Upload
operator-warnet-vast-raha
View
234
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KABUPATEN MUNA
Citation preview
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh
dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang
ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan
baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000).
Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap
waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum
sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan
akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau
tangan di mulut.
Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini
mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat
kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti
pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya
perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya
dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami
berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang
sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara
ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan
masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang
yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam
menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang
berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga
1
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau
tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan
pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih,
1997).
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
Sebagai tugas individu
Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar
Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI
C. Masalah
Masih terdapat ibu yang belum mengetahui cara-cara menyusui
yang baik dan benar serta masalah-masalah dalam pemberian ASI.
D. Manfaat
Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
2
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara menyusui yang baik dan benar
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi
menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada
ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara
menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.
Cara-cara menyusui yang baik dan benar yakni sebagai berikut:
a. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu
b. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola.
c. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya
Empat hal pokok yakni :
1. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis.
2. Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya
kearah putting susu.
3. Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu.
4. Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang,
disamping kepala dan bahu.
d. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan
jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta
gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa
sehingga mudah memasukkannya ke mulut bayi.
3
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
e. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara
menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh
sisi mulut bayi.
f. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar.
g. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke
payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang
digerakkan ke mulut bayi
h. Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi
menyentuh payudara
i. Perhatikanlah selama menyusui itu.
Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan
hisapan bayi dengan cara :
Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
Menekan dagu bayi ke bawah
Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan
sampai bayi bersendawa.
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya
B. Ciri-ciri bayi menyusu dengan benar
1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
4
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
3. Dagu bayi menempel pada perut ibu
4. Mulut bayi terbuka cukup lebar
5. Bibir bawah bayi juga terbuka lebar
6. Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian
bawah mulut bayi
7. Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan
tidak ada bunyi.
8. Putting susu tidak merasa nyeri.
9. Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus.
10. Kepala bayi tidak ada posisi tengadah.
C. Posisi menyusui
1. Posisi menyusui ibu bersalin normal
Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa
dalam memilih memilih posisi meyusui,sambil duduk atau berbaring
menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:
Gunakan kursi yang nyaman
Upayakan telapak kaki menginjak lantai
Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi
kaki agak menggantung
2. Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan Seksio
Caesaria (SC)
Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu
yang melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini:
Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu.
Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan
membentuk garis lurus dengan badan bayi
5
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri akibat
operasi dapat terlindungi
Posisi ini merupakan pososo yang paling nyaman bagi ibu
maupun bayinya.
3. Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar
Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan SC, Football
position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi disuse
bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:
Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi,
seperti memegang bola.
Letakkan tapat dibawah payudara ibu.
Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar.
Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar
yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.
Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi
kembarnya saja.
Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan ibu.
4. Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah
Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan
alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi
tidak tersedak, dengan cara:
Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut
ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke
payudara, atau
Bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidakakan tersedak.
6
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
D. Gambar Posisi Menyusui
1) The Cradle
Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Caranya yaitu :
Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga
bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan.
Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya
pada siku Anda.
2) The cross cradle hold.
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung
kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol
lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi
prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3) The football hold.
Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang
Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi,
Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
7
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
4) Saddle hold.
Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam
posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek
atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki
mengangkangi Anda sendiri.
5) The lying position.
Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada
malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.
E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI
Masalah masalah menyusui pada bayi:
1. Bayi Sering Menangis
Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara
ibu dan buah hati. Pada saat bayi menangis, maka cari sumber
penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI.
2. Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)
Bingung Puting (Nipple Confusion) terjadi akibat pemberian susu
formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme
menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu
pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi,
langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif,
tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan
gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot.
Tanda bayi bingung puting antara lain:
Bayi menolak menyusu
Isapan bayi terputus-putus dan sebentar-bentar
8
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
Bayi mengisap puting seperti mengisap dot
Hal yang perlu diperhatikan agar bayi tidak bingung puting antara lain:
Berikan susu formula menggunakan sendok ataupun cangkir.
Berikan susu formula dengan indikasi yang kuat.
3. Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur
Bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi prematur maupun
bayi kecil mempunyai masalah menyusui karena refleks
menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk
menyusu. Bila bayi dirawat di rumah sakit, harus lebih sering
dijenguk, disentuh dengan kasih sayang dan bila memungkinkan
disusui.
4. Bayi dengan Ikterus
Ikterik pada bayi sering terjadi pada bayi yang kurang
mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada bayi usia 2-10 hari yang
disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah tinggi.
Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia pada bayi
maka:
1. Segeralah menyusui bayi setelah lahir.
2. Menyusui bayi, sesering mungkin tanpa jadwal dan on demand.
Oleh karena itu, menyusui dini sangat penting karena bayi akan
mendapat kolustrum. Kolustrum membantu bayi mengeluarkan
mekonium, bilirubin dapat dikeluarkan melalui feses sehingga
mencegah bayi tidak kuning.
5. Bayi dengan Bibir Sumbing
Bayi dengan bibir sumbing tetap masih bisa menyusu. Pada
bayi dengan bibir sumbing pallatum molle (langit-langit lunak) dan
pallatum durum (langit-langit keras), dengan posisi tertentu masih
dapat menyusu tanpa kesulitan. Meskipun bayi terdapat kelainan, ibu
9
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
harus tetap menyusui karena dengan menyusui dapat melatih
kekuatan otot rahang dan lidah. Anjuran menyusui pada keadaan ini
dengan cara:
1. Posisi bayi duduk.
2. Saat menyusui, puting dan areola dipegang.
3. Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi.
4. Asi perah diberikan pada bayi dengan labiopalatoskisis (sumbing
pada bibir dan langit-langit).
6. Bayi Kembar
Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi
kembar adalah dengan posisi memegang bola (football position).
Pada saat menyusui secara bersamaan, bayi menyusu secara
bergantian. Susuilah bayi sesering mungkin. Apabila bayi ada yang
dirawat di rumah sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang
ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah
bantuan pada anggota keluarga atau orang lain untuk mengasuh
bayi Anda.
7. Bayi Sakit
Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan
mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah
memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontraindikasi
pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi
menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain
dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian
sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap
atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena
regurgitasi.
10
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
8. Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)
Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum (jaringan
ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta
kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak
dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” puting dengan optimal.
Akibat lidah bayi tidak sanggup “memegang” puting dan
areola dengan baik, maka proses laktasi tidak dapat berjalan dengan
sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan
kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat “menangkap” putting dan
areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi
dipertahankan agar tidak berubah-ubah.
9. Bayi yang Memerlukan Perawatan
Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal
bayi masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan
ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI
dan menyimpannya. Cara penyimpanan ASI perahpun juga perlu
diperhatikan, agar tidak mudah basi.
10. Menyusui dalam Keadaan Darurat
Masalah pada keadaan darurat misalnya: kondisi ibu yang
panik sehingga produksi ASI dapat berkurang; makanan pengganti
ASI tidak terkontrol.
Rekomendasi untuk mengatasi keadaan darurat tersebut
antara lain: pemberian ASI harus dilindungi pada keadaan darurat,
pemberian makanan pengganti ASI (PASI) dapat diberikan dalam
kondisi tertentu dan hanya pada waktu dibutuhkan; bila
memungkinkan pemberian PASI tidak menggunakan botol.
11
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
Masalah masalah menyusui pada ibu :
1. Ibu Melahirkan Dengan Bedah Sesar.
Meskipun seorang ibu menjalani persalinan sesar tetapi ada
juga yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap memberikan ASI pada
bayinya. Namun demikian, ada beberapa keadaan yang dapat
mempengaruhi ASI baik langsung maupun tidak langsung antara lain:
pengaruh pembiusan saat operasi, psikologi ibu.
Ibu dengan pasca persalinan sesar tetap dapat memberikan
ASI nya. Hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini adalah :
a. Mintalah segera mungkin untuk dapat menyusui.
b. Cari posisi yang nyaman untuk menyusui seperti : lying flat on your
back, clutch (football) hold, side lying, cross cradle (transition) hold.
c. Mintalah dukungan dari keluarga.
d. Berdoa dan yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI.
