Upload
sri-apriyanti-husain
View
51
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Aset Tetap
Komponen signifikan dalam Laporan Posisi Keuangan.
Aset Tetap bersifat tangible. Masa manfaat jangka panjang
(> 1 tahun) Digunakan dalam operasi:
produksi, disewakan, administrasi, dll
Pembebanan depresiasi
3
CONTOH• Tanah• Bangunan
• Gedung Kantor• Gedung Pabrik• Land improvement
• Peralatan• Kendaraan• Mesin • Peralatan kantor
4
Perspektif Pengguna Informasi
Pengakuan asetPenilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasiPengungkapan informasi yang relevan
Kualitas aset yang dimilikiPenentuan nilai jaminan
Penilaian tingkat efisiensi perusahaanKepemilikan, keberadaan (sewa, jaminan kredit)
Penilaian dengan harga perolehan Acc. Analysis
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
1 Pengecualian terhadap ruang lingkup
Menambahkan pengecualian ruang lingkup untuk:a. aset tetap diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58.
b. pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi PSAK 64
Hanya mengatur pengecualian ruang lingkup untuk untuk hak penambangan dan reservasi tambang, seperti minyak, gas alam, dan sumber daya alam sejenis yang tidak dapat diperbarui.
2 Ruang lingkup Tidak mengatur lagi mengenai properti investasi yang sedang dibangun atau dikembangkan.
Ruang lingkup mencakup properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi.
5
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
3 Hibah Pemerintah
Tidak mengatur syarat pengakuan aset tetap yang berasal dari hibah. Hanya mengatur nilai tercatat aset tetap yang dapat dikurangi dari hibah pemerintah.
Pengakuan aset tetap yang berasal dari hibah pemerintah mempunyai syarat bahwa:a. entitas telah memenuhi
kondisi atau prasyarat hibah tersebut;
b. hibah akan diperoleh.
4 Aset tetap yang tersedia untuk dijual
Pengaturan aset tetap yang tersedia untuk dijual dihapus karena sudah diatur dalam PSAK 58
Mengatur perlakuan akuntansi terhadap suatu aset tetap yang tersedia untuk dijual.
6
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
5 Depresiasi atas tanah
Menjelaskan bahwa pada umumnya tanah memiliki umur ekonomis tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali entitas meyakini umur ekonomis tanah terbatas.Perlakuan akuntansi tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan lainnya mengacu pada ISAK 25: Hak Atas Tanah
Perlakuan akuntansi untuk tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan lainnya mengacu pada PSAK 47: Tanah.
7
Ikhtisar Perubahan 2007
No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian yg signifikan disusutkan terpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen Biaya Perolehan
Termasuk: • biaya imbalan kerja • biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.
4 Bukan Komponen Biaya Perolehan
Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.
5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.
Membedakan pertukaran sejenis dan tidak sejenis
8
Ikhtisar Perubahan 2007
No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama
6 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Cost Model atau Revaluation Model
Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah
7 Telaah Ulang Nilai Residu, Umur Manfaat & Metode Penyusutan
Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).
Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban
Tidak diatur
9
10
Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain
PSAK16
PSAK 26
PSAK48
PSAK58
PSAK30
PSAK - Terkait
PSAK13 & 19IAS 25
Penurunan Aset
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Investasi PropertiAset tidak berwujudHak atas Tanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga Pinjaman
Pengertian Aset Tetap
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
11
Tidak berlaku untuk
1. Hak penambangan
2. Reservasi tambang
Ciri► “Digunakan dalam operasi”
dan tdk utk dijual kembali.► Bersifat Jangka panjang dan
biasanya disusutkan► Memiliki wujud.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
12
Tidak membedakan kriteria pengakuan pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal
Pengakuan Aset Tetap
13
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika:
digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual:
Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
Laba (potensi earning management)
Evaluasi prinsip pengakuan Biaya awal memperoleh aset Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti,
memperbaiki
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika:
digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual:
Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
Laba (potensi earning management)
Evaluasi prinsip pengakuan Biaya awal memperoleh aset Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti,
memperbaiki
Biaya Perolehan Awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
14
Biaya Setelah Perolehan Awal
15
Biaya pemeliharaan dan perbaikan Misal: perawatan, suku cadang
diakui beban di laporan laba rugi periode berjalan
Penggantian asetmenambah aset jika
Memenuhi kriteria aset tetap dan komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan diakui sebagai jumlah tercatat aset jika
Memenuhi kriteria aset tetap dan nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan pencatatanya
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
16
Harga PerolehanHarga Perolehan
Biaya yang dapat diartibusikan secara
langsung
Biaya yang dapat diartibusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset
Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset
Komponen Biaya Perolehan
a) Harga perolehan bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
17
Biaya Diatribusikan Langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional
18
Bukan komponen biaya
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan perusahaan.
19
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta.
Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta
Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)
Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta.
Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta
Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)
ContohContoh
20
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 1.335,167 jtCr Kas 1.200 jt
Kewajiban diestimasi135,1167jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Cr Biaya bunga 10,889 jt
Kewajiban diestimasi10,889 jt
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 1.335,167 jtCr Kas 1.200 jt
Kewajiban diestimasi135,1167jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Cr Biaya bunga 10,889 jt
Kewajiban diestimasi10,889 jt
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
PT. Melati menyewa gedung selama 4 tahun mulai tahun 2011. Perusahaan mengeluarkan uang sebear 800 juta untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai keinginan perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus mengembalikan ruangan seperti kondisi semula. Biaya untuk melakukan restorari sebesar 50 juta dengan tingkat diskon yang berlaku 5%. (PV n=5, i=5%) = 39,176 jt.
ContohContoh
21
Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:1. 5 milyar untuk pembelian mesin2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik4. 80 juta untuk pengiriman mesin5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk.6. Biaya promosi produk baru 800 juta7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta8. Biaya pengetesan awal 50 juta9. Biaya grand opening 130 juta10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
ContohContoh
22
Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan??
Pengukuran Awal
Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430 milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.
Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:1. Biaya grand opening 130 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430 milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.
Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:1. Biaya grand opening 130 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
ExampleExample
23
24
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses
konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak
perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
Perolehan GedungPerolehan Gedung
25
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biay a pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan TanahPerolehan Tanah
26
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah: properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan
—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan metode biaya atau nilai wajar
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar• Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi atau ekuitas.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi atau ekuitas.
• Tidak ada penyusutan.• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.• Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.
ExampleExample
27
28
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi(1) Harga beli, (2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan(3) Biaya transportasi(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan PeralatanPerolehan Peralatan
29
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Biaya PerolehanBiaya Perolehan
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi
(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman
(c) Biaya untuk perataan tanah
(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pembangunan
(e) Pembayaran asuransi selama proses pembangunan konstruksi
(f) Pengembalian polis asuransi satu bulan karena konstruksi selesai lebih awal.
Klasifikasi
Utang Bank
Bangunan
Tanah
Tanah
Bangunan
(Bangunan)
30
Classification
Perolehan AsetPerolehan Aset
1. Biaya arsitek untuk bangunan
2. Biaya real estate yang dibeli untuk pabrik (tanah Rp20M dan bangunan Rp5M)
3. Biaya komisi untuk agen real estate
4. Pemasangan pagar di sekitar properti
5. Biaya penghancuran bangunan dan perataan tanah
6. Uang yang diterima dari penjualan puing bangunan
7. Biaya lahan parkir dan jalan raya
8. Biaya penanaman pohon (permanen)
Bangunan
Tanah
Perbaikan Tanah
(Tanah)
Perbaikan Tanah
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Tanah
Tanah
Tanah
31
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri
Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan: Material dan tenaga kerja Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan
32
Bunga selama Proses Konstruksi
Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi
Biaya bunga tidak
dikapitalisasi selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya bunga aktual
selama konstruksi (dengan modifikasi)
Kapitalisasi semua biaya
bunga
IFRS
Rp 0 Rp ?Menambah Nilai Aset
33
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi), konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan1. Qualifying assets 2. Periode kapitalisasi3. Jumlah yang dikapitalisasi
Bunga yang dikapitalisasi, jumlah yang lebih kecil antara Biaya bunga aktual Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan yaitu biaya bunga
yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak dilaksanakan.
