Pada Tanggal
Serta untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan KonsolidasianTanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
31 Desember 2013 (Diaudit),Serta untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013(Masing-masing Tidak Diaudit)
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Keuangan Konsolidasian Interim (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2013 (Diaudit), Serta untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 masing Tidak Diaudit)
TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), Serta Untuk periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Masing-masing Tidak Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6
1
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
0 (0)
ASET Catatan 30 September 31 Desember
2014 2013*)
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39 1.320.395.936.258 316.589.766.504
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2.s, 2.t, 4, 38, 39 1.192.629.249.918 904.694.980.459
Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.s, 2.t, 5, 38, 39 110.431.364.792 110.412.733.035 Persediaan 2.e, 7 1.278.954.363.471 1.023.727.586.954 Pajak Dibayar di Muka 2.q, 8.a 3.621.600.373 11.231.464.058 Biaya Dibayar di Muka 2.f 14.367.975.679 12.075.827.405 Uang Muka 10 134.363.011.417 66.769.328.540
Jumlah Aset Lancar 4.054.763.501.909 2.445.501.686.955
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 43.364.455.281 43.364.455.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.i, 2.t, 9, 39 54.184.919.568 47.523.540.449
Investasi pada Entitas Asosiasi -- 5.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 2.q, 8.b 10.901.940.174 10.728.141.974
Aset Tetap 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 12 1.698.001.691.224 1.443.553.393.200
Tanaman Perkebunan 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 13 728.674.695.302 591.159.249.845
Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto 2.k, 14 78.766.647.310 63.839.516.631
Aset Takberwujud - Neto 2.n, 2.w, 2.y, 15 351.923.156.612 352.348.115.845
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.g, 2.w, 11 93.960.594.501 22.805.028.783
Jumlah Aset Tidak Lancar 3.059.778.099.971 2.580.321.442.008
JUMLAH ASET 7.114.541.601.880 5.025.823.128.963
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
2
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan 30 September 31 Desember
LIABILITAS 2014 2013*) Rp Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 2.t, 16, 38, 39
Pihak Berelasi 2.u, 6 2.999.567.414 2.964.273.534
Pihak ketiga 2.s, 16, 38 269.918.501.168 124.762.447.383
Beban Akrual 2.t, 17, 39 52.781.459.219 45.446.579.628
Utang Pajak 2.q, 8.c 284.519.579.127 241.110.246.166
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 2.t, 39 23.275.142.507 11.342.510.524
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 2.t, 18, 39 868.040.659.698 780.197.680.109
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 2.h, 2.t, 20, 21, 39 82.926.875.839 121.650.715.850
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.s, 2.t, 19, 38, 39 27.915.746.130 64.244.944.254
Uang Muka Penjualan 2.p 6.080.170.655 5.505.843.222
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.618.457.701.757 1.397.225.240.670
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 2.t, 21, 39 1.260.177.315.267 320.936.580.651
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 1.164.355.226 2.624.478.076
Utang Sewa Pembiayaan 2.h, 2.t, 20, 39 6.122.261.811 11.776.174.880
Utang Obligasi - Neto 2.o, 2.t, 23, 39 593.076.708.582 592.152.526.643
Sukuk Ijarah - Neto 2.o, 2.t, 23, 39 299.292.487.500 299.180.775.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 8.b 4.193.793.854 4.701.884.785
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 2.n, 2.t, 22 42.673.752.639 37.974.755.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.206.700.674.878 1.269.347.175.422
TOTAL LIABILITAS 3.825.158.376.635 2.666.572.416.093
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
Nilai Nominal
Saham Seri A : Rp 500
Saham Seri B : Rp 200
Modal Dasar
Saham Seri A: 135.000.000 saham
Saham Seri B : 4.652.500.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Seri A : 135.000.000 saham
Saham Seri B : 3.083.600.000 saham pada 30 September 2013 dan
2.791.000.000 saham pada 31 Desember 2013
dan 31 Desember 2012 2.m, 24 684.220.000.000 625.700.000.000
Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali -- 2.477.840.000
Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 25 1.274.149.560.782 658.755.372.979
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak 26 95.826.654.573 95.826.654.573
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 27 43.932.064.234 43.932.064.234
Saldo Laba (Defisit) 809.976.552.975 587.960.867.918
2.908.104.832.564 2.014.652.799.704
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 29 381.278.392.682 344.597.913.167
JUMLAH EKUITAS 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.114.541.601.880 5.025.823.128.963
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
3
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
OK OKCatatan
2014 2013*)
Rp Rp
PENJUALAN - NETO 2.p, 30 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.p, 31 2.901.036.094.203 2.295.226.389.634
LABA KOTOR 762.388.737.574 649.579.893.487
BEBAN USAHA
Beban Usaha 2.p, 32 (272.391.208.817) (201.898.382.412)
Pendapatan Lainnya 2.s, 34 15.401.826.503 3.582.626.453
Beban Lainnya 2.s, 34 (9.162.754.570) (5.898.998.528)
LABA USAHA 496.236.600.690 445.365.139.001
Biaya Keuangan Neto 2.v, 33 (146.753.864.129) (119.422.979.736)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 349.482.736.561 325.942.159.265
Beban Pajak Penghasilan 2.q, 8.d (65.915.571.990) (75.337.478.000)
LABA PERIODE BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA 283.567.164.570 250.604.681.265
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA -- (13.520.000)
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM
PENYESUAIAN PROFORMA 283.567.164.570 250.618.201.265
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- --
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE
BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA 283.567.164.570 250.618.201.265
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 246.886.685.056 216.442.103.075
Kepentingan Non - Pengendali 29 36.680.479.514 34.176.098.190
JUMLAH 283.567.164.570 250.618.201.265
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 246.886.685.056 216.442.103.075
Kepentingan Non - Pengendali 29 36.680.479.514 34.176.098.190
JUMLAH 283.567.164.570 250.618.201.265
LABA PER SAHAM DASAR
Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 2.r, 35 84,35 73,97
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40)
9 (Sembilan) bulan
4
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Kepentingan Jumlah
Nonpengendali Ekuitas
Catatan Modal Saham Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi Proforma Komponen Jumlah
Agio Selisih Nilai Jumlah Pihak Ekuitas yang Ditentukan Belum Ekuitas
Saham Transaksi Nonpengendali Timbul dari Penggunaannya Ditentukan Lainnya
Neto Restrukturisasi Transaksi Penggunaannya
Entitas Restrukturisasi
Sepengendali Entitas
SepengendaliRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.491.420.000 25.000.000.000 275.974.381.788 95.826.654.573 1.727.679.893.573 308.262.449.085 2.035.942.342.658
Penyesuaian Efek Proforma Entitas Anak -- -- -- -- -- (13.520.000) -- -- -- (13.520.000) -- (13.520.000)
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum 28 -- -- -- -- -- -- 42.239.400.000 (65.647.400.000) -- (23.408.000.000) -- (23.408.000.000)
Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 216.442.103.075 -- 216.442.103.075 34.176.098.190 250.618.201.265karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 38.839.845.407 38.839.845.407
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013 *) 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.477.900.000 67.239.400.000 426.769.084.862 95.826.654.573 1.920.700.476.648 342.438.547.275 2.263.139.023.922
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 43.932.064.234 2.477.840.000 67.239.400.000 520.721.467.918 95.826.654.573 2.014.652.799.704 344.597.913.167 2.359.250.712.871
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
Pembalikan Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- -- (2.477.840.000) -- -- -- (2.477.840.000) -- (2.477.840.000)
Akuisisi Entitas anak dari Entitas
Sepengendali 25 -- -- (23.151.136) (23.151.136) -- -- -- -- (23.151.136) -- (23.151.136)
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum 28 -- -- -- -- -- -- 62.078.800.000 (86.949.800.000) -- (24.871.000.000) -- (24.871.000.000)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu 24, 25 58.520.000.000 615.582.338.939 -- 615.582.338.939 -- -- -- -- -- 674.102.338.939 -- 674.102.338.939
Biaya Emisi Saham atas Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu -- (165.000.000) -- (165.000.000) -- -- -- -- -- (165.000.000) -- (165.000.000)
Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 246.886.685.056 -- 246.886.685.056 36.680.479.514 283.567.164.570karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- (36.680.479.514) (36.680.479.514)
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014 684.220.000.000 1.272.956.953.547 1.192.607.235 1.274.149.560.782 43.932.064.234 -- 129.318.200.000 680.658.352.974 95.826.654.573 2.908.104.832.564 381.278.392.682 3.289.383.225.246
*) Disajikan Kembali (Lihat catatan 40) (1.253.440.882.588)
Saldo Laba
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
5
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
OK
Catatan
2014 2013*)
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 3.370.713.113.828 2.775.367.347.926
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (2.945.915.500.854) (2.449.060.770.606)
Penerimaan Bunga 6.169.709.304 16.733.050.206
Penerimaan Pajak 973.009.192 --
Pembayaran Pajak (32.858.140.451) (17.689.200.289)
Pembayaran Bunga dan beban Keuangan (37.752.595.810) (58.363.883.294)
Pembayaran Karyawan (155.852.756.970) (135.170.437.390)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 205.476.838.238 131.816.106.553
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap dan Perangkat Lunak 12,15Penjualan 7.000.000 --Perolehan (299.453.048.538) (82.098.670.800)
Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 13 (86.214.818.910) (24.184.859.322)
Investasi Jangka Pendek
Penempatan -- (30.128.278.127)
Pencairan -- 84.176.448.728
Pengeluaran untuk Hak atas Tanah 14 (14.927.130.679) (2.849.588.872)
Penempatan Investasi pada Entitas Anak -- (8.318.406.966)
Uang Muka Jangka Panjang 11
Penerimaan -- 97.500.000.000
Pembayaran (64.620.322.629) (6.476.591.624)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (465.208.320.755) 27.620.053.017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil dari Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah 23
Penerimaan -- 900.000.000.000
Biaya Emisi -- (10.634.368.838)
Penawaran Saham Non HMETD 24, 25
Penerimaan 674.102.338.940 --
Biaya Emisi (165.000.000) --
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Lain Jangka Panjang 21
Penerimaan 1.033.598.006.643 170.013.941.643
Pembayaran (170.747.114.506) (557.880.973.828)
Pinjaman Bank Jangka Pendek 18 (132.336.711.758) (447.836.694.030)
Penerimaan Pinjaman dari Pihak Ketiga 5.738.400.000 46.556.348.824
Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya (54.360.020.000) --
Pembayaran Dividen Tunai 28 -- (23.408.000.000)
Pembayaran Bunga Obligasi dan Fee Ijarah 17, 33 (46.125.000.000) (23.062.500.000)
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan 20 (10.201.207.352) (8.479.560.589)
Pembayaran Pihak Berelasi Non Usaha (355.022.089) --
Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi 18, 21 (36.880.777.891) (23.922.236.117)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 1.262.267.891.986 21.345.957.065
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.002.536.409.469 180.782.116.635
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 1.269.760.286 2.175.029.867
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 316.589.766.503 102.175.582.668
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 1.320.395.936.258 285.132.729.170
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 2.d, 3
Terdiri dari :
Kas 1.372.233.898 775.466.837
Bank 1.295.925.622.436 263.157.871.059
Deposito Berjangka 23.098.079.924 21.199.391.274
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.320.395.936.258 285.132.729.170
*) Disajikan Kembali (Lihat Catatan 40) (0) --
9 (Sembilan) bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
6
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian
No. 143 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-1827.HT.01.01.th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65,
Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn.,
notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar . Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 06858.40.21.2014 tanggal 1 Oktober 2014.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang
perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, ketenagalistrikan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas
anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri
biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik
mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Lokasi pabrik bihun jagung terletak di Legok,
Tangerang. Lokasi pabrik makanan ringan terletak di Gunung Putri, Medan dan Banjarmasin. Usaha perkebunan
kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras
terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.
1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum
45 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada
tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 230 juta saham biasa Seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi
sebesar Rp60.000.000.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar
Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember
2002, BEI menyetujui pencatatan saham biasa seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 547,5 juta saham biasa seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka
Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan
di BEI.
Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan
konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp26.500.000.000 menjadi 132,5 juta saham biasa Seri B Perusahaan
dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada
tanggal 19 Nopember 2003.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
7
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp200 (dalam
Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut
telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April
2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April
2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar
menjadi 1.672 juta saham biasa pada 31 Desember 2008.
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham
Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam
Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut
telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal
24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan
tanggal 24 Nopember 2011.
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu sebanyak
292.600.000 saham Biasa seri B atau setara dengan 8,16% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai
nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp2.250 (dalam Rupiah penuh) per saham.
Penawaran tersebut telah mendapat surat Persetujuan Pencatatan Saham Tambahan Melalui Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu No.S-04396/BEI.PCI/09-2013 tanggal 19 September 2014, dan telah
mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Umum Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September
2014.
