Free Powerpoint Templates Page 1Free Powerpoint Templates
PENGAMBILAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
BY : ANDI SELASTRI
ZAENAB DWI UJIANI
BIOMEDIK MIKROBIOLOGIUNIVERSITAS HASANUDDIN
Free Powerpoint Templates Page 2
PENDAHULUAN
Spesimen adalah material klinik yang akan
diperiksa
Tahapan pemeriksaan/pengelolaan
spesimen klinik meliputi :
Pengambilan,
Penampungan,
Penyimpanan,
Pengiriman spesimen.
Free Powerpoint Templates Page 3
TUJUAN
Spesimen tidak dicemari oleh mikroorganisme
kontaminan.
Mikroorganisme di dalam spesimen tidak mati
Agar spesimen tidak rusak dalam rentang waktu
pengiriman ke laboratorium.
Free Powerpoint Templates Page 4
PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN
Persiapan Pasien :
Secara Umum puasa 8-10 jam, pengambilan sebaiknya
pagi hari
Menghindari obat-obatan (Antibiotik) sebelum spesimen
diambil
Menghindari aktivitas fisik/olahraga sebelm spesimen diambil.
> menyebabkan perubahan pada komponen darah dan
spesimen lain mempengaruhi parameter.
Free Powerpoint Templates Page 5
PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN
Peralatan Sampling :
Pastikan semua peralatan siap sblm pengambilan spesimen
Semua peralatan memenuhi persyaratan sbb :
-bersih, kering
-Tidak mengandung detergen/bahan kimia
-Terbuat dari bahan yg tidak mengubah zat-zat dlm spesimen
-Steril, Sekali pakai
-wadah spesimen tdk retak / pecah, mudah dibuka/ditutup rapat,
besar/ukurannya sesuai dgn volume spesimen yg diambil
Free Powerpoint Templates Page 6
Lokasi pengambilan spesimen tidak boleh terdapat luka,
hematoma, infeksi, oedema. Untuk pengambilan spesimen
darah, selain tidak dilakukan pada tempat-tempat tersebut,
juga tidak boleh dilakukan pada daerah dimana darah
sedang ditransfusikan dan intravena lines (infus)
Free Powerpoint Templates Page 7
PERSIAPAN PENGUMPULAN SPESIMEN
Persyaratan :
Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
Volumenya mencukupi
Kondisi baik : tidak lisis/tidak kadalwarsa, tdk
berubah warna, tdk berubah bentuk, steril
Pemakaian antikoagulan atau pengawet yang tepat
Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
Identitas benar sesuai dengan data pasien
Free Powerpoint Templates Page 8
Hal-hal yg harus diperhatikan sebelum
pengambilan spesimen
a.Periksa form permintaan laboratorium
b.Identitas pasien hrs ditulis dgn benar disertai diagnosis atau
keterangan klinis
c.Periksa apakah identitas ditulis dgn benar sesuai dgn pasien
yg akan diambil spesimen
d.Tanyakan persiapan yang dilakukan oleh pasien, mis : diet,
puasa. Tanyakan jg tentang obat-obatan yg dikonsumsi, minum
alkohol, merokok dsb.
e.Catat bila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu,
merokok, minum alkohol dsb. Catatan ini nantinya harus
disertakan pada lembar hasil laboratorium.
Free Powerpoint Templates Page 9
PENGAMBILAN SPESIMEN
Hal-hal yang harus diperhatikan pd pengambilan spesimen :
1.Tekhnik / cara pengambilan SOP (Standard Operating
Procedure)
2.Cara menampung spesimen dalam wadah penampung
Seluruh sampel hrs masuk ke dlm wadah (sesuai kapasitas),
jangan ada yang menempel pd bagian luar tabung untuk
menghindari bahaya infeksi
Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dlm posisi
berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.
Free Powerpoint Templates Page 10
1. SPESIMEN DARAH
Bahan spesimen darah digunakan untuk :
Pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin, Jumlah lekosit, Jumlah eritrosit, Jumlah trombosit
Pemeriksaan Kimia KlinikTest faal hati, test faal ginjal
Pemeriksaan Imunologi dan Serologi : Widal test (utk diagnosis demam typhoid)
Pemeriksaan Parasitologi : untuk penyakit malaria
Free Powerpoint Templates Page 11
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
Darah yang diambil biasanya darah vena cubiti
(dewasa) dan vena jugularis superficialis (bayi)
namun dapat juga darah arteri dan darah kapiler.
Pengambilan Darah Vena
Syring
Tabung Vakum
Free Powerpoint Templates Page 12
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
Pengambilan Darah Vena dengan Syring (alat suntik)
Lazim digunkan di berbagai laboratorium klinik
Ukuran jarum yang sering dipergunakan :
20-21G Dewasa
23G (Butterfly needle) anak-anak
Baik dilakukan pada pasien usia lanjut dan
pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan
(rapuh atau kecil).
Free Powerpoint Templates Page 13
Volume darah yang diambil :
10 – 20 ml dewasa
1 -5 ml anak-anak
1-3 ml bayi
Darah diambil saat suhu badan naik/demam tinggi mis : malaria
Darah diambil dari 2 tempat yang berbeda, yaitu pada vena
lengan kanan dan vena lengan kiri untuk menghindari false
postitive/false negative
Bersihkan tempat vena yang akan diambil dengan menggunakan
kapas yang beralkohol 70 %
Pasang torniquet pada lengan bagian atas untuk memperjelas
posisi vena
Free Powerpoint Templates Page 14
Dengan menggunakan spuit (suntik) pada posisi 45
derajat tusukkan ujung jarum sampai darah masuk
kedalam spuit dan tarik bagian spuit sampai volume
darah yang dikehendaki
Darah kemudian dimasukkan ke dalam botol berisi
media TSB (Trypticase Soy Broth)
Lepaskan torniquet kemudian tumpat daerah
pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%.
Tarik jarum perlahan-lahan, kemudian lengan
ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir
Free Powerpoint Templates Page 16
Pengambilan Darah Vena Dengan Vacutainer
Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan
mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir
ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum
yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada
sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum
pada sisi posterior ditancapkan pada tabung
Free Powerpoint Templates Page 17
Pengambilan Darah Vena Dengan Vacutainer
Keuntungan
-tak perlu membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa
tabung.
-Untuk tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena
darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam
tabung yang berisi media biakan kuman.
-Kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel
pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
Kekurangannya
- sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi,
atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika
pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa
digunakan jarum bersayap (winged needle).
Free Powerpoint Templates Page 18
Pengambilan Darah Kapiler
Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler :
Dewasa : ujung jari atau anak daun telinga
Anak kecil / bayi : tumit atau ibu jari kaki
Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya
gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat),
vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb)
Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang
memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya untuk
pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit
(mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method).
Free Powerpoint Templates Page 19
Pengambilan Darah Kapiler
Cara pengambilan darah kapiler :
Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 70%
Pengang bagian yang akan ditusuk dan tekan sedikit
Tusuklah dengan cepat menggunakan lancet steril
Jari tusuk tegak lurus pada garis sidik kulit jari
(jangan tegak lurus)
anak daun telinga tusuk pinggirnya jangan sisinya
sampai darah keluar.
Tempat tusukan ditutup dengan kapas beralkohol sampai
darah tidak keluar.
Free Powerpoint Templates Page 20
Pengambilan Darah Arteri
Menggunakan arteri radialis di daerah
pergelangan tangan
Jika tidak memungkinkan dapat dipilih arteri
brachialis di daerah lengan atau arteri
femoralis di lipat paha.
Sampel darah arteri umumnya digunakan
untuk pemeriksaan analisa gas darah.
Free Powerpoint Templates Page 21
PENYIMPANAN SPESIMEN DARAH
• Penyimpanan < 24 jam pada suhu
ruang.
• Spesimen tidak boleh disimpan dalam
lemari es.
• Bila tidak memungkinkan, gunakan
media transport berupa Stuart’s medium
atau Amies medium.
STUART’S MEDIUM
Free Powerpoint Templates Page 22
PENYIMPANAN SPESIMEN DARAH
• Bila media transport tidak tersedia, gunakan
antikoagulan SPS(Sodium Polianitol Sulfonat)
0,05%, jangan menggunakan antikoagulan lain
karena dapat membunuh viabilitas bakteri.
Free Powerpoint Templates Page 23
PENGIRIMAN SPESIMEN DARAH
• Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang
• Bila tidak memungkinkan, teruskan
dengan media transport (Stuart’s
medium atau Amies medium)
AMIES MEDIUM
Free Powerpoint Templates Page 24
2. SPESIMEN FESES
Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
Melihat ada tidaknya darah.
Mendeteksi telur cacing dan parasit.
Mendeteksi virus dan bakteri.
Free Powerpoint Templates Page 25
PENGAMBILAN SPESIMEN FESES
1. Spesimen berupa feses segar, jika tidak memungkinkan, lakukan usap rektal
2. Ambil spesimen dengan menggunakan sarung tangan bersih
3. Cara pengambilan feses segar :- Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu- Feses segar tidak boleh bercampur dengan air kloset maupun
urin.- Feses ditampung pada pot steril bermulut lebar dan
berpenutup.- Feses dikeluarkan dan ditampung di atas kertas plastik.- Dengan lidi, ambil banyak feses yang dibutuhkan:Feses
padat: 2-5 g. Feses cair: 10-15 m
4. Cara pengambilan secara usap rektal :- Diambil dengan kapas lidi sintesis steril, putar 360° pada
mukosa rektaldengan kedalaman 1-2 cm.- Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril, tutup rapat
Free Powerpoint Templates Page 26
PENYIMPANAN SPESIMEN FESES
Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Carry and Blair, Stuart’s medium, ataupun Pepton water
Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam pada suhu 4°C
Free Powerpoint Templates Page 27
PENGIRIMAN SPESIMEN FESES
Transport: < 1 jam pada suhu ruang
Bila tidak memungkinkan, gunakan media
transpor atau kultur pada mediaTetra Thionate
Broth
Spesimen yang dikirim dalam pot maupun
wadah harus disertai dengan data/keterangan,
baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien.
Free Powerpoint Templates Page 28
PENGIRIMAN SPESIMEN FESES
Ada 2 data yang harus disertakan, yaitu:
1. Botol dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar
pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur,
jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan
tanggal pengambilan.
2. Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan klinis: dokter
yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian
antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum
pengambilan spesimen), waktu pengambilanspesimen, dan
keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.Jadi, data
mengenai spesimen harus jelas: label dan formulir
Free Powerpoint Templates Page 29
PENGIRIMAN SPESIMEN FESES
Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport
atau kultur pada media Tetra Thionate Broth
Free Powerpoint Templates Page 30
3. SPESIMEN URINEHasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dsb. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan spesimen yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Free Powerpoint Templates Page 31
Jenis Sampel Urine
Urine sewaktu @ urine yg dikeluarkan setiap saat & tidak ditentukan secara khusus. Jenis ini baik untuk pemeriksaan rutin.
Urine pagi @ urine yg pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Jenis ini baik untuk pemeriksaan sediment, berat jenis, protein dll. Dan baik juga untuk test kehamilan.
Urine 24 jam @ urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah/botol besar bervolume 1,5 liter. Jenis ini biasanya digunakan untuk analisa kuantitatif suatu zat dalam urine.
Urine postprandial @ urine yg pertama kali dikeluarkan 1,5-3 jam sehabis makan. Jenis ini baik untuk pemeriksaan terhadap glukosuria.
Free Powerpoint Templates Page 32
Wadah Spesimen Urine
Wadah untuk menampung spesimen urine sebaiknya : - Bahan dari plastik- Tidak mudah pecah- Bermulut lebar- Menampung ± 50 ml urine - Dapat ditutup rapat - Steril & kering- Tidak mengandung bahan yang dapat mengubah komposisi zat-zat yang terdapat dalam urine
Free Powerpoint Templates Page 33
Jenis Spesimen Urine
Jenis Spesimen Urine :
1. Urine porsi tengah
2. Urine kateter
3. Urine aspirasi suprapubik
Free Powerpoint Templates Page 34
1. URINE PORSI TENGAH (‘CLEAN CATCH URINE’)
Jenis sampel urine adalah urine pagi hari; Jumlah yang diperlukan - Dewasa : 20 - 60 ml - Anak-anak : 5 – 10 ml
Alat/Bahan yang dibutuhkan : - Air hangat - Alcohol 70% - Handuk - Kasa steril - Povidone Iodine 10% - Sabun medis
Free Powerpoint Templates Page 35
PENGAMBILAN SPESIMEN URINE
Dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan). Penderita diberitahu tata cara yg benar secara lisan/tertulis (Instruksi pada wanita) :Cuci tangan dgn sabun medis & lap dgn handuk.Duduk di toilet,Buka kaki/lutut ke samping selebar mungkin.Bersihkan labia & vulva dgn kasa steril dari depan ke belakang.Bilas dgn air hangat & keringkan dgn kasa steril baru.Selama proses ini, labia harus tetap terbuka lebar dan jari tangan jangan menyentuh daerah yang sudah steril.Keluarkan urine, buang urine pertama keluar; & berikutnya ditampung.Tutup segera botol & kirim ke laboratorium.
Free Powerpoint Templates Page 36
Instruksi pada Laki-laki : Pasien harus mencuci tangan terlebih dahulu memakai sabun medis.Tarik kulit preputium (‘Foreskin’ untuk yang tidak khitan). Bersihkan glans penis dgn kasa steril.Bilas dgn air hangat & keringkan dgn kasa steril baru.Selama proses ini semuanya harus steril, jari tangan jangan menyentuh daerah yang sudah steril.Keluarkan urine, buang urine pertama keluar; & berikutnya ditampung.Tutup segera botol & kirim ke laboratorium.
