PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG HUKUM NEWTON I PADA SISWA
KELAS XI IPA SMA BINTANG MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
DISUSUN OLEH:
KRISTINA FELISITAS MORUNG
141424024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“A dream dosen’t become reality trough magic; it takes sweat, determination and
hardwork”
(Colin Powel)
Puji dan syukur kepada Tuhan sebagai sumber semangat dan kekuatanku.
Karya ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtua tercinta Rofinus Morung dan Maria Rukminin Marang
Kakak Oktavianus Gregorian Morung dan Yuventinus Morung
Adik Thomas Yohanes Morung
Terimakasih untuk setiap dukungan, doa, cinta serta pengorbanan yang tiada hentinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Kristina Felisitas Morung. 2019. Perubahan Pemahaman Tentang Hukum
Newton I Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Bintang Menggunakan Metode
Demonstrasi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pemahaman siswa,
mengidentifikasi adanya miskonsepsi dan melihat sejauhmana efektivitas metode
Demonstrasi terhadap perubahan pemahaman pada materi Hukum Newton I pada
siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Agustus 2018 di SMA Bintang. Desain penelitian yang digunakakan
adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan Tes
berupa pilihan berganda dengan Centainty respon Index. Penelitian kualitatif
menggunakan teknik wawancara. Data Pretest-Posttest dianalisis menggunakan
aplikasi SPSS. Sedangkan data wawancara dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman siswa kelas XI IPA SMA
Bintang mengenai Hukum Newton I termasuk dalam kategori masih kurang. Sebagian
besar siswa mengalami miskonsepsi. Umumnya miskonsepsi yang dialami oleh siswa
adalah (1) Jika ∑F = 0 benda akan selalu diam (2) Pada benda diam tidak ada gaya
yang bekerja (3) untuk mempertahankan gerak sebuah benda dalam kecepatan yang
konstan, dibutuhkan gaya yang konstan (4) kelembaman merupakan peristiwa aksi dan
reaksi. Metode demonstrasi termasuk metode yang efektif yang dapat digunakan
sebagai bentuk upaya remediasi untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangai
miskonsepsi
Kata Kunci: Pemahaman, Miskonsepsi, Perubahan Pemahaman, Demonstrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Kristina Felisitas Morung. 2019. Conceptual Change of Newton Fisrt Law in
Students Science Class XI Bintang Senior High School Using The Demonstration
Method. Thesis. Physics Education Study Program. Department of Mathematics and
Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma,
The purpose of this study was to describe the profile of student understanding,
identify their misconceptions and see how far the effectiveness of the methods
demonstration to changes in the understanding of Newton’s First law on the students.
The samples were students of class XI. The study was conducted in August 2018 at the
Bintang High School. The research was a descriptive quantitative and qualitative. The
quantitative research in the form of a multiple-choice test with response Centainty
Index. The qualitative research using interview techniques. Pretest-posttest data were
analyzed using SPSS. While the interview data were analyzed descriptively.
The results showed that students' understanding of grade XI Bintang High
School about Newton's law included in the category are still lacking. Most students
had misconceptions. Common misconceptions experienced by students are (1) If ΣF =
0 will always stationary object (2) In the stationary objects there is no force acting (3)
to maintain the motion of an object at a constant speed, it takes a constant force (4)
inertia is an event of action and reaction. Demonstration method including effective
methods that can be used as a form of remediation to improve understanding and
lessen misconceptions
Keywords: Understanding, Misconception, Conceptual Change, Demonstration
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbinganya,
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul PERUBAHAN
PEMAHAMAN TENTANG HUKUM NEWTON I PADA SISWA KELAS XI IPA
SMA BINTANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI.
Adapun skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi
Pendidikan Fisika Univerisita Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skrispsi ini tidak akan dapat
tersusun. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan dengan sabar
memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi selaku dosen pembimbing akademik yang telah
mendampingi penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika
Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program studi Pendidikan
Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, dan pengalaman hidup
kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata
Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan
kesabarannya telah membantu dalam segala hal terkait administrasi penulis
selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
6. Suster Kepala SMA Bintang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di SMA tersebut.
7. Ibu Fero S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika SMA Bintang yang telah
memberikan masukan dan membantu penulis selama proses pengambilan data
skripsi.
8. Peserta didik kelas XI IPA SMA Bintang yang telah bersedia meluangkan
waktu dan pikiran sebagai subjek penelitian.
9. Keluarga besar SMA Bintang atas bantuan dan kerjasamanya
10. Adel, Natalia dan Henny yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
wawancara
11. Orangtua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis selama proses
penyusunan
12. Teman – teman “Finding Dory (Angel, Rina, Ersa)” yang telah bekerja sama
memberikan masukan, saran dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
13. Teman – teman terkasih “Partner in Crime (Marita, Yolanda, Mude, Lea,
Mega, dan Margaret)” yang telah memberikan masukan dan saran dalam
proses penyusunan skrispsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
B. PEMBATASAN MASALAH .............................................................................. 4
C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4
D. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................... 4
E. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. KONSEP ............................................................................................................... 6
B. KONSEPSI ............................................................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. MISKONSEPSI ..................................................................................................... 7
D. PERUBAHAN KONSEP ...................................................................................... 16
E. DEMOSNTRASI ................................................................................................ 17
F. MISKONSEPSI HUKUM NEWTON I ................................................................ 19
G. PENELITIAN SEJENIS ...................................................................................... 21
H. HAKIKAT PEMBELAJARAN FISIKA .............................................................. 23
I. HUKUM NEWTON I .......................................................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN ............................................................................................ 36
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ............................................................. 36
C. POPULASI DAN SAMPEL ................................................................................. 37
D. DESAIN PENELITIAN ........................................................................................ 37
E. INSTRUMEN ....................................................................................................... 38
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS .................................................................... 40
G. DESAIN PEMBELAJARAN ................................................................................ 41
H. ANALISIS DATA ................................................................................................ 42
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHSAN
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 46
B. PRE-TEST ............................................................................................................. 48
C. PEMILHAN PESERTA WAWANCARA ........................................................... 61
D. WAWANCARA I ................................................................................................. 62
E. PROSES PEMBELAJARAN ................................................................................ 87
F. POST-TEST .......................................................................................................... 94
G. WAWANCARA II ................................................................................................ 106
H. MENGUKUR KEBERHASILAN METODE PEMBELAJARAN ..................... 115
I. RANGKUMAN .................................................................................................... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 122
B. SARAN ................................................................................................................. 123
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Skala Respon CRI ................................................................................... 15
Tabel 2.2 Tabel Ketentuan CRI ....................................................................................... 15
Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi pada Hukum Newton I ....................................................... 21
Tabel 2.4 Tabel Pokok Bahasan Hukum Newton I .......................................................... 23
Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Soal .......................................................................................... 39
Tabel 3.2 Tabel Demonstrasi Pertemuan I ........................................................................ 41
Tabel 3.3 Tabel Kriteria Pengelompokan Soal ................................................................. 43
Tabel 3.4 Tabel Kriteria Penilaian Soal berdasarkan Skor ............................................... 43
Tabel 3.5 Tabel Format Analsisis Data Tes tertulis untuk Seluruh Siswa ........................ 44
Tabel 3.6 Tabel Kategori Pemahaman Siswa ................................................................... 45
Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Pre-test .................................................................................. 50
Tabel 4.2 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Pre-test ................................. 53
Tabel 4.3 Tabel Persentase Kategori Pemahaman Siswa ................................................. 54
Tabel 4.4 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi untuk Setiap Siswa .................................................................... 57
Tabel 4.5 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi untuk Setiap Butir Soal ............................................................ 58
Tabel 4.6 Tabel Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Sebelum Pembelajaran ................. 85
Tabel 4.7 Tabel Kegiatan Pembelajaran ........................................................................... 88
Tabel 4.8 Tabel Data Hasil Post-test ................................................................................. 95
Tabel 4.9 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Post-test ............................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.10 Tabel Persentase Kategori Pemahaman Siswa ................................................ 98
Tabel 4.11 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi untuk Setiap Siswa .................................................................... 99
Tabel 4.12 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi untuk Setiap Butir Soal ............................................................ 100
Tabel 4.13 Tabel Miskonsepsi pada Setiap Siswa Sebelum dan Setelah Pembelajaran ... 103
Tabel 4.14 Tabel Miskonsepsi Awalh dan Akhir pada Setiap Butir Soal ......................... 104
Tabel 4.15 Tabel Nilai Pre-test dan Post-test .................................................................... 115
Tabel 4.16 Tabel Rata-rata Niali Pre-test dan Post-test .................................................... 116
Tabel 4.17 Tabel Analisis Peningkatan Hasil Belajar ....................................................... 116
Tabel 4.18 Tabel Perubahan Pemahaman Sebelum dan Setelah Pembelajaran ............... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1a. Keseimbangan gaya ........................................................................................ 28
Gambar 2.1b. Keseimbangan gaya dengan gaya luar .............................................................. 28
Gambar 2.2a Gaya real yang bekrja pada benda di dibidang miring ......................................... 29
Gambar 2.2b Gaya berat setelah diuraikan sesuai arah sb. x dan sb. Y ...................................... 29
Gambar 2.3 Gaya-gaya pada benda diam sebelum bergerak ............................................ 30
Gambar 2.4 Grafik v-t untuk benda diam .......................................................................... 31
Gambar 2.5 Grafik v-t saat benda GLB ............................................................................ 31
Gambar 2.6 Grafik F-t saat benda diam dan GLB ............................................................ 32
Gambar 2.7 Grafik a-t saat benda diam dan GLB ............................................................ 33
Gambar 2.8 Kelembaman Bola yang tergantung pada seutas benang .............................. 34
Gambar 3.1 Skema Penelitian ........................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................. 126
Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ......................................... 127
Lampiran 3 Soal Pre-test dan Post-test ............................................................................. 128
Lampiran 4 Lembar Jawaban Pre-test dan Post-test ........................................................ 137
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa ...................................................................................... 140
Lampiran 6 Sample Lembar Jawaban Pre-test .................................................................. 145
Lampira 7 Sample Lembar Jawaban Post-test .................................................................. 148
Lampiran 8 sample Jawaban LKS ..................................................................................... 151
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 155
Lampiran 10 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum Newton I merupakan salah satu dari tiga Hukum Newton
yang menjadi dasar dalam mempelajari dinamika gerak yang dipelajari saat
SMA. Dalam Hukum Newton I dikatakan bahwa apabila resultan suatu
benda sama dengan nol maka benda akan mempertahankan keadaannya.
Artinya jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap
bergerak dengan kecepatan yang konstan. Namun dasar-dasar mengenai
pergerakan benda, seringkali menyebabkan siswa sulit untuk
membayangkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Maka mereka
menangkap bahwa jika tidak ada suatu gaya, tidak akan ada suatu gerakan.
Aristoteles 384- 322 juga mengungkapkan bahwa keadaan alami
dari sebuah bend adalah diam, dengan anggapan bahwa untuk menjaga
suatu benda tetap bergerak maka diperlukan gaya (Giancoli 2001;91).
Dikatakan juga bahwa bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada suatu
benda maka akan semakin besar pula lajunya. Akibatnya, mereka berpikir
bahwa bila tidak ada gerak sama sekali, juga tidak ada gaya. Hal inilah yang
seringkali terjadi pada siswa. Misalnya, jika seorang mendorong suatu
kereta dan kereta itu tidak bergerak, mereka mengatakan bahwa tidak ada
gaya pada kereta tersebut, meski orang itu mendorong kereta dengan energi
yang besar. Padahal sesuai Hukum Newton I meski kereta tidak bergerak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tetap ada gaya yang bekerja padanya. Siswa cenderung memngafal rumus
tanpa memahami konsep.
Pemahaman seperti ini tersimpan dalam long term memori siswa.
Sehingga, seiring bertambahnya pengalaman hidup, ada kalanya konsep
yang telah dipelajari berasimilasi dengan pengalaman ataupun kebiasaan
sehari-hari, sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan konsep yang dianut
oleh fisikawan (Suparno, 2013: 4). Ketidaksesuaian ini menjadi kesenjangan
antara konsep para fisikawan dengan cara berpikir siswa sendiri, atau
disebut sebagai kesalahan konsep atau miskonsepsi. Jika hal ini tidak
diatasi, maka akan terus terbawa sampai jenjang berikutnya yakni perguruan
tinggi. Bahkan tidak jarang juga terus berlanjut hingga menjadi seorang
Guru.
Beberapa hasil penelitian berikut menunjukan bagaiman
miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Nuriyah, dkk. (2017) menggunakan
metode tes dan wawancara memperoleh hasil bahwa siswa hanya
mengetahui rumus Hukum Newton tanpa memahami konsep dan
aplikasinya. Saat diwawancara siswa yang mengalami salah konsep
cenderung beranggapan bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda
maka benda yang bergerak akan diam. Selain itu, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Pertiwi dan Setyarsih (2015) melalui instrumen FCI yang
dimodifikasi, menunjuikan bahwa ada kesalahan konsep atau miskonsepsi
yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Wachid Hasyim 2 Taman
Sidoarjo pada bidang mekanika yakni Hukum Newton. Salah satunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pada Hukum Newton I yakni siswa cenderung mengalami miskonsepsi
dengan berpikir bahwa bola berat memiliki gaya gravitasi yang lebih cepat,
maka bola berat menggelinding lebih pelan dan bola ringan menggelinding
dengan cepat. Sehingga bola berat akan jatuh lebih cepat dari bola ringan,
yang disebabkan oleh pemikiran asosiatif dan pra-konsepsi siswa sendiri.
Ada banyak alasan yang menyebabkan siswa mengalami
miskonsepsi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab
terjadinya miskonsepsi yang terjadi baik itu pada siswa, juga cara untuk
mengatasinya. Salah satu cara yang dapat mengidentifikasi terjadinya
miskonsepsi sekaligus dapat membedakan dengan tidak tahu konsep pada
siswa adalah Certainty of Response Index (Tri Ade Mustaqim dkk, 2014).
Sedangkan untuk mengatasi miskonsepsi adalah dengan memberikan
remediasi kepada siswa yang mengalami miskonsepsi. Dengan tujuan
bahwa miskonsepsi yang dialami oleh siswa dapat teratasi atau tidak
berkelanjutan (Euwe van den Berg, 1991. Terdapat berbagai jenis metode
pengajaran remedial salah satunya adalah demonstrasi. Dimana metode ini
merupakan salah satu metode yang bersifat konstruktivis, dimana dalam
proses guru tidak hanya menunjukan saja, melainkan guru juga mengajak
siswa untuk berpikir (Suparno, 2005).
Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti melakukan penelitian
dengan judul PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG HUKUM
NEWTON I PADA SISWA KELAS XI IPA SMA BINTANG
MENGGUNAKAN METODE DEMOSNTRASI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. PEMBATASAN MASALAH
Supaya pembahasanya lebih terarah, maka dalam penelitian ini
dibatasi dalam materi pelajaran, dasar penggolongan penelitian dan subjek
penelitian. Pembetasan pada materi pelajaran dalam penelitian ini dibatasi
pada materi Hukum Newton I. Dasar penggolongan penelitian untuk
mengidentifikasi miskonsepsi dan perubahan konsep melalui metode
Demonstrasi. Sedangkan pada subjek penelitian yang diteliti yaitu pada
siswa SMA kelas XI pada materi Hukum Newton yang sudah dipelajari.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut maka
dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah profil pemahaman siswa kelas XI IPA terkait Hukum
Newton I (∑F = 0)?
2. Bagaimanakah miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas XI pada
materi Hukum Newton I?
3. Sejauhmana efektifitas pembelajaran dengan metode Demonstrasi
berdampak pada perubahan pemahaman siswa?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui profil pemahaman siswa kelas XI tentang Hukum Newton I
2. Mengidentifikasi adanya miskonsepsi pada materi Hukum Newton I
pada siswa kelas XI di SMA Bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Melihat sejauhmana metode Demosntrasi terhadap perubahan
pemahaman pada materi Hukum Newton I pada siswa kelas XI di SMA
Bintang
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis:
Melalui penelitian ini dapat mengidentifikasi adanya
miskonsepsi pada materi Hukum Newton I, sehingga dapat menjadi
bahan evaluasi bagi guru untuk memperbaiki dan mengembangkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran melalui
pengembangan metode pembelajaran yang menyenangkan
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk lebih
memperhatikan kondisi dan situasi siswanya
b. Bagi siswa:
Siswa menjadi tahu tentang miskonsepsi yang dialaminya
Siswa dapat belajar untuk memperbaiki konsep-konsep yang
salah menjadi benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONSEP
Pengertian konsep menurut para ahli:
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-
ciri yang memiliki ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya
oleha suatu tanda-tanda atau simbol (Euwe van den Berg, 1991;8).
Manusia dapat berfikir dan berkomunikasi dengan yang lain berkat
adanya konsep.
Djamrah berpendapat bahwa konsep dibedakan atas konsep konkret dan
konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian
yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik yang
mewakili benda tertentu misalnya meja. Konsep yang didefinisikan
adalah konsep yang menunjuk pada realitas hidup, tetapi tidak langsung
merujuk pada realitas hidup dalam lingkungan hidup fisik, karena
realitas tak berbadan misalnya saudara sepupu.
Menurut Ratna Wilis Dahar (1981) konsep-konsep merupakan
penyajian internal dari sekelompok stimulus-stimulus, dimana konsep-
konsep itu tidak dapat diamati melainkan harus disimpulkan dari
prilaku. Namun demikian menurutnya mungkin tidak ada satupun
defenisi yang dapat mengungkapkan arti yang kaya dari konsep yang
diperoleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Rosser (Dahar 1989) konsep adalah suatu abstraksi yang
mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan
suatu abstraksi mental dari pengalaman sehingga menjadi dasar untuk
berpikir, untuk belajar aturan-aturan dan pada akhirnya dapat membantu
kita dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara
mengklasifikasikan atau mengelompokan peristiwa, objek serta kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari.
B. KONSEPSI
Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima
Konsepsi merupakan pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Dimana
konsepsi dari setiap orang berbeda-beda. Euwe van den Berg menyatakan
bahwa konsepsi adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu.
C. MISKONSEPSI
a. Pengertian miskonsepsi
Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang
tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima
pakar dalam bidang itu (Suparno, 2005: 4).
Fowler (dalam Suparno, 2005: 5) menyatakan bahwa miskonsepsi
adalah sebagian pengertian yang tidak akurat akan konsep,
penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
salah, kekacauan konsep yang berbeda dan hubungan hirarkis konsep-
konsep yang tidak benar.
Suparno (2005: 15) memberikan beberapa contoh miskonsepsi
sebagai berikut; jika seorang siswa mendorong suatu kereta dan kereta
itu bergerak, siswa mengatakan bahwa ada suatu gaya yang bekerja
pada kereta itu. Tetapi bila kereta tidak bergerak, maka siswa
mengatakan bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada kereta, meskipun
orang itu mendorong kereta dengan gaya yang besar. Padahal dalam
Fisika tetap ada gaya yang bekerja pada kereta itu.
Berdasarkn pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
miskonsepsi adalah pemahaman konsep sesorang yang berbeda
dengan konsep ilmiah yang sebelumnya sudah ditentukan oleh para
ahli.
b. Penyebab miskonsepsi
Suparno (2005: 29) mengungkapkan bebrapa penyebab miskonsepsi
yakni siswa, guru, buku teks, konteks dan metode mengajar.
1) Siswa
a) Prakonsepsi atau konsep awal siswa
Biasanya siswa sudah mempunyai konsep awal jauh
sebelum guru membimbing siswa tentang suatu materi,
dimana konsep awal ini telah diperoleh siswa dari
pengalaman yang dialaminya. Konsep awal seringkali
menyebabkan miskosnsepsi saat siswa belajar Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Misalnya dari pengalaman hidup sehari-hari yaitu tentang
terbit dan terbenamnya matahari. Siswa berpendapat bahwa
mataharilah yang mengelilingi bumi, yakni dari timur lalu
berjalan diatas bumi dan pada akhirnya terbenam di barat,
begitulah seterusnya. Miskonsepsi siswa tersebut adalah
bahwa matahari mengelilingi bumi, padahal konsep yang
sebenarnya adalah bumilah yang mengelilingi matahari.
b) Pemikiran asosiatif siswa
Asosiasi siswa terhadap suatu materi juga kadang-
kadang menimbulkan miskonsepsi (Arons dalam Suparno
2005: 35). Contohnya, siswa mengasosiasikan bahwa gaya
menyebabkan gerak. Maka jika siswa tidak melihat adanya
suatu gerak, maka mereka akan memastikan bahwa tidak ada
gaya yang bekerja.
c) Pemikiran humanistik siswa
Siswa kerap memandang semua dari segi manusiawi
(Gilbert dalam Suparno, 2005: 36). Tingkah laku benda
seringkali dipahami seperti tingkah manusia yang hidup.
Misalkan tentang kekekalan energi. Dari pengalaman
manusia yang selalu merasa lapar setelah bekerja, siswa
beranggapan bahwa energinya habis dipakai untuk bekerja,
sehingga kekekalan energi itu tidak mungkin terjadi. Energi
pastinya dapat berkurang dan lenyap. Hal inilah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menunjukan bahwa manusia susah untuk keluar dari pikiran
manusiawinya.
d) Reasoning yang tidak lengkap/salah
Miskonsepsi juga dapat disebabkan karena reasoning atau
penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah (Commins,
dalam Suparno 2005: 38). Alasan yang tidak lengkap dapat
disebabkan karena logika yang salah dalam mengambil
kesimpulan, sehingga terjadi miskonsepsi.
e) Intuisi yang salah
Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang
yang secara spontan mengungkapkan ide atau gagasannya
tentang sesuatu sebelum secara objektif dan rasional diteliti.
Contohnya intuisi siswa tentang benda jatuh bebas, dimana
benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat daripada benda
yang kecil. Pemikiran intuitif ini seringkali membuat siswa
tidak kritis dan menyebabkan miskonsespsi.
f) Tahap perkembangan kognitif siswa
Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai
dengan bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya
miskonsepsi siswa.
g) Kemampuan siswa
Kemampuan siswa juga berepengaruh pada
miskonsepsi. Siswa yang kurang berbakat fisik atau kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mampu dalam belajar Fisika, sering mengalami kesulitan saat
menangkap konsep yang benar dalam proses belajar.
h) Minat belajar siswa
Suparno (2005: 42) mengungkapkan bahwa siswa
yang tidak berminat belajar, bila salah menangkap suatu
bahan seringkali tidak berminat mencari mana yang benar
dari konsep yang salah. Sehingga mereka yang minat
belajarnya kurang sering kali mengalami salah konsep atau
miskonsepsi.
2) Guru
Miskonsepsi juga dapat terjadi karena miskonsepsi yang
dibawa oleh guru Fisika. Guru yang tidak menguasai bahan Fisika
secara benar akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi
(Suparno, 2005: 42). Beberapa guru fisika selama mengajar
jarang memancing siswa untuk mengungkapkan gagasan,
sehingga guru seringkali tidak mengetahui miskonsepsi yang
dialami oleh siswanya. Oleh karena itu penting sekali bagi guru
untuk memancing gagasan siswanya, untuk mendeteksi adanya
miskonsepsi.
Sedangkan penyebab lainnya dari guru adalah cara
pengajarannya yang kadangkala monoton pada satu pendekatan
saja. Arons menyatakan bahwa suatu metode mengajar gagasan
lebih dulu dan baru kemudian nama untuk menanamkan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pada siswa (Suparno, 2005). Metode ini lebih menekankan
gagasan dasar melalui pengalaman yang dialami siswa dalam
kehidupan sehari-hari untuk dapat menjelaskan konsep, teori,
hukum serta rumus.