Seluruh saham tersebut dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 3.218.600.000 saham
dan 2.926.000.000 saham masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:
30-Sep 30-Sep 31-Des
2014 2013 2014 2013
% % Rp Rp
Pemilikan Langsung
PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie/ Snack 1990 99,90 99,90 1.145.209.231.100 1.128.966.945.842
PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99,90 99,90 286.230.066.220 344.663.252.127
PT Golden Plantation Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 -- 1.726.320.728.513 1.107.872.962.643
PT Dunia Pangan Sragen Industri dan Perdagangan Beras 2008 70,00 70,00 2.340.329.712.395 1.663.197.368.285
PT Patra Power Nusantara Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99,90 99,90 97.332.074.304 97.260.796.327
PT Balaraja Bisco Paloma Balaraja Distribusi, Perdagangan dan Keagenan -- 99,90 99,90 756.121.153.364 596.612.525.973
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Golden Plantation:
PT Bumiraya Investindo Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64,95 64,95 1.719.245.663.513 1.102.872.962.643
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Bumiraya Investindo:
PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 199.560.155.697 182.477.914.129
PT Muarobungo Plantation Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99,99 99,99 153.582.709.065 105.085.852.098
PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 132.585.282.460 122.373.731.527
PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99,99 99,99 238.725.112.631 229.960.132.188
PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99,96 99,96 22.122.599.267 18.888.176.950
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 36.333.232.491 15.012.887.909
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Tahun
Operasi
Komersial
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
31-Des
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
8
PT Sekar Tanjung Sejahtera didirikan berdasarkan Akta No. 139 tanggal 21 Pebruari 2014 yang dibuat di hadapan
HUmburg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-08380.AH.01.01 Tahun 2014
tanggal 27 Pebruari 2014.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Perusahaan mengakuisisi 99,96% kepemilikan PT Golden Plantation (GP) dari Stefanus
Joko Mogoginta dan Yulianni Liyuwardi, pihak berelasi dengan nilai akuisisi sebesar Rp2.500.000.000, selisih bersih
antara harga pengallihan saham bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar (Rp23.151.136) pada entitas pengakuisisi
disajikan sebagai “Selisih Nilai Transasksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transaksi akuisisi tersebut dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 154 tanggal 22 Juli 2014, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy
Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Dunia Pangan, entitas anak, mendirikan PT Tani Unggul Usaha, dengan
modal dasar Rp600.000.000.000, dan modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp150.000.000.000. Akta
Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. AHU-18828.40.10.2014 tanggal 23 Juli 2014.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 170 tanggal 26 Juni 2014, yang dibuat
di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 101 tanggal 30 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di
Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014
dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 September 2014 31 Desember 2013
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Anton Apriyantono Anton Apriyantono
Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja
Komisaris Hengky Koestanto Hengky Koestanto
Ridha DM Wirakusumah Ridha DM Wirakusumah
Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno
-- Haryadi
30-Sep 30-Sep 31-Des
2014 2013 2014 2013
% % Rp Rp
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 36.333.232.491 15.012.887.909
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Dunia Pangan:
PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras 2003 99,99 99,99 700.705.827.994 681.482.433.818
PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras 2008 99,99 99,99 612.702.619.743 562.099.608.270
PT Sukses Abadi Karya Inti Solo Industri dan Perdagangan Beras 2014 99,96 99,96 446.697.250.820 182.847.138.747
PT Tani Unggul Usaha Jakarta Industri dan Perdagangan Beras -- 99,99 -- 150.000.000.000 --
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Balaraja Bisco Paloma:
PT Putra Taro Paloma Balaraja Industri Makanan Ringan 2011 99,99 99,96 546.577.524.376 425.948.041.917
PT Subafood Pangan Jaya Tangerang Industri Makanan Ringan 2005 99,60 99,60 174.832.481.359 160.901.233.141
PT Sekar Tanjung Sejahtera Jakarta Industri Makanan dan Minuman 2014 98,33 -- 60.000.000 --
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Tahun
Operasi
Komersial
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
31-Des
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
9
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat
oleh Yulie Hadiwana.
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat sebagai
berikut:
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 30
September 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 3.122 dan 2.926 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan
No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan
pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam
30 September 2014 31 Desember 2013
Komite Audit
Ketua Haryadi (Alm) Haryadi
Anggota Trisnawan Widodo Trisnawan Widodo
Sri Wahyuni Sri Wahyuni
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek 13.798.600.000 8.242.150.000
Imbalan Pascakerja 1.198.150.040 4.792.600.160
Jumlah 14.996.750.040 13.034.750.160
30 September 2014 31 Desember 2013
Dewan Direksi
Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta
Direktur Budhi Istanto Suwito Budhi Istanto Suwito
-- Achmad Subchan
Direktur Independen Jo Tjong Seng Jo Tjong Seng
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
10
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode
langsung.
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang
penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
Intepretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januarii
2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dangan Instrumen Ekuitas”.
Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dangan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan
kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau
tahun sebelumnya.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan
secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada
Catatan 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagii
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu
kesatuan.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang
saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
11
2.d. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak
dibatasi penggunaannya
Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya
2.e. Persediaan
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang
wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan
dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
Persediaan bibitan akan direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah
perkebunan.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
2.f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g. Perkebunan Plasma
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui
pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan
plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan
plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau
liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani
plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke
petani plasma.
2.h. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan
atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan
suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika
sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.
Grup sebagai Lessee
Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari
pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika
tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
12
ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan
aset tetap yang dimiliki sendiri.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
2.i. Aset Tetap
Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan
tidak didepresiasi.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20
Mesin 4 – 10
Peralatan Pabrik 8
Kendaraan 4 – 8
Perabot dan Peralatan Kantor 4 – 8
Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika
terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan
dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya.
Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya
pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam
penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan.
Grup melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor (yaitu Perusahaan atau entitas anak, mana yang bertidak
sebagai investor) mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas
kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung
maupun tidak langsung.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
13
Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah dan
dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan,
dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).
Nilai tercatat juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang
timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan
komprehensif lain investor.
2.k. Tanaman Perkebunan
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan,
penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai
pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional
berdasarkan luas hektar tanam.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman
menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama
25 tahun.
2.l. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman
perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan
aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan
selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman
perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan
tujuannya.
2.m. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan
Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.n. Aset Takberwujud
Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan
diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada
tanggal akuisisi.
Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi
akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas
termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual.
Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap
masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan
dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul.
Merek-merek dagang tertentu yang memiliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat
diperpanjang.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
14
2.o. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.p. Biaya Emisi Saham, Obligasi dan Sukuk Ijarah
Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee
dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan
dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi
saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan
Modal Disetor”.
Obligasi yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi (lihat Catatan 2.u). Sehingga, biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka
memperlihatkan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif.
Sukuk Ijarah yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi. Sehingga, biaya emisi sukuk ijarah langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan
hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau
premium yang diamortisasi selama jangka waktu sukuk ijarah tersebut dengan metode garis lurus.
2.q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen
kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang
sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau
rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi
pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun
liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti
penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat
sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal
disetor sebagai unsur ekuitas. Akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo
laba.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
15
2.r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai
pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubunngan dengan pemeliharaan tanaman
tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka
bagian atas beban produksi kebon dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman
menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi.
Beban diakui pada saat terjadinya.
2.s. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui
sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang
berlaku saat ini.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini; dan 2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkai dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan
atas banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
Grup yang saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, Grup:
1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara bersamaan.
2.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
16
Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku
yaitu:
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada
tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs
pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
2.u. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (i) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dari piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv)
asset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi iini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset
diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan
piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
30 September 31 Desember
2014 2013
USD 1 12.212,00 12.189,00
SGD 1 9.585,19 9.627,99
EUR 1 15.494,59 16.821,44
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
17
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan
pengakuannya. Jika AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian
laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk
dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modall
saham.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Buktii
objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
18
masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan,
kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak
tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah
diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup
masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan
atau kadaluarsa.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang
(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
19
Saling hapus Instrumen Keuangan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika
terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau
pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas,
baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku
pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah
harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan
andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar
instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2.
Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini
termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.
2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
b. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah
perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
20
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh
kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan
estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan
rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh
melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.
2.x. Informasi Segmen
Informasi segmen Grup dilaporkan menurut segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya
dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah.
2.y. Kombinasi Bisnis
Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan
dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi.
Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:
• Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
• Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
• Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
• Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
2.z. Laba per Saham
Laba per saham dasar (LPS) dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan.
LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagii
seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
21
2.a.a. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen
untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir
tahun pelaporan.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan
keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada
akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun
pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah
dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan
konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan
liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4).
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 8.b. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 22. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 39.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
22
3. Kas dan Setara Kas
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagaii
berikut:
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Kas 1.372.233.898 941.032.560
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 149.035.394.817 62.012.580.406
PT Bank Permata Tbk 32.421.957.120 270.530.164
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk 21.859.999.420 24.207.084.013
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.451.584.939 51.730.212.833
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) 26.997.351.810 40.183.224.515
Sub Jumlah Bank - Rupiah 238.766.288.107 178.403.631.931
US Dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(30 September 2014: USD 55.200.908; 2013: 141) 674.113.486.664 1.714.618
PT Bank Permata Tbk
(30 September 2014: 20.887.611) 255.079.508.341 --
PT Bank Rabobank International Indonesia
(30 September 2014: USD 10.071.137; 2013: USD 1.901.075) 122.988.729.027 23.172.204.272
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000)
(30 September 2014: USD 407.600; USD 5.473.044) 4.977.610.297 66.710.936.481
Sub Jumlah Bank - US Dollar 1.057.159.334.328 89.884.855.372
Sub Jumlah Bank 1.295.925.622.436 268.288.487.303
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank BRISyariah 20.000.000.000 25.000.000.000
PT Bank Permata Tbk -- 20.000.000.000
Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000) 3.098.079.924 2.360.246.640
Sub Jumlah Deposito Berjangka 23.098.079.924 47.360.246.640
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.320.395.936.258 316.589.766.504
30 September 31 Desember
2014 2013
Suku Bunga
Rupiah 5.5% - 7.25% 5.5% - 7.25%
Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
23
4. Piutang Usaha
Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
Piutang usaha dalam mata uang asing disajikan pada catatan 38. Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi dan sukuk ijarah pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat catatan 23). Piutang usaha PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18).
30 September 31 Desember 2014 2013Rp Rp
Pihak KetigaSaldo Awal 710.017.903 710.017.903Pemulihan (6.665.341) --
Saldo Akhir 703.352.562 710.017.903
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Semar Pelita Sejati 190.208.344.817 199.472.706.836
PT Tata Makmur Sejahtera 152.227.754.814 168.838.057.262
PT Semar Kencana Sejati 126.021.845.093 130.598.091.423
PT Karya Abadi 76.268.559.953 --
PT Kereta Kencana Mulia 61.673.228.089 65.565.628.731
PT Kereta Kencana Murni 50.293.643.118 50.224.067.697
CV Langkah Berani (Ahui) 34.890.610.000 --
CV Berill 32.381.250.000 112.665.000PT Unggul Jaya 19.594.460.000 --PT Karya Jaya Mandiri 16.761.000.000 --PT Indomarco Prismatama 14.711.338.190 14.232.745.601PB Dewi Sri Jaya 14.343.286.865 2.466.048.069UD Mayindo Jaya 12.677.857.748 6.904.224.415PT Sinar Kasih Lestari 11.721.337.088 308.173.125CV Delapan Delapan 11.327.404.988 8.209.389.550UD Maju Mapan 11.011.548.187 2.716.899.875PT Panjunan 10.870.318.076 6.351.229.167Sri Rejeki 10.502.681.700 --
UD Sumber Jernih Lestari 10.114.892.563 5.507.680.000
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 10.000.000.000) 325.731.241.186 243.897.391.610
Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 1.193.332.602.476 905.404.998.362
Dikurangi : Penurunan Nilai (703.352.562) (710.017.903)
Piutang Pihak Ketiga - Neto 1.192.629.249.912 904.694.980.459
Jumlah Piutang Usaha - Neto 1.192.629.249.918 904.694.980.459
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
24
Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh dari beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk pada 30 September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 (lihat Catatan 21). Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang usaha PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 18).
Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Grup.
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Pihak Ketiga
Investasi Jangka Pendek 110.000.000.000 110.000.000.000
Piutang Lain-lain 431.364.792 412.733.035
Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya 110.431.364.792 110.412.733.035
Investasi Jangka Pendek
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Deposito Berjangka:
Rupiah
PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 110.000.000.000
Jumlah 110.000.000.000 110.000.000.000
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Suku Bunga
Rupiah 2.4% - 3% 2.4% - 3%
Jangka Waktu 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
25
6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi
Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan
penurunan nilai piutang.
Seluruh piutang dan utang pihak berelasi non-usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah. Utang pihak berelasi non-
usaha tidak memiliki jaminan.
Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak, menjual kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar
dengan harga pengalihan sebesar Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham.
