PROPOSAL PTK
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI
KEGIATAN MEMBACA SENYAP PADA SISWA KELAS III SDN 01
KANIGORO KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN
Disusun Oleh :
NURUL
09141.156
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP PGRI MADIUN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Judul
Penerapan Membanca Senyap Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Siswa Kelas Iii Sdn 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun
2. Latar Belakang Masalah
Ditemukan fakta bahwa masih banyak siswa kelas III SDN 01
Kanigoro yang memiliki kemampuan membaca rendah. Pada saat saya
praktek mengajar mata pelajaran bahasa indonesia dengan KD membaca
nyaring, pada saat disuruh membaca cerita mereka membacanya kurang
lancar. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang membaca. Dengan
diterapkannya membaca senyap sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai
diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuanmembaca siswa .
Penyebab dari rendahnya kemampuan siswa diduga karena siswa
jarang membaca buku atau pada saat kegiatan pembelajaran guru jarang
menyuruh siswa membaca didepan dan bisa disebabkan juga karena
pemilihan dan pengunaan metode serta media yang kurang tepat. Pada saat
pembelajaran mungkin guru yang lebih aktif menjelaskan tanpa memberi
kesempatan pada murid untuk mencarui sendiri materi yang akan dipelajari,
keadaan ini membuat siswa cenderung lebih aktif mendengarkan dari pada
membaca.
Bercerita merupakan salah satu contoh kegiatan berbicara yang
dilakukan untuk mengadakan hubungan social. Dalam proses belajar
berbahasa di sekolah, anak-anak mengembangkan kemampuan secara vertical
tidak horizontal. Siswa dapat mengembangkan kemampuan membaca melalui
kegiatan bercerita. Makin lama kemampuan tersebut menjadi semakin
sempurna apabila dalam proses pembelajaran anak dibiasakan bercerita
dalam arti strukturnya menjadi benar, pilihan katanya semakin tepat, kalimat-
kalimatnya semakin bervariasi sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dengan
kata lain perkembangan tersebut tidak secara horizontal mulai dari fonem
,kata. Fase, kalimat , dan wacana seperti halnya jenis tataran linguistic.
Berdasarkan permasalah diatas, peneliti berupaya untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menerapkan kegiatan
membaca senyap sebelum kegiatan pelajaran dimulai. Dengan penerapan
membaca senyap diharapkan siswa kelas III mampu meningkattkan
kemampuan membaca mereka.
3. Rumusan Masalah
Kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang tidak dapat
membaca dengan lancar dalam kegiatan pembelajaran guru lebij=h aktif
membaca materi pelajaran dan siswa lebih cenderung memjadi pendengan..
Dengan lebih memfokuskan pada masalah meningkatkan kemamuan
membaca siswa dan berdasarkan latar belakang di atas maka peenliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana penerapan membaca senyap untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigro?
b. Apakah penerapan membaca senyap dapat meningkatkan kemampuan
membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigro?
4. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan membaca siswa
kelas III SDN 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, akan
dilakukan penerapan membaca senyap dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Peneliti menyuruh siswa untuk membaca buku cerita yang telah
disiapakan
b. Siswa disuruh membaca dan membuat sinopsis dari bacaan yang telah
mereka baca
c. Kemudian siswa disuruh membacakan sinopsi dari cerita yang telah
mereka baca, dan guru menilai kelancaran membaca siswa
5. Tujuan
Penulis mempunyai tujuan dalam penyusunan penelitian ini.
Tujuan umum penulis menyusun Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk
membantu siswa agar dapat meningkatkan kemampuan membaca
menggunakan kalimat dan intonasi yang tepat dalam membaca, tujuan khusus
dari penyusuun Penelitian Tindakan Kelas ini di antaranya:
a. Mendiskripsikan penerapan membaca senyap untuk meningatkan
kemampuan membaca siswa kelas III SDn 01 Kanigoro.
b. Mendiskripsikan penerapan membaca senyap dapat meningatkan
kemampuan membaca siswa kelas III SDn 01 Kanigoro.
6. Manfaat Penelitian
Secara umum penyusun penelitian ini diharapkan dapat melatih
siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca. Sehingga siswa bisa lebih
tanggap terhadap suatu peristiwa baik yang dialami ataupun yang dilihatnya.
Dan secara khusus pemanfaatan ini juga dapat bermaksud bagi:
a. Bagi sekolah
1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhimya
dapat menumbuhkan anak didik yang berprestasi. Dan Dapat
memberikan inspirasi dalam dunia pendidikan untuk lebih
meningkatkan potensi pembelajaran para tenaga pendidik,agar
menggunakan media dalam pembelajaran untuk mencapai
prestasi yang lebih baik.
2. Dapat mengetahui jumlah siswa yang dapat memiliki
kemampuan membaca tinggi dan yang memiliki kemampuan
membaca rendah.
b. Bagi Guru
1. Dengan menerapkan kegiatan membaca senyap guru dapat membantu
siswa untuk lebih aktif membaca. Dalam proses ini guru berperan
sebagai pembimbing dan fasilitator.
2. Mempermudah komunikasi dengan siswa karena tidak hanya guru
yang aktif tetapi siswapun juga ikut aktif bercerita dengan melihat
gambar.
c. Bagi Siswa
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca mereka melalui
kegiatan membaca senyap.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan bercerita.
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan benar.
