Upload
operator-warnet-vast-raha
View
76
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih bila kondisi depresi
seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas social sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi Beberapagejala gangguan depresi adalah perasaan sedih rasa lelah yang berlebihan setelahaktivitas rutin yang biasa hilang minat dan semangat malas
beraktivitas dangangguan pola tidur Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri
Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri terhadap masa depan dan ingatan mereka menjadi lemah serta
kesulitan dalam mengambil keputusan
Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau
duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood
yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi
fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri
Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam
pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat
menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu
B Rumusan Masalah Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan pada klien dengan masalah keperawatan utama Depresi
C Tujuan Dapat mengetahui pengertian jenis dan tingkatan penyebab gejala factor-faktor yang
mempengaruhi dampak dan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan utama depresi
BAB II PEMBAHASAN
A PENGERTIAN DEPRESI
1 Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya
kegairahan hidup (Hawari 2001 hal19)
2 Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat
minggu yang disertai prilaku seperti perubahan tidur gangguan konsentrasi iritabilitas sangat cemas kurang bersemangat sering menangis waspada berlebihan pesimis merasa tidak berharga dan mengantisipasi kegagalan (DSM-IV-TR2000 dalam
Videbeck 2008 hal388)
3 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (Purwaningsih 2009 hal 130)
4 Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan kesedihan berkecil hati perasaan bersalahpenurunan harga diri ketidakberdayaan dan keputusasaan
(Isaacs 2004 hal 121)
Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang
sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai
seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan
rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227) Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam
pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu
B JENIS DAN TINGKATAN DEPRESI
Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengambil tindakan perawatan dan pengobatan Ada tiga tingkatan dalam depresi antara lain
1 Depresi Sesaat
Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang teradi misalnya path hati Depresi ini terbilang tingkat ringan karena kemudian bisa hilang begitu kondisi tak menyenangkan dilalui Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi depresi ini
karena jika kita menemukan sesuatu yang baru maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya
2 Depresi Neurotik
Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering ditemukan di antara orang-
orang yang tidak menikah pengguna narkoba dan alkoholik Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang segala usia Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada
orang yang sangat tua maupun anak
3 Depresi Berat
Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat
perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu
kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater
C PENYEBAB DEPRESI
Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga
faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi
Macam-macam penyebab depresi
Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya
Tidak berhasil mencapai suatu keinginan
Kehilangan orang yang paling dicintai
Tuntutan terhadap anak
Pertengkaran hebat antar pasangan
Derita penyakit berkepanjangan
Masalah keuangan
Persaingan karier
Rendahnya harga diri
Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi
Gangguan hormonal
Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau
memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba
atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah
D GEJALA DEPRESI
Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan
banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila
perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih
Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita
mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan
kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau
perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis
gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan
menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini
GEJALA FISIK
Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi
yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain
sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak
sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur
sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian
atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin
kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum
melakukan aktifitas yang berarti
sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang
yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya
ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya
jadi kacau atau kerjanya jadi lamban
sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan
GEJALA PSIKIS
gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang
mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang
sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan
pikiran negatif lainnya
sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut
pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya
tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri
sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi
orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam
persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan
sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan
Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr
sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat
GEJALA SOSIAL
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang
yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah
interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan
Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu
Gejal Major Depression
1 Gelisah dan sedih
2 Pesimis
3 Tak berguna tidak percaya diri
4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks
5 tak bersemangat dan lamban
6 sulit konsentrasi
7 sulit mengambil keputusan putus asa
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
1 Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya
kegairahan hidup (Hawari 2001 hal19)
2 Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat
minggu yang disertai prilaku seperti perubahan tidur gangguan konsentrasi iritabilitas sangat cemas kurang bersemangat sering menangis waspada berlebihan pesimis merasa tidak berharga dan mengantisipasi kegagalan (DSM-IV-TR2000 dalam
Videbeck 2008 hal388)
3 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (Purwaningsih 2009 hal 130)
4 Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan kesedihan berkecil hati perasaan bersalahpenurunan harga diri ketidakberdayaan dan keputusasaan
(Isaacs 2004 hal 121)
Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang
sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai
seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan
rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227) Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam
pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu
B JENIS DAN TINGKATAN DEPRESI
Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengambil tindakan perawatan dan pengobatan Ada tiga tingkatan dalam depresi antara lain
1 Depresi Sesaat
Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang teradi misalnya path hati Depresi ini terbilang tingkat ringan karena kemudian bisa hilang begitu kondisi tak menyenangkan dilalui Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi depresi ini
karena jika kita menemukan sesuatu yang baru maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya
2 Depresi Neurotik
Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering ditemukan di antara orang-
orang yang tidak menikah pengguna narkoba dan alkoholik Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang segala usia Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada
orang yang sangat tua maupun anak
3 Depresi Berat
Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat
perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu
kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater
C PENYEBAB DEPRESI
Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga
faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi
Macam-macam penyebab depresi
Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya
Tidak berhasil mencapai suatu keinginan
Kehilangan orang yang paling dicintai
Tuntutan terhadap anak
Pertengkaran hebat antar pasangan
Derita penyakit berkepanjangan
Masalah keuangan
Persaingan karier
Rendahnya harga diri
Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi
Gangguan hormonal
Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau
memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba
atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah
D GEJALA DEPRESI
Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan
banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila
perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih
Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita
mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan
kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau
perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis
gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan
menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini
GEJALA FISIK
Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi
yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain
sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak
sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur
sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian
atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin
kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum
melakukan aktifitas yang berarti
sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang
yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya
ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya
jadi kacau atau kerjanya jadi lamban
sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan
GEJALA PSIKIS
gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang
mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang
sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan
pikiran negatif lainnya
sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut
pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya
tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri
sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi
orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam
persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan
sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan
Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr
sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat
GEJALA SOSIAL
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang
yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah
interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan
Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu
Gejal Major Depression
1 Gelisah dan sedih
2 Pesimis
3 Tak berguna tidak percaya diri
4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks
5 tak bersemangat dan lamban
6 sulit konsentrasi
7 sulit mengambil keputusan putus asa
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat
perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu
kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater
C PENYEBAB DEPRESI
Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga
faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi
Macam-macam penyebab depresi
Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya
Tidak berhasil mencapai suatu keinginan
Kehilangan orang yang paling dicintai
Tuntutan terhadap anak
Pertengkaran hebat antar pasangan
Derita penyakit berkepanjangan
Masalah keuangan
Persaingan karier
Rendahnya harga diri
Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi
Gangguan hormonal
Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau
memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba
atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah
D GEJALA DEPRESI
Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan
banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila
perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih
Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita
mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan
kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau
perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis
gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan
menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini
GEJALA FISIK
Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi
yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain
sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak
sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur
sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian
atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin
kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum
melakukan aktifitas yang berarti
sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang
yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya
ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya
jadi kacau atau kerjanya jadi lamban
sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan
GEJALA PSIKIS
gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang
mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang
sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan
pikiran negatif lainnya
sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut
pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya
tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri
sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi
orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam
persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan
sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan
Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr
sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat
GEJALA SOSIAL
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang
yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah
interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan
Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu
Gejal Major Depression
1 Gelisah dan sedih
2 Pesimis
3 Tak berguna tidak percaya diri
4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks
5 tak bersemangat dan lamban
6 sulit konsentrasi
7 sulit mengambil keputusan putus asa
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis
gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan
menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini
GEJALA FISIK
Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi
yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain
sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak
sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur
sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian
atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin
kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum
melakukan aktifitas yang berarti
sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang
yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya
ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya
jadi kacau atau kerjanya jadi lamban
sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan
GEJALA PSIKIS
gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang
mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang
sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan
pikiran negatif lainnya
sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut
pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya
tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri
sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi
orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam
persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan
sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan
Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr
sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat
GEJALA SOSIAL
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang
yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah
interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan
Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu
Gejal Major Depression
1 Gelisah dan sedih
2 Pesimis
3 Tak berguna tidak percaya diri
4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks
5 tak bersemangat dan lamban
6 sulit konsentrasi
7 sulit mengambil keputusan putus asa
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut
pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya
tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri
sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi
orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam
persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan
sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan
Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr
sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat
GEJALA SOSIAL
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang
yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah
interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan
Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu
Gejal Major Depression
1 Gelisah dan sedih
2 Pesimis
3 Tak berguna tidak percaya diri
4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks
5 tak bersemangat dan lamban
6 sulit konsentrasi
7 sulit mengambil keputusan putus asa
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur
9 putus asa
10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan
11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri
12 mudah tersinggung
13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika
Gejala Maniac-Depressive Illnes
1 Gembira berlebihan dan tidak normal
2 Mudah tersinggung yang tidak lazim
3 Kebutuhan tidur menurun drastis
4 Bicara muluk tentang dirinya
5 Bicara berlebihan
6 Hasrat seksual meningkat pesat
7 Perilaku sosial menyimpang
8 Sulit berpikir jernih
E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain
1 Jenis Kelamin
Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa
perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)
