43
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Sejarah PT. Hero Supermarket
PT. Hero Supermarket merupakan industri ritel pasar swalayan
(supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23
Agustus 1971 di Jl. Falatehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Luas
gedung kurang lebih 251 m² atau lebih tepat disebut toko swalayan dengan nama
Hero Mini Supermarket. Pencetusan ide sekaligus pendiri Hero Supermarket ini
adalah Bapak Mohamad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa
Barat.
Pada tahun 1948, orang tua M.S. Kurnia mengawali usahanya di Jakarta
dengan mengelola usaha kaki lima ”gerobag dorong” yang menjual makanan dan
minuman di Gang ribal (sekarang lebih dikenal dengan jalan pintu besar selatan 1,
Jakarta Barat). Setelah usahanya berkembang pesat maka pada tahun 1951
didirikan sebuah ruko pada jalan yang sama dengan nama ”Toko Hero”. Tahun
1954 Toko Hero menjadi CV Hero yang banyak mengimpor makanan dan
minuman dari luar negeri.
Melihat potensi pasar produk impor yang semakin besar dan belum adanya
tempat belanja yang modern dan memadai bagi orang asing pada saat itu maka
pada tahun 1971, MS. Kurnia membuka gerai (outlet) yang pertama di Jl.
Falatehan 1, Jakarta Selatan. Outlet ini diberi nama Hero Mini Supermarket.
Bisnis ritel modern ini terus mengalami ekspansi pasar dan semakin berkembang
sampai sekarang yang dapat dilihat pada Tabel 8. Total gerai atau outlet yang
dimiliki oleh PT. Hero Supermarket, Tbk sampai bulan Desember 2008 adalah
260 gerai. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan
pihak asing pada tahun 1978. Selain itu perusahaan ini juga mengelola usaha
eceran dengan konsep harga murah.
Tabel 8. Gerai-gerai PT. Hero Supermarket, Tbk Desember 2008
Outlet Jumlah Gerai
Hero Supermarket 47
Giant Supermarket 48
Giant Hypermarket 25
Guardian 140 Sumber : PT. Hero Supermarket Tbk, 2008
44
5.1.1 Visi dan Misi PT Hero Supermarket
Visi dan misi PT. Hero Supermarket, Tbk yaitu menjadi peritel terkemuka
di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi
pemegang saham. Sedangkan misi dari PT. Hero Supermarket, Tbk yaitu
meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan
komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap.
5.1.2 Fungsi Sosial dan Ekonomi PT Hero Supermarket
PT. Hero Supermarket ini memiliki dua fungsi yang utama yaitu fungsi
sosial dan fungsi ekonomi. Adapun yang termasuk fungsi sosial adalah :
1. Memberi kesempatan kerja kepada + 10.000 karyawan yang tersebar antara
lain di gerai-gerai Hero Supermarket, Giant Hypermarket, Giant Supermarket,
Guardian dan Head Office sampai tahun 2008.
2. Kesejahteraan karyawan sangat dibutuhkan.
3. Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Public) sehingga saham Hero dapat
dimiliki masyarakat.
4. Kegiatan sosial masyarakat sering diselenggarakan seperti menyumbang untuk
yayasan fakir miskin, membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil
melalui kegiatan kemitraan.
Adapun fungsi ekonomi dari PT Hero Supermarket ini adalah :
1. Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat
2. Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi pajak
3. Meramaikan bursa efek.
5.1.3 Giant Hypermarket
Giant berasal dari kata Gino yang berarti anak Dinosaurus yang didirikan
pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chun yang merupakan toko kecil di
daerah Sentul Malaysia. Pada awal Februari tahu 1988 Giant bergabung dengan
Dairy Farm International Hongkong dan diubah namanya menjadi Hipermarket.
Setelah menjadi Hipermarket, Giant berkembang menjadi sangat pesat sehingga
dibuka cabang outlet di Singapura, India dan Indonesia.
45
Giant Indonesia yang merupakan anak perusahaan patungan dari PT Hero
Supermarket ini merupakan perusahaan patungan antara PT. Hero Group dengan
Dairy Farm Int yang membeli lisensi dari Giant di Malaysia. Hal yang cukup
berhasil dilakukan oleh Giant adalah dalam menciptakan image murah dengan
konsep traditional market. Sehingga tujuan untuk membidik semua lapisan
masyarakat dengan harga murah One Stop Shopping dapat tercapai.
Giant Hypermarket merupakan tempat berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan semua lapisan masyarakat dengan konsep Big Variaty Great Value.
