TAHUN
2014
TIGA POSBINDU PTM BINAAN BTKL PP KELAS I PALEMBANG
“POSBINDU SALIMAH-POSBINDU YAYASAN SAIMAN-POSBINDU KEBUN BUNGA”
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 1
1. Latar Belakang
Perubahan pola penyakit sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosial ekonomi, dan sosial
budaya. Kecenderungan perubahan ini juga tekah terjadi di Indonesia, sehingga menjadi salah satu tantangan
dalam pembangunan di bidang kesehatan. Dan memang saat ini pola penyakit telah mengalami transisi
epidemiologi, yamg ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula didominasi oleh penyakit
menular bergeser ke penyakit tidak menular (non communicable disease).
Penyakit tidak menular yang utama adalah kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, hipertensi dan
penyakit kronik obstruktif telah mengalami peningkatan jumlah kasus, khususnya di negara berkembang.
Kondisi ini berdampak pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. WHO memperkirakan pada tahun
2020, penyakit tidak menular akan menyebabkan 73% kematian dan 60% dari seluruh kesakitan di dunia. 2
dari 3 kematian setiap tahunnya terjadi karena penyakit tidak menular. 9 juta kematian terjadi pada usia
kurang dari 60 tahun. 90% kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang termasuk
Indonesia. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30%nya tidak
berobat secara teratur di Indonesia. Milyaran rupiah hilang terbuang percuma akibat penyakit tidak menular
dan memperburuk kemiskinan.
Masalah penyakit tidak menular yang kian meningkat dan mengancam pertumbuhan ekonomi
nasional. Masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan faktor risiko untuk timbulnya
penyakit menular di masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada belum memadai untuk pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular masih terkotak-kotak dan belum terkoordinasi secara terpadu, perlu reformasi pelayanan kesehatan
dan perencanaan yang komprehensif dan berbasis masyarakat. Dengan memperhatikan masalah penyakit
tidak menular dimasyarakat maka dapat dilihat bahwa morbiditas dan mortalitas yang makin tinggi dapat
diturunkan. Dengan itu maka dapat menggunakan sumberdaya masyarakat, memberdayakan potensi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat maka
dapat dibentuk POSBINDU PTM, dimana pos pelayanan terpadu penyakit tidak menular tersebut didirikan
dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan mengutamakan fungsi koordinatif dan konsultatif, dalam
hal ini pemerintah hanya sebagai motivator, fasilitator dan kendali mutu pelayanan kesehatan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka selain melaksanakan POSBINDU PTM dilingkungan
kantor BTKL PP Kelas I Palembang, BTKL juga membuat POSBINDU binaan di wilayah kerja khususnya
di Kota Palembang. Dan pada tahun 2014 ini BTKL PP Kelas I Palembang berhasil mendirikan 3
POSBINDU PTM yang terus dibina langsung dalam pelaksanaannya, hal ini sejalan dengan tujuan untuk
deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular pada warga yang berada di lingkungan tersebut.
2. Tujuan POSBINDU PTM
Secara umum POSBINDU PTM binaan BTKL PP Kelas I Palembang sendiri bertujuan untuk:
1. Membudayakan gaya hidup sehat atau yang umum disebut prilaku CERDIK dalam lingkungan yang
kondusif di rutinitas kehidupannya.
2. Faktor risiko penyakit tidak menular yang kurang menimbulkan gejala secara bersamaan dapat terdeteksi
dan terkendali secara dini.
3. Metodologis dan bermakna secara klinis dimana kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis dan
dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini
atau edukator penyakit tidak menular.
Dengan memperhatikan tingkat ekonomi masyarakat Indonesia maka POSBINDU PTM ini termasuk fasilitas
kesehatan yang murah dimana dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dgn biaya yg disepakati/sesuai
kemampuan masyarakat. Selain itu POSBINDU PTM mudah dijangkau karena diselenggarakan di lingkungan
tempat tinggal masyarakat/ lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang disepakati.
3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat yang ada dilingkungan tempat 3 POSBINDU PTM
tersebut dilaksanakan, dalam hal ini majelis ta’lim SALIMAH di Tegal Binangon, majelis ta’lim 5 Ulu yang
tergabung dalam Yayasan Saiman dan majelis ta’lim disekitar Puskesmas Kebun Bunga.
4. Pelaksanaan POSBINDU PTM
a. Metode Pelaksanaan
Metodologi yang digunakan survei dengan KMS, pemeriksaan tekanan darah, indeks massa tubuh,
dan pengambilan sampel darah jari responden dengan alat periksa kolesterol, asam urat, dan gula
darah.
b. Tahapan Kegiatan
Rapat persiapan, persiapan sebelum ke lapangan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, pengolahan dan
analisa data dan penyusunan dan laporan hasil kegiatan.
c. Petugas Pelaksana
Petugas pelaksana di 3 POSBINDU PTM adalah pegawai BTKL PP Kelas I Palembang diutamakan
dari jafung epidemiologi yang diberi surat tugas.
d. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan POSBINDU PTM yang dilaporkan sebanyak 3-2 kali selama satu tahun anggaran.
0
2
4
6
8
10
18-4445-54
55+
6
89
0 1
0
0
3
1
80-144
145-199
>200
0
2
4
6
8
10
18-4445-54
55+
5
9
5
0
2
0
0
2
1
80-144
145-199
>200
0
5
10
15
18-4445-54
55+
9 10
14
1 2
10
33
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
2
4
6
8
10
12
18-4445-54
55+
9
1112
11
10
3
1
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
2
4
6
8
10
12
<22,923-25
>25
8
7
10
00
12
00 1
Normal 1-9
Tinggi 10-14
Sangat Tinggi 15-30
0
5
10
15
<22,923-25
>25
66
8
0 1
11
00 2
Normal 1-9
Tinggi 10-14
Sangat Tinggi 15-30
0
5
10
15
18-4445-54
55+
4
10 11
00 1
0 1 2
80-144
145-199
>200
0
5
10
15
18-4445-54
55+
48
12
00 1
0 1 3
80-144
145-199
>200
0
5
10
15
18-4445-54
55+
6 7
14
00 1
0 1 2
80-144
145-199
>200
0
5
10
15
20
18-4445-54
55+
4
05
0 32
00
18
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
5
10
15
18-4445-54
55+
6
1
5
03
10
5
13
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
5
10
15
18-4445-54
55+
6
14
03
30
5
12
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
5
10
15
<22,923-25
>25
11
8
30 2
6
00 2
Normal (1-9)
Tinggi (10-14)
Sangat Tinggi (15-30)
0
2
4
6
8
10
12
<22,923-25
>25
11
8
3
02
6
00
2
Normal (1-9)
Tinggi (10-14)
Sangat Tinggi (15-30)
0
2
4
6
8
10
12
<22,923-25
>25
11
8
3
0
2
4
00
2
Normal (1-9)
Tinggi (10-14)
Sangat Tinggi (15-30)
0
2
4
6
8
10
18-4445-54
55+
10
9
6
00 10
0 1
80-144
145-199
>200
0
0.5
1
1.5
2
18-4445-54
55+
1
00
1
00
0
2
0
< 130/80
130-139/80-89
>=140/90
0
2
4
6
8
10
<22,923-25
>25
5
3
10
3
7
00
10
normal (1-9)
tinggi (10-14)
sangat tinggi (15-30)
normal (1-9)tinggi (10-14)
sangat tinggi (15-30)
0
1
2
3
4
5
<22,9 23-25 >25
4
1
0
0
2
5
0 0
3
normal (1-9)
tinggi (10-14)
sangat tinggi (15-30)
TAHUN
2014
TIGA POSBINDU PTM BINAAN BTKL PP KELAS I PALEMBANG
“POSBINDU SALIMAH-POSBINDU YAYASAN SAIMAN-POSBINDU KEBUN BUNGA”
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 10
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF, 2011. Hubungan Antara Obesitas dan Diabetes Melitus Tipe2. Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
Makasar, diakses dari dokternetworkang97.blogspot.com
Bustan, Mn.1997.Epidemiologi penyakit tidak menular. PT RINEKA CIPTA.
Chandra GY, Wulansari A., 2012. Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular. BBTKLPP Yogyakarta.
Yogyakarta
Departemen Kesehatan R.I, 2002. Panduan Pengembangan Sistem Surveilans Perilaku Berisiko Terpadu. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus. Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta
Nor,nasry.2000.epedimiologi penyakit menular. PT RINEKA CIPTA.
Widyaningsih, N. N., Latifah, M. 2008. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status Gizi, dan Tingkat
Stres terhadap Tekanan Darah. Jurnal Gizi dan Pangan 3 (1), 1-6
TAHUN
2014
TIGA POSBINDU PTM BINAAN BTKL PP KELAS I PALEMBANG
“POSBINDU SALIMAH-POSBINDU YAYASAN SAIMAN-POSBINDU KEBUN BUNGA”
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 11
TIM POSBINDU PTM
Koordinator Tim
Ka. Seksi Surveilans Epidemiologi
Tim Pengumpul Data
dr. Artineke, M. Kes, Arni Widiarsih, S.Kep, Ena Juhaina, SKM, Bunayah, SKM, Vera Susanti, SKM, Lucky
Mardan, SKM, Khusnul Khotimah, SKM, Sri Maidalena, SKM., M.Kes.
Tim Pembuat Laporan
dr. Artineke, M. Kes, Khusnul Khotimah, SKM