SISTEM INFORMASI MANAJEMEN(Analisis praktis pada SMAN 11 Bandung)
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu
oleh
Bapak Yudi
Oleh :
Nuri Puspitasari 1401651
Nandya Afra Safira 1401554
Inri Fitriani 1407075
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berjudul Sistem Informasi Manajen(Analisis Praktis pada SMAN 11
Bandung) yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem informasi
manajemen dan implementasinya disekolah.
Penyusunan makalah ini tidak sedikit menemukan hambatan dan kesulitan, namun
berkat dorongan serta doa restu dari beberapa pihak akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.
Namun, diharapkan semoga makalah ini dapar bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya, Amin.
Bandung, 7 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................
3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................
3
1.5 Metode Penulisan..............................................................................................
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen.........................................................
4
2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen.....................................
6
2.3 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen .................................................
11
2.4 Proses Pengolahan Data dalam Sistem Informasi Manajemen.........................
11
2.5 Studi Kasus.......................................................................................................
16
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis Teori..................................................................................................
18
3.2 Analisis Praktis................................................................................................
25
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
18
4.2 Kritik dan Saran................................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
30
LAMPIRAN..............................................................................................................................
31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini nampak sekali bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat telah menjadikan pendidikan dipandang sebagai
sesuatu yang sangat dipercaya dan diandalkan dalam mempersiapkan manusia
yang utuh, siap dan mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan
cepat. Oleh sebab itu, pendidikan sebagai suatu bagian dari kehidupan
bermasyarakat tidak bisa menghindari dari berbagai perubahan yang terjadi, serta
harus menyikapinya dengan proaktif dan inovatif, sebab jika tidak demikian,
maka upaya mempersiapkan manusia yang siap dalam menghadapi perubahan
tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik.
Salah satu faktor berkembangnya dunia pendidikan yaitu sistem informasi yang
ada dalam dunia pendidikan itu. Sistem informasi harus dimanajemen dengan baik
supaya menghasilkan informasi yang berguna bagi berkembangnya pendidikan.
Sistem informasi manajemen (SIM) yaitu “suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk manajer secara teratur”.
Menurut Shrode dan Voich (1994), informasi merupakan sumber dasar bagi
organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan menejmen berfungsi secara
efektif. Sedangkan menurut Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi
manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan SIM yaitu sebagai suatusistem berbasis komputer
yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Dari ketiga definisi para ahli diatas, bisa kita simpulkan bahwa Sistem Informasi
Manajemen yaitu keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan pada pembuatan
1
keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang
berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan
organisasi ataupun perorangan. Informasi merupakan data yang telah diolah,
dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna (worth). Seangkan
data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka,
nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, situasi, ataupun kondisi.
Hal- hal yang perlu mendapatkan perhatian SIM, yaitu :
1. Perlu diidentifikasi informasi yang dibutuhkan
2. Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan
3. Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
4. Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada
para pengguna
Beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi,
bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainnya, yaitu :
1. Uniformity
2. Lengkap
3. Jelas
4. Tepat waktu
Jadi, SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. SIM yang tidak efektif hanya
menghabiskan biaya dan tidak berguna.
Oleh karena itu, Sistem Informasi Manajemen yang baik sangat diperlukan untuk
mengembangkan dunia pendidikan kearah yang lebih baik dan tercapai tujuan
pendidikan nasional Indonesia. Dengan dilator belakangi masalah tersebut,
penulis membuat makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen (analisis
praktis pada SMAN 11 Bandung)”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Sistem Informasi Manajemen?
2. Komponen-komponen apa saja yang terdapat Sistem Informasi
Manajemen?
3. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi Manajemen?
4. Bagaimana proses pengelolaan data dalam Sistem Informasi Manajemen?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian dari Sistem Informasi Manajemen
2. Komponen-komponen yang terdapat Sistem Informasi Manajemen
3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
4. Proses pengelolaan data dalam Sistem Informasi Manajemen?
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini, yaitu menambah
wawasan tentang sistem informasi manajemen lembaga pendidikan, dan
khususnya kepada lembaga pendidikan yaitu mampu memanajemen sistem
informasi sekolah dengan baik, sehingga meningkatkan kualitas layanan baik
bagi sekolah maupun pihak umum.
1.5 Metode Penulisan
Metode pembahasan yang digunakan perlu dilaporkan secara rinci (studi
dokumentasi, studi literatur, wawancara, observasi, dan lain-lain). Dilaporkan
juga bagaimana rancangan pembahasannya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Kata “informasi” pada umumnya sudah tidak terdengar asing dalm masyarakat.
Namun, masyarakat sering mengidentikkan informasi degan data, padahla kedua
hal tersebut sangtalah berbeda. Perbedaannya ditentukan oleh adanya proses dan
kepentingan dan maksud dalam hal yang dikatakan informasi. Sedangkan data
tidak terikat olh kedua hal tersebut. Dengan demikian, data merupakan bahan
untuk menjadi informasi setelah diproses dengan prosedur, teknik, dan cara sesuai
kepentingannya. Atau dengan kata lain, informasi adalah data terpilih yang telah
diproses dalam suatu sistem untuk menjadikannya dapat memberikan arti.
Untuk menyamakan konsep tentang SIM ini, maka penulis akan membahas tiga
konsep tentang SIM, yaitu :
a. Menurut Gordon, B. Davis (1974), yan dialihbahasakan oleh Aceng
Muhtaram Mirfani dalam “Sistem Informasi Pendidikan dan Ketatausahaan
Sekolah” dari buku Administrasi Pendidikan (1992:128) bahwa : Sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Dari pengertian tersebut, maksud dari mesin dan manusia harus merupakan
suatu sistem, yaitu manusia tanpa mesin, SIM tidak akan berjalan atau
adanya kerusakan salah satunya, akan merupakan suatu kecacatan dalam
Sistem Informasi Manajemen.
b. Menurut Suhardiman Yuwono dalam Ensiklopedi Administrasi (1989:264)
adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan
untuk keperluan pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan terutama
dalam menentukan keputusan yang tepat.
4
Pengertian ini mengandung makna bahwa SIM adalah suatu jaringan
informasi dalam membantu pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan
terutama dalam menentukan keputusan yang tepat.
c. Menurut The Liang Gie (1976), SIM adalah keseluruhan jaringan hubungan
dan jaringan lalu lintas keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari
sumber yang melahirkan bahan keterangan melalui proses pengumpulan,
pengolahan, penahanan, sampai penyebarannya kepada para pejabat yang
berkepentingan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya
dan terakhir tiba pada pimpinan untuk keperluan pembuatan keputusan-
keputusan yang tepat.
Pengertian yang dikemukakan The Liang Gie, memiliki beberapa kesamaan
dengan Davis dan Yuwono, pengertian keseluruhan jalinan dan satuan-
satuan jaringan lalu lintas macam-macam keterangan, artinya adalah
jaringan antara bagian-bagian dan sub-sub bagian, dan yang dimaksud
dengan keterangan adalah data dan informasi.
Tujuan akhir SIM menurut The Liang Gie adalah proses pelaksanaan tugas oleh
para pelaksana dengan baik dan para pemimpin dapat membuat keputusan dan
melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan cepat dan tepat.
Dengan mengacu pada pengertian-pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa konsep sistem informasi karakteristik :
1. Terdapat bagian khiusus sebagai pengelola SIM dalam suatu organisasi.
2. SIM merupakan jalinan lalu lintas informasi dan data dari setiap bagian
didalam suatu organisasi yang terpusat pada SIM.
3. Jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM.
4. SIM merupakan segenap proses yang mencakup pengumpulan data,
pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran
informasi dengan cepat dan tepat.
5. SIM bertujuan agar pelaksana dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar dan mebuat keputusan dengan cepat dan tepat.
5
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur data mulai
dari pengumpulan data, pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data,
dan penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang tepat,
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setip waktu diperlukan
dengan cepat dan tepat, untuk membuat keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen
Idochi Anwar mengemukakan bahwa ada tiga unsur yang membentuk SIM yaitu
management, information, dan system.
a. Sistem
Merupakan seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang
saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk
mencapai tujuan bersama.
b. Informasi
Merupakan unsur inti dalam sistem informasi manajemen, karena informasi
inilah yang dijadikan sebagai sistem, dan dikelola dengan pendekatan
sistem.
Informasi sangat erat hubungannya dengan data, namun berbeda makna.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan,
catatan”. Data merupakan fakta, pesan yang belum diproses yang
merupakan bahan baku informasi.
The Liang Gie mengemukakan bahwa data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan
lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar
guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.
Data adalah ibarat barang mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi
informasi.
Gordon B. Davis menjelaskan bahwa “Information is data that has been
processed into a form that is meaningful to the receipent and is of real or
6
perceived value in current or prospective desicions”, (informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai
nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan
datang).
Raymond Coleman dan M.J. Riley (1973:135) mengemukakan bahwa kriteria
bagi system informasi manajemen yang efektif adalah bahwa sistem dapat
memberikan data yang cermat, tepat waktu, penting artinya bagi perencanaan,
analisis, dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan
organisasi.
Keterkaitan antara informasi, data, dan pemrosesan data digambarkan dalam
bagan berikut.
Bagan diatas menunjukkan bahwa sistem penolahan/pemrosesan informasi
mengolah data menjadi informasi atau lebih tepatnya sistem pengolahan data dari
bentuk tak berguna menjadi berguna atau menjadi informasi bagi penerimanya
Berdasarkan pemasukannya, data dikelompokkan menjadi dua, yaitu : (1) data
statis, dan (2) data dinamis. Data statis adalah data yang umumnya tidak berubah
atau jarang berubah, misalnya identitas nama, kode-kode nomor, dan/atau alamat.
Sedangkan data dinamis yaitu data yang selalu berubah baik dalam frekuensi
waktu yang singkat (harian) atau agak lama (semeteran), dan lain-lain, misalnya
data tabungan, data gaji, data kepangkatan, dan sebagainya.
Berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu (1) data
kuantitatif, data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka, misalnya adalah
7
DATA INFORMASI
PEMROSESAN
PROSEDUR
TEKNIK
CARA
jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 12, dan lain-lain,
dan (2) data kualitatif, adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung nilai, misalnya seperti banyak, kecil, sedikit, besar, cantik, mahal,
dan lain-lain.
Berdasarkan sumber datanya, data dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) data
internal, yaitu data yang berasal dari suatu organisasi itu senidri, dan (2) data
eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi itu sendiri. Berdasarkan
isinya, baik data int9ernal maupun eksternal dapat dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu (1) catatan kegiatan, (2) hasil penelitian, (3) data lingkungan, dan
(4) data peraturan.
Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti, beberapa kombinasi
operasi dasar harus dilaksanakan. Kesepuluh operasi dasar data itu, yaitu :
1. Capturing, yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam
suatu bentuk, yaitu formulir-formulir kepegawaian, pembelian, dan
sebagainya.
2. Verifying, yaitu pemeriksaan, pengecekan, dan pengesahan data untuk
menjamin agar data tersebut dapat dicatat dan diperoleh secara cermat.
3. Classifying, yaitu mengelompokkan data dalam kategori-kategori khusus
yang memberikan arti bagi si pemakai.
4. Penyortiran, yaitu mengelompokkan data dalam suatu rangkaian urutan
khusus.
5. Summarizing, yaitu mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah satu dari
dua cara. Misalnya pertama secara matematika kemudian mengurangi secara
logika.
6. Calculating, yaitu penanganan data secara ilmu hitung dan atau logika.
7. Storing, yaitu menempatkan data ke suatu media penyimpanan, seperti
kertas, microfilm, dan sebagainya.
8. Retrieving, yaitu pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan bagi
unsur-unsur data tersebut.
8
9. Reproduksi, yaitu memperbanyak data dari satu media ke media lain atau
dalam kedudukan yang lain dalam media yang sama.
10. Disseminating-communicating, yaitu penyebaran dan pemindahan data
dari satu tempat ke tempat lain.
