Lisa Sari102012129
Syok Hipovolemik et causa Pendarahan Intra Abdomen
Anamnesis Mechanism of injury” nya Posisi korban Keadaan penderita saat dan setelah kejadian Kapan terjadinya Korban memakai alat pengaman atau tidak
Pemeriksaan Fisik
• Sakit ringan / sedang / berat
• Sirkulasi• Jalan nafas• Laju pernafasan• Warna kulit
Observasi
keadaan umum
• Tekanan darah• Nadi • Nafas• Suhu
Observasi tanda-
tanda vital
Tingkat Kesadaran
Skor 14-15 : compos mentis Skor 11-12 : somnolen Skor < 5 : koma
Skor 12-13 : apatis Skor 8-10 : stupor
Observasi Keseluruhan
Kepala, tulang wajah, mata, telinga
Leher
Toraks Jantung
Perut bagian
depan & belakang
Palpasi ginjal
Ekstremitas bawah
Punggung
Hasil Pemeriksaan Kesadaran : somnolen Tekanan darah : 90/60 Nadi : 115x/menit Nafas : 25x/menit Suhu : 36,5̊c Capillary refill : >3detik Abdomen : tidak ada jejas, nyeri tekan
(+) di kiri atas, hematom di kiri atas dan ruptur lien
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen
USG
CT Scann
Angiografi
Syok Hipovolemik et causa Pendarahan Intra Abdomen
Syok hipovolemi
kSyok
kardiogenik
Syok neurogenik
Ketidakstabilan hemodinamik
Kegagalan pompa miokardial
Vasodilatasi perifer
kegagalan sirkulasi dalam
mencukupi kebutuhan O2 jaringan
tubuh
MAP <60mmHg
Systolic BP <90mmHg
UO ↓
Metabolik Asidosis
Etiologi
• Hematoma subskapular hati• Aneurisma aorta pecah,
pendarahan GIT
Pendarahan
• Luka bakar luas• Deskuamasi kulit
Kehilangan plasma
• Muntah, dehidrasi, diare• Terapi diuretik yg agresif
Kehilangan cairan
Klasifikasi Syok Hipovolemik
Parameter Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
Kehilangan
darah (ml)
< 1000 1000-1500 1500-2000 >2000
Kehilangan
darah (%)
< 15 15-30 30-40 >40
TD sistolik Normal Normal Menurun Menurun
TD diastolik Normal Meningkat Menurun Menurun
Nadi ≤ 100 >100 >120 >140
Pengisian
kembali kapiler
Normal Dapat lambat Lambat Lambat
Produksi urin
(ml/jam)
> 30 20-30 5-20 0-5
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Agitasi lemah Akral dingin
warna kulit pucat
↓ konsentrasi nafas cepat
↓ kesadaran keringat ↓ / tdk ada
urine
Syok Hipovolemik Trauma Abdomen
Penatalaksanaan Awal
Jalan nafas
Pernafasan
Pendarahan & syok
Penatalaksanaan Ruptur Lien
Penatalaksanaan ruptur
lien
Splenectomy total
Splenectomy partial Splenecraphy
Splenoktomi total
kerusakan parenkim lien yang
luas
avulsi lien
kerusakan pembuluh darah
hilum
kegagalan splenoraphy dan
splenoktomi parsial
Reimplantasi jaringan lien
Polyvaleat pneumococcal vaccine atau pneumovaks dapat dipakai untuk
mencegah terjadinya opsi
Prophylaksis dengan antibiotika (denicilline, erythomycin,
trimethroprim-sulfomethoxazole) setiap bulan dianjurkan
Setiap penderita post splenektomi dianjurkan supaya segera memeriksakan
ke dokter setiap kali menderita panas
DIANJURKAN
Splenektomi partial dilakukan pada keadaan
ruptur lien tidak total, sedapat mungkin lien
dipertahankan.
Splenoraphy adalah operasi yang bertujuan
mempertahankan lien yang
fungsional dengan tehnik bedah.
Tindak bedah ini terdiri dari membuang
jaringan non vital, mengikat
pembuluh darah yang terbuka dan menjahit kapsul
lien yang terluka.
Kesimpulan Syok hipovolemik : kehilangan cairan tubuh
dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat.
Syok hipovolemik bisa terjadi karena pendarahan, kehilangan plasma atau kehilangan cairan.
Penanganan syok hipovolemik harus dilakukan dengan cepat dan memberikan cairan yang adekuat serta penyebab terjadinya harus ditanganin dengan tepat agar memberikan prognosis yang baik.
Recommended