SIDENTIFIKASI POLA SHARING PENGETAHUAN DALAM PEMECAHANMASALAH FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1
SIOMPU BARAT DI KABUPATEN BUTON SELATAN
SKRIPSI
OLEH
ROSNIDAR
NIM : 10539 1358 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
“IDENTIFIKASI POLA SHARING PENGETAHUAN DALAM PEMECAHANMASALAH FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1
SIOMPU BARAT DI KABUPATEN BUTON SELATAN”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ROSNIDAR
NIM : 10539 1358 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosnidar
NIM : 10539 1358 15
Jurusan : Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan dalam Pemecahan
Masalah Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Siompu Barat di Kabupaten Buton Selatan.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan
Rosnidar
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosnidar
NIM : 10539 1358 15
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Perjanjian
Rosnidar
vi
MATO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholatmuSebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”(Al-Baqarah: 153)
“Tanamkan dalam diri tak ada kegagalan yang abadi, terus optimis danpercaya diri. Yakin usaha sampai, karena sukses itu harus melewati banyakproses, bukan hanya menginginkan hasil akhir dan tahu beres tapi haruskeep on progress. Meskipun kenyataan banyak hambatan dan kamu punsering dibuat stress percayalah tidak ada jalan lain untuk meraih suksesselain melewati yang namanya proses, bersabar sebab Rabb senantiasabersama orang sabar dan perlu di ingat selalu sertakan Rabb di setiapaktivatasmu”. (Rosnidar)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis dedikasikan kepada kedua orang tua tercinta,
Ayahanda dan Ibunda, ketulusannya dari hati atas doa
yang tak pernah putus, semangat yang tak ternilai.
Serta Untuk Orang-Orang Terdekatku Yang Tersayang,
Dan Untuk Almamater Biru Kebanggaanku.
vii
ABSTRAK
Rosnidar. 2019. Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan dalam Pemecahan MasalahFisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten ButonSelatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rahmini Hustim, danPembimbing II Rahmawati.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana pola sharingpengetahuan peserta didik dalam pemecahan masalah fisika. (2) bagaimana pemecahanmasalah fisika peserta didik setelah menggunakan sharing pengetahuan. Penelitian inibertujuan untuk (1) mendeskripkan pola sharing pengetahuan peserta didik dalampemecahan masalah fisika. (2) mendeskripsikan pemecahan masalah fisika peserta didiksetelah menggunakan sharing pengetahuan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif yangbertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji peserta didik. Prosedur penelitian inimeliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Subjek dalam penelitian iniadalah peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten ButonSelatan sebanyak 29 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil identifikasi pola sharingpengetahuan dalam pemecahan masalah fisika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 SiompuBarat pada kelompok satu, dua, tiga, dan empat memiliki pola sharing pengetahuan yangberbeda-beda, dengan hasil persentasi indikator untuk indikator mengajukan pertanyaan(MP) diperoleh persentase 29%, indikator menjawab pertanyaan (MP) diperolehpersentase 29%, indikator menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS) diperolehpersentase 8%, dan indikator menguatkan jawaban teman (S) diperoleh persentase 35%.Dan untuk hasil pemecahan masalah fisika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Baratdengan skor berada pada kategori sangat tinggi, sehingga menunjukkan bahwa strategisharing pengetahuan yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar berdampak padapeserta didik.
Berdasarkan penelitian ini disarankan bagi guru dan peneliti bahwa sebelummengaplikasi strategi sharing pengetahuan terlebih dulu untuk mengetahui kemampuanpeserta didik yang aktif dan kurang aktif dikelas sehingga pembelajaran dapat berjalansecara baik dan bila diadakan kegiatan diskusi kelompok dapat berlangsung secaraefektif serta peserta didik dapat berinteraksi secara aktif dalam melakukan sharingpengetahuan.
Kata Kunci: pola sharing, sharing pengetahuan, pemecahan masalah.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, Segala puji hanya milik
Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya
sehingga penelit dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Pola
Sharing Pengetahuan Dalam Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA SMAN 1 Siompu Barat di Kabupaten Buton Selatan”.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan fisika. Skripsi
ini disusun berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Siompu Barat. Sepenuhnya
peneliti menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa adanya ulur tangan dari
orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik untuk memberikan
dukungan, bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung bagi peneliti, oleh
karena itu disamping rasa syukur kehadirat Allah SWT, peneliti juga menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan
hingga terselesainya skripsi ini.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam penampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, peneliti mengucapkan terimah kasih paling kasih kepada
Ibunda Wa Hizami dan Ayahanda La Dafala Tiada sesuatu pun di dunia ini yang
ix
mampu membayar segala yang telah mereka berikan, meskipun peneliti paham bahwa
cinta mereka tanpa pamrih dan tiada habisnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mengalami hambatan, namun berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada
Ibunda Dra. Hj. Rahmini Hustim, M.Pd selaku pembimbing 1 dan Ibunda
Rahmawati, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan
waktunya dalam membimbing peneliti, serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang
berharga dalam bimbingan ini. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan,
kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan.
Selain itu ucapan terima kasih juga pada semua pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd, Ph.D.
selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar, Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,
Ayahanda Ma’ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak dan
Ibu Dosen Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
membagikan ilmunya kepada peneliti, Ayahanda La Zufai, S.Pd. selaku kepala
sekolah SMA Negeri 1 Siompu Barat yang telah memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk melakukan penelitian, Ibunda Warni, S.Pd. selaku guru fisika di SMA
Negeri 1 Siompu Barat yang telah membantu peneliti selama mengadakan penelitian,
x
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Siompu Barat khususnya Kelas XI IPA 2, atas kerjasama
serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran, Lomin Unfani, Onas Saputra dan
Nasrin selaku teman yang telah membantu peneliti mengobservasi, Rekan
seperjuangan Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2015 terkhusus Kinematika
15’A Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang
diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita
tidak berakhir sampai disini, serta kepada Semua pihak yang telah memberikan
bantuan yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semoga menjadi ibadah dan
mendapat imbalan dari-Nya.
Dengan kerendahan hati peneliti menyampaikan bahwa tak ada manusia yang
tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, peneliti senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga peneliti dapat berkarya
yang lebih baik lagi. Amin Yaa Rabbal Alamin.
Makassar, Januari 2020
Rosnidar
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori............................................................................. 6
B. Kerangka pikir ........................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................... 17
B. Variabel Penelitian ..................................................................... 17
C. Definisi Operasional Variabel .................................................... 17
D. Subjek dan Lokasi Penelitian ..................................................... 18
E. Populasi dan Sampel................................................................... 18
xii
F. Instrumen Penelitian ................................................................ 19
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian............................................. 21
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian............................................. 25
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian ......................................................... 27
B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Pola Sharing Pengetahuan .................................................... 8
2.2 Tahapan dan Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika........ 15
3.1 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item......................................................... 24
3.2 Kriteria Interpretasi Skor...................................................................... 26
4.1 Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta Didik dalam
Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Satu ........................................ 30
4.2 Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta Didik dalam
Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Dua......................................... 33
4.3 Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta Didik dalam
Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Tiga ........................................ 36
4.4 Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta Didik dalamPemecahan Masalah Fisika Kelompok Empat ..................................... 39
4.5 Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta Didik dalamPemecahan Masalah Fisika pada kelompok 1,2,3, dan 4 ..................... 42
4.6 Hasil Persentase Indentifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta
Didik Dalam Pemecahan Masalah Fisika Pada Kelompok
1,2,3, Dan 4 .......................................................................................... 43
4.7 Statistik Hasil Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat..................................................... 45
4.8 Ketegorisasi Skor Peserta Didik .......................................................... 46
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Diagram Kategori Skor dan Frekuensi Peserta Didik .......................... 46
G.1 Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar dengan Penerapan Strategi
Sharing Pengetahuan............................................................................ 118
G.2 Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar dengan Mempraktekkan
Penerapan Sederhana Hokum Pascal dengan Dibimbing Oleh Guru . 118
G.3 Dokumentasi Kegiatan Mengidentifikasi Pola Sharing Kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat ..................................................... 119
G.4 Dokumentasi Kegiatan Observasi Identifikasi Pola Sharing
Pengetahuan Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat ............... 119
G.5 Dokumentasi Kegiatan Membimbing Peserta Didik Menyimpulkan
Hasil Diskusi Kelompok ...................................................................... 120
G.6 Dokumentasi Salah-Satu Peserta Didik Menyimpulkan Hasil Kegiatan
Diskusi Kelompok................................................................................ 120
G. 7 Dokumentasi Kegiatan Tes Pemecahan Masalah Fisika Kelas XI IPA
2 SMA Negeri 1 Siompu Barat ............................................................ 121
G.8 Dokumentasi Kegiatan Tes Pemecahan Masalah Fisika Kelas XI IPA
2 SMA Negeri 1 Siompu Barat ........................................................... 121
G.9 Dokumentasi Berfoto Bersama Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Siompu Barat ......................................................................... 122
G.10 Dokumentasi bersama Guru dan Observer .......................................... 122
G.11 Dokumentasi Di Kelas Uji Coba Kelas XI IPA 1 Tes Soal Instrumen
Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik ........................................... 123
G.12 Dokumentasi Di Kelas Uji Coba Kelas XI IPA 1 Tes Soal Instrumen
Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik............................................ 123
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Nama-Nama Peserta Didik Sma Negeri 1 Siompu Barat Kelas
XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat................................................ 53
B Skor Tes Pemecahan Masalah Fisika Kelas XI IPA 2 ......................... 55
C Instrumen Kisi-Kisi Soal dan Soal Essay............................................. 58
D Uji Gregory dan Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 83
E Soal Diskusi Kelas XI IPA 2 dan Instrumen Lembar Observasi Kelas
XI IPA 2 ............................................................................................. 87
F Hasil Analisis Deskriptif ...................................................................... 113
G Dokumentasi......................................................................................... 117
H Lembar Hasil Tes Pemecahan Masalah Fisika Kelas XI IPA 2 ........... 124
I Persuratan ............................................................................................. 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam rangka
pembangunan bangsa, sebagaimana pendidikan bagi manusia merupakan
salah satu ilmu yang berguna untuk bekal kehidupannya di dunia maupun di
akhirat. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:
فریضة على كل مسلم طلب العلم
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”
Selain itu, dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11yang berbunyi:
تعملون خبیر یرفع الله الذین ءامنوا منكم والذین أوتوا العلم درجات والله بما “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s. al-
Mujadalah : 11)
Sesuai dengan penjelasan ayat tersebut maka perlunya peningkatan
ilmu pengetahuan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi manusia
sehingga tujuan pendidikan dapat diwujudkan dengan maksimal. Usaha
yang harus dilakuka manusia untuk mengembangkan potensi pendidikan
yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran
akan berjalan efektif apabila guru menyampaikan materi dengan strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
2
Berdasarkan pengalaman peneliti waktu magang, peneliti melihat
bahwa pada proses pembelajaran yang terjadi dikelas kadang kala tidak
memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Hal ini mengakibatkan
terjadinya kesenjangan antara peserta didik yang aktif dan kurang aktif.