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
• Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari pinjaman khusus sebelum digunakan.
• Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
34
Pengukuran Biaya Perolehan
Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset
Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga.
Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).
35
Pengukuran Biaya Perolehan
Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan. Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
Substansi KomersialSubstansi Komersial
Nilai wajarAset dipertukarkan
Nilai wajarAset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
36
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost ModelCost Model
Revaluation ModelRevaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
37
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost ModelCost Model
Revaluation ModelRevaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai asetyang terjadi setelah tanggal revaluasi.
38
39
Nilai Wajar
Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
40
Hirarki Penentuan Nilai Wajar
Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi: penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing model)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
AppraisalJika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka
Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau depreciated replacement cost.
41
42
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
43
Tidak ada nilai wajar
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai wajar karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost approach).
44
Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif perlu direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation ModelRevaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler– Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan
nilai wajar pada tanggal neraca.
Revaluasi harus dilakukan secara
reguler– Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan
nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:proporsional, atau eliminasi.
45
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Metode ProporsionalMetode Proporsional Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
1/1/08 Dr. Aset tetap 2.000.000Cr. Kas 2.000.000
31/12/08 Dr. Beban Penyusutan 400.000Cr. Akumulasi Penyusutan 400.000
31/12/08 Dr. Aset Tetap 1.000.000 Cr. Akumulasi Penyusutan 200.000* Cr. Surplus Revaluasi 800.000
*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000
ExampleExample
46
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Metode EliminasiMetode Eliminasi Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
ExampleExample
47
1/1/08 Aset tetap 2.000.000
Kas 2.000.000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000
Akumulasi Penyusutan 400.000
31/12/08 Akumulasi Penyusutan 400.000
Aset Tetap 400.000
Aset Tetap 800,000
Surplus Revaluasi 800.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation ModelRevaluation Model
Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
harus direvaluasi Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada). Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. Didebit ke ekuitas – sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).
Entire class
Entire class
To Equity directly
To Equity directly
Negative to P/L
Negative to P/L
48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation ModelRevaluation Model
Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
49
50
Pengukuran setelah Pengakuan AwalContoh Contoh
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.950.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000
Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000
Cr – Surplus Revaluasi 600.000
51
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalContohContoh
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 1,650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000
Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 200.000
Cr - Surplus Revaluasi 400.000
52
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalContohContoh
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000
Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Rugi Revaluasi 350.000
Cr – Aset Tetap 350.000.
53
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalContohContoh
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000
Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Rugi Revaluasi 150.000
Dr – Surplus Revaluasi 200.000
Cr – Aset Tetap 350.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2009 dan menggunakan metode revaluasi
Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.
Pada 31 Desember 2009 direvaluasi sebesar 48.000
Buat jurnal untuk tahun 2009 dan 2010.
ContohContoh
Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000
Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan
10,000
Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan
10,000Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi
8,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi
8,000
Revaluation ModelRevaluation Model31.12.2009
31.12.2010
54
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan
12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan
12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
PenyusutanPenyusutanCost ModelCost Model
Revaluation ModelRevaluation Model
55
Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Contoh : rangka dan mesin
pesawatBeban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
PenyusutanPenyusutan
56
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:–sedang tidak
digunakan atau–dihentikan
penggunaannya
PenyusutanPenyusutan
57
Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
58
Penyusutan
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
Umur ManfaatUmur Manfaat
59
Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan: Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
60
Penyusutan
Garis LurusGaris Lurus
Saldo MenurunSaldo Menurun
Jumlah UnitJumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
61
Penurunan Nilai – PSAK 48
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
62
63
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji apakah terdapat indikasi (external atau internal) penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian berikut:
Penurunan Nilai
64
Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan
nilai untuk peralatannya. Nilai buku dari peralatan tersebut
sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.
