Mariani 101630757
EKOSISTEM
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun
yang beragam. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Dalam Ilmu Ekologi, ada beberapa tingkatan organisasi dalam ekosistem,
yaitu:
1. Individu, adalah suatu organisme tunggal
Gambar 1. Contoh Individu, seekor iguana
2. Populasi, adalah kumpulan individu yang sama speciesnya yang hidup pada derah
tertentu
Gambar 2. Contoh populasi, sekelompok kuda di Sumbawa
3. Komunitas, adalah kumpulan populasi yang hidup pada areal dan waktu tertentu,
serta saling berinteraksi satu dengan lainnya. dibedakan menjadi 2 :
a. komunitas akuatik
b. komunitas terestial
1 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Gambar 3. Contoh komunitas, komunitas pantai
4. Ekosistem, adalah kumpulan dari komunitas dan lingkungan abiotiknya
Gambar 4. Contoh Ekosistem, ekosistem sungai
5. Biosfer, adalah merupakan sistem biologi yang paling besar dan hampir mandiri,
karena mencakup kesatuan dari berbagai ekosistem.
Gambar 5. Contoh Biosfer
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen
sebagai berikut. Yaitu Komponen autotrof, Komponen heterotrof, Bahan tak hidup
(abiotik), Pengurai (dekomposer). Berikut adalah komponen-komponen yang
2 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
menyusun ekosistem sehingga dapat berinteraksi dan memiliki hubungan timbale balik
antara makhluk hidup dan lingkungan:
1. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme
yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik
dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen
autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
2. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan,
jamur, dan mikroba.
3. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara,
sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
4. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini
adalah bakteri dan jamur.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi
beberapa bioma, yaitu bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan basah, bioma
hutan gugur, bioma taiga dan bioma tundra. Sedangkan ekosistem perairan dibedakan
atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
A. Ekosistem Darat
Ekosistem darat ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang disebut dengan bioma.
Adapun bioma dalam ekosistem darat, adalah bioma gurun, bioma padang rumput,
bioma hutan basah, bioma hutan gugur, bioma taiga dan bioma tundra. Masing-
masing bioma memiliki cirri-ciri tersendiri, yang satu sama lain memiliki
perbedaan.
3 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Yaitu:
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C)
sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah
(bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau
tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal,
katak, dan kalajengking.
Gambar 6. Bioma Gurun
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan
turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air)
cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,
singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Berikut ini adalah gambar dari lokasi bioma padang rumput yang terdapat pada
daerah antara tropik ke subtropik
4 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Gambar 7. Bioma Padang Rumput
3. Bioma hutan basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya
adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak,
jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi
dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar
organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan
kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah
tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek
sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau,
dan burung hantu.
Gambar 8. Bioma Hutan Basah
5 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat
musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Gambar 9. Bioma Hutan Gugur
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur. Dibawah ini adalah gambar lokasi hutan taiga atau bioma
taiga yang terdapat pada daerah kutub utara
Gambar 10. Bioma Taiga
6 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
6. Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum,
liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Gambar 11. Bioma Tundra
B. Ekosistem Perairan
Selain ekosistem darat yang terbagi menjadi beberapa bioma, ekosistem
perairan juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut atau air asin. Ekosistem air tawar dapat digolongkan lagi menjadi beberapa
ekosistem diantaranya ialah ekosistem air tenang (lentik) misalnya danau dan rawa,
serta ekosistem air mengalir (lotik) misalnya air sungai dan air terjun.
1. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah adaptasi
tumbuhan dan adaptasi hewan.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai
(Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan
7 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis
lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang
bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang
hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan
osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam
tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.
Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan
hidup.
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan
fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a) Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-
layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b) Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c) Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d) Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada
tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e) Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya
cacing dan remis.
Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
a. Produsen: terdiri dari Bolongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang biru,
golongan spermatophyta, misal: eceng gondok, teratai, kangkung, genger,
kiambang.
b. Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga, udang, siput, cacing, dan hewan-
hewan lainnya.
c. Dekomposer/pengurai: sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
Flora ekosistem air tawar:
8 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan
tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang
biru, ganggang hijau).
Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya
protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung,
mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang
ke air bila mencari makanan saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan
yang berkadar garam rendah.
Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air,
mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui
proses osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan melalui insang
dan saluran pencernaan.
Ekosistem air tawar dapat digolongkan lagi menjadi beberapa ekosistem
diantaranya ialah
a) ekosistem air mengalir (lotik).
Ekosistem air mengalir atau berarus ini sering kita jumpai disekitar kita,
misalnya sungai dan selokan. Berikut ini merupakan gambar dari contoh
ekosistem lotik
Gambar 12. Ekosistem Sungai
b) ekosistem air tenang (lentik)
9 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Ekosistem air tenang ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya danau dan
rawa. Berikut ini merupakan gambar dari contoh ekosistem lentik
Gambar 13. Ekosistem Danau
Gambar 14. Ekosistem Rawa
Pembagian Zona Ekosistem air Tawar
Berdasarkan intensitas cahaya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3 daerah,
yaitu:
a. Daerah litoral: daerah air dangkal, sinar matahari dapat menembus sampai dasar
perairan organisme daerah litoral adalah tumbuhan yang berakar, udang, cacing
dan fitoplankton.
b. Daerah limnetik: daerah terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Organisme daerah ini adalah plankton, neston dan nekton.
c. Daerah profundal: daerah dasar perairan tawar yang dalam sehingga sinar
matahari tidak dapat menembusnya. Produsen sudah tidak ditemukan lagi. Daerah
Profundal juga sering disebut daerah bentik.
10 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Berikut ini adalah gambar pembagian dari masing-masing wilayah pada pembagian
daerah 3 wilayah atau zona berdasarkan intensitas cahaya matahari beserta flora
dan fauna yang dapat beradaptasi pada masing-masing zona tersebut.
Gambar 15. Pembagian zona Ekosistem air tawar
Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena
luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang
banyak.
Ciri-ciri:
a. Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun
kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan
ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
b. Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Pembagian daerah ekosistem air laut
1. Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi
matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih
berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang
hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang,
binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
a) Ekosistem Estuari
Merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai dan laut atau
disebut muara sungai. Muara sungai disebut pantai lumpur.
Estuari mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air
tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut.
Beberapa organisme laut melakukan perkambangbiakan di wilayah ini
11 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
seperti ikan, udang dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak
terdapat di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Gambar 16. Estuari
b) Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem dengan deburan ombak yang konstan dan terkena paparan
cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasi ada yang berbentuk terna atau
membentuk perdu atau pohon. Terna adalah tumbuhan berbiji yang
memiliki batang lunak dan tidak berkayu, misalnya rumput, kangkung, dan
pisang.
Gambar 17. Ekosistem Pantai Pasir
c) Ekosistem Pantai Batu
Tersusun dari komponen abiotik berupa batu-batuan kecil maupun
bongkahan batu yang besar. Organisme yang terdapat pada pantai batu
seperti ganggang Eucheuma dan Sargassum.
12 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
Gambar 18 Ekosistem Pantai Batu
2. Daerah Neritik (Daerah laut Dangkal):
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat
ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai
200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan
bentos.
Ekosistem Terumbu Karang,
Hanya dapat tumbuh di dasar peraiaran yang jernih, terumbu karang terbentuk
dari rangka hewan Coelenterata. Organisma yang terdapat pada ekosistem ini
adalah kelompok Porifera, coelenterata, ganggang, beberapa jenis ikan, serta
udang.
Gambar. 19. Ekosistem terumbu Karang
3. Zona pelagik.
Ekosistem Laut Dalam Merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada
kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya
13 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
matahari, oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme
kemoautrotof.
Gambar. 20. Ekosistem laut Dalam
Berikut ini gambar pembagian zona ekosistem Air Laut.
Gambar 21. Pembagian zona Ekosistem air laut
Komunitas di Dalam Ekosistem Air Laut
Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4,
yaitu:
a
.
Produsen
terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.
b
.
Konsumen
terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di
dalam ekosistem laut.
c. Zooplaokton
14 | T u g a s B i o l o g i
Mariani 101630757
terdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.
Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan
daerah gelap sepanjang masa. Di daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan
fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen
dan dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak
lengkap.
Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:
Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama
dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk
beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang
mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut.
Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanya minum
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
15 | T u g a s B i o l o g i