104
ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

010 statistika-analisis-korelasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 010 statistika-analisis-korelasi

ANALISIS KORELASI

OLEH :

WIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Page 2: 010 statistika-analisis-korelasi

2010

Page 3: 010 statistika-analisis-korelasi

ANALISIS KORELASI

Page 4: 010 statistika-analisis-korelasi

II. ANALISIS KORELASI

1. Koefisien Korelasi Pearson¾ Koefisien Korelasi Moment Product¾ Korelasi Data Berskala Interval dan Rasio

2. Koefisien Korelasi Spearman¾ Korelasi Data Berskala Ordinal (Rank)

3. Koefisien Kontingensi¾ Korelasi Data yang Disusun dalam Baris - Kolom

4. Koefisien Korelasi Phi¾ Korelasi Data Berskala Nominal

Page 5: 010 statistika-analisis-korelasi

II. ANALISIS KORELASI

Analisis Korelasi merupakan studi yang membahastentang derajat keeratan hubungan antar peubah, yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi. Hubungan antarapeubah X dan Y dapat bersifat :

a. Positif, artinya jika X naik (turun) maka Y naik(turun).

b. Negatif, artinya jika X naik (turun) maka Y turun(naik).

c. Bebas, artinya naik turunnya Y tidak dipengaruhioleh X.

Page 6: 010 statistika-analisis-korelasi

II. ANALISIS KORELASI

Positif Negatif Bebas (Nol)

Page 7: 010 statistika-analisis-korelasi

1. KORELASI PEARSON

Rumus umum Koefisien Korelasi :r2 _ _JKG _ JKT - JKG _ JKR

- 1 JKT - JKT -JKT

r2 = Koefisien Determinasi (Koefisien Penentu)r = √ r2 = Koefisien KorelasiJKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total JKR = Jumlah Kuadrat Regresi

Page 8: 010 statistika-analisis-korelasi

Rumus Koefisien Korelasi Pearson :nL xy - CL X) CL y)

Y = Variabel Terikat (Variabel Tidak Bebas)X = Variabel Bebas (Faktor)

Nilai r : – 1 ≤ r ≤ 1 Æ …. ≤ r2 ≤ ….

Page 9: 010 statistika-analisis-korelasi

5I0,21 0,40

I 6 0,07 0,207 0,50 0,90

\ 8 1,00 2,009 0,70 1,2010 0,14 0,3511 0,35 0,7012 0,28 0,65

-

- - •,

Data keuntungan usahatani (Y) pada berbagai luas lahan (X) :l

No Petani Luas Lahan (X) Keuntungan (Y)1 0,212 0,50

)

. I ,• ,

0,501,10

3 0,14 0,25l •

i 4 1,00 1,80•

Page 10: 010 statistika-analisis-korelasi

No X Y X2 Y2 XY1 0,21 0,50 0,0441 0,2500 0,10502 0,50 1,10 0,2500 1,2100 0,55003 0,14 0,25 0,0196 0,0625 0,03504 1,00 1,80 1,0000 3,2400 1,80005 0,21 0,40 0,0441 0,1600 0,08406 0,07 0,20 0,0049 0,0400 0,01407 0,50 0,90 0,2500 0,8100 0,45008 1,00 2,00 1,0000 4,0000 2,00009 0,70 1,20 0,4900 1,4400 0,840010 0,14 0,35 0,0196 0,1225 0,049011 0,35 0,70 0,1225 0,4900 0,245012 0,28 0,65 0,0784 0,4225 0,1820

JumlahRata-rata

n

5,100,4312

10,050,84

-

3,3232--

12,2475--

6,3540--

Page 11: 010 statistika-analisis-korelasi

∑ X = 5,10 ; ∑ Y = 10,05 ; ∑ X2 = 3,3232 ;

∑Y2 =12,2475 ; ∑ XY = 6,3540 ; n = 12nL xy - (L X)(Ly)

r = ------------J[n L X2 - CL x)2][n Ly2 - CLy)2]

12(6,3540) - (5,10)(10,05)r~----------------------------

)[12(3,3232) - (5,10)2][12(12,2475) - (10,05)2]

76,2480 - 51,2550r~~~~~~~~~~~~~~~

J[39,8784 - 26,0100] [146, 9700 - 101,0025]

Page 12: 010 statistika-analisis-korelasi

76,2480 - 51,2550r~------------------------------

) [39,8784 - 26,0100] [146, 9700 - 101,0025]

24,9930 24,9930r= ------

)[13,8684][45,9675] 25,2487

r = 0,9899 r2 = 0,9798 = 97,98 0/0

Nilai r2 = 97,98 % artinya sebesar 97,98 % variasi besarnya keuntungan (nilai Y) diperngaruhi oleh variasi besarnya luas lahan (nilai X).

Page 13: 010 statistika-analisis-korelasi

tPenr

g••

ujian Koefisien Korelasi Pearson :

1. H0 ≡ r = 0 lawan H1 ≡ r ≠ 0

2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,053. Uji Statistik = Uji- t4. Wilayah Kritik (Daerah Penolakan H0) :

t < –tα/2(n-2) atau t > tα/2(n-2)

t < –t0,025(10) atau t > t0,025(10)

t < –2,228 atau t > 2,228

Page 14: 010 statistika-analisis-korelasi

5. Perhitungan :n-2

t=r 1- r2

t = 0,989912 - 2

1- 0,9798

t = 0,989910

0,0202

t = 0,9899 (22,2772) = 22,052

Page 15: 010 statistika-analisis-korelasi

6. Kesimpulan :

Karena nilai ( t = 22,052) > ( t0,025(10) = 2,228) maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

keuntungan usahatani (Y) dengan luas lahan garapan (X)

Page 16: 010 statistika-analisis-korelasi

6. Kesimpulan :

Nilai t = 22,052 dan t0,025(10) = 2,228.

Tolak H0•I-a.

Terima H0

Tolak H0

–2,228 2,228

22,052

Page 17: 010 statistika-analisis-korelasi

d

2. KORELASI SPEARMAN

1. Jika tidak6

aL

darnilai pengamatan yang sama

:

rs = 1 - n(n2 _ 1)

2. Jika ada nilai pengamatan yang sama :

Page 18: 010 statistika-analisis-korelasi

r

2. KORELASI SPEARMAN

L X2 + L y2 - L dr=-------

s 2~ CL X2)(L y2)

L T y

t3-t=--12

Page 19: 010 statistika-analisis-korelasi

No X • Y1 12 852 10 743 10 784 13 905 11 856 14 877 13 948 14 989 11 81

10 14 9111 10 7612 8 74

No X Rank1 8 12 10 33 10 34 10 35 11 5,56 11 5,57 12 .. 78 13 8,59 13 8,5

10 1411 14 1112 14 11

No X Rank1 74 1,52 74 1,53 76 34 78 45 81 56 85 6,57 85 6,58 87 89 90 9

10 91 1011 94 1112 98 12

-Data Pengalaman Usahatani (X) dan Penerapan Teknologi(Y) dari 12 petani :

-

11-•

Page 20: 010 statistika-analisis-korelasi

No X Y Rank-X Rank-Y d 2i1 12 85 7 6,5 0,252 10 74 3 1,5 2,253 10 78 3 4 1,004 13 90 8,5 9 0,255 11 85 5,5 6,5 1,006 14 87 11 8 9,007 13 94 8,5 11 6,258 14 98 11 12 1,009 11 81 5,5 5 0,2510 14 91 11 10 1,0011 10 76 3 3 0,0012 8 74 1 1,5 0,25

Jml 22,50

Page 21: 010 statistika-analisis-korelasi

i∑ d 2 = 22,50 n = 12

6(22,50)rs = 1- 12 (144 - 1)

135Ts = 1- 1716 = 1 - 0,0787

Ts = 0,9213

Page 22: 010 statistika-analisis-korelasi

5,5 28,5 211 3

Jml

RUMUS II :

