7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
1/21
PELAKSANAAN PELAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN
PENDEKATAN BEHAVIOR DALAM MENINGKATKAN
RASA PERCAYA DIRI ANAK(Studi pada Peserta didik SMP Neeri ! Be"ku"at Be#i$%i"
Ke&a$ata" Be"ku"at Be#i$%i" Pesisir Barat'
A Latar Be#aka" Masa#a)
Pada dasarnya dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan yang harus
dipenuhi seperti kebutuhan psikologis, keselamatan, kepemilikan dan sosial, harga
diri dan aktualisasi diri. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan
menimbulkan problem yang terjadi pada dirinya. Akan tetapi dengan peran agama
maka problem tersebut dapat diatasi. Agama dapat mengisi arti kehidupan manusia
seyogyanya digunakan untuk menjadi landasan filosofis penyembuhan manusia yang
terkena gangguan mental.1
Rasa kurang percaya diri merupakan masalah serius yang terdapat pada diri
sendiri, sebab mereka akan selalu merasa hidup tidak mampu, malu, takut yang
berlebihan, menjauh dari pergaulan dan selalu merasa gagal sehingga diperlukan
penanganan secara khusus tentang masalah tersebut.
Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat ditumbuhkan dari sikap sanggup
berdiri sendiri, sanggup untuk menguasai diri sendiri dan bebas dari pengendalian
orang lain dan bagaiman kita menilai diri sendiri, sama seperti orang lain menilai kita.
Sehingga kita akan merasa mampu menghadapi situasi apapun. Sedangkan
kepercayaan diri yang dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala
1Abdul Aziz Ahyani,Psikologi Agama, Sinar Baru Algensindo, Bandung, !!1, hlm. 1"".
1
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
2/21
aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa
mampu untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
#epercayaan diri sebagai adanya daya yang bersifat internal yang
menggerakkan kesanggupan indi$idu lebih mengatur perilaku diri sendiri, sehingga
indi$idu lebih mantap dalam melaksanakan tugas yang dibebankan padanya. %engan
kata lain, percaya diri adalah satu bentuk keyakinan akan kemampuan dan kondisi
yang ada pada diri indi$idu itu sendiri. Percaya diri menunjukkan pada tenang dan
terarah, sehingga tekanan psikologi dapat diatasi. &enurut &ayers indi$idu yang
memiliki rasa percaya diri adalah indi$idu yang sukses dalam bidangnya mampu
untuk menyatakan prinsipnya dengan jelas dan meyakinkan.'
Sifat percaya diri tidak hanya harus dimiliki oleh orang de(asa, tetapi anak)
anak juga memerlukannya dalam perkembangannya menjadi de(asa. Sifat percaya
diri sulit dikatakan secara nyata. *etapi kemungkinan besar orang yang percaya diri
akan bisa menerima dirinya sendiri, siap menerima tantangan dalam arti mau
mencoba sesuatu yang baru (alaupun ia sadar bah(a kemungkinan salah pasti ada.
+rang yang percaya diri tidak takut menyatakan pendapatnya di depan orang banyak.
Rasa percaya diri membantu kita untuk menghadapi situasi di dalam pergaulan dan
untuk menangani berbagai tugas dengan lebih mudah.
%alam mencari solusi gangguan)gangguan ji(a seperti kepercayaan diri ini
peran agamalah yang sesuai dalam memberikan terapi pada indi$idu yang
2*hursan akim,Pengembangan Diri, -iberty, ogyakarta, 1///, hlm. 0".3Ibid.
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
3/21
membutuhkan ketentraman dan kestabilan ji(a, sebab agama merupakan kebutuhan
ji(a yang lazim bagi manusia. Agama mengatur segala aspek kehidupan manusia
mulai dari aspek ketuhanan, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya.
%engan demikian agama adalah kebutuhan prinsip yang paling mendasar guna
mencapai tujuan hidup manusia yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasa kurang percaya diri bisa menimpa seorang anak)anak yang berusia 1 sampai 1
tahun anak berpaling kepada dunianya sendiri. Perhatiannya ditujukan kepada dirinya
sendiri. idupnya mulai gelisah, ragu)ragu, timbul rasa malu dan hidup perasaannya
tidak harmonis.