Free Powerpoint Templates Page 37
2. URINE KATETER
Digunakan dlm keadaan khusus, misalnya pasien dalam keadaan koma atau pasien gelisah.
Kateter resiko memasukkan bakteri
Alat/Bahan yang dibutuhkan :‒ Semprit isi 10 ml ‒ Jarum suntik nomor 21‒ Kapas alkohol
Free Powerpoint Templates Page 38
PENGAMBILAN SPESIMEN URINE
Lakukan desinfeksi dengan alcohol 70% pada bagian selang kateter yang terbuat dari karet (jangan bagian yang terbuat dari plastic).
Aspirasi urine dengan menggunakan semprit sebanyak kurang lebih 10 ml.
Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat.
Kirimkan segera ke laboratorium
Free Powerpoint Templates Page 39
3. URINE ASPIRASI SUPRAPUBIK
Urine aspirasi suprapubik harus dilakukan pada kandung kemih yang penuh
Cara ini terbebas dari pencemar uretra dan perineum
Alat/Bahan yang Dibutuhkan :‒Alcohol 70%‒Povidone Iodine 10%‒Anastesi lokal‒Semprit isi 10 ml dan jarum nomor 22‒Botol steril bertutup ulir
Free Powerpoint Templates Page 40
PENGAMBILAN SPESIMEN URINE
Lakukan anastesi lokal di daerah suprapubik .
Lakukan desinfeksi kulit di daerah suprapubik dengan
Povidone Iodine 10% kemudian bersihkan dengan kapas
alkohol 70%.
Aspirasi urine tepat di titik suprapubik menggunakan
semprit.
Ambil urine kurang lebih 20 ml dengan cara aseptik
(dilakukan oleh petugas yg berwenang).
Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat.
Kirimkan segera ke laboratorium.
Free Powerpoint Templates Page 41
4. PENGAMBILAN PADA BAYI DAN ANAK-ANAK
Penderita sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil
Bersihkan alat genital seperti yang telah diterangkan di atas.
Pengambilan urine dilakukan dengan cara :‒ Anak duduk dipangkuan perawat.‒ Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urine,
tampung urine dalam wadah atau kantung plastik steril.
‒ Bayi dipasang kantung penampung urine, pada alat genital.
Free Powerpoint Templates Page 42
PEMBERIAN LABEL DAN IDENTITAS
Wadah urine diberi label yang memuat :
Tanggal pengambilan spesimen
Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin,
rekam medic).
Jenis spesimen.
Free Powerpoint Templates Page 43
PENYIMPANAN SPESIMEN URINE
Spesimen urine harus sudah tiba di laboratorium dalam waktu 1 jam, bilatidak memungkinkan harus disimpan dalam lemari es (2-8ºC).
PENGIRIMAN SPESIMEN URINE
Pengiriman urine dilakukan dalam cooling box (2-8ºC) kecuali jika pengiriman dapat dilakukan kurang dari 1 jam setelah pengambilan spesimen.
Free Powerpoint Templates Page 44
4. SPESIMEN SPUTUM
Sputum/dahak/riak @ sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.
Sputum yg baik untuk diperiksa @ sputum yg kental dan purulen, berwarna hijau kekuning-kuningan dgn volume 3-5 ml tiap pengambilan.
Individu yang sehat tidak memproduksi sputum.
Free Powerpoint Templates Page 46
WAKTU PENGAMBILAN SPUTUM
Untuk menegakkan diagnosis tuberculosis paru dari pemeriksaan mikroskopik, diperlukan 3 kali pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan yaitu :Sputum sewaktu (S), yaitu ketika penderita pertama kali datang.
Sputum pagi (P), keesokan harinya ketika penderita datang lagi dengan membawa sputum pagi (dikeluarkan pagi-pagi setelah bangun tidur).
Sputum sewaktu (S), pada saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta mengeluarkan sputumnya lagi.
Free Powerpoint Templates Page 47
Sebelum pengambilan, pasien diberi penjelasan mengenai perbedaan sputum dengan ludah agar spesimen yg diperoleh @ sputum sejati.
Bila pasien mengalami kesulitan mengeluarkan sputum, pada malam hari sebelumnya diminta minum teh manis atau diberi obat expectorant.
Sebelum pengambilan spesimen, pasien diminta untuk berkumur dengan air. Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.
Sputum diambil dari batukkan pertama(first cough). Cara membatukkan sputum:Tarik nafas dalam dan kuat
(dengan pernafasan dada) batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut wadah penampung.
Amati keadaan sputum. Sputum yang berkualitas baik akan tampak kental purulen dengan volume cukup 3-5 ml.
Tutup wadah dengan rapat dan segera kirim ke laboratorium
Free Powerpoint Templates Page 48
PEMBERIAN LABEL DAN IDENTITAS
Wadah sputum diberi label yang memuat :
Tanggal pengambilan spesimen
Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin,
rekam medic).
Jenis spesimen.
Free Powerpoint Templates Page 49
PENYIMPANAN SPESIMEN SPUTUM
Penyimpanan pada pot steril berpenutup.
Semua specimen harus dikirim ke laboratorium secepat
mungkin segera setelah pengambilan. Bila hal ini tidak dapat
dilakukan simpan dalam “cool box” (2-8 C) jangan lebih dari 1
malam.
PENGIRIMAN SPESIMEN SPUTUM
Pengiriman spesimen ke laboratorium harus secepat
mungkin. Bila tidak memungkinkan, pengiriman sputum
dilakukan dalam “cool box” (2-8oC) kecuali pengiriman kurang
dari 1 jam.
Free Powerpoint Templates Page 50
SALURAN NAPAS ATASUSAP TENGGOROKTekan lidah dengan spatula lidah, usap lidi kapas pada kedua tonsil dan faring belakang, jangan menyentuh lidah dan uvulaPemeriksaan Difteri(pada tonsil, bakteri membentuk selaput, ketika di swap akan berdarah) pseudomembran
Free Powerpoint Templates Page 51
LUKA ATAU ABSESCara : biopsi(jar. Luka diambil sedikit) (terbaik), aspirasi(disedot)(ex, bisul yg tertutup), dan swabAnaerob : biopsi dan aspirasiAspirasi untuk :
Abses tertutupLuka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial
Swab :Pus diluar dibersihkan terlebih dahulu dengan swab yang telah dicelupkan dengan NaCl steril dengan swab baru buat usapan dari dasar ulkus
Tidak dianjurkan untuk mengambil pus yang berasal dari drain
Free Powerpoint Templates Page 52
BIOPSI DAN ASPIRASIAspirasi untuk :
•Abses tertutup•Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial
Free Powerpoint Templates Page 54
Penyimpanan spesimen
Wadah: steril dan bisa ditutup rapat (botol bertutup sekrup).
Waktu penyimpanan : harus segera diproses, tdk boleh lebih dari 24 jam.
Temperatur : tergantung bakteri yg dicurigai: 4oC, suhu kamar.
Free Powerpoint Templates Page 55
Transportasi spesimen Harus dalam lingkungan yang cocok untuk
bakteri yang dicurigai.- med. Transport- Suhu kamar /termos berisi es
Wadah tidak boleh dibawa dengan tangan telanjang.
Jarak jauh : “ BERISI BAHAN YG MENGANDUNG PENYEBAB PENYAKIT “.
Free Powerpoint Templates Page 56
REFERENSI
• Fachrizal, Dimas Nanda.” Cara Pengambilan Spesimen Sputum.” http://dhimazfahry.blogspot.com/2012/03/cara-pengambilan-spesimen-sputum.html (diakses tanggal 17 september 2012)
• Fayaopun, Sakinah, Nurul.”Pengambilan Sampel Urine dan Pemeriksaan Urine Lengkap”. http://www.inha-blu3-sky.blogspot.com/2011/10/pengambilan-sampel-urine-dan pemeriksaan-urine-lengkap.html (diakses tanggal 17 september 2012)
• Rahma.”Tata cara mengambil sampel feces, darah kapiler dan vena, pengambilan urine pada anak.” http://www.rahmaniestblog.blogspot.com/2011/10/tata-cara-mengambil-sampel-darah.html (diakses tanggal 17 september 2012)
• Riswanto. “Persiapan Pengambilan Spesimen.” http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/pengambilan-spesimen.html (diakses tanggal 17 september 2012)
• Shanan. “Transport Spesimen.” http://shananaz-shanan.blogspot.com/2011/01/transpor-spesimen.html (diakses tanggal 17 september 2012)
Free Powerpoint Templates Page 57
REFERENSI
• Vivanaliz .”Pengambilan sampel darah untuk pmeriksaan Hematologi Kimia Klinik dan Imunoserologi.” http://www. wordpress.com (diakses tanggal 17 september 2012)
• Verhaengan. J., dan J.Pandipitte.,2010, Prosedur Laboratorium Dasar untuk Bakteriologi Klinis (Basic Laboratory Prosedures in Clinical Bacteriology)., Penerbit Buku Kedokteran.