Sistem Saraf dan Pembagian Fungsi Hemisfer Pada ManusiaAndreino Adythia Pause
NIM : 102010020
Kelompok : A6
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat
Alamat Korespondensi : Jalan Terusan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11470
Pendahuluan
Sistem saraf merupakan salah satu perngkat yang ada di dalam tubuh manusia.
Ibaratkan sebuah pembangkit listrik yang memberikan sumber energi ke tiap rumah di
seluruh penjuru kota, sistem saraf yang mengatur beribu saraf yang ada di dalam tubuh. Apa
bila ada gangguan, walalupun sedikit saja, itu akan menghambat semua aktivitas yang ada.
Maka dari itu, kita akan membahas semua yang berkaitan dengan sistem saraf.
Sistem Saraf
Sistem saraf, melalui sistem cepat impul listrik, secara umum mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas tubuh yang cepat, misalnya gerakan otot.1 Sistem endokrin, yang
1 | P a g e
mensekresikan hormon ke dalam darah untuk mempengaruhi tempat-tempat jauh,
terutama mengontrol aktivitas metabolik dan aktivitas lain yang lebih memerlukan durasi
daripada kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah. Walaupunkedua
sistem ini berbeda dalam banyak aspeknya, keduanya juuga memiliki banyak kesamaan.
Pada akhirnya keduanya mengubah sel sasaran dengan mengeluarkan zat perantara kimiawi
(neurotransmiter untuk sel saraf, hormon untuk sel endokrin), yang berinteraksi secara
tertentu dengan reseptor spesifik (protein membran tertentu) sel sasaran.
Pada sistem saraf, setiap sel saraf berujung (berakhir) secara langsung di sel sasaran
spesifiknya; jadi, sistem saraf mememliki “kabel” dalam suatu cara yang sangat spesifik
menjadi jalur-jalur anatomis tertentu yang sangat teroganisasi untuk mengakklurkan sinyal
dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Informasi di bawa di sepanjang rangkaian
neuron-neuron ke tujuan yang di inginkan melalui perambatan potensial aksi dan
penyaluran melalui sinaps. Sebaliknya, sistem endokrin bekerja “tanpa kabel” (wireless),
yang berati kelenjar-kelenjar endokrin tidak secara anatomis berhubungan dengan sel
sasaran mereka.
Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan
medula spinalis, dan susunan saraf tepi(SST), yang terdiri dari serat-serat saraf yang
membawa informasi antara SSP dan bagian tubuh lain. SST kemudian di bagi lagi menjadi
divisi aferen dan eferen. Divisi aferen (afferent berarti “membawa ke”) membawa informasi
ke SSP, memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal
yang di atur oleh SSP. Instruksi dari SSP di alurkan melalui divisi eferen (berarti “membawa
dari”) ke organ efektor─otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah unutk menimbulkan
efek yang di inginkan. Sistem saraf eferen di bagi menjadi sistem saraf somatik, yang terdiri
dari serat-serat neuron motorik yang mempersarafi otot-otot rangka dan serat-serat sistem
saraf otonom, yang mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem yang
terakhir di bagi lagi menjadi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Keduanya
sebagian besar mempersarafi sebagian besar organ yang di persarafi sitem otonom.
Sistem saraf tersusun oleh tiga kelas neuron: neuron aferen, neuron eferen, dan
antar neuron. Sistem saraf aferen terdiri dari neuron aferen, yang bentuknya berbeda dari
2 | P a g e
neuron eferen dan antarneuron. Di ujung perifernya, sebuah neuron aferen memiliki
reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap rangsangan
spesifik. Badan sel neuron aferen yang tidak memiliki dendrit dan masukan prasinaps,
terletak dekat dengan korda spinalis. Terdapat sebuah akson periver panjang, sering di
sebut serat aferen, berjalan dari reseptor ke badan sel, dan sebuah akson sentral pendek
berjalan dari badan sel ke dalam korda spinalis. Potensial aksi dimulai di ujung reseptor
akson periver sebagai respons terhadap rangsangan dan menjalar di sepanjang akson
periver dan akson sentral ke korda spinalis. Terminal-terminal akson sentral mengalami
divergensi dan bersinaps dengan neuron-neuron lain di dalam korda spinalis; dengan cara
ini akson terminal menyebarkan informasi mengenai stimulus. Dengan demikian, neuron-
neuron aferen terutema terletak di dalam sistem saraf perifer.