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:
30 September 31 Desember 30 September 31 Desember
2014 2013 2014 2013
Rp Rp (%) (%)
Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Naga Mas Sakti Perkasa 43.257.390.000 43.257.390.000 0,61 0,86
PT. Tugu Palma Sejahtera 107.065.281 107.065.281 0,00 0,00
Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha 43.364.455.281 43.364.455.281 0,61 0,86
Utang Usaha
PT Tiga Pilar Corpora 2.999.567.414 2.964.273.534 0,08 0,22
Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Tiga Pilar Corpora 1.089.965.226 27.928.076 0,03 0,00
Stefanus Joko Mogoginta -- 2.522.160.000 -- 0.09
Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 74.390.000 74.390.000 0,00 0,01
Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha 1.164.355.226 2.624.478.076 0,03 0,01
Pembelian
PT Tiga Pilar Corpora 119.892.491.899 196.702.396.575 4,25 6,92
Beban Manajemen Fee
PT Tiga Pilar Corpora 4.338.413.211 5.667.283.520 47,35 54,91
Beban Imbalan Kerja
Dewan Komisaris dan Direksi 14.996.750.040 13.034.750.160 5,51 4,38
Jumlah Persentase terhadap Jumlah
yang Bersangkutan
Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban
Nama Pihak Sifat Pihak-pihak Berelasi Sifat Transaksi
PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan,
Beban Management Fee
PT. Naga Mas Sakti Perkasa Dibawah Pengendalian yang sama Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga
PT. Tugu Palma Sejahtera Dibawah Pengendalian yang sama Pinjaman tanpa bunga
Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen Kunci Beban Imbalan Kerja
Stefanus Joko Mogoginta Direktur Utama Pinjaman operasional tanpa bunga
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
26
7. Persediaan
Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh dari beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk pada 30 September 2014 dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 (lhat Catatan 21). Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari JPMorgan Chase Bank, N.A (lihat Catatan 18). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Persediaan PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18 dan 21). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp2.625.194.474.030 dan Rp2.031.271.248.349 masing-masing pada 30 September 2014 dan 2013. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp823.160.739.000 dan Rp 594.850.739.000. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan.
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Bahan Baku 847.963.205.693 751.936.434.026
Bahan Pembantu 100.301.428.286 78.060.632.941
Barang Jadi 229.432.182.955 125.958.572.347
Suku Cadang dan Bahan Bakar 36.638.058.899 34.334.727.693
Pembibitan 23.567.065.302 7.000.488.572
Lain-lain 41.052.422.336 26.436.731.376
Jumlah Persediaan - Bersih 1.278.954.363.471 1.023.727.586.954
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
27
8. Perpajakan
a. Pajak dibayar dimuka
PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28.a sebesar Rp1.253.662.118 untuk
menyesuaikan dengan SPT tahun 2013.
PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 28.a tahun 2012 sebesar
Rp973.009.192 pada bulan Mei 2014.
b. Pajak Tangguhan
Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
1 Januari 2014 Dibebankan (Dikreditkan) 30 September 2014pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Perusahaan Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354
77.660.354 -- 77.660.354
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan 10.650.481.620 173.798.200 10.824.279.820
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 10.728.141.974 173.798.200 10.901.940.174
Liabilitas Pajak Tangguhan (4.701.884.785) 508.090.931 (4.193.793.854)
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 22 721.059.000 --
Pasal 23 209.169.179 --
Pasal 25 297.882.962 --
Pasal 28.a 1.536.233.000 3.762.904.310
Pajak Pertambahan Nilai 857.256.232 7.468.559.748
Sub Jumlah 3.621.600.373 11.231.464.058
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 3.621.600.373 11.231.464.058
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
28
c. Utang Pajak
d. Manfaat (Beban) Pajak
1 Januari 2013 Dibebankan (Dikreditkan) 31 Desember 2013pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Perusahaan Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354
77.660.354 -- 77.660.354
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan 5.903.531.708 4.746.949.912 10.650.481.620
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 5.981.192.062 4.746.949.912 10.728.141.974
Liabilitas Pajak Tangguhan (3.146.806.545) (1.555.078.240) (4.701.884.785)
2014 2013Rp Rp
PerusahaanKini (8.578.112.400) --
Tangguhan -- --
Subjumlah (8.578.112.400) --
9 bulan
30 September 31 Desember 2014 2013Rp Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 21 257.657.850 387.157.841
Pasal 23 4.113.117 --
Pasal 29 7.732.649.143 12.930.650.979
Pajak Pertambahan Nilai 578.363.866 9.691.423.455
Sub Jumlah 8.572.783.976 23.009.232.275
Entitas Anak
Pajak PenghasilanPasal 29 198.709.314.994 158.150.616.399Pasal 22 155.769 --Pasal 23 2.629.424.812 3.346.723.402Pasal 25 912.890.198 722.658.299Pasal 26 38.549.439 38.549.439Pasal 21 965.405.420 946.567.890Pasal 4 (2) 222.620.787 --
Pajak Pertambahan Nilai 72.468.433.732 54.895.898.464Sub Jumlah 275.946.795.152 218.101.013.893
Jumlah Utang Pajak 284.519.579.127 241.110.246.166
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
29
Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut:
2014 2013Rp Rp
Entitas Anak
Kini (58.015.087.200) (75.337.478.000)
Tangguhan 677.627.610 --
Subjumlah (57.337.459.590) (75.337.478.000)
Jumlah Beban Pajak (65.915.571.990) (75.337.478.000)
9 bulan
2014 2013Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian 349.482.736.561 325.955.679.265
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak 304.306.273.531 359.912.123.913
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum
Pajak Penghasilan 45.176.463.030 (33.956.444.648)
Beda Tetap
Beban Pajak 392.282.184 65.340.670
Representasi dan Sumbangan 796.066.340 241.697.902
Penghasilan Jasa Giro (3.474.248.807) (3.102.411.213)
Jumlah (2.285.900.283) (2.795.372.641)
Taksiran Laba (Rugi) Fiskal
Perusahaan 42.890.562.748 (36.751.817.289)
Kompensasi Rugi Fiskal
Tahun 2010 (9.860.555.832) (9.860.555.832)
Tahun 2011 (24.872.964.591) (24.872.964.591)
Tahun 2012 27.371.210.398 27.371.210.398
Tahun 2013 7.362.310.025 --
Taksiran Laba Fiskal Perusahaan 42.890.562.748 (44.114.127.314)
Beban Pajak Kini 8.578.112.400 --
9 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
30
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan
sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
9. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak.
Seluruh piutang plasma didenominasi dalam Rupiah.
Berdasarkan penelaah atas kolektibilitas piutang pada akhir periode/tahun, manajemen berpendapat piutang lain-lain dapat tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai tidak diperlukan.
Deposito ini dijadikan jaminan kepada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (lihat catatan 21).
2014 2013Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian 349.482.736.561 325.955.679.265
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak - Bersih (304.306.273.531) (359.912.123.913)
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak
Penghasilan 45.176.463.030 (33.956.444.648)
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (9.035.292.456) 8.489.111.206
Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi -- (9.187.954.365)
Beban Pajak (78.456.437) (16.335.168)
Representasi dan Sumbangan (159.213.268) (60.424.476)
Penghasilan Jasa Giro 694.849.761 775.602.803
Jumlah Beban Pajak Perusahaan (8.578.112.400) --
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak (57.337.459.590) (75.337.478.000)
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (65.915.571.990) (75.337.478.000)
9 bulan
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Piutang Plasma 39.127.490.788 37.607.310.974
Deposito yang Dijaminkan
(30 September 2014:USD 908.841 ;2013: USD 582.098) 11.098.770.212 7.095.186.428
Uang Muka Jaminan 3.958.658.568 2.821.043.047
Jumlah 54.184.919.568 47.523.540.449
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
31
10. Uang Muka
Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia,
PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas
pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
Uang muka investasi merupakan uang muka atas rencana akuisisi PT Golden Plantation, entitas anak, kepada
PT Bailangu Capital Investment dan PT Persada Alam Hijau.
11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka
pembangunan pabrik pengolahan makanan milik PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak.
Pada tahun 2013, uang muka pembangunan pabrik penggilingan beras SAKTI sebesar Rp97.500.000.000, diterima kembali
oleh SAKTI terkait sebagai akibat pembatalan uang muka.
12. Aset Tetap
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 406.479.003.499 -- -- 53.800.770.559 460.279.774.058
Bangunan 185.249.563.348 3.802.828.602 -- 85.876.982.814 274.929.374.764
Infrastruktur 10.716.623.853 -- -- 1.256.788.689 11.973.412.542
Mesin 763.371.035.817 16.426.944.657 1.803.983.754 104.047.527.521 882.041.524.241
Peralatan Pabrik 14.984.792.877 717.286.700 212.850.000 (19.180.000) 15.470.049.577
Perabot dan Peralatan 16.736.268.511 4.559.233.372 -- 259.040.744 21.554.542.627
Kendaraan 33.278.866.251 296.200.000 9.300.000 1.494.469.089 35.060.235.340
Aset yang Tidak Digunakan 10.657.363.088 720.750.000 -- -- 11.378.113.088
Jumlah 1.441.473.517.244 26.523.243.331 2.026.133.754 246.716.399.416 1.712.687.026.237
30 September 2014
30 September 31 Desember 2014 2013Rp Rp
Uang Muka Jangka Panjang 83.710.083.383 22.225.118.333Uang Muka Investasi 7.000.000.000 --Penyertaan Saham 33.145.000 33.145.000
Lain-lain 3.217.366.118 546.765.450
Jumlah 93.960.594.501 22.805.028.783
Uang Muka Jangka Panjang
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Pembangunan Pabrik 50.292.778.000 18.046.633.863
Lainnya 33.417.305.383 4.178.484.470
Jumlah 83.710.083.383 22.225.118.333
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
32
12. Aset Tetap (lanjutan)
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 405.628.003.499 851.000.000 -- -- 406.479.003.499
Bangunan 184.918.703.592 12.867.500 -- 317.992.256 185.249.563.348
Infrastruktur 10.711.473.853 5.150.000 -- -- 10.716.623.853
Mesin 705.297.715.032 18.857.328.716 494.900.000 39.710.892.069 763.371.035.817
Peralatan Pabrik 14.781.231.177 203.561.700 -- -- 14.984.792.877
Perabot dan Peralatan 13.385.621.471 3.233.267.040 -- 117.380.000 16.736.268.511
Kendaraan 28.299.172.160 840.145.455 431.940.000 4.571.488.636 33.278.866.251
Aset yang Tidak Digunakan 10.657.363.088 -- -- -- 10.657.363.088
Jumlah 1.373.679.283.872 24.003.320.411 926.840.000 44.717.752.961 1.441.473.517.244
Sewa Pembiayaan
Mesin 70.854.996.003 10.514.110.996 -- 21.725.912 81.390.832.911
Kendaraan 10.655.929.396 2.152.215.294 -- (5.224.594.628) 7.583.550.062
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan 162.390.217.006 100.473.852.462 -- (317.992.256) 262.546.077.212
Mesin 95.886.149.597 157.823.784.903 -- (39.196.891.989) 214.513.042.511
Jumlah Harga Perolehan 1.713.466.575.874 294.967.284.066 926.840.000 -- 2.007.507.019.940
31 Desember 2013
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Sewa Pembiayaan
Mesin 81.390.832.911 876.927.481 -- (587.506.700) 81.680.253.692
Kendaraan 7.583.550.062 4.385.672.794 -- (1.675.769.089) 10.293.453.767
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan 262.546.077.212 107.059.858.906 -- (54.410.985.184) 315.194.950.934
Mesin 214.513.042.511 188.588.023.349 -- (190.715.008.840) 212.386.057.020
Jumlah Harga Perolehan 2.007.507.019.940 327.433.725.861 2.026.133.754 (672.870.397) 2.332.241.741.645
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 74.174.144.346 11.630.730.109 -- 308.914.237 86.113.788.692
Infrastruktur 5.516.974.116 724.769.282 -- (905.706.258) 5.336.037.140
Mesin 435.946.897.601 49.109.749.283 680.564.822 750.138.921 485.126.220.983
Peralatan Pabrik 6.746.094.464 1.226.725.320 87.866.473 -- 7.884.953.311
Perabot dan Peralatan 8.881.987.210 2.189.869.409 -- (44.962.663) 11.026.893.956
Kendaraan 19.263.480.632 2.026.881.139 1.162.500 (351.379.185) 20.937.820.086
Aset yang Tidak Digunakan 1.061.207.188 150.109.375 -- -- 1.211.316.563
Jumlah 551.590.785.557 67.058.833.917 769.593.796 (242.994.948) 617.637.030.731
Sewa Pembiayaan
Mesin 3.424.088.679 1.419.912.367 -- (53.647.946) 4.790.353.100
Kendaraan 8.938.752.504 2.873.914.096 -- -- 11.812.666.600
Jumlah Akumulasi Penyusutan 563.953.626.740 71.352.660.380 769.593.796 (53.647.946) 634.240.050.431
Nilai Tercatat 1.443.553.393.200 1.698.001.691.224
30 September 2014
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
33
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp.16.606.400.579 masing-masing
pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Grup.
Jenis kepemilikan hak atas tanah Grup seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan
berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2027 sampai tahun 2045.
