37
Paragraf Bahasa Indonesia Simon Patabang, ST., MT. Fak. Teknik Jurusan Teknik Elektro Univ. Atma Jaya Makassar

6 Paragraf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6 Paragraf

Paragraf

Bahasa Indonesia

Simon Patabang, ST., MT.

Fak. Teknik

Jurusan Teknik Elektro

Univ. Atma Jaya Makassar

Page 2: 6 Paragraf

Pengertian

• PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemuka-

kan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama

yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang

saling berkaitan.

• Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh

gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam sebuahgagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam sebuah

paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling tekait.

• Rangkaian kalimat tersebut tidak boleh bertentangan

dengan kalimat gagasan utama.

• Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat

topik dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah

kalimat penjelasan.

Page 3: 6 Paragraf

Contoh :

(1) Sampah selamanya selalu memusingkan. (2) Berkali-

kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula

solusinya dirancang. (3) Namun, berbagai keterbatasan

tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. (4)

Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung,

penimbunan sampah terus terjadi. (5) Hal ini mendapatpenimbunan sampah terus terjadi. (5) Hal ini mendapat

perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan

pencemaran air dan banjir. (6) Selama pengumpulan,

pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah

itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula

sampah menjadi masalah. (Arifin,2011:116)

Page 4: 6 Paragraf

Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan

soal sampah, sehingga topik dalam paragraf tersebut adalah

“masalah sampah”. Kalimat-kalimatnya koherensi atau

saling terkait dan logis sehingga pembaca dapat dengan

mudah memahami topik “masalah sampah” dalam paragrafmudah memahami topik “masalah sampah” dalam paragraf

itu dengan baik.

Page 5: 6 Paragraf

Fungsi Paragraf

Fungsi Paragraph bagi Penulis(1) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan

memisahkan satu tema dari tema yang lain.

(2) Merupakan wadah atau tempat untuk mengungkapkansebuah idea atau pokok pikiran secara tertulis.

(3) Memisahkan setiap pokok pikiran, sehingga tidak terjadi(3) Memisahkan setiap pokok pikiran, sehingga tidak terjadipercampuran di antara pokok pikiran lainnya.

(4) Penulis tidak cepat lelah untuk menyelesaikan sebuahkarangan dan termotivasi melanjutkan paragrafberikutnya.

(5) Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antarbab dalam satu kesatuan yang koherensi: babpendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.

Page 6: 6 Paragraf

Fungsi Paragraf bagi Pembaca

(1) Pembaca dengan jelas memahami gagasan utamaparagraf penulis.

(2) Pembaca dengan mudah “menikmati” karangan secarautuh, sehingga memperoleh informasi penting dankesan yang kondusif.

(3) Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membacaparagraf per paragraf karena tidak membosankan atauparagraf per paragraf karena tidak membosankan atautidak melelahkan.

(4) Pembaca dapat belajar bagaimana cara menarik untukmenyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf tulis.

(5) Pembaca merasa tertarik dan termotivasi dengan caramenjelaskan paragraf tidak hanya dengan kata-kata,tetapi dapat juga dengan gambar, bagan, diagram,grafik, dan kurva.

Page 7: 6 Paragraf

Syarat Paragraf yang Baik dan Benar

Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi persyaratanberikut :

(1) Semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang jelas.

(2) Koherensi yang padu, yaitu setiap kalimat dalam pa-ragraf saling terkait dalam paragraf. Cara Mengaitkanantar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan denganantar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengancara berikut :

(a) Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapatdalam setiap kalimat.

(b) Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiapawal kalimat dengan tepat dan benar.

(c) Penggunaan kata ganti orang atau kata gantipenunjuk sebagai pengganti gagasan utama dengankata-kata seperti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.

Page 8: 6 Paragraf

(3) Penggunaan metode pengembangan paragraf

sebagai penjelasan gagasan utama paragraf.

(4) Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan

utama yang ditulis dalam kalimat topik. Posisi

Kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada

(a) Kalimat topik pada awal paragraf (deduktif),

(b) Kalimat topik pada akhir paragraf (induktif,(b) Kalimat topik pada akhir paragraf (induktif,

(c) Kalimat topik pada awal dan akhir paragraf

(deduktif—induktif)

(d) Kalimat topik pada tengah paragraf (ineratif)

(e) Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraf

(deskriptif).

Page 9: 6 Paragraf

Kalimat topik dalam paragraf ditulis dalam kalimattunggal atau kalimat majemuk bertingkat karena keduakalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.

(5) Penulis paragraf tetap memperhatikan kaidah satuanbahasa yang lain, seperti ejaan, tanda baca, kalimat,diksi, dan bentukan kata.