Neuron eferen juga berada terutama di sistem saraf perifer. Badan sel neuron
eferen berada di SSP, tempat banyak masukan prasinaps berlokasi sentral dan
berkonvergensi pada neuron tersebut untuk mempengaruhi kelluaran ke luar organ efektor.
Akson-akson eferen (serat eferen) meningglkan SSp untuk berjalan menuju otot dan kelenjar
yang mereka persarafi, menyampaikan keluaran terintegrasi agar melaksanakan perintah
yang diinginkan. Antarneuron (interneuron) terletak seluruhnya di dalam SSP. Sekitar 99%
dari semua neuron termasuk dalam kategori ini neuron ini mempunyai dua fungsi utama.
Pertama, seperti yang diisyaratkan oleh namanya, mereka terletak di antara neuron aferen
dan eferen dan penting dalam integrasi respon perifer ke informasi perifers. Semakin
kompleks tindakan yang di perlukan, semakin besar jumlah antarneuron yang terletak di
antara pesan aferen dan respons aferen.
Spesialisasi Hemisfer
Setiap hemisfer, sedikit banyak memiliki spesialisasi dalam jenis aktivitas mental
yang terbaik yang dapat di lakukan. Hemisfer serebrum kiri unggul dalam melaksanakan
tugas logis, analitis, sekuensial, dan verbal, misalnya matematika, pembentukan bahasa, dan
filsafat. Sebaliknya, hemisfer serebrum kanan unggul dalam ketrampilan non-bahasa,
terutama persepsi spesial, kemampuan artistik dan musik. Sementara hemisfer kiri
cenderung mengolah informasi dengan cara fragmanter, hemisfer kanan memandang dunia
secara holistis.
3 | P a g e
Dalam keadaan normal, di antara kedua hemisfer terjadi pertukaran informasi yang
luas, sehingga mereka saling melengkapi, tetapi pada banyak orang ketrampilan yang
berkaitan dengan salah satu hemisfer tampaknya berkembang lebih kuat. Tapi, apabila ada
kerusakan yag terjadi pada salah satu hemisfer mengalami kerusakan, maka sisi yang
berlawanan pada otak biasanya akan mengalami perkembangan sempurna dengan sifat-
sifat dominannya.7 Dominansi hemisfer serebrum kiri cenderung di kaitkan dengan
“pemikir”, sedangkan dominasi hemisfer kanan dikaitkan dengan “pencipta”.
Susunan Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis).2 Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting
maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut.
1. Durameter: merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi
sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi
serta mengangkut bahan sisa metabolisme.3
Kemudian otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea).
2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba).
4 | P a g e
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi
susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)
dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa
materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol.
Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian
korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor)
yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan.
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area
ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.
5 | P a g e
Gambar 1. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya.5
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Gambar2. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnya.5
Otak kecil (serebelum)
6 | P a g e
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang
lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian
yang berbentuk seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum
tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor.
7 | P a g e
Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf
(urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke
otak merupakan saluran asenden dan yang
membawa impuls yang berupa perintah dari otak
merupakan saluran desenden.
Gambar 3. Penampang
melintang sumsum tulang belakang.5
Susunan Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,
sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain
denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
8 | P a g e
Gambar 4. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8.
2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12.
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan
10.
9 | P a g e
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk
bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus
disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan
asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut.
1. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi
bagian leher, bahu, dan diafragma.
2. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
3. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada
posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu.
10 | P a g e
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem
saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya
ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Tabel Fungsi Saraf Otonom
Parasimpatik Simpatik
mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan mengerutkan kantung kemih
memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar
pencernaan menghambat kontraksi kandung
kemih
Histologi Jaringan dan Susunan Saraf
Susunan saraf manusia merupakan sistem yang paling kompleks di dalam tubuh
manusia dan dibentuk oleh jaringan-jaringan yang tersusun lebih dari 100 juta sel saraf
(neuron), dan di tunjang oleh sel glia dengan jumlah yang lebih besar.4 Neuron ini
berkelompok sebagai sirkuit. Seperti halnya sirkuit listrik, sikuit saraf merupakan kombinasi
unsur yang sangat spesifik yang membentuk sistem dengan berbagau ukuran dan
kompleksitas. Meskipun sirkuit saraf dapat berjumlah tunggal, pada sebagian besar
keadaan, sikuit ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih sirkuit yang berinteraksi untuk
berfungsi. Suatu fungsi saraf merupakan seperangkat proses yang terkoordinasi, dan
bertujuan untuk menghasilkan sesuatu, dan beberapa jumlah sirkuit elementer dapat
dikombinasi membentuk suatu sistem yang lebih rumit.