Oleh karena itu, jelaslah bahwa yang dimaksud informasi disini adalah yang
memiliki makna dan kegunaan. Berguna atau tidaknya informasi seperti yang
dikemukakan oleh George R. Terry yang dikutip oleh Moekijat (1991:7) yaitu :
1. Tujuan si penerima
Informasi yang diterima harus membantu si penerima dalam apa yang
diusahakannya untuk memperolehnya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi
harus dipertahankan.
3. Waktu
Apakah informasi itu masih up-to-date?
4. Ruang atau tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?
5. Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif? Apakah informasi itu
menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan, dan
bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah
informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya?
6. Semantik
Apakah hubungan kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah
ada kemungkinan salah tafsir?
Jelaslah bahwa agar informasi itu berguna, maka harus disampaikan kepada orang
yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
c. Manajemen
9
Komponen ketiga ini merupakan proses pengelolaan dari mulai
pengumpulan data, sehingga menjadi informasi, termasuk proses
pentransferan informasi kepada yang memerlukan.
Unsur manajemen ini merupakan serangkaian proses pengelolaan seperti
yang diungkapkan oleh George R. Terry (1977:4) bahwa :Management is a
distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the
use of human being and other resources. (manajemen adalah suatu proses
tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumberdaya lainnya.)
Menurut Prajudi Atmosudirjo (1962:179) pengertian manajemen dapat dipandang
sebagai:
a. Orang-orang
b. Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai
pemimpin-pemimpin kerja
c. Proses
d. Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah kebawah, jadi berupa kerja-kerja
untuk mencapai tujuan tertentu.
e. Sistem kekuasaan atau sistem wewenang supaya orang-orang menjalankan
pekerjaan.
Manajemen dipandang sebagai orang-orang, yakni semua orang yang mempunyai
fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja (manajer).
Manajemen dipandang sebagai serangkaian proses pengelolaan yang
menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen dipandang sebagai proses
adalah proses pemanfaatan semua sumber yang ada, yang meliputi manusia, uang,
material, dan metode proses kerja. Manajemen dipandang sebagai sistem
kekuasaan artinya dalam manajemen terdapatnya pembagian tugas dan
wewenang, terjadi proses pengaturan kerja.
10
Menurut Moekijat (1991:6) manajer tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan
operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok
orang yang disebut bawahan. Dalam sistem manajemen informasi, seorang
pemimpin tidak akan mampu bekerja tanpa dibantu oleh bawahannya. Karena
SIM tidak menerima data dari atasan atau dari satu bagian saja dalam organisasi,
tetapi dari semua bagian. Sehingga diperlukan bawahan secara spesifik menangani
data dan informasi yang diterima dari bagian-bagian yang lain.
2.3 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ada dua orang yang terlibat langsung dalam upaya mengembangkan suatu sistem
informasi untuk manajemen suatu organisasi, yaitu analisis sistem dan manajer.
Seorang analisis sistem merupakan orang yang merencanakan sistem informasi
untuk manajemen, mengkaji untuk kerjanya, merancang perbaikannya dalam
suatu sistem. Analisis sistem memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang informasi yang sedang menjadi kajiannya.
Inti dari fungsi analisis adalah perancang sistem informasi untuk mengoptimalkan
keterhubungan orang-orang, material, mesin, dan uang nampak seperti layaknya
seorang manajer. Maka dalam kaitan ini, langkah-langkah dasar yang dapat
ditempuh dalam mengembangkan informasi meliputi :
• Studi fisibilitas
• Menentukan persyaratan sistem
• Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data
(data base), persiapan fisik, langkah-langkah kerja, dan solusi program
• Perubahan keorganisasian
• Pengetesan solusi
• Konservasi
• Manajemen proyek
2.4 Proses Pengelolaan Data dalam Sistem Informasi Manajemen
11
Proses kerja suatu SIM merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai
perencanaan sampai umpan balik.
Untuk mengetahui kriteria efektifitas suatu SIM, Moekijat (1991:41) telah
mengemukakan bahwa : untuk menentukan jaringan yang efektif bagi suatu SIM,
telah disarankan pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Data atau informasi apakah yang dibutuhkan?
2. Bilamana data atau informasi itu dibutuhkan?
3. Siapa yang membutuhkan?
4. Dimana data atau informasi itu dibutuhkan?
5. Dalam bentuk apa informasi itu dibutuhkan?
6. Berapa biaya data atau informasi itu?
7. Prioritas apa yang akan diberikan oleh bermacam-macam data?
8. Mekanisme apakah yang akan digunakan untuk menyortir informasi,
menyusunnya, menggunakannya menjadi bentuk yang berarti, dan
menyampaikan informasi yang telah dipersatukannya kepada pengambil
keputusan untuk mengambil tindakan?
9. Bagaimana pengaturan kontrol umpan balik akan disediakan bagi
manajemen?
10. Mekanisme apakah yang akan ditentukan untuk dapat terus-menerus
menilai dan memperbaiki SIM?
Pendapat Moekijat diatas telah cukup untuk memahami bagaimana batasan-
batasan sistem informasi manajemen yang efektif. Bahwa SIM itu bisa dikatakan
efektif bila data atau informasi itu terdapat kesesuaian antar yang memerlukan
dengan yang menyiapakna tepat waktu, pemberi data atau informasi memahami
orang atau bagian yang membutuhkan data, seperti sikap dan emosinya, informasi
diberikan sesuai situasi tempat diterimanya informasi atau data, bentuk informasi
dapat diterima oleh yang memerlukan, informasi mengalir secara kontinu menurut
urutan prioritas data atau informasi yang dibutuhkan, data atau informasi diolah
dengan mekanisme yang cepat dan tepat, umpan balik yang mengalir ke bagian
12
perencanaan sehingga perbaikan dapat berkelanjutan, mekanisme kerja diperbaiki
secara kontinu sesuai dengan umpan balik.
Sistem informasi manajemen berdasarkan konsepnya dalam pembahasan yang
terdahulu, dipandang sebagai pemrosesan data. Oleh karena pentingnya
pemrosesan data, maka penulis akan menyajikan bahasan secara teoritis tentang
langkah-langkah pemrosesan data yang meliputi :
1. Pengumpulan data
Seperti yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis, informasi adalah data yang
telah diolah dan yang penting artinya untuk pengambilan keputusan. Jadi untuk
memperoleh informasi tindakan pertamanya adalah pengumpulan data untuk
diolah. Untuk pengumpulan data ini, dipergunakan beberapa metode,
diantaranya :
1) Melalui pengamatan secara langsung
2) Melalui wawancara
3) Melalui perkiraan koresponden (pembawa berita)
4) Melalui daftar pertanyaan
2. Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan
atau suatu peralatan dengan mengikuti serangkaian langkah-langkah
perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data tertentu menjadi
berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna.
