STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
(SP 1)
Nama Pasien : Tn.E
Pertemuan : 1 (satu)
Hari/ tanggal : Selasa, 30 Juni 2015
Ruang : Puri Nurani
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Mendengar suara-suara/kegaduhan
b. Mendengar suara-suara yang mengajak bercakap-cakap
c. Mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya
Data Objektif :
a. Bicara dan tertawa-tawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Mendekatkan telinga kearah tertentu
2. Diagnose keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
a. Bina hubungan saling percaya
b. Identifikasi jenis halusinasi
c. Identifikasi isi halusinasi
d. Identifikasi waktu halusinasi
e. Identifikasi frekuensi halusinasi
f. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
g. Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi
h. Ajarkan pasien menghardik halusinasi
i. Anjurkan pasien memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
j. Mendapatkan data yang dbapaktuhkan dari pasien
4. Tindakan Keperawatan
a. Melakukan pengkajian awal
b. Membina hubungan saling percaya
c. Membantu klien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Membantu klien mengungkapkan tanda-tanda halusinasi yang dialaminya
e. Membantu klien mengungkapkan isi, waktu dan frekuensi halusinasi
yang dialaminya selama ini
f. Mendiskusikan bersama klien cara mengontrol halusinasi
g. Mempraktekan latihan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
h. Menganjurkan klien untuk memasukan kegiatan didalam jadwal kegiatan
harian
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Suster A senang di panggil suster
A. Saya adalah mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta. Kalau boleh saya
tahu nama bapak siapa dan senang dipanggil siapa ?”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan bapak hati ini ? Ada keluhan ? Bagaimana tidurnya
semalam ?”.
c. Kontrak
1) Topik : “Bapak pagi ini kita akan berbincang-bincang tentang tentang
suara-suara yang sering bapak dengar selama ini.”
2) Waktu : “Bapak mau berapa lama kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit ?”
3) Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang dimana? Di sini aja ya ?”
4) Tujuan : “Supaya bapak dapat mengendalikan suara-suara yang bapak
dengar dengan cara menghardik”.
2. Fase kerja
“Bapak sudah berapa lama di sini ? Apakah bapak masih ingat siapa yang
membawa bapak ke sini ? Kenapa atau kejadian apa yang menyebebkan
bapak dibawa kesini ? Apakah bapak mendengar suara-suara tanpa ada
wujudnya ? Apakah yang dikatakan suara-suara itu ? Apakah terus menerus
mendengar atau hanya sewaktu-waktu saja ? Kapan paling sering bapak
mendengar suara tersebut ? Berapa hari sekali bapak mendengar suara itu ?
Pada keadaan apa ? Apakah pada waktu sendiri ? Apa yang bapak rasakan
pada saat mendengar suara tersebut ? Apa yang bapak lakukan saat
mendengar suara tersebut ? Apakah dengan suara tersebut suara itu
hilang?”.
“Bagaimana kalau kita balajar cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama dengan cara menghardik, kedua dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain, ketiga melakukan kegiatan sehari-hari yang sudah
terjadwal, dan keempat minum obat yang teratur”.
“Nah.. sekarang kita belajar datu cara dulu ya yaitu dengan menghardik.
Caranya seperti ini : Saat suara-suara itu muncul bapak tutup telinga dan
katakana Pergi-pergi kamu suara palsu, kamu tidak nyata pergi-pergi saya
tidak mau dengar. Lakukan terus berulang-ulang sampai suara itu hilang
ya”.
“Coba bapak ulang kembali cara yang saya ajarkan tadi, iya bagus bapak
sudah bisa melakukannya”.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang cara
mengontor halusinasi dengan cara menghardik ?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan cara-cara untuk mencegah suara-suara itu agar
tidak muncul lagi dan coba bapak ulangi cara menghardik”.
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi silahkan bapak coba cara tersebut.
Kita masukan ke dalam jadwal kediatan haian ya”.
4. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “ Bapak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi
tentang cara kedua yaitu berbincang-bincang dengan orang lain saat suar
itu muncul”.
b. Waktu : “ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang jam 09.00?”
c. Tempat : “ Kita berbincang-bincang di sini lagi ya pak”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 1)
Nama : Tn. E Usia : 34 tahun
No. RM : 01.10.26 Ruang : Puri Nurani
Hari/ tanggal : Selasa, 30 Juni 2015 Pertemuan : 1
IMPLEMENTASI TINDAKAN
KEPERAWATANEVALUASI
Kondisi Pasien :
DO :
1. Bicara dan tertawa sendiri
2. Marah-marah tanpa sebab
3. Menutup telinga
DS :
1. Mendengar suara-suara / kegaduhan
2. Mendengar suara yang mengajak
bercakap-cakap
3. Mendengar suara yang menyuruhnya
melakukan sesuatu yang berbahaya
Diagnosa Keperawatan : Ganggusn Sensori
Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Pertemuan 1 :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi jenis halusinasi
3. Identifikasi isi halusinasi
4. Identifikasi waktu halusinasi
5. Identifikasi frekuensi halusinasi
6. Identifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi
S :
1. Klien mengatakan masuk kesini dari 1
hari sebelum puasa
2. Klien mengatakan dibawa keisini
karena mendengar suara-suara yang
memanggil- manggil namanya
3. Klien mengatakan sudah pernah masuk
kesini sebelumnya
4. Klien mengatakan bosan karena tidak
ada kegiatan
5. Klien mengatakan senang waktu di
panti sosial sukabumi karena banyak
kegiatan seperti menjahit dan berternak
lele
6. Klien mengatakan suara-suara muncul
saat klien sedang tiduran sendiri /
sedang mendengarkan radio
7. Klien menatakan disini sudah diajarkan
cara menghardik,
8. Klien mengatakan jika suara-suara
muncul dahulu sering diajak bicara
9. Klien mengatakan dulu pernah
memukul ayah tirinya karena ibunya
menjual rumah
7. Identifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
8. Ajarkan pasien menghardik halusinasi
9. Anjurkan pasien memasukan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
10. Mendapatkan data yang dbapaktuhkan
dari pasien
Tindakan Keperawatan :
1. Melakukan pengkajian awal
2. Membina hubungan saling percaya
3. Membantu klien untuk
4. mengungkapkan perasaannya
5. Membantu klien
6. mengungkapkan tanda-tanda halusinasi
yang dialaminya
7. Membantu klien
8. mengungkapkan isi, waktu dan frekuensi
halusinasi yang dialaminya selama ini
9. Mendiskusikan bersama klien cara
mengontrol halusinasi
10. Mempraktekan latihan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik
11. Menganjurkan klien untuk
12. memasukan kegiatan didalam jadwal
kegiatan harian
RTL :
Perawat
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Anjurkan pasien memasukkan dalam
10. Klien mengatakan saat ini suara-
suara sudah jarang terdengar
O :
1. Klien tampak tenang dan kooperatif saat
diajak bicara
2. Kontak mata ada
3. Ekspresi wajah labil
4. Klien dapat menyebutkan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
5. Klien dapat mempraktekan cara
menghardik halusinasi dengan cara
menghardik
A :
Masalah Ganggusn Sensori Persepsi :
Halusinasi Pendengaran teratasi
sebagian
P :
Pasien : latihan menghardik 2 kali sehari
dan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian
jadwal keiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 3)
Nama Pasien : Tn E
Pertemuan : 3 (Tiga)
Hari/ tanggal : Jumat, 03 Juli 2015
Ruang : Puri Nurani
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan masuk kesini dari 1 hari sebelum puasa
b. Klien mengatakan dibawa keisini karena mendengar suara-suara yang
memanggil- manggil namanya
c. Klien mengatakan sudah pernah masuk kesini sebelumnya
d. Klien mengatakan bosan karena tidak ada kegiatan
e. Klien mengatakan senang waktu di panti sosial sukabumi karena banyak
kegiatan seperti menjahit dan berternak lele
f. Klien mengatakan suara-suara muncul saat klien sedang tiduran sendiri /
sedang mendengarkan radio
g. Klien menatakan disini sudah diajarkan cara menghardik,
h. Klien mengatakan jika suara-suara muncul dahulu sering diajak bicara
i. Klien mengatakan dulu pernah memukul ayah tirinya karena ibunya menjual
rumah
j. Klien mengatakan saat ini suara-suara sudah jarang terdengar
Data Objektif :
a. Klien tampak tenang dan kooperatif saat diajak bicara
b. Kontak mata ada
c. Ekspresi wajah labil
d. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
e. Klien dapat mempraktekan cara menghardik halusinasi dengan cara
menghardik
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
c. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“ Selamat pagi Bapak E, masih ingat dengar suster? Ya betul, saya suster A. Pak,
sesuai janji kita yang kemarin kita akan membicarakan tentang cara
mengontrol halusinasi yang ke 3 dengan cara berbincang-bincang.’’
b. Evaluasi validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah suara-suara nya masih muncul ?