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi yang
terintegrasi. Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel: sel saraf atau
neuron, yang umumnya memiiki banyak cabang panjang; dan beberpa jenis sel glia, yang
memiliki banyak cabang-cabang pendek, menyangga dan melindungi neuron, dan ikut serta
dalam aktivitas saraf, nutrisi saraf, dan pproses pertahanan susunan saraf pusat.
11 | P a g e
Neuron berespons terhadap perubahan lingkungan(stimulus) dengan mengubah
potensial listrik yang terdapat antara pemukaan dalam dan luar membran. Sel-sel dengan
ciri ini (misalnya, neuron, sel otot, sejumlah sel kelenjar) dapat di rangsang (excitable), atau
irritable. Neuron beraksi langsung terhadap arangsangan di sertai modifikasi potensial listrik
yang mungkin terbatas pada tempat penerima rangsang atau dapat tersebar (propagasi) ke
seluruh neuron melalui membran plasma. Penyebaran ini di sebuut potensial aksi, atau
impuls saraf, sanggup menempuh jarak jauh; imppuls meneruskan informasi ke neuron
lalin, ke otot, dan kelenjar.
Dengan menciptakan, menganalisis, mengenali, dan mengintegrasi informasi,
susunan saraf memiliki du golongan fungsi yang besar: mensjtabilkan kondisi intrinsik
organisme (misalnya tekanan darah, kadar O2, dan CO2,pH, kadar glukosa darah, dan kadar
hormon) agar berada dalam batas normal; dan pola perilaku (misalnya, makan, reproduksi,
pertahanan, interaksi dengan mahluk hidup lainnya).
Perkembangan Jaringan Saraf
Jaringan saraf berkembang dari ektoderm embrional yang di induksi untuk
berkembang oleh korda dorsalis di bawahnya.4 Pertama terbentuk lempeng saraf: kemudian
tepian l;empeng menebal, membentuk alur neural. Tepian alur saling mendekat untuk
akhirnya menyatu, membentuk tuba neural. Struktur ini membentuk seluruh susunan saraf
pusat, yang meliputi neuron, sel glia, sel ependim dan sel epitel pleksus koroidalis. Sel-sel
yang berada lateral dari alur neural mebentuko krista neural. Sel-sel ini mengalami migrasi
jauh dan ikut membentuk susunan saraf tepi, dan beberapa struktut lain. Turunan krista
neural mencakup: (1) sel kromafin medula adrenal; (2) melanosit kullit dan jaringan
sibkutan; (3) odontoblast; (4) sel-sel piameter dan arakhnoid; (5) neuron sensorik di ganglia
sensorik kranial dan spinal; (6) neuron pascaganglion di ganlia simpatis dan parasimpatis; (7)
sel Schwann di akson perifer; dan (8) Sel satelir di ganglia perifer.
Neuron
Sel saraf, atau neuron, berfungsi unutk menerima, meneruskan, dan memroses
stimullus; mememicu aktivitas sel tertentu; dan pelepasan neurotransmiter dan molekul
12 | P a g e
informasi lainnya. Kebanyakan neuron terdiri atas 3 bagian; yaitu dendrit, badan sel, dan
akson. Neuron dan cabang-cabangnya mempunyai ukuran dan bentuk yang sangat
bervariasi, dan dari situ juga kebanyakan neuron dapat digolongkan ke dalam salah satu dari
3 kategori yang ada.
Neuron multipolar, yang memiliki lebih dari dua cabang, yakni satu cabang berupa
akson dan cabang lainnya berupa dendrit; neuron bipolar, dengan satu dendrit dan satu
akson, dan neuron pseudounipolar, yang memiliki cabang dekat perkarion dan terbagi
menjadi dua cabang. Neuron juga dapat di klasifikasikan berdasarkan peran dan
fungsionalnya. Neuron motorik (eferen) mengendalikan organ efektor seperti serabut otot
dan kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensorik (aferen) terlibat dalam penerimaan
stimulus dan sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Interneuron mengadakan
hubungan antar neuron, dan membentuk jaringan fungsional yang kompleks atau sirkuit.
Gambar 5 . Neuron bipolar, neuron multipolar, dan Neuron Pseudounipolar.6
Bagian-Bagian dari Sel Neuron
Badan Sel
13 | P a g e
Badan sel, yang juga di sebut perikarion, adalah bagian bagian neuron yang
mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, dan tidak mencakup cabang-cabang sel.