Rp200 jt Rp205 jt
Rp180 jt Rp205 jt
Tdk ada penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai
65
Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai
dari peralatannya menjadi Rp175 juta.
Rp200 jt Rp180 jt
Rp20 jt Rugi penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai
Dr. Rugi penurunan nilai Rp20 juta
Cr. Akumulasi depresiasi – peralatan Rp20 juta
Rp180 jt Rp175 jt
Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
66
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset. Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara : Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan Jumlah tercatat dari aset.
67
Pengungkapan
68
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi Perubahan estimasi
69
Pengungkapan Revaluasi
Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva
Tanggal efektif penilaian Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian kembali neraca
70
Transisi: Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.
Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
Efektif 1 Januari 2008
Transisi dan Tanggal Efektif
Kasus – Model Revaluasi & Cost
Informasi terkait aset yang diperoleh pada 1 Januari 2006:
Harga perolehan: Rp100 juta
Umur manfaat: 5 tahun, tidak ada nilai sisa
Metode depresiasi: Garis lurus
Diminta:
a.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Revaluasi!
b.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Biaya (Cost Model)! Asumsikan kondisi pada 1 Januari 2008 memenuhi kriteria penurunan nilai (impairment)!
71
Tanggal Biaya Penggantian Terdepresiasi
1 Januari 2007 Rp120 juta
1 Januari 2008 Rp45 juta
1 Januari 2009 Rp50 juta
72
Jawaban – Revaluasi - Proporsional
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta
31/12/06 Dr. Beban depresiasi Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta
1/1/07 Dr. Aset Rp50 juta*
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp10 juta**
Cr. Surplus Revaluasi Rp 40 juta
*((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 100 juta
**((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 20 juta
73
Jawaban – Revaluasi - Proporsional
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)
Cr.Akumulasi Depresiasi Rp 30 juta
Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta (40juta/4)
Cr. Laba Ditahan Rp10 juta
1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi 30 juta*Dr. Surplus Revaluasi 30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset 15 juta
Cr. Aset 75 juta**
*((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 60 juta
**((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 150 juta
74
31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (45 juta/3)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
1/1/09 Dr. Aset Rp50 juta* Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta**
Cr. Keuntungan/Kerugian Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta
*((50 juta -30 juta)/30 juta) x 7,500
**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500
Jawaban – Revaluasi - Proporsional
75
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta
31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta
1/1/07 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta
Cr. Aset Rp20 juta
Dr. Aset Rp40 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp40 juta
76
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta
Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta(40 juta/4)
Cr. Laba Ditahan Rp10 juta
1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta Cr. Aset Rp30 juta
Dr. Surplus Revaluasi Rp30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset Rp15 juta
Cr. Aset Rp45 juta
77
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (4,500/3)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
Cr. Aset Rp15 juta
Dr. Aset Rp20 juta
Cr. Laba/Rugi Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta
78
Jawaban – Model Biaya
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta
31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta
1/1/07 No journal
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta
1/1/08 Dr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp15 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
79
31/12/08 Dr. Beban Depreasiasi Rp15 jutaCr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp10 jutaCr. Laba/Rugi Rp10 juta
Jawaban – Model Biaya
80
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta, angsuran 5 tahun yang dibayarkan Rp200 juta per tahun.
