Selama ini banyak peserta lomba cosplay yang sering mempertanyakan bagaimana
penjurian sebuah lomba itu dilakukan. Kadang ada yang mempermasalahkan hasil
penjurian, poin-poin penilaian pada penjurian, dan lain sebagainya. Mungkin akan lebih
baik jika terdapat suatu sistem penjurian tertentu yang dapat dijadikan acuan bagi panitia
maupun juri saat menentukan cara penjurian yang akan mereka lakukan dalam suatu
kompetisi. Selain itu, alangkah baiknya bila panitia bersedia memaparkan secara lengkap
bagaimana sistem penjurian yang digunakan, supaya peserta dapat mempersiapkan diri
mereka dengan matang, dan juri juga dapat menilai dengan lebih tepat.
Di bawah ini saya coba mengambil contoh salah satu sistem penilaian yang digunakan di
babak penyisihan awal World Cosplay Summit (yang notabene merupakan kompetisi
puncak bagi para cosplayer di seluruh dunia) di negara Australia. Sistem penilaian ini
mungkin dapat dijadikan acuan untuk menentukan aturan penilaian di kompetisi cosplay
yang diadakan di daerah. Tentunya poin-poin yang akan dipaparkan di bawah ini bukan
merupakan nilai mutlak, karena tentu saja sistem penjurian perlu disesuaikan dengan
situasi, kondisi serta kemampuan dari masing-masing tempat penyelenggaraan kompetisi.
Satu hal lagi yang perlu diingat, WCS merupakan kompetisi yang pesertanya berupa
kelompok yang terdiri atas dua orang cosplayer dan mengharuskan cosplayer untuk
membuat kostum mereka sendiri, sehingga penilaian performance atau kostum yang
dipaparkan di bawah ini dibuat berdasarkan prinsip tersebut. Untuk jenis kompetisi
dengan peserta tunggal (kompetisi single) atau tim besar (lebih dari 2 cosplayer), maka
mungkin perlu dilakukan penyesuaian pada bagian penilaian performance. Selain itu,
pada kompetisi yang mengijinkan pesertanya mengenakan kostum yang dibeli dari atau
dibuatkan oleh orang lain, maka mungkin perlu dilakukan beberapa penyesuaian terutama
di bagian penilaian untuk kostum.
Poin utama penilaian adalah:
Kostum (100 poin): Proses pembuatan kostum, dan seberapa mirip kostum yang
dibuat dengan karakter aslinya.
Performance/penampilan (100 poin): Bagaimana penampilan cosplayer di
panggung, elemen kreativitas yang ditampilkan serta apakah penampilan tersebut
dianggap menghibur.
Kesesuaian dengan cerita (50 poin): Bagaimana kesesuaian penampilan di atas
panggung dengan cerita aslinya, penghayatan karakter, dll.
Poin tambahan : Sebanyak 50 poin yang dapat ditambahkan atau dikurangi dari
nilai akhir berdasarkan sejumlah pertimbangan tertentu (akan dijelaskan di
bawah).
1. Penjelasan untuk poin "Kostum" (nilai maksimal 100 poin)
Penjurian kostum mungkin adalah bentuk penjurian yang paling sering dilakukan, namun
kadang sangat sulit untuk menentukan poin apa saja yang perlu dinilai. Pada pedoman
dari WCS, kostum dinilai berdasarkan proses pembuatan kostum (kualitas dan tingkat
kesulitan) dan seberapa miripnya kostum yang dibuat dengan karakter aslinya (akurasi).
Secara umum poin penilaian akan dibagi menjadi :
40 poin untuk kualitas
30 poin untuk tingkat kesulitan
30 poin untuk akurasi
Penjelasan masing-masing poin
Kualitas: Apakah kostum dijahit dengan baik, dibuat dengan baik, terpasang
dengan baik, dan apakah ukurannya pas? Apakah bahan yang dipilih dianggap
cukup baik? Apakah kostum dianggap cukup rapi? Apakah ada bagian kostum
yang terlepas atau apakah ada benang yang belum dipotong?
Tingkat kesulitan: Apakah kostum termasuk jenis yang sederhana atau sulit
untuk dibuat? Apakah kostum dibuat dari beberapa bagian terpisah yang sulit
untuk disatukan? Apakah kostum dibuat menggunakan berbagai jenis teknik
pembuatan? Apakah peserta juga menggunakan jenis teknik yang rumit/sulit
dilakukan? Bila peserta mencoba melakukan teknik yang sulit namun mereka
gagal, maka tidak akan diberikan nilai tambah.
Akurasi: Apakah kostum sudah memiliki semua komponen yang tampak pada
gambar referensi karakter secara lengkap? Apakah kostum terlihat persis seperti
gambar referensi? Apakah skema warna yang digunakan nampak sama? Skor
akan dikurangi tiap juri menemukan adanya bagian kostum yang dianggap tidak
akurat.
2. Penjelasan untuk poin "Performance/Penampilan" (nilai maksimal 100 poin)
Sangat sulit bagi kita untuk membuat pedoman penilaian bagi penampilan cosplayer di
atas panggung. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh selera dan pendapat pribadi dari
masing-masing juri. Oleh karena itu, penjelasan di bawah ini tidak akan memaparkan
pedoman penjurian, tapi hanya memberikan sejumlah tips untuk melakukan penjurian.
Terdapat empat kategori utama yang dapat dipertimbangkan sebelum melakukan
penjurian pada performance/penampilan cosplayer di panggung:
30 poin untuk konsep/kreativitas dari penampilan di atas panggung
20 poin untuk persiapan
20 poin untuk kemampuan peserta dalam menampilan pertunjukan di atas
panggung
30 poin untuk unsur hiburan yang diberikan
Penjelasan untuk masing-masing poin:
Konsep/kreativitas dari penampilan di atas panggung: Bagaimana peserta
membuat konsep pertunjukan. Apakah pertunjukan tersusun dan mengalir dengan
baik atau justru tidak memiliki kontinuitas yang baik? Apakah ini merupakan ide
baru atau mereka menirunya dari tempat lain? Apakah kostum juga
dipertimbangkan dalam membuat pertunjukan, atau kostum justru membuat
pertunjukan jadi sulit dilakukan?
Persiapan: Apakah peserta nampak sudah melakukan gladi bersih atau mereka
nampak baru pertama kali melakukan pertunjukan tersebut? Apakah peserta sudah
mempersiapkan rekaman suara dengan baik?
Kemampuan peserta dalam menampilkan pertunjukan di atas panggung: Dapat
berupa kemampuan akting, menari, bernyanyi, komedi, kemampuan bertarung,
atau mereka justru hanya berdiam diri saja di atas panggung. Apakah akting
nampak meyakinkan atau mereka justru nampak seperti menghafal naskah dengan
kaku atau apakah dialog yang mereka ucapkan di panggung sesuai dengan suara
rekaman? Apakah tarian yang dilakukan nampak terkoordinasi dengan baik, atau
apakah peserta tidak nampak kompak? Apakah suara peserta cukup baik saat
bernyanyi? Apakah komedi yang ditampilkan cukup menghibur? Apakah adegan
pertarungan nampak mengesankan? dll.
Unsur hiburan: Apakah juri merasa menikmati apa yang mereka tonton, atau
justru merasa bosan? Apakah cosplayer melakukan pertunjukan tanpa ada jeda
atau mereka banyak berdiam diri untuk waktu yang cukup lama? Apakah isi
pertunjukan dianggap layak tonton, atau juri merasa bahwa isi pertunjukan
nampak kurang layak untuk ditampilkan? Apakah penonton lain memberikan
reaksi positif pada pertunjukan, atau mereka hanya berdiam diri saja dan tidak
merespon?
3. Penjelasan untuk poin "Kesesuaian dengan Cerita" (nilai maksimal 50 poin)
Untuk kategori ini diberikan pembagian poin sebagai berikut:
30 poin untuk kesesuaian dari penampilan di panggung dengan cerita aslinya
20 poin untuk penghayatan karakter
Penjelasan untuk masing-masing poin:
Penampilan di panggung: Bila pertunjukan yang ditampilkan tidak berhubungan
dengan cerita asli, misalnya, saat cosplayer menari dengan iringan musik yang
tidak berhubungan dengan cerita, maka tidak diberikan poin. Bila musik yang
mereka gunakan sebagai iringan tari memiliki lirik dan musik yang sesuai dengan
cerita atau dianggap cukup menggambarkan karakter, maka dapat diberikan nilai
10 poin. Bila pertunjukan merupakan tarian dengan iringan musik dari
anime/game, atau merupakan pertunjukan komedi berdasarkan cerita asli dari
anime/game, maka dapat diberikan nilai 20 atau 30 poin berdasarkan pada
kesesuaiannya dengan cerita asli. Bila pertunjukan diambil dari salah satu adegan
anime/manga/game, atau adegan buatan yang dianggap sesuai dengan cerita asli
dari anime/manga/game tersebut, maka dapat diberikan nilai penuh 30 poin.
Namun, terlalu mengikuti cerita asli juga kadang membuat pertunjukan menjadi
kurang menghibur (terutama karena tidak ada elemen kejutan, dan lebih sulit
menghibur penonton yang tidak mengenal judul anime/manga/game tersebut),
sehingga sangat penting bagi peserta untuk berpikir kreatif sembari berusaha
mengikuti jalur cerita aslinya.
Penghayatan karakter: Bila cosplayer dianggap "in character", maka dapat
diberikan skor yang tinggi. Selain itu, mannerism cosplayer di atas panggung
dianggap sangat penting, apakah tindak tanduk cosplayer nampak menyerupai
karakter yang diperankannya? Ini berarti bahwa selama melakukan pertunjukan,
cosplayer perlu berperan seperti karakter asli untuk dapat memperoleh nilai, dan
setelah selesai melakukan pertunjukan, setidaknya cosplayer dapat berpose seperti
karakter (pose khas karakter) atau setidaknya dapat mengatakan sesuatu yang
menunjukkan bahwa mereka sedang in character. Saat cosplayer naik ke
panggung, dan berbicara normal (tidak menyerupai karakter yang diperankan)
serta tidak menunjukkan gerak gerik atau perilaku seperti karakter asli, maka
tidak akan diberikan poin.
POIN TAMBAHAN
Terdapat 50 poin tambahan yang bisa diperoleh, serta 50 poin untuk dikurangi.
Pembagian poin tersebut adalah
1. Poin positif (masing-masing 10 poin):
Faktor WOW: Cosplayer dan pertunjukan yang ditampilkan memiliki
sesuatu yang spesial dan tidak dimiliki peserta lain, dan adanya chemistry
yang baik antar kedua peserta dan karakter yang diperankan
Efek pemilihan kostum di panggung: Kostum harus terlihat luar biasa baik
di atas panggung maupun di bawah panggung, kalau perlu justru nampak
lebih bagus dengan bantuan tata panggung. Terdapat kontras warna yang
baik antar ke dua karakter. Bila warna kostum nampak memudar karena
pengaruh lampu, dan detailnya jadi tidak terlihat, maka cosplayer tidak
akan diberikan poin tambahan.
Properti panggung: Properti harus digunakan secara efisien, dapat
membawa penonton ke dunia yang mereka perankan serta memberikan
kesempatan bagi kedua karakter untuk berinteraksi. Tidak ada properti
yang nampak jelek atau tidak bermanfaat.
Efek untuk penonton umum: Pertunjukan harus menghibur bagi semua
penonton umum, bukan hanya untuk penikmat anime/manga/game saja.
Portfolio: Peserta memiliki portfolio yang berkualitas. Peserta akan
diminta untuk menunjukkan foto dari kostum-kostum lama yang pernah
dibuat. Susunan dari portfolio harus teratur dan menarik untuk dilihat.
2. Poin negatif (masing-masing 10 poin):
Terjadi disfungsi kostum di atas panggung: Apakah ada bagian kostum
yang terlepas? Apakah cosplayer mengalami kesulitan untuk bergerak di
atas panggung? Apakah kostum membatasi gerakan atau justru membuat
cosplayer menjadi sama sekali tidak dapat bergerak?
Pemanfaatan panggung yang buruk: Apakah cosplayer tidak banyak
bergerak? Apakah mereka dapat berhubungan dengan penonton
menggunakan panggung sebagai media? Apakah mereka berjalan maju,
atau hanya berdiam di bagian belakang atau suatu sudut di panggung saja?
Kualitas rekaman audio: Apakah rekaman suara terdengar jelas? Apakah
dialog sulit dipahami?
Penggambaran emosi: Apakah wajah karakter selalu tertutup (misal karena
mengenakan helm)? Penonton sebaiknya dapat melihat wajah dari
sekurangnya salah satu cosplayer selama penampilan di panggung.
Apakah cosplayer sering membelakangi penonton?
Tingkah laku: Apakah cosplayer berkompetisi dengan serius atau hanya
main-main saja? Apakah mereka datang tepat waktu? Apakah mereka
menghormati cosplayer lain di kompetisi, menghormati juri, dan
menghormati panitia acara?
Recommended