Selain itu pada proses pembelajaran fisika sebagian peserta didik masih
kurang mengerti terhadap materi yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat
terlihat ketika guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai
pemecahan masalah fisika, peserta didik cenderung diam dan belum mampu
menyelesaikan pertanyaan tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan
pembelajaran dalam kelas cenderung menekankan pada penguasaan konsep
dan mengesampingkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik.
Peserta didik mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan permasalahan
yang kompleks sehingga peserta didik cenderung mampu menyelesaikan
permasalahan kuantitatif sederhana namun kurang memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks (E. Sujarwanto, ddk.).
Peserta didik mengalami kesulitan karena strategi yang diajarkan dalam
pembelajaran hanya menyelesaikan masalah yang membutuhkan
perhitungan matematis semata. Padahal, salah satu tujuan pembelajaran
fisika adalah menciptakan manusia yang dapat memecahkan masalah
kompleks dengan cara menerapkan pengetahuan dan pemahaman mereka
pada situasi sehari-hari. Pembelajaran fisika yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah fisika sebaiknya
berdasarkan pada strategi sharing pengetahuan sebab strategi sharing
pengetahuan ini merupakan strategi pemebelajaran aktif yang dapat
3
digunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dan dapat
mengukur tingkat pengetahuan peserta didik serta dapat mendorong peserta
didik berbagi pengetahuan dan bekerja sama dalam memecahkan masalah
fisika yang diberikan oleh guru.
Sehingga berdasarkan pada observasi yang dilakukan peneliti di
sekolah SMA Negeri 1 Siompu Barat, peneliti melihat guru fisika SMA
Negeri 1 Siompu Barat mengajar dengan menggunakan strategi sharing
pengetahuan. Guru tersebut mengatakan bahwa strategi sharing
pengetahuan yang digunakan dikarenakan setiap peserta didik cenderung
mengandalkan temannya dalam menyeselasikan masalah/konsep fisika. Hal
ini dikarenakan belum mampu memecahkan masalah/konsep fisika sendiri,
sehingga guru menyadari bahwa perlunya interaksi atau berbagi (sharing)
pengetahuan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam
memecahkan masalah fisika. sehingga perlunya strategi pembelajaran yang
dapat membantu peserta didik aktif berinteraksi dalam memecahkan
masalah fisika yaitu dengan berbagi (sharing) pengetahuan. berbagi
(sharing) pengetahuan merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif
yang dapat digunakan untuk meningkatkan belajar peserta didik. Menurut
Melvin L Silberman, strategi ini dirancang untuk mengenalkan peserta didik
terhadap materi yang diajarkan guna membangun minat, menimbulkan rasa
ingin tahu dan merangasang untuk berpikir. Selain itu, berbagi (sharing)
pengetahuan ini berprinsip bahwa peserta didik mampu berinteraksi atau
berbagi pengetahuan dengan teman sebayanya. Artinya pembelajaran
dengan berbagi pengetahuan dapat mengarahkan peserta didik untuk
4
membangun pemikiran mereka, memberikan daya ketertarikan belajar bagi
peserta didik yang kurang aktif dalam belajar, dan peserta didik dapat
menyalurkan pola pengetahuannya kepada peserta didik yang belum paham
terhadap pertanyaan atau materi yang diberikan oleh guru, serta peserta
didik dapat saling berinteraksi dalam memecahkan masalah fisika.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “IDENTIFIKASI POLA
SHARING PENGETAHUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SIOMPU
BARAT DI KABUPATEN BUTON SELATAN”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola sharing pengetahuan peserta didik dalam pemecahan
masalah fisika ?
2. Bagaimana pemecahan masalah fisika peserta didik setelah menggunakan
sharing pengetahuan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka
penelitian ini bertujuan:
1. untuk mendeskripsikan pola sharing pengetahuan peserta didik dalam
pemecahan masalah fisika.
2. untuk mendeskripsikan pemecahan masalah fisika peserta didik setelah
menggunakan sharing pengetahuan.
5
D. Manfaatan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, berguna sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman mengenai pembelajaran yang mampu mengembangkan
sharing pengetahuan peserta didik dalam pemecahan masalah fisika.
2. Bagi guru, berguna sebagai motivasi yang mampu memfasilitasi peserta
didik untuk mengembangkan sharing pengetahuan peserta didik dalam
pemecahan masalah fisika.
3. Bagi peserta didik, berguna untuk meningkatkan akitivitas dan motivasi
belajar sertas meningkatkan hubungan interaksi peserta didik melalui
proses penemuan fakta dan dapat membentuk pola sharing pengetahuan
peserta didik dalam pemecahan masalah fisika.
4. Bagi sekolah, berguna sebagai landasan untuk meningkatkan mutu
pendidikan sekolah melalui perbaikan proses pembelajaran yang melatih
peserta didik dalam pemecahan masalah fisika melalui sharing
pengetahuan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1) Sharing pengetahuan
Sharing pengetahuan secara aktif merupakan strategi yang
menekankan peserta didik untuk saling berbagi dan membantu dalam
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Selain itu, Sharing pengetahuan
merupakan strategi yang mempersipkan peserta didik dengan cepat
menerima materi pelajaran. Menurut Melvin L. Silberman (2016)
menyatakan bahwa sharing pengetahuan adalah sebuah cara yang baik
untuk menarik peserta didik pada materi pembelajaran serta dapat
digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta didik.
Dari pendapat yang telah dinyatakan dapat disimpulkan bahwa sharing
pengetahuan merupakan strategi belajar untuk mengenalkan peserta didik
kepada materi pelajaran yang diajarkan dengan tujuan mendorong peserta
didik aktif berbagi informasi dan pengetahuan kepada teman yang tidak
bisa menyelesaikan soalnya, dan pada akhirnya guru menyampaikan topik-
topik yang penting dari hasil pengerjaan peserta didik dalam berbagi
pengetahuan pada mata pelajaran tersebut.
7
2) Langkah-Langkah Sharing Pengetahuan
Adapun langkah-langkah Sharing pengetahuan menurut Melvin L.
Siberman (2016: 100-102) yaitu:
a. Menyediakan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang diajarkan. Dapat menyertakan beberapa atau semua dari
berbagai kategori berikut ini:
• Kata-kata untuk didefiniskan.
• Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau konsep-
konsep.
• Orang yang hendak diidentifikasi.
• Pertanyaan-pertanyaan mengenai tindakan yang bisa diambil oleh
seseorang dalam situasi tertentu.
• Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
b. Memerintahkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut sebaik yang peserta didik bisa.
c. Kemudian memerintahkan peserta didik untuk menyebar dalam ruangan
kelas, mencari peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan yang
tidak dipahami oleh peserta didik lainnya. memotivasi peserta didik
untuk berbagi pengetahuan terhadap materi yang tidak di pahami.
d. Memerintahkan peserta didik untuk kembali ketempat semula.
Kemudian peserta didik membahas kembali jawaban yang telah didapat
dari kelompok lain.
8
berdasarkan langkah-langkah sharing pengetahuan dari Melvin L.
Siberman maka dapat dituliskan indikator pola sharing pengetahuan
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Indikator Pola Sharing PengetahuanNo Indikator Deskripsi
1 Mengajukan
pertanyaan
Peserta didik menanyakan beberapa
pertanyaan yang diberikan oleh guru yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang
diajarkan.
2 Menjawab
pertanyaan
Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diberikan sebaik yang peserta didik bisa.
3 Menyangga
jawaban teman
Peserta didik menyanggah jawaban
pertanyaan dari temannya menunjukkan
bahwa peserta didik tidak sependapat dengan
jawaban temannya.
4 Menguatkan
jawaban teman
Peserta didik menguatkan jawaban temannya
menunjukkan bahwa peserta didik sependapat
dengan jawaban temannya.
3) Kelebihan dan Kekurangan Sharing pengetahuan
Menurut Salmawati dalam jurnal pendidikan biologi mengatakan
bahwa kelebihan dan kekurangan Sharing pengetahuan adalah sebagai
berikut:
9
a. Kelebihan Sharing pengetahuan adalah:
1. Strategi ini dapat menjadikan peserta didik aktif dalam mencari
jawaban yang diberikan guru.
2. Untuk melatih peserta didik.
3. Agar dapat bekerja sama dengan temannya.
4. Menambah pengetahuan peserta didik, semisal ketika peserta didik
yang tadinya tidak mengetahui sama sekali jawaban dari pertanyaan
yang diberikan oleh guru, maka peserta didik tersebut dapat meminta
bantuan peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa
dijawab.
5. Adanya variasi dengan pemberian kartu indeks pada tiap peserta didik
untuk menuliskan informasi baru dari materi yang telah dipelajari.
b. Kekurangan Sharing pengetahuan ini adalah strategi ini bagi peserta didik
yang tidak mau mencari jawaban atau peserta didik yang pasif, dia hanya
menunggu atau menanyakan jawaban dari temannya saja tanpa ia mencari
jawaban itu terlabih dahulu dengan kemampuan sendiri.
4) Pemecahan Masalah Fisika
Masalah bisanya memuat suatu kondisi yang mendorong peserta didik
untuk cepat menyelesaikannya, tetapi dalam kondisi tertentu, peserta didik
tidak mengetahui cara menyelesaikannya. Pemecahan masalah adalah
proses, cara, perbuatan, memecahkan, atau memecahkan masalah.
10
Menurut Krulik dan Rudnik (1995) dalam Priansa (2017) menyatakan
bahwa masalah adalah suatu situasi besaran-besaran atau lainnya yang
dihadapkan kepada individu atau kelompok untuk mencari
pemecahan, tetapi para individu tidak mengetahui solusinya. Dan Sudjimat
(1996) dalam Priansa (2017) berpendapat bahwa pembelajaran pemecahan
masalah pada hakikatnya adalah belajar berpikir (learning to think) atau
belajar bernalar (learning to reason), yaitu berpikir atau bernalar
mengaplikasikan berbagai pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya
untuk memecahkan berbagai masalah baru yang belum pernah dijumpai
sebelumnya. Oleh karena itu, pembelajaran mampu merangsang peserta
didik untuk berpikir dan mendorong peserta didik menggunakan pikirannya
secara sadar untuk memecahkan masalah. Dalam memecahkan masalah
terdapat dua pendekatan penting, yaitu exhaustic search dan heuristic.
1. exhaustic search yaitu pendekatan yang mencoba untuk menyajikan
beberapa kemungkinan jawaban. Misalnya dalam masalah aljabar:. “
Ani sepuluh tahun lebih muda dari dua kali umur budi. Lima tahun yang
lalu, umur ani delapan tahun lebih tua dari umur budi. Berapa umur Ani
dan Budi?” untuk menjawab permasalahan tersebut, peserta didik dapat
memisalkan umur Ani disebut A dan umur Budi B. Selanjutnya, peserta
didik dapat memulai dengan A = 0 dan B = 0 dan mencobakan semua
kemungkinan A dan B sehingga dapat diperoleh pemecahannya.
2. Heuristic, yaitu aturan yang melibatkan penyelidikan pada masalah yang
lebih selektif. Krulik dan Rudnik (1995) dalam Priansa (2017)
11
menyatakan bahwa lima tahap heuristic yang mendasari proses
pemecahan masalah adalah sebagai berikut.
a. Membaca dan berpikir
Dalam heuristic ini, masalah dianalisis melalui berpikir kritis, fakta-
fakta diuji dan dievaluasi, pertanyaan ditentukan, seting fisik
divisualisasikan dijabarkan, dan dipahami. Masalah ditranslasi dalam
bahasa pembaca, hubungan dibuat antar bagian-bagian masalah.
b. Pengungkapan dan perencanaan
Pada tahap ini pemecahan masalah menganalisis data dan
menentukan apakah ada informasi yang memadai, pengecoh
dieliminasi, data diorganisasi dalam satu tabel, gambar, model, dan
sebagainya. Dari sini suatu rencana menemukan jawaban
dikembangkan.
c. Memilih suatu strategi
Strategi adalah bagian dari proses pemecahan masalah yang memberi
arah pada pemecah masalah yang mengantarkan pada penemuan
jawaban.
d. Menemukan suatu jawaban
Menemukan keterampilan yang tepat dilakukan untuk menemukan
suatu jawaaban. Perkiraan, jika cocok, harus dimunculkan.
e. Refleksi dan perluasan
Dalam kegiatan ini, penyelesain alternative harus ditemukan dan
didiskusikan. Masalah dapat diubah dan mengubah kondisi awal atau
12
interprestasinya. Jika mungkin, proses harus diperluas untuk
menemukan suatu generalisasi atau konsep-konsep berdasarkan
situasi ini. Variasi yang menarik dari masalah semula harus
ditunjukkan dan didiskusikan oleh para peserta didik.
Pada bidang fisika, pemecahan masalah fisika berkenaan dengan
konsep fisika. Dalam pemecahan masalah fisika biasanya dipengaruhi oleh
struktur pengetahuan yang dimiliki peserta didik yang memecahkan
masalah dan karakter permasalahan. Karakter permasalahan yang muncul
biasanya perbedaan antara peserta didik yang memiliki kemampuan rendah
(novice) dan tinggi (expert) dalam pemecahan masalah fisika adalah
bagaimana peserta didik mengorganisasi dan menggunakan pengetahuan,
serta menghubungkan sutu konsep dengan konsep yang lain ketika
memecahkan masalah. Menurut Charles dan Lester (1987) dalam Priansa
(2017), menyatakan bahwa pemecahan masalah yang sesungguhnya
dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:
1. Kognisi, yaitu pengetahuan konseptual (pemahaman) dan strategi
dalam menerapkan pengetahuan pada situasi yang sesungguhnya.
2. Afeksi, yaitu memengaruhi kepribadian peserta didik untuk
memecahkan masalah.
3. Metakognisi, meliputi regulasi diri, yaitu kemampuan untuk berpikir
melalui masalah pada diri sendiri.
13
Dalam JPII oleh E. Sujarwanto dkk (2014) menyatakana bahwa peserta
didik yang memiliki kemampuan tinggi dalam pemecahan fisika cenderung
menggunakan argumen kualitatif berdasarkan konsep fisika yang
mendasari masalah (deep feature), mengevaluasi solusi, dan cenderung
menggunakan alat bantu representasi. Hal sebaliknya, peserta didik yang
memiliki kemampuan rendah dalam pemecahan masalah fisika cenderung
mengenali masalah berdasarkan sajian masalah (surface feature), tidak
melakukan evaluasi, dan cenderung menggunakan rumus dalam
memecahkan masalah.
E. Sujarwanto dkk (2014) mengajukan langkah pemecahan masalah
dalam pembelajaran fisika melalui lima tahapan yaitu:
1. visualize the problem, pada langkah ini, dilakukan visualisasi
permasalahan dari kata-kata menjadi representasi visual, membuat
daftar variabel yang diketahui dan tidak diketahui, identifikasi konsep
dasar.
2. desc-ribe the problem in physics description, pada langkah ini,
representasi visual diubah menjadi deskripsi fisika dengan membuat
diagram benda bebas dan memilih sistem koordinat
3. plan the soluti-on, yaitu merencanakan solusi dengan cara mengubah
deskripsi fisika menjadi representasi matematis.
4. execute the plan, melaksanakan rencana dengan melakukan operasi
matematis
14
5. check and evaluate, mengevaluasi solusi yang didapatkan dengan
mengecek kelengkapan jawaban, tanda, satuan dan nilai.
Selain itu, E. Sujarwanto dkk (2014) mengajukan pemecahan masalah
fisika dengan menggunakan I-SEE. Langkah-langkah pemecahan I-SEE
yaitu:
1) mengidentifikasi konsep yang relevan (Iden-tify), pada langkah ini,
peserta didik menggunakan kondisi yang dinyatakan dalam masalah
untuk menentukan konsep fisika yang relevan dan mengidentifikasi
variabel yang dicari.
2) Set up masa-lah, peserta didik pada langkah ini menentukan persamaan
yang sesuai untuk memecahkan masalah, membuat sketsa yang
mendeskripsikan masalah, dan memilih sistem koordinat.
3) Eksekusi solusi (Execute), peserta didik pada langkah ini menggunakan
persamaan, mensubtitusi nilai yang diketahui ke persamaan, dan
melakukan operasi matematis untuk menemukan solusi.
4) evaluasi (Evaluation) jawaban, pada langkah ini peserta didik mengecek
satuan dan mengecek kesesuaian dengan konsep.
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah dari E.
Sujarwanto dkk., secara garis besar pemecahan masalah fisika terdiri dari
mengenali masalah, menerapkan strategi, merencanakan strategi, dan
mengevaluasi jawaban. Dari tahapan tersebut selanjutnya disusun
indikator dari setiap tahap yaitu:
15
Tabel 2.2 Tahapan dan Indikator Pemecahan Masalah FisikaTahapan Indikator
Mengenali
masalah
Identifikasi masalah berdasarkan konsep
dasar (deep feature).