Atas keyakinan bah(a agama adalah rujukan dalam setiap sisi kehidupan
manusia dan solusi bagi setiap masalah yang dihadapinya, maka peneliti mengangkat
penelitian dari suatu upaya pemberian bantuan terhadap anak yang rasa kurang
percaya diri dengan menggunakan pendekatan agama. +leh sebab itu dalam
menggunakan pendekatan agama, maka diperlukan bimbingan dan pemberian nasehat
2koseling3 dalam menyampaikan pesan)pesan agama.
Pemberian nasehat atau konseling berasal dari bahasa 4nggris to counsel
yang secara etimologis berarti 5to give advice6. 4stilah counseling dapat juga berarti
pemberian nasihat terhadap orang lain secara berhadapan satu sama lain.0Sedangkan
secara terminologis, Abu Ahmadi mengatakan bah(a konseling adalah suatu bantuan
yang diberikan kepada indi$idu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
47ulkifli,Psikologi Perkembangan, P*. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1//", hlm. 00.5 Arifin, Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Bulan Bintang,
8akarta, 1/9/, hlm. 1/.
'
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
4/21
hidupnya dengan cara (a(ancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan
indi$idu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidup."
&enurut 8ames 8. Adam yang dikutip oleh 4. %jumhur menjelaskan bah(a
koseling adalah suatu hubungan timbal balik antara indi$idu dan seorang konselor
agar dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih memahami dirinya sendiri dengan
lebih baik dalam hubungannya dengan masalah)masalah yang dihadapinya pada
(aktu itu dan pada (aktu yang akan dating.:
#onseling juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan seorang dengan
seorang, dimana yang seorang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan
pengertian dan kemampuannya dalam menghadapi masalahnya.9%engan demikian
maka konseling dapat diartikan sebagai pemberi nasehat, pemberian anjuran dan
pembicaraan dengan bertukar pikiran./ *etapi untuk perkembangan selanjutnya,
konseling dipandang sebagai upaya untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh
indi$idu atau klien dan bersifat kuratif.
8adi dapat dikatakan bah(a proses konseling merupakan proses usaha untuk
mencapai suatu tujuan. *ujuan yang tidak lain adalah perubahan pada diri klien baik
dalam bentuk pandangan, sikap, keterampilan dan sebagainya, yang lebih
memungkinkan klien itu dapat menerima dirinya, mengambil keputusan dan
6 Abu Ahmadi, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, ;
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
5/21
mengarahkan dirinya sendiri, serta pada akhirnya me(ujudkan dirinya sendiri secara
maksimal.
Berdasarkan makna konseling sebagaimana dijelaskan di atas, maka dapat
dipahami bah(a konseling adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan yang
sistematis dari pembimbing 2konselor3 kepada klien, melalui pertemuan tatap muka
atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkap masalah klien,
sehingga klien mampu melihat masalah sendiri, sesuai dengan potensinya serta
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.
%alam pelaksanaannya, konseling dapat dilakukan secara indi$idu dan secara
kelompok. ?amun dalam penelitian ini, konseling yang akan dibahas adalah
konseling kelompok dengan pendekatan beha$ior. #onseling kelompok merupakan
suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah)masalah
pribadi yang dialami oleh masing)masing anggota kelompok melalui kegiatan
kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. %engan kata lain, konseling
elompok juga bisa dimaknai sebagai suatu upaya pemberian bantuan kepada indi$idu
2sis(a3 yang mengalami masalah)asalah pribadi melalui kegiatan kelompok agar
tercapai perkembangan yang optimal.1!
&enurut Supriatna, konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada
peserta didik dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya, dan selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula
10 *ohirin, Bimbingan dan !onseling di Sekolah dan #adrasah, Raja(ali Press, 8akarta,
!11, hlm. 1:/.
0
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
6/21
bersifat penyembuhan. #onseling kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada
peserta didik dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan,
dan diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan
pertumbuhannya.11
Berdasarkan pendapat konseling kelompok di atas, maka dapat penulis
disimpulkan bah(a yang dimakasud dengan konseling kelompok adalah suatu upaya
pemberian bantuan kepada indi$idu yang mengalami masalah)masalah pribadi yang
dialaminya melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.
Salah satu pendekatan dalam konseling kelompok adalah konseling beha$ior.