Tingkat bunga yang berlaku 12% Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95 Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan Dr. Mesin 1.230,95
Cr. Kas 500Cr. Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1 Dr. Utang 113,49
Dr. Beban bunga 86,51Cr. Kas 200
81
PT Artha, membeli peralatan seharga Rp510 juta yang diperkirakan
memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp10 juta
pada akhir masa manfaatnya. Depresiasi telah dicatat selama 7
tahun dengan metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke-8),
ditentukan bahwa umur manfaatnya menjadi 15 tahun dengan nilai
sisa Rp5 juta pada akhir masa manfaat yang baru tersebut..
Questions:
Bagaimanakah ayat jurnal untuk
membenarkan depresiasi tahun-tahun sebelumnya?
Hitung beban depresiasi tahun 2010.
TidakDijurnal
Ilustrasi Perubahan Estimasi
82
Peralatan Rp510 jutaAkumulasi depresiasi 350 juta
Nilai tercatat bersih Rp 160 juta
Lap. Posisi Keuangan (31 Des 2009)
Setelah 7 tahun
Biaya peralatan Rp510 juta
Nilai sisa - 10 juta
Basis depresiasi 500 juta
Masa manfaat (original) 10 tahun
Depresiasi per tahun Rp 50 juta x 7 tahun = Rp 350 juta
Pertama, hitung nilai tercatat bersih pada tanggal perubahan estimasi.
Pertama, hitung nilai tercatat bersih pada tanggal perubahan estimasi.
Ilustrasi Perubahan Estimasi
83
Setelah 7 tahun
Nilai tercatat bersih Rp160 juta
Nilai sisa (baru) 5 juta
Basis depresiasi 155 juta
Sisa umur manfaat 8 tahun
Depresiasi tahunan Rp 19,375 juta
Penghitungan beban depresiasi tahun 2010
Penghitungan beban depresiasi tahun 2010
Dr. Beban depresiasi Rp19,375 juta
Cr. Akumulasi depresiasi Rp19,375 juta
Ayat Jurnal 2010
Ilustrasi Perubahan Estimasi
84
Pada 31 Des 2007, penggantian motor dari mesin laser diperlukan setelah 400 jam operasi.
Nilai tercatat motor pada tanggal tersebut senilai Rp2 juta. [Rp10 juta – (Rp10 juta 500 x 400)]
Biaya perolehan dari motor baru tesebut seharga Rp 8 juta.
Pada 31 Des 2007, penggantian motor dari mesin laser diperlukan setelah 400 jam operasi.
Nilai tercatat motor pada tanggal tersebut senilai Rp2 juta. [Rp10 juta – (Rp10 juta 500 x 400)]
Biaya perolehan dari motor baru tesebut seharga Rp 8 juta.
Jika motor laser diganti, maka motor yang dahulu, yakni senilai Rp 2 juta harus dihapuskan.
Motor laser baru senilai Rp8 juta harus diakui.
Jika motor laser diganti, maka motor yang dahulu, yakni senilai Rp 2 juta harus dihapuskan.
Motor laser baru senilai Rp8 juta harus diakui.
Ilustrasi Penghentian PengakuanKasusKasus
Pada 1 Jan 2006 PT Kicir membeli mesin cetak laser seharga Rp50 juta
Mesin tersebut digunakan selama 5 tahun (umur maksimum) kemudian dihapusbukukan tanpa nilai sisa
Motor mesin tersebut dapat beroperasi selama 500 jam, setelah melewati waktu operasi tersebut, perusahaan membeli bagian dari laser baru.
Biaya dari motor baru sebesar Rp10 juta tanpa nilai sisa.
Pada 1 Jan 2006 PT Kicir membeli mesin cetak laser seharga Rp50 juta
Mesin tersebut digunakan selama 5 tahun (umur maksimum) kemudian dihapusbukukan tanpa nilai sisa
Motor mesin tersebut dapat beroperasi selama 500 jam, setelah melewati waktu operasi tersebut, perusahaan membeli bagian dari laser baru.
Biaya dari motor baru sebesar Rp10 juta tanpa nilai sisa.
