Upload
dinnianggra
View
149
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
1Copyright 2004 Prentice Hall
Transformasi Organisasi : Lahir, Tumbuh, Penurunan dan Mati
Teks dan KasusEdisi Ke-empat
Gareth R. Jones
2Copyright 2004 Prentice Hall
Learning Objectives
1. Appreciate the problems involved in surviving the perils of organizational birth and what founders can do to help their new organizations to survive
2. Describe the typical problems that arise as an organization grows and matures, and how an organization must change if it is to survive and prosper
3Copyright 2004 Prentice Hall
Learning Objectives
3. Discuss why organizational decline occurs, identify the stages of decline, and how managers can change their organizations to prevent failure and eventual death or dissolution
4Copyright 2004 Prentice Hall
Daur Hidup Organisasi Daur Hidup Organisasi:
serangkaian tahapan pertumbuhan dan perkembangan hingga organisasi mungkin mati.
Empat Prinsip Tahapan Daur Hidup Organisasi :
1. Lahir (Birth)2. Pertumbuhan (Growth)3. Penurunan/Pelandaian (Decline)4. Kematian (Death)
6Copyright 2004 Prentice Hall
Tahap Kelahiran (Organizational Birth)
Organizational birth: Tahapan mendirikan organisasi.
Terjadi saat seorang entrepreuner menggunakan/ memanfaatkan keungggulan skills nya dan kompetensinya untuk menciptakan nilai (value).
Tahapan daur hidup yang membahayakan organisasi karena terkait dengan kemungkinan terbesar untuk mengalami kegagalan.
Bahaya akan sangat besar karena kurang adanya kebaharuan.
Liability of newness: yang perlu diperhatikan dari hal ini adalah hal yang berhubungan dengan keinginan menjadi yang pertama dalam suatu lingkungan baru.
7Copyright 2004 Prentice Hall
Menyusun Perencanaan untuk Bisnis Baru
Untuk Menyusun Perencanaan bisnis mungkin sama halnya dengan elemen-elemen dasar seperti pada Rencana Pengembangan Produk :
1. Pernyataan organisasi seperti Misi, Tujuan dan tujuan finansial Organisasi.
2. Pernyataan Tentang tujuan strategis organisasi, termasuk analisis potensi pasar suatu produk, berdasarkan SWOT analysis.
8Copyright 2004 Prentice Hall
Organizational Birth
3. Sejumlah fungsi dan sumberdaya organisasi mungkin diperlukan untuk keberhasilan implementasi ide tentang produk baru
4. Sejumlah batasan yang mencakup aturan baku bagi entrepreneur dan lainnya yang digunakan untuk mengukur kemajuan dari suatu tindakan yang mengandung resiko.
10Copyright 2004 Prentice Hall
A Population Ecology Model of Organizational Birth
Population ecology theory: suatu teori yang berusaha untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rata-rata tingkat kelahiran baru (dan kematian) organisasi-organisasi pada populasi organisasi yang sudah ada
Population of organizations : organisasi yang bersaing untuk kondisi sumberdaya yang sama di lingkungannya
Environmental niches : kondisi tertentu dari sumberdaya
11Copyright 2004 Prentice Hall
Population Ecology Model Jumlah kelahiran (Number of
births) Population density : jumlah
organisasi yang dapat melengkapi sumber daya yang sama dalam suatu lingkungan tertentu
First-mover advantages : manfaat organisasi yang diperoleh dari dia menjadi pelaku awal di lingkungan baru
12Copyright 2004 Prentice Hall
Population Ecology Model Dalam lingkungan baru, pertumbuhan cepat. Dua faktor yang menyebabkan tingkat kelahiran yang
cepat :1. Sebagai organisasi yang baru didirikan, ada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang disediakan untuk memulai organisasi serupa.
2. Ketika sebuah organisasi yang baru didirikan dan dapat bertahan, maka ia menjadi panutan.
Namun, seiring dg waktu, maka tingkat kelahiran berangsur-angsur berkurang.
1. Kurangnya sumberdaya yg tersedia bagi pendatang baru
2. Sulitnya bersaing dg organisasi yg telah ada / existing.
14Copyright 2004 Prentice Hall
Strategi untuk Bertahan Hidup Lebih Lama (Survival
Strategy) Dua set strategi dimana
organisasi dapat mempergunakannya untuk memperoleh akses pada sumberdaya dan memperbesar kesempatan untuk bertahan dalam suatu lingkungan :
1. r-strategi versus K-strategi2. Specialis strategy versus Generalis
strategi
15Copyright 2004 Prentice Hall
Survival Strategies r-strategi: adalah strategi untuk
memasuki suatu lingkungan lebih awal k-strategi: merupakan suatu strategi
untuk masuk kesuatu lingkungan lebih lambat, setelah organisasi-organisasi lainnya mencoba di lingkungan itu.
Specialis: merupakan organisasi yang mengutamakan ketrampilannya untuk mengejar sumberdaya yang terbatas range-nya dalam satu ceruk
Generalis:organisasi yang skills-nya tersebar sehingga bersaing pada range yang luas dari beberapa sumberdaya dan beberapa niche.
16Copyright 2004 Prentice Hall
Strategi Kombinasi Dua set stategi berikut ini : r-Specialis, r-
Generalis, K-specialis, K-Generalis Berada paling awal di dalam suatu lingkungan,
organisasi baru tampak sebagai r-Specialist. Bagaimanapun, saat tumbuh, mereka
seringkali menjadi generalis dan bersaing dalam ceruk atau relung baru.
Bagaimanapun, K-Generalist seringkali pindah dari satu pasar ke pasar yang lain menjadi ancaman bagi kelemahan r-Specialis.
