Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai
konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku
yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
Menurut Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan
belajar.
Wujud dari sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Budaya: Sistem kelompok yang di share, value dan norma yang dipelajari; ini adalah desain kelompok untuk kehidupan
Value: ide abstrak tentang baik, benar, keinginan
Norma: Panduan dan pranata sosial; memandu perilaku yang tepat untuk situasi spesifik
Folkways: norma signifikan moral kecil
Cara berpakaian; cara makan; tepat waktu
Mores: norma sentral berfungsi kehidupan sosial
Memberi restribusi serious: pencurian, adultery, alcohol
• Kelakuan manusia didasarkan padaakalnya
• Kehidupan manusia berlangsung atasbantuan peralatan sbg hasil kerjaakalnya
• Perilaku manusia didapat dandibiasakan dengan proses belajar
• Dengan akalnya manusia memiliki alatkomunikasi berupa bahasa
• Pengetahuan manusia bersifatakumulatif
• Dengan akalnya manusia dptmerumuskan segala pengetahuannyayang bersifat akumulatif
• Sistem pembagian kerja manusia lebihkompleks
• Masyarakat manusia beraneka ragam.
Hanya ada dalam kehidupan manusia
Hanya diperoleh dalam anggota masyarakat
Diwariskan dengan cara belajar
Berwujud material dan non material
1. Sistem PengetahuanSistem Pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a) Alam Sekitar;
b) Alam flora di daerah tempat tinggal;
c) Alam fauna di daerah tempat tinggal;
d) Zat -zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e) Tubuh Manusia;
f) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia;
g) Ruang dan Waktu
2. NilaiNilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagaianggota masyarakat.
C. Kluchon mengemukakan, bahwa yang menentukanorientasinilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifatuniversal, yaitu :
a) Hakikat hidup manusia (MH)
b) Hakikat karya manusia (MK)
c) Hakikat waktu manusia (MW)
d) Hakikat alam manusia (MA)
e) Hakikat hubungan antarmanusia (MM)
3. Pandangan HidupPandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan5. Persepsi
Persepsi adalah suatu titik tolakpemikiran yang tersusun dariseperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahamikejadian atau gejala dalamkehidupan.Persepsi terdiri dari atas 1) persepsisensorik, yaitu persepsi yang terjaditanpa menggunakan salah satu inramanusia;2) persepsi telepati, yaitukemampuan pengetahuan kegiatanmental individu lain;3) persepsi claivoryance, yaitukemampuan melihat peristiwa ataukejadian di tempat lain, jauh daritempat orang yang bersangkutan.
6. Etos KebudayaanEtos berasal dari bahasa Inggris yang berarti watak khas.
Contohnya, kebudayaan Batak dilihat oleh orang Jawa, sebagai orang yang agresif, kasar, kurang sopan, tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya.
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat.
Unsur pokok kebudayaan (menurut Bronislaw Malinowski) :
Sistem norma
Organisasi Ekonomi
Alat-alat dan lembaga pendidikan
Organisasi kekuatan
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasilinteraksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini.
Kebudayaan memiliki peran sebagai : 1. Pedoman antarmanusia2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan3. Pembimbing kehidupan dan penghidupan4. Pembeda manusia dan binatang5. Petunjuk-petunjuk manusia harus bertindak dan berperilaku di
dalam pergaulan6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak dan bersikap jika berhubungan dengan orang lain7. Modal dasar pembangunan
1. Proses difusi
2. Faktor lingkungan fisik
3. Kemajuan teknologi dan komunikasi
4. Kontrol terhadap perilaku reguler
Ada 5 faktor yang menjadipenyebab perubahankebudayaan, yaitu :
a) Perubahan lingkungan alamb) Kontak dengan kelompok
lainc) Adanya penemuan
(discovery)d) Pengadopsian beberapa
elemen kebudayaan daribangsa lain
e) Memodifikasi cara hidupnyadengan mengadopsipengetahuan ataukepercayaan baru
Masyarakat berbeda dalam dimensi kebudayaan
Apakah budaya?