Apakah sudah dilatih cara yang kita latih kemarin ? Berkurangkah suara nya ?
Bagus. Kegiatannya sudah bapak masukan ke dalam jadwal kegiatan harian ?
c. Kontrak
1) Topik : “Sesuai janji kita kemaren saya akan latih cara kedua
untuk mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain”.
2) Waktu : “ Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit ya bu”.
3) Tempat : “Di sini aja ya, di ruang makan”.
4) Tujuan : “ Supaya bapak dapat mengendalikan suara-suara yang sering bapak
dengar dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain”.
2. Fase kerja
“ Cara ketiga untuk mencegah atau mengontrol halusinasi adalah dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-
suara langsung saja cari teman untuk diajar ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak. Contohnya begini : “Tolong saya mulai mendengar
suara-suara lagi, ayo ngobrol dengan saya. Coba bapak lakukan yang suster
lakukan tadi. Iya bagus sekali. Latihan terus ya bu.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah latihan berbincang-bincang tentang cara ke
tiga yaitu berbincang-bincang dengan orang lain ?”
b. Evaluasi objektif
“Jadi, sudah berapa cara yang sudah bapak pelajari untuk mencegah suara-suara ?
Iya, bagus.
c. Rencana tindak lanjut
“Jika bapak mendengar suara-suara lagi coba lah cara ke tiga ini. Nah.. kalau
begitu kita masukan ke dalam jadwal kegiatan harian ya”.
d. Kontrak
1) Topik : “ Besok pagi kita berbincang-bincang lagi ya pak. Besok kita latih cara
ketiga yaitu melakukan aktifitas terjadwal”.
2) Waktu : “ Kita berbincang-bincang jam 10.00 WIB “
3) Tempat : “ Mau dimana ? Di sini lagi ? Baiklah !”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 3)
Nama : Tn. E Usia : 34 tahun
No. RM : 01.10.26 Ruang : Puri Nurani
Hari/ tanggal : Jumat, 03 Juli 2015 Pertemuan : 3
IMPLEMENTASI TINDAKAN
KEPERAWATANEVALUASI
Kondisi Pasien :
DO :
1. Klien tampak tenang dan
kooperatif
2. Kontak mata ada
3. Klien dapat melakukan cara
menghardik, minum obat teratur.
DS :
1. Klien mengatakan halusinasi
sudah tidak ada
2. Klien mengatakan hari senin
sudah akan pulang
3. Klien mengatakan ingin segera
bekerja
4. Klien mengatakan obat sudah
diminum secara teratur
Diagnosa Keperawatan :
Ganggusn Sensori Persepsi :
Halusinasi Pendengaran
Tujuan Pertemuan 3 :
1. Klien dapat mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
Tindakan Keperawatan :
1. Evaluasi kegiatan harian
2. Latih klien mengendalikan
S :
1. Klien mengatakan halusinasi
sudah tidak terdenggar
2. Klien mengatakan sudah
melakukan cara menghardik
3. Klien mengatakan obat sudah
diminum secara teratur 2x
setelah makan
4. Klien mengatakan sudah
melakukan cara ke 3 mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan teman dan
perawat
O :
1. Klien tampak tenang dan
kooperatif saat diajak bicara
2. Kontak mata ada
3. Ekspresi wajah labil
4. Klien dapat menyebutkan cara
mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
A :
Masalah Ganggusn Sensori
Persepsi : Halusinasi
Pendengaran teratasi sebagian
P :
Pasien : latihan berbincang-bincang
halusinasi dengan melakukan
bercakap-cakap
3. Anjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiattan harian
RTL :
Perawat
1. Evaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara menhardik,
minum obat secara teratur,
bercakap-cakap.
2. Anjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal keiatan harian
3. Melanjutkan pertemuan ke 6 SP 4
mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan
2 kali sehari dan memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 4)
Nama Pasien : Tn.E
Pertemuan : 4 (Empat)
Hari/ tanggal : Sabtu 04 Juli 2015
Ruang : Puri Nurani
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan halusinasi sudah tidak terdenggar
b. Klien mengatakan sudah melakukan cara menghardik
c. Klien mengatakan obat sudah diminum secara teratur 2x setelah makan
d. Klien mengatakan sudah melakukan cara ke 3 mengontrol halusinasi dengan
cara bercakap-cakap dengan teman dan perawat
Data Objektif :
a. Klien tampak tenang dan kooperatif saat diajak bicara
b. Kontak mata ada
c. Ekspresi wajah labil
d. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan sehari-hari.