Bentuknya dapat menyerupai bulat, lonjong, atau bersudut; beberapa badan sel sangat
besar, berdiameter 150 µm─cukup besar untuk di lihat dengan mata telanjang. Badan sel
merupakan pusat trofik, meskipun struktur ini juga dapat menerima impuls. Perikarion di
kebanyakkan neuron, menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus
eksitatorik atau inhibitorik yang datang dari sel saraf lain.
Gambar 6. Bagian-Bagian yang ada dalam badan sel neuron.7
Badan sel mengandung suatu retikulum endoplasma kasar yang berkembang sangat
baik, berupa kelompok-kelompok sisterna paralel. Di dalam sitoplasma terdapat banyak
poliribosom yang memberi kesan bahwa sel-sel ini menyintesis protein struktural dan
protein transpor.
Dendrit
14 | P a g e
Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip pohon, dan menerima
banyak sinaps dan merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron.
Kebanyakan sel saraf memiliki dendrit, yang memperluas daerah penerimaan sel.
Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan mengintegrasi
sejumlah besar akson terminal dari sel sarad lain. Berbeda dari akson yang memiliki
diameter tetap dai satu ujung ke ujung yang lain, dendrit makin kecil setiap kali bercabang.
Kebanyakan sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di spina dendrit, yang
umumnya merupakan struktur berbentuk jamur. Spina ini berfungsi penting dan berjumlah
banyak, yaitu sekitar 1014 untuk korteks serebri manusia. Spina itu sendiri, merupakan
tempat pemrosesan pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di neuron.
Akson
kebanyakan neuron hanya memilik satu akson; ada sejumlah kecil yang tak
mempunyai akson sama sekali. Sebuah akson merupakan cabang silindris dengan panjang
dan diameter yang bervariasi, sesuai jenis neuronnya. Semua akson berasal dari dari
daearah berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, ysng umumnya muncul dari
perikarion. Membran plasma di akson di sebut aksolemma; isinya dikenal dengan nama
aksoplasma. Pada neuron yan membentuk akson bermielin, bagian akson di antara muara
akson dan titik awal mielenisasi di sebut segmen inisial, yang merupakan tempat
berkumpulnya berbagai stimulus yang merangsang dan menghambat pada neuron, yang
dijumlahkan secara aljabar, dan menghasilkan keputusan untuk meneruskan─atau tidak
meneruskan─suatu potensial aksi, atau impuls saraf.
Bagian-Bagian Sel Glia
Oligodendrosit
Oligodendrosit membentuk selubung miellin yang merupakan insulator listrik
neuron yang memiliki cabang-cabang yang membungkus akson, dan menghasilkan selubung
mielin.
Sel Schwann
15 | P a g e
Sel ini mempunyai fungsi yang sama dengan oligodendrosit, namun ke beradaannya
terletak di sekitar akson di susunan saraf tepi. Satu sel schwann , membentuk mielin di
sekeliling satu segmen dari satu akson, berbeda dengan oligodendrosit yang dapat
“bercabang” dan meliputi lebih dari satu akson cabangnya.
Astrosit
Astrosit adalah sel yang bintang dengan banyak cabang, dan juga sel-sel ini memiliki
berkas-berkas filamen intermideat, yang terdiri atas protein asam glia berfibril yang
memperkuat strukturnya. Selain fungsi penyokongnya, astrosit ikut serta mengendalikan
lingkungan ion dan kimiawi neuron. Beberapa astrosit memiliki cabang dengan ujung-
ujungnya yang melebar yang berhubungan dengan sel endotel.
Cabang yang melebar juga terdapat pada permukaan luar SSP, tempat cabang-
cabang tersebut menyusun suatu lapisan yang utuh
Sel Ependim
Sel ependim adalah sel epitel silindris yang rendah yang melapisi ventrikel otak dan
kanalis sentralis di medula spinalis. Di lokasi tertentu, sel ependim memiliki silia, yang
memudahkan pergerakan LCS.
Mikroglia
Mikroglia adalah sel kecil memanjang dengan cabang-cabang pendek yang tak
teratur,yang merupakan sel fagositik yang termasuk dalam sistem fagosit menonuklear di
jaringan saraf, yang berasal dari sel prekursor dalam sumsum tulang. Sel-sel ini dapat di
kenali pada sediaan H.E, oleh intinya yang gepeng dan padat, yang berbeda dengan inti sel
glia lain yang bulat.