85
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Dr. Akumulasi Penyusutan Rp 8 juta
Dr. Rugi Rp 2 juta
Cr. Aset Tetap Rp 10 juta
Dr. Aset Tetap Rp 8 juta
Cr. Kas Rp 8 juta
JurnalJurnal
86
Penjualan Aset
PT Goldmine memiliki suatu mesin dengan harga perolehan
senilai Rp 200 juta saat mesin tersebut dibeli pada 1 Juli 2007.
Beban depresiasi dicatat senilai Rp24 juta per tahun, sehingga
saldo akumulasi penyusutan adalah Rp84 juta pada 31
Desember 2010. Mesin tersebut dijual pada 1 September 2011
dengan harga Rp105 juta.
Siapkanlah ayat jurnal untuk:
a) Depresiasi tahun 2011 dan
b) Mencatat penjualan
Ilustrasi Penjualan Aset
87
a) Depresiasi untuk tahun 2011
Dr. Beban depresiasi (Rp24 juta x 8/12) Rp16 juta
Cr. Akumulasi depresiasi Rp16 juta
b) Mencatat penjualan
Kas Rp105 juta
Akmulasi Depresiasi 100 juta
Mesin Rp 200 juta
Keuntungan Penjualan 5 juta
* Rp84 juta + Rp16 juta = Rp100 juta
*
Ilustrasi Penjualan Aset
88
Situasi Untung
Perusahaan transportasi, Aman Lancar, melakukan
transaksi pertukaran aset tanpa substansi komersial,
dimana posisi Aman Lancar tidak berubah secara signifikan
dengan adanya transaksi pertukaran ini. Pada kasus ini
Aman Lancar menunda pengakuan keuantungan senilai
Rp70 juta dan mengurangi basis dari semi-truk.
Ilustrasi Pertukaran Aset – Tanpa Substansi Komersial
89
Dr. Semi-truk Rp530 juta
Dr. Akumulasi Depresiasi—Truk 220 juta
Cr. Truk 640 juta
Cr. Kas 110 juta
Ilustrasi: Aman Lancar mencatat transaksi pertukaran sebagai berikut:
Ilustrasi Pertukaran Aset – Tanpa Substansi Komersial
Nilai wajar semi-truk Rp600 juta-/- Keuntungan yang ditangguhkan 70 jutaBasis semi-truk Rp530 juta
Nilai tercatat truk Rp420 juta+/+ Kas yang dibayarkan 110 jutaBasis semi-truk Rp530 juta
ATAU
90
PT Sriwijaya menukarkan peralatan yang telah ia gunakan untuk kegiatan operasinya ditambahkan kas sebesar Rp20 juta untuk peralatan yang serupa yang telah digunakan oleh PT Kutai. Berikut ini adalah informasi terkait transaksi pertukaran ini:
Sriwijaya KutaiPeralatan (cost) 280 juta 280 juta
Akumulasi Depresiasi 190 juta 100 juta
Nilai wajar peralatan 135 juta 155 juta
Kas yang diberikan 20 juta
Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran (untuk kedua perusahaan)
Kasus Pertukaran Aset
91
Penghitungan Keuntungan atau Kerugian (dalam juta Rp)
Sriwijaya KutaiNilai wajar peralatan yang diterima 155 135
Kas yang diterima / dibayar (20) 20
Dikurangi: Nilai tercatat peralatan
(280 juta-190 juta) (90)
(280 juta-100 juta) (180)
Untung (Rugi) pertukaran 45 -25
Kasus Pertukaran Aset
92
Memiliki Substansi Komersial
Sriwijaya:Dr. Peralatan Rp155 jutaDr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas 20 jutaCr. Peralatan 280 jutaCr. Keuntungan pertukaran 45 juta
Kutai:Dr. Kas Rp20 jutaDr. Peralatan 135 jutaDr. Akumulasi depresiasi 100 jutaDr. Kerugian pertukaran 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta
Kasus Pertukaran Aset
93
Sriwijaya (Memiliki Substansi Komersial):Dr. Peralatan Rp155 jutaDr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 jutaCr. Peralatan 280 jutaCr. Keuntungan penghapusbukuan aset 45 juta
Sriwijaya (TANPA Substansi Komersial):
Dr. Peralatan (155 juta – 45 juta) Rp110 jutaDr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 jutaCr. Peralatan 280 juta
Kasus Pertukaran Aset
94
Kutai (Memiliki Substansi Komersial):
Kutai (TANPA Substansi Komersial):
Dr. Kas Rp20 jutaDr. Peralatan 135 jutaDr. Akumulasi depresiasi 100 jutaDr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta
Dr. Kas Rp20 jutaDr. Peralatan 135 jutaDr. Akumulasi depresiasi 100 jutaDr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta
Kasus Pertukaran Aset
95
Suatu entitas mengakui nilai dari aset tetap berwujud
setelah perolehan pada harga perolehan atau nilai wajar.