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Latih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan sehari-
hari (yang biasa dilakukan klien)
c. Ajurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“Selamat pagi Bapak E, masih ingat dengar suster? Ya betul, saya suster A. Pak,
sesuai janji kita yang kemarin kita akan membicarakan tentang cara
mengontrol halusinasi yang ke 4 dengan cara melakukan aktivitas “
b. Evaluasi validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah suara-sauara masih muncul ?
Apakah sudah dilatih cara yang sudah kita latih kemarin ? Berkurangkah
suaranya ? Apakah sudah dimasukan ke dalam jadwal kegiatan harian ?”
c. Kontrak :
1) Topik : “Sesuai janji kita kemarin suster akan latih cara keempat untuk
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas sehari-hari”.
2) Waktu : “ Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit ya pak”
3) Tempat : “ Di sini ya, di ruang makan”.
4) Tujuan : “ Supaya bapak dapat mengendalikan suara-suara yang sering bapak
dengar dengan cara melakukan kegiatansehari-hari”.
2. Fase kerja
“ Bapak apa saja yang sudah di lakukan dari jam 08.00-20.00 WIB? Apakah
bapak merasa bosan ? Apakah bapak masih mendengar suara-suara ? Apakah
cara yang suster ajarkan sudah dilakukan ? Nah, sekarang suster akan
mengajarkan dan melatih bapak dalam mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegiatan yaitu menyapu dan merapikan tempat tidur.
“ Ayo bapak kita merapikan tempat tidur. Bagus sekali, bapak sudah bisa
melakukan aktifitas merapikan tempat tidur. Dilakukan terus ya pak”.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“ Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dan melatih bapak
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas atau kegiatan dengan
cara merapihkan tempat tidur”.
b. Evaluasi objektif
“ Coba bapak ulangi lagi apa yang sudah suster ajarkan”.
c. Rencana tindak lanjut
“ Bapak, Suster harap bapak dapat memutuskan suara-suara halusinasi dengan
melakukan kegiatan yang sudah suster ajarkan ( Kegiatan yang biasanya
dilakukan klien di rumah). Nah, jangan lupa dimasukan ke dalam jadwal
kegiatan harian ya bu”.
d. Kontrak
1) Topik : “ Bapak, besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara keempat
yaitu dengan minum obat secara teratur”.
2) Waktu : “ Bagaimana besok kita berbincang-bincang jam 09.00?”
3) Tempat : “ Di sini ya pak di ruang makan”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 3)
Nama : Tn. E Usia : 34 tahun
No. RM : 01.10.26 Ruang : Puri Nurani
Hari/ tanggal : Sabtu 04 Juli 2015 Pertemuan : 4
IMPLEMENTASI TINDAKAN
KEPERAWATANEVALUASI
Kondisi Pasien : S :
DO :
1. Klien tampak tenang dan
kooperatif
2. Kontak mata ada
3. Klien dapat melakukan cara
menghardik, minum obat teratur,
bercakap-cakap
DS :
1. Klien mengatakan halusinasi
sudah tidak ada
2. Klien mengatakan bosan dan
ingin segera kembali bekerja
3. Klien mengatakan jika disini
tugasnya hanya menaruh
omprengan bekas makan saja
4. Klien mengatakan obat sudah
diminum secara teratur
5. Klien mengatakan sudah sering
berbincang dengan teman dan
suster.