Selain itu yang menjadi penyebab miskonsepsi dari guru
adalah relasi antara guru Fisika dan siswanya. Hal ini kadang
menyebabkan ketidaktenangan bagi siswa saat belajar fisika,
sehingga mereka cenderung grogi, takut, tidak konstentrasi dan
tidak dapat berpikir yang mengakibatkan mereka menjadi
kesulitan untuk menangkap konsep yang diajarkan oleh guru
secara lengkap dan baik. Oleh karena itu penting bagi guru untuk
menjalin relasi yang baik dengan siswanya, dengan menjadi lebih
ramah, tersenyum dan berusaha menjadi teman bagi mereka.
3) Buku teks
Buku teks
Buku teks juga sering menyebabkan miskonsepsi, misalkan
karena bahasa dan penjelasan yang sulit dipahami.
Buku fiksi sains
Seringkali pengarang membuat gagasan Fisika, kurang sesuai
dengan kaidah ilmu yang sesungguhnya. Akibatnya, dalam
diri anak tertanam nilai dan pengertian yang tidak sesuai atau
tidak benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kartun (Cartoon)
Gambar-gambar kartun dalam majalah sains seringkali
menyebabkan miskonsepsi pada siswa bila tidak
mengindahkan teori dan hukum fisika yang berlaku.
4) Konteks
Konteks kehidupan sehari-hari merupakan salah satu faktor
penyebab miskonsepsi, seperti pengalaman sehari-hari, bahasa
sehari-hari, teman, keyakinan dan ajaran agama. Oleh karena itu
sangat penting untuk mendefenisikan suatu konsep secara jelas
dan tepat. McClelland (Suparno, 2005) mengungkapkan bahwa
guru mendefenisikan istilah-istilah dan konsep-konsep dengan
jelas dan tidak ambigu, serta melatih siswa dengan cara yang
sama. Misalnya pada penggunaan istilah massa ukurannya adalah
dalam Kg, dan berat ukurannya dalam Newton pada kehidupan
sehari-hari. Maka penting bagi guru untuk mengorek asal
miskonsepsi yang dialami siswa.
Selain itu dari konteks teman, siswa juga seringkali
mengalami miskonsepsi. Dimana mereka kerapkali bertanya
kepada teman yang dianggap pandai untuk menjeaskan suatu
suatu konsep yang ternyata juga salah atau miskonsepsi.
Sedangkan dalam konteks keyakinana atau agama, juga sringkali
menjadi penyebab miskonsepsi bagi siswa, mislanya terkait
dengan anggapan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
atau bumi yang berbentuk rata. Maka penting untuk menunjukan
kepada siswa gambar-gambar dari ruang angkasa untuk
membantu siswa mengubah konsep yang salah tersebut.
5) Metode mengajar
Metode mengajar guru juga menjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa. Misalkan metode
yang tidak sesuai dengan materi dan kondisi siswa, seringkali
menyebabkan miskonsepsi pada siswa.
c. Mendeteksi Miskonsepsi
Untuk dapat menangani persoalan miskonsepsi, maka sebelumnya
perlu dideteksi terlebih dahulu penyebab atau asal usul miskonsepsi
serta apa saja miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Beberapa cara
yang dilakukan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi adalah:
1) Tes Pilihan ganda dengan Certainty of Respon Index (CRI). CRI
merupakan ukuran tingkat keyakinan dalam menjawab
permasalahan yang disajikan. Metode Certainty of Response
Index ini merupakan metode yang diperkenalkan oleh Saleem
Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley untuk mengukur
suatu miskonsepsi yang tengah terjadi. Dengan metode CRI,
responden diminta untuk memberikan tingkat kepastian dari
kemampuan mereka sendiri dengan mengasosiasikan tingkat
keyakinan tersebut dengan pengetahuan, konsep, atau hukum.
Siswa yang mengalami kesalahan dalam menjawab soal tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sepenuhnya mengalami miskonsepsi. Siswa yang keliru dalam
menjawab soal bisa saja tidak tahu konsep. CRI biasanya
didasarkan pada suatu skala dan diberikan bersamaan dengan
setiap jawaban suatu soal
Tabel 2.1 Tabel Skala Respon CRI
Skala Penjelasan
0 Menebak
1 Agak tahu
2 Tidak Yakin
3 Agak Yakin
4 Yakin
5 Sangat Yakin
Tabel 2.2 Tabel Ketentuan CRI
Kriteria
Jawaban
CRI rendah ( ≤ 2) CRI tinggi ( ≥ 3)
Benar Jawaban benar tapi
CRI rendah berarti
tidak tahu konsep
(lucky guess)
Jawaban benar dan
CRI tinggi berarti
menguasai konsep
dengan baik
Salah
Jawaban salah dan
CRI rendah
berarti tidak tahu
konsep
Jawaban salah tapi
CRI tinggi berarti
terjadi miskonsepsi
2) Wawancara dilakukan berdasarkan konsep-konsep fisika
tertentu untuk melihat adanya miskonsepsi yang dialami siswa.
Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
wawancara bebas, guru atau peneliti bebas bertanya peserta
didik dan peserta didik bebas dalam menjawab. Sedangkan
wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan
urutannya pun secara garis besar sudah disusun, sehingga
memudahkan dalam praktiknya. Kadang-kadang menjadi
penting, wawancara itu direkam agar kita tidak kehilangan data
yang diperlukan.
D. PERUBAHAN KONSEP
Menurut Toulmin (Suparno, 2005) bagian terpenting dalam pengertian
manusia adalah perkembangan konsepnya yang evolutif, terus berubah
pelan-pelan, dan bukan konsep-konsep yang telah baku, dan prosedur yang
streotip atau konsep yang tidak dapat diubah. Perkembangan seseorang juga
terkait dengan rasionalitas yakni bagaimana seseorang dapat mengubah
konsep, prosedur dan gagasan untuk lebih maju. Hal ini menunjukan bahwa
sejauh manusia masih mempunyai otak dan terus berpikir maka akan terjadi
pada pengertian dan pengetahuan manusia.
Dalam fisika perubahannya juga ialah mengubah konsep yang salah
menjadi benar atau sesuai dengan konsep yang benar dari para ilmuwan
(Suparno, 2005;95). Menurut joan Davis (Suparno 2005) untuk
mengajarkan perubahan konsep itu, menyangkut dua konsep yaitu membuka
konsep awal siswa lalu menggunakan beberapa teknik/metode untuk
membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal. Beberapa metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pembelajaran dapat digunakan pada untuk meremediasi miskonsepsi yang
dialami peserta didik adalah Demonstrasi, Diskusi Kelompok, Problem
Solving, Metode Eksperimen Terbimbing, Model pertanyaan terus-menerus
di kelas, Simulasi Komputer dan Peta konsep
E. DEMONSTRASI
Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukan.
Jadi demonstrasi adalah suatu model mengajar dengan pendekatan visual
agar siswa dapat mengamati proses, informasi, peristiwa, dan alat dalam
pembelajaran fisika dengan tujuan bahwa siswa lebih memahami materi
pembelajaran dengan menghadirkan kenyataan-kenyataan yang biasa
dialami oleh siswa sehingga mudah dipahami. Model Demonstrasi juga
bersifat konstruktivis, dimana dalam proses guru tidak hanya menunjukan
saja, melainkan guru juga mengajak siswa untuk berpikir dengan
memberikan pertanyaan untuk menggugah gagasan dan ide siswa. Model
demonstrasi terdiri dari beberapa cara, salah satunya adalah demonstrasi
yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama. Dimana dalam model
ini siswa secara aktif melakukan demo bersama guru, sehingga siswa benar-
benar mengalami dan melakukannya.
Trowbridge & Bybee (1996) dalam Suparno 2007 secara rinci
menekankan apa yang perlu diperhatikan selama guru melakukan
demonstrasi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Demonstrasi supaya sungguh jelas dapat dilihat peserta didik. Bila
peserta didik, terlebih yang duduk di belakang tidak melihat,
mereka diminta maju ke depan.
2) Bicaralah yang keras sehingga peserta didik dapat mendengar apa
yang anda katakan
3) Libatkan peserta didik dalam proses, misalnya ikut mengamati,
mengukur, mencatat hasil dll
4) Mulailah dengan pertanyaan awal, suruh peserta didik membuat
hipotesis, baru mulai ditunjukan jalannya demonstrasi
5) Jelaskan apa yang anda lakukan, tujuannya, dan prosesnya
6) Bila anda bertanya kepada peserta didik, beri waktu mereka untuk
berpikir dulu
7) Gunakan papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu sehingga
peserta didik menjadi jelas dan dapat berfikir secara terfokus
8) Dalam mengambil kesimpulan, biarkan peserta didik menyiapkan
terlebih dahulu
9) Kadang demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas bagi
peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. MISKONSEPSI HUKUM NEWTON I
Miskonsepsi terjadi ketika pemahaman seseorang tentang suatu
konsep tidak sesuai dengan pemahaman ilmuan stelah melalui proses
pmbelajaran. Miskonsepsi yang biasa terjadi adalah dalam bidang mekanika
termasuk Hukum Newton I. Menurut Aristoteles (Giancoli 2001;91),
keadaan alami dari sebuah benda adalah diam, dengan anggapan bahwa
untuk menjaga suatu benda tetap bergerak maka diperlukan gaya. Dia juga
menyatakan bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda
maka akan semakin besar pula lajunya. Hal ini juga sesuai dengan intuisi
kita sesuai dengan pengalaman keseharian yang kita alami seperti gerobak
yang bergerak karena ditarik oleh seekor kuda, atau sebuah kapal layar yang
bergerak karena didorong oleh gaya angin. Dalam keseharian kita dikatakan
bahwa benda pada bidang datar tidak mungkin dapat bergerak karena hanya
dari dalam benda sendiri, tetapi harus ada gaya luar yang menarik atau
mendorong. Atau dengan kata lain jika tidak ada gaya luar (dorongan atau
tarikan) maka benda tidak akan bergerak (Marten Kanginan, 1997; 108).
Hal ini merupakan salah satu miskonsepsi yang dialami yang berdasar pada
intuisi namun bertentangan dengan Hukum Newton I.
Kesalahpahaman Penerapan Hukum Newton I dan Hukum Newton
III juga kerap terjadi. Misalkan pada sebuah buku yang diam diatas meja,
banyak yang berpendapat bahwa gaya normal dan gaya berat yang bekerja
pad buku adalah pasangan aksi dan reaksi (Hukum Newton III), karena
kedua gaya ini sama besar dan berlawanan arah. Gaya gravitasi bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bekerja pada buku disebut sebagai gaya berat. Selain itu pada buku juga
bekerja gaya tekan meja pada buku yang disebut gaya normal. Kedua gaya
ini bekerja pada benda yang sama yaitu pada buku, dimana kedua gaya ini
juga sama besarnya karena keseimbangan gaya (Hukum Newton I).
Penelitian tentang Miskonsepsi pernah dilakukan oleh Maksimus
Dionesius Labur. Penelitian ini berjudul Miskonsepsi Terhadapa Konseps
Gerak dan Gaya Dalam Hukum Newton Pada Siswa Kelas X SMA Di
Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT. Dari hasil
penelitiannya diperoleh miskonsepsi pada Hukum Newton I sebagai berikut:
Kalau pada suatu benda yang sedang bergerak tidak dikerjakan gaya
maka benda tersebut cenderung akan melambat dan berhenti
Benda mengalami kecepatan tetap bila dikenai gaya tetap (> 0)
Gaya yang diasosiasikan dengan usaha yang dilakukan untuk
memindahkan benda
Semakin besar kecepatan benda (𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝) semakin besar pula
resultan yang bekerja padanya
Berdasarkan pemeparan tersebut maka dapat disimpulkan miskonsepsi yang
terjadi pada Hukum Newton I pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi pada Hukum Newton I
No. Miskonespi
1. Jika sebuah benda diam, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut
2. Jika benda tidak bergerak, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda
3. Benda tidak mungkin mempertahankan geraknya oleh dirinya sendiri
4. Agar benda bergerak dengan kecepatan tetap, maka harus ada resultan gaya yang
besarnya tetap (> 0) dan arahnya sejajar dengan arah gerak
5. Sebuah benda akan berhenti bergerak, hanya jika gaya luar dilepaskan
6. Semakin besar kecepatan benda (yang tetap), maka semakin besar pula Resultan
gaya yang bekerja padanya
7. Jika gaya total yang bekerja pada benda nol maka benda akan langsung berhenti
8. Kelembaman : ketika mobil direm mendadak, seseorang akan terdorong ke depan
karena adanya dorongan dari hantu
G. PENELITIAN SEJENIS
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Rifqiyatun Nuriyah, dkk.
(2017) dengan judul Eksplorasi Penguasaan Konsep Hukum Newton Siswa.
Tujuan penelitian ini mengeksplorasi penguasaan konsep Hukum Newton.
Metode yang digunakan wawancara dan tes wawancara dilakukan pada
guru, sedangkan tes dilakukan pada 31 siswa SMAN 1 Kejayan
menggunakan 3 soal essay masing-masing 1 soal untuk setiap Hukum
Newton. Hasil wawancara yaitu guru cenderung memberikan soal level C3,
siswa sulit memahami gaya-gaya yang bekerja, arah vektor gaya, dan siswa
hanya mengetahui rumus Hukum Newton tanpa memahami makna dan
aplikasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Hasil tes penguasaan konsep siswa yaitu siswa mengalami
miskonsepsi pada Hukum Newton I. Dari hasil tes diketahui bahwa siswa
yang mengalami miskonsepsi pada Hukum Newton I sebanyak 74,19%.
Saat diwawancara siswa yang mengalami salah konsep cenderung
beranggapan bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka
benda yang bergerak akan diam.
Selain itu, penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Chyta
Anindya Pertiwi dan Woro Setyarsih (2015) dengan judul Konsepsi Siswa
Tentang Pengaruh Gaya pada Gerak Benda Menggunakan Instrumen Force
Concept Inventory (FCI) Termodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan konsepsi siswa kelas XI terhadap Hukum Newton tentang
pengaruh gaya pada gerak benda meliputi pemahaman konsep siswa dan
penyebab kesalahan konsep yang bersumber dari siswa menggunakan
instrumen FCI yang dimodifikasi dengan penambahan alasan terbuka pada
setiap butir soal atau yang dikenal dengan two-tier multiple choice items.
Penelitian ini dilakukan di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo kelas XI
IPA pada 3 kelas sejumlah 128 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan konsepsi siswa terhadap
Hukum Newton tentang pengaruh gaya pada gerak benda. Persentase
penyebab miskonsepsi yang bersumber dari siswa meliputi pemikiran
asosiatif siswa sebesar 2,96%, alasan siswa yang tidak lengkap atau salah
sebesar 14,09%, intuisi siswa yang salah sebesar 82,96%, sedangkan untuk
prakonsepsi siswa dan pemikiran humanistik siswa sebesar 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
H. HAKIKAT PEMBELAJARAN FISIKA
Fisika merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran IPA yang
terdiri atas berbagai konsep yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-
hari. Dalam bahasa Yunani yaitu physic yang berarti alam atau hal ikhwal
alam. Sedangkan dalam bahasa Inggris physics berarti ilmu yang
mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan dasar-dasar elementernya.
Tujuan pendidikan Fisika untuk mengembangkan kemampuan
melakukan kerja ilmiah, penalaran dan penguasaan konsep, prinsip dan
keterampilan (Suparno, 2009: 78). Maka dari itu belajar Fisika bukan hanya
belajar tentang rumus-rumus saja, melainkan bagaimana siswa belajar untuk
memahami, menguasai dan mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari.
Tabel 2.4 Tabel Pokok Bahasan Hukum Newton I
No Pokok Bahasan Hukum Newton I
1 Bunyi dan persamaan Hukum Newton I
3 Gaya dan arah gaya pada Hukum Newton I
4 Contoh penerapan Hukum Newton I
I. HUKUM NEWTON I
1. Bunyi dan Persamaan Hukum Newton I
Menurut Aristoteles 384- 322 (Giancoli 2001;91), keadaan alami dari
sebuah benda adalah diam, dengan anggapan bahwa untuk menjaga suatu
benda tetap bergerak maka diperlukan gaya. Dikatakan juga bahwa semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
besar gaya yang bekerja pada suatu benda maka akan semakin besar pula
lajunya. Hal ini juga sesuai dengan intuisi kita sesuai dengan pengalaman
keseharian yang kita alami seperti gerobak yang bergerak karena ditarik
oleh seekor kuda, atau sebuah kapal layar yang bergerak karena didorong
oleh gaya angin.
Namun gagasan Aristotle ini bertentangan dengan Galileo. Galileo
mempertanyakan kebenaran gagasan yang dikemukakan oleh Aristotle.
Dimana menurut Galileo yang kemudian dilanjutkan oleh Newton bahwa
jika sebuah buku atau benda didorong di atas meja kemudian dibiarkan,
maka buku akan meluncur untuk beberapa saat kemudian berhenti, buku
tidak bebas dari gaya eksternal karena ada gaya gesek. Galileopun
menyatakan sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak horisontal
dengan kecepatan tetap, seperti ketika benda tersebut berada dalam keadaan
diam. Hal ini digambarkan seperti saat mendorong sebuah benda yang
mempunyai permuakaan yang kasar diatas meja dengan laju konstan
dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk mendorong benda lain yang
sama beratnya tetapi mempunyai permukaan yang licin di atas meja dengan
laju yang sama akan memerlukan gaya yang lebih kecil. Jika selapis minyak
atau pelumas lainnya dituangkan antara permukaan benda dan meja, maka
hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan benda
tersebut. Perhatikan bahwa pada urutan kasus tersebut gaya yang diperlukan
semakin kecil. Selanjutnya dapat dibayangkan sebuah situasi dimana benda
tersebut tidak bersentuhan dengan meja sama sekali atau ada pelumas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sempurna antara benda dan meja, dan mengemukakan teori bahwa sekali
bergerak maka benda tersebut akan melintasi meja dengan laju yang konstan
tanpa ada gaya yang diberikan (Giancoli, 2011; 92).
Lebih lanjut Galileo menerangkan bahwa jika ia dapat mengeliminasi
pengaruh gaya gesekan, maka benda tersebut akan melintas pada bidang
horizontal akan melintasinya tanpa perubahan kelajuan. Dari hasil
ekpsrimennya Galileo menyimpulkan bahwa jika tidak ada gaya yang
diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak
dengan laju konstan dalam lintasan yang lurus (Giancoli, 2011; 92). Atau
dengan kata lain sebuah benda akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan jika tidak ada gaya yang bekerja untuk merubah gerak ini.
Berdasarkan penemuan ini, Issac Newton pun membangun teori ini
dan mengemukakannya sebagai Hukum Newton yang Pertama yakni:
“ Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol
atau tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka setiap benda akan
bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (gerak lurus
beraturan) atau tetap diam”.
Secara matematis Hukum Newton I dinyatakan dengan:
∑F = 0 𝑑𝑣
𝑑𝑡 = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Artinya :
Sebuah benda yang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya
yang tidak nol bekerja padanya
Sebuah benda yang sedang bergerak, akan bergerak dengan
kecepatan yang konstan atau dengan kata lain kecepatannya tidak
akan berubah kecuali jika ada resultan gaya yang bekerja yang
besarnya tidak nol
Jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap
diam, atau bergerak dengan kecapatn konstan (v = konstan)
sehingga tidak mengalami percepatan ( a = 0) atau dengan kata lain
mengalami GLB (gerak lurus beraturan) atau bisa disebut juga
benda dalam keadaan stasioner.
Kelembaman
Dengan demikian berarti setiap benda benda cenderung
mempertahankan keadaannya alias malas berubah atau sifat lembam. Jadi
Hukum Newton I mengungkapkan setiap benda yang memiliki sifat lembam
cenderung mempertahankan keadaan atau dengan kata lain sifat kemalasan
benda untuk mengubah keadaan sehingga disebut sebagai kelembamban
atau inersia. Oleh karena itu Hukum Newton I disebut juga Hukum
Kelembaman. Seperti pada peristiwa benda-benda angkasa yang melayang
karena tidak berinteraksi dengan benda apapun disekitarnya sehingga
keadaan gerak dari benda itu selalu stasioner. Hal ini juga telah dibuktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
oleh para astronout pada saat berada di luar angkasa. Ketika seorang
astronout mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada
gaya gravitasi), pensil tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru
berhenti setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini disebabkan
karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga tidak ada gaya gesek yang
menghambat gerak pensil tersebut.
Sifat inersia dari suatu benda dipengaruhhi oleh massa benda.
Semakin besar massa benda maka, makin besar pula inersia dari benda
tersebut. Dengan demikian, ketika massa benda makin besar maka benda
akan sukar dipercepat atau gerakannya sukar untuk diubah. Sebaliknya jika
massa benda kecil, maka benda mudah dipercepat atau dengan kata lain
gerakannya mudah untuk diubah. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antara massa benda m dengan percepatan benda a adalah berbanding
terbalik. Oleh karena massa berpengaruh terhadap inersia dari benda maka
sering juga disebut bahwa, massa merupakan ukuran kelembaman atau
kemampuan mempertahankan keadaan gerak suatu benda.
2. Penerapan Konsep Gaya dan Gerak sesuai Hukum Newton I Pada Gerak
Benda
a. Gaya pada Bidang Datar yang diberi Gaya ke Bawah
Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut
jatuh. Ketika benda berada dalam keadaan diam di Bumi, gaya
gravitasi padanya tidak hilang. Seperti pada sebuah buku yang diam di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
atas meja, gaya gravitasi tetap bekerja pada buku yang disebut gaya
berat yang arahnya kebawah menuju pusat bumi.
Selain itu, terdapat sebuah gaya lain yang bekerja pada benda itu
yang mengimbangi gaya gravitasi sehingga benda berada dalam
keadaan diam yang disebut gaya normal. Gaya normal adalah gaya
kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus bidang sentuh, pada dua
benda yang bersentuhan.
Keterangan :
N = Gaya normal pada buku
W = Gaya berat
P = Gaya luar
Pada gambar 2.1a gaya berat dan gaya normal bekerja pada benda
yang sama yakni buku. Kedua gaya ini bekerja dengan gaya yang
N N
W P
W
Gambar 2.1a.
Keseimbangan gaya
Gambar 2.1b.
Keseimbangan gaya
dengan gaya luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sama besar karena keseimbangan gaya yang memenuhi Hukum
Newton I (∑F = 0) bukan karena aksi-reaksi.
∑F = 0
N – W = 0
N = W
Sebagai contoh, pada gambar 2.1b diberikan gaya tambahan dari
luar yakni P yang menekan buku ke bawah. Oleh karena itu, pada
buku bekerja tiga gaya seimbang sehingga memenuhi Hukum Newton
I:
∑F = 0
+N – P – W = 0
N = P + W
N bernilai positif karena arahnya ke atas.
b. Gaya pada Bidang Miring
Gambar 2.2a Gaya real yang
bekerja pada benda di bidang
miring
Gambar 2.2b Gaya berat setelah
diuraikan sesuai arah sb. x dan sb. y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada sebuah balok yang diam di sebuah bidang miring, terdapat
dua gaya yang bekerja seperti pada gambar 2.2a yakni gaya normal
yang tegak lurus terhadap bidang dan gaya berat. Gaya berat pada
bidang miring juga diuraikan menjadi komponen-komponen x dan y
sesuai dengan arah sumbu x yang sejajar bidang miring dan sumbu y
yang tegak lurus bidang miring (gambar 2.2b).
c. Gerak Benda pada Bidang Datar yang diberi Gaya Kekanan
Gambar 2.3 Gaya-gaya pada benda diam
Ketika kita sedang berusaha menggerakan suatu benda yang
sedang berada pada kedaan diam, maka akan ada empat gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Gaya tersebut adalah gaya tarik/dorong
F, gaya normal N, gaya gravitasi/gaya berat w dan gaya gesek statis fs.