Rank-X t Tx Rank-Y t .. Ty3 3 2,0 1,5 2 0,5

0tJ,I5f-p·~.....t0,52,0

6,5 2 0,5

•~ 2 123 -12

5,0 Jml 1,0

L x = 12 - 5, 0 = 138

~ 2 123 -12L Y = 12 - 1,0 = 142

Page 23: 010 statistika-analisis-korelasi

r L X2 + L y2 - L dr

s 2J (L X2)(Ly2)

138 + 142 - 22, 50r =

s 2.) (138)(142)

257,50rs = 279,9 71 = 0, 9197

Page 24: 010 statistika-analisis-korelasi

Pengujian Koefisien Korelasi Spearman :

1. H0 ≡ rs = 0 lawan H1 ≡ rs ≠ 0

2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05

3. Uji Statistik = Uji- t

4. Wilayah Kritik (Daerah Penolakan H0) :

t < –tα/2(n-1) atau t > tα/2(n-1)

t < –t0,025(10) atau t > t0,025(10)

t < –2,228 atau t > 2,228

Page 25: 010 statistika-analisis-korelasi

5. Perhitungan :n-2

t=r s 1- r2s

12 - 2t=O,9197 1-(0,9197)2

10t = 0,9197 0,1541

t = 0,9197(8,0560) = 7,409

Page 26: 010 statistika-analisis-korelasi

.•

6. Kesimpulan :..

Karena nilai ( t = 7,409) > ( t0,025(10) = 2,228)maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya

.k.

0:..- terdapat hubungan yang signifikan antarapengalaman usahatani (X) dengan p

...

enerapan

/ teknologi (Y)\ ~.~

,..'/'I

./

..:..-I"o _

Page 27: 010 statistika-analisis-korelasi

3. KORELASI PHI

Koefisien korelasi phi rφ merupakan ukuran derajat keeratan hubungan antara dua variabel dengan skalanominal yang bersifat dikotomi (dipisahduakan).

Kolom JumlahBaris A B (A+B)

C D (C+D)Jumlah (A+C)AD-BC

(B+D) N

r (J = ---;J==(A==+====B==) (==C==+==D==)==(A==+====C)==(==B==+==D==)

Page 28: 010 statistika-analisis-korelasi

Uji signifikansi rφ dengan statistik χ2 Pearson :

Atau dengan rumus :2 _ N[ I(AD - Be)1 - OJ 5N]2

X - (A + B)(C + D) (A + C)(B + D)

Derajat Bebas χ2 = (b – 1)(k –1)

Page 29: 010 statistika-analisis-korelasi

Contoh : Data banyaknya petani tebu berdasarkanpenggunaan jenis pupuk dan cara tanam.

PupukTunggal

PupukMajemuk

Jumlah

Tanam Awal 5 9 14Keprasan 9 7 16Jumlah 14 16 30

Tentukan nilai Koefisien Korelasinya dan Ujilah padataraf nyata 1% apakah penggunaan jenis pupuk tergantung dari cara tanamnya ?

Page 30: 010 statistika-analisis-korelasi

PupukTunggal

PupukMajemuk

Jumlah

Tanam Awal 5 9 14Keprasan 9 7 16Jumlah 14 16 30

J

Jawab :

AD-BCr6=~~~~~~~~~

)(A + B)(C + D)(A + C)(B + D)

(5) (7) - (9) (9) -46 -46r - - ---

8 - (14)(16)(14)(16) - V50176 - 224

ro = -0,2054

Page 31: 010 statistika-analisis-korelasi

X >

Uji Koefisien Korelasi phi :

1. H0 ≡ rφ = 0 lawan H1 ≡ rφ ≠ 0

2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05

3. Uji Statistik = Uji- X2

4. Wilayah Kritik (Daerah Penolakan H0) :

2 20,05(1)

