22
ANALISIS EVALUASI DIRI SEKOLAH SD NEGERI DERESAN DEPOK S L E M A N Kelompok DUA FIELD PROJECT IN SUPERVISION Dosen Pengampu: Drs Harmanto MM Andy Setiawan Andi Nasrum Anna Fitrianingsih Manajemen Kepengawasan Sekolah - MM UGM Diknas Angkatan II 2013

Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menganalisis EDS berdasar manajemen control sistem dengan pemecahannya menggunakan prinsip learning organization

Citation preview

Page 1: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

ANALISIS EVALUASI DIRI SEKOLAH SD NEGERI DERESAN DEPOK

S L E M A N

Kelompok DUA

FIELD PROJECT IN SUPERVISIONDosen Pengampu: Drs Harmanto MM

Andy SetiawanAndi NasrumAnna Fitrianingsih

Manajemen Kepengawasan Sekolah - MM UGM Diknas Angkatan II 2013

Page 2: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

PROFIL SDN DERESAN SLEMAN

Nama : SDN Deresan, SlemanAlamat : Jalan Cempaka CT X Deresan, Sleman, YKKepala : Bp Nur Udin, SpdJuml Guru : 23 guru dengan 15 guru bersertifikasiRombel : 12 rombel dengan 376 siswaStatus : terAkreditasi “A”Lahan : 4592 m2

VISI

UNGGUL DALAM PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, BERTAQWA DAN BERBUDAYA

Page 3: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Metode Analisis

TEMPAT DAN SUMBER DATA

Data Evaluasi Diri berupa laporan EDS di ambil dari LPMP

Jogjakarta

Verifikasi data oleh manajemen SDN Deresan, Depok,

Sleman

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Analisis data yang telah diverifikasi

Observasi

Wawancara dengan stakeholder

sekolahMETODE ANALISIS EDS

Menggunakan Elemen Management Control System

(Anthony dan Govindaradjan, 2004)

•Verifikasi data oleh manajemen SD Deresan, Depok, Sleman

Page 4: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

STANDAR EVALUASI DIRI

SEKOLAH

ASESOR :ADAKAH PERBEDAAN

JALAN TERUS

TIDAK

ANALISIS MENCARI SEBAB-SEBAB

IDENTIFIKASI TINDAKAN

MELAKSANAKAN TINDAKAN

EVALUASI HASIL TINDAKAN BARU

DETECTOR :EVALUASI DIRI

SEKOLAH

SDN DERESANSLEMAN

YA

EFEKTOR

Elemen Managemen Control System

Page 5: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Metode Analisis RekomendasiMetoda Analisis Rekomendasi Perbaikan Evaluasi Diri SekolahLearning Organization TheoryMenurut Senge (1990):

Organisasi belajar adalah organisasi dimana orang-orang secara terus menerus memperbesar kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola berfikir yang expansif dan baru terpelihara dengan baik, dimana aspirasi kolektif terwadahi dan dimana orang terus menerus belajar melihat keseluruhan secara bersama-sama

Sub System Learning Organization

Page 6: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

•Sub Sistem Belajar/ LearningSub System Belajar (Learning)

Page 7: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Sub System Orang

(People)KepSek, WaKa, Komite

Pendik & Tendik

Siswa, OrTu siswa

DuDi, OrTu siswa

Sekolah jenjang

dibawahnya

MGMP, PGRI, PGSI,

Orang

Community

Business Partners& Alliances

CustomersSuppliers &Vendors

Managers & Leaders

Employees

Subsistem Orang

Page 8: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Sub System Organisasi

Page 9: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Sub System Pengetahuan (Knowledge)

Pada subsistem ini, diterapkan dengan cara melakukan dialog atau sharing terhadap sesama anggota yang ada di organisasi.

Page 10: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Sub System Teknologi

Page 11: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

PEMBAHASAN BAHASANDETECTOR

Data Evaluasi Diri berupa laporan EDS di ambil dari LPMP Jogjakarta

Data kemudian di verifikasi dengan pihak SDN DERESANASSESSOR

Standar Kenyataan Harapan Capaian

Standar Isi 1,61 ≥ 2,0 80,5 %

Standar Proses 1,29 ≥ 2,0 64,5 %

SKL 0,88 ≥ 2,0 44 %

S PTK 1,21 ≥ 2,0 60,5 %

Std. Sarpras 1,62 ≥ 2,0 81 %

Std. Pengelolaan 1,23 ≥ 2,0 61,5 %

Std. Nilai 1,30 ≥ 2,0 65 %

Std. Pembiayaan 1,42 ≥ 2,0 71 %

STANDAR ISI

STANDAR PROSES

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR PTK

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

STANDAR PENGELOLAAN

STANDAR PEMBIAYAAN

STANDAR PENILAIAN

-

1.00

2.00

3.00

KESIMPULAN :1. Berdasar analisis ASSESSOR

yang paling rendah capaiannya terhadap SNP adalah SKL

2. Maka dalam evaluasi ini difokuskan pada SKL

Analisis apa penyebab rendahnya SKLAnalisis bagaimana tindakan untuk perbaikan SKL danApa rekomendasi utk perbaikan SKL

Page 12: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

BERDASAR ANALISIS DATA EDS : ( FAKTOR INTERNAL )1. Rendahnya Kompetensi Guru pada Std. PTK dengan skor = 0,09

a) Prosentase jumlah guru yang menerapkan pembelajaran inovatif rendah: 20-50 %b) Prosentase waktu yang digunakan guru dalam membangun persepsi untuk meningkatkan motivasi siswa rendah : 5-10 %c) Prosentase guru yang menggunakan IT / ICT dalam pembelajaran rendah : 5-10 %

kontraproduktif terhadap visi sekolah yaitu : unggul dalam pengetahuan dan teknologi

d) Prosentase guru mata pelajaran yang telah mengikuti pelatihan pemanfaatan IT / ICT dalam proses pembelajaran rendah: 0 –5 %

e) Persentase guru mata pelajaran di sekolah, yang telah mengikuti pelatihan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan standar isi dan standar proses pembelajaran rendah, yaitu: 0 – 5 %

2. Rata-rata KKM 6,4 dibawah KKM SNP yang 7,5sehingga mengurangi motivasi guru untuk berusaha

optimal

3. Tidak ada tindak lanjut dari hasil EDS

EFFEKTOR : ANALISIS SEBAB RENDAHNYA SKL

Page 13: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

BERDASAR HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA : ( FAKTOR INTERNAL )1. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran2. Kurang bervariatifnya strategi pembelajaran3. Guru tidak banyak melakukan PTK sebagai perbaikan thd PBM4. Keterbatasan sarpras IT5. Sharing Knowledge kurang optimal6. Reward terhadap guru kurang dan reward hanya berorientasi pada uang

7. Kebanyakan guru berusia lanjut

BERDASAR HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA : ( FAKTOR EKSTERNAL )

8. Kepedulian orang tua terhadap perkembangan belajar anak kurang

9. Pengaruh Negatif IT terhadap konsentrasi belajar anak

EFFEKTOR : ANALISIS SEBAB RENDAHNYA SKL

Page 14: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

1. PENINGKATAN KOMPETENSI GURUA. Melaksanakan Subsistem Learning Organization yang kesatu, yaitu:

Menciptakan budaya Belajar (Learning) di sekolah:

Belajar Individual Pengiriman Diklat Guru

Media pembelajaran, Strategi pembelajaran, PTK dan pemanfaatan penggunaan IT / ICT dalam proses pembelajaran

Minimal 2 bulan sekali ada pengiriman guru untuk diklat

Belajar Team Team study banding (Benchmarking)

Kepada sekolah unggulan dan mengadopsi pengalaman yang terbaik (Best Practice) manajemen pembelajaran dari sekolah tersebut

Dilaksanakan satu tahun sekaliMisalnya:Study banding ke SD Muhammadiyah sapen, YK dan ke SDN Serayu, kotabaru

Belajar Organisasi Program Sister School dengan membuat suatu MoU minimal 1 tahun dengan

sekolah unggulan Fasilitasi oleh dinas pendidikan kota / propinsi Program dilaksanakan 4 tahun sekali

Sister school bisa dengan SD Muhammadiyah sapen,SDN Serayu kotabaru, atau SD Al firdaus Solo.

EFFEKTOR : IDENTIFIKASI TINDAKAN

Page 15: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

B. Melaksanakan Subsistem Learning Organization yang keempat, yaitu: Menciptakan budaya berbagi ilmu pengetahuan secara berkelanjutan ( Suistainable Sharing knowledge) di sekolah

1. Membuat standard operation procedure (SOP) bagi guru yang telah dikirim diklat, berisi:

Kewajiban guru yang telah selesai melaksanakan diklat : tutorial - mentoring dan pendampingan terhadap guru lain sampai mereka bisa melaksanakan materi hasil SHARING tersebut

Pelaksanaan 2 bulan sekali 2. Membentuk micro KKG (KKG kecil dengan skup internal

sekolah)Dengan kegiatan:1. Sharing knowledge IHT (In House Training) minimum 1 semester

sekali2. Problem Solving Pembelajaran dengan cara curah pendapat

(Brainstorming)3. Guest Tutor Strategi pembelajaran, media pembelajaran, PTK

serta ICT Dilaksanakan minimum 1 semester sekali

Misal : @ Titian Foundation (fak Psikologi UGM) untuk pembelajaran yang menyenangkan

@ Bp. Mampuono untuk media pembelajaran yang inovatif

Page 16: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

2. Memampukan (Enabling) dan Memberdayakan (Empowering) stakeholder sekolah, dengan cara:

a. Melaksanakan subsistem Learning Organization yang kedua, yaitu: Enabling dan Empowering People

Enabling dan Empowering guru

Enabling Guru Pengiriman diklat guru secara berkala, minimum 1 bulan 1 guruEmpowering Guru Coaching dan mentoring pada pelatihan internal sekolah, minimum dilaksanakan

1 semester sekaliRewarding Guru berprestasi/inovatif uang, penghargaan atau promosi jabatan

Enabling dan Empowering orang tua siswa

Parenting School Pertemuan berkala antara orang tua siswa dengan fihak sekolah setiap habis Mid Semester tentang :

• Kemajuan belajar anak• Penumbuhan kepedulian belajar anak• Sinkronisasi apa yang diajarkan di sekolah dengan apa yang diberlakukan dalam keluarga

Page 17: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

3. Penambahan Sarana prasarana IT / ICT untuk pembelajaran

Ini berarti sejalan dengan pelaksanaan Subsistem Learning Organization yang kelima, yaitu: Pemanfaatan Teknologi untuk pembelajaran

Penambahan LCD proyektor untuk pembelajaran menggunakan powerpoint, animasi, video, film singkat dll

Idealnya satu ruang kelas satu LCD proyektor

Membangun jaringan koneksi internet untuk membantu pembelajaran dan memperlancar kerja manajemen sekolah

Untuk konsultasi dan pemasangan bisa menghubungi JIS (Jaringan Informasi Sekolah) DIY

Page 18: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

4. Komitmen warga sekolah dalam mendukung perubahanIni berarti sejalan dengan pelaksanaan subsistem Learning

Organization yang kedua, yaitu: Organisasi

Kembali ke visi sekolah, yaitu: “ Unggul dalam pengetahuan dan teknologi, bertaqwa dan berbudaya “ Dengan cara:

• Menambah sarpras IT / ICT• Melakukan pembelajaran berbasis IT / ICT• Mengenalkan teknologi IT / ICT kepada siswa

Menindaklanjuti hasil EDS dengan sungguh-sungguh sebagai strategi menuju tercapainya visi dan misi sekolah

PAKTA INTEGRITAS

Page 19: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

Berdasarkan tingkat : Kepentingan Urgensi Feasibilitas

EFFEKTOR : MELAKSANAKAN TINDAKAN

Memilih Tindakan

NnnOo

AlternatifTindakan

Penting Urgen Feasible Jumlah Pilihan

2 1 2 1 2 111

Peningkatan kompetensi guru 22

2 2 2 6 1

2Penambahan Sarana prasarana IT / ICT untuk pembelajaran

2 1 1 4 3

3

Memampukan (Enabling) dan Memberdayakan (Empowering) stakeholder sekolah

2 2 1 5 2

4Komitmen warga sekolah dalam mendukung perubahan 2 1 1 4 4

2 2 2

2 1 1

12 2

2 1 1

1 1 12 2 2

No

1

2

3

4

Page 20: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

EFFEKTOR : EVALUASI TINDAKAN BARU

Setelah rekomendasi dilaksanakan jangan lupa untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dari rekomendasi tersebut untuk kemudian dilakukan analisis kembali berdasar Manajemen Control System Analysis

Page 21: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

KESIMPULAN 1. Untuk meningkatkan skor SKL siswa diperlukan solusi yang

bersifat jangka panjang sistematis dan terintegrasi melalui sebuah perencanaan yang matang, dimana hasilnya baru bisa dilihat 3-4 tahun kemudian

2. Solusi yang ditawarkan tidak akan ada artinya jika seluruh stakeholder yang ada tidak mau berubah dan meninggalkan zona nyamannya masing-masing

3. Komitmen seluruh warga sekolah untuk berubah dan dukungan pihak manajemen sekolah terutama leader sangat diperlukan

4. Untuk maju dan melakukan perubahan perlu keberanian untuk berpikir diluar kebiasaan ( Out of The Box Thinking )

SARAN Agar hasil EDS benar-benar bisa mengukur apa yang seharusnya diukur hendaknya fihak sekolah bisa membentuk team EDS dengan anggota yang benar-benar memahami manajemen sekolah dan selalu berkonsultasi dengan LPMP serta di ikutkan pada pelatihan pengisian EDS.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 22: Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (MCS) berbasis Learning Organization (Organisasi Belajar)

THANK U