Pada arah vertikal besarnya N = w sehingga resultan gayanya sama
dengan nol. Sedangkan untuk arah horizontal berlaku perbandingan
gaya gayanya F = fs yang berarti semakin besar gaya yang diberikan
atau dikerjakan pada benda diam, semakin besar gaya gesekan statik
yang bekerja pada benda tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Beberapa Grafik yang berkaitan dengan Gerak Lurus pada Bidang
Datar sesuai Hukum Newton I
Gerak pada bidang datar ketika gaya gesek dengan bidang
diabaikan terkait dengan variabel Gaya F, waktu t, kecepatan v,
percepatan a dan perpindahan s. Hubungan antara komponen-
komponen itu dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut
Grafik v – t pada keadaan diam dan GLB
Gambar 2.4 Grafik v-t untuk benda diam
Pada keadaan diam
o Grafik ini berlaku pada semua titik acuan baik disebelah
kanan titik acuan maupun disebelah kiri titik acuan serta
pada titik acuan itu sendiri.
Pada GLB
Gambar 2.5 Grafik v-t saat benda GLB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
o Grafik 1 berlaku untuk benda yang bergerak ke arah
kanan dengan kecepatan yang tetap baik itu dimulai
dari titik acuan maupun disebelah kiri atapun
disebelah kanan titik acuan.
o Grafik 2 berlaku untuk benda yang bergerak ke arah
kiri dengan kecepatan yang tetap, baik itu dimulai
dari titik acuan maupun disebelah kiri titik acuan
ataupun disbelah kanan titik acuan.
Grafik F – t pada keadaan diam dan GLB
Gambar 2.6 Grafik F-t saat benda diam dan GLB
o Berlaku untuk benda yang berada dalam keadaan
diam
o Berlaku untuk benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan tetap, baik yang bergerak ke kiri maupun
ke kanan, karena gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Grafik a – t pada keadaan diam dan GLB
Gambar 2.7 Grafik a-t saat benda diam dan GLB
o Berlaku untuk benda yang berada dalam keadaan
diam
o Berlaku untuk benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan tetap baik yang bergerak ke kiri maupun
bergerak ke kanan, sebeb percepatan benda adalah
nol
3. Contoh Hukum Newton I Dalam Kehidupan Sehari-hari
Begitu banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukan
adanya Hukum Newton I. Seperti pada beberapa contoh berikut:
Setumpuk buku diletakan di atas kertas. Jika kertas tiba-tiba ditarik
sambil dihentak, buku-buku tidak akan terbawa karena
kelembamannya dan sebaliknya, ketika kertas ditarik secara
perlahan-lahan maka buku juga akan ikut bergerak, karena buku
tidak dapat mempertahankan keadaan diamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sebuah bus berisi penumpang sedang berhenti disebuah halte.
Ketika bus tiba-tiba bergerak, penumpang akan terdorong ke
belakang. Hal ini disebabkan karena tubuh penumpang cenderung
untuk tetap diam sehingga tidal ikut bergerak ke depan seperti bus
yang ditumpanginya.
Ketika selembar karpet tiba-tiba dikibaskan, debunya akan
berterbangan. Hal ini diakibatkan oleh karena debu yang semula
menempel pada karpet cenderung mempertahankan keadaan
diamnya sehingga tidak ikut bergerak bersama karpet.
Sebuah bola A digantungkan pada digantungkan pada sebuah tiang
menggunakan seutas benang. Pada bagian bawah bola itu diikatkan
pula seutas benang. Seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.8 Kelembaman Bola yang tergantung pada seutas
benang
Ketika benang yangb berada dibagian bawah bola A ditarik dalam
satu hentakan, maka tali akan putus pada titik hitam. hal ini
disebabkan oleh sifat lembam dan ingin mempertahankan keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang dimiliki oleh benda A. Sehingga dengan satu kali hentakan
benang tidak dapat melawan kelembaman dari benda A.
Seorang joki yang terdorong kedepan ketika kuda yang
ditungganginya tiba-tiba berhenti. Ketika kuda berhenti, sifat
lembam sang joki cenderung mempertahankan keadaan geraknya
sehingga akan terdorong kedepan.
Seorang anak akan terjatuh kedepan ketika kakinya tersandung
batu. Hal itu karena batu menghentikan gerakan kakinya,
sedangkan bagian kaki yang lain cenderung terus bergerak
sehingga menyebabkannya jatuh terjerembab.
Sebelum melakukan lompat jauh, seorang anak terlebih dahulu
melakukan ancang-ancang dengan berlari dalam jarak tertentu
karena dengan itu dia akan mendapatkan efek kelembaman
geraknya ketika melompat dan berada diudara. Dengan demikian
maka lompatannya akan lebih jauh dibandingkan dengan
lompatannya yang dilakukan tanpa awalan atau ancang-ancang
dalam jarak tertentu.
Saat kita turun dari bus yang masih bergerak meskipun perlahan,
sangatlah penting untuk bergerak searah dengan gerakan bus. Jika
sebaliknya, maka gerak kaki kita akan terheti secara tiba-tiba,
sedangkan bagian tubuh kita yang lain akan tetap cenderung untuk
bergerak searah dengan gerakan bus sehingga besar kemungkinan
kita akan terjatuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan
kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Suparno, 2010). Penelitian
kuantitatif berupa angka. Jadi penelitian deskriptif kuantitatif adalah
penelitian yang menjelaskan atau mendeskripsikan hasil penelitian yang
berupa angka. Sedangkan penelitian kualitatif dimana semua data
dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan berupa
keterangan.
Kedua jenis penelitian ini digabungkan untuk saling mendukung dan
melengkapi. Dengan demikian data hasil penelitian yang telah diperoleh
dapat dianalisis, untuk menjelaskan pemahaman siswa, miskonsepsi serta
penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi Hukum Newton
I.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Bintang
2. Waktu penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Penelitian dilakukan selama bulan Agustus 2018
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Bintang
2. Sampel Penlitian
Sampel penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA
D. DESAIN PENELITIAN
Desain dalam penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan skema
pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan tes awal atau preetest berupa pilihan ganda yang disertai
dengan CRI, dimana skala CRI mengandalkan kejujuran siswa. Test ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
terhadap konsep Hukum Newton I. Sedangkan CRI digunakan untuk
mengetahui tingkat keyakinan siswa dalam mengerjakan test, sehingga
dapat diketahui bahwa siswa memang yakni atau sekedar menerka saja.
Preetest Wawancara
Pembelajaran dengan metode
Demonstrasi
PosttestWawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dengan demikian, maka pemahaman siswa akan dapat dikategorikan bahwa
memang merek paham, tidak paham atau bahkan mengalami miskonsepsi.
Dari hasil preetest tersebut, maka selanjtnya akan dilakukan
wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih
terkait pemahaman siswa. Hasil test dan wawancara ini menjadi salah satu
acuan bagi peneliti untuk melakukan remedasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa dan mengurangi miskonsepsi pada siswa. Remediasi ini
menggunkakan metode demonstrasi dengan menghadirkan konsep Hukum
Newton I dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan remediasi maka
kepada siswa akan kembali diberikan test akhir atau posttest berupa pilihan
ganda yang juga disertai CRI, yang bertujuan untuk melihat adanya
peningkatan pemahaman dengan berkurangnya miskonsepsi pada siswa.
Untuk mendukung hasil posttest ini, maka akan kembali dilakukan
wawancara terkait pemahaman pada siswa.
E. INSTRUMEN
Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian Tes Pilihan Ganda dengan
Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara.
1. Tes Pilihan Ganda dengan Certainty of Response Index (CRI)
Dalam penelitian ini menggunakan tes dengan pilihan
berganda, dimana ada satu jawaban yang benar dan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
jawaban pengecoh. Tujuan adanya jawaban pengecoh adalah untuk
melihat kemungkinan siswa yang kurang atau tidak memahami
bahkan mengalami miskonsepsi. Jumlah butir soal dalam penelitian
ini adalah 10 butir soal, yang dibuat sesuai dengan kisi-kisi secara
menyeluruh dari materi Hukum Newton I. Penelitian ini disusun
menggunakan tes pilihan berganda dengan CRI untuk menunjukan
keyakinan jawaban siswa. CRI merupakan ukuran tingkat
keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan
(soal) yang diberikan. Cara ini digunakan untuk mengidentifikasi
terjadinya miskonsepsi, sekaligus dapat membedakannya dengan
tidak tahu konsep.
Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Soal
No Indikator Soal Jumlah
Soal
No Soal
1. Memahami bunyi Hukum Newton
I
7 1, 10, 13, 16, 17, 19,
20
2. Memahami gaya dan arah gaya
pada benda diam
8 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 14
3. Memahami kelembaman benda 5 9, 11, 12, 15, 18
2. Wawancara
Wawancara dilakukan berdasarkan hasil tes awal (Pretes) untuk
mengetahui sejauh mana miskonsepsi yang dialami oleh siswa serta
penyebabnya. Hasil wawancara akan menjadi dasar untuk mengajar,
agar terjadi perubahan konsep atau pemahaman pada siswa dari yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengalami miskonsepsi menjadi paham konsep. Wawancara yang
dilakukan adalah wawancara terstruktur dimana pertanyaan yang
diajukan, telah terlebih dahulu dipersiapkan. Dalam pelaksanaan
penelitian, wawancara akan dilakukan pada siswa dengan tingkat
pemahaman yang berbeda. Yakni pada 4 orang siswa, dimana dipilih
4 orang siswa yang memiliki miskonepsi paling tinggi.
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas merupakan tingkat ketepatan atau keakuratan suatu alat ukur atau
instrumen yang digunakan dalam penelitian terutama pada materi Hukum
Newton I. Mas’ud (dalam Susilo dan Aima, 2013; 11) menyatakan bahwa
validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang
digunakan dalam suatu riset atau penelitian dalam memperoleh data itu
valid. Untuk menjamin valid tidaknya suatu alat ukur maka perlu dilakukan
validasi. Validasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Meminta penilaian ahli untuk melihat kesesuaian isi yang hendak
dites
2. Menggunakan kisi-kisi yang dapat menunjukan bahwa instrumennya
sungguh memuat semua isi yang hendak diteskan.
Sedangkan reliabilitas adalah konstistensi dari suatu skor. Reliabilitas
menunjukan tingkat konsisten skor yang diperoleh siswa, dimana skor yang
diperoleh sisw pada hari pertama juga sama dengan hari berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
G. DESAIN PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran di rancang dalam 2 kali pertemuan dengan 1
pertemuan adalah 2 x 45 menit, sehingga 2 pertemuan menjadi 4 x 45
menit. Metode yang digunkan adalah metode Demonstrasi. Pada
pertemuan pertama diawali dengan penyampaian tujuan pembelajara, yang
yang dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi. Kegiatan demonstrasi pada
pertemuan pertama adalah untuk menunjukan keberadaan gaya yang
bekerja pada benda diam. Setelah dilakukan demonstrasi, maka siswa
diminta untuk melakukan diskusi yang dilanjutkan dengan presentasi.
Berikut gambaran kegiatan demosntrasi yang akan dilakukan:
Tabel 3.2 Demosntrasi Pertemuan I
Demonstrasi Pertanyaan Diskusi
1) Balok tanpa diberi gaya
1) Apakah ada gaya yang bekerja pada
balok? Jika ada gambarkan! Mengapa
benda tersebut diam dan tak
bergerak?
2) Balok diberi gaya tarik 2 N ke kanan
1) Bagaimana jika balok ditarik dengan
gaya 2 N ke kanan, apakah balok
dalam keadaan diam atau bergerak?
Apakah ada gaya yang bekerja pada
balok? Jika ada gambarkan arah
gayanya! Mengapa balok dalam
keadaan diam atau bergerak?
3) Balok diberikan gaya tarik dari kedua
ujung berlawanan dengan gaya yang
sama besar 5 N
1) Apabila ditarik dari kedua ujung
balok dengan gaya yang sama besar
yakni 5 N, apa yang akan terjadi?
Mengapa demikian? Bagaimanakah
gayanya, gambarkan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Demonstrasi Pertanyaan Diskusi
Pertemuan yang kedua dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi
tentang peristiwa kelembaman. Demonstrasinya menggunakan kertas, koin
dan gelas, untuk menunjukan sifat kelembaman pada koin. Siswa akan
diarahkan dengan pertanyaan diskusi terkait “apa yang akan terjadi pada
koin apabila kertas ditarik secara pelan, atau sebaliknya jika kertas ditarik
secara cepat dalam satu hentakan”. Setelah diskusi maka siswa akan
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas yang kemudian dibahas secara
bersama-sama.
H. ANALISIS DATA
1. Analisis data Kuantitif
Data kuantitatif diperoleh dari tes pilihan ganda dengan skor CRI.
Dimana instrumen dilengkapi keterangan keyakinan siswa untuk
melihat pemahaman siswa, yakni apakah mereka mengrjakannya atas
dasar paham atau karna menebak bahkan karena miskonsepsi. Untuk
mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa, menggunakan
kriteria berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.3 Kriteria Pengelompokan Siswa
Kriteria
Jawaban
Kriteria CRI
Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Benar Tidak tahu
konsep
Tidak
tahu
konsep
Tidak
tahu
konsep
Paham
konsep
Paham
konsep
Paham
konsep
Salah Tidak tahu
konsep
Tidak
tahu
konsep
Tidak
tahu
konsep
Miskonsepsi Miskonsepsi Miskonsepsi
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka jawaban siswa dinilai
dengan kriteria berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Soal Berdasarkan Skor
Bentuk soal Nilai Keterangan
Pilihan ganda 1 Apabila jawaban benar
0 Apabila jawaban salah
Berdasarkan pengkategorian tersebut maka diketahui jumlah
miskonsepsi untuk setiap nomor soal pada seluruh siswa yang
mengikuti tes tertulis. Untuk mengetahui jumlahnya, digunakan format
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.5 Format Analisis Data Tes Tertulis untuk Seluruh Siswa
Dengan keterangan sebagai berikut :
J : Kriteria jawaban
M : Miskonsepsi
P : Paham
0 : Menebak
1 : Agak Tahu
2 : Tidak Yakin
3 : Agak Yakin
4 : Yakin
5 : Sangat Yakin
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui jumlah miskonsepsi
dari setiap soal maupun setiap sub topik. Untuk memperoleh tingkatt
miskonsepsi dalam persen dapat digunakan persamaan berikut :
Presentasi untuk setiap soal
X = ∑𝑀
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 % (1)
No
soal
Kode
siswa
A
(Nama siswa)
B
(Nama siswa)
dst
(Nama siswa)
∑M ∑P
J (Jawaban)
CRI CRI
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
1 Benar
2 Salah
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Setelah menghitung tingkat persentase, maka ditentukan kategori
tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai materi yang
diujikan yakni dengan menggunakan statistika distribusi frekuensi grup
(interval). Berdasarkan data persentase tingkat pemahaman dan
miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan vektor dengan cara geometri
dan cara analisis, maka kita akan membagi dalam lima kategori
diantaranya kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat
kurang.
Tabel 3.6 Kategori Pemahaman Siswa
Presentase skor (%) Tingkat pemahaman
87 – 100 Sangat baik
74 – 86 Baik
56 – 73 Cukup
31 – 55 Kurang
≤30 Sangat Kurang
2. Analisis Data Kualitatif
Proses pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara
yakni wawancara hasil pretest dan wawancara hasl postets. Datanya
berupa berupa alasan siswa dari tes tertentu yang kemudian direkam.
Hasil rekaman tersebut, kemudaian dibuat dalam bentuk transkrip hasil
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di SMA Bintang yang
terletak di Jl. Batikan No. 7 Kelurahan Pandeyan, Kec. Umbulharjo,
Yogyakarta. Peneliti mengambil siswa-siswi SMA Bintang sebagai sampel
yakni kelas XI IPA dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. Pemilihan
kelas XI IPA dikarenakan materi yang diteliti yakni Hukum Newton I belum
dipelajari oleh kelas X IPA dan baru akan dipelajari pada semseter Genab
sedangkan untuk kelas XI IPA sendiri sebelumnya telah mempelajari materi
tersebut ketika berada di kelas X. Kegiatan penelitian ini hanya dilakukan
pada 1 kelas saja, dikarenakan jumlah kelas XI IPA di SMA Bintang hanya
ada 1 kelas.
Penelitian ini dilaksanakan pada semeseter ganjil, tepatnya pada bulan
Agustus 2018. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan
observasi dikelas sekaligus perkenalan awal kepada siswa serta berunding
untuk membuat kesepakatan bersama siswa. Kesepakatan yang dimaksud
adalah terkait dengan waktu pelaksanaan peneleitian. Hal ini dilakukan atas
saran dari Guru mata pelajaran Fisika, berhubung waktu pelaksanaan
penelitian dilakukan setelah jam KBM efektif, dimana biasanya para siswa
telah memiliki jadwal masing-masing untuk kegiatan ekstrakurikuler,
sehingga harus dirundingkan terlebih dahulu untuk hari pelaksanaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Oleh karena itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama tersebut, waktu
penelitian dilakukan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Kegiatan observasi dikelas dilakukan sebanyak satu kali, untuk
melihat dan mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung serta untuk
mengenal lingkungan kelas beserta suasanannya. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat mempersiapkan penelitian dengan baik. Kegiatan observasi
kelas dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2018. Sedangkan kegiatan
penelitian sendiri, diawali dengan melakukan test awal atau yang biasa
disebut pretest. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Wawancara
dilakukan pada tiga anak yang mengalami miskonsepsi paling tinggi.
Wawancara dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa serta
miskonsepsi yang mereka alami, sehingga peneliti dapat mempersiapkan
dan merancang pembelajaran yang baik untuk mengurangi miskonsepsi dan
meningkatkan pemahaman siswa terkait hukum Newton I. Lalu dilanjutkan
dengan kegiatan pembelajaran, dimana proses pembelajaran juga mengacu
pada hasil Pretest dan juga wawancara. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar terjadi perubahan pemahaman dari siswa yang mengalami miskonsepsi
menjadi paham serta siswa yang tidak paham juga menjadi paham, yakni
dengan menekankan pada bagian yang mengalami miskonsepsi paling
tinggi. Kegiatan pembelajaran sendiri dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan.
Kegiatan penelitian berikutnya adalah test akhir atau yang disebut
Posttest. Test ini dilakukan untuk melihat sejauh mana siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perubahan setelah diadakan kegiatan pembelajaran. Perubahan yang
dimaksud tentunya adalah perubahan pemahaman siswa dari siswa yang
mengalami miskonsepsi berubah menjadi paham, serta siswa yang awalnya
tidak paham menjadi paham juga. Jika diawal setelah pretest diadakan
wawancara, maka setelah kegiatan posttest juga dilakukan wawancara.
Wawancara ini dilakukan pada tiga orang yang sama dengan kegiatan
wawancara I. Tujuannya masih sama untuk mengetahui bagaimana
pemahaman siswa serta seberapa antusias para siswa dengan metode
pembelajaran yang digunakan.
Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian di SMA Bintang
Pre-test : 18 Agustus 2018
Wawancara I : 20 Agustus 2018
Pembelajaran 1 : 23 Agustus 2018
Pembelajaran 2 : 24 Agustus 2018
Post-tes : 27 Agustus 2018
Wawancara II : 28 Agustus 2018
B. PRE-TEST
Pretest diikuti oleh 15 orang siswa sebagai partisipan. Sebenarnya
jumlah siswa dikelas mencapai 20, namun ketika pelaksanaan kegiatan pre-
test sebanyak 5 orang partisipan tidak dapat mengikuti test dikarenakan
adanya kegiatan lain yang bertabrakan dengan kegiatan penelitian.
Sebelumnya hal ini telah diberitahukan oleh guru pengampuh mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pelajaran Fisika, sehingga berdasarkan pertimbangan dan saran dari guru
Fisika kegiatan pre-test tetap berlanjut dengan jumlah partisipan yang tersisa
yakni 15 orang. Soal yang dikerjakan oleh siswa merupakan soal pilihan
ganda yang disertai dengan CRI.
Kegiatan pretest berlangsung selama 90 menit atau 2 JP dengan
jumlah soal yang dikerjakan sebanyak 20 butir. Tujuan diadakannya pre-test
adalah untuk melihat dan mengetahui tingkat pemahaman dan miskonsepsi
yang dialami oleh siswa. Berdasarkan hasil pretest yang telah dilakukan
oleh siswa, maka diperoleh data sebagai berikut pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Pre-test
Kode
Siswa
No soal dan CRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI
A S 3 B 4 S 4 B 3 B 5 B 4 S 4 S 4 B 3 S 2 S 3 B 5
B S 3 S 4 S 2 B 2 B 3 B 4 S 3 B 2 B 4 S 3 S 3 B 5
C B 4 B 2 S 1 B 5 B 5 B 5 B 4 B 5 S 3 S 4 S 1 B 3
D S 2 B 3 B 2 S 0 B 3 B 4 S 2 S 2 B 3 S 0 B 2 B 3
E S 4 S 3 S 3 S 1 B 5 B 4 S 4 S 3 B 3 B 2 S 3 B 5
F S 2 S 3 B 2 B 0 B 4 B 4 S 3 S 3 B 2 B 0 S 2 B 3
G S 3 S 4 S 5 S 3 S 3 B 4 B 1 S 3 S 2 S 4 B 3 S 2
H S 4 S 3 S 3 S 2 B 4 B 4 S 4 S 4 B 4 S 4 S 4 B 4
I S 5 B 4 S 5 B 5 B 5 B 5 S 4 B 5 B 5 S 4 S 4 B 5
J S 3 S 0 S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 B 3
K B 0 S 3 S 3 B 4 B 4 B 5 B 3 S 5 B 3 S 3 S 2 B 3
L S 1 B 1 B 1 S 1 S 3 B 3 S 1 S 3 B 1 S 3 S 0 B 3
M S 0 S 0 S 0 S 0 B 0 B 0 S 0 S 3 S 3 S 0 S 0 B 3
N S 4 S 4 S 3 S 3 B 4 B 4 S 3 S 3 S 2 S 3 S 4 S 3
O S 4 S 4 S 3 S 3 B 4 S 1 S 3 S 4 B 4 S 4 S 4 B 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kode
Siswa
No soal dan CRI
13 14 15 16 17 18 19 20 P TP M
J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI ∑P ∑TP ∑M
A B 3 S 5 S 2 S 4 S 3 S 3 S 4 S 3 6 3 11
B B 3 B 3 B 2 S 5 S 5 B 5 S 5 S 5 7 4 9
C S 4 B 4 S 0 B 5 S 5 B 5 S 3 B 1 10 5 5
D S 2 B 3 S 0 S 3 S 3 B 3 S 3 S 1 5 11 4
E S 5 S 4 B 3 S 3 S 5 S 5 B 4 S 4 6 2 12
F S 3 B 3 S 0 S 1 B 2 B 4 S 3 S 3 5 9 6
G B 2 S 2 S 3 S 3 S 4 S 3 S 2 S 3 2 6 12
H S 3 B 4 S 2 S 2 S 4 S 4 S 4 B 3 6 3 11
I S 5 S 5 S 5 B 4 S 5 B 5 S 4 B 5 10 0 10
J S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 B 3 S 3 B 3 6 1 13
K S 3 S 2 S 3 B 3 S 4 B 0 S 3 S 2 7 5 8
L S 0 S 3 S 1 B 3 S 3 B 1 S 3 S 1 3 11 6
M S 3 S 3 S 0 S 0 S 3 S 0 S 0 S 3 1 13 6
N S 2 S 3 S 2 S 2 S 3 S 3 S 4 B 3 3 4 13
O S 2 S 4 S 4 S 4 B 1 B 4 S 3 S 4 5 2 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1 menunjukan data hasil pre-test. Dari data tersebut maka
dapat diperoleh informasi terkait tingkat pemahaman siswa berdasarkan
nilai serta informasi tingkat pemahaman siswa yakni siswa dengan paham
konsep, kurang paham dan miskonsepsi untuk setiap butir soal dan setiap
siswa. Kategori tingkat pemahaman siswa berdasarkan persentase nilai,
dibagi menjadi 5 kategori yakni sangat baik, baik, cukup, kurang dan
sangat kurang dengan range yang telah ditentuka untuk setiap kategori
seperti pada tabel 3.5. Maka untuk dapat mengkategorikan pemahaman
siswa berdasarkan persentasi nilai, terlebih dahulu dianalisis persentase nilai
yang diperoleh siswa dengan menghitung jumlah skor atas jawaban benar
dari siswa yang dibagi dengan banyaknya butir soal yang diujikan, seperti
berikut ini:
Persentase nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠 x 100%
Penentuan persentasi nilai yang diperoleh siswa dengan kode A:
Persentasi nilai A = 7
20 x 100%
Persentasi nilai A = 0,35 x 100%
Persentasi nilai A = 35%
Berdasarkan analisis tersebut, maka klasifikasi tingkat pemahaman siswa
berdasarkan persentasi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.2 Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Pre-test
Kode
Siswa
Jumlah Skor Tingkat
Pemahaman
Siswa
Jawaban
Benar
Total
Skor
Nilai Persentase
%
A 7 7 35 35 Kurang
B 10 10 50 50 Kurang
C 12 12 60 60 Cukup
D 7 7 35 35 Kurang
E 7 7 35 35 Kurang
F 10 10 50 50 Kurang
G 4 4 20 20 Sangat Kurang
H 6 6 30 30 Sangat Kurang
I 10 10 50 50 Kurang
J 6 6 30 30 Sangat Kurang
K 7 7 35 35 Kurang
L 7 7 35 35 Kurang
M 3 3 15 15 Sangat Kurang
N 3 3 15 15 Sangat Kurang
O 5 5 25 25 Sangat Kurang
Rata-rata 34,67
Pada tabel 4.2 di atas terlihat bahwa jumlah jawaban benar paling
banyak dan skor tertinggi diperoleh oleh siswa dengan kode C yakni
mencapai 12 benar dengan skor 12. Dengan demikian maka, persentase nilai
yang diperoleh adalah 60% yang termasuk dalam kategori pemahaman
cukup. Sedangkan untuk jumlah jawaban benar dan skor terendah diperoleh
oleh dua siswa dengan kode M dan N yang hanya mencapai 3 benar dengan
skor 15, sehingga persentase nilai yang diperoleh sebesar 15% sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
persentase nilai terendah, dengan kategori pemahaman yang sangat kurang.