Membuat daftar besaran yang diketahui.
Menentukan besaran yang ditanyakan.
Merencanakan
strategi
Membuat diagram benda bebas/sketsa yang
menggambarkan permasalahan.
Menentukan persamaan yang tepat untuk
pemecahan masalah.
Menerapkan
strategi
Mensubtutisi nilai besaran yang diketahui ke
persamaan.
Melakukan perhitungan dengan
menggunakan persamaan yang dipilih.
Mengevaluasi
jawaban
Mengevaluasi kesesuaian dengan konsep.
Mengevaluasi satuan.
B. Kerangka Pikir
Sharing pengetahuan merupakan strategi belajar yang menekankan peserta
didik untuk saling berbagi dan membantu dalam menyelesaikan pertanyaan yang
diberikan dan mendorong peserta didik aktif berbagi informasi dan pengetahuan
kepada peserta didik yang tidak bisa menjawab pertanyaan Namun dalam
menjawab pertanyaan biasanya peserta didik memiliki pola pengetahuan yang
16
berbeda sehingga untuk mengetahui pola sharing peserta didik, maka perlunya
pemecahan masalah fisika terhadap suatu konsep. Dalam memecahkan masalah
terkadang peserta didik memiliki pemahaman yang sama dan pemahaman yang
berbeda dengan peserta didik lainnya sehingga dalam memecahkan masalah
perlu adanya tahapan yang diikuti untuk memudahkan dalam memecahkan
masalah tersebut.
Prosedur Sharing Pengetahuan
Indikator Pola Sharing PengetahuanPeserta Didik
Tahapan Pemecahan MasalahFisika
1. Mengajukan pertanyaan2. Menjawab pertanyaan3. Menyangga jawaban teman4. Menguatkan jawaban teman
1. Mengenali masalah2. Merencanakan strategi3. Menerapkan strategi4. Mengevaluasi jawaban
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika:
1. Identifikasi masalah berdasarkan konsep dasar (deepfeature).
2. Membuat daftar besaran yang diketahui.3. Menentukan besaran yang ditanyakan.4. Membuat diagram benda bebas/sketsa yang
menggambarkan permasalahan.5. Menentukan persamaan yang tepat untuk pemecahan masalah.6. Mensubtutisi nilai besaran yang diketahui ke persamaan.7. Melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan
yang dipilih.8. Mengevaluasi kesesuaian dengan konsep.9. Mengevaluasi satuan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif.
Dimana sifat deskriptif digunakan untuk memperoleh data kuantitatif karena
peneliti tidak memberikan perlakuan kepada responden sehingga penelitian ini
hanya mengungkapkan variabel tersebut tanpa menghubungkan dengan
variabel lain.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut sifat atau nilai dari objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dimana pada penelitian ini
terdiri dari dua variabel yakni pola sharing pengetahuan dan pemecahan
masalah fisika.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Sharing pengetahuan ( berbagi pengetahuan) secara aktif merupakan strategi
yang menekankan peserta didik untuk saling berbagi dan membantu dalam
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Selain itu, Sharing pengetahuan
( berbagi pengetahuan) merupakan strategi yang mempersipkan peserta didik
dengan cepat menerima materi pelajaran.
2. Pemecahan masalah fisika berkenaan dengan konsep fisika. Dalam
pemecahan masalah fisika biasanya dipengaruhi oleh struktur
18
perbedaan pengetahuan antara peserta didik yang memiliki kemampuan
rendah (novice) dan tinggi (expert), sehingga adanya beberapa tahap yang
digunakan dalam pemecahan masalah fisika yakni tahap mengenali masalah,
merencanakan strategi, menerapkan strategi dan mengevaluasi jawaban,
untuk mengetahui kemampuan pengetahuan peserta didik dalam
menyelesaian pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
D. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Siompu Barat.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten
Buton Selatan.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA 2
SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten Buton Selatan dengan jumlah
kelas yang digunakan dalam penelitian adalah 1 kelas .
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten Buton Selatan dengan
berjumlah 29 orang.
19
F. Intrumen Penelitian
Iinstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Observasi sharing pengetahuan peserta didik dalam memecahkan
masalah fisika yaitu dengan pemberian pertanyaan atau latihan dalam
bentuk uraian ataupun essay yang digunakan untuk mengidentifikasi
pola sharing pengetahuan peserta didik.
2. Tes pemecahan masalah fisika dimana tes tersebut disusun berdasarkan
indikator tahap pemecahan masalah fisika yaitu mengenali masalah,
merencanakan strategi, menerapkan strategi, dan mengevaluasi jawaban.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan dan pengembangan
tes pemecahan masalah fisika adalah sebagai berikut:
1) Tahapan Pertama
Menyusun 10 item soal tes pemecahan masalah berbentuk essai pada
pokok bahasan Hukum Pascal yang ada pada semester ganjil dengan C3
= 6 soal dan C4 = 4 soal dengan tiap soal terdiri dari empat tahapan
indikator pemecahan masalah fisika yaitu mengenali masalah,
merencanakan strategi, menerapkan strategi dan mengevaluasi jawaban.
2) Tahapan Kedua
Semua item yang telah disusun dikonsultasikan ke dosen pembimbing
dan kemudian dilakukan validasi instrumen oleh tim validator yang
selanjutnya di analisis dengan menggunakan uji gregory yang
dimaksudkan untuk melihat tes kemampuan pemecahan masalah fisika
peserta didik dalam bentuk essai layak atau tidak untuk digunakan,
20
dalam artian apakah tes tersebut valid dan dapat dipercaya. Persamaan
dari uji gregory menurut Robert.J.Gregory (Chonstantika,2012:62)
dapat diuraikan sebagai berikut:
Validator 1
(1-2) Kurang Relevan (3-4) Sangat Relevan
Validator II
(1-2) kurang Relevan
(3-4) Sangat
Relevan
dengan menggunakan Rumus:
= + + +Keterangan:
r = Validitas Isi
D = Sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua
penilai
A = Sel yang menunjukkan ketidak setujuan antara kedua validator
B dan C = Sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara
validator pertama dan kedua
Jika ≥ 0,75, maka iinstrumen layak untuk digunakan.
Setelah uji Gregory dilakukan maka selanjutnya instrumen tersebut di
uji cobakan kepada kelas uji coba yaitu kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1
A B
C D
21
Siompu Barat untuk melihat dan meninjau kembali tingkat kevalidan
dan reliabilitas dari instrumen yang telah divalidasi oleh tim Validator
dengan menggunakan teknik korelasi product moment untuk validasi
dan teknik analisis cronbach alpha untuk reliabilitas.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi SMA Negeri
1 Siompu Barat untuk meminta izin melaksanakan penelitian.
b) Observasi ke sekolah SMA Negeri 1 Siompu Barat atau mencari
informasi tentang pola sharing pengetahuan (berbagi pengetahuan)
peserta didik dengan cara mewawancarai guru bidang studi fisika di
sekolah tersebut.
c) Menyusun instrumen kegiatan sharing pengetahuan (berbagi
pengetahuan).
2. Tahap pelaksanaan
a) Melaksanakan tes uji coba untuk melihat dan meninjau kembali tingkat
kevalidan dan reliabilitas dari instrumen yang telah divalidasi oleh tim
Validator dengan menggunakan teknik korelasi product moment untuk
validasi dan teknik analisis alpha cronbach untuk reliabilitas. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat tes layak atau tidak digunakan dalam artian
tes pemecahan masalah fisika tersebut valid dan dapat dipercaya.
22
Validitas
Untuk pengujian validitas digunakan rumus sebagai berikut:= ∑ ∑ (∑ )( ∑ (∑ ) ) ∑ (∑ )Riduwan (2012 :228)
Dengan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variable yang dikorelasikan
= Skor tiap item
= Skor total butir soal
= Jumlah peserta didik
= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
= Kuadrat skor setiap item
= Kuadrat skor total tiap butir soal
Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai (i)
dengan nilai rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai (i) ≥ rtabel, item dinyatakan valid
2. Jika nilai (i) ≤ rtabel, item dinyatakan invalid
23
Item yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai reliabilitas tes yang
tinggi, selanjutnya digunakan untuk tes pemecahan masalah fisika peserta didik.
Sugiyono (2015:186)
Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka harus
ditentukan reliabilitasnya. Untuk perhitungan reliabilitas tes didekati dengan
rumus cronbach alpha. Dengan persamaan sebagai berikut:
= 1 − ∑Dimana:
Rumus Varians = = ∑ (∑ )Keterangan: = reliabilitas iinstrument/koefisien alfa = Banyaknya butir soal∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
= Banyaknya responden
Putra dkk (2014:178)
24
Item yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien reliabilitas
tes yang tinggi dan dapat digunakan sebagai tes pemecahan masalah fisika.
Setelah diperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah
mengkonsultasikan angka tersebut dengan tabel interpretasi nilai r sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Reliabilitas ItemRentang Nilai Kategori0,000 – 0,200 Sangat rendah0,200 – 0,400 Rendah0,400 – 0,600 Sedang0,600 – 0,800 Tinggi0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
Putra dkk (2014: 178)
Dari tabel interpretasi r tersebut apabila nilai reliabilitas tes pemecahan
masalah fisika antara 0,80-1,00 merupakan tingkat reliabilitas sangat tinggi,
maka tes pemecahan masalah fisika reliabel, sehingga dapat digunakan
sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini.
b) Melaksanakan kegiatan sharing pengetahuan (berbagi pengetahuan)
dalam pemecahan masalah fisika untuk pengidentifikasian pola sharing
pengetahuan peserta didik.
c) Mengamati peserta didik dalam memecahkan masalah fisika untuk
mengetahu pola sharing pengetahuan (berbagi pengetahuan).
d) Mengamati peserta didik dalam mengerjakan tes pemecahan masalah
fisika.
25
3. Tahap Akhir
Setelah seluruh kegiatan dilaksanakan maka dilakukan analisis dari
data yang telah diperoleh untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari
penelitian yang dilakukan terjawab.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
lembar observasi identifikasi pola sharing pengetahuan dan data hasil tes
tertulis atau tes pemecahan masalah fisika yang berbentuk soal essai dengan
mengacu pada empat tahap yaitu mengenali masalah, merencanakan strategi,
menerapkan strategi, dan mengevaluasi jawaban yang dinyatakan dengan skor.
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif. Dimana analisis deskriptif ini
digunakan untuk mendeskripsikan skor hasil tes pemecahan masalah fisika
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat. Adapun data dihimpun
berdasarkan tes peserta didik yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Teknik Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa
mean, standar deviasi, dan kategori dengan menggunakan skala lima.
Berikut persamaan-persamaan teknik analisis deskriptif:
a. Persamaan mencari rata-rata (mean) = ∑
26
b. Persamaan mencari standar deviasi
= ∑ ( )c. Kategori
Menurut Ridwan, 2012:41, skor yang diperoleh peserta didik
dapat dikelompokkan kedalam lima kriteria sesuai dengan jumlah skor
ideal dari tiap instrumen.
Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi SkorInterval Presentasi Skor Kriteria Interpertasi
0% - 20% Sangat Rendah21% - 40% Rendah41% - 60% Sedang61% - 80% Tinggi
81% - 100% Sangat Tinggi
Riduwan (2012:42)
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan proses pengolahan data survei yang bersifat
deskriptif. Dimana pengolahan data survei yang bersifat deskriptif digunakan
untuk mengetahui hasil observasi identifikasi pola sharing pengetahuan
peserta didik secara kuantitatif dengan mengacu pada indikator sharing
pengetahuan yaitu Mengajukan pertanyaan, Menjawab pertanyaan,
Menyangga jawaban teman dan Menguatkan jawaban teman.
Sebelum melakukan pengolahan data survei yang bersifat deskriptif
ini terlebih dahulu dilakukan analisis instrumen penelitian yaitu uji validitas
dan reliabilitas. Pengujian tersebut untuk mengetahui valid dan tidak validnya
instrumen yang digunakan, serta tinggi atau rendahnya reliabilitas dari
instrumen tersebut, setelah dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas
kemudian mendeskripsikan hasil identifikasi pola sharing pengetahuan dan
menghitung nilai statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan
skor hasil tes pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Siompu Barat.
A. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Iinstrumen
a. Pengujian Validitas
Pengujian validitas setiap butir atau item instrumen dimaksudkan
untuk menguji kesejajaran atau korelasi skor instrumen dan skor
28
instrumen yang diperoleh, yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan
skor total individu. Rumus yang dipergunakan untuk menguji validitas
setiap butir adalah korelasi product moment. Pengujian validitas
menggunakan bantuan aplikasi Ms. Excel 2010, dengan pengambilan
keputusan berdasarkan pada nilai rhitung (corrected Item-Total
Correlation) > rtabel 0,367.
b. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi instrumen
dalam penelitian yang dapat di percaya sebagai alat pengumpul data,
maka uji reliabilitas ini dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter
utama instrumen pengukuran yang baik, dengan konsep sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau sejauh mana skor hasil
pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran.
Pengujian reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus
alpha cronbach. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi
Microsofst Excel, hasil dari perhitungan untuk menunjukkan nilai rhitung
adalah 0.81 Nilai tersebut berada di rentang nilai 0,800 – 1,000 yang
masuk dalam kategori reliabilitas yang sangat tinggi. Sehingga
instrumen yang akan digunakan sebagai tes pemecahan masalah fisika
peserta didik memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
29
2. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan
Analisis data survey yang bersifat deskriptif digunakan untuk
mengidentifikasi Pola Sharing pengetahuan peserta didik dalam
memecahkan masalah fisika pada kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu
Barat di Kabupaten Buton Selatan. Dalam kegiatan mengidentifikasi Pola
Sharing ini dilakukan pada saat guru mengajar di kelas dengan materi
yang diajarkan adalah Hukum Pascal dengan menggunakan strategi
sharing pengetahuan yakni dengan guru membentuk peserta didik menjadi
empat kelompok kemudian memberikan lembar tes pemecahan masalah
fisika pada setiap kelompok yang berupa soal pertanyaan dalam bentuk
essay untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Kemudian setelah peserta didik berkelompok dan menerima lembar
tes pertanyaan soal essay dari guru, maka peneliti mulai melakukan
observasi dengan dibantu olah tiga orang yang berperan sebagai observer.
Dimana peneliti dan observer menginditifikasi Pola Sharing pengetahuan
peserta didik pada masing-masing kelompok dengan menggunakan lembar
observasi, pada lembar observasi tersebut terdapat empat indikator pola
sharing pengetahuan yakni mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, menyangga jawaban teman/tidak setuju, dan menguatkan
jawaban teman/setuju yang digunakan sebagai acuan dalam
mengidentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik. Adapun hasil
dari lembar observasi tersebut dapat di deskripsikan sebagai berikut:
30
1) Lembar Hasil Observasi Kelompok Satu Oleh (Lomin Unfani)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada kelompok
satu yaitu dimana peserta didik menjawab pertanyaan yang telah
diberikan oleh guru dan observer mengidentifikasi pola sharing
pengetahuan peserta didik dengan mengacu pada empat indikator pola
sharing pengetahuan peserta didik. Maka, hasil dari mengidentifikasi pola
sharing peserta didik untuk kelompok satu dapat di lihat pada tabel
berikut:
Table 4.1. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta DidikDalam Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Satu
Indikator Pola Sharing Pengetahuan Nama Peserta Didik
Mengajukan pertanyaan (MP)1. Melinda2. Ledis3. Rifki Ramadhan4. Melinda
Menjawab Pertanyaan (MT)1. Fanda2. Fanda3. Elfayanti4. Elfayanti5. Erika6. Rifki Ramadhan
Menyanggah Jawaban Teman/ TidakSetuju (TS)
1. Dian Afisa
Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S) 1. Dian Afisa2. Fanda3. Fanda4. Fanda5. Fanda
31
Table 4.1 menunjukkan hasil identifikasi pola sharing
pengetahuan peserta didik dalam menyelesaiakan soal diskusi kelompok.
Pada proses diskusi yang berlangsung beberapa peserta didik untuk pola
sharing pengetahuan peserta didik dengan indikator mengajukan
pertanyaan (MP) terdapat tiga peserta didik yakni Melinda, Ledis dan
Rifki Ramadhan, Menjawab Pertanyaan (MT) terdapat empat peserta
didik yakni Fanda, Elfayanti, Erika dan Rifki Ramadhan, Menyanggah
Jawaban Teman/ Tidak Setuju (TS) terdapat satu peserta didik yakni Dian
Afisa, dan indikator Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S) terdapat dua
peserta didik yakni Dian Afisa dan Fanda.
Pada proses pengerjaan soal Melinda mengajukan pertanyaan,
dimana pertanyaan yang diajukkan oleh Melinda terdapat pada bagaimana
merencanakan strategi yaitu tentang rumus dalam menentukan besar gaya
dan besar tekanan? Fanda kemudian menjawab pertanyaan Melinda pada
bagian menentukan besar gaya dengan menjelaskan bahwa untuk
menentukan besar gaya dengan cara menuliskan p1 = p2, sedangkan Erika
menjelaskan untuk mendapatkan rumus tekanan yang perlu diselesaikan
terlebih dahulu adalah besar gaya yang telah dijawab sebelumnya untuk
lebih mempermudah dalam penyelesaian. Kemudian Dian Afisa
memberikan jawaban yang lebih menguatkan dengan menjelaskan kedua
rumus tersebut dengan menyimpulkan dari yang diberikan kedua
temannya.
32
Ledis belum mengerti dengan penjelasan temannya, lalu
mengajukan pertanyaan tentang mengenali masalah pada bagian diketahui
dan ditanyakan, maka Fanda memberikan penjelasan kepada Ledis bahwa
jika hasil yang diperoleh pada bagian diketahui dan ditanyakan dapat
dilihat pada soal. Kemudian Rifki Ramadhan mengajukan pertanyaan,
yang berdasarkan pada jawaban Fanda yaitu mengenai bagaimana jika
dalam soal salah satu diketahuinya tidak ada? Maka Elfayanti menjawab
pertanyaan temannya tersebut dengan memberikan ulasan bahwa untuk
mengetahui itu maka terlebih dulu harus mencari nilai yang salah satu
diketahuinya tidak ada, untuk menyelesaikan soal tersebut. Kemudian
Fanda setuju dengan pendapat Elfayanti bahwa ulasan yang diberikan
tersebut dapat menguatkan jawabannya dengan menjelaskan bahwa
dengan mencari nilainya terlebih dahulu untuk bagian diketahui. Dian
Afisa menyangga jawaban Fanda karena belum paham mengenai
penjelasannya. Fanda menjelaskan kembali dengan lebih rinci, memulai
penjelasan dalam penulisan rumus sampai mendapatkan nilai untuk
diketahuinya.