(6) Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraf(6) Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragrafharus memperhatikan hal-hal teknis penulisan sepertikutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva, dangambar.

(7) Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraf padaposisi bagian karangan pendahuluan, isi, dan bagiankesimpulan.

Page 10: 6 Paragraf

(8) Penulisan paragraf yang menjorok ke dalam, sejajar,

atau menekuk.

(9) Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah

kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu jumlah Kosa

kata paragraf antara 30—100 kata dan jumlah

kalimat minimal tiga kalimat.kalimat minimal tiga kalimat.

(10) Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya

dibuat menjadi dua paragraf.

Page 11: 6 Paragraf

JENIS-JENIS PARAGRAF

Macam jenis paragraf tersebut jika diperhatikan dariberbagai sudut pandang adalah :

(1) Jenis paragraf diperhatikan dari satuan karangan, diantaranya

(a) Paragraf pembuka yang terdapat pada awal karangansebagai pengantar pokok pikiran penulis yangsebagai pengantar pokok pikiran penulis yangditempatkan pada bagian pendahuluan.

(b) Paragraf isi adalah paragraf yang menguraikan pokokmasalah dalam karangan, yaitu bagian isi atau uraiankarangan.

(c) Paragraf penutup adalah paragraf yang menyimpulkanatau mengakhiri sebuah karangan, yaitu bagianpenutup atau kesimpulan.

Page 12: 6 Paragraf

(2) Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang sifat

tujuan karangan, di antaranya

(a) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang

menginformasikan atau memaparkan pokok

masalah.

(b) Paragraf argumentative adalah paragaraf yang(b) Paragraf argumentative adalah paragaraf yang

mengemukan suatu pikiran dngan alasan logis.

(c) Paragraf deskriptif adalah jenis paragraf yang

memberikan suatu suasana, area, dan benda.

Page 13: 6 Paragraf

(d) Paragraf naratif adalah jenis paragraph yang

menceritakan suatu masalah.

(e) Paragraf persuasif adalah jenis paragraph yang

mempengaruhi atau merajuk orang tentang

sesuatu.

(3) Jenis paragraph diperhatikan dari posisi kalimat

topik dalam paragraf, di antaranya :

(a) Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang

menempatkan kalimat topik pada awal paragraf.

Page 14: 6 Paragraf

(b) Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang

menempatkan kalimat topik pada akhir paragraf.

(c) Paragraf deduktif-induktif adalah jenis paragraf yang

menempatkan kalimat topik pada awal dan akhir

paragraf.

(d) Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimat utamanya(d) Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimat utamanya

atau gagasan utamanya tersebar pada keseluruhan

paragraf.

Page 15: 6 Paragraf

(4) Jenis paragraf diperhatikan dari cara atau metode

pengembangan paragraf, di antaranya :

(a) Paragraf menerangkan

(b) Paragraf merinci

(c) Paragraf contoh(c) Paragraf contoh

(d) Paragraf pembuktian

(e) Paragraf pertanyaan

(f) Paragraf perbandingan

(g) Paragraf sebab akibat

Page 16: 6 Paragraf

Jenis paragraf dari sudut pandang satuan karangan :

Jenis paragraf dari sudut pandang satuan karangan,

yaitu :

1. Paragraf pembuka

2. Paragraf isi

3. Paragraf penutup

Page 17: 6 Paragraf

1. Paragraf Pembuka

• Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawalisebuah penulisan karangan dengan mengantarkanpokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan.

• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusunparagraf pembuka karangan.

(1) Berfungsi mengantar pokok masalah karangan.(1) Berfungsi mengantar pokok masalah karangan.

(2) Sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokokmasalah yang akan dijelaskan.

(3) Menggunakan kata-kata yang menarik perhatianpembaca, sehingga mudah memahami pokokmasalah yang akan diuraikan.

(4) Kalimat dalam bagian ini tidak boleh terlalu panjang karena belum menguraikan pokok pikiran.

Page 18: 6 Paragraf

2. Paragraf Isi

• Paragraf isi atau paragraf pengembang adalah jenisparagraf yang berfungsi menguraikan atau memperjelaspokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan.

• Uraian pokok masalah dalam paragraf ini dapatdisampaikan dengan berbagai metode pengembangandan menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karanganilmiah.ilmiah.

• Hal-hal yang diperhatikan dalam jenis paragraf inidiantaranya:

(1) Mengemukakan pokok masalah dengan jelas daneksplisit.

(2) Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antar paragraf.

Page 19: 6 Paragraf

(3) Pengambangan paragraf dapat menggunakan

jenis paragraf ekspositoris, argumentative,

Deskriptif, dan naratif.