Pendekatan konseling beha$ior menekankan pada dimensi kognitif indi$idu dan
mena(arkan berbagai metode yang berorientasi pada tindakan 2action-oriented3
untuk membantu mengambil langkah yang jelas dalam mengubah tingkah laku.
Setiap tingkah laku dapat dipelajari, tingkah laku lama dapat diganti dengan tingkah
laku baru, dan manusia memiliki potensi untuk berperilaku baik atau buruk, tepat atau
salah.1
Pendekatan ini menekankan pada perilaku spesifik, yaitu perilaku yang
memang berbenturan atau berla(anan dengan lingkungan dan diri klien sendiri.
Pendekatan ini lebih bersifat suatu pelatihan terhadap perilaku klien, sehingga
pendekatan ini menekankan pada teknik dan prosedur untuk memfasilitasi perubahan
perilaku pada diri klien. &aka pendekatan konseling beha$ior ini lebih
11&amat Supriatna,Bimbingan dan !onseling Berbasis !om"etensi, Raja(ali Press, 8akarta,
!11, hlm. 1!.12@ahyuni #omalasari dkk., eori dan eknik !onseling, Penerbit 4ndeks, 8akarta, !11, hlm.
11
"
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
7/21
mementingkan penggunaan teknik pengubahan perilaku 2behavior modivication3.
Peran konselor di sini sebagai model bagi klien dari pada kualitas hubungan
konseling.1'
%engan demikian jelaslah bah(a yang menjadi ciri khas dari konseling
beha$ioryaitu tingkah laku yang merupakan sesuatu yang dipelajari dan dapat diukur
le(at pembelajaran juga. al ini sebagaimana pendapat @inkel yang dikutip oleh
;orey bah(a konseling beha$iorpada dasarnya berpegang pada keyakinan bah(a
prilaku manusia merupakan hasil suatu proses belajar dan dapat diubah dengan
mempelajari hal yang baru, dengan demikian proses konseling pada dasarnya
dipandang sebagai suatu proses belajar.1
#onseling sebagai upaya pendidikan yang memfasilitasi pengembangan
potensi klien terjadi atas proses interaksi antara dua pribadi, yaitu konselor dan
kliennya. #arena itu, prosedur konseling hendaknya dibangun atas pemahaman
konselor tentang potensi dan karakteristik klien agar konseling berjalan lebih efektif.
Allah S@* memberikan pedoman kepada Rasulullan dalam memberikan nasehat)
nasehat 2dak(ah3 kepada umat)?ya melalui surat An)?ahl ayat 10, yaitu
Artinya% Serulah &manusia' ke"ada (alan uhan-mu dengan hikmah dan
"ela(aran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnyauhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang sia"a yang tersesat dari (alan-)yadan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menda"at "etun(uk. &*S. An-
)ahl % +'.
13Abu Bakar
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
8/21
&enurut uraish Shihab bah(a ayat ini sebagai seruan untuk memberikan
nasehat atau berdak(ah dengan tiga macam metode dak(ah, yang harus disesuaikan
dengan sasaran dak(ah. *erhadap cendikia(an yang memiliki pengetahuan tinggi
diperintahkan menyampaikan pesan)pesan dengan hikmah, yakni berdialog dengan
kata)kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. *erhadap kaum a(am
diperintahkan untuk menerapkan mau0i1hah, yakni memberikan nasehat dan
perumpamaan yang menyentuh ji(a manusia sesuai dengan taraf pengetahuai mereka
yang sederhana. Sedangkan terhadap ahl al-kitandan penganut agama)agama lain
yang diperintahkan adalah(idal 2mu(adalah'2perdebatan dengan cara terbaik, yakni
dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan.10
Berdasarkan ketiga metode dalam penyampaian nasehat)nasehat 2dak(ah3 di
atas, maka konseling sebagai suatu proses interaksi antara konselor dengan klien akan
lebih efektif dalam mengembangkan fitrah hidayah manusia apabila di dalamnya
mengandung tiga unsur tersebut. %engan ketiga metode tersebut, akan semakin jelas
bah(a konseling bukan saja merupakan upaya bantuan yang berisi nasehat)nasehat,
ajakan dan pemberian informasi sebagaimana sifat dak(ah, tetapi lebih menuntut
adanya atmosfir yang membuat klien merasa nyaman untuk mengungkapkan
pandangan dan keputusan yang akan diambil atas pilihannya.