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 64.400.246.918 9.773.897.428 -- -- 74.174.144.346
Infrastruktur 4.698.705.302 818.268.814 -- -- 5.516.974.116
Mesin 373.391.851.565 62.753.793.723 239.377.708 40.630.021 435.946.897.601
Peralatan Pabrik 5.002.356.986 1.743.737.478 -- -- 6.746.094.464
Perabot dan Peralatan 6.603.500.395 2.161.271.816 -- 117.214.999 8.881.987.210
Kendaraan 14.626.248.667 2.112.122.819 430.975.333 2.956.084.479 19.263.480.632
Aset yang Tidak Digunakan 929.116.648 132.090.540 -- -- 1.061.207.188
Jumlah 469.652.026.481 79.495.182.618 670.353.041 3.113.929.499 551.590.785.557
Sewa Pembiayaan
Mesin 2.150.469.126 1.640.825.957 -- (367.206.404) 3.424.088.679
Kendaraan 7.941.665.999 3.743.809.600 -- (2.746.723.095) 8.938.752.504
Jumlah Akumulasi Depresiasi 479.744.161.606 84.879.818.175 670.353.041 -- 563.953.626.740
Nilai Tercatat 1.233.722.414.268 1.443.553.393.200
31 Desember 2013
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Beban Pokok Penjualan 63.166.454.990 78.647.118.807
Kapitalisasi Ke TBM 1.958.212.093 --
Beban Umum dan Administrasi 4.872.884.265 5.020.131.913
Beban Penjualan 1.355.109.033 1.212.567.455
Jumlah Beban Penyusutan 71.352.660.380 84.879.818.175
2014 2013
Rp Rp
Biaya Perolehan 2.026.133.754 472.300.000
Akumulasi Penyusutan (769.593.796) (218.227.708)
Nilai Tercatat 1.256.539.958 254.072.292
Harga Jual 1.255.402.458 200.500.000
Laba (Rugi) Penjualan (1.137.500) (53.572.292)\
9 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
34
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa
berlakunya.
Saldo aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak.
Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68% dan 95% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan selesai pada Desember tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan.
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:
Aset tetap Grup, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp1.360.766.904.385 dan Rp 1.011.195.476.552 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Bumi Raya Investindo (BRI), PT Charindo Palma
Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan
PT Tugu Palma Sumatera (TPSum), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan
telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan
dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.
Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), dan PT Jatisari Srirejeki (JS), seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 23). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, silo PT Indo Beras Unggul (IBU) dan JS, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin TPS dan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank BRI Syariah (Persero) (lihat Catatan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, SPJ atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18 dan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, mesin PT Putra Taro Paloma, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 21). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, bangunan PT Sukses Abadi Karya Abadi, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 21).
30 September 31 Desember 2014 2013Rp Rp
Prasarana Jalan 224.929.499 --Bangunan 982.047.330 37.000.000Mesin 190.273.424.707 188.165.865.461Kendaraan 2.130.499.164 12.612.476.213Perabot dan Peralatan 12.561.858.213 3.515.602.364Peralatan Pabrik 4.498.644.044 2.078.443.390
Jumlah 210.671.402.957 206.409.387.428
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
35
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) IBU dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Pada 31 Desember 2013, mesin, peralatan dan alat berat BRI dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18 dan 21). Pada 31 Desember 2013, Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18) dan SHGU No. 17-22 milik CPO dan SHGU No. 11-16 milik ASJ dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
13. Tanaman Perkebunan
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.
Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp
18.043.281.894 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
30 September 31 Desember
2014 2013Rp Rp
Tanaman Perkebunan Menghasilkan
Saldo Awal 125.512.193.795 94.252.041.897
Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan
Belum Menghasilkan 126.206.887.229 31.260.151.898
251.719.081.024 125.512.193.795
Akumulasi Penyusutan (26.360.703.968) (21.055.378.056)
Saldo Akhir 225.358.377.056 104.456.815.739
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit 612.214.627.901 142.820.771.369 -- -- 755.035.399.270
-
Akumulasi Penyusutan
Kelapa Sawit 21.055.378.056 5.305.325.912 -- -- 26.360.703.968
Nilai Tercatat 591.159.249.845 728.674.695.302
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit 523.323.325.887 88.891.302.014 -- -- 612.214.627.901
Akumulasi Penyusutan
Kelapa Sawit 16.770.537.707 4.284.840.349 -- -- 21.055.378.056
Nilai Tercatat 506.552.788.180 591.159.249.845
30 September 2014
31 Desember 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
36
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
Tanaman perkebunan PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO),
dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), seluruhnya entitas anak, telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp292.251.181.312 dan Rp110.000.000.000 masing-masing pada 30 September
2014 dan 31 Desember 2013.
Tanaman perkebunan milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International
– Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30
September 2014 (lihat Catatan 21).
Tanah perkebunan milik CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia pada 31 Desember 2013 dan Bank Sindikasi yang terdiri dari PT Bank Permata
Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21).
Tanah perkebunan milik MJAP, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Sindikasi yang
terdiri dari PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch,
dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada 30 September 2014 (lihat Catatan 21).
30 September 31 Desember2014 2013
Hektar Hektar
Tanaman Perkebunan Menghasilkan 7.967 5.118
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 9.507 8.600
Total Luas Area 17.473 13.718
30 September 31 Desember
2014 2013Rp Rp
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Saldo Awal 486.702.434.106 429.071.283.990
Kapitalisasi Biaya 142.820.771.369 88.891.302.014
Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan
Menghasilkan (126.206.887.229) (31.260.151.898)
Saldo Akhir 503.316.318.246 486.702.434.106
Jumlah Tanaman Perkebunan 728.674.695.302 591.159.249.845
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
37
14. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI) dan entitas anak sehubungan dengan
perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diproses.
PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm sedang
dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
Lahan dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama BRI yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat.
Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU (lihat Catatan
18).
15. Aset Takberwujud
30 September 2014Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)
Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Goodwill 82.820.074.584 -- 82.820.074.584
Piranti Lunak 11.196.939.799 138.280.254 11.335.220.053
Merk Dagang 261.888.525.000 350.000.000 262.238.525.000
Jumlah Harga Perolehan 355.905.539.383 488.280.254 356.393.819.637
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak 2.993.935.284 884.072.821 3.878.008.105
Merk Dagang 563.488.254 29.166.666 592.654.920
Jumlah Akumulasi Amortisasi 3.557.423.538 913.239.487 4.470.663.025
Nilai Tercatat 352.348.115.845 351.923.156.612
30 September 31 Desember2014 2013
Rp Rp
PT Muarabungo Plantation 48.910.418.000 46.466.873.000
PT Tugu Palma Sumatra 11.354.991.522 11.357.682.776
PT Bumiraya Investindo 7.666.496.363 3.752.478.855
PT Tandan Abadi Mandiri 8.890.075.500 2.217.057.000
PT Mitra Jaya Agro Palm 1.369.000.000 19.000.000
PT Airlangga Sawit Jaya 372.195.725 4.758.000
PT Charindo Palma Oetama 203.470.200 21.667.000
Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih 78.766.647.310 63.839.516.631
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
38
Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putera Taro
Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT
Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya
adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie.
Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut:
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang
menimbulkan goodwill tersebut.
Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 30 September 2014 dan 31
Desember 2013
16. Utang Usaha
31 Desember 2013Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)
Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Goodwill 82.820.074.584 -- 82.820.074.584
Piranti Lunak 8.389.422.737 2.807.517.062 11.196.939.799
Merk Dagang 261.488.525.000 400.000.000 261.888.525.000
Jumlah Harga Perolehan 352.698.022.321 3.207.517.062 355.905.539.383
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak 1.995.956.856 997.978.428 2.993.935.284
Merk Dagang 563.488.254 -- 563.488.254
Jumlah Akumulasi Amortisasi 2.559.445.110 997.978.428 3.557.423.538
Nilai Tercatat 350.138.577.211 352.348.115.845
Entitas Pengakuisisi Perolehan Saham Pada Tahun Perolehan
30-Sep-14 31-Des-13
PT Balaraja Bisco Paloma PT Subafood Pangan Jaya 2012 728.721.861 728.721.861
PT Muarobungo Plantation PT Tandan Abadi Mandiri 2012 8.980.274.094 8.980.274.094
PT Dunia Pangan PT Jatisari Srirejeki 2010 73.111.078.629 73.111.078.629
Jumlah 82.820.074.584 82.820.074.584
Nilai
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) 2.999.567.414 2.964.273.533
Pihak Ketiga :
Muyang Graintech Co., Ltd 52.029.250.046 20.968.127.250Satake Corporatioan 32.448.264.614 29.893.114.169PT Supernova Flexible Packaging 19.365.313.536 14.085.590.349Suncue Company Ltd 17.537.292.750 484.512.750H. Tholib 9.359.374.188 --PT Nusa Palapa Gemilang 8.153.495.200 1.783.764.550International Rice Engineering Co, Ltd. 6.295.694.000 --Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) 124.729.816.833 57.547.338.316
Jumlah Utang Usaha 272.918.068.582 127.726.720.917
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
39
Utang Usaha dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 38.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut.
17. Beban Akrual
18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek
a. PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1862/A2/2013 tanggal 30 Desember 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar USD6.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF rate + 4% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No. LA/CA/1862/A4/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah Nihil dan USD6.000.000 (ekuivalen Rp73.134.000.000). Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek untuk belanja modal sebesar USD10.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Bunga
Bunga Obligasi 15.375.000.000 15.375.000.000
Pinjaman Bank 14.722.035.013 3.297.183.260
Fee Sukuk Ijarah 7.687.500.000 7.687.500.000
Pengiklanan 2.019.476.791 3.819.853.520
Utilitas 2.116.734.552 1.219.267.130
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000) 10.860.712.863 14.047.775.718
Jumlah Beban Akrual 52.781.459.219 45.446.579.628
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Rupiah
PT Rabobank International Indonesia 302.135.085.689 434.329.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 219.607.650.000 --
JPMorgan Chase Bank, N.A 163.809.649.675 156.609.998.220
PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 110.000.000.000
PT Bank Permata 67.933.274.334 55.435.009.389
PT Bank DBS Indoneisa 4.555.000.000 9.423.672.500PT Bank Internasional Indonesia Tbk -- 14.400.000.000
Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek 868.040.659.698 780.197.680.109
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
40
adalah sebesar COF + 4% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 15 Agustus 2014. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 10 Juli 2014.
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Nihil dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000). Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp70.000.000.000 dan Rp30.000.000.000. Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar 10,33% per tahun. Fasilitas kredit stock financing dan Short – term advance berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000.000.000 berdasarkan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Sesuai dengan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013, IBU, entitas anak, kembali memperoleh tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 30 September 2015. Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A7/2013 tanggal 27 Nopember 2013, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada 5 Januari 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF + 300 bps per tahun. Pada 31 Desember 2013 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp250.000.000, pada Januari 2014, fasilitas ini telah dilunasi. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp250.000.000.000 dan Rp250.250.000.000. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7). Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1863/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013,PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan non-revolving dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 300 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 April 2014. Pada 28 Maret 2014, Pinjaman ini telah dilunasi. Pada 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp50.000.000.000. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1876/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI), entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan facility dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 Juni 2015. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1878/2014 pada tanggal 19 Agustus 2014, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas uncommitted working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 250 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Agustus 2015. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan SAKTI (lihat Catatan 4 dan 7), serta paripasu dengan term loan SAKTI (lihat catatan 21).
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
41
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, SAKTI harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
� Menjaga rasio DSCR minimal 1,25 kali; dan � Menjaga rasio Debt to Ebitda maksimal 3,50 kali. � Menjaga rasio Debt to Equity maksimal 3,50 kali Pada 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp52.135.085.689.
b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140231/U/140305 tertangal 21 Maret 2014, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Impor dan Pembiayaan Piutang Lokal dari HSBC dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp200.000.000.000 dengan periode pinjaman masing-masing 180 hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait, maksimal berlaku sampai 31 Januari 2015 dengan bunga harian sebesar COF + 3,75% per tahun. Pada September 2014, DP, entitas anak memperoleh tambahan pagu kredit menjadi Rp220.000.000.000.
Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha dan persediaan DP (lihat Catatan 4 dan 7).
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
� Tidak diperbolehkan menyatakan atau melakukan pembayaran dividen yang melebihi 30% dari laba bersih setelah pajak;
� Menjaga rasio lancar minimal 1,25 kali; dan � Menjaga rasio gearing eksternal maksimal 2,50 kali. Pada 30 September 2014 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar Rp219.607.650.000.
c. JP Morgan Chase Bank, N.A Berdasarkan surat penawaran fasilitas-fasilitas umum perbankan dengan No. 018/GCB-CSD/FA/AMD/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit working capital berupa fasilitas Letter of Credit, Import Letter of Credit Bill (Trust Receipt), Bank Guarantee, Payable Financing (Collection/Open Account) dengan pagu kredit USD15,000,000. Fasilitas ini memiliki jangka pembayaran maksimal 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar COF + 4,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan.(lihat Catatan 7).
Berdasarkan adendum perjanjian kredit No.017/GCB-CPD/FA/AMD-2/VI/2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 28 Juni 2015.
Atas fasilitas-fasilitas ini, Perusahaan dapat mencairkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (USD). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp136.825.269.543 dan Rp56.935.943.278 untuk mata uang Rupiah serta USD2,209,661 (ekuivalen Rp26.984.380.132) dan USD8,177,373 (ekuivalen Rp99.674.054.942) untuk mata uang USD.
d. PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang terakhir melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 14/CPB/0104 pada 16 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp160.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2014 serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp110.000.000.000 (lihat Catatan 5). Berdasarkan perubahan III terhadap perjanjian kredit fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 31 Maret 2015.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
42
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp110.000.000.000.
e. PT Bank Permata Tbk Berdasarkan perjanjian kredit No. SKU/13/2069/N/MM tanggal 6 Nopember 2013, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas warehouse receipt financing dengan sebesar Rp150.000.000.000 dikenakan bunga masing-masing sebesar 12,75% per tahun pada 30 September 2014 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2013. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 6 Nopember 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan JS (lihat Catatan 7). Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp67.933.274.334 dan Rp55.435.009.389.
f. PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masing-masing dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,10%-13,22% per tahun pada 30 September 2014 dan 10% per tahun pada 31 Desember 2013. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 015/PFPA-DBS/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo 29 Januari 2015. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimiliki SPJ (lihat Catatan 12, 7 dan 4). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp4.555.000.000 dan Rp9.423.672.500
g. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORPBANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok.
Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 Nopember 2013 dan dikenakan bunga per tahun 11,5%. Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 18 Desember 2013 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M. Corp.Admin., M.Com (Business Law), notaris di Jakarta, DP memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman promes berulang sampai 25 April 2014 dan dikenakan bunga per tahun 12,25%. Pada 2 April, 2014, fasilitas ini telah dilunasi. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Desember 2013 sebesar Rp14.400.000.000.
19. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Utang Dividen 24.878.831.147 7.831.147
Utang Lain-lain 3.036.914.983 10.857.619.146
Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. -- 53.379.493.961
Jumlah 27.915.746.130 64.244.944.254
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
43
Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar
Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per
tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2014 dengan
plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000.
Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd,
berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000 Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo
pada tanggal 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal
25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014. Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman ini.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp3.422.453.746 dan Rp3.582.193.960
masing-masing untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31
Desember 2013.
20. Utang Sewa Pembiayaan
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm
(MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT
Tandan Abadi Mandiri (TAM) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas
sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan
pembiayaan sebagai berikut:
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 30 September
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
PT ORIX Indonesia Finance 15.222.546.455 18.575.910.449
PT Dipo Star Finance 1.787.491.751 3.333.509.634
PT Surya Artha Nusantara Finance 409.051.935 691.432.894
PT BCA Finance 248.871.108 369.051.109
PT BII Finance 240.083.040 308.194.480
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000) -- 100.507.390
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan 17.908.044.288 23.378.605.956
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
2014 3.999.453.891 14.825.735.791
2015 11.282.216.717 9.403.057.370
2016 3.914.399.021 2.092.448.594
2017 597.814.106 --
Total 19.793.883.735 26.321.241.755
Dikurangi: Bagian Bunga (1.885.839.446) (2.942.635.786)
Utang Sewa Pembiayaan - Bersih 17.908.044.288 23.378.605.977
Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo
Dalam Satu Tahun 11.785.782.477 11.602.431.097
Utang Sewa Pembiayaan - Setelah
Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun 6.122.261.811 11.776.174.880
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
44
Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix)
PMI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix pada 9 April 2010 untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 519.156.000 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif 6,5% per tahun. Pada 31 Desember 2013 seluruh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix telah dilunasi. Pada kurun waktu 2014 dan 2013, TPS memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 1.580.800.000 dan Rp 2.287.000.000 dan periode pembayaran antara 36-48 bulan, serta dikenakan bunga efektif antara 5,33% - 6,25% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp2.488.868.611 dan Rp 408.262.222 Pada kurun waktu 2014 dan 2013, BRI dan entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp1.079.272.800 dan 33.041.904.750 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 5,25% - 7% per tahun. Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp11.878.424.254 dan Rp 18.167.648.227. Pada kurun waktu 2014, PTP, entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix sebesar Rp906.147.000 untuk pembiayaan mesin. Perjanjian sewa memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya bunga sebesar 6,51% per tahun. Saldo terutang pada 30 September 2014 adalah sebesar Rp855.253.590.
b. Dipo Star Finance (Dipo)
Pada kurun waktu 2013 dan 2012, BRI dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp475.920.000 dan Rp3.851.967.700 untuk pembiayaan mesin-mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya 4,6%. Saldo terutang pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp1.267.220.944 dan Rp2.372.537.757 Pada kurun waktu 2013, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp271.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,9 – 3,97% masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp447.737.476 dan Rp748.138.555. Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar
Rp637.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya
antara 3,3 – 5.2% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp72.533.331 dan
Rp212.833.322.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
45
c. PT Surya Artha Nusantara Finance Pada kurun waktu 2012, PT Muara Bungo Plantation (MBP), entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 1.128.600.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 4,8% per tahun. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp409.051.935 dan Rp691.432.894.
d. PT BCA Finance (BCA) Pada kurun waktu 2012, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 3.289.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya sebesar antara 10,46 – 17,20% per tahun.
Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp230.026.667 dan Rp316.286.667 Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp18.844.441 dan Rp 52.764.442.
e. PT BII Finance Center
Pada kurun waktu 2014 dan 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BII Finance Center masing-masing sebesar Rp78.574.000 dan Rp676.000.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan. Saldo terutang per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp240.083.040 dan Rp308.194.480
21. Utang Bank Jangka Panjang
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Rupiah
Pinjaman Sindikasi 934.218.000.000 --
PT Rabobank International Indonesia 183.252.764.699 99.029.394.811
PT Bank UOB Buana 128.278.133.043 126.315.789.474
PT Bank DBS Indonesia 63.750.000.000 75.000.000.000
PT Bank BRI Syariah 21.819.510.890 16.154.804.750
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 65.556.409.964
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -- 48.928.466.406
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 1.331.318.408.632 430.984.865.405
Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Rupiah
PT Rabobank International Indonesia 6.000.000.000 6.000.000.000
PT Bank UOB Buana 42.105.263.158 42.105.263.158
PT Bank DBS Indonesia 18.750.000.000 15.000.000.000
PT Bank BRI Syariah 4.285.830.204 2.747.126.071
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 18.668.000.000
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -- 25.527.895.524
Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 71.141.093.362 110.048.284.753
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 1.260.177.315.267 320.936.580.651
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
46
a. Pinjaman Sindikasi Pada tanggal 26 Juli 2014, BRI, entitas anak, mengadakan pinjaman fasilitas pinjaman sidikasi dengan beberapa bank yang terdiri dari: PT Bank Permata Tbk., Rabobank International – Hongkong Branch, RHB Bank benhard – Singapore Branch, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang difasilitasi PT Bank Permata Tbk., dengan total fasilitas sebesar USD125.000.000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang berupa Fasilitas A dan Fasilitas Murabaha sebesar USD100.000.000, serta Revolving loan berupa Fasilitas B sebesar USD25.000.000. Pada Juli 2014, BRI, entitas anak, telah menarik pinjaman sebesar USD48.960.000 untuk fasilitas A dan sebesar USD27.540.000 untuk fasilitas Murabaha. Pinjaman Fasilitas A dikenakan suku bunga mengambang sebesar LIBOR + 6% per tahun, Pinjaman Fasilitas Murabaha dikenakan suku bunga 6,10% per tahun, dan Pinjaman Fasilitas B dikenakan suku bunga LIBOR + 5,8% per tahun. Jaminan atas pinjaman sindikasi ini adalah :
� Asuransi milik BRI, ASJ, CPO, Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Argo Palm (MJAP), PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak;
� Piutang milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, TAM, seluruhnya entitas anak;
� Aset berwujud milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
� Akta pemberian hak tanggungan milik BRI, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan;
� Akta pemberian hak tanggungan milik ASJ, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar;
� Akta pemberian hak tanggungan milik CPO, entitas anak, dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar dan Kuala Behe;
� Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik BRI, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Tanjung Serudung, Sungai Bulan, Teluk Sirih, Sebanti, Trans Bangun Rejo, dan Lontar;
� Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MBP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Serasan Jaya;
� Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik MJAP, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Bambulung, Kumpang Besi, Ketab, Muara Pantau;
� Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan milik TAM, entitas anak, untuk tanah yang berlokasi di Penaruh, Pulau Aru, Pelawan, Pulo dan Sungai Abang;
� Gadai atas rekening bank milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
� Surat Kuasa untuk pengelolaan rekening milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM, seluruhnya entitas anak;
� Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP, MJAP yang dimiliki BRI, entitas anak;
� Gadai atas saham TAM yang dimiliki MBP, entitas anak;
� Kuasa untuk memilih (Power of Attorney to Vote) terkait gadai atas saham;
� Kuasa untuk menjual terkait gadai atas saham. Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
� Menjaga rasio Total Net Debt to Equity tidak melebihi 1,50 kali di setiap tanggal efektif, diuji pertama kali pada tanggal efektif 30 Juni 2017.
� Menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, diuji pertama kali pada tanggal efektif 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.
� Menjaga EBITDA Interest Cover Ratio minimum 1,00 kali pada periode tanggal efektif 30 Juni 2017 atau 2,00 kali sesudahnya.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar USD76.500.000 (ekuivalen Rp934.218.000.000).
b. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
47
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp10.500.000.000 dan Rp 12.750.000.000. Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini (lihat catatan 12). Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp11.250.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU sampai dengan pembangunan pabrik SAKTI selesai, serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan, dan deposito senilai masing-masing Rp11.098.770.212. Dan Rp7.095.186.428 pada Rabobank pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (lihat Catatan 5 dan 9). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp161.502.764.699 dan Rp 72.779.394.811.
c. PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016.
Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp94.736.842.105 dan Rp 126.315.789.474. Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000.
Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 30 September 2014. Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 14/CPB/0233 tanggal 2 September 2014, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan (TL) dengan pagu kredit sejumlah Rp128.000.000.000 untuk membiayai pembelian tanah, mesin dan peralatan, serta pembangunan pabrik yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
48
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + applicable margin per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 60 bulan dan memiliki grace period 18 bulan sejak tanggal persetujuan kredit. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan, serta tanah, mesin dan peralatan, dan bangunan pabrik yang akan dibiayai. Atas pinjaman ini, PTP, entitas anak, harus menjaga Net Debt to Equity Ratio maksimum 2,5 kali, Net Debt to EBITDA Ratio maksimum 3,5 kali dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1,25 kali. Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah Rp33.541.290.938.
d. PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp. Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 13,71% per tahun pada 30 September 2014 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2013. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat Catatan 18). Atas pinjaman ini, SPJ, entitas anak, harus menjaga Debt Service Ratio minimum sebesar 1,0 kali dan Gearing Ratio maksimum sebesar 2,0 kali. SPJ, telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp63.750.000.000 dan Rp 75.000.000.000.
e. PT Bank BRI Syariah
Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp14.125.510.890 dan Rp16.154.804.750 Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.005-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 15,5% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 30 September 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.694.000.000.
f. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:
� Kredit Investasi – Kebun I
� Kredit Investasi – Kebun II
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
49
Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum Menghasilkan masing-masing sebesar Rp1.031.800.516 dan Rp 2.246.013.485.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Sesuai dengan surat keterangan lunas No. CBC.JPM/1984/2014 tanggal 11 Juli 2014, BRI, entitas anak, telah melunasi seluruh saldo terutang pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Nihil dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun
(lihat Catatan12), � Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12), � Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari:
– Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,
– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, � Corporate Guarantee dari Perusahaan, � Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan � Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4). Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, � Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang
wajar, � Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, � Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, � Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, � Melunasi utang kepada Perusahaan, � Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
50
kemampuan pelunasan utang, � Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, � Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, � Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk
dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang, � Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-
pihak berelasi, � Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan � Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.
g. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.
Sesuai dengan surat keterangan lunas No. BS.0193/SYR/07/2014 dan BS.0200/SYR/07/2014 tanggal 14 Juli 2014, CPO dan ASJ, keduanya entitas anak, telah melunasi seluruh saldo terutang pada LPEI. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp 48.928.466.406. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah perkebunan seluas 3.622 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya
di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 12);
� Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 12);
22. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
Imbalan pascakerja program imbalan pasti
Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi
atas imbalan kerja Grup pada 30 September 2014 belum dilakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum
dibebankan. Pada 31 Desember 2013, dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan
masing-masing 24 Maret 2014, sedangkan liabilitas dan beban imbalan pascakerja pada 30 September 2014 dihitung
berdasarkan estimasi imbalan pascakerja tahun 2013.
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 38.397.159.034
Biaya Masa Lalu yang belum Diakui 533.506.987
Penyesuaian (405.515.224)
Kerugian Aktuarial yang belum diakui (550.395.410)
Jumlah 37.974.755.387
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
51
Rincian beban imbalan pascakerja untuk periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban pasti adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Rp
Beban Jasa Kini 7.897.036.661
Beban Bunga 2.141.550.962
Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Vested ) 26.857.163
Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Non Vested ) 739.825.280
Kerugian (Keuntungan) Aktuaria 1.158.127.895
Jumlah Beban Imbalan Kerja 11.963.397.961
31 Desember2013Rp
Saldo Awal 26.832.698.945Beban Imbalan Kerja yang Diakui
pada Tahun Berjalan 11.963.397.961Penyesuaian (364.077.601)Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan (457.263.918)
Saldo Akhir 37.974.755.387
31 Desember
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
pada 1 Januari 43.769.884.955
Beban Bunga 2.141.550.962
Biaya Jasa Kini 7.897.036.661
Beban Jasa Lalu - Vested 739.825.280
Pembayaran Imbalan (457.263.918)
Plan Curtailment (34.433.630)
Kerugian Aktuarial (15.659.441.276)
Jumlah 38.397.159.034
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
52
Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 30 September
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Umur Pensiun Normal 55 Tahun
Estimasi Kenaikan Gaji 8%
Tarif Discount 8,5% ( 31 Desember 2012; 6%)
Tarif Mortality Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980
Tarif Resignation Umur 18-44 : 5% per tahun
Umur 45-54 : 0% per tahun
23. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih
2013 2012 2011 2010 2009
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010
Aset Program -- -- -- -- --
Defisit 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010
Penyesuaian yang Timbul atas Kewajiban 3.959.724.967 (533.928.909) 1.548.626.208 (871.369.640) 858.148.417
Penyesuaian yang Timbul atas
Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- --
31 Desember
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Obligasi
Nilai nominal:
Obligasi TPS Food I 600.000.000.000 600.000.000.000
Dikurangi:
Biaya Emisi (9.144.868.838) (9.144.868.838)
Akumulasi Amortisasi 2.221.577.420 1.297.395.481
Jumlah 593.076.708.582 592.152.526.643
Sukuk Ijarah
Nilai nominal:
Sukuk Ijarah TPS Food I 300.000.000.000 300.000.000.000
Dikurangi:
Biaya Emisi (1.489.500.000) (1.489.500.000)
Akumulasi Amortisasi 781.987.500 670.275.000
Jumlah 299.292.487.500 299.180.775.000
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
53
Penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah (sukuk) TPS Food I Perusahaan masing-masing sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 300.000.000.000 pada tanggal 1 April 2013, telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-62/D.04/2013 pada tanggal 28 Maret 2013. Obligasi dan sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018 dengan tingkat suku bunga dan fee ijarah masing-masing 10,25% dan Rp30.752.000.000 per tahun. Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Juli 2013. Obligasi dan sukuk ini memperoleh peringkat idA- dan idA-(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Penerbitan Obligasi TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Skema sukuk ijarah yang digunakan adalah penjaminan aset tetap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dan PT Poly Meditra Indonesia (PMI), keduanya entitas anak. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio dan pembatasan yang disyaratkan. Obligasi dan sukuk dijaminkan dengan aset tetap TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki dan piutang performing TPS (lihat Catatan 12 dan 4). Beban bunga obligasi dan fee ijarah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp15.375.000.000 dan Rp7.687.500.000 masing-masing pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 24. Modal Saham
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Kepemilikan Disetor Penuh
(Lembar) (%) (Rp)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135.000.000 4,19 67.500.000.000
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora 475.443.817 14,77 95.088.763.400
JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 300.275.155 9,33 60.055.031.000
PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 9,20 59.237.800.000
Trophy 2014 Investor Limited 292.600.000 9,09 58.520.000.000
Primanex Limited 212.190.517 6,59 42.438.103.400
Primanex Pte. Ltd. 212.000.000 6,59 42.400.000.000
Morgan Stanley and Co. LLC-Client Account 209.820.700 6,52 41.964.140.000
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1.085.080.811 33,71 217.016.162.200
Sub Jumlah 3.083.600.000 95,81 616.720.000.000
Jumlah Modal Saham 3.218.600.000 100,00 684.220.000.000
30 September 2014
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
54
Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 30 September 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di
Jakarta, Perusahaan menambah Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 292.600.000 lembar saham
seri B dan disetor penuh sebesar Rp58.520.000.000. Total modal dasar Perusahaan pada 30 September 2014 menjadi
Rp684.220.000.000 terbagi atas 3.218.600.000 lembar saham. Perubahaan anggaran dasar ini telah memperoleh
Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-06858.40.21.2014 tanggal 1
Oktober 2014.
25. Tambahan Modal Disetor - Neto
Tambahan modal neto pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah:
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Kepemilikan Disetor Penuh
(Lembar) (%) (Rp)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135.000.000 4,61 67.500.000.000
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora 420.605.317 14,37 84.121.063.400
PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 10,12 59.237.800.000
JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 265.588.948 9,08 53.117.789.600
Primanex Limited 238.205.172 8,14 47.641.034.400
Primanex Pte. Ltd. 228.000.000 7,79 45.600.000.000
Trophy Investor II Ltd. 181.379.957 6,20 36.275.991.400
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1.161.031.606 39,68 232.206.321.200
Sub Jumlah 2.791.000.000 95,39 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000
31 Desember 2013
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Agio Saham - Neto 1.272.956.953.547 657.539.614.608
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali 1.192.607.235 1.215.758.371
Jumlah 1.274.149.560.782 658.755.372.979
Penawaran Umum Perdana
Agio Saham 20.250.000.000 20.250.000.000
Biaya Emisi Saham -- --
Sub Jumlah 20.250.000.000 20.250.000.000
Penawaran Umum Terbatas II
Agio Saham 201.894.000.000 201.894.000.000
Biaya Emisi Saham (4.327.674.345) (4.327.674.345)
Neto 197.566.325.655 197.566.325.655
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
55
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Jumlah Bagian Perusahaan Harga Selisih Nilai Transaksi
Saham atas Aset Bersih PengalihanRp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 109.890.000 110.631.738.707 109.500.000.000 1.131.738.707
PT Bumiraya Investindo 90.909 92.377.149.480 139.000.000.000 (46.622.850.520)
PT Poly Meditra Indonesia 111.888.000 117.719.232.249 145.000.000.000 (27.280.767.751)
PT Patra Power Nusantara 37.962 37.962.000.000 36.000.000.000 1.962.000.000
PT Dunia Pangan 21.000 21.528.653.285 10.000.000.000 11.528.653.285
PT Mitra Jaya Agro Palm 39.999 39.479.515.235 40.000.000.000 (520.484.765)
PT Airlangga Sawit Jaya 109.999 50.133.829.201 21.000.000.000 29.133.829.201
PT Charindo Palma Oetama 149.999 73.385.126.027 47.000.000.000 26.385.126.027
PT Muarobungo Plantation 19.999 18.296.018.873 11.000.000.000 7.296.018.873
PT Tugu Palma Sumatera 2.499 702.495.313 2.500.000.000 (1.797.504.687)
PT Golden Plantation 2.499 2.476.848.864 2.500.000.000 (23.151.136)
Jumlah pada 30 September 2014 564.692.607.234 563.500.000.000 1.192.607.235
Entitas Anak
Jumlah Bagian Perusahaan Harga Selisih Nilai Transaksi
Saham atas Aset Bersih PengalihanRp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 109.890.000 110.631.738.707 109.500.000.000 1.131.738.707
PT Bumiraya Investindo 90.909 92.377.149.480 139.000.000.000 (46.622.850.520)
PT Poly Meditra Indonesia 111.888.000 117.719.232.249 145.000.000.000 (27.280.767.751)
PT Patra Power Nusantara 37.962 37.962.000.000 36.000.000.000 1.962.000.000
PT Dunia Pangan 21.000 21.528.653.285 10.000.000.000 11.528.653.285
PT Mitra Jaya Agro Palm 39.999 39.479.515.235 40.000.000.000 (520.484.765)
PT Airlangga Sawit Jaya 109.999 50.133.829.201 21.000.000.000 29.133.829.201
PT Charindo Palma Oetama 149.999 73.385.126.027 47.000.000.000 26.385.126.027
PT Muarobungo Plantation 19.999 18.296.018.873 11.000.000.000 7.296.018.873
PT Tugu Palma Sumatera 2.499 702.495.313 2.500.000.000 (1.797.504.687)
Jumlah pada 31 Desember 2013 562.215.758.370 561.000.000.000 1.215.758.371
Entitas Anak
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Penawaran Umum Terbatas III
Agio Saham 451.440.000.000 451.440.000.000
Biaya Emisi Saham (11.716.711.047) (11.716.711.047)
Neto 439.723.288.953 439.723.288.953
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
Agio Saham 615.582.338.939 --
Biaya Emisi Saham (165.000.000) --
Neto 615.417.338.939 --
Jumlah Agio Saham Neto 1.272.956.953.547 657.539.614.608
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
56
26. Komponen Ekuitas Lainnya
Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp95.826.654.573 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak, pada akun Komponen Ekuitas Lainnya. 27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793. Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441.
28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 168 tanggal 26 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, pembagian dividen tunai sebesar Rp24.871.000.000 dan penyisihan dana cadangan umum sebesar Rp62.078.800.000 darii laba tahun 2013. Sampai dengan tanggal pelaporan belum ada pembayaran atas dividen ini Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang telah dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012.
29. Kepentingan Nonpengendali
Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013:
Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo
1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 31 Desember
2013 Tahun Berjalan Nonpengendali/ 2013
Rp Rp Rp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 276.153.280 122.421.859 -- -- 398.575.140
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 245.281.456.485 -- -- (2.867.950.460) 242.413.506.025
PT Poly Meditra Indonesia 188.242.862 29.826.817 -- -- 218.069.679
PT Patra Power Nusantara 33.518.951 214.823 -- -- 33.733.774
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 62.425.847.031 39.048.713.785 -- -- 101.474.560.817
PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 57.230.476 2.237.257 -- -- 59.467.733
Jumlah Kepentingan Nonpengendali 308.262.449.085 344.597.913.167
31 Desember 2013
Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo
1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 30 September
2014 Periode Berjalan Nonpengendali 2014
Rp Rp Rp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 398.575.140 74.639.046 -- -- 473.214.186
PT Golden Plantation dan Entitas Anak -- (2.099.607.732) -- 244.538.328.321 242.438.720.589
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 242.413.506.025 2.124.822.296 -- (244.538.328.321) --
PT Poly Meditra Indonesia 218.069.679 371.333 -- -- 218.441.012
PT Patra Power Nusantara 33.733.774 (34.028) -- -- 33.699.745
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 101.474.560.817 36.553.869.817 -- -- 138.028.430.634
PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 59.467.733 26.418.782 -- -- 85.886.515
Jumlah Kepentingan Nonpengendali 344.597.913.167 381.278.392.682
30 September 2014
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
57
30. Penjualan - Neto
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut :
Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga.
Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
2014 2013
Rp Rp
Penjualan 3.743.271.720.406 3.008.100.164.879
Dikurangi : Diskon Penjualan (79.846.888.629) (63.293.881.758)
Penjualan - Neto 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121
30 September
2014 2013
Rp Rp
Produksi Makanan
Makanan Pokok
Mie Kering 410.713.840.860 292.076.072.998
Bihun 287.076.477.041 224.750.825.201
Sub Jumlah Makanan Pokok 697.790.317.901 516.826.898.199
Makanan Konsumsi
Snack Ekstrusi 388.930.738.283 329.027.975.921
Mie Instan 152.486.997.396 134.315.526.773
Biskuit 40.730.125.034 207.302.721.075
Permen 19.819.240.086 25.576.819.766
Lainnya 14.403.311.257 11.118.385.508
Sub Jumlah Makanan Konsumsi 616.370.412.056 707.341.429.042
Sub Jumlah Manufaktur Makanan 1.314.160.729.957 1.224.168.327.241
Pengolahan BerasBeras 2.325.751.963.119 1.749.188.908.071
Agribisnis
Tandan Buah Segar 15.960.177.000 19.043.043.754
Minyak Sawit Mentah 78.769.230.456 15.151.673.811
Inti Sawit dan Turunannya 8.629.619.874 547.972.000
Sub Jumlah Agribisnis 103.359.027.330 34.742.689.565
Sub Jumlah Penjualan 3.743.271.720.406 3.008.099.924.878
Dikurangi : Diskon Penjualan (79.846.888.628) (63.293.641.758)
Total Penjualan - Neto 3.663.424.831.777 2.944.806.283.121
30 September
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
58
31. Beban Pokok Penjualan
2014 2013
Rp Rp
Produksi MakananBahan Baku Digunakan
Saldo Awal 236.058.518.042 186.067.230.357Pembelian 751.159.060.745 760.401.751.791Saldo Akhir (273.900.924.175) (301.527.963.327)
Jumlah Bahan Baku Digunakan 713.316.654.611 644.941.018.821
Tenaga Kerja Langsung 46.944.552.044 42.029.540.078Biaya Produksi Tidak Langsung 94.726.106.895 87.394.022.341
Biaya Pokok Produksi 854.987.313.550 774.364.581.240
Persediaan Barang JadiSaldo Awal 15.993.325.859 15.092.405.486Pembelian 1.696.607.607 135.951.709Saldo Akhir (20.765.921.069) (16.121.245.040)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Makanan 851.911.325.947 773.471.693.394
Pengolahan Beras
Bahan Baku Digunakan
Saldo Awal 514.816.281.065 195.170.212.920Pembelian 1.325.274.429.983 1.399.600.066.298Saldo Akhir (573.041.550.226) (424.053.518.966)
Jumlah Bahan Baku Digunakan 1.267.049.160.822 1.170.716.760.251
Tenaga Kerja Langsung 18.922.897.555 4.947.972.063Biaya Produksi Tidak Langsung 38.338.133.155 95.760.790.202
Biaya Pokok Produksi 1.324.310.191.532 1.271.425.522.516
Persediaan Barang JadiSaldo Awal 107.825.870.121 102.440.496.163Pembelian 745.040.784.191 268.263.988.221Saldo Akhir (206.727.674.132) (154.198.127.263)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras 1.970.449.171.712 1.487.931.879.637
Agribisnis
Tandan Buah Segar
Pemeliharaan Kebun 28.024.107.389 10.700.948.726
Pengangkutan dan Panen 15.877.479.529 13.339.021.176
Beban Tidak Langsung 3.814.428.970 655.075.752
Upah Langsung 13.286.970.661 8.326.086.321
Deplesi Tanaman Perkebunan Menghasilkan 5.305.325.912 2.352.102.351
Tandan Buah Segar yang Dihasilkan
pada Periode 66.308.312.461 35.373.234.326
Persediaan Awal 563.620.247 --
Pembelian 2.021.988.452 703.200.960
Persediaan Akhir (1.020.731.292) (750.407.880)
Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan
untuk Produksi dan Dijual 67.873.189.868 35.326.027.406
Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar 19.721.177.357 9.798.047.387
Tandan Buah Segar yang Digunakan
untuk Produksi 48.152.012.511 25.527.980.019
30 September
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
59
32. Beban Usaha
2014 2013
Rp Rp
Penjualan
Pengangkutan 73.962.704.073 57.640.538.782
Promosi 49.640.612.025 54.914.278.500
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 28.683.622.357 19.292.668.657
Sewa 5.439.611.948 2.616.196.795
Transportasi dan Akomodasi 3.218.555.266 3.344.147.725
Penyusutan 1.355.109.033 849.111.794
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) 9.993.631.923 5.532.530.939
Jumlah Pemasaran dan Penjualan 172.293.846.626 144.189.473.193
Beban Umum dan administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 60.645.000.140 28.412.238.020 Profesional dan Konsultan 4.519.214.642 4.655.249.157 Sewa 7.150.313.834 3.407.046.200 Penyusutan 4.872.884.265 3.311.430.693 Transportasi dan Akomodasi 3.831.040.226 3.402.276.229 Perlengkapan Kantor 2.646.243.178 750.302.293 Pajak 5.101.646.561 2.875.088.815 Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) 11.331.019.345 10.895.277.813
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 100.097.362.191 57.708.909.219
30 September
2014 2013
Rp Rp
Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit
dan Turunannya
Upah Langsung 1.574.402.361 700.255.884
Beban Depresiasi 3.960.322.945 2.431.076.683
Beban Produksi Tidak Langsung 5.066.892.757 4.255.545.768
Beban Pokok Produksi 58.753.630.574 32.914.858.354
Persediaan Awal 2.139.376.367 --
Persediaan Akhir (1.938.587.754) (8.890.089.138)
Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah
dan Inti Sawit dan Turunannya 58.954.419.187 24.024.769.216
Jumlah Beban Pokok Penjualan Agribisnis 78.675.596.544 33.822.816.603
Jumlah Beban Pokok Penjualan 2.901.036.094.203 2.295.226.389.634
30 September
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
60
33. Biaya Keuangan - Neto
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek
(lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan, dan obligasi
(lihat Catatan 18, 20, 21, dan 23).