Aktifitas dalam pengelolaan data menurut Burch dan Strater (1974: 26-27)
adalah :
1. Capturing, yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam
suatu bentuk, yaitu formulir-formulir kepegawaian, pembelian, dan
sebagainya.
13
2. Verifying, yaitu pemeriksaan, pengecekan, dan pengesahan data untuk
menjamin agar data tersebut dapat dicatat dan diperoleh secara cermat.
3. Classifying, yaitu mengelompokkan data dalam kategori-kategori khusus
yang memberikan arti bagi si pemakai.
4. Penyortiran, yaitu mengelompokkan data dalam suatu rangkaian urutan
khusus.
5. Summarizing, yaitu mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah satu dari
dua cara. Misalnya pertama secara matematika kemudian mengurangi
secara logika.
6. Calculating, yaitu penanganan data secara ilmu hitung dan atau logika.
7. Storing, yaitu menempatkan data ke suatu media penyimpanan, seperti
kertas, microfilm, dan sebagainya.
8. Retrieving, yaitu pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan
bagi unsur-unsur data tersebut.
9. Reproduksi, yaitu memperbanyak data dari satu media ke media lain atau
dalam kedudukan yang lain dalam media yang sama.
10. Disseminating-communicating, yaitu penyebaran dan pemindahan data
dari satu tempat ke tempat lain.
Menurut Burch dan Strater (1947:27) ada empat metode pengolahan data,
yaitu:
a. Manual, metode ini operasi data dilakukan dengan tangan, dan bantuan
pensil, kertas, dan mistar hitung.
b. Elektromechanical, merupakan gabungan dari orang dan mesin.
c. Punched card Equipment, menggunakan setiap alat yang digunakan dalam
apa yang disebut sebagai suatu sistem warkat unit. Prinsip ini menyatakan
bahwa setiap kegiatan, peristiwa, orang, ataupun waktu dicatat dalam
suatu kartu. Sejumlah kartu dengan data dari objek yang sama
digabungkan bersama untuk membentuk suatu file.
d. Electronic Computer, metode ini menggunakan komputer dalam
pengolahan datanya. Komputer yang dimaksud adalah suatu susunan dari
14
alat-alat masukan, suatu sistem unit pengolahan pusat dan alat-alat
keluaran.
3. Penyimpanan data
Penyimpanan data termasuk didalamnya pengarsipan. Tujuan
penyimpanan data atau pengarsipan ini adalah :
1) Sewaktu-waktu diperlukan bagi pemecahan persoalan dapat
dengan mudah di ambil
2) Menjaga dan memelihara fisik arsip atau dokumen agar terlindungi
dari kemungkinan rusak, terbakar, atau hilang.
Gordon B. Davis menetapkan empat macam informasi:
1. Lapisan dasar adalah informasi untuk transaksi
2. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi yang menunjang
operasi-operasi manajemen sehari-hari.
3. Lapisan ketiga adalah sumber-sumber informasi untuk menunjang
perencanaan taktis dan pembuatan keputusan bagi kontrol managemen.
4. Lapisan keempat sumber-sumber informasi yang menunjang perencanaan
dan pembuatan “policy”pada tingkat managemen yang lebih tinggi.
15
1
3
2
4
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang harus disimpan
terdiri atas empat macam sesuai dengan fungsinya, yaitu kperluan informasi untuk
proses interaksi, informasi untuk manajemen sehari-hari, informasi untuk
perencanaan dan control manajemen pada tingkat bagian dan informasi untuk
perencanaan dan pembuatan “policy” pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.
4. Pengeluaran data
Yang dimaksud pengeluaran data atau informasi disini adalah memindahkan
data atau informasi dari bagian Sistem Informasi Managemen ke bagian yang
memerlukan, terutama pada pembuatan kebijakan. Sesuai yang dikemukakan
oleh Moekijat (1986:23) bahwa, “pengeluaran data atau informasi adalah
pemindahan data dari suatu tempat yang satu ke tempat yang lain”.
Pengeluaran data ini adalah bukan hanya pengeluaran dari komputer atau dari
alat-alat pengolahan data atau informasi, tetapi dari bagian pengelolaan
SIM/bank data dan informasi pada bagian lain atau pembuatan kebijakan.
2.5 Studi Kasus
Untuk tercapainya keterpaduan menyeluruh maka telah ditetpan jenis data harus
dikirimkan dan untuk itu telah disiapkna formt khusus. demikian pula agar
terkendalinya arus data, prosedur, dan waktu pengumpulannya pun telah
ditetapkan. Ketetapan-ketetapan tersebut dibuat secara tersentralisasi. Untuk
sekolah dasar, jenis data yang harus dicatat :
1. Nomor Statistik Sekolah (NSS)
2. Identitas yang mencakup nama, alamat, status, tahun pendirian, dan waktu
penyelenggaraan sekolah
3. Murid yang memiliki UN/UAS tahun ajar yang lalu, pengiriman murid
tingkat satu, murid baru tingkat satu menurut umur, tingkat dan jenis
kelamin, murid menurud agama, murid mengulang dan kelas menurut
tingkat.
4. Kepala sekolah, guru dan pegawai lainnya menurut status kepegawaian,
jenis kelamin, ijazah tertinggi, jabatan/penugasan
16
5. Ruang belajar yang meliputi status pemilikan dan kondisi
Untuk sekolah menengah, data yang harus di catat meliputi:
1. Nomor Statistik Sekolah (NSS)
2. Identitas sekolah, SK status sekolah, kurikulum, waktu penyelenggaraan
dan tempat penyelenggaraan praktek.
3. Identitas nama sekolah swasta mencakup nama: yayasan/penyelenggara,
alamat dan akte pendirian.