&enurut Supriatna yang mengemukakan bah(a konseling kelompok dengan
pendekatan beha$ior dalam pelaksanannya melalui beberapa tahap, yaitu
15&. uraish Shihab, a$sir al-#isbah, Pesan, !esan dan !eserasian Al-*ur0an, -entera
ati, 8akarta, !!0, hlm. '9)'9".
9
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
9/21
1. *ahap pembentukan, temanya pengenalan, pelibatan, dan pemasukan
diri. Pada tahap pembentukan pemimpin kelompok menjelaskan pengertian,
tujuan konseling kelompok, menjelaskan cara)cara, asas)asas konselingkelompok, perkenalan dan pembentukan dinamika kelompok.
. *ahap peralihan, temanya pembangunan jembatan antara tahap
pertama dan tahap ketiga. &aksudnya dalam tahap peralihan ini pemimpinkelompok menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
dan mena(arkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya.
'. *ahap kegiatan, temanya kegiatan pencapaian tujuan. &aksudnyapemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik dan kemudian
tanya ja(ab antara anggota dengan pemimpin kelompok.
. *ahap pengakhiran, temanya penilaian dan tindak lanjut. Pada tahap
ini pemimpin kelompok menyatakan bah(a kegiatan akan segera berakhir.Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil)hasil
kegiatan, membahas kegiatan lanjutan, mengemukakan pesan dan harapan.1"
Pendekatan konseling beha$ior memandang manusia sebagai mahluk reaktif
yang tingkah lakunya dikontrolCdipengaruhi oleh faktor)faktor dari luar manusia, dan
manusia memulai kehidupanya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungan dan
interaksi ini mengasilkan pola)pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian,
tingkah laku dipelajari ketika indi$idu berinteraksi dengan lingkungan melalui
hukum)hukum belajar.
&elalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan beha$iour ini
diharapkan dapat membantu peserta didik lebih memiliki rasa percaya diri yang
tinggi. %imana peserta didik akan saling mendukung dengan satu kelompoknya dan
akan saling memoti$asi dalam menyampaikan inspirasi dalam menghadapi kelompok
lainnya. 8adi dengan adanya layanan konseling kelompok dengan pendekatan
beha$iour ini diharapkan semua peserta didik mampu berkerjasama dan menceritakan
16&amat Supriatna, 3".it., hlm. 1!0.
/
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
10/21
kendala yang dihadapinya dengan teman sekelompoknya, khususnya berkenaan
dengan rendahnya rasa percaya diri peserta didik.
Sementara itu berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat prasur$ei di
S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir Barat
diketahui bah(a masih banyaknya anak)anak di sekolah tersebut yang mengalami
rasa kurang percaya diri, selalu merasa takut dan ragu dalam melangkah, bertindak,
berpendapat, serta berinteraksi kurang baik dengan lingkungan sekolah, hal ini
mengakibatkan anak kesulitan untuk belajar, dan kurang berprestasi.1:
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan, penulis dapat
mengetahui upaya bimbingan konseling telah dilaksanakan oleh konselor yang berada
di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir
Barat. Dpaya yang dilakukan oleh pihak sekolah S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing
yaitu dengan cara membentuk beberapa kelompok peserta didik, khususnya peserta
didik yang mengalami permasalahan rasa percaya diri. %an untuk meningkatkan rasa
percaya diri maka pihak sekolah memberikan dorongan pada peserta didik untuk
memulainya dari dalam diri sendiri. al ini sangat penting mengingat bah(a indi$idu
yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang
mereka alaminya dan indi$idu harus dapat menge$aluasi diri secara obyektif,
memberi penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri, "ositi$e thingking,
17%ataPrasurvey, di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing
Pesisir Barat.
1!