Diagnosa Keperawatan :
Ganggusn Sensori Persepsi :
Halusinasi Pendengaran
Tujuan Pertemuan 3 :
1. Klien dapat mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan kegiatan
sehari-hari
Tindakan Keperawatan :
1. Klien mengatakan halusinasi
sudah tidak terdenggar
2. Klien mengatakan sudah
melakukan cara menghardik
3. Klien mengatakan obat sudah
diminum secara teratur 2x
setelah makan
4. Klien mengatakan jika disini
kegiatan klien menaruh
omprengan setelah makan senam
setiap pagi dan bermain bola
O :
1. Klien dapat mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik, patuh obat,
berbincang-bincang dan
melakukan aktivitas
2. Klien tampak tenang dan
kooperatif saat diajak bicara
3. Kontak mata ada
4. Ekspresi wajah labil
5. Klien dapat menyebutkan cara
mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian
A :
Masalah Ganggusn Sensori
Persepsi : Halusinasi
Pendengaran teratasi sebagian
P :
Pasien : latihan melakukan
1. Evaluasi kegiatan harian
2. Latih klien mengendalikan
halusinasi dengan melakukan
kegiatan yang biasa dilakukan
klien
3. Anjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
RTL :
Perawat
1. Evaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan
2. Melanjutkan pertemuan ke 5
mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan
3. Anjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal keiatan harian
aktivitas/kegiatan harian 2 kali
sehari dan memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN
(SP 2)
Nama Pasien : Tn. E
Pertemuan : 2 (dua)
Hari/ tanggal : Rabu, 01 Juli 2015
Ruang : Puri Nurani
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data Objektif :
a. Klien tampak tenang dan kooperatif saat diajak bicara
b. Kontak mata ada
c. Ekspresi wajah labil
d. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
e. Klien dapat mempraktekan cara menghardik
Data objektif :
a. Klien mengatakan masuk kesini dari 1 hari sebelum puasa
b. Klien mengatakan dibawa keisini karena mendengar suara-suara yang
memanggil- manggil namanya
c. Klien mengatakan sudah pernah masuk kesini sebelumnya
d. Klien mengatakan bosan karena tidak ada kegiatan
e. Klien mengatakan senang waktu di panti sosial sukabumi karena banyak
kegiatan seperti menjahit dan berternak lele
f. Klien mengatakan suara-suara muncul saat klien sedang tiduran sendiri /
sedang mendengarkan radio
g. Klien menatakan disini sudah diajarkan cara menghardik,
h. Klien mengatakan jika suara-suara muncul dahulu sering diajak bicara
i. Klien mengatakan dulu pernah memukul ayah tirinya karena ibunya menjual
rumah
j. Klien mengatakan saat ini suara-suara sudah jarang terdengar
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensorik : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
a. Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Menyebutkan manfat minum obat
c. Menyebutkan kerugian tidak minum obat
d. Menyebutkan nama, warna dosis dan efek samping obat
e. Menyebuttkan akibat berhenti minum obat
4. Tindakan keperawatan
a. Mengulang tindakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Diskusikan dengan klie manfaat minum obat
c. Diskusikan dengan klien kerugian tidak minum obat
d. Mendiskusikan dengan klien nama, warna, dosis, dan efek samping obat
e. Menyebutkan akibat berhenti minum obat
f. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Fase orietasi
a. Salam teraupetik
“Selamat pagi Bapak E, masih ingat dengar suster? Ya betul, saya suster A. Pak,
sesuai janji kita yang kemarin kita akan membicarakan tentang cara
mengontrol halusinasi yang ke 2 dengan cara patuh obat “
b. Evaluasi validasi
“ Bagaimana perasaaan bapak hari ini ? Bagaimana tidurnya semalam ? Apa
keluhan bapak hari ini ? Apakah suara-suara itu masih muncul ? Apakah sudah
di pakai cara yang kita latih ? Apakah sudah dimasukan ke dalam jadwal
kegiatan harian ?”
c. Kontrak
1) Topik : “ Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang obat-obatan dan maanfaat obat yang bapak minum”
2) Waktu : “Kita berbincang-bincang selama 20 menit ya pak”
3) Tempat : “ Diruang makan ya”
4) Tujuan : “ Supaya bapak dapat mengerti atau paham tenteng manfaat minum
obat”
2. Fase kerja
“ Bapak sudah minum obat hari ini ? Adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur ? Apakah setelah minum obat suara-suara itu tidak muncul ? Apakah
manfaat minum obat dan kerugian tidak minum obat ? Iya, benar sekali. Bapak
pintar.
“ Bapak minum obat sangat penting agar suara-suara yang bapak dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Dan kerugian jika bapak tidak
minum obat adalah suara-suara yang selama ini bapak dengar akan muncul
setiap saat. Berapa macam obat yang bapak minum ? Warna apa saja obat yang
bapak minum ?