4. Melatih agar dapat mengikuti kegiatan lomba pidato dan membaca
puisi
5. Menarik perhatian siswa untuk lebih aktif membaca.
6. Dengan rajin membaca siswa lebih mudah memahami isi dari materi
pelajaran.
d. Bagi Peneliti
1. Mendapat pengalaman yang berharga dalam bidang Penelitian
Tindakan Kelas dan juga meningkatkan keprofesionalan sebagai
seorang guru.
7. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada bagian konsultasi guru
kelas I dan selanjutnya menghubungkan dengan hasil observasi dan
dokumen-dokumen yang ada. Akhirnya penulis menetapkan bahwa perlunya
penerapan penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan
ketrampilan bercerita bagi kelas I di SDN PULOREJO I Kec.Prajuritkulon
Kota Mojokerto dengan indikator sebagai berikut:
a. Pentingnya kemampuan membaca siswa
b. Manfaat penerapan membaca senyap
8. Hipotesis
a. Kegiatan membaca senyap dapat meningkatkan kemampuan membaca
siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kecamatan kartoharjo Kota Madiun.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Pustaka
Pada kajian pustaka berisi: kajian teoritik dan empirik yang
menimbulkan gagasan usulan PTK, kajian hasil penelitian yang terdahulu
yang relevan. Sumber pustaka dapat berasal dari buku-buku yang memuat
teori-teori yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti, hasil penelitin
terdahulu yang berupa skripsi, tesis, disertasi, penelitian dosen, jurnal ilmiah,
dan sumber lain yang beraslal dar Web. Dalam kajian pustaka pokon
baahasanya adalah
a. Kemampuan Membaca
Membaca merupakan salah satu aspek penting yang harus
dimiliki oleh siswa. Ketrampilan membaca yang dimiliki siswa sangat
mendukung prestasi belajar mereka. Dengan kemampuan membaca yang
lancar siswa dapat mengikuti berbagai kegiatan sekolah misalnya
membaca puisi dan lomba pidato.
b. Membaca Senyap
Membaca senyap merupakan salah satu kegiatan membanca
dalam hati yang dilanjutkan dengan membuat resum dari bacaan yang
telah dibaca kemudian siswa membacakan resum bacaan tersebut didepan
kelas secara bergantian. Pada saat siswa membacakan resum cerita yang
telah mereka baca guru mengamati kelancara siswa dalam membaca dan
memberikan penilaian.
2. Fungsi Bahasa
Bahasa adalah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan (berkomunikasi) saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari yang lain , dan meningkatkan intelektual. Maka pelajaran bahasa
dan sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan
ketrampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia .
Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
dan bahasa Negara, maka fungsi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
adalah .
a. Sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa.
b. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
dalam rangka kelestarian dan pengembangan budaya.
c. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Sarana penyebarluas pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk
berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, dan Sarana
pembangunan penalaran.
Oleh sebab itu peranan membaca sangat penting karena itu dapat
menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih tertarik dan paham akan isi dari
materi pelajaran. Orang tua sebaiknya memperkenalkan buku-buku cerita
kepada anak sedini mungkin. Tentu saja buku yang digunakan adalah yang
banyak mengandung cerita unik sehingga anak menjadi tertarik untuk melihat
dan membacanya. Pada awalnya memang anak hanya memperhatikan
gambar-gambar yang ada pada buku tersebut. Namun , apabila orang tua
kadang-kadang membacakan cerita yang ada di samping gambar-gambar
tersebut, lama klemaan anak akan tertarik untuk membaca sendiri buku cerita
tersebut, sehingga anak sudah terbiasa menceritakan apa yang telah mereka
lihat atau dari gambar yang telah mereka lihat.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan PTK
(penelitian tindakan kelas) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigoro. Model pelaksanaan
penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas III sebagai
subyeknya.
2. Observasi
Hal ini dilakukan untuk mengamati secara langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
Observasi ini dilakukan dengan langsung melihat keadaan yang
terjadi pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Setelah
selesai menyampaikan sebuah pokok bahasan maka kita dapat menilai
perbandingan antara siswa yang memiliki kemampuan membaca tinggi dan
yang memiliki kemampuan membaca rendah.
Saat materi yang disampaikan telah diajarkan sebagian besar guru
memberikan kesemapatan untuk bertanya dari kesempatan inilah kita dapat
mengetahui seberapa besar daya tangkap yang telah diterima oleh seorang
siswa. Misalnya, pada saat guru selesai menyampaikan atau membaca materi
pelajaran dan siswa hanya mendengarkan saja, pada saat diberikan pertanyaan
guru dapat menilai tingkat pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Kemudian
guru menyuruh mereka menceritakan peristiwa-peristiwa yang ada pada
gambar tersebut dengan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat mereka
akan mengalami kesulitan.
Dengan pengamatan secara langsung (observasi) inilah kita dapat
menilai siswa yang paham akan materi yang telah diajarkan dengan siswa
yang belum mengerti akan materi yang telah diajarkan. Observasi di lapangan
banyak menunjukkan bahwa banyaknya siswa yang tidak bisa bercerita
karena dipengaruhi oleh:
a. Kurangnya mengerti akan materi pelajaran yang telah diampaikan
b. Kurangnya kemampuan membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat
3. Jadwal Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.Penelitian
dilaksanakan di SDN 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 september sampai 1
Desember 2012.
c. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas tiga SDN 01 Kanigoro
yang memiliki kemampuan membaca yang rendah.
Daftar Pustaka
Siswanto Edy. Dkk.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Madiun IKIP PGRI
Purwanto, M . Ngalim dan Djeniah Alim, 1997. Metodologi Pengajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas