SATUAN ACARA PENYULUHAN
MULTIPLE MYELOMA
DI RUANG 24B RSU Dr. SAIFUL ANWAR KOTA MALANG
Oleh kelompok 7
1. Yudith Subun
2. Delviani Ismau
3. Mujina Halla
4. Ibnu Surya Saputra
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Topik : Multiple Myeloma
Judul : Multiple Myeloma
Tempat : Ruang 24B
Tanggal : November 2015
Oleh : Universitas Kadiri
Telah diperiksa dan disetujui
Malang, November 2015
Pembimbing Lahan, Pembimbing Institusi
(…...............……………………….) (……………...........…………….)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Multiple Myeloma
Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung ruang 24B RSUD
dr. Saiful Anwar Malang.
Tempat : Ruang 24B RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Hari/ Tanggal : November 2015.
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang multiple myeloma diharapkan pasien,
keluarga pasien, dan pengunjung Ruang 24B dapat mengetahui dan
memahami tentang multiple myeloma.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien, keluarga pasien, dan
pengunjung Ruang 24B dapat mengetahui :
a. Pengertian multiple myeloma .
b. Penyebab terjadinya multiple myeloma .
c. Tanda dan gejala multiple myeloma .
d. Penatalaksanaan multiple myeloma
III. MATERI PENYULUHAN
Terlampir.
IV. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur:
a. Membuat SAP
b. Konsul SAP
c. Kontrak tempat dan waktu
d. Persiapan alat, persiapan media dan kelengkapan alat yang akan
digunakan
e. Membuat organisasi atau menyusun petugas penyuluhan
Moderator: Mujina
Pemateri: Yudith
Notulen: Delvi
Observer: Ibnu
2. Kriteria evaluasi proses:
a. Audien hadir tepat waktu
b. Penyuluhan berjalan lancar
c. Audien tidak ada yang meninggalkan tempat
d. Audien tidak pasif
e. Audien aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
1. Audiens dapat menjelaskan tentang pengertian multiple myeloma
2. Audiens dapat menjelaskan tentang penyebab multiple myeloma
3. Audiens dapat menjelaskan tentang tanda gejala multiple myeloma
4. Audiens dapat menjelaskan tentang penatalaksanaan multiple
myeloma
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VI. METODE
1. LCD
2. Laptop
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan judul materi serta tujuan yang
akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan
melakukan kontrak waktu.
4. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan.
1. Menjawab
salam.
2. Mendengarkan
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi
a. Pengertian multiple myeloma
b. Penyebab multiple myeloma
c. Tanda dan gejala multiple myeloma
d. Penatalaksanaan multiple myeloma
2. Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.
1. Mendengarkan
2. Bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
1. Menjawab pertanyaan peserta.
2. Memberikan pertanyaan tentang materi
yang telah disampaikan.
1. Menjawab
2. Menjelaskan
3. Memperhatika
n
4. 5 menit Penutup :
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta
peserta yang telah berpartisipasi
3. Menutup acara penyuluhan
1. Mendengarka
n
2. Menjawab
salam
MATERI PENYULUHAN
MULTIPLE MYELOMA
A. Pengertian
Multiple myeloma adalah suatu kanker sel plasma dimana antibodi
tumbuh secara tidak normal (abnormal), membentuk tumor di sumsum tulang dan
menghasilkan sejumlah besar antibodi yang abnormal, yang terkumpul di dalam
darah atau air kemih. Multiple myeloma merupakan keganasan sel plasma yang
ditandai dengan penggantian sumsum tulang, kerusakan tulang, dan formasi
paraprotein.
B. Penyebab
Belum diketahui penyebab pasti dari multiple myeloma. Ada beberapa
penelitian yang menunjukan bahwa faktor-faktor risiko tertentu meningkatkan
kesempatan seseorang akan mengembangkan penyakit multiple myeloma,
diantaranya :
a. Umur diatas 65 tahun : Tumbuh menjadi lebih tua meningkatkan kesempatan
mengembangkan multiple myeloma. Kebanyakan orang-orang dengan
myeloma terdiagnosa setelah umur 65 tahun. Penyakit ini jarang pada orang-
orang yang lebih muda dari umur 35 tahun.
b. Ras (Bangsa) : Risiko dari multiple myeloma adalah paling tinggi diantara
orang-orang Amerika keturunan Afrika dan paling rendah diantara orang-
orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk perbedaan antara kelompok-
kelompok ras belum diketahui.
c. Jenis Kelamin : Setiap tahun di Amerika, kira-kira 11.200 pria dan 8.700
wanita terdiagnosa dengan multiple myeloma. Tidak diketahui mengapa lebih
banyak pria-pria terdiagnosa dengan penyakit ini.
d. Riwayat perorangan dari monoclonal gammopathy of undetermined
significance (MGUS) : MGUS adalah kondisi yang tidak membahayakan
dimana sel-sel plasma abnormal membuat protein-protein M. Biasanya, tidak
ada gejala-gejala, dan tingkat yang abnormal dari protein M ditemukan
dengan tes darah.
e. Riwayat multiple myeloma keluarga : Studi-studi telah menemukan bahwa
risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi jika saudara
dekatnya mempunyai penyakit ini.
C. Tanda dan Gejala
Multiple myeloma seringkali menyebabkan nyeri tulang (terutama pada
tulang belakang atau tulang rusuk) dan pengeroposan tulang sehingga tulang
mudah patah. Nyeri tulang biasanya merupakan gejala awal, tetapi kadang
penyakit ini terdiagnosis setelah penderita mengalami :
1. Anemia, karena sel plasma menggeser sel-sel normal yang menghasilkan sel
darah merah di sumsum tulang.
2. Infeksi bakteri berulang, karena antibodi yang abnormal tidak efektif
melawan infeksi.
3. Gagal ginjal, karena pecahan antibodi yang abnormal (protein Bence-Jones)
merusak ginjal.
4. Hiperkalsemia, menunjukkan gejala seperti kelelahan, muntah, sembelit,
kebingungan, poliuria, dan gejala lainnya.
5. Hiperviskositas, menunjukkan gejala seperti pusing, tinnitus, vertigo,
kelainan jantung, kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, mati rasa pada jari,
gagal jantung kronis, dan gejala lainnya.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang bisa diberikan:
1. Obat pereda nyeri (analgetik) yang kuat dan terapi penyinaran pada tulang
yang terkena, bisa mengurangi nyeri tulang.
2. Penderita yang memiliki protein Bence-Jones di dalam air kemihnya harus
banyak minum untuk mengencerkan air kemih dan membantu mencegah
dehidrasi, yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
3. Penderita harus tetap aktif karena tirah baring yang berkepanjangan bisa
mempercepat terjadinya osteoporosis dan menyebabkan tulang mudah patah
tetapi tidak boleh lari atau mengangkat beban berat karena tulang-tulangnya
rapuh.
4. Pada penderita yang memiliki tanda-tanda infeksi (demam, menggigil, daerah
kemerahan di kulit) diberikan antibiotik.
5. Penderita dengan anemia berat bisa menjalani transfusi darah atau
mendapatkan eritropoetin (obat untuk merangsang pembentukan sel darah
merah). Kadar kalsium darah yang tinggi bisa diobati dengan prednison dan
cairan intravena, dan kadang dengan difosfonat (obat untuk menurunkan
kadar kalsium). Allopurinol diberikan kepada penderita yang memiliki kadar
asam urat tinggi.
6. Kemoterapi memperlambat perkembangan penyakit dengan membunuh sel
plasma yang abnormal. Yang paling sering digunakan adalah melfalan dan
siklofosfamid. Kemoterapi juga membunuh sel yang normal, karena itu sel
darah dipantau dan dosisnya disesuaikan jika jumlah sel darah putih dan
trombosit terlalu banyak berkurang. Kortikosteroid (misalnya prednison atau
deksametason) juga diberikan sebagai bagian dari kemoterapi.
DAFTAR PUSAKA
Dugdale ,David C. Yi-Bin Chen, David Zieve. 2009. Multiple Myeloma. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000583.htm. Diakses tanggal 8 November 2015
Kyle ,Robert A., S. Vincent Rajkumar. 2004. Drug Therapy : Multiple Myeloma. http://www.nejm.com .Diakses tanggal 8 November 2015
Kumar,Vinay, Ramzi S. Cotran, Stanley R. Robbin. 2008. Robbins Buku Ajar Patologi edisi 7. Jakarta : Airlangga. Hlm. 481-484
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aeus Calpius.