Sehingga rata-rata persentasi nilai kelas yang diperoleh adalah sebesar 34,67
%. Maka kategori pemahaman siswa secara umum berdasarkan perolehan
rata-rata tesebut termasuk dalam kategori kurang yang dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Persentase Kategori Pemahaman Siswa
Kategori
Pemahaman
Jumlah
Siswa
Persentase
%
Sangat Baik 0 0
Baik 0 0
Cukup 1 6.67
Kurang 8 53,33
Sangat
Kurang
6 37,50
Dari data pada tabel 4.1 dapat dianalisis persentase konsep benar,
kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi baik yang dialami oleh siswa
maupun pada setiap butir soal yang diujikan. Untuk persentase konsep
benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi yang dialami oleh siswa
dapat dihitung, misalkan untuk konsep benar dengan cara menjumlahkan
konsep benar yang diperoleh siswa, lalu membaginya dengan jumlah soal
dikali seratus persen, begitupula dengan kekurangan pengetahuan dan
miskonsepsi, seperti pada siswa dengan kode B berikut ini:
Persentase Konsep Benar = ∑ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Persentase KBB = 7
20 x 100%
Persentase KBB = 0,35 x 100%
Persentase KBB = 35%
Persentase Kekurangan Pengetahuan = ∑𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛
∑𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%
Persentase KPB = 4
20 x 100%
Persentase KPB = 0,2 x 100%
Persentase KPB = 20%
Persentase Miskonsepsi = ∑𝑚𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖
∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%
Persentase MB = 9
20 x 100%
Persentase MB = 0,45 x 100%
Persentase MB = 45%
Untuk persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan
miskosnepsi yang terjadi pada setiap butir soal dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan siswa baik untuk konsep benar, kekurangan pengetahuan
maupun miskonsepsi yang kemudian dibagi dengan jumlah siswa dikali
100%, seperti pada butir soal no 13 berikut :
Persentase Konsep Benar = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Persentase KB13 = 2
15 x 100%
Persentase KB13 = 0,1333 x 100%
Persentase KB13 = 13,33%
Persentase Kekurangan Pengetahuan = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Persentase KP13 = 5
15 x 100%
Persentase KP13 = 0,3333 x 100%
Persentase KP13 = 33,33%
Persentase Miskonsepsi = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
Persentase M13 = 8
15 x 100%
Persentase M13 = 0,5333 x 100%
Persentase M13 = 53,33%
Hasil anlisis persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan
miskonsepsi pada siswa dan setiap butir soal dapat dilihat pada tabel 4.4 dan
tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.4 Persentase Skor Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi Untuk Setiap Siswa
Kode
Siswa
Jawaban Peserta Didik
Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi
Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase
Jlh Persentase Jlh Persentase
A 6 30% 1 5% 2 10% 11 55%
B 7 35% 3 15% 1 5% 9 45%
C 10 50% 2 10% 3 15% 5 25%
D 5 25% 2 10% 9 45% 4 20%
E 6 30% 1 10% 1 5% 12 60%
F 5 25% 5 25% 4 20% 6 30%
G 2 10% 2 10% 4 20% 12 60%
H 6 30% 0 0% 3 15% 11 55%
I 10 50% 0 0% 0 0% 10 50%
J 6 30% 0 0% 1 5% 13 65%
K 7 35% 2 10% 3 15% 8 40%
L 3 15% 4 20% 7 35% 6 30%
M 1 5% 2 10% 11 55% 6 30%
N 3 15% 0 0% 4 20% 13 65%
O 4 20% 1 5% 2 10% 13 65%
Jumlah 81 405% 25 130% 55 275% 139 695%
Persentase
Rata-rata 5,4 27% 1,67 8,6% 3,67 18,33% 9,27 46,33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.5 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi
Peserta didik Untuk Setiap Butir Soal
No
Soal
Jawaban Peserta Didik
Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi
Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase
Jlh Persentase Jlh Persentase
1 1 6,67% 1 6,67% 4 26,67% 9 60%
2 2 13,33% 3 20% 2 13,33% 8 53,33%
3 0 0% 3 20% 3 20% 9 60%
4 4 26,67% 2 13,33% 5 33,33% 4 26,67%
5 12 80% 1 6,67% 0 0% 2 13,33%
6 12 80% 1 6,67% 1 6,67% 1 6,67%
7 2 13,33% 1 6,67% 3 20% 9 60%
8 2 13,33% 1 6,67% 1 6,67% 11 73,33%
9 9 60% 2 13,33% 2 13,33% 2 13,33%
10 0 0,00% 2 13,33% 3 20% 10 66,67%
11 1 6,67% 1 6,67% 5 33,33% 8 53,33%
12 13 86,67% 0 0% 1 6,67% 1 6,67%
13 2 13,33% 1 6,67% 4 26,67% 8 53,33%
14 5 33,33% 0 0% 2 13,33% 8 53,33%
15 2 13,33% 1 6,67% 8 53,33% 4 26,67%
16 4 26,67% 0 0% 4 26,67% 7 46,67%
17 0 0% 2 13,33% 0 0% 13 86,67%
18 7 46,67% 2 13,33% 1 6,67% 5 33,33%
19 1 6,67% 0 0% 2 13,33% 12 80%
20 4 26,67% 1 6,67% 3 20% 7 46,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.4 dan tabel 4.5 merupakan hasil analisis dari tabel 4.1 yang
menunjukan persentasi konsep benar, kurang paham dan miskonsepsi baik
yang dialami siswa maupun pada setiap butir soal. Pada tabel 4.4 yakni
persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi untuk
setiap siswa di atas dapat diketahui bahwa:
1. Dari 20 soal yang diujikan kepada 15 siswa, rata-rata persentase
miskonsepsi yang dialami siswa secara keseluruhan adalah 46,33%
dengan persentase miskonsepsi tertinggi yang adalah 65%, sedangkan
persentasi mikonsepsi terendah adalah 20%.
2. Untuk persentase kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan
CRI rendah diketahui bahwa rata-rata persentase secara keseluruhan
adalah 18,33%, dengan persentase kekurangan pengetahuan tertinggi
adalah 55% dan persentase terendah adalah 0%.
3. Sedangkan untuk persentase rata-rata kekurangan pengetahuan dengan
jawaban benar dan CRI rendah mencapai 8,6%, dimana persentase
kekurangan pengetahuan tertingginya mencapai 25 % dan persentase
terendah adalah 0%.
4. Untuk siswa yang memahami konsep secara benar diketahui rata-rata
persentase secara keseluruhannya adalah 27%, dengan persentase
konsep benar tertingginya adalah 50% dan persentase terendahnya
adalah 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sedangkan dari tabel 4.5 yaitu persentase konsep benar, kekurangan
pengetahuan dan miskonsepsi pada setiap butir soal dapat diketahui bahwa:
a. Dari 15 siswa yang mengerjakan 20 butir soal, persentase miskonsepsi
tertinggi yang dialami siswa terjadi pada soal no 17 dengan persentase
sebesar 86,67 %, tentang kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I.
Sedangkan miskonsepsi terendah terjadi pada 2 nomor soal yaitu pada
nomor 6 tentang gaya dan arah gaya pada benda diam dan nomor 13
tentang kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I, dengan persentase
sebesar 6,67%.
b. Untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan
CRI rendah diketahui bahwa persentase tertingginya terjadi pada soal
nomor 15 dengan persentase sebesar 53,33% yaikni tentang pengaruh
massa terhadap kelembaman benda. Sedangkan untuk persentase
terendahnya terjadi pada 2 nomor soal yakni pada nomor 5 tentang
arah gaya (N dan W) pada benda diam dan pada nomor 17 tentang
kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I dengan persentase sebesar
0%.
c. Sedangkan untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban
salah dan CRI rendah diketahui bahwa persentase tertingginya terjadi
pada 2 nomor soal yakni pada soal nomor 2 dan 3 tentang grafik gerak
benda pada bidang datar sesuai Hukum Newton I, dengan persentase
sebesar 20%. Sedangkan untuk persentase terendahnya terjadi pada 4
nomor soal yakni pada nomor 12 tentang kelembaman benda pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kehidupan sehari-hari, nomor 14 tentang arah gaya pada benda diam
di bidang miring, serta nomor 16 dan 19 tentang kecepatan benda
sesuai Hukum Newton I, dengan persentase sebesar 0%.
d. Untuk persentase konsep benar yang tertinggi terjadi pada soal nomor
12 tentang kelembaman benda pada kehidupan sehari-hari, dengan
persentase sebesar 86,67%. Sedangkan untuk persentase terendah
terjadi pada 3 nomor soal yakni nomor 3 tentang gerak benda pada
bidang datar sesuai Hukum Newton I, serta nomor 10 dan 17 tentang
kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I dengan persentase sebesar
0%.
C. PEMILIHAN PESERTA WAWANCARA
Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 4.1 dari 15 orang siswa yang
mengikuti test diperoleh 3 orang siswa yang mengalami miskonsepsi paling
tinggi. Kepada ketiga siswa tersebut dilakukan wawancara terkait gambaran
pemahaman siswa tentang Hukum Newton I. Ketiga siswa tersebut adalah J,
N dan O dengan besar persentase miskonsepsi yang sama besar yakni 65%.
C1 adalah siswa dengan kode J yang mengalami miskonsepsi pada
nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17 dan 19
C2 adalah siswa dengan kode N yang mengalami miskonsepsi pada
nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11,12,14, 17, 18 dan 19
C3 adalah siswa dengan kode O yang mengalami miskonsepsi pada
nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 19 dan 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
D. WAWANCARA I
Wawancara I ini dilaksanakan setelah kegiatan pre-test oleh siswa,
tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2018. Jenis wawancara yang dilakukan
adalah wawancara bebas atau wawancara tak terstruktur. Kegiatan
wawancara berlangsung selama ±90 menit, dengan waktu wawancara untuk
setiap siswa adalah 25 – 30 menit. Berdasarkan hasil pre-test dan
wawancara yang telah dilakukan maka diketahui pemahaman siswa sebagai
berikut:
1. Soal nomor 1 tentang penerapan Hukum Newton I pada sebuah kereta
yang sedang bergerak tanpa adanya gaya luar seperti gaya gesek dan
gaya dorong. Pada soal ini siswa diminta untuk menjelaskan
bagaimana caranya agar kereta tersebut dapat mempertahankan
geraknya pada kecepatan yang tetap. Pada soal ini, jumlah siswa yang
mengalami miskonsepsi mencapai 9 orang, 2 orang termasuk kurang
paham dan 1 orang siswa yang benar-benar memahami konsep.
Berikut merupakan hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah
dipilih:
P: Sebelumnya sudah pernah belajar Hukum Newton kan?
C1: Sudah kaka, pas dikelas X kemarin
,C2: Udah kak.
C3: Sudah kak, dikelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
P: Soal yang dikerjakan kemarin juga kan berkaitan dengan
Hukum Newton I, jadi apa kalian masih ingat bagaimana bunyi
Hukum Newton?
C1: Agak lupa sh kak, kalo tidak salah “kalau jumlah gayanya
sama dengan nol, maka benda itu akan diam dan tidak mungkin
bergerak”.
C2: Udah lupa kak, pokoknya yang itu gak sh, yang mobil direm
mendadak terus kita juga ikut maju.
C3: udah lama sih kak, jadi lupa semua. Yang itu bukan sih kak,
benda itu yang jumlah gayanya nol gak selalu diam atau
apalah.
P: Pada soal nomor 1, menurutmu bagaimana caranya agar
kereta yang bergerak di lantai licin tersebut dapat
mempertahankan geraknya pada kecepatan tersebut?
C1: Menurut saya, kereta kan bergerak ke kiri ya kak, jadi
kereta tersebut biar terus bergerak dikasih dorongan atau gaya
ke kiri yang konstan. Kan kalo tidak di kasih dorongan
bendanya diam.
C2: Awalnya mikir kalo jumlah gayanya nol. Kan bendanya
diam, berarti gayanya emang gak ada kan. Tapi entah kak,
kemarin aku milih jawabannya B jumlah gaya kekiri yang makin
kecil, tapi aku asal milih. Gak yakin juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
C3: Menurutku kak, kan keretanya bergerak ke kiri yah, berarti
ya harus didorong ke kiri dong. Ya gayanya juga harus makin
besar. Kan biar benda itu bisa terus bergerak, apalagi
kecepatannya konstan, ya berarti harus diberi gaya yang juga
akin besar kak.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah beberapa siswa
berpikir agar sebuah benda itu dapat bergerak dengan kecepatan
konstan, maka diperlukan gaya yang konstan juga untuk dapat
menggerakan benda tersebut. Selain itu, ada beberapa siswa juga yang
berpikir bahwa, jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda itu
nol, maka benda tersebut pasti dalam keadaan diam. Siswa
menganggap bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda adalah nol maka benda itu akan diam, sehingga untuk
menggerakan sebuah benda atau kereta tersebut dengan kecepatan
yang konstan maka diperlukan gaya yang juga konstan.
2. Pada soal nomor 2 yakni tentang grafik gaya terhadap waktu sesuai
dengan konsep Hukum Newton I, sebanyak 8 orang siswa mengalami
miskonsepi, 5 orang termasuk kurang paham dan 2 orang yang
memahami konsep secara benar. Berikut hasil wawancara dari ketiga
siswa yang telah dipilih:
P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba
jelaskan grafik no 2 tersebut berdasarkan jawabanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C2: Sebenarnya saya agak bingung sama grafik sh kak, tapi
menurut saya grafik ini karena garisnya lurus begitu saja,
berarti gayanya itu konstan. Dan gerakannya ke kiri. Kira-kira
begitu kak.
C3: Bingung juga sih kak, ama jawabanku senidiri. Tapi kalo
ngeliat grafiknya gitu kan garisnya lurus aja ya kak, terus ke
kanan juga. Berarti ya gayanya konstan gitu.
Berdasarkan hasil test dan wawancara, siswa yang mengalami
miskonsepsi karena mereka belum memahami tentang gaya dan cara
membaca grafik secara baik. Kebanyakan mereka berpikir bahwa
garis lurus menunjukan nilai yang konstan tanpa memahami bahwa
garis tersebut bernilai nol. Mereka hanya meyakini bahwa nilai
gayanya konstan, sehingga mereka tidak berpikir bahwa grafik
tersebut juga berhubungan dengan kecepatan yang bernilai konstan.
3. Dalam mengerjakan soal nomor 3, yakni tentang menggambar grafik
kecepatan yang konstan dari sebuh bola yang bergerak ke kiri. Pada
soal ini, sebanyak 9 orang siswa mengalami miskonsepsi, dan 6 orang
yang termasuk kurang paham. Pada soal nomor 3 ini tidak ada
satupun siswa yang memahami konsep secara benar. Berikut hasil
wawancara dari ketiga siswa yang terpilih yang mengalami
miskonsepsi paling tinggi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba
jelaskan grafik no 3 tersebut berdasarkan jawabanmu?
C1: Jujur sh kak, saya bingung buat baca grafik. Tapi kan dia
bilang bolanya bergerak dengan kecepatan konstan to, jadi
menurut saya jawabannya B, garisnya kan lurus di titik nol to.
Terus di titik nol juga bebas dia bergeraknya mau ke kiri atau
ke kanan.
C2: Kan konstan kak. Jadi lurus aja, kan gak ada yang ke kiri
juga. Jadi milih itu aja.
C3: Bingung sih kak. Ini kan grafik kecepatan kan. Ya sama
kaya yang nomor 2 sih kak, cuman kan yang ini kecepatan ya.
Kan berarti garisnya lurus yang dititik nol.
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga dikarenakan mereka
kurang memahami grafik dan kurang memahami bahwa kecepatan
sebagai besaran vektor. Sebagian mereka berpikir bahwa ketika
kecepatannya konstan, maka grafiknya adalah berupa garis lurus.
Ketika ditanyakan arahnya mereka hanya berpikir bahwa itu adalah
sebuah garis lurus dengan arah yang bebas. Dengan demikian maka,
garisnya berada dititik nol.
4. Dalam mengerajakan soal nomor 4 ini, disajikan sebuah gambar grafik
percepatan terhadap waktu. Pada soal ini siswa diminta untuk
menentukan pernyataan yang tepat sesuai dengan gambar grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tersebut yang dikaitkan dengan hukum Newton I. Hasil tes
menunjukan sebanyak 4 orang siswa mengalami miskonsepsi, 7 orang
termasuk kurang paham dan sebanyak 4 orang yang ternasuk
memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara dari ketiga
siswa yang telah dipilih tersebut:
P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba
jelaskan grafik no 4 tersebut berdasarkan jawabanmu?
C1: Kalo untuk grafik yang no 4 ini sebenarnya saya hanya
ikut suara hati kak, jadi menurut saya kan sama kaya yang
diatas kaka, garisnya lurus to. Berarti bendanya beregerak
konstan, terus percepatannya tidak sama dengan nol.
Percepatannya lebih besar dari nol.
C2: Ah gak tau kak, pokonya kan lurus aja
C3: Kalo yang ini a berarti grafik percepatan. Tapi mungkin
ini salah sih kak, agak bingung pas ngejawab ini. Tapi kalo
ngeliat dari gambarnya kan lagi-lagi garis lurus, ya berarti
percepatannya konstan. Kalo arahnya aku ngasal aja sh kak
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga sama seperti nomor 2
dan 3 di atas. Sebagian siswa belum memahami grafik dengan baik.
Sehingga ketika ditanyakan mengenai grafik perepatan terhadap
waktu yang sesuai dengan Hukum Newton I, siswa kebanyakan
berpikir dan menjawab bahwa mereka menebak saja. Sebagian lagi
menjawab bahwa garis lurus tersebut menunjukan percepatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
bernilai konstan. Sehingga ketika percepatananya konstan maka nilai
percepatannya lebih besar dari nol. Siswa berpikir, berdasarkan grafik
percepataanya memiliki nilai yang lebih besar dari nol.
5. Pada soal nomor 5, tentang gaya dan arah gaya pada sebuah benda
diam dalam hal vektor gaya normal dan gaya berat pada sebuah balok
yang diam di atas sebuah meja. Hasilnya menunjukan bahwa sebanyak
2 orang siswa mengalami miskonespsi, 1 orang yang termasuk kurang
paham dan sebanyak 12 siswa teramasuk memahami konseps secara
baik dan benar. Secara umum jika melihat dari jumlah siswa yang
memahami konsep secara baik, maka dapat dikatakan bahwa untuk
vektor gaya normal dan vektor gaya berat dari benda diam di atas
bidang datar sudah dipahami secara baik oleh siswa. Namun
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diketahui siswa
memiliki alasan yang berbeda. Berikut hasil wawancara dari siswa
yang telah dipilih:
P: Menurutmu pada sebuah benda yang diam ada gaya yang
bekerja gak?
C1: Tidak ada kak, eh ada. Tapi lupa kak. Mungkin tidak ada
kak.
P: Kalau begitu, di buku ini buku yang ada di atas meja ini
tidak memiliki gaya sama sekali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C1: Eh ada kak, seingat saya kemarin ibu sudah ajar kalau
ada gaya. Gaya normal yang keatas dengan W yang ke bawah
sebagai usaha. Jadi gaya normal N dengan W itu selalu lurus.
Siswa masih bingung dengan gaya yang ada pada benda diam.
Jadi ketika ditanya siswa mengalami miskonsepsi dengan berpikir
bahwa vektor gaya normal N selalu ke atas atau lurus dengan vektor
gaya berat W.
6. Soal nomor 6 ini tentang gaya dan arah gaya. Siswa diminta untuk
menunjukan vektor gaya dari dua buah gaya yang sama besar dan
berlawanan arah. Pada soal ini sebanyak 1 orang siswa mengalami
miskonsepsi, 2 orang yang termasuk kurang memahami dan 12 orang
termasuk dalam kategori memahami dengan baik. Berikut hasil
wawancara dari salah satu siswa yang telah ditentukan yang
mengalami miskonespsi:
P: Bagaimana arah gaya pada benda tersebut jika ditrik dari
arah berlawanan dengan gaya yang sama besar? Dan apa
yang terjadi pada benda itu? Ada kaitannya sama Hukum
Newton I gak?
C1: Karna 2 gaya itu berlwanan arah dan saling tarik menarik
kaka, sehingga benda tetap diam dan disitu saja, macam aksi
reaksi begitu kaka. Yang satu sebagai aksi, terus yang satunya
lagi reaksinya, makanya itu benda tetap diam begitu..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa
siswa berpikir bahwa peristiwa ini tidak berkaiatan dengan Hukum
Newton I. Mereka bahkan beranggapan bahwa kedua gaya yang saling
berlwanan tersebut merupakan peristiwa aksi dan reaksi. Di sini
terlihat jelas bahwa siswa tidak dapat memahami Hukum Newton I
dan III dengan baik, dengan beranggapan bahwa kedua gaya yang
berlawanan tersebut sabagai aksi dan reaksi.
7. Soal nomor 7 ini juga tentang gaya dan arah gaya, dimana siswa
diminta untuk menjunjukan gambar vektor gaya pada sebuah buku,
sebelum buku itu bergerak. Pada soal ini sebanyak 9 orang siswa
mengalami miskonsepsi, 4 orang yang termasuk kurang memahami
dan 2 orang siswa yang memahami konsep secara baik. Berikut
merupakan hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah dipilih.
P: Menurutmu, jika bukunya diberikan gaya berupa tarikan,
gaya apa saja yang bekerja pada benda tersebut sebelum
bendanya bergerak?
C1: Karena digambarnya menunjukan kekiri, ya sudah begitu
saja
C2: Aku mikirnya sih bukunya ditarik ke kiri, berarti gak ada
gaya yang lainnya. Gayanya cuman satu itu aja, sekalipun
bukunya belum gerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C3: Agak lupa-lupa sih kak, cuman aku mikirnya biar dia
bergerak ke kiri berarti didorong ke kiri kan makanya gayanya
dari kanan. Tapi ternyata aku salah liat soal kak, kalo dia
narik berarti harusnya dari kiri yang gayanya. Menurutku
karna gaya tariknya ke kiri, maka gayanya ke kiri kak sesuai
sama arah tarikannya. Terus untuk gaya geseknya juga kekiri,
soalnya kan emang gaya gesek selalu ke kiri, jadinyua gaya
tariknya itu pas di sudut bukunya.
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa siswa
beranggapan karena gaya tariknya ke kiri, maka tak ada gaya lain
yang bekerja pada buku. Sedangkan sebagian siswa beranggapan
bahwa gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda memang selalu ke
kiri, sehingga untuk gaya tarik yang diberikan pada buku berada di
sudut buku. Siswa beranggapan bahwa arah gaya gesek selalu ke kiri,
dan ketika sebuah gaya telah diberikan pada sebuah buku dalam hal
ini gaya tarik pada buku, maka tak ada gaya lain lagi yang bekerja
pada benda tersebut.
8. Soal nomor 8 ini tentang gaya dan arah gaya yang bekerja pada
sebuah benda diam, dalam hal ini adalah sebuah balok yang diam.
Pada soal ini sebanyak 11 orang siswa mengalami miskonsepsi, 2
orang yang termasuk kurang memehami konsep dan 2 orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
termasuk memahami konsep secara baik. Beriku hasil wawancara dari
ketiga orang siswa yang telah dipilih:
P: Pada nomor 8 ini, mengenai gaya-gaya yang bekerja pada
benda diam, mengapa kamu memilih jawaban ini?
C1 : Ini macam nomor lima kaka, ini kotak pensil bisa diam
karena ini gaya normal dengan gaya berat ini sebagai aksi
rekasi. Itu dari atas gaya normal sebagai dia punya aksi, terus
dri bawah itu gaya satu lagi sebagai dia punya rekasi.
C2: Gak ada gaya yang bekerja pada balok kak. Kan gak ada
gaya tarik sama dorongnya. Jadinya bendanya itu diam aja,
gitu.
C3: Masih bingung sama jawaban yang ini sih kak, bingung
ini tuh pasangan aksi reaksi atau bukan. Cuman aku juga
mikir mungkin aja juga resultan gayanya nol, soalnya kan gak
ada gaya yang bekerja di balok. Terbukti dari diamnya balok
gitu
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah sebagian siswa
berpikir bahwa gaya normal dan gaya berat pada kotak pensil tersebut
merupakan pasangan aksi. Sedangkan yang lain berpikir bahwa pada
kotak pensil yang diam tidak ada gaya yang bekerja. Disini terlihat
bahwa siswa beranggapan bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada
benda diam, bahkan berpikir ini sebagai Hukum Newton III dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
beranggapan bahwa gaya normal dan gaya berat sebagai pasangan
aksi dan reaksi.
9. Soal nomor 9 ini tentang kelembaman, dimana siswa diminta untuk
menyebutkan contoh kelembaman pada kehidupan sehari-hari. Dari
hasil jawaban siswa sebanyak 2 orang siswa mengalami miskonsepsi,
4 orang yang termasuk kurang memehami konsep dan 9 orang yang
termasuk dalam kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil
wawancara dari siswa yang telah dipilih yang mengalami miskoenspi:
P: Mengapa kamu memilih jawaban ini?
C2: Menurutku sih aksi reaksi kak, pas kesandung kan
reaksinya emang jatuh.
C3: Aku milih jawabannya gak ada kak, karena aku gk paham.
P: Apa yang kamu ketahui tentang kelembaman?
C2:. Kelembaman itu yang Hukum Newton I kan kak.
C3: Aku kurang paham sama kelembaman kak. gak ngerti
sama kelembaman itu.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa siswa
siswa menganggap peristiwa ini sebagai aksi dan reaksi, dimana kaki
yang tersandung oleh batu merupakan aksi, dan jatuhnya dia
merupakan reaksi akibat tersandung. Selain itu dapat dikatakan juga
bahwa siswa belum memahami kelembaman. Hal ini menjadi faktor
yang menyebabakan mereka memilih jawaban yang salah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mengalami miskonsepsi. Ketika ditanyakan tentang kelembaman
bahkan mereka tidak tahu kelembaman.
10. Soal nomor 10 ini tentang bunyi Hukum Newton I yang berkaitan
dengan kecepatan konstan. Pada soal ini sebanyak 10 orang siswa
mengalami miskosepsi dan 5 orang yang kurang memahami konsep.
Sedangkan untuk kategori memahami konsep secara baik tidak ada
siswa yang termasuk dalam kategori ini. Berikut hasil wawancara dari
siswa yang telah ditentukan:
P: Pada nomor 10 ini, saolnya terkait dengan sebuah benda
yang bergerak dengan kecepatan konstan, mengapa kamu
memilih jawaban ini?
C1: Gaya yang diberikan pada kotak memang harus sama
besar dengan gaya geseknya. Kayaknya saya mulai ingat kaka,
nanti kalo misalkan tidak ada gaya yang dikasih ke kotak,
resultan gayanya jadi nol.
C2: Supaya dia bisa bergerak, maka besar gaya yang bekerja
harus lebih besar dari pada beratnya. Jadinya kan bendanya
bisa bergerak dengan kecepatan konstanapalagi kalo misalkan
beranya besar kan,berarti gayanya kita harus lebih besar kak.
C3: Nebak aja sih kak, kan kalo misalkan kita ngasih gayany
jadi lebih besar misalnya 2 kali dari yang semula kan berarti
kecepatannya juga bakalan naik jadi dua kali juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah siswa berpikir bahwa
berat benda berpengaruh pada kecepatan benda, sehingga untuk
mempertahankan kecepatan yang konstan dari sebuh benda diperlukan
gaya yang lebih besar dari berat benda itu sendiri. Sedangkan sebagian
siswa berpikir bahwa ketika kecepatan konstan dari benda dinaikan,
maka resultan gaya yang bekerja pada benda juga akan ikut
meningkat. Siswa beranggapan diperlukan gaya yang lebih besar dari
berat benda untuk mempertahankan kecepatan yang konstan dari
benda, dan mereka juga beranggapan bahwa resultan gaya berbanding
lurus dengan kecepatan konstan pada benda.
11. Soal nomor 11 ini berkaitan dengan kelembaman pada seutas benang
yang diberi beban lalu ditarik dalam satu hentakan. Pada soal ini siswa
yang mengalami miskonsepsi sebanyak 8 orang, yang termasuk
kurang memahami konsep ada 6 orang dan yang termasuk dalam
kategori memahami konsep secara baik hanya 1 orang saja. Berikut
hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah ditentukan:
P: Menurutmu, bagian mana dari tali yang akan putus ketika
tali berbeban itu ditarik dalam satu sentakan? Mengapa? Ada
hubungannya dengan hukum Newton I gak?
C1: Talinya putus pas di atas benda, kan bendanya berat to,
jadinya terputus pas dibendanya itu. Kalo hubungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dengan hukum Newton I, saya kurang yakin kaka. Soalnya kan
kalo Hukum Newton I bendanya diam.
C2: Yang putus berarti di titik B , titik yang diikatnya. Eh
salah kak, titik D ding, yang persis dibawah bendanya. Kan
kalo kita narik, bakalan mantul dan putusnya dititik dibawah
bendanya kan. Gak ada kayaknya kak, mungkin gaka ada
hubungannya sama Hukum Newton I kak. Bukannya Hukum
Newton I itu yang benda diam kan.
C3: Bingung kak. cuman aku sempat bayangin gitu, kalo
misalkan di gantung gitu kan, terus diberi beban gitu ya kak,
berarti ya kalau misal ditari serentak gitu bakalan putusnya di
persanbungan titik B benang sama tiang. Apalagi kan
benangnya udah berat sama bebannya gitu, jadi pasti
putusnya dipersambungan kak.
Miskonsepsi yang terjadi adalah sebagian siswa berpikir massa
benda menyebabakan benang akan putus pada bagian persambungan
antara tali dan tiang. Mereka tidak dapat mengaitkan peristiwa ini
dengan Hukum Newton I, bagi mereka Hukum Newton I adalah
keadaan dimana benda selalu diam.
12. Soal nomor 12 juga tentang kelembaman, yakni tentang kelembaman
pada peristiwa mobil yang di rem mendadak. Pada soal ini hanya 1
orang siswa yang termasuk dalam kategroi miskonsepsi, 1 orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kurang memahami konsep dan 13 orang termasuk dalam kategroi
memahami konsep secara baik. Berikut merupakan hasil wawancara
dari siswa yang mengalami miskonsepsi tersebut:
P: Coba jelaskan kenapa, setiap mobil bergerak tiba-tiba atau
secara mendadak kita selalu terdorong ke belakang?
C1: Pokonya ada dorongan.
C2: Soalnya gerakanya tiba-tiba, jadinya badan kita kaget
kan.
Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikr bahwa
gerakan mobil yang tiba-tiba akan memberikan efek kaget pada tubuh
penumpang, sehingga penumpang akan merasa terdorong kebelakang.
Terlihat jelas bahwa siswa belum memahami tentang kelembaman.
13. Soal nomor 13 ini, tentang resultan gaya pada dua buah kelereng
dengan kecepatan yang konstan dengan nilai kecepatanan masing-
masing kelereng yang berbeda. Pada soal ini, hasil tes menunjukan
sebanyak 8 orang siswa mengalami miskonsepsi, 5 orang termasuk
kurang memahami konsep, dan 2 orang yang termasuk kategori
memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara yang
dilakukan pada ketiga siswa yang telah dipilih:
P: Pada soal nomor 13, mengenai resultan gaya pada benda A
dan benda B mengapa kamu memilih jawaban ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
C1: Karena satunya lebih kecil kaka, makanya saya pilih kalo
resultan gaya kelereng A lebih besar dari pada resultan gaya
yang B. Tambah lagi itu kelereng B juga kecepatannya minus.
Kan kecepatan tidak boleh minus kaka.
Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikir bahwa
kecepatan tidak boleh bernilai minus sehingga jika sebuah benda
memiliki kecepatan yang lebih besar maka resultan gaya yang bekerja
pada benda itu juga besar, meskipun gaya gesek pada lantai diabaikan.
Mereka beranggapan bahwa resultan gaya berbanding lurus dengan
kecepatan benda dalam hal ini kecepatan konstan.
14. Dalam mengerjakan soal nomor 14 yakni tentang gaya dan arah gaya
yang bekerja pada sebuah benda diam di bidang miring, terdapat 8
orang siswa yang mengalami miskonsepsi. Sedangkan untuk yang
kurang memahami konsep ada 2 orang dan 5 orang yang termasuk
dalam kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil
wawancara dari siswa yang telah dipilih:
P: Bagaimana gaya pada buku, jika bukunya ada di atas
sebuah bidang miring dan tetap diam?
C1: Kayaknya memang itu jawabannya kaka, soalnya kan
gaya normalnya ke atas. Feelingya saya sih itu kaka.
C2: Ini kan keadaam diam ya kak, kan gaya normalnya lurus
ke atas. Emang gaya normlanya selalu ke atas kan kak, terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
ada gaya gesek juga. Tapi di benda diam kan gak ada gaya
yah kak, ah gak tau kak. pokonya aku jawabnya gitu.
C3: Aku masih inget gambar kaya gini waktu belejar pas kelas
X. Kalo N itu Gaya normal dan dia juga ya selalu ke atas.
Terus Fs itu gaya yang berlwanan arah apa gitu, kan ini
miring berarti dia ke atas. Terus W ini berat dan arahnya ya
ke bawah gitu.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah sama seperti pada
nomor 5 dan 8 domana siswa berpikir bahwa pada benda diam tidak
ada gaya serta beranggapan bahwa gaya normal adalah gaya yang
selalu lurus ke atas.
15. Soal nomor 15 ini tentang pengaruh massa terhadap kelembaman
benda. Pada soa ini sebanyak 4 orang siswa mengalami miskonsepsi,
sedangkan sebanyak 9 orang termasuk kurang memahami konsep dan
yang termasuk memahami konsep secara baik hanya 2 orang. Berikut
hasil wawancara dari siswa yang telah dipilih:
P: Jelaskan bagaimana pengaruh massa sebuah benda
terhadap kelembaman benda?
C3 : Menurut aku yah kak, massa itu gak ngaruh sh. Kan
kelembaman itu aksi reaksi gitu, jadi kalo ada aksi berarti ada
reaksi gitu. Jadi massanya gak ngaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Miskonsepsi yang terjado pada siswa adalah siswa menganggap
kelembaman sebagai peristiwa aksi dan reaksi, dimana massa tak
berpengaruh.
16. Soal nomor 16 ini tentang bunyi Hukum Newton I yakni agar sebuah
benda tetap bergerak dengan kecepatan kosntan. Pada soal ini
sebanyak 7 orang siswa mengalami mkiskonsepsi, 4 orang yang
termasuk kekurangan konsep dan 4 orang lainnya termasuk dalam
kategori memahami konsep secara baik. Beriku hasil wawancara dari
siswa yang telah dipilih:
P: Pada nomor 16 mengenenai cara mempertahankan
kecepatan konstan pada sebuah bola yang sedang
menggelinding diatas permukanaa tanah, jelaskana alasanmu
memilih jawaban ini!
C1: Saya sedikit yakin sh kak. Soalnya kan biar bendanya itu
tetap bergerak apalgi dengan kecepatan kosntan, berarti
resultan gayanya memang harus lebih besar dari nol to. Kan
kalo nol berarti diam.
C2: Untuk mempertahankan benda dalam keadaan konstan
sih, menurut aku ya kita ngasih gaya luar yang konstan juga
kak, biar reusltan gayanya juga konstan.
C3: Kalo misalkan bolanya makin ditendang kan berarti
kecepatannya makin bertamabh ya kak. Makanya biar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
gerakannya konstan ya gaya gesek antar bola sama tanah di
kurangin aja. Ya intinya biar bolanya konstan, maksudnya
kecepatannya berarti harus mengurangi gaya gesek kak.
Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikir bahwa agar
benda dapat bergerak resultan gaya pada benda harus lebih besar dari
nol, karena jika resultan pada benda nol, maka benda itu akan diam.
Selain itu sebagian siswa juga berpikir bahwa jika resultan gaya pada
benda konstan, maka kecepatan gerak benda juga akan konstan. Yang
lain meyakini bahwa dengan mengurangi gaya gesek antara bola dan
tanah, maka bola tersebut dapat beregerak dengan kecepatan yang
tetap.
17. Soal nomor 17 ini tentang pernyataan yang sesuai dengan Hukum
Newton I. Pada soal ini, sebanyak 13 orang siswa mengalami
miskonsepsi dan 2 orang yang termasuk kurang memahami konsep.
Sedangkan untuk kategori memahami konsep secara baik diketahui
tidak ada satupun siswa yang masuk kedalam kategori ini. Berikut
hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah dipilih:
P: Pada nomor 17 ini, jelaskan jawabanmu mengenai
pernyataan Hukum Newton I yang benar
C1: Saya agak lupa kaka, soalnya kan ada banyak Hukum
Newton. Jadi saya menurut saya kalo resultan gayanya nol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bendanya memang akan selalu diam. Kan gayanya nol to kaka.
Berarti tidak ada gaya yang bekerja pada benda itu.
C2: Lupa sama Hukum Newton I kak, bunyinya lupa. Yang
bendanya selalu diam itu gak sh kak.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan
bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda nol, maka
benda itu akan selalu diam. Selain itu mereka juga meyakini bahwa
ketika bendanya diam maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut.
18. Dalam mengerjakan soal nomor 18 yakni tentang contoh kelembaman
pada setumpuk koin yang berada diatas sebuah kertas, lalu dalam
sekali hentakan ditarik, diketahui sebanyak 5 orang siswa yang
mengalami miskonsepsi. Sedangakan siswa yang termasuk kurang
memahami kosnep ada 3 orang 7 orang siswa yang termasuk dalam
kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara
yang telah dilakukan pada siswa yang telah dipilih:
P: Pada nomor 18, mengenai uang koin yang berada di atas
selembar kerta lalu tiba-tiba kertas itu ditarik serentak,
mengapa kamu memilih jawaban ini?
C1: Ya itu koin pasti ikut dia punya kertas kaka. Biar kita tarik
pelan juga itu kertas, tetap dia punya koin itu ikut. Soalanya
kan koin ada diatas itu kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
C2: Jatuhnya ada yang kedepan ada yang kebelakang gitu kak,
terus sebagianya lagi tetap bertahan gitu. Kan emang gitu,
apalagi aku nariknya cepet.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan
bahwa gerakan koin akan selalu mengikuti gerakan kertas. Sedangkan
yang lain meyakini bahwa sifat lembam hanya terjadi pada sebagian
koin, sehingga hanya sebagian yang tetap diam dan yang lainnya
berceceran.
19. Soal nomor 19 ini tentang kecepatan konstan pada sebuah roket yang
berkaitan dengan Hukum Newton I. Pada soal ini sebanyak 12 orang
siswa mengalami miskonsepsi, 2 orang yang termasuk kurang
memahami konsep dan hanya 1 orang siswa yang termasuk dalam
kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara dari
siswa yang telah di pilih:
P: Pada nomor 19 terkait sebuah roket yang awalnya bergerak
lalu tiba-tiba pada titik c berhenti, mengapa kamu memilih
jawaban ini?
C1: Karna dia punya itu tidak ada gaya dorong sudah tidak
ada lagi, berarti pesawatnya lama-lama berhenti kaka. Itu
tandanya di punya kecepatan juga makin berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C2: Kan mesinnya udah mati, berarti kecepatannya turun kak.
kalo mesinnya mati berati gak ada gaya lagi kak. Kalo gak ada
gaya berarti kecepatannya berkurang dong.
C3: Menurut aku sih kak, setelah posisi C itu pas mesinnya
udah mati kecepatannya sempet konstan gitu, cuman ya gk
lama soalnya kan mesinnya udah keburu mati. Nah abis itu
barulah selanjutny kecepatannya makin turun makin turun gitu
ampe berhenti gitu kak.
Miskonsepsi yang dialami siswa adalah dengan berpikir bahwa
ketika mesin pesawat mati, pesawat kehilangan gaya dorong. Ketika
gaya dorong pada pesawat hilang atau mati, maka kecepatan pesawat
berkurang dan benda akan berhenti. Disini terlihat bahwa siswa
beranggapan ketika gaya pada sebuah benda hilang, maka kecepatan
benda tersebut akan berkurang sehingga benda tersebut akan berhenti
atau diam.
20. Soal nomor 20 ini tentang vektor kecepatan pada dimana disajikan
soal tentang sebuah benda yang diikatkan dengan tali, kemudian tali
diputar dengan ujung tali sebagai pusat lingkaran. Ketika ditanya
tentang arah lintasan benda, ada sebanyak 7 orang siswa yang
mengalami miskonsepsi, 4 orang termasuk dalam kategori kurang
paham konsep dan 4 lainnya memahami konsep dengan baik.
Berikut hasil wawancara dari siswa yang mengalami miskonsepsi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
P: Untuk soal nomor ini, jelaskan alasanmu memilih jawaban
ini!
C2: Mungkin karna arahnya ke atas. Benda yang di kaitkan ke
tali pasti putusnya ke atas.
C3: Ini tergantung arahnya kak. menurut aku bakalan ke atas.
Tebak aja sih kak.
P: Alasannya?
C2: Aku gak tau alesannya kak, aku nebak aja, soalnya aku
bingung dan gak tau jawabannya.
C3: Pokoknya gitu aja kak.
Miskonsepsi yang dialami siswa pada soal ini cenderung karena
siswa kurang memahami soal sehingga mereka mejawab dengan
menebak. Mereka meyakin arahnya ke atas, namun ketika di tanya
alasannya mereka tidak dapat menjelaskannya.
Dari hasil wawancara tersebut, diperoleh miskonsepsi pada siswa sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Pemahaman dan Miskonsepsi siswa sebelum pembelajaran
Pokok
Bahasan
Konsep Benar Konsep Salah
Persamaan
dan Bunyi
Hukum
Newton I
Jika ∑F = 0 maka V= 0
atau V= c
Jika ∑F = 0, maka
benda yang diam akan
tetap diam, dan benda
Benda yang memiliki ∑F = 0 akan
selalu diam
Gaya berbanding lurus dengan
kecepatan benda dalam hal ini
kecepatan konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pokok
Bahasan
Konsep Benar Konsep Salah
yang semula bergerak
akan tetap bergerak
dengan kecepatan
konstan.
Jika pada sebuah benda diam tidak
dikerjakan gaya, maka benda
tersebut akan diam.
Gaya dan
arah gaya
Pada benda diam tetap
ada gaya yang bekerja
yakni gaya normal N
dan gaya Berat W
Kecepatan tidak boleh bernilai
negatif, sehingga kecepatan tidak
memiliki arah
Vektor gaya normal N selalu ke atas
atau lurus dengan vektor gaya berat
W.
Gaya normal N dan gaya berat W
tersebut sebagai pasangan aksi dan
reaksi
Arah gaya gesek selalu ke kiri, dan
ketika sebuah gaya telah diberikan
pada sebuah buku dalam hal ini gaya
tarik pada buku, maka tak ada gaya
lain lagi yang bekerja pada benda
tersebut
Contoh
Penerapan
Hukum
Newton I
Dimana kaki yang tersandung oleh
batu merupakan aksi, dan jatuhnya
dia merupakan rekasi akibat
tersandung.
Miskonsepsi yang terjadi adalah
sebagian siswa berpikir massa benda
menyebabakan benda tali akan putus
pada bagian persambungan antara
tali dan tiang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pokok
Bahasan
Konsep Benar Konsep Salah
Gerakan mobil yang tiba-tiba akan
memberikan efek kaget pada tubuh
penumpang, sehingga penumpang
akan merasa terdorong kebelakang
Siswa beranggapan bahwa gerakan
koin akan selalu mengikuti gerakan
kertas. Sedangkan yang lain
meyakini bahwa sifat lembam hanya
terjadi pada sebagian koin, sehingga
hanya sebagian yang tetap diam dan
yang lainnya berceceran
Siswa menganggap kelembaman
sebagai peristiwa aksi dan reaksi,
dimana massa tak berpengaruh.
Berdasarkan hasil pre-test dan wawancara maka berikut merupakan
miskonsepsi umum yang dialami oleh siswa:
Tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam
Kelembaman merupakan peristiwa aksi reaksi
Kecepatan merupakan besaran skalar
E. PROSES PEMBELAJARAN
Respon yang diberikan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan
metode ini adalah positif. Hal ini terlihat dari antusiasme dan keaktifan
siswa. Diawal sebelum kegiatan demonstrasi berlangsung, beberapa siswa
terlihat enggan untuk memperhatikan penjelasan. Namun saat kegiatan
demosntrasi berlangusng semua siswa secara antusias memperhatikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
memberikan hipotesis terkait kegiatan demonstrasi baik secara spontan
maupun pada lembar kerja yang telah disediakan. Bahkan ada beberapa
siswa yang dengan senang hati menjadi volunteer untuk membantu
mendemonstrasikan di depan kelas. Saat kegiatan diskusi berlangsung
siswa juga secara aktif menyampaikan pendapat. Sehingga ketika siswa
melakukan presentasi di depan kelas, mereka mampu menjelaskan gagasan
atau konsepnya secara lugas dan benar. Siswa lebih mudah memahami
konsep ketika dihadapkan pada fenomena sehingga mereka dapat melihat
dan bahkan melakukannya secara langsung melalui kegiatan demonstrasi.
Berikut gambaran proses pembelajaran dibagi menjadi dua pertemuan.
Tabel 4.7 Kegiatan Pembelajaran
Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran
Tidak ada
gaya yang
bekerja pada
benda diam
Siswa diminta untuk menjelaskan dan menggambarkan gaya yang
ada pada sebuah buku yang diam di atas sebuah meja
Hipotesis: Pada buku, tidak ada gaya yang bekerja, sehingga buku
tersebut diam di atas meja
Demonstrasi:
Guru menunjukan kepada siswa gaya yang ada pada buku dengan
mengambil buku yang diam tersebut, lalu meletakannya di atas
tangan selama beberapa detik
Pertanyaan Diskusi :
Apa yang terjadi pada buku buku?