Melinda mengajukan pertanyaan pada bagian menerapkan strategi
yaitu tentang bagaimana strategi penyelesaian soal yang akan digunakan?.
Erika menjawab, dengan menjelaskan mulai dari memasukan nilai yang
telah diketahui ke dalam rumus dan Rifki Ramadhan menambahkan
jawaban dari Erika sampai pada tahap penyelesaian mendapatkan nilai
33
yang dicari. Kemudian Fanda setuju dangan Rifki Ramadhan karena
menjelaskan setiap tahapan-tahapan penyelesaian soal secara terperinci.
2) Lembar Hasil Observasi Kelompok Dua Oleh ( Onas Saputra)
Untuk hasil observasi yang diperoleh pada kelompok dua bahwa
peserta didik mengerjakan pertanyaan yang telah diberikan oleh guru,
kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut dan observer
melakukan identifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik dengan
mengacu pada empat indikator pola sharing pengetahuan peserta didik.
Maka, hasil dari mengidentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik
untuk kelompok dua dapat di lihat pada tabel berikut:
Table 4.2. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta DidikDalam Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Dua
Indikator Pola Sharing Pengetahuan Nama Peserta Didik
Mengajukan pertanyaan (MP)1. Rafika2. Nilam Cahyani3. Iswan
Menjawab Pertanyaan (MT)1. Iswan2. Fegar3. Rafika4. Fegar
Menyanggah Jawaban Teman/ TidakSetuju (TS)
1. Yulan
Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S)1. Yulan2. Rafika3. Elgi4. Fena Zalianti5. Nilam Cahyani6. Fena Zalianti7. Iswan
34
Table 4.2 menunjukkan hasil identifikasi pola sharing
pengetahuan peserta didik dalam menyelesaiakan soal diskusi kelompok.
Pada proses diskusi yang berlangsung beberapa peserta didik untuk pola
sharing pengetahuan peserta didik dengan indikator mengajukan
pertanyaan (MP) terdapat tiga peserta didik yakni Rafika, Nilam Cahyani
dan Iswan, Menjawab Pertanyaan (MT) terdapat tiga peserta didik yakni
Iswan, Rafika dan Fegar, Menyanggah Jawaban Teman/ Tidak Setuju
(TS) terdapat satu peserta didik yakni Yulan, dan indikator Menguatkan
Jawaban Teman/Setuju (S) terdapat enam peserta didik yang setuju yakni
Yulan, Rafika, Elgi, Fena Zalianti, Nilam Cahyani dan Iswan.
Dalam proses pengerjaan soal Rafika mengajukan pertanyaan
kepada teman kelompoknya, karena belum mengerti tentang proses
penyelesaian soal yang diberikan oleh guru. Kemudian Iswan
memberikan jawaban dari pertanyaan Rafika, bahwa soal yang diberikan
akan diselesaikan sesuai dengan yang diajarkan oleh guru. Yulan
menguatkan jawaban Iswan bahwa soal akan dikerjakan dengan cara
sederha dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan oleh guru.
Sedangkan Rafika dan teman kelompoknya setuju dengan penjelasan
Iswan dan Yulan.
Nilam Cahyani mengajukan pertanyaan pada bagian b tentang
merencanakan strategi atau bagaimana penggunaan rumus?. Fegar
menjawab pertanyaan, dengan mengatakan jika pada bagian
merencanakan strategi dapat dikerjakan dengan menggunakan rumus dari
35
besar gaya dan tekanan. Elgi setuju dengan pernyataan Fegar, dengan
menjelaskan kembali rumus besar gaya dan tekanan kepada teman
kelompoknya dengan menggunakan bahasa dan kata-kata sederhana yang
mudah dipahami oleh teman kelompoknya. Sehingga, pernyataan tersebut
dapat menguatkan pernyataan dari Fegar. Fena Zalianti setuju dengan
jawaban Fegar dan Elgi lalu menyimpulkan jawaban temannya dengan
bahasa yang mudah dipahami. Sedangkan Nilam Cahyani setuju dengan
kesimpulan teman kelompok.
Selanjutnya, Iswan mengajukan pertanyaan bagaimana
penyelesaian proses akhir dari penyelesaian soal ini?. Rafika menjawab,
sesuai dengan pembahasan yang diberikan oleh guru. Fegar menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh Iswan, dengan menggunakan bahasa
sederhana dan mudah dipahami, bahwa penyelesaian proses akhir harus
di sesuaikan dengan tahap yang ada pada soal. Yulan menyangga jawaban
Fegar, dengan menjelaskan kepada Iswan sesuai dengan tahapan yang
dijelaskan oleh Fegar. Fena Zalianti menjelaskan kepada temannya
dengan lebih terperinci dan menyesuaikan jawaban tersebut dengan
jawaban teman kelompoknya. Sedangkan Iswan setuju, dalam artian
mengerti dengan penjelasan teman kelompoknya.
3) Lembar Observasi Kelompok Tiga Oleh (Nasrin)
Berdasarkan pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, maka
hasil observasi untuk kelompok tiga diperoleh pada saat peserta didik
menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru dan observer
36
mengidentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik dengan mengacu
pada empat indikator pola sharing pengetahuan peserta didik. Maka, hasil
dari mengidentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik untuk
kelompok tiga dapat di lihat pada tabel berikut:
Table 4.3. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta DidikDalam Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Tiga
Indikator Pola Sharing Pengetahuan Nama Peserta Didik
Mengajukan pertanyaan (MP)1. Agung Faisal2. Sefi3. Agung Faisal
Menjawab Pertanyaan (MT)1. Aulia Dahmi2. Aulia Dahmi3. Wafiq Azizah4. Aulia Dahmi
Menyanggah Jawaban Teman/ TidakSetuju (TS)
1. Felmi
Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S)1. Wa Ode Farni2. Anjar Wati3. Wa Ode Farni4. Wafiq Azizah5. Aulia Dahmi6. Agung Faisal
Table 4.3 menunjukkan hasil identifikasi pola sharing
pengetahuan peserta didik dalam menyelesaiakan soal diskusi kelompok.
Pada proses diskusi yang berlangsung beberapa peserta didik untuk pola
sharing pengetahuan peserta didik dengan indikator mengajukan
37
pertanyaan (MP) terdapat dua peserta didik yakni Agung Faisal dan Sefi,
Menjawab Pertanyaan (MT) terdapat dua peserta didik yakni Aulia
Dahmi dan Wafiq Azizah, Menyanggah Jawaban Teman/ Tidak Setuju
(TS) terdapat satu peserta didik yakni Felmi, dan indikator Menguatkan
Jawaban Teman/Setuju (S) terdapat lima peserta didik yakni Wa Ode
Farni, Anjar Wati, Wafiq Azizah, Aulia Dahmi dan Agung Faisal.
Pada saat proses diskusi, Aulia Dahmi menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dan menjelaskan kepada teman kelompoknya, dalam
artian bahwa Aulia Dahmi paham tentang cara penyelesaian soal yang
diberikan. Agung Faisal bertanya, terkait penjelasan yang belum
dipahami dari penjelasan temannya pada bagian menerapkan strategi
(point c). Aulia Dahmi, menjelaskan kembali cara penyelesain soal
dengan lebih terperinci agar mudah dipahami oleh Agung Faisal dan
teman kelompoknya. Sefi mengajukan pertanyaan pada bagian tahap
mengenali masalah (point a). Wafiq Azizah menjawab, dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, bahwa pada bagian
mengenali masalah diperoleh dari soal yang diberikan oleh guru.
Felmi menyangga dengan mempertanyakan jawaban temannya
mengenai bagian mengenali masalah yakni sudah sesuiakah rumus yang
akan digunakan pada tahapan mengenali masalah?. Aulia Dahmi
menjawab, bahwa pada tahapan mengenali masalah sudah sesuai dengan
rumus yang digunakan. Wa Ode Farni setuju, dengan mengatakan bahwa
penjelasan Aulia Dahmi sudah benar karena sesuai dengan penjelasan
38
yang berikan oleh guru, sedangkan Anjar Wati setuju, dalam artian
selama proses diskusi dia memperhatikan temannya menjelaskan dan
menyelesaikan soal sehingga membuatnya paham dengan soal diskusi
kelompok. Agung Faisal mengajukan pertanyaan, dengan mengatakan
masih belum paham dengan jawaban dan penyelesaian yang dijelaskan
Aulia Dahmi. Wa Ode Farni, membantu Aulia menjelaskan kepada teman
yang bertanya dengan menggunakan metode dan cara yang lebih
sederhana. Wafiq Azizah menyimpulkan jawaban dari Farni atau
memperjelas kembali jawaban Farni yang ditujukkan kepada Agung
Faisal. Aulia Dahmi setuju dengan penjelasan kedua temannya.
Sedangkan Agung Faisal setuju, dengan mengatakan bahwa dia sudah
mengerti dengan jawaban temannya setelah dijelaskan berulang kali.