5. Perhitungan :

atau X2 > 3,841

Page 32: 010 statistika-analisis-korelasi

PupukTunggal

PupukMajemuk

Jumlah

oi ei oi eiTanam Awal 5 6,53 9 7,47 14Keprasan 9 7,47 7 8,53 16Jumlah 14 16 30

2 _ [(5 - 6J 53) - OJ 5]2 [(7 - 8J 53) - OJ 5]2X - 6 53 + ...+ 8 53

J J

x2 == 0,571

Page 33: 010 statistika-analisis-korelasi

0,05(1)

6. Kesimpulan

Karena nilai (X2 = 0,571) < (X2 = 6,635)maka H0 diterima artinya penggunaan jenispupuk tidak tergantung pada cara tanam.

_. ', -.. IIIII!IIII'.· ···liIel'.:._~

.j.. ••

Page 34: 010 statistika-analisis-korelasi

PupukTunggal

PupukMajemuk

Jumlah

Tanam Awal 5 9 14Keprasan 9 7 16Jumlah 14 16 302 _ N[ I(AD - Be)1 - 0, 5N]2

X -(A+B)(C+D)(A+C)(B+D)

2 30[1(35-81)1-15]2X = (14)(16)(14)(16)

2 30[ 1-461 - 15]2X = 50176 = 0,575

Page 35: 010 statistika-analisis-korelasi

PupukTunggal

PupukMajemuk

Jumlah

Tanam Awal 5 9 14Keprasan 9 7 16Jumlah 14 16 30

4. KORELASI ClARDAM-BEelRv=-----------------

.j(A + B)(C + D)(A + C)(B + D)

V = 1(5)(7) - (9) (9) I = 0, 2054J (14)(16)(14)(16)

Page 36: 010 statistika-analisis-korelasi

4. KORELASI KONTINGENSI

Koefisien kontingensi C merupakan ukuran korelasi antara dua variabel kategori yang disusun dalam tabel kontingensi berukuran ( b x k ).

Pengujian koefisien kontingensi C digunakan sebagai Uji Kebebasan (Uji Independensi) antara dua variabel. Jadi apabila hipotesis nol dinyatakan sebagai C = 0 diterima, berarti kedua variabel tersebut bersifat bebas.

Page 37: 010 statistika-analisis-korelasi

4. KORELASI KONTINGENSI

c=

Page 38: 010 statistika-analisis-korelasi

Contoh : (Ada anggapan bahwa pelayanan bank swasta terhadappara nasabahnya lebih memuaskan dari pada bank pemerintah. Untuk mengetah,ui hal tersebut, makadilakukan wawancara terhadap nasabah bank swasta dan bank pemerintah masing-masing sebanyak 40 orang. Hasil wawancara yang tercatat adalah :

Swasta PemerintahTidak Puas 16 10Netral 9 5Puas 15 25

Page 39: 010 statistika-analisis-korelasi

X >

Pengujian Hipotesis :

1. H0 ≡ C = 0 lawan H1 ≡ C ≠ 0

2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05

3. Uji Statistik = Uji- X2

4. Wilayah Kritik (Daerah Penolakan H0) :2 2

0,05(2)

5. Perhitungan :

atau X2 > 5,991

Page 40: 010 statistika-analisis-korelasi

Swasta PemerintahJumlahoi ei oi ei

Tidak Puas 16 13 10 13 26Netral 9 7 5 7 14Puas 15 20 25 20 40Jumlah 40 40 80

L

Pengujian Hipotesis :

X2 = (0't

- e·)2t

e·t

2 (16 - 13)2 (5 - 7)2X = + 000 + = 5 02713 7'

Page 41: 010 statistika-analisis-korelasi

.J

c=

c = 5,0275, 027 + 80 = 0, 0591 = 0, 243

Page 42: 010 statistika-analisis-korelasi

0,05(2)

6. Kesimpulan :

Karena nilai (X2 = 5,027) < (X2 = 5,991) makaH0 diterima artinya hubungan antara keduavariabel tersebut bersifat tidak nyata (tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan bank swasta tidak berbeda nyata dengan bank pemerintah).