Susunan Saraf Pusat
Susunan saraf pusat terdiri atas serebrum, serebelum, dan medula spinalis. SSP ini
hampir tidak memiliki jaringan ikat dan karenanya, konsistensi organ ini mirip gel yang
16 | P a g e
relatif lunak. Bila diiris, serebrum,serebelum, dan medila spinalis memperlihatkan daerah
putih (substansia alba) dan kelabu (substansia grissea).
Unsur utama dari substansi putih adalah akson bermielin dan oligodendrosit
penghasilmielin, dan tidak mengandung badan sel neuron. Subtansia grissea mengandung
badan sel neuron, dendrit, bagian awal akson tak bermielin, dan sel glia. Substansia grissea
terutama terdapat di permukaan serebrum dan serebelum, yang membentuk korteks
serebri dan korteks serebeli, sedangkan substansia alba lebih ke pusat.
Meningen
Di mulai dari lapis terluar, meningen meliputi dura mater, arakhnoid, dan pia mater.
Dura Mater
Adalah lapisan luar yang terdiri atas jaringan ikat padat, yang menyatu dengan
periosteum tengkorak, yang juga membungkus medula spinalis, terpisah dari periosteum
vertebra oleh rongga epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat
longgar, dan jaringan lemak.
Arakhnoid
Arakhnoid memiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura mater dan
suatu sitem trabekula yang membentuk rongga subarakhnoid, yang berisikan LCS dan
terpisah dari rongga subdural. Arakhnoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah,
dan epitel selapis gepeng yang melapisi dura mater juga menutupinya. Karena arakhnoid
memiliki lebih sedikit trabekula di medula spinalis, arakhnoid lebih mudah di bedakan dari
pia mater di daerah tersebut.
Pia Mater
Pia mater adalah jaringan ikat longgar yang banyak mengandung pembuluh darah,
mengikuti semua lekuk permukaan SSP, dan sedikit menembusnya bersama pembuluh
darah. Sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim menutupi pia mater. Pembuluh darah itu
sendiri menembus SSP melalui terowongan yang berlapiskan pia mater─ruang perivaskular.
17 | P a g e
Sawar Otak-Darah
Sawar otak-darah adalah sawar fungsional yang mencegah masuknya zat tertentu,
seperti antibiotik, zat toksik kimiawi dan bakteri, dari darah ke jaringan saraf.
Susunan Saraf Tepi
Komponen utama dari SSP adalah saraf,ganglia, dan ujung saraf. Saraf adalah berkas
serabut saraf yang di kelilingi selubung jaringan ikat.
Serabut Saraf
Serabut saraf terdiri atas akson yang di bungkus selubung khusus yang berasal dari
sel ektodermal. Gabungan serabut saraf membentuk traktus-traktus saraf di otak, medula
spinalis, dan saraf tepi. Serabut saraf yang menjadi bagian dari SST atau SSP menentukan
perbedaan selubung serabut saraf tersebut.
Saraf
Di SST, serabut-serabut saraf berkelompok sebagai berkas membentuk saraf. Saraf
memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang disebut epineurium,
yang juga mengisi rongga di antara berkas-berkas serabut saraf, dan setiap berkasnya
dikelilingi oleh perineurium, yaitu selapis jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel gepeng
mirip-epitel.
Ganglia
Ganglia adalah struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang
di tunjang oleh jaringan ikat. Ganglia juga terbagi atas dua bagian yaitu ganglion sensorik
dan ganglion otonom.
Kesimpulan
18 | P a g e
Sistem saraf merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu, apa bila ada
gangguan yang terjadi dalam sistem saraf,maka itu akan menggangu semua akivitas yang
terjadi di dalam tubuh.
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Editor edisi bahasa Indonesia,
Santoso Beatricia I. Edisi 2. Jakarta. EGC; 2001, hal 106-7.
2. Biologi dan sel manusia.http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm.
3. W Palupi. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC. 2004, hal 166-7.
4. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan
Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC.
2007, hal 153-179.
5. http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
0086%20Bio%202-9e.htm.
6. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan
Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC.
2007, hal 155-6.
7. Guyton A C. Fisiologi kedokteran. Alih bahasa, Irawati dkk; editor bahasa
indonesia, Rachman Y L, Hartanto H, Novrianti A, Wulandari N. Ed 11. Jakarta.
EGC. 2008, hal 755.
19 | P a g e