Bagaimana/mengapa struktur sosial, agama, bahasa mempengaruhi perbedaan budaya?
Apa beda budaya dan nilai(value) ditempat kerja (Budaya Perusahaan)?
Perubahan budaya terjadi terus menerus. Apa alasan dibalik itu?
Implikasi untuk manajer bisnis
Kebiasaan adalah norma dan ekspektasi tentang cara orang melakukan sesuatu di negara/daerah tertentu.
Mengapa eksekutip 3M bingungterkait penjualan Scotch-Brite floor cleaner yang hangat di Philippines?
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya.
Arti etika dapat disamakan dengan moral (mores dalam bahasa Latin), akhlak, atau kesusilaan.
Etika berkaitan dengan nilai, karena pada pokoknya membicarakan masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila atau tidak susila, baik dan buruk.
Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk (Herimanto & Winarno, 2009:27)
Teori ini meletakkan kewajiban oleh manusia harus dipenuhi semata –mata karena perbuatan itu secara moral adalah baik. Deontik yang berarti “yang diwajibkan” dalam arti luasnya dijadikan sinonim dari etika kaidah itu sendiri.
Teori Deontik cenderung mengarahkan manusia menggunakan akal budinya, dengan membuat manusia itu berfikir bagaimana ia harus melaksanakan kaidah moral, dalam situasi tertentu maka ia akan melakukan perbuatan yang sesuai dengan kaidah itu.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa penarapan etika ini hanya berdasar ada penalaran lokila dari manusia itu sendiri.
Sehingga membuat etika ini memiliki kelemahan yaitu etika ini terlalu rasional dan terlalu kaku.
Padahal dalam memutuskan suatu moral tidak bisa lepas dari peranan kepercayaan, perasaan dan intuisi serta situasi yang terjadi saat itu. Hal ini membuat teori ini kurang dianut oleh para filsuf Intuisionistik dan Eksistensialistik.
Teori Teleologik menempatkan tujuan perbuatan sebagai landasan bagi kaidah moral, sebab orang baru dapat mengatakan perbuatan itu baik secara moral jik akibat dari perbuatan itu baik secara moral.
Jadi teori ini memandang dari segi akibat yang ditimbulkan perbuatan tersebut. Teleologi yang berarti “tujuan”. Jadi teori yang diarahkan pada tujuan perbuatan
Dalam teori ini mengarahkan seseorang untuk berfikir dengan melihat dari segi tujuan atau hasil ( faedah ) jika akan bertindak sesuatu. Apakah perbuatan itu bermanfaat baik untuk dirinya atu tidak. Sehingga mampu melahirkan aliran - aliran lain. Misalnya etika egoisme dan utilitarisme.
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah atau tidak indah. Nilai estetika berarti nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, sempit, dan estetik murni.
Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan.
Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna)
Secara estetik murni, mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan dan perasaan yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (angapan indah).
“Nasional” digunakan untuk: Definisi masyarakat kesamaan diantara orang orang , sebab dan akibat
adanya batas batas negara
Cara untuk membatasi dan mengukur budaya untuk melakukan bisnis budaya adalah karakteristik kunci dari masyarakat
dapat berbeda signifikan lintas batas negara Juga dalam batas negara
hukum ditetapkan sepanjang garis negara
Budaya adalah sebab dan akibat dari faktor ekonomi dan politik yang berbeda melintasi batas negara
Unit dari organisasi sosial: individual atau group?
Masyarakat mungkin distratifikasi dalam klas klas
Strafikasi high-low s
Mobilitas high-low antara strataIndividual: bangunan block beberapa masyarakat(barat)
Entrepreneurship
Social, geographical dan mobilitas inter-organizationalGroup:
Dua atau lebih assosiasi individual dengan identitas yang
di “share”
Interaksi satu sama lain dengan cara spesifik berdasarkan
perangkat umum ekspektasi.
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbaedaan persepsi.
3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5. Sikap tradisonalisme
6. Sikap etnosentrisme
7. Perkembangan IPTEK