4. Kelas dan murid yang mencakup penerimaan murid baru tingkat I menurut
asal sekolah, banyak kelas dan murid menurut program studi/jurusan,
murid mengulang menurut tingkat, murid menurut agama dan tingkat,
murid menuruut tingkat dan tahun kelahiran, murid puus sekolah selama
satu tahun
5. UAS/UN tahun... Kewenangan penyelenggaraan UN, SK, Diknas untuk
kewenangan
6. Pegawai yang meliputi guru termasuk kepala sekolah, tenaga bukan guru
yang tidak merangkap sebagai guru tetap dan tidak tetap.
7. Fasilitas meliputi banyak ruang menurut status kepemilikan, keadaan dan
luasnya, luas tanah yang dikuasai sekolah menurut kepemilikan, rata-rata
biaya pemakaian setiap bulan dari listrik, air dan telepon.
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Teori
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh, sangat
penting sebagai penyokong metabolisme perkembangan dan pertumbuhan tubuh.
Seperti halnya informasi didalam sebuah organisasi yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah organisasi.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Sebuah
organisasi pendidikan atau sekolah dalam menjalankan proses pelaksanaan
pendidikan memerlukan suatu informasi agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari.
Untuk lebih memahami konsep dasar sistem informasi manajemen, kita harus
menganalisis terhadap ketiga konsep tersebut, yaitu sistem, informasi, dan
manajemen, akan membuat pemahaman terhadap sistem informasi manajemen
menjadi lebih baik dan konseptual.
A. Sistem
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen,
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Definisi sistem secara sederhana, yaitu sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Suatu
subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar dan semua sistem
adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Dalam kaitannya dengan
18
maksud tulisan ini, organisasi adalah sistem dan bagiannya (divisi,
departemen, fungsi, satuan dan sebagainya) adalah subsistem.
Definisi sistem dikemukakan Murdick et.al. (1987: 15) sebagai berikut:
A System is a set of elements forming an activity or a processing
procedure/scheme seeking a common goal or goals by operating on data
and/or energy and/or matter in a time reference to yield information
and/or energy and/or matter.
Prinsip dasar teori sistem adalah bahwa tiap elemen (subsistem) diikat oleh
tujuan bersama yang hanya dapat dicapai dengan baik apabila terjadi
pertukaran informasi antar subsistem. Konsep sistem pada SIM karenanya
yang mengoptimalkan keluaran organisasi dengan menghubungkan
subsistem operasi dan level-level organisasi melalui media pertukaran dan
pelaporan informasi. Berkaitan dengan hal ini, Murdick et al. (1987: 6)
menyatakan bahwa tujuan suatu SIM adalah menyajikan informasi untuk
pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu
perusahaan (organisasi), dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.
B. Informasi
Informasi sudah merupakan sumber daya dan komoditi yang nilainya
semakin meningkat dan yang dibutuhkan oleh pejabat (manajemen) untuk
merencanakan dan mengontrol kegiatan organisasi secara efektif.
Kedudukan informasi sebagai sumber daya sama halnya dengan jenis
sumber daya lain yang sering dikenal dengan 4 M (men, machine,
material, money). Dengan informasi, sebuah sistem atau organisasi akan
dapat menghindari proses keberakhiran yang biasa disebut entropy atau
lebih tepatnya negentropy (Jogiyanto, 1999: 7-8).
Davis (1999a: 27-28) menyatakan bahwa informasi sering digunakan
secara tidak tepat. Data mentah, data tersusun, dsb, kadang dikaitkan dan
19
dianggap sebagai informasi. Secara umum, informasi dalam konteks
sistem informasi adalah "data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau mendatang." Menurutnya, informasi memperkaya
penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang
penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam dunia yang tidak
menentu, informasi mengurangi ketidakpastian. Dia mengubah
kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi
keputusan dan karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.
Adapun data, sebagaimana dijelaskan Davis (1999a: 29), yang merupakan
bahan baku informasi adalah "kelompok teratur simbol-simbol yang
mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya." Data terbentuk dari
karakter, yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti
*,$, dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur
file, dan database.
Dalam praktek, rnaka antara informasi dan data, kedudukannya sangat
relatif. Informasi yang diproduksi dari sekumpulan data, pada situasi
tertentu yang baru serta mempunyai kekhususannya, dapat berubah
menjadi data mentah yang masih perlu diproses kembali untuk menjadi
informasi baru. Oleh karena itu, maka sangat diperlukan adanya informasi
tersebut. Dengan konsep yang ada, akan menjadi suatu kerangka acuan
(frame of reference) yang akan digunakan untuk mengindentifikasikan
data yang diperlukan.
Informasi sangat erat hubungannya dengan pengambilan keputusan
(decision making). Dalam hubungan dengan pengambilan keputusan ini,
maka Oxenfeldt (Riley, 1981: 5) mengemukakan bahwa informasi dapat
berfungsi untuk: menggambarkan (to describe), menjelaskan/menerangkan
(to explain), memperkirakan (to predict), mengevaluasi (to evaluate) dan
mengadakan pembaharuan (to innovate). lnformasi yang deskriptif
membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah atau
20
apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan. Informasi yang
menjelaskan akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk menyusun atau merancang model. Dengan model yang ada, maka
akan dapat memperjelas apa yang dimaksudkan serta hubungan-hubungan
yang ada. Informasi prediktif sangat membantu pimpinan untuk
memprediksi dan mengestimasi keadaan pada masa yang akan datang
dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau. Informasi yang evaluatif
membantu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai
performans serta aktivitas penting lainnya, baik yang nampak sekarang
maupun yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Informasi yang
inovatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan baru,
rancangan-rancangan dan hipotesa-hipotesa yang dirasakan akan dapat
membantu mempercepat usaha pengembangan dan pembangunan.
Disamping data dan informasi sebagai elemen entitas dari sistem
informasi, dewasa ini diperkenalkan juga dua konsep lainnya yakni
pengetahuan dan kebijaksanaan. Pengetahuan adalah rangkaian informasi
dan data, yang membentuk jaringan semantik di dalam ingatan seseorang.
Jaringan semantik tersebut bisa dibentuk oleh relasi logika atau intuisi
berdasarkan pengalaman maupun proses belajar. Dengan kata lain
pengetahuan merupakan informasi ditambah pengolahan kesimpulan.
Bentuk umum dari pengetahuan adalah sekumpulan data tentang fakta dan
aturan (prolog) tentang beberapa subyek tertentu. Adapun kebijaksanaan
(wisdom) adalah sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,
pemahaman, pengalaman, akal sehat dan wawasan yang dalam. Data,
informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan (D-I-P-K) merupakan 4
elemen entitas dari sistem informasi (Witarto, 2004: 8 dst.; lihat juga
Whitten et al., 2004: 23 & 57-60).
C. Manajemen
Sebagian pakar menyatakan bahwa manajemen adalah seni mencapai
tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain, sebagian lagi
21
menyatakan manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui keahlian
orang lain (Stoner, 1986; Atmodiwirio, 2000; Fattah, 2000).
Murdick et al. (1987:5-6) menyatakan bahwa manajemen terdiri dari
proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada
operasi organisasi mereka, yakni: merencanakan, mengorganisasikan,
memprakarsai, dan mengendalikan operasi. Keempat macam proses ini
biasa pula disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen, tetapi secara umum
fungsi-fungsi manajemen terdiri dari: perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan
pengendalian (controlling).
Terkait dengan SIM, Murdick dkk. (1987: 6) menyatakan bahwa
pengambilan keputusan merupakan persyaratan mendasar bagi tiap
proses/fungsi manajemen tersebut. Artinya, pada semua fungsi
manajemen tersebut terjadi proses pengambilan keputusan. Peran SIM
dalam hal ini—sebagaimana telah dikemukakan diatas—
adalah menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian kegiatan
operasi subsistem suatu organisasi dan menyajikan sinergi organisasi pada
proses-proses tersebut.
Perlu juga dikemukakan bahwa penggunaan kata manajemen dalam SIM
bukan berarti hanya manajer yang mengambil manfaat dan menjadi subyek
SIM. Kroenke (1989: 6) menyatakan bahwa selain manajer, pihak-pihak
lain dalam organisasi atau dalam struktur dan desain organisasi adalah
pelaku (subyek) SIM. Hal sama dikemukakan McLeod (2001: 7) yang
menyatakan bahwa selain manajer, non-manajer dan staf ahli juga
menggunakan output SIM. Dari luar organisasi, pemegang saham,
pelanggan/klien, dan pemerintah adalah juga pemakai sistem. Menurutnya,
istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran yang menyeluruh.
SIM bukanlah suatu sistem untuk memproduksi informasi manajemen,
melainkan informasi pemecahan masalah. Oleh karena itu, Kroenke
22
(1989: 6) menyatakan bahwa istilah organizational information systems
(sistem informasi keorganisasian) adalah lebih tepat, sedangkan
management information systems adalah sebuah konsep yang kurang jelas
(an ill-defined concept). Meskipun demikian, istilah sistem informasi
manajemen (management information systems) sudah terlanjur terbangun
dan diterima luas. Hal ini juga menunjukkan bahwa SIM berorientasi
manajemen (management oriented) dan diarahkan oleh manajemen
(management directed) (Anwar dkk: 1989:32).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan definisi sistem informasi
manajemen, yakni: sistem, yang terdiri dari sekelompok orang, pedoman, dan
perangkat pengolah data, yang memantau dan mengambil kembali data dari
lingkungan, yang memperoleh data dari transaksi dan operasi dalam organisasi,
dan yang menyaring, mengatur, dan memilih data serta menyajikannya sebagai
informasi terutama bagi para manajer (terdapat juga pemakai non manajer),
disemua level dan fungsi organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan
untuk mendukung kegiatan operasional.
Peran sistem informasi manajemen dalam pengelolaan dan pengembangan
sekolah. Sistem informasi dimanfaatkan oleh para pemakai layanan informasi
guna membantu tugas penentuan kebijakan organisasi bagi para kepala sekolah.
Keberadaan sistem informasi manajemen pada ujungnya berfungsi untuk
menelaah informasi menjadi bahan pengambilan keputusan. Selain informasi
dapat diperoleh melalui sistem ini, informasi juga bisa diperoleh dari informasi
luar. Seorang kepala sekolah seringkali kelebihan informasi, namun tidak semua
informasi yang diterima adalah informasi yang baik dan relevan dengan
kebutuhan organisasi, akibatnya kurang akurat informasi tersebut, manajer
cenderung mengalami kesalahan saat menentukan kebijakan.
Sistem informasi manajemen bertugas menyaring berdasarkan keperluan
organisasi, yang orientasinya untuk menunjang keefektifan pengambilan
keputusan dari kepala sekolah. Salah satu tugas penting seorang kepala sekolah
23
adalah pengambilan keputusan yang berkenaan dengan lembaga pendidikan.
Sebagai bahan pijakan pengambilan keputusan bagi kepala sekolah adalah sistem
informasi manajemen. Suatu informasi bisa menjadi bahan bagi pengambil
keputusan dalam tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi
pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya. Sehubungan dengan hal tersebut
tantangan yang lebih besar untuk memperoleh informasi yang efisien adalah:
1. Kemampuan untuk memberikan macam dan jumlah informasi yang benar-
benar dibutuhkan.
2. Menyampaikan informasi yang memenuhi persyaratan dan mudah
dimengerti pimpinan sekolah. Informasi yang baik dan memenuhi
persyaratan adalah lengkap sesuai kebutuhan, terpercaya dan masih aktual
(up to date). Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, maka data
yang diterima juga harus lengkap. Kriteria data atau fakta yang dijadikan
bahan untuk informasi ialah relevan, lengkap/mendetail, baru, sesuai
dengan tempat, tidak melanggar efisiensi kerja.
Selain yang tersebut diatas, menurut Johnson diharapkan informasi itu
memiliki syarat-syarat sebagai berikut: (1) intregatif, (2) untuk jangka
waktu tertentu, (3) cukup mendetil, (4) berorientasi pada masalah yang
akan datang.