2 Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut
jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena
pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut
3 Status Perkawinan
Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena
penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya
4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural
Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi
karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga
BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang
F DAMPAK DEPRESI
Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek
paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah
sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain
Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag
Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi
adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi
Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan
kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur
Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan
Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan
berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita
merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita
Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang
karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1
Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut
Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun
Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan
depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi
berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis
Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan
medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung
ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini
Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut
Terapi Psikis
Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut
Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi
untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien
Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan
segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga
mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien
Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di
masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong
Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi
Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga
diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh
Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif
saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama
aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering
beriteraksi dengan antidepresan
Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE
Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan
Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur
Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur
Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan
beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang
hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain
Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan
a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya
b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya
G PENCEGAHAN DEPRESI
Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi
a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti
c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya
sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif
h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
POHON MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan
keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus
asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk
konsentrasi
bull Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya
kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak
mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
bull Koping maladaptif
DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri
bull Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan
non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan
bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
Klien dapat menggunakan koping adaptif
bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien
bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas
Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan
1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k
eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan
kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)
1 PROSES KEPERAWATAN
a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan
c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d Tindakan keperawatan
1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi
3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi
6) Buat kontrak interaksi yang jelas
7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
A ORIENTASI 1 Salam terupetik
Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700
pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa
2 Evaluasivalidasi
Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak
1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya
2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini
4 Kerja
ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo
ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo
ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo
ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo
ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo
5 Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif
ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo
b) Evaluasi obyektif
Tersenyum menatap perawat
2 Rencana lanjut klien
ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo
3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)
ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo
ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo
ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo
Pertemuan II TUK II
Proses Keperawatan
A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan sedih kronis
C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas
2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Proses pelaksanaan Tindakan
A Orientasi
1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat
2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak
dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju
4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja
1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah
2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g
B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak
punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak
percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo
C Terminasi
1 Eva luas i
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak
( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h
2 T ind a k la n j u t
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain
3 Kontrak yang akan dating
Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak
Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Pertemuan III TUK III
Proses Keperawatan
A kondisi klien Klien tampak bengong
B diagnosa keperawatan
Gangguan alam perasaan Sedih Kronis
C Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara
3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya
D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak
yang jelas
2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti
4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n
b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya
II Proses Pelaksanaan Tindakan
A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus
Bapak masih ingat
2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak
Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak
B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak
2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai
3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu
C Terminasi 1 Evaluasi
(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n
k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau
ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun
Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor
konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik
faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan
kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang
atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak
sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
DAFTAR PUSTAKA
Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC
Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika
Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC
Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI
Proses Terjadinya Masalah
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung
sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian
pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan
sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila
keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Gangguan alam perasaan depresi
a Data subyektif
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri
b Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot
ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi
stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir
terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat
berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu
2 Koping maladaptif
DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan
DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi
2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Klien tidak mencederai diri
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Perkenalkan diri dengan klien
Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal
Misalnya memberikan sentuhan anggukan
Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti
Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain
2 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang
dirasakan pasien
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan
Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
Tindakan
Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain
ditempat yang aman dan terkunci
Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas
4 Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Tindakan
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu
4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk
diselesaikan)
5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan
Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan
kelompok pendukung agama yang dianut)
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)
Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)
6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
PENYEBAB
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA
Proses Terjadinya Masalah
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites
agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of
ideas)
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena
tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan
pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam
cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain
Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang
buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai
kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak
memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada
dasarnya bersifat depresif
Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain
agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya
bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol
Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji
1 Masalah keperawatan
Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur
Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan komunikasi verbal
Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan
Defisit perawatan diri
Gangguan alam perasaan mania
Koping maladaptif
2 Data yang perlu dikaji
a Data subyektif
Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak
punya rasa malu bersalah
b Data obyektif
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur
tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang
Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania
2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania
3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania
4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania
5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif
Intervensi Keperawatan
a Tujuan umum
Sesuai masalah (problem)
b Tujuan khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan
Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan
lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat
2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Tindakan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing
Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien
3 Klien dapat menggunakan koping adaptif
Tindakan
Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak
menyenangkan
Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan
Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar
Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif
Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah
4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan
Tindakan
Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan
Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan
lingkungan ditempat yang aman dan terkunci
Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif
Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya
5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah
Tindakan
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll
Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien
Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi
Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan
Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien
6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya
Tindakan
Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan
Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan
Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc
Sediakan makanan TKTP mudah dicerna
7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya
Tindakan
Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan
Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat
Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll
8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya
Tindakan
Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan
Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)
Bimbing pasien berhias
Beri pujian bila klien berhias secara wajar
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan
Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)
Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)
Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
A Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadian dan fungsi hidup seseorang
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga
menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat
meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat
senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual
Kesimpulan
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang
berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)
Respons
Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan
Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal
Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami
kehilangan
Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya
sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut
tidak berlangsung lama
Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu
1 Faktor Predisposisi
a Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote
b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud
mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu
mekanisme kompensasi)
c Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu
tidak berdaya mengatasi kehilangan
d Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania
e Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri
sendiri lingkungan dan masa depan
f Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu
menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif
g Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi
dengan lingkungan
h Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi
katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol
2 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan
sosial budaya
a Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme
b Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri
c Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan
II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1 Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
a Afektif
Gembira berlebihan (Euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
b Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penilaian
c Fisik
Dehidrasi
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Nutrisi yang tidak adekuat
Berkurang kebutuhan tiduristrirahat
BB menurun
d Tingkah Laku
Agresif agitasi tidak toleran
Hiperaktif
Aktivitas motorik
Kurang bertanggung jawab
Royal
Iritabel atau suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2 Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi
hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari
kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan
III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a Masalah Keperawatan
1 Berduka disfungsional
2 Peningkatan mobilitas fisik
3 Gangguan Pola Tidur
4 Resiko terhadap cedera
5 Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan
perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
b Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1 Diagnosa keperawatan
a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania
b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2 Perencanaan
a Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1 Kenalkan diri pada klien
2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati
4 Bersifat hangat dan bersahabat
5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan
ruangannyang tidak banyak peralatan
4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain
5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i
menyapu mengepel dan olahraga
6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang
ditetapkan)
3 Berikan respon empati dan menerima klien
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat
4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi
dari cara yang dipilih
5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol
perilaku mania
2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan
prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)
3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat