kas dan Setara Kas
d. Penilaian Persediaan
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak adalah entitas dimana grup
memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Metode akusisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas
anak oleh grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontijensi pada tanggal akuisisi. Dalam kombinasi bisnis yang
dilakukan secara bertahap, Grup mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi
dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan dalam
bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi
ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai
wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat
penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya.
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan deposito on call
diklasifikasikan sebagai Setara Kas.
Kas dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari Kas dan Setara Kas.
Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian dari Aset Keuangan Lancar Lainnya atau Aset Keuangan Tidak Lancar
Lainnya”.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net
realizable value ). Harga perolehan dinyatakan berdasarkan metode rata-rata tertimbang (weighted-avarage method ) untuk Persero dan
metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method ) untuk Entitas Anak.
Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persedian, jika ada, dilakukan dengan mengurai nilai tercatat persedian ke nilai
realisasi bersih persediaan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaaan persediaan pada akhir tahun.
9
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
d. Penilaian Persediaan
e. Biaya Dibayar Dimuka
f. Investasi pada Entitas Asosiasi
g. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan
(i)
(ii)
Aset yang diterima diukur dengan cara demikian, meskipun jika Grup tidak dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang
diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah
tercatat dari aset yang diserahkan.
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Grup telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Grup melakukan
penelaahan berkala dan penilaian masa manfaat ekonomis aset. Berikut adalah taksiran masa manfaat (dalam tahun).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK revisi ini diterapkan
secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi
yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup
mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup
atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter diukur pada nilai wajar,
kecuali:
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan
yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal
ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas
asosiasi.
Sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008), Grup menerapkan panduan untuk menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya
sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, termasuk juga panduan rumus biaya yang digunakan untuk
melakukan atribusi biaya ke persediaan.
nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis
lurus (straight line method ).
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.
Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup
menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah
terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai.
transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau
10
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
g. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan
Jenis aset tetap Manfaat Ekonomis
Bangunan 20 tahun
Instalasi 20 tahun
Mesin 16 tahun
Kendaraan 8 tahun
Inventaris Kantor 4 tahun
Inventaris Pabrik 4 tahun
h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
i. Sewa Pembiayaan
Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai
aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa
sewa. Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan
metode yang sama untuk aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang
lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan
kepemilikan pada akhir masa sewa.Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar
yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang
terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap penurunan nilai aset non keuangan
sebelum tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 48, “ Penurunan Nilai Aktiva”, Grup menelaah apabila terdapat indikasi
penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Grup melakukan estimasi
terhadap nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut. Kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai beban pada operasi berjalan.
Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga, amortisasi
biaya yang terkait dengan perjanjian pinjaman dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan, sepanjang selisih kurs tersebut sebagai
penyesuaian terhadap biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya
pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga
perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan dan pemasangan
selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan.
11
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
k. Imbalan Kerja
l. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “ Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan
yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai kejadian
tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai
wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi
salah satu atau pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan
diakui pada tanggal penyelesaian.
PSAK No. 24 mengatur imbalan kerja, yaitu memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan /kerugian aktuarial imbalan
pasca kerja dimana keuntungan /kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.
Berdasarkan PSAK 24, perhitungan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan
menggunakan metode akuarial "Projected Unit Credit ". Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi
jumlah yang lebih besar di antara 10% dari liabilitas nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini
diakui atas dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu
yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut
menjadi hak.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam aset
keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan secara andal, maka nilai wajar kas
yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian termasuk biaya transaksi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau
liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan
instrumen keuangan. Biaya tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan dan motode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau peneriman kas dimasa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen
keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, dilakukan estimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
12
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l. Instrumen Keuangan
Penentuan Nilai Wajar
Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
a.
b.
c.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price ) untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual, tanpa memperhitungkan
biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk
mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.
Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini
(netpresent value ) , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi
(options pricing models ), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal menggunakan teknik
penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi
penurunan nilai.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset-aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan
dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut
diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara
signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat
dilakukan.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah
instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengklafifikasikan
instrumen keuangan dengan katagori sebagai berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia
untuk dijual; liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas lain-
lain; dan melakukan evaluasi kembali atas katagori-katagori tersebut pada setiap tanggal laporan, apabila diperlukan dan tidak
melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada
saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penurunan untuk penurunan atau nilai
yang tidak dapat ditagih.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat
timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya yang dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
13
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l. Instrumen Keuangan
2. Pinjaman yang diberikan dan piutang
3. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.
Aset Keuangan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah
dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat
perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi
menggunakan metode bunga efektif.
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam
katagori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan
dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield ) efektif dari surat
berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang
asing) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari
penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan
sebagai laba atau rugi bersih dalam laporan perubahan ekuitas. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar
jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak maka disajikan sebagai aset tidak
lancar.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif konsolidasian dicatat pada laporan posisi keuangan
pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang
diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai
dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga
efetif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang
timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat
sebagai bagian pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. kerugian yang timbul akibat penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutan disajikan sebagai aset lancar jika
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak
lancar.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan dan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki
aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau Entitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki
hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan
dalam katagori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule ) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mengkasifikasikan kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-
lain, dan aset lain-lain dalam katagori ini.
14
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l. Instrumen Keuangan
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.
Liabilitas Keuangan
1. Liabilitas yang diukur pada nilai melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mengkasifikasikan hutang usaha dalam katagori ini.
2. Liabilitas keuangan lainnya
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
laporan perubahan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga
yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first in, first out basis ) . Bunga yang diperoleh dari aset
keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang
timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dilakukan penelaahan apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika
Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitasnya secara simultan. Dalam hal terdapat
kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreement ), aset dan liabilitas yang terkait tidak dapat disajikan
saling hapus dalam laporan posisi keuangan.
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau
transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas
keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengukuran awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atau premi,
diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melali laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain jika
subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri
yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen liabilitas
dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen
keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen liabilitas
diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif. Dampak penjabaran atas liabilitas keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
15
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l. Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
3. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, baik aset keuangan tersebut sigifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Jika, pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat
aset setelah pemulihan penutunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga
pasar aktif dan tidak dapat diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian
penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Jika terdapat bukti obtektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam katagori pinjaman yang diberikan dan piutang atau
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit dimasa depan yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan
awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai
wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian
penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tidak bolah dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (harus diakui melalui ekuitas).
Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama
dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang
diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. jika, pada periode berikutnya nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai
wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
16
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l. Instrumen Keuangan
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
1. Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika :
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
c.
2.
m. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut:
Kode Mata Uang 30 Juni 2012 31 Desember 2011
1 Dolar Amerika USD 9.480,00 9.068,00
1 Dolar Singapura SGD 7.415,24 6.974,33
1 Euro EUR 11.801,19 11.738,99
1 Dolar Hongkong HKD 1.221,92 1.167,21
1 Poundsterling Inggris GBP 14.731,93 13.969,27
1 Franc Swiss CHF 9.826,39 9.636,07
Ketika Perusahaan dan/atau Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah
menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau Entitas Anak.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal
tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam
periode yang bersangkutan.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika
liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun degan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini,
maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya
liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas
kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan
yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Liabilitas keuangan
17
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
n. Perpajakan
o. Pelaporan Segmen
p. Laba Bersih Per Saham
q. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
1)
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “ Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan menerapkan PSAK No.46, "Akuntansi Pajak Penghasilan" yang mengharuskan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan
aset dan penyelesaian liabilitas sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk
pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan, termasuk
rugi fiskal dari periode-periode sebelumya yang dapat dikompensasikan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 yang dimaksud dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat
berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut.
Untuk kepentingan manajemen, perseroan dan entitas anak membagi segmen usahanya menjadi 2 (dua) segmen utama, yaitu : security
dan non-security. Informasi keuangan tentang segmen usaha ini disajikan dalam catatan no. 30.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta
hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi
antar Grup dieliminasi.
Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pada tanggal 10 Desember 1999, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menerbitkan PSAK No. 56 mengenai "Laba Per Saham"
yang diterapkan secara efektif untuk laporan keuangan yang diterbitkan mulai tanggal 31 Desember 2000. Laba bersih per saham
dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham ditempatkan dan disetorkan penuh dalam tahun berjalan.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ) , mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dalam
pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries );
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal
pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat
pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh
pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan pada tahun saat nilai aset direalisasikan atau
nilai liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada
tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan
atau dikreditkan ke ekuitas.
18
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
q. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
2) Perusahaan asosiasi (associated company );
3)
4)
5)
r. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
s. Penyertaan
Perorangan yang memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan pelapor yang
berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat
adalah pihak-pihak yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
Perusahaan pelapor);
Semua saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk saldo yang bersangkutan.
Perusahaan bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh
setiap orang yang diuraikan dalam 3. atau 4., atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.
Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiki anggota dewan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan
pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Penyertaan dalam bentuk saham yang nilainya di bawah 20% dari total nilai saham perusahaan yang bersangkutan dicatat berdasarkan
harga perolehannya dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saat keputusan pembagian
dividen diumumkan.
Penghapusan piutang usaha dilakukan pada saat piutang usaha tersebut benar-benar tidak dapat tertagih.
Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap saldo masing-masing pelanggan pada
akhir tahun.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
19
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
t. Biaya Emisi Saham
u. Penawaran Umum Saham Perdana
v. Pemecahan Nilai Nominal Saham
Jumlah Saham Nilai Nominal Jumlah Saham Nilai Nominal
353.936.000 $100 1.769.680.000 $20
w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Pertimbangan
- Penentuan mata uang fungsional
Efek
Saham
Pada tanggal 16 April 2002 Perusahaan telah mencatatkan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 350.000.000
lembar saham di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
Perusahaan telah menerapkan peraturan ini setelah penawaran umum saham perdana Perusahaan yaitu pada saat Perusahaan dinyatakan
efektif pada tanggal 28 Maret 2002.
Sehubungan dengan perubahan status Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa No. 12 tanggal 14 November 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapat surat
efektif dari Bapepam-LK No. S-610/PM/2002 tanggal 28 Maret 2002 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham
melalui pasar modal di Indonesia dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga penawaran Rp. 225 per saham.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 mengenai perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan", biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada
masyarakat akan disajikan sebagai pengurang hasil emisi dan dicatat pada akun Tambahan Modal Disetor - Agio Saham.
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana
entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi.
Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,
suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang
berbeda.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada
akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian
material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang
terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Pada tanggal 21 Juli 2011, Perusahaan mendapat surat efektif dari Bursa Efek Indonesia no. S-04930/Bei.PPJ/07-2011 perihal
persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan mendapatkan persetujuan pemecahan
nilai nominal saham dengan ratio 1 : 5 dan nilai nominal Rp.20. Pada tanggal 26 Juli 2011, saham Perusahaan yang dicatatkan di
Bursa setelah pelaksanaan stock split menjadi:
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 31 tanggal 15 Juni 2011 dan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 27 tanggal 12 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Siti Nurul Yuliami, SH, MKn, notaris di Surabaya, dan telah
didaftarkan Kementrian hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-22660 tertanggal 19 Juli 2011, Perusahaan telah mendapat
persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari sebelumnya Rp.100,- setiap saham menjadi Rp.20,- setiap saham.
Sebelum Stock Split Setelah Stock Split
20
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen
1. Pertimbangan
- Sewa
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
- Penurunan nilai dari aset non keuangan
- Transaksi pertukaran asset
2. Estimasi dan Asumsi
- Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
- Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujudnya berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat
didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku
pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri,
evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir
tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,
keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,
hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan
oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan diatas.
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang
memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat
diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model
discounted cash flow . Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini
tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup
penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap
tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan
PSAK 30, “ Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi
dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm's length transaction )
dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan (incremental costs ) untuk menjual aset
tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran
untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi
signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi
oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di
masa datang (future cash-inflow ) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Selama 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup telah menandatangani beberapa kontrak untuk pertukaran aset untuk
beberapa perlatan teknis selular tertentu dengan pemasok pihak ketiga. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup
melakukan evaluasi apakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) “Aset
Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar
dari aset yang diterima dan diserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwa transksi
pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial, tetapi nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal, sehingga nilainya diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
21
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen
2. Estimasi dan Asumsi
- Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud
- Goodwill dan aset takberwujud
- Realisasi dari aset pajak tangguhan
- Estimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang
Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan
dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang
dicatat.
Perusahaan menghitung bisnis yang diakuisisi menggunakan metode akuisisi dimulai tanggal 1 Januari 2011 dan metode
pembelian untuk akuisisi pada tahun-tahun sebelumnya, yang mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi
untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui
sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam
mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja
keuangan Perusahaan secara material.
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai
tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia
memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan
aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan
kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu
dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa
depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk
memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujudnya berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat
didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku
pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri,
evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir
tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,
keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,
hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan
oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan diatas.
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang (piutang usaha dan lainnya, dan piutang
dari pihak-pihak berelasi), Grup mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang yang secara khusus
diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta
terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Grup dengan pelanggan
dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui
pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang
diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan diselesaikan jika terdapat informasi tambahan yang
diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Grup juga meneliti cadangan penurunan
nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang
meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih
dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada debitur. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman
kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif,
penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas
dari debitur.
22
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen
2. Estimasi dan Asumsi
- Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya
- Liabilitas pembongkaran dan pemindahan aset tetap
- Pengakuan pendapatan
- Ketidakpastian liabilitas perpajakan
Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk lalu lintas inbound dan outbound membutuhkan
penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi lalu lintas sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang bukan merupakan volume
aktual lalu lintas yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan lalu lintas yang diobservasi
yang disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, dimana secara historis tidak material terhadap laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui
setelah proses rekonsiliasi. Tetapi, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan
penyesuaian material di masa depan.
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode
projected-unit-credit . Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto,
tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial bersih pada akhir
masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti dan
nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka
panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Grup percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau
perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka
panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
Liabilitas pembongkaran dan pemindahan aset tetap diakui dalam tahun dimana terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap
nilai wajar dapat dibuat. Pengakuan liabilitas tersebut mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk restorasi/membongkar untuk
setiap lokasi dan berdasarkan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dari
restorasi/pembongkaran di masa depan, didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan
penelaahan pasar saat ini untuk nilai waktu dari uang dan, dimana sesuai, risiko tertentu dari liabilitas.
Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dari pendapatan dan piutang.
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan
karena proses keberatan, dan pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari
peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan
jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan
mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “ Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.
Grup mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-
lain sebagai bagian dari “ Lain-Lain - Bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
23
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
3. KAS & SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Kas
Rupiah 627.340.896 4.225.338.851
Euro 31.228.781 11.636.156
Dolar Hongkong 9.579.486 8.754.075
Dolar Amerika Serikat 7.242.720 6.927.952
Dolar Singapura 15.898.645 5.433.352
Mata Uang Asing Lainnya 774.185 1.556.415
692.064.714 4.259.646.801
Setara Kas - Pihak Ketiga
Bank Rupiah
PT. Bank Permata, Tbk. 462.120.092 17.534.602.615
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. 200.786.964 7.851.937.102
PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 1.439.917.945 44.667.879.402
PT. Bank Jatim 1.978.302.359 7.991.826.913
PT. Bank Sinarmas 867.408.651 124.268.612
PT. Bank Central Asia, Tbk. 294.914.712 205.905.589
PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 47.803.460 260.151.378
PT. Bank Antar Daerah 49.253.842 43.972.574
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 7.360.029 7.515.896
BPD DIY 1.431.116 1.491.116
PT. Bank BPD Jateng 1.244.397 1.304.397
PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk - 1.593.935
PT. Bank Lampung 433.720 523.720
Jumlah bank rupiah 5.350.977.287 78.692.973.248
Bank Mata Uang Asing
PT. Bank Sinarmas 148.141.780 82.717.933
(USD 15.626,77 dan USD 9.121,96 masing-masing pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)
PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. 23.494.284 37.262.226
(USD 2.478,30 dan USD 4.109,20 masing-masing pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)
PT. Bank Sinarmas 29.744.663 5.245.333
(EUR 2.520,48 dan EUR 446,83 masing-masing pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)
Jumlah dalam mata uang asing 201.380.727 125.225.492
Bank - Tabungan Rupiah
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. 24.280.997 24.202.700
Deposito - Rupiah *)
PT. Bank Permata, Tbk. 3.600.000.000 -
Jumlah kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240
* Akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT. Bank Permata, Tbk. dengan tingkat
suku bunga berkisar 6.5%
24
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
4. PIUTANG USAHA
30 Juni 2012 31 Desember 2011
a. Pihak - pihak berelasi
PT. Djakarta Computer Supplies 760.630.227 -
Jumlah pihak - pihak berelasi 760.630.227 -
Pihak ketiga
Pihak Ketiga:
PT. Temprina Media Grafika 6.402.512.226 2.898.829.932
PT. Bank Central Asia Tbk - 1.146.001.372
Korlantas Polri 49.404.600.000 -
Lain-lain - masing-masing saldo kurang dari Rp. 1 milyar 9.712.544.216 8.587.492.130
Jumlah pihak ketiga 65.519.656.442 12.632.323.434
Penyisihan piutang usaha 1.128.606 28.978.275
Penghapusan piutang usaha (1.128.606) (28.978.275)
Jumlah piutang usaha - bersih 66.280.286.669 12.632.323.434
Analisa umur (aging schedule ) dari piutang usaha per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga 30 Juni 2012 31 Desember 2011
01 - 30 hari 53.675.224.710 8.115.690.934
31 - 60 hari 3.413.428.854 2.689.610.000
61 - 90 hari 310.411.492 152.752.500
> 90 hari 8.881.221.612 1.674.270.000
Jumlah 66.280.286.669 12.632.323.434
5.
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Bea meterai 5.836.044.000 3.534.000.000
Karyawan 85.415.683 91.415.681
Lain-lain 377.811.301 42.345.903
Jumlah piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584
Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan dan penghapusan piutang usaha yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang usaha di periode mendatang.
Manajemen telah melakukan penelaahan atas kondisi masing-masing piutang usaha pada akhir periode untuk melakukan pencadangan dan
penghapusan piutang usaha apabila piutang usaha tersebut diyakini tidak dapat tertagih. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011,
berdasarkan penelaahan tersebut Perusahaan telah melakukan penghapusbukuan atas piutang usaha pihak ketiga masing-masing sebesar
Rp. 1.128.606 dan Rp. 28.978.275.
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, sebagian piutang usaha atas nama Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas kredit yang
diperoleh Perusahaan masing-masing dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (catatan No. 10 dan 16) . Tidak ada piutang yang terjual
dalam rangka penjaminan piutang ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Saldo piutang usaha yang terjadi atas penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut :
PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang bea meterai merupakan dana talangan yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh Perusahaan untuk bea meterai lunas dalam
kaitannya dengan proyek personalisasi cek atau bilyet giro PT. Bank Central Asia Tbk pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Piutang karyawan merupakan pinjaman kepada karyawan yang tidak dikenakan beban bunga. Manajemen masih yakin bahwa piutang
tersebut akan dibayar.
25
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
6.
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Bahan Baku 31.196.795.893 6.380.396.156
Barang Jadi 19.782.439.052 4.833.241.696
Bahan Pembantu 1.922.427.013 2.063.946.003
Barang dalam Proses 9.091.364.641 1.261.772.968
Jumlah persediaan 61.993.026.598 14.539.356.824
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Persediaan 29.037.000.000 56.656.800.000
Jumlah 29.037.000.000 56.656.800.000
7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Biaya Dibayar Dimuka
Asuransi 216.880.289 199.534.921
Sewa 148.508.333 104.583.333
Lain-Lain * 1.071.477.731 609.107.628
Uang Muka Pembelian
Pembelian Kertas 2.398.990.356 511.556.859
Pembelian Lain-Lain ** 7.055.890.392 4.650.095.444
Pembelian Aset Tetap 2.282.221.724 358.496.552
Jumlah biaya dibayar dimuka dan uang muka 13.173.968.825 6.433.374.736
* Biaya dibayar dimuka lain-lain merupakan pembayaran atas provisi kredit, maintenance software tahunan, dan iuran tahunan.
** Uang muka pembelian lain-lain merupakan uang muka pembelian bahan baku import, banhan pembantu, sparepart, dan lain-lain.
Aset
Pihak manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan atas asuransi terhadap persediaan tersebut mampu menutup kerugian yang
timbul karena kebakaran, banjir dan bencana alam lain (lihat catatan No. 9) .
PERSEDIAAN
Berdasarkan penelaahan pada akhir tahun, pihak manajemen berkeyakinan bahwa semua jenis persediaan masih dalam kondisi baik dan
masih dapat digunakan.
Pada tahun 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persedian telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir, dan bencana alam lain
ke asuransi PT. Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebagai berikut;
Jumlah Pertanggungan
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, sebagian persediaan telah dijaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan masing-
masing dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 10 dan 16 ).
26
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
8. ASET LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Jaminan Tender *) 1.000.141.790 1.202.221.546
Asuransi dibayar dimuka yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun - 70.502.479
Lisensi 283.744.560 222.658.250
Lain-Lain 332.786.376 53.667.132
Jumlah 1.616.672.726 1.549.049.406
*) Akun ini merupakan jaminan berupa dana yang ditempatkan di bank oleh Perusahaan sebagai syarat keikutsertaan dalam setiap tender.
Jaminan tersebut dapat ditarik kembali pada saat pekerjaan tender telah selesai.
27
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
9. ASET TETAP
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Koreksi Reklasifikasi Saldo Akhir
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 17.987.095.735 (175.345.600) - - 85.195.000 17.896.945.135
Bangunan 41.445.864.668 980.659.000 - - (85.195.000) 42.341.328.668
Instalasi 1.815.132.936 668.909.855 - - - 2.484.042.790
Mesin-mesin 89.176.606.213 3.199.980.516 - - - 92.376.586.728
Inventaris pabrik 8.952.590.450 2.671.628.305 25.882.740 - 11.643.136 11.609.979.151
Inventaris kantor 13.645.470.371 (302.628.738) 21.473.318 - - 13.321.368.314
Kendaraan 12.715.560.934 638.700.000 188.800.000 - - 13.165.460.934
Aset dalam penyelesaian 17.453.264.471 5.328.602.055 - - (11.643.136) 22.770.223.390
Aset tetap pembiayaan - - - - -
Kendaraan 610.877.985 822.000.000 - - - 1.432.877.985
Jumlah 203.802.463.763 13.832.505.392 236.156.058 - - 217.398.813.097
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan 5.356.495.209 1.051.822.071 - - - 6.408.317.279
Instalasi 345.307.689 53.359.599 - - - 398.667.287
Mesin-mesin 32.835.724.950 2.625.435.919 - - - 35.461.160.868
Inventaris pabrik 805.162.682 626.842.763 25.378.573 - 5.246.816.807 6.653.443.679
Inventaris kantor 16.018.489.345 882.879.230 21.473.318 - (5.246.816.807) 11.633.078.449
Kendaraan 3.052.628.367 779.217.204 121.159.375 - - 3.710.686.196
Aset tetap pembiayaan - - - - -
Kendaraan 775.650.376 - - - - 775.650.376
30 Juni 2012
Kendaraan 775.650.376 - - - - 775.650.376
Jumlah 59.189.458.618 6.019.556.785 168.011.266 - - 65.041.004.134
N i l a i B u k u 144.613.005.145 152.357.808.963
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Koreksi Reklasifikasi Saldo Akhir
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 13.282.715.271 - - 4.704.380.464 - 17.987.095.735
Bangunan 8.263.106.757 12.026.223.808 - 21.156.534.103 - 41.445.864.668
Instalasi 1.001.596.800 597.994.467 45.325.518 260.867.186 - 1.815.132.936
Mesin-mesin 78.065.476.533 21.206.232.004 345.102.410 (9.749.999.915) - 89.176.606.213
Inventaris pabrik 6.465.964.232 1.111.863.418 32.637.100 1.407.399.900 - 8.952.590.450
Inventaris kantor 13.246.426.507 950.742.334 1.545.000 (550.153.470) - 13.645.470.371
Kendaraan 9.763.624.571 943.425.898 780.808.367 2.789.318.832 - 12.715.560.934
Aset dalam penyelesaian 20.952.965.502 15.053.988.670 - (18.553.689.701) - 17.453.264.471
Aset tetap pembiayaan
Kendaraan 1.872.652.000 660.200.000 - (1.921.974.015) - 610.877.985
Jumlah 152.914.528.173 52.550.670.600 1.205.418.395 (457.316.616) - 203.802.463.763
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan 3.660.162.273 1.679.871.634 - 16.461.302 - 5.356.495.209
Instalasi 288.985.910 59.789.763 29.154.683 25.686.699 - 345.307.689
Mesin-mesin 27.602.749.182 5.081.494.675 29.138.711 180.619.805 - 32.835.724.950
Inventaris pabrik 4.431.886.960 1.058.911.046 32.637.100 (4.652.998.224) - 805.162.682
Inventaris kantor 9.768.868.232 1.914.435.987 1.762.338 4.336.947.464 - 16.018.489.345
Kendaraan 2.248.544.614 1.179.216.561 518.430.698 143.297.889 - 3.052.628.367
Aset tetap pembiayaan -
Kendaraan 541.568.876 234.081.500 - - - 775.650.376
Jumlah 48.542.766.047 11.207.801.166 611.123.530 50.014.935 - 59.189.458.618
N i l a i B u k u 104.371.762.126 144.613.005.145
31 Desember 2011
28
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
9. ASET TETAP - lanjutan
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Beban pokok penjualan 4.959.586.736 9.151.543.787
Beban penjualan 131.789.915 225.827.746
Beban umum dan administrasi 928.180.134 1.830.429.632
Jumlah penyusutan 6.019.556.785 11.207.801.166
Penjualan Aset Tetap 30 Juni 2012 31 Desember 2011
Harga Perolehan 236.156.058 1.205.418.395
Akumulasi Penyusutan 168.011.266 611.123.530
Nilai buku aset tetap yang dijual 68.144.792 594.294.865
Harga jual aset 153.875.455 778.040.909
Laba Penjualan Aset Tetap 85.730.663 183.746.044
30 Juni 2012 31 Desember 2011
1. Bangunan 49.100.000.000 21.850.000.000
2. Mesin-Mesin Produksi 57.515.015.000 28.300.000.000
3. Inventaris Kantor 350.000.000 350.000.000
Jumlah 106.965.015.000 50.500.000.000
Rincian aset dalam penyelesaian untuk 30 Juni 2012 sebagai berikut
Pembangunan pabrik lingkar timur 22.770.223.390 93% 93% Triwulan III 2012
Bangunan Divisi Security
Total 22.770.223.390
Rincian aset dalam penyelesaian untuk 31 Desember 2011 sebagai berikut
Pembangunan pabrik lingkar timur 17.311.461.481 75% 75% Triwulan III 2012
Bangunan Divisi Security
Mesin/inventaris rakitan 141.802.990 97% 97% Triwulan II 2012
Total 17.453.264.471
Sebagian dari aset Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan masing-masing dari PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk (lihat catatan No. 10 dan 16 ).
Estimasi penyelesaianJenis Aset Dalam Penyelesaian
Nilai Persentase terhadap
kontrak
Persentase
penyelesaian
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 aset tetap Perusahaan seperti bangunan, mesin-mesin produksi, dan kendaraan diasuransikan
dari kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
tersebut dapat menutup kerugian yang mungkin timbul karena kebakaran, banjir dan bencana alam lain.
Sebagian dari aset Perusahaan dijaminkan dalam rangka penerimaan fasilitas kredit dari bank mandiri (lihat catatan No. 10 dan No. 16 )
.
Perhitungan atas penjualan aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31
Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Estimasi penyelesaian
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, perusahaan telah meng-asuransikan asetnya seperti bangunan, mesin produksi, dan inventaris
kantor melalui PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Dharma Bangsa dan PT. Asuransi Bina Dana Arta, PT. Asuransi Allianz
sebagai berikut;
Jumlah Pertanggungan
Aset
Jenis Aset Dalam Penyelesaian Nilai
Persentase terhadap
kontrak
Persentase
penyelesaian
Biaya pinjaman terkait penambahan aset tetap tidak dikapitalisasi pada periode pelaporan
29
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari :30 Juni 2012 31 Desember 2011
Pihak ketiga:
Kredit Modal Kerja 50.707.172.535 -
Bagian hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo 1 tahun 5.199.996.000 5.199.996.000
Jumlah Pertanggungan 55.907.168.535 5.199.996.000
Perusahaan:
Kredit Modal Kerja
Akun ini merupakan hutang Perusahaan kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 30 Juni 2012 dalam bentuk Kredit Modal Kerja
yang didasarkan pada Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 39 tanggal 9 April 2010 yang dibuat dihadapan Isy Karimah Syakir, SH.,
Notaris di Surabaya dan surat penawaran pemberian kredit atas nama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, nomor CBC.SPA/SPPK/811/2011
tanggal 06 April 2011, serta adendum II (kedua) Perjanjian Kredit Modal Kerja nomor: RCO/SBY/128/PK-KMK/2010 dicatat didepan
Isy Karimah Syakir, SH dengan no 39 tanggal 7 April 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk dengan plafond/limit kredit Rp. 75.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan bunga 10,75% pertahun dengan sifat kredit
revolving rekening koran. Tujuan penggunaan kredit untuk tambahan modal kerja industri document printing (security document dan
non security document ). Fasilitas KMK ini akan jatuh tempo pada tanggal 08 April 2012. Hutang ini dijamin dengan agunan tanah dan
bangunan termasuk mesin-mesin yang diikat secara yuridis sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
30
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
11. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Hutang Usaha terdiri dari :
a. Pihak-pihak berelasi
PT. Jasuindo Multi Investama - 595.971.539
PT. Djakarta Computer Supplies 394.220.727 -
Jumlah pihak pihak berelasi 394.220.727 595.971.539
b. Pihak ketiga - Lokal
PT. Temprina Media Grafika 1.981.682.363 -
PT. Mitrasakti Cipta Perkasa 2.617.985.761 2.376.608.954
PT. Mitra Surya Persada 2.096.186.400 2.104.283.400
PT. Sumber Jayatama Nusantara - 1.933.115.987
PT. Secom Indopratama - 1.457.544.980
PT. Duta Aras Abadi - 1.327.000.000
PT. DFDS Transport Indonesia (IDR) - 1.181.802.314
PT. Pura Barutama 4.952.812.974 -
PT. Surya Terang 1.289.743.400 -
Lain - lain - saldo masing-masing di bawah Rp. 1 milyar 29.054.425.657 25.351.311.755
Jumlah 41.992.836.555 35.731.667.390
c. Pihak ketiga - Impor
C&C Security Printing Co. Ltd 1.457.553.610 1.299.634.643
( HKD 1.192.838 dan HKD 1.113.454 masing-masing pada tanggal
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)
Golden Asia Pacific Ltd - 5.543.556.152
(USD 611.331.73 pada tanggal 31 Desember 2011 )
Great Imex 47.570.303.828 32.823.713.496
Lain - lain - saldo masing-masing di bawah Rp. 1 milyar 707.676.239 21.076.908
Jumlah Impor 49.735.533.677 39.687.981.200
Jumlah Hutang Usaha 92.122.590.959 76.015.620.129
Analisis umur (aging schedule) dari hutang usaha per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Pihak berelasi
01 - 30 hari - 595.971.539
Pihak ketiga
01 - 30 hari 59.924.809.446 51.235.119.090
31 - 60 hari 5.498.251.650 16.746.048.261
61 - 90 hari 706.505.345 5.677.684.507
> 90 hari 25.993.024.518 1.760.796.731
Jumlah 92.122.590.959 76.015.620.129
Hutang usaha merupakan liabilitas jangka pendek kepada para supplier/pemasok dari lokal (Indonesia) maupun impor (luar negeri / luar
pabean). Atas liabilitas ini, perusahaan tidak memberikan jaminan kepada semua supplier/pemasok.
(USD 3.672.907,27 + CHF 1.297.642,67 dan USD 3.380.409,29 + CHF
165.570,08 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember
2011)
31
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
12. UANG MUKA PENJUALAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Uang muka penjualan terdiri dari : 5.678.152.275 14.014.571.582
Dispenduk dan capil Gresik 1.526.220.000 -
Dispenduk dan capil Sragen 1.005.980.500 -
Dinas pendapatan propinsi Jatim - 7.092.000.000
Dispenduk dan capil Pasuruan - 1.053.566.146
Lain-lain 3.145.951.775 5.869.005.436
5.678.152.275 14.014.571.582
(0) (0)
13. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Hutang pihak ketiga 499.943.195 1.041.004.158
Lain-lain 37.362.923 41.932.962
Jumlah 537.306.118 1.082.937.120
Atas hutang lain-lain ini, perusahaan tidak memberikan jaminan.
Akun ini merupakan pembayaran uang muka dari pelanggan atas pesanan pembelian kepada perusahaan.
32
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
14. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai 52.428.382.906 45.125.052.732
PPh 25 3.222.504.873 -
55.650.887.779 45.125.052.732
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai 7.829.964 1.742.464
PPh 22 8.780.735 7.692.610
PPh 23 1.398.868 633.868
18.009.567 10.068.942
Jumlah pajak dibayar dimuka 55.668.897.346 45.135.121.674
b. Hutang Pajak
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Pajak Penghasilan dan PPN :
Pasal 21 108.983.706 41.597.690
Pasal 23 19.232.233 79.419.264
Pasal 29 tahun 2011 - 10.045.100.954
Pasal 4 ayat 2 16.745.639 96.633.982
144.961.578 10.262.751.890
Entitas anak
Pajak Penghasilan dan PPN :
Pasal 21 4.581.998 9.014.291
Pasal 29 300.000 300.000
PPN 31.116.556 16.700.000
35.998.554 26.014.291
Jumlah 180.960.132 10.288.766.181
33
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
14. PERPAJAKAN - lanjutan
c. Beban Pajak Penghasilan
Taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Pajak Kini (2.892.428.325) (26.320.227.000)
Pajak Tangguhan (146.834.762) (136.097.927)
Jumlah (3.039.263.087) (26.456.324.927)
d. Pajak Kini
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan konsolidasi 12.806.889.109 106.155.596.866
Rugi entitas anak sebelum taksiran pajak penghasilan 443.238.813 1.114.830.799
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan - Induk Perusahaan 13.250.127.922 107.270.427.665
Koreksi fiskal
Perbedaan tetap
Beban entertaint / Jamuan 93.251.199 299.788.732
Beban penyusutan kendaraan dan peralatan kantor 149.455.804 597.823.215
Sumbangan 47.173.800 237.889.700
Amortisasi selisih lebih antara nilai wajar aset
dengan harga perolehan - -
Pembayaran sewa pembiayaan (75.903.300) (299.159.664)
Bunga jasa giro dan deposito (649.551.512) (1.031.166.879)
Jumlah perbedaan tetap (435.574.009) (194.824.896)
Perbedaan waktu
Beban penyusutan aset tetap (1.182.040.754) (2.247.040.757)
Pembayaran pesangon tahun berjalan (184.943.834) (133.553.475)
Beban penyusutan aset tetap sewa pembiayaan 117.040.750 234.081.500
Tunjangan pensiun karyawan - 350.618.797
Jumlah perbedaan waktu (1.249.943.838) (1.795.893.935)
Jumlah koreksi fiskal (1.685.517.847) (1.990.718.832)
Taksiran penghasilan kena pajak 11.564.610.075 105.279.708.833
Taksiran penghasilan kena pajak
Perusahaan 11.564.610.000 105.279.708.000
Entitas Anak (621.762.560) (1.210.660.000)
Taksiran beban pajak - tahun berjalan
Perusahaan 2.891.152.500 26.319.927.000
Entitas Anak 1.275.825 300.000
Dikurangi:
Pajak dibayar di muka;
Perusahaan
Pajak penghasilan pasal 22 2.085.749.022 10.152.555.766
Pajak penghasilan pasal 23 34.530.366 193.859.290
Pajak penghasilan pasal 25 3.993.377.985 5.928.410.991
6.113.657.373 16.274.826.046
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
34
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
14. PERPAJAKAN - lanjutan
d. Pajak Kini - lanjutan
Entitas Anak
Pajak penghasilan pasal 22 8.780.735 7.692.610
Pajak penghasilan pasal 23 1.398.868 633.868
10.179.603 8.326.478
Jumlah pajak dibayar di muka 6.123.836.976 16.283.152.524
Hutang pajak penghasilan Perusahaan (3.222.504.873) 10.045.100.954
Hutang pajak penghasilan Entitas Anak (8.903.778) (8.026.478)
Pajak Penghasilan Pasal 28a - Entitas Anak - -
e. Pajak Tangguhan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Perusahaan
Liabilitas pajak tangguhan
Beban penyusutan aset tetap (295.510.188) (561.760.189)
Pembayaran pesangon karyawan (46.235.959) (33.388.369)
Beban penyusutan aset tetap sewa guna usaha 29.260.188 58.520.375
Tunjangan pensiun karyawan - 87.654.699
Manfaat (beban) pajak tangguhan (312.485.959) (448.973.484)
Perbedaan temporer tahun sebelumnya (1.564.126.715) (1.115.153.231)
Saldo liabilitas pajak tangguhan (1.876.612.675) (1.564.126.715)
Entitas Anak
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Tunjangan pensiun karyawan 10.210.557 10.210.557
Rugi fiskal 155.440.640 302.665.000
Beban pajak tangguhan 165.651.197 312.875.557
Perbedaan temporer tahun sebelumnya 244.839.325 (68.036.233)
Saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan 410.490.522 244.839.325
Saldo liabilitas pajak tangguhan Perusahaan
dan Entitas Anak (1.466.122.152) (1.319.287.390)
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas
Anak adalah sebagai berikut:
Jumlah taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Badan (SPT
Badan) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
35
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Asuransi - -
Gaji dan Tunjangan - -
Lain-Lain 2.878.585 1.037.690
Jumlah 2.878.585 1.037.690
16. SEWA PEMBIAYAAN
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Nilai pembiayaan 2.521.374.000 1.924.670.000
Bunga 469.582.064 352.526.064
Jumlah hutang dan bunga 2.990.956.064 2.277.196.064
Angsuran yang telah dibayar
Pokok 1.392.345.285 1.270.349.391
Bunga 235.315.179 205.504.473
Angsuran hutang dan bunga 1.627.660.464 1.475.853.864
Saldo hutang dan bunga 1.363.295.600 801.342.200
Bunga yang belum jatuh tempo (272.583.514) (156.634.220)
Saldo hutang sewa guna usaha 1.090.712.086 644.707.980
Hutang sewa guna usaha yang akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun 312.912.795 198.880.791
Hutang sewa guna usaha yang akan jatuh
tempo lebih dari setahun 777.799.291 445.827.189
Sewa pembiayaan merupakan pembiayaan atas pembelian kendaraan dari PT BCA Finance dan PT BII Finance.
*
*
*
*
Semua aset berupa kendaraan bermotor dan BPKB dipakai sebagai jaminan untuk sewa pembiayaan yang bersangkutan. Untuk
melaksanakan hak-hak kreditur berdasarkan perjanjian ini dan atau perjanjian pengikatan jaminannya serta dalam rangka pelaksanaan
eksekusi jaminan. Debitur dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk:
Menyerahkan secara sukarela barang atau barang jaminan berikut seluruh perlengkapan dan peralatan pendukungnya baik
perlengkapan atau peralatan pendukung aslinya ataupun seluruh perlengkapan atau peralatan pendukung tambahannya yang menurut
sifat dan fungsinya merupakan satu kesatuan dari barang atau barang jaminan tersebut kepada kreditur atau wakilnya yang sah
menurut hukum.
Jika karena suatu penyebab secara sukarela tidak dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan atau tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan, maka kreditur dapat meminta bantuan aparat yang berwenang untuk mengambil barang atau barang barang jaminan
dalam rangka eksekusi.
Mengizinkan kreditur atau wakilnya yang sah menurut hukum untuk memeriksa serta memasuki tempat-tempat atau ruangan-
ruangan dimana barang atau barang jaminan tersebut berada, disimpan, diletakkan serta melakukan tindakan pengamanan atas
barang tersebut.
Menjual baik secara dibawah tangan maupun melalui penjualan dimuka umum, menerima hasil penjualan serta membuat dan
menandatangani kuitansi tanda bukti penerimaan pembayaran.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Perusahaan mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan rincian
sebagai berikut :
36
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
16. SEWA PEMBIAYAAN - lanjutan
30 Juni 2012
Tahun Nilai Tunai Bunga Angsuran
2012 159.386.397 36.202.203 195.588.600
2013 307.052.796 69.118.404 376.171.200
2014 153.526.398 34.559.202 188.085.600
619.965.591 139.879.809 759.845.400
30 Juni 2012
Tahun Nilai Tunai Bunga Angsuran
2011 242.763.333 34.442.467 277.205.800
2012 53.540.000 6.475.000 60.015.000
2013 307.052.796 69.118.404 376.171.200
603.356.129 110.035.871 713.392.000
Perusahaan sewa guna usaha (Lessor) 30 Juni 2012 30 Juni 2011
1. PT. BCA Finance 1.114.950.000 496.000.000
2. PT. BII Finance 1.406.424.000 809.720.000
2.521.374.000 1.305.720.000
Jumlah angsuran sewa pembiayaan yang harus dibayar untuk 2 tahun berikutnya adalah sebagai berikut:
Rincian perusahaan sewa pembiayaan (lessor) dan nilai pembiayaannya adalah sebagai berikut:
37
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
17. HUTANG BANK KREDIT INVESTASI JANGKA PANJANG
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Kredit Investasi:
Saldo awal 14.733.342.000 17.333.340.000
Bagian kredit yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 5.199.996.000 5.199.996.000
Saldo hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
1.
2. memindahtangankan barang jaminan, kecuali persediaan dan piutang usaha dalam rangka transaksi usaha yang wajar;
3. memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain;
4. mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; dan
5. melunasi hutang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham
18. SELISIH LEBIH ANTARA NILAI WAJAR ASET DENGAN HARGA PEROLEHAN
Rincian biaya perolehan atas selisih lebih antara nilai wajar aset bersih dengan harga perolehan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Biaya investasi DCS - 14.850.000.000
Nilai buku aset bersih DCS (99%) - 17.243.106.073
- (2.393.106.073)
Akumulasi amortisasi tahun sebelumnya - 847.558.401
Amortisasi tahun berjalan - -
- (1.545.547.672)
Pendapatan amortisasi yang dialokasikan ke pendapatan lain-lain adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 masing-masing pada tanggal 30 Juni
2012 dan 31 Desember 2011.
Akun tersebut merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian atas nilai wajar aset dan liabilitas saat pengambilalihan DCS
pada tanggal 4 Desember 2003 (lihat catatan 1b ) . Selisih tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method ) selama 20 (dua puluh) tahun dimulai 1 Desember 2003.
Berdasarkan pasal 17 butir 3 persyaratan lain, selama perjanjian kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari bank terlebih dahulu,
Perusahaan tidak diperkenankan untuk:
melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus, permodalan kepada bank paling
lambat 1 (satu) bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham;
Berdasarkan pasal 11 atas perjanjian kredit tersebut, Perusahaan menyerahkan objek jaminan/agunan berupa sebagian persediaaan dan
sebagian piutang usaha yang diikat secara fidusia, tanah dan bangunan, serta mesin-mesin pabrik yang telah diikat dengan hak
tanggungan.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Perusahaan memiliki hutang jangka panjang dengan rincian sebagai berikut:
Berdasarkan akta perjanjian Kredit Investasi No. 40 tanggal 9 April 2010 yang dibuat dihadapan Isy Karimah Syakir, S.H., notaris di
Surabaya, perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan plafond Rp. 26.000.000.000
dengan tujuan tujuan pembiayaan kembali aset tetap perusahaan. Sifat kredit ini non revolving dengan jangka waktu 60 bulan dengan
bunga 11% per tahun, provisi 0,25% dari limit kredit, management fee 0,25% dari limit kredit. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada
tanggal 8 April 2015.
38
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
19 LIABILITAS IMBALAN KERJA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Tunjangan pesangon karyawan 4.246.697.589 4.246.697.589
Jumlah 4.246.697.589 4.246.697.589
Perusahaan
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Tingkat diskonto : 8% 8%
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 5% 5%
Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun
Liabilitas atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 3.493.215.407 3.142.596.610
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diketahui - 417.805.953
Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - -
Biaya pesangon berjalan - (67.187.156)
Nilai bersih liabilitas dalam laporan posisi keuangan 3.493.215.407 3.493.215.407
Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:
Saldo awal tahun - 3.142.596.610
Beban manfaat kesejahteraan karyawan tahun berjalan - 417.805.953
Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - -
Pembayaran pesangon tahun berjalan - (67.187.156)
Saldo akhir tahun - 3.493.215.407
Beban jasa kini - 196.955.141
Beban bunga - 222.748.565
Amortisasi atas beban masa lalu - yg kembali menjadi hak - 2.247.432
Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - (4.145.185)
Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan - 417.805.953
Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja sebesar Rp. 4.246.697.589 dan Rp. 4.246.697.589 pada tanggal 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011. Beban terkait dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp.0 dan Rp. 417.805.953 pada tanggal 30 Juni
2012 dan 31 Desember 2011 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penetapan tingkat diskonto 31 Desember 2011
berdasarkan tingkat suku bunga SUN (Surat Utang Negara).