Semua sistem informasi yang diperoleh—terutama dari hasil penilaian—
diumpanbalikkan kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan manajerial
sekolah, termasuk kepada para peserta didik, pendidik, tenaga administrasi
sekolah, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang mendukung berjalannya proses
pendidikan di sekolah. Penjelasan diatas membuktikan bahwa informasi sangat
dibutuhkan dalam pengembangan suatu organisasi terutama dalam dibidang
pendidikan. Untuk membangun informasi yang handal dibutuhkan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah data serta
menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat sebagai bahan
pengambilan keputusan kepala sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Tanpa dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit pengelolaan sekolah yang
24
baik akan terwujud, karena SIM menolong lembaga-lembaga bidang apapun
dalam mengintegrasikan data, mempercepat dalam memperoleh informasi dalam
pengambilan keputusan.
3.2 Analisis Praktis
Berdasarkan hasil observasi penulis ke SMAN 11 Bandung, penulis
mendapatkan beberapa informasi terkait dengan sistem manajemen informasi
dalam penerapannya di sekolah. Sistem manajemen informasi adalah suatu
komponen yang urgent dalam suatu organisasi. Sekolah merupakan salah satu
organisasi pendidikan formal yang tidak terlepas dari informasi. Informasi
yang berada di sekolah membentuk sebuah siklus dan feedback yang menarik
untuk di kaji.
Implementasi dari sistem manajemen informasi disekolah sangat penting
dikarenakan sekolah yang mengolah informasi sehingga menghasilkan produk
SDM yang berkualitas. Pentingnya suatu manjemen informasi di sekolah
seprti yang di sampaikan oleh bapak Bernas.
25
“Sistem manajemen informasi sangat penting karena pertama kebutuhan
informasi itu penting dan kedua sebagai feedback (umpan balik) informasi
dari luar, info dari luar diatur untuk mendapatkan hasil dan acuan program
berikutnya”.
Suatu data atau informasi yang dibutuhkan organisasi berasal dari suatu
sumber, baik sumber eksternal maupun sumber internal organisasi yang
bersangkutan. Sehingga informasi tersebut memiliki titik awal yang kemudian
menuju ke organisasi. Berikut ini adalah pernyataan sumber mengenai sumber
informasi di SMAN 11 Bandung, yaitu:
“Sumber informasi SMAN 11 Bandung dari semua aspek, baik itu dari kepala
sekolah, staf pengajar”
Pentingnya suatu informasi di suatu organisasi baik sekolah ataupun
organisasi lainnya adalah untuk kepentingan pengambilan keputusan, sehingga
informasi ini berperan dalam setiap bagian organisasi, terutama manajer
organisasi. Karena setiap bagian organisasi memerlukan informasi untuk
memutuskan suatu keputusan yang menyangkut kepentingan organisasi.
Dalam hasil observasi kami, sumber mengatakan bahwa:
“Sistem informasi manajemen lebih berperan pada humas, petunjuk
tekhnisnya berada di wakasek. Sebagai media komunikasi dengan
masyarakat”
Hal ini menunjukan ketimpangan teori dengan implementasi dilapangan.
Adapun sebuah informasi berasal dari pengolahan data, data dikelompokan
menjadi dua yaitu data dinamis dan data statis. Data dinamis adalah data yang
tidak kaku, atau mengalami perubahan seperti berat badan, tinggi badan.
Sedangkan data satatis adalah sebuah data yang terkesan kaku dan cenderaung
konstan tidak berubah seperti nama, nomor induk siswa, dan alamat. Sistem
informasi dunia kerja adalah salah satu data dinamis, sedangkan RPP dan
26
bahan ajar termasuk data statis dalam kurun waktu tertentu. Hal ini relefan
dengan hasil ibservasi kami, sumber menyatakan bahwa:
“Contoh data dinamis adalah hubungan sekolah dengan alumni untuk
informasi dunia kerja. Contoh statis seperti software sosial media. Informasi
yang dibutuhkan untuk masyarakat SMAN 11 Bandung di share di web
sekolah seperti bahan ajar dan yang lainnya.”
Suatu informasi masuk kesekolah memiliki alur perjalanan yang jelas.
Artinya, ada beberapa proses diman informasi ini sampai kepada warga
sekolah tersebut. Berdasarkan hasil observais kami alaur informasi ini masuk,
sebagai berikut:
“User mengakses ke web sekolah dan sosial media lainnya (facebook, twitter
dan yang lainnya). Semua info d tampung humas terus di olah dan di
sampaikan ke kepala sekolah, atau sebaliknya ada informasi dari sekolah yang
di share ke web sekolah agar diketahui warga dan masyarakat luar.”
Sehingga terdapat alur informasi masuk ke sekolah dan ada alur informasi di
keluarkan pihak sekolah. Untuk alur informasi ini mengalami pemrosesan
terlebih dahulu sebelum sampainya informasi itu ke bagian sentral organisasi.
Pertanggungjawaban informasi tersampaikan dan penampungan informasi di
sekolah terdapat pada suatu bagian tertentu, seperti yang diungkapakan bapak
Bernas. bahwa “yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang
menyimpan informasi adalah HUMAS.” Sehingga jelas ada bagian yang jelas
dimana organisasi harus dapat tersampaikan.
Dalam suatu manajemen pasti terdapat hambatan, begitu pula dalam system
informasi manajemen. Hambatan dalam sistem manajemen informasi bisa
berasal dari luar maupun dalam. Informasi yang sampa ke sekolah dapat tidak
tersampaikan ataupun pemrosesannya kurang baik. Sehingga informasi
terhambat.
27
Menurut bapak Bernas.di SMAN 11 Bandung, sistem informasi manjemen
mendapat hambatan waktu, dikarenakan adanya perangkapan jabatan yaitu
sebagai guru dan staf humas. “Karena yang mengelola sistem informasi
manajemen di SMAN 11 Bandung adalah guru yang merangkap jabatan staf
humas dan guru memiliki jam ngajar maka hambatan utamanya adalah waktu.
Waktu untuk mengelola informasi terbatas karena guru memiliki jam ngajar.”
Adapun penangannan untuk masalah tersebut, adalah dengan pengangkatan
staf humas tanpa erangkap sebagai guru pengajar, sehingga dalam pengelolaan
informasi tidak terbatas pada waktu tertentu. Seperti yang diungkapakan
bapak Bernas.,bahwa “harus ada orang husus yang menangani sistem
informasi manajemen ini, sehingga pemrosesan informasi tidak terbatas oleh
jam mengajar.”
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan
informasi dalam pengambilan keputusan. Informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan adalah merupakan suatu data yang diproses terlebih
dahulu sehingga menghasilkan sebuah informasi dan proses ini dinamakan
Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sekolah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Dalam menjalankan aktivitasnya sekolah memerlukan Sistem
Informasi Manajemen yang digunakan dalam pengambilan keputusan
terutama bagi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan di sekolah sehingga
tujuan pendidikan dari sekolah tersebut dapat dicapai sesuai dengan rencana
awal yang telah ditentukan sebelumnya.
4.2 Kritik dan Saran
Berdasarkan data yang kami peroleh, kami memiliki beberapa catatan kecil.
Dalam suatu manajemen sekolah, sistem informasi manajemen sangat
diperlukan. Tetapi, apabila tidak didasari oleh teori dan studi pendahuluan,
maka sistem informasi tersebut tidak memiliki pijakan yang jelas, sehingga
akan terdapat kesalahpahaman penafsiran dari pelaku manajemen sistem
informasi. Penulis menyarankan sebaiknya para administrator sistem
informasi, terutama administrator lembaga pendidikan, memahami konsep
dasar tentang sistem informasi manajemen, terutama manajemen sekolah. Hal
ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahpahaman antara pelaku lembaga
pendidikan sehingga sistem informasi manajemen sekolah bisa terselenggara
29
dengan baik, cepat, dan tepat. Sistem informasi manajemen yang baik, akan
menyokong perkemabangan dunia pendidikan kearah yang lebih baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, I. dkk. (1982). Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Pembangunan
Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Atmodiwirio, S. (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: P.T. Ardadizya
Jaya.
Davis, G.B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian I
Pengantar (terjemahan). Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Fattah, N. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Kroenke, D. (1989). Management Information Systems. (International Ed.).
Singapore: McGraw-Hill.
Laudon, K.C. and Laudon, J.P. (2005). Essential of Management Information
Systems: Managing the Digital Firm. (sixth ed.). New Jersey: Pearson Prentice
Hall.
McLeod Jr., R. (2001a). Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. (seventh ed.)
(terjemahan). Jakarta: PT. Prenhallindo.
Murdick, R.G., Ross, J.E, and Clagget, J.R. (1987). Information Systems for Modern
Management. (third ed.). New Delhi: Prentice Hall of India.
Scott, G.M. (2004). Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (terjemahan).
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan.
Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
31
Whitten, J.L., Bentley, L.D. and Dittman, K.C. (2004). Metode Desain dan Analisis
Sistem. (sixth ed.).(terjemahan). Yogyakarta: Andi
Witarto. (2004). Memahami Sistem Informasi: Pendekatan Praktis Rekayasa Sistem
Informasi melalui Kasus-kasus Sistem Informasi di Sekitar Kita. Bandung:
Informatika.
http://www.websekolahindonesia.com/index.php/articles/simdik/112-konsep-sistem-
informasi-manajemen-pendidikan-3.html
http://www.websekolahindonesia.com/index.php/articles/simdik/111-konsep-sistem-
informasi-manajemen-pendidikan-2.html
https://saerojisae.files.wordpress.com/2012/07/tugas-sim1.pdf
32
Lampiran 1
Hasil wawancara dengan:
Nama : Bernas
Jabatan : bagian staf humas
1. Seberapa penting sistem informasi manjemen di SMAN 11 Bandung ini?
Jawaban : Sangat penting karena kebutuhan informasi itu penting dan sebagai
feedback informasi dari luar, info dari luar dimanage untuk mendapatkan hasil
dan acuan program berikutnya.
2. Di SMAN 11 Bandung, dimana sistem informasi manajemen lebih
berperan?
Jawaban : sistem informasi manajemen lebih berperan pada humas, petunjuk
tekhnisnya berada di wakasek. Sebagai media komunikasi dengan masyarakat.
3. Berikan contoh data dinamis dan data statis di SMAN 11 Bandung?
Jawaban : contoh data dinamis adalah hubungan sekolah dengan alumni untuk
informasi dunia kerja. Contoh statis seperti software sosial media. Informasi yang
dibutuhkan untuk masyarakat SMAN 11 Bandung di share di web sekolah seperti
bahan ajar dan yang lainnya.
4. Bagaimana alur sistem informasi manajemen di SMAN 11 Bandung dari
awal sampai informasi sampai?
33
Jawaban : user mengakses ke web sekolah dan sosmed lainnya (facebook, twitter
dan yang lainnya). Semua info d tampung humas terus di olah dan di sampaikan
ke kepala sekolah, atau sebaliknya ada informasi dari sekolah yang di share ke
web sekolah agar diketahui warga dan masyarakat luar.
5. Bagaimana proses pengelolaan data sistem manajemen informasi di
SMAN 11 Bandung?
Jawaban : pengelolaan oleh satu staf humas dan database berada di sekolah ini
dan semua data telah tersedia di web dan web bisa di akses oleh seluruh
masyarakat.
6. Siapa yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang menyimpan
informasi di SMAN 11 Bandung?
Jawaban : yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang menyimpan
informasi adalah HUMAS.
7. Apa hambatan dalam sistem informasi manjemen informasi di SMAN 11
Bandung?
Jawaban : karena yang mengelola sistem informasi manajemen di SMAN 11
Bandung adalah guru yang merangkap jabatan staf humas, dan guru memiliki jam
ngajar maka hambatan utamanya adalah waktu. Waktu untuk mengelola informasi
terbatas karena guru memiliki jam mengajar.
8. Cara menanganinya hambatan dalam sistem informasi manjemen
informasi di SMAN 11 Bandung?
Jawaban : harus ada orang husus yang menangani sistem informasi manajemen
ini, sehingga pemrosesan informasi tidak terbatas oleh jam mengajar.
9. Dari mana sumber informasi SMAN 11 Bandung?
Jawaban : sumber informasi SMAN 11 Bandung dari semua aspek, baik itu dari
kepala sekolah, staf pengajar.
34
35