11
Indra Yuspiar, SE, Ak, M.AkIndra Yuspiar, SE, Ak, M.Ak
Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalahpengakuan aset, penentuan jumlah tercatat,pembebanan penyusutan, dan rugi penurunannilai atas aset tetap.
• Suatu entitas harus memilih model biaya ataumodel revaluasi sebagai kebijakanakuntansinya terhadap seluruh aset tetapyang berada di kelompok yang sama.
Model Biaya : biaya perolehan - akumulasipeyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
Model Revaluasi : suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian. yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi -akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi
.
Jika suatu aset tetap direvaluasi maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun, kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung di debit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.- metode garis lurus- metode saldo menurun- metode jumlah unit
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau pada saat aset sudah tidak memiliki manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan jumlah tercatat dari aset tersebut.
Menjelaskan PSAK 16 tentang aset tetap.
PSAK tersebut perlu dilengkapi oleh PSAK 47.
Standar dalam mengatur perlakuan akuntansi dan pelaporan hak atas aset tetap berupa tanah dan penyusutannya.
Tanah sebagai aktiva tetap dan PSAK 47 prinsipnya mengikuti PSAK 16: Aset Tetap
Pengakuan awal tanah diukur sebesar biaya perolehan tanah diluar pengeluaran legal hak atas tanah.
PSAK 47 memberikan contoh biaya perolehan awal tanah dan biaya tangguhan.
Pengeluaran setelah perolehan tanah ditambahkan dalam jumlah tercatat, apabila meningkatkan manfaat ekonomi.
Pengeluaran untuk memelihara kondisi tanah sehingga seperti semula langsung dibebankan pada periode berjalan.
Pengeluaran perpanjangan hak tidak menambah nilai tercatat namun sebagai beban tangguhan. Untuk pengeluaran yang tidak material langsung dibebankan pada periode berjalan.
Tanah tidak disusutkan kecuali dengan beberapa kondisi.
Tanah disusutkan, jika:• kondisi kualitas tanah tidak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama entitas• sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyek selesai• prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kumungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Kondisi penghapusan dan pelepasan tanah;1. Jika tanah disumbangkan atau dihibahkan sebagian atau seluruhnya maka nilai terbawa tanah dalam neraca dikurangkan dengan: mendebit laba rugi tahun berjalan disertai pegungkapan yang diperlukan. Tanah yang disumbangkan harus dinyatakan dalam catatan atas laporan keuangan
2. Jika tanah diambil alih negara untuk kepentingan umum dengan atau tanpa ganti rugi maka kerugian kehilangan tanah dikurangi ganti rugi yang diterima atau kemungkinan besar diterima akan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
3. Jika tanah yang secara fisik menyusut luasnya karena pengikisan alam secara proporsional maka nilai terbawa aset tanah saat tanggal neraca akan berkurang dan akan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
PSAK 48 (Revisi 2009): PenurunanNilai Aset Adopsi dariIAS 36 Impairment of Asset
Semua Aset Kecuali: Persediaan Aset timbul dari kontrak konstruksi Aset pajak tangguhan Aset dari imbalan kerja Aset keuangan Properti investasi yang diukur pada nilai
wajar Aset dimiliki untuk dijual
Faktor External• Nilai pasar Aset• Teknologi• Industry• Suku Bunga• dll
Faktor Internal• Pelaporan Internal• PerubahanPenggunaan Aset• Keusangan danKerusakan FisikAset
Apabila ada indikasi bahwa Jumlah tercatat aset lebih tinggi daripada nilai terpulihkan (recoverable amounts) maka aset tersebut harus diuji penurunan nilai.