34. Penghasilan (Beban) Lain-lain
35. Laba per Saham
2014 2013Rp Rp
Penghasilan Bunga 6.169.709.304 16.733.050.206
Beban Bunga
Pinjaman Bank (76.101.053.758) (76.489.410.695)
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (68.931.250.000) (46.381.250.000)
Biaya Administrasi Bank (3.239.950.916) (5.283.409.760)
Beban Provisi (4.651.318.758) (8.001.959.487)
Jumlah Biaya Keuangan - Neto (146.753.864.129) (119.422.979.736)
30 September
2014 2013Rp Rp
Pendapatan Lainnya
Laba Selisih Kurs -- 1.992.359.881
Lain-lain 15.401.826.503 1.590.266.573
Jumlah Pendapatan lainnya 15.401.826.503 3.582.626.453
Beban Lainnya
Rugi atas Pelepasan Aset Tetap (1.137.500) (53.572.292)
Beban Manajemen Fee (4.338.413.211) (4.383.949.356)
Rugi Selisih Kurs (3.764.163.033) --
Lain-lain (1.059.040.825) (1.461.476.880)
Jumlah Beban lainnya (9.162.754.570) (5.898.998.528)
30 September
2014 2013 2013Rp Rp Rp
Laba Bersih 246.886.685.056 216.442.103.075 310.394.486.130
Rata -rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar 2.927.083.704 2.926.000.000 2.926.000.000
Laba per Saham Dasar (dala Rupiah Penuh) 84,35 73,97 106,08
9 Bulan 1 Tahun
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
61
36. Segmen Operasi
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan - Bersih 1.282.385.251.489 2.277.680.552.958 103.359.027.330 56.749.074.933 (56.749.074.933) 3.663.424.831.777
Beban Pokok Penjualan 851.911.325.946 1.970.449.171.712 78.675.596.544 -- -- 2.901.036.094.203
Laba Kotor 430.473.925.543 307.231.381.246 24.683.430.785 56.749.074.933 (56.749.074.933) 762.388.737.574
Alokasi Beban Usaha 131.712.637.843 96.489.675.715 23.531.025.875 20.657.869.384 -- 272.391.208.817
Beban (Pendapatan) Lainnya 103.214.162.681 30.956.769.553 (6.243.862.826) (77.417.066.408) (56.749.074.933) (6.239.071.933)
Laba Usaha 195.547.125.019 179.784.935.978 7.396.267.736 113.508.271.957 -- 496.236.600.690
Beban Keuangan - Neto 29.253.018.918 42.366.079.434 2.828.655.247 72.306.110.530 -- 146.753.864.129
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan 166.294.106.101 137.418.856.544 4.567.612.489 41.202.161.427 -- 349.482.736.561
Beban Pajak Penghasilan - Neto (41.091.233.000) (15.571.961.500) (674.264.890) (8.578.112.600) -- (65.915.571.990)
Laba Periode Berjalan 283.567.164.570
Jumlah Laba Periode Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 246.886.685.056
Kepentingan Nonpengendali 36.680.479.514
Jumlah 283.567.164.570
Aset Segmen 2.187.560.450.673 446.697.250.820 1.719.245.663.513 3.939.251.716.660 (1.178.213.479.785) 7.114.541.601.880
Liabilitas Segmen 1.407.811.561.055 380.453.209.030 1.023.446.243.699 1.386.682.270.253 (373.234.907.401) 3.825.158.376.635
30 September 2014
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan - Bersih 1.604.432.379.227 2.372.508.396.794 79.794.357.961 103.374.990.630 (103.374.990.630) 4.056.735.133.983
Beban Pokok Penjualan 1.032.060.235.568 2.052.830.192.822 58.372.516.755 -- 3.143.262.945.145
Laba Kotor 572.372.143.659 319.678.203.972 21.421.841.206 103.374.990.630 (103.374.990.630) 913.472.188.838
Alokasi Beban Usaha 186.892.932.913 82.343.222.158 10.382.624.349 18.300.918.407 -- 297.919.697.827
Beban (Pendapatan) Lainnya 158.515.379.799 43.881.815.515 5.117.166.321 (101.832.964.209) (103.374.990.630) 2.306.406.796
Laba Usaha 226.963.830.947 193.453.166.299 5.922.050.536 186.907.036.432 -- 613.246.084.214
Beban Keuangan - Neto 40.563.236.843 37.303.164.053 4.417.988.336 81.375.076.592 -- 163.659.465.825
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan 186.400.594.104 156.150.002.246 1.504.062.200 105.531.959.840 -- 449.586.618.389
Beban Pajak Penghasilan - Neto (46.414.737.184) (39.295.867.000) 1.743.213.608 (18.889.277.600) -- (102.856.668.175)
Laba Tahun Berjalan 346.729.950.214
Jumlah Laba Tahun Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 310.395.654.613
Kepentingan Nonpengendali 36.334.295.601
Jumlah 346.729.950.214
Aset Segmen 2.167.503.520.269 1.663.197.368.285 1.102.872.962.643 2.981.849.748.967 (2.894.600.471.201) 5.020.823.128.963
Liabilitas Segmen 1.480.836.227.255 1.317.732.271.101 411.193.215.070 1.332.410.557.160 (1.878.122.014.493) 2.664.050.256.093
31 Desember 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
62
37. Kombinasi Bisnis
Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166
dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang,
PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
adalah:
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Rp
Kas dan Setara Kas 3.940.794.566
Piutang Usaha 7.257.295.818
Aset Keuangan Lancar Lainnya 44.308.931
Persediaan 13.036.088.203
Pajak dan Beban Dibayar di Muka 2.691.025.848
Aset Tetap 21.848.240.000
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 93.739.000
Aset Takberwujud 52.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 638.536.745
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 6.547.268.547
Utang Usaha - Pihak Ketiga (5.255.953.478)
Liabilitas Keuangan Lancar lainnya (53.194.600)
Utang Pajak (832.213.589)
Beban Akrual (287.086.690)
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya (98.206.000)
Liabilitas Imbalan Pascakerja (2.299.365.162)
Jumlah Aset Neto 99.271.278.139
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan - Bersih 1.186.923.475.765 1.723.140.117.791 34.742.689.565 7.616.988.435 (7.616.988.435) 2.944.806.283.121
Beban Pokok Penjualan 773.471.693.395 1.487.931.879.637 33.822.816.602 -- 2.295.226.389.634
Laba Kotor 413.451.782.370 235.208.238.154 919.872.963 7.616.988.435 (7.616.988.435) 649.579.893.487
Alokasi Beban Usaha 128.798.610.067 52.018.071.988 8.597.248.336 12.484.452.020 -- 201.898.382.412
Beban (Pendapatan) Lainnya 20.807.766.530 711.282.696 (2.250.103.891) (9.335.584.827) (7.616.988.435) 2.316.372.075
Laba Usaha 263.845.405.773 182.478.883.470 (5.427.271.482) 4.468.121.242 -- 445.365.139.001
Beban Keuangan - Neto 60.786.459.116 22.707.031.383 5.073.712.427 30.855.776.810 -- 119.422.979.736
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan 203.058.946.657 159.771.852.087 (10.500.983.909) (26.387.655.568) -- 325.942.159.265
Beban Pajak Penghasilan - Neto (41.084.477.500) (34.253.000.500) -- -- -- (75.337.478.000)
Laba Tahun Berjalan 250.604.681.265
Efek Penyesuaian Proforma (13.520.000)
Jumlah Laba Tahun Berjalan
Sebelum Penyesuaian Proforma 250.618.201.265
Jumlah Laba Tahun Berjalan
Sebelum Penyesuaian Proforma
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 216.442.103.075
Kepentingan Nonpengendali 34.176.098.190
Jumlah 250.618.201.265
30 September 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
63
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp
1.133.120.808.
Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3
semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT
Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada
TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
adalah:
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.094 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil.
Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
Rp
Kas dan Setara Kas 1.350.150
Tanaman Perkebunan 739.018.703
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto 2.779.357.053
Jumlah Aset Bersih 3.519.725.906
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 100%
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aet Neto 3.519.725.902
Goodwill 8.980.274.098
Total Nilai Pengalihan 12.500.000.000
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
64
38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
• Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
• Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
• Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:
• Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;
• Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan
• Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan.
• Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat
Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
Ekuivalen Ekuivalen
USD SGD EUR Rp USD SGD EUR Rp
Aset
Kas dan Setara Kas 86.567.256,33 -- -- 1.057.159.334.328 7.374.260,02 -- -- 89.884.855.372
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 434.179,57 -- -- 5.302.200.909 1.463.747,77 -- -- 17.841.621.569
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 908.841,32 -- -- 11.098.770.212 582.097,50 -- -- 7.095.186.428
Jumlah Aset 87.910.277,22 -- -- 1.073.560.305.449 9.420.105,29 -- -- 114.821.663.368
Liabilitas
Utang Usaha - Pihak Ketiga (5.990.620,39) (39.416,46) (885,50) (73.548.990.066) (4.554.965,00) (15.434,00) (21.500,00) (56.030.727.743)
Utang Bank - Jangka Pendek (2.209.660,96) -- -- (26.984.379.644) (19.177.378,00) -- -- (233.753.060.442)
Utang Bank - Jangka Panjang (76.500.000,00) -- -- (934.218.000.000) -- -- -- --
Sub Jumlah Liabilitas (84.700.281,35) (39.416,46) (885,50) (1.034.751.369.709) (23.732.343,00) (15.434,00) (21.500,00) (289.783.788.185)
Aset dalam Mata Uang
Asing - Bersih 3.209.995,87 (39.416,46) (885,50) 38.808.935.740 (14.312.237,71) (15.434,00) (21.500,00) (174.962.124.817)
30 September 2014 31 Desember 2013
Mata Uang Asing Mata Uang Asing
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
65
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah
Tempo
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 316.589.766.504 -- -- -- 316.589.766.504
Piutang Usaha -- 468.594.687.514 253.101.496.975 183.708.813.872 905.404.998.361
Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.412.733.035 -- -- -- 110.412.733.035 --
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.364.455.281 -- -- -- 43.364.455.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 47.523.540.449 -- -- -- 47.523.540.449
Jumlah 517.890.495.269 468.594.687.514 253.101.496.975 183.708.813.872 1.423.295.493.631
31 Desember 2013
Jatuh Tempo
Kurang dari Tidak Ditentukan
1 Tahun
Utang Usaha 202.256.980.510 70.661.088.072 -- -- 272.918.068.582
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 23.275.142.507 -- -- -- 23.275.142.507
Beban Akrual 52.781.459.219 -- -- -- 52.781.459.219
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 24.871.000.000 -- -- 3.044.746.130 27.915.746.130
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 868.040.659.698 -- -- -- 868.040.659.698
Utang Bank Jangka Panjang 71.141.093.362 1.260.177.315.269 -- -- 1.331.318.408.632
Utang Sewa Pembiayaan 11.785.782.477 6.122.261.811 -- -- 17.908.044.287
Utang Obligasi - Neto -- 593.076.708.582 -- -- 593.076.708.582
Sukuk Ijarah - Neto -- 299.292.487.500 -- -- 299.292.487.500
Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 1.164.355.226 1.164.355.226
Jumlah 1.254.152.117.773 2.229.329.861.234 -- 4.209.101.356 3.487.691.080.363
Akan Jatuh Tempo Jumlah
1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun
30 September 2014
Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah
Tempo
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 1.320.395.936.258 -- -- -- 1.320.395.936.258
Piutang Usaha -- 851.676.740.181 204.676.426.214 136.979.436.086 1.193.332.602.482
Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.431.364.792 -- -- -- 110.431.364.792
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.364.455.281 -- -- -- 43.364.455.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 54.184.919.568 -- -- -- 54.184.919.568
Jumlah 1.528.376.675.900 851.676.740.181 204.676.426.214 136.979.436.086 2.721.709.278.382
30 September 2014
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
66
Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: � Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko � Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga: Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp18.626.035.184 (2013:Rp8.016.784.602). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya. Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai
potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
Jatuh Tempo Jumlah
Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan
1 Tahun
Tanpa Bunga 178.604.875.804 5.910.935.265 -- 13.489.928.369 198.005.739.438
Bunga Tetap 297.759.956.043 1.079.835.530.859 -- -- 1.377.595.486.901
Bunga Mengambang 657.467.933.878 144.210.526.316 -- -- 801.678.460.194
Jumlah 1.133.832.765.724 1.229.956.992.439 -- 13.489.928.369 2.377.279.686.533
31 Desember 2013
Akan Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Kurang dari Tidak Ditentukan
1 Tahun
Utang Usaha 121.815.785.652 5.910.935.265 -- -- 127.726.720.917
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11.342.510.524 -- -- -- 11.342.510.524
Beban Akrual 45.446.579.628 -- -- -- 45.446.579.628
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 53.379.493.961 -- -- 10.865.450.293 64.244.944.254
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 780.197.680.109 -- -- -- 780.197.680.109
Utang Bank Jangka Panjang 110.048.284.753 320.936.580.651 -- -- 430.984.865.405
Utang Sewa Pembiayaan 11.602.431.097 11.776.174.880 -- -- 23.378.605.977
Utang Obligasi - Neto -- 592.152.526.643 -- -- 592.152.526.643
Sukuk Ijarah - Neto -- 299.180.775.000 -- -- 299.180.775.000
Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 2.624.478.076 2.624.478.076
Jumlah 1.133.832.765.724 1.229.956.992.439 -- 13.489.928.369 2.377.279.686.533
31 Desember 2013
Akan Jatuh Tempo
Jumlah1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun
Jatuh Tempo Jumlah
Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan
1 Tahun
Tanpa Bunga 278.313.582.236 70.661.088.072 -- 4.209.101.356 353.183.771.664
Bunga Tetap 133.625.887.015 1.138.277.903.278 -- -- 1.271.903.790.293
Bunga Mengambang 842.212.648.521 1.020.390.869.885 -- -- 1.862.603.518.406
Jumlah 1.254.152.117.773 2.229.329.861.234 -- 4.209.101.356 3.487.691.080.363
30 September 2014
Akan Jatuh Tempo
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
67
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10% pada periode 9
(sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014, akan mengurangi laba sebelum pajak sebesar
Rp3.880.893.574 (2013: Rp17.444.000.000).
Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013:
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan
liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan
diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.
40. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Interim untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir
pada 30 September 2013 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2013
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" (Catatan 1.c). Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 telah disajikan kembali seolah-olah transaksi restrukturisasi entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2013.
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan Bank 1.320.395.936.258 1.320.395.936.258 316.589.766.504 316.589.766.504
Piutang Usaha 1.193.332.602.482 1.192.629.249.918 905.404.998.362 904.694.980.459
Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.431.364.792 110.431.364.792 110.412.733.035 110.412.733.035
Piutang Pihak Berelasi Non Usaha 43.364.455.281 43.364.455.281 43.364.455.281 43.364.455.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 54.184.919.568 54.184.919.568 47.523.540.449 47.523.540.449
Jumlah Aset Keuangan 2.721.709.278.382 2.721.005.925.818 1.423.295.493.631 1.422.585.475.728
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 868.040.659.698 868.040.659.698 780.197.680.109 780.197.680.109
Utang Bank Jangka Panjang 1.331.318.408.632 1.331.318.408.632 430.984.865.405 430.984.865.405
Utang Pihak Berelasi Non Usaha 1.164.355.226 1.164.355.226 2.624.478.076 2.624.478.076
Utang Usaha 272.918.068.582 272.918.068.582 127.726.720.917 127.726.720.917
Utang Sewa Pembiayaan 17.908.044.287 17.908.044.287 23.378.605.977 23.378.605.977
Beban Akrual 52.781.459.219 52.781.459.219 45.446.579.628 45.446.579.628
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Neto 892.369.196.082 900.470.475.523 891.333.301.643 900.517.399.281
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 23.275.142.507 23.275.142.507 11.342.510.524 11.342.510.524
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 27.915.746.130 27.915.746.130 64.244.944.254 64.244.944.254
Jumlah Liabilitas Keuangan 3.487.691.080.360 3.495.792.359.803 2.377.279.686.533 2.386.463.784.171
30 September 2014 31 Desember 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
68
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim untuk period 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2013 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 sebelum dan setelah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
Sebelum Disajikan Setelah Disajikan
Kembali Kembali
Rp Rp ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 316.589.766.504 316.589.766.504
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 904.694.980.459 904.694.980.459
Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.412.733.035 110.412.733.035 Persediaan 1.023.727.586.954 1.023.727.586.954 Pajak Dibayar di Muka 11.231.464.058 11.231.464.058 Biaya Dibayar di Muka 12.075.827.405 12.075.827.405 Uang Muka 66.769.328.540 66.769.328.540
Jumlah Aset Lancar 2.445.501.686.955 2.445.501.686.955
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 43.364.455.281 43.364.455.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 47.523.540.449 47.523.540.449
Investasi pada Entitas Asosiasi -- 5.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 10.728.141.974 10.728.141.974
Aset Tetap 1.443.553.393.200 1.443.553.393.200
Tanaman Perkebunan 591.159.249.845 591.159.249.845
Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto 63.839.516.631 63.839.516.631
Aset Takberwujud - Neto 352.348.115.845 352.348.115.845
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 22.805.028.783 22.805.028.783
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.575.321.442.008 2.580.321.442.008
JUMLAH ASET 5.020.823.128.963 5.025.823.128.963
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi 2.964.273.534 2.964.273.534
Pihak ketiga 124.762.447.383 124.762.447.383
Beban Akrual 45.446.579.628 45.446.579.628
Utang Pajak 241.110.246.166 241.110.246.166
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11.342.510.524 11.342.510.524
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 780.197.680.109 780.197.680.109
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 121.650.715.850 121.650.715.850
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 64.244.944.254 64.244.944.254
Uang Muka Penjualan 5.505.843.222 5.505.843.222
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.397.225.240.670 1.397.225.240.670
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 320.936.580.651 320.936.580.651
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 102.318.076 2.624.478.076
Utang Sewa Pembiayaan 11.776.174.880 11.776.174.880
Utang Obligasi - Neto 592.152.526.643 592.152.526.643
Sukuk Ijarah - Neto 299.180.775.000 299.180.775.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 4.701.884.785 4.701.884.785
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 37.974.755.387 37.974.755.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.266.825.015.422 1.269.347.175.422
TOTAL LIABILITAS 2.664.050.256.093 2.666.572.416.093
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
1 Januari 2013/31 Desember 2012 625.700.000.000 625.700.000.000
Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali -- 2.477.840.000
Tambahan Modal Disetor - Neto 658.755.372.979 658.755.372.979
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak 95.826.654.572 95.826.654.573
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 43.932.064.234 43.932.064.234
Saldo Laba (Defisit) 587.960.867.918 587.960.867.918
2.012.174.959.703 2.014.652.799.704
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 344.597.913.167 344.597.913.167
JUMLAH EKUITAS 2.356.772.872.871 2.359.250.712.871
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.020.823.128.963 5.025.823.128.963
31 Desember 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
69
Sebelum Disajikan Setelah Disajikan
Kembali Kembali
Rp Rp
PENJUALAN - NETO 2.944.806.283.121 2.944.806.283.121
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.295.226.389.634 2.295.226.389.634
LABA KOTOR 649.579.893.487 649.579.893.487
BEBAN USAHA
Beban Usaha (201.884.862.412) (201.898.382.412)
Pendapatan Lainnya 3.582.626.453 3.582.626.453
Beban Lainnya (5.898.998.528) (5.898.998.528)
LABA USAHA 445.378.659.001 445.365.139.001
Biaya Keuangan Neto (119.422.979.736) (119.422.979.736)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 325.955.679.265 325.942.159.265
Beban Pajak Penghasilan (75.337.478.000) (75.337.478.000)
LABA PERIODE BERJALAN SETELAH
PENYESUAIAN PROFORMA 250.618.201.265 250.604.681.265
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA -- (13.520.000)
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM
PENYESUAIAN PROFORMA 250.618.201.265 250.618.201.265
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- --
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE
BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA 250.618.201.265 250.618.201.265
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 216.442.103.074 216.442.103.075
Kepentingan Non - Pengendali 34.176.098.190 34.176.098.190
JUMLAH 250.618.201.265 250.618.201.265
LABA PERIODE BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN
PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 216.442.103.074 216.442.103.075
Kepentingan Non - Pengendali 34.176.098.190 34.176.098.190
JUMLAH 250.618.201.265 250.618.201.265
LABA PER SAHAM DASAR
Dasar, Laba yang Diatribusikan kepada
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 73,97 73,97
30 September 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
70
41. Transaksi Non-Kas
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui realiasasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp8.437.894.526 dan Rp2.334.529.321.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan masing-masing adalah sebesar Rp4.730.645.664 dan Rp12.666.326.290.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui pinjaman bank adalah sebesar Rp7.700.000.000 dan Rp67.768.173.443.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp7.112.137.134 dan Rp. Rp16.606.400.579.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp26.626.688.493 dan Rp18.043.281.894.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan perangkat lunak melalui realisasi uang muka adalah sebesar nihil dan Rp671.365.716.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui pembayaran kepada pemasok adalah sebesar Rp198.048.000.000 dan Rp121.328.999.997.
• Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui beban bunga adalah sebesar Rp3.543.151.087 dan Rp2.584.338.827.
• Pada tanggal 26 Maret 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melepaskan kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar dengan harga pengalihan Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham.
• Pada tanggal 28 Maret 2014, Akuisisi PT Golden Plantation melalui utang pihak berelasi non-usaha Rp2.500.000.000.
42. Pengelolaan Permodalan
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Liabilitas Bersih:
Jumlah Liabilitas 3.827.165.384.267 2.666.572.416.093
Dikurangi : Kas dan Setara Kas (1.320.395.936.258) (316.589.766.504)
Jumlah Liabilitas - Neto 2.506.769.448.009 2.349.982.649.589
Jumlah Ekuitas 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871
Sebelum Disajikan Setelah DisajikanKembali Kembali
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 106.404.251.682 106.404.311.686
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 27.620.053.017 27.620.053.017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 46.757.751.933 46.757.751.933
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 180.782.056.632 180.782.116.636
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 2.175.029.867 2.175.029.867
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 102.175.582.668 102.175.582.668
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 285.132.669.170 285.132.729.170
30 September 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
71
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 43. Informasi Penting Lainnya
• PT Golden Plantation, entitas anak berencana melakukan Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. 44. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• Pada tanggal 11 November 2014, PT Golden Plantation, entitas anak melakukan pengikatan pengalihan saham dan cessie PT Persada Alam Hijau dengan nilai transaksi sebesar Rp84.015.766.894 yang terdiri dari harga 100% saham yang dialihkan sebesar Rp4.994.400.934 dan cessie / pengalihan piutang sebesar Rp53.542.799.883 atas nama PT Citra Pesona Sawit dan sebesar Rp25.478.566.007 atas nama PT Profindo Putra Utama.
44. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2014
Beberapa PSAK baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. PSAK yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru tersebut.
30 September 31 Desember
2014 2013
Rp Rp
Jumlah Ekuitas 3.289.383.225.246 2.359.250.712.871
Dikurangi:
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali (1.192.607.235) (1.215.758.371)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak (95.826.654.573) (95.826.654.573)
Selisih Transaksi Pihakk Nonpengendali (43.932.064.234) (43.932.064.234)
Kepentingan Nonpengendali (381.278.392.682) (342.438.547.275)
Jumlah (522.229.718.723) (483.413.024.452)
Jumlah Ekuitas Disesuaikan 2.767.153.506.523 1.875.837.688.419
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 0,9 1,3
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
72
45. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 18 November 2014.