4) Lembar Observasi Kelompok Empat Oleh (Rosnidar)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada kelompok
empat, maka hasil observasi diperoleh dari jawaban peserta didik dan
hasil mengidentifikasi dari observer mengenai pola sharing pengetahuan
peserta didik yang mengacu pada empat indikator pola sharing
pengetahuan peserta didik yakni mengajukan pertanyaan (MP), menjawab
pertanyaan (MT), menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS), dan
menguatkan jawaban teman/setuju (S). Sehingga hasil dari
mengidentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik untuk kelompok
empat dapat di lihat pada tabel berikut:
39
Table 4.4. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta DidikDalam Pemecahan Masalah Fisika Kelompok Empat
Indikator Pola Sharing Pengetahuan Nama Peserta Didik
Mengajukan pertanyaan (MP)1. Melsita2. Berlyan3. Radit4. Awi5. Melsita6. Radit7. Berlyan8. Melsita9. Berlyan
Menjawab Pertanyaan (MT)1. Awi2. Awi3. Awi4. Yeniar Eka Pratiwi5. Awi
Menyanggah Jawaban Teman/ TidakSetuju (TS)
1. Azlan2. Hayman
Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S)1. Azlan2. Hayman3. Melsita4. Radit5. Berlyan
Table 4.4 menunjukkan hasil identifikasi pola sharing pengetahuan
peserta didik dalam menyelesaiakan soal diskusi kelompok. Pada proses
diskusi yang berlangsung beberapa peserta didik untuk pola sharing
pengetahuan peserta didik dengan indikator mengajukan pertanyaan (MP)
terdapat empat peserta didik yakni Melsita, Berlyan, Radit, dan Awi.
Menjawab Pertanyaan (MT) terdapat dua peserta didik yakni Awi dan
Yeniar Eka Pratiwi, Menyanggah Jawaban Teman/ Tidak Setuju (TS)
terdapat dua peserta didik yakni Azlan dan Hayman, dan untuk indikator
40
Menguatkan Jawaban Teman/Setuju (S) terdapat lima peserta didik yakni
Azlan, Hayman, Melsita, Radit dan Berlyan.
Pada proses diskusi kelompok Awi mengerjakan soal diskusi sesuai
dengan penjelasan guru. Melsita, Berlyan, dan Radit mengajukan
pertanyaan yang belum di pahami dari soal yang kerjakan oleh Awi.
Kemudian, Awi mengajukan pertanyaan mengenai bagianmana yang
belum dipahami dari soal yang dikerjakan. Melsita mengajukan
pertanyaan mengenai rumus atau persamaan apa yang digunakan dalam
menyelesaikan soal, dan Radit memiliki pertanyaan yang sama dengan
Melsita. Sedangkan Berlyan mempertanyakan mengenai cara
penyelesaian soal jika menggunakan rumus Hukum Pascal. Awi
menjelaskan kepada teman yang bertanya sesuai dengan yang
dipahaminya, bahwa rumus yang digunakan adalah Hukum Pascal (P1
=P2) dan menjelaskan cara penyelesaian sesuai dengan tahapan pada soal
dengan menggunakan bahasa sederhana.
Azlan dan Hayman tidak setuju dengan menyangga jawaban Awi
dan mengatakan bahwa rumus yang digunakan temannya masih kurang
jelas. Awi menjawab, dengan mempertahankan jawabannya dan
menjelaskan kepada teman yang menyanggah bahwa rumus yang dia
gunakan sudah benar, lalu meminta temannya untuk melihat kembali
jawaban yang sudah dikerjakan. Azlan dan Hayman setuju, dalam artian
meninjau kembali jawaban teman dan mengakatan sependapat dengan
jawaban Awi. Yeniar Eka Pratiwi dan Dela setuju dengan jawaban Awi
41
karena selama proses diskusi mereka memperhatikan dan paham dengan
penjelasan temannya. Melsita mempertanyakan rumus yang digunakan
sudah sesuaikah?. Yeniar Eka Pratiwi menjawab, dengan mengatakan jika
rumus yang digunakan sudah sesuai. Melsita dan Radit setuju,
menunjukkan jika mereka sudah paham dengan penjelasan temannya.
Berlyan mengajukan pertanyaan, dengan meminta Awi menjelaskan
kembali cara penyelesaian dari jawabannya. Awi menjawab pertanyaan
dengan menjelaskan kembali kepada berlyan. Berlyan setuju,
menunjukkan bahwa dia sudah paham dengan jawaban temannya.
Berdasarkan hasil observasi pada setiap kelompok diketahui bahwa
strategi sharing pengetahuan yang diterapkan oleh guru memperlihatkan
bahwa peserta didik dengan cepat menerima materi pelajaran. Dan
sharing pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik menjadikan
peserta didik aktif dalam mengerjakan pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil identifikasi pola sharing pengetahuan
peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat yang mengacu
pada empat indikator pola sharing pengetahuan yakni mengajukan
pertanyaan (MP), menjawab pertanyaan (MT), menyangga jawaban
teman/tidak setuju (TS), dan menguatkan jawaban teman/ setuju (S)
untuk setiap kelompok memiliki pola sharing pengetahuan yang berbeda-
beda. Adapun hasil dari identifikasi pola sharing pada setiap kelompok
dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 4.5. Hasil Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan Peserta DidikDalam Pemecahan Masalah Fisika Pada Kelompok 1,2,3 dan 4
No Kelompok Nama Peserta Didik Indikator Pola SharingPengetahuan
MP MT TS S
1 1 Rifki Ramadhan 1 1
Elfayanti 2
Fanda 2 4
Melinda 2
Dian Afisa 1 1
Erika 1
Ledis 12 2 Elgi 1
Fegar 2
Fena Zalianti 1
Iswan 1 1 1
Nilam Cahyani 1 2
Rafika 1 1 1
Yulan 1 1
3 3 Agung Faisal 2 1
Aulia Dahmi 3 1
Sefi 1
Wafiq Azizah 1 1
Anjar Wati 1
Wa Ode Farni 2
Felmi 1
4 4 Awi 1 4Azlan 1 1
Berlyan 3 1
Dela
Hayman 1 1
Radit 2 1
Yeniar Eka Pratiwi 1
Melsita 3 1
Jumlah 19 19 5 23
43
Tabel 4.5. menunjukkan gabungan dari hasil identifikasi pola sharing
pengetahuan Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat pada setiap
kelompok dengan indikator mengajukan pertanyaan (MP) untuk kelompok
1,2,3 dan 4 terdapat 19 pertanyaan dari 12 peserta didik yang mengajukan
pertanyaan, untuk indikator menjawab pertanyaan (MT) pada kelompok 1,2,3
dan 4 terdapat 19 jawaban dari 11 peserta didik yang menjawab pertanyaan,
untuk indikator menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS) pada kelompok
1,2,3 dan 4 terdapat 5 sanggahan dari 5 peserta didik yang menyangga
jawaban dan indikator menguatkan jawaban teman/setuju (S) pada kelompok
1,2,3 dan 4 terdapat 23 kalimat setuju dari 18 peserta didik yang menguatkan
jawaban teman.
Berdasarkan penggunaan sharing pengetahuan peserta didik. Maka
diperoleh hasil identifikasi pola sharing pengetahuan yang berbeda-beda
disetiap kelompok, sehingga diketahui hasil persentase dari setiap indikator
pola sharing pengetahuan peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Hasil Persentase Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan PesertaDidik Dalam Pemecahan Masalah Fisika Pada Kelompok 1,2,3 dan 4
No JumlahPeserta Didik
Indikator Pola SharingPengetahuan
Jumlah %
1 12 Mengajukan Pertanyaan (MP) 19 29%2 11 Menjawab Pertanyaan (MT) 19 29%
3 5Menyangga Jawaban
Teman/Tidak Setuju (TS) 5 8%
4 18Menguatkan Jawaban
Teman/Setuju (S) 23 35%Jumlah Total 66 100%
44
Tabel 4.6. menunjukkan hasil persentase pola sharing pengetahuan
dari setiap kelompok, dengan hasil persentasi tersebut memperlihatkan bahwa
setiap peserta didik aktif dalam berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan
dalam menyelesaikan pertanyaan serta membantu teman yang belum paham
dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sehingga pembelajaran strategi
sharing pengetahuan yang diterapkan oleh gurunya berdampak pada karakter
peserta didik.
3. Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif diperoleh dari skor hasil tes pemecahan masalah
fisika Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat. Sebelum melakukan
analisis deskriptif terlebih dahulu peneliti memberikan tes pemecahan
masalah fisika kepada kelas uji untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
instrumen yang telah dibuat sebanyak 10 nomor dalam bentuk essay, hal ini
dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dipercaya sehingga dapat digunakan dikelas XI IPA 2.
Setelah melakukan validitas dan reliabilitas di kelas uji coba selajutnya soal
tersebut diujikan pada kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat kemudian
dengan menggunakan teknik korelasi produck moment untuk validitas dan
teknik cronbach alpha untuk reliabilitas, dengan analisis yang telah dilakukan
maka diperoleh hasil bahwa instrumen tersebut valid kerena nilai rhitung > rtabel
dengan intrumen memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi karena di
peroleh rhitung sebesar 0,81 menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di
45
rentang nilai 0,800 – 1,000 yang masuk dalam kategori reliabilitas
berdasarkan tabel koefisien reliabilitas. Setelah melakukan validitas dan
reliabilitas kemudian melakukan analisis data untuk mengetahui skor hasil
pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Siompu Barat dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk mengolah
data dan mendeskripsikan skor hasil pemecehan masalah fisika peserta didik.
Adapun teknik analisis deskriptif ini menggunakan penyajian data
berupa rata-rata (mean), standar deviasi dan kategori yang dikelompokkan
kedalam lima kriteria yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
tinggi sesuai dengan jumlah skor ideal dari tiap instrumen. Dengan diperoleh
hasil analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa statistik hasil tes
pemecahan masalah fisika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Statistik Hasil Pemecahan Masalah Fisika Peserta DidikKelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat
Statistik Nilai-Nilai StatistikJumlah Sampel 29Banyaknya Kelas Interval 6Panjang Kelas Interval 4Skor Maksimum Ideal 100Skor Minumum Ideal 0Skor Maksimum 100Skor Minimum 79Rentang Data 21Skor Rata-Rata 88,24Standar Deviasi 5,59Varians 31,2
46
0
5
10
15
20
25
30
FR
EK
UE
NSI
KATEGORISASI SKOR
Dari statistik hasil pemecahan masalah fisika tersebut maka diketahui
hasil yang diperoleh peserta didik untuk pengkategorisasian skor ideal
dengan menggunakan kriteria skala lima yaitu sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi dan sangat tinggi, namun untuk pengkategorisasian interval
skornya hanya berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah
frekuensi dapat dilihat pada tabel beriut:
Tabel. 4.8. Kategorisasi Skor Peserta DidikNo Interval Skor Kategori Frekuensi (fi)1 0 - 20 Sangat Rendah 02 21 - 40 Rendah 03 41 - 60 Sedang 04 61 - 80 Tinggi 35 81 - 100 Sangat Tinggi 26
Jumlah 29Sumber: data hasil pengolahan (2019)
Adupun diagram dari pengkategorisasi interval skor dan frekuensi tes
pemecahan masalah fisika peserta didik pada Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Siompu dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar.4.1 Diagram Kategorisasi Skor dan Frekuensi Peserta didik
47
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang berjudul “Identifikasi Pola Sharing Pengetahuan
dalam Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri
1 Siompu Barat di Kabupaten Buton Selatan”. Dimulai pada materi semester
ganjil yaitu materi Hukum Pascal yang diajarkan oleh gurunya sendiri. Dalam
proses penelitian ini, peneliti hanya mengadakan observasi identifikasi pola
Sharing Pengetahuan dalam pemecahan masalah fisika peserta didik dan tes
pemecahan masalah fisika peserta didik setelah di ajar dengan menggunakan
strategi sharing pengetahuan. Namun sebelum melaksanakan penelitian,
peneliti melakukan tes soal untuk instrumen observasi identifikasi pola
sharing pengetahuan peserta didik dalam pemecahan masalah fisika dan
instrumen kisi-kisi soal pemecahan masalah fisika peserta didik kepada tim
validator untuk mengetahui soal yang digunakan valid dan tidak valid, dengan
tim validator menguji soal tersebut dengan menggunakan uji Gregory.setalah
itu menggunakan instrumen identifikasi pola sharing pengetahuan untuk
mengidentifakasi pola sharing dalam pemecahan masalah fisika.
Hasil identifikasi pola sharing pengetahuan Kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Siompu Barat dengan mengacu pada empat indikator pola sharing
pengetahuan yakni mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,
menyangga jawaban teman/tidak setuju, dan menguatkan jawaban
teman/setuju dengan hasil identifikasi pola sharing pengetahuan untuk setiap
kelompok memiliki pola sharing pengetahuan yang berbeda – beda. Dimana
48
pada kelompok satu terdapat tiga peserta didik yang mengajukan pertanyaan
(MP), empat peserta didik yang menjawab pertanyaan (MT), satu peserta
didik menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS), dan dua peserta didik
menguatkan jawaban teman (S). Untuk kelompok dua terdapat tiga peserta
didik yang mengajukan pertanyaan (MP), tiga peserta didik yang menjawab
pertanyaan (MT), satu peserta didik menyangga jawaban teman/tidak setuju
(TS), dan enam peserta didik menguatkan jawaban teman (S). Untuk
kelompok tiga terdapat dua peserta didik yang mengajukan pertanyaan (MP),
dua peserta didik yang menjawab pertanyaan (MT), satu peserta didik
menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS), dan lima peserta didik
menguatkan jawaban teman (S). Sedangkan pada kelompok empat terdapat
empat peserta didik yang mengajukan pertanyaan (MP), dua peserta didik
yang menjawab pertanyaan (MT), dua peserta didik menyangga jawaban
teman/tidak setuju (TS), dan lima peserta didik menguatkan jawaban teman
(S). Sedangkan penggunaan sharing pengetahuan peserta didik untuk
kelompok satu, dua, tiga, dan empat memiliki persentase indikator pola
sharing pengetahuan yakni indikator mengajukan pertanyaan (MP) berada
pada persentase 29% dengan 12 peserta didik yang mengajuka pertanyaan,
indikator menjawab pertanyaan (MT) berada pada persentase 29%, dengan 11
peserta didik yang menjawab pertanyaan, indikator menyangga jawaban
teman/tidak setuju (TS) berada pada persentase 8% dengan 5 peserta didik
yang tidak setuju dan indikator menguatkan jawaban teman (S) berada pada
persentase 35% dengan 18 peserta didik yang setuju.
49
Berdasarkan hasil persentase identifikasi tersebut menunjukkan bahwa
Sharing pengetahuan merupakan strategi belajar untuk mengenalkan peserta
didik kepada materi pelajaran yang diajarkan dengan tujuan mendorong
peserta didik aktif berbagi pengatahuan kepada teman yang belum paham
dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan membantu peserta didik
untuk saling bekerja sama dalam menyelesaiakan pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Menurut Melvin L. Sibermans (2016) menyatakan bahwa sharing
pengetahuan merupakan sebuah strategi yang baik digunakan untuk menarik
peserta didik pada materi pembelejaran serta dapat digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan peserta didik.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif menunjukkan
bahwa pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Siompu Barat berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini memberi gambaran
bahwa strategi sharing pengetahuan yang digunakan oleh guru memberi
makna pada peserta didik dalam memecahkan masalah fisika. Sedangkan
penggunaan sharing pengetahuan peserta didik pada setiap kelompok
memiliki respon yang berbeda-beda, hal ini menunjukkan bahwa pola sharing
pengetahuan yang digunakan tidak sama dalam menyelesaikan masalah pada
setiap kelompok.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hasil identifikasi pola sharing pengetahuan dalam pemecahan masalah
fisika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat di Kabupaten Buton
Selatan pada setiap kelompok memiliki respon yang berbeda-beda atau
memiliki pola sharing pengetahuan yang tidak sama dalam menyelesaikan
soal diskusi kelompok. Dengan hasil persentase pola sharing pengetahuan
yang diperoleh dari kelompok satu, dua, tiga dan empat yakni indikator
mengajukan pertanyaan (MP) berada pada persentase 29%, indikator
menjawab pertanyaan (MP) berada pada persentase 29%, indikator
menyangga jawaban teman/tidak setuju (TS) berada pada persentase 8%,
dan indikator menguatkan jawaban teman (S) berada pada persentase 35%
2. pemecahan masalah fisika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Siompu Barat di
Kabupaten Buton Selatan dengan skor berada pada kategori sangat tinggi
sehingga menunjukkan bahwa strategi sharing pengetahuan yang
digunakan oleh guru dalam proses mengajar berdampak kepada peserta
didik.
51
B. Saran
1. Sebelum guru menerapkan strategi sharing pengetahuan, sebaiknya guru
mengetahui kemampuan peserta didik secara keseluruhan sehingga
kegiatan diskusi dapat berlangsung secara efektif.
2. Pembelajaran dengan penggunaan strategi sharing pengetahuan ini
sebaiknya didukung oleh penggunaan alat dan media pembelajaran yang
sesuai dengan peserta didik sehingga dapat menambah ketertarikan peserta
didik dalam berdiskusi.
3. Seorang peneliti harus memperhatikan dengan baik ketika guru mengajar
sehingga jika kegiatan diskusi berlangsung, peneliti atau observer dapat
mengindentifikasi pola sharing pengetahuan peserta didik dengan teliti.
52
DAFTAR PUSTAKA
Chonstatika, Ade Lucki.2012 Penerapan Pembelajaran Model Make A Match
Disertai Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi, Berprestasi,
Rasa Ingin Tahu, Dan Prestasi Belajar Belajar Pada Materi Hidrokarbon
Siswa X-6 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Universitas
Negeri Sebelas Maret: Surakarta.
Priansa Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran.
Bandung: Badan Penerbit CV Pustaka Setia.
Putra, dkk. 2014. Analisis Kualitas Layanan Website BTKP.DIY menggunakan
Model Webqual 4.0. Jurnal JARKOM Vol. 1 No 2. Yogyakarta: Teknik
Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND.
Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Sujarwanto E,dkk. 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Pada Modeling
Instruction pada Siswa SMA Kelas XI. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Silberman, Melvin L. 2016. active learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: PT Nuansa Cendekia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung : Alfabeta
Salmawati. 2017. Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Terhadap Keterampilan Bertanya dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Makassar. Makassar: Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.