Pada akhirnya, tpasar didominasi oleh r-Specialis yang paling kuat, r-Generalis, dan K-Generalis
18Copyright 2004 Prentice Hall
Proses Seleksi Alam Seleksi Alami (Natural
selection): Proses untuk memastikan bahwa kemampuan adaptasi dari organisasi yang memiliki skills dan kemampuan terbaik untuk menyesuaikan dengan lingkungan.
Akhirnya, organisasi yang paling lemah dengan kemampuan minim untuk menyesuaikan dengan lingkungan akan mati.
19Copyright 2004 Prentice Hall
Teori Institusional dari Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan Organisasi: tahapan daur hidup dimana organisasi mengembangkan nilai skills dan kompetensinya yang memberi peluang organisasi untuk menambah sumberdaya.
Teori Institusional: suatu teori yang mempelajari bagaimana organisasi dapat meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh dan bertahan (survive) dalam lingkungan yang kompetitif dengan memuaskan stakeholder-nya.
Lingkungan Institusi : nilai-nilai dan norma-norma dalam lingkungan yang menguasai atau mengatur perilaku populasi organisasi.
20Copyright 2004 Prentice Hall
Organizational Isomorphism
Organizational isomorphism: kesamaan antar organisasi dalam suatu populasi
Tiga proses yg menyebabkan mengapa organisasi menjadi memiliki kesamaan:
1. Coercive isomorphism unsur paksaan2. Mimetic isomorphism unsur meniru3. Normative isomorphism unsur normatif
21Copyright 2004 Prentice Hall
Types of Isomorphism
Coercive isomorphism: terjadi ketika sebuah organisasi mengadopsi norma-norma tertentu karena tekanan yang diberikan oleh organisasi lain dan masyarakat pada umumnya
Mimetic isomorphism: terjadi ketika organisasi sengaja meniru dan menyalin satu dg yg lain untuk meningkatkan legitimasi mereka
Normative isomorphism: terjadi ketika organisasi secara tidak langsung mengadopsi norma-norma dan nilai-nilai dari organisasi lain ke lingkungannya
22Copyright 2004 Prentice Hall
Kelemahan Isomorphism
Organisasi bisa jadi belajar dari cara-cara berperilaku yang telah ”out of date” dan tidak lagi mengarah pada efektivitas organisasi.
Tekanan untuk meniru dapat mengurangi tingkat inovasi di lingkungan.
23Copyright 2004 Prentice Hall
Greiner’s Model dari Pertumbuhan Organisasi
Lima Tahapan Greiner’s adalah: Stage 1: Growth through creativity
Seorang Entrepreneur mengembangkan skillsnya untuk menciptakan dan memperkenalkan produk-produk baru.
Krisis Kepemimpinan Stage 2:Growth through direction
Krisis kepemimpinan berakibat pada rekrutment dari top managemen.
Mereka mengambil alih tanggungjawab terhadap strategy perusahaan.
Crisis of autonomy – manager profesional hanya sebatas menjalankan perusahaan (running the show)
24Copyright 2004 Prentice Hall
Greiner’s Model Stage 3: Growth through delegation
Untuk mengatasi krisis otonomi, manager harus mendelegasikan wewenang.
Hasilnya adalah kontrol terhadap krisis sebagai wahana bersaing manager dengan manager lainnya secara fungsional.
Stage 4: Growth through coordination Untuk menyelesaikan kembali krisis,
manager-manager harus menemukan keseimbangan yang tepat dari kontrol secara sentralisasi dan desentralisasi.
Crisis of red tape Stage 5: Growth through collaboration
26Copyright 2004 Prentice Hall
Organizational Decline and Death
Organizational decline : tahapan daur hidup dimana organisasi masuk pada tahapan kurang mengantisipasi, mengakui, menghindari, menetralkan, atau beradaptasi dengan tekanan eksternal dan internal yang menjadi ancaman (Threaten) untuk bertahan dalam jangka panjang.
27Copyright 2004 Prentice Hall
Kelembamam Organisasi (Organizational Inertia)
Organizational inertia: kekuatan didalam organisasi yang membuatnya resisten (bersifat melawan) terhadap perubahan.
Risk aversion: manager menjadi kurang berusaha keras untuk menghadapi perubahan kondisi ketidakpastian.
Keinginan untuk me-maximize reward: perubahan selalu memunculkan tantangan tersembunyi bagi manager-manager tentang imbalan.
28Copyright 2004 Prentice Hall
Organizational Inertia
Overly bureaucratic culture : dalam organisasi besar, hak milik dapat menjadi begitu kuat dimana manajer akan menghabiskan waktu mereka melindungi hak milik khusus mereka daripada bekerja untuk memajukan organisasi.
29Copyright 2004 Prentice Hall
Changes in the Environment Ketidakpastian dan
Perubahan lingkungan Menyebabkan kesulitan bagi
top management untuk mengantisipasi kebutuhan akan perubahan dan untuk mengelola perubahan jalan hidup organisasi serta beradaptasi terhadap lingkungan.
30Copyright 2004 Prentice Hall
Weitzel and Jonsson’s Model of Organizational Decline
Five stages of decline Stage 1: Blinded – organizations are
unable to recognize the internal or external problems that threaten their long-term survival
Stage 2: Inaction – despite clear signs of declining performance such as decreased sales or profits, top management takes little actions to correct problems
31Copyright 2004 Prentice Hall
Weitzel and Jonsson’s Model
Stage 3: Faulty action – managers may have made the wrong decisions because of conflict in the top-management team, or they may have changed too little too late
Stage 4: Crisis – by the time this stage has arrived, only radical changes in strategy and structure can stop decline
Stage 5: Dissolution – decline is irreversible and the organization cannot recover