Terdapat empat bagian divisi utama di Giant yaitu Grocery, General
Merchandises (GMS), Fresh&Frozen dan Sales Support. Divisi Grocery adalah
divisi yang melakukan kegiatan operasional yang menyangkut penjualan produk-
produk kebutuhan pokok seperti beras, susu, minyak goreng, terigu, sabun mandi,
produk-produk berupa alat-alat/perabotan rumah tangga mulai dari furniture
sampai peralatan pecah belah, elektronik dan stationary yang kesemuanya
dikelompokkan dalam beberapa departemen.
Divisi Fresh adalah divisi yang menjual produk-produk segar seperti buah,
sayur, daging, seafood, makanan siap saji serta bakery. Selain itu divisi yang tidak
kalah pentingnya yaitu Sales Support. Divisi ini yang mendukung operasional
kegiatan selain penjualan seperti promosi, akuntansi, sampai transaksi di kasir,
customer service dan urusan kepegawaian (HRD). Masing-masing divisi tersebut
mempunyai seorang manager (Division Manager) yang secara struktural berada
dibawah seorang Store General Manager.
5.2 Sejarah Carrefour Indonesia
Carrefour adalah perusahaan multinasional Perancis yang bergerak dalam
bidang ritel atau bisnis eceran. Didirikan pertama kali pada 3 Juni 1959 di
Annecy, Perancis. Gerai ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey.
Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.
Bidang usaha Carrefour adalah pasar serba ada (Hypermart), dengan
jumlah paserba yang mencapai lebih dari 580 yang tersebar di 26 negara di Eropa,
Amerika dan Asia. Carrefour tergabung dalam satu grup Carrefour yang memiliki
bidang usaha yang bermacam-macam seperti Hypermarket, Supermarket, Hard
46
Discount, Convinence Stories dan Cash and Carry. Carrefour menjadi pemimpin
dalam industri ritel dunia. Sejarah perkembangan Carrefour di dunia dapat dilihat
pada Tabel 9.
Tabel 9. Sejarah Perkembangan Carrefour di Dunia.
Tahun Peristiwa
1959 Berdiri grup Carrefour di Perancis
1960 Carrefour membuka supermarket pertama di Annecy, Perancis
1963 Dibuka konsep usaha eceran baru yaitu Hypermarket di selatan Paris
1969 Dibuka pertama kali Carrefour di luar Perancis yaitu di Belgium
1970 Carrefour masuk bursa saham Paris
1973 Dibuka Carrefour di Spanyol
1975 Dibuka Carrefour pertama di Amerika Utara
1989 Dibuka Carrefour di Taiwan
1991 Carrefour mengakuisisi dua pesaing Perancis
1994 Dibuka Carrefour di Malaysia
1995 Dibuka Carrefour di Cina
1996 Dibuka Carrefour di Hongkong, Korea dan Thailand
1998 Dibuka Carrefour di Indonesia (Carrefour Cempaka Putih)
1999 Carrefour merger dengan Promodes
1999 Kantor pusat Carrefour berdiri di Wisma Staco, Jaksel
2001 Kantor pusat Carrefour pindah ke Jl Lebak Bulus Raya, Jaksel
2008 Menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk
Sumber : Carrefour, 2009
Carrefour berdiri di Indonesia pada tahun 1998 dengan nama badan hukum
PT Contimas Utama Indonesia, masuknya Carrefour ke Indonesia pertama kali
ditandai dengan berdirinya Carrefour Cempaka Putih dan Carrefour Pasar Festival
yang dulunya adalah Continent sebelum merger dengan Carrefour. Kantor pusat
Carrefour Indonesia berada di Wisma Staco Lt. 11 Jl. Casablanca Kav 17 Jakarta
Selatan yang kemudian pindah ke Jl Lebak Bulus Raya No 8 Jakarta Selatan pada
bulan Oktober 2001.
Carrefour Pamulang merupakan salah satu cabang Carrefour yang berdiri
pada 5 Juni 2008 yang berlokasi di Jl Surya Kencana Pamulang, Tangerang.
5.2.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Carrefour Pamulang merupakan cabang dari Carrefour memiliki visi yang
tidak terlepas dari Carrefour pusat, yaitu seluruh usaha ditujukan demi kepuasan
47
pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas dan dengan
harga yang paling bersaing. Berdasarkan pada latar belakang pendirian perusahan,
tujuan Carrefour adalah sebagai berikut :
1. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.
2. Terus menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh
kemandirian dan meningkatkan citra perusahaan dalam waktu jangka panjang.
3. Mengembangkan sinergi yang saling menguntungkan dengan seluruh mitra
bisnis.
4. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara
dimana Carrefour beroperasi.
Dari visi dan tujuan Carrefour, maka misi yang ada adalah mengarahkan
semua kegiatan untuk dapat mencapai visi dan tujuan yaitu dengan penerapan
konsep tiga pilar utama, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi
pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut
adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap dan pelayanan yang
memuaskan.
Untuk membuktikan kebenaran dari konsep ini, maka dibuat promosi yang
isinya apabila konsumen membeli produk di Carrefour ternyata harganya lebih
mahal dibanding kompetitor dengan asumsi jenis, mutu dan ukuran yang sama
maka Carrefour akan mengganti selisih harga sebesar 10 kali lipat, parkir gratis
untuk 1 jam pertama bagi pelanggan Carrefour, pembulatan terhadap total belanja
pelanggan, yang memastikan setiap pelanggan memperoleh uang kembali secara
tepat karena Carrefour menghargai setiap nilai rupiah pelanggan dan apabila
konsumen tidak puas maka Carrefour akan membeli kembali produk yang telah
dibeli konsumen. Promosi tersebut berbentuk poster yang dipasang pada setiap
sudut Carrefour dan iklan-iklan yang ditampilkan oleh Carrefour baik di media
cetak maupun elektronik. Dari konsep yang telah berlaku, diharapkan dapat
mencapai target konsumen yang diinginkan yaitu keluarga sebagai pengguna
akhir.
Carrefour sebagai pemimpin perdagangan dalam industri ritel melakukan
kegiatan pokok berupa penyediaan jasa sarana berbelanja kebutuhan sehari-hari
48
dengan kelengkapan sarana dan kualitas produk yang baik. Jenis-jnis produk yang
ditawarkan dibagi dalam departemen-departemen. Pembagian tempat produk
secara departemen bertujuan untuk mempermudah kegiatan opersional dan
pengawasan. Secara garis besar divisi yang ada di Carrefour dibedakan menjadi
lima yaitu fresh, grocery, bazaar, appliance dan textile. Dari kelima divisi
tersebut, masing-masing memiliki beberapa departemen yang ada dibawahnya.
Produk pertanian segar terdapat pada divisi fresh dan grocery. Jenis produk
pertanian segar yang ditawarkan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Divisi Fresh
Divisi fresh meliputi beberapa produk yang dijual dalam keadaan segar, baik
mentah maupun siap saji. Divisi fresh terdiri dari beberapa departemen, sebagai
berikut :
a. Departemen Salad Bar
Salad Bar merupakan departemen yang menyediakan produk-produk siap
saji seperti salad, masakan, ayam panggang, rujak, siomay, kue dan masih
banyak jenis makanan siap saji yang ada pada departemen ini.
b. Departemen Fishery
Fishery merupakan departemen yang menyediakan produk ikan baik ikan
laut seperti kakap, kerapu, baronang, ekor kuning maupun ikan tawar dalam
keadaan segar baik mati maupun hidup seperti gurame, mas, bawal, mujair,
lele, patin dan lain-lain. Departemen ini juga menyediakan ikan olahan sperti
ikan asin, juga ikan dalam bentuk frozen atau beku seperti udang beku,
kakap beku dan salmon.
c. Departemen Fruits and Vegetable
Fruits dan vegetable merupakan departemen yang menyediakan produk
buah dan sayuran. Buah yang disediakan bermacam-macam seperti jeruk,
apel, pear, durian, lengkeng, mangga dan lain-lain. Jenis sayuran yang
ditawarkan meliputi sayuran daun seperti bayam, kangkung, cesim, daun
singkong, pekcoy, selada, sawi, kailan dan lain-lain. Jenis sayuran yang lain
adalah sayuran keras seperti brokoli, kembang kol, sayuran umbi dan
sayuran terung-terungan. Dalam departemen buah dan sayuran ini juga
49
terdapat jenis kacang-kacangan dan umbi-umbian serta bumbu dapur seperti
bawang, cabe, sereh, kunyit, lengkuas dan yang lainnya.
d. Departemen Bakery
Bakery merupakan departemen yang menyediakan produk roti-rotian.
Produk roti terbagi menjadi produk roti Carrefour dan produk roti dari
supplier seperti Sara Lee, Sari Roti, Maxim dan lain-lain.
e. Departemen Butchery
Butchery merupakan departemen yang menyediakan produk daging. Daging
yang disediakan meliputi daging sapi, kambing, babi dan daging unggas
termasuk ayam, bebek, burung dan lain-lain. Bentuk daging yang disediakan
bermacam-macam dari yang berbentuk utuh sampai dengan daging yang
berbentuk fillet.
