Download pptx - Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

Transcript
Page 1: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

KELOMPOK A

DISKUSI 1.2 Modul 2.13

Page 2: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

ANGGOTA KELOMPOK

Laurencia Angelina 040001400101

Lay Monica A 040001400102 Lusiana 040001400103 Margaretha P 040001400104 Marko Ariawan 040001400105 Martin Ariawan 040001400106 Michael Darius 040001400107 Moch Reza F 040001400108 Monica Pujiono 040001400109 Nada Sumantri 040001400110 Nadhia Sari A 040001400111

Nadia Salsabila 040001400112 Nadya Alisha N 040001400113 Namirah Putry 040001400114 Natalia Deby K 040001400115 Nely Soviati 040001400116 Neva Judhanti F 040001400117 Njoo Kiki Elysia 040001400119 Oktaviani Putri 040001400120

Page 3: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

SKENARIO

Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke klinik gigi dengan keluhan mulut terasa kering dan panas seperti

terbakar. Ibu tersebuut juga mengeluh gigi bawah belakang kiri berlubang besar. Beberapa bulan yang

lalu pernah sakit tapi sekarang tidak sakit lagi. Pemeriksaan intraoral terlihat bibir kering,lidah tampak licin berwarna kemerahan. Pemeriksaan ekstraoral gigi 16 dan 46 karies dentin pada permukaan oklusal,gigi 36 karies dentin pada permukaan proksimal,gigi 37

karies dengan pulpa terbuka. Pemeriksaan radiografik menunjukkan gigi 37 karies mencapai pulpa dan

terdapat radiolusensi didaerah periapikal.

Page 4: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

1. Penyebab mulut kering dan panas

Pasien mengalami Xerostomia. Keadaan xerostomia terjadi jika menurunnya atau bahkan tidak ada sama sekali saliva.

5 penyebab paling umum yang sering menimbulkan xerostomia:

1. Efek samping obat

2. Komplikasi dari penyakit atau infeksi

3. Dehidrasi

4. Terapi radiasi

5. Operasi pengangkatan kelenjar ludah

Page 5: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

2. Gambaran klinis mukosa dan cara mendiagnosa

pasien mengalami Xerostomia

Tanda dan gejala: mukosanya akan kering, lengket, atropi, berfisura, berlobul, dan

berubah warna menjadi kemerahan. terdapat sedikit atau tidak ada saliva di dasar mulut

cara mendiagnosa: Anamnesa pemeriksaan klinis (melihat gejala-gejala yang terjadi) pemeriksaan lanjutan

biasanya dilakukan beberapa tes diagnostik untuk mengevaluasi fungsi kelenjar saliva

Page 6: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

3. Proses karies menjadi kavitas

Sisa makanan dalam mulut

Bermetabolisme menghasilkan

asam

pH mengalami penurunan

Terjadi Demineralisasi

Jika orang tersebut terus-menerus mengkonsumsi makanan atau minuman

maka pH dalam mulutnya akan terus menurun

Sehingga enamel tidak berkesempatan untuk

menetralkan kembali pH dalam mulut

KAVITAS Demineralisasi terus menerus

Page 7: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

4.Mekanisme pertahan kompleks pulpa dentin

Di dentin terdapat tubulus dentin yang merupakan perpanjangan pulpa oleh sel sitoplasma. Jika ada

rangsangan,dentin akan menahan dengan cara membuat reparatif dentin.

Yang bekerja adalah tubulus dentin

Page 8: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

5. Teknik pemeriksaan untuk mendapatkan penegakan diagnosis

Visual

Sondasi

Flossing

Radiografik

Page 9: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

SKENARIO 2

Pada kunjungan berikutnya ibu tersebut membawa anaknya yang berumur 4 tahun dengan keluhan gigi depan atas dan bawah berwarna hitam-hitam. Dari anamnesis didapati gigi tersebut terasa ngilu bila

makan manis dan dingin. Pasien sampai usia 3 tahun memiliki kebiasaan minum susu botol dan mengemut makanan sampai sekarang. Pemeriksaan ekstraoral

tidak ada kelainan,pemeriksaan intraoral gigi 52,51,61,62 karies dentin.

Page 10: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

6.Jenis karies dan pola karies tersebut

Anak tersebut mempunyai Nursing Bottle Carries

Karies berwarna putih atau kecoklatan mengelilingi leher gigi insisivus atas

apabila kebiasaan buruk terus berlanjut maka karies akan mengenai dc atas dan dm1 dan dm2

gigi bawah lebih jarang terkena mungkin karena lidah bayi terletak di atas gigi bawah waktu mengisap dot

Page 11: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

7. Karies Permukaan Licin

PENGERTIAN

Karies permukaan licin adalah karies pada gigi sulung dan gigi permanen, yang terdapat pada permukaan licin labial/bukal/lingual/palatal/proksimal

ETIOLOGI

- Oral Hygiene buruk

- Kebiasaan buruk (tidak menyikat gigi setelah makan/sebelum tidur, minum ASI/dot sampai tertidur, menyimoan makanan dalam mulut)

- Bentuk morfologi gigi sulung, yakni kecembungan pada 1/3 cervical gigi, sehingga sulit dibersihkan

Page 12: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

8. Faktor resiko karies

Faktor makanan

Jadi kita harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh si anak. Apakah anak tersebut makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula. Karena makanan tersebut menimbulkan terjadinya karies pada gigi.

Faktor jumlah saliva

Fungsi saliva adalah untuk membantu membersihkan rongga mulut. Jadi apabila sekresi saliva di dalam rongga mulut itu menurun maka akan meningkatkan risiko terjadinya karies pada gigi.

Faktor sosial ekonomi

Faktor yang mempengaruhi itu adalah penghasilan dan pendidikan. Jika penghasilan tinggi maka orang akan lebih memperhatikan kebersihan mulutnya dibandingkan dengan orang yang berpenghasilan rendah, begitu pula dengan pendidikannya

Page 13: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

Faktor oral hygiene

Orang yang memperhatikan kebersihan mulutnya akan lebih kecil risiko terjadi kariesnya. Oral hygiene pada anak dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua, didikan orang tua, dan lingkungan sekitar.

Faktor pengalaman karies

Anak yang gigi sulungnya pernah mengalami karies akan lebih besar risiko kariesnya pada gigi permanennya.

Jumlah bakteri

Jika di dalam rongga mulut terdapat banyak bakteri kariogenik yaitu Streptococcus mutans, bakteri ini dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan akan cepat menghasilkan asam yang berujung pada kerusakan gigi atau karies.

Page 14: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

Umur

Semakin umur seseorang meningkat, maka kemungkinan kariesnya pun akan meningkat pula. Salah satunya karena produksi saliva yg menurun pada usia lanjut

Jenis Kelamin

Angka DMF pada wanita lebih tinggi dibandingan dengan pria.

Flour

Aplikasi flour akan mempengaruhi gigi pada sebelum dan sesudah erupsi. Jika seorang anak mengonsumsi fluor dengan baik maka giginya pun akan kuat terhadap karies.

Page 15: Ppt Diskusi 1.2 Modul 2.13

Recommended