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
11/21
gunakansel$4a$$irmationyaitu berupa kata)kata yang membangkitkan rasa percaya
diri dan berani mengambil resiko.19
Berdasarkan hasil pengamatan pada data prasur$ey tersebut di atas maka
dapat penulis simpulkan bah(a telah ada upaya yang dilakukan oleh pihak S&P
?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir Barat dalam
meningkatkan rasa percaya diri anak, namun rasa percaya diri pada diri anak masih
tergolong rendah, hal ini terlihat masih banyak anak)anak yang mengalami rasa
kurang percaya diri, selalu merasa takut dan ragu dalam melangkah, bertindak,
berpendapat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk
melaksanakan penelitian lebih dalam terkait pelaksanaan pelayanan konseling dengan
pendekatan beha$ior terhadap rasa kurang percaya diri anak)anak di S&P ?egeri 1
Bengkunat dengan mengangkat judul penelitian *Pe#aksa"aa" Pe#a+a"a"
K,"se#i" Ke#,$p,k de"a" Pe"dekata" V%e)a-i,r da#a$ Me"i"katka" Rasa
Per&a+a Diri A"ak (Studi pada Peserta Didik SMP Neeri ! Be"ku"at
Be#i$%i" Ke&a$ata" Be"ku"at Be#i$%i" Pesisir Barat'.
B Ide"ti/ikasi Masa#a)
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian dapat di
identifikasi sebagai berikut
18%ataPrasurvey, di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing
Pesisir Barat.
11
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
12/21
1. =uru bimbingan konseling belum melaksanakan bimbingan konseling secara
maksimal, khususnya konseling kelompok dengan pendekatan beha$ior
sehingga peserta didik belum merasakan adanya konseling yang sedang
dilaksanakan oleh sekolah.
2. Rendahnya rasa percaya peserta didik saat proses belajar mengajar, khususnya
peserta didik #elas
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
13/21
1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan konseling kelompok dengan pendekatan
beha$ior di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat
Belimbing Pesisir BaratE
. Bagaimana langkah)langkah pelaksanaan pelayanan konseling kelompok
dengan pendekatan beha$ior dalam meningkatkan rasa percaya diri peserta
didik kelas
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
14/21
a. Secara teoritis, penelitian ini merupakan upaya pengembangan
pengetahuan dan keterampilan penulis berdasarkan teori)teori yang
didapatkan selama mengikuti kuliah di >akultas *arbiyah 4A4? Raden
4ntan -ampung, terutama berkaitan dengan pelayanan konseling kelompok
dengan pendekatan beha$ior dalam meningkatkan rasa percaya diri pada
peserta didik.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
empirik serta memberikan layanan dan pembinaan untuk mencapai
kehidupan yang layak dengan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
memadai, dan memberikan kesempatan untuk mempraktekkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh konselor tentang penanaman rasa percaya
diri sebagai (a(asan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan konseling
serta memenuhi tugas akhir dari program Strata Satu 2S13.
2 Met,d,#,i Pe"e#itia"
%emi memecahkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini maka
diperlukan sebuah cara atau metode yang tepat. Adapun metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
! 3e"is da" Si/at Pe"e#itia"
%ilihat dari jenisnya, penilitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian
lapangan 2$ield research3. &enurut #artini #artono, penelitian lapangan 2$ield
research3 yaitu penelitian lapangan yang di lakukan dalam kancah kehidupan yang
1
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
15/21
sebenarnya.1/%imana penelitian ini dilakukan di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing
#ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir Barat, dan penelitian ini dilakukan dengan
melihat hal)hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yakni tentang
pelaksanaan layanan konseling kelompok dengan pendekatan beha$ior dalam
meningkatkan rasa percaya diri anak di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing
#ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir Barat.
#emudian sifat penelitian ini yaitu bersifat deskriptif. ang dimaksud dengan
deskriptif adalah 5Suatu metode dalam meneliti suatu objek yang bertujuan membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan objektif, mengenai fakta)fakta,
sifat)sifat, ciri)ciri serta hubungan diantara unsur)unsur yang ada atau fenomena
tertentu6.! %alam penelitian ini akan digambarkan bagaimana pelaksanaan layanan
konseling kelompok dengan pendekatan beha$ior dalam meningkatkan rasa percaya
diri anak di S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing
Pesisir Barat sehingga akan diperoleh gambaran umum yang komprehensif tentang
hal tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat ditegaskan kembali
bah(a penelitian yang akan penulis lakukan ini adalah suatu penelitian yang bersifat
deskriptif karena penulis ingin mengetahui gambaran mengenai keadaan secara nyata
pada lokasi penelitian. Sementara itu model atau jenis penelitian yang akan penulis
lakukan ini adalah termasuk dalam kategori kualitatif, yaitu suatu penelitian yang
19#artini #artono,Pengantar #etodologi 5iset Sosial,;et. #e)
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
16/21
pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif $erifikatif.1 8adi penelitian yang
akan penulis lakukan ini adalah termasuk dalam jenis kualitatif karena data)data yang
akan dikumpulkan adalah berbentuk simbol bukan berbentuk angka.