Jumlah tercatat > Jumlah terpulihkan (recoverable amounts)Maka pilih yang lebih tinggi antara:
1.Fair Value less Cost to sell2.Nilai Pakai (value in use)
NilaiWajar Dikurangi Biaya untuk Menjual
Harga mengikat dalam transaksi wajar dikurangi biaya-biaya menjual
Harga pasar dikurangi biaya pelepasan (harga penawaran terkini atau harga transaksi terakhir)
Informasi terbaik Manajemen atas arms length price pada saat akhir periode pelaporan
Nilai Pakai Estimasi arus kas
masadepan
Ekspektasi kemungkinanvariasi dari arus kas tsb
Nilaiwaktu uang Harga ketidapastian
yang melekat pada aset
Faktor lain seperti ilikuiditas
Alokasi rugi penurunan nilai unit penghasil kas:• Goodwill yang dialokasikan ke UPK• Aset Lain Secara Prorata
Pembalikan penurunan nilai untuk goodwill tidak diperbolehkan
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Frekuensi pengujian penurunan nilai
PSAK 48 (1998)Pada saat terdapat indikasiaset mungkin mengalamipenurunan nilai
PSAK 48 (REVISI 2009)Sama, tetapi untuk aset berikut harus dilakukanpengujian secara tahunan:
1. Aset takberwujud dengan umur manfaat takterbatas
2. Aset takberwujud yang belum tersedia untuk digunakan
3. Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
PSAK 48 (1998) PSAK 48 (Revisi 2009)
Lebih sedikit klarifikasiMengenai pengukuran nilai pakai
Memberikan klarifikasi atas: Elemen-elemen dalam
penghitungan nilai pakai Keharusan untuk menilai
kewajaran asumsi yang digunakan dalam proyeksi aliran kas
Dikeluarkannya estimasi aliran kas yang berkaitandengan restrukturisasi Masa depan yang belum ada komitmen dan perbaikan kinerja aset dari proyeksi aliran kas
PSAK 48 (1998) PSAK 48 (REVISI 2009)
Goodwill diuji penurunanNilainya sebagai bagian dari CGU terkaitnya
Menggunakan pendekatan ‘bottomup/topdown’
Pada dasarnya sama, tetapi terdapat klarifikasi bahwa:
Goodwill harus dialokasikan, pada tanggal akuisisi,ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan mendapatkan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis
Goodwill ini, untuk tujuan akuntansi, melekat padaUPK tersebut. Jika UPK itu dijual, maka goodwillyang melekat padanya juga diperhitungkan dalammenentukan untung rugi penjualan UPK.
Realokasi goodwill dapat terjadi ketika ada reorganisasi.
PSAK 48 (1998) PSAK 48 (REVISI 2009)
Mengharuskan pembalikan rugi penurunan goodwill pada situasi tertentu
Melarang pembalikan rugi penurunan atas goodwill
PSAK (1998) PSAK (REVISI 2009)
Ketentuan pengungkapan yang ada diteruskan di ED PSAK 48 (Revisi 2009) dengan beberapa tambahan
Tambahan pengungkapan untuk:
Jumlah goodwill yang belum dialokasi dan alasannya
Informasi mengenai setiap UPK yang mendapatkan alokasi goodwil atau aset takberwujud dengan masa manfaat takterbatas dalam jumlah yang material, terutama yang berkaitan dengan asumsi utama yang digunakan dalam mengukur nilai terpulihkan
Mengatur akuntansi untuk aset yang dimilikiuntuk dijual, serta penyajian danpengungkapan operasi dihentikan.
Namun pada presentasi ini hanya akandibahas mengenai aset yang dimiliki untukdijual.
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidaklancar sebagai dimiliki untuk dijual jikapenjualan aset lebih menguntungkan daripadapemakaian aset tersebut.
Aset harus berada dalam keadaan yang dapatdijual dengan segera dengan syarat-syaratyang biasa dan secara umum diperlukandalam penjualan aset, dan penjualannya harussangat mungkin terjadi (highly probable). Agarpenjualan tersebut dapat dikatakan sangatmungkin terjadi, pihak manajemen harusberkomitmen terhadap rencana penjualanaset.
Aset tetap yang tersedia untuk dijual , perlakuan:• diakui pada saat dilakukan penghentian operasi;• diukur sebesar nilai yang lebih rendah dari jumlah tercatatnya dibandingkan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya-biaya penjualan aset tersebut;• disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan dari penggunaan lebih lanjut;• diungkapkan dalam laporan keuangan dalam rangka evaluasi dampak penghentian operasi dan pelepasan aset (aset tidak lancar)
Entitas yang berkomitmen dalam rencanapenjualan yang mengakibatkan kehilanganpengendalian atas entitas anak harusmengklasifikasikan seluruh aset dan
liabilitasatas entitas anak tersebut sebagai dimilikiuntuk dijual Jika terjadi penundaan penyelesaianpenjualan yang disebabkan oleh peristiwadiluar kendali entitas tidak akan
menghalangipengklasifikasian suatu aset sebagai
dimilikiuntuk dijual asalkan entitas tersebut tetapberkomitmen dalam penjualan aset.
Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar
secara khusus dan bertujuan untukmelepaskan kembali aset tersebut, maka
asettersebut harus diklasifikasikan sebagai
asetdimiliki untuk dijual pada tanggalperolehannya.
Entitas harus mengakui rugi penurunan nilai
atas penurunan ke nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual aset, sepanjang kerugianpenurunan nilai belum diakui. Entitas harus mengakui laba atas
peningkatannilai wajar setelah dikurangi biaya
untukmenjual suatu aset, tetapi tidak bolehmelebihi akumulasi rugi penurunan nilai yangtelah diakui.
Jika laba atau rugi sebelumnya tidak diakuipada tanggal penjualan aset tidak lancar makaharus diakui pada tanggal
penghentianpengakuan. Aset tidak lancar yang diklasifikasikan
sebagaidimiliki untuk dijual tidak mengalamipenyusutan. Namun, bunga dan beban yang dapatdiatribusikan ke laibilitas dari kelompoklepasan yang diklasifikasikan sebagai dimilikiuntuk dijual harus tetap diakui.
Dalam industri pertambanan terdapat empat kegiatan usaha pokok:
Eksplorasi (exploration) Pengembangan dan konstruksi
(development and construction) Produksi (production) pengolahan
Jenis-jenis biaya eksplorasi yang pokok adalah sbb:
Penyelidikan umumbiaya studi literaturbiaya perolehan data satelit dan foto udarabiaya pemetaan geologi
Perizinan dan administrasibiaya perolehan kuasa pertambanganbiaya perolehan kontrak kerja karyabiaya perolehan kontrak karyabiaya pembebasan tanahbiaya administrasi eksplorasi
Geologi dan geo fisikabiaya side loking air radarbiaya geologi lapanganbiaya penyelidikan gravitasibiaya penyelidikan magnetik
Pemboran eksplorasibiaya persiapan lahan, termasuk biaya pembuatan jalan masuk ke lokasi pemboran.biaya pemboran, termasuk peralatan bor.biaya mobilisasi dan demobilisasibiaya logistik selama dilaksanakannya pemboran
Biaya yang timbul atas kegiatan eksplorasi dan evaluasi di suatu area of interest wajib dibebankan pada periode berjalan. Kecuali bilamana memenuhi salah satu dibawah ini:a. Izin untuk melaksanakan eksplorasi di area of interest tersebut masih berlaku dan kegiatan eksplorasinya pada tanggal neraca belum selesai. Serta kegiatan eksplorasi yang berarti dalam area of interest masih terus berlangsung.b. Izin untuk melaksanakan kegiatan pertambangan di area of interest tersebut masih berlaku dan dapat dibuktikan bahwa biaya eksplorasi yang terjadi diharapkan dapat diperoleh kembali.
Biaya penyusutan aset tetap yang mendukung kegiatan eksplorasi dialokasikan sebagai bagian biaya eksplorasi
Biaya bunga yang terjadi karena pendanaan kegiatan eksplorasi ditangguhkan (selama biaya eksplorasinyapun dapat ditangguhkan) dengan mengacu pada PSAK No. 26 tentang biaya pinjaman.