2. Ibu Sakit.
Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk berhenti menyusui.
Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit.
Perlu diperhatikan, pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari orang lain
untuk mengurus bayi dan rumah tangga. Dengan harapan, ibu tetap
mendapatkan istirahat yang cukup.
Periksalah ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mendapatkan
pengobatan yang tidak mempengaruhi ASI maupun bayi.
3. Ibu Penderita Hepatitis (hbsag +) Dan Ibu Penderita Hiv/Aids (+).
Masih ada perbedaan pandangan mengenai penularan penyakit
HIV/AIDS atau Hepatitis melalui ASI dari ibu penderita kepada bayinya.
Ada yang berpendapat bahwa ibu penderita HIV/AIDS atau Hepatitis tidak
diperkenankan untuk menyusui. Namun demikian, WHO berpendapat: ibu
penderita tetap dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya dengan
12
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
berbagai pertimbangan. Antara lain: alasan ekonomi, aspek kesehatan
ibu.
4. Ibu penderita TBC paru.
Pada ibu penderita TBC paru tetap dianjurkan untuk menyusui,
karena kuman TBC tidak ditularkan melalui ASI. Ibu tetap diberikan
pengobatan TBC paru secara adekuat dan diajarkan cara pencegahan
pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi diberikan INH sebagai
profilaksis. Pengobatan pada ibu dilakukan kurang lebih 3 bulan kemudian
dilakukan uji Mantoux pada bayi. Bila hasil negatif terapi INH dihentikan
dan imunisasi bayi dengan vaksinasi BCG.
5. Ibu penderita diabetes.
Bayi tetap diberikan ASI, namun kadar gula darahnya tetap dimonitor.
6. Ibu hamil.
Pada saat ibu masih menyusui, terkadang hamil lagi. Dalam hal
ini tidak membahayakan bagi ibu maupun bayi, asalkan asupan gizi pada
saat menyusui dan hamil terpenuhi. Namun demikian, perlu
dipertimbangkan adanya hal-hal yang dapat dialami antara lain: puting
susu lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah dan dapat terjadi
kontraksi uterus dari isapan bayi.
13
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi
menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada
ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara
menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.
Selain itu, adapun masalah-masalah dalam menyusui yaitu sebagai
berikut :
Bayi Sering Menangis
Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)
Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur
Bayi dengan Ikterus
Bayi dengan Bibir Sumbing
Bayi Kembar
Bayi Sakit
Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)
Bayi yang Memerlukan Perawatan
Menyusui dalam Keadaan Darurat
B. Saran
Adapun saran-saran bagi ibu menyusui yaitu sebagai berikut:
Memperhatikan keadaan bayi saat menyusui
Memperhatikan posisi bayi saat menyusui
Menciptakan suasana yang nyaman saat menyusui
14
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
DAFTAR PUSTAKA
Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya
Maryunani, Anik.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas
(Pospartum).Jakarta:TIM
http://www.kti-skripsi.com/2010/04/kti-k1ebidanan-cara-menyusui.html
http://www.google.com/images?um ....
http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-bayi/
15
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
DOSEN : HARMIN TOHA S,ST
CARA MENYUSUI YANG BENAR
OLEH :
KELOMPOK V
1. HASMIRAWATI TONA 2. NIKEN FAKADILA3. SUZANA YACOBA4. LINDA CARLIE5. KHUSNUL KHOTIMAH6. GUSMILAWATI
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU KELAS KERJA SAMA KABUPATEN MUNA
2 0 1 4
16
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ‘’Cara-Cara Menyusui yang baik dan benar serta
Masalah-Masalah menyusui’’.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini
Raha , September 2014
Penulis
17i
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................... 2
C. Masalah............................................................................ 2
D. Manfaat............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Cara Menyusui Yang BaiK Dan Benar............................. 3
B. Ciri-Ciri Bayi Menyusui Dengan Benar ............................ 4
C. Posisi Menyusui............................................................... 5
D. Gambar Posisi Menyusui................................................. 7
E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI ...................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 14
B. Saran ........................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
18ii