1 P,pu#asi
Pengertian populasi menurut adari ?a(a(i adalah 5#eseluruh obyek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda)benda, he(an, tumbuh)tumbuhan,
gejala)gejala, nilai)nilai atau peristi(a)peristi(a sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu didalam suatu penelitian6.
Berdasarkan kutipan ini dapat diambil kesimpulan bah(a populasi adalah
sekelompok C semua indi$idu yang di kenai penelitian, di mana populasi itu dapat
berupa manusia, benda)benda, he(an dan tumbuh)tumbuhan. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah anak)anak yang berusia 1 tahun atau duduk di kelas
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
17/21
pendapat ?ana Sudjana adalah 5@akil dari populasi6.8adi sampel yang dimaksud
disini adalah (akil yang telah dipilih untuk me(akili populasi. Sampel ini merupakan
cerminan dari populasi yang sifat)sifat akan diukur dan me(akili populasi yang ada.
%engan adanya sampel ini maka proses penelitian akan lebih mudah dan sederhana.
#emudian untuk menentukan besarnya sampel ini, maka penulis
menggunakan pedoman sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto yaitu 5Dntuk sekedar ancer)ancer, maka bila subyeknya kurang
dari 1!! lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dapat diambil antara 1!)10G
atau !)0G atau lebih6.0
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka karena jumlah populasi dalam
penelitian ini adalah kurang dari 1!! yaitu berjumlah ' peserta didik dan 1 orang
guru bimbingan konseling, maka penulis akan mengambil seluruh populasi yang ada
yakni sampel, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.
4 Met,de Pe"u$pu#a" Data
Dntuk mengumpulkan data)data di lapangan yang diperlukan dalam penelitian
ini digunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut
a. &etode 4nter$ie(
4nter$ie( menurut &ardalis adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti untuk mendapatkan keterangan)keterangan lisan melalui bercakap)cakap dan
24?ana Sudjana,Pedoman Penyusunan Skri"si, esis dan Disertasi, Rineka ;ipta, 8akarta,
1//", hlm. 0'.25Suharsimi Arikunto,3". it., hlm. 1!
1:
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
18/21
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada si
peneliti."
Dntuk memperoleh data yang $alid dan kredibel penulis menggunakan
inter$ie( bebas terpimpin yaitu penginter$ie( memba(a kerangka)kerangka
pertanyaan untuk disajikan, tetapi bagaimana cara)cara itu disajikan sama sekali
diserahkan kepada kebijaksanaan inter$ie(er.: &etode inter$ie( ini akan
dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan konseling kelompok
dengan pendekatan beha$ior dalam meningkatkan rasa percaya diri peserta didik di
S&P ?egeri 1 Bengkunat Belimbing #ecamatan Bengkunat Belimbing Pesisir Barat.
b. &etode +bser$asi
&etode obser$asi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara
pengamatan sistematis terhadap hal)hal yang diselidiki. @inarno Surahmad
mengartikan obser$asi sebagai 5*ehnik pengumpulan data dimana penyelidik
mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala)gejala subyek yang diselidiki,
baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan situasi
buatan6.9
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bah(a yang
dimaksud dengan metode obser$asi di sini adalah suatu cara yang digunakan dalam
26&ardalis, #etode Penelitian Sebagai Pendekatan Pro"osal, Bumi Aksara, 8akarta, !!,
hlm. ".27Sutriso adi,#etodologi 5esearch, Andi +ffset, ogyakarta, !!!, hlm. ''28@inarno Surahmad,Pengantar Penelitian Ilmiah, *arsito, Bandung, 1//0, hlm. 1".
19
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
19/21
mengumpulkan data)data melalui suatu pengamatan dan juga pencatatan yang
dilakukan secara sistematis dan terencana.
Ada tiga jenis teknik pokok dalam pengunaan metode obser$asi, yaitu
+bser$asi partisipan dan obser$asi non partisipan, obser$asi sistematik dan obser$asi
non sistematik dan obser$asi eksperimen dan obser$asi non eksperimen6./ ?amun
dalam hal ini penelitian penulis hanya menggunakan metode obser$asi non partisipan
karena peneliti tidak mengambil bagian secara penuh dari aktifitas obyek yang
diteliti.