Page 43: 010 statistika-analisis-korelasi

5. KORELASI BISERI

Koefisien korelasi biseri merupakan ukuran derajat keeratan hubungan antara Y yang kontinu (kuantitatif) dengan X yang diskrit bersifat dikotomi.

Page 44: 010 statistika-analisis-korelasi

5. KORELASI BISERI(Yl - YZ)pq

Tb =

rb = Koefisien Korelasi BiseriY1Y2p

===

Rata-rata Variabel Y untukRata-rata Variabel Y untukProporsi kategori ke-1

kategori ke-1 kategori ke-2

q = 1 – pu = Tinggi ordinat kurva z dengan peluang p dan qSy = Simpangan Baku Variabel Y

Page 45: 010 statistika-analisis-korelasi

Data berikut merupakan hasil nilai ujian statistika dari145 mahasiswa yang belajar dan tidak belajar.

Nilai UjianJumlah Mahasiswa

TotalBelajar Tidak Belajar

55 – 59 1 31 3260 – 64 0 27 2765 – 69 1 30 3170 – 74 2 16 1875 – 79 5 12 1780 – 84 6 3 985 – 89 6 5 11Total 21 124 145

Page 46: 010 statistika-analisis-korelasi

Interval Y1 F FY1 Y2 F FY255 – 5960 – 6465 – 6970 – 7475 – 7980 – 8485 – 89

57626772778287

1012566

570

67144385492522

57626772778287

312730161235

1767167420101152924246435

JumlahRata-rata

21 166779,38

124 820866,19

Yl = 79,38; Yz = 66,19 ; P = 21/45 = 0,14

q = 0,86 ; Sy = 9,26 ; U = 0,223

Page 47: 010 statistika-analisis-korelasi

(79,38 - 66, 19) (0,14) (0,86)r, = (0, 223) (9,26)

Tb =(13,19)(0,120)

2,065 = 0'769

Page 48: 010 statistika-analisis-korelasi

2 JKRr = JKT =

6. KORELASI LINEAR GANDA DAN PARSIAL

1. Korelasi Linear Ganda

Untuk regresi linier ganda Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 +… + bk Xk , maka koefisien korelasi ganda dihitung dari Koefsisien Determinasi dengan rumus :

b1x1y + b2X2Y + ...+ bkXkYLy2

Page 49: 010 statistika-analisis-korelasi

1. Korelasi Linear Ganda

rZ = JKR JKT

= b1x1y + bz

zY + .

..+ bkXkY

x

JKR = Jumlah Kuadrat RegresiJKT = Jumlah Kuadrat Total

Page 50: 010 statistika-analisis-korelasi

Skor tes (X1) Frek. Bolos (X2) Nilai Ujian (Y)65 1 8550 7 7455 5 7665 2 9055 6 8570 3 8765 2 9470 5 9855 4 8170 3 9150 1 7655 4 74

∑ X1 = 725

∑ X2 = 43

2∑ X1 = 44.475

2 = 195∑ X2

∑ X1X2 = 2.540

∑ Y = 1.011

∑ X1Y = 61.685

∑ X2Y = 3.581

Page 51: 010 statistika-analisis-korelasi

∑ X1Y = b0 ∑ X1 + b1 ∑

∑ X2Y = b0 ∑ X2 + b1 ∑

b1 = ∑ X1Yb2 ∑ X2Y

Regresi Dugaan : Y = b0 + b1 X1 + b2 X2. Kemudian persamaan normal yang dapat dibentuk yaitu :

∑ Y = b0 n + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X2

X12 + b2 ∑ X1X2

X1X2 + b2 ∑ X22

Matrik dari persamaan normal diatas :

n ∑ X1 ∑ X2 b0 ∑ Y∑ X1 ∑ X1

2 ∑ X1X2

∑ X2 ∑ X1X2 ∑ X22

Page 52: 010 statistika-analisis-korelasi

Nilai b0 , b1 dan b2 dapat dihitung melalui :

