TATA LAKSANA ASMA TATA LAKSANA ASMA PADA ANAKPADA ANAK
DEFINISIDEFINISI
Pedoman Nasional Asma Anak,ASMAPedoman Nasional Asma Anak,ASMA adalah adalah wheezing dan / atau batuk dengan karakteristik wheezing dan / atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut : timbul secara episodik dan / sebagai berikut : timbul secara episodik dan / kronik , cenderung pada malam hari kronik , cenderung pada malam hari ( nokturnal ),( nokturnal ), musiman, adanya faktor pencetus diantaranya musiman, adanya faktor pencetus diantaranya aktifitas fisis, dan bersifat reversibel baik secara aktifitas fisis, dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan, serta spontan maupun dengan pengobatan, serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien / adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien / keluarganya, sedangkan sebab-sebab lain sudah keluarganya, sedangkan sebab-sebab lain sudah disingkirkan disingkirkan
Klasifikasi derajat penyakit asmaKlasifikasi derajat penyakit asma
Asma episodik jarangAsma episodik jarang : :1. frekuensi serangan1. frekuensi serangan : < 1x / bulan: < 1x / bulan2. lama serangan2. lama serangan : < 1 minggu: < 1 minggu3. intensitas serangan3. intensitas serangan : biasanya ringan: biasanya ringan4. diantara serangan4. diantara serangan : tanpa gejala: tanpa gejala5. tidur & aktivitas5. tidur & aktivitas : tidak terganggu: tidak terganggu6. pemeriksaan fisis6. pemeriksaan fisis : normal: normal diluar serangandiluar serangan
7. obat pengendali7. obat pengendali : tidak perlu: tidak perlu
(anti inflamasi)(anti inflamasi)
8. uji faal paru8. uji faal paru : PEF/FEV 1 > 80%: PEF/FEV 1 > 80%
(diluar serangan)(diluar serangan)
9. variabilitas faal paru9. variabilitas faal paru : > 15 %: > 15 %
(bila ada serangan)(bila ada serangan)
Asma episodik seringAsma episodik sering1. frekuensi serangan1. frekuensi serangan : >1x / bulan: >1x / bulan2. lama serangan2. lama serangan : > 1 minggu: > 1 minggu3. intensitas serangan3. intensitas serangan : biasanya sedang: biasanya sedang4. diantara serangan4. diantara serangan : sering ada gejala: sering ada gejala5. tidur & aktivitas5. tidur & aktivitas : sering terganggu: sering terganggu6. pemeriksaan fisis6. pemeriksaan fisis : mungkin terganggu: mungkin terganggu diluar serangandiluar serangan
7. obat pengendali7. obat pengendali : perlu: perlu
(anti inflamasi)(anti inflamasi)
8. uji faal paru8. uji faal paru : PEF/FEV 1 60-80%: PEF/FEV 1 60-80%
(diluar serangan)(diluar serangan)
9. variabilitas faal paru9. variabilitas faal paru : > 30 %: > 30 %
( bila ada serangan )( bila ada serangan )
Asma persistenAsma persisten
1. frekuensi serangan1. frekuensi serangan : sering : sering
2. lama serangan2. lama serangan : hampir sepanjang : hampir sepanjang tahun, tidak tahun, tidak
ada ada remisi remisi
3. intensitas serangan3. intensitas serangan : biasanya berat: biasanya berat
4. diantara serangan4. diantara serangan : gejala siang dan : gejala siang dan malam malam
5. tidur & aktivitas5. tidur & aktivitas : sangat terganggu: sangat terganggu
6. Pemeriksaan fisis 6. Pemeriksaan fisis : tdk pernah normal: tdk pernah normal diluar serangandiluar serangan7. Obat pengendali 7. Obat pengendali : perlu: perlu (anti inflamasi)(anti inflamasi)8. Uji faal paru 8. Uji faal paru : PEF/FEV 1< 60 %: PEF/FEV 1< 60 % (diluar serangan) (diluar serangan) variabilitas 20-30% variabilitas 20-30%9. Variabilitas faal paru9. Variabilitas faal paru : > 50%: > 50% (bila ada serangan)(bila ada serangan)
Derajat serangan asmaDerajat serangan asmaParameter klinis,
Fungsi paru,laboratorium
Ringan Sedang Berat
Sesak timbul-pada saat (breathless)
Berjalan Bayi:menangis keras
Berbicara Bayi :- Tangis pendek dan lemah- Kesulitan makan/minum
Istirahat Bayi : Tidak mau
makan/minum
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang lengan
Kesadaran Mungkin iritable Biasanya iritable Biasanya iritable
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada
Mengi (wheezing) Sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi
Nyaring, sepanjang ekspirasi, inspirasi
Sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop
Sesak nafas Minimal Sedang Berat
Obat Bantu nafas Biasanya tidak Biasanya ya Ya
Retraksi Dangkal, retraksi interkostal
Sedang, ditambah retraksi suprasternal
Dalam, ditambah nafas cuping hidung
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat
Pedoman nilai baku laju nafas pada anak sadar :Usia laju nafas normal< 2 bulan < 60 / menit2 – 12 bulan < 50 / menit1 – 5 tahun < 40 / menit6 – 8 tahun < 30 / menit
Laju nadi Normal Takikardi Takikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak sadar :Usia laju nadi normal2 – 12 bulan < 160 / menit1 – 2 tahun < 120 / menit3 – 8 tahun < 110 / menit
Pulsus paradoksus (pemeriksaannya tidak praktis)
Tidak ada < 10 mmHg
Ada 10-20 mmHg
Ada > 20 mmHg
PEFR atau FEV1
(% nilai dugaan/% nilai terbaik)- pra bronkodilator- pasca bronkodilator
>60% 40-60%
> 80% 60-80%
< 40% < 60%Respon < 2 jam
SaO2 % > 95% 91-95% 90%
PaO2 Normal biasanya tidak perlu diperiksa
> 60 mmHg < 60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
TATA LAKSANA ASMATATA LAKSANA ASMA
TUJUAN TATA LAKSANA ASMATUJUAN TATA LAKSANA ASMA
1.1. Pasien dapat menjalani aktivitas normalnyaPasien dapat menjalani aktivitas normalnya
2.2. Absensi sekolah minimalAbsensi sekolah minimal
3.3. Gejala siang / malam ( - )Gejala siang / malam ( - )
4.4. Uji fungsi paru senormal mungkin, variasi diurnal Uji fungsi paru senormal mungkin, variasi diurnal minimminim
5.5. Kebutuhan obat minimal & serangan (-)Kebutuhan obat minimal & serangan (-)
6.6. ES obat minimal ES obat minimal
Tata laksana Medika MentosaTata laksana Medika Mentosa
11.. Obat Pereda (Reliever).Obat Pereda (Reliever).
meredakan serangan meredakan serangan
2.2. Obat Pengendali (Controller).Obat Pengendali (Controller).
mengatasi inflamasi respiratorik mengatasi inflamasi respiratorik kronikkronik
Tata Laksana Jangka PanjangTata Laksana Jangka Panjang
A.A. Asma episodik jarangAsma episodik jarangobat pereda obat pereda ββ-agonis atau teofillin ( hirupan atau oral) -agonis atau teofillin ( hirupan atau oral) bila perlu 3 x / minggubila perlu 3 x / minggu
B.B. Asma episodik seringAsma episodik sering• Obat pereda Obat pereda ββ-agonis atau teofillin ( hirupan atau -agonis atau teofillin ( hirupan atau
oral)oral)• Tambahkan obat pengendali steroid hirupan dosis Tambahkan obat pengendali steroid hirupan dosis
rendah:rendah:-- Budesonid 100-200 mikrogram/hari Budesonid 100-200 mikrogram/hari
u/ anak < 12 thu/ anak < 12 th- - Budesonid 200-400 mikrogram/hari Budesonid 200-400 mikrogram/hari
u/ u/ anak > 12 thnanak > 12 thn
CC. . Asma persistenAsma persisten• Dosis steroid dinaikan menjadi dosis mediumDosis steroid dinaikan menjadi dosis medium
- Budesonid 200-400 mikrogram/hari - Budesonid 200-400 mikrogram/hari u/ anak < 12 th u/ anak < 12 th
- Budesonid 400-600 mikrogram/hari u/ - Budesonid 400-600 mikrogram/hari u/ anak > 12 thn anak > 12 thn
• ββ- agonis kerja panjang (LABA)- agonis kerja panjang (LABA)• Teofillin lepas lambatTeofillin lepas lambat• Antileukotrien Antileukotrien
Bila 6 – 8 minggu tetap tdpt gjl asma, maka:Bila 6 – 8 minggu tetap tdpt gjl asma, maka:
• Dosis steroid dinaikan menjadi dosis tinggiDosis steroid dinaikan menjadi dosis tinggi- Budesonid > 400 mikrogram/hari - Budesonid > 400 mikrogram/hari
u/ anak < 12 thu/ anak < 12 th- Budesonid > 600 mikrogram/hari - Budesonid > 600 mikrogram/hari u/ anak > 12 thn u/ anak > 12 thn
• ββ- agonis kerja panjang (LABA)- agonis kerja panjang (LABA)• Teofillin lepas lambatTeofillin lepas lambat• AntileukotrienAntileukotrien
Terapi InhalasiTerapi Inhalasi
A.A. Metered Dose Inhaler (MDI) :Metered Dose Inhaler (MDI) : MDI tanpa spacerMDI tanpa spacer MDI dengan spacerMDI dengan spacer
BB. . Dry Powder Inhaler (DPI)Dry Powder Inhaler (DPI)
CC. . NebulizerNebulizer
TATA LAKSANA SERANGAN ASMA TATA LAKSANA SERANGAN ASMA PADA ANAKPADA ANAK
Tata laksana awal (klinik / IGD):Tata laksana awal (klinik / IGD):
Nebulisasi agonis beta 1 – 3 kali selang 20 menit.Nebulisasi ke 3 ditambah antikolinergik.Jika serangan berat, nebulisasi beta ditambah antikolinergik.
Nilai derajat serangan, jikaNilai derajat serangan, jika
Serangan ringan (nebulisasi 1 kali, Serangan ringan (nebulisasi 1 kali, respon baik)respon baik)
Observasi 1 jam.Bila efek bertahan, boleh pulang.Bila gejala timbul lagi, perlakukan sebagai serangan sedang.
Boleh pulang : - Bekali obat agonis beta (hirup / oral).
- Jika sudah ada obat pengendali,teruskan.- Jika infeksi virus sebagai pencetus, dapat diberi steroid oral (3 - 5 hari).- Reevaluasi setelah 24 – 48 jam
Serangan sedang (nebulisasi 2 - 3 kali, Serangan sedang (nebulisasi 2 - 3 kali, respon parsial) respon parsial)
Berikan oksigen.Nilai kembali derajat serangan, bila sesuai dengan serangan sedang, observasi di ruang rawat sehari.Berikan steroid oral.Pasang jalur parenteral Ruang rawat sehari / Observasi :
Teruskan oksigen.Steroid oral dilanjutkan.Nebulisasi tiap 2 jam.Bila dalam 12 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang.Bila dalam 12 jam klinis tetap belum membaik atau memburuk, alih rawat ke ruang rawat inap.
Serangan berat (nebulisasi 3 kali, respon Serangan berat (nebulisasi 3 kali, respon buruk) :buruk) :
Sejak awal berikan oksigen saat/diluar nebulisasi.Pasang jalur parenteral.Steroid intravena.Nilai ulang klinisnya, bila sesuai dengan serangan berat, rawat diruang rawat inap.Foto rontgen thoraks
Ruang Rawat InapRuang Rawat Inap : :– Teruskan oksigen.Teruskan oksigen.– Atasi dehidrasi dan asidosis jika ada.Atasi dehidrasi dan asidosis jika ada.– Steroid IV tiap 6 - 8 jam.Steroid IV tiap 6 - 8 jam.– Nebulisasi tiap 1 - 2 jam.Nebulisasi tiap 1 - 2 jam.– Aminophillin IV awal, lanjutkan rumatan.Aminophillin IV awal, lanjutkan rumatan.– Jika membaik dalam 4 - 6 x nebulisasi, interval Jika membaik dalam 4 - 6 x nebulisasi, interval
menjadi 4 - 6 jam.menjadi 4 - 6 jam.– Jika dalam 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh Jika dalam 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh
pulang.pulang.– Jika dengan steroid dan aminophillin parenteral Jika dengan steroid dan aminophillin parenteral
tidak membaik, bahkan timbul ancaman henti tidak membaik, bahkan timbul ancaman henti nafas, alih rawat ke ruang rawat intensif.nafas, alih rawat ke ruang rawat intensif.