%alam obser$asi ini, peneliti mengamati perilaku populasi 2peserta didik3
yang tampak sebelum dan sesudah proses konseling. %ari penelitian tersebut dapat
dilihat gejala)gejala yang nampak pada diri peserta didik seperti ketika klien
berbicara, bersikap dengan orang sekitarnya, teman serta hubungan peserta didik
dengan guru, ekspresi (ajah peserta didik bahkan dari tingkah laku peserta didik.
%ari beberapa ciri tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan dari obser$asi
bah(a peserta didik mengalami masalah.
c. &etode %okumentasi
Suharsimi Arikunto yang menjelaskan bah(a metode dokumentasi adalah
5&encari data mengenai hal)hal atau sesuatu yang berkaitan dengan masalah $ariabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
buku langger6.'!
29Sutrisno adi, 3". it., hlm. :!.30Suharsimi Arikunto, 3". it, hlm. '
1/
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
20/21
Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat dipahami bah(a metode
dokumentasi adalah suatu cara di dalam mengumpulkan data)data yang diperlukan
dengan melalui catatan tertulis. &etode dokumentasi ini dipergunakan untuk
memperoleh data tentang sejarah berdiri, struktur organisasi, jumlah pendidik, jumlah
peserta didik, sarana dan prasarana serta langkah)langkah yang dilakukan oleh
konselor dalam meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
5 Met,de A"a#isa Data
&etode analisa data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kualitatif dan
kuantitatif. %ata kualitatif adalah data yang berbentuk data, kalimat, skema dan
gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
kualitatif diangkakan.'1
%alam mengolah dan menganalisa data yang telah diperoleh dari lapangan
tersebut, penulis menggunakan analisa kualitatif 2non statistik3 karena data yang
diperoleh merupakan data deskriptif, sebagaimana Sumadi Suryabrata mengatakan
bah(a 6Penelitian harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakannya,
apakah analisis statistik ataukah analisis non statistik. Pemilihan ini tergantung pada
data yang terkumpul statistik sesuai dengan data k(antitatif atau data yang
dikualifikasikan yaitu dalam bentuk bilangan, sedangkan nalisis non statistik sesuai
dengan data deskriptif6.'
31Sugiyono,#etode Penelitian Administrasi, Alfa Beta, Bandung, !!/, hlm. ".32Sumadi Suryabrata,#etodologi Penelitian, ;
7/25/2019 Proposal Zahiri Baru.doc
21/21
Adapun pengertian dari analisis data kualitatif adalah suatu cara penelitian
yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden
secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, diteliti dan dipelajari
sebagai sesuatu yang utuh.''Pengertian di analisis disini dimaksudkan sebagai suatu
penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis. -ogis sistematis
menunjukkan cara berfikir deduktif ) induktif dan mengikuti tata tertib dalam
penulisan laporan)laporan penelitian ilmiah
;ara berfikir induktif yaitu 6 berfikir induktif berangkat dari fakta)fakta yang
khusus, peristi(a)pristi(a yang kongkrit, kemudian dari fakta)fakta atau peristi(a)
peristi(a yang khusus itu ditarik generalisasi)generalisasi mempunyai sifat umum.'
8adi dengan cara berfikir induktif ini adalah suatu cara atau jalan untuk mengambil
kesimpulan yang beranjak dari fakta)fakta yang telah dikumpulkan dari bagian)
bagian yang bersifat khusus dan di padukan untuk menarik kesimpulan umum.
Sedangkan cara berfikir deduktif yaitu metode analisa data dengan cara
bermula dari data yang bersifat umum kemudian dari data yang bersifat umum
tersebut ditarik kesimpulan yang bersifat #husus.'0&etode ini adalah suatu cara atau
jalan untuk mengambil kesimpulan yang beranjak dari fakta)fakta yang telah
dikumpulkan dari bagian)bagian yang bersifat umum dan ditarik suatu kesimpulan
sehingga menjadi suatu keputusan yang bersifat khusus.
33 Soerjono Soekanto, Penelitian 7ukum )ormati$ Suatu in(auan Singkat, Raja =rafindo,
8akarta, 1//9, hlm. 1.34 Sutrisno adi, 3". it., hlm. .35Ibid,hlm. 9.
1
Recommended