Perusahaan mencatat akrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma
Prima Solusindo dengan menggunakan metode "Projected Credit Uni t". Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan
perhitungan cadangan manfaat karyawan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
39
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
19 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR - lanjutan
Entitas anak
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Tingkat diskonto : 10% 10%
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 1% 1%
Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun
Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:
Saldo awal 753.482.183 712.639.954
Pembebanan tahun berjalan - 40.842.229
Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan entitas anak 753.482.183 753.482.183
20 MODAL SAHAM
Saham Persentase Jumlah
Lembar Kepemilikan Rp
1. PT. Jasuindo Multi Investama 1.125.000.000 65,67% 22.500.000.000
2. Tn. Yongky Wijaya 75.000.000 4,38% 1.500.000.000
3. Nyonya Oei, Melinda Poerwanto 37.500.000 2,19% 750.000.000
4. Tn. Oei, Allan Wibisono 12.500.000 0,73% 250.000.000
5. Masyarakat-dengan jumlah masing-masing di bawah 5% 519.680.000 30,34% 10.393.600.000
Jumlah saham sebelum dibeli kembali 1.769.680.000 35.393.600.000
6. Saham masyarakat yang dibeli kembali (56.667.500) -3,31% (1.133.350.000)
Jumlah 1.713.012.500 100% 34.260.250.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Nomor 63 tanggal 8 Agustus 2011, dibuat dihadapan
notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di Surabaya, Modal dasar Perseroan berjumlah 7.000.000.000 saham dengan nilai
nominal saham sebesar Rp. 20. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-
41908.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan Keputusan RUPS-LB pada tanggal 15 Juni 2011 yang telah dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Nomor 31 tertanggal 15 Juni 2011, oleh notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di Surabaya dimana Rapat
dengan suara bulat memutuskan menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari sebelumnya Rp.100,- setiap saham menjadi
Rp.20,- setiap saham, sehingga dengan demikian mengubah pasal 4 ayat 1 dan 2 anggaran dasar yang kemudian dinyatakan dengan Akta
Penyataan Keputusan Rapat Nomor 27 tanggal 12 Juli 2011, oleh Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn sehingga modal ditempatkan dan
disetor penuh 1.769.680.000 saham. Perubahan ini telah didaftarkan Kementrian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-22660
tertanggal 19 Juli 2011 perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar.
Komposisi pemegang saham perusahaan per tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Berdasarkan Akta Pernyataan Direksi Nomor 11 tanggal 8 Juni 2011, dibuat dihadapan notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di
Surabaya, Modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan meningkat dari 350.000.000 saham menjadi 353.936.000 saham yang berasal
dari konversi warran sebesar 3.936.000 saham. Perubahan ini telah didaftarkan Kementrian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-
18259 tertanggal 14 Juni 2011 perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar.
30 Juni 2012
(Nilai nominal Rp. 20 per saham)
Ditempatkan dan disetor penuh
Pemegang Saham
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manfaat karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.
13/2003, pihak Manajemen melakukan perhitungan sendiri atas akrual cadangan pesangon karyawan dengan menggunakan pendekatan
Projected Unit Credit Method dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
40
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
20 MODAL SAHAM - lanjutan
Saham Persentase Jumlah
Lembar Kepemilikan Rp
1. PT. Jasuindo Multi Investama 1.125.000.000 65,67% 22.500.000.000
2. Tn. Yongky Wijaya 75.000.000 4,38% 1.500.000.000
3. Nyonya Oei, Melinda Poerwanto 37.500.000 2,19% 750.000.000
4. Tn. Oei, Allan Wibisono 12.500.000 0,73% 250.000.000
5. Masyarakat-dengan jumlah masing-masing di bawah 5% 519.680.000 30,34% 10.393.600.000
Jumlah saham sebelum dibeli kembali 1.769.680.000 35.393.600.000
6. Saham masyarakat yang dibeli kembali (56.667.500) -3,31% (1.133.350.000)
Jumlah 1.713.012.500 100% 34.260.250.000
21 SAHAM YANG DIBELI KEMBALI
31 Desember 2011
Pada tanggal 27 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buy back
atas saham-saham yang dimiliki oleh masyarakat sebanyak 9.699.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp. 100.
Harga pelaksanaan atas transaksi tersebut bervariasi dengan total pelaksanaan sebesar Rp.2.313.827.500. Selisih harga pelaksanaan dengan
harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.343.877.500 dicatat sebagai disagio pembelian kembali saham dalam
akun tambahan modal disetor.
Perusahaan telah mengajukan surat kepada Ketua Bapepam-LK dengan No. 398/JTP/ACC/BPPM/X/2008 tanggal 20 Oktober 2008
perihal rencana pembelian kembali saham PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali
Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis dan Lampiran Surat
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008.
Selama periode pelaksanaan pembelian kembali saham (buy back ) tanggal 27 Oktober 2008 sampai 23 Januari 2009, total pembelian
kembali saham (buy back ) sebesar 11.333.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp.100 atau sebesar
Rp.1.133.350.000. Selisih harga pelaksanaan denga harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.676.287.500 dicatat
sebagai disagio pembelian kembali saham dalam akun tambahan modal disetor (lihat catatan 20 ).
Pemegang Saham
Ditempatkan dan disetor penuh
Pada tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 23 Januari 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buy back ) atas
saham-saham yang dimiliki oleh masyarakat sebanyak 1.634.000 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp. 100 atau
sebesar Rp. 163.400.000. Harga pelaksanaan atas transaksi tersebut bervariasi dengan total pelaksanaan sebesar Rp. 495.810.000. Selisih
harga pelaksanaan dengan harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp. 332.410.000 dicatat sebagai disagio pembelian
kembali saham dalam akun tambahan modal disetor.
(Nilai nominal Rp. 20 per saham)
41
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
22 TAMBAHAN MODAL DISETOR - AGIO SAHAM
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Agio Saham 12.500.000.000 12.500.000.000
Disagio pembelian kembali saham (1.676.287.500) (1.676.287.500)
Agio Saham hasil konversi waran 492.000.000 492.000.000
Biaya emisi saham (1.651.558.056) (1.651.558.056)
Tambahan modal disetor 9.664.154.444 9.664.154.444
23 SALDO LABA DICADANGKAN
24 PENYERTAAN
Selama periode pelaksanaan pembelian kembali saham (buy back) tanggal 27 Oktober 2008 sampai 23 Januari 2009, Perusahaan telah
melakukan pembelian kembali saham (buy back) sebesar 11.333.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp.100 atau
sebesar Rp.1.133.350.000. Selisih harga pelaksanaan denga harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.676.287.500
dicatat sebagai disagio pembelian kembali saham dalam akun tambahan modal disetor.
Penyertaan ini merupakan persyaratan wajib selama menjadi anggota asosiasi percetakan sekuriti Indonesia (Aspersindo). Karena saham
tersebut tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan tidak likuid, maka akun tersebut diklasifikasikan dalam aset tidak lancar.
Akun ini merupakan nilai penyertaan saham Perusahaan di PT. Aspersindo Cipta Niaga yang didasarkan pada akta pendirian Perseroan
Terbatas No. 2 Tanggal 6 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Abraham Yazdi Martin S.H. MKn, Notaris di Bogor dengan nilai
penyertaan Rp. 62.500.000 atau sebesar 250 lembar saham dengan presentasi kepemilikan 2,5%.
Bersadarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 pasal 70, perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan sebagian
dari laba bersihnya untuk tujuan pembentukan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh.
Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 100.000.000 atau 0,28% dari
modal yang ditempatkan dan disteor penuh Perseroan.
Berdasarkan surat efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK No. S-610/PM/2002 tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan telah melakukan
penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga
penawaran Rp. 225 per saham. Sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, bahwa biaya-
biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham kepada masyarakat tersebut dicatat sebagai pengurang tambahan modal
disetor yang berasal dari agio saham, biaya-biaya tersebut sebesar Rp. 1.651.558.056 yang merupakan jumlah biaya emisi yang terjadi
dalam rangka penawaran umum saham kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang agio saham, sehingga jumlam agio saham pada
tanggal setelah tanggal efektif adalah sebesar Rp. 9.664.154.444 dan dicatat dalam akun "Agio Saham Bersih".
Jumlah waran yang dikonversi, selisih hasil konversi waran dan selisih hasil pembelian kembali saham dicatat sebagai bagian dari akun
tambahan modal disetor dengan rincian sebagai berikut:
Waran yang telah dikonversi menjadi saham sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar 3.936.000 lembar dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp. 225 (dua ratus dua puluh lima Rupiah). Harga nominal dari waran tersebut adalah Rp. 100 per lembar, sehingga
nilai tambahan modal disetor adalah sebesar Rp. 393.600.000 sedangkan selisih antara harga nominal dengan harga pelaksanaan adalah
sebesar Rp. 492.000.000.
42
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
25 PENJUALAN BERSIH
Akun ini terdiri dari:30 Juni 2012 30 Juni 2011
Pihak berelasi - -
Pihak ketiga
Penjualan kepada pihak ketiga 106.388.534.746 146.179.845.597
Retur penjualan dan potongan penjualan - (2.612.250)
Penjualan pihak ketiga 106.388.534.746 146.177.233.347
Jumlah penjualan - bersih 106.388.534.746 146.177.233.347
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Penjualan kepada customer yang melebihi 10% dari total penjualan adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 % atas penjualan 30 Juni 2011 % atas penjualan
Ditlantas Polri 49.404.600.000 46,44% 87.602.254.412 59,93%
Jumlah 49.404.600.000 87.602.254.412
1.
2.
26 BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Bahan Baku yang Digunakan 64.467.770.591 100.411.787.159
Biaya tenaga kerja langsung 10.340.500.279 7.437.683.988
Biaya Pabrikasi 12.641.156.139 17.743.054.672
Jumlah Biaya Produksi 87.449.427.009 125.592.525.819
Persediaan Barang dalam Proses
Awal Tahun 1.261.772.968 896.615.970
Akhir Periode (9.091.364.641) (13.767.445.524)
Jumlah Persediaan Barang dalam Proses. (7.829.591.673) (12.870.829.554)
Persediaan Barang Jadi
Awal Tahun 4.833.241.696 2.605.131.997
Pembelian Barang Jadi 8.525.789.829 1.412.712.777
Akhir Tahun (19.782.439.052) (10.530.797.486)
Jumlah Persediaan Barang jadi (6.423.407.527) (6.512.952.712)
Jumlah Beban Pokok 73.196.427.810 106.208.743.553
Beban pabrikasi terdiri dari:
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Beban penyusutan aset tetap 4.959.586.736 4.312.787.182
Beban pemeliharaan mesin 3.828.339.544 7.117.505.261
Beban listrik dan BBM 1.902.919.721 1.382.161.172
Beban asuransi 170.579.092 527.791.762
Beban gudang 43.083.400 24.495.560
Beban overhead lain 1.736.647.646 4.378.313.736
Jumlah 12.641.156.139 17.743.054.672
Perusahaan tidak melakukan transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi.
Meskipun penjualan kepada Ditlantas Polri memberikan kontribusi besar, namun Perusahaan tidak memiliki komitmen dengan pihak
tersebut, hanya Perusahaan berupaya untuk mempertahankan hubungan bisnis tersebut dengan memberikan nilai tambah atas produk-
produk berupa fitur-fitur baru yang inovatif dan harga yang kompetitif.
Langkah-langkah Perusahaan untuk mengurangi risiko ketergantungan usaha pada pihak tersebut, antara lain:
Secara bertahap dan berkesinambungan akan memperluas segmentasi pasar dengan menambah produk baru, seperti pada tahun 2011,
berupa smart card (contoh produk: kartu kredit, kartu debit, kartu toll, dan sebagainya) dan pada tahun 2012 berupa sim card telepon
serta hologram.
Melakukan penjualan ekspor.
43
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
26 BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan
Pemasok/supplier yang nilai pembeliannya melebihi 10% dari total pembelian.
Total persentase terhadap pembelian
30 Juni 2012 30 Juni 2011 30 Juni 2012 30 Juni 2011
- PT. Cakrawala Mega Indah 22.079.163.738 22.968.462.792 15% 23%
- Great Imex 40.552.401.759 43.947.440.158 27% 43%
Jumlah 62.631.565.496 66.915.902.950 42% 66%
27 BEBAN PENJUALAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Beban pengiriman 1.067.508.637 5.317.808.772
Beban pegawai 1.906.169.836 1.699.000.645
Beban transportasi 228.717.578 306.543.091
Beban promosi/ iklan 773.806.038 893.459.391
Beban pemeliharaan kendaraan 126.957.516 102.274.288
Beban penyusutan 131.789.915 104.942.045
Beban penjualan lain-lain 1.541.400 -
Jumlah 4.236.490.919 8.424.028.232
28 BEBAN UMUM DAN ADMINSITRASI
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Beban gaji dan tunjangan 9.246.656.056 8.637.450.648
Beban penyusutan aset tetap 928.180.134 924.703.337
Beban reparasi dan perawatan 936.043.508 1.180.672.096
Beban pos dan telekomunikasi 525.519.025 472.441.497
Beban transportasi 1.074.471.040 734.691.822
Beban pegawai lain-lain 596.743.617 827.693.770
Beban kantor lainnya 445.925.663 717.747.698
Beban iuran dan langganan 225.822.350 233.461.036
Beban administrasi dan provisi bank 4.704.496 5.388.946
Beban listrik dan air 208.406.648 244.274.036
Beban rumah tangga kantor 98.338.645 50.005.260
Beban perijinan 98.296.167 392.775.410
Beban asuransi 34.555.426 77.976.777
Beban administrasi kantor 90.101.267 178.708.333
Beban pajak daerah/ PBB 70.878.774 8.917.655
Beban sumbangan dan perjamuan 95.002.223 46.115.511
Beban lain-lain 44.445.000 138.454.271
Jumlah 14.724.090.039 14.871.478.103
Semua transaksi dengan pihak -pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan harga dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
44
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
29 LAIN-LAIN DILUAR USAHA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Pendapatan diluar usaha
Pendapatan Bunga 828.513.975 825.479.517
Laba Penjualan Aset Tetap 85.730.663 4.045.968
Pendapatan amortisasi goodwiil - 59.827.652
Pendapatkan Selisih Kurs (2.297.763.617) -
Lain-lain - bersih 122.922.205 650.093.731
Jumlah (1.260.596.774) 1.539.446.868
Beban diluar usaha
Rugi selisih kurs (1.513.427.044,31) (26.953.157)
Beban bunga pinjaman 1.406.255.999 (2.078.841.281)
Beban bunga leasing 31.650.738 -
Kerugian piutang tak tertagih 1.128.606 -
Lain-lain - bersih 238.431.796 -
Jumlah 164.040.095 (2.105.794.438)
Jumlah lain-lain diluar usaha (1.424.636.869) (566.347.570)
30 LABA PER SAHAM
Penerapan PSAK No. 56 mengenai "laba per saham" untuk perusahaan adalah sebagai berikut (lihat catatan 2q) :
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Laba Usaha dan Laba Bersih
Laba usaha dan laba bersih untuk tujuan perhitungan laba
per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:
Laba usaha 14.231.525.978 16.672.983.459
Laba bersih 9.767.626.022 12.127.674.277
Jumlah saham
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Laba per saham dasar
Laba per saham 5,52 34,64
Perhitungan rata-rata saham beredar dilusian
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 1.713.012.500 350.000.000
Pengaruh efek waran berpotensi saham biasa dilutif *) 3.936.000 3.936.000
Jumlah 1.716.948.500 353.936.000
Laba per saham dilusian
Laba bersih per saham 5,69 34,25
*) Sejak tanggal 15 April 2005, waran atas nama Perusahaan telah lewat waktu (kadaluwarsa) dan sampai dengan tanggal tersebut jumlah
waran efek waran berpotensi saham biasa dilutif adalah sebesar 3.936.000 waran masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010.
Jumlah saham berdasarkan rata-rata saham beredar (penyebut) untuk tujuan perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
45
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
31 IMBALAN KERJA
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Tingkat diskonto 8% 10,76%
Tingkat kenaikan gaji tahunan 5% 5%
Usian pensiun 55 tahun 55 tahun
Liabilitas atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 3.493.215.407 3.142.596.610
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui - 417.805.953
Biaya pesangon tahun berjalan - (67.187.156)
Nilai bersih liabilitas dalam laporan posisi keuangan 3.493.215.407 3.493.215.407
Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Saldo awal tahun 3.493.215.407 3.142.596.610
Beban manfaat kesejahteraan karyawan tahun berjalan - 417.805.953
Pembayaran pesangon tahun berjalan - (67.187.156)
Saldo akhir tahun 3.493.215.407 3.493.215.407
Beban jasa kini - 196.955.141
Beban bunga - 222.748.565
Amortisasi atas beban masa lalu - yang belum menjadi hak - 2.247.432
Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - (4.145.185)
Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan - 417.805.953
Entitas anak
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Tingkat diskonto : 10% 10%
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 1% 1%
Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun
Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:
Saldo awal 712.639.954 668.589.281
Pembebanan tahun berjalan - 44.050.673
Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan entitas anak 712.639.954 712.639.954
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manfaat karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, pihak
Manajemen melakukan perhitungan sendiri atas akrual cadangan pesangon karyawan dengan menggunakan pendekatan Projected Unit
Credit Method dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Perusahaan tidak mengikutsertakan karyawan dalam program pensiun
Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja sebesar Rp. 4.246.697.589 dan Rp. 4.246.697.589 pada tanggal 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011. Beban terkait dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp. 417.805.953 dan Rp. 417.805.953 pada tanggal 30
Juni 2012 dan 31 Desember 2011dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perhitungan aktuaria dilakukan satu tahun sekali
pada akhir tahun. Penilaina aktuaris trerkhir pada 31 Desember 2011
Pada tanggal 31 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat akrual manfaaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan
aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Bestama Aktuaria menggunakan metode “Projected Credit Unit ”dan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
46
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 :
Aset Keuangan 30 Juni 2012 31 Desember 2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240
Piutang usaha pihak ketiga 66.280.286.669 12.632.323.434
Piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584
Penyertaan saham 62.500.000 62.500.000
Aset lain-lain 1.616.672.726 1.549.049.406
Jumlah Aset Keuangan 84.127.434.104 101.013.682.664
Liabilitas Keuangan
Hutang bank jangka pendek 55.907.168.535 5.199.996.000
Hutang usaha pihak-pihak berelasi 394.220.727 595.971.539
Hutang usaha pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590
Hutang sewa pembiayaan 312.912.795 198.880.791
Hutang lain-lain 537.306.118 15.097.508.702
Hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000
Hutang sewa pembiayaan jangka panjang 777.799.291 445.827.189
Jumlah Liabilitas Keuangan 159.191.123.698 109.091.176.812
30 Juni 2012 31 Desember 2011 30 Juni 2012 31 Desember 2011
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240 9.868.703.725 83.102.048.240
Piutang usaha pihak ketiga 66.280.286.669 12.632.323.434 66.280.286.669 12.632.323.434
Piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584 6.299.270.984 3.667.761.584
Jumlah aset keuangan lancar 82.448.261.378 99.402.133.258 82.448.261.378 99.402.133.258
Aset Keuangan Tidak Lancar
Penyertaan saham 62.500.000 62.500.000 62.500.000 62.500.000
Aset lain-lain 1.616.672.726 1.549.049.406 1.616.672.726 1.549.049.406
Jumlah aset keuangan tidak lancar 1.679.172.726 1.611.549.406 1.679.172.726 1.611.549.406
Jumlah Aset Keuangan 84.127.434.104 101.013.682.664 84.127.434.104 101.013.682.664
Liabilitas Keuangan Lancar
Hutang bank jangka pendek 55.907.168.535 5.199.996.000 55.907.168.535 5.199.996.000
Hutang usaha pihak-pihak berelasi 394.220.727 595.971.539 394.220.727 595.971.539
Hutang usaha pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590 91.728.370.232 75.419.648.590
Hutang sewa pembiayaan 312.912.795 198.880.791 312.912.795 198.880.791
Hutang lain-lain 537.306.118 15.097.508.702 537.306.118 15.097.508.702
Jumlah liabilitas keu. Lancar 148.879.978.407 96.512.005.623 148.879.978.407 96.512.005.623
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar
Hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000 9.533.346.000 12.133.344.000
Hutang sewa pembiayaan jk panjang 777.799.291 445.827.189 777.799.291 445.827.189
Jumlah liabilitas keu. Tdk. Lancar 10.311.145.291 12.579.171.189 10.311.145.291 12.579.171.189
Jumlah Liabilitas Keuangan 159.191.123.698 109.091.176.812 159.191.123.698 109.091.176.812
Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan lain-lain, kas dan setara kas dan investasi jangka pendek yang timbul
secara langsung dari kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,
hutang usaha, dan lain-lain. Tujuan liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Grup.
Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 :
Nilai Tercatat Nilai Wajar
47
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - lanjutan
Aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing
Aset Jumlah setara Jumlah setara
dengan Rupiah dengan Rupiah
Kas 13.394 64.723.818 10.034 34.307.950
USD 764 7.242.720 764 6.927.952
EUR 2.646 31.228.781 991 11.636.156
HKD 7.840 9.579.486 7.500 8.754.075
SGD 2.144 15.898.645 779 5.433.352
Lain-lain - 774.185 - 1.556.415
Setara kas (Bank) 20.626 201.380.727 13.678 125.225.492
USD 18.105 171.636.064 13.231 119.980.159
EUR 2.520 29.744.663 447 5.245.333
Biaya dibayar dimuka dan uang muka 948.936 7.858.083.102 3.962.861 5.029.218.844
USD 433.307 4.107.749.412 317.577 2.879.789.324
GBP - - 20.650 288.465.426
EUR 129.737 1.531.050.161 120.254 1.411.663.438
JPY 162.000 19.379.930 3.499.980 408.808.864
CHF 223.388 2.195.094.170 - -
AUD 505 4.809.428 4.400 40.491.792
Jumlah Aset 982.956,02 8.124.187.646,07 3.986.573,65 5.188.752.285,51
31 Desember 2011
Jumlah aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2012
Mata uang asingMata uang asing
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah dimana instrumen-instrumen tersebut dapat dinilai dalam transaksi kini
antara pihak-pihak yang memiliki keinginan, bukan dalam hal penjualan yang disebabkan oleh kesulitan keuangan atau likuidasi yang
dipaksakan.
Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didasarkan atas nilai histroris/nilai perolehan aset dan liabilitas tersebut. Hal ini
dikarenakan manajemen memiliki keyakinan bahwa aset dan liabilitas keuangan yang disajikan adalah merupakan nilai wajar saat ini. oleh
karena itu manajemen tidak menggunakan instrumen-instrumen lain dalam penilaian nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangannya.
48
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - lanjutan
Aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing - lanjutan
Liabilitas Jumlah setara Jumlah setara
dengan Rupiah dengan Rupiah
Hutang Usaha 6.863.079 53.368.466.181 5.701.884 44.662.502.944
USD 4.077.423 38.653.968.727 3.961.093 35.919.194.135
GBP 5.693 83.873.444 387.881 5.418.407.432
EUR 21.377 252.275.691 10.326 121.218.806
HKD 1.256.302 1.535.100.686 1.113.454 1.299.634.643
JPY 194.799 23.303.698 28.799 3.363.863
CHF 1.295.845 12.733.473.829 189.167 1.822.824.526
AUD 76 722.271 - -
SGD 11.564 85.747.833 11.164 77.859.537
Hutang Impor 2.772 5.390.263 3.912 18.419.379
USD 242 2.298.805 242 2.198.899
GBP - - 1.140 15.924.968
HKD 2.530 3.091.458 2.530 295.512
Jumlah Liabilitas 53.373.856.444 44.680.922.323
Jumlah Aset (liabilitas) bersih
dalam mata uang asing (45.249.668.797) (39.492.170.038)
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Mata uang asing Mata uang asing
49
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
33 INFORMASI SEGMEN USAHA
Informasi mengenai segmen operasi perusahaan adalah sebagai berikut :
Segmen Utama
Security Nonsecurity Total
Pendapatan bersih 75.582.920.469 30.805.614.277 106.388.534.746
Beban pokok pendapatan 50.471.374.961 22.725.052.849 73.196.427.810
Laba (rugi) bruto 25.111.545.508 8.080.561.428 33.192.106.936
Beban penjualan 4.236.490.919
Beban umum dan administrasi 14.724.090.039
Jumlah beban usaha 18.960.580.958
Laba operasi 14.231.525.978
Penghasilan lain-lain (1.260.596.774)
Beban lain-lain 164.040.095
Laba sebelum pajak 12.806.889.108
beban pajak 3.039.263.087
Laba setelah pajak 9.767.626.021
Jumlah aset 367.321.135.836
Jumlah liabilitas 170.765.934.432
Segmen Utama
Security Nonsecurity *) Total
Pendapatan bersih 109.218.411.234 36.958.822.113 146.177.233.347
Beban pokok pendapatan 79.314.107.202 26.894.636.352 106.208.743.553
Laba (rugi) bruto 29.904.304.032 10.064.185.762 39.968.489.795
Beban penjualan 8.424.028.232
Beban umum dan administrasi 14.871.478.103
Jumlah beban usaha 23.295.506.335
Laba usaha 16.672.983.460
Penghasilan lain-lain 1.539.446.868
Beban lain-lain 2.105.794.438
Laba sebelum pajak 16.106.635.890
Beban pajak 3.982.594.576
Laba setelah pajak 12.124.041.314
Jumlah aset 311.734.541.044
Jumlah liabilitas 126.492.513.334
30 Juni 2011
30 Juni 2012
Perusahaan menjabarkan segmen entitas bisnisnya menjadi 2 (dua) produk utama, yaitu produk security dan produk non-
security (berbahan baku kertas HVS, NCR, dan lain-lain).
Produk security adalah produk-produk yang bersifat security dan didalam pembuatannya diperlukan ijin khusus, misalkan buku cheque,
bilyet giro, saham, atau surat berharga lainnya. Sedangkan produk non-security adalah produk yang tidak bersifat security dan didalam
pembuatannya tidak diperlukan ijin khusus, misalkan formulir, kupon penukaran, dan lainnya.
50
PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
33 INFORMASI SEGMEN USAHA - lanjutan
30 Juni 2012 30 Juni 2011
Penjualan Lokal 106.388.534.746 146.177.233.347
Penjualan Ekspor - -
Jumlah 106.388.534.746 146.177.233.347
34
a.
Rp % atas Piutang
Usaha
Rp % atas Piutang
Usaha
760.630.227 1,15% - -
b.
Rp % atas Hutang
Usaha
Rp % atas Hutang
Usaha
394.220.727 0,43% - -
- - 595.971.539 0.78%
c.
Pembelian barang
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Penjualan dan pembelian barang
PT. Djakarta Computer Supplies
PT. Jasuindo Multi Investama
Sifat hubungan dan transaksi
Pihak berelasi Sifat hubungan Sifat transaksi
PT. Jasuindo Multi Investama Pemegang saham utama
perusahaan
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
Piutang Usaha
Piutang usaha dari pihak berelasi timbul terutama dari transaksi penjualan. Piutang usaha dari pihak berelasi yaitu:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
PT. Djakarta Computer Supplies
PT. Djakarta Computer Supplies Entitas anak
Hutang Usaha
Hutang usaha kepada pihak berelasi timbul terutama dari transaksi pembelian. Hutang usaha kepada pihak berelasi yaitu:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan internal control tahun 2012 yang telah diselesaikan
pada tanggal 27 Juli 2012.
Sedangkan berdasarkan geografis, penjualan Perusahaan dapat dikategrikan menjadi penjualan lokal dan penjualan ekspor. Rincian tentang
segmentasi produk Perusahaan berdasarkan geografis adalah sebagai berikut :
INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
51