“pertama yang Rizodal 2x sehari warna abu-abu diminum setelah makan pagi dan
malam gunanya untuk mengurangi perilaku agresif dan untuk menghilangkan
suara-suara . yang kedua Heximer 2x sehari juga warnanya kuning gunanya
untuk memperbaiki sistem saraf agar pikiran bapak lebih tenang. Dan yang
terakhur Clozapine yang berwarna cream diminum 1x sehari gunanya untuk
menenangkan. Kalau suara-suara nya sudah hilang obatnya tidak boleh di
hentikan ya. Nanti konsultasi lagi dengan dokter ya bu, sebab kalau bapak
putus obat bapak akan kambuh lagi dan sulit untuk sembuh seperti keadaan
semula. Kalau obat habis bapak bisa minta kedokter untuk mendapatkan obat
lagi. Bapak juga harus teliti kalau ingin minum obat, pastikan obatnya benar
artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar obat bapak. Jangan
keliru dengan obat orang lain. Baca nama kemasannya pastikan obat yang
bapak minum pada waktu dan cara yang benar, yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya. Dan bapak juga harus pastikan berapa jumlah obat sekali
minum. Dan bapak juga harus cukup minum obat.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap mengenai obat-obatan untk
memutuskan halusinasinya ?
b. Evaluasi objektif
“ Coba bapak ulangi apa yang sudah suster ajarkan ? Sudah berapa cara yang
sudah kita latih untuk mencegah suara-suara ?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Bapak suster harap bapak dapat melakukan ke empat cara yang sudah suster
ajarkan ketika suara-suara itu muncul”. Nah, mari kita masukan jadwal minum
obat pada jadwal kegiatan harian”.
d. Kontrak
1) Topik : “Besok kita berbincang-bincang lagi tentang obat yang bapak minum
setiap harinya dan saat bapak dirumah”.
2) Waktu : “Bapak mau berbincang-bincang jam berapa? Bagaimana kalau 20
menit ?
3) Tempat : “ Mau berbincang-bincang dimana ? Disini lagi ?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN (SP 2)
Nama : Tn. E Usia : 34 tahun
No. RM : 01.10.26 Ruang : Puri Nurani
Hari/ tanggal : Rabu, 01 Juli 2015 Pertemuan : 2
IMPLEMENTASI TINDAKAN
KEPERAWATANEVALUASI
Kondisi Pasien :
DO :
1. Klien tampak tenang dan
kooperatif
2. Kontak mata ada sesekali
menunduk
3. Klien terlihat aktif beraktivitas
4. Klien dapat melakukan cara
menghardik
DS :
1. Klien mengatakan hari ini tidak
mendengar suara-suara\
2. Klien mengatakan ingin cepat
pulang dan kembali bekerja
3. Klien mengatakan disini jarang
ada kegiatan
Diagnosa Keperawatan :
Ganggusn Sensori Persepsi :
Halusinasi Pendengaran
Tujuan Pertemuan 2 :
1. Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik
2. Menyebutkan manfat minum obat
3. Menyebutkan kerugian tidak
minum obat
4. Menyebutkan nama, warna dosis
S :
1. Klien mengatakan suara-suara
sudah berkurang
2. Klien mengatakan kemarin
sudah melakukan cara
menghardik
3. Klien mengatakan akan pusing
dan tidak bisa tidur bila tidak
minum obat
4. Klien mengatakan jika tidak
minum obat akan balik lagi ke
RS
5. Klien mengatakan obat yan
diminum ada 3 macam, warna
abu-abu, kuning dan kuning
kecoklatan. Diminum 2x sehari
setelah makan pagi dan malam
O :
1. klien dapat mengontrol
halusinasinya dengan cara
menghardik
2. klien tampak tenang dan
kooperatif
3. kontak mata ada
4. klien dapat menyebutkan
kerugian tidak minum obat
5. klien dapat menyebutkan warna
obat
6. klien dapat menyebutkan akibat
dan efek samping obat
5. Menyebuttkan akibat berhenti
minum obat
Tindakan Keperawatan :
1. Mengulang tindakan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
2. Diskusikan dengan klie manfaat
minum obat
3. Diskusikan dengan klien kerugian
tidak minum obat
4. Mendiskusikan dengan klien
nama, warna, dosis, dan efek
samping obat
5. Menyebutkan akibat berhenti
minum obat
6. Anjurkan memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
RTL :
Perawat
1. Evaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik dan minum obat
2. Melanjutkan pertemuan ke 3
mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik dan patuh obat
4. Anjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal keiatan harian
berhenti minum obat
A :
Masalah Ganggusn Sensori
Persepsi : Halusinasi
Pendengaran teratasi sebagian
P :
Pasien : minum obat 2 x sehari
setelah makan pagi dan makan
malam, dan memasukkannya ke
dalam jadwal kegiatan harian.
Recommended