2. Divisi Grocery
Divisi grocery merupakan divisi yang menyediakan bahan pangan. Dalam
divisi ini terdapat tiga departemen sebagai berikut :
a. Departemen Beverages
Departemen Beverages merupakan departemen yang menyediakan berbagai
jenis minuman baik minuman ringan, minuman mineral maupun minuman
beralkohol.
b. Departemen Cosmetics
Departemen Cosmetics merupakan departemen yang menyediakan berbagai
macam kosmetika mulai dari perawatan wajah, rambut, badan dan masih
banyak lagi.
c. Departemen Dry Grocery
Departemen Dry Grocery merupakan departemen yang menyediakan bahan
makanan dalam bentuk kering seperti beras, makanan ringan, terigu, gula,
kopi dan masih banyak lagi makanan kering lainnya.
50
5.3 Karakteristik Umum Responden di Carrefour dan Giant Hypermarket,
Pamulang dengan Frekuensi Kunjungan.
Hasil deskripsi responden diperoleh dari pengumpulan data melalui
kuisioner yang dilakukan kepada para konsumen yang sedang membeli produk
pertanian segar (sayuran, produk perikanan dan daging) di Carrefour, Pamulang
dengan jumlah 45 responden. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan
frekuensi pembelian di Carrefour dan Giant Hypermarket, Pamulang diolah
dengan menggunakan analisis crosstabs.
Analisa crosstabs merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik
deskriptif di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang
menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi
kunjungan di Carrefour, Pamulang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tabel Karakteristik Konsumen Carrefour Pamulang dengan
Frekuensi Kunjungan
Karakteristik Frekuensi kunjungan per minggu
Total Persentase
1 2 3 4 5 6 (%)
Usia
• 15-25 tahun 6 1 1 0 0 0 8 17,78
• 26-35 tahun 4 5 3 6 0 0 18 40
• 36-45 tahun 3 6 1 4 1 1 16 35,56
• 46-55 tahun 3 0 0 0 0 0 3 6,67
Pekerjaan
• Mahasiswa/Pelajar 7 1 1 0 0 0 9 20
• Wiraswasta 2 4 0 3 1 1 11 24,44
• Pegawai Swasta 2 5 4 4 0 0 15 33,33
• Pegawai Negeri
Sipil/BUMN 2 2 0 1 0 0 5 11,11
• Ibu Rumah Tangga 3 0 0 1 0 0 4 8,89
Pendapatan
• ≤ Rp. 2 juta 1 0 1 1 0 0 3 6,67
• Rp. 2 - 5 juta 7 5 1 5 0 0 18 40
• ≥ Rp. 5 juta 8 7 3 4 1 1 24 53,33
Pengeluaran
• ≤ Rp. 1 juta 1 0 1 1 0 0 3 6,67
• Rp. 1 - 3 juta 8 6 2 7 0 0 23 51,11
• ≥ 3 - 5 juta 7 6 2 2 1 1 19 42,22
51
Responden Carrefour sebagian besar berusia 26-35 tahun dengan jumlah
18 responden atau 40 persen, dari jumlah tersebut terdapat 5 responden dengan
frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 6 orang responden dengan
frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Carrefour yang berusia
36-45 tahun berjumlah 16 responden atau 35,56 persen, dari jumlah tersebut
terdapat 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 4
responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu.
Jumlah responden Carrefour dengan pekerjaan pegawai swasta adalah
sebanyak 15 responden atau 33,33 persen, dari data tersebut terdapat 5 responden
dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan
frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu dan 4 responden dengan frekuensi
kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Carrefour dengan pekerjaan
wiraswasta adalah sebanyak 11 responden atau 24,44 persen, dari data tersebut
terdapat 4 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 3
responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu.
Responden Carrefour sebagian besar dengan tingkat pendapatan ≥ Rp. 5
juta sebanyak 24 responden atau 53,33 persen, dari data tersebut terdapat 8
responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden
dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan
frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi
kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Carrefour dengan tingkat
pendapatan Rp. 2 - 5 juta sebanyak 18 responden atau 40 persen, dari data tersebut
terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 5
responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden
dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Hasil ini dapat sedikit
memberikan bantuan mengenai gambaran daya beli responden Carrefour.
Beberapa persen jumlah pendapatan keluarga tersebut tentunya digunakan
konsumen untuk kebutuhan hidup atau konsumsi sehari-hari. Nilai tersebut dapat
dilihat dari jumlah rata-rata pengeluaran per bulan responden Carrefour dimana
sebagian besar konsumen menghabiskan uang sebesar Rp 1 – 3 juta dengan
jumlah 23 responden atau 51,11 persen. Dari data tersebut terdapat 8 responden
dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden dengan
52
frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan frekuensi
kunjungan 2 kali dalam seminggu.
Jumlah responden Carrefour dengan pengeluaran ≥ 3 - 5 juta adalah
sebanyak 19 responden atau 42,22 persen, dari data tersebut terdapat 7 responden
dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan
frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu.
Tabel 11. Tabel Karakteristik Konsumen Giant Hypermarket Pamulang
dengan Frekuensi Kunjungan
Karakteristik Frekuensi kunjungan per minggu
Total Persentase
1 2 3 4 5 6 (%)
Usia
• 15-25 tahun 4 0 3 0 1 0 8 17.78
• 26-35 tahun 1 3 2 7 1 0 14 31.11
• 36-45 tahun 1 7 3 5 0 2 18 40
• 46-55 tahun 2 2 0 1 0 0 5 11.11
Pekerjaan
• Mahasiswa/Pelajar 3 0 2 0 0 0 5 11.11
• Wiraswasta 0 3 1 2 1 0 7 15.56
• Pegawai Swasta 3 1 2 5 1 2 14 31.11
• Pegawai Negeri
Sipil/BUMN 1 3 1 4 0 0 9 20
• Ibu Rumah Tangga 1 5 2 2 0 0 10 22.22
Pendapatan
• ≤ Rp. 2 juta 3 0 2 1 0 0 6 13.33
• Rp. 2 - 5 juta 3 2 4 10 2 0 21 46.67
• ≥ Rp. 5 juta 2 10 2 2 0 2 18 40
Pengeluaran
• ≤ Rp. 1 juta 4 0 2 1 1 0 8 17.78
• Rp. 1 - 3 juta 3 4 6 10 1 0 24 53.33
• ≥ 3 - 5 juta 1 8 0 2 0 2 13 28.89
Hasil deskripsi responden diperoleh dari pengumpulan data melalui
kuisioner yang dilakukan kepada para konsumen yang sedang membeli produk
pertanian segar (sayuran, produk perikanan dan daging) di Giant Hypermarket,
Pamulang dengan jumlah 45 responden. Hubungan antara karakteristik konsumen
dengan frekuensi pembelian di Giant Hypermarket, Pamulang diolah dengan
menggunakan analisis crosstabs.
53
Analisa crosstabs merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik
deskriptif di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang
menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi
kunjungan di Giant Hypermarket, Pamulang dapat dilihat pada Tabel 11.
Responden Giant Hypermarket sebagian besar berusia 36-45 tahun dengan
jumlah 18 responden atau 40 persen, dari jumlah tersebut terdapat 7 responden
dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden dengan
frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket yang
berusia 26-35 tahun berjumlah 14 responden atau 31,11 persen, dari jumlah
tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu
dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu.
Jumlah responden Giant Hypermarket dengan pekerjaan pegawai swasta
adalah sebanyak 14 responden atau 31,11 persen, dari data tersebut terdapat 5
responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden
dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu dan 4 responden dengan
frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket
dengan pekerjaan ibu rumah tangga adalah sebanyak 10 responden atau 22,22
persen, dari data tersebut terdapat 4 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali
dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam
seminggu.
Responden Giant Hypermarket sebagian besar dengan tingkat pendapatan
Rp. 2 - 5 juta sebanyak 24 responden atau 53,33 persen, dari data tersebut terdapat
8 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden
dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan
frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi
kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket dengan tingkat
pendapatan ≥ 3 - 5 juta sebanyak 13 responden atau 28,89 persen, dari data
tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu,
5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden
dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Hasil ini dapat sedikit
54
memberikan bantuan mengenai gambaran daya beli responden Giant
Hypermarket.
Beberapa persen jumlah pendapatan keluarga tersebut tentunya digunakan
konsumen untuk kebutuhan hidup atau konsumsi sehari-hari. Nilai tersebut dapat
dilihat dari jumlah rata-rata pengeluaran per bulan responden Giant Hypermarket
dimana sebagian besar konsumen menghabiskan uang sebesar Rp 1 – 3 juta
dengan jumlah 24 responden atau 53,33 persen. Dari data tersebut terdapat 8
responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden
dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan
frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu.
Jumlah responden Giant Hypermarket dengan pengeluaran ≥ 3 - 5 juta
adalah sebanyak 13 responden atau 28,89 persen, dari data tersebut terdapat 7
responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu dan 6 responden
dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu.
Recommended