(4) Memperhatikan hal teknis penulisan seperti(4) Memperhatikan hal teknis penulisan seperti

kutipan, sumber kutipan, penggunaan bagan

diagram Grafik kurva.

(5) Menyiapkan uraian pokok masalah yang

disentesiskan sebagai bahan paragraf

kesimpulan.

Page 20: 6 Paragraf

3. Paragraf Penutup

• Paragraf penutup merupakan pernyataan kembaligagasan yang diuraikan atau merupakan jawabanpertanyaan yang terdapat pada paragraph pembuka.

• Paragraf ini merupakan akhir sebuah karangan yangdapat disampaikan secara singkat dalam rincian.

• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunanparagraph penutup ini, antara lain :

1) Tidak boleh terlalu panjang.

2) Ditampilkan sebagai cerminan sebuahkesimpulan.

3) Harus mendapat kesan positif dan informasi

4) Pengetahuan yang logis.

Page 21: 6 Paragraf

5) Paragraf ini dapat berupa jawaban singkat dari

uraian atau pertanyaan yang terdapat pada

paragraf Pembuka.

6) Paragraf ini jangan lagi menguraikan, mengutip,dan

mengemukakan masalah baru.

7) Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraf,

penulis dapat mengajukan rekomendasi atau

8) Usulan yang berupa saran karena keterbatasan

waktu dan dana yang penulis dapatkan.

Page 22: 6 Paragraf

Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang

sifat tujuan karangan :

1. Deskripsi

2. Eksposisi2. Eksposisi

3. Narasi

Page 23: 6 Paragraf

1. Paragraf Deskripsi

• Paragraf deskripsi berisi kalimat-kalimat yangmendeskripsikan, menggambarkan sesuatu.

• Contoh : Deskripsi kota Bandung pada pagi hari.

Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baruBandung masih diselimuti kabut. Orang-orang barusatu dua yang lalu lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengar menderu. Yang tampak dominanadalah para petugas kebersihan kota. Mereka sibukmembersihkan sampah. Mereka bekerja dengan riang.Kadang-kadang mereka bersenandung disela-selapekerjaannya. Perlahan tapi pasti keramaian kendaraandi jalan bertambah sedikit demi sedikit.

Page 24: 6 Paragraf

2. Paragraf Eksposisi

• Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha

menjelaskan sesuatu atau memberikan sesuatu.

• Penjelasan atau pemberian seringkali bertolak dari satu

definisi.

• Contoh :

Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dariKota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dari

sekian banyak propinsi di Indonesia, yaitu propinsi Jawa

Barat. Kota Bandung dikenal juga sebagai kota Asia Afrika

sebab merupakatan kota tempat menyelenggarakan

Konferensi Asia Afrika Pertama. Selain itu, kota Bandung

pun memiliki banyak julukan, di antaranya sebagai Paris

van Java.

Page 25: 6 Paragraf

3. Paragraf Narasi

• Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha

menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami

seorang tokoh.

• Contoh :

Hari itu ia telusuri sudut demi sudut kota Bandung

yang amat dicintainya seolah-olah tidak mau adayang amat dicintainya seolah-olah tidak mau ada

satu pun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang

disinggahinya menyisahkan kenangan amat

mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut

Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan amat banyak

kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai

kota dan sekitarnya.

Page 26: 6 Paragraf

Di sini pun ia amat hanyut dengan kenangan

bersama-sama sahabatnya, juga kekasihnya. Lalu, ia

lanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang

telah berubah total dari masa dua puluh tahun yang

lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masalalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masa

lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang

ada hanyalah kenangan indah baginya, seluruhnya.

Page 27: 6 Paragraf

1. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimatutamanya terletak pada awal paragraf.

Contoh :

Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat

Utamanya

Contoh :

Kota Bandung adalah kota yang paling kamicintai. Kota ini lebih sejuk dari kota lain yangsama besarnya di Indonesia. Kota ini juga lebihaman dibandingkan kota lainnya. Kota ini lebihkaya ragam budayanya dibanding kota lainnyayang sejenis.

Page 28: 6 Paragraf

2. Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimatutamanya terletak pada akhir paragraf.

Contoh :

Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untukberbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akanragam budaya etnis. Penduduknya relatif terbukaterhadap unsur etnis yang berbeda-beda dan yangterhadap unsur etnis yang berbeda-beda dan yangmemperkayanya. Secara geografis, kota ini terletakdi daerah yang relatif tinggi, namun tidak terlalutinggi yang membuat badan kami membeku seperties. Artinya, kota ini relatif sejuk. Itulah antara laintiga hal yang membuat kami merasa amat kerasantinggal di kota Bandung ini.

