PPT TUGAS JURNALHIDROCEPHALUS
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Nusa Tenggara Barat2014
HidrosefalusHidrosefalus
gangguan pembentukan,aliran, atau penyerapan cerebrospinal fluid (CSF) yang mengarah ke peningkatan volume cairan di dalam SSP.
(Khalilullah, 2011)
KLASIFIKASIKLASIFIKASI
Multi-Multi-categorical categorical
Hydrocephalus Hydrocephalus Classification, Classification,
Shizuo Oi, Shizuo Oi, 20102010..
NPH NPH (Normal Preassure (Normal Preassure
HydroceHydrocepphalus)halus)
DEFINISIDEFINISI
Dilatasi ventrikel cerebral kronis, dengan tekanan cairan serebrospinal yang normal (Jika diukur). Termasuk dalam hydrocephalus komunitatif. Dapat bersifat idiopatik ataupun karena penyebab sekunder, seperti : Trauma kepala, perdarahan subarakhnoid, dan meningitis.
(UW Medicine, 2013)
EPIDEMIOLOGEPIDEMIOLOGII
- Kebanyakan diderita pada lansia (usia rata-rata adalah 73 tahun).
- Tidak ada perbedaan antara angka kejadian pasien laki-laki dan perempuan.
- Prevalensi = 21,9/100.000.
(Lundin,2012)
ETIOLOGIETIOLOGI
Etiologi pada NPH dapat dibedakan menjadi Primer (Idiopatik) masih belum diketahui, sekunder umumnya berkaitan dengan perdarahan subarachnoid (23%), meningitis (4,5%), dan cedera otak “traumatis” (12,5%).
(Keifer, 2012)
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIPatofisiologi hidrosefalus tekanan normal (NPH) masih
menjadi kontroversi. NPH dikaitkan dengan aliran cairan cerebrospinal (CSF), CSF resorpsi, dan tekanan rongga intrakranial. Peran perubahan parenkim untuk patogenesis pada NPH masih belum jelas. Kompleksitas patofisiologi yang mendasari NPH muncul dari kaskade yang terjadi pada perubahan metabolik, perubahan aliran darah, gangguan pertukaran CSF, dan puncak tekanan intrakranial yang mempercepat degradasi parenkim dan gangguan fungsional.
Terdapat konsensus yang menyatakan bahwa NPH terjadi akibat ketidakseimbangan produksi CSF dan resorpsi bukan karena kelebihan produksi. Hasil lain menyatakan bahwa terjadi penegangan tekanan yang lebih tinggi dan kekuatan geser yang lebih besar yang berkembang di parenkim otak. Kerusakan jaringan terjadi terutama di daerah periventricular.
(Dieter Klatt et al, 2011; Michael K & Andreas U, 2012)
MANIFESTASI MANIFESTASI KLINISKLINISDiagnosis NPH : Harus terdapat
gangguan pada gaya berjalan atau keseimbangan, ditambah sedikitnya salah satu gangguan, yaitu gangguan kognisi, urinary simptoms, atau keduanya. (Keifer &Uternberg, 2012)
Gangguan pada gaya berjalan / keseimbangan :
ConCon’’t t Gangguan Kognisi :
Penurunan dan atau gangguan fungsi kognisi pada instrumen skring atau sedikitnya terdapatnya 2 gejala berikut ini :◦ Psikomotor lambat (Peningkatan latensi respon).◦ Penurunan kecepatan motorik halus.◦ Penurunan akurasi motorik halus.◦ Kesulitan membagi atau mempertahankan
perhatian saat pemeriksaan gaya berjalan.◦ Gangguan proses memory recall, khususnya
kejadian saat ini.◦ Executive dysfunction, seperti gangguan
prosedur multistep.◦ Perubahan personaliti atau perilaku.
ConCon’’t t • Urinary Symptoms :
Salah satu dari gejala berikut ini :◦ Inkontinensia urin persisten atau episodik yang
tidak berhubungan dengan kelainan urologi sebelumnya.
◦ Inkontinensia urin persisten.◦ Inkontinensia urin dan feses.
Atau memenuhi 2 gejala berikut ini :◦ Urgensi (Rasa ingin miksi yang sering).◦ Frekuensi (Miksi lebih dari 6 kali pada periode
12 jam walaupun intake cairan normal).◦ Nokturia (Miksi lebih dari dua kali pada saat
malam hari).
DIAGNOSIS DIAGNOSIS NPH NPH
ANAMNESIS ANAMNESIS
- Sakit kepala- Gangguan ataksia berjalan- Inkontinesia urin- Perilaku agresif
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIKFISIKPemeriksaan lingkar kepala.Pemeriksaan fungsi kognitif.Pemeriksaan neurologis : Tidak
terdapat kehilangan fungsi sensoris, kekuatan otot biasanya normal, peningkatan refleks fisiologis, refleks babinski mungkin ditemukan di kedua kaki, dan terjadi kesulitan berjalan mulai dari ketidakseimbangan sampai tidak mampu berjalan atau berdiri.
PEMRIKSAAN PENUNJANGPEMRIKSAAN PENUNJANG
2. Ventrikulografi Kontras oksigen murni
lubang dg bor pada kranium bagian oksipital ventrikel.
Con’tCon’t
NPH :Dilatasi ventrikel lateralis, ventrikel
III, dan fisura silvius. Penyempitan sulci
dan ruang subaraknoid.
Alzheimer :penyempitan sulci dan ruang subaraknoid (-).
3. CT dan MRI3. CT dan MRI
PENATALAKSANAAN & TERAPI PENATALAKSANAAN & TERAPI NPH NPH
1. Non operatif atau 1. Non operatif atau FarmakoterapiFarmakoterapi
Dilakukan jika :◦ Progresivitas hidrosefalus rendah.◦ Hidrosefalus tanpa obstruksi.• Dapat diberikan :
Acetazolamide (Inhibitor karbonik anhydrase) dosis : 25-50 mg/kgBB untuk mengurangi produksi CSF.
Akupuntur lumbar :Pasien yang progresivitas penyakitnya
menjadi parah harus dilakukan tindakan operatif berupa pemasangan shunt atau ETV (Endoscopic Third Ventriculostomy).
2. Operatif2. Operatif
- Pemasangan Shunt (Sebagai sistem drainase)
Shunt ini merupakan sebuah tabung panjang, fleksibel, terdiri dari katup yang dapat membuat CSF mengalir ke tempat yang dapat mengabsorpsi dengan baik seperti Abdomen atau jantung.
Biasanya untuk seumur hidup dengan monitoring yang regular.
Jenis Jenis ShuntShunt◦ Ventrikuloperitoneal (VP) Terapi standard.◦ Ventrikuloatrial (VA) Hanya pada kasus yang jarang
karena komplikasi jangka panjang yang sering muncul.
o Efektifitas Baik, 70%-90% pasien mengalami perbaikan klinis.
Con’tCon’t
Con’tCon’t
Komplikasi :◦Terkait pemasangan saluran (< 20%).
Kegagalan pemasangan, drainase berlebih/kurang atau hematoma subdural, infeksi.
◦Tidak terkait dengan pemasangan saluran (<5%).Epilepsi dan perdarahan intraserebral.
Morbiditas <5%.Mortalitas <1%.
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
Malfungsi pemirauan atau shunting.
Infeksi.Hematoma subdural.Hematoma intrasereberal.
PROGNOSISPROGNOSIS
Bergantung pada tingkat progresivitas, keberhasilan tindakan operasi, pengaruuh tindakan operasi, dan penyulit operasi pada NPH (Normal Pressure Hidrocephalus).
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Recommended