PT Jalan Baru menggunakan nilai wajar untuk mengakui
peralatan yang dimilikinya.
► Menaikkan nilai aset tetap jangka panjangnya sebesar
kenaikan nilai wajar.
► Mengubah nilai wajar dengan menyesuaikan akun aset dan
mencatat keuntungan tidak terealisasi.
► Keuntungan tidak terelasisasi biasanya dinyatakan dengan
nama Surplus Revaluasi.
Mengakui Revaluasi
Kasus Revaluasi
96
Revaluasi - Tanah
PT Fortune Indonesia membeli tanah seharga Rp1 M pada tanggal 5 Januari 2010. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode revaluasi untuk mebgakui tanahnya setelah tanggal perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari tanah tersebut Rp1.2 M. Jurnal untuk mencatat kejaidan ini adalah:
Dr. Tanah Rp0.2 M
Cr. Keuntungan belum terealisasi – Tanah
Rp0.2 MKeuntungan belum terealisasi – Tanah menaikkan nilai laba komprehensif dalam laporan laba /rugi komprehensif.
Kasus Revaluasi
97
Revaluasi — Aset yang Dapat Terdepresiasi
PT Lancar membeli peralatan senilai Rp500 juta pada 2 Januari 2010 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Peralatan tersebut didepresiasikan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa. PT Lancar memilih untuk menggunakan metode nilai wajar untuk mengakui peralatannya. PT Lancar mencatat beban depresiasi sebesar Rp100 juta (Rp500 juta/5) pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:
Dr. Beban Depresiasi Rp100 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta
Kasus Revaluasi
98
Revaluation—Depreciable Assets
Setelah jurnal tersebut, peralatan yang dimiliki oleh PT Lancar
memiliki nilai buku Rp400 juta. PT Lancar menapatkan
infromasi dari penilai independen yang menyatakan bahwa
peralatan tersebut bernilai Rp460 juta pada 31 Desember
2010.
Dr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta
Cr. Peralatan Rp40 juta
Cr. Keuntungan yang belum terealisasi- Peralatan Rp60 juta
Kasus Revaluasi
99
Penyajian Revaluasi — Aset yang Dapat Didepresiasi
PT Lancar melaporkan beban depresiasi sebesar Rp100 juta. Akumulasi Laba
Komprehensif Lain tidak dapat memiliki saldo negatif.
Kasus Revaluasi
Pada laporan laba/rugi komprehensif:Laba komprehensif lain-lain:
Keuntungan yang belum terealisasi – peralatan Rp60 jutaPada laporan posisi keuangan:Aset tetap Peralatan (Rp500 juta – Rp40 juta) Rp460 jutaAkumulasi depresiasi – peralatan (Rp100 juta – Rp100 juta) -0-
Nilai buku Rp460 juta
EkuitasAkumulasi laba komprehensif lainnya Rp60 juta
100
Main References
Intermediate AccountingKieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
Standar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI
International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
101
TERIMA KASIHDwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id
08161932935 atau 081318227080