Page 29: 6 Paragraf

3. Paragraf deduktif-induktif yaitu paragraf yang kalimatutamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.

Faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktorgeografislah yang membuat kami amat kerasan tinggal dikota Paris Van Java ini. Secara ekonomis kami merasaamat mudah mencari sesuap nasi di kota ini. Asal kreatifhampir semua hal bisa dijadikan mata pencaharian.Secara budaya kami juga mudah diterima lingkunganSecara budaya kami juga mudah diterima lingkunganmasyarakat Sunda, sekalipun kami berasal dari tanah Karoyang terbuka benar kebudayaannya dengan mereka.Mereka amat terbuka menerima pendatang dari manapun. Secara geografis, kami tidak terlalu kaget denganhawa kota Bandung yang sejuk, malah kami merasa amatnyaman dibuatnya. Itulah tiga faktor yang membuat kamilagi-lagi amat kerasan tinggal di kota Bandung: faktorekonomi, faktor budaya, dan faktor geografis.

Page 30: 6 Paragraf

4. Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimatutamanya atau gagasan utamanya tersebar padakeseluruhan paragraf.

Contoh :

Tiba-tiba langit kota Bandung berubah menjadigelap gulita. Petirmenyambar-nyambar. Angin menderu

Tiba-tiba langit kota Bandung berubah menjadigelap gulita. Petirmenyambar-nyambar. Angin menderuamat kencang. Listrik mati mendadak. Hujan datangmengguyur amat tiba-tiba. Orang berlarian mencariperlindungan. Klakson berbagai kendaraan berbunyiserempak. Mobil-motor saling bertubrukan. Para sopirsaling memaki di antara mereka. Pak polisikebingungan menertibkan keadaan.

Page 31: 6 Paragraf

Koherensi kepaduan/ kekompakan yaitu semua

kalimat saling terkait dan tertuju kepada satu

pokok penjelasan. Hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah :

a. Repetisi kepaduan paragraf dan kata kunci

b. Kata ganti menghindari monotoni/

bervariasi

c. Kata transisi penyambung antar kalimat

Page 32: 6 Paragraf

Contoh Penggunaan Repetisi :

Di dalam hidupnya, manusia membutuhkan

kasih sayang. Kasih sayang itu dibutuhkan untuk

menjaga harmoni hidup. Tanpa kasih sayang dimenjaga harmoni hidup. Tanpa kasih sayang di

antara sesama manusia, hidup manusia akan

seperti binatang belaka.

Page 33: 6 Paragraf

Contoh Penggunaan Kata Ganti

Lukman dan Rumi adalah dua kakak beradik.

Mereka tinggal di sebuah komplek perumahan

di Bandung Timur. Keduanya hidup rukun.di Bandung Timur. Keduanya hidup rukun.

Mereka pergi ke sekolah selalu bersama-sama.

Orang tua mereka sangat bahagia melihat

keduanya.

Page 34: 6 Paragraf

Kata Transisi :

Digunakan sebagai penghubung antar kalimat sbb:

1. tambahan: lebih lagi, tambah pula, di samping itu,...

2. pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun, sebaiknya,...

3. perbandingan: sebagaimana, dalam hal yang demikian

4. akibat/hasil: sebab itu, oleh sebab itu, jadi,...4. akibat/hasil: sebab itu, oleh sebab itu, jadi,...

5. tujuan: untuk itu, untuk maksud itu, supaya,...

6. singkatan, contoh, intensifikasi: singkatnya, dengankata lain, sesungguhnya,...

7. waktu: sementara itu, kemarin, segera

8. tempat: di sana, berikatan dengan, berdampingan dengan,...

Page 35: 6 Paragraf

Contoh Penggunaan Kata Transisi

Dalam hidup manusia selalu ada kebahagiaan

dan kesedihan. Kedua hal itu datang silih

berganti. Seperti siang dan malam. Kebahagiaanberganti. Seperti siang dan malam. Kebahagiaan

selalu diharap-harap datangnya. Seperti halnya

kebahagiaan, kesedihan datang juga walaupun

tidak kita harapkan. Ringkasnya, keduanya

datang silih berganti.

Page 36: 6 Paragraf

Tugas

• Tentukan sendiri sebuah “Judul karangan”, yang berhubungan dengan teknik elektro. Tidak boleh copy paste

• Tuliskan pokok pikiran dari Judul karanganTuliskan pokok pikiran dari Judul karangantersebut.

• Kembangkan tiap pokok pikiran menjadiparagraf.

• Gunakan kalimat efektif dalam tiap pragraf.

• Hasil karangan maksimum 2 lembar.

Page 37: 6 Paragraf

Sekian