Biaya umum dan administrasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan eksplorasi ikut ditangguhkan sebagai bagian dari biaya eksplorasi yang ditangguhkan
Pendapatan lain-lain yang diperoleh sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dikurangkan dari biaya eksplorasi yang ditangguhkan
Jumlah biaya eksplorasi yang dibebankan pada periode berjalan (diluar biaya amortisasi atas biaya eksplorasi yang ditangguhkan) disajikan secara tersendiri dalam laporan Laba/rugi komprehensif sebagai beban eksplorasi
Biaya yang ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi disajikan sebagai biaya eksplorasi yang ditangguhkan
Jenis-jenis biaya pengembangan dan konstruksi yang pokok adalah sbb:
Biaya pengembanganbiaya administrasi: pengurusan perizinan, pembebasan tanah.biaya pembersihan lahanbiaya pembukaan tambang
Biaya konstruksibiaya pembuatan prasaranabiaya pembuatan atau pengadaan bangunan
Biaya yang terjadi atas kegiatan pengembangan suatu area of interest tertentu baik langsung maupun tidak langsung ditangguhkan pembebananya sebagai biaya pengembangan yang ditanggunhkan.
Biaya penyusutan aset tetap yang dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan pengambangan ditanggukan sebagai bagian dari biaya pengembangan yang ditangguhkan
Biaya umum dan administrasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pengembangan ditangguhkan sebagai bagian dari biaya pengembangan yang ditangguhkan.
Sedangkan biaya umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung denan kegiatan pengembangan harus diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan
Pada saat dimulainya produksi suatu area of interest, akumulasi biaya pengembangan yang ditangguhkan dan akumulasi biaya eksplorasi yang ditangguhkan atas area of interest yang sama dijumlahkan, dan penjumlahan biaya tersebut diamortisasi, biaya amortisasi dibebankan sebagai biaya produksi.
Biaya pengembangan yang ditangguhkan disajikan dalam Laporan posisi keuangan (Neraca) secara bersama-sama dengan biaya eksplorasi yang ditangguhkan (atas kegiatan eksplorasi yang sudah menemukan cadangan bukti), sebagai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan.
Untuk periode akuntansi dimana produksi komersial telah dimulai, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan disajikan sebesar jumlah netto nya.
Jenis-jenis biaya penambangan yang pokok baik yang berhubungan dengan kegiatan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi adalah sbb:
Pengupasan lapisan tanah selama masa produksibiaya pengupasan tanahbiaya penyediaan lahan untuk penimbunan tanahbiaya penimbunan tanah hasil pengupasan
Pengambilan bahan galianbiaya penggalianbiaya penyemprotanbiaya pengerukan
Pencucian bahan galianbiaya pembersihan dan pemisahan bahan galian utama dari bahan galian berikutnya
Pengangkutan bahan galianbiaya yang terjadi untuk mengangkut bahan galian tambang umum dari lokasi penambangan ke stasiun pengumpul
Pengelolaan lingkungan hidupmerupakan biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan produksi dicatat sebagai barang dalam proses produksi
Beban pokok produksi meliputi biaya produksi dengan memperhitungkan saldo awal dan akhir barang dalam proses produksi
Beban pokok persediaan per unit dihitung dengan menggunakan metode rata-rata atau masuk pertama keluar pertama (fifo)
Persediaan meliputi persediaan dalam proses produksi, barang jadi, dan persediaan bahan penunjang.
Persediaan dinyatakan dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) sebesar harga yang terendah antara harga perolehan dengan harga pasar.
Perlakuan akuntansi: Biaya pengadaan prasarana
dikapitalisasikan sebagai aset tetap dan disusutkan secara sistematis berdasarkan umur ekonomisnya
Taksiran biaya untuk PLH yang timbul sebagai akibat kegiatan produksi tambang dibebankan sebagai biaya produksi dengan mengkredit kewajiban PLH
Pembayaran atas kewajiban PLH selama tahun berjalan dibukukan sebagai pengurang taksiran kewajiban PLH
Taksiran kewajiban PLH disajikan dalam laporan posisi keuangan (Neraca) sebesar jumlah kewajiban yang telah di akru, setelah dikurangi dengan jumlah pengeluaran yang sesungguhnya terjadi.