1. Matriks :a. Determinan Matriks, b. Invers Matriks

2. Substitusi, dan (b) Eliminasi

Melalui salah satu cara diatas diperoleh nilaib0 = 27,254b1 = 0,922b2 = 0,284

Page 53: 010 statistika-analisis-korelasi

∑ X1 = 725 ∑ X12 = 44.475 ∑ Y = 1.011

∑ X2 = 43 ∑ X22 = 195 ∑ X1X2 = 2.540

b∑o X=1Y2=7,6215.648;5

b1 =∑ 0X,29Y2=2 3.;58b12

= 0,2∑8Y42 = 85.905

Analisis Ragam :

FK = (∑Y)2 / n = (1,011)2 / 12 = 85.176,75JKT = ∑ Y2 – FK = 85.905 – 85,175,75 = 728,25JKR = b1 [ (∑ X1Y – (∑X1)(∑Y)/n ] + b2 [ (∑ X2Y – (∑X2)(∑Y)/n]

= 0,922 [ (61.685 – (725)(1.011)/12 ] +

Page 54: 010 statistika-analisis-korelasi

0,284 [ (3.581 – (43)(1.011)/12 ]= 556,463 – 11.867 = 544,596

Page 55: 010 statistika-analisis-korelasi

No Variasi DB JK KT F F5%

12

RegresiGalat

29

544,596183,654

272,29820,406

13,344 4,256

Total 11 728,250

Analisis Ragam :

JKG = JKT – JKR = 728,25 – 544,596 = 183,654

2 JKR 544,596r = JKT = 728,250 = 0,7478

r = .jO, 7478 = 0,8648

Page 56: 010 statistika-analisis-korelasi

Pengujian Korelasi Ganda :

(r2)j(k)F - --_..:: ....:, -----::-

- (1 - r2)j(n - k - 1)

Tolak H 0 jika F > F 0,05(k; n-k-l)

Tolak H 0 jika F > F 0,05(2; 9)

Page 57: 010 statistika-analisis-korelasi

r2 = 0, 7478 ,· k = 2

,· n - k - 1 = 9

(r2)j(k)F=------(1 - r2)j(n - k - 1)

(0,7478)/2F = (0,2522)/9 = 13,343

F0,05(2 ; 9) = 4,2565

Karena nilai ( F = 13,343) > ( F0,05(2 ; 9) = 4,2565) artinya koefisien korelasi ganda tersebut bersifat nyata.

Page 58: 010 statistika-analisis-korelasi

2. Koefisien Korelasi Parsial :

A. Korelasi X1 dengan Y jika X2 tetap :Tyl - Ty2T12

B. Korelasi X2 dengan Y jika X1 tetap :

Page 59: 010 statistika-analisis-korelasi

2. Koefisien Korelasi Parsial :n LXIY - (LXI)(L Y)

rI=y j[nLXi - (LXI)Z][nLYZ - (LY)Z]

nLXZY - (LXZ)(LY)r Z = ----;::::::==============================

y j[nLX~ - CLXZ)Z][nLYZ - CLY)Z]

nLX1XZ - (LX1)(LX2)r12 = ----;::::::=========================================:

J[nLXi - (LX1)Z][nLX~ - (LXZ)Z]

Page 60: 010 statistika-analisis-korelasi

y

)

2. Koefisien Korelasi Parsial :

ry1 = 0,862 ; r 2 = 0,743 ; ry2 = –0,2422rY2

2 = 0,059 ; r12 = –0,349 ; r12 = 0,122

A. Korelasi TXyl1 d-enTgy2aTn12Y jika X2 tetap :

T yl /2 = -;::::::============j(l - r;z)(l - Ti2)

0,862 - [(-0,242)(-0,349)]r 1/2 = --;::=================---

y 0,059)(1 - 0,122)

0,778ryl/2 = 0, 909 = 0, 855

Page 61: 010 statistika-analisis-korelasi

y

j(1

B. Korelasi X2 dengan Y jika X1 tetap :

ry1 = 0,862 ; r 2 = 0,743 ; ry2 = –0,2422rY2

2 = 0,059 ; r12 = –0,349 ; r12

ry2jl = ,.....--------

r;1)(1 - riz)

= 0,122

-0,242 - [(0,862)(-0,349)]r 2 j 1 = --;:::::::======================--

y J(1 - 0,941)(1- 0,122)

0,059ryZ/l = 0,475 = 0,124

Page 62: 010 statistika-analisis-korelasi

Pengujian Koefisien Korelasi Parsial :n-3

t = Tyi/j 1- T;i/j

A. Korelasi X1 dengan Y jika X2 tetap (ry1/2) :

B. Korelasi X2 dengan Y jika X1 tetap (ry2/1) :n-3t = Ty2/1 1- Ty22/1

Page 63: 010 statistika-analisis-korelasi

= 0,855 ;= 0,124 ;

r

/2

r

A. Korelasi X1 dengan Y jika X2 tetap (ry1/2) :

ry1/22 y1.../2 = 0,731 ;

ry2/1

t = ry1n-31- Ty2l/2

2Y2/1 = 0,015

12 - 3 = 4,9491 t = 0, 855 1 _ 0, 731

t0,025(9) = 2,262 Æ Korelasi Signifikan

Page 64: 010 statistika-analisis-korelasi

y1/

Y2/

B. Korelasi X2 dengan Y jika X1 tetap (ry2/1) :

ry1/2 = 0,855 ; r 2

ry2/1 = 0,124 ; r 2

n-3

= 0,731 ;= 0,015

t = ry2/1 1- r 2 /y2 1

12 - 3 = 0,374t = 0, 124 1 _ 0,015

t0,025(9) = 2,262 Æ Korelasi Tidak Signifikan

Page 65: 010 statistika-analisis-korelasi

7. KORELASI DATA DIKELOMPOKKAN

nI/i xy - (L/x x)CI/y y)r=~=======================

j[nI/Xx2 - (L/xX)2] [nI/yy2 - CI/yy)2]

Atau :nI/i c.c, - (L/x Cx)CI/y Cy)r=~========================

j[nI/xci - cu. Cx)2] [nI/yC; - CI/y Cy)2]

Page 66: 010 statistika-analisis-korelasi

Out Put(Y)

Jml (fy )1 – 20 21 – 40 41 – 60 J 61 – 80 81 – 100

1 – 2021 – 4041 – 6061 – 8081 – 100

1 241

13521

2732

234

491587

Jml (fx) 1 7 12 14 9 n = 43

-Pendapatan (X) dan Pengeluaran (Y) Bulanan (ribu(rupiah) karyawan sebuah pabrik :

:/

In Put (X)

Page 67: 010 statistika-analisis-korelasi

YX 10,5 30,5 50,5 70,5 90,5

Cy .Cx – 2 – 1 0 1 2 fy fy.Cy fy.Cy2 fi CxCy

10,5 – 2 •1 2 1 4 – 8 16 8

30,5 – 1 4 3 2 9 – 9 9 2

50,5• 0 1 5 7 2 15 0 0 0

70,5 1 2 3 3 8 8 8 9

90,5 2 1 2 4 7 14 28 20

fx 1 7 12 14 9 43 5 61 39

fx.Cx – 2 – 7 0 14 18 23

fx.Cx2 4 7 0 14 36

fi Cx.Cy 4 8 0 5 22 39

-

-

..

6-1

Page 68: 010 statistika-analisis-korelasi

Mencari •fi Cx.Cy = 8 pada titik tengah (X) = 30,5adalah : 8 = (2)(–2)(–1) + (4)(–1)(–1) + (1)(0)(–1)

nL.fi c.c; - (Lfx Cx)(L.fy cy)r=~========================

[nL.fxCi - (Lfx Cx)2] [nL.fyc~ - (L.fy Cy)2]

. 43 (39) - (23) (5)r=~-----------------------

.)[(43)(61) - (23)2][(43)(61) - (5)2]..

r = 0,67

... . .. -