Jelas dan gambarkan gaya pada buku tersebut?
Jawaban :
Buku tersebut tetap diam, namun buku memberikan tekanan
ke bawah, sedangkan tangan memberikan dorongan ke atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran
Pada buku tersebut ada gaya yang bekerja yaitu gaya normal
N yang arahnya ke atas oleh tangan dan gaya berat W yang
arahnya kebawah sesuai gaya gravitasi yeng menyebabkan
tangan semakin lama-semakin turun.
Siswa di tanya apabila buku diberikan gaya tarik 2 N ke kanan,
apakah balok dalam keadaan diam atau bergerak? Apakah ada
gaya yang bekerja pada balok? Jika ada gambarkan arah
gayanya! Mengapa balok dalam keadaan diam atau bergerak?
Hipotesis :
- Sebagian siswa menjawab akan bergerak, karena pada
buku dikenai sebuah gaya tarik dengan arah gerak ke
kanan.
- Beberapa siswa menjawab bahwa buku bisa saja
bergerak, namun bisa juga diam. Hal ini tergantung pada
gaya gesek statis. Sehingga tidak menggambar gayanya.
Demonstrasi:
Sebuah buku yang berada diatas meja, ditarik oleh sebuah pegas
dengan gaya sebesar 2 N ke kanan.
Pertanyaan disuksi:
Apa yang terjadi pada buku? Mengapa?
Gambarkan gaya serta arah gaya yang bekerja pada buku
W
2 N
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran
tersebut!
Jawaban siswa:
Buku tersebut tetap diam mesikipun telah diberi gaya,
karena gaya yang diberikan oleh pegas pada buku masih
kurang dari gaya gesek.
Siswa di tanya apabila ditarik dari kedua ujung balok dengan
gaya yang sama besar, apa yang akan terjadi? Mengapa
demikian? Bagaimanakah gayanya, gambarkan!
Hipotesis siswa:
- Sebagian siswa buku tersebut akan diam saja, karena
gaya aksi dan reaksi.
- Yang lainnya menjawab buku tersebut akan tetap diam
karena gaya-gaya yang berlawanan.
Demonstrasi:
Sebuah buku yang berada di atas meja, ditarik oleh dua buah pegas
dari kedua ujung yang berlawanan dengan gaya oleh masing-masing
pegas sebesar 5 N.
Pertanyaan disuksi:
Apa yang terjadi pada buku? Mengapa?
Gambarkan gaya serta arah gaya yang bekerja pada buku
tersebut!
Jawaban siswa:
Buku tersebut tetap diam, karena gaya tersebut berlawanan
2 N Fg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran
sehingga ketika di jumlahkan resultan gayanya nol. Maka
sesuai Hukum I jika resultan gayanya nol,benda yang
awalnya diam tetap diam, begitupun pada buku.
Kelembaman
merupakan
peristiwa aksi
reaksi
Siswa ditanya apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik
secara perlahan? Mengapa? Lalu apa yang terjadi pada koin jika
kertas ditarik secara cepat? Mengapa?
Hipotesis siswa:
- Koin akan bergerak mengikuti gerak kertas, hal ini berlaku
untuk kertas yang ditarik pelan juga ditarik cepat
- Beberapa siswa menjawab jika kertas ditarik secara cepat
maka, sebagian koin akan jatuh sedangkanyang lain
mengikuti kertas.
Demonstrasi:
Beberapa koin diletakan diatas selembar kertas. Kemudian kertas
tersebut diletakan diatas sebuah gelas.
- Secara perlahan kertas tersebut ditarik.
- Kertas ditarik secara cepat
Pertanyaan disuksi:
Apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika
kertas ditarik perlahan? Mengapa?
Apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika
kertas ditarik secara cepat? Mengapa?
Jawaban siswa:
Ketika kertas di tarik baik secara perlahan maupun cepat
tumpukan koin jatuh ke dalam gelas.
5 N 5 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pertemuan pertama yakni menggambarkan keadaan gaya yang bekerja
pada benda diam. Demonstrasi yang digunakan untuk menggambarkan gaya
pada benda diam ini terdiri dari 3 kegiatan demonstrasi. Demontrasi yang
pertama menggunakan sebuah buku. Demonstrasi yang kedua menggunakan
seuah pegas dan sebuah buku. Dan demonstrasi yang ketiga menggunakan 2
buah pegas dan sebuah buku.
Kegiatan demosntrasi yang pertama adalah peneliti menunjukan
kepada siswa gaya yang ada pada buku dengan mengambil buku yang diam
tersebut, lalu meletakannya di atas tangan selama beberapa detik. Kemudian
peneliti meminta siswa untuk menjelaskan apa yang terjadi pada buku serta
gaya yang bekerja pada buku tersebut. Sebelum kegiatan demonstrasi
berlangsung siswa memberikan hipotesis terkait keadaan gaya pada sebuah
buku yang diam bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada buku tersebut
yang menyebabkan buku tetap dalam keadaan diam. Setelah berdiskusi,
siswa menyampaikan hasil diskusi mereka terkait keadaan gaya pada buku
yang diam. Ada kelompok yang menjelaskan bahwa buku tersebut tetap
diam, namun buku memberikan tekanan ke bawah, sedangkan tangan
memberikan dorongan ke atas. Ada pula kelompok yang menjelaskan
bahwa pada buku tersebut gaya yang bekerja yaitu gaya normal N yang
arahnya ke atas oleh tangan dan gaya berat W yang arahnya kebawah sesuai
gaya gravitasi yeng menyebabkan tangan semakin lama-semakin turun.
Demontrasi yang kedua yakni peneliti meletakan sebuah buku di atas
meja, kemudian buku tersebut ditarik menggunakan sebuah pegas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
gaya sebesar 2 N ke kanan. Siswa diminta untuk mendiskusikan keadaan
buku setelah ditarik serta gaya yang bekerja pada buku tersebut. Sebelum
kegiatan demosntrasi, beberapa siswa menyampaikan hipotesis bahwa buku
bisa saja bergerak, namun bisa juga diam tergantung pada gaya gesek statis.
Ada pula yang beranggapan buku akan bergerak, karena pada buku dikenai
sebuah gaya tarik dengan arah gerak ke kanan. Hasil diskusi siswa setelah
menyaksikan demonstrasi adalah buku tersebut tetap diam meskipun telah
diberi gaya, karena gaya yang diberikan oleh pegas pada buku masih kurang
dari gaya gesek.
Demonstrasi yang ketiga yakni peneliti menarik sebuah buku yang
berada di atas meja menggunakan dua buah pegas dari kedua ujung buku
yang berlawanan dengan gaya sebesar 5 N. Siswa diminta untuk
mendiskusikan keadaan buku serta gaya pada buku tersebut. Sebelum
kegiatan demosntrasi berlangsung, beberapa siswa menyampaikan hipotesis
bahwa buku tersebut akan diam saja, karena gaya aksi dan reaksi. Yang
lainnya beranggapan bahwa buku tersebut akan tetap diam karena gaya-gaya
yang berlawanan. Hasil diskusi siswa setelah demonstrasi berlangsung
adalah bahwa buku tersebut tetap diam, karena gaya tersebut berlawanan
sehingga ketika dijumlahkan resultan gayanya nol. Sesuai Hukum I jika
resultan gayanya nol, benda yang awalnya diam tetap diam, begitupun pada
buku.
Pertemuan yang kedua tentang sifat kelembaman benda. Demontrasi
yang dilakukan menggunakan beberapa koin, yang diletakan diatas sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kertas yang berada di atas sebuah gelas, yang kemudian secara perlahan
kertas tersebut ditarik. Berikutnya adalah melakukan hal yang sama, namun
kertas ditarik dalam satu hentakan. Siswa kemudian diminta untuk
mendiskusikan apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika
kertas ditarik secara perlahan maupun yang ditarik dalam satu hentakan
beserta alasannya. Sebelum kegiatan diskusi berlangsung siswa
menyampaikan hipotesis bahwa koin akan bergerak mengikuti gerak kertas,
hal ini berlaku untuk kertas yang ditarik pelan juga ditarik cepat sebagai
bentuk aksi dan reaksi. Beberapa siswa juga mengatakan jika kertas ditarik
secara cepat maka, sebagian koin akan jatuh sedangkanyang lain mengikuti
kertas. Hasil diskusi siswa setelah demonstrasi adalah ketika kertas ditarik
secara perlahan koin-koin tersebut mengikuti gerak kertas. Namun beda
halnya ketika kertas ditarik secara cepat dalam satu hentakan, koin-koin
tersebut jatuh ke dalam gelas. Hal ini menunjukan sifat benda yang
mempertahankan keadaannya.
F. POST-TEST
Kegiatan post-test dilakukan setelah pemberian treatment dalam
pembelajaran tentang Hukum Newton I. Post-test dilakukan untuk melihat
adanya perubahan pemahaman yang terjadi pada siswa. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2018, dengan durasi waktu selama 90
menit. Soal yang diujikan pada siswa terkait dengan Hukum Newton I yang
berjumlah 20 nomor soal dan dilengkapi dengan CRI. Berikut merupakan
data hasil post-test:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 4.8 Tabel Data Hasil Post-test
Kode
Siswa
No soal dan CRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI
A B 4 B 4 B 3 B 3 B 4 B 4 B 5 S 4 B 4 S 2 S 5 S 3
B B 5 S 4 B 3 B 2 B 5 B 4 B 5 S 3 B 4 S 3 B 1 S 3
C B 4 B 2 B 4 B 5 B 4 B 5 B 4 B 4 B 4 S 4 S 3 S 1
D B 4 B 3 S 1 S 0 B 3 B 4 B 3 S 2 B 3 S 0 S 1 B 2
E B 4 S 3 S 3 S 1 B 5 B 4 B 5 S 4 B 5 B 2 B 4 S 3
F S 1 S 3 S 4 B 0 B 5 B 4 B 3 S 3 B 2 B 0 B 3 S 2
G B 4 S 4 B 3 S 3 S 2 B 4 B 3 B 1 B 4 S 4 S 3 B 3
H B 4 S 3 S 2 S 2 B 4 B 4 B 4 S 4 B 4 S 4 B 3 S 4
I B 5 B 4 S 5 B 5 B 5 B 5 B 4 S 4 B 5 S 4 S 5 S 4
J B 3 S 0 S 1 S 3 B 4 S 3 B 4 S 3 B 3 S 3 S 1 S 3
K B 3 S 3 S 3 B 4 B 4 B 5 B 4 B 3 B 3 S 3 S 4 S 2
L S 1 B 1 B 3 S 1 B 3 B 3 B 3 S 1 B 3 S 3 B 3 S 0
M B 3 S 0 B 3 S 0 B 4 B 0 B 4 S 0 B 3 S 0 B 3 S 0
N S 3 B 3 B 3 B 4 B 4 B 3 B 4 B 4 B 3 S 3 S 3 B B
O B 4 S 4 B 3 S 3 B 4 S 1 B 4 S 3 B 4 S 4 B 4 S 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kode
Siswa
No soal dan CRI
13 14 15 16 17 18 19 20 P TP M
J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI ∑P ∑TP ∑M
A B 3 S 5 B 5 S 2 S 4 S 3 B 4 S 4 15 1 4
B S 3 B 3 B 4 B 2 S 5 B 5 B 5 S 5 15 1 4
C S 3 B 4 B 4 S 0 B 4 B 5 B 5 S 3 16 2 2
D S 1 B 3 B 4 S 0 S 5 B 3 B 3 S 3 14 4 2
E B 3 S 4 B 4 B 3 S 1 S 5 B 4 B 4 16 2 2
F S 3 B 3 B 5 S 0 S 4 B 4 B 5 S 3 14 2 4
G B 3 S 2 B 4 S 3 S 0 S 3 S 0 S 2 12 5 3
H S 1 B 4 B 3 S 2 B 4 S 4 S 4 S 4 16 2 2
I S 5 S 5 B 5 S 5 B 5 B 5 B 5 S 4 15 0 5
J S 0 S 3 B 5 B 3 B 3 B 3 B 3 S 3 15 3 2
K S 3 S 2 B 3 S 3 B 5 B 0 B 5 S 3 15 1 4
L S 3 S 3 S 3 S 1 B 4 B 1 B 3 S 3 14 4 2
M S 3 S 3 B 3 S 0 B 4 S 0 S 3 S 0 15 1 4
N B 3 B 4 B 3 B 3 B 4 B 3 B 3 S 4 16 1 3
O B 4 S 4 B 4 S 4 S 1 B 4 B 4 S 3 15 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.8, maka diperoleh
klasifikasi tingkat pemahaman siswa pada tabel 4.9 sebagai beriku:
Tabel 4.9 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Post-test
Kode
Siswa
Jumlah Skor Tingkat
Pemahaman
Siswa
Jawaban
Benar
Total
Skor
Nilai Persentase
%
A 15 15 75 75 Baik
B 16 16 80 80 Baik
C 17 17 85 85 Baik
D 14 14 70 70 Cukup
E 16 16 80 80 Baik
F 15 15 75 75 Baik
G 13 13 65 65 Cukup
H 16 16 80 80 Baik
I 15 15 75 75 Baik
J 15 15 75 75 Baik
K 16 16 80 80 Baik
L 16 16 80 80 Baik
M 15 15 75 75 Baik
N 16 16 80 80 Baik
O 17 17 85 85 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.10 Persentase Kategori Pemahaman Siswa
Kategori
Pemahaman
Jumlah
Siswa
Persentase %
Sangat Baik 0 0
Baik 13 86,67
Cukup 2 13,33
Kurang 0 0
Sangat Kurang 0 0
Tabel 4.9 merupakan hasil analisis data post-test siswa pada tabel 4.8.
Tabel ini menunjukan persentase tingkat pemahaman siswa berdasarkan
skor yang telah diperoleh. Dari hasil analisa pada tabel 4.10 tersebut,
diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman pada siswa. Dimana rerata
persentase kelas siswa mencapai 86,67% untuk kategori baik. Sedangkan
sisanya yaitu 13,33 % termasuk dalam kategori pemahaman Cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.11 Persentase Skor Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan
Miskonsepsi untuk Setiap Siswa
Kode
Peserta
Didik
Jawaban Peserta Didik
Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi
Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase
Jlh Persentase Jlh Persentase
A 15 75% 0 0% 1 5% 4 20%
B 15 75% 1 5% 0 0% 4 20%
C 16 80% 1 5% 1 5% 2 10%
D 14 70% 0 0% 4 20% 2 10%
E 16 80% 0 0% 2 10% 2 10%
F 14 70% 1 5% 1 5% 4 20%
G 13 65% 0 0% 4 20% 3 15%
H 16 80% 0 0% 2 10% 2 10%
I 15 75% 0 0% 0 0% 5 25%
J 15 75% 0 0% 3 15% 2 10%
K 15 75% 1 5% 0 0% 4 20%
L 14 70% 2 10% 2 10% 2 15%
M 15 75% 0 0% 1 5% 4 20%
N 16 80% 0 0% 1 5% 3 15%
O 15 75% 2 10% 1 5% 2 15%
Jumlah 224 1120% 8 40% 23 115% 45 235%
Persentase
Rata-rata
14,93 74,67% 0,533 2,67% 1,53 7,67% 3 15,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.12 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi
untuk Setiap Butir Soal
No
Soal
Jawaban Peserta Didik
Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi
Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase
Jlh Persentase Jlh Persentase
1 12 80% 0 0% 2 13,33% 1 6,67%
2 10 66,67% 0 0% 2 13,33% 3 20%
3 8 53,33% 0 0% 2 13,33% 5 33,33%
4 13 86,67% 1 6,67% 0 0% 1 6,67%
5 14 93,33% 0 0% 1 6,67% 0 0%
6 15 100% 0 0% 0 0% 0 0%
7 13 86,67% 0 0% 0 0% 2 13,33%
8 13 86,67% 0 0% 1 6,67% 1 6,67%
9 14 93,33% 1 6,67% 0 0% 0 0%
10 6 40% 1 6,67% 2 13,33% 6 40%
11 8 53,33% 0 0% 4 26,67% 3 20%
12 15 100% 0 0% 0 0% 0 0%
13 5 33,33% 0 0% 3 20% 7 46,67%
14 14 93,33% 0 0% 0 0% 1 6,67%
15 8 53,33% 1 6,67% 1 6,67% 5 33,33%
16 13 86,67% 1 6,67% 0 0% 1 6,67%
17 8 53,33% 0 0% 3 20% 4 26,67%
18 12 80% 0 0% 1 6,67% 2 13,33%
19 10 66,67% 1 6,67% 0 0% 4 26,67%
20 11 73,33% 2 13,33% 1 6,67% 1 6,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan hasil analisis pada pada tabel 4.11 yakni persentase konsep
benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi untuk setiap peserta didik,
diketahui bahwa:
1. Dari 20 soal yang diujikan kepada 15 siswa, rata-rata persentase
miskonsepsi yang dialami siswa secara keseluruhan adalah 15,67%
dengan persentase miskonsepsi tertinggi yang adalah 20%,
sedangkan persentasi miskonsepsi terendah adalah 10%.
2. Untuk persentase kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah
dan CRI rendah diketahui bahwa rata-rata persentase secara
keseluruhan adalah 7,67%, dengan persentase kekurangan
pengetahuan tertinggi adalah 20% dan persentase terendah adalah
0%.
3. Sedangkan untuk persentase rata-rata kekurangan pengetahuan
dengan jawaban benar dan CRI rendah mencapai 2,67%, dimana
persentase kekurangan pengetahuan tertingginya mencapai 40 %
dan persentase terendah adalah 0%.
4. Untuk siswa yang memahami konsep secara benar diketahui rata-
rata persentase secara keseluruhannya adalah 74.67%, dengan
persentase konsep benar tertingginya adalah 80% dan persentase
terendahnya adalah 65%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Sedangkan dari tabel 4.12 yaitu persentase konsep benar, kekurangan
pengetahuan dan miskonsepsi pada setiap butir soal dapat diketahui bahwa:
1. Dari 15 siswa yang mengerjakan 20 butir soal, persentase
miskonsepsi tertinggi yang dialami siswa terjadi pada soal nomor 7
dengan persentase sebesar 46,67 %. Sedangkan miskonsepsi
terendah terjadi pada 4 nomor soal yaitu pada nomor 5, 6, 9 dan 12,
dengan persentase sebesar 0%.
2. Untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan
CRI rendah diketahui bahwa perentase tertingginya terjadi pada
soal nomor 11 dengan persentase sebesar 26,67%. Sedangkan
untuk persentase terendahnya terjadi pada 6 nomor soal yakni pada
nomor 4, 6, 7, 9, 12, 14, 16, dan 19 dengan persentase sebesar 0%.
3. Sedangkan untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan
jawaban salah dan CRI rendah diketahui bahwa persentase
tertingginya terjadi pada nomor 20, dengan persentase sebesar
13,37%. Sedangkan untuk persentase terendahnya terjadi pada 7
nomor soal yakni pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17
dan 18, dengan persentase sebesar 0%.
4. Untuk persentase konsep benar yang tertinggi terjadi pada soal
nomor 6 dengan peserntase sebesar 100%. Sedangkan untuk
persentase terendah terjadi soal nomor 13 dengan persentase
sebesar 33,33%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 4.13 Miskonsepsi pada Setiap Siswa Sebelum dan Setelah
Pembelajaran
Kode
Siswa
Miskonsepsi
awal
Persentase
miskonsepsi
awal
Miskonsepsi
akhir
Persentase
miskonsepsi
akhir
A 11 55% 4 20%
B 9 45% 4 20%
C 5 25% 2 10%
D 4 20% 2 10%
E 12 60% 2 10%
F 6 30% 4 20%
G 12 60% 3 15%
H 11 55% 2 10%
I 10 50% 5 25%
J 13 65% 2 10%
K 8 40% 4 20%
L 6 30% 2 15%
M 6 30% 4 20%
N 13 65% 3 15%
O 13 55% 2 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.14 Miskonsepsi Awal dan Akhir pada setiap Butir Soal
Kode
Soal
Miskonsepsi
awal
Persentase
miskonsepsi
awal
Miskonsepsi
akhir
Persentase
miskonsepsi
akhir
1 9 60% 1 6,67%
2 8 53,33% 3 20%
3 9 60% 5 33,33%
4 4 26,67% 1 6,67%
5 2 13,33% 0 0%
6 1 6,67% 0 0%
7 9 60% 2 13,33%
8 11 73,33% 1 6,67%
9 2 13,33% 0 0%
10 10 66,67% 6 40%
11 8 53,33% 3 20%
12 1 6,67% 0 0%
13 8 53,33% 7 46,67%
14 8 53,33% 1 6,67%
15 4 26,67% 5 33,33%
16 7 46,67% 1 6,67%
17 13 86,67% 4 26,67%
18 5 33,33% 2 13,33%
19 12 80% 4 26,67%
20 7 46,67% 1 6,67%
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.13 yakni miskonsepsi pada
siswa sebelum dan setelah treatment, diketahui bahwa setelah dilakukan
kegiatan remediasi dengan metode demonstrasi, terjadi perubahan
pemahaman pada siswa dalam hal ini miskonsepsi yang dialami oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
menjadi berkurang. Hal ini terlihat pada ketiga siswa yang diwawancarai,
dimana ketiga siswa tersebut merupakan siswa dengan miskonsepsi
tertinggi. Ketiga siswa tersebut awalnya mengalami persentasi miskonspesi
yang sama yakni sebesar 65%. Berikut hasil perubahan yang dialami setelah
remediasi:
Siswa dengan kode J dan O mengalami perubahan konsep dalam hal
ini terjadi penurunan miskonsepsi menjadi 10%.
Siswa dengan kode N mengalami perubahan konsep dalam hal ini
terjadi penurunan miskonsepsi menjadi 15%.
Sedangkan dari tabel 4.14 yakni miskonsepsi awal dan akhir pada setiap
butir soal, diketahui bahwa:
Butir soal dengan tingkat miskonsepsi paling tinggi adalah pada soal
nomor 17 tentang bunyi dan persamaan Hukum Newton I. Dimana
dari sejulmlah 15 orang siswa yang mengikuti kegiatan pre-test,
sebanyak 13 anak dengan persentasi sebesar 86,67% mengalami
miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi pada butir soal ini menjadi 4
orang siswa dengan persentasi sebesar 26,67%.
Butir soal dengan tingkat miskonsepsi paling rendah adalah pada
soal nomor 6 tentang vektor gaya pada benda yang diberi gaya yang
sama besar dan pada nomor 12 tentang contoh kelembaman. Pada
kedua butir soal ini, siswa yang mengalami miskonsepsi adalah 1
orang dengan persentasi sebsar 6,67%. Penuruanan miskonsepsi
yang terjadi setelah dilakukan treatmen menjadi 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Terjadi peningkatan miskosnepsi pada butir soal nomor 15 terkait
kelembaman yakni dengan persentasi awal sebesar 26,67% naik
menjadi 33,33%.
G. WAWANCARA II
Kegiatan wawancara yang kedua ini dilakukan setelah kegiatan pos-test.
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pemahaman siswa
setelah kegiatan pembelajaran. Berikut hasil wawancara setelah kegiatan
pos-test
1. Soal nomor 1 tentang penerapan Hukum Newton I pada sebuah kereta
yang sedang bergerak tanpa adanya gaya luar seperti gaya gesek dan
gaya dorong. Pada soal ini siswa diminta untuk menjelaskan
bagaimana caranya agar kereta tersebut dapat mempertahankan
geraknya pada kecepatan yang tetap. Pada soal ini, siswa dengan Kode
J atau C2 masih mengalami miskonsepsi, seperti hasil wawancara
berikut:
P: Pada soal nomor 1, menurutmu bagaimana caranya agar kereta
yang bergerak di lantai licin tersebut dapat mempertahankan
geraknya pada kecepatan tersebut?
C2: Biasanya benda bergerak ketika diberi gaya kan kak, aku juga
mikirnya kasus ini sama. Jadi agar bendanya bisa gerak dengan
kecepatan yang konstan , pastinya butuh gaya yang konstan juga.
P: Menurutmu peristiwa ini ada kaitannya sama hukum Newton I
gak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C2: Bentar kak, aku mikir dulu. Kayaknya sih, gak ada kak.
P: Emang bunyi Hukum Newton I gimana?
C2: Jika resultan resultan gaya sama dengan nol, maka v = 0 kalo
awalnya dia diam, terus kalo awalnya dia gerak berarti v = c.
P: Lantainya licin gak?
C2: Ia kak. Ah, ia kak aku ngerti, gaya geseknya diabaikan karena
licin,berarti kecepatannya konstan sekalipun resultan gayanya nol.
Sesuai Hukum Newton I gitu kan.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah beberapa siswa
berpikir bahwa agar sebuah benda itu dapat bergerak dengan
kecepatan konstan, maka diperlukan gaya yang konstan juga untuk
dapat menggerakan benda tersebut. Namun setelah diarahkan, siswa
mulai berpikir dan secara perlahan memahami bunyi Hukum Newton
I.
2. Pada soal nomor 2 yakni tentang grafik gaya terhadap waktu sesuai
dengan konsep Hukum Newton I, masih ada orang 3 siswa mengalami
miskonsepi dan 2 orang yang masih masuk dalam kategori kurang
memahami konsep. Berikut dari salah satu siswa yang tidak
mengalami miskonsepsi:
P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba
jelaskan grafik no 2,3 dan 4 tersebut berdasarkan
jawabanmu?
C3: Aku masih bingung sama grafik sih kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
P:Garis lurusnya ada di titik mana?
C3: Di titik nol kak.
P: Kalo di nol artinya?
C3: Aa, artinya gayanya nl kak.
P: Kira-kira kaitannya sama Hukum Newton I?
C3: Berarti kecepatannya bisa aja konstan, bisa juga nol kan
kak. Soalnya kan resultan gayanya nol, kalo ngeliat grafik ini
sh.
Siswa dengan kode C3 merupakan siswa yang tdak mengalami
perubahan setelah kegiatan pembelajaran. Siswa yang mengalami
miskonsepsi karena mereka belum memahami tentang cara membaca
grafik secara baik. Namun setelah diarahkan dengan beberapa
pertanyaan, siswa pun paham terkait grafik gaya terhadap waktu yang
dikaitkan dengan Hukum Newton I.
3. Dalam mengerjakan soal nomor 3, yakni tentang menggambar grafik
kecepatan yang konstan dari sebuh bola yang bergerak ke kiri. Pada
soal ini, masih sebanyak 5 orang siswa yang mengalami miskonsepsi
dan 2 orang yang termasuk kurang paham. Sisanya memahami konsep
secara benar. Berikut hasil wawancara dari ketiga siswa yang terpilih
yang mengalami miskonsepsi paling tinggi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba
jelaskan grafik no 2,3 dan 4 tersebut berdasarkan
jawabanmu?
C1: Kan konstan to kaka. Jadi lurus saja, tidak ada ke kiri
juga..
P: Kira-kira yang diminta ini grafik kecepatan atau kelajuan?
C1: Kecepatan kaka.
P: Apa bedanya kecepatan dan kelajuan?
C1: Kelajuan punya arah, kalo kecepatan tida ada.
P: Yakin? Berarti nilai kecepatan itu tidak boleh negatif?
C1: Ia to kaka, makanya saya bilang tidak ada ke kiri atau ke
kanan. Kan memang tidak ada kecepatan nilainya negatif.
P1: Kamu yakin?
C1: eh, saya bingung kaka. Yang punya arah itu kecepatan
atau kelajuan e.
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga dikarenakan mereka kurang
memahami grafik dan kurang memahami bahwa kecepatan sebagai
besaran vektor. Siswa belum mampu membedakan kecepatan dan
kelajuan. Sehingga mereka meyakini bahwa nilai kecepatan tidak
boleh bernilai negtaif.
4. Soal nomor 7 ini juga tentang gaya dan arah gaya, dimana siswa
diminta untuk menunjukan gambar vektor gaya pada sebuah buku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
sebelum buku itu bergerak. Pada soal ini 2 orang siswa masih
mengalami miskonsepsi. Sedangkan sisanya sudah memahmi konsep
dengan baik. Berikut merupakan hasil wawancara dari salah seorang
siswa yang mengalami miskonsepsi:
P: Menurutmu, jika bukunya diberikan gaya berupa tarikan,
gaya apa saja yang bekerja pada benda tersebut sebelum
bendanya bergerak?
C1: Saya pikir, karena bukunya ditarik ke kiri, berarti tidak
ada gaya yang lainnya. Dia punya gaya hanya satu itu saja.
P: Kalo misalkan bendanya tidak diberi gaya tarik, masih ada
gaya gak?
C1: Ada kan kaka. Sesuai Hukum I to.
P: Kalo gitu yang ini gimana?
C1: Eh ada kaka, saya agak bingung pas jawab. Ada gaya
yang lainya kak, maa gaya normal dengan gaya berat toh.
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa siswa
beranggapan karena gaya tariknya ke kiri, maka tak ada gaya lain
yang bekerja pada buku. Namun setelah diberikan beberapa
pertanyaan, siswa mulai berpikir terarah dan memahami konsep
Hukum Newon I pada peristiwa tersebut.
5. Soal nomor 8 ini tentang gaya dan arah gaya yang bekerja pada sebuah
benda diam, dalam hal ini adalah sebuah balok yang diam. Pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ini masih ada 1 orang yang masih mengalami miskonsepsi dan 1 orang
lagi termasung dalam kategori kurang paham. Beriku hasil wawancara
dari ketiga orang siswa yang telah dipilih:
P: Pada nomor 8 ini, mengenai gaya-gaya yang bekerja pada
benda diam, mengapa kamu memilih jawaban ini?
C3: Ya kan kotak pensilnya diam aja kak.
P: Emangnya kalo diam artinya apa?
C3: Gak ada gaya kak.
P: Berati benda diam, gak punya gaya yah?
C3: Ia kak.
P: Kamu yakin?
C3: Yakin kak.
P: Kamu masih inget demosntrasi kemarin gak, yang bukunya
diam diatas meja?
C3: Ia kak masih. Oh ia ka, aku lupa. Kalo ada gaya di
bukunya. Berarti sama aja kan sama kotak pensil ini.
P: Kalo gitu arti gambar ini?
C3: Berarti kotak pensil punya gaya normal N sama gaya
berat W. Kalo gitu jumlah gayanya nol dong kak.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan
bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam. Siswa terkadang
masih bingung tentang konsep Hukum Newton I terutama pada benda
yang diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6. Soal nomor 11 ini berkaitan dengan kelembaman pada seutas benang
yang diberi beban lalu ditarik dalam satu hentakan. Pada soal ini siswa
yang masih mengalami miskonsepsi sebanyak 3 orang dan yang
termasuk kategori keurang paham ada 4 orang. Yang lainnya
memahami konsep dengan baik Berikut hasil wawancara dari siswa
yang mengalami miskonsepsi:
P: Menurutmu, bagian mana dari tali yang akan putus ketika
tali berbeban itu ditarik dalam satu sentakan? Mengapa? Ada
hubungannya dengan hukum Newton I gak?
C1: Talinya putus pas di atas benda, kan bendanya berat to,
jadinya terputus pas dibendanya itu. Kalo hubungannya
dengan hukum newton I, saya kurang yakin kaka. Soalnya kan
kalo Hukum I bendanya diam.
P: Kamu masih inget demosntrasi koin kemarin gak?
C1: Masih kaka.
P: Apa yang terjadi sama tumpukan koin, ketika kertas ditarik
dalam sekali hentakan?
C1: Koinnya jatuh ke dalam gelas kaka.
P: Sebelum demonstrasi, apakah kamu berpikir bahwa koinnya
akan terjatuh ke dalam gelas?
C1: Tidak kaka. Malahan saya pikir ikut kertas begitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
P: Menurutmu ini, peristiwa bola yang di gantung ini sama
gak?
C1: Berarti terkait kelembaman ya kaka? Kalo begitu
putusnya di bawah bola yang tengah, antara bola dengan tali
yang di pegang.
Miskonsepsi yang terjadi adalah sebagian siswa berpikir massa benda
menyebabakan tali akan putus tepat pada bolanya. Namun saat
diarahkan terkait dengan kegiatan demosntrasi, siswa perlahan-lahan
memahami peritiwa putusnya bendang ini sebagai contoh peristiwa
kelembaman.
7. Soal nomor 20 ini tentang vektor kecepatan pada dimana disajikan soal
tentang sebuah benda yang diikatkan dengan tali, kemudian tali diputar
dengan ujung tali sebagai pusat lingkaran. Ketika ditanya tentang arah
lintasan benda, ada seorang siswa yang masih mengalami miskonsepsi
dan 3 orang siswa termasuk dalam kategori kurang pemahaman,
sedangkan yang lainnya termasuk memahami. Berikut hasil
wawancara dari siswa yang mengalami miskonsepsi:
P: Untuk soal nomor ini, jelaskan alasanmu memilih jawaban
ini!
C1: Karena ketika kita putar dia punya tali, berarti kan
membentuk lintasan melingkar kaka. Nah saya pikir karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dia punya lintasan melingkar berarti ada kaitannya dengan
gaya sentripetal.
P: Sebelumnya menurutmu soal ini bisa dikaitkan dengan
Hukum Newton I?
C1: Kayaknya tidak bisa kaka.
P: Jadi gak ada hubungannya nih?
C1: Mungkin bisa, tapi saya belum paham mengaitkannya
kaka. Kalo misalkan bisa, berarti terkait kecepatan konstan.
Tapi saya masih bingung.
P: Kecepatan punya arah gak?
C1: Punya kaka,
P1: Kalo gitu, coba kamu kaitkan hal ini dengan Hukum
Newton I.
C1:oh, arah kecepatannya tegak lurus dengan dia punya
poerpindahan, berarti dia punya arah ke titik B.
Ketika pre-test siswa dengan kode C1 ini, tidak masuk dalam kategori
miskonsepsi, tetapi termasuk dalam kategori siswa yang memahami
konsep dengan baik. Namun ketika pos-test dia mengalami
miskonsepsi, dia cenderung berpikir bahwa peristiwa ini terkait
dengan gaya pada arah melingkar. Hal ini disebabkan dia masih
bingung bagaimana mengaitkan peristiwa ini dengan Hukum Newton
I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
H. MENGUKUR KEBERHASILAN METODE PEMBELAJARAN
Keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan dilihat dari
adanya peningkatan pemahaman yang dialami oleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Data yang digunakan
adalah berupa nilai pre-tes dan pos-tes seperti berikut:
Tabel 4.15 Nilai Pre-test dan Post-test
Kode
Siswa
Nilai Pre-test Nilai Post-test
A 35 75
B 50 80
C 60 85
D 35 70
E 35 80
F 50 75
G 20 65
H 30 80
I 50 75
J 30 75
K 35 80
L 35 80
M 15 75
N 15 80
O 25 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 4.16 Rata-rata Nilai Pret-tes dan Pos-tes
Tabel 4.17 Analisis Peningkatan Hasil Belajar
Dari tabel 4.16 di atas nilai pre-tes rata-rata kelas adalah 34,66 dan
nilai pos-tes rata-rata kelas adalah 77,33. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa nilai pos-tes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai pre-tes. Dengan
demikian maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman pada
siswa sebesar 42,67 poin. Berdasarkan hasil uji statistika dengan uji-t pada
tabel 4.17 diketahui bahwa sig. (2-tailed)/p sebesar 0,000 dan nilai α = 0,05.
Terlihat bahwa nilai p< α, yang berarti perbedaan antara nilai pre-tes dan
nilai pos-tes siswa adalah signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran demonstrasi berbantu diskusi menurunkan
persentase miskonsepsi dan menyebabkan peningkatan pemahaman siswa
pada materi Hukum Newton I.
Berikut perubahan pemahaman siswa sebelumdan setelah
pembelejaran dengan metode demonstrasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 4.18 Peruban Pemahaman sebelum dan setelah Pembelajaran
Pokok
Bahasan
Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran
Persamaan dan
Bunyi Hukum
Newton I
Kode J
Benda yang memiliki ∑F = 0
akan selalu diam
Gaya berbanding lurus dengan
kecepatan benda dalam hal ini
kecepatan konstan.
Agar benda dapat bergerak
resultan gaya pada benda harus
lebih besar dari nol
Jika pada sebuah benda diam
tidak dikerjakan gaya, maka
benda tersebut akan diam.
Jika ∑F = 0, benda tidak akan
selamanya diam, jika benda
dalam keadaan bergerak maka
benda akan terus bergerak
dengan kecepatan yang tetap
Jika ∑F = 0, maka v = 0 atau v
= c, yang berarti benda akan
teteap beregerak meskipun ∑F
= 0 namun hanya apabila
benda sebelumnya dalam
keadaan bergerak.
Gaya dan arah
gaya
Kode N
Kecepatan tidak boleh bernilai
negatif, sehingga kecepatan tidak
memiliki arah
Vektor gaya normal N selalu ke
atas atau lurus dengan vektor
gaya berat W.
Gaya normal N dan gaya berat W
tersebut sebagai pasasngan aksi
Kecepatan boleh bernilai
negatif yang menunjukan arah,
karena kecepatan merupakan
besaran vektor
Gaya normal merupakan gaya
sentuh antara bidang dengan
dengan permukaan benda.
Gaya normal dan gaya berat
merupakan gaya yang berkeja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pokok
Bahasan
Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran
dan reaksi
Arah gaya gesek selalu ke kiri,
dan ketika sebuah gaya telah
diberikan pada sebuah buku
dalam hal ini gaya tarik pada
buku, maka tak ada gaya lain lagi
yang bekerja pada benda tersebut
pada sebuah benda diam
Gaya gesek adalah gaya yang
berlawanan dengan gaya yang
bekerja pada benda
Contoh
Penerapan
Hukum
Newton I
Kode O
Dimana kaki yang tersandung
oleh batu merupakan aksi, dan
jatuhnya dia merupakan rekasi
akibat tersandung.
Massa benda menyebabakan
benang akan putus pada bagian
persambungan antara tali dan
tiang
Gerakan mobil yang tiba-tiba
akan memberikan efek kaget pada
tubuh penumpang, sehingga
penumpang akan merasa
terdorong kebelakang
Siswa beranggapan bahwa
gerakan koin akan selalu
mengikuti gerakan kertas.
Sedangkan yang lain meyakini
Peristiwa tersandung
merupakan contoh peristiwa
kelembaman, dimana tubuh
mempertahankan keadaanya
untuk tetap bergerak.
Sifat malas dari bola
menyebabkan bola
mempertahankan kedudukanya
pada gantungan, sehingga
bagian yang putus saat ditarik
adalah pad benang bagian B
Penumpang yange terdorong
saat mobil direm merupakan
contoh kelembaman, dimana
tubuh mempertahankan
keadaanny untuk diam.
Peristiwa koin juga merupakan
contoh kelembaman, dimana
koin mempertahankan
kedudukannya untuk tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Pokok
Bahasan
Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran
bahwa sifat lemabam hanya
terjadi pada sebagian koin,
sehingga hanya sebgian yang
tetap diam dan yang lainnya
berceceran
Siswa menganggap kelembaman
sebagai peristiwa aksi dan reaksi,
dimana massa tak berpengaruh.
diam meskipun kertas
dihentakan.
Kelembama biasa disebut juga
sifat malas dari suatu benda,
dimana benda cendrung
mempertahankan keadaan
awalnya.
I. RANGKUMAN
Berdasarkan hasil pre-test dan wawancara I, maka di ketahui siswa
mengalami miskonsepsi pada Hukum Newton I, seperti yang tercantum
pada tabel 4.6. Dari temuan miskonsepsi tersebut, dirancang kegiatan
remediasi berupa kegiatan pembelajaran yang dapat mengurangi
miskonsepsi dengan menggunakan metode demonstrasi seperti pada tabel
4.7. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, terjadi perubahan
pemahaman pada siswa seperti pada tabel 4.18. Hal ini diketahui dari hasil
post-test dan wawancara II. Dimana siswa yang awalanya mengalami
miskonsepsi menjadi paham, begitupun dengan siswa yang awalnya tidak
paham mengalami perubahan menjadi paham konsep dengan benar, seperti
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
- Sebelum kegiatan remediasi dilakukan, siswa dengan kode O
termasuk siswa yang mengalami miskonsepsi paling tinggi dengan
persentase sebesar 65% sedangkan persentase paham konsep secara
baik sebesar 20%. Namun setelah kegiatan remediasi dilakukan
perubahan baik terjadi yakni dengan menurunnya persentasi
miskonsepsi menjadi 15% dan persentase pemahaman konseps secara
baiknya naik menjadi 75%.
- Sedangkan siswa yang mengalami sedikit perubahan adalah siswa
dengan kode M. Sebelum kegiatan remediasi persentase
miskonsepsinya sebesar 30%, berkurang menjadi 20% setelah
dilakukannya kegiatan remediasi. Namun meski demikian, untuk
pemahaman konsep secara baiknya mengalami perubahan yakni dari
5% menjadi 75% setelah mengikuti kegiatan remdiasi.
Untuk soal yang paling banyak dan paling seidikit mengalami perubahan
setelah diadakannya kegiatan remediasi adalah sebagai berikut:
- Yang paling banyak mengalami perubahan adalah butir soal nomor 8
dimana pada soal ini disajikan sebuah gambar kotak pensil yang telah
diberi vektor gaya normal N dan vektor gaya berat W. Pada soal ini
siswa diminta untuk menunjukan pernyataan yang benar sesuai
gambar tersebut berdasarkan Hukum Newton I. Sebelum
dilakukannya kegiatan remediasi, persentase siswa yang mengalami
msikonsepsi pada butir soal ini mencapai 73,33%, dan turun menjadi
6,67% setelah dilakukan kegiatan remediasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
- Sedangkan yang paling sedikit mengalami perubahan adalah butir soal
nomor 13. Pada soal ini disajikan soal tentang 2 buah kelerang
bergerak pada lantai licin dengan kecepatan yang berbeda dimana
gaya geseknya diabaikan. Siswa diminta untuk menunjukan
pernyataan yang benar sesuai dengan Hukum Newton I. Pada soal ini,
sebelum diadakannya kegiatan remediasi persentase miskonsepsinya
sebesar 53,33%. Setelah kegiatan remediasi, perubahan persentase
miskonsepsinya hanya sedikit menjadi 46,67%.
Berdasarkan hasil wawancara serta kegiatan remediasi yang telah
dilakukan , diketahui salah satu faktor yang menyebabakan miskonsepsi
adalah pemikiran asosiatif siswa sendiri seperti yang jga di ungkapkan oleh
Arons (dalam Suparno 2005: 35). Dimana meski telah dilakukan kegiatan
pembelajaran sebagai upaya remediasi, masih ditemukan adanya
miskonsepsi pada siswa. Miskonsepsi yang sulit untuk diubah berdasarkan
hasil post-test dan wawancara II adalah sebagai berikut:
- Diperlukan gaya untuk mempertahankan gerak benda
- Tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam
- Jika resultan gaya pada benda nol, maka benda pasti dalam keadaan
diam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Bintang, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemahaman siswa kelas XI IPA SMA Bintang sebelum mengikuti
kegiatan pembelajaran berdasarkan skor yang diperoleh termasuk
dalam kategori masih kurang dengan rata-rata kelas yang
mencapai 34,67%. Sedangkan berdasarkan CRI untuk tingkat
pemahaman siswa adalah sebagai berikut:
Rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam kategori
paham konsep secara baik mecapai 27%
Rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam kategori
kurang paham adalah 26,93%.
Untuk rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam
kategori miskonsepsi mencapai 46,33%
2. Miskonsepsi yang umumnya dialami siswa berdasarkan hasil pre-
test dan wawancara adalah peserta didik mengaggap: (1) Jika ∑F
= 0 akan selalu diam (2) Pada benda diam tidak ada gaya yang
bekerja (3) untuk memertahankan gerka sebuah benda dalam
kecepatan yang konstan, dibutuhkan gaya yang konstan (4)
kelembaman merupakan peristiwa aksi dan rekasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3. Metode demonstrasi termasuk metode yang efektif yang dapat
digunakan sebagai bentuk upaya remediasi untuk meningkatkan
pemahaman dan mengurangai miskonspsi. Dengan persentase
rata-rata miskonsepsi setelah remediasi berkurang menjadi
15,67%.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengemukakan saran sebagai berikut:
a. Bagi Guru:
1. Guru perlu memberikan penekanan pada konsep yang benar,
sehingga konsep awal yang salah dari siswa dapat diperbaiki.
2. Guru perlu mengembangkan metode belajar agar siswa tidak
merasa bosan dan jenuh, sehingga siswa menjadi antusias dengan
demikian siswa dapat lebih memperhatikan pembelajaran dan
terhindar dari miskonsepsi.
b. Bagi Penelitian Selanjutnya:
1. Usahakan untuk melaksanakan penelitian pada waktu dimana
siswa dapat mengkonsentrasikan semua pikiran, misalnya pada
pagi hari.
2. Untuk soal pretest dan posttest, sebaiknya dibuat berbeda untuk
menghindari anggapan bahwa siswa telah terlebih dahulu
mengetahui soal tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Euwe van den. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Chyta Anindya Pertiwi dan Woro Setyarsih. 2015. Konsepsi Siswa Tentang Pengaruh
Gaya pada Gerak Benda Menggunakan Instrumen Force Concept
Inventory (FCI) Termodifikasi. Inovasi Pendidikan Fisika. Vol. 4, No. 2
Djamarah, Syaiful B. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rieneka Cipta
Dahar, Ratna Wilis. 1992. Materi Pokok Pendidikan IPA 1. Jakarta: Dept. Pendidikan
dan Kebudayaan
Giancoli, D. C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. 1997. Fisika SMU Edisi Kedua Jilid 1A Kelas 1. Jakarta:
Erlangga
Maksimus Dionesius Labur. Miskonsepsi Terhadap Konsepo Gerak dan Gaya dalam
Hukum-hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA di Kecamatan Langke
Rembong, Kab. Manggarai, NTT. Skripsi (Yogyakarta: Pendidikan
Fisika USD 2008)
Mangunwiyoto, Widagdo. 1989. Pelajaran FISIKA untuk SMA. Jakarta: Erlangga
Mundilarto. 2012. Penilaian hasil belajar fisika. Yogyakarta: UNY Press
Rifqiatun Nuriah, Lia Yuliati dan Edi Supriana. 2017. Eksplorasi Penguasaan Konsep
Hukum Newton Siswa. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM.
Malang
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta:
PT. Grasindo
2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Thomas Enggar Dwi Prasetyo. Desain Pembelajaran Fisika SMA Pada Dua Belas
Bidang Mekanika Dengan Metode demonstrasi dan Hasil Uji Cobanya di
Asrama Putri Angela SMA Pangudi Luhur Sedayu.. Skripsi (Yogyakarta:
Pendidikan Fisika USD 2013)
Tri Ade Mustaqim, dkk. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dengan Menggunakan
Metode Certainty Of Response Index (CRI). EDUSAINS. Vol. IV,146-
152
Tipler A. Paul. 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta:
Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 2 Soal Pre-test dan Post-test
SOAL TES TERTULIS (Pretest-Posttest) PEMAHAMAN DAN MINSKONSEPSI
KONSEP HUKUM NEWTON I PADA SISWA KELAS XI SMA SANG TIMUR
YOGYAKARTA
1. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah kereta diam berada pada sebuah lantai dengan permukaan yang halus
(fs = 0), didorong sehingga bergerak dengan laju tertentu. Agar kereta tersebut
dapat mempertahankan geraknya pada laju tersebut maka kereta harus
didorong dengan.....
a. Gaya yang jumlahnya nol
b. Gaya ke kiri yang semakin kecil
c. Gaya ke kiri yang besarnya tetap
d. Gaya ke kiri yang semakin besar
e. Gaya ke kanan yang besarnya tetap
2. Perhatikan grafik F – t berikut.
Manakah pernyataan yang tepat sesuai dengan grafik di atas ...
a. Benda bergerak dengan gaya yang semakin meningkat ke kiri
b. Benda bergerak dengan gaya yang kosntan ke kiri
c. Benda bergerak dengan kecepatan yang konstan ke kanan sehingga
gayanya nol
d. Benda benrgerak dengan gaya yang semakin meningkat ke kanan
e. Benda bergerak dengan gaya yang konstan ke kanan
3. Sebuah bola bergerak ke kiri dengan kecepatan yang konstan. Manakah grafik
berikut ini yang menunjukan gerak bola tersebut....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
a.
b.
c.
d.
e.
4. Perhatikanlah grafik a – t berikut
Manakah pernyataan berikut ini yang sesuai dengan gerak benda pada grafik
diatas...
a. Benda tidak mengalami percepatan ( a = 0) sehingga benda termasuk GLB
b. Benda bergerak dengan percepatan konstan ke kanan (a < 0)
c. Benda bergerak dengan percepatan konstan ke kiri (a > 0)
d. Benda bergerak dengan percepatan yang semakin besar ke kanan
e. Benda bergerak dengan percepatan yang semakin kecil ke kiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
5. Sebuah balok berada di atas meja dalam keadaan diam. Manakah dari gambar
berikut yang menunjukan vektor gaya normal N dan gaya berat w pada balok
sesuai dengan Hukum Newton I.....
a.
b.
c.
d.
e. Tidak ada yang benar
6. Berikut merupakan gambar keadaan dari gaya yang bekerja pada sebuah balok
yang berada di atas lantai tanpa gesekan. Jika gaya F1 = F2, manakah gambar
yang tepat menunjukan keadaan balok yang yang diam?
a.
b.
c.
d.
e.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
7. Sebuah buku berada pada keadaan diam di atas lantai. Pada buku tersebut
diberikan sebuah gaya tarik kearah kiri. Manakah gambar berikut ini yang
menunjukan keadaan buku sebelum buku bergerak.....
a.
b.
c.
d.
e.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
8. Sebuah kotak pensil berada diatas meja
Pernyataan yang tepat sesuai dengan gambar tersebut berdasarkan Hukum
Newton I adalah.....
a. Pada balok tidak ada gaya yang bekerja
b. Gaya berat pada balok adalah nol
c. Gaya normal pada balok adalah nol
d. Resultan gaya yang bekerja pada balok adalah nol
e. Gaya normal dan gaya berat pada balok merupakan pasangan aksi dan
reaksi
9. Ketika seorang anak tersandung, maka badannya akan terjatuh kedepan.
Peristiwa ini merupakan contoh pertiwa........
a. Kelembaman
b. Hukum II Newton
c. Aksi dan reaksi
d. Hukum III Newton
e. Tidak ada yang benar
10. Kotak besar didorong dengan sebuah gaya dan bergerak dengan kecepatan
konstan 4,0 m/s. Apa yang dapat disimpulkan dari gaya yang terjadi pada
kotak?
a. Jika kecepatan konstan pada benda di naikan 2 kali kecepatan semula
menjadi 8,0 m/s, maka resultan gaya pada benda juga akan meningkat dua
kalinya.
b. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus lebih besar daripada beratnya
c. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus sama dengan gaya gesek yang melawan gerakan
d. Besar gaya yang menggerakan kotak dengan kecepatan konstan herus lebih
besar daripada jumlah gaya gesek yang melawan gerakan
e. Sebuah gaya yang bekerja membuat kotak bergerak, tetapi gaya gesek
bukanlah yang melawan gerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
11. Sebuah bola A digantungkan pada digantungkan pada sebuah tiang
menggunakan seutas benang. Pada bagian bawah bola itu diikatkan pula seutas
benang.
Apakah yang akan terjadi jika benang yang berada dibawah bola ditarik dalam
satu kali sentakan?
a. Tali akan terputus pada titik A
b. Tali akan terputus pada titik B
c. Tali akan terputus pada titik C
d. Tali akan terputus pada titik D
e. Tali akan terputus pada titik E
12. Andra menaiki sebuah bus. Ketika bus tiba-tiba bergerak, Andra terdorong ke
belakang.hal ini disebabkan karena?
a. Bus mendorong Andra ke belakang
b. Andra kaget sehingga terdorong kebelakang
c. Tubuh Andra mempertahankan keadaanya
d. Adaya gaya hantu yang mendorong Andra
e. Gaya berat dari Andra
13. Dua buah kelerang bermassa sama bergerak dengan kecepatan yang tetap pada
sebuah lantai yang licin (tanpa gaya gesek). Jika kelereng A bergerak dengan
kecepatan 10 m/s dan kelereng B bergerak dengan kecepatan -20 m/s, manakah
pernyataan berikut yang benar....
a. ∑FA >∑FB
b. ∑FA <∑FB
c. ∑FA = ∑FB = 0
d. ∑FA < 0 < ∑FB
e. ∑FB > 0 > ∑FB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
14. Sebuah penghapus berada pada sebuah bidang miring. Jika penghapus tersebut
dalam keadaan diam, manakah gambar berikut yang menunjukan keadaan gaya
pada kotak yang benar.....
a.
b.
c.
d.
e.
15. Pernyataan berikut yang tepat terkait dengan sifat kelembaman benda adalah
....
a. Massa benda yang semakin besar akan memperbesar sifat kelembaman
benda diam
b. Massa benda yang semakin kecil akan memperbesar sifat kelembaman
benda yang diam
c. Nilai percepatan vebda yang negatif akan memperkecil sifat
kelembaman benda yang diam
d. Nilai percepatan benda yang nol akan memperkecil nilai kelembaman
benda yang diam
e. Massa tidak berpengaruh terhadap nilai kelembaman benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
16. Seorang anak menendang sebuah bola sehingga bola tersebut menggelinding di
atas permukaan tanah, agar bola tersebut terus bergerak dengan kecepatan
kosntan, apakah yang harus dilakukan ..
a. Memberi gaya luar pada bola (ditendang), sehingga 𝛴𝐹 > 0
b. Memberikan gaya luar yang besaranya sama dengan kecepatan benda
c. Mengurangi gaya gesek bola pada tanah
d. Memberikan gaya luar yang besarnya sama dengan gaya gesek, agar 𝛴𝐹 =
0
e. Mengurangi gaya gesek udara
17. Pernyataan berikut yang sesuai dengan Hukum Newton I adalah..
a. Bila ∑F = 0, benda pasti dalam keadaan diam
b. Bila ∑F = 0, benda pasti dalam keadaab bergerak
c. Bila ∑F = 0, benda mungkin bergerak lurus beraturan
d. Bila ∑F = 0, benda tidak mungkin diam
e. Bila ∑F = 0, benda mungkin bergerak dipercepat
18. Setumpuk koin uang logam diletakkan dekat ujung sehelai kertas yang terletak
pada meja datar, ujung kertas lainnya kemudian ditarik dengan satu hentakan
lurus dan cepat. jika keadaan koin uang logam memenuhi syarat Hukum
Newton I maka ....
a. Sebanding koin jatuh berceceran ke belakang
b. Sebagian koin jatuh berceceran ke depan
c. Sebagian koin jatuh berceceran ke depan sisanya ke belakang
d. Seluruh koin tetap di tempatnya
e. Semluruh koin mengikuti gerakan kertas.
19. Sebuah roket meluncur dari posisi a ke posisi b, dan tidak ada gaya yang
bekreja pada roket. Pada b mesinnya mulai menghasilkan dorongan secara
konstan ke arah kanan sesuai lintasan ab. Mesin mati pada saat mencapai titik
c.
Kecepatan roket setelah posisi c adalah :
a. Konstan
b. Terus meningkat
c. Terus menuru
d. Meningkat untuk sementara waktu lalu konstan
e. Konstan untuk sementara waktu dan selanjutnya menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
20. Sebuah benda diikatkan dengan tali dan diputar dengan ujung tali sebagai pusat
lingkaran. Tiba-tiba tali terputus dan benda terlempar. Arah gerak bola setelah
tali terputus adalah....
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 3 Lembar Jawaban Pre-test dan Post-test
LEMBAR JAWABAN (Pre-test dan Post-test) SISWA
TES TERTULIS PEMAHAMAN DAN MINSKONSEPSI KONSEP HUKUM
NEWTON I PADA SISWA KELAS XI SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA
Nama :
Kelas :
Hari,Tanggal
Tulislah pilihan jawaban yang mendurut anda benar menggunakan huruf kapital!
Berikan skala keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan memberi tanda
silang (X) pada salah satu dari skala keyakinan!
1. Jawaban :
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
2. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
3. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
4. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
5. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
6. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
7. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
8. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
9. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
10. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
11. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
12. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
13. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
14. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
15. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
16. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
17. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
18. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
19. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
20. Jawaban:
Keterangan Menebak Agak
Tahu
Tidak
Yakin
Agak
Yakin
Yakin Sangat
Yakin
Skala 0 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KEGIATAN SISWA
HUKUM NEWTON I
Nama :
Tujuan:
a. Menunjukan konsep fisika (gaya-gaya yang bekerja) pada benda yang diam
b. Menunjukan sifat inersia/ kemalasan benda
Alat dan bahan :
Balok
Neraca Pegas
Kertas
Gelas
Meja
Demonstrasi
1. Demonstrasi I (balok)
4) Balok tanpa diberi gaya
5) Balok diberi gaya tarik 2 N ke kanan
6) Balok diberikan gaya tarik dari kedua ujung berlawanan dengan gaya yang
sama besar 5 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Rumusan Masalah:
2) Apakah ada gaya yang bekerja pada balok? Jika ada gambarkan!
Mengapa benda tersebut diam dan tak bergerak?
3) Bagaimana jika balok ditarik dengan gaya 2 N ke kanan, apakah balok
dalam keadaandiam atau bergerak? Apakah ada gaya yang bekerja pada
balok? Jika ada gambarkan arah gayanya! Megapa balok dalam keadaan
diam atau bergera?
4) Apabila ditarik dari kedua ujung balok dengan gaya yang sama besar
yakni 5 N, apa yang akan terjadi? Mengapa demikian? Bagaimanakah
gayanya, gambarkan!
Hipotesis :
1)
2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3)
Langkah –langkah demonstrasi:
1) Sebuah balok diletakan diatas meja tanpa diberi gaya apapun, baik
gaya tarik maupun gaya dorong? Apakah baloknya diam atau
bergerak? Nah, menurut kalian jika baloknya diam, apakah masih
ada gaya yang bekerja pada balok tersebut? Jika memang terdapat
gaya, lalu gaya apa saja yang bekerja pada balok tersebut?
Bagaimana kalian bisa tahu bahwa ada gaya yang bekerja pada balok
tersebut?
Membuktikan adanya gaya dengan meminta seorang siswa untuk
maju kedepan kelas sambil merentangkan tangannya. Kemudian
diatas tangannya diletakan sebuah buku, lalu ditambah. “apa yang
kamu rasakan sebelum buku ditambah? Setelah buku ditambahkan
bagaimana? Apa yang kamu lakukan untuk mempertahankan
keadaan buku tersebut?”. Silahkan gambar gayanya pada lembar
yang telah disediakan.
2) Balok ditarik dengan menggunakan sebuah pegas denga gaya
sebesar 2 N ke kanan. “apa yang terjadia pada balok? Apakah
masiha ada gaya yang bekerja pada balok? Jika ada sebutkan dan
gambarkan arah gayanya? Bagaimana keadaan balok! Jelskan
mengapa demikian!
3) Balok dan 2 buah pegas diletakan di atas sebuah meja di depan kelas.
Perhatikan balok dan kedua pegas tersebut. Jika balok tersebut
ditarik menggunakan pegas dari kedua ujung balok yang berlawanan
dengan gaya tarik yang sama besar, misalkan ditarik dengan gaya
masing-masing 3 N, bagaimanakah keadaan balok tersebut? Apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
baloknya diam atau bergerak? Jika baloknya diam atau bergerak,
bagaimanakah arah gayanya? Gambarkan arah gaya pada balok
tersebut? Lalu bagaiamanakah persamaannya?
Hasil pengamatan
Berilah tanda (√) pada kolom kosong sesuai hasil pengamatan
2. Demonstrasi II (kertas, gelas dan koin)
Rumusan Masalah:
1) Apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik secara perlahan?
Mengapa?
2) Apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik secara cepat? Mengapa?
Hipotesis :
Pengamatan Diam Bergerak Gambar Alasan
Balok
tanpa gaya
luar
Balok
ditarik
dengan
gaya 2 N ke
kanan
Balok
ditarik
dengan
masing-
masing
gaya 5 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Proses Demonstrasi:
1) Kertas, gelas dan koin diletakan di atas sebuah meja di depan kelas.
Perhatikan benda yang berada diatas meja (kertas, gelas dan koin).
Menurut kalian, jika sebuah kertas diletakan di atas gelas, kemudian
diatas kertas tersebut diletakan sebuah koin, Apakah yang akan terjadi
pada koin apabila kertas tersebut ditarik secara perlahan? Jika koin
tersebut bergerak, kemanakah arah gerak koin tersebut? Jelaskan?
2) Bagaimana jika kertas ditarik secara cepat, apakah yang akan terjadi
pada koin? Mengapa demikian?
3) Jelaskan kedua peristiwa tersebut sesuai dengan Hukum newton!
Hasil pengamatan
Berilah tanda (√) pada kolom kosong sesuai hasil pengamatan
Pengamatan Diam Bergerak Alasan
Buku/balok
ditarik secara
perlahan
Buku/balok
ditarik secara
cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 5 Sample Lembar Jawaban Pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampira 6 Sample Lembar Jawaban Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 7 Sample Jawaban LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Sang Timur Yogyakarta
Kelas : XI IPA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Hukum Newton I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. KOMPETENSI DASAR (KD)
Menganalsisi hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada gerak
lurus
B. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR TUJUAN
Memahami bunyi dan persamaan
Hukum Newton I
Peserta didik dapat memahami
bunyi dan persamaan Hukum
Newton I
Menentukan gaya dan arah gaya
pada Hukum Newton I
Peserta didik dapat menentukan
gaya dan arah gaya pada Hukum
Newton I
Mengaplikasikan Hukum Newton I
dalam peristiwa kehidupan sehari-
hari
Peserta didik dapat
mengaplikasikan Hukum Newton I
dalam peristiwa kehidupan sehari-
hari
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bunyi dan persamaaan Hukum Newton I
2. Gaya dan arah gaya pada Hukum Newton I
3. Penerapan Hukum Newton I dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
D. MEDIA PEMBELAJARAN DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. Media
Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat-alat:
Balok
Neraca Pegas
Kertas
Gelas
Meja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah aktif
Demonstrasi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran
dengan menyampaikan
salam
Memberikan
pertanyaan sebagai
perangsang atau
pengingat berupa
“mengapa benda bisa
berada dalam keadaan
diam.
Menyampaikan topic
pembelajaran
Membagi siswa
kedalam beberapa
kelompok
Membagikan LKS
kepada siswa masing-
masing dalam
kelompok dan
menjelaskan bagian-
bagian LKS
Menjawab salam
Menjawab pertanyaan
“karena resultan gaya
yang bekerja pada benda
adalah nol”
Siswa mendengarkan
Siswa berbaur kedalam
kelompok masing-
masing.
Siswa menerima LKS
dan membuka sambil
menyimak penjelasan
guru
10 menit
Inti Demonstrasi I
Menunjukan alat-alat
demonstrasi kepada
siswa berupa sebuah
balok dan 2 buah
pegas
Memberikan
pertanyaan perangsang
yaitu balok tidak
diberikan gaya luar
“Apakah baloknya
diam atau bergerak?
Nah, menurut kalian
jika baloknya diam,
Siswa memperhatikan
alat-alat yang ditujukan
guru
Siswa cenderung
menjawab bahwa “benda
tersebut diam, karna
tidak ada gaya yang
bekerja pada balok
(jawaban dituliskan
didalam LKS)
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
apakah masih ada gaya
yang bekerja pada
balok tersebut? Jika
memang terdapat gaya,
lalu gaya apa saja yang
bekerja pada balok
tersebut? Bagaimana
kalian bisa tahu bahwa
ada gaya yang bekerja
pada balok tersebut?
Nah bagaimana jika
“Jika balok tersebut
ditarik menggunakan
pegas dari kedua ujung
balok yang berlawanan
dengan gaya tarik yang
sama besar, misalkan
ditarik dengan gaya
masing-masing 3 N,
bagaimanakah keadaan
balok tersebut?
Apakah baloknya diam
atau bergerak? Jika
baloknya diam atau
bergerak,
bagaimanakah arah
gayanya? Gambarkan
arah gaya pada balok
tersebut? Lalu
bagaiamanakah
persamaannya?
Memulai demonstrasi
yaitu meletakan balok
di atas meja tanpa
diberi gaya apapun.
Lalu bertanya
bagaiman keadaan
buku? Apakah ada
gaya yang bekerja
pada buku?
Berikutnya untuk
Siswa memberikan
jawabannya berupa
hipotesis didalam LKS
(balok diam, karena
gayanya saling
meniadakan)
Siswa menjawab
baloknya diam
Siswa menjawab tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
membuktikan adanya
gaya pada benda diam,
salah seorang siswa
diminta untuk maju
kedepan kelas dan
merntangkan
tanganya, lalu
diletakan sebuah buku
diatas tanganya
(tangan diumpamakan
sebagai meja) sambil
bertanya “apa yang
kamu rasakan ?
Lalu buku ditambah
sedikit demi sedikit ,
sampai siswa tersebut
berusaha terus
mengangkat tanganya
karena berat benda
sehingga buku tetap
dalam keadaan diam
“apa yang kamu
rasakan saat buku
ditambah? Dan apa
yang kamu lakukan
untuk
mempertahankan buku
tersebut?”
(diskusi kelompok)
Jika demikian, apa
yang gaya apa yang
bekerja pada buku
tersebut? Dan
bagaiamana arahnya
(digambar ). Apa yang
menyebabkan buku
tersebut diam?
(diskusi kelompok)
terasa apa-apa
Siswa menjawab bahwa
Semakin lama semakin
berat, lalu memberikan
dorongan pada tangan
agar tangan tidak
bergerak turun sehingga
benda tetap diam dan
tidak jatuh (jawaban
dituliskan didalam LKS)
Siswa diharapkan
menjawab bahwa gaya
yang bekerja adalah
Gaya berat dari benda
dan gaya dorong oleh
tangan sebagai gaya
normal. Arahnya
berlawanan dimana arah
gaya berat selalu menuju
ke pusat massa bumi dan
gaya normal keatas
berlawanan dengan
bidang, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Melanjutkan
demosntrasi
berikutnya yaitu
menarik balok dari
kedua ujung yang
berlawanan dengan
gaya yang sama besar
sambil memberikan
pertanyaan seperti
pertanyaan hipotesis
(sesuai dengan
pertanyaan dalam
LKS)
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
pengamatan selama
demonstrasi
memenuhi Hukum
Newton I yakni ∑F = 0,
dan menyebabakan
benda tersebut diam.
(jawaban dituliskan
didalam LKS
Menjawab bahwa “benda
diam ketika ditarik
dengan gaya yang
berlawanan dan sama
besar (arah gaya
digambar), sehingga
resultan gaya yang
bekerja pada benda sama
dengan nol, hal ini sesuai
dengan persamaan
Hukum Newton I”
(jawaban dituliskan
didalam LKS)
Menyampaikan hasil
pengamatan dan disuksi
Penutup Memberikan
pertanyaan umpan
balik apakah setiap
benda yang diam tidak
mempunyai gaya
“bagaimana bunyi
Hukum Newton I?”
Menjawab bahwa
terdapat gaya yang
bekerja pada benda diam
yakni gaya normal dan
gaya berat.
Jika ∑F = 0, maka v = c
untuk bend yang
bergerak (GLB) dan v =
0 untuk benda yang
diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
.Pertemuan 2
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka
pelajaran dengan
menyampaikan
salam
Memberikan
pertanyaan sebagai
perangsang atau
pengingat berupa “
apabila seorang
anak kecil tengah
berlari, lalu tiba-
tiba ia tersandung
sebuah batu, apa
yang terjadi pada
anak tersebut?
Kira-kira mengapa
demikian? Apakah
ada kaitannya
dengan Hukum
Newton I? Coba
jelaskan !
Menyampaikan
topic pembelajaran
Membagi siswa
kedalam beberapa
kelompok
Membagikan LKS
kepada siswa
masing-masing
dalam kelompok
dan menjelaskan
bagian-bagian LKS
Menjawab salam
Menjawab pertanyaan
“ anak tersebut akan
jatuh kedepan, hal ini
disebabkan karena
karena batu
menghentikan
gerakan kakinya,
sedangkan bagian
kaki yang lain
cenderung terus
bergerak sehingga
menyebabkannya
jatuh kedepan. Hal ini
sesuai dengan Hukum
Newton I terkait
kelembaman .
Siswa mendengarkan
Siswa berbaur
kedalam kelompok
masing-masing.
Siswa menerima LKS
dan membuka sambil
menyimak penjelasan
guru
10 menit
Inti Demonstrasi II
Menunjukan alat
demosntrasi (koin,
gelas dan kertas)
Memberikan
pertanyaan awal
sebagai perangsang
Memperhatikan alat-
alat yang ditunjukan
Siswa kemungkinan
menjawab bahwa “
koin tersebut akan
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
yakni “ jika koin
diletakan diatas
sebuah kertas, lalu
kertas tersebut
diletakan diatas
gelas, kemudian
secara perlahan
kertas tersebut
ditarik, apa yang
akan terjadi pada
koin tersebut?
Menngapa
demikian?
Memberi
pertanyaan lanjutan
bagaimana jika
kertas tersebut
ditarik secara
cepat, apa yang
terjadi pada koin?
Mengepa
demikian?
Melanjutkan
demonstrasi mulai
dari koin diletakan
diatas kertas, lalu
kertas diletakan
diatas gelas
kemudian ditarik
secara perlaha.
“apa yang terjadi
pada koin?
Mengapa demikian
(diskusi kelompok)
Lalu demonstrasi
berikutnya yakni
kertas digerakan
secara cepat “apa
yang terjadi pada
koin? Mengapa
demikian? (diskusi
kelompok)
bergerak, karena
mengikuti kertas
(jawaban dituliskan
didalam LKS)
Kemungkinan siswa
menjawab koin
bergerak mengikuti
kertas (jawaban
dituliskan didalam
LKS)
Memperhatikan
demonstrasi dan
menjawab pertanyaan
hipotesis sesuai hasil
pengamatan bahwa “
koin bergerak
mengikuti kertas”
(jawaban dituliskan
didalam LKS)
Siswa menjawab
diharapkan menjawab
“koin jatuh kedalam
gelas, hal ini
disebabkan karena
sifat
kelembaman/kemalas
an benda dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Meminta
perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan
hasil pengamatan
selama demonstrasi
Memberikan
tambahan
informasi terkait
kelembaman yakni
pengaruh masa
terhadap
kelambaman
benda malas untuk
bergerak atau
cenderung
mempertahankan
keadaan diamnya”
(jawaban dituliskan
didalam LKS)
Menyampaikan hasil
pengamatan dan
disuksi
Mendengarkan dan
mencatat informasi
yang diberikan
Penutup
Memberikan
pertanyaan umpan
balik “bagaimana
bunyi Hukum
Newton I?”
Coba sebutkan
salah satu contoh
beserta
penjelasannya
.
Jika ∑F = 0, maka v =
c untuk bend yang
bergerak (GLB) dan v
= 0 untuk benda yang
diam.
Menjelaskan contoh
peristiwa